HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS...

19
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN Escherichia coli DALAM AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progrgram Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS...

Page 1: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN

Escherichia coli DALAM AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI

KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progrgram Studi Strata I pada

Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

NANDA ROSA ATINA PUTRI

J 410 150 027

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Page 3: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Page 4: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Page 5: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

1

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN

Escherichia coli DALAM AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI

KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA

Abstrak

Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah di

dunia. Di Indonesia penyakit diare masih menjadi salah satu penyakit endemik yang

menyebabkan kematian. Berdasarkan laporan Puskesmas Sangkrah tahun 2018

(Januari-Agustus) terdapat 953 kasus dengan 643 kasus terjadi di Kelurahan

Semanggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status sosial

ekonomi (tingkat pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan) dan kandungan

Escherichia coli dalam air bersih dengan kejadian diare di Kelurahan Semanggi

Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross

sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah di Kelurahan

Semanggi Surakarta sebanyak 4752 rumah. Jumlah sampel penelitian sebanyak 93

responden yang dipilih menggunakan proportional stratified random sampling.

Data di kumpulkan menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel air yang

akan di uji kandungan Escherichia coli. Hasil analisis data berdasarkan uji Chi

Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ibu (p=0,002) dan

tingkat pendapatan ibu (p=0,035) dengan kejadian diare tetapi tidak ada hubungan

antara pendidikan ibu (p=0,235) dan kandungan Escherichia coli dalam air bersih

(p=0,155) dengan kejadian diare.

Kata Kunci : diare, status sosial ekonomi, kandungan Escherichia coli dalam air

bersih.

Abstract

Diarrhea is an environment-based disease that still a problem in the world. In

Indonesia diarrhea still one of the endemic diseases thaht cause death. Based on

the report from Puskesmas Sangkrah in January-August 2018 there were 953 cases

with 643 cases occurring in the Semanggi Village. The purpose of this study was to

analyze the relationship of Socioeconomic status (education level, occupation and

income level) and the content of Escherichia coli in clean water with the incidence

of diarrhea in the Semanggi Surakarta. This type of research is observational with

cross sectional study. The population in this study was 4752 houses in Semanggi

Surakarta. The sample of this research were 93 respondents selectedd using

proportional random sampling. Data was collected using questionnares and taking

water sample to be tested for Escherichia coli. The result of data analysis based on

Chi square test regarding relationship between maternal occupation (p= 0,002)

and maternal income level (p= 0,035) with the incidence of diarrhea but there was

no realtionship between maternal education (p= 0,235) and Escherichia coli

content in clean water (p= 0,155) with the incidence of diarrhea.

Keywords : diarrhea, socio-economic factors, content of Escherichia coli in clean

water.

Page 6: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

2

1. PENDAHULUAN

Penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah di dunia salah satunya

adalah diare (Achmadi, 2013). Penyakit diare menyebabkan kesakitan dan kematian

anak-anak di dunia dengan penderita terbanyak berada di negara berkembang.

Menurut WHO di seluruh dunia ada 780 juta penduduk tidak memiliki akses air

minum yang tidak terkontaminasi dan 2,5 miliar penduduk tidak memiliki sanitasi

yang baik (WHO, 2017). Di Indonesia penyakit diare masih menjadi salah satu

penyakit endemik yang menyebabkan kematian. Berdasarkan data Profil Kesehatan

Indonesia tahun 2017 terjadi 21 KLB diare dengan jumlah penderita 1.725 orang

dan CFR sebesar 1,97% (Kemenkes, 2017). Dari laporan Dinas Kesehatan

Surakarta jumlah kasus diare yang ditangani di fasilitas kesehatan tahun 2017

terdapat 7.570 kasus (Dinkes Surakarta, 2017). Pada awal tahun 2018 sampai bulan

Agustus dalam laporan Puskesmas Sangkrah terdapat 953 kasus diare. Pada bulan

Januari sampai bulan Agustus 2018 jumlah penderita diare terbanyak berada di

Kelurahan Semanggi sebesar 643 kasus (Puskesmas Sangkrah, 2018).

Diare adalah perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi abnormal yang

dihubungkan dengan peningkatan frekuensi menjadi ≥ 3 kali dalam sehari. Diare

dapat disebabkan oleh berbagai virus, bakteri dan parasit (Yu Clifton, 2011).

Kejadian diare dipengaruhi beberapa faktor antara lain faktor lingkungan, perilaku

individu dan masyarakat, pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, status gizi

masyarakat, kependudukan, pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat

(Widoyono, 2011). Penyakit diare dapat disebabkan karena sanitasi dan penyediaan

air bersih yang buruk. Faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit

diare adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, faktor yang dapat

meningkatkan prevalensi diare tidak hanya terdapat pada tingkat individu tetapi

juga lingkungan tempat individu tinggal (Komarulzaman, 2014).

Status sosial ekonomi dapat menjadi faktor risiko yang menyebabkan

timbulnya penyakit diare. Status sosial ekonomi merupakan gabungan antara posisi

ekonomi dan sosial individu maupun keluarga dalam masyarakat berdasarkan

pendapatan, pendidikan dan pekerjaan (Soekanto, 2013). Penelitian sebelumnya

(Fathia, 2015) menyatakan bahwa pendidikan ibu rendah mempuyai pengaruh

Page 7: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

3

tinggi terhadap kejadian diare pada anak. Penelitian Ariesta (2016) menyatakan

bahwa ada pengaruh antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada anak.

Penelitian Cahyaningrum (2018) menyatakan bahwa anak-anak dalam keluarga

berpendapatan rendah mempunyai risiko 1,52 kali menderita diare dibandingkan

dengan anak-anak dalam keluarga berpendapatan tinggi.

Pencemaran mikrobiologis dalam air bersih yang digunakan masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya

penyakit diare. Pencemaran mikrobiologis air bersih dapat disebabkan adanya

kontaminasi bakteri Escherichia coli. Menurut Treyens (2009) Escherichia coli

termasuk dalam coliform fecal atau bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan

manusia, sehingga dapat dijadikan indikator adanya pencemaran pada air.

Berdasarkan penelitian Purwaningsih (2012) kualitas mikrobiologis air minum

berhubungan dengan kejadian diare (p value 0,033; OR=3,321). Hal ini sejalan

dengan penelitian Wandasari (2014) ada hubungan antara kualitas sumber air

minum dengan kejadian diare (p value 0,008; p value < 0,05).

Berdasarkan laporan monografi Kelurahan Semanggi didapatkan data

penduduk dengan pendidikan rendah sebesar 9.338 orang, penduduk yang tidak

bekerja sebesar 5.904 orang dan pendapatan keluarga tergolong rendah sebesar

2.612 kepala keluarga. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 3 sampel

air bersih di Kelurahan Semanggi didapatkan hasil semua sampel air memiliki

kandungan Escherichia coli melebihi standar baku mutu menurut Peraturan Menteri

Kesehetan No. 32 tahun 2017. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang hubungan status sosial ekonomi dan kandungan Escherichia coli

dalam air bersih dengan kejadian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta.

2. METODE

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan

penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Semanggi

Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019. Populasi

penelitian adalah 4752 rumah di Kelurahan Semanggi Surakarta. Pengambilan

Page 8: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

4

sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan sampel penelitian

sebanyak 93 responden. Data yang diperoleh berdasarkan hasill pengisian

kuesioner melalui wawancara mengenai tingkat pendidikan, status pekerjaan,

pendapatan dan kejadian diare serta melalui uji laaboratorium mengenai kandungan

Escherichia coli dalam air bersih. Teknik analisis data menggunakan uji Chi square

yang digunakan untuk melihat kemaknaan (α=0,05), jika p-value < 0,05 maka Ho

ditolak dan jika p-value ≥0,05 maka Ho diterima.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Responden

Umur Frekuensi %

19 – 38 tahun 22 23,7

39 – 58 tahun 55 59,1

≥ 59 tahun 16 17,2

Jumlah 93 100

Sumber : Data Terolah Mei 2019

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa distribusi umur responden

menunjukkan bahwa dari 93 responden yang diteliti presentase umur responden

yang tertinggi adalah umur 39 – 58 tahun dengan jumlah 55 responden (59,1%).

Sedangkan terendah adalah umur ≥ 59 tahun dengan jumlah 16 responden (17,2%).

Tabel 2. Hasil Analisis Univariat

Karakteristik Frekuensi Persen (%)

Pendidikan Ibu

Pendidikan Dasar 41 44,1

Pendidikan Tinggi 52 55,9

Jumlah 93 100

Pekerjaan Ibu

Tidak Bekerja 46 49,5

Bekerja 47 50,5

Jumlah 93 100

Pendapatan Ibu

< Rp 1.802.700 76 81,7

≥ RP 1.802.700 17 18,3

Jumlah 93 100

Page 9: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

5

Kandungan Escherichia coli dalam air bersih

Tidak Memenuhi Syarat 59 63,4

Memenuhi Syarat 34 36,6

Jumlah 93 100

Kejadian Diare

Diare 54 58,1

Tidak Diare 39 49,1

Jumlah 93 100

Sumber : Data Terolah Mei 2019

Berdasarkan tabel 2, tingkat pendidikan responden dibagi menjadi dua

kategori yaitu tingkat pendidikan rendah sebesar 41 responden (44,1%) dan tingkat

pendidikan tinggi sebesar 52 responden (55,9%). Jenis pekerjaan responden di bagi

menjadi dua kategori yaitu responden yang bekerja dan tidak bekerja. Sebanyak 47

responden (49,5%) bekerja dan 46 responden (49,5%) tidak bekerja. Pada distribusi

pendapatan mayoritas responden memiliki pendapatan rendah (<Rp 1.802.700)

sebesar 76 responden (81,7%) dan 17 responden (18,3%) memiliki pendapatan

tinggi (≥ RP 1.802.700). Distribusi frekuensi kandungan Escherichia coli dalam air

bersih yang tidak memenuhi syarat sebesar 59 sampel air (63,4%) sedangkan yang

memenuhi syarat sebesar 34 sampel air (36,6%). Berdasarkan variabel frekuensi

kejadian diare selama satu bulan terakhir terlihat bahwa anggota keluarga

responden lebih banyak yang mengalami diare sebesar 54 respoden (58,1%)

sedangkan anggota keluarga responden yang tidak mengalami kejadian diare

sebesar 39 responden (41,9%).

3.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

variabel bebas yaitu status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dan

kandungan Escherichia coli dalam air bersih terhadap variabel terikat yaitu

kejadian diare menggunakan uji Chi square (x²).

Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat

Variabel Penelitian

Frekuensi Kejadian Diare

p-value Diare Tidak Diare Total

f % F % N %

Tingkat Pendidikan

Rendah 21 51,2 20 41 41 100 0,235

Tinggi 33 63,5 19 36,5 52 100

Page 10: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

6

Pekerjaan

Tidak Bekerja 34 73,9 12 26,1 46 100 0,002

Bekerja 20 42,6 27 57,4 47 100

Pendapatan

<Rp 1.802.700 48 63,2 28 36,8 76 100 0,035

≥Rp 1.802.700 6 35,3 11 64,7 17 100

Kandungan Escherichia coli dalam air bersih

Tidak Memenuhi Syarat 31 52,5 28 47,5 59 100 0,155

Memenuhi Syarat 23 67,6 11 32,4 34 100

Sumber : Data Terolah Mei 2019

Berdasarkan Tabel 3, analisis hubungan antara pendidikan dengan kejadian

diare didapatkan nilai p-value sebesar 0,235 > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian diare. Analisis hubungan

antara pekerjaan dengan kejadian diare didapatkan nilai p-value sebesar 0,002 <

0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian

diare. Analisis hubungan antara pendapatan dengan kejadian diare didapatkan nilai

p-value sebesar 0,035 < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara

pendapatan dengan kejadian diare. Analisis hubungan antara kandungan

Escherichia coli dalam air bersih dengan kejadian diare didapatkan nilai p-value

sebesar 0,155 > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

kandungan Escherichia coli dalam air bersih dengan kejadian diare.

3.3 Pembahasan

3.3.1 Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare di Kelurahan Semanggi

Surakarta

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara

tingkat pendidikan dengan kejadian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta,

dimana nilai p-value = 0,142 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

responden dengan tingkat pendidikan rendah dengan riwayat kejadian diare

sebanyak 21 orang (51,2%) dan tingkat pendidikan tinggi dengan riwayat kejadian

diare sebanyak 33 orang (63,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ni

Ketut (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendidikan

dengan kejadian diare dimana nilai p-value = 0,193 (α > 0,05). Hasil penelitian

tersebut juga sesuai dengan penelitian Marlina (2015) dimana nilai p-value 0,146

Page 11: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

7

(α > 0,05) maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan antara

pendidikan ibu dengan kejadian diare.

Pada tempat dilakukannya penelitian, ibu yang menjadi responden tingkat

pendidikan terakhir paling banyak adalah Pendidikan Tinggi (SMA). Tingkat

pendidikan ibu tidak sepenuhnya mengurangi anggota keluarga yang mengalami

diare. Pengetahuan ibu yang lebih baik tetapi tidak didukung dengan upaya

peningkatan personal hygiene ibu dan anggota keluarga yang mengakibatkan

kondisi sanitasi lingkungan menjadi tidak baik yang bisa meningkatkan kejadian

diare. Dalam hal ini pengetahuan dan informasi tidak hanya di dapat dari

pendidikan formal disekolah tetapi juga dapat melalui pendidikan informal.

Pendidikan informal dapat diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan

sadar atau tidak sepanjang hayat yang berlangsung di lingkungan keluarga ataupun

lingkungan masyarakat tanpa adanya pengeluaran biaya (Hasbullah, 2011).

Pengetahuan responden sudah baik dalam hal menghindari penggunaan air

sumur untuk kebutuhan air bersih sebagai konsumsi sehari-hari. Hal ini dikarenakan

beberapa air sumur tidak layak konsumsi sehingga hanya dimanfaatkan untuk

mandi, cuci dan kakus oleh masyarakat. Tetapi masih ada responden yang

menggunakan jamban umum dikarenakan keterbatasan dalam kepemilikan jamban

keluarga menjadi salah satu faktor peningkatan kejadian diare pada anggota

keluargag responden. Menurut Pradyumna (2015) telah dibuktikan di beberapa

negara bahwa upaya penggunaan jamban sehat memiliki dampak untuk

menurunkan risiko terjadinya penyakit diare.

3.3.2 Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare di Kelurahan Semanggi

Surakarta

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan adanya hubungan antara pekerjaan

dengan kejadian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta, dimana nilai p-value =

0,002 < 0,05. Data penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja

sebanyak 46 orang (49,5%) dan responden yang bekerja sebanyak 47 orang

(50,5%). Perhitungan risk estimate didapatkan nilai OR = 3,825 sehingga dapat

disimpulkan bahwa responden yang tidak bekerja memiliki risiko 3 kali anggota

keluarganya mengalami diare dibandingkan dengan responden yang bekerja. Hasil

Page 12: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

8

penelitian ini sejalan dengan penelitian Diana (2012) yang menyatakan bahwa ada

hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare dimana nilai p-value = 0,000

< 0,05. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Thiam (2017) yang menyatakan

bahwa responden yang tidak bekerja memiliki risiko 1,62 kali anggota keluarganya

terkena penyakit diare dibanding dengan responden yang bekerja (p-value =

<0,001).

Berdasarkan hasil wawancara, Sebanyak 46 responden (49,5%) adalah ibu

rumah tangga dengan 34 responden (73,9%) memiliki anggota keluarga yang

mengalami kejadian diare. Anggota keluarga pada ibu yang bekerja lebih banyak

yang tidak mengalami kejadian diare. Menurut Novriandra (2014) responden yang

bekerja akan mempunyai peluang untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang

diare. Dengan bekerja tentunya akan terjalin hubungan-hubungan sosial dengan

rekan kerja sehingga dengan sendirinya akan menambah wawasan dan memberikan

sudut pandang yang beragam. Walaupun waktu responden akan terbagi antara

pekerjaan dan merawat anggota keluarga, tetapi tetap harus lebih dulu mengurus

keluarga. Hal ini dimungkinkan ibu mendapat pengetahuan dan informasi tambahan

di tempat kerja mengenai peningkatan kondisi sanitasi lingkungan rumah dan

personal hygiene, karena ibu banyak bertemu orang baru serta saling bertukar ilmu

baru. Ibu banyak bekerja sebagai pedagang dengan lokasi yang dekat dengan

rumah, sehingga masih mempunyai waktu untuk menjaga kebersihan rumah.

Berbeda halnya dengan ibu yang tidak bekerja, ibu kurang mendapat

informasi atau pengetahuan baru dikarenakan hanya berada di rumah dan

kurangnya interaksi dengan orang baru, walaupun ibu yang tidak bekerja sama-

sama memiliki waktu untuk membersihkan rumah. Sehingga tidak ada peningkatan

kondisi sanitasi lingkungan rumah dan hygiene keluarga yang menyebabkan

anggota keluarga mengalami diare. Menurut Khasanah (2016) secara tidak

langsung pengetahuan berpengaruh terhadap indikator kesehatan. Pengetahuan

akan mempengaruhi perilaku kemudian perilaku kesehatan akan mempengaruhi

peningkatan indikator kesehatan masyarakat.

Page 13: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

9

3.3.3 Hubungan Pendapatan dengan Kejadian Diare di Kelurahan Semanggi

Surakarta

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan adanya hubungan antara

pendapatan dengan kejadian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta, dimana nilai

p-value = 0,035 < 0,05. Data penelitian menunjukkan dari 81,7% responden dengan

pendapatan <Rp 1.802.700 sebanyak 49 responden yang anggota keluarganya

memiliki riwayat diare selama satu bulan terakhir. Perhitungan risk estimate

didapatkan nilai OR = 3,143 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan

pendapatan < Rp 1.802.700 memiliki risiko 3 kali anggota keluarga mengalami

diare dibandingkan responden dengan pendapatan ≥Rp 1.802.700. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Woldu (2016) yang menyatakan bahwa kejadian diare

1,6 kali lebih tinggi pada anak-anak yang keluarganya miskin secara ekonomi

dibandingkan dengan anak-anak yang keluarganya memiliki penghasilan

menengah. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Azage et al., (2016)

menyatakan bahwa diare terjadi pada anak-anak dari rumah tangga miskin adalah

1,6 kali hingga lebih tinggi daripada anak-anak dari rumah tangga yang kaya.

Pendapatan ibu yang rendah dapat mempengaruhi jumlah pendapatan

keluarga sehingga tidak mampu dalam memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan.

Hal ini dimungkinkan karena pendapatan keluarga hanya berasal dari kepala

keluarga. Keterbatasan pendapatan keluarga membuat beberapa responden masih

memanfaatkan jamban umum karena minimnya lahan yang dimiliki dan minimnya

dana untuk memiliki jamban keluarga. Menggunakan jamban umum dapat

mempengaruhi personal hygiene responden dan anggota keluarga karena jamban

umum yang digunakan belum tentu terjaga kebersihannya. Sehingga masih

tingginya kejadian diare pada responden dengan pendapatan kurang dari UMK.

Menurut Pender (2011) rendahnya pendapatan seseorang dapat menghambat

kesadaran tentang kesehatan dan perilaku promosi kesehatan yang memiliki

dampak terhadap kemampuan untuk mempertahankan status kesehatan.

Perolehan pendapatan yang rendah pada keluarga juga mempengaruhi

anggota keluarga dalam mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang.

Pemenuhan kebutuhan keluarga yang dapat meningkatkan derajat kesehatan

Page 14: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

10

anggota keluarga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurut Ariesta (2016)

pendapatan yang diperoleh ibu dapat digunakan untuk perbaikan pangan anggota

keluarga sehingga kebutuhan pangan terpenuhi dan terhindar dari kekurangan gizi

yang berdampak pada sistem kekebalan tubuh anggota keluarga.

3.3.4 Hubungan Kandungan Escherichia coli Dalam Air Bersih dengan

Kejadian Diare di Kelurahan Semanggi Surakarta

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara

kandungan Escherichia coli dalam air bersih dengan kejadian diare di Kelurahan

Semanggi Surakarta, dimana nilai p-value = 0,205 > 0,05. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kandungan Escherichia coli dalam air bersih tidak memenuhi

syarat dengan responden yang memiliki riwayat diare sebanyak 32 orang (54,2%)

dan Kandungan Escherichia coli dalam air bersih memenuhi syarat dengan

responden yang memiliki riwayat diare sebanyak 23 orang (67,6%). Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Marina (2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat

hubungan signifikan antara keberadaan Escherichia coli dengan kejadian diare pada

keluarga, dimana nilai p-value = 0,251 > 0,05. Hasil penelitian tersebut juga sejalan

dengan penelitian Nurul (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara

kualitas bakteriologis air minum dengan kejadian diare pada balita, dimana nilai p-

value = 0,764 > 0,05.

Dalam penelitian ini sebagian besar sampel air sumur yang diuji menunjukkan

bahwa kandungan Escherichia coli melebihi ambang batas sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 sebanyak 59 sampel air (63,4%). Dari 59

sampel air yang tidak memenuhi syarat 32 sampel air di dapat dari responden

dengan riwayat diare dan 27 sampel air didapat dari responden yang tidak memiliki

riwayat diare. Masyarakat paling banyak menggunakan sumur pompa sebagai salah

satu sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 33 sumur pompa

yang diuji dari 59 sumber air bersih didapatkan hasil bahwa sampel air tidak

memenuhi syarat kandungan Escherichia coli 0CFU/100ml air. Air dengan kualitas

mikroba yang memenuhi syarat seringkali menjadi terkontaminasi dengan patogen

selama transportasi dan penyimpanan, jika wadah air tidak sepenuhnya tertutup

(Myint, 2015).

Page 15: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

11

Beberapa responden hanya memakai air bersih dari sumur untuk kebutuhan

MCK dan jika di konsumsi responden menyatakan melakukan perebusan terlebih

dahulu. Sehingga kejadian diare yang dialami oleh anggota keluarga responden

dapat disebabkan oleh faktor lain. Menurut Umar (2011) diare tidak hanya

disebabkan oleh bakteri tetapi bisa juga disebabkan karena virus ataupun parasit

sehingga penderita diare tidak terjadi seutuhnya hanya karena bakteri Escherichia

coli. Salah satu faktor kejadian diare menurut Notoatmodjo (2011) adalah

penanganan sampah yang tidak memadai dapat mengakibatkan penyakit pada

saluran pencernaan seperti diare, karena bacteria pathogen dapat hidup pada

sampah dan adanya vektor penyakit. Faktor lain yang dapat menjadi penyebab

kejadian diare adalah kebersihan makanan yang tidak memadai dianggap sebagai

salah satu kontributor utama diare terutama dalam persiapan makanan dan praktik

pemberian makanan (Agustina, 2013). Persiapan dan pengawetan makanan jika

tidak dilakukan dengan benar meningkatkan kemungkinan makanan terkontaminasi

dan dapat menyebabkan diare pada anggota keluarga dalam rumah tangga (Mannan,

2010).

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari 93 responden dalam penelitian didapatkan distribusi kejadian diare sebanyak

58,1%. Tidak ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare di

Kelurahan Semanggi Surakarta (p= 0,235). Ada hubungan pekerjaan ibu dengan

kejadian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta (p= 0,002). Ada hubungan tingkat

pendapatan ibu dengan kejaian diare di Kelurahan Semanggi Surakarta (p= 0,035).

Tidak ada hubungan kandungan Escherichia coli dalam air bersih dengan kejadian

diare di Kelurahan Semanggi Surakarta (p=0,155).

4.2 Saran

Masyarakat diharapkan mengupayakan keadaan sarana dan prasarana sanitasi

lingkungan menjadi lebih baik yang dapat meningkatkan derajat kesehatan

keluarga, perubahan perilaku hygiene pada keluarga dan adanya kegiatan bagi ibu

Page 16: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

12

rumah tangga agar dapat meningkatkan pendapatan setiap bulan. Meningkatkan

kerjasama dan mempererat jaringan antar petugas Dinas Kesehatan, Puskesmas dan

kader kesehatan untuk meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif

dibidang kesehatan yang berkaitan dengan kejadian diare, pemberian edukasi

terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat serta upaya

pemberian disinfektan pada sumur agar mengurangi kandungan Escherichia coli

dalam air bersih yang masih digunakan masyarakat. Bagi peneliti lain dapat

digunakan sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

variabel faktor risiko kejadian diare seperti pengetahuan dan perilaku ibu, sanitasi

dasar lingkungan serta hygiene sanitasi makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Adriliadesiani, D. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Diare pada Balita Di Desa Penyarang Kabupaten Ketapang [Skripsi].

Jakarta: STIK Sint Carolus.

Agustina, Rina., et al. (2013). Association of Food-hygiene Practice and Diarrhea

Prevalence among Indonesia Young Children From Low Socioeconomic

Urban Areas. BMC Public Health. 13(977): 1-12.

(http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/977).

Aini, N., Raharjo, M., & Budiono. (2016). Hubungan Kualitas Air Minum dengan

Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Banyuasin

Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

4(1): 399-406.

Ariesta, R., Ervina, Anis., & Eida, Dita N. (2016). Hubungan Sosial Ekonomi

Keluarga dan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita. Jurnal

Obstretika Scientia. 4(2): 472-488

(https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/index.php/OBS).

Azage, M., et al. (2016). Childhood Diarrhea in High and Low Hotspot Districts of

Amhara Region, Northwest Ethiopia. Journal of Health, Population and

Nutrition. 35(13): 1-14. (doi: 10.1186/s41043016-0052-2).

Cahyaningrum, L. A., Rahardjo, Setyo S., & Murti, B. (2018). Analysis of the

Contextual Effect of Village Characteristic and Other Determinants of

Diarrhea in Children Under Five, Banjarnegara, Central Java. Journal of

Page 17: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

13

Epidemiology and Public Health. 3(3): 342-352.

(https://doi.org/10.26911/jepupublichealth.2018.03.03.05).

Dinas Kesehatan Surakarta. (2017). Profil Kesehatan Surakarta 2017. Surakarta:

Pemerintah Kota Surakarta.

Evayanti, N., Purna I., & Aryana I. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengn Kejadian Diare pada Balita yang Berobat ke Badan Rumah Sakit

Umum Tabanan. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 4(2): 134-139.

Fahmi, U. A. (2011). Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Fathia, Hoirunisa., Tejasari, Maya., & Trusda, Siti A. D. (2015). Hubungan Tingkat

Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang Diare dengan Frekuensi

Kejadian Diare Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari Bandung

Oktober 2013-Maret 2014. Global Medical Health Comunnication. 3(1):

13-18.

Hasbullah. (2011). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali

Press.

Kelurahan Semanggi. (2018). Laporan Monografi 2018. Semanggi: Surakarta.

Kementerian Kesehatan Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017..

Pemerintah Republik Indonesia.

Khasanah, U., Kartika, G. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Diare Dengan Perilaku Pencegahan Diare Pada Balita. Jurnal Kesehatan

Samodra Ilmu. 7(2): 1-12: 149-160.

Komarulzaman, A., Smith, J., & de jong, Eelke. (2016). Clean Water, Sanitasion

and Diarrhoea in Indonesia: Effects of Household and Community Factors.

Global Public Helath Journal. 12(9): 1141-1155.

(https://doi.org/10.1080/17441692.2015.1127985).

Mannan, Sultana R., & Rahman, Atiqur Md. (2010). Exploring the Link Between

Food-Hygiene Practices and Diarrhoea Among the Children of Garments

Worker Mother in Dhaka. Journal AKKMC. 1(2): 4-11.

(https://www.banglajol.info/index.php/AKMMCJ/article/view/7458).

Myint, Su Lattt Tun., Myint , Thuzar., Aung, Wah Wah., & Wai, Khin Thet. (2015).

Prevalence of Household Drinking Water Contamination and Acute

Diarrhoeal Illness in A Periurban Community in Myanmar. WHO South

East Asia Journal of Public Health. 4(1): 62-68.

(https://www.searo.who.int/publications/journals/seajph).

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Page 18: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

14

Novrianda, D., Yeni, F., & Asterina. (2014). Hubungan Karakteristik Ibu dengan

Pengetahuan tentang Penatalaksanaan Diare pada Balita. Ners Jurnal

Keperawatan. 10(1): 159-166.

Pender, N.J., Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A. (2011). Health Promotion in

Nursing Practice (6th Edition). Boston: Pearson.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017. Standar Baku Mutu

Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan

Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

Kementerian Kesehatan Indonesia.

Pradyumna. (2015). Moving Beyond Sanitarions Diarrhea Fixation. Jurnal of

Lencet Global Health. Vol 3.

Purwaningsih, Retno. (2012). Hubungan Antara Penyediaan Air Minum dan

Perilaku Higiene Sanitasi dengan Kejadian Diare Di Daerah Paska

Bencana Desa Banyudono Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

[Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

(http://lib.unnes.ac.id/18517/1/6450408044.pdf).

Puskesmas Sangkrah. (2017). Rekapitulasi Kejadian Diare 2015-2017. Pasar

Kliwon: Surakarta.

Soekanto, S., & Budi, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Jakarta:

Rajawali Press.

Soentpiet, M., Manoppo, Jeanette., & Wilar, R. (2015). Hubungan Faktor

Sosiodemografi dan Lingkungan dengan Diare pada Anak Balita di Daerah

Aliran Sungai Tondano. Jurnal e-Clinic(eCI). 3(3): 820-825.

Thiam, Sokhna., et al. (2017). Prevalence of Diarhhoea and Risk Factors Among

Children Under Five Years Old in Mbour, Senegal: A Cross-sectional

Study. BioMed Central. 6(109): 1-12. (https://doi.org/10.1186/s40249-017-

0323-1).

Treyens, Cliff. (2009). Bacteria and Private Wells Information Every Well Owner

Should Know. National Environmental Service Center. 8(4): 19-22.

(www.nesc.wvu.edu/ontap.cfm).

Wandasari, Arry P. (2014). Hubungan Antara Kualitas Sumber Air Minum dan

Pemanfaatan Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare Di Desa

Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Unnes Journal of

Public Health. 3(3): 1-8. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph).

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan

Pemberantasannya (Edisi 2). Jakarta: Erlangga.

Page 19: HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KANDUNGAN …eprints.ums.ac.id/75450/1/NASKAH PUBLIKASI PERPUS UMS.pdf · NANDA ROSA ATINA PUTRI J 410 150 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

15

Woldu, W., Bitew, B., & Gizaw, Z. (2016). Socioeconomic Factors Associated

With Diarrheal Diseases among Under-five Children of The Nomadic

Population in Northeast Ethiopia. Tropical Medicine and Health. 44(40): 1-

8. (DOI 10.1186/s41182-016-0040-7)

World Health Organization. (2017). Diarrhoeal disease. Geneva: WHO.

(www.who.int/topics/diarrhoea/en/). Diakses pada 16 Oktober 2018

Yu, Clinton., Douglas Lougee., & Jorge R. Murno. (2011). Diarrhea and

Dehydration Pediatric Education in Disasters Manual (Modul 6).

American Academy of Pediatric: AAP Press. (https://www.aap.org/en-

us/advocacy-and-policy/aap-health-initiatives/Children-and-

Disaster/Pages/Diarrhea-and-Dehydration.aspx).