Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT....
Transcript of Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT....
Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting
Karyawan PT. Himeria Semata
Oleh :
Fitri Husnia Ramadhanti AR
NIM: 105070002280
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar sarjana Psikologi.
Oleh
Fitri Husnia Ramadhanti AR 105070002280
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi Miftahuddin, M.Si NIP. 197303172006041001
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta 1431 H/ 2010 M
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Hubungan Self-Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT.
Himeria Semata” telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 September 2010
Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program
Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Sidang Munaqasah
Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota
Prof. Jahja Umar, Ph. D Dra. Fadilah Suralaga, M. NIP. 130885522 NIP. 150215283
Penguji I Penguji II Yunita Faela Nisa, M.Si Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi NIP. 150368748
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi Miftahuddin, M.Si NIP. 197303172006041001
iii
MOTTO
“Kehidupan bagai puncak gunung
yang tinggi, perjuangannya adalah
pendakian menuju puncak, and
because Life is bravery”
,,,,,Fitri Husnia Ramadhanti AR,,,,,
iv
ABSTRAK
(A) Fitri Husnia Ramadhanti AR (B) Fakultas Psikologi (C) September 2010 (D) Hubungan Self Efficacy dengan Goal setting Karyawan PT. Himeria Semata
(E) 63 halaman + 5 lampiran (F) Goal setting merupakan aspek psikologis yang penting untuk diketahui dalam
kaitannya dengan self-efficacy. Perusahaan dengan slef-efficacy tinggi, mempunyai efektivitas dalam kinerja nya, menentukan sasaran yang harus dicapai baik secara individual maupun organisasional. Goal setting yang ditentukan oleh seseorang ataupun perusahaan merupakan modal utama untuk bekerja, sebab tidak mudah menjalankan suatu pekerjaan atau organisasi tanpa adanya tujuan, serta mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran Goal setting dan self -efficacy karyawan serta untuk mengetahui hubungan antara self -efficacy dengan Goal setting karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan goal setting karyawan.
Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang masing-masing responden diberikan kuisioner dengan jumlah item sebanyak 43 item yang terdiri dari 25 item skala goal setting dan 18 item skala self-efficacy. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh.
Data yang diperoleh penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistic korelasi product Moment dari Pearson.
Dari hasil analisis korelasi didapat r hitung (-0,011)< r tabel (0,195) dalam taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan self-efficacy dengan goal setting karyawan.
Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam kondisi yang stabil, dimana para karyawan nya dapat fokus terhadap item pernyataan yang diberikan, populasi karyawan dengan taraf pendidikan di atas SLTA, sehingga pemahaman terhadap item pernyataan tidak menjadi pertanyaan bagi karyawan, dilakukan pada lingkup populasi yang berbeda dan lebih beragam agar semakin luas pula pengetahuan yang dapat diperoleh mengenai variable penelitian ini, dan mengambil subjek penelitian dari ruang lingkup yang berbeda.
(G) Daftar bacaan : 27 buku, 4 skripsi,.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan hambaNya limpahan nikmat dan ridho sehingga akhirnya proses pembuatan skripsi yang merupakan salah satu sejarah hidup terselesaikan. Shalawat serta salam kepada Nabiyullah Muhammad SAW yang selalu mengajarkan kepada umatnya agar selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan. Semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Beliau di akhir nanti. Amin.
Proses pembuatan skripsi bagi penulis terasa begitu berwarna karena selama proses inilah penulis mengalami hal-hal luar biasa. Kebahagiaan cobaan dan rintangan benar-benar penulis rasakan selama proses pembuatan skripsi ini. Mulai dari tanggung jawab di keluarga, rasa malas yang harus dilawan, dan kebahagiaan dengan adanya dukungan dari oang-orang terdekat tidak akan penulis lupakan, karena bagaimanapun juga semuanya adalah sejarah kehidupan penulis.
Pada akhirnya skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan apabila tiada dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Jahja Umar, Ph. D, Dekan Fakultas Psikologi UIN dan Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Pembantu Dekan Fakultas Psikologi yang telah membimbing dan mengajar selama ini.
2. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai akhir pembuatan skripsi.
3. Bapak Miftahuddin M.Si, dosen pembimbing II yang dengan segala macam kritik membangunnya, motivasinya, dan saran-sarannya, membuat penulis menjadi lebih baik dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajar, staf akademik dan tata usaha Fakultas Psikologi yang telah memberikan pelayanan dengan segala kesabaran.
5. Ayahanda H. Asep Kusna Abdurrahman, SH dan ibunda Dra. Hj. Ai Masfuroh yang selalu memberi dukungan lahir dan batin selama hidup ananda. Ampuni segala kesalahan ananda, semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat dan kebahagiaan kepada beliau berdua. Amin.
6. Adik-adikku tercinta, Fildza, Fadla, Farhana, dan Fahmi, yang banyak menghibur dan memberi semangat serta menjadi inspirasi manakala hati sedang gundah dan malas, dan arti serta aan yang rela mengambil alih tugas rumah.
7. Sahabat sejatiku Evi, Via, Arif, Jevi dan keluarga, serta Wanto yang banyak memberi dukungan moril dari dulu hingga sekarang. “Wish You All The Best Friend”.
8. Teman-temanku, kelas B Fakultas Psikologi UIN angkatan 2005, teman-teman PII Jakarta,PII jawa barat dan PII seluruh Indonesia, serta teman-teman PPI 80 Sindangkasih, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
9. Seluruh keluarga Matahari aning, dufi, rahma, idham, iaw, yuli, teman-teman petualanganku dan yang lainnya yang telah banyak memberi dukungan dan menghibur penulis.
10. Segenap staf dan karyawan CV.Inka Fitra Utama dan PT. HIMERIA SEMATA.
vi
Terima kasih atas segala bantuan semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian dengan pahala yang setimpal. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.
Jakarta, September 2010 M Ramadhan 1431 H
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................. i Halaman Pengesahan ....................................................................................................... ii Motto ................................................................................................................................ iii Abstract ............................................................................................................................ iv Kata Pengantar ................................................................................................................. v Daftar Isi .......................................................................................................................... vii Daftar Tabel ..................................................................................................................... ix Daftar gambar .................................................................................................................. x Bab 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang masalah ............................................................................... 1 1.2 Pembatasan dan perumusan masalah .......................................................... 6
1.1.1. Pembatasan masalah .......................................................................... 6 1.1.2. Perumusan masalah ............................................................................ 7
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian .................................................................... 7 1.1.3. Tujuan penelitian ............................................................................... 7 1.1.4. Manfaat penelitian ............................................................................. 7 Sistematika penulisan .................................................................................. 8 1.4
B
2.3.
Bab 3 ME
3
3.5 Teknik analisis data .................................................................................. 42
ab 2 KAJIAN TEORI ................................................................................................. 10 2.1 Goal setting ............................................................................................... 10
2.1.1. Pengertian motivasi dan motivasi kerja. ............................................ 11 2.1.2. Pengertian Goal setting ...................................................................... 12 2.1.3. Goal setting theory ............................................................................. 12 2.1.4. Factor-faktor yang mempengaruhi Goal setting ................................ 15
2.2 Self efficacy ............................................................................................... 16 2.2.1 Pengertian self-efficacy ..................................................................... 16 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy ............................... 18 2.2.3 Perkembangan self-efficacy .............................................................. 20 2.2.4 Dimensi dari self-efficacy ................................................................. 22 2.2.5 Fungsi self-efficacy ........................................................................... 24
Kerangka berpikir ...................................................................................... 26 2.4 Hipotesis .................................................................................................... 28
TODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 29 3.1 Jenis penelitian ............................................................................................ 29
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian ..................................................... 29 3.1.2. Definisi Variabel dan definisi operasional ......................................... 30 3.1.1.1 Definisi variable ........................................................................... 30 3.1.1.2 Definisi operasional ..................................................................... 31
3.2 Pengambilan sampel ................................................................................... 33 3.1.2 Populasi dan sampel penelitian ............................................................ 33 3.1.3 Teknik pengambilan sampel ................................................................ 33
3.3 Pengumpulan data ....................................................................................... 34 3.1.4 Metode dan instrument penelitian ....................................................... 34 3.1.5 Tehnik uji instrument penelitian .......................................................... 38 .4 Hasil uji instrument ..................................................................................... 39 3.4.1 Hasil uji validitas instrument ............................................................... 40 3.4.2 Hasil uji reliabilitas instrument ........................................................... 41
viii
3.6 Prosedur penelitian................................................................................... 44 SENTASI DAN ANALISIS DATA ............................................................ 46 Bab 4 PRE
4.2.
4.4Ba
5.1 Kesim
59
DAFTAR PLAMPIR
4.1. Gambaran umum subjek penelitian ......................................................... 46 4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 46 4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia .................................................... 47 4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ................ 48 4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian ........................... 49 4.1.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan ............................... 49 4.1.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja ..................................... 50
Presentasi data .......................................................................................... 51 4.2.1 Deskripsi Data ....................................................................................... 51 4.2.2 Deskripsi Skor ....................................................................................... 52
4.3 Uji Hipotesis ............................................................................................... 55 .1 Menghitung Koefisien Korelasi ............................................................ 55
b 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ......................................................... 57 pulan ................................................................................................. 57
5.2 Diskusi ....................................................................................................... 57 5.3 Saran ...........................................................................................................
5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................ 59 5.3.2 Saran Praktis ......................................................................................... 60
USTAKA AN
ix
ng............................................................................................... 32
.2 Blue Print Self-Efficacy .............................................................................................. 32
.3 Skor untuk Pernyataan Favorabel dan Unfavorabel .................................................. 36
.4 Blue Print Goal setting (try out) ................................................................................ 37
.5 Blue Print Self-Efficacy(try out) ................................................................................. 38
.6 Blue Print Skala Goal setting Setelah Uji Instrumen ................................................. 40
.7 Blue Print Skala Self-Efficacy Setelah Uji Instrumen ................................................ 41
.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................... 46
.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ......................................................................... 47
.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ..................................... 48
.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian ................................................ 49
.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan .................................................... 49
.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja .......................................................... 50
.7 Deskripsi Statistik ...................................................................................................... 51
.8 Deskripsi Skor Goal setting ....................................................................................... 52
.9 Deskripsi Skor Self-Efficacy ...................................................................................... 54
.10 Uji Korelasi .............................................................................................................. 55
DAFTAR TABEL
3.1 Blue Print Goal setti
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
x
xi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 28
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut
akibat krisis moneter yang terjadi. Selain itu disadari bahwa dimasa sekarang ini
dunia usaha di Indonesia berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan
sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat
bertahan hidup hanyalah yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta
mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Kondisi persaingan bisnis
menuntut untuk melakukan usaha dan strategi yang tepat agar dapat bertahan.
Perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dengan mengelola
tenaga kerja secara baik.
Kemajuan perusahaan ditentukan pula oleh karyawannya, oleh karena itu
diperlukan upaya agar kinerja karyawan menjadi produktif, aktif dan baik. Salah satu
faktor sebagai langkah mengupayakan kinerja karyawan adalah dengan meningkatkan
motivasi kerja karyawan melalui penentuan tujuan atau goal setting.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah
suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan
mempertahankan perilaku.
Dalam setiap tindakan seseorang tidak lepas dari adanya unsur motivasi atau
pendorong perilakunya. Motivasi merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi.
1
Individu-individu berbeda dalam dorongan motivasi dasar mereka dan tingkat
motivasi beraneka ragam baik antar individu maupun di dalam diri individu pada
waktu-waktu yang berlainan.
Beberapa orang memandang motivasi sebagai suatu ciri pribadi, yaitu ada
yang memiliki tingkat motivasi tinggi dan rendah. Dalam fenomena yang ditemukan
pada beberapa perusahaan terdapat manajer yang mengklaim karyawannya pemalas
karena karyawan tersebut kekurangan motivasi. Hal tersebut mengandaikan seorang
individu selalu malas dan kurang motivasi. Robbins (2003) mengatakan bahwa
motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi
beberapa kebutuhan individual. Sementara itu, motivasi kerja karyawan pada abad ini
kurang diperhatikan dan motivasi itu dipandang tidak penting sebagai penentu unjuk
kerja bila seseorang kurang dalam kemampuan dasarnya untuk melaksanakan tugas.
Namun demikian, motivasi selalu jadi hal penting bagi mereka yang mengelola
organisasi dan mereka yang memiliki tingkat perhatian tinggi terhadap bagaimana
cara memotivasi orang. Locke (2003) mengemukakan bahwa motivasi kerja memiliki
empat mekanisme, yaitu: mengarahkan tujuan, upaya mengatur tujuan, ketekunan
meningkatkan tujuan, menyusun strategi dan rencana tujuan.
Menentukan tujuan dalam motivasi kerja pada setiap individu dapat berubah-
ubah, bisa naik bisa juga turun. Perubahan tersebut bisa disebabkan karena faktor
individu itu sendiri atau faktor lingkungan kerja individu. Salah satu aspek dalam diri
individu yang memungkinkan terjadinya perubahan penentuan tujuan dalam motivasi
kerja adalah self-efficacy karyawan.
2
Jewell & siegell (1998) mengatakan bahwa Self-efficacy adalah penilaian individu
terhadap dirinya atau tingkat keyakinan individu mengenai seberapa besar
kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas untuk mecapai hasil tertentu, yang
dilihat dari tingkat kesulitan tugas, kemantapan keyakinan dan luas bidang perilaku.
Individu yang memiliki self -efficacy yang rendah akan menghindari semua
tugas dan menyerah dengan mudah ketika masalah muncul. Mereka menganggap
kegagalan sebagai kurangnya kemampuan yang ada. Dalam kaitannya dengan
keyakinan akan kemampuan ini, orang yang memiliki self -efficacy yang tinggi
berusaha atau mencoba lebih keras dalam menghadapi tantangan sebaliknya orang
yang memiliki self -efficacy yang rendah akan mengurangi usaha mereka untuk
bekerja dalam situasi yang sulit.
Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus
berusaha sampai tujuan tercapai, namun apabila keyakinan akan kemampuan diri
tidak kuat seseorang akan cenderung mengurangi usahanya bila menemui masalah,
baik yang datang dari luar diri ataupun dari dalam diri individu. Tingkat self -efficacy
individu juga berpengaruh terhadap stress dan depresi serta motivasi yang dapat
menguatkan situasi .
Bandura (1995) mengatakan bahwa self -efficacy adalah kepercayaan-
kepercayaan kemampuan diri secara kolektif yang memberikan gambaran terhadap
pola pikir, pengaruh, motivasi dan tindakan yang mesti seseorang itu lakukan.
Seseorang harus mempunyai kepercayaan diri untuk berpikir menemukan ide gagasan
baru, memberikan pengaruh baik terhadap diri maupun situasi, juga harus mempunyai
3
motivasi tersendiri yang lahir dari dirinya sehingga mampu untuk membuat tindakan
yang bisa melejitkan potensi dan prestasinya.
Di dalam penelitian sebelumnya, yang berjudul hubungan antara self-efficacy
dengan motivasi berprestasi pada karyawan CV. Telsof Teknologi yang dilaksanakan
pada tahun 2007 di kota Malang, oleh M. Rizki Muhardiyanto, dan mengemukakan
bahwa karyawan yang memliki self-efficacy rendah cenderung memiliki motivasi
berprestasi rendah. Begitu pula sebaliknya pada karyawan yang memiliki self-efficacy
tinggi cenderung memiliki motivasi berprestasi tinggi. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa Self-efficacy memberikan sumbangan efektif terhadap motivasi. Namun,
penelitian tersebut dilaksanakan pada tahun 2007 di kota Malang, oleh sebab itu
peneliti ingin menguji kembali hubungan self-efficacy dengan motivasi kerja
karyawan pada waktu dan tempat yang berbeda.
Terlebih lagi para karyawan yang bekerja di PT.Himeria Semata Bekasi,
berdasarkan pemaparan manajer PT.Himeria Semata, sebagian besar dari karyawan
tidak jarang mengalami penurunan motivasi dalam bekerja. Namun faktor
penyebabnya belum dapat diyakini. PT. Himeria Semata adalah singkatan dari hidup
mencari Ridla Allah semata. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa seperti cleaning
service dan sebagainya. PT. Himeria semata didirikan tahun 2000 di kota Bekasi.
Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk memberdayakan sumber daya manusia yang
ada di lingkungan setempat. PT. Himeria semata berada di lingkungan yang taraf
ekonominya rendah, dengan level pendidikan rata-rata lulusan sekolah dasar (SD) dan
sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), adapun yang berpendidikan (SLTA) sekolah
lanjutan tingkat atas, hanya beberapa individu saja. Individu- individu tersebut adalah
4
karyawan dari PT. Himeria semata, yang sebagian besar berasal dari suku betawi.
Rutinitas yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam rangka meningkatkan motivasi
para karyawannya adalah dengan mengadakan pengajian dan training motivasi dalam
jangka waktu bulanan dan atau per tiga bulanan, selain di upayakannya kesejahteraan
karyawan. Namun, menurut manajer perusahaan tersebut, para karyawan semakin hari
semakin menurun tingkat motivasinya, meskipun mereka telah menetapkan bersama-
sama tujuan dari pekerjaan yang dilakukan dan para pejabat perusahaan pun telah
terbuka memaparkan tujuan dari perusahaan. Menurutnya, mungkin hal tersebut
dikarenakan tingkat pendidikan yang mereka miliki, sehingga mereka tidak yakin
akan kemampuan diri mereka, dan mereka kurang termotivasi untuk dapat mencapai
jabatan yang lebih baik lagi.
Pada penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara self-
efficacy dengan motivasi berprestasi, namun dalam penelitian tersebut tidak di ketahui
apakah ada hubungan nya antara self-efficacy dengan goal setting dalam bekerja,
karena dalam penelitian tersebut, teori motivasi yang digunakan adalah teori hierarki
kebutuhan dari maslow. Sehingga dirasakan betapa pentingnya penelitian ini
dilakukan, agar dapat mengetahui seberapa besar hubungan antara self-efficacy
dengan goal setting karyawan.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diasumsikan
bahwa dependent variable ( Goal setting) memiliki hubungan yang signifikan dengan
independen variable (self -efficacy), atau tingkat self efficacy karyawan memiliki
hubungan yang signifikan dengan goal setting dalam bekerja.
5
Atas dasar permasalahan di atas, tentang self – efficacy dan goal setting dalam
motivasi kerja karyawan, dianggap penting untuk dikaji lebih jauh melalui penelitian.
Sehubungan hal tersebut, penelitian ini memfokuskan pada judul: “ Hubungan Self
Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata”
1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1. Pembatasan masalah
Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup Hubungan self -efficacy dengan
Goal Setting karyawan. Adapun batasan tentang teori, akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Goal setting merupakan factor penting dalam memotivasi manusia dalam
bekerja, faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk bekerja menuju suatu
arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan
memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak
upaya yang dihabiskan.
2. Self -efficacy : keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa
besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada
akhirnya akan mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam
menghadapi tugas tersebut.
6
1.2.2. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah yang diuraikan di atas, masalah penelitian
yang dirumuskan sebagai berikut: apakah ada hubungan yang signifikan antara self -
efficacy dengan Goal Setting karyawan?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat Goal Setting karyawan
b. Untuk mengetahui gambaran self -efficacy pada karyawan
c. Untuk mengetahui hubungan antara self -efficacy dengan Goal Setting
karyawan
1.3.2. Manfaat penelitian
Terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Manfaat teoritis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai bagaimana hubungan antara self -efficacy dengan
motivasi kerja bagi karyawan, serta menambah khazanah keilmuan
psikologi mengenai wacana self -efficacy dan Goal Setting dalam
motivasi kerja karyawan.
b) Dapat dijadikan langkah awal dan motivasi bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.
7
B. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, diantaranya:
a) Karyawan, dapat mengetahui betapa pentingnya menanam dan
mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki
agar karyawan dapat lebih termotivasi dan tujuan perusahann dapat
tercapai dengan kerjasama yang baik.
b) Perusahaan, dapat mengetahui seberapa besar tingkat motivasi kerja
karyawan berdasarkan goal setting yang dimiliki sehingga
menimbulkan inisiatif untuk melatih para karyawan perusahaan
yang masih kurang termotivasi karena self -efficacy yang dimiliki.
1.4. Sistematika Penulisan
Guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi yang dibahas
dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakannya dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB 2 Kajian teori yang diantaranya mengenai deskripsi teori yang
menguraikan tentang Pengertian motivasi dan pengertian motivasi
8
kerja, pengertian goal setting, teori goal setting, Faktor-faktor yang
mempengaruhi goal setting, Manfaat goal setting dalam motivasi
kerja, definisi self -efficacy, faktor-faktor yang mempengaruhi self -
efficacy, Perkembangan self efficacy, Dimensi dari self -efficacy,
Fungsi self –efficacy.
BAB 3 Metode penelitian di dalamnya mencakup jenis penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, hasil uji instrumen penelitian, teknik analisis data,
dan prosedur penelitian.
BAB 4 Hasil penelitian yang diantaranya berisi gambaran umum subjek
penelitian, serta analisis data.
BAB 5 Kesimpulan, diskusi, dan saran. Di sini akan dikemukakan kesimpulan
yang diperoleh dari hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan
saran-saran yang diberikan untuk penelitian lebih lanjut.
9
BAB II
Kajian Teori
Dalam bab ini diuraikan beberapa landasan teori yaitu mengenai goal
setting yang terdiri dari pengertian motivasi dan pengertian motivasi kerja, teori goal
setting Locke dan faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting. Self -efficacy, yang
meliputi pengertian self -efficacy, factor-faktor yang mempengaruhi self –efficacy,
perkembangan self –efficacy, dimensi self –efficacy dan fungsi self –efficacy. Dalam
penelitian ini juga dijelaskan kerangka berpikir serta hipotesis dari penelitian ini.
2.1. Goal setting
Terlepas dari sifat dan prestasi-prestasi khusus, orang-orang yang berhasil
cenderung memiliki suatu hal yang sama, berorientasi pada tujuan. Manajer yang
berorientasi pada tujuan cenderung menemukan jalur yang benar, karena mengetahui
ke arah mana tujuan yang dijalani. Winardi (2001)
Locke dalam Robbins (2003) mengemukakan bahwa maksud-maksud untuk
bekerja ke arah suatu tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Motivasi
kerja yang dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.
Ada pekerja yang selalu terlihat semangat bekerja karena menginginkan kenaikan gaji
atau promosi jabatan, hal tersebut tentunya wajar-wajar saja. Motivasi kerja pun bisa
naik-turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja bisa terus berada pada titik
maksimal. Kadangkala, seorang pekerja dapat mengalami penurunan kinerja karena
pelbagai permasalahan yang dihadapinya yang diciptakan oleh persepsinya sendiri.
10
2.1.1. Pengertian motivasi dan motivasi kerja
Sebelum pembahasan lebih lanjut, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai
teori motivasi. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan
itu bisa saja berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang kita lakukan
setiap hari senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Menurut Robbins (2003),
motivasi adalah keadaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi dalam usaha
mencapai tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi kebutuhan individual.
Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak
untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk
menghasilkan uang maupun yang tidak. Menurut as ‘ad (2004), motivasi kerja adalah
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain
pendorong semangat kerja. Secara sadar ataupun tidak dalam bekerja kita menghadapi
dua situasi:
1. Situasi masalah, dimana proses dan besarnya upaya yang dilakukan oleh
seseorang untuk mengatasi rintangan yang menggambarkan besarnya motivasi
yang dimiliki.
2. Situasi konflik, situasi konflik dimana terjadi kesulitan untuk memilih, jika
keputusan yang diambil mengandung aspek positif dan negatif yang nilainya
sama. Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan
(energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
11
ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Dan semua kebutuhan dapat
dipuaskan pada satu saat.
Menurut Jewell & Siegall (1998) mengatakan bahwa teori motivasi di
identifikasi dan dijelaskan dalam dua garis besar. Yakni teori kebutuhan dari motivasi
dan teori kognitif dari motivasi, yang kemudian teori-teori tersebut menjadi dasar
dalam teori motivasi kerja. Salah satu teori kognitif dari motivasi adalah teori goal
setting yang dikembangkan oleh E.Locke. Robbins (2003)
2.1.2. Pengertian goal setting
Edwin Locke (dalam winardi, 2001) seorang ilmuwan yang mempelajari
penetapan tujuan, yang terkenal dan rekan-rekannya merumuskan sebuah tujuan
sebagai berikut: “apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang individu, ia
merupakan obyek atau tujuan sesuatu kegiatan.”
Locke (dalam Fincham & Rhodes, 2005) mengemukakan bahwa segala
maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari
motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu
dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan.
2.1.3. Goal setting theory
Hudgetts & luthans (2003) mengemukakan bahwa teori penetapan tujuan
berfokus pada bagaimana individu mengatur tujuan dan merespon dampak
keseluruhan dari proses ini pada motivasi. Beberapa daerah tertentu yang diberikan
perhatian dalam teori penetapan tujuan termasuk tingkat partisipasi dalam
12
menetapkan tujuan, tujuan yang sulit, spesifisitas tujuan, dan pentingnya tujuan,
umpan balik yang tepat waktu terkait dengan kemajuan ruang lingkup tujuan. Tidak
seperti banyak teori motivasi, penetapan tujuan disempurnakan secara kontinuitas/
berkelanjutan dan dikembangkan. Ada penelitian yang membuktikan bahwa karyawan
akan melaksanakan kerja dengan sangat baik ketika mereka ditugaskan khusus dan
diberikan tujuan yang menantang serta mereka terlibat dalam pengaturan
tujuan. Locke (dalam Kreitner & Kinicki, 2001) menentukan tujuan sebagai "apa yang
ingin dicapai. Kemudian definisi ini diperluas kembali, yakni: tujuan mencakup
standar (sebuah tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja), kuota (jumlah minimum
kerja atau produksi), bekerja norma (standar perilaku yang dapat diterima ditentukan
oleh sebuah kelompok kerja), tugas (bagian pekerjaan yang harus diselesaikan),
objektif (tujuan akhir dari suatu tindakan atau serangkaian tindakan), batas (waktu
untuk menyelesaikan tugas), dan anggaran (tujuan pengeluaran atau membatasi).
Locke (dalam Kreitner & Kinicki, 2001) mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a)
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-
tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi
dan rencana-rencana kegiatan.
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang
jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang
tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut
dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
13
Teori penetapan tujuan ini merupakan suatu teori motivasi proses yang
berfokus pada proses penetapan tujuan. Riset menunjukkan bahwa motivasi dan
komitmen lebih tinggi apabila bawahan berpartisipasi dalam menetapkan tujuan.
Karyawan memerlukan umpan balik yang akurat atas performa mereka untuk
membantu mereka menyesuaikan metode kerja mereka dan mendorong mereka untuk
tetap melakukan atau bekerja menuju pencapaian tujuan. Penetapan tujuan seperti
halnya individu, kita menetapkan tujuan dan kemudian bekerja untuk menyelesaikan
tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan menetukan prilaku kita.
Locke (dalam Winardi, 2001) mengemukakan bahwa penetapan tujuan adalah
proses kognitif dari keperluan praktis. Pandangan Locke ialah bahwa maksud dan
tujuan individu yang didasari adalah determinan utama prilaku. Salah satu dari
karakteristik prilaku yang mempunyai tujuan tersebut terus berlangsung sampai
prilaku itu mencapai penyelesaiannya, yaitu sekali orang memulai sesuatu (misalkan
pekerjaan) ia terus terus terdorong sampai tercapainya tujuan.
Bateman & Snell (1999) menyatakan bahwa teori Penetapan tujuan Adalah
orang-orang yang memiliki tujuan dan mampu mengarahkan pikiran serta perilaku
mereka terhadap salah satu akhirnya. Jenis tujuan yang paling efektif dalam
memotivasi karyawan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan harus dapat diterima karyawan. Ini berarti, antara lain, bahwa
mereka tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pribadi orang-orang
dan bahwa orang memiliki alasan untuk mengejar tujuan. Mengizinkan
orang untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan-kerja.
14
2. Diterima, tujuan maksimal harus memotivasi dan menantang namun dapat
dicapai.
3. Tujuan harus spesifik, dapat diukur, dan terukur.
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting
George & Jones (2003) mengemukakan bahwa penelitian secara konsisten
telah mendukung penetapan tujuan sebagai teknik motivasi. Menetapkan tujuan
meningkatkan kinerja individu, kelompok, dan kinerja organisasi. Tinjauan studi
penetapan tujuan yang dilakukan selama beberapa dekade terakhir telah memberikan
lima wawasan praktis dan menjadi komponen dasar untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan, yakni:
1. Kejelasan dan spesifikasi tujuan. Spesifikasi tujuan memungkinkan
seseorang memiliki pengertian yang lebih baik mengenai apa yang
diperlukan, sehingga karyawan meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan
yang dikehendaki dapat dicapai. Spesifikasi tujuan pun membantu
karyawan dalam perencanaan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan.
2. Tingkat kesulitan tujuan. Tujuan harus memiliki tingkat kesulitan
menengah sampai tinggi. Faktor-faktor lain seperti persepsi kesukaran
tujuan dipengaruhi oleh keyakinan umum seseorang terhadap kemampuan
pribadinya, bagaimana sifat tugas tersebut, dan pengalamannya dengan
tugas tersebut.
3. Penerimaan karyawan terhadap tujuan. Karyawan menerima tujuan yang
ditentukan, yakni harus setuju mencoba mencapai tujuan tersebut.
15
Penerimaan tujuan dipengaruhi oleh otoritas orang yang menentukan
tujuan tesebut, pengaruh pengamat sekitarnya, penghargaan, persaingan,
dan keyakinan bahwqa tujuan tersebut dapat dicapai.
4. Penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan. Karyawan menerima
umpan balik mengenai kemajuannya dalam usaha mencapai tujuan
tersebut. Umpan balik ini dapat datang dari pekerjaan itu sendri, karyawan,
atau atasannya.
5. Partisipasi karyawan terhadap tujuan. Tujuan yang ditentukan secara
partisipatif lebih baik dari tujuan yang hanya ditentukan begitu saja atau
tanpa partisipatif dari pribadi karyawan tersebut. Dalam keadaan kerja,
berpartisipasi dalam proses penentuan tujuan, menolong seseorang
mengerti lebih baik apa yang diharapkan dari karyawan tersebut dan apa
yang sebaiknya dilakukan dalam proses langkah-langkah menuju
pencapaian tujuan.
2.2. Self- Efficacy
2.2.1. Pengertian Self -Efficacy
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai
self -efficacy ini, diantaranya pengertian self- efficacy yang dikemukakan oleh
Bandura (1995), yang mendefinisikan self -efficacy sebagai berikut :
Perceived self -efficacy is defined as people’s judgment of their capabilities excute
courses of action required to attain designated of performance. Disamping itu
Bandura (1995) menyatakan bahwa self -efficacy adalah suatu keyakinan individu
16
bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan
berhasil. Hal ini akan mengakibatkan bagaimana individu merasa, berpikir, dan
bertingkah laku (keputusan-keputusan yang di pilih, usaha-usaha dan keteguhannya
pada saat menghadapi hambatan), memiliki rasa bahwa individu mampu untuk
mengendalikan lingkungan sosialnya.
Dan hal ini dalam Rahmat (2006) menyatakan bahwa self- efficacy diri
mempengaruhi apa yang akan dilakukan seseorang dalam menghadapi
lingkungannya, bagaimana pola berpikir seseorang serta reaksi-reaksi emosional
terhadap situasi tertentu. Oleh karena itu orang cenderung menghindari tugas yang ia
nilai berada di luar kemampuannya, tetapi bila seseorang menilai bahwa tugas yang
diberikan mampu ia kerjakan dengan baik maka ia akan melakukan tugas tersebut.
Self -efficacy mengacu pada keyakinan seseorang akan kemampuan
copingnya dalam berbagai situasi yang menantang. General efikasi diri mengacu pada
wawasan yang luas dan rasa kompeten yang kuat dalam menangani berbagai situasi
yang penuh stress secara efektif.
Dari definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan self -
efficacy ialah keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa besar
kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam menghadapi tugas
tersebut.
17
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi self- efficacy
Tingkat self -efficacy pada setiap individu tidaklah sama, ada individu
yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi namun ada pula individu yang memiliki
tingkat efikasi diri yang rendah. Hal ini menurut Bandura (dalam Rahmat : 2006)
Karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat efikasi diri seseorang,
yaitu:
a. Sifat dari tugas yang dihadapi
Semakin sulit dan rumit suatu tugas bagi individu, semakin besar
kecenderungan individu menilai rendah kemampuannya untuk dapat
menyelesaikan tugas tersebut. Namun sebaiknya jika dihadapkan pada tugas
yang dianggapnya sederhana dan mudah, maka individu akan menilai tinggi
kemampuannya.
b. Insentif dari orang lain/reward
Yaitu reward atau hadiah yang diberikan atas penguasaan tugas yang
menggambarkan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan keberhasilan
seseorang dalam melaksanakan suatu tugas. Semakin tinggi tingkat insentif
yang diterima individu saat berhasil melakukan tugas maka akan semakin
meningkatkan self -efficacy.
18
c. Status dan peran individu dalam lingkungannya
Individu yang memiliki status atau peran yang lebih tinggi dalam
lingkungannya akan cenderung memiliki efikasi diri yang lebih tinggi.
Misalnya saja seorang pemimpin yang biasanya kemauan dan perintahnya
akan di turuti oleh bawahan, maka self -efficacy nya lebih tinggi.
d. Faktor situasional
Situasi yang buruk saat melakukan tugas atau adanya gangguan yang
menjengkelkan bagi individu saat melakukan suatu tugas, dapat
mempengaruhi self -efficacy, karena self -efficacy juga dapat berpengaruh
pada emosi individu. Salah satu akibat yang ditimbulkan bila self –efficacy
rendah adalah mood yang negatif. Seperti hilangnya gairah dalam
melaksanakan tugas.
e. Perasaan inferioritas
Adanya perhatian yang berlebihan terhadap kegagalan yang pernah dialami
dapat menyebabkan individu menilai rendah kemampuannya. Perasaan
inferior ini mempengaruhi kinerja seseorang yang cenderung menerapkan
kemampuan yang terbatas dalam menyelesaikan tugas tertentu.
f. Informasi tentang kemampuan diri
self -efficacy akan meningkat apabila seseorang mendapatkan informasi yang
negative tentang dirinya, dan sebaliknya self -efficacy akan menurun jika
19
seseorang mendapatkan informasi yang negatif tentang dirinya, misalnya
tentang kemampuan rendah.
2.2.3. Perkembangan self -efficacy
Berdasarkan asumsi teori belajar social proses kognitif berperan menjadi
dalam mengatur kemunculan perilaku manusia. Sejak lahir manusia belajar banyak
hal dengan melihat orang lain melakukannya, mencoba dan gagal, atau berhasil
dengan baik. Pengalaman belajar social tersebut memapankan pola-pola perilaku yang
dibentuknya sejak kecil.
Menurut Bandura (1995), anak belajar menafsirkan perasaan-perasaan
seperti ini sebagai pertanda dari ketakutan, kecemasan, lemahnya kepercayaan diri
dan belajar untuk mengetahui bahwa kegagalan ada di depan mata.
Sumber-sumber informasi tersebut akan mempengaruhi terbentuknya dan
berkembangnya self -efficacy dalam diri seseorang. Menurut Bandura (1995),
Informasi mengenai kemampuan seseorang dapat diperoleh melalui empat sumber,
yaitu:
a. Pencapaian secara aktif / pengalaman yang langsung
Di antara factor yang memperngaruhi, factor inilah yang paling berpengaruh.
Hal ini disebabkan karena factor ini didasarkan pada pengalaman nyata
seseorang dalam menguasai suatu tugas. Kesuksesan yang dialami oleh
seseorang karena ia mampu menyelesaikan suatu tugas dengan baik akan
20
meningkatkan efikasi diri, sebaliknya kegagalan dapat menurunkan self-
efficacy seseorang.
b. Pengalaman yang tidak langsung
Pengalaman yang tidak langsung yang dimaksud disini adalah pengamatan
yang dilakukan individu terhdapa tingkah laku orang lain yang mempunyai
karakteristik yang relative sama dengan individu tersebut. Melihat orang lain
yang dianggap sama dengan dirinya berhasil menyelesaikan suatu tugas, dapat
meningkatkan keyakinan dirinya bahwa ia juga mampu menyelesaikan tugas
yang serupa.
c. Persuasi Verbal
Persuasi verbal yaitu orang diarahkan melalui sugesti dan bujukan untuk
percaya mereka mampu mengatasi masalah-masalah di masa datang. Harapan
dari self -efficacy yang tumbuh dari cara itu lemah dan tidak bertahan lama.
Namun diharapkan persuasi verbal ini bisa mengarahkan orang agar bisa
berusaha lebih keras lagi untuk mencapai kesuksesan dan dapat mendorong
untuk lebih giat, ulet serta tekun.
d. Keadaan Biologis
Informasi mengenai keadaan tubuh yang diterima individu akan
mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan tugas. Misalnya pada saat
melakukan aktivitas yang membutuhkan kekuatan stamina fisik, seseorang
memandang kelelahan dan rasa sakit pada tubuh sebagai suatu tanda ketidak
21
berdayaan fisik yang dapat menurunkan keyakinan dalam melakukan aktivitas
tersebut.
2.2.4. Dimensi dari self -efficacy
Dalam pengukuran terhadap tingkat self -efficacy individu, didasarkan
pada beberapa dimensi yang mempunyai implikasi penting pada perilaku. Menurut
Bandura (1995), dalam menilai tingkat self- efficacy seseorang dapat melalui tiga
dimensi yaitu :
a. Tingkat kesulitan tugas
Tingkat kesulitan tugas yakni yang dirasakan mampu untuk dilakukan
seseorang. Seseorang dapat merasa mampu dalam melakukan tugas mulai dari
tugas yang mudah, tugas yang agak sulit hingga tugas yang sangat sulit.
Penilaian pada setiap individu akan berbeda baik saat akan menghadapi tugas
yang bersifat mudah sekalipun. Ada individu yang memiliki self -efficacy yang
tinggi hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, namun ada pula
yang memiliki self -efficacy yang tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan
rumit. Besar pengharapan diartikan besarnya harapan terhadap kemungkinan
hasil dari suatu perilaku, yaitu; suatu perkiraan bahwa prilaku atau tindakan
tertentu menyebabkan hasil yang tertentu pula secara khusus.
22
b. Luas bidang tingkah laku
Yakni situasi dalam pelaksanaan tugas yang disertai oleh perasaan yakin akan
kemapuan dirinya. Dan terkadang seseorang dapat merasa yakin akan
kemampuan dirinya hanya pada bidang aktivitas dan situasi tertentu atau
dalam serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi. Hal inilah yang dapat
membedakan tingkat self -efficacy yang dimiliki individu. Luas pengharapan
merupakan keyakinan sejauhmana perilaku tertentu akan menimbulkan
konsekuensi atau hasil tertentu, konsekuensi-konsekuensi akan terjadi bila
suatu perilaku dilakukan oleh seseorang, hanya saja kemampuan seseorang,
untuk menampilkan perilaku terbatas, maka pengharapan seseorang terhadap
suatu konsekuensi atau hasil terbatas pula.
c. Kemantapan keyakinan
Yakni kuatnya keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya,
yang dapat tercermin melalui besarnya daya tahan dalam menghadapi
hambatan saat melaksanakan tugas. Seseorang yang memiliki keyakinan yang
kurang akan kemampuannya menyelesaikan tugas akan mudah menyerah bila
menghadapi hambatan dalam melaksanakan tugasnya. Kemantapan
pengharapan merupakan harapan akan dapat membentuk perilaku secara tepat.
Suatu keyakinan bahwa seseorang akan berhasil dalam bertindak sesuai
dengan hasil yang diharapkan. Dari ke tiga aspek ini menunjukkan bahwa
adanya harapan orang terkait dengan kesanggupan melakukan sesuatu prilaku
yang dikehendaki. Kemantapan pengharapan tergantung pada situasi, beberapa
23
informasi berupa persepsi dari tindakan yang didapatkan melalui kehidupan,
pemodelan, peristiwa verbal dan keadaan emosi sangat mengancam.
Ketiga dimensi ini erat satu sama lain dan tinggi rendahnya tingkat self -
efficacy seseorang selalu diukur dalam hubungannya dengan ketiga dimensi tersebut.
Seseorang dapat dikatakan memiliki self -efficacy yang tinggi apabila mampu
melakukan berbagai tugas mulai dari yang mudah hingga yang sulit, serta memiliki
keyakinan yang kuat akan kemampuannya bukan hanya dalam aktivitas tertentu saja,
melainkan juga dalam serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi.
Dengan adanya efikasi diri maka seseorang akan lebih giat lagi dalam
mencapai apa yang diinginkannhya. Namun perlu diingat bahwa efikasi diri bersifat
spesifik dalam tugas dan situasi yang dihadapi. Seseorang dapat memiliki keyakinan
yang tinggi pada suatu situasi tertentu namun pada situasi dan tugas yang lain tidak.
Self -efficacy juga bersifat kontekstual artinya tergantung pada konteks yang dihadapi.
Umumnya self- efficacy akan memprediksi dengan baik suatu tampilan yang berkaitan
erat dengan keyakinan tersebut.
2.2.5. Fungsi self -efficacy
Self- efficacy dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak kegunaan.
Disadari ataupun tidak, self -efficacy memberi kontribusi pada individu dalam
melakukan suatu tindakan yang memerlukan langkah yang tepat agar apa yang
diharapkannya terwujud. Seperti halnya Bandura (1995) berpendapat bahwa self -
efficacy merupakan hal yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ia menguraikan
fungsi self -efficacy sebagai berikut :
24
a. Tingkah laku memilih (choice behavior)
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang harus membuat keputusan mengenai
tindakan apa yang dilakukan dan berapa lama tindakan tersebut akan berlangsung.
Orang cenderung menghindari tingkah laku dan situasi yang mereka yakini berasa
diluar kemampuannya. Di sisi lain orang akan melakukan dan menunjukkan
secara meyakinkan aktivitas yang mereka nilai sanggup mereka atasi.
b. Usaha yang dilakukan dan daya tahan
Penilaian tentang efikasi diri juga menentukan seberapa besar usaha yang akan
dilakukan dan berapa lama mereka mampu bertahan dalam menghadapi hambatan
ata pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin kuat efikasi diri semakin
besar usaha yang dilakukan dan semakin besar daya tahan dalam menghadapi
hambatan. Bila mengalami kesulitan, seseorang yang ragu-ragu tentang
kemampuan dirinya akan mengurangi usaha dan mudah menyerah. Sebaliknya
seseorang yang memilii efikasi diri yang kuat akan mengeluarkan usaha yang
besar untuk mengatasi hambatan tersebut.
c. Pola pikir dan reaksi emosi
Penilaian seseorang terhadap kemampuan dapat juga mempengaruhi pola pikir
dan reaksi emosi selama mereka melakukan transaksi dengan lingkungan. Mereka
menganggap diri mereka tidak mampu dalam menghadapi tuntutan dari
lingkungan akan tetap merasa tidak mampu dan membayangkan kesulitan yang
ada lebih besar dari keadaan sebenarnya.
25
Jadi pada dasarnya orang berpikiir, merasa, dan berperilaku beda dalam
situasi dimana ia merasa percaya diri akan kemampuannya dan dalam situasi dimana
ia merasa tidak yakin atau merasa tidak kompeten. Intinya, persepsi diri mengenai
efikasi seseorang mempengaruhi pola pikir, motivasi kinerja, dan emosinya.
1.5. Kerangka Berpikir
Goal setting adalah segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan
merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan
tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. Goal
setting dalam motivasi kerja sangat penting peranannya bagi karyawan dalam usaha
mencapai kinerja yang lebih baik. Karyawan yang termotivasi dalam bekerja melalui
goal setting, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam bekerja,
mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian sungguh-sungguh dalam bekerja
dan aktif berpartisipasi dalam usaha membangun perusahaan.
Karyawan yang memiliki goal setting dalam motivasi kerja akan lebih tekun,
bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam mencapai
tujuan kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan karyawan yang kurang memiliki
motivasi kerja. Mereka yang kurang memiliki tujuan dalam bekerja akan kelihatan
tidak bergairah dalam bekerja, tidak menaruh perhatian terhadap pekerjaan yang
dikerjakan, apatis dan tidak berpartisipasi aktif dalam segala usaha pengembangan
dan pembangunan perusahaan. Kondisi karyawan yang kurang memiliki motivasi
sudah tentu tidak mampu menghasilkan kinerja yang memuaskan.
26
Penentuan tujuan dalam motivasi kerja pada setiap individu dapat berubah-
ubah. Perubahan tersebut bisa disebabkan karena faktor individu itu sendiri atau
faktor lingkungan kerja individu. Salah satu aspek dalam diri individu yang
memungkinkan terjadinya perubahan tersebut adalah self-efficacy karyawan.
Dalam kaitannya dengan self-efficacy, selama ini karyawan cenderung tidak
termotivasi untuk bekerja meskipun telah ditentukan tujuan dari pekerjaan yang
dilakukan dan karena kurang yakin nya karyawan dengan kemampuan yang dimiliki.
Hal ini tidak terlepas dari tingkat self-efficacy yang dimiliki. Berdasarkan sebuah
penelitian yang bersumber pada teori Locke, goal setting dalam motivasi kerja
karyawan tergantung pada lima faktor yang menjadi tumpuan dasar dalam proses
penetapan tujuan. Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat
kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik
dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan. Diduga, karyawan
yang memiliki tingkat self-efficacy tinggi akan memiliki goal setting yang baik.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka dapat diduga adanya
hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan goal setting karyawan
perusahaan. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :
27
Gambar 2.1
SELF-EFFICACY
1. Tingkat kesulitan tugas sederhana
dan sulit
2. Optimis pada diri sendiri dan
mampu bertahan menghadapi
tantangan
3. Kemampuan mengatasi situasai
spesisfik dan juga kemampuan
melakukan kegiatan beragam.
GOAL SETTING 1. Tujuan khusus dan tujuan umum 2. Tujuan yang sulit dan tujuan yang mudah 3. Mengerti tugas yang akan dikerjakan
4. Mampu melaksanakan tugas, memiliki
strategi khusus dalam menyelesaikan tugas 5. Komitmen terhadap tugas yang dilakukan
dan mengatasi permasalahan dalam bekerja
1.6. Hipotesis
Berdasarkan uraian dalam kerangka berpikir sebelumnya, maka peneliti dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha : “Ada hubungan yang signifikan antara self -efficacy dengan goal setting
karyawan”.
Ho : “Tidak Ada hubungan yang signifikan antara self- efficacy dengan goal setting
karyawan ”
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah, Karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut sebagai metode
kuantitatif Karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. (Sugiyono, 2008) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, yakni data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, data penelitian
dikumpulkan melalui kuisioner.
Metode penelitiannya adalah deskripsi korelasi. Karena ingin mengetahui
hubungan antara self- efficacy dengan goal setting karyawan PT. HIMERIA
SEMATA.
29
3.1.2. Definisi Variabel dan definisi operasional
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Menurut Kerlinger (1990), variabel adalah symbol atau lambang yang padanya kita
lekatkan bilangan atau nilai.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu independent
variabel(variabel bebas) dan dependent variabel (variabel terikat). Hasan (2002)
variabel bebas didefinisikan sebagai variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau disebabkan oleh varibael lain. Variabel penelitian ini adalah goal setting sebagai
Dependent variabel dan Self-efficacy sebagai Independent variable.
3.1.2.1. Definisi Variabel
1. Goal setting merupakan factor penting dalam memotivasi manusia dalam bekerja,
faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah
tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu
karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang
dihabiskan.
2. Self -efficacy : keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa
besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam
menghadapi tugas tersebut.
30
3.1.2.2. Definisi Operasional
1. Untuk dapat mengukur variabel yang telah disebutkan diatas, maka diperlukan
operasional variabel. Secara operasional, goal setting adalah skor yang diperoleh
dari alat ukur goal setting yang merupakan factor penting dalam memotivasi
manusia dalam bekerja, faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk
bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja.
Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan
betapa banyak upaya yang dihabiskan. yang faktor-faktornya menurut George &
Jones (2003) Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat
kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik
dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan.
2. Sedangkan self-efficacy merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran melalui
skala self efficacy yang faktor-faktornya menurut teori Bandura (1995) terdiri dari
tingkat kesulitan tugas yang dibagi atas tingkat kesulitan tugas sederhana dan
sulit, kemantapan keyakinan yang diindikatorkan dalam optimis pada diri sendiri
dan mampu bertahan menghadapi tantangan, dan luas bidang perilaku yang
diindikatorkan pada kemampuan mengatasi situasai spesisfik dan juga
kemampuan melakukan kegiatan beragam.
Operasionalisasi variabel-variabel tersebut dirinci dalam bentuk indikator sebagai
berikut :
31
Tabel 3.1
Goal setting
NO DIMENSI-DIMENSI
GOAL SETTING
INDIKATOR
1 Kejelasan dan spesifikasi tujuan Tujuan khusus dan tujuan umum
2 Tingkat kesulitan tujuan Tujuan yang sulit dan tujuan yang mudah
3 Penerimaan karyawan terhadap tujuan Mengerti tugas yang akan dikerjakan
4 Penerimaan umpan balik dalam
pencapaian tujuan
Mampu melaksanakan tugas, memiliki
strategi khusus dalam menyelesaikan
tugas
5 Partisipasi karyawan terhadap tujuan Komitmen terhadap tugas yang
dilakukan dan mengatasi permasalahan
dalam bekerja
Tabel 3.2
Self-efficacy
NO DIMENSI-DIMENSI
SELF-EFFICACY
INDIKATOR
1 Tingkat kesulitan tugas Tingkat kesulitan tugas sederhana dan sulit
2 Kemantapan keyakinan Optimis pada diri sendiri dan mampu
bertahan menghadapi tantangan
3 Luas bidang perilaku Kemampuan mengatasi situasai spesisfik
dan juga kemampuan melakukan kegiatan
beragam.
32
3.2. Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi dan sampel penelitian
Menurut Hasan (2002 : 58) Populasi adalah totalitas dari semua objek atau
individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap sesuai ketentuan yang
ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, populasi penelitian adalah para karyawan
PT. HIMERIA SEMATA yang berjumlah 100 orang.
3.2.2. Teknik pengambilan sampel
Dalam peneltian ini, subyek yang digunakan adalah semua dari jumlah
populasi yang ada. Sedangkan untuk ukuran sampel dalam Hasan (2002) ada beberapa
cara seperti berikut ini :
1. Menurut Bailey untuk penelitian yang akan menggunakan analisis statistik,
ukuran sampel minimum adalah 30 orang.
2. Manurut Gay ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada
metode penelitian yang digunkan, yaitu sebagai berikut :
a. Metode deskriptif, minimal 10 % populasi. Untuk populasi relative kecil
minimal 20 %.
b. Metode deskriptif korelasional, minimal 30 subyek.
c. Metode expost facto, minimal 15 subyek per kelompok
d. Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 100 orang. Hal ini
dikarenakan jumlah populasi yang ada adalah sebanyak 100 orang dan metode yang
digunakan adalah deskriptif korelasional.
33
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh.
Sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008). Berdasarkan hal-hal tersebut, maka
sample dalam penelitian ini adalah Karyawan di PT.HIMERIA SEMATA.
3.3. Pengumpulan Data
Penelitian diawali dengan studi literatur yang bertujuan untuk mencari teori
yang dapat dijadikan landasan teori yang mendukung penelitian ini, data yang telah
diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis data statistik kemudian
dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan.
Observasi adalah langkah kedua yang peneliti lakukan untuk memperoleh
data. Observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan, dalam hal ini
observasi dilakukan secara terstruktur karena variable yang akan diteliti telah
diketahui oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk memperoleh responden yang telah
ditentukan kriterianya dan mengambil data dengan memberikan skala (dalam bentuk
pernyataan-pernyataan)
Skala adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dari
responden. Skala dibuat dalam bentuk angket yang berisi pernyataan-pernyataan
dengan pilihan alternatif jawaban.
3.3.1. Metode dan instrumen penelitian
Berdasarkan sifatnya, untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan skala ordinal, Winarsunu (2007) mengemukakan bahwa skala ordinal
34
adalah skala yang menunjukkan posisi dalam urut-urutan dalam suatu seri. Data
ordinal disebut juga data berjenjang, angka tidak digunakan sebagai lambang, tetapi
merupakan perbedaan tingkat. Bentuk skala yang digunakan dalam membuat
pernyataan di penelitian ini adalah Skala Likert.
Adapun instument yang digunakan untuk mengukur data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Instrumen untuk mengukur variable goal setting
Untuk variabel ini, peneliti memilih teori Edwin Locke (dalam George & Jones
2003) Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat kesulitan
tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik dalam
pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan.Hal ini dikarenakan
faktor-faktor tersebut merupakan komponen penting dalam usaha mengetahui
tingkat goal setting Karyawan PT.HIMERIA SEMATA.
b. Instrumen untuk mengukur Variabel self- efficacy
Untuk variabel ini, peneliti memilih teori dari Bandura (1995) yaitu (1) atribut
tingkat kesulitan tugas, (2) atribut kemantapan keyakinan, (3) atribut luas bidang
perilaku. Hal ini dikarenakan tiga dimensi tersebut merupakan bagian dari
komponen tugas dan kemampuan pegawai. Skala ini diharapkan dapat mengukur
seberapa tinggi tingkat self- efficacy Karyawan PT.HIMERIA SEMATA.
Alat untuk mengukur instrumen di atas adalah menggunakan Skala Model
Likert dengan pilihan 4 alternatif jawaban di mana subjek menganggap setiap butir
35
pernyataan dengan menggunakan taraf kesetujuan (favorable) atau ketidaksetujuan
(unfavorable) terhadapnya. Dengan alternatif jawaban yang diberikan adalah
SS(Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap
menggambarkan dirinya dengan cara memberi tanda checklist (√). Untuk pemberian
skor dari skala ini, jawaban antara pernyataan yang bersifat favorable & unfavorable
berbeda. Hal ini dapat dilihat dari tabel, kepada subjek disediakan respon atau
keterangan sebagai berikut :
Tabel 3.3
Skor Untuk Pernyataan Favorable Dan Unfavorable
KATEGORI FAVOURABLE UNFAVOURABLE
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak
Setuju)
1 4
36
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu:
Skala goal setting Karyawan, skala ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh
Edwin Locke (dalam George & Jones 2003). Pernyataan-pernyataan dalam skala ini
dimaksudkan untuk mengukur goal setting karyawan. Skala goal setting dengan blue
print sebagai berikut :
Tabel 3.4
Goal setting (try out)
NO Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
1
Kejelasan dan spesifikasi
tujuan
10,11,14,15,17,
19,21,22,24
2,4,5,6,8,23,25,26
,29,31
19
2 Tingkat kesulitan tujuan 33,35,39 38,43 5
3 Penerimaan karyawan
terhadap tujuan
40,44,41 45 4
4 Penerimaan umpan balik
dalam pencapaian tujuan
37,42 34,36
4
5 Partisipasi karyawan
terhadap tujuan
1,3,7,9,27,28,30,32 12,13,16,18,20
13
jml 25 20 45
1. Self-efficacy Karyawan, skala ini mengacu kepada teori teori dari Bandura ,
(1995). Skala ini dimaksudkan untuk mengukur self-efficacy karyawan
perusahaan. Berikut adalah blue print self-efficacy:
37
Tabel 3.5
Self-efficacy (try out)
NO Dimensi Fav unfav Jumlah
1 Tingkat kesulitan tugas 2, 10, 20 4, 6, 9, 26 7
2 Kemantapan keyakinan 1,5,8,12,23,24,29 13,21,25,28,30 12
3 Luas bidang perilaku 3,14,15,17,18 7,11,16,19,22,27 11
jml 15 15 30
3.3.2. Teknik uji instrumen penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu melihat
hubungan dua variabel, yaitu goal setting dengan self-efficacy. Hubungan antara
variable dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Korefisien korelasi adalah
indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan (Hasan,
2002). Dalam hal ini peneliti mengunakan analisis statistic dengan menggunakan
software spss 17,0 dan kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan. Beberapa operasi
statistic yang digunakan antara lain :
1. Uji validitas skala
Validitas tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu
bisa mengukur (Anastasi dan urbina, 2006). Perhitungan dilakukan dengan cara
mengkorelasikan skor setiap item skor total dengan menggunakan rumus Peorson
Product Moment. Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat pada hasil output
38
SPSS 17,0. Menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai
Corected item-total correlation masing-masing butir pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah
instrument. Jadi, reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten
memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang
berlainan (Hasan, 2002). Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan
rumus koefisien Alpha Cronbach dan menggunakan SPSS versi 17,0.
Untuk mengestimasi reliabilitas dari skala yang telah di buat oleh penulis
adalah menggunakan teknik Alpha Cronbach. Yaitu teknik uji yang dapat digunakan
baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun jika dikehendaki yang
bersifat dikotomi. Alpha cronbach juga dipergunakan untuk menguji reliabilitas
pertanyaan-pertanyaan esai.
3.4 Hasil Uji Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen pada 60
orang karyawan CV.Inka Fitra Utama dengan total item sebanyak 75 item dari 2 (dua)
skala, yaitu skala goal setting sebanyak 45 item dan skala self-efficacy sebanyak 30
item. Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan adalah:
1. engetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor
total.
M
39
2. engetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur
tingkat reliabilitas skala tersebut.
M
3.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Setelah mengadakan try out hasil yang didapat dari uji validitas dengan teknik
korelasi product Moment dari Pearson yang bertujuan untuk menilai kevalidan
masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari corrected item-Total Correlation.
Dengan melihat koefisien validitas diatas 0,3 (>0,3).
1. Skala Motivasi Kerja
Dari 45 item yang diuji cobakan dalam try out terdapat 20 item yang gugur
dan terdapat pada nomor 2,8,17,18,19,22,24,25,26,27,28,29,35,36,37,39, 41,43,44,45,
dan sisanya sebanyak 25 item yang valid.
Tebel 3.6
Blue print skala goal setting setelah uji instrumen
NO Dimensi favorabel Unfavorable Jumlah
1
Kejelasan dan spesifikasi
tujuan
10,11,14,15,21 4,5,6,23,31 10
2 Tingkat kesulitan tujuan 33 38 2
3 Penerimaan karyawan
terhadap tujuan
40 1
4 Penerimaan umpan balik
dalam pencapaian tujuan
42 34
2
5 Partisipasi karyawan
terhadap tujuan
1,3,7,9,30,32 12,13,16,20
10
jml 14 11 25
40
2. Skala self-efficacy
Dari 30 item yang diuji cobakan dalam try out terdapat 12 item yang gugur
dan terdapat pada nomor 1,3,4,7,11,12,13,17,18,20,23,24, dan sisanya sebanyak 18
item yang valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Self-efficacy
Setelah Uji Instrumen
NO Dimensi Fav unfav Jumlah
1 Tingkat kesulitan tugas 2, 10 6, 9, 26 5
2 Kemantapan keyakinan 5,8,29 21,25,28,30 7
3 Luas bidang perilaku 14,15 16,19,22,27 6
jml 7 11 18
3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilaksanakan pada karyawan PT.HIMERIA SEMATA dengan
jumlah sampel 60 orang. Uji reliabilitas kedua skala ini, menggunakan uji statistic
Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 17,0. Hasil uji reliabilitas
skala motivasi kerja dan skala self-efficacy, maka hasil yang didapat sebagai berikut :
1. Nilai reliabilitas skala motivasi kerja dengan 25 item yang valid adalah sebesar
0,908, jadi skala motivasi kerja ini dapat dikatakan reliable dan dapat digunakan
sebagai alat ukur dalam penelitian.
41
2. Nilai reliabilitas skala self-efficacy dengan 18 item yang valid adalah sebesar
0,814, jadi skala self-efficacy ini dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan
sebagai alat ukur dalam penelitian.
Hal ini berdasarkan penjelasan Saifuddin Azwar (2009), bahwa hasil skala
goal setting 0,908 dan skala self-efficacy 0,814 termasuk kategori reliabel sampai
sangat reliabel, sehingga instrument ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Saifuddin Azwar (2009), bahwa koefisien
reliabilitas berkisar mulai 0,0 sampai dengan 1,0, meskipun pada kenyataannya
koefisien sebesar 1,0 dan sekecil 0,0 tidak pernah dijumpai. Koefisien reliabilitas 1,0
berarti adanya konsistensi yang sempurna pada hasil ukur yang bersangkutan.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin
konsistensi hasil ukur. Sebaliknya koefisien yang semakin mendekati angka 0,0
berarti semakin rendahnya konsistensi atau reliabilitas hasil ukur.
3.5. Teknik analisis data
Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, selanjutnya ialah menganalisa
data. Penelitian yang menggunakan skala sebagai alat pengumpul data harus
memenuhi syarat valid dan reliabel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
tehnik statistic korelasi Product moment dari Pearson yang dapat dipergunakan untuk
melukiskan hubungan antara 2 variabel yang sama-sama interval atau rasio
(Winarsunu, 2007). Untuk melihat ada tidaknya sumbangan IV terhadap DV, maka
digunakan analisis regresi.
42
Perhitungan analisis data ini menggunakan program komputer paket SPSS
versi 17.0 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada table koefisien korelasi
Product moment dari Pearson dengan signifikansi 5%. Jika hasil perhitungannya lebih
besar dari r table, maka korelasinya dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima
dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil perhitungannya lebih kecil dari r table maka korelasi
dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima.
Sedangkan hasil analisis regresi akan di interpretasikan dengan menunjukkan
F tabel dan mengacu pada kelompok signifikansi 5%. Jika hasil Fhitung > Ftabel, maka
regresi dianggap Ha2 ada sumbangan dan Ho2 tidak ada sumbangan. Rumus regresi
linear sederhana :
Y = α + bX
Keterangan :
Y = Kriterium
a = Intersep
b = Koefisien
X = Prediktor
43
3.6 Prosedur Penelitian
1. Merumuskan masalah, menentukan variable yang akan diteliti, melakukan
studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat
mengenai variable penelitian. Kemudian menentukan, menyusun da
menyiapkan alat ukur yang akan digunakan.
2. Mengurus surat izin try out dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta untuk CV. Inka Fitra Utama, sekaligus meminta kesediaan para
karyawan menjadi responden dalam try out ini.
3. Melakukan try out di CV.Inka Fitra Utama
4. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data try out
dengan menggunakan SPSS 17,0 dan dari hasil pengolahan data try out untuk
skala motivasi kerja 25 item valid dan tingkat reliabiitasnya 0,723 Untuk skala
self-efficacy 18 item yang valid serta tingkat reliabilitasnya 0,705.
5. Peneliti melakukan pertimbangan dan perubahan terhadap item yang gugur
yang nantinya untuk penelitian sebenanya. Try out yang dilaksanakan telah
memberi pelajaran bagi peneliti mengenai pernyataan pernyataan item yang
terdapat dalam angket.
6. Mengurus surat izin penelitian dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta untuk PT. Himeria Semata di Bekasi, sekaligus meminta kesediaan
para karyawan menjadi responden dalam penelitian ini.
7. Tanggal 30 Agustus 2010, menyebar angket penelitian yang berjudul
Hubungan Self Efficacy dengan Goal setting Karyawan.
44
8. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data hasil instrument
penelitian yang telah diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian ini.
Kemudian membuat tabel data dan melakukan penilaian hasil jawaban
responden pada skala goal setting dan skala self-efficacy. Melakukan analisa
data dengan program SPSS versi 17,0 untuk menguji hipotesis dan korelasi
antar variable penelitian.
45
BAB IV
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Subek Penelitian
Berikut ini akan disajikan gambaran umum subjek dalam penelitian yang
berjumlah 100 orang berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status
kepegawaian.
4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Di bawah ini dikemukakan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1
Gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 75 75%
Perempuan 25 25%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa subjek dalam penelitian
sebanyak 75 orang dengan persentase 75% adalah laki-laki dan sebanyak 25 orang
dengan persentase 25% adalah perempuan. Diketahui bahwa subjek berdasarkan jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dikarenakan pekerjaan yang
dilakukan lebih banyak ditempatkan di jalur-jalur tol sehingga tidak dianjurkan bagi
perempuan.
46
4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
22-28 tahun 45 45%
29-33 tahun 27 27%
34-40 tahun 15 15%
41-45 tahun 7 7%
46-50 tahun 6 6%
Jumlah 100 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek yang berusia 22-28 tahun
sebanyak 45 Orang dengan persentase 45%. Subjek yang berusia 29-33 tahun
sebanyak 27 orang dengan persentase 27%. Subjek yang berusia 34-40 tahun
sebanyak 15 orang dengan persentase 15%. subjek yang berusia 41-45 tahun sebanyak
7 orang dengan persentase 7% dan subjek yang berusia 46-50 tahun sebanyak 6 orang
dengan persentase sebesar 6%.
Berdasarkan tabel di atas subjek yang berusia 22-28 tahun memiliki jumlah
lebih banyak yakni 45 orang, ini semua dikarenakan pekerjaan yang dilakukan
membutuhkan banyak tenaga dan kecekatan.
47
4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Tabel 4.3
Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD/MI 12 12%
SLTP/MTS 37 37%
SLTA/ALIYAH 51 51%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 12 orang dengan
persentase sebesar 12% dengan latar belakang pendidikan SD/MI, kemudian sebanyak
37 orang dengan persentase 37% berlatar belakang pendidikan SLTP/MTS dan
sebanyak 51 orang dengan persentase 51% belatar belakang pendidikan
SLTA/ALIYAH.
Dalam hal ini bahwa subjek lebih banyak belatar belakang pendidikan SLTA
dikarenakan PT. HIMERIA SEMATA mengutamakan memberdayakan masyarakat
sekitar yang berlatar belakang pendidikan SD sampai SLTA.
48
4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian
Tabel 4.4
Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian
Status kepegawaian Frekuensi Persentase
Tetap 0 0%
Tidak Tetap 100 100%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada subjek berstatus
sebagai pegawai tetap dan seluruh subjek berstatus tidak tetap. Berdasarkan data
tersebut dapat diketahui bahwa seluruh karyawan berstatus tidak tetap hal ini
dikarenakan sistem yang diterapkan oleh PT. HIMERIA SEMATA adalah sistem
kontrak.
4.1.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan
Berdasarkan status pernikahan, maka sampel dalam penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.5
Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Frekuensi Persentase
Sudah menikah 53 53%
Belum menikah 47 47%
Jumlah 100 100%
49
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 53 orang dengan
persentase sebesar 53% berstatus sudah menikah, kemudian sebanyak 47 orang
dengan persentase 47% berstatus belum menikah.
4.1.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan tingkat lama bekerja, maka sampel dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.6
Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1-3 tahun 30 30%
3-5 tahun 59 59%
>5 tahun 11 11%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 30 orang dengan
persentase sebesar 30% telah berkerja selama 1-3 tahun, kemudian sebanyak 59 orang
dengan persentase 59% telah bekerja selama 3-5 tahun, dan sebanyak 11 orang
dengan persentase sebesar 11% telah berkerja lebih dari 5 tahun.
50
4.2. Presentase Data
4.2.1. Deskripsi Data
Dari data yang didapat, menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah
100 orang. Pada skala goal setting nilai terendah adalah 60 dan nilai tertiggi yaitu 100
dengan nilai rata-rata 82,04. Kemudian pada skala self-efficacy skor terendah adalah
41 dan skor tertinggi adalah 62 dengan nilai rata-rata 52,93 Berikut tabel
distribusinya:
Tabel 4.7
Deskriptif Statistik
Statistics
MK SE
N Valid 100 100
Missing 0 0 Mean 82.0400 52.9300
Median 82.0000 54.5000
Std. Deviation 9.45475 4.87885
Minimum 60.00 41.00
Maximum 100.00 62.00
51
4.2.2. Deskripsi Skor
1. Deskripsi Skor Goal setting
Adapun untuk deskripsi skor goal setting, peneliti membuat tiga kategori skor
tingkat goal setting kurang baik, tingkat goal setting cukup baik, dan tingkat goal
setting baik. Maka perhitungan kategorisasi skor sebagai berikut:
Skor tertinggi = jumlah item x skor tertinggi tiap item = 33 x 4 = 132
Skor terendah = jumlah item x sor terendah tiap item = 33 x 1 = 33
Rentang skor setiap kategori = 33, didapat dari :
(skor tertinggi – skor terendah) / jumlah kategori (132-33) / 3 = 33 Dengan mean
82,04, standar deviasi 9,45, nilai minimum 60 dan nilai maksimum 100. Untuk
mengetahui goal setting karyawan, peneliti membagi terhadap 3 kategori goal setting
yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. Berikut ini tabel distribusi kategori skor goal
setting:
Tabel 4.8
Deskripsi Skor Goal setting Kategori Skor Frekuensi Persentase
Tingkat Goal
setting baik
99-132 1 1%
Tingkat Goal
setting cukup baik
65-98 97 97%
Tingkat Goal
kurang baik
33-64 2 2%
Jumlah 100 %
52
Berdasarkan tabel di atas, karyawan PT. HIMERIA SEMATA memiliki
tingkat goal setting yang kurang baik, dari 97 karyawannya atau dengan persentase
97% memiliki tingkat goal setting cukup baik, dan 1% atau 1 orang memiliki tingkat
goal setting baik sedangkan karyawan yang memiliki tingkat goal setting kurang baik
terdapat 2 orang dengan persentase 2%. Hasil dari penelitian bahwa sebenarnya
karyawan PT. HIMERIA SEMATA yang ada memiliki tingkat goal setting yang
cukup baik, meskipun karyawannya memiliki tingkat goal setting yang cukup baik,
tetap mampu memberikan sumbangan yang besar untuk kemajuan dan kesuksesan
suatu organisasi.
2. Deskripsi Skor Self-efficacy
Untuk deskripsi skor self-efficacy, peneliti membuat tiga kategori skor tingkat
self-efficacy rendah, tingkat self-efficacy sedang, dan tingkat self-efficacy tinggi.
Maka perhitungan kategorisasi skor sebagai berikut:
Skor tertinggi = jumlah item x skor tertinggi tiap item = 18 x 4 = 72
Skor terendah = jumlah item x sor terendah tiap item = 18 x 1 = 18
Rentang skor setiap kategori = 18, didapat dari :
(skor tertinggi – skor terendah) / jumah kategori (62-18) /2 = 22 dengan mean 52,93,
standar deviasi 4,87, nilai minimum 18 dan nilai maksium 62 untuk mengetahui self-
efficacy karyawan, peneliti membagi terhadap 3 kategori self-efficacy yaitu tinggi,
sedang dan rendah. Berikut ini tabel distribusi kategori skor self-efficacy:
53
Tabel 4.9
Deskripsi Skor Self-efficacy
Kategori Skor Frekuensi Persentase
Tingkat self-efficacy
Tinggi
54-72 52 52%
Tingkat self-efficacy
Sedang
36-53 48 48%
Tingkat self-efficacy
Rendah
18-35 0 0%
Jumlah 100 100 %
Berdasarkan tabel di atas, karyawan PT. HIMERIA SEMATA memiliki
tingkat self-efficacy yang cukup tinggi, dari 52 karyawannya atau dengan persentase
52 % memiliki tingkat self-efficacy tinggi, karyawan yang memiliki tingkat self-
efficacy sedang hanya 48 orang dengan persentase 48%, dan karyawan dengan
tingkat self-efficacy rendah berjumlah 0 atau 0 %, yakni tidak adanya karyawan yang
memiliki tingkat se;f-efficacy rendah. Hasil dari penelitian bahwa sebenarnya
karyawan PT. HIMERIA SEMATA yang ada memiliki tingkat self-efficacy yang
tinggi, hal ini adalah modal utama untuk meningkatkan motivasi dari karyawan PT.
HIMERIA SEMATA Bekasi.
54
4.4. Uji Hipotesis
4.4.1. Menghitung Koefisien Korelasi
Dalam menghitung koefisien korelasi, peneliti menggunakan rumus koefisien
korelasi product moment dari pearson. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan
program SPSS versi 17,0 dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi
antara motivasi kerja dengan self-efficacy sebesar -0,011, korelasi tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11
Uji Korelasi Goal setting Self-efficacy
Goal setting Pearson Correlation 1 -.011
Sig. (2-tailed) .916
N 100 100
Self-efficacy Pearson Correlation -.011 1
Sig. (2-tailed) .916
N 100 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai korelasi r hitung goal setting
dengan self-efficacy menunjukkan angka -0.011 dan r tabel dengan angka sebesar
0,195. Dengan demikian nilai r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%),
maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara goal setting dengan self-efficacy.
55
Maka Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara goal setting
dengan self-efficacy. Sedangkan Ha ditolak yaitu terdapat hubungan signifikan goal
setting dengan self-efficacy.
56
BAB 5
KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah sebagian besar karyawan memiliki goal setting yang
cukup baik, dan sebagian besar karyawan memiliki self-efficacy yang sedang.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara goal setting karyawan dengan
self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA. Artinya, karyawan yang memiliki self-efficacy
tinggi tidak di ikuti dengan goal setting yang baik.
5.2 Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang goal setting yang
dimiliki karyawan dan self-efficacy, serta untuk mengetahui hubungan goal setting
dengan self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA (Bekasi).
Berdasarkan hasil penelitian untuk melihat gambaran variabel goal setting
karyawan PT.HIMERIA SEMATA (Bekasi) digunakan kategorisasi untuk
mengetahui kurang baik, cukup baik, dan baik dengan melihat persentase dan jumlah
responden. Berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah disebutkan bahwa terdapat 2
Responden (2%) berada dalam kategori goal setting kurang baik, terdapat 97
Responden (97%) yang memiliki goal setting cukup baik, dan sisanya sebanyak 1
Responden (1%) yang memiliki goal setting baik.
57
Dengan demikian, 97 responden yang memiliki goal setting paling banyak
yakni dengan kategori cukup baik, dibandingkan dengan kategori tinggi hanya 1
responden yang memiliki goal setting baik dan 2 responden dalam kategori goal
setting kurang baik. Hal ini kemungkinan disebabkan responden dengan kategori
cukup baik merasa bahwa goal settingnya didalam bekerja sudah dinilai baik oleh
pimpinan perusahaan.
Sedangkan untuk melihat gambaran variable self-efficacy digunakan
kategorisasi untuk mengetahui rendah, sedang dan tinggi dengan melihat persentase
dan jumlah responden. Berdasarkan kesimpulan yang sudah disebutkan bahwa
terdapat 0 responden (0%) memiliki self-efficacy rendah, 48 Responden (48%) berada
dalam kategori self-efficacy sedang, dan terdapat 52 Responden (52%) yang memiliki
self-efficacy tinggi.
Dengan demikian, 52 responden yang memiliki self-efficacy paling banyak
yakni dengan kategori tinggi, dibandingkan dengan kategori sedang sebanyak 48
responden dan tidak terdapat responden yang berada dalam kategori terendah.
Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara
goal setting dengan self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA. Korelasi dari hubungan
kedua variable ini adalah korelasi negative yaitu tidak searah diartikan bahwa
semakin tinggi goal setting yang dimiliki karyawan tidak berarti semakin tinggi pula
tingkat self-efficay karyawan tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya dengan judul
hubungan antara self-efficacy dengan motivasi berprestasi pada karyawan CV. Telsof
58
Teknologi yang dilaksanakan pada tahun 2007 di kota malang oleh M. Rizki
Muhardiyanto . Hal ini mungkin karena penelitian dilakukan pada saat bekerja dan
dalam kondisi karyawan yang kurang stabil dengan adanya permasalahan antara pihak
perusahaan dan karyawan. Hal ini mungkin pula terjadi karena taraf pendidikan rata-
rata karyawan adalah SD sampai SLTA, sehingga pemahaman terhadap item
pernyataan kurang dipahami.
5.3 Saran
5.3.1 Saran Teoritis
Guna kepentingan lebih lanjut ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti
yang kiranya dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya sebagai berikut:
a. Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam kondisi yang stabil,
dimana para karyawan nya dapat fokus terhadap item pernyataan yang diberikan.
b. Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam populasi karyawan
dengan taraf pendidikan di atas SLTA, sehingga pemahaman terhadap item
pernyataan tidak menjadi pertanyaan bagi karyawan.
c. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan pada lingkup populasi yang
berbeda dan lebih beragam agar semakin luas pula pengetahuan yang dapat
diperoleh mengenai variable penelitian ini.
d. Untuk penelitian yang sejenis selanjutnya ada baiknya mengambil subjek
penelitian dari ruang lingkup yang berbeda.
59
5.3.2 Saran Praktis
a. Dalam upaya meningkatkan self-efficay yang tinggi pimpinan perusahaan
diharapkan lebih meningkatkan standar mutu kepercayaan diri dan kemampuan
karyawan.
b. Disamping meningkatkan self-efficacy karyawan, hubungan baik antar sesama
pekerja dan atasannya ikut mempengaruhi tercapainya goal setting yang
ditentukan karyawan ataupun perusahaan.
60
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, Afif. 2006. Hubungan komitmen organisasi dengan organizational citizenship behavior (OCB) Pada Karyawan PT. Telkom Tangerang. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Anne, Anastasi & Susana Urbina. Psychological testing 7e . Tes Psikologi. Robertus H Imam (alih bahasa). 1997. Jakarta: prenhallindo
Azwar, Saefudin, (2000). Reliabilitas dan validitas, Cetakan kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saefudin, (2006). Penyusunan skala psikologi, Cetakan kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aubach, Alan (1996). An introduction to industrial / organization. Brown bech mark publishers.
Bateman, Thomas S. & Scott A. Snell. (1999). Management compeitive advantage.
New York : McGraw-Hill.
Bandura. (1995). Exercise of personal and collective efficacy in changing societies.
Fincham, Robin & Peter S. Rhodes. (2005). Principles of organizational behavior. New york : Oxford university press, inc
Hudgetts, Richard M. & Fred Luthans (2003). International management. New York : McGraw- Hill.
Iqbal Hasan. (2002) pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia.
Jewell. LN & March Siegall. Contemporary industrial/organizational psychology. Psikologi Industri / Organisasi Modern. A Hadyana pudjaatmaja, meitasari (terj). 1998. Jakarta: Penerbit Arcan.
Jones, Gareth R. & Jenifer M. George. (2003). Contemporary management third edition. New York : McGraw-.Hill
Kuncono. (2005) Aplikasi computer psikologi, diktat kuliah dan panduan praktikum. Jakarta : Fakutas psikologi universitas persada Indonesia.
Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. (2001). Organizational behavior fifth edition. New York : McGraw-Hill.
61
Kerlinger, Fred N. (2006). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Lestari, Niken Pudji. (2008). Skripsi: Hubungan Persepsi Tentang Penilaian Prestasi Kerja Dengan Motivasi Kerja Karyawan PT.PJB Up Muara Tawar Bekasi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Moh. As’ad,. (2004). Psikologi industri seri ke empat. Yagyakarta : Penerbit Liberti.
M. Hariwijaya, Triton. (2007). Pedoman penulisan proposal dan skripsi. Yogyakarta : Oryza.
Munandar, Sunyoto Ashar. (2004). Psikologi indusitri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan dkk. (2004). Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Pandji, Anoraga. (2001). Psikologi kerja. Jakarta : Rineka Cipta
Rachmat, Faisal. (2006). Skripsi: Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Keterlibatan Kerja Karyawan Divisi Sales di PT. Prizer Indonesia. Jakarta : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Septiana, Evi, 2005. Analisis Item, Uji Reliabilitas, dan Uji Validitas Tes Kemampuan Deferensial (TKD) I & II Pada Siswa SMA di Yakarta. Tugas Akhir Magíster Psikologi Universitas Indonesia.
Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan. (2007). Teori kepribadian. Bandung : PT> Remaja rosdakarya.
Stephen, Robbins. P. Organizational behavior. Perilaku organisasi jilid I. Tim indeks (terj). 2002. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sarwono, Jonathan. (2006). Analisis data penelitian menggunakan SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Trihendradi, Cornelius. (2005). Step by step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Penerbit Andi.
62
63
Winardi, J. (2001). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Winarsunu, Tulus. (2007). Statistic dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang : UMM Pers.
LAMPIRAN
Reliability Goal Setting (try out)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.847 .845 45
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
GS0001 3.6667 .47538 60
GS 0002 3.2833 .61318 60
GS 0003 3.1000 .43957 60
GS 0004 3.4833 .59636 60
GS 0005 3.2667 .68561 60
GS 0006 3.3167 .85354 60
GS 0007 3.2167 .61318 60
GS 0008 2.9333 .57833 60
GS 0009 3.2833 .73857 60
GS 0010 3.4333 .67313 60
GS 0011 3.2667 .68561 60
GS 0012 3.3167 .56723 60
GS 0013 2.9833 .79173 60
GS 0014 3.1000 .60226 60
GS 0015 3.4667 .72408 60
GS 0016 3.4833 .59636 60
GS 0017 2.8333 .61525 60
GS 0018 3.1833 .59636 60
GS 0019 3.0000 .55234 60
GS 0020 3.5000 .65094 60
GS 0021 3.0000 .63779 60
GS 0022 3.2000 .70830 60
GS 0023 3.0833 .90744 60
GS 0024 2.9833 .59636 60
GS 0025 3.0833 .71997 60
GS 0026 2.7167 .78312 60
GS 0027 3.0000 .58222 60
GS 0028 2.9667 .63691 60
GS 0029 2.9667 .63691 60
GS 0030 3.1000 .43957 60
GS 0031 3.3167 .85354 60
GS 0032 2.8833 .61318 60
GS 0033 3.0333 .63691 60
GS 0034 3.1167 .69115 60
GS 0035 3.1500 .51503 60
GS 0036 3.3833 .52373 60
GS 0037 3.0167 .72467 60
GS 0038 3.3167 .56723 60
GS 0039 2.7833 .80447 60
GS 0040 2.9833 .79173 60
GS 0041 3.4000 .69380 60
GS 0042 3.2667 .68561 60
GS 0043 2.9833 .65073 60
GS 0044 2.9333 .44595 60
GS 0045 3.0667 .25155 60
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0001 GS 0002 GS 0003 GS 0004 GS 0005 GS 0006 GS 0007 GS 0008
GS0001 1.000 .097 .081 .219 .225 .390 .368 .349
GS 0002 .097 1.000 -.044 .222 -.183 .247 .420 .150
GS 0003 .081 -.044 1.000 .136 .022 .230 .044 .093
GS 0004 .219 .222 .136 1.000 .260 .427 .126 -.003
GS 0005 .225 -.183 .022 .260 1.000 .201 .142 -.040
GS 0006 .390 .247 .230 .427 .201 1.000 .320 -.060
GS 0007 .368 .420 .044 .126 .142 .320 1.000 .041
GS 0008 .349 .150 .093 -.003 -.040 -.060 .041 1.000
GS 0009 .129 .194 .224 .223 .216 .070 .274 .204
GS 0010 .406 .272 -.034 .398 .370 .259 .138 .424
GS 0011 .225 -.183 .022 .260 1.000 .201 .142 -.040
GS 0012 .398 .128 .075 .392 .477 .630 .287 .065
GS 0013 .345 .324 .054 .197 .008 .184 .322 .294
GS 0014 .296 .427 .090 .477 -.148 .300 .262 -.029
GS 0015 .509 .117 .330 .450 .394 .333 .112 .278
GS 0016 .219 .222 .136 1.000 .260 .427 .126 -.003
GS 0017 .039 .172 .251 .269 -.094 .102 .052 .254
GS 0018 -.139 -.005 .123 .128 .169 -.083 -.110 -.062
GS 0019 -.065 .150 .000 .000 -.313 -.144 .100 .000
GS 0020 .274 -.064 .118 .415 .228 .168 .106 -.090
GS 0021 .112 .043 .302 .267 .194 -.031 .087 .046
GS 0022 .151 .219 .207 .128 .063 .034 .055 .199
GS 0023 .105 .140 .064 .457 .291 .359 .089 .205
GS 0024 -.139 .106 .265 .118 .011 -.123 -.083 -.102
GS 0025 -.066 -.170 .027 .063 .298 -.071 -.157 -.027
GS 0026 -.030 .029 .133 .044 -.015 .035 -.011 -.005
GS 0027 .122 .095 .132 .049 -.085 .136 -.047 -.050
GS 0028 .243 -.019 .375 .088 .176 .425 .236 .040
GS 0029 .019 .068 .133 -.135 -.018 .020 .019 -.190
GS 0030 .081 -.044 1.000 .136 .022 .230 .044 .093
GS 0031 .390 .247 .230 .427 .201 1.000 .320 -.060
GS 0032 .213 .089 -.019 -.029 .237 .072 .204 .073
GS 0033 .205 .106 -.012 .358 .290 .167 .155 -.040
GS 0034 .120 .001 .073 .354 .470 .195 .219 .062
GS 0035 .069 -.083 .382 -.019 .029 .121 .164 -.023
GS 0036 -.091 .184 .199 .265 .041 .141 .159 -.138
GS 0037 -.033 -.049 .101 -.215 .059 -.310 -.123 .164
GS 0038 .398 .128 .075 .392 .477 .630 .287 .065
GS 0039 -.059 .023 -.034 -.202 -.078 .028 -.006 -.104
GS 0040 .345 .324 .054 .197 .008 .184 .322 .294
GS 0041 .154 -.112 -.078 .180 .342 -.017 -.247 -.144
GS 0042 .225 -.183 .022 .260 1.000 .201 .142 -.040
GS 0043 -.128 -.073 -.113 -.154 .010 -.204 -.033 .042
GS 0044 -.027 .070 .035 .059 .115 -.033 -.070 -.018
GS 0045 -.094 .205 .092 -.105 -.105 .058 .234 -.202
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0009 GS 0010 GS 0011 GS 0012 GS 0013 GS 0014 GS 0015 GS 0016
GS0001 .129 .406 .225 .398 .345 .296 .509 .219
GS 0002 .194 .272 -.183 .128 .324 .427 .117 .222
GS 0003 .224 -.034 .022 .075 .054 .090 .330 .136
GS 0004 .223 .398 .260 .392 .197 .477 .450 1.000
GS 0005 .216 .370 1.000 .477 .008 -.148 .394 .260
GS 0006 .070 .259 .201 .630 .184 .300 .333 .427
GS 0007 .274 .138 .142 .287 .322 .262 .112 .126
GS 0008 .204 .424 -.040 .065 .294 -.029 .278 -.003
GS 0009 1.000 .328 .216 .065 .356 .164 .351 .223
GS 0010 .328 1.000 .370 .434 .395 .268 .413 .398
GS 0011 .216 .370 1.000 .477 .008 -.148 .394 .260
GS 0012 .065 .434 .477 1.000 .201 .154 .377 .392
GS 0013 .356 .395 .008 .201 1.000 .217 .280 .197
GS 0014 .164 .268 -.148 .154 .217 1.000 .202 .477
GS 0015 .351 .413 .394 .377 .280 .202 1.000 .450
GS 0016 .223 .398 .260 .392 .197 .477 .450 1.000
GS 0017 .143 .055 -.094 -.040 -.041 .229 .216 .269
GS 0018 -.043 .094 .169 .226 -.137 -.005 .113 .128
GS 0019 -.208 -.274 -.313 -.216 -.116 .255 -.127 .000
GS 0020 .194 .116 .228 .161 .247 .432 .252 .415
GS 0021 .324 .039 .194 .000 .201 .132 .330 .267
GS 0022 .084 .313 .063 .346 .157 .072 .212 .128
GS 0023 .217 .523 .291 .376 .167 .326 .224 .457
GS 0024 .011 -.108 .011 -.235 .071 .241 .058 .118
GS 0025 -.173 .029 .298 .225 -.176 .059 .054 .063
GS 0026 -.093 .108 -.015 .015 -.172 .025 -.151 .044
GS 0027 .079 -.173 -.085 .103 -.037 .145 .241 .049
GS 0028 .020 .153 .176 .170 -.035 .186 .145 .088
GS 0029 .056 .034 -.018 .170 .167 .053 -.002 -.135
GS 0030 .224 -.034 .022 .075 .054 .090 .330 .136
GS 0031 .070 .259 .201 .630 .184 .300 .333 .427
GS 0032 .149 .042 .237 .059 .101 .170 .201 -.029
GS 0033 .124 .361 .290 .252 .270 .300 .223 .358
GS 0034 .432 .254 .470 .293 .220 .134 .499 .354
GS 0035 .198 -.240 .029 .067 -.160 .060 .082 -.019
GS 0036 .328 .194 .041 .041 .465 .091 .101 .265
GS 0037 .244 -.154 .059 -.054 -.206 -.082 .211 -.215
GS 0038 .065 .434 .477 1.000 .201 .154 .377 .392
GS 0039 -.152 -.293 -.078 -.181 -.245 .045 -.027 -.202
GS 0040 .356 .395 .008 .201 1.000 .217 .280 .197
GS 0041 .139 .276 .342 .103 .136 -.057 .229 .180
GS 0042 .216 .370 1.000 .477 .008 -.148 .394 .260
GS 0043 -.166 -.215 .010 -.077 -.198 -.125 -.127 -.154
GS 0044 .007 -.015 .115 .018 .141 .025 .203 .059
GS 0045 -.012 .027 -.105 -.032 .006 .067 .012 -.105
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0017 GS 0018 GS 0019 GS 0020 GS 0021 GS 0022 GS 0023 GS 0024
GS0001 .039 -.139 -.065 .274 .112 .151 .105 -.139
GS 0002 .172 -.005 .150 -.064 .043 .219 .140 .106
GS 0003 .251 .123 .000 .118 .302 .207 .064 .265
GS 0004 .269 .128 .000 .415 .267 .128 .457 .118
GS 0005 -.094 .169 -.313 .228 .194 .063 .291 .011
GS 0006 .102 -.083 -.144 .168 -.031 .034 .359 -.123
GS 0007 .052 -.110 .100 .106 .087 .055 .089 -.083
GS 0008 .254 -.062 .000 -.090 .046 .199 .205 -.102
GS 0009 .143 -.043 -.208 .194 .324 .084 .217 .011
GS 0010 .055 .094 -.274 .116 .039 .313 .523 -.108
GS 0011 -.094 .169 -.313 .228 .194 .063 .291 .011
GS 0012 -.040 .226 -.216 .161 .000 .346 .376 -.235
GS 0013 -.041 -.137 -.116 .247 .201 .157 .167 .071
GS 0014 .229 -.005 .255 .432 .132 .072 .326 .241
GS 0015 .216 .113 -.127 .252 .330 .212 .224 .058
GS 0016 .269 .128 .000 .415 .267 .128 .457 .118
GS 0017 1.000 .177 .349 .042 .086 .000 .238 .223
GS 0018 .177 1.000 .309 .153 -.045 .233 .316 .247
GS 0019 .349 .309 1.000 .141 -.048 .000 .101 .154
GS 0020 .042 .153 .141 1.000 .327 -.037 .273 .415
GS 0021 .086 -.045 -.048 .327 1.000 .000 .117 .312
GS 0022 .000 .233 .000 -.037 .000 1.000 .185 -.032
GS 0023 .238 .316 .101 .273 .117 .185 1.000 .128
GS 0024 .223 .247 .154 .415 .312 -.032 .128 1.000
GS 0025 .185 .595 .256 .271 -.037 -.033 .352 .319
GS 0026 -.064 .295 .235 .050 .068 .104 .368 -.047
GS 0027 .284 .000 .000 -.045 .137 .041 -.225 .049
GS 0028 -.058 -.028 -.241 .164 -.083 .053 .122 .132
GS 0029 .029 .329 .000 -.041 .125 .316 .064 .177
GS 0030 .251 .123 .000 .118 .302 .207 .064 .265
GS 0031 .102 -.083 -.144 .168 -.031 .034 .359 -.123
GS 0032 -.007 .059 -.050 .149 .130 -.140 .109 .041
GS 0033 -.202 -.239 -.241 .245 .250 .248 .259 -.043
GS 0034 .206 -.053 -.089 .207 .423 .194 .363 -.077
GS 0035 .027 .019 .298 .126 .310 -.130 .045 -.102
GS 0036 -.114 -.175 -.117 .124 .304 .338 .074 .129
GS 0037 .158 .228 .000 -.054 .183 -.007 -.079 .158
GS 0038 -.040 .226 -.216 .161 .000 .346 .376 -.235
GS 0039 .166 .014 .114 -.210 -.264 -.369 -.114 -.043
GS 0040 -.041 -.137 -.116 .247 .201 .157 .167 .071
GS 0041 -.119 .270 -.177 .263 -.038 .214 .188 .139
GS 0042 -.094 .169 -.313 .228 .194 .063 .291 .011
GS 0043 .205 .052 .047 -.220 -.082 -.213 -.227 -.132
GS 0044 -.041 -.017 .069 -.058 .179 .043 -.112 .059
GS 0045 .073 .030 .244 -.207 -.106 .019 -.025 .008
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0025 GS 0026 GS 0027 GS 0028 GS 0029 GS 0030 GS 0031 GS 0032
GS0001 -.066 -.030 .122 .243 .019 .081 .390 .213
GS 0002 -.170 .029 .095 -.019 .068 -.044 .247 .089
GS 0003 .027 .133 .132 .375 .133 1.000 .230 -.019
GS 0004 .063 .044 .049 .088 -.135 .136 .427 -.029
GS 0005 .298 -.015 -.085 .176 -.018 .022 .201 .237
GS 0006 -.071 .035 .136 .425 .020 .230 1.000 .072
GS 0007 -.157 -.011 -.047 .236 .019 .044 .320 .204
GS 0008 -.027 -.005 -.050 .040 -.190 .093 -.060 .073
GS 0009 -.173 -.093 .079 .020 .056 .224 .070 .149
GS 0010 .029 .108 -.173 .153 .034 -.034 .259 .042
GS 0011 .298 -.015 -.085 .176 -.018 .022 .201 .237
GS 0012 .225 .015 .103 .170 .170 .075 .630 .059
GS 0013 -.176 -.172 -.037 -.035 .167 .054 .184 .101
GS 0014 .059 .025 .145 .186 .053 .090 .300 .170
GS 0015 .054 -.151 .241 .145 -.002 .330 .333 .201
GS 0016 .063 .044 .049 .088 -.135 .136 .427 -.029
GS 0017 .185 -.064 .284 -.058 .029 .251 .102 -.007
GS 0018 .595 .295 .000 -.028 .329 .123 -.083 .059
GS 0019 .256 .235 .000 -.241 .000 .000 -.144 -.050
GS 0020 .271 .050 -.045 .164 -.041 .118 .168 .149
GS 0021 -.037 .068 .137 -.083 .125 .302 -.031 .130
GS 0022 -.033 .104 .041 .053 .316 .207 .034 -.140
GS 0023 .352 .368 -.225 .122 .064 .064 .359 .109
GS 0024 .319 -.047 .049 .132 .177 .265 -.123 .041
GS 0025 1.000 .313 .040 .080 .265 .027 -.071 .214
GS 0026 .313 1.000 -.335 .117 .117 .133 .035 .071
GS 0027 .040 -.335 1.000 -.046 .091 .132 .136 .047
GS 0028 .080 .117 -.046 1.000 -.003 .375 .425 .033
GS 0029 .265 .117 .091 -.003 1.000 .133 .020 -.184
GS 0030 .027 .133 .132 .375 .133 1.000 .230 -.019
GS 0031 -.071 .035 .136 .425 .020 .230 1.000 .072
GS 0032 .214 .071 .047 .033 -.184 -.019 .072 1.000
GS 0033 -.117 .019 -.274 .170 -.081 -.012 .167 .140
GS 0034 .014 -.126 .042 .009 -.068 .073 .195 .353
GS 0035 .011 .149 .170 -.036 .016 .382 .121 .271
GS 0036 -.356 -.061 -.056 -.012 .039 .199 .141 -.017
GS 0037 .322 -.081 .442 -.109 .075 .101 -.310 .310
GS 0038 .225 .015 .103 .170 .170 .075 .630 .059
GS 0039 .149 -.072 .289 .019 -.014 -.034 .028 .429
GS 0040 -.176 -.172 -.037 -.035 .167 .054 .184 .101
GS 0041 .204 -.037 -.168 -.123 .261 -.078 -.017 .032
GS 0042 .298 -.015 -.085 .176 -.018 .022 .201 .237
GS 0043 .292 -.109 .268 -.042 -.001 -.113 -.204 .207
GS 0044 -.088 -.152 .131 -.068 -.068 .035 -.033 .095
GS 0045 -.031 -.075 .116 .014 .120 .092 .058 -.168
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0033 GS 0034 GS 0035 GS 0036 GS 0037 GS 0038 GS 0039 GS 0040
GS0001 .205 .120 .069 -.091 -.033 .398 -.059 .345
GS 0002 .106 .001 -.083 .184 -.049 .128 .023 .324
GS 0003 -.012 .073 .382 .199 .101 .075 -.034 .054
GS 0004 .358 .354 -.019 .265 -.215 .392 -.202 .197
GS 0005 .290 .470 .029 .041 .059 .477 -.078 .008
GS 0006 .167 .195 .121 .141 -.310 .630 .028 .184
GS 0007 .155 .219 .164 .159 -.123 .287 -.006 .322
GS 0008 -.040 .062 -.023 -.138 .164 .065 -.104 .294
GS 0009 .124 .432 .198 .328 .244 .065 -.152 .356
GS 0010 .361 .254 -.240 .194 -.154 .434 -.293 .395
GS 0011 .290 .470 .029 .041 .059 .477 -.078 .008
GS 0012 .252 .293 .067 .041 -.054 1.000 -.181 .201
GS 0013 .270 .220 -.160 .465 -.206 .201 -.245 1.000
GS 0014 .300 .134 .060 .091 -.082 .154 .045 .217
GS 0015 .223 .499 .082 .101 .211 .377 -.027 .280
GS 0016 .358 .354 -.019 .265 -.215 .392 -.202 .197
GS 0017 -.202 .206 .027 -.114 .158 -.040 .166 -.041
GS 0018 -.239 -.053 .019 -.175 .228 .226 .014 -.137
GS 0019 -.241 -.089 .298 -.117 .000 -.216 .114 -.116
GS 0020 .245 .207 .126 .124 -.054 .161 -.210 .247
GS 0021 .250 .423 .310 .304 .183 .000 -.264 .201
GS 0022 .248 .194 -.130 .338 -.007 .346 -.369 .157
GS 0023 .259 .363 .045 .074 -.079 .376 -.114 .167
GS 0024 -.043 -.077 -.102 .129 .158 -.235 -.043 .071
GS 0025 -.117 .014 .011 -.356 .322 .225 .149 -.176
GS 0026 .019 -.126 .149 -.061 -.081 .015 -.072 -.172
GS 0027 -.274 .042 .170 -.056 .442 .103 .289 -.037
GS 0028 .170 .009 -.036 -.012 -.109 .170 .019 -.035
GS 0029 -.081 -.068 .016 .039 .075 .170 -.014 .167
GS 0030 -.012 .073 .382 .199 .101 .075 -.034 .054
GS 0031 .167 .195 .121 .141 -.310 .630 .028 .184
GS 0032 .140 .353 .271 -.017 .310 .059 .429 .101
GS 0033 1.000 .569 -.171 .469 -.222 .252 -.350 .270
GS 0034 .569 1.000 .140 .389 .098 .293 -.106 .220
GS 0035 -.171 .140 1.000 -.028 .311 .067 .325 -.160
GS 0036 .469 .389 -.028 1.000 -.240 .041 -.363 .465
GS 0037 -.222 .098 .311 -.240 1.000 -.054 .355 -.206
GS 0038 .252 .293 .067 .041 -.054 1.000 -.181 .201
GS 0039 -.350 -.106 .325 -.363 .355 -.181 1.000 -.245
GS 0040 .270 .220 -.160 .465 -.206 .201 -.245 1.000
GS 0041 .238 .148 -.171 .177 -.013 .103 -.115 .136
GS 0042 .290 .470 .029 .041 .059 .477 -.078 .008
GS 0043 -.244 -.033 .159 -.379 .288 -.077 .479 -.198
GS 0044 .247 .191 .118 .256 .056 .018 .054 .141
GS 0045 -.120 -.045 .183 .189 -.099 -.032 .073 .006
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0041 GS 0042 GS 0043 GS 0044 GS0045
GS0001 .154 .225 -.128 -.027 -.094
GS 0002 -.112 -.183 -.073 .070 .205
GS 0003 -.078 .022 -.113 .035 .092
GS 0004 .180 .260 -.154 .059 -.105
GS 0005 .342 1.000 .010 .115 -.105
GS 0006 -.017 .201 -.204 -.033 .058
GS 0007 -.247 .142 -.033 -.070 .234
GS 0008 -.144 -.040 .042 -.018 -.202
GS 0009 .139 .216 -.166 .007 -.012
GS 0010 .276 .370 -.215 -.015 .027
GS 0011 .342 1.000 .010 .115 -.105
GS 0012 .103 .477 -.077 .018 -.032
GS 0013 .136 .008 -.198 .141 .006
GS 0014 -.057 -.148 -.125 .025 .067
GS 0015 .229 .394 -.127 .203 .012
GS 0016 .180 .260 -.154 .059 -.105
GS 0017 -.119 -.094 .205 -.041 .073
GS 0018 .270 .169 .052 -.017 .030
GS 0019 -.177 -.313 .047 .069 .244
GS 0020 .263 .228 -.220 -.058 -.207
GS 0021 -.038 .194 -.082 .179 -.106
GS 0022 .214 .063 -.213 .043 .019
GS 0023 .188 .291 -.227 -.112 -.025
GS 0024 .139 .011 -.132 .059 .008
GS 0025 .204 .298 .292 -.088 -.031
GS 0026 -.037 -.015 -.109 -.152 -.075
GS 0027 -.168 -.085 .268 .131 .116
GS 0028 -.123 .176 -.042 -.068 .014
GS 0029 .261 -.018 -.001 -.068 .120
GS 0030 -.078 .022 -.113 .035 .092
GS 0031 -.017 .201 -.204 -.033 .058
GS 0032 .032 .237 .207 .095 -.168
GS 0033 .238 .290 -.244 .247 -.120
GS 0034 .148 .470 -.033 .191 -.045
GS 0035 -.171 .029 .159 .118 .183
GS 0036 .177 .041 -.379 .256 .189
GS 0037 -.013 .059 .288 .056 -.099
GS 0038 .103 .477 -.077 .018 -.032
GS 0039 -.115 -.078 .479 .054 .073
GS 0040 .136 .008 -.198 .141 .006
GS 0041 1.000 .342 -.248 .033 -.058
GS 0042 .342 1.000 .010 .115 -.105
GS 0043 -.248 .010 1.000 .171 .110
GS 0044 .033 .115 .171 1.000 .040
GS 0045 -.058 -.105 .110 .040 1.000
Validitas Goal Setting (TRY OUT)
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Inter-Item Correlations .108 -.379 1.000 1.379 -2.640 .039
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations 45
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
GS0001 138.1833 105.983 .442 . .842
GS 0002 138.5667 106.962 .252 . .845
GS 0003 138.7500 107.343 .329 . .844
GS 0004 138.3667 103.355 .563 . .838
GS 0005 138.5833 103.332 .483 . .839
GS 0006 138.5333 101.541 .481 . .839
GS 0007 138.6333 106.033 .327 . .843
GS 0008 138.9167 108.552 .137 . .847
GS 0009 138.5667 104.182 .385 . .842
GS 0010 138.4167 103.264 .498 . .839
GS 0011 138.5833 103.332 .483 . .839
GS 0012 138.5333 103.473 .584 . .838
GS 0013 138.8667 104.084 .361 . .842
GS 0014 138.7500 105.174 .405 . .842
GS 0015 138.3833 100.851 .630 . .835
GS 0016 138.3667 103.355 .563 . .838
GS 0017 139.0167 107.237 .229 . .845
GS 0018 138.6667 107.311 .232 . .845
GS 0019 138.8500 110.977 -.064 . .851
GS 0020 138.3500 104.740 .403 . .841
GS 0021 138.8500 105.825 .328 . .843
GS 0022 138.6500 106.333 .253 . .845
GS 0023 138.7667 99.945 .538 . .837
GS 0024 138.8667 108.423 .142 . .847
GS 0025 138.7667 106.351 .247 . .845
GS 0026 139.1333 109.202 .044 . .851
GS 0027 138.8500 108.943 .103 . .848
GS 0028 138.8833 107.088 .231 . .845
GS 0029 138.8833 108.240 .143 . .847
GS 0030 138.7500 107.343 .329 . .844
GS 0031 138.5333 101.541 .481 . .839
GS 0032 138.9667 106.440 .294 . .844
GS 0033 138.8167 105.881 .324 . .843
GS 0034 138.7333 102.606 .532 . .838
GS 0035 138.7000 108.383 .176 . .846
GS 0036 138.4667 107.745 .232 . .845
GS 0037 138.8333 109.226 .052 . .850
GS 0038 138.5333 103.473 .584 . .838
GS 0039 139.0667 111.792 -.112 . .855
GS 0040 138.8667 104.084 .361 . .842
GS 0041 138.4500 107.269 .194 . .846
GS 0042 138.5833 103.332 .483 . .839
GS 0043 138.8667 111.914 -.131 . .853
GS 0044 138.9167 109.196 .122 . .847
GS 0045 138.7833 110.444 .006 . .848
Reliability Goal Setting (field)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.908 .912 25
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
GS0001 3.6100 .49021 100
GS 0002 3.0700 .43240 100
GS 0003 3.4200 .60603 100
GS 0004 3.2300 .67950 100
GS 0005 3.2000 .87617 100
GS 0006 3.2400 .55268 100
GS 0007 3.2300 .76350 100
GS 0008 3.3400 .68490 100
GS 0009 3.2300 .67950 100
GS 0010 3.2500 .53889 100
GS 0011 3.6100 .49021 100
GS 0012 3.4200 .60603 100
GS 0013 3.4000 .75210 100
GS 0014 3.4200 .60603 100
GS 0015 3.0400 .69515 100
GS 0016 3.4200 .60603 100
GS 0017 2.9400 .91916 100
GS 0018 3.2300 .67950 100
GS 0019 3.1900 .87265 100
GS 0020 3.2000 .87617 100
GS 0021 3.2300 .76350 100
GS 0022 3.0400 .69515 100
GS 0023 3.2400 .55268 100
GS 0024 3.4200 .60603 100
GS 0025 3.4200 .60603 100
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0001 GS 0002 GS 0003 GS 0004 GS 0005 GS 0006 GS 0007 GS 0008
GS0001 1.000 .321 .081 .120 .325 .349 -.028 .188
GS 0002 .321 1.000 .195 .082 .203 .056 .226 -.047
GS 0003 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
GS 0004 .120 .082 .180 1.000 .193 .094 .247 .308
GS 0005 .325 .203 .392 .193 1.000 .505 .006 .189
GS 0006 .349 .056 .148 .094 .505 1.000 .107 .369
GS 0007 -.028 .226 .182 .247 .006 .107 1.000 .293
GS 0008 .188 -.047 .334 .308 .189 .369 .293 1.000
GS 0009 .120 .082 .180 1.000 .193 .094 .247 .308
GS 0010 .296 .098 .294 .448 .620 .339 .031 .369
GS 0011 1.000 .321 .081 .120 .325 .349 -.028 .188
GS 0012 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
GS 0013 .208 .348 .403 .411 .276 .107 .366 .380
GS 0014 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
GS 0015 .046 .226 .247 .387 .269 .238 .439 .056
GS 0016 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
GS 0017 .015 .062 .300 .249 .253 .327 .207 .306
GS 0018 .120 .082 .180 1.000 .193 .094 .247 .308
GS 0019 .340 .152 .153 .113 .531 .617 .025 .127
GS 0020 .325 .203 .392 .193 1.000 .505 .006 .189
GS 0021 -.028 .226 .182 .247 .006 .107 1.000 .293
GS 0022 .046 .226 .247 .387 .269 .238 .439 .056
GS 0023 .349 .056 .148 .094 .505 1.000 .107 .369
GS 0024 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
GS 0025 .081 .195 1.000 .180 .392 .148 .182 .334
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0009 GS 0010 GS 0011 GS 0012 GS 0013 GS 0014 GS 0015 GS 0016
GS0001 .120 .296 1.000 .081 .208 .081 .046 .081
GS 0002 .082 .098 .321 .195 .348 .195 .226 .195
GS 0003 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
GS 0004 1.000 .448 .120 .180 .411 .180 .387 .180
GS 0005 .193 .620 .325 .392 .276 .392 .269 .392
GS 0006 .094 .339 .349 .148 .107 .148 .238 .148
GS 0007 .247 .031 -.028 .182 .366 .182 .439 .182
GS 0008 .308 .369 .188 .334 .380 .334 .056 .334
GS 0009 1.000 .448 .120 .180 .411 .180 .387 .180
GS 0010 .448 1.000 .296 .294 .324 .294 .297 .294
GS 0011 .120 .296 1.000 .081 .208 .081 .046 .081
GS 0012 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
GS 0013 .411 .324 .208 .403 1.000 .403 .375 .403
GS 0014 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
GS 0015 .387 .297 .046 .247 .375 .247 1.000 .247
GS 0016 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
GS 0017 .249 .357 .015 .300 .006 .300 .336 .300
GS 0018 1.000 .448 .120 .180 .411 .180 .387 .180
GS 0019 .113 .177 .340 .153 .022 .153 .137 .153
GS 0020 .193 .620 .325 .392 .276 .392 .269 .392
GS 0021 .247 .031 -.028 .182 .366 .182 .439 .182
GS 0022 .387 .297 .046 .247 .375 .247 1.000 .247
GS 0023 .094 .339 .349 .148 .107 .148 .238 .148
GS 0024 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
GS 0025 .180 .294 .081 1.000 .403 1.000 .247 1.000
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0017 GS 0018 GS 0019 GS 0020 GS 0021 GS 0022 GS 0023
GS0001 .015 .120 .340 .325 -.028 .046 .349
GS 0002 .062 .082 .152 .203 .226 .226 .056
GS 0003 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
GS 0004 .249 1.000 .113 .193 .247 .387 .094
GS 0005 .253 .193 .531 1.000 .006 .269 .505
GS 0006 .327 .094 .617 .505 .107 .238 1.000
GS 0007 .207 .247 .025 .006 1.000 .439 .107
GS 0008 .306 .308 .127 .189 .293 .056 .369
GS 0009 .249 1.000 .113 .193 .247 .387 .094
GS 0010 .357 .448 .177 .620 .031 .297 .339
GS 0011 .015 .120 .340 .325 -.028 .046 .349
GS 0012 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
GS 0013 .006 .411 .022 .276 .366 .375 .107
GS 0014 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
GS 0015 .336 .387 .137 .269 .439 1.000 .238
GS 0016 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
GS 0017 1.000 .249 .291 .253 .207 .336 .327
GS 0018 .249 1.000 .113 .193 .247 .387 .094
GS 0019 .291 .113 1.000 .531 .025 .137 .617
GS 0020 .253 .193 .531 1.000 .006 .269 .505
GS 0021 .207 .247 .025 .006 1.000 .439 .107
GS 0022 .336 .387 .137 .269 .439 1.000 .238
GS 0023 .327 .094 .617 .505 .107 .238 1.000
GS 0024 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
GS 0025 .300 .180 .153 .392 .182 .247 .148
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0024 GS0025
GS0001 .081 .081
GS 0002 .195 .195
GS 0003 1.000 1.000
GS 0004 .180 .180
GS 0005 .392 .392
GS 0006 .148 .148
GS 0007 .182 .182
GS 0008 .334 .334
GS 0009 .180 .180
GS 0010 .294 .294
GS 0011 .081 .081
GS 0012 1.000 1.000
GS 0013 .403 .403
GS 0014 1.000 1.000
GS 0015 .247 .247
GS 0016 1.000 1.000
GS 0017 .300 .300
GS 0018 .180 .180
GS 0019 .153 .153
GS 0020 .392 .392
GS 0021 .182 .182
GS 0022 .247 .247
GS 0023 .148 .148
GS 0024 1.000 1.000
GS 0025 1.000 1.000
Validitas Goal Setting (field)
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Inter-Item Correlations .292 -.047 1.000 1.047 -21.246 .058
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
GS0001 78.4300 86.308 .312 . .908
GS 0002 78.9700 86.837 .294 . .908
GS 0003 78.6200 81.592 .679 . .902
GS 0004 78.8100 82.661 .507 . .905
GS 0005 78.8400 79.146 .608 . .902
GS 0006 78.8000 84.242 .478 . .905
GS 0007 78.8100 83.549 .377 . .908
GS 0008 78.7000 83.242 .455 . .906
GS 0009 78.8100 82.661 .507 . .905
GS 0010 78.7900 83.481 .571 . .904
GS 0011 78.4300 86.308 .312 . .908
GS 0012 78.6200 81.592 .679 . .902
GS 0013 78.6400 81.606 .531 . .904
GS 0014 78.6200 81.592 .679 . .902
GS 0015 79.0000 82.182 .534 . .904
GS 0016 78.6200 81.592 .679 . .902
GS 0017 79.1000 81.404 .431 . .907
GS 0018 78.8100 82.661 .507 . .905
GS 0019 78.8500 82.533 .385 . .908
GS 0020 78.8400 79.146 .608 . .902
GS 0021 78.8100 83.549 .377 . .908
GS 0022 79.0000 82.182 .534 . .904
GS 0023 78.8000 84.242 .478 . .905
GS 0024 78.6200 81.592 .679 . .902
GS 0025 78.6200 81.592 .679 . .902
Reliability Self-Efficacy (try out)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.757 .777 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SE0001 3.1333 .53573 60
SE0002 3.2167 .61318 60
SE0003 3.0167 .62414 60
SE0004 2.5667 .76727 60
SE0005 2.8333 .58705 60
SE0006 2.9333 .40617 60
SE0007 2.6500 .70890 60
SE0008 3.1000 .43957 60
SE0009 2.8500 .65935 60
SE0010 2.9667 .58125 60
SE0011 3.0833 .71997 60
SE0012 2.8333 .76284 60
SE0013 2.9833 .79173 60
SE0014 2.9167 .59065 60
SE0015 2.8667 .62346 60
SE0016 2.8833 .61318 60
SE0017 3.2500 .60014 60
SE0018 3.2667 .68561 60
SE0019 3.1833 .62414 60
SE0020 3.2667 .68561 60
SE0021 2.8333 .58705 60
SE0022 2.9833 .46910 60
SE0023 3.1833 .46910 60
SE0024 3.0833 .71997 60
SE0025 3.0833 .49717 60
SE0026 2.9167 .59065 60
SE0027 2.7500 .65419 60
SE0028 2.8500 .65935 60
SE0029 2.9833 .46910 60
SE0030 2.9667 .58125 60
Inter-Item Correlation Matrix
SE0001 SE0002 SE0003 SE0004 SE0005 SE0006 SE0007 SE0008
SE0001 1.000 .169 .348 -.476 .126 .119 -.277 -.058
SE0002 .169 1.000 .256 -.229 .102 .195 -.096 .044
SE0003 .348 .256 1.000 -.232 .054 .071 -.025 .056
SE0004 -.476 -.229 -.232 1.000 -.013 .015 .651 .131
SE0005 .126 .102 .054 -.013 1.000 .024 .061 .066
SE0006 .119 .195 .071 .015 .024 1.000 .035 .418
SE0007 -.277 -.096 -.025 .651 .061 .035 1.000 .005
SE0008 -.058 .044 .056 .131 .066 .418 .005 1.000
SE0009 -.182 -.044 -.117 .271 .416 .089 .103 .170
SE0010 .015 .163 -.045 .233 -.166 .278 .341 .146
SE0011 -.161 -.157 .035 .066 .114 -.039 .091 .027
SE0012 .014 -.030 -.030 .309 .202 -.091 .580 .051
SE0013 .165 .322 .138 -.347 .030 -.004 -.252 .054
SE0014 .196 .378 .188 -.044 .204 .330 -.071 .163
SE0015 -.301 .210 .049 .373 .262 .232 .276 .173
SE0016 .048 .204 .359 -.001 -.055 .104 .216 -.019
SE0017 .105 .219 .034 -.423 .120 .278 -.428 .096
SE0018 .271 .142 .386 -.518 .070 .065 -.293 .022
SE0019 -.074 .160 -.051 .275 .085 .383 .377 .179
SE0020 .271 .142 .386 -.518 .070 .065 -.293 .022
SE0021 .126 .102 .054 -.013 1.000 .024 .061 .066
SE0022 .211 .072 .059 .121 .174 .172 -.018 .090
SE0023 .171 .331 .279 -.058 .113 .154 .094 .156
SE0024 -.161 -.157 .035 .066 .114 -.039 .091 .027
SE0025 -.042 .273 .214 .230 .281 .028 .228 .116
SE0026 .196 .378 .188 -.044 .204 .330 -.071 .163
SE0027 -.290 -.074 -.197 .388 .375 .128 .283 .265
SE0028 -.182 -.044 -.117 .271 .416 .089 .103 .170
SE0029 .211 .072 .059 .121 .174 .172 -.018 .090
SE0030 .015 .163 -.045 .233 -.166 .278 .341 .146
Inter-Item Correlation Matrix
SE0009 SE0010 SE0011 SE0012 SE0013 SE0014 SE0015 SE0016
SE0001 -.182 .015 -.161 .014 .165 .196 -.301 .048
SE0002 -.044 .163 -.157 -.030 .322 .378 .210 .204
SE0003 -.117 -.045 .035 -.030 .138 .188 .049 .359
SE0004 .271 .233 .066 .309 -.347 -.044 .373 -.001
SE0005 .416 -.166 .114 .202 .030 .204 .262 -.055
SE0006 .089 .278 -.039 -.091 -.004 .330 .232 .104
SE0007 .103 .341 .091 .580 -.252 -.071 .276 .216
SE0008 .170 .146 .027 .051 .054 .163 .173 -.019
SE0009 1.000 -.013 .098 -.084 -.135 .185 .363 -.296
SE0010 -.013 1.000 .007 .217 -.075 .337 .175 .369
SE0011 .098 .007 1.000 -.098 -.176 -.023 .176 .214
SE0012 -.084 .217 -.098 1.000 -.285 -.107 .202 .139
SE0013 -.135 -.075 -.176 -.285 1.000 .069 -.142 .101
SE0014 .185 .337 -.023 -.107 .069 1.000 .245 .253
SE0015 .363 .175 .176 .202 -.142 .245 1.000 .047
SE0016 -.296 .369 .214 .139 .101 .253 .047 1.000
SE0017 .054 -.024 .147 -.315 .223 .012 .000 .173
SE0018 -.172 -.020 .298 -.140 .008 .056 -.034 .237
SE0019 .192 .344 .079 .279 -.097 .042 .238 .145
SE0020 -.172 -.020 .298 -.140 .008 .056 -.034 .237
SE0021 .416 -.166 .114 .202 .030 .204 .262 -.055
SE0022 .321 .184 .004 -.245 .273 .301 .166 -.066
SE0023 .036 .085 -.146 -.008 .237 -.066 -.089 .076
SE0024 .098 .007 1.000 -.098 -.176 -.023 .176 .214
SE0025 .194 .068 -.067 .082 .176 .139 .310 .144
SE0026 .185 .337 -.023 -.107 .069 1.000 .245 .253
SE0027 .383 .022 .117 .221 -.237 -.055 .291 -.074
SE0028 1.000 -.013 .098 -.084 -.135 .185 .363 -.296
SE0029 .321 .184 .004 -.245 .273 .301 .166 -.066
SE0030 -.013 1.000 .007 .217 -.075 .337 .175 .369
Inter-Item Correlation Matrix
SE0017 SE0018 SE0019 SE0020 SE0021 SE0022 SE0023 SE0024
SE0001 .105 .271 -.074 .271 .126 .211 .171 -.161
SE0002 .219 .142 .160 .142 .102 .072 .331 -.157
SE0003 .034 .386 -.051 .386 .054 .059 .279 .035
SE0004 -.423 -.518 .275 -.518 -.013 .121 -.058 .066
SE0005 .120 .070 .085 .070 1.000 .174 .113 .114
SE0006 .278 .065 .383 .065 .024 .172 .154 -.039
SE0007 -.428 -.293 .377 -.293 .061 -.018 .094 .091
SE0008 .096 .022 .179 .022 .066 .090 .156 .027
SE0009 .054 -.172 .192 -.172 .416 .321 .036 .098
SE0010 -.024 -.020 .344 -.020 -.166 .184 .085 .007
SE0011 .147 .298 .079 .298 .114 .004 -.146 1.000
SE0012 -.315 -.140 .279 -.140 .202 -.245 -.008 -.098
SE0013 .223 .008 -.097 .008 .030 .273 .237 -.176
SE0014 .012 .056 .042 .056 .204 .301 -.066 -.023
SE0015 .000 -.034 .238 -.034 .262 .166 -.089 .176
SE0016 .173 .237 .145 .237 -.055 -.066 .076 .214
SE0017 1.000 .412 .057 .412 .120 .015 .256 .147
SE0018 .412 1.000 -.037 1.000 .070 .067 .162 .298
SE0019 .057 -.037 1.000 -.037 .085 -.047 .231 .079
SE0020 .412 1.000 -.037 1.000 .070 .067 .162 .298
SE0021 .120 .070 .085 .070 1.000 .174 .113 .114
SE0022 .015 .067 -.047 .067 .174 1.000 .014 .004
SE0023 .256 .162 .231 .162 .113 .014 1.000 -.146
SE0024 .147 .298 .079 .298 .114 .004 -.146 1.000
SE0025 -.014 -.215 .278 -.215 .281 .224 .079 -.067
SE0026 .012 .056 .042 .056 .204 .301 -.066 -.023
SE0027 .119 .038 .363 .038 .375 .207 .097 .117
SE0028 .054 -.172 .192 -.172 .416 .321 .036 .098
SE0029 .015 .067 -.047 .067 .174 1.000 .014 .004
SE0030 -.024 -.020 .344 -.020 -.166 .184 .085 .007
Inter-Item Correlation Matrix
SE0025 SE0026 SE0027 SE0028 SE0029 SE0030
SE0001 -.042 .196 -.290 -.182 .211 .015
SE0002 .273 .378 -.074 -.044 .072 .163
SE0003 .214 .188 -.197 -.117 .059 -.045
SE0004 .230 -.044 .388 .271 .121 .233
SE0005 .281 .204 .375 .416 .174 -.166
SE0006 .028 .330 .128 .089 .172 .278
SE0007 .228 -.071 .283 .103 -.018 .341
SE0008 .116 .163 .265 .170 .090 .146
SE0009 .194 .185 .383 1.000 .321 -.013
SE0010 .068 .337 .022 -.013 .184 1.000
SE0011 -.067 -.023 .117 .098 .004 .007
SE0012 .082 -.107 .221 -.084 -.245 .217
SE0013 .176 .069 -.237 -.135 .273 -.075
SE0014 .139 1.000 -.055 .185 .301 .337
SE0015 .310 .245 .291 .363 .166 .175
SE0016 .144 .253 -.074 -.296 -.066 .369
SE0017 -.014 .012 .119 .054 .015 -.024
SE0018 -.215 .056 .038 -.172 .067 -.020
SE0019 .278 .042 .363 .192 -.047 .344
SE0020 -.215 .056 .038 -.172 .067 -.020
SE0021 .281 .204 .375 .416 .174 -.166
SE0022 .224 .301 .207 .321 1.000 .184
SE0023 .079 -.066 .097 .036 .014 .085
SE0024 -.067 -.023 .117 .098 .004 .007
SE0025 1.000 .139 .169 .194 .224 .068
SE0026 .139 1.000 -.055 .185 .301 .337
SE0027 .169 -.055 1.000 .383 .207 .022
SE0028 .194 .185 .383 1.000 .321 -.013
SE0029 .224 .301 .207 .321 1.000 .184
SE0030 .068 .337 .022 -.013 .184 1.000
Validitas Self-Efficacy (try out)
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
Inter-Item Correlations .104 -.518 1.000 1.518 -1.932 .044
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SE0001 86.3000 42.383 .022 . .762
SE0002 86.2167 40.240 .284 . .750
SE0003 86.4167 40.756 .211 . .754
SE0004 86.8667 41.473 .077 . .764
SE0005 86.6000 39.295 .433 . .742
SE0006 86.5000 40.864 .346 . .749
SE0007 86.7833 40.342 .220 . .754
SE0008 86.3333 41.073 .277 . .751
SE0009 86.5833 39.569 .340 . .747
SE0010 86.4667 39.779 .370 . .746
SE0011 86.3500 40.197 .231 . .754
SE0012 86.6000 41.566 .069 . .764
SE0013 86.4500 42.692 -.048 . .773
SE0014 86.5167 39.305 .428 . .743
SE0015 86.5667 38.928 .451 . .741
SE0016 86.5500 40.150 .296 . .750
SE0017 86.1833 41.271 .155 . .757
SE0018 86.1667 40.684 .191 . .756
SE0019 86.2500 39.377 .391 . .744
SE0020 86.1667 40.684 .191 . .756
SE0021 86.6000 39.295 .433 . .742
SE0022 86.4500 40.286 .390 . .746
SE0023 86.2500 41.275 .221 . .753
SE0024 86.3500 40.197 .231 . .754
SE0025 86.3500 40.469 .334 . .749
SE0026 86.5167 39.305 .428 . .743
SE0027 86.6833 39.508 .351 . .746
SE0028 86.5833 39.569 .340 . .747
SE0029 86.4500 40.286 .390 . .746
SE0030 86.4667 39.779 .370 . .746
Reliability Self-Efficacy (field)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.814 .821 18
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SE0001 3.2800 .69747 100
SE0002 3.2500 .60927 100
SE0003 2.8100 .59789 100
SE0004 2.9200 .39389 100
SE0005 3.0800 .41875 100
SE0006 2.8300 .65219 100
SE0007 2.9500 .50000 100
SE0008 2.9200 .52570 100
SE0009 2.8400 .61496 100
SE0010 2.8800 .53711 100
SE0011 2.8100 .59789 100
SE0012 2.9700 .45958 100
SE0013 3.0700 .49757 100
SE0014 2.9200 .52570 100
SE0015 2.6500 .60927 100
SE0016 2.8300 .65219 100
SE0017 2.9700 .45958 100
SE0018 2.9500 .50000 100
Inter-Item Correlation Matrix
SE0001 SE0002 SE0003 SE0004 SE0005 SE0006 SE0007
SE0001 1.000 .190 .129 .082 .061 -.116 -.017
SE0002 .190 1.000 .132 .253 .119 -.019 .141
SE0003 .129 .132 1.000 .106 .102 .409 -.100
SE0004 .082 .253 .106 1.000 .468 .104 .339
SE0005 .061 .119 .102 .468 1.000 .161 .164
SE0006 -.116 -.019 .409 .104 .161 1.000 .067
SE0007 -.017 .141 -.100 .339 .164 .067 1.000
SE0008 .089 .378 .273 .408 .213 .166 .330
SE0009 -.059 .189 .301 .280 .207 .435 .171
SE0010 .252 .247 .023 .241 .043 -.232 .354
SE0011 .129 .132 1.000 .106 .102 .409 -.100
SE0012 .121 .135 .200 .154 .065 .286 .213
SE0013 -.232 .275 .317 .029 .118 .162 .055
SE0014 .089 .378 .273 .408 .213 .166 .330
SE0015 .114 -.034 .398 .177 .230 .383 .075
SE0016 -.116 -.019 .409 .104 .161 1.000 .067
SE0017 .121 .135 .200 .154 .065 .286 .213
SE0018 -.017 .141 -.100 .339 .164 .067 1.000
Inter-Item Correlation Matrix
SE00008 SE0009 SE0010 SE0011 SE0012 SE0013 SE0014
SE0001 .089 -.059 .252 .129 .121 -.232 .089
SE0002 .378 .189 .247 .132 .135 .275 .378
SE0003 .273 .301 .023 1.000 .200 .317 .273
SE0004 .408 .280 .241 .106 .154 .029 .408
SE0005 .213 .207 .043 .102 .065 .118 .213
SE0006 .166 .435 -.232 .409 .286 .162 .166
SE0007 .330 .171 .354 -.100 .213 .055 .330
SE0008 1.000 .241 .323 .273 .324 .099 1.000
SE0009 .241 1.000 .094 .301 .162 .334 .241
SE0010 .323 .094 1.000 .023 .067 .145 .323
SE0011 .273 .301 .023 1.000 .200 .317 .273
SE0012 .324 .162 .067 .200 1.000 .274 .324
SE0013 .099 .334 .145 .317 .274 1.000 .099
SE0014 1.000 .241 .323 .273 .324 .099 1.000
SE0015 -.025 .361 -.006 .398 .179 .182 -.025
SE0016 .166 .435 -.232 .409 .286 .162 .166
SE0017 .324 .162 .067 .200 1.000 .274 .324
SE0018 .330 .171 .354 -.100 .213 .055 .330
Inter-Item Correlation Matrix
SE0015 SE0016 SE0017 SE0018
SE0001 .114 -.116 .121 -.017
SE0002 -.034 -.019 .135 .141
SE0003 .398 .409 .200 -.100
SE0004 .177 .104 .154 .339
SE0005 .230 .161 .065 .164
SE0006 .383 1.000 .286 .067
SE0007 .075 .067 .213 1.000
SE0008 -.025 .166 .324 .330
SE0009 .361 .435 .162 .171
SE0010 -.006 -.232 .067 .354
SE0011 .398 .409 .200 -.100
SE0012 .179 .286 1.000 .213
SE0013 .182 .162 .274 .055
SE0014 -.025 .166 .324 .330
SE0015 1.000 .383 .179 .075
SE0016 .383 1.000 .286 .067
SE0017 .179 .286 1.000 .213
SE0018 .075 .067 .213 1.000
Validitas Self-Efficacy (field)
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum
Item Means 2.941 2.650 3.280 .630 1.238
Inter-Item Correlations .203 -.232 1.000 1.232 -4.313
Summary Item Statistics
Variance N of Items
Item Means .024 18
Inter-Item Correlations .042 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SE0001 49.6500 22.735 .087 . .828
SE0002 49.6800 21.674 .310 . .810
SE0003 50.1200 20.632 .518 . .797
SE0004 50.0100 22.071 .426 . .804
SE0005 49.8500 22.432 .302 . .810
SE0006 50.1000 20.616 .466 . .800
SE0007 49.9800 21.899 .354 . .807
SE0008 50.0100 20.798 .569 . .795
SE0009 50.0900 20.709 .485 . .799
SE0010 50.0500 22.391 .221 . .815
SE0011 50.1200 20.632 .518 . .797
SE0012 49.9600 21.514 .488 . .801
SE0013 49.8600 22.101 .311 . .809
SE0014 50.0100 20.798 .569 . .795
SE0015 50.2800 21.335 .373 . .806
SE0016 50.1000 20.616 .466 . .800
SE0017 49.9600 21.514 .488 . .801
SE0018 49.9800 21.899 .354 . .807
Kata Pengantar Saya mahasiswa fakultas psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah. Saya mengharapkan kesediaan saudara/i untuk berpartisipasi dengan mengisi angket penelitian. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban harus sesuai dengan kondisi yang saudara/i alami. Data ini hanya digunakan untuk penelitian. Mohon untuk memeriksa kembali jawaban agar semuanya terisi.
Sebelumnya saya berterimakasih atas kesediannya untuk meluangkan waktunya. Dan mohon maaf, apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Ciputat peneliti
I. Identitas Diri Nama : Jenis Kelamin : a. Perempuan b. laki-laki Usia : a. 16 – 23 b. 24 – 31 c. 32-39 d. ........th Pendidikan terakhir : a.SD (sederajat) b.SLTP (sederajat) c. SMA (sederajat) Status kepegawaian : a. Tetap b. Tidak tetap Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah Lama bekerja : ...............................................................
Intruksi: Berikan tanda silang pada jawaban yang menggambarkan diri anda ketika menghadapi situasi di bawah ini!
1. Kuliah adalah bagian terpenting dalam hidup Jika jawaban anda sangat setuju, maka cek list lah (V) tanda SS: SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju
Skala A No Item pernyataan SS S TS STS1 Saya berusaha meningkatkan kualitas kerja saya dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan
2 Saya melakukan pekerjaan saya karena saya ingin mendapatkan tunjangan untuk hidup saya
3 Saya mungkin tidak bisa mengerjakan suatu pekerjaan yang membutuhkan suatu usaha yang teratur
4 Kesuksesan saya dalam bekerja tidak membantu pencapaian tujuan bekerja saya
5 Merencanakan sesuatu dengan sangat detail hanya akan memboroskan waktu saja
6 Tujuan saya pasti tercapai karena saya teguh dan kuat dalam menghadapi segala rintangan
7 Saya sangat puas bila berhasil mengatasi masalah, karena hal itu berarti memperlancar pencapaian tujuan saya
8 Dalam bertindak, biasanya saya mempertimbangkan benar dan salahnya tindakan tersebut
9 Menurut saya, saya tidak harus mempersiapkan diri bila akan melakukan pekerjaan yang penting
3
No Item pernyataan SS S TS STS10 Gangguan konsentrasi dan perhatian tidak akan menghambat
saya dalam pencapaian tujuan
11 Saya lebih banyak dipengaruhi oleh perasaan takut gagal, daripada pengharapan untuk sukses
12 Saya berangkat kerja dengan hati yang tidak mantap karena tidak adanya tujuan yang jelas
13 Saya memikirkan cara agar hasil kerja saya menjadi lebih baik 14 Saya merasa puas bila pekerjaan saya selesai tepat waktu 15 Saya yakin tujuan saya dalam bekerja akan tercapai bila saya
bekerja dengan lebih baik lagi
16 Bila ada halangan dalam pekerjaan saya lebih sering menyerah 17 Saya berangkat kerja dengan hati senang 18 Saya tidak memperdulikan peraturan-peraturan di tempat kerja
karena tanpa mematuhi aturan pun saya yakin dapat mencapai tujuan saya
19 Saya memeriksa peralatan kerja dengan teliti sebelum bekerja 20 Saya tidak merasa bangga dengan pekerjaan saya 21 Saya berusaha memperbaiki kesalahan saya dalam bekerja agar
saya dapat lebih baik lagi dan tujuan saya tercapai
22 Saya yakin kemampuan saya mampu menunjang pencapaian tujuan dalam bekerja
23 Saya senang pimpinan menghargai pekerjaan saya 24 Saya menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan kepada
saya, baik yang mudah ataupun yang sulit
25 Menurut saya mematuhi aturan dalam pekerjaan adalah hal yang penting untuk pencapaian tujuan
Skala B No. Item pernyataan SS S TS STS 1 Saya mampu bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang
tidak menyenangkan di kantor
2 saya adalah orang yang tidak mudah menyerah menyelesaikan tugas yang penuh rintangan dari atasan
3 Saya merasa pesimis terhadap hasil yang akan diperoleh dari pekerjaan ini
4 saya sering kurang semangat saat terlambat menyelesaikan tugas
5 saya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya
6 saya yakin dapat mengatasi ketidak cocokan saya dengan atasan saya
7 Saya yakin dapat mengatasi ketidak cocokan saya dengan atasan saya
8 Saya yakin dapat menyelesaikan semua tugas tanpa bantuan orang lain
9 Saya merasa kurang mampu menyelesaikan tugas yang berat seperti yang dikerjakan karyawan lain
10 Saya berusaha menghindar saat ada masalah dengan pekerjaan saya
11 Saya sering patah semangat saat terlambat menyelesaikan tugas
4
5
No Item pernyataan SS S TS STS12 Saat saya mendapatkan tugas yang bermacam-macam dalam
satu waktu, saya sering merasa bingung
13 Walaupun saya berusaha keras, saya merasa pesimis dapat mencapai target perusahaan
14 Saya sulit melakukan suatu tugas yang diberikan oleh atasan 15 Saat kesulitan menghadapi pekerjaan ini, biasanya saya meminta
bantuan kepada rekan kerja
16 Keraguan kerap kali mengganggu saya dalam pencapaian target produktifitas kerja
17 Saya dapat menyelesaikan masalah apapun yang muncul diluar perkiraan
18 Saya tidak yakin memiliki kemampuan untuk menangani masalah pekerjaan yang tidak terduga sebelumnya