HUKUM PAJAK

30
1

description

MATA KULIAH Akuntansi Sektor Publik. HUKUM PAJAK. Sri Andriani , SE, M. Si S 1: Universitas Muhammadiyah Malang ( Akt ) S2: Universitas Gajah Mada Yogyakarta ( Akt ) Alamat : Jl Tlogo Suryo Dalam 76A Rt6/2 Tlogomas - Malang No Telp : 0341-580428/081333689915/0341-9738942 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM PAJAK

Page 1: HUKUM PAJAK

1

Page 2: HUKUM PAJAK

2

Page 3: HUKUM PAJAK

Sistem Penilaian: UAS : 35% (UTS : 30%Tugas :15%Artikel Konseptual: 20%

Kehadiran 80%

Page 4: HUKUM PAJAK

Sri Andriani, SE, M.Si

Page 5: HUKUM PAJAK

AKUNTANSI adalah “seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.” (Suwardjono)

Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai “seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.” Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI

diartikan sebagai “proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.”

Page 6: HUKUM PAJAK

KATA-KATA KUNCI DALAM DEFINISI “AKUNTANSI”

Perekayasaan penyediaan jasa

Informasi

Laporan keuangan kuantitatif

Unit organisasi

Kejadian/transaksi keuangan

Bahan oleh akuntansi

Pemrosesan data dasar (kos)

Pihak yang berkepentingan

Cara tertentu (prinsip akuntansi)

Dasar pengambilan keputusan

Page 7: HUKUM PAJAK

DEFINISI AKUNTANSI MENURUT ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB)

AKUNTANSI dari sudut fungsinya adalah “suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi – dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang, antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi pemerintahan.” (Accounting Principle Board (APB) dalam Halim, 2001)

FUNGSI (PERAN) AKUNTANSI : Menyediakan informasi kuantitatif,

terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi

Page 8: HUKUM PAJAK

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AkuntansiAkuntansi

AuditingAuditing

Komersial(Mikro)

Komersial(Mikro)

Pemerintahan

(Mikro)

Pemerintahan

(Mikro)

Akuntansi Sosial

(Makro)

Akuntansi Sosial

(Makro)

Audit InternAudit Intern

Audit EksternAudit

Ekstern

Akuntansi KeuanganAkuntansi Keuangan

Akuntansi Biaya/

Manajemen

Akuntansi Biaya/

Manajemen

Bagan Pengetahuan Akuntansi

Sumber: Baswir, 1997

Page 9: HUKUM PAJAK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

REFORMASI POLITIK (1998)

Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public Accountability

REFORMASI EKONOMI

REFORMASI MANAJEMEN

KEUANGAN NEGARA

REFORMASI AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

Page 10: HUKUM PAJAK

PUBLIC SECTOR

Sektor Negara, Usaha-usaha Negara, Organisasi Nirlaba Negara (Joedono, 2000)

Pemerintah dan unit-unit organisasinya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, e.g. Pendidikan, Kesehatan, Keamanan, dll. (Abdullah, 1996)

Sektor Publik >< Sektor Privat/Bisnis/Swasta – sektor publik dari perspektif kepemilikan (ownership), pengendalian (control), dan akuntabilitas (accountability)

Sektor Publik Akuntan Publik (di AS, Akuntan yang bekerja untuk masyarakat. Di Eropa, Akuntan yang bekerja untuk organisasi pemerintah) (Jones dan Pendlebury, 1996)

Page 11: HUKUM PAJAK

PUBLIC DOMAI

N

11

Badan-badan Pemerintah; meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Unit Kerja Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daereah (BUMD)

Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri (PT. BHMN), Organisasi Nirlaba lainnya.

Page 12: HUKUM PAJAK

CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK

Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

Page 13: HUKUM PAJAK

DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan.”

Page 14: HUKUM PAJAK

CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan rugi laba tidak perlu dilakukan

2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan

3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang lain – tergantung pada sistem pemerintahannya.

4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat, menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara.

Page 15: HUKUM PAJAK

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Lembaga-lembaga Negara; Lembaga Tertinggi dan Lembaga Tinggi Negara

Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal Pemerintah Pusat di Daerah

Pemerintah Daerah

Unit Swadana (e.g. RSUP, RSUD)

Aparatur Perekonomi Negara/Daerah (BI, BUMN, BUMD)

Page 16: HUKUM PAJAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI

PUBLIKFAKTOR EKONOMI·   Pertumbuhan ekonomi·   Tingkat inflasi·   Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)·   Struktur produksi·   Tenaga kerja·   Arus modal dalam negeri·   Cadangan devisa·   Nilai tukar mata uang·   Utang dan bantuan luar negeri·   Infrastruktur·   Teknologi·   Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi· Sektor informal

Page 17: HUKUM PAJAK

FAKTOR POLITIK·    Hubungan negara dan masyarakat·    Legitimasi pemerintah·    Tipe rezim yang berkuasa·    Ideologi negara·    Elit politik dan massa ·    Jaringan internasional· Kelembagaan

17

Page 18: HUKUM PAJAK

FAKTOR KULTURAL ·    Keragaman suku, ras, agama, dan budaya ·    Sistem nilai di masyarakat ·    Historis ·    Sosiologi masyarakat ·    Karakteristik masyarakat · Tingkat pendidikan

FAKTOR DEMOGRAFI ·    Pertumbuhan penduduk ·    Struktur usia penduduk ·    Migrasi · Tingkat kesehatan

Page 19: HUKUM PAJAK

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efesien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control);

Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntablitas (accountability)

Public Sector Accounting

Providing Information, Management Control, and Accountability

Page 20: HUKUM PAJAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN MODEL

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

STRUKTUR PEMERINTAHAN; Pada pemerintahan demokratis, struktur pemerintah biasanya berdasarkan sistem “checks and balances”

SIFAT DARI SUMBER DAYA

PROSES POLITIK

Page 21: HUKUM PAJAK

PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA

Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi

Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum; Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure

Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara

Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources)

Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan; membutuhkan informasi yang handal dan releven untuk melaksanakan fungsi manajemen

Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum

Page 22: HUKUM PAJAK

PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK

DENGAN SEKTOR SWASTA Segi kegiatan dan tujuan

Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budgetary accounting) yang tidak ada dalam akuntansi komersial

Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam akuntansi komersial, semua aset, kewajiban dan ekuitas merupakan bagian dari satu dana

Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan dalam laporan operasional maupun neraca yang dalam akuntansi komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional

Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi komersial

Page 23: HUKUM PAJAK

Perbedaan Sifat dan Karakteristik Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Publik dengan

Sektor Swasta Sektor Swasta

Perbedaan Sifat dan Karakteristik Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Organisasi Sektor Publik dengan

Sektor Swasta Sektor Swasta PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA

Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber Pendanaan

Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD. Penjualan aset negara, dsb

Pembiayaan internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva

Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham

Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPR/DPRD)

Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor

Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis

Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb.

Karakteristik Anggaran

Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting

Sumber: Mardiasmo, 2002

Page 24: HUKUM PAJAK

Perbedaan Perbedaan Stakeholder Stakeholder Sektor Sektor Publik Dengan Sektor Swasta Publik Dengan Sektor Swasta Perbedaan Perbedaan Stakeholder Stakeholder Sektor Sektor Publik Dengan Sektor Swasta Publik Dengan Sektor Swasta

Sumber: Mardiasmo, 2002

Stakeholder Eksternal: 1.  Masyarakat pengguna jasa publik 2.  Masyarakat pembayar pajak 3.  Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi 4.  Bank sebagai kreditor pemerintah 5.  Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb. 6.  Investor asing dan country analyst 7.  Generasi yang akan datang  Stakeholder Internal: 1.  Lembaga negara (misalnya: kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb) 2.  Kelompok politik (partai politik) 3.  Manajer publik (gubernur, bupati, direktur BUMN/BUMD) 4.  Pegawai pemerintah

Stakeholder Eksternal: 1.  Bank sebagai kreditor 2.  Serikat buruh 3.  Pemerintah 4.  Pemasok 5.  Distributor 6.  Pelanggan 7.  Masyarakat 8.  Serikat dagang (trade union) 9.  Pasar modal 

Stakeholder Internal: 1.   Manajemen 2.   Karyawan 3.   Pemegang saham

Stakeholder Sektor Publik Stakeholder Sektor Swasta

Page 25: HUKUM PAJAK

UPAYA PENYEMPURNAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

LATAR BELAKANG• 1969/1970 = Rp 334,7

miliar

• 1988/1989 = Rp 36,5 triliun

• 2000/2001 = Rp 194,1 triliun

• 2001/2002 = Rp 286 triliun

• 2002/2003 = Rp 289,4 triliun

Peningkatan Anggaran Negara

Tuntutan institusi luar negeri; seperti IMF dan Bank Dunia dan/atau institusi donor lainnya bagi Indonesia (Faktor Eksternal)

Gerakan reformasi nasional yang menuntut clean government dan good governance dalam kinerja pemerintahan (Faktor Internal)

Page 26: HUKUM PAJAK

VISI DAN MISI PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good governance pada sektor pemerintahan untuk mensukseskan pembangunan nasional.

MISI : Peningkatan Profesionalisme SDM Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan Melayani Kebutuhan Stakeholders

Page 27: HUKUM PAJAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Perangkat Hukum dan Perundang-undang

Sistem Akuntansi Pemerintahan Kebijaksanaan Otonomi Daerah Sumberdaya Manusia Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir Teknologi Informasi

Page 28: HUKUM PAJAK

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan

Istilah “SEKTOR PUBLIK” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952

Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam pembangunan

Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju – terutama negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai kritikan, mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) dan reinventing government, mengadopsi (dari sektor swasta) mekanisme pasar, kompetisi tender (Compulsory Competitive Tendering-CCT), dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik

Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor publik di negara-negara Anglo-Saxon

Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk mambantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas sektor publik

Page 29: HUKUM PAJAK

CATATAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AKUNTANSI PUSAT

DAN DAERAH Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem

akuntansi yang selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel

Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem, prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama

Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah

Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi, keterkaitan program dan anggaran antara pemerintah pusat dengan darah, maka strategi pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan

Page 30: HUKUM PAJAK

30

TERIMA KASIH