hukum berpacaran

14
Assalamualaikum Wr. Wb

Transcript of hukum berpacaran

Assalamualaikum Wr. Wb

Hai guys perkenalkan nama aku RahmaPutri Hariyanti, aku biasa dipanggil dengannama tengahku yaitu putri,aku akanmembahas mengenai hukum pacarandalam Islam. Sebenarnya boleh gak sihpacaran dalam islam itu? Pengen tahu? Ayo kita lanjutkan

Memang larangan mengenai pacaran di dalamIslam tidak dibahas secara gamblang. Mungkin

itulah salah satu faktor yang mengakibatkankebanyakan orang awam tidak dapat menerima

atas hukum pelarangan pacaran ini.Namun, dalam dunia dakwah islam, larangan

pacaran adalah hal yang sudah sangatdimengerti, maka aneh sekali manakala ada

seseorang yang mengaku sebagai aktivis dakwahislam, namun ia tetap melakukan pacaran

Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, namunbanyak sekali dalil yang dapat dijadikan sebagairujukan untuk pelarangan aktifitas pacarantersebut.Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalahagama yang mengharamkan perbuatan zina, termasuk juga perbuatan yang MENDEKATI ZINA.

Dan juga di jelaskan yang artinya : "Dan janganlahkamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalahsuatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32)

Apa saja perbuatan yang tergolong MENDEKATI ZINA itu?

Diantaranya adalah: saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dll), berdua-duaan, dll.Karena unsur-unsur ini dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di dalamnyaterdapat unsur tersebut adalah dilarang. Termasukaktifitas yang namanya"PACARAN"

Dan memang zaman sekarang banyak yang berpacaran, mulai dari anak SD, SMP, SMA,

Kuliah, Kerja, dan bisa dibilang “mulai dari anakkecil sampai orang dewasa”, mereka pun

terkadang tak ingat dengan dosa, mereka salingtatap mata, berdua duaan, dan ada yang Sampai

berpegangan tangan, sebenarnya mereka itusudah mendapatkan dosa.

Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits berikut:Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: "Tidak ada yang ku perhitungkan lebih menjelaskantentang dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkanoleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zinayang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat(dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan(dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap danmenginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji(kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya." (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

Dalil di atas kemudian jugadiperkuat lagi oleh beberapa haditsdan ayat Al-Qur'an berikut:"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seoranglaki-laki sendirian dengan seorangwanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiganyaadalah syaitan." (HR. Imam Ahmad)

"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekaliantidak-lah seperti wanita yang lain, jikakamu bertakwa. Maka janganlah kamu

tunduk (merendahkan suara) dalamberbicara sehingga berkeinginanlah

orang yang ada penyakit dalamhatinya, dan ucapkanlah perkataanyang baik." (QS. Al-Ahzab, 33 : 32)

Dan dalam islam tidak dikenal yang namanyaberpacaran, dalam islam hanya dikenal dengansebutan ta’aruf (perkenalan), bisa dibilang sih

ta’aruf mirip dengan pacaran, tetapi sebenarnyaberbeda

Yang penting dari ta’aruf adalahsaling mengenal antara kedua

belah pihak, saling memberitahukeadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan

prinsip hidup, salingmengungkapkan apa yang disukaidan tidak disukai, dan seterusnya.

Jadi, jika segalanya sudah terencanadengan matang dan baik, seperti kata

seorang bijak, jika berani menyelam kedasar laut, mengapa terus bermain di

kubangan, kalau siap berperang mengapacuma bermimpi menjadi pahlawan …

Wallahu a’lam bishshowaab

Oke guys sekarang udah ngertikan kenapalarangan berpacaran dalam islam, kalau

ada kesalahan mohon maaf ya? Kalau maungasih saran boleh kok, langsung aja

message ke fb aku : rahma putri hariyanti, dan DM ke twitter aku : @rahmaputtrii, aku senang kalau dikasih saran, cukupsekian dulu ya dari aku, salam kenall....

Wassalamualaikum Wr. Wb.