Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum

Islam

Periodesasi menrut az-Zarqa

1.periode risalah (Masa Nabi Muhammad SAW) 610 -632 M.Dimulai sejak kerasulan Muhammad SAW(umur 40 th. Smpai wafatnya pd 11 H./632 M. Pada periode ini kkuasaan dan pnentuan hukum berada d’tangan Rosulullah SAW. Dan sumber hkumnya adalah Al-qur’an dan Al-hadist, pngertian fiqih pada saat itu identik dg syariat, krn pda saat itu tiap ada msalah seluruhnya kembali pada Rosulullah SAW.

2. Periode Makkah

Brlgsung slma (13 th) mengacu pada akidah, karena disinilah agama Islampertama kali dsbarkan, ayat2 Al-qur’an yang d’wahyukan banyak b’isi ttg ketauhidan dan keimanan.Setelah hijrah, barulah ayat2 yg mewahyukan perintah utk melakukan sholat,puasa,zakat,haji diturunkan scra berthap, ayat2 diturunkan ketika mncul prmasalhan , spt kasus seorang wanita yg diceraikan secara spihak oleh suaminya , dan kemudian turun surat Al-Mujadilah.

3. Priode Madinah (periode revolusi sosial & politik )

Peride ini berlangsung 10 th. Dg ayat terakhir surat Al-Madinah ayat 3, pd masa ini ijtihad mulai d’terapkan, walaupun pd akhirya akan kembali pd wahyu

Allah SWT dan Rosulullah SAW.pada masa in i seluruh persoalan hukum d’turunkan allah SWT. Baik yang mnyangkut ibadah maupun muamalah turun secara bertahap

4. Masa Khulafa ar-Rasyidin (para khalifah yang memimpin umat manusia ke jalan yang benar) 632-662 M. Sumber fiqih pada periode ini didasari pada Al-qur’an , Sunah dan ijtihad para sahabat nabi Muhammad SAW yang masih hidup (Ijtihad Jama’i)

a, Abu Bakar as-shiddiq (632-634 M)Perkataan Abu bakar sangat diangkat sbg khalifah; “ikutilah perintahku selama aku mengikuti perintah Allah SWT dan Rasullul-Nya, jika aku tidak mengikuti Allah dan Rasul-Nya, maka kalian berhak untuk tidak patuh kepadakudan aku pun tidak akan menuntut kepatuhan kalian”. Kata2 ini sngat pnting dg hukum ketata negaraa, artinya dapat dijadikan sebagai dsar mnentukan hbungan antara rkyat dg pnguasa( wrga negara dg pmerintah)

Atas anjuran Umar, maka dbntuk paniti khusus yg brtugas mngumpulkan catatan ayat2 Al-qur’an.

b. Umar ibnu Khottob (634-644 M)

Beberapa Ijtihad pada masa Umar ibnu Khottob;1.Aktif mnsiarkan Islam( palestina,sirya,irak,persia utara,mesir bagian barat daya)2.Mnetapkan tahun Hijriyahbrdsarkan peredaran bulan(Qamariyah)3.Talak tiga yg d’ucapkan sekaligus , dianggap sbg talak yg tidk mngkin kembali sbg suami isteri, kecuali slah satu pihak (bekas isteri)kawin lagi dg laki2 lain.4,Al-qur’an mnetapkan muallaf sbg slah satu gol.yg brhak mnerima zakat,ttpi khalifah umar mghentikan pmberian zakat kpd muallaf , dg alasan islam telah kuat dan bnyak, dnan tdk prlu dberikn keistimewaan.

c. Usman bin Affan (644-656 M)

Standarisasi Al-qur’an dg mnyalin mushab ke dalam 5 mushab, yg kmudian dikirim ke ibu kota propinsi yakni Makkah,Kairo , Damaskus, Bagdad, dan Madinah, naskah yang di salin pada masa pemerintahanya dikenal dg Mushaf Usmani atau al-Iman, karena ,njadi standar bagi Al-qur’an yang lain.

d. Ali bin Abi Thalib (656-662 M)

Ali bin Abi Thalib mrupakan keponakan dan mnantu dari Nabi Muhammad SAW yg mnikahi Siti Fatimah binti Muhammad SAW.Pada masa ini tdk ada perkembangan hukum islam, krena keadaan negara sdg tdk stabil, dan pada masa ini pula trjdi perpecahan krn terjadi perang saudara, akibatny mnimbulkan kelompok2. diantarany kaum sunni( ahlussunnah wal jama’ah) dan kaum syi’ah( pengikut Ali bin Abi Thalib)sedangkan pemahaman ttg akidah/ kyakinan terbagi dalam tiga kelompok yakni sunni, syi’ah dan khawarij.

MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M.)

1. Abu Hanifah ( Al-Nukman Ibnu Tsabit) (700-767 M)2. Malik Bin Annas (713-795 M)3. Muhammad Idris As-syafi’i (767-820 M)4. Ahmad bin Hambal (781-855 M)

5. Periode keemasan.

>Periode i ni dimulai pada awal abad ke-2 smpai pd pertengahan abad k-4 H. Periode ini trmasuk periode kmajuan Islam prtm, ciri khas yg mnonjol pada periode ini adalah smngat Ijtihad para Ulama, sehingga timbul berbagai pmikiran prkembangan ilmu pengetahuan baik bidang agama, tapi juga ilmu umum lainya.

>Dinasti Abbasiyah(750-1258 M) yg naik ke panggun g pemerintahan mnggantikan dari dinasti umayyah yg mmiliki keilmuan kuat, sehingga perhatian pnguasa Abbasiyah terhadp bidang Ilmu pengetahuan sangat besar

> Para penguasa awal dinasti Abbasiyah sngat mndorong fuqaha (para ulama) untuk mlakukan ijtihad dalam mnemukan formulasi fiqih, guna mnghadapi persoalan sosial yang smakin kompleks. Perhatian para pnguasa Abbasiyah terlihat ketika khalifah Harun ar-Rasyid(786-809) meminta Imam Malik utk mngajar kdua anakny, al-Amin dan al-Ma’mun.

>Khalifah Harun juga mminta kepada Imam Abu yusuf utk mnyusun buku yg mgatur administrasi , keuangan , ketata negaraan dan pertanahan, buku tersebut berjudul Al-Kharaj.

>Ketika Abu Ja’far al-Mansyur (754-775) menjadi khlaifah, ia juga mminta pada imam malik utk menulis sebuah kitab fiqih yg akan djadikan pegangan resmi pemerintah dalam hal peradilan buku ini berjudul Al-Muwaththa’ (yang disepakati).

> Pada awal periode keemasan ini, pertentangan antara ahlulhadist dan ahlura’yi sangat tajam, sehingga mnimbulkan smngat berijtihad bagi masing2 aliran.

> Semangat para fuqahamelakukan ijtihad dalam periode ini juga mngawali mnculnya mazhab2 fiqh, yaitu mazhab Hanafi,Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

>Upaya ijtihad ini tidak hnya dlkukan utk kperluan praktis masa itu, tp jg mbhas persoalan2 yg mngkin akan terjadi yang dikenal dg istilah fiqh taqdiri.

>Pertentangan kedua aliran ini baru mereda stelah murid2 kelompok ahlurra’yi berupaya membatasi , mensistematisasi, dan mnyusunnkaidah ra’yu yg dpt dgnkan meng-instibatkan hukum, atas dasar ini maka aliran ahlul hadist dapat mnerima pngertian dari ra’yu, sekaligus mnerima ra’yu sbg slah satu cara dlm meng-instinbat-kan hukum.

> Masing2 mazhab . Imam Muhammad bi Hasan asy-Syaibani , murid imam Abu Hanifah mndatangi Imam Malik d’Hedjaz utk mpelajari kitab al-Muwaththa’ yg mrupakan slah satu kitab ahlulhadist. Sdg Imam asy-Syafi’i mndatangi imam asy-Syaibani d’irak,

>Periode keemasan ini jg dtandai dg d’mulai pnyusunan kitab fiqh dan usul fiqh (kitab al-Muwaththa’ oleh imam Malik , kitab al-Umm olehb Imam Asy-Syafi’i dan kitab Zabir ar-Riwayah dan an-Nawadir oleh Imam asy-Syaibani) kitab usul fiq yg mncul pd periode ini adalah ar-Risalah oleh Imam asy-Syafi’i.

6. Masa kelesuan pemikiran (abad X –XIX M)

Faktor yg mnyebabkan “kemunduran” ini adalah ;1. Kesatuan wilayah islam yg luas, telah retak dg mnculnya bebrapa negara baru , baik d’Eropa ,Afrika Utara, Timur Tengah, hingga Asia, , akibatny mnimbulkan ktidak stabilan politik, hal ini pula yg mempengaruhi pemikiran dan pemantapan hukum.

2. Ktidak stabilan politikmempengaruhi pula kebebasan berfikir (orang akan tdk bebas dlm mngutarakan pndapat , para ahli hukum pd periode ini tinggal memilih (ittiba’) atau mengikuti(taqlid) tujuanya untuk mperkuat dan memperjelas hal2 yg trdpat dlm Madzhabny itu dg berbagai pnafsiran dan cara.

3. Pecahnya kesatuan kenegaraan ini menyebabkan merosotnya kewibawaan pngendalian perkembangan hukum, dan bersamaan dg itu mncul pula orang2 yg sbenarnya tidak mempunyai kelayakan utk berijtihad , namun mngeluarkan berbagai garis hukum dalam bentuk fatwa yg membingungkan masyarakat pd umumnya.

4. Timbulnya gejala kelesuan berfikir dimana-mana , para ahli tdk mampu lagi mghadapi perkembangan keadaan dg mnggunakan akal pikiran secara maksimal dan bertanggung jwab. Dg dmikian perkembangan hukum islam pada periode ini mnjadi lesu, tdk berdaya utk mghadapi dan mnjawab persoalan2 yg terjdi pd jamanya.

> Mustafa Ahmad az-Zarqa mengatakan bahwa dalam periode ini utk pertama kali mncul pernyataan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Karena paling tidak harus ada tiga faktor yg mndorong pernyataan tersebut.

1. Dorongan para pnguasa kpd para hakim utk mnyelesaikan perkara dpngadilan dg merujuk pd slah satu mazhab fiqh yg dsetujui khalifah saja.

2. Mnculny sikap at-tassub al-mazhabi yg berakibat pd sikap kejumudan (kebekuan berfikir) hny mngikuti pndpat imam tnpa analisis di kalangan murid imam mazhab.

3. Munculny gerakan pembukuan pndapat masing2 mazhab yg memudahkan orang utk memilih pendapat para mazhab, shingga aktivitas ijtihad berhenti.

7. Masa kebangkitan kembali (abad XIX – sekarang)

> Setelah mngalami kelesuan beberapa abad lamanya ,pada abad ke-19 pmikiran islam bangkit kembali, ini merupakan reaksi terhadap sikap taqlid (mengikuti pendapat imam tanpa analisis) ,munculnya gerakan baru para ahli hukum yg menyarankan kembali kepada Al-qur’an dan sunnah(gerakan salaf /salafiyah) yang ingin kembali pd kemurnian ajaran islam (generasi awal terdahulu)

Tokoh2 Modern yang berperan penting diantaranya sbb;

1. Ibnu Taymiyah (1263-1328 M)2. Ibnu Qayyim al-Jauziyah murid dari Ibnu Taymiyah (1292-1356 M)3. Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-1787 M) yang dikenal dg gerakan Wahabi.4. Jalaludin al-Afghani (1839-1897 M) yang memasyhurkan ayat al-qur’an ttg politik (13;11) “Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kalau bangsa itu sendiri tidak terlebih dahulu berusaha utk merubah nasibnya sendiri.5. Muhammad Abduh (1849-1905 M).6. Muhammad Rasyid Ridho (1865-1935 M).

Alhamdulillah, semoga Ilmu yang baru kita pelajari

dapat dimengerti sehingga akan bermanfaat.

Amien...Wassalamualaikum Wr.Wb