hukum boyle

20
B A B I P E N D A H U L U A N I.1 Latar Belakang Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak menurut jalan-jalan lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul yang lain dengan dinding bejana. Tumbukan terhadap dinding bejana ini menyebabkan adanya tekanan.Volume dari molekul-molekul sangatlah kecil bila dibandingkan dengan volume yang teramati oleh gas tersebut sehingga sebenarnya banyak ruangan kososng antara molekul yang menyebabkan gas mempunyai rapat yang kecil daripada zat cair maupun zat padat. Hal ini menyebabkan gas bersifat kompresibel. I.2 Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari hubungan tekanan dan volume gas terhadap suhu yang konstan. I.3 Permasalahan Permasalahan yang dihadapi pada percobaan ini, yaitu bagaimana perbandingan perubahan tekanan yang terjadi pada (2) persamaan yang ada. Dan bagaimana juga hubungan antara perubaan tekanan dengan perubahan volume. I.4 Sistematika Laporan Dalam laporan ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut : Pertama adalah Bab I yang merupakan pendahuluan yang terdiri atas atas belakang 1

Transcript of hukum boyle

Page 1: hukum boyle

B A B I

P E N D A H U L U A N

I.1 Latar Belakang

Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak

menurut jalan-jalan lurus ke segala arah, dengan

kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini

selalu bertumbukan dengan molekul yang lain dengan

dinding bejana. Tumbukan terhadap dinding bejana ini

menyebabkan adanya tekanan.Volume dari molekul-molekul

sangatlah kecil bila dibandingkan dengan volume yang

teramati oleh gas tersebut sehingga sebenarnya banyak

ruangan kososng antara molekul yang menyebabkan gas

mempunyai rapat yang kecil daripada zat cair maupun zat

padat. Hal ini menyebabkan gas bersifat kompresibel.

I.2 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari

hubungan tekanan dan volume gas terhadap suhu yang

konstan.

I.3 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada percobaan ini, yaitu

bagaimana perbandingan perubahan tekanan yang terjadi

pada (2) persamaan yang ada. Dan bagaimana juga hubungan

antara perubaan tekanan dengan perubahan volume.

I.4 Sistematika Laporan

Dalam laporan ini disusun dengan menggunakan

sistematika sebagai berikut : Pertama adalah Bab I yang

merupakan pendahuluan yang terdiri atas atas belakang

percobaan , Tujuan dilakukan percobaan dan Permasalahan

yang dihadapi dalam percobaan ini serta Sitematika

laporan ini. Bab II berisi dasar teori dari percobaan

yang dilakukan. Bab III, berisi peralatan yang digunakan

dan cara kerja percobaan ini(metode percobaan). Bab IV ,

merupakan analisa data dan pembahasan dari hasil

1

Page 2: hukum boyle

percobaan yang telah dilakukan. Bab V, merupakan

kesimpulan akhir dari percobaan yang telah dilakukan.

2

Page 3: hukum boyle

BAB II

DASAR TEORI

Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa

massa gas (jumlah mol) dan temperatur suatu gas dijaga

konstan, sementara volume gas diubah ternyata tekanan

yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga

perkalian antara tekanan (P) dan volume (V) , selalu

mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa

gas tersebut adalah gas sempurna (ideal).

Kemudian hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle dengan

persamaan :

RUMUS :

P1V1 = selalu konstan

Atau , jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume

awal,sedangkan P2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir,

maka :

RUMUS :

P1.V1 = P2.V2 = konstan

Dengan gabungan dari hukum Boyle dan Gay Lussac,

maka dengan keadaan massa gas konstan, berlaku :

RUMUS :

=konstan

Dimana P1,V1 dan T1 adalah tekanan, volume dan temperatur

pada keadaan awal dan P2, V2 dan T2 adalah tekanan, volume

dan temperatur pada gas dimana sistem pada keadaan akhir.

Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada

dalam keadaan ideal (gas sempurna), yaitu gas yang

terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan dianggap

identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut tersebut

3

Page 4: hukum boyle

bergerak swcara acak, bebas dan merata serta memenuhi

persamaan gerak Newton. Yang dimaksud gas sempurna

(ideal) dapat didefinisikan bahwa gas yang

perbangdingannya PV/nT nya dapat idefinisikan sama dengan

R pada setiap besar tekanan. Dengan kata lain, gas

sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama seperti

gas sejati pada tekanan rendah.

Persaman gas sempurna :

P.V = n.R.T

Keterangan : P : tekanan gas

V : volume gas

n : jumlah mol gas

T : temperatur mutlak ( Kelvin)

R : konstanta gas universal

(0,082liter.atm.mol-1.K-1)

Ada beberapa proses yang dapat terjadi pada gas,

yaitu:

1. Proses Isothermis

adalah proses perubahan keadaan gas pada suhu

konstan.

P2

P1

V1 V2

Grafik 1 : Grafik Isothermis

2. Proses Isobaris

adalah proses perubahan keadaan gas pada tekanan

konstan.

P

4

P =

Page 5: hukum boyle

V1 V2

Grafik 2 : Grafik Isobarik

3. Proses Isokhoris

adalah proses perubahan keadaan gas pada volume

konstan.

P1

P2

V

Grafik 3 : Grafik Isokhoris

4. Proses Adiabatis

adalah proses perubahan keadaan gas pada saat tidak

ada kalor/panas yang

keluar masuk sistem.

P2

P1

V1 V2

Garfik 4 : Grafik Adiabatik

5

Page 6: hukum boyle

BAB III

PERALATAN DAN CARA KERJA

III.1 Peralatan

Peralatan yang akan dipergunakan pada percobaan

ini adalah peralatan Hukum Boyle dengan diameter 8 mm

satu set.

III.4 Cara Kerja

Dalam melaksanakan percobaan ini, diperlukan

beberapa langkah agar percobaan ini dapat dilaksanakan.

1. Merangkai alat untuk melakukan percobaan seperti pada

gambar.1.

2. Mengatur tinggi permukaan air raksa pada kolom kiri

dan kanan sama, kemudian tutup keran sampai rapat.

Mencatat Volume udara pada kolom kiri dan tekanan yang

sama dengan udara luar.

3. Mengubah tekanan udara kolom kiri dengan menaikan

kolom kanan.

4. Mencatat volumeudara pada kolom kiri dan mencatat

perbedaan tinggi air raksa pada kolom kanan.

5. Mengulangi serangkaian percobaan diatas sebanyak 10

kali.

P1 V1 P2 V2 h

Gambar 1 : Gambar Rangkaian Percobaan

6

Page 7: hukum boyle

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisa data

Percobaan untuk menentukan besarnya tekanan gas /

udara pada kolom raksa dengan menggunakan Hukum Boyle dan

Paradoks Hidrostatik yakni tekanan akhir setelah kolom

sebelah kanan dinaikkan (P2). Sekaligus membandingkan

hasilnya.

Percobaan I

No V11

(cm3)

V21(cm3) h (cm) h - h (h-h)2

1 30 44 3,2 -5,1 26,01

2 30 43 6,3 -2 4

3 30 42 8,8 0,5 0,25

4 30 41 10,8 2,5 6,25

5 30 40 12,4 4,1 16,81

h = 8,3 = 53,32

Tabel 1 : Tabel Percobaan I

Ralat h untuk percobaan 1 :

Ralat Mutlak = ( ((h-h)2 )1/2 = 7,30 = 1,632

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 19,6 %

h

Keseksamaan = 100 % - 19,6 % = 80,4 %

Besarnya h1 adalah ( 8,3 + 1,632 ) cm

Percobaan II

No V12 (cm3) V22(cm3) h (cm) h - h (h-h)2

1 35 34 3 -4,9 24,01

2 35 33 5 -2,9 8,41

3 35 32 8 0,1 0,01

4 35 31 10 2,1 4,41

5 35 30 13,5 5,6 31,36

7

Page 8: hukum boyle

h = 7,9 = 68,2

Tabel 1 : Tabel Percobaan II

Ralat h untuk percobaan 2 :

Ralat Mutlak = ( ((h-h)2 )1/2 = 8,26 = 1,847

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 23,37 %

h

Keseksamaan = 100 % - 23,37 % = 76,63 %

Besarnya h2 adalah ( 7,9 + 1,847 ) cm

Percobaan III

No V13 (cm3) V23(cm3) h (cm) h - h (h-h)2

1 40 39 1,5 -5,14 26,42

2 40 38 3,3 -3,34 11,16

3 40 37 7,2 0,56 0,31

4 40 36 9,8 3,16 9,99

5 40 35 11,4 4,76 22,65

h = 6,64 = 74,53

Tabel 1 : Tabel Percobaan III

Ralat h untuk percobaan 3 :

Ralat Mutlak = ( ((h-h)2 )1/2 = 8,63 = 1,93

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 29,07 %

h

Keseksamaan = 100 % - 19,6 % = 70,93 %

Besarnya h3 adalah ( 6,64 + 1,93 ) cm

No V21 (cm3) V21-V21 (V21-V21)2

1 44 2 4

2 43 1 1

3 42 0 0

4 41 -1 1

5 40 -2 4

8

Page 9: hukum boyle

V21 = 42 = 10

Tabel Ralat V21 pd percobaan I

Untuk V21 besarnya :

Ralat Mutlak = ( ((V21-V21)2)1/2 = 3,16 = 0,707

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 1,68 %

h

Keseksamaan = 100 % - 1,68 % = 98,32 %

Besarnya V21 adalah ( 42 + 0,707 ) cm

No V22 (cm3) V22-V22 (V22 -V22)2

1 34 2 4

2 33 1 1

3 32 0 0

4 31 -1 1

5 30 -2 4

V22 = 32 = 10

Tabel Ralat V22 pd percobaan II

Untuk V22 besarnya :

Ralat Mutlak = ( ((V21-V21)2)1/2 = 3,16 = 0,707

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 1,68 %

h

Keseksamaan = 100 % - 1,68 % = 98,32 %

Besarnya V22 adalah ( 32 + 0,707 ) cm

No V23 (cm3) V23 - V23 (V23-V23)2

1 39 2 4

2 38 1 1

3 37 0 0

4 36 -1 1

5 35 -2 4

V23 = 37 = 10

Tabel Ralat V23 pd percobaan III

9

Page 10: hukum boyle

Untuk V22 besarnya :

Ralat Mutlak = ( ((V21-V21)2)1/2 = 3,16 = 0,707

( n ( n –1 ) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak X 100 % = 1,68 %

h

Keseksamaan = 100 % - 1,68 % = 98,32 %

Besarnya V23 adalah ( 37 + 0,707 ) cm

10

Page 11: hukum boyle

IV.2 Pembahasan

Dalam melakukan perhitungan diatas kami menggunakan dua cara untuk

mendapatkan besarnya nilai P2 , yaitu :

P1 . h1 = P2 . h2 , dimana :

P1 : Tekanan udara luar (76 cmHg)

h1 : Tinggi awal kolom kiri

P2 : Tekanan udara pada pipa 2

h2 : Tinggi akhir kolom kiri (setelah kran dibuka)

P2 = P1 + .g.h , dimana :

P2 : Tekanan udara pada pipa 2

P1 : Tekanan udara luar (76 cmHg)

: Massa jenis air raksa (13,6gr/cm3)

g : gaya gravitasi (10 m/s2) .

h : Beda tinggi permukaan air raksa pada kedua pipa.

Dari perhitungan nilai-nilai yang diperoleh dari percobaan ,ternyata terdapat

perbedaan nilai P2 apabila dihitung dengan menggunakan Persamaan Hidrostatik dan

persamaan Boyle. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurang telitinya

praktikan dalam mengukur tinggi kolom tabung air raksa (h1, h2, dan h) yang sangat

kecil, kurang baiknya peralatan yang dipergunakan, Tetapi secara umum perbedaan

hasil yang telah diperoleh dari kedua cara tersebut tidaklah jauh menyimpang satu

sama lain. Dari analisa yang telah kita dilakukan diatas terlihat bahwa :

1. Tekanan dipengaruhi oleh volume serta suhu.

2. Volume berbanding terbalik dengan tekanan.

Hal ini sesuai dengan Hukum Boyle “ Jika Temperatur gas yang berada dalam bejana

tertutup dijaga tetap (konstan), maka tekanan gas akan berbanding terbalik dengan

volumenya”

P V = konstan

P1 V1 = P2 V2

11

Page 12: hukum boyle

No. P21 ( cmHg)

1 77,7

2 79,5

3 81,4

4 83,4

5 85,5

P21 = 81,5

Tabel perhitungan P21

P21 = P1 X V11 X V21 = 76 X 30 X 0,707 = 38,38

V21 42

Harga dari P21 adalah ( 81,5 + 3,838 ) cmHg

No. P22 ( cmHg)

1 78,23

2 80,6

3 83,13

4 85,8

5 88,6

P22 = 83,27

Tabel perhitungan P22

P22 = P1 X V21 X V22 = 76 X 35 X 0,707 = 50,82

V22 37

Harga dari P22 adalah ( 83,27 + 5,082 ) cmHg

No. P23 ( cmHg)

1 77,95

2 80

3 82,16

4 84,44

5 86,86

P23 = 82,28

Tabel perhitungan P23

P23 = P1 X V21 X V23 = 76 X 40 X 0,707 = 51,17

V23 42

Harga dari P23 adalah ( 82,28 + 5,117 ) cmHg

No P21 P21 – P21 (P21 – P21)2

12

Page 13: hukum boyle

1 79,2 -5,1 26,01

2 82,3 -2 4

3 84,8 0,5 0,25

4 86,8 2,5 6,25

5 88,4 4,1 16,81

P21 = 84,3 = 53,32

Untuk P21 :

Ralat Mutlak = ((P21 – P21)2)1/2 = 7,302 = 1,632

( n ( n - 1) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak = 1,632 * 100 % = 1,93 %

P21 84,3

Keseksamaan = 100 % - 1,93 % = 88,07 %

Jadi besarnya P21 adalah : ( 84,3 + 1,632 ) cmHg

No P22 P22– P22 (P22 – P22)2

1 79 -4,4 19,36

2 81 -2,4 5,76

3 84 0,6 0,36

4 86 2,6 6,76

5 89,5 6,1 37,21

P22= 83,4 = 69,45

Untuk P22 :

Ralat Mutlak = ((P22 – P22)2)1/2 = 8,33 = 1,86

( n ( n - 1) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak = 1,86 * 100 % = 2,23 %

P21 83,4

Keseksamaan = 100 % - 2,23 % = 97,77 %

Jadi besarnya P22 adalah : ( 83,4 + 1,86 ) cmHg

No P23 P23– P23 (P23 – P23)2

13

Page 14: hukum boyle

1 77,5 - 5,32 28,3

2 79,3 - 3,52 12,39

3 83,2 0,38 0,144

4 86,8 3,98 15,84

5 87,4 4,58 20,97

P23= 82,82 = 77,64

Untuk P23 :

Ralat Mutlak = ((P23 – P23)2)1/2 = 8,812 = 1,97

( n ( n - 1) )1/2 4,472

Ralat Nisbi = Ralat Mutlak = 1,97 * 100 % = 2,379 %

P21 82,82

Keseksamaan = 100 % - 2,379 % = 97,621 %

Jadi besarnya P23 adalah : ( 82,82 + 1,97 ) cmHg

Hubungan antara p dan V dapat dinyatakan dengan cara regresi linier :

Persamaan regresi linier : Y = AX + B

Dalam hal ini, Y = p dan X = ( 1/ V )

Dimana, p = p2 – p2 dan V = V2 – V1

Regresi Liniernya :

no X Y X.Y X2

1 -3,7 4,14 -15,32 13,69

2 -1,29 6,34 -8,18 1,66

3 -1,3 6,4 -8,32 1,69

X = -6,29 = 16,88 = -31,82 = 17,04

A = n. (X.Y) - X. Y = -7,28

n. 2 - X2

B = Y – A. X = -5,78

nJadi persamaan regresi linier : =y = -7,28X – 5,78

14

Page 15: hukum boyle

Grafik

Y = -7,28 X – 5,78

15

Page 16: hukum boyle

BAB V

KESIMPULAN

Dari analisa data dan pembahasan diatas dapat

disimpulkan, sebagai berikut :

Percobaan 1 :

Harga dari P21 adalah ( 81,5 + 3,838 ) cmHg

Jadi besarnya P21 adalah : ( 84,3 + 1,632 ) cmHg

Percobaan 2 :

Jadi besarnya P22 adalah : ( 83,4 + 1,86 ) cmHg

Harga dari P22 adalah ( 83,27 + 5,082 ) cmHg

Percobaan 3 :

Harga dari P23 adalah ( 82,28 + 5,117 ) cmHg

Jadi besarnya P23 adalah : ( 82,82 + 1,97 ) cmHg

16

Page 17: hukum boyle

DAFTAR PUSTAKA

1. Sears,Zemansky; Fisika untuk Universitas 1.Jilid

1;Bina Cipta;Jakarta;1994.

2. Halliday Resnick; Fisika Dasar 1;Erlangga;Jakarta;1977

3. Dosen-Dosen Fisika; Fisika I; ITS; Surabaya; 1996

17