Hukum Pajak

9
HUKUM PAJAK Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan atas Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang no.36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) disebut Wajib Pajak. Penghasilan Pegawai Tetap yang diterima Bulanan Saefudin adalah pegawai tetap di PT Insan Selalu Lestari sejak 1 Januari 2010. Ia memperoleh gaji beserta tunjangan berupa uang sebulan sebesar Rp.2.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 50.000,00 sebulan. Saefudin menikah tetapi belum mempunyai anak (status K/0). Penghitungan PPh Ps. 21: Penghitungan PPh Ps. 21 terutang: Gaji Sebulan = Rp. 2.000.000 Penghasilan bruto = Rp. 2.000.000 Pengurangan: Biaya Pensiun = 5% x 2.000.000 = Rp. 100.000 Iuran pensiun = Rp. 50.000 (+) Total Pengurangan = Rp. 150.000 Penghasilan netto sebulan = Rp. 1.850.000 Penghasilan netto setahun = 12 x 1.850.000 = Rp. 22.200.000 PTKP setahun:

description

tugas

Transcript of Hukum Pajak

Page 1: Hukum Pajak

HUKUM PAJAK

Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan atas Penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun pajak.

Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek

pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang no.36 tahun 2008

tentang Pajak Penghasilan (PPh) disebut Wajib Pajak.

Penghasilan Pegawai Tetap yang diterima Bulanan

Saefudin adalah pegawai tetap di PT Insan Selalu Lestari sejak 1 Januari 2010. Ia memperoleh

gaji beserta tunjangan berupa uang sebulan sebesar Rp.2.000.000,00 dan membayar iuran

pensiun sebesar Rp. 50.000,00 sebulan. Saefudin menikah tetapi belum mempunyai anak (status

K/0). Penghitungan PPh Ps. 21:

Penghitungan PPh Ps. 21 terutang:

Gaji Sebulan = Rp. 2.000.000

Penghasilan bruto = Rp. 2.000.000

Pengurangan: Biaya Pensiun = 5% x 2.000.000 = Rp. 100.000

Iuran pensiun = Rp. 50.000 (+)

Total Pengurangan = Rp. 150.000

Penghasilan netto sebulan = Rp. 1.850.000

Penghasilan netto setahun = 12 x 1.850.000 = Rp. 22.200.000

PTKP setahun:

WP sendiri = Rp. 15.840.000

Tambahan WP kawin = Rp. 1.320.000

Total PTKP = Rp. 17.160.000

PKP setahun = Rp. 5.040.000

PPh Ps. 21= 5 % x 5.040.000 = Rp. 252.000

PPh Ps. 21 sebulan = Rp. 21.000

Page 2: Hukum Pajak

Self Assessment System

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besar pajak terutang

Bagi wajib pajak, SPT mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

A. Bagi wajib pajak PPH untuk melaporkan dan untuk mempertanggung jawabkan perhitungan

jumlah pajak yang sebenarnya terutang untuk melaporkan tentang:

Pemabayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui

pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak.

Penghasilan yang merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek pajak.

Harta dan kewajiban.

B. Mempertanggungjwabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutanng.

C. Sebgai laporan tentang pemenuhan pembayaran pajak yang telah dilakukan sendiri dalam

satu tahun pajak dan atau bagian tahunan pajak.

D. Sebagai laporan pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang pemotongan /

pemungutan pajak orang atau badan lain dalam satu masa pajak.

Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri

Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri terletak

dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, antara lain:

Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak

hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.

Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum,

sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif

pajak sepadan.

Page 3: Hukum Pajak

Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak,

sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat

final.

Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dibagi menjadi

3 dasar yaitu :

1. Harga Transaksi, yaitu : jual beli, penunjukan pembeli dalam lelang.

2. Nilai Pasar, yaitu : tukar menukar, hibah, pemberian hak baru, hibah wasiat,

penggabungan usaha, peleburan usaha, pemekaran usaha, dll.

3. NJOP PBB, apabila NPOP tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP PBB.

Sementara itu NJOP ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

BPHTB terutanag sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta yang berkaitan dengan

BPHTB

Pengertian Banding dan Gugatan

Banding adalah: berdasarkan pasal 1 angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak adalah sebagai berikut : “Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku”

  Berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang No.14 Tahun 2002 Tentang

Pengadilan Pajak definisi gugatan adalah sebagai berikut  “Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku”

Perbedaan Banding dan Gugatan:Banding Gugatan

- Dasar hukum Pasal 27 UU KUP; - Dasar hukum pasal 23 UU KUP;

Page 4: Hukum Pajak

- Yang disengketakan adalah adalah

Surat Keputusan Keberatan;

- Yang disengketakan prosedur

pelaksanaan dan penerbitan surat-

surat keputusan;

- Surat balasan dari permohonan

Banding adalah Surat Uraian Banding;

- Surat balasan dari pengajuan

Gugatan adalah Surat Tanggapan;

- Jangka waktu menyelesaikan Surat

Uraian Banding adalah 3 (tiga) bulan);

- Jangka waktu menyelesaikan Surat

Tanggapan adalah 1 (satu) bulan;

- Ada sanksi administrasi berupa

denda sebesar 100% dari jumlah pajak

berdasarkan putusan banding apapun

keputusannya;

-Tidak ada sanksi;

Syarat-syarat permohonan Banding & Gugatan:

Syarat-syarat pengajuan

Banding:

Syarat-syarat pengajuan Gugatan:

- Banding diajukan dengan Surat

Banding dalam Bahasa Indonesia

kepada Pengadilan Pajak.

-Gugatan diajukan secara tertulis

dalam Bahasa Indonesia kepada

Pengadilan Pajak

- Banding diajukan dalam jangka waktu

3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima

Keputusan yang dibanding, kecuali

diatur lain dalam peraturan perundang-

undangan perpajakan.

- Jangka Waktu untuk mengajukan

Gugatan terhadap pelaksanaan

penagihan Pajak adalah 14 empat

belas) hari sejak tanggal pelaksanaan

penagihan.

- Jangka waktu untuk mengajukan

Gugatan terhadap Keputusan selain

Gugatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh)

hari sejak tanggal diterima Keputusan

yang digugat.

Page 5: Hukum Pajak

Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan

1 (satu) Surat Banding.

Terhadap 1 (satu) pelaksanaan

penagihan atau 1 (satu) Keputusan

diajukan 1 (satu) Surat Gugatan.

Banding diajukan dengan disertai

alasan-alasan yang jelas, dan

dicantumkan tanggal diterima surat

keputusan yang dibanding.

Pada Surat Banding dilampirkan

salinan Keputusan yang dibanding.

Banding hanya dapat diajukan apabila

jumlah yang terutang dimaksud telah

dibayar sebesar 50%

Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau

penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan

yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan

perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan

Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Pengertian Surat Paksa menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 s.t.d.t.d Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2000 pasal 1 sub 12 yang berbunyi: SURAT PAKSA adalah surat

perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.

Surat paksa berkepala kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG

MAHA ESA”, mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.(UU 19/00)

Kekuatan eksekutorial = SP sama dengan putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap atau disebut grosse akte sehingga SP langsung dapat dilaksanakan tanpa

bantuan putusan pengadilan lagi dan tidak dapat diajukan banding. (Penjelasan UU19/00)

Page 6: Hukum Pajak

Surat Paksa diterbitkan apabila :

- penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo

pembayaran dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau

surat lain yang sejenis.

- Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penagihan seketika dan sekaligus.

- Penanggung pajak tidak memenuhi ketetentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan

angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

Mafia pajak ada karena adanya kelemahan dalam instrument perpajakan di Indonesia

terutama di direktorat jendral pajak , sehinnga menyebabkan para pegawainnya baik itu

pejabat setingkat esselon ataupun pegawai biasa dinas pajak dapt mempermainkan pajak dan

memanipulasio besrany apajak yang harus dibayar oleh suatu perusahhan.

Solisinya yaitu dengan mengadakan birokrasi di direkltorat jendral perpajakan da nada nya

transparasi di bidanbg perpajakan selain iti dengan mempertegas peraturan mengenai

penagihan pajak dan tata cara pembayaran pajaknya.