HUKUM MAD

download HUKUM MAD

of 30

description

hukum mad

Transcript of HUKUM MAD

HUKUM MADHUKUM MAD

Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang

Mad,menurut istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat)adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-Quran disebabkan adanya huruf "Mad" sesuai aturan-aturan yang berlaku.

Huruf Mad ada tiga :1. ~ Alif, sebelumnya ada fathah(baris atas).2.~ Ya' mati, sebelumnya ada kasrah(baris bawah).3.~ Wawu mati, sebelumnya ada dhommah(baris depan).

Contoh :

1.~Alif, sebelumnya ada fathah(baris atas) :.....dibaca Baa dengan kadar panjang dua harakat...dibaca Jaa dengan kadar panjang dua harakat....dibaca Zaa dengan kadar panjang dua harakat

2.~ Ya' mati, sebelumnya ada kasrah(baris bawah) :......dibaca Sii dengan kadar panjang dua harakat.......dibaca 'ii dengan kadar panjang dua harakat.........dibaca Qii dengan kadar panjang dua harakat

3.~ Wawu mati, sebelumnya ada dhommah(baris depan) :...dibaca Kuu dengan kadar panjang dua harakat...dibaca Huu dengan kadar panjang dua harakat,,,,dibaca Yuu dengan kadar panjang dua harakat

Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat, 1 alif = 2 harakat.

Harakat artinya gerak, yaitu gerak sedang, seperti gerak jari, angguk atau ketukan dalam irama musik, 1 harakat = 1 gerak atau 1 ketukan.

Hukum Mad terbagi menjadi 2, yaitu :A. Mad Asli( )B. Mad Far'i( )

Uraian ;

A. Mad Asli( )Mad Thobi'i

Mad Thobiiadalahbacaan panjang (mad) yang terjadi karenahadirnya huruf-huruf mad,(~ alif, sebelumnya ada fathah,~ ya' mati, sebelumnya ada kasrahdan~ wawu mati, sebelumnya ada dhommah), tanpa adanya sebab lain.

Diberi nama Mad Thobii karena madnya berlaku sesuai tabiat aslinya, sehingga disebut juga dengan Mad Asli . Ukuran panjangnya adalah 2 harakat/ketukan.Contoh Mad Thobii adalah:

CaraMembacaMadThobii :

Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Thobii, kita review dulu aturan ketukan dalam membaca Alquran :

* Ketukan harus rata, tetap dan teratur* Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan* Spasi tidak diketuk* Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan* Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukanMari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Thobii, sebagaimana ilustrasi berikut:

Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 14 huruf. Karena spasi tidak mendapatkan ketukan, maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 14 ketukan yang sama, rata dan teratur.

Khusus huruf Wawu dan Alif yang berfungsi sebagai tanda Jamak (lihat ketukan ke-10), dihitung satu huruf atau satu ketukan. Ini berlaku umum. Semua Wawu dan Alif yang berfungsi sebagai tanda jamak, dihitung satu ketukan.

Pada contoh di atas, ada 4 contoh bacaan mad. Yaitu terjadi pada ketukan ke-5 dan 6, ke-9 dan 10, ke-11 dan 12 serta ke-13 dan 14.

Panduan cara membaca Mad Thobii adalah sebagai berikut:

Ketukan ke-5 berbunyi ma. Pertahankan bunyi ma hingga ketukan ke-6. Bunyi ma berakhir sebelum ketukan ke-7 saat bunyi sho diucapkan.

Ketukan ke-9 berbunyi u . Pertahankan bunyi u hingga ketukan ke-10. Bunyi u berakhir sebelum ketukan ke-11 saat bunyi fi diucapkan.

Ketukan ke-11 berbunyi fi. Pertahankan bunyi fi hingga ketukan ke-12. Bunyi fi berakhir sebelum ketukan ke-13 saat bunyi ha diucapkan.

Ketukan ke-13 berbunyi ha. Pertahankan bunyi ha hingga ketukan ke-14. Bunyi ha berakhir pada ketukan ke-15. Pas ketukan ke-15, bunyi ha sudah hilang.

B. Mad Far'i( ), Fari artinya : bagian atau cabang.

Mad Far'i terbagi menjadi beberapa yaitu :

1. Mad Wajib Muttashil ~ 2. Mad Jaiz Munfashil ~ 3. Mad 'Aridh Lissukun ~ 4. Mad Badal ~ 5. Mad 'Iwadh ~ 6. Mad Layyin ~ 7. Mad Tamkin ~ 8. Mad Farqi ~ 9. Mad Shilah Qashirah ~ 10. Mad Shilah Thowilah ~ 11. Mad Harfi ~ 12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ~ 13. Mad Lazim Harfi Mutsaqal ~ 14. Mad Lazim Kilmi Mukhafaff ~ 15. Mad Lazim Kilmi Mutsaqal ~

Uraian :

1. Mad Wajib Muttashil ~ dan 2. Mad Jaiz Munfashil ~

1. Mad Wajib Muttashil

Wajib artinya : harus.Muttashil artinya : dalam satu kata.

Mad Wajib Muttashiladalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung(washal),6 harakat ketika berhenti (waqaf).Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membacaMad Wajib Muttashildengan 5 ketukanmaka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua bacaan yang berformula mad ini.

Di antara contoh Mad Wajib Muttashil adalah sebagai berikut :

Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobii + Hamzah (dalam 1 kata).

Itulah contoh Mad Wajib Muttashil.CaraMembacaMadWajibMuttashil:

Apabila diasumsikan panjang Mad Wajib Muttashil adalah 5 ketukan, maka cara membaca Mad Wajib Muttashil adalah sebagai berikut :

Panjang Mad Wajib Muttashil pada kata sawa adalah 5 ketukan, yaitu dari ketukan ke-2 hingga ketukan ke-6. Karena itu, praktek pembacaan Mad Wajib Muttashil adalah :

Ketukan ke-2 berbunyi wa. Pertahankan bunyi wa hingga ketukan ke-6. Yang terdengar panjang adalah suara a-nya. Kira-kira, kalau satu huruf a mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Wajib Muttashil adalah sawaaaaaun. Bunyi vokal a dari ketukan ke-2 hingga ketukan ke-6 TIDAK BOLEH TERPUTUS. Bunyi a akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya bunyi un pada ketukan ke-7.2. Mad Jaiz Munfashil

Jaiz artinya : boleh.Munfashil artinya : di luar kata.

Mad Jaiz Munfashiladalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah(hamzah berupa huruf alif)di lain kata.Mad Thobii-nya terletak pada akhir sebuah kata, kemudian hamzah-nya terletak di awal kata berikutnya, dibaca panjangnya boleh 4 atau 5 harakat ketika bersambung(washal), 2 harakat ketika waqaf(berhenti).

Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membacaMad Jaiz Munfashildengan 5 ketukanmaka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua bacaan yang berformula mad ini.

Di antara contoh Mad Jaiz Munfashiil adalah sebagai berikut:

Pada contoh di atas, ada 2 contoh yang masing-masing memuat Mad Thobii + Hamzah (dalam 2 kata). Itulah contoh Mad Jaiz Munfashil.

Saran:Agar bacaan terdengar bagus, sebaiknya, panjang Mad Jaiz Munfashiil disamakan dengan panjang Mad Wajib Muttashil, sehingga menjadi singkron. Bila Mad Wajib Muttashiil dibaca dengan durasi 5 ketukan, maka Mad Jaiz Munfashiil sebaiknya juga 5 ketukan.

CaraMembacaMadJaizMunfashil :

Apabila diasumsikan panjang Mad Jaiz Munfashil adalah 5 ketukan, maka cara membaca Mad Jaiz Munfashiil adalah sebagai berikut:

Panjang bacaan Mad Jaiz Munfashil pada kata idza adalah 5 ketukan, yaitu dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7. Karena itu, praktek pembacaan Mad Jaiz Munfashil adalah :

Ketukan ke-3 berbunyi dza. Pertahankan bunyi dza hingga ketukan ke-7. Yang terdengar panjang adalah suara a-nya. Kira-kira, kalau satu huruf a mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Jaiz Munfashil adalah waidzaaaaa-adh. Bunyi vokal a dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7 TIDAK BOLEH TERPUTUS. Bunyi 'a' akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya bunyi 'adh' pada ketukan ke- 8.http://www.youtube.com/watch?v=eJcVqvi8gSQ

~~~~~*~~~~~Perbedaan Mad Wajib Muttashil danMadJaizMunfashil

Ada kesamaan rumus antara Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil. Keduanya timbul dari Mad Thobii + Hamzah. Bedanya hanya pada letak hamzah-nya saja. Pada Mad Wajib Muttashil, Hamzah terletak dalam satu kata. Sedangkan pada Mad Jaiz Munfashiil, Hamzah terletak pada kata yang berbeda.Permasalahannya adalah : Bagaimana membedakan letak hamzah pada 1 kata atau tidak ?

Bagi yang pernah mempelajari bahasa arab, hal ini bukan masalah. Bagi yang tidak mengerti bahasa arab, bagaimana ? Banyak yang terjebak, ketika dalam ujian tahsin harus menentukan mana yang bernama Mad Wajib Muttashil dan mana yang Mad Jaiz Munfashil ? Tertukarnya jawaban dilatarbelakangi ketidaktahuan tentang bahasa arab.

Namun masih ada satu cara menentukan kedua jenis mad ini, yaitu dengan melihatBENTUK PENULISAN HAMZAH-nya.

Coba anda lihat, penulisan bentuk hamzah pada Mad Wajib Muttashil berikut :

Kemudian bandingkan dengan penulisan bentuk hamzah pada Mad Jaiz Munfashil berikut :

Ternyata penulisan hamzah di depan (sebagai tanda mad jaiz) dan di belakang (sebagai tanda mad wajib) sangat berbeda.

3. Mad 'Aridl Lissukun ~ dan 4. Mad Badal ~

3. Mad Aridl Lissukun

Mad Aridl Lissukuun adalah Mad Thobi'i yang diikuti oleh huruf hidup yang dimatikan, karena ada di akhir bacaan (posisi waqof).

Boleh jadi, akhir bacaan itu pas terjadi di akhir ayat (ditandai nomor ayat). Atau bisa juga terjadi di tengah ayat, yang karena terbatasnya nafas, bacaan harus terhenti sebelum akhir ayat. Mad Aridl Lissukun hanya terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof).

Durasi yang diperkenankan untuk Mad Aridl Lissukun adalah 2, atau 4 atau 6 ketukan.

Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 2, 4 atau 6 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an kita dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Aridl Lissukuun dengan 4 ketukan, maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua akhir bacaan mad ini.

Untuk memperjelas penjelasan tentang Mad Aridl Lissukun, mari kita simak contoh berikut:

Deret huruf yang ditampilkan dengan warna merah, itulah deret huruf yang menunjukkan Mad Aridl Lissukun. Tentunya dengan syarat, bahwa pembaca akan mengakhiri bacaan pada setiap akhir ayat. Bila Surat Attiin dibaca total hanya dengan satu nafas (tidak berhenti kecuali di akhir surat) maka Mad Aridl Lissukun hanya terjadi pada akhir ayat terakhir.Untuk diingat, Mad Aridl Lissukun hanya terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof).

CaraMembacaMadAridlLissukuun

Dengan asumsi panjang Mad Aridl Lissukuun adalah 4 ketukan, maka cara membaca Mad Aridl Lissukuun adalah sebagai berikut:

Panjang ketukan dari bunyi nin adalah 4 ketukan, yaitu dari bunyi ni pada ketukan ke-7 hingga bunyi ..n pada ketukan ke-10. Karena itu, praktek pembacaan Mad Aridl Lissukuun adalah :

Ketukan ke-7 berbunyi ni. Pertahankan bunyi ni hingga ketukan ke-10, sehingga bunyi ni akan bersambung dengan bunyi n. Jadi yang terdengar panjang adalah suara i-nya. Kira-kira, kalau satu huruf i mewakili satu ketukan, bunyi lengkap contoh di atas adalah wathuurisiiniiiin. Bunyi ..n pada ketukan ke-10 akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya ketukan ke-11.

http://www.youtube.com/watch?v=TEb04ovHwV4

4. Mad Badal.Badal artinya : pengganti

Mad Badalyaitu pemanjangan suara pada Huruf Hamzah, sebagai pengganti hamzah yang dihilangkan. Panjang Mad Badal adalah 2 ketukan saja.

Contoh Mad Badal adalah :

Cara Membaca Mad Badal

Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Badal, kita review dulu aturan ketukan dalam membaca Alquran :

* Ketukan harus rata, tetap dan teratur* Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan* Spasi tidak diketuk* Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan* Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukanMari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Badal, sebagaimana ilustrasi berikut :

Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 10 huruf. Karena spasi tidak mendapatkan ketukan, maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 10 ketukan yang sama, rata dan teratur.

Pada contoh di atas, bacaan mad badal terjadi pada ketukan ke-3 dan 4. Panduan cara membaca Mad Badal adalah sebagai berikut :

Ketukan ke-3 berbunyi a. Pertahankan bunyi a hingga ketukan ke-4. Bunyi a berakhir sebelum ketukan ke-5 saat bunyi ma diucapkan.http://www.youtube.com/watch?v=_NxSmgeWJEEhttp://www.youtube.com/watch?v=T9hd-X51qhs~~~~~*~~~~~

5. Mad 'Iwadh ~ dan 6. Mad Layyin ~

5. Mad IwadhMad Iwadl yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf (berhenti membaca) pada huruf yang berakhiran fathatain (tanwin fathah) kecuali tanwin fathah padata' marbutah[ ]. Mad Iwadl panjangnya 2 ketukan saja.

Untuk ta' marbutah[ ]yang berharakat fathah tanwin, jika diwakafkan tidak dibaca sebagai mad Iwadh namun dibaca sebagai h' mati (h).

Contoh Mad Iwadl adalah :

Cara MembacaMadIwadl

Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Iwadl, kita review dulu aturan ketukan dalam membaca Alquran :

* Ketukan harus rata, tetap dan teratur* Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan* Spasi tidak diketuk* Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan* Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukan

Mari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Iwadl, sebagaimana ilustrasi berikut:

Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 13 huruf. Karena spasi tidak mendapatkan ketukan, maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 13 ketukan yang sama, rata dan teratur.

Pada contoh di atas, bacaan mad Iwadl terjadi pada ketukan ke-12 dan 13. Panduan cara membaca Mad Iwadl adalah sebagai berikut :

Ketukan ke-12 berbunyi la. Pertahankan bunyi la hingga ketukan ke-13. Yang dibaca panjang adalah suara a-nya. Bunyi la berakhir/hilangpada ketukan ke-14.https://www.youtube.com/watch?v=3yet8tLMC2M

6. Mad LayyinLayyin artinya : lembut.

Mad Lin (atau juga disebut Mad Layyin) adalah mad yang terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof/berhenti membaca) dengan formula : Huruf Layyin + satu huruf (yang sebenarnya hidup, tapi dimatikan, karena ada di posisi waqof).

Huruf Layyin yaitu wawu dan ya mati sebelumnya berharakat fathah,[ / ]

Contoh Mad Layyin : ..dibaca~sauuuuf..dibaca~khauuuuf .....dibaca ~baiiiit ..dibaca~syaiiii'

Mad Lin hanya terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof) yang berformula tersebut di atas.Mad Lin tidak mungkin terjadi di awal/tengah bacaan.

Durasi yang diperkenankan untuk Mad Lin adalah 2, atau 4 atau 6 ketukan.

Mana yang kita pilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 2, 4 atau 6 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an kita dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Lin dengan 4 ketukan, maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua akhir bacaan yang berformula mad ini.

Di antara contoh Mad Lin adalah seperti tersebut pada Surat Quroisy sebagaimana berikut:

Deret huruf yang ditampilkan dengan warna merah, itulah deret huruf yang menunjukkan formasi Mad Lin.Tentunya dengan syarat, bahwa pembaca akan mengakhiri bacaan pada setiap akhir ayat. Bila Surat Quroisy dibaca total hanya dengan satu nafas (tidak berhenti kecuali di akhir surat) maka Mad Lin hanya terjadi pada akhir ayat terakhir.

Untuk diingat, Mad Lin hanya terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof).

CaraMembacaMadLin

Dengan asumsi panjang Mad Lin adalah 4 ketukan, maka cara membaca Mad Lin adalah sebagai berikut :

Panjang ketukan dari bunyi roisy adalah 4 ketukan, yaitu dari bunyi ro pada ketukan ke-8 hingga bunyi ..sy pada ketukan ke-11. Karena itu, praktek pembacaan Mad Lin adalah :

Ketukan ke-8 berbunyi ro. Bunyi i dimulai pada ketukan ke-9. Pertahankan bunyi i hingga ketukan ke-11, sehingga bunyi roi akan bersambung dengan bunyi sy. Jadi yang terdengar panjang adalah suara i-nya. Kira-kira, kalau satu huruf i mewakili satu ketukan, bunyi lengkap contoh di atas adalah li-iilaafiquroiiisy. Bunyi ..sy pada ketukan ke-11 akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya ketukan ke-12.

Perhatian :Pada contoh di atas, i pada bunyi roi diucapkan secara halus, tersambung dengan bunyi o sehingga menjadi oi. Bunyi i tidak diucapkan sebagai konsonan yang mandiri, sehingga membaca secara terpotong ro-iiisy adalah salah. Pembacaan yang benar, adalah menggabungkan oi menjadi satu, yaitu bunyi oi terdengan halus.Saran :

Agar bacaan terdengar bagus, sebaiknya, panjang Mad Lin disamakan dengan panjang Mad Aridl Lissukuun, sehingga menjadi singkron. Bila Mad Aridl Lissukuun dibaca dengan durasi 4 ketukan, maka Mad Lin sebaiknya juga 4 ketukan.https://www.youtube.com/watch?v=w65YbZo-JN8

~~~~~*~~~~~

7. Mad Tamkin ~ dan 8. Mad Farqi ~

7. Mad Tamkin

Mad Tamkin yaitu mad yang terdapat pada huruf ya berganda, dimana ya' yang pertama bersimbol 'tasydid kasroh', dan ya' yang kedua bersimbol sukun/mati. Syaratnya adalah apabila ia tidak diikuti lagi dengan huruf hidup yang dimatikan (karena ada di akhir bacaan), karena kasus demikian itu akan berubah nama menjadi Mad Aridl Lissukun.Panjang Mad Tamkin adalah 2 ketukan saja.

Contoh Mad Tamkin adalah:

Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Tamkin, kita review dulu aturan ketukan dalammembaca Al-Qur'an.

* Ketukan harus rata, tetap dan teratur* Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan* Spasi tidak diketuk* Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan* Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukan

Mari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Tamkin, sebagaimana ilustrasi berikut:

Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 9 huruf. Namun, karenaMad Tamkin dihitung 2 ketukan (huruf bertasydid mendapatkan hak 2 ketukan), maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 10 ketukan yang sama, rata dan teratur.

Pada contoh di atas, bacaan Mad Tamkin terjadi pada ketukan ke-7 dan 8. Panduan cara membaca Mad Tamkin adalah sebagai berikut :

Ketukan ke-7 berbunyi yi. Pertahankan bunyi yi hingga ketukan ke-8. Bunyi yi berakhir/hilangpada ketukan ke-9 saat pindah ke bunyi tum.

8. Mad Farqi

Mad Farqi adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dan Huruf Bertasyid. Durasi Mad Farqi adalah 6 kharokat.

Kasus mad ini hanya terjadi di 4 tempat dalam Al-quran, yaitu pada :

-surat Al-Anam (6) ayat 143 -144,-surat Yunus (10) ayat 59 dan-surat An-Naml (27) ayat 59.

Berikut ini adalah Mad Farqi (perhatikan tampilan berwarna merah) :

CaraMembacaMadFarqiApabila diasumsikan panjang Mad Farqi adalah 6 ketukan, maka cara membaca Mad Farqi adalah sebagai berikut :

Panjang bacaan Mad Farqi pada aaaaaadz adalah 6 ketukan, yaitu dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-8. Karena itu, praktek pembacaan Mad Farqi adalah :

Ketukan ke-3 berbunyi a. Pertahankan bunyi a hingga ketukan ke-8. Pada ketukan ke-8, bunyi huruf tasydid setelahnya (dzal) terbawa. Yang terdengar panjang adalah suara a-nya. Kira-kira, kalau satu huruf a mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Farqi adalah Qulaaaaaadzakaraini. Bunyi vokal a dari ketukan ke-3 hingga bunyi dz pada ketukan ke-8 TIDAK BOLEH TERPUTUS.

Ketukan ke-3 berbunyi a. Pertahankan bunyi a hingga ketukan ke-8. Pada ketukan ke-8, bunyi huruf tasydid setelahnya (lam) terbawa. Yang terdengar panjang adalah suara a-nya. Kira-kira, kalau satu huruf a mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Farqi adalah Qulaaaaaalloohu. Bunyi vokal a dari ketukan ke-3 hingga bunyi l pada ketukan ke-8 TIDAK BOLEH TERPUTUS.9. Mad Shilah Qashirah ~ dan 10 Mad Shilah Thowilah~

9. Mad Shilah Qashirah

Mad Shilah Qashirahyaitupemanjangan suara pada huruf ha dlomir (suara hii atau huu kata ganti orang ketiga tunggal) dengan syarat tidak diikuti huruf hamzah sesudahnya.

Suara hi atau hu pada kata ganti orang ketiga, akan dipanjangkan ketika diapit oleh huruf-huruf hidup.

Pemanjangan suara pada huruf ha dlomir tidak disebabkan oleh huruf mad, tetapi karena diapit oleh huruf hidup. Mad Shilah Qoshiroh panjangnya 2 ketukan saja.

Contoh Mad Shilah Qoshiroh :

Cara MembacaMadShilahQoshirohSebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Shilah Qoshiroh, kita review dulu aturan ketukan dalam membaca Alquran:

* Ketukan harus rata, tetap dan teratur* Setiap khuruf mendapatkan hak 1 ketukan* Spasi tidak diketuk* Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan* Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukan

Mari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Shilah Qoshiroh, sebagaimana ilustrasi berikut:

Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 14 huruf. Namun, karena Mad Shilah Qoshiroh dihitung 2 ketukan, maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 15 ketukan yang sama, rata dan teratur.

Pada contoh di atas, bacaan mad Shilah Qoshiroh terjadi pada ketukan ke-8 dan 9. Panduan cara membaca Mad Shilah Qoshiroh adalah sebagai berikut :

Ketukan ke-8 berbunyi hu. Pertahankan bunyi hu hingga ketukan ke-9. Bunyi hu berakhir/hilangpada ketukan ke-10 saat pindah ke bunyi hif"

Jika setelah Mad Silah didahului huruf yang mati maka tidak jadi mad, dan dibaca biasa. Kecuali pada surat Al-Furqan 69 yang disebut "Mad Mubalagoh" dan dibaca panjang 2 harakat. Mad ini hanya terdapat disini saja.

~wayakhlud-fiihiimuhaanaahttps://www.youtube.com/watch?v=h-6B76P1Gig

http://www.youtube.com/watch?v=vbcZj-cjVX8

10. Mad Shilah Thowilah

Mad Shilah Thowilahterjadi apabila Mad Shilah Qoshiroh diikuti Huruf Hamzah.Ukuran panjangnya adalah 4 sampai 5 harakat.

Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Shilah Thowilah dengan 5 ketukan, maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua bacaan yang berformula mad ini.Berikut ini adalah contoh Mad Shilah Thowilah (perhatikan tampilan berwarna merah):

Agar bacaan terdengar bagus, sebaiknya, panjang Mad Shilah Thowilah disamakan panjangnya dengan Mad Jaiz Munfashil dan Mad Wajib Muttahil, sehingga menjadi singkron. Bila Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil dibaca dengan durasi 5 ketukan, maka Mad Shilah Thowilah sebaiknya juga dibaca dengan panjang 5 ketukan.CaraMembacaMadShilahThowilahApabila diasumsikan panjang Mad Shilah Thowilah adalah 5 ketukan, maka cara membaca Mad Shilah Thowilah adalah sebagai berikut :

Panjang bacaan Mad Shilah Thowilah pada hiiiii illa adalah 5 ketukan, yaitu dari ketukan ke-6 hingga ketukan ke-10. Karena itu, praktek pembacaan Mad Shilah Thowilah adalah :

Ketukan ke-6 berbunyi 'hi'. Pertahankan bunyi i hingga ketukan ke-10. Yang terdengar panjang adalah suara i-nya. Kira-kira, kalau satu huruf i mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Shilah Thowilah adalah Min ilmihiiiii illa. Bunyi vokal i dari ketukan ke-6 hingga ketukan ke-10 TIDAK BOLEH TERPUTUS. Bunyi i akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya bunyi il pada ketukan ke-11.

Catatan :

a. Apabila sebelum kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki[ / ]terdiri dari huruf mati (bersukun), maka tidak berlaku mad shilah. Contoh :

b. Kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki pada kata[]dalam surat Al-Furqan ayat 69, walaupun sebelumnya terdiri dari huruf yang bersukun, tetap dibaca panjang dua harakatseperti : ~wayakhlud fiihiimuhaanaa

c. Ta' Marbuthah[ / ]yang bukan kata ganti, walaupun diapit oleh huruf hidup, tidak berlaku mad.Contoh :

Surat Al-Alaq [96] : 15 Surat Asy-Syuara [26] : 116 dan 167 Surat Maryam [19] : 46 Surat Al-Ahzab [33] : 60

dan Surat Huud [11] : 91 -danSurat Al-Muminun [23] : 19 Surat Ash-Shaffaat [37] : 42 Surat Al-Mursalaat [77] : 42.Dan juga Surat Az-Zumar [39] : 7http://www.youtube.com/watch?v=VZ8pfQXdbZw~~~~~*~~~~~

11. Mad HarfiMad Harfi adalah bacaan panjang pada Huruf Muqotho'ah. Huruf Muqothoah adalah huruf yang dibaca sebagaimana Nama Hurufnya. Huruf Muqothoah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai pembuka surat. Oleh karena itu Huruf Muqothoah juga disebut Fawatikhus Suwar.

Secara garis besar, Huruf Muqothoah dibaca dengan 3 pola sebagai berikut :

Pertama: Tidak ada mad (pemanjangan suara) yaitu huruf Alif. Huruf Alif sebagai Huruf Muqothoah dibaca dengan bunyi AlifKedua: Mad sepanjang 2 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut:

Ketiga: Mad sepanjang 6 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut :

Contoh ayat yang mengandung Huruf Muqothoah adalah:

Huruf berwarna merah dibaca dengan durasi 2 ketukan, sedangkan huruf berwarna biru panjangnya 6 ketukan.

Bagaimana cara membedakan huruf yang dibaca 2 ketukan dan 6 ketukan ? Perhatikan bedanya ! Huruf-huruf yang apabila dituliskan namanya, ia terdiri dari 2 huruf, maka ia dibaca 2 ketukan (seperti : ro', ha, ya, tho dan kha). Huruf-huruf yang apabila dituliskan namanya, ia terdiri dari 3 huruf, maka ia dibaca 6 ketukan, seperti : nun, qaf, shod, ain, sin, lam, kaf dan mim).

12. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf

Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah Mad Thobi'i yang bertemu sukun yang terjadi pada rangkaian huruf-huruf Muqothoah. Durasi Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah 6 ketukan.

Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf.Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya tanpa bertasydid.Contoh Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah :

Huruf-huruf yang ditampilkan dengan warna biru, itulah yang disebut Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

Cara membaca Mad Lazim Harfi Mukhoffaf :

13. MadLazim Harfi Mutsaqol

Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah Mad Thobi'i yang bertemu dengan tasydid (karena idghom) yang terjadi pada rangkaian Huruf Muqothoah. Durasi Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah 6 ketukan.

Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf.Dinamakan Mutsaqqal, karena berat mengucapkannya akibat adanya tasydid pada sukun tersebut.

Contoh Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah:

Huruf "lam" yang bertemu huruf "mim" dan huruf '"sin" yang bertemu huruf "mim", masing-masing menimbulkan tasydid dan menjadi idghom. Itulah yang disebut dengan Mad Lazim Harfi Mutsaqol.Cara MembacaMadLazim Harfi Mutsaqol :

Panjang bacaan Mad Lazim Harfi Mutsaqol pada siiiiin adalah 6 ketukan, yaitu dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-8. Dan panjang bunyi miiiiim adalah 6 ketukan, yaitu dari ketukan ke-12 hingga ketukan ke-17. Diantara keduanya (siiiiin dan miiiiim) ada bunyi ghunnah (dengung), karena sifat bunyi n akan melebur ke bunyi m. Durasi bacaan ghunnah adalah 4 ketukan, dari ketukan ke-9 hingga ketukan ke-12. Karena itu, praktek pembacaan Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah :

Ketukan ke-3 berbunyi si. Pertahankan bunyi i hingga ketukan ke-8. Yang terdengar panjang adalah bunyi i-nya. Bunyi i dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-8 tidak boleh terputus. Bunyi i tersebut menghilang bersamaan dengan tersambarnya bunyi m pada ketukan ke-8.

Dengungnya bunyi m dimulai sejak ketukan ke-8, namun mulai dihitung ketukannya sejak ketukan ke-9 hingga ketukan ke-12. Dengungan suara m sejak ketukan ke-9 hingga ketukan ke-12 tidak boleh terputus. Bunyi dengung m akan menghilang bersamaan dengan bunyi mi pada ketukan ke-12.

Bersamaan dengan ketukan ke-12 terdengar bunyi mi. Pertahankan bunyi i hingga ketukan ke-17. Yang terdengan panjang adalah bunyi i-nya. Bunyi i dari ketukan ke-12 hingga ketukan ke-17 tidak boleh terputus. Bunyi i tersebut menghilang bersamaan dengan tersambarnya bunyi m pada ketukan ke-17. Bunyi m terakhir, menghilang bersamaan dengan jatuhnya ketukan ke-18.Contoh lain dari Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah sebagai berikut :

14. MadLazim Kalimi MukhoffafMad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dengan huruf bertanda sukun (mati). Durasi Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah 6 harokat.Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi dalam satu kata.Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya, dengan tidak adanya tasydid.

Kasus mad ini hanya terjadi di 2 tempat dalam Al-quran, yaitu pada surat Yunus (10) ayat 51 dan 91.

Berikut ini adalah Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf (perhatikan tampilan berwarna merah) :

CARA MEMBACAMADLAZIM KALIMI MUKHOFFAFApabila diasumsikan panjang Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah 6 ketukan, maka cara membaca Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah sebagai berikut :

Panjang bacaan Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf pada aaaaaal adalah 6 ketukan, yaitu dari ketukan ke-1 hingga ketukan ke-6. Karena itu, praktek pembacaan Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah :Ketukan ke-1 berbunyi a. Pertahankan bunyi a hingga ketukan ke-6. Pada ketukan ke-6, bunyi huruf lam sukun setelahnya (l) terbawa. Yang terdengar panjang adalah suara a-nya. Kira-kira, kalau satu huruf a mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah aaaaaal-aana. Bunyi vokal a dari ketukan ke-1 hingga bunyi l pada ketukan ke-6 TIDAK BOLEH TERPUTUS.

15. Mad Lazim Kalimi Mutsaqol

Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah Mad yang terjadi dari Mad Thobii yang diikuti oleh huruf bertasydid, dimana keduanya masih berada pada satu kata. Bila tanda tasydid berada di lain kata, maka tidak terjadi mad. Durasi Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah 6 harokat.Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang.Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi pada kata.Dinamakan Mutsaqqal karena berat mengucapkannya.

Berikut ini adalah contoh Mad Lazim Kalimi Mutsaqol (perhatikan tampilan berwarna merah)

Membaca Mad Lazim Mutsaqol Kalimi

Apabila diasumsikan panjang Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah 6 ketukan, maka cara membaca Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah sebagai berikut:

Panjang bacaan Mad Lazim Kalimi Mutsaqol pada dloooooolliina adalah 6 ketukan, yaitu dari ketukan ke-4 hingga ketukan ke-9. Karena itu, praktek pembacaan Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah :

Ketukan ke-4 berbunyi dlo. Pertahankan bunyi o hingga ketukan ke-9. Pada ketukan ke-9, bunyi huruf tasydid setelahnya (lam) terbawa. Yang terdengar panjang adalah suara o-nya. Kira-kira, kalau satu huruf o mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah : waladldloooooolliina. Bunyi vokal o dari ketukan ke-4 hingga bunyi l pada ketukan ke-9 TIDAK BOLEH TERPUTUS.

https://www.youtube.com/watch?v=YKGESm5FhI0

Sumber:

1.Pedoman Daurah Al-Quran, Abd.Aziz Abdur R, Al-Hafizh, LC.2. http://binaalquran.wordpress.com/?s=mad+shilah&submit=Search3.30 Minit Ustaz Don4. http://binaalquran.wordpress.com/?s=MAD&submit=Search

http://mujahidahwaljihad.blogspot.com/2013/04/hukum-mad-mad-menurut-bahasa-adalah.html

Huruf= Terdiri daripada 3 huruf iaitu :

Makna= Memanjangkan suara pada huruf-huruf mad dengan kadar 2 hingga 6 harakahi. Alif () sebelumnya huruf berbaris di atas = ii. Wau () sebelumnya huruf berbaris di hadapan = iii. Ya () sebelumnya huruf berbaris di bawah = Bahagian =Bagi Mad terdapat 2 jenis hukum iaitu :1. Mad Asli (Tabii)2. Mad Fari1.MAD ASLI (TABII)Makna= Tidak ada huruf Hamzah () atau tanda Mati selepas huruf Mad.Hukum= Kadar bacaannya ialah 2 harakahMakna= Tidak ada huruf Hamzah () atau tanda Mati selepas huruf Mad.Terdapat 3 Keadaan Mad Asli, iaitu :1. Wakaf Dan Wasal2. Wasal3. Wakaf1.1Mad Asli : Wakaf dan WashalHuruf Mad tetap ada ketika washal atau wakaf samada :i. Huruf Mad itu terletak di tengahii. Huruf Mad terletak di akhir1.2Mad Asli : Washal (Shilah Shugra)Mad Asli juga terjadi pada Washal (dan hilang ketika wakaf) padaShilah Shughra, iaitu :i. Huruf Wau Kecil yang terdapat setelah Ha Dhamir yang berbaris Dhammah Untuk Ha Dhamir disambung dengan Wau,disyaratkan agar huruf itu harus terdapat di antara 2 huruf yang berharakatii. Huruf Ya Kecil yang terdapat setelah Ha Dhamir yang berbaris Kasrah. Untuk Ha Dhamir disambung dengan Ya,disyaratkan agar huruf itu harus terdapat di antara 2 huruf yang berharakat1.3Mad Asli: Pada WakafMad Asli juga terjadi pada huruf Mad yang ada ketika Wakaf (dan hilang ketika Washal, iaitu jika disambung dengan kalimah sesudahnya). Hal ini terjadi pada huruf Alif Pengganti Tanwin (fathatain).2. MAD FARIMakna= Mad yang dibaca lebih daripada kadar Mad Asli disebabkan terdapat huruf Hamzah () atau tanda Mati selepas huruf Mad.Hukum= Kadar bacaannya / harakah adalah mengikut jenis MadBahagian=Mad Fari terbahagi kepada 14 bahagian:1. Mad Wajib Muttasil2. Mad Jaiz Munfasil3. Mad Lazim Kalimi Muthaqqal4. Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf5. Mad Lazim Harfi Muthaqqal6. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf7. Mad Silah Qasirah8. Mad Silah Towilah9. Mad Arid Lissukun10. Mad Iwad11. Mad Lin12. Mad Tamkin13. Mad Badal14. Mad Farq2.1Mad Wajib MuttasilMakna= Muttasil bermaksud Sambung Apabila huruf Mad bertemu Hamzah dalam 1 kalimahHukum= Panjang bacaan adalah 4 atau 5 harakah. Ketika berhenti dibaca 6 harakah.Contoh= (Ar-Radu : 21)2.2Mad Jaiz MunfasilMakna= Munfasil bermaksud Berasingan Apabila huruf Mad bertemu Hamzah dalam 2 kalimahHukum= Panjang bacaan adalah 4 atau 5 harakah. Harus dibaca secara pendek dengan kadar 2 harakah.Contoh= (Al-Anfal : 72)Termasuk Mad Jaiz Munfashil ialahShilah Kubra, iaitu bila:i. Wau Kecil yang terdapat setelah Ha Dhamir yang berbaris Dhammah bertemu dengan Hamzah pada 2 kalimahii. Ya Kecil yang terdapat setelah Ha Dhamir yang berbaris Kasrah bertemu dengan Hamzah pada 2 kalimah* Cara bacaannya adalah sama dengan Mad Shilah ketika Washal, sedangkan ketika Wakaf tidak dibaca panjang.2.3Mad Lazim Kalimi MuthaqqalMakna= Apabila huruf Mad bertemu huruf bersabdu dalam 1 kalimahHukum =Kadar bacaan adalah 6 harakahContoh= (Ali-Imran : 61)2.4Mad Lazim Kalimi MukhaffafMakna= Apabila huruf mad bertemu huruf sukun dalam 1 kalimahHukum =Wajib dibaca6 harakahNota : Hanya terdapat pada 2 tempat di dalam Al-Quran1. i.(Yunus : 51)2. ii.(Yunus : 91)2.5Mad Lazim Harfi MuthaqqalMakna= Huruf Mad bertemu dengan Mati Asli pada salah satu huruf Hijaiah yang bersabdu dan berada di permulaan surahHuruf= Huruf Mad ini ada 8 iaitu : Nun, Qaf, Sad,Ain, Sim, Lam, Kaf, MimHukum =Wajib dibaca secara 6 harakah2.6Mad Lazim Harfi MukhaffafMakna= Huruf Mad bertemu dengan Mati Aslipada salah satu huruf Hijaiah yang tidak bersabdu dan berada di permulaan surahHuruf= Huruf Mad ini ada 5 iaitu : Ha, Ya , Tho, Ha, RaHukum =Panjang bacaannya adalah 2 harakah2.7Mad Silah QasirahMakna= Apabila huruf Ha Dhomir bertemu dengan huruf selain Hamzah dalam 2 kalimah. Biasanya Mad ini dilambangkan dengan baris Fathah tegak, Kasroh tegak, atau Dhommah terbalik pada huruf Ha Dhomir.Syarat yang harus ada dalam Mad ini adalah huruf sebelum dan selepas Ha Dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.Hukum= Kadar bacaan adalah 2 harakah2.8Mad Silah TowilahMakna= Apabila huruf Ha Dhomir bertemu dengan huruf Hamzah dalam 2 kalimah. Syarat yang harus ada dalam Mad ini adalah huruf sebelum dan selepas Ha Dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.Hukum= Kadar bacaan adalah 4 atau 5 harakah2.9Mad Aridh LissukunMakna= Apabila Huruf Mad bertemu huruf hidup dalam 1 kalimah dan bacaan diwaqafkan (berhenti). Dinamakan Aridh karena Mad Asli yang terdapat di akhir ayat dibaca sukun karena wakaf. Jika di washal, hukumnay kembali seperti Mad Asli.Hukum =Harus dibaca dalam 3 keadaan : 2, 4 atau 6 harakahContoh= (Al-Fajr : 6)2.10Mad IwadMakna= Mad yang terjadi apabila pada akhir kalimah terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqaf.Hukum =Panjang bacaannya adalah 2 harakah2.11Mad LinMakna= Apabila huruf berbaris di atas bertemu hurufataubertanda sukun, huruf selepasnya dibaca sukun kerana waqaf. Dinamakan Mad Lin kerana pengucapannya lembut dan mudah.Hukum =Panjang bacaan adalah 2, 4 atau 6 harakah2.12 Mad TamkinMakna= Apabila terdapat dua huruf Ya dalam 1 kalimah di mana Ya pertama berbaris di bawah dan bersabdu dan Ya kedua sukunHukum =Panjang bacannya ialah 2, 4 dan 6 harakah2.13Mad BadalMakna= Apabila bertemu 2 Hamzah di dalam 1 kalimah,di mana Hamzah pertama berbaris hidup dan Hamzah kedua berbaris Mati.Hamzah kedua ditukar kepada huruf Mad mengikut baris huruf Hamzah pertama untuk meringankan bacaan.1. Jika Hamzah pertama berbaris di atas, Hamzah kedua ditukar menjadi Alifasalnya .2. Jika Hamzah pertama berbaris di bawah, Hamzah kedua ditukar menjadi Yaasalnya .3. Jika Hamzah pertama berbaris di hadapan, Hamzah kedua ditukar menjadi Wawasalnya .Hukum= Kadar bacaannya adalah 2 harakah2.14Mad FarqMakna= Apabila Mad Badal bertemu dengan huruf yang bertasydid sabdu dan untuk membezakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebutan/berita.Hukum=Panjang bacannya ialah 6 harakah

https://senangbelajartajwid.wordpress.com/2011/02/03/bahagian-e-mad/