HUKUM DAN ETIKA DALAM PELAYANAN KESEHATANsuramade2019.com/assets/doc/Hukum_dan_Etika_dalam... ·...
Transcript of HUKUM DAN ETIKA DALAM PELAYANAN KESEHATANsuramade2019.com/assets/doc/Hukum_dan_Etika_dalam... ·...
MANUSIA DAN PERATURAN
Manusia dikodratkan atau dikatakanjuga mempunyai naluri untuk selaluhidup bersama manusia lainnya
Untuk memenuhi kebutuhan pokok(sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan), manusia akanbertingkah laku tertentu
Tingkah laku yang diulang-ulang jadi pola prilaku (kebiasaan berprilaku)
MANUSIA DAN PERATURAN
Manusia mempunyai keunikan masing-masing, agar tidak terjadikonflik dalam kehidupan bersamadengan manusia lainnya, makamanusia membutuh nilai (value)
Nilai adalah sesuatu yang berharga untuk diwujudkan
Untuk mewujudkan nilai diperlukan pedoman/pegangan/ukuran
MANUSIA DAN PERATURAN
Pedoman/pegangan/ukuran itu diberinama KAIDAH (bhs Arab)/ NORMA(bhs Belanda)
Kumpulan kaidah/norma diberinama PERATURAN
Terdapat peraturan tertulis dan tidaktertulis (kebiasaan)
Ada peraturan hukum dan peraturan non hukum (ETIKA)
HUKUM
Hukum adalah kumpulan PERATURAN HUKUM (tertulis dan tidak tertulis)
Peraturan Hukum adalah kumpulan kaidah/norma hukum
Kaidah/norma hukum adalah pedoman/pegangan/ukuran hukum untuk mewujudkan nilai hukum
Nilai hukum adalah suatu yang berharga untuk diwujudkan
NILAI DAN ASAS
Asas adalah dasar/prinsip/sila bersifat abstrak (Pancasila)
Di dalam setiap asas ada nilai dasar (abstrak)
Asas dan nilai adalah dua sisi dari sebuah mata uang, ada asas ada nilai dan ada nilai ada asas
Untuk mewujudkan nilai diperlukan pedoman/pegangan/ukuran (konkrit)
HUKUM DAN ETIKA
•Mengatur yang boleh dan tidakboleh
•Selalu berisi hakdan kewajiban yang timbal balik
•Bertujuanmembentukmasyarakat yang ideal
•Mengatur apa yang baik dan tidak baik
•Hanya berisikewajiban saja, tidakada hak
•Bertujuanmembentuk manusiayang ideal
HUKUM DAN ETIKA
•Penaatan terhadaphukum datang dariluar diri sendiri,karena takut kepadasanksinya
•Hukum hanyamengatur hal-halyang bersifat lahiriah
•Penaatan dari non hukum datang daridalam disi sendiri
•Non hukummengatur hal-halbaik yang bersifatbatiniah mau pun lahiriah
HUKUM DAN ETIKA
•Bertindak kalau adaperbuatan lahiriah, baru dinilai tentangniat (rencana)
•Sanksi diberikanoleh penguasa (yangberkuasa)
•Daerah berlakuhukum lebih luas
•Mulai bertindaksejak ada perbuatanbatiniah dandilanjutkan sampaiperbuatan lahiriah
•Sanksi diberikanoleh masyarakat
•Daerah berlaku non hukum lebih sempit
HIRARKHI DI BIDANG HUKUM
1. Perundang-undangan
2. Kebiasaan
3. Traktat Internasional
4. Yurisprudensi (putusan hakim yang sudah pounya kekuatan hukum tetap dan telah diikuti hakim lain dalam perkara yang sama)
5. Doktrin hukum
HUKUM KESEHATAN
Hukum kesehatan adalah kumpulanperaturan tentang kesehatan
Kesehatan: masyarakat danperorangan
Hukum Kesehatan Masyarakat(Public Health Law)
Hukum Kesehatan Perorangan(Medical law) – Hukum Kedokteran
HUKUM KEDOKTERAN
Kumpulan hukum yang mengaturtentang kesehatan perorangan(medical – medik - kedokteran)
Ada tiga unsur dari kesehatanperorangan:
1. tenaga kesehatan (medik dan non medik);
2. sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas dsb); dan
3. orang sakit (diberi nama pasien)
HUBUNGAN HUKUM MEDIK
Inti dari hukum medik adalahhubungan hukum antara:
1. tenaga kesehatan dengan pasien;
2. sarana kesehatan dengan pasien;
3. tenaga kesehatan dengan saranakesehatan
Hubungan hukum di bidang HukumPerdata, Hukum Pidana Dan HukumAdminstrasi
HUBUNGAN HUKUM PERDATA
Diatur dalam Hukum Perdata (KUHPerd)
1. Hubungan hukum Keluarga (sedarah dan semenda)
2. Hubungan hukum harta kekayaan (diberi nama Perikatan - verbintenis)
Perikatan lahir dari perjanjian dan undang-undang (Pasal 1233 kUHP)
PERIKATAN DOKTER D AN
PASIEN
Lahir dari perjanjian atau Undang-Undang
Diatur oleh hukum yang umum (KUHPerd) dan hukum yang khusus UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Kewajiban dokter menjadi hak pasien dan sebaliknya (banyak)
Diatur pula oleh hukum kebiasaan dan etika kedokteran (tidak tertulis)
Hukum itu hitam putih, kedokteran abu2
DOKTRIN HUKUM PERIKATAN
Berdasarkan prestasi ada:
1. Perikatan hasil (resultaat verbintenis) –prestasinya berupa hasil tertentu - mudah diukur
2. Perikatan ikhtiar –(inspanning verbintenis) - prestasinya berupa upaya semaksimal mungkin – sulit diukur, maka ukurannya adalah ukuran profesi
UKURAN (STANDAR) PROFESI
Kewenangan
Kekuasan ygdisahkan
STR
SIP
Sertifikat
kompetensi
Kemampuanrata-rata
Diukur dngteman sejawat:
Kategori
Situasi
Kondisi
yang sama
Ketelitian yang umum
Diukur dngteman sejawat:
Kategori
Situasi
Kondisi
yang sama
KEKUASAAN & KEWENANGAN
Kekuasaan (power) adalah kemampuanseseorang untuk mempengaruhi pihaklain
Kewenangan (authority) adalahkekuasaan yang disahkan oleh yang berhak mensahkan (sah - hukum)
Kekuasaan dalam Ilmu Pengetahuannamanya kompetensi
Para profesional harus mempunyaikompetensi tertentu
Kekuasaan harus diregistrasi (STR), baru dapat diurus SIP
KEMAMPUAN RATA-RATA
Diukur dengan teman sejawat dengan kategori, situasi dan kondisi yang sama, kompetensi yang sama
Tidak diukur dengan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah
Para profesional mempunyai kewajiban untuk menambah Ilmu Pengetahuan (Pasal 51 ayat e UUPK)
Harus ada uji kompetensi
KETELITIAN YANG UMUM
Diukur dengan ukuran operasional prosedur, ukuran pelayanan minimum dll
Melanggar ukuran pelayanan kesehatan dengan sengaja, salah
Melanggar ukuran pelayanan kesehatan dengan tidak sengaja, lalai
Diukur dengan teman sejawat dengan kategori, situasi dan kondisi yang sama
PELANGGARAN HUKUM
Hukum berisi hak dan kewajiban
Hak mau diambil boleh tidak juga boleh, namun dalam mengambil hak tidak boleh salah/lalai (melanggar hukum)
Kewajiban harus dilaksanakan, namun dalam melaksanakan kewajiban tidak boleh salah/lalai (melanggar hukum)
PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM (PMH)
1. Perbuatan melanggar hukum
2. Kesalahan/kelalaian
3. Kerugian
4. Hubungan sebab akibat (kausal) antara kesalahan/kelalaian dengan kerugian
Timbul tanggung jawab hukum (TJH), menimbulkan kerugiandapat digugat ganti rugi
TANGGUNG JAWAB DAN
TANGGUNG JAWAB HUKUM
Tanggung jawab (TJ) (responsibility-responsible), lahir dari kewajiban
Tanggung jawab hukum (TJH) (liability -liable), lahir dari kesalahan/kelalaian
Baik salah atau lalai yang menimbulkan kerugian dapat digugat ganti rugi, baik materiil maupun imateriil
TANGGUNG JAWAB HUKUM
MAJIKAN (VICARIUS LIABILITY)
Pasal 1367 KUHPerd: seorang tidak saja bertanggung jawab atas perbuatannya, juga atas kerugianyang ditimbulkan oleh orang2 di bawah tanggung jawabnya, juga atas barang2 yang di bawah kekuasaannya
Orang tua, guru, kepala tukang, pemilik bangunan/alat2, pemilik ternak
RISIKO
Risiko adalah kejadian yang tidak diharapkan (KTD) yang dapat terjadi kapan saja, di mana saja, oleh siapa saja
Terjadi risiko maka tidak ada TJH, namun ada TJ
Dalam hukum dikenal keadaan memaksa (overmacht – force mayor) (bencana alam) – tidak ada TJH
Risiko adalah bencana (tidak ada TJH)
SARAN
Sebaiknya para tenaga kesehatan tau/paham/taat pada aturan hukum dan etika (kode etik)
Selalu berhati-hati, jangan salah atau lalai yang menimbulkan kerugian, dapat digugat ganti rugi
Kalau salah/lalai harus bertanggung jawab, selesaikan dengan win win solution