HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf ·...

71
HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA SUPIR BAJAJ di JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Oleh: Nama : M. Firsan Ilyas NPM : 2012730137 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTA KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015

Transcript of HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI

PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN CARPAL

TUNNEL SYNDROME PADA SUPIR BAJAJ di JAKARTA

BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada

Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Jakarta

Oleh:

Nama : M. Firsan Ilyas

NPM : 2012730137

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTA KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI

PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN CARPAL

TUNNEL SYNDROME PADA SUPIR BAJAJ di JAKARTA

BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada

Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Jakarta

Oleh:

Nama : M. Firsan Ilyas

NPM : 2012730137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2015

Page 3: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

i

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI PERGELANGAN

TANGAN TERHADAP CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA SUPIR BAJAJ DI

JAKARTA BARAT

M. Firsan Ilyas (2012730137)*, dr. Ade Sri Wahyuni, Sp.KFR**

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

ABSTRAK

Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu jenis cummulative

trauma disorders (CTD) yang disebabkan terjebaknya nervus medianus dalam

terowongan carpal pada pergelangan tangan dengan gejala nyeri, kebas dan kesemutan

pada jari-jari dan tangan di daerah persarafan nervus medianus. Meskipun sebagian besar

kasus CTS tidak diketahui penyebabnya, banyak penderita CTS menunjukkan gejala-

gejala yang lambat laun semakin meningkat. Salah satu faktor semakin meningkatnya

kejadian CTS adalah bertambahnya aktivitas yang menggunakan tangan terlebih yang

dilakukan dalam jangka waktu lama.

Tujuan: Diketahuinya hubungan usia dan masa kerja dengan posisi pergelangan tangan

dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

Metode Penelitian: Metode pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan

pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir bajaj

di Jakarta barat. Alat ukur pada penelitian ini adalah kuesioner, analisis data univariat dan

bivariat.

Hasil: Posisi pergelangan tangan yang janggal sebagian besar mengalami Carpal Tunnel

Syndrome yaitu sebanyak 47 (49%) orang, sedangkan yang tidak mengalami Carpal

Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 12 (12.5%) orang. Pada responden posisi pergelangan

tangan tidak janggal sebagian besar mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak

20 (20.8%) orang, sedangkan yang tidak mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu

sebanyak 17 (17.7%) orang.

Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar supir bajaj di Jakarta

barat mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Dimana posisi pergelangan tangan

memiliki hubungan terhadap Carpal Tunnel Syndrome (CTS), sedangkan usia dan masa

kerja tidak ada hubungan yang bermakna

Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, supir bajaj, usia, masa kerja, dan posisi

pergelangan tangan.

Page 4: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

ii

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

CORRELATION OF AGE AND PERIOD OF WORKING WITH WRIST

POSITION AGAINTS CARPAL TUNNEL SYNDROME ON THE THREE-

WHEELER DRIVER IN WEST JAKARTA

M. Firsan Ilyas (2012730137)*, dr. Ade Sri Wahyuni, Sp.KFR**

* Student of Medical Education Faculty of Medicine and Health, University of

Muhammadiyah Jakarta.

* Lecturer Program Medical Education Faculty of Medicine and Health, University of

Muhammadiyah Jakarta.

ABSTRACT

Introduction: Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) is one type of cumulative trauma

disorders (CTD) which are caused by entrapment of median nerve in Carpal tunnel on the

wrist with symptoms of pain, numbness and tingling on finger and hand in the area of the

median nerve innervation. Although most cases of CTS has no yet known about the cause,

many CTS sufferers show symptoms gradually increasing. One of the factors increasing

the incidence of CTS is increasing activity using a hand (Aroori dan Spence, 2008)

espesially performed in long term (Wichaksana and Darmadi, 2002).

Objective: To know the correlation of age and period of working with wrist positions

against Carpal Tunnel Syndrome on the bajaj driver in west Jakarta.

Methods: The method in this research is descriptive research method and approach of

cross sectional study. Respondents in this study is a three-wheeler driver in western

Jakarta . Instrument in this research were collected by utilizing questionnaires and

analyzed by using unvaried method.

Results: Inelegant wrist positions largely experienced Carpal Tunnel Syndrome as many

as 47 ( 49 % ) of people , while others didn’t experiencing Carpal Tunnel Syndrome as

many as 12 ( 12.5 % ) people . The respondent was not inelegant wrist positions largely

experienced Carpal Tunnel Syndrome as many as 20 ( 20.8 % ) of people , while others

didn’t experiencing Carpal Tunnel Syndrome as many as 17 ( 17.7 % ) people

Conclusion: The conclusion of this research is mostly three-wheeler driver in west

Jakarta experienced Carpal Tunnel Syndrome (CTS) . There was a correlation wrist

position with Carpal Tunnel Syndrome (CTS) , whereas age and period didn’t have

significant correlation.

Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, three-wheeler driver, age, period of working,

and wrist position.

Page 5: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Pada lembar ini sebagai penulis saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Strata-1 di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

2. Skripsi ini menggunakan sumber yang dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

3. Apabila skripsi ini terbukti bukan merupakan hasil karya saya atau merupakan

hasil salinan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Program

Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Jakarta.

Jakarta, Desember 2015

Penulis

Page 6: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Pada lembar ini skripsi dengan judul “Hubungan faktor individu dan posisi

pergelangan dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome terhadap supir bajaj di

Jakarta Barat” telah disetujui mengikuti sidang skripsi untuk memperoleh gelar

Strata-1 di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Jakarta yang akan diselenggarakan pada:

Hari :

Tanggal :

Jakarta, Desember 2015

Pembimbing

dr. Ade Sri Wahyuni, SP.KFR

Page 7: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

v

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI PERGELANGAN

TANGAN TERHADAP CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA SUPIR BAJAJ DI

JAKARTA BARAT

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DI HADAPAN DEWAN PENGUJI

TANGGAL: 30 desember 2015

Susunan dewan penguji:

Pendamping Utama

Penguji/Pembanding

(dr. Ade Sri Wahyuni, Sp.KFR)

(dr. Abdul Baktiansyah, MKK, Sp. OK)

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan kelulusan pendidikan tahap sarjana

Cap Institusi

(Dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp. PK)

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Page 8: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

”hubungan usia dan masa kerja dengan posisi pergelangan tangan

terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta Barat” ini

dengan baik. Di mana skripsi ini peneliti sajikan dalam bentuk yang sederhana.

Selamat serta salam kepada rasullah SAW atas cahaya islam yang telah

beliau wariskan diakhir zaman. Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Peneliti telah

banyak menerima motivasi, arahan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada dr. Ade Sri Wahyuni, SP.KFR, sebagai dosen

pembimbing yang telah ikhlas meluangkan waktu dan memberikan arahan serta

masukan untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Begitu

juga kepada :

1. dr. Amir Syafrudin, M. Med.Ed selaku sekretaris Prodi dan sekaligus

pembimbing akademik peneliti yang terus memotivasi dan memberikan

dukungan penuh. 2. Dr. Abdul Baktiansyah, MKK, Sp. OK selaku penguji yang telah mengesahkan

dan memberikan masukan serta arahan dalam menyelesaikan skripsi untuk

memperoleh gelar Strata-1 di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Page 9: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

vii

3. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Ilmu Kedokteran Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah

banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama dalam

perkuliahan dan pembuatan skripsi.

4. Teristimewa ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Ayah, Ibu, kakak

beserta keluarga yang tiada henti mendoakan dan memberi dukungan serta

motivasi dalam setiap langkah peneliti.

5. Dan ucapan paling spesial untuk Nublah Permata Lestari, yang tak henti-

hentinya mendukung serta memberikan semangat. Dan menjadi sumber

inspirasi penulis.

6. Ganteng-ganteng serigala seluruh laki-laki 2012 yang tidak ada kontribusinya

sama sekali dalam penelitian ini

7. Seluruh perempuan 2012 yang telah memberikan do’a, dukungan dan masukan

yang sangat berguna untuk skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penelitian skripsi ini.

Semoga segala amal, kebaikan, dan pertolongan yang telah diberikan kepada

peneliti mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir Kata, peneliti mohon maaf

apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan berguna untuk

pengembangan ilmu dikemudian hari.

Jakarta, Desember 2015

Penulis

Page 10: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3

D. Manfaat penelitian ................................................................................................. 4

E. Ruang lingkup penelitian ...................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA

KONSEP

DAN PERTANYAAN PENELITIAN ................................................. 5

A. Deskripsi teori ....................................................................................................... 5

Page 11: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

ix

B. Kerangka Teori.................................................................................................... 18

C. Kerangka Konsep ................................................................................................ 19

D. Hipotesis .............................................................................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 20

B. Rancangan Penelitian .......................................................................................... 20

C. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................................... 20

D. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................................... 22

E. Instrumen penelitian ............................................................................................ 22

F. Pengumpulan data ............................................................................................... 23

G. Teknik pengambilan sampel ............................................................................... 24

H. Pengukuran variabel ............................................................................................ 25

I. Analisa Data ........................................................................................................ 26

J. Alur penelitian ..................................................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 27

A. Karakteristik Umum Tempat Penelitian.............................................................. 27

B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 27

C. Analisis univariat ................................................................................................ 27

D. Analisis bivariat .................................................................................................. 30

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN ......................................................... 33

A. Keterbatasan penelitian ....................................................................................... 33

B. Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ..................................................................... 34

C. Hubungan antara usia dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ..................... 34

Page 12: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

x

D. Hubungan masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ..................... 36

E. Hubungan posisi pergelangan tangan ................................................................. 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 38

A. Kesimpulan penelitian ......................................................................................... 38

B. Saran-saran .......................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40

LAMPIRAN ....................................................................................................... 42

RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... 53

Page 13: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

xi

Daftar Tabel

TABEL 3.1 Variabel dan Definisi operasional ............................................................ 20

TABEL 4.1 Gambaran faktor individu (usia dan masa kerja) .................................. 27

TABEL 4.2a Gambaran posisi janggal pergelangan tangan ..................................... 28

TABEL 4.2b Gambaran posisi pergelangan tangan ................................................... 28

TABEL 4.3 Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj ............................ 29

TABEL 4.4 Gambaran usia terhadap Carpal Tunnel Syndrome ............................... 30

TABEL 4.5 Gambaran masa kerja terhadap Carpal Tunnel Syndrome ................... 31

TABEL 4.6 Gambaran posisi pergelangan tangan supir bajaj terhadap CTS ........ 32

Page 14: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

xii

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Persarafan Nervus Medianus ................................................................... 9

Gambar 2.2. Anatomi Nervus Medianus ..................................................................... 10

Gambar 2.3. Tinel Test dan Phalen Test ..................................................................... 12

Gambar 2.4. Phalen Manauver ..................................................................................... 15

Gambar 2.5. Posisi Deviasi Ulnar (a) dan Posisi Deviasi Radial (b) ......................... 16

Gambar 2.6. Posisi Fleksi (a) dan Posisi Ekstensi (b) ................................................. 17

Page 15: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

xiii

Daftar Grafik

GRAFIK 4.1 Gambaran Posisi Pergelangan tangan pada ......................................... 29

Page 16: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Lembar Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................... 42

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden ............................................................ 44

Lampiran 3. Lembar Kuisioner Carpal Tunnel Syndrome ......................................... 45

Lampiran 4. Lembar Posisi pergelangan tangan ........................................................ 47

Lampiran 5. Frekuensi .................................................................................................. 48

Lampiran 6. Korelasi ..................................................................................................... 52

Page 17: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

xv

Daftar Bagan

BAGAN 2.1 Kerangka teori .......................................................................................... 18

BAGAN 2.2 Kerangka konsep ...................................................................................... 19

BAGAN 3.1 Alur penelitian .......................................................................................... 26

Page 18: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar belakang

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu jenis

cummulative trauma disorders (CTD) yang disebabkan terjebaknya

nervus medianus dalam terowongan carpal pada pergelangan tangan

dengan gejala nyeri, kebas dan kesemutan pada jari-jari dan tangan di

daerah persarafan nervus medianus. National Health Interview Study

(NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri

di antara populasi dewasa adalah sebesar l,55% (2,6 juta). Di Amerika

Serikat angka RSI meningkat 400 persen antara tahun 1981 sampai

tahun 2000 (Ryan, 2009).

Aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya CTS diantaranya

adalah aktivitas yang menggunakan kombinasi gerakan pergelangan

tangan, penggunaan tangan berlebihan dengan tekanan berulang, dan

penggunaan alat-alat yang bergetar selama periode waktu yang lama

(Kao, 2003; Bonfiglioli, 2006; Tamba, 2008). Berikut beberapa

aktivitas yang menggunakan gerakan pergelangan atau jari berulang

adalah aktivitas pekerja bagian pemotongan di pabrik garmen,

pembatik, tukang jahit, tukang daging, tukang ketik, pemetik teh,

penata rambut, tukang cukur, pengguna komputer, dan sebagainya.

Penelitian lain juga dilakukan di Kantor Arsip Nasional

Indonesia tentang Keluhan Subjektif Carpal Tunnel Syndrome yang

menyatakan bahwa terdapat kasus keluhan subjektif Carpal Tunnel

Syndrome sebanyak 20% dari 24 rresponden (Rusmayani, 2002). Selain

itu, telah dilakukan juga penelitian pada perusahaan asuransi yang

pekerjanya selalu bekerja dengan menggunakan komputer. Pada salaj

satu perusahaan, diperoleh data keluhan nyeri pada bahu sebanyak

25%, pekerja menderita nyeri pergelangan tangan sebanyak 19%,

Page 19: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

2

I. 1. Latar belakang

pekerja mengalami nyeri pada leher secara berkala sebanyak 15%, dan

pekerja mengeluh nyeri pada punggung sebanyak 14% (Wardhana,

1997).

Penelitian di Indonesia yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa tinggi risiko dan prevalensi sindroma ini pada pekerja masih

sangat sedikit. Sehingga, setiap data yang didapat merupakan hasil

penelitian negara luar, khususnya negara-negara barat karena mereka

menganggap bahwa ergonomi merupakan salah satu hal terpenting

demi majunya perusahaan dengan tidak mengesampingkan kesehatan

dan kenyamanan pekerja selama melakukan pekerjaan maupun setelah

selesai atau berhenti dari perusahaan tersebut (Susfianti, 2003).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit Carpal

Tunnel Syndrome merupakan salah satu penyakit yang harus

diperhatikan.

Bajaj merupakan kendaraan bermotor beroda tiga yang

umumnya difungsikan untuk transportasi umum, bentuk kemudi mirip

seperti kemudi motor dibandingkan dengan kemudi mobil. Tentu

peroperasian bajaj sangat bergantung dengan tangan pengemudi

dimana hal ini berpotensi munculnya kejadian Carpal Tunnel

Syndrome ditambah dengan jam kerja yang lama bagi para pengemudi

sebagai transportasi umum. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk

meneliti hubungan usia dan masa kerja dengan posisi pergelangan

tangan terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di

Jakarta barat.

Page 20: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

3

I. 2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana gambaran angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome

pada supir bajaj di Jakarta barat

b. Bagaimana gambaran usia dan masa kerja pada supir bajaj di

Jakarta barat dan hubungannya dengan kejadian Carpal Tunnel

Syndrome

c. Bagaimana gambaran posisi pergelangan tangan pada supir

bajaj di Jakarta barat dan hubungannya dengan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome

I. 3. Tujuan penelitian

a. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan usia dan masa kerja dengan posisi

pergelangan tangan terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada

supir bajaj di Jakarta barat

b. Tujuan khusus

1. Diketahuinya gambaran angka kejadian Carpal Tunnel

Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

2. Diketahuinya gambaran usia dan masa kerja pada supir bajaj di

Jakarta barat dan hubungannya dengan kejadian Carpal Tunnel

Syndrome

3. Diketahuinya gambaran posisi pergelangan tangan pada supir

bajaj di Jakarta barat dan hubungannya dengan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome

Page 21: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

4

I. 4. Manfaat penelitian

a. Manfaat bagi supir bajaj

1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk diterapkan sebagai

pencegahan kejadian kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada

supir bajaj

2. Diharapkan dapat menjadi masukan dalam rangka

meningkatkan pengetahuan terhadap bahaya kesehatan

terhadap mengemudi bajaj

b. Manfaat bagi penulis

1. Mampu mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang telah

didapatkan di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata.

2. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan kesehatan

masyarakat.

I. 5. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain crosssectional yang dilakukan untuk melihat usia

dan masa kerja dengan postur pergelangan tangan berhubungan dengan

kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada supir bajaj di Jakarta

barat karena supir bajaj sering melakukan gerakan repetitif saat

mengemudi bajaj pada bagian tangan kanan yang pastinya memiliki

resiko untuk kejadian Carpal Tunnel Syndrome. Penelitian ini

menggunakan teknik accidental sampling.

Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta barat, dengan subjek

supir bajaj dengan populasi yang tidak diketahui. Penelitian dilakukan

pada bulan november-desember tahun 2015. Sampel pada penelitian ini

sebanyak 96 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer.

Page 22: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. Deskripsi teori

1) Definisi Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan

atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal

pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor retinakulum.

Dahulu, sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia,

median thenar neuritis atau partial thenaratrophy. CTS pertama

kali dikenali sebagai suatu sindroma klinik oleh SirJames Paget pada

kasus stadium lanjut fraktur radius bagian distal. CTS spontan pertama

kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan C. Foix pada tahun1913. Istilah

CTS diperkenalkan oleh Moersch pada tahun 1938.Terowongan karpal

terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan dimana tulang dan

ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus. Meskipun sebagian besar kasus

CTS tidak diketahui penyebabnya, banyak penderita CTS

menunjukkan gejala-gejala yang lambat laun semakin meningkat.

Salah satu faktor semakin meningkatnya kejadian CTS adalah

bertambahnya aktivitas yang menggunakan tangan (Aroori dan Spence,

2008) terlebih yang dilakukan dalam jangka waktu lama (Wichaksana

dan Darmadi, 2002). Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan sisi-

sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh

fleksor retinakulum (transverse carpal ligament

dan palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang-

tulang karpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit

terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus.(8)(9)

5

Page 23: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

6

2) Etiologi dan predisposisi

i) Etiologi

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus

medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor. Setiap kondisi

yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat

menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga

timbullah CTS. Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui,

terutama pada penderita lanjut usia. Beberapa penulis menghubungkan

gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan

bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan

termasuk CTS.

Pada kasus yang lain etiologinya adalah :

a) Herediter: neuropati herediter yang cenderung menjadi

pressure palsy, misalnya Hereditary Motor and Sensory

Neuropathies (HMSN) tipe III.

b) Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,

pergelangan tangan dan tangan. Sprain pergelangan tangan.

Trauma langsung terhadap pergelangan tangan.

c) Pekerjaan: gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi

pergelangan tangan yang berulang-ulang.

d) Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis.

e) Metabolik: amiloidosis, gout.

f) Endokrin: akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes

mellitus, hipotiroidi, kehamilan.

g) Neoplasma: kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase,

mieloma.

h) Penyakit kolagen vaskular: artritis reumatoid, polimialgia

reumatika, skleroderma, lupus eritematosus sistemik.

i) Degeneratif: osteoartritis.

j) Iatrogenik: punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular

untuk dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan.

Page 24: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

7

ii) Predisposisi

Di Indonesia, urutan prevalensi CTS dalam masalah kerja belum

diketahui karena sampai tahun 2001 masih sangat sedikit diagnosis

penyakit akibat kerja yang dilaporkan karena berbagai hal, antara lain

sulitnya diagnosis. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi pada

pergelangan tangan dan tangan melaporkan prevalensi CTS antara

5,6% sampai dengan 15%. Penelitian Harsono pada pekerja suatu

perusahaan ban di Indonesia melaporkan prevalensi CTS pada pekerja

sebesar 12,7%. Silverstein dan peneliti lain melaporkan adanya

hubungan positif antara keluhan dan gejala CTS dengan faktor

kecepatan menggunakan alat dan faktor kekuatan melakukan gerakan

pada tangan. (8)(9)

3) Anatomi berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome

Terowongan carpal terletak pada pergelangan tangan yang

kerangkanya dibentuk oleh 8 tulang carpal yang tersusun atas 2 deretan.

Bagian proksimal (terdiri dari lateral dan medial : naviculare, lunatum,

triquertum dan psiformis) dan bagian distal (trapezium, trapezoideum,

capitatum dan hamatum). Tulang-tulang tangan susunannya membusur

dengan bagian konkaf menghadap kearah telapak tangan. Bagian

tersebut terdiri dari ruangan yang tertutup oleh ligamentum carpi

transversum sehingga terbentuk suatu terusan yang sempit yang

disebut terowongan carpal.

Terowongan terdiri dari banyak struktur yaitu : a)

empat tendon dari m. Flexsor digitorum supervisialis, b) empat dari

m. Flexsor digitorum profundus, c) tendon dari m. Flexor pollicis

longus, d) n medianus (De Wolf, 1994). N. Medianus dibentuk dari

persatuan radiks lateral N. medianus dan radiks medial N. Medianus.

Saraf ini akan berjalan ke bawah pada sisi lateral a. brachialis. Pada

pertengahan lengan atas, saraf ini menyilang a. brachialis dan terus

berjalan ke bawah pada sisi medial a. brachialis. Oleh karena itu saraf,

seperti juga arteri, terletak superfisial,

Page 25: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

8

3) Anatomi berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome

tetapi pada siku saraf ini disilang oleh aponeurosis

bicipitalis. Pada lengan atas N. medianus tidak mempunyai

percabangan kecuali untuk saraf vasomotor kecil untuk a. brachialis. N.

medianus meninggalkan fossa cubiti dengan berjalan di antara kedua

caput m.pronantor teres dan terpisah dari a.ulnaris oleh caput ulnare

tersebut. Saraf ini berjalan ke bawah di bawah m.flexor digitorum

superficialis dan melekat ke permukaan dalam otot ini melalui jaringan

ikat. Saraf ini terletak posterior dari m. flexor digitorum profundus.

Pada pergelangan tangan, N. Medianus keluar dari pinggir lateral m.

Flexor digitorium profundus, dan terletak di belakang tendo m.

Palmaris longus. Cabang-cabang N. Mendianus pada ruang fasial

anterior lengan bawah :

1. R. Muscularis : pada fossa cubiti, mempersarafi m. Pronator

teres, m. Flexor carpi radialis, m. Palmaris longus, dan m.

Flexor digitorum profundus.

2. R. Articularis : ke sendi siku

3. N. Interosseus anterior : M. Flexor pollicis lonugs, M.

Pronator quadratus, dan setengah bagian lateral m. Flexor

digitorum profundus, sendi pergelangan tangan, art.

Radioulnaris, dan sendi-sendi tapak tangan.

4. R. Cutaneus palmaris : berasal dari sepertiga bawah lengan

bawah, menyilang di depan reticaculu, flexorum dan

mempersarafi kulit setengah bagain lateral telapak tangan.

Page 26: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

9

Gambar 2.1 Persarafan n. Medianus

3) Anatomi berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome

Permukaan anterior tulang tapak tangan sangat cekung dan

membentuk saluran tulang. Saluran tersebut menjadi terowongan

karena adanya retinaculum flexorum. Tendo panjang m. fleksor

digitorum dan m. fleksor pollicis longus berjalan melalui canalis carpi

dan berjalan bersama N. Medianus.

Di lateral ke delapan tendo m.fleksor digitorum superfisialis

dan profundus diliputi selubung sinozial bersama. Ini memungkinkan

suplai darah ke tendo dari sisi lateral. Tendo m.fleksor pollicis longus

berjalan melalui bagian lateral canalis carpalai di dalam selubung

sinovialnya sendiri. N. medianus berjalan di bawah retinaculum

fleksorum di dalam ruang yang menyempit di antara m.fleksor

digitorum superfisial dan m.fleksor carpi radialis. Memasuki

pergelangan tangan N. Medianus berjalan dibawah retinaculum

flexorum; urutan dari medial ke lateral :

1. Tendo m. Flexor digitorum superfisialis dan posterior

terhadap tendo tersebut adalah tendo m. Flexor digitorum

profundus, kedua kelompok tendo tersebut mempunyai

selubung sinovial bersama.

Page 27: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

10

3) Anatomi berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome

2. N. Medianus : mempersarafi tiga otot thenar, dua m.

Lumbricales yang pertama, dan r. Digitalis palmaris 3 ½ jari

lateral (inervasi sensorik pada kulit permukaan palmar tiga

setengah jari lateral, termasuk kuku pada dorsum manus).

3. Tendo M. Flexor pollicis longus, dikelilingi oleh selubung

sinovial.

4. Tendo M. Flexor carpi radialis yang membelah di reticulum

flexorum.

Gambar 2.2 Anatomi n. medianus

Secara anatomis, canalis carpi (carpal tunnel) berada di dalam

dasar pergelangan tangan. Sembilan ruas tendon fleksor dan N.

Medianus berjalan di dalam canalis carpi yang dikelilingi dan dibentuk

oleh tiga sisi dari tulang – tulang carpal. Nervus dan tendon

memberikan fungsi, sensibilitas dan pergerakan pada jari – jari tangan.

Jari tangan dan otot – otot fleksor pada pergelangan tangan beserta

tendon – tendonnya berorigo pada epicondilus medial pada region

cubiti dan berinsersi pada tulang – tulang metaphalangeal,

interphalangeal proksimal dan interphalangeal distal yang

membentuk jari tangan dan jempol. Canalis carpi berukuran hamper

Page 28: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

11

3) Anatomi berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome

Sebesar ruas jari jempol dan terletak di bagian distal lekukan

dalam pergelangan tangan dan berlanjut ke bagian lengan bawah di

regio cubiti sekitar 3 cm. Tertekannya N. Medianus dapat disebabkan

oleh berkurangnya ukuran canalis carpi, membesarnya ukuran alat

yang masuk di dalamnya (pembengkakan jaringan lubrikasi pada

tendon – tendon fleksor) atau keduanya. Gerakan fleksi dengan

sudut 90 derajat dapat mengecilkan ukuran canalis.

Penekanan terhadap N. Medianus yang menyebabkannya

semakin masuk di dalam ligamentum carpi transversum dapat

menyebabkan atrofi eminensia thenar, kelemahan pada otot fleksor

pollicis brevis, otot opponens pollicis dan otot abductor pollicis brevis

yang diikuti dengan hilangnya kemampuan sensorik ligametum carpi

transversum yang dipersarafi oleh bagian distal N. Medianus. Cabang

sensorik superfisial dari N. Medianus yang mempercabangkan

persarafan proksimal ligamentum carpi transversum yang berlanjut

mempersarafi bagian telapak tangan dan jari jempol.(12)

4) Patofisiologi

Kawasan sensoris n. Medianus bervariasi terutama pada

permukaan volar. Dan pola itu seusai dengan variasi antara tiga jari

sampai 4 jari kawasan radial telapak tangan (Gambar A3). Pada

permukaan dorsum manus, kawasan sensoris n. medianus bervariasi

antara dua sampai tiga falangs distal jari kedua, ketiga dan keempat.

Page 29: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

12

Gambar 2.3 Tinel test dan Phalen test

4) Patofisiologi

Di terowogan karpal n. medianus sering terjepit, sehingga

menghasilkan kesemutan yang menyakiti juga. Itulah parestesia “capal

tunnel syndrome”. Karena kerja tangan telalu keras (hiperaktivitas m.

pronator teres), n. medianus mengalami iritasi di dekat kaput m.

pronator teres (Gambar). Karena itu, maka nyeri terasa di lipatan siku,

otot lengan bawah lemas sehingga tidak kuat “menjinjing barang”,

“menyapu”,”nyekrup” dan sebagainya. Nyeri di lipatan siku itu meluas

ke kawasan n. medianus di tangan bilamana kaput m. pronator teres

ditekan. Umumnya CTS terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus

medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan

peninggian tekanan intravaskuler. Akibatnya aliran darah vena

intravaskuler melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu

nutrisi intravaskuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein

sehingga edema epineural dan akan menyebabkan parastesia.(8)

Page 30: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

13

5) Tanda dan Gejala

i) Gangguan sensoris

Pada tahap awal gejala umum berupa gangguan sensorik saja.

Gejala awal biasanya adalah parestesia, kurang merasa (numbness)

atau rasa jari seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan

setengah sisi radial jari, walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai

seluruh jari, keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari.

Gejala lainya adalah nyeri ditangan yang juga dirasakan lebih

memberat di malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari

tidurnya (Coannaly, 1981). Rasa nyeri umunya agak berkurang bila

penderita memijat atau menggerak-gerakan tangannya atau dengan

meletakan tangannya pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya.

Bila penyakit berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan

frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap.

Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher,

sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan

tangan.(9)

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari

tangan dan pergalangan tangan terutama di pagi hari. Gejala ini akan

berkurang setelah penderita menggunakan tangannya. Hiperetesia

dapat dijumpai pada daerah yang implus sensoriknya diinervasi oleh

nevus medianus.(9) Gejala dapat bertambah pada waktu mengankat

tangan atau setelah mengerjakan sesuatu seperti menjahit dan mengetik.

ii) Gangguan motoris

Pada tahap lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi

kurang terampil misalnya saat atau memungut benda-benda kecil.

Kelemahan pada tangan juga sering dinyatakan dengan keluhan adanya

kesulitan yang penderita sewaktu menggenggam. Pada penderita CTS

Page 31: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

14

ini pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainya yang diinervasi oleh nervus medianus.(9)

6) Komplikasi

Komplikasi yang mungkin muncul pada Carpal Tunnel

Syndrome antara lain : atrofi otot-otot thenar, gangguan sensorik yang

mengenai bagian radial telapak tangan serta sisi palmar dari tiga jari

tangan yang pertama, deformitas ”ape hand” (ibu jari sebidang dengan

tangan dan atrofi otot-otot thenar), tidak mampu menjauhkan atau

memfleksiskan ibu jari atau melakukan abduksi dalam bidangnya

sendiri, genggaman tangan melemah terutama ibu jari dan telunjuk dan

jari-jari ini cenderung hyperekstensi dan ibu jari abduksi, tidak mampu

memfleksikan phalank distal ibu jari dan jari telunjuk.

7) Prognosis

Penderita Carpal Tunnel Syndrome pada umumnya mengeluh

nyeri pada sendi-sendi interphalangeal. Manifestasi lanjut yang terjadi

adalah hypertrophy otot-otot thenar. Pada kasus ringan dengan

diberikan terapi konservatif pada umumnya prognosa baik dan secara

umum prognosa post operasi juga baik.

Bila hanya ada kelainan sensorik yang dijumpai kelainan ini

bersifat reversible. Tapi bila sudah ada kelainan motorik maka

kesembuhannya akan lebih lama, bahkan bisa bersifat inkomplit

walaupun telah memperoleh terapi yang adekuat.(6)

8) Tes pemeriksaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Untuk menegakkan diagnosis terjadinya CTS digunakan suatu

prosedur test yaitu Phalen test.

Test ini mendukung diagnosa jika timbul parastesia atau nyeri

pada daerah distribusi nervus medianus responden melakukan fleksi

dengan cara maksimal atau menyatukan pergelangan tangannya ke arah

bawah sejauh yang pasien bisa dan bertahan pada posisi itu selama 1

menit. Bila dalam waktu 1 menit timbul gejala-gejala seperti gejala

Carpal Tunnel Syndrome, maka tes ini dapat menyokong diagnosa

Page 32: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

15

8) Tes pemeriksaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Carpal Tunnel Syndrome. Kelebihan tes ini yaitu sangat

sensitive untuk menegakkan diagnosa, selain itu phalen test juga

memiliki sensitifitas 40-80% dan sensitifitas lebih dari 81%. Dan hasil

yang diperoleh dari test diatas adalah positif.

Gambar 2.4 Phalen maneuver

II. 2. Usia

Carpal Tunnel Syndrome biasanya mulai terdapat pada usia 40-60

tahun. (6) Laki-laki menunjukkan peningkatan kejadian Carpal Tunnel

Syndrome secara bertahap dengan meningkat sampai usia lanjut,

sedangkan wanita memuncak setelah menopause (sesuai dengan

kelompok usia 50-54 tahun), hal tersebut secara umum konsisten

dengan konsep bahwa pada wanita mungkin ada komponen hormonal

dalam penyebab Carpal Tunnel Syndrome (Hadge, 2009; Mattioli,

2008; Asworth, 2010).

II. 3. Masa kerja

Dengan peningkatan masa kerja pada tangan menunjukkan

adanya pekarjaan berulang yang dilakukan oleh tangan dalam jangka

waktu yang lama, dengan peningkatan jumlah tahun kerja

menunjukkan risiko lebih tinggi untuk terjadinya Carpal Tunnel

Syndrome (Ali, 2006) . Fung et al (2007) mengidentifikasi bahwa

semakin sering fleksi / ekstensi yang berkelanjutan dari pergelangan

tangan dapat meningkatkan risiko Carpal Tunnel Syndrome. Hal

Page 33: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

16

tersebut juga diperkuat dengan adanya studi yang menyatakan bahwa

pengulangan dan eksposur gabungan dari kedua kekuatan dan

pengulangan dapat menimbulkan risiko dua kali lipat terhadap

terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. (Barcenilla et al, 2012).

II. 4. Posisi tangan dan pergelangan tangan

Posisi normal atau netral pada tangan dan pergelangan tangan

dalam melakukan proses kerja adalah dengan posisi sumbu lengan

terletak satu garis lurus dengan jari tengah. Apabila sumbu tangan tidak

lurus tetapi mengarah ke berbagai posisi, maka dapat dikatakan posisi

tersebut janggal atau tidak netral. Beberapa contoh posisi tangan yang

berisiko adalah:

Deviasi ulnar dan radial, deviasi ulnar yaitu posisi tangan yang

miring menjauhi ibu jari dan deviasi radial adalah posisi tangan yang

miring mendekati ibu jari.

(a) (b)

Gambar 2.5 Posisi Deviasi Ulnar (a) dan Posisi Deviasi Radial

(b)Pada Pergelangan Tangan (Sumber: Humantech, 1995)

Fleksi dan Ekstensi, fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang

menekuku ke arah dalam dan membentuk sudut ≥ 45°. Sedangkan

ekstensi berlawanan dari fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang

menekuk kea rah luar/punggung tangan dengan membentuk sudut

≥45°.

Page 34: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

17

(a) (b)

Gambar 2.6 Posisi Fleksi (a) dan Posisi Ekstensi (b)

Pada Pergelangan Tangan (Sumber: Humantech, 1995)

Power grip, posisi tangan menggenggam benda dengan

melingkarkan seluruh jari-jari pada benda yang dipegang. Posisi ini

termasuk janggal apabila benda yang digenggam memiliki beban ≥ 10

lbs (4,5 kg) (Humantech, 1995).

Page 35: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

18

II. 5. Kerangka teori

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka kerangka teori dalam

penelitian ini adalah

Bagan 2.1 Kerangka teori

Faktor personal

Yang

diteliti

Tidak

diteliti

Usia Jenis

kelamin

Obesitas

Riwayat

penyakit

Posisi pergelangan

tangan

Hasil

Ulnar deviation 1. Janggal

2. Tidak

janggal

Radial deviation

Flexion ≥ 45o

Extension ≥ 45o

Power grip

Faktor pekerjaan

Yang diteliti Tidak diteliti

Masa kerja Lama kerja

Gerakan

tangan yang

berulang

Kejadian gejala Carpal

Tunnel Syndrome

Sumber : Boz (2003); Humantech Inc. (1995).

Page 36: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

19

II. 6. Kerangka konsep

Sesuai dengan judul penelitian yaitu hubungan faktor usia dan

masa kerja terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj

di Jakara Barat, maka kerangka konsep penelitian adalah :

Bagan 2.2 Kerangka konsep

II. 7. Hipotesis

o Ada hubungan usia terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada

supir bajaj di Jakarta barat.

o Ada hubungan masa kerja terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome

pada supir bajaj di Jakarta barat

o Ada hubungan posisi pergelangan tangan terhadap kejadian Carpal

Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat.

•Usia

•Masa kerja

•Posisi pergelangan tangan

Carpal Tunnel Syndrome

Variabel indepeden

Variabel dependen

Page 37: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

20

BAB III

METOLOGI PENELITIAN

III. 1 Tempat dan waktu penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian adalah di wilayah Jakarta barat.

Adapun pelaksanaanya pada bulan november-desember 2015.

III. 2 Rancangan penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara observasional yaitu

melakukan Question Answer dengan cara memberikan kuisioner yang

dibagikan kepada individu setempat. Pendekatan yang digunakan

adalah cross sectional.

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi operasional

No Variabel

dependen

Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1 Kejadian

Carpal

Tunnel

Syndrome

Terdapat salah satu

atau lebih gejala

paraesthesia, sakit

atau mati rasa (baal)

pada tangan yang

berlangsung sedikitnya

satu minggu

Kuisioner Pengisian

kuisioner

oleh supir

bajaj

Ya, jika

merasakan

gejala CTS

secara terus

menerus

selama 1

minggu dan

hasil skor

pada

kuisioner

untuk keluhan

subyektif

adalah ≥ 3

Ordinal

20

Page 38: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

21

Tidak, jika

tidak

merasakan

gejala CTS

secara terus

menerus/

selama 1

minggu dan

hasil skor

pada

kuisioner

untuk keluhan

subyektif < 3

No Variabel

independen

Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

2 Usia Umur responden

terkait kejadian Carpal

Tunnel Syndrome pada

saat dilakukan

penelitian

Kuisioner Pengisian

kuisioner

oleh supir

bajaj atau

peneliti

≥ 42 tahun.

< 42 tahun

Nominal

3 Masa kerja Waktu yang telah

dijalani oleh responden

di dalam bajaj untuk

bekerja dengan

mengemudi bajaj

Kuisioner Pengisian

kuisioner

oleh supir

bajaj atau

peneliti

≥ 7 tahun

< 7 tahun

Nominal

4 Posisi

pergelangan

tangan

Gambaran posisi

tangan responden

sewaktu

mengemudikan bajaj

(memegang setir)

Kuisioner

dan

observasi

Pengisian

kuisioner

oleh supir

bajaj atau

peneliti

Janggal

Tidak janggal

Nominal

Page 39: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

22

III. 3 Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah para supir bajaj di wilayah

Jakarta barat.

2. Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada peneliti ini adalah

Total sampling, yaitu sampel diambil secara keseluruhan.

Pada saat pengambilan sampel penelitian memenuhi kriteria-kriteria

sebagai berikut:

Kriteria inklusi

a) Para supir bajaj

b) Bersedia mengikuti jalannya penelitian

Kriteria eklusi

c) Sedang mengikuti terapi atau pengobatan

d) Ada riwayat trauma

e) Sudah terdiagnosis Carpal Tunnel Syndrome

III. 4 Instrumen penelitian

Kuisioner

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk

memperolah informasi dari responden salah satunya berbentuk

kuisioner. Kuisioner merupakan pertanyaan terstruktur yang diisi

sendiri oleh responden atau diisi sendiri oleh pewawancara yang

membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang

diberikan oleh responden.

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuisioner ini adalah

pertanyaan menyangkut fakta yang terkait dengan Carpal Tunnel

Syndrome yang dirasakan oleh responden. Adapun variabel yang dapat

diketahui dengan kuisioner yaitu keluhan Carpal Tunnel Syndrome,

faktor personal yang terdiri dari jeins kelamin dan usia.

Khusus untuk mendiagnosis CTS adalah kuisioner yang telah

dikembangkan oleh Kamard dan Stohard, berdasarkan pekerjaan

Page 40: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

23

III. 4 Instrumen penelitian

sebelumnya oleh Levine et al. hasil memberikan sensitivitas

85% untuk penggabungan skor kuisioner 92% untuk studi konduksi

saraf. Yang terpenting memberikan nilai positif hingga 90% untuk

kuisioner dan 92% studi konduksi saraf. Gejala yang diambil adalah

sebagai standar emas untuk Carpal Tunnel Syndrome. Dimana skor 3

kebawah diprediksi nomal sedangkan jika skor 3 atau lebih dari 3 maka

berhubungan dengan konduksi saraf dan berisiko mengalami Carpal

Tunnel Syndrime (CTS). (Barnando, 2004).

Program komputer

Menggunakan software statistik.

III. 5 Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai setelah peneliti

mendapatkan surat izin penelitian dari Kampus Universitas

Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.

Peneliti menemui calon responden untuk memperkenalkan diri,

menjelaskan maksud, tujuan, dan cara pengumpulan data. Peneliti

menyerahkan informed concent, memberikan kesempatan calon

responden bertanya, dan menanyakan kesediaan menjadi responden.

Calon responden menandatangani informed concent, tanda bersedia

menjadi responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah wawancara terpimpin (kuisioner). Responden diarahkan

untuk menjawab petanyaan pertanyaan yang ada di format.

Pengisian format tetap dilakukan oleh peneliti berdasarkan jawaban

yang diberikan responden. Alat pengumpul berupa kuisioner.

Page 41: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

24

III. 5 Pengumpulan data

Uji Validitas dan Reabilitas

Pada penelitian ini, tidak lagi dilakukan uji validitas

III. 6 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik accidental sampling untuk mengetahui proporsi angka

kejadian Carpal Tunnel Syndrome dan hubungannya dengan usia dan

masa kerja dengan posisi pergelangan tangan pada supir bajaj di Jakarta

barat.

Oleh karena populasi tidak diketahui maka pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan rumus Lemeshow. Dengan tingkat

kepercayaan 95%. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 96

responden

Page 42: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

25

III. 7 Pengukuran variabel

Data yang telah terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan

menggunakan program komputer.

Proses coding pada penelitian ini, variabel independen dan variabel

dependen akan diberi kode untuk memudahkan dalam menganalisa

yaitu;

1.Variabel kejadian Carpal Tunnel Syndrome Ya

Tidak

2.Variabel faktor usia ≥ 42 tahun

< 42 tahun

3.Variabel masa kerja ≥ 7 tahun

< 7 tahun

4. Posisi pergelangan tangan Janggal

Tidak janggal

Page 43: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

26

III. 8 Analisis data

Analisis Univariat dan analisis bivariat. Uji hipotesis yang

digunakan adalah uji Chi-Square (x2),

Apabila p-value > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang

bermakna (Ho gagal ditolak). Sedangkan apabila p-value < 0,05

berarti terdapat hubungan (Ho ditolak).

III. 10 Alur penelitian

Bagan 3.1 Alur penelitian

Sampel

Eksklusi Inklusi

Wawancara dan

observasi

Penilaian Carpal

Tunnel Syndrome Analisis Data Penyajian Data

Populasi

Page 44: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

27

BAB IV

HASIL

IV. 1 Karakteristik umum tempat penelitian

Penelitian hubungan posisi pergelangan tangan dan faktor karakteristik

dengan Carpal Tunnel Syndrome terhadap supir bajaj di Jakarta Barat. Ada

beberapa titik pangkalan supir bajaj yang menjadi tempat penelitian ini di

antaranya : depan mall Season city, depan mall Roxy square, pluit village, dan

beberapa tempat lainnya di Jakarta barat

IV. 2 Hasil penelitian

1. Analisis univariat

a. Gambaran usia dan masa kerja pada supir bajaj di Jakarta barat

Pada supir bajaj di Jakarta barat didapatkan distribusi usia sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Gambaran faktor individu (usia dan masa kerja) pada supir

bajaj

Variabel Kategori Jumlah (n) Persentasi (%)

Usia ≥ 42 tahun 52 52.1%

< 42 tahun 46 47.9%

Masa Kerja ≥ 7 tahun 54 56.3%

< 7 tahun 42 43.8%

Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa responden dengan usia ≥ 42

tahun didapatkan sebanyak 52 (52.1%) responden. Sedangkan responden

yang < 42 tahun didapatkan sebanyak 46 (47.9%) responden. Kemudian

untuk responden dengan masa kerja ≥ 7 tahun didapatkan sebanyak 54

27

Page 45: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

28

1. Analisis univariat

(56.3%) responden. Sedangkan yang < 7 tahun didapatkan sebanyak 42

(43.8%) responden.

Gambaran posisi janggal pergelangan tangan pada supir bajaj di Jakarta

barat diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.2a Gambaran posisi pergelangan tangan pada supir bajaj

Variabel Kategori Jumlah (n) Persentasi (%)

Posisi

pergelangan

tangan

Janggal 59 61.5%

Tidak janggal 37 38.5%

Jumlah 96 100

Tabel 4.2b Gambaran posisi pergelangan tangan pada supir bajaj

Posisi Frekuensi Persentasi

Ulnar deviation 1 1 %

Radial deviation 8 8.3 %

Flexion ≥ 45° 18 18l.8 %

Extension ≥ 45° 32 33.3 %

Normal 37 36. %

Total 96 100 %

1. Berdasarkan tabel 4.2a dan observasi, diketahui bahwa responden

dengan posisi tangan janggal didapatkan sebanyak 59 (61.5%)

responden. Sedangkan responden yang posisi tangan tidak

janggal didapatkan sebanyak 37 (38.5%) responden.

2. Berdasarkan grafik 4.1 didapatkan responden dengan posisi

pergelangan tangan yang janggal terbanyak yaitu pada posisi

tangan ekstensi lebih atau sama dengan 45° yaitu sebanyak 32

(33.3%) orang. Sedangkan posisi tangan yang tidak janggal atau

normal sebanyak 37 (36%) orang.

Page 46: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

29

Grafik 4.1

Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

Pada supir bajaj di Jakarta barat, didapatkan persentase dengan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) sebagai berikut :

Tabel 4.3 Gambaran Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj

Carpal Tunnel Syndrome Jumlah (n) Persentasi (%)

Ya 67 69.8 %

Tidak 29 30.2 %

Jumlah 96 100%

Berdasarkan table 4.3, diketahui bahwa responden terkena Carpal

Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 67 (69.8 %) responden. Sedangkan

responden yang tidak mengalami Carpal Tunnel Syndrome sebanyak

29 (30.2%) responden.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Ulnar deivasi Radial deviasi Flexi lebih atausama dengan 45

derajat

ekstensi lebihatau samadengan 45

derajat

normal

Gambaran posisi pergelangan tangan pada supir bajaj di Jakarta barat

Ulnar deivasi Radial deviasi

Flexi lebih atau sama dengan 45 derajat ekstensi lebih atau sama dengan 45 derajat

Page 47: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

30

2. Analisis bivariat

Adapun hasil statistik hubungan (usia dan masa kerja) terhadap Carpal

Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Gambaran usia terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada

supir bajaj

Hubungan usia terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di

Jakarta barat

Variabel Kategori CTS Tidak CTS Total Pvalue

n % n % n %

Usia ≥ 42 tahun 38 39.6% 12 12.5% 50 52.1% 0.167

< 42 tahun 29 30.2% 17 17.7% 46 47.9%

1. Hubungan antara usia dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden

yang berusia ≥ 42 tahun sebagian besar mengalami Carpal

Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 38 (39.6%) orang, sedangkan

yang tidak mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak

12 (12.5%) orang. Pada responden yang berusia < 42 tahun

sebagain besar mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu

sebanyak 29 (30.2%) orang, sedangkan yang tidak mengalami

Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 17 (17.7%) orang.

Berdasarkan hasil statistik Chi square didapatkan Pvalue

sebesar 0.167 artinya pada α 5% yaitu lebih dari 0.05 diketahui

bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan

kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta

barat

Page 48: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

31

2. Analisis bivariat

Tabel 4.5 Gambaran masa kerja terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj

2. Hubungan antara masa kerja dengan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa masa kerja

responden ≥ 7 tahun mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu

sebanyak 40 (41.7%) orang, sedangkan yang tidak mengalami

Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 14 (14.6%) orang.

Pada masa kerja responden > 7 tahun mengalami Carpal Tunnel

Syndrome yaitu sebanyak 27 (28.1%) orang, sedangkan yang

tidak mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 15

(15.6%) orang. Berdasarkan hasil statistik Chi-square

didapatkan Pvalue sebesar 0.3 artinya pada α 5% yaitu lebih

dari 0.05 diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome

pada supir bajaj di Jakarta barat

Hubungan masa kerja terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj

di Jakarta barat

Variabel Kategori CTS Tidak CTS Total Pvalue

n % n % n %

Masa

kerja

≥ 7 tahun 40 41.7% 14 14.6% 54 56.3% 0.3

< 7 tahun 27 28.1% 15 15.6% 42 43.8%

Page 49: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

32

3. Hubungan Posisi pergelangan tangan terhadap Carpal Tunnel

Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

Adapun hasil statistik hubungan Posisi pergelangan tangan

terhadap Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Gambaran posisi pergelangan tangan supir bajaj

terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Analisis Hubungan Posisi janggal pergelangan tangan terhadap Carpal

Tunnel Syndrome pada supir bajaj di Jakarta barat

Variabel Kategori CTS Tidak CTS Total Pvalue

n % n % n %

Posisi

janggal

Janggal 47 49% 12 12.5% 59 61.5% 0.008

Tidak

janggal

20 20.8% 17 17.7% 37 38.5%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden

dengan posisi pergelangan tangan yang janggal sebagian besar

mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 47 (49%)

orang, sedangkan yang tidak mengalami Carpal Tunnel

Syndrome yaitu sebanyak 12 (12.5%) orang. Pada responden

posisi pergelangan tangan tidak janggal sebagian besar

mengalami Carpal Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 20

(20.8%) orang, sedangkan yang tidak mengalami Carpal

Tunnel Syndrome yaitu sebanyak 17 (17.7%) orang.

Berdasarkan hasil statistik Chi square didapatkan Pvalue

sebesar 0.008 artinya pada α 5% yaitu kurang dari 0.05

diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia

dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada supir bajaj di

Jakarta barat

Page 50: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

33

BAB V

PEMBAHASAN

V. 1 Keterbatasan penelitian

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer yang

didapatkan dengan observasi langsung pada supir bajaj untuk faktor

pekerjaan berupa posisi pergelangan tangan terhadap Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) serta menggunakan kuesioner untu survey pekerja.

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian. Yaitu :

1. Hasil penelitian untuk variabel Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

supir bajaj berdasarkan dari gabungan antara adanya keluhan berupa

gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS), kuesioner, dan observasi posisi

pergelangan tangan tanpa didampingi oleh tenaga medis.

2. Observasi langsung pada faktor pekerjaan berupa posisi pergelangan

tangan hanya dilakukan pada satu waktu sehingga penilaian akan posisi

pergelangan tangan hanya berdasarkan saat itu, sehingga adanya

kemungkinan bahwa gerakan tersebut bukanlah gerakan yang paling

sering dilakukan.

3. Pada penelitian ini pengambilan sampel tidak memperhitungkan

kegiatan diluar mengemudikan bajaj, sehingga mungkin adanya beban

kerja berbeda antara keduanya yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian.

33

Page 51: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

34

V. 1 Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap supir bajaj di

Jakarta barat didapatkan hasil bahwa sebagian besar (69.8%)

mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sedangkan yang tidak

mengalami Carpal Tunnel Syndrome adalah sebesar (30.2%).

CTS yang terjadi berhubungan dengan penggunaan tangan

karena pekerjaan adalah sebagai akibat inflamasi/pembengkakan

tenosinovial di dalam terowongan karpal.(3) Penggunaan tangan yang

berhubungan dengan pekerjaan atau aktifitas, contohnya adalah

pekerjaan rumah tangga (menjahit, merajut, menusuk, memasak),

kesenian, dan olah raga.(14)(15)(16)

Gejala CTS biasanya memburuk secara perlahan dari beberapa

minggu sampai beberapa tahun. Pada beberapa kasus CTS yang

berhubungan dengan pekerjaan, gejala terjadi pertama kali terasa saat

tidak bekerja sehingga pasien tidak menghubungkan gejala tersebut

dengan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaannya. Gejala

penyakit berhubungan dengan jenis tugas yang menimbulkan tekanan

biomekanis berulang pada tangan dan pergelangan tangan seperti

frekuensi, kekuatan, pengulangan, posisi kerja yang tidak baik dan

getaran.

V. 2 Hubungan antara usia dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)

Pada analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square

diperoleh bahwa usia, tidak berhubungan dengan kejadian CTS pada

supir bajaj di Jakarta barat. Gerakan berulang mempunyai hubungan

dengan kejadian CTS. Carpal Tunnel Syndrome paling banyak

ditemukan pada usia ≥ 42 tahun tetapi banyak faktor lainnya yang

memiliki pengaruh pada usia dalam kasus CTS. Meskipun pekerja

dengan usia yang lebih tua telah diketahui mempunyai tingkat kekuatan

Page 52: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

35

V. 3 Hubungan antara usia dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)

yang lebih rendah daripada pekerja yang lebih muda. Berdasarkan

perhitungan statistik diketahui bahwa hubungan antara usia dengan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu (α≥0,05).

Hasil tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Jeremy bahwa

CTS sering dialami oleh wanita berusia 50-70 tahun, namun juga sama

dengan jenis pria. Begitu juga lebih seringa pada wanita hamil. Orang

yang lebih tua lebih sering mengalami CTS dengan 59% diantaranya

berusia lebih dari 65 tahun mengalami thena atrophy dibandingakan

dengan sisa 18% pasien yang lebih muda.

Tidak ada hubungan antara usia dengan CTS pada supir bajaj

tersebut dimungkinkan karena pekerja dengan usia tua telah mengalami

penurunan kemampuan fisik dalam bekerja. Hal ini mengakibatkan

pekerja berusia tua bekerja dengan irama lambat dan melakukan

gerakan tangan berulang dengan frekuensi rendah dan aktifitas bekejra

yang menurun. Kemampuan fisik optimal seseorang dicapai pada saat

usianya ≥ 40 tahun, dan kapasitas fisiologis seseorang akan menurun

1% per tahunnya setelah kondisi puncaknya terlampaui. Selain itu,

responden yang berusia muda memiliki aktivitas lain yang merupakan

faktor risiko terjadinya CTS. Aktivitas tersebut antara lain melakukan

pekerjaan rumah seperti menyapu dan memasak, bermain handphone,

menggunakan kendaraan selain bajaj, misalkan motor. Sementara,

responden yang berusia tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar

kerja dengan beristirahat.(5)

Page 53: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

36

V. 4 Hubungan masa kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)

Berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diketahui

bahwa masa kerja tidak berhubungan dengan CTS (p=0,3; α>0,05).

Padahal seharusnya semakin lama masa kerja sesorang semakin tinggi

risiko seseorang itu untuk mengalami CTS. Pada penelitian ini, hasil

menunjukkan banyak yg mengalami CTS dengan masa kerja ≥ 7 tahun.

Hasil tersebut dimungkinkan karena responden dengan masa kerja ≥ 7

tahun saat ini telah berusia tua sehingga tidak banyak melakukan

gerakan tangan berulang dengan frekuensi tinggi karena kemampuan

untuk bekerja yang semakin menurun atau lebih rendah dibandingkan

dengan pekerja yang berusia muda. Selain itu, dimungkinkan juga

karena banyak pekerja yang selalu menggunakan obat-obatan seperti

rheumacil atau obat gosok jika mengalami nyeri pada pergelangan

tangan sehingga keluhan nyeri tersebut tidak lagi dirasakan.

V. 5 Hubungan posisi pergelangan tangan dengan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome (CTS)

Hasil statistik Chi-square menunjukkan (p=0,008; α<0,05)

yaitu variabel posisi pergelangan tangan ada hubungan dengan Carpal

Tunnel Syndrome secara signifikan. Artinya, pekerjaan yang dengan

kebiasaan posisi pergelangan tangan yang janggal akan menyebabkan

terjadinya CTS. Semakin lama posisi pergelangan tangan menjanggal

semakin tinggi risiko terjadinya CTS. Supir bajaj dalam bekerja banyak

melakukan gerakan tangan berulang baik dengan posisi pergelangan

tangan fleksi atau ekstensi, deviasi ulnar dan radial. Sebagian besar

supir bajaj melakukan gerakan tangan berulang dengan frekuensi

tinggi. Peningkatan pengulangan gerakan yang sama setiap hari akan

meningkatkan risiko untuk terjadinya tendinitis. Kerusakan ini dapat

Page 54: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

37

V. 5 Hubungan posisi pergelangan tangan dengan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome (CTS)

menjadi penyebab terjadinya kompresi pada saraf dan

menimbulkan CTS. Gerakan berulang akan meningkatkan tekanan

pada carpal tunnel. Penekanan pada carpal tunnel akan menimbulkan

kerusakan baik reversibel ataupun irreversibel. Peningkatan intensitas

dan durasi yang cukup lama, akan mengurangi aliran darah pada

pembuluh darah tepi. Dalam jangka waktu yang lama aliran darah akan

berpengaruh pada sirkulasi kapiler dan akhirnya berdampak pada

permeabilitas pembuluh darah pada pergelangan tangan. (5)

Page 55: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

38

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI. 1. Kesimpulan penelitian

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar supir

bajaj di Jakarta barat mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Dimana posisi pergelangan tangan memiliki hubungan terhadap

Carpal Tunnel Syndrome (CTS), sedangkan usia dan masa kerja tidak

ada hubungan yang bermakna.

VI. 2. Saran-saran

Bagi supir bajaj

1. Edukasi berupa self assessment. Panduan atau siasat

pencegahan dengan merubah pola pekerjaan dengan

penggunaan tangan dan pergelangan tangan secara

berulang, yakni waktu aktivitas dan waktu istirahat

disinkronkan, dan menerapkan pola pengerjaan berdasarkan

prioritas sehingga bisa menghindari aktivitas penggunaan

tangan berlebihan sehingga rasa nyeri bisa diminimalisir.

Apabila supir merasakan nyeri maka dianjurkan mengganti

posisi tangan atau segera beristrahat. Supir sebaiknya

memanfaatkan waktu istirahat dengan semaksimal mungkin

mengistirahatkan pergelangan tangan.

2. Penggunaan alat pelindung diri berupa bandwrist untuk

mencegah terjadi cidera syaraf pada pergelangan tangan

serta masker untuk melindungi saluran pernapasan.

38

5

Page 56: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

39

VI. 2. Saran-saran

Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik sebaiknya

didampingi dengan tenaga medis supaya hasil yang didapat

lebih akurat.

2. Untuk observasi langsung yang berkaitan dengan posisi

janggal pada tangan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang

cukup lama dan beberapa kali untuk memastikan bahwa

gerakan yang dilihat oleh peneliti merupakan gerakan yang

paling sering dilakukan oleh pekerja.

Page 57: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Aizid, Rizem. 2011. Babat ragam penyakit paling sering menyerang orang

kantoran. Jakarta : flashbook

2. Ali, K. M dan B.W.C. Sathiyasekaran. 2006. “Computer Professionals and

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)” dalam International Journal of

Occupational Safety and Ergonomics (JOSE). Chennai (Madras) :

Department of Community Medicine, Sri Ramachandra Medical College &

Research Institute Vol. 12, No. 3, 319–32

3. Bland, Jeremy. 2007, “Carpal Tunnel Syndrome”. National Centre for

Biotehcnology. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1949464/.

18 Agustus 2007.

4. Harsono WR. Carpal Tunnel Syndrome at workers who were exposed by

repeated biomechanical pressures at hand and wrist in tire industry RSIN

Company (thesis). Universitas Indonesia, Jakarta; 1995.

5. Havard Medical School. Carpal Tunnel Syndrome. 1998; 1-10. Available

from URL: http:// www.tifaq.com/html.

6. Hobby JI, Vankatesh R, Motkur P. The Effect on Age and Gender Upon

Symptom and Surgical Outcomes in Carpal Tunnel Syndrome. J Hand Surg

(Br) 2005 ; 30 599604.

7. Kurniawan, Bina, Siswi Jayanti dan Yulianti setyaningsih. 2008. “Faktor

Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati

di Desa Karangcengis, Purbalingga”. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.

Vol. 3 / No. 1 / Januari 2008

8. Mardjono, prof. Dr. Mahar. Neurologi Klinis Dasar : Gangguan Somestesia

Akibat neuritis N. Medianus. Dian rakyat. Jakarta. 1981. Hal : 108-109.

9. Noor, Zairin. 2013. “Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal”. Jakarta :

Salemba medika.

10. Nurqotimah, nana ; yuliani setyaningsih dan samsul nur hidayat. 2010.

“Hubungan Masa Kerja dan Lama Kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel

Syndrome Pada Operator Rental Komputer di Wilayah Kelurahan Pleburan

Kota Semarang”. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Muhammadiyah Semarang

Page 58: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

41

11. Rambe, Aldy. Sindrom Terowongan Karpal. USU/RSUP. H. Adam Malik.

http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-aldi2.pdf.

12. Rosenbaum R. Occupational and Use Mononeuropathies. In:Evans RW,

editor. Neurology and Trauma. Philadelphia: WB Saunders Co; 1996.p.403-

405.

13. Sabiston, 1999, Buku Ajar Bedah, Bagian 2, EGC, Jakarta, Cetakan I, hal 347

14. Sari, Halinda. “Sindroma Terowongan Karpal Akibat Kerja”. USU medan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18929/1/ikm-des2006-

10%20(7).pdf

15. Tana, Lusianawaty. 2003, “Sindrom Terowongan Karpal pada pekerja :

pencegahan dan pengobatannya”. Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Kesehetan Republik Indonesia. Volume 22, No, 3.

http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Lusianawaty.pdf

16. Tanaka S, Deanna KW, Seligman PJ. Prevalence and work-relatedness of self

reported Carpal Tunnel Syndrome among U.S. worker: analysis of the

occupational health supplement data of 1988 National Health Interview

Survey. Am J Ind Med 1995; 27: 451-70.

17. Young VL, Scaton MK. Detecting cummulative trauma disorders in workers

performing repitition tasks. J Ind Med Assoc 1995; 27: 419-31. Havard

Medical School. Carpal Tunnel Syndrome. 1998; 1-10. Available from URL:

http:// www.tifaq.com/html.

Page 59: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

42

LAMPIRAN 1. Lembar Surat Permohonan Ijin Penelitian

(terlampir)

Page 60: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

43

Page 61: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

44

LAMPIRAN 2. Lembar Persetujuan Responden Penelitian

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Responden yang terhormat, saya M. Firsan Ilyas mahasiswa Program Studi

Kedokteran, Universitas Muhammdiyah Jakarta akan melaksanakan penelitian skripsi.

Untuk itu, saya memohon kesediaan anda untuk menjawab beberapa pertanyaan

dibawah ini dengan jujur.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

SETUJU

Sukarela untuk menjadi subjek penelitian skripsi dengan judul “Hubungan

lama menggunakan komputer terhadap kejadian gejala Carpal Tunnel Syndrome pada

mahasiswa UMJ Prodi kedokteran angkatan 2013 di Cempaka putih”

Setelah mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan

sadar akan manfaat dan adanya resiko yang mungkin terjadi dalam penelitian ini, saya

akan memberikan informasi yang benar sejauh yang saya ketahui dan saya ingat.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak

manapun

Jakarta, Oktober 2015

Peneliti Responden

M. Firsan Ilyas ( )

Page 62: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

45

LAMPIRAN 3. Lembar kuisioner Carpal Tunnel Syndrome

QUESTIONER PENELITIAN

Hubungan faktor usia dan masa kerja terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome

pada supir bajaj di Jakarta barat.

A. Identitas responden

Nama :

Usia :

Masa kerja :

B. Keluhan subyektif Jawaban

1 Apakah anda merasakan keluhan seperti di bawah ini yang berlangsung

sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi secara terus-menerus pada

berbagai kesempatan? (Jawaban boleh lebih dari satu)

a. Parastesia/kesemutan

b. Sakit

c. Mati rasa/baal

2 Apakah anda pernah terbangun pada malam hari akibat rasa

sakit pada pergelangan tangan anda ?

Ya

(1)

Tidak

(0)

3 Apakah anda pernah terbangun pada tengah malam hari

akibat kesemutan maupun mati rasa pada tangan anda ?

Ya

(1)

Tidak

(0)

Petunjuk pengisian :

Isilah kuisioner ini secara berurutan (mulai dari no 1,2,3,..dst)

Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda

Jawablah dengan jujur sesuai kondisi anda sebenar-benarnya pertanyaan dalam

kuisioner ini

Setiap jawaban dijaga kerahasiaannya

Terima kasih atas partisipasi dan bantuan anda

Page 63: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

46

4 Setiap bangun pagi anda merasakan kesemutan ataupun mati

rasa ?

Ya

(1)

Tidak

(0)

5 Apakah rasa kesemutan dan mati rasa tidak hilang setelah

anda menggerak-gerakkan tangan anda ?

Ya

(1)

Tidak

(0)

6 Apakah jari kelingking anda sering mengalami kesemutan

maupun mati rasa ?

Ya

(0)

Tidak

(3)

7 Apakah bagian tangan anda mengalami kesemutan dan mati

rasa saat anda membaca koran/majalah/buku, mengendarai

mobil ?

Ya

(1)

Tidak

(0)

8 Apakah anda sering mengalami sakit pada leher anda ? Ya

(-1)

Tidak

(0)

9 Apakah anda menggunakan sarung tangan khusus untuk

mengurangi rasa kesemutan dan mati rasa pada tangan

anda ?

Ya

(2)

Tidak

(0)

Page 64: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

47

LAMPIRAN 4. Lembar Posisi pergelangan tangan

Apakah posisi pergelangan tangan anda saat menyetir atau mengegas bajaj

seperti pada gambar di bawah? (berikan contreng pilihan yang benar)

No Posisi pergelangan Hasil

1

terlihat dari atas

2

terlihat dari atas

3

terlihat dari samping

4

terlihat dari samping

Page 65: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

48

LAMPIRAN 5. Frekuensi

1. Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 24 3 3.1 3.1 3.1

25 2 2.1 2.1 5.2

26 1 1.0 1.0 6.3

27 2 2.1 2.1 8.3

28 2 2.1 2.1 10.4

29 2 2.1 2.1 12.5

30 4 4.2 4.2 16.7

32 3 3.1 3.1 19.8

33 1 1.0 1.0 20.8

34 3 3.1 3.1 24.0

35 5 5.2 5.2 29.2

36 2 2.1 2.1 31.3

37 3 3.1 3.1 34.4

38 5 5.2 5.2 39.6

39 2 2.1 2.1 41.7

40 5 5.2 5.2 46.9

41 1 1.0 1.0 47.9

42 4 4.2 4.2 52.1

43 6 6.3 6.3 58.3

44 1 1.0 1.0 59.4

45 7 7.3 7.3 66.7

46 2 2.1 2.1 68.8

47 2 2.1 2.1 70.8

48 2 2.1 2.1 72.9

50 6 6.3 6.3 79.2

51 3 3.1 3.1 82.3

52 4 4.2 4.2 86.5

54 1 1.0 1.0 87.5

55 2 2.1 2.1 89.6

57 1 1.0 1.0 90.6

58 1 1.0 1.0 91.7

59 2 2.1 2.1 93.8

Page 66: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

49

60 2 2.1 2.1 95.8

63 1 1.0 1.0 96.9

66 2 2.1 2.1 99.0

67 1 1.0 1.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

2. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Masa Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid .08 1 1.0 1.0 1.0

.17 1 1.0 1.0 2.1

.25 2 2.1 2.1 4.2

.70 1 1.0 1.0 5.2

1.00 2 2.1 2.1 7.3

2.00 14 14.6 14.6 21.9

3.00 10 10.4 10.4 32.3

4.00 6 6.3 6.3 38.5

5.00 3 3.1 3.1 41.7

6.00 2 2.1 2.1 43.8

7.00 7 7.3 7.3 51.0

8.00 1 1.0 1.0 52.1

9.00 3 3.1 3.1 55.2

10.00 10 10.4 10.4 65.6

11.00 2 2.1 2.1 67.7

12.00 5 5.2 5.2 72.9

13.00 2 2.1 2.1 75.0

14.00 2 2.1 2.1 77.1

15.00 6 6.3 6.3 83.3

17.00 3 3.1 3.1 86.5

18.00 1 1.0 1.0 87.5

20.00 4 4.2 4.2 91.7

21.00 1 1.0 1.0 92.7

22.00 1 1.0 1.0 93.8

25.00 2 2.1 2.1 95.8

Page 67: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

50

27.00 1 1.0 1.0 96.9

30.00 1 1.0 1.0 97.9

38.00 1 1.0 1.0 99.0

40.00 1 1.0 1.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

3. Karakteristik responden berdasarkan posisi pergelangan tangan

Posisi pergelangan tangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ulnar deviasi 1 1.0 1.0 1.0

Radial deviasi 8 8.3 8.3 9.4

Flexi lebih atau sama dengan

45 derajat 18 18.8 18.8 28.1

Ekstensi lebih atau sama

dengan 45 derajat 32 33.3 33.3 61.5

Normal 37 37 37 76.0

Total 96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

Valid Janggal 47 49.0 49.0

Tidak janggal 25 26.0 26.0

Total 96 100.0 100.0

Page 68: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

51

4. Gambaran kejadian Carpal Tunnel Syndrome

Kejadian Carpal Tunnel Syndrome

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CTS 67 69.8 69.8 69.8

Tidak CTS 29 30.2 30.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 69: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

52

LAMPIRAN 6. Korelasi

1. Gambaran usia terhadap Carpal Tunnel Syndrome

usia terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Count

keterangan total score

Total CTS Tidak CTS

Range usia Lebih dari atau sama dengan 42

tahun 38 12 50

Kurang dari 42 tahun 29 17 46

Total 67 29 96

2. Gambaran masa kerja terhadap Carpal Tunnel Syndrome

masa kerja terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Count

keterangan total score

Total CTS Tidak CTS

Range masa kerja Lebih dari atau sama dengan 7

tahun 40 14 54

Kurang dari 7 tahun 27 15 42

Total 67 29 96

3. Gambaran posisi pergelangan tangan terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Posisi pergelangan tangan terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Count

keterangan total score

Total CTS Tidak CTS

posisi pergelangan tangan Janggal 47 12 59

Tidak janggal 20 17 37

Total 67 29 96

Page 70: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

53

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : M. Firsan Ilyas

Nomor Induk Mahasiswa : 2012730137

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung pandang, 18 Juli 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat Rumah : BTN. Bukit Hartaco Indah blok I.C No. 38

Alamat surel : [email protected]

Pendidikan Formal Tahun

SD Inpres Mannuruki 2 2000-2006

SMP Negeri 25 Makassar 2006-2009

SMA Negeri 6 Makassar 2009-2012

Universitas Muhammadiyah Jakarta 2012-sekarang

Page 71: HUBUNGAN USIA DAN MASA KERJA DENGAN POSISI …docshare04.docshare.tips/files/30495/304957064.pdf · pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah supir

54