Hukum Kewarisan Islam

28
HUKUM KEWARISAN ISLAM

Transcript of Hukum Kewarisan Islam

Page 1: Hukum Kewarisan Islam

HUKUM KEWARISAN

ISLAM

Page 2: Hukum Kewarisan Islam

PENDAHULUANDi antara aturan yang mengatur hubungan sesama manusia yang ditetapkan oleh Allah salah satunya adalah aturan tentang harta warisan. Hukum kewarisan islam mengatur peralihan harta dari seseorang yang telah meninggal kepada yang masih hidup. Kata yang lazim dipakai untuk peralihan harta adalah faraid. Ilmu fara’idh atau fiqih mawaris merupakan ilmu yang sangat penting. Oleh karena itu, Allah sendiri dan secara langsung mengatur bagian-bagian fara’idh ini. Dia tidak menyerahkan hal tersebut kepada malaikat atau rasul yang paling dekat sekalipun. Allah telah menjelaskan masing-masing bagian ahli waris yang seperdua, seperempat, seperdelapan, dua pertiga, sepertiga dan seperenam. Ini berbeda dengan hukum-hukum lainnya, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan lain-lain yang nash-nashnya bersifat global. Bagi umat islam Indonesia, aturan Allah tentang kewarisan telah menjadi hukum positif yang digunakan dalam Pengadilan Agama dalam memutuskan sengketa waris.

Page 3: Hukum Kewarisan Islam

HUKUM KEWARISAN ISLAM

Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur

pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa

yang berhak menjadi ahli waris, dan berapa bagiannya masing-masing.

Page 4: Hukum Kewarisan Islam

SUMBER HUKUM KEWARISAN ISLAM

Dasar dan sumber utama dari hukum Islam, sebagai hukum agama (Islam) adalah sbb :

1. Ayat-ayat Al-QuranQS An Nisa (4):7, QS An Nisa (4):8, QS An Nisa (4):9, QS An Nisa (4):10, QS An Nisa (4):11, QS An Nisa (4):12, QS An Nisa (4):13, QS An Nisa (4):14.

2. Sunnah Nabi

Page 5: Hukum Kewarisan Islam

ASAS-ASAS HUKUM KEWARISAN ISLAM

Hukum kewarisan Islam digali dari ayat-ayat Al Quran dan penjelasan tambahan berupa hadist. Ada 5 asas yang berkaitan dengan sifat peralihan harta kepada ahli waris, cara pemilihan harta oleh yang menerima, dan kadar jumlah harta yang diterima.

Page 6: Hukum Kewarisan Islam

ASAS IJBARI

Dalam hukum Islam peralihan harta dari orang yang telah meninggal kepada orang yang masih hidup berlaku dengan sendirinya tanpa usaha dari yang akan meninggal atau kehendak yang akan menerima.

Page 7: Hukum Kewarisan Islam

ASAS BILATERAL

Asas bilateral dalam kewarisan mengandung arti bahwa harta warisan beralih kepada atau melalui 2 arah. Hal ini berarti bahwa setiap orang menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak garis kerabat yaitu pihak kerabat garis keturunan laki-laki dan perempuan.

Page 8: Hukum Kewarisan Islam

ASAS INDIVIDUAL

Keseluruhan harta warisan dinyatakan dalam nilai tertentu yang mungkin dibagi-bagi kemudian jumlah tersebut dibagikan kepada setiap ahli waris yang berhak menurut kadar bagian masing-masing.

Page 9: Hukum Kewarisan Islam

ASAS KEADILAN BERIMBANG

Adil menyangkut kewarisan dapat diartikan keseimbangan antara hak dan kewajiban dan keseimbangan antara yang diperoleh dengan keperluan dan kegunaan.

Page 10: Hukum Kewarisan Islam

ASAS SEMATA AKIBAT KEMATIAN

Hukum Islam menetapkan bahwa peralihan harta seseorang kepada orang lain dengan menggunakan istilah kewarisan hanya berlaku setelah yang mempunyai harta seseorang tidak dapat beralih kepada orang lain dengan nama waris selama yang mempunyai harta masih hidup.

Page 11: Hukum Kewarisan Islam

BAGIAN TERTENTU FARAID DALAM AL-QURAN

QS An Nisa; 11Yang mendapatkan warisan yaitu;a. Hak anak Laki-laki dan perempuan dengan uraian• Anak perempuan tunggal mendapat ½• Anak perempuan lebih dari 2 orang mendapat 2/3• Anak perempuan bersama anak laki-laki dengan

perbandingan pembagian seorang anak laki-laki sama dengan 2 orang perempuan.

Page 12: Hukum Kewarisan Islam

BAGIAN TERTENTU FARAID DALAM AL-QURAN

b. Hak ibu dan ayah dengan uraian;

• Ibu dan ayah masing-masing menerima 1/6 bila pewaris meninggalkan anak.• Ibu menerima 1/3 bila pewaris tidak

meninggalkan anak.• Ibu menerima 1/6 bila pewaris tidak

meninggalkan anak namun memiliki beberapa orang saudara.

Page 13: Hukum Kewarisan Islam

BAGIAN TERTENTU FARAID DALAM AL-QURAN

c. Ayah dan ibu bersama dengan anak berada dalam kedudukan yang sama.

Page 14: Hukum Kewarisan Islam

QS AN NISA AYAT 12

a. Hak kewarisan suami atau istri dengan uraian;

• Suami yang kematian istri menerima ½ bila istrinya tidak ada meninggalkan anak dan ¼ kalau istrinya da meninggalkan anak.• Istri yang kematian suami menerima ¼

bila suaminya tidak ada meninggalkan anak dan 1/8 jika sang suami meninggalkan anak.

Page 15: Hukum Kewarisan Islam

QS AN NISA AYAT 12

b. Hak saudara bila pewaris adalah halalah dengan uraian;

• Bila saudara (laki-laki atau perempuan) hanya seorang menerima sebanyak 1/6• Bila saudara lebih dari seorang mereka

bersama mendapat 1/3

Page 16: Hukum Kewarisan Islam

QS AN NISA AYAT 176

a. Kalalah didefinisikan sebagai seseorang yang meninggal dunia dan tidak ada meninggalkan anak.

b. Bila pewaris adalah kalalah, saudara menerima hak dengan uraian sebagai berikut;• Seorang saudara perempuan saja mendapat ½• Dua orang atau lebih saudara perempuan mendapat 2/3• Bila bergabung saudara laki-laki dan perempuan maka menerima

dengan bandingan seorang laki-laki sebesar dua perempuan.

Page 17: Hukum Kewarisan Islam

FARAID DALAM SUNNAH

Ada enam furudh dan ahli waris yang menerimanya disebut dzaul furudh. Mereka adalah :

Furudh ½. Ahli waris yang memperoleh urudh ini yaitu;

• Anak perempuan bila ia hanya sendiri• Saudara perempuan (sekandung atau seayah)

bila hanya seorang• Suami, bila pewaris tidak meninggalkan anak

Page 18: Hukum Kewarisan Islam

Furudh ¼. Ahli waris yang menerima furudh adalah

• Suami, bila pewaris (istri) meninggalkan anak• Istri, bila pewaris (suami) tidak meninggalkan

anak.

Furudh 1/8. Ahli waris yang menerima furudh ini adalah

• Istri, bila pewaris meninggalkan anak.

Page 19: Hukum Kewarisan Islam

Furudh 1/6. Ahli waris yang menerima furudh ini

• Ayah, bila pewaris meninggalkan anak• Kakek bila pewaris tidak meninggalkan ayah• Ibu bila pewaris meninggalkan anak• Ibu bila pewaris meninggalkan beberapa orang

saudara• Nenek bila pewaris tidak ada meninggalkan ibu• Seorang saudara seibu laki-laki atau perempuan

Page 20: Hukum Kewarisan Islam

Furudh 1/3. Yang mendapat furudh ini adalah

• Ibu, bila ia mewaris bersama ayah dan pewaris tidak meninggalkan anak atau saudara

• Saudara seibu laki-laki atau perempuan, bila terdapat lebih dari seorang.

Furudh 2/3. Yang mendapat furudh ini adalah

• Anak perempuan bila ia lebih dari 2 orang• Saudara perempuan kandung atau seayah bila ia 2 orang atau

lebih

Page 21: Hukum Kewarisan Islam

PENGHALANG KEWARISAN

PembunuhanJumhur ulama mengatakan bahwa pembunuhan itu menjadi penghalang hak kewarisan. Para ulama sependapat bahwa pembunuhan yang disengaja yang dikenai qishash menghalangi hak kewarisan. Selain pembunuhan jenis ini mereka berbeda pendapat.Dalam hal tidak sengaja sebagian ulama berpendapat terhalangi juga dari hak waris. Alasan mereka adalah keumuman kata pembunuhan dalam hadist nabi tersebut agar seorang berhati-hati untuk tidak melakukan pembunuhan.

Page 22: Hukum Kewarisan Islam

AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA

Berkenaan dengan nash yang berbunyi “orang muslim tidak mewarisi orang kafir” timbul pemikiran lain. Pertama, orang muslim memiliki otoritas atas orang kafir. Kedua, seorang muslim mempunyai nilai lebih dari orang kafir sebagiamana hadist nabi yang mengatakan: “islam itu lebih dan tidak kurang” yang oleh karnanya seorang muslim memperolah hak yang tidak diperoleh oleh orang kafir. Ketiga, orang islam diperbolehkan mengawini perempuan ahli kitab dan tidak berlaku sebaliknya.

Page 23: Hukum Kewarisan Islam

HUBUNGAN KEKERABATAN

• Hubungan kekerabatan ditentukan oleh adanya hubungan darah yang ditentukan pada saat adanya kelahiran.• Hubungan kekerabatan itu terlahir karena

1. Kelahiran akibat hubungan kelamin secara 2. Hubungan kerabat atas dasar pemuktian dengan

pengakuan

Page 24: Hukum Kewarisan Islam

HUBUNGAN PERKAWINAN

Hak kewarisan juga berlaku atas dasar hubungan perkawinana dengan arti bahwa suami ahli waris bagi istrinya yang meninggal dan istri ahli waris bag suaminya yang meninggal

Page 25: Hukum Kewarisan Islam

UNSUR-UNSUR KEWARISAN

1. Yang mewariskan atau pewaris. Pewaris adalah seseorang yang telah meninggal dunia dan meninggalkan sesuatu yang dapat beralih kepada keluarganya yang masih hidup.

2. Harta warisan. Adalah segala sesutau yang ditinggakan oleh pewaris yanga secara hukum dapat berlaih kepada ahli warisnya.

3. Ahli waris dan haknya. Adalah orang yang berhak atas harta warisan yang ditinggalakan oleh orang yang meninggal.

Page 26: Hukum Kewarisan Islam

PERSYARATAN AHLI WARIS

1. Ahli waris itu telah atau masih hidup pada waktu meninggalnya pewaris.

2. Tidak ada hal-hal yang menghalanginya secara hhukum utnuk menerima warisan.

3. Tidak terhijab /tertutup secara penuh oleh ahli waris yang lebih dekat.

Page 27: Hukum Kewarisan Islam

CARA PENYELESAIAN HARTA WARISAN

1. Urut tindakan mendahului pembagian harta warisan:a. Biaya pengurusan jenazah. Jumlah biaya pengurusan jenazah harus dibebankan kepada harta yang ditinggalakan.b. Pembayaran hutang pewaris. Hutang dari seseorang yang telah meninggal tidak menjadi beban ahli waris tetapi dibebankan kepada harta yang ditinggalkan.c. Menyerahkan wasiat. Jika sesudah mengeluarkan biaya jenazah dan membayarkan hutang maka selanjutnya adalah menherahkan wasiat yang dibuat pewaris kepada pihak yang berhak.

2. Pelaksanaan pembagian waris.

Page 28: Hukum Kewarisan Islam

NAMA KELOMPOK

• Tarida Jelita 02081001151• Muhammad Tofan Septiyandi 02081001205• Adinda W Febrina 02081001• Rizka Mayang Sari 02081001• Siti Annisa EA 02081001• Meylda Pegasari 02081001• Indah Trisna Juwita 02081001• Dikky Krisbano 02081001