Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

8

description

3ee

Transcript of Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

Page 1: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang
Page 2: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

Hukum pajak adalah hukum yang bersifat public dalam mengatur hubungan negara dan orang/badan hukum yang wajib untuk membayar pajak.[1] Selain itu, hukum pajak diartikan sebagai keseluruhan dari peraturan-peraturan yang mencakup tentang kewenangan pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkan kembali kepada masyarakat melalui uang/kas negara.[1]

Hukum pajak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Hukum pajak formal adalah hukum pajak yang memuat adanya ketentuan-ketentuan dalam mewujudkan hukum pajak material menjadi kenyataan.[1]

2. Hukum pajak material adalah hukum pajak yang memuat tentang ketentuan-ketentuan terhadap siapa yang dikenakan pajak dan siapa yang dikecualikan dengan pajak serta berapa harus dibayar.[1]

Selain itu, hukum pajak juga merupakan bagian dari hukum publik.[2] Hal ini disebabkan karena hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah dengan wajib pajak atau warga negara.[2] Meski demikian, walaupun hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik, namun hukum pajak juga banyak berkaitan dengan hukum privat, yakni hukum perdata.[2] Hal ini dikarenakan hukum pajak banyak berkaitan dengan materi-materi perdata seperti kekayaan seseorang atau badan hukum yang diatur dalam hukum perdata namun menjadi salah satu obyek dalam hukum pajak.[2]

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara IndonesiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesiayang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1 Dasar Hukum APBN 2 Struktur APBN

o 2.1 Pendapatan Negara

2.1.1 Penerimaan Perpajakan 2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

o 2.2 Belanja Negara

2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat 2.2.2 Transfer ke Daerah

o 2.3 Pembiayaan

2.3.1 Pembiayaan Dalam Negeri 2.3.2 Pembiayaan Luar Negeri

3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 4 Siklus APBN

o 4.1 Perencanaan dan penganggaran APBN

Page 3: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

o 4.2 Penetapan/Persetujuan APBN

o 4.3 Pelaksanaan APBN

o 4.4 Pelaporan dan Pencatatan APBN

o 4.5 Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBN

5 Fungsi APBNo 5.1 Prinsip penyusunan APBN

o 5.2 Azas penyusunan APBN

6 Daftar Ringkasan APBN 7 Referensi 8 Lihat pula

Dasar Hukum APBN[sunting | sunting sumber]

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang paling tinggi dalam struktur perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu pengaturan mengenai keuangan negara selalu didasarkan pada undang-undang ini, khususnya dalam bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Bunyi pasal 23:

ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.ayat (3): “Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu”. ”

Struktur APBN[sunting | sunting sumber]

Secara garis besar struktur APBN adalah :

Pendapatan Negara  dan Hibah, Belanja Negara , Keseimbangan Primer, Surplus/Defisit Anggaran, Pembiayaan .

Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account. Dalam beberapa hal, isi dari I-account sering disebut postur APBN. Beberapa faktor penentu postur APBN antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pendapatan Negara[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pendapatan Negara

Page 4: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

Pendapatan negara 2004 s.d 2015

Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi; kebijakan pendapatan negara; kebijakan pembangunan ekonomi; perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum; kondisi dan kebijakan lainnya.

Contohnya, target penerimaan negara dari SDA migas turut dipengaruhi oleh besaran asumsi lifting minyak bumi, lifting gas, ICP, dan asumsi nilai tukar. Target penerimaan perpajakan ditentukan oleh target inflasi serta kebijakan pemerintah terkait perpajakan seperti perubahan besaran pendapatan tidak kena pajak (PTKP), upaya ekstensifikasi peningkatan jumlah wajib pajak dan lainnya.

Penerimaan Perpajakan[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah:Penerimaan Perpajakan

Page 5: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

Pendapatan Pajak Dalam Negeri1. pendapatan pajak penghasilan (PPh)2. pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah3. pendapatan pajak bumi dan bangunan4. pendapatan cukai5. pendapatan pajak lainnya

Pendapatan Pajak Internasional1. pendapatan bea masuk2. pendapatan bea keluar

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan sumber daya alam1. penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA migas)2. penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA nonmigas)

Pendapatan bagian laba BUMN1. pendapatan laba BUMN perbankan2. pendapatan laba BUMN non perbankan

PNBP lainnya1. pendapatan dari pengelolaan BMN2. pendapatan jasa3. pendapatan bunga4. pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi5. pendapatan pendidikan6. pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi7. pendapatan iuran dan denda

pendapatan BLU1. pendapatan jasa layanan umum2. pendapatan hibah badan layanan umum3. pendapatan hasil kerja sama BLU4. pendapatan BLU lainnya

Belanja Negara[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Belanja Negara

Page 6: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

Subsidi 2004 s.d 2015

Besaran belanja negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

asumsi dasar makro ekonomi; kebutuhan penyelenggaraan negara; kebijakan pembangunan; resiko (bencana alam, dampak kirisi global) kondisi dan kebijakan lainnya.

Contohnya, besaran belanja subsidi energi dipengaruhi oleh asumsi ICP, nilai tukar, serta target volume BBM bersubsidi.

Belanja Pemerintah Pusat[sunting | sunting sumber]

Page 7: Hukum Pajak Adalah Hukum Yang Bersifat Public Dalam Mengatur Hubungan Negara Dan Orang

nggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Fungsi APBN :

* Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.* Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.* Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.* Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.* Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan* Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Prinsip penyusunan APBN : Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:

* Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.* Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.* Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.

Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:

* Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.* Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.* Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.

Read more: http://www.urfan.my.id/2013/10/pengertian-apbn-apbd-fungsi-dan-tujuan_8.html#ixzz3lxKFOyDH