HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN...

156
HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) (Penelitian di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor) NADIA JA’FAR ABDAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

Transcript of HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

DAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)

(Penelitian di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor)

NADIA JA’FAR ABDAT

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

Page 2: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

DAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)

(Penelitian di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor)

NADIA JA’FAR ABDAT

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

Page 3: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya :

Nama Lengkap : Nadia Ja’far Abdat

N R P : P.051040031

Program Studi : Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul : HUBUNGAN PROSES

PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH

DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)

(Penelitian di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor), adalah benar

merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua

sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan

dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Februari 2007

Yang Menyatakan :

Nadia Ja’far Abdat

Page 4: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Judul Tesis : Hubungan Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar

Siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan

Sekolah Dasar Negeri (SDN)

(Penelitian di SDIT Ummul Quro’ dan SDN Sukadamai

3 Bogor).

N a m a : Nadia Ja’far Abdat

N R P : P.051040031

Program studi : Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN)

Menyetujui :

Komisi Pembimbing

Ir. Ismail Pulungan, M.Sc Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, MS

Ketua Anggota

Mengetahui :

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dr. Ir. Amri Jahi, M.Sc Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc

Tanggal Ujian : 24 Agustus 2006 Tanggal Lulus :

Page 5: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Solo, pada tanggal 16 Agustus 1968, sebagai anak

ketujuh dari sembilan bersaudara dari ayah Ja’far Ali Abdat dan Ibu Badriyah

Umar Abdat.

Penulis telah menikah dengan Yunus Ahmad Abdat, SE pada tahun 1995

dan telah dikaruniai 1 putri, Amani Karimah (10 tahun) dan 2 putra, Miqdad (7

tahun) dan Ammar Muhammad (5 tahun).

Pendidikan Sarjana (S1) ditempuh di Fakultas Tarbiyah Jurusan

Pendidikan Islam Univeritas Ibn Khaldun Bogor, lulus pada tahun 1992.

Kesempatan menempuh pendidikan Pascasarjana (S2) pada Program Studi Ilmu

Penyuluhan Pembangunan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

(IPB) diperoleh pada tahun 2004, dengan bantuan biaya dari Beasiswa Pendidikan

Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Barat.

Penulis adalah sebagai dosen Psikologi Pendidikan pada Universitas Ibn

Khaldun (UIKA) Bogor sejak 1993 sampai sekarang.

Page 6: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan

petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul : “Hubungan

Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) (Penelitian di SDIT

Ummul Quro dan di SDN Sukadamai 3 Bogor), sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Penyuluhan

Pembangunan (PPN) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Tesis ini terselesaikan atas dukungan, bantuan dan doa dari berbagai

pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang tulus ingin penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Ir. Ismail Pulungan, MSc, selaku Ketua Komisi Pembimbing dan

Bapak Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, MS, selaku Anggota Komisi

Pembimbing.

2. Bapak Dr. Ir. Amri Jahi, MSc, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Penyuluhan Pembangunan.

3. Departemen Pendidikan Nasional, c.q. Dirjen Dikti Provinsi Jawa Barat

yang telah memberikan bantuan biaya BPPS penuh selama penulis

menjadi mahasiswa di Sekolah Pascasarjana IPB.

4. Keluarga Besar Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, mulai dari

Rektor, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) beserta jajarannya, hingga

seluruh staf di FAI UIKA.

5. Kepala Sekolah SDIT Ummul Quro, Bapak Moh. Furqon Zahidi, S.S dan

Bapak Ari Ariansyah selaku Wakasek, Kepala Sekolah SDN Sukadamai 3

Bogor, Bapak Drs. Pipip Rosida beserta seluruh jajarannya.

6. Suami, Yunus Ahmad Abdat, SE dan putra-putri tercinta yang telah

memberikan dukungan yang tak terhingga.

7. Ayahanda, Ja’far Ali Abdat dan Ibunda, Badriyah Umar Abdat, kakanda

dan adinda semuanya serta Ibunda mertua, Ibu Nuraini Nurdin, atas

motivasinya, dukungan moril dan materil serta doanya yang senantiasa

mengiringi perjalanan pendidikan penulis.

Page 7: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

8. Sahabat-sahabat di PPN, yang telah turut serta menyumbangkan tenaga

dan pikirannya demi lancarnya perkuliahan sampai terselesaikannya tesis

ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

Semoga Allah SWT mencatat kebaikannya sebagai amal sholeh dan

memberikan balasan dengan kebaikan yang lebih banyak dari apa yang telah

diberikannya kepada penulis.

Terakhir, meskipun tesis ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-

mudahan dapat memberi sedikit manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis menyampaikan permohonan maaf

yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya

bagi kita semua, amin.

Bogor, Februari 2007

Penulis

Page 8: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya

dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

Page 9: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Persembahan :

Tertulis bagi putra putri belahan jiwaku : Amany, Miqdad dan Ammar

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Dan dijadikan dadamu penuh iman,

Kepalamu penuh ilmu. Serta di sekujur tubuhmu penuh amal.

Amiin.

Page 10: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………….…………………. i

DAFTAR TABEL ……………………………………………….… vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………........ ix

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………........ x

PENDAHULUAN

Latar belakang ……………………………………………... 1

Masalah Penelitian ……………………………………… 5

Tujuan Penelitian …………………………………….…….. 6

Kegunaan Penelitian ……………………………………….. 7

Definisi Istilah …………………………………………....... 8

TINJAUAN PUSTAKA Proses Pembelajaran ……………………………………….. 11

Karakteristik Anak Sekolah Dasar ….……………………… 19

Faktor-faktor Yang mempengaruhi Prestasi Belajar…..….... 21

Umur ……………………………………………………….. 24

Jenis Kelamin ………………………………………………. 25

Minat ………………………………………………………. 26

Motivasi ……………………………………………………. 28

Pendidikan Dalam Keluarga ……………………………...... 31

Kompetensi Guru ………………………………………….. 32

Prestasi Belajar …………………………………………...… 36

KERANGKA BERFIKIR ……………………………………….. 43

METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel ….………………………………….. 46

Rancangan Penelitian ….…………………………………… 47

Data dan Instrumentasi …………………………………….. 48

Pengumpulan Data ………………..………………………… 52

Analisis Data ……………………………………………….. 53

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Terpadu …………… 54

Sekolah Dasar Negeri Sukadamai 3 Bogor ………….……… 60

Proses Pembelajaran ………………………………………… 64

Faktor-faktor Internal Siswa Sekolah Dasar ……...……….. .. 71

Faktor-faktor Eksternal Siswa Sekolah Dasar …………...... 74

Page 11: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

v

Prestasi Belajar Siswa

Prestasi Kognitif Siswa …………………………………………. 77

Prestasi Afektif Siswa …………………………………………... 80

Prestasi Psikomotor Siswa ………………………………… …… 81

Hubungan Antara Faktor Internal Dengan Prestasi Belajar Siswa

DI SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 ……......……. 82

Umur ………………………………………………………… 83

Jenis Kelamin ………………………………………………...

Minat …………………………………………………………

Motivasi ………………………………………………………

Hubungan Antara Faktor Eksternal Dengan Prestasi Belajar Siswa

Di SDIT Ummul Quro dengan SDN Sukadamai 3 Bogor …… 92

Jarak Antara Rumah dan Sekolah …………………………….

Tingkat Pendidikan Ayah …………………………………….

Tingkat Pendidikan Ibu ……………………………………….

Pekerjaan Ayah ……………………………………………….

Status Ekonomi Keluarga …………………………………….

PEMBAHASAN ....................................................................................... 105

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ………………………………………………………… 107

Saran …………………………………………………………….. 108

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 109

Page 12: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian………………………………… 46

2 Peubah, Indikator dan Pengukurannya………………………………….. 48

3 Perbandingan Struktur Kurikulum Diknas dan SDIT Ummul Quro (UQ) 57

4 Prestasi Tahfidzul Qur’an di SDIT Ummul Quro……………………… 58

5 Peningkatan Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro………………………… 59

6 Prestasi Penunjang Siswa SDIT Tiga Tahun Terakhir………………….. 60

7 Peningkatan Jumlah Siswa SDN Sukadamai 3 …………………………. 62

8 Prestasi Penunjang Siswa SDN Sukadamai 3…………………………... 64

9 Perbedaan Proses Pembelajaran antara SDIT Ummul Quro

dengan SDN Sukadamai 3…………………………………………….. 65

10 Latar Belakang Pendidikan dan Kesesuaian Bidang Ajar

Pada Guru di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3…………….. 66

11 Keikutsertaan Dalam Pelatihan Guru SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3…………………………………………………. 67

12 Keterampilan guru dan keterlaksanaan dalam menyusun

rencana dan mengelola proses pembelajaran di SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3………………………………………………….. 68

13 Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Berdasarkan Umur................................................................................... 72

14 Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Berdasarkan Jenis Kelaminnya................................................................ 72

15 Minat Belajar Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3........... 73

16 Motivasi Belajar Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3....... 74

17 Jarak Antara Rumah dengan Sekolah Siswa SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3.............................................................................. 75

18 Tingkat Pendidikan Ayah dan Ibu Di SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3.............................................................................. 75

19 Pekerjaan Ayah di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............... 76

20 Status Ekonomi Keluarga Siswa Di SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3.............................................................................. 77

21 Tabel Kontingensi Nilai TUC di SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3…………………………………………………. 81

Page 13: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

vii

22 Prestasi Kognitif TUC Ujian Nasional

di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3………………………….. 79

23 Nilai Rata-Rata TUC di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3…… 79

24 Penilaian Guru Terhadap Akhlak Siswa SDIT Ummul Quro

dan SDN Sukadamai 3 Selama Proses Pembelajaran ………………….. 81

25 Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3.... 82

26 Hubungan antara Umur dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 83

27 Hubungan antara Umur dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 84

28 Hubungan antara Umur dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 84

29 Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3.......................................... 85

30 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 86

31 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 87

32 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 87

33 Hubungan antara Minat dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 88

34 Hubungan antara Minat dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 89

35 Hubungan antara Minat dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 89

36 Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 90

37 Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 91

38 Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 91

Page 14: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

viii

39 Hubungan antara Jarak Rumah dan Sekolah dengan Prestasi Kognitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3...................................... 92

40 Hubungan antara Jarak Rumah dan Sekolah dengan Prestasi Afektif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3...................................... 93

41 Hubungan antara Jarak rumah dan Sekolah dengan Prestasi

Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3.................. 93

42 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi Kognitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3..................................... 94

43 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi Afekitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3..................................... 95

44 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi

Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3................... 96

45 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 97

46 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 98

47 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Psikomotor

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3.................................... 99

48 Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 100

49 Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3.............................................. 100

50 Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3............................................... 101

51 Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi

Kognitif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3...................... 102

52 Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi

Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3........................ 103

53 Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi

Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3................. 103

Page 15: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Proses Pembelajaran …………………………………………… 15

2 Proses Mencapai Prestasi ……………………………………… 40

3 Kerangka Berfikir tentang Hubungan Proses Pembelajaran

Dengan Prestasi Belajar Siswa ………………………………… 45

Page 16: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran ……………………………. 113

2 Lembar Pengamatan dan Penilaian Keterampilan Guru dalam

Menyusun Rencana Pengajaran ………………………………………. 114

3 Lembar Pengamatan dan Penilaian Keterampilan Melaksanakan

Prosedur Mengajar …….……….………………………………………. 115

4 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran ……………………………….. 117

5 Daftar Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Guru…………………….…. 122

6 Kuesioner untuk siswa ………………………………………………… 126

7 Kuesioner untuk guru ………………………………………………….. 131

Page 17: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

“Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat

penting”. Semua orang dari kalangan mana pun akan membenarkan pernyataan

ini. Berbekal pendidikan yang memadai dan seimbang antara unsur-unsur jasmani

dan rohani, duniawi dan ukhrowi, manusia akan dapat mengembangkan potensi

(fitrah) dirinya yang telah dianugrahkan oleh Allah SWT guna meningkatkan

harkat dan martabatnya.

Konferensi Pendidikan Islam Dunia I di Mekkah pada tahun 1977

merekomendasikan bahwa pendidikan harus dapat melayani seluruh pertumbuhan

manusia dalam segala aspek seperti spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmu

pengetahuan, bahasa, baik secara individu maupun secara kolektif dan memotivasi

semua aspek tersebut terhadap kebaikan pencapaian kesempurnaan (Autumn

Issue,1988:i)

Undang-Undang SISDIKNAS 2003 juga mengamanatkan hal yang senada.

Pada bab II pasal 3 dinyatakan sebagai berikut :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.

Untuk mencapai target hasil pendidikan yang sempurna dan bermartabat,

keseimbangan antara kebutuhan fisik dan non-fisik, duniawi dan ukhrowi sangat

perlu diperhatikan. Hasil Konferensi Pendidikan Islam Dunia dan amanat UU

SISDIKNAS di atas sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Mujadalah :

11 yang artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan

berilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Selain seimbang harus pula diperhatikan bahwa hendaknya pendidikan dapat

dimulai sejak dini . Manusia mengalami proses pendidikan berlangsung sejak dari

buaian sampai mendekati waktu ajalnya (life long education) yang dilihat dari segi

Page 18: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

2

kehidupan masyarakat dapat dikatakan sebagai sebuah proses yang tanpa akhir

(Arifin, 1987:33 ).

Sebagai aktivitas yang memerlukan waktu yang panjang, proses pendidikan

erat hubungannya berbagai faktor, baik internal dari dalam diri peserta didik

maupun eksternal. Proses pembelajaran, sumber daya manusia (pendidik), serta

lingkungan merupakan sebagian dari faktor-faktor pendukungnya. Proses ini harus

diterapkan di semua lingkungan tempat seorang anak tumbuh dan berkembang

yang dimulai dari pendidikan keluarga (informal), pendidikan sekolah (formal),

serta pendidikan di masyarakat (non-formal).

Keluarga merupakan institusi utama yang memiliki peran penting dalam

proses tumbuh kembang anak. Lingkungan fisik dan psikis yang diciptakan oleh

orang tua dibutuhkan sebagai pendukung keberhasilan belajar siswa. Di sekolah,

proses pembelajaran perlu memperhatikan segala sesuatu yang berada dari dalam

diri siswa (internal) maupun yang berada di luar diri siswa (eksternal). Faktor

internal siswa, baik fisik maupun psikis merupakan faktor utama, sedangkan

faktor eksternal yang sangat urgen dalam aktivitas pembelajaran seperti metode

dan media yang relevan serta fasilitas yang memadai pun perlu diperhatikan.

Selain hal tersebut dibutuhkan juga pendidik yang memiliki kompetensi

keilmuan, sikap dan keterampilan yang sesuai kebutuhan dan didukung oleh

peranserta keluarga dan masyarakat dalam hal pengamalan dan pemanfaatan

pengetahuan yang telah dicapai.

Pada kenyataannya tidak semua proses pendidikan berjalan baik serta

menghasilkan manusia yang bermartabat. Berbagai kendala dihadapi seiring

dengan laju perkembangan arus informasi dan globalisasi di segala bidang

kehidupan. Di satu sisi perkembangan arus informasi dan globalisasi membawa

dampak positif yaitu mempercepat perkembangan aspek kognitif serta

membangun fasilitas yang semakin canggih. Namun di sisi lain perkembangan

yang terlepas dari nilai-nilai dan norma agama, budaya serta moral bangsa

memberi dampak negatif dalam tindakan dan perilaku manusia.

Beberapa kendala dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia saat ini yaitu

menyangkut kendala teknis operasional. Penelitian Nasional Pendidikan (PNP)

pada tahun 1969 yang beranggotakan sekitar 100 pakar pendidikan Indonesia

Page 19: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

3

berhasil mengidentifikasi adanya delapan masalah pendidikan yang harus

menjadi perhatian yaitu sebagai berikut: (1) kebijakan pendidikan, (2)

perkembangan anak Indonesia, (3) guru, (4) relevansi pendidikan, (5) mutu

pendidikan, (6) pemerataan pendidikan, (7) manajemen pendidikan, dan (8)

pembiayaan pendidikan. Namun, setelah lebih dari 30 tahun penelitian tersebut

berlalu, upaya untuk melakukan perubahan belum banyak membuahkan hasil

(Tilaar, 2004:1).

Atas dasar permasalahan pendidikan di atas yang di antaranya adalah

perkembangan anak, guru, dan mutu pendidikan, maka tindakan operasional yang

dapat dilakukan adalah menyangkut peningkatan kualitas SDM. Pengelolaan

proses pembelajaran yang di antaranya adalah ketepatan dalam pemilihan metode

dan media pembelajaran, serta isi materi pelajaran, yang dapat membangun

seluruh aspek mental, spiritual serta psikomotor peserta didik sebagai bentuk

operasional dari pencapaian tujuan pendidikan yang holistik, mutlak diperlukan.

Untuk menyelenggarakan pendidikan yang holistik tersebut, diperlukan

proses pembelajaran yang dapat mengintegrasikan seluruh aspek dalam

pendidikan yang meliputi kognitif, afektif yang berlandaskan nilai-nilai dalam

ajaran agama, serta psikomotor siswa dalam satu kesatuan. Keberadaan sumber

daya manusia (pendidik) yang dapat menguasai keterpaduan tersebut sangat

dibutuhkan. Peran guru yang dapat menyentuh nilai-nilai moral yang terkandung

dalam setiap mata pelajaran dan mengkaitkannya dengan keimanan, akhlak serta

ibadah sangat diperlukan sebagai wujud usaha untuk mencapai tujuan Pendidikan

Nasional.

Untuk itu perlu disiapkan guru-guru yang memiliki kompetensi keilmuan

serta keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sehingga dapat menjalin

keterpaduan ilmu dalam satu kesatuan proses pembelajaran yang akan

menghasilkan para siswa yang beriman dan berilmu pengetahuan serta memiliki

sikap dan keterampilan yang positif dalam mengembangkan ilmunya pada masa

yang akan datang.

Kenyataan yang berkembang saat ini, usaha untuk menerapkan keterpaduan

proses pembelajaran baru diselenggarakan oleh sebagian kecil lembaga-lembaga

pendidikan khususnya lembaga swasta yang dikenal dengan Sekolah Islam

Page 20: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

4

Terpadu. Lembaga-lembaga ini berusaha memadukan nilai-nilai moral, keimanan

dan ketakwaan dalam setiap mata pelajaran sehingga dapat mencapai hasil

pembelajaran yang optimal. Sedangkan di sekolah umum pelajaran agama masih

diberikan secara terpisah dengan jumlah 3 jam pelajaran dalam sepekan.

Berdasarkan kenyataan di atas, seperti apakah hasil yang dicapai oleh siswa

di sekolah dengan suasana yang berbeda ? Maka penelitian ini diarahkan untuk

melihat perbedaan proses pembelajaran antara di SDIT dengan di SD Negeri serta

hubungan faktor-faktor internal dan eksternal siswa dengan prestasi belajar siswa,

baik prestasi akademik (kognitif dan psikomotor), maupun non-akademik

(afektif).

Page 21: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

5

Masalah Penelitian

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari lima

faktor pendidikan yaitu : (1) faktor tujuan , (2) faktor pendidik, (3) faktor anak

didik, (4) faktor alat, dan (5) faktor lingkungan. Sehubungan dengan itu, untuk

mengetahui target pencapaian hasil belajar siswa tidak dapat dilakukan hanya

dengan cara melihat salah satu faktor di atas, tetapi harus secara keseluruhan.

Untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti yang diamanatkan oleh UU

SISDIKNAS 2003 bab II pasal 3, langkah-langkahnya harus dimulai sejak dini,

yaitu perumusan tujuan serta penyelenggaraan proses pembelajaran yang

mengarah kepada pencapaian tujuan tersebut. Selain itu harus diperhatikan faktor-

faktor internal siswa baik fisik maupun psikis, serta faktor-faktor eksternal yaitu

peranserta serta keadaan keluarga sebagai lingkungan yang terdekat dengan siswa,

metode dan media pembelajaran serta interaksi antara siswa dengan guru.

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas maka dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan proses pembelajaran antara di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) ?

2. Adakah perbedan prestasi belajar antara siswa di SDIT dengan di SDN ?

3. Bagaimana hubungan antara faktor-faktor internal siswa SD terhadap

prestasi belajar ?

4. Bagaimana hubungan antara faktor-faktor eksternal dengan prestasi

belajar siswa ?

Page 22: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

6

Tujuan Penelitian

Dalam dunia pendidikan, usaha untuk mencapai hasil terbaik dapat

dilakukan melalui proses pembelajaran yang baik dengan memperhatikan

perbedaan karakteristik internal yang dimiliki oleh setiap anak.

Proses pembelajaran berlangsung di bawah kendali setiap guru. Kebijakan

guru untuk mendesain pembelajaran merupakan perwujudan dari kompetensi yang

dimiliki oleh masing-masing guru tersebut. Kompetensi guru sebagai pengelola

proses pembelajaran ini, akan mengantarkan siswa mencapai hasil belajar yang

diharapkan.

Sehubungan dengan itu maka penelitian ini ditujukan untuk memperoleh

gambaran yang lebih jelas mengenai proses pembelajaran yang berlangsung di

Sekolah Dasar Islam Terpadu dan Sekolah Dasar Negeri yang tidak terlepas dari

unsur internal siswa, unsur guru, serta peranserta orang tua. Secara lebih spesifik

penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

(1) Menemukan perbedaaan proses pembelajaran antara di Sekolah Dasar

Islam Terpadu (SDIT) dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN)

(2) Melihat perbedaan prestasi belajar antara siswa di SDIT dengan di SDN

(3) Menemukan hubungan antara faktor-faktor internal anak SD dengan

prestasi belajar

(4) Menemukan hubungan antara faktor-faktor eksternal dengan prestasi

belajar siswa

Page 23: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

7

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi kemajuan pendidikan khususnya di lingkungan tempat dilaksanakannya

penelitian. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam usaha-usaha perbaikan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan

andil yang besar terhadap hal-hal berikut ini :

(1) Bagi guru, dapat memberi masukan tentang seberapa jauh faktor-faktor

internal dan eksternal siswa berhubungan dengan prestasi belajar siswa,

sehingga dapat menjadi motivasi dalam usaha meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

(2) Bagi lembaga-lembaga pendidikan, dapat memberi masukan dalam

memilih pendekatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik

dan tingkat perkembangan peserta didik.

(3) Bagi para penyelenggara Pendidikan Keguruan, dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam usaha pengembangan kompetensi guru yang sesuai

dengan kebutuhan.

(4) Bagi masyarakat khususnya orang tua diharapkan dapat memberikan

wawasan tentang dukungan yang dapat diberikan kepada siswa dalam

usaha meningkatkan prestasi belajarnya

(5) Bagi pemerintah, dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam

penentuan kebijakan-kebijakan dalam usaha meningkatkan kualitas SDM

Pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Page 24: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

8

Definisi Istilah

Untuk memberikan batasan yang jelas dan memudahkan pengukuran maka

perlu dibuat definisi istilah yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data

pada penelitian ini. Istilah yang penting untuk diberikan definisi adalah yang

berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam

penyelenggaraan sebuah kegiatan pembelajaran yang dimulai dari pelaksanaan

appersepsi sampai kepada evaluasi. Proses pembelajaran yang menjadi

pembahasan dalam penelitian ini meliputi :

1) Tujuan Pembelajaran : adalah perumusan target yang ingin dicapai

setelah proses pembelajaran berakhir.

2) Appersepsi : adalah suatu kegiatan di awal kegiatan pembelajaran yang

mencoba mengkaitkan antara materi yang telah diberikan dengan materi

yang akan diberikan berikutnya.

3) Metode pembelajaran : adalah cara atau stategi yang digunakan guru

dalam menyampaikan pelajaran

4) Media pembelajaran : adalah alat-alat pendukung yang digunakan guru

dalam menyampaikan pelajaran

5) Interaksi antara siswa dengan guru, adalah suasana interaksi antara siswa

dengan guru yang terjadi di dalam sebuah proses pembelajaran.

2. Faktor internal siswa yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa baik

fisik maupun psikis. Faktor fisik meliputi :

1) Umur, adalah satuan usia dalam tahun yang dihitung sejak lahir sampai

siswa duduk di kelas VI Sekolah Dasar.

2) Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin antara siswa laki-laki dan

perempuan

Faktor psikis yang memiliki hubungan secara langsung terhadap prestasi

belajar yaitu:

1) Minat ialah kecenderungan siswa terhadap suatu obyek atau materi

pelajaran tertentu

Page 25: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

9

2) Motivasi ialah dorongan yang dimiliki oleh siswa sehingga mau

melakukan suatu kegiatan

3. Faktor eksternal siswa yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi :

1) Jarak antara rumah dan sekolah, jauhnya jarak yang ditempuh siswa dari

rumah ke sekolah dalam kilometer.

2) Pendidikan orang tua, merupakan latar belakang tingkat pendidikan orang

tua yaitu ayah dan ibu. Dikelompokkan menjadi 3 kategori berdasarkan

ketentuan Dinas Pendidikan yang tertera dalam UU Sisdiknas No 2 tahun

1989 yaitu :

• Pendidikan Dasar ( setingkat SD dan SMP )

• Pendidikan Menengah ( setingkat SMA )

• Pendidikan Tinggi ( Diploma dan Sarjana )

3) Pekerjaan ayah, bidang pekerjaan yang dijalankan oleh ayah

4) Status ekonomi keluarga, adalah kemampuan ekonomi keluarga dalam

kehidupan sehari-hari berdasarkan jenis pekerjaan orang tua.

4. Prestasi belajar siswa ialah kemampuan akademik dan non akademik yang

dimiliki oleh siswa yang ditunjukkan dalam hasil belajar. Prestasi belajar

meliputi tiga domain yaitu :

1) Prestasi kognitif ialah kemampuan intelektual seseorang yang

ditunjukkan melalui prestasi akademik yang dicapai. Prestasi yang

dimaksud adalah hasil Tes Uji Coba (TUC) Ujian Nasional ditambah

pelajaran Pendidikan Agama Islam :

(1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

(2) Bahasa Indonesia (BI)

(3) Matematika (Mtk)

(4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

(5) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

(6) Pendidikan Agama Islam (PAI)

2) Prestasi afektif ialah kemampuan seseorang untuk menentukan

sikap/penilaian terhadap suatu hal berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman yang dimilikinya. Indikator yang digunakan adalah :

(1) Mentaati tata tertib kelas

Page 26: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

10

(2) Menjaga kebersihan

(3) Mampu belajar bersama

(4) Bersikap sopan

(5) Aktif selama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

(6) Merapikan perlengkapan sendiri

(7) Belajar dengan tekun

(8) Berkata dengan baik

(9) Menyelesaikan tugas tepat waktu

(10) Mampu mengendalikan marah

3) Prestasi psikomotor merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan

gerakan atau keterampilan berdasarkan kematangan atau pengetahuan

yang dimilikinya. Indikator yang digunakan adalah nilai dalam bidang

studi Kerajinan Tangan dan Kesenian (KTK).

Page 27: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pembelajaran

Dalam Ketentuan Umum UU Sisdiknas 2003 pasal 1 nomor 20 dinyatakan

bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran dalam konteks

pendidikan formal merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar mulai dari perencanaan sampai kepada

evaluasi.

Rangkaian kegiatan tersebut meliputi tujuan yang dirumuskan dalam standar

kompetensi dan indikator pencapaian, penentuan materi pembelajaran, kegiatan

belajar mengajar, pemilihan metoda dan media yang akan digunakan, waktu yang

dibutuhkan serta evaluasi pembelajaran.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam berlangsungnya proses belajar

adalah kondisi internal siswa yang meliputi fisik dan psikis serta terjalinnya

interaksi antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini peranan guru sebagai figur

utama di sekolah sangat besar karena kedudukannya sebagai orang dewasa lebih

memiliki pengalaman, lebih memahami nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan.

Peranan siswa sebagai peserta didik lebih banyak menerima pengaruh dan sebagai

pengikut.

Najati (2000:174-205) mengemukakan bahwa metode belajar dalam Al-

Qur’an meliputi peniruan, pengalaman praktis serta berfikir, sedangkan prinsip-

prinsip belajar dalam Al-Qur’an meliputi 6 hal yaitu dorongan (motivasi),

pengulangan, perhatian, partisipasi aktif (active learning), distribusi belajar

(tenggang waktu untuk beristirahat) serta bertahap dalam merubah perilaku

(proses belajar bukanlah suatu pekerjaan yang instant). Dalam hal peniruan,

orang tua/pendidik merupakan figur utama yang akan dijadikan panduan oleh

anak didik dalam bertindak dan berperilaku, sehingga perilaku orang tua/pendidik

merupakan ujung tombak bagi pembentukan perilaku anak didik.

Bandura (1977:11-12) mengemukakan bahwa proses belajar meliputi

kegiatan yang terjadi melalui reciprocal interaction (hubungan timbal balik),

modeling (peniruan) dari orang dewasa kepada peserta didik, serta vicarious

Page 28: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

12

experience (pengalaman melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain). Lebih

jauh Bandura dan Walters (Mustafa,2005:1)) menyarankan bahwa kita belajar

banyak perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya penguat (reinforcement)

sekalipun yang kita terima. Kita bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui

pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang ditimbulkannya atas model

tersebut. Proses belajar semacam ini disebut "observational learning" -

pembelajaran melalui pengamatan. Di sinilah letak peran penting orang tua dan

guru sebagai teladan dan figur terbaik bagi anak-anak didiknya.

Berbeda dengan Bandura, Bloom (Winkle, 1987:170) mengemukakan

bahwa proses belajar tidak hanya melalui peniruan tetapi banyak aspek lain dari

individu yang menjadi kekuatan untuk belajar. Bloom menyatakan bahwa proses

pertumbuhan dan perkembangan manusia didukung oleh berbagai kemampuan

atau aspek-aspek kepribadian yang dimiliki oleh setiap manusia yaitu aspek

kognitif meliputi pengetahuan, penerapan, pemahaman, analisa sintesa dan

evaluasi; aspek afektif yang mencakup penerimaan, partisipasi, penentuan sikap,

organisasi dan pembentukan pola hidup; serta aspek psikomotorik yang mencakup

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang

kompleks, penyesuaian dan kreativitas.

Dalam bagian lain dikemukakan pula bahwa aspek dinamik-afektif manusia

memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas berdasarkan hasrat/

kehendaknya, tidak selalu merupakan hasil peniruan. Dengan demikian meskipun

secara sosial manusia cenderung pada peniruan seperti yang dikemukakan

Bandura di atas, tetapi dengan menggunakan kemampuan kognitif dan dinamik-

afektifnya manusia dapat mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak

melakukan suatu aktivitas. Dalam proses pendidikan hal ini merupakan hak

peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

Proses pembelajaran saat ini, yang disosialisasikan dengan nama Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) membuka peluang bagi siswa untuk dapat

mengembangkan kemampuan dirinya tersebut. Siswa merupakan subyek didik

yang memiliki peran aktif dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Proses ini dikenal

dengan sebutan student centered learning (pembelajaran terpusat pada siswa).

Page 29: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

13

Dalam proses belajar ini siswa lebih dihargai pribadinya sebagai manusia yang

memiliki kehendak sebagaimana yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers (1969).

Rogers (1969) lebih menekankan kepada grup/kelas bukan berorientasi pada

kebebasan pribadi, artinya dengan membuat iklim belajar yang bebas sehingga

para pelajar termotivasi serta dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya

dengan nyaman . Teori ini lebih mementingkan aspek non biologis, yaitu

eksplorasi pikiran dan perhatian pelajar.

Interaksi yang terjalin antara siswa dengan lingkungannya lebih beralasan

karena siswa mau menjalin interaksi tersebut serta karena stimulus positif yang

diberikan oleh guru. Dengan demikian siswa dapat lebih banyak memperoleh

pengalaman belajar yang berkesan sehingga akan bertahan lebih lama dalam

ingatannya. Kondisi ini memungkinkan siswa untuk memperoleh prestasi yang

lebih baik ketimbang siswa yang hanya duduk diam dan mendengarkan.

Najati (2000:203) mengemukakan bahwa praktek tidak hanya penting

dalam mempelajari keahlian yang bercorak gerakan saja, tetapi juga dalam ilmu-

ilmu teoritis dan dalam mempelajari perilaku moral, keutamaan, nilai-nilai dan

tata krama perilaku sosial. Lebih lanjut dikemukakan hasil suatu kajian

eksperimental, bahwa orang-orang yang membaca sendiri huruf dan kalimat yang

ada di hadapannya lebih cepat dalam menghafalnya ketimbang orang-orang lain

yang hanya mendengarkan pelatih membacakan huruf dan kalimat itu dan pada

saat yang sama melihat huruf dan kalimat itu di layar film yang ada di depan

mereka.

Terkait dengan hasil eksperimen di atas, Maslow (Mangkunegara, 2000:94)

memberikan 5 klasifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi berdasarkan prioritas

tuntutannya yaitu :

1. Kebutuhan faal (materi), yaitu kebutuhan fisiologis agar manusia bisa

hidup, misalnya : makan, minum, pakaian, perumahan dan kesehatan

2. Kebutuhan rasa aman, misalnya : mengunci rumah, berjalan di tempat

yang aman, menyimpan barang-barang berharga dengan baik, dan lain-lain

3. Kebutuhan sosial, sayang menyayangi, misalnya : berumah tangga,

bergaul dengan orang lain, berteman, saling mengunjungi, dan lain-lain.

Page 30: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

14

4. Kebutuhan untuk dihargai, misalnya : dihormati, menunjukkan egonya,

menjaga harga dirinya, dan lain-lain

5. Kebutuhan akan realisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menunjukkan

keberadaan diri dan kemampuannya.

Konsep ini menyatakan bahwa jika kebutuhan yang paling urgen yaitu pada

tingkat pertama belum terpenuhi, maka individu tidak akan melangkah untuk

memenuhi kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Dalam perkembangan ilmu

pendidikan yang sesuai dengan rumusan hasil Konferensi Pendidikan Islam

(1977) dan tujuan Pendidikan Nasional, maka konsep Maslow di atas perlu

dilengkapi dengan pemenuhan kebutuhan spiritual (kebutuhan akan adanya

Tuhan). Kebutuhan ini akan merupakan bagian integral dari tiap-tiap tingkatan

kebutuhan di atas, tidak mendahului satu dengan yang lainnya.

Sehubungan dengan proses belajar, maka kebutuhan pada tingkat keempat

dan kelima menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh para pendidik dan

orang tua sehingga para siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang

memadai. Percobaan seperti dikemukakan oleh Najati di atas cukup membuktikan

pentingnya partisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang didasarkan atas suri

tauladan (contoh) yang baik dari pendidik dan orang tua.

Peran aktif siswa dalam pembelajaran ini sudah dikembangkan dalam

sebuah metode pembelajaran yang dikenal dengan Quantum Learning (Belajar

Sukses) dan Quantum Teaching (Mengajar Sukses) yang diluncurkan oleh Bobbi

DePorter, dkk (1999). Dalam metode ini siswa sungguh-sungguh dihargai dan

diakui eksistensinya, dikembangkan kemampuan intelegensinya, disentuh

emosinya, sehingga tumbuh kreativitas dan rasa percaya diri yang dapat

membantunya menuju keberhasilan belajar.

Selain partisipasi aktif dari para siswa, prinsip pengajaran yang efektif

adalah penggunaan pendekatan atau metode dan media yang bervariasi,

"pendekatan multi metode-multi media". Dengan menggunakan metode dan media

yang bervariasi, perbedaan individual siswa dapat terlayani, di samping

pembelajaran menjadi lebih menarik karena sering terjadi pergantian kegiatan

(Sukmadinata, 2004:197).

Page 31: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

15

Guru sebagai motivator (pendorong), desainer (perancang), fasilitator

(penyedia bahan dan peluang belajar), katalisator (penghubung), guidance

(pemandu) serta penunjuk di mana informasi itu berada dan bagaimana

memahami dan menyajikan hasil informasi tersebut, dan sebagai evaluator

(penilai) serta justificator (pembenar) dalam perannya, hanya menyiapkan sebuah

rencana pembelajaran yang sesuai dengan kapasitas siswa, memberikan arahan

kepada siswa untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang

telah dipersiapkannya. Untuk dapat melaksanakan tugas ini diperlukan

keterampilan dan kreativitas dalam mendesain proses pembelajaran sehingga

hasilnya maksimal.

Sehubungan dengan fungsi guru di atas, Hamalik (2004:73) mengemukakan

tentang beberapa hal penting yang harus dikuasai dan dilakukan oleh guru dalam

proses pembelajaran, sebagai berikut :

1. Menguasai landasan kependidikan

2. Menguasai bahan pengajaran

3. Menyusun program pengajaran

4. Melaksanakan program pengajaran

5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Sardiman (2001:48) mengemukakan bahwa secara makro guru dituntut

untuk dapat mengorganisasikan komponen-komponen yang terlibat di dalam

proses belajar-mengajar, sehingga diharapkan terjadi proses pengajaran yang

optimal. Sebagai visualisasi dapat dilihat dalam gambar 1. berikut :

2

1 4 5 6

3

Gambar 1. Proses Pembelajaran

Instrumental input/

masukan alat

Raw input/ masukan

mentah

Proses pengajaran Hasil

langsung

Hasil

akhir

Lingkungan

Page 32: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

16

Keterangan :

1. Masukan mentah : siswa/subyek belajar

2. Masukan alat : terdiri dari tenaga, fasilitas, kurikulum, sistem administrasi dan lain-lain.

3. Lingkungan, termasuk antara lain keluarga, masyarakat dan sekolah.

4. Proses pengajaran : merupakan proses interaksi antara unsur raw input, instrumental

input dan juga pengaruh lingkungan.

5. Hasil langsung : merupakan tingkah laku siswa setelah belajar melalui proses belajar-

mengajar, sesuai dengan materi/bahan yang dipelajarinya.

6. Hasil akhir : merupakan sikap dan tingkah laku siswa setelah ada di masyarakat.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diperlukan peningkatan aktivitas

dan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya hasil pembelajaran terbaik

adalah yang diperoleh melalui pengalaman. Namun dalam pelaksanaannya sering

kali tidak disadari, bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik. Guru pada umumnya

kurang menyenangi situasi di mana peserta didik banyak bertanya mengenai hal-

hal yang berada di luar konteks yang dibicarakannya (Mulyasa, 2004:106).

Gibbs (Mulyasa, 2004:106) mengemukakan bahwa berbagai penelitian

menyimpulkan bahwa kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi

kepercayaan, komunikasi yang bebas, penghargaan diri dan pengawasan yang

tidak terlalu ketat. Hasil penelitian tersebut dapat ditransfer dalam proses

pembelajaran.

Widada (Mulyasa, 2004:107) mengemukakan bahwa di samping penyediaan

lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut :

1. Self esteem approach (pengembangan kesadaran akan harga diri).

2. Creative approach (mengembangkan problem solving, brainstorming,

inquiry dan role playing).

3. Value clarification and moral development approach (pengembangan

potensi pribadi melalui pendekatan holistik dan humanistik menuju self

actualization..

4. Multiple talent approach (pengembangan seluruh potensi peserta didik).

5. Inquiry approach (pengembangan potensi untuk menemukan konsep

atau prinsip ilmiah).

6. Pictorial ridle approach (pendekatan untuk mengembangkan motivasi

dan minat peserta didik).

Page 33: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

17

7. Synetics approach (mengembangkan kompetensi peserta didik untuk

membuka intelegensi dan kreativitasnya).

Melalui metode yang dapat mengembangkan seluruh kompetensi siswa,

pengembangan potensi diri siswa berjalan lebih cepat dari pada proses yang

selama ini digunakan di sekolah-sekolah yang masih cenderung bersifat teacher

centered. Di sekolah yang menggunakan pendekatan seperti dikemukakan Widada

di atas, serta didukung dengan pendekatan individual, emosional dan spiritual,

para siswa berkembang lebih cepat, aktif, kreatif serta kritis dalam menyikapi

sesuatu hal. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik siswa yang memang

sedang berkembang pesat.

Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila dirancang

sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta memenuhi komponen-

komponen pembelajaran yang meliputi tujuan, materi, kegiatan, pendekatan

pembelajaran yang digunakan, metode dan media yang disesuaikan serta evaluasi

yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu hal penting yang tidak

boleh diabaikan adalah bahwa diperlukan ketulusan dan kreativitas guru untuk

mendesain suasana belajar yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan

senang, sehingga materi pelajaran lebih mudah diserap.

Proses pembelajaran yang bersifat student centered memberi peluang

kepada para siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Kegiatannya

tidak terpusat pada materi tetapi pada proses sebagaimana dikemukakan oleh

pakar pendidikan Islam Mahmud Yunus (1992:72) bahwa penguasaan terhadap

metodologi pengajaran lebih penting dari pada pemberian materi pelajaran (al-

thariqah ahamm min al-madah). Materi yang sama apabila disampaikan dengan

metode yang berbeda maka akan diperoleh hasil yang berbeda pula.

Namun demikian, keseimbangan antara materi (isi) dan proses tetap harus

menjadi perhatian mengingat kedua kompenen tersebut sangat penting dan

berhubungan sangat erat. Perhatian terhadap isi bertujuan agar para siswa

memiliki bekal pengetahuan yang cukup, sedangkan perhatian terhadap proses

bertujuan agar para siswa merasakan suasana yang menyenangkan ketika belajar

sehingga memperoleh kemudahan dalam menyerap dan memahami isi.

Page 34: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

18

Sehubungan dengan usaha pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional secara

holistik, maka penanaman nilai-nilai spiritual (iman dan taqwa) dalam proses

pembelajaran sudah merupakan sebuah kebutuhan yang harus mendapat perhatian.

Penyelenggaraan kurikulum terpadu yaitu keterpaduan antara Iptek (Imu

pengetahuan dan teknologi) dan Imtaq (Iman dan Taqwa) sangat relevan dengan

bab II pasal 3 UU Sisdiknas. Melalui keterpaduan ini dirancang sebuah prestasi

belajar siswa yang tidak hanya mengedepankan satu aspek saja yaitu kognitif,

tetapi keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sekaligus

internalisasi nilai-nilai dalam ajaran agama dalam satu kesatuan proses dan hasil

yang utuh dan terkendali.

Shariati (Agustian, 2001:xviii) mengemukakan bahwa manusia adalah

makhluk dua-dimensional yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan

kepentingan dunia-akhirat. Oleh sebab itu manusia harus memiliki konsep

duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensia yang baik (EQ / Emotional

Quotient plus IQ / Intellegence Quotient) dan penting pula penguasaan rukhiyah

vertikal atau Spiritual Quotient (SQ).

Pendapat Shariati bahwa manusia memiliki kebutuhan akan keberadaan

Tuhan di atas sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raaf

: 172 yang artinya sebagai berikut :

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak

Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa

mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka

menjawab : “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami

lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan :

“Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

terhadap (keesaan Tuhan)”.

Saat ini proses pembelajaran dengan pendekatan active learning yang

diperkaya dengan pembinaan emosi dan spiritual baru diterapkan di sekolah-

sekolah tertentu, khususnya Sekolah Islam Terpadu (SIT). Di sekolah-sekolah ini

SDM-nya dibekali dengan wawasan yang cukup melalui penyelenggaraan

pelatihan secara periodik. Materi pelajaran diberikan secara terpadu, maksudnya

adalah materi-materi pelajaran umum disampaikan melalui pendekatan emosional

spiritual dengan menyentuh aspek keimanan dan ketakwaan serta pembentukan

akhlak siswa.

Page 35: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

19

Guru yang berfungsi sebagai fasilitator, motivator, katalisator, serta

mediator membawa siswa untuk mengenal Sang Pencipta serta melaksanakan

ajaran-ajaran-Nya melalui ilmu pengetahuan dan pengalaman. Proses ini

dilakukan untuk memberi makna pada materi pelajaran, dihubungkan dengan

nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan agama.

Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Dalam psikologi perkembangan masa anak memasuki sekolah dasar

dikategorikan pada usia 6 -12 tahun disebut sebagai masa bersekolah. Dalam hal

perkembangan intelektual, Piaget (Hurlock,1992:162) menyebutnya sebagai masa

concrete operations (operasional konkrit). Masa saat konsep yang pada awal masa

kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar sekarang menjadi konkrit dan

tertentu. Oleh sebab itu pembelajaran pada masa ini mengharuskan para pendidik

untuk memperagakan dan memberi contoh konkrit, sehingga anak memperoleh

kejelasan dari apa yang ingin dicapai guru.

Pada usia ini anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang

dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan masa

dewasanya. Oleh sebab itu peletakan dasar pengetahuan yang tepat melalui

stimulasi positif dari pendidik sangat dibutuhkan. Para pendidik juga memandang

periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi, suatu masa saat

anak membentuk kebiasaan sukses, tidak sukses atau sangat sukses.

Hurlock (1992:166) mengemukakan bahwa kebiasaan anak untuk bekerja di

bawah, di atas atau sesuai dengan kemampuannya cenderung menetap sampai

dewasa. Penelitian telah membuktikan bahwa tingkat perilaku berprestasi pada

masa kanak-kanak mempunyai korelasi yang tinggi terhadap perilaku berprestasi

pada masa dewasa. Hal ini akan terjadi tidak hanya di bidang akademik tetapi di

bidang-bidang lain pun akan demikian.

Kebiasaan ini menuntut para pendidik untuk peka terhadap perilaku anak

sedini mungkin, sehingga apabila ditemukan anak didik berada pada kebiasaan

yang kurang baik dapat segera diantisipasi. Para pendidik dapat membimbing dan

mengarahkan anak didik untuk melakukan kebiasaan yang baik, minimal sesuai

Page 36: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

20

dengan kemampuan yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kesuksesan di masa

datang dapat dirancang dari sekarang.

Havighurst (1974:19) mengemukakan bahwa periode ini ditandai dengan

tiga karakteristik yang memberinya dorongan kuat untuk keluar kepada

lingkungan yang lebih luas. Ketiga karakteristik tersebut adalah : (1) kepercayaan

diri seorang anak untuk keluar dari rumah menuju kepada peer group-nya, (2)

kepercayaan secara fisik untuk masuk ke dalam dunia permainan dan

keterampilan yang memerlukan kekuatan fisik (otot), dan (3) kepercayaan mental

untuk memasuki dunia orang dewasa berupa konsep-konsep, logika, simbolisme

dan komunikasi.

Havighurst mengemukakan bahwa tugas-tugas perkembangan pada periode

ini yang akan menjadi modal dasar bagi perkembangannya untuk berprestasi di

masa yang akan datang. Tugas perkembangan tersebut meliputi :

1. Mempelajari keterampilan fisik yang dibutuhkan untuk bermain.

2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang

sedang tumbuh.

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.

4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.

5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,

menulis dan berhitung.

6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan

sehari-hari.

7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.

8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-

lembaga.

9. Mencapai kebebasan pribadi.

Namun demikian, sekalipun setiap manusia ingin menguasai segala tugas

perkembangannya dengan tepat, pada kenyataannya tidak semua orang dapat

mencapainya. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi penguasaan

tugas-tugas perkembangan yaitu :

1. Yang menghalangi

• Tingkat perkembangan yang mundur

Page 37: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

21

• Tidak adanya kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas

perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk menguasainya

• Tidak ada motivasi

• Kesehatan yang buruk

• Cacat tubuh

• Tingkat kecerdasan yang rendah

2. Yang membantu

• Tingkat perkembangan yang normal atau diakselerasikan

• Adanya kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan dan

adanya bimbingan untuk menguasainya

• Motivasi

• Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh

• Tingkat kecerdasan yang tinggi

• Kreativitas

Tugas-tugas perkembangan menurut Havighurst tersebut, pada poin 1 (satu)

sampai dengan poin 8 (delapan) merupakan tahap-tahap perkembangan yang

wajar pada anak, namun perlu dicermati pada tugas perkembangan poin 9

(sembilan). Sebagai bangsa yang beragama dan bermoral hendaknya para orang

tua dan pendidik (guru) mewaspadai kebebasan yang dikehendaki oleh anak

sehingga tidak keluar dari ruang lingkup tatanan sosial, moral dan agama.

Melihat tugas-tugas perkembangan seperti dikemukakan di atas, selayaknya

orang tua dan pendidik berusaha sebaik-baiknya untuk dapat memberi

kesempatan dan dukungan agar anak dapat mempelajari dan melaksanakan tugas-

tugas perkembangannya dengan tepat serta menghindarkan anak dari faktor-faktor

yang menghambat.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor

intelegensi semata. Hasil penelitian menyatakan bahwa setinggi-tingginya, IQ

menyumbang 20 persen saja bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam

Page 38: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

22

hidup, maka yang 80 persen diisi oleh kekuatan-kekuatan lain (Golemen,

1997:44).

Kekuatan-kekuatan lain tersebut dapat berupa kesehatan fisik, kondisi

emosi yang dapat menggambarkan kesiapan siswa dalam menghadapi berbagai

hambatan dalam belajar, keseluruhan proses pembelajaran, juga termasuk kondisi

spiritual yang dapat menjadi motivasi yang sangat kuat sehingga seseorang mau

berusaha mencapai kesuksesan dengan cara yang baik dan benar. Kekuatan-

kekuatan tersebut dapat menjadi positif manakala diberikan arahan dan bimbingan

oleh pendidik.

Goleman (1997:45) juga mengemukakan bahwa yang mendukung

kesuksesan belajar adalah kecerdaan emosional yang memiliki ciri-ciri seperti

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi;

mengendalikan dorongan hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan

kemampuan berfikir; berempati dan berdo’a. Kemampuan tersebut dapat

dikembangkan pada anak-anak, apabila diupayakan terus menerus untuk

mengajarkannya.

Syah (1995:87) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal siswa, faktor eksternal

siswa dan faktor pendekatan belajar yang digunakan oleh siswa.

1. Faktor internal yaitu segala sesuatu yang berasal dari dalam diri siswa.

Faktor ini meliputi dua hal yaitu : (a) aspek fisiologis, yaitu kondisi umum

jasmani siswa. Kondisi tubuh siswa yang lemah, sedang dalam keadaan

tidak sehat, dapat menurunkan kualitas kemampuan siswa sehingga materi

yang dipelajari tidak dapat diserap dengan baik. (b) aspek psikologis, yaitu

kondisi psikis siswa yang di antaranya meliputi tingkat dan tipe

kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi.

2. Faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri siswa yang

turut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Faktor eksternal ini

meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial yang meliputi faktor

alam serta instrumen. Faktor sosial adalah lingkungan keluarga, sekolah

dan masyarakat sedangkan non sosial meliputi faktor alam, yaitu kondisi

alam yang berupa cuaca atau iklim, dan faktor instrumen meliputi

Page 39: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

23

kurikulum, program, sarana (fasilitas) . ‘Ulwan (1990:35) menyatakan

bahwa selamatnya masyarakat serta kuat dan kokohnya bangunan tidak

terlepas dari sehatnya anggota masyarakat dan cara mempersiapkannya.

Pernyataan ini mengandung makna bahwa kondisi masyarakat yang sehat

yaitu terdidik, berakal dan bijak turut mempengaruhi keberhasilan sebuah

usaha pendidikan

3. Pendekatan Belajar. Pendekatan ini sangat berkaitan erat dengan motivasi

belajar siswa. Pendekatan belajar yang dimaksud meliputi ;

(1) Surface yaitu pendekatan permukaan. Maksudnya adalah siswa belajar

hanya berorientasi untuk mencapai kelulusan semata. Siswa memiliki

pendekatan belajar ini pada umumnya motivasi belajarnya rendah,

berapa pun hasil yang dicapai tidak terlalu penting meskipun hanya

dapat mencapai kelulusan dengan nilai minimal. Belajar bagi para

siswa di wilayah ini hanya merupakan pemenuhan kewajiban yang

harus dilakukan oleh anak pada usia sekolah serta memenuhi

keinginan orang tua.

(2) Deep yaitu pendekatan mendalam. Maksudnya adalah siswa belajar

dengan motivasi ingin mendalami pengetahuan karena merasa

membutuhkannya. Pendekatan ini berdampak kepada hasil belajar

yang biasanya cenderung baik karena diawali dengan motivasi yang

baik. Siswa yang melakukan pendekatan belajar ini biasanya telah

memiliki motivasi intrinsik yang cukup baik. Ia faham dengan makna

belajar bagi pemenuhan kewajiban terhadap Tuhan karena belajar pun

dapat menjadi ibadah dan secara sosial belajar dapat pula

meningkatkan kualitas hidupnya dalam masyarakat demi menjelang

masa depannya (Q.S. Al-Mujadalah :11)

(3) Achieving yaitu pendekatan kemampuan tinggi. Pendekatan ini

dilakukan oleh siswa dengan target mencapai hasil setinggi-tingginya

karena ada ambisi tertentu yang ingin diraih. Sisi positif dari

pendekatan ini adalah siswa akan berusaha sebaik-baiknya demi

mencapai prestasi terbaik, misalnya dengan harapan dapat diterima di

perguruan tinggi terbaik dan memperoleh pekerjaan di sebuah instansi

Page 40: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

24

yang dapat memberinya jabatan serta kesejahteraan besar. Pendekatan

jenis ini memiliki dampak negatif yaitu apabila siswa gagal meraih

ambisinya maka dapat berakibat terjadinya depresi yang

membahayakan kelangsungan pendidikan dan masa depannya.

Faktor yang dominan dalam mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam

belajar berbeda antara seorang siswa dengan siswa yang lain. Tentang pendekatan

belajar yang digunakan seseorang juga tergantung pada apakah motivasi

belajarnya termasuk intrinsik atau ekstrinsik. Faktor motivasi tersebut juga

merupakan pengaruh dari pola didik yang diterapkan oleh orang tua dan guru

kepada anak didik.

Proses pembelajaran yang dikondisikan dengan memperhatikan tujuan

secara universal, memperhatikan berbagai kebutuhan siswa serta ditunjang

dengan kompetensi profesional dari seorang pendidik maka akan membuahkan

hasil yang baik. Sebaliknya jika proses pembelajaran hanya memperhatikan salah

satu aspek dari seluruh aspek mental yang dimiliki siswa maka hasil yang akan

diperolehnya pun tidak akan dapat mencapai tujuan universal yang telah

ditetapkan.

Akibatnya hasil pendidikan menjadi tidak seimbang, di satu sisi terbangun

kemampuan siswa yang tinggi, tetapi sisi-sisi lain tidak tersentuh. Hal ini akan

menjadi penyebab kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan tidak mencapai

apa yang diharapkan yaitu manusia yang bermartabat, yang berakhlak mulia dan

berilmu pengetahuan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam UU Sisdiknas

2003.

U m u r

Umur bagi seorang anak Sekolah Dasar, menggambarkan kesiapan mental

dan kematangan dalam belajar. Secara logika, dengan bertambahnya umur

seorang siswa, maka bertambah tingkat kematangan dan kesiapan mental dalam

belajar yang sesuai dengan jenjang kelas yang ditempuhnya.

Dalam UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003 Bab 7 Pasal 34 tentang Wajib

Belajar disebutkan bahwa : "Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat

mengikuti program wajib belajar."

Page 41: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

25

Padmowihardjo (1994:36) menyatakan bahwa umur bukan merupakan

faktor psikologis, tetapi apa yang diakibatkan oleh umur adalah faktor psikologis.

Disebutkan bahwa terdapat dua faktor yang menentukan kemampuan seseorang

berhubungan dengan umur. Pertama, adalah mekanisme belajar dan kematangan

otak, organ-organ sensual, dan otot organ-organ tertentu. Kedua, adalah

akumulasi pengalaman dan bentuk-bentuk proses belajar yang lain. Dengan

demikian umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan aktivitas

otak dan otot manusia.

Secara psikologis, para ahli psikologi pun menyatakan bahwa umur yang

dianggap matang secara mental untuk memasuki jenjang SD ini adalah 6 tahun.

Hurlock (1992:146) mengatakan bahwa hal yang wajib untuk anak berusia enam

tahun di Amerika adalah masuknya anak ke kelas satu SD. Hurlock juga

menyatakan bahwa pada umur tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar

pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada

kehidupan dewasa, dan mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu, baik

keterampilan kurikuler maupun ekstra kurikuler.

Jenis Kelamin

Terdapat perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan, baik secara

fisik maupun psikis. Dalam hal fisik, laki-laki memiliki postur, daya tahan dan

kekuatan tubuh yang lebih besar dibandingkan perempuan. Hal ini sudah

dirasakan bahkan oleh anak-anak sendiri. Nolan (1977; Hurlock, 1992:167)

menyatakan : "Secara diam-diam anak-anak belajar dari televisi bahwa anak laki-

laki lebih berharga dari pada anak perempuan." Anggapan tersebut merupakan

stereotip yang berkembang di masyarakat secara turun temurun. Di sisi lain, anak

perempuan dengan kelemah lembutan fisiknya, memiliki kekuatan lain yang tidak

dimiliki oleh laki-laki dalam tugas-tugas tertentu.

Dalam hal psikis, proses kematangan anak perempuan cenderung lebih

cepat dari pada anak laki-laki. Hal ini seiring dengan percepatan pertumbuhan

fisiknya yang mana pada masa anak-anak menjelang remaja, secara fisik anak

perempuan lebih cepat pertumbuhannya.

Page 42: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

26

Selain perbedaan fisik dan psikis tersebut, juga terdapat perbedaan tingkah

laku yang mencolok antara anak laki-laki dan perempuan. Di rumah atau pun di

sekolah, anak laki-laki lebih sering melanggar peraturan dari pada anak

perempuan. Hal ini dapat disebabkan karena mereka merasa dirinya lebih kuat dan

juga pada umumnya orang tua lebih memberi kebebasan dalam bergerak kepada

anak laki-laki.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat (Hurlock, 1992:167) tentang

perilaku masalah anak di sekolah menunjukkan buruknya perilaku anak laki-laki

dari pada anak perempuan dalam hal penyesuaian diri dan perhatian yang kurang

dari rata-rata. Hal ini merupakan keadaan yang dapat berdampak terhadap prestasi

belajarnya.

M i n a t

Dalam kehidupan manusia akan selalu berkomunikasi atau berhubungan

dengan orang lain, benda, situasi atau aktivitas-aktivitas yang terdapat di

sekitarnya. Dalam berhubungan tersebut ada kemungkinan individu bersikap

menerima, membiarkan atau menolaknya. Apabila individu tersebut menaruh

minat, maka ia akan menyambut dan bersikap positif terhadap obyek tersebut dan

melanjutkan dengan hubungan lebih jauh. Namun jika tidak berminat maka ia

cenderung akan menghindarinya dan bersikap negatif terhadap obyek tersebut.

Shaleh & Wahab (2004:262) menyatakan secara sederhana, minat dapat

diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak

terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut

dengan disertai perasaan senang.

Crow & Crow (Shaleh & Wahab,2004:264) berpendapat ada tiga faktor

yang menjadi timbulnya minat yaitu :

1. Dorongan dari dalam diri individu, misalnya dorongan untuk makan,

rasa ingin tahu terhadap sesuatu

2. Motif sosial, misalnya minat terhadap pakaian timbul karena adanya

persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

Bila seseorang memperoleh sukses pada suatu aktivitas, maka akan

Page 43: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

27

menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat

terhadap aktivitas tersebut.

Hurlock (1992:107) membahas bahwa minat yang berkembang pada anak

usia sekolah sangat mempengaruhi perilaku tidak saja selama periode ini tetapi

juga sesudahnya. Menurutnya minat yang muncul dalam tingkah laku anak tidak

dapat diabaikan begitu saja. Minat yang muncul pada akhir masa kanak-kanak

dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas cita-cita. Misalnya saja

seorang anak yang menaruh minat pada masalah kesehatan dan fungsi

tubuh manusia, akan bercita-cita menjadi perawat atau dokter.

2. Minat dapat dan memang berfungsi sebagai pendorong yang kuat.

3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang .

Misalnya anak yang berminat pada pelajaran matematika akan berusaha

keras untuk mendapat nilai baik dalam mata pelajaran itu, sedangkan anak

yang kurang berminat cenderung kurang berhasil pada bidang ini.

4. Minat yang terbentuk pada masa kanak-kanak sering kali menjadi minat

seumur hidup karena minat menimbulkan kepuasan. Anak cenderung

mengulang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan minatnya dan

dengan demikian menjadi kebiasaan yang dapat menetap sepanjang hidup.

Misalnya minat melukis atau minat pada musik bag orang dewasa

biasanya berasal dari minat pada masa kanak-kanaknya.

Minat-minat yang umum pada masa kanak-kanak yang dikemukakan oleh

Hurlock yaitu minat terhadap penampilan, pakaian, nama dan julukan, agama,

tubuh manusia, kesehatan, seks, sekolah, pekerjaan masa depan, simbol status dan

otonomi diri. Minat-minat tersebut semuanya dapat mengarah kepada tercapainya

cita-cita yang berhubungan dengan perilaku mereka ketika masa kanak-kanak.

Demikian pula halnya dalam kegiatan belajar di sekolah, biasanya setiap

siswa menunjukkan adanya minat terhadap salah satu bidang studi atau rumpun

bidang studi, dan juga terhadap kegiatan ekstrakurikuler tertentu. Minat tersebut

akan berpengaruh terhadap prestasi belajar karena dengan minat yang kuat

mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan bersungguh-sungguh.

Page 44: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

28

Motivasi

Stanford (Mangkunegara, 2000:93) mengemukakan definisi motivasi adalah

sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

Motivasi dapat pula diartikan sebaga energi untuk membangkitkan dorongan

dalam diri

Dalam kehidupan, sering didapatkan manusia yang melakukan pekerjaan

dengan bersungguh-sungguh, tetapi banyak pula yang santai, bahkan tidak sedikit

yang tidak berbuat apa pun. Dengan demikian, maka akan berbeda pula sesuatu

yang diperoleh, tergantung kepada seberapa besar tingkat usaha yang

dilakukannya. Hal itu disebabkan karena adanya motivasi dalam diri seeorang.

Sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh para siswa di

sekolah, Padmowihardjo (1994:52), mengemukakan bahwa motivasi belajar

adalah setiap usaha yang dilakukan untuk menimbulkan motif pada diri seseorang

untuk belajar.

Dalam sebuah Studi Motivasi McClelland (Mangkunegara, 2000:97)

mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia yaitu :

1. Need for Achievment, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan

refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah.

2. Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan

dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain,

tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

3. Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan

refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh

terhadap orang lain.

Berkaitan dengan prestasi akademik, dari ketiga motivasi tersebut yang

paling menopang adalah motivasi berprestasi, karena motivasi ini dilandasi oleh

persaingan di antara teman untuk memperoleh nilai yang tinggi.

Motivasi berprestasi sebagai motivasi yang mendorong individu untuk

mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan (standard

of excellence). Ukuran keunggulan ini dapat berupa prestasinya sendiri

sebelumnya, dapat pula berupa prestasi orang lain. Apabila individu

menggunakan prestasinya sendiri di masa lampau sebagai ukuran keunggulan

Page 45: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

29

yang dipakai, maka ukuran keunggulan ini disebut “autonomous standards”, dan

bila memakai prestasi orang lain sebagai ukuran keunggulan disebut “social

comparision standard”.

Menurut McClelland motivasi berprestasi adalah usaha gigih untuk

mencapai keberhasilan dalam segala aktivitas kehidupan. Selain itu McClelland

juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai “standar of excellent”. Motivasi

berprestasi merupakan kecenderungan dalam individu untuk mencapai prestasi

secara optimal.

Motivasi berprestasi merupakan hasil belajar yang diperoleh dari

pengalaman emosional, terutama berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan

sesuatu secara sempurna. Timbulnya motivasi berprestasi adalah dari lingkungan

keluarga, di mana pola asuh, gaya hidup, cara orang tua mendidik, serta latar

belakang pendidikan orang tua memberi pengaruh pada timbulnya motivasi

berprestasi.

McClelland (1953:68) mengemukakan bahwa latar belakang keluarga

mempengaruhi pembentukan motivasi berprestasi anak. Motivasi berprestasi

kemudian berkembang terus setelah individu berinteraksi dan mendapat

pengalaman dari lingkungan yang lebih luas, dan motivasi akan berkembang

dengan cepat setelah seseorang merasa terus berkompetisi dengan orang lain.

Maka faktor persaingan sangat berperan dalam perkembangan motivasi

Rohwer (Mangkunegara, 2000:84) mengemukakan dua jenis motivasi

yaitu :

1. Motivasi intrinsik berasal dari dorongan untuk bertindak secara efisien

dan kebutuhan untuk berprestasi secara baik (excellence). Komponen

motivasi berprestasi intrinsik adalah sebagai berikut :

(1) Dorongan ingin tahu

Rasa ingin tahu yang kuat mampu mendorong seseorang untuk

melaksanakan tugas yang menantang dan sulit, tetapi mampu untuk

diselesaikan. Dan ini merupakan ciri orang yang memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi. Sedangkan orang yang memiliki motivasi

berprestasi rendah cenderung memiliki rasa ingin tahu yang rendah

dan untuk menyelesaikan tugas yang sulit cenderung tidak selesai.

Page 46: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

30

Kemampuan menyelesaikan tugas yang sulit merupakan cerminan

dorongan rasa ingin tahu yang berasal dalam diri (intrinsik)

(2) Tingkat Aspirasi

Tingkat aspirasi seseorang turut menentukan tingkat motivasi dalam

belajar. Level aspirasi merupakan perkiraan standar diri mengenai

perasaan berhasil atau gagal dalam melakukan sesuatu. Seseorang

yang memperkirakan dirinya berhasil melakukan sesuatu tujuan akan

berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Orientasi keberhasilan dan

kegagalan sangat penting bagi setiap mahasiswa, karena mereka

memperkirakan hasil yang akan dicapainya

2. Motivasi ekstrinsik, motivasi ekstrinsik ini berkembang dalam kaitan

dengan perilaku yang ditujukan untuk kehidupan sosial. Adapun ciri-ciri

motivasi ekstrinsik adalah:

(1) Faktor kecemasan dalam berprestasi

Kecemasan sering dikaitkan dengan 3 hal berikut ini: a) pengalaman

kegagalan, b) rangsangan fisik (phsyiological arousal), dan c) keadaan

kognisi. Tiga faktor yang mempengaruhi kecemasan ini mempunyai

pengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Pengalaman gagal sering

mengakibatkan terjadinya tekanan emosi. Akibat kecemasan terhadap

fisik adalah keluarnya keringat yang berlebihan, gangguan fungsi

pencernaan. Sedangkan pengaruh kecemasan terhadap kognisi tampak

pada rasa khawatir terhadap kegagalan, menyalahkan diri sendiri

(2) Pencapaian tujuan karena dorongan dari luar

Pencapaian tujuan merupakan keadaan kognitif yang paling

menentukan keberhasilan belajar seseorang bila dibandingkan dengan

elemen lain. Pencapaian tujuan karena pengharapan penerimaan orang

lain, misalnya dengan mendapat pujian atau hadiah dari orang lain.

(3) Standar hasil yang ditetapkan oleh faktor luar

Penetapan standar keberhasilan dalam motivasi ekstrinsik bukan dari

dalam dirinya, namun ditetapkan oleh orang lain karena takut

kehilangan perhatian orang lain.

(4) “Self regulation succses” karena pengaruh orang lain.

Page 47: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

31

Mengulangi tugas-tugas yang gagal dipecahkan, mengerjakan tugas

yang lebih sulit setelah berhasil memecahkan suatu tugas, usaha untuk

berhasil ini lebih didorong oleh orang lain, bukan oleh dirinya sendiri.

Motivasi yang berkembang pada anak Sekolah Dasar pada umumnya

diawali dengan motivasi ekstrinsik yaitu pencapaian tujuan karena pengharapan

penerimaan dari luar (dalam hal ini orang tua dan guru). Orang tua memotivasi

dengan cara memberikan hadiah bila anaknya berhasil dan memberikan sanksi

bila anaknya ternyata gagal. Motivasi intrinsik akan muncul kemudian seiring

dengan perkembangan kemampuan kognitif serta pengalaman belajar yang

menyenangkan sehingga memunculkan dorongan rasa ingin tahu yang besar.

Mangkunegara (2000:104) mengatakan bahwa terdapat 2 faktor yang

sangat mempengaruhi motivasi berprestasi, yaitu tingkat kecerdasan (IQ) dan

kepribadian. Artinya orang yang mempunyai motivasi berprestasinya tinggi bila

memiliki kecerdasan yang memadai dan kepribadian yang dewasa mampu

mencapai prestasi maksimal.

Pendidikan Dalam Keluarga

Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil tempat tumbuh dan

berkembangnya cikal bakal generasi manusia yang akan datang. Di dalam sebuah

keluarga tertumpu tanggung jawab pembinaan dan pendidikan yang pertama dan

utama yang peran utamanya adalah ayah dan ibu. Keduanya memiliki fungsi yang

setara dalam hal memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya.

Banyak hal di dalam keluarga yang merupakan faktor-faktor penentu

keberhasilan pendidikan di antaranya adalah faktor keutuhan atau keharmonisan

keluarga, perhatian, kasih sayang, pemenuhan segala kebutuhan fisik, tingkat

pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, serta status sosial ekonomi dalam

pandangan masyarakat. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan,

maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, maka tentu akan

terhambatlah pertumbuhan anak tersebut. (Daradjat, 1994:47).

'Ulwan (1990:55) menyatakan bahwa salah satu tanggung jawab terpenting

menurut pandangan mayoritas pendidik adalah tanggung jawab pendidikan

intelektual. Maksudnya adalah bagaimana orang tua dapat menumbuhkan sikap

Page 48: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

32

terlibat dalam mengembangkan kebudayaan dan ilmu serta memusatkan otak

mereka untuk memahami konsep secara maksimal, pengetahuan secara kritis,

kebijakan yang berimbang dan persepsi yang matang lagi sehat.

Orang tua yang memiliki wawasan pendidikan dan pengalaman yang baik

akan lebih memberikan perhatian serta bimbingan bagi perkembangan pendidikan

putra-putrinya. Melalui perhatian dan bimbingan dari kedua orang tua maka

motivasi belajar anak dapat ditumbuh kembangkan secara positif.

Mengingat situasi dan kondisi saat ini, yaitu di mana tingkat pendidikan

tinggi yang dimiliki oleh orang tua berdampak kepada tingginya tingkat kesibukan

orang tua di luar rumah sehingga sedikit sekali waktu perjumpaan dengan anak,

maka yang lebih dibutuhkan saat ini adalah kualitas dari setiap perjumpaan

tersebut. Keterbatasan waktu dapat digantikan dengan muatan komunikasi yang

efektif dan efisien, sehingga kebutuhan anak untuk mendapat perhatian dan

bimbingan tetap dapat dipenuhi.

Kompetensi Guru

Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang tentang

suatu bidang tertentu berdasarkan latar belakang pendidikan yang dimilikinya.

Kompetensi juga merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat

menjalankan profesinya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki sehingga suatu

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara profesional. Tanpa kompetensi

seseorang akan mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas yang

diembannya.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta) kompetensi

berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.

Pengertian dasar kompetensi (competency) yaitu kemampuan atau kecakapan.

Kepmendiknas No.045/U/2002 mendefinisikan kompetensi sebagai

tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat

untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melakukan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu.

Elemen-elemen kompetensi yang dikemukakan dalam Kepmendiknas

No.045/U/2002 di atas adalah : (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu dan

Page 49: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

33

keterampilan; (3) kemampuan berkarya; (4) memiliki sikap dan keterampilan

dalam berkarya berdasarkan ilmu yang dikuasai; dan (5) pemahaman kaidah

kehidupan bermasyarakat seuai dengan keahlian berkarya.

Ditjen Dikti (1982) mengemukakan bahwa kompetensi guru diklasifikasikan

menjadi tiga kelompok yaitu : “kompetensi pribadi, kompetensi profesi dan

kompetensi kemasyarakatan.”

Mulyasa (2004:37) memberikan definisi bahwa kompetensi merupakan

perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan

dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. McAshan (Mulyasa, 2004:38)

mengemukakan bahwa kompetensi :

“...is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that the person

achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can

satisfactorily perform particular cognitive, afective and psychomotor

behaviors”.

Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian

khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan

fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Profesi ini memerlukan

persyaratan khusus. Ali (Usman, 2003:15) menyatakan beberapa persyaratan

khusus yang harus dimiliki seorang guru antara lain sebagai berikut :

1. Menuntut adanya keterampilan yang mendasar tentang konsep dan teori

ilmu pengetahuan yang mendalam.

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan

bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang

dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

Usman (2003:15), menambahkan persyaratan yang harus dipenuhi adalah

sebagai berikut :

1. Memiliki kode etik,

2. Memiliki klien/obyek layanan yang tetap,

3. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya.

Page 50: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

34

Hamalik (2004:73) mengemukakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya,

setiap guru wajib memiliki 3 kompetensi yang meliputi kompetensi profesional,

kompetensi kepribadian dan kompetensi kemasyarakatan. Secara teoritis ketiga

jenis kompetensi tersebut dapat dipisah-pisah satu sama lain, akan tetapi secara

praktis sesungguhnya merupakan keterpaduan yang tak dapat dipisah-pisahkan.

Guru yang terampil mengajar tentunya harus pula memiliki kepribadian yang baik

dan mampu melakukan social adjusment dalam masyarakat.

Kompetensi yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kompetensi Profesional, meliputi :

(1) Menguasai landasan kependidikan

a) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional.

b) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

c) Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

(2) Menguasai bahan pengajaran

a) Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah

b) Menguasai bahan pengayaan.

(3) Menyusun program pengajaran

a) Menetapkan tujuan pembelajaran

b) Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran

c) Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar memilih

dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

d) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

(4) Melaksanakan program pengajaran

a) Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat

b) Mengatur ruangan belajar

c) Mengelola interaksi belajar mengajar

(5) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

a) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran

b) Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

Page 51: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

35

2. Kompetensi Pribadi dan Kemasyarakatan, meliputi :

(1) Mengembangkan Kepribadian

a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa

baik

c) Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratan bagi

jabatan guru

(2) Berinteraksi dan berkomunikasi

a) Berinteraksi dengan teman sejawat untuk meningkatkan

kompetensi serta kemampuan professional

b) Berinteraksi dengan masyarakat untuk menunaikan misi

pendidikan

(3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

a) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar

b) Membimbing murid yang berkelainan atau berbakat khusus.

(4) Melaksanakan administrasi sekolah

a) Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

b) Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah.

(5) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.

a) Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

b) Melaksanakan penelitian sederhana

Tanpa mengabaikan kemungkinan adanya perbedaan tuntutan kompetensi

profesional yang disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan sosial kultural

dari setiap institusi sekolah sebagai indikator, Hamalik (2004:78) juga

mengemukakan bahwa guru dinilai kompeten secara profesional apabila :

1. Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.

Tanggung jawab yang dimaksud meliputi tanggung jawab moral, tanggung

jawab dalam bidang pendidikan di sekolah, tanggung jawab dalam bidang

kemasyarakatan dan tanggung jawab dalam bidang keilmuan.

2. Mampu melaksanakan peran dan fungsnya dengan berhasil. Peran dan

fungsi tersebut adalah sebagai pendidik dan pengajar, sebagai anggota

masyarakat, sebagai pemimpin, dan sebagai pelaksana administrasi ringan.

Page 52: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

36

3. Mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuan

instruksional) sekolah yang meliputi bidang pengetahuan, keterampilan

serta nilai dan sikap.

4. Mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar mengajar dalam

kelas yaitu sebagai perencana dan pengelola kelas secara keseluruhan.

Selain kompetensi yang bersifat profesional diatas, secara pribadi guru

yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga

belajar pada siswa berada pada tingkat optimal (Hamalik, 2004). Yang lebih

penting dari itu semua bahwa faktor motivasi dan ketulusan guru dalam

menjalankan tugas juga merupakan faktor penentu keberhasilan belajar siswa.

Zakiah Darajat (Zainuddin, 1990:56) menyatakan

“Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya dan

kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan

pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah menjadi perusak dan

penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang

masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka mengalami guncangan

jiwa (tingkat menengah)”.

Al-Ghazali, salah seorang filosof muslim abad ke 11 Masehi

mengemukakan berbagai pandangannya mengenai karakter erta persyaratan

sebagai seorang guru, di antara yang beliau kemukakan dapat disarikan oleh

Zainuddin (1990:57) sebagai berikut :

� Bertabiat dan perilaku seorang pendidik.

� Minat dan perhatian terhadap proses belajar mengajar.

� Memiliki kecakapan dan keterampilan mengajar.

� Bersikap ilmiah dan cinta terhadap kebenaran.

Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (DEPDIKBUD, 1999:787) prestasi

diartikan sebagai “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

nilai angka yang diberikan oleh guru”. Berbagai definisi lain kemudian banyak

dikemukakan oleh para ahli pendidikan yang menyangkut prestasi.

Page 53: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

37

Arikunto (1998:19) mengemukakan bahwa prestasi mencerminkan

sejauhmana siswa telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di setiap

bidang studi. Gambaran prestasi siswa dapat dinyatakan dengan angka (0 s.d 10).

Arifin (1989:46) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu

usaha, kemampuan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal di bidang

pendidikan.

Bloom (Winkel, 1987:149-154) menyatakan bahwa prestasi belajar

menyangkut tiga domain (ranah) kemampuan yaitu pertama yang berhubungan

dengan kecerdasan intelektual, pemahaman, dan penalaran disebut dengan

domain kognitif, kedua adalah yang berhubungan dengan perasaan, sikap

terhadap suatu hal serta pembentukan pola hidup disebut dengan domain afektif,

dan ketiga adalah yang berhubungan dengan keterampilan, kemampuan fisik

motorik yang disebut dengan domain psikomotorik.

Pada tiap-tiap ranah dalam Taksonomi Bloom di atas terdapat komponen-

komponen yang merupakan rangkaian sistematis dalam proses pembelajaran.

Berikut ini diuraikan masing-masing komponen tersebut :

1. Ranah kognitif (cognitive domain) menurut Bloom dan kawan-kawan terdiri

dari :

(1) Pengetahuan, sebagai komponen pertama dalam ranah kognitif mencakup

ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.

Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidah dan prinsip, serta metode yang

diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan digali pada saat

dibutuhkan melalui bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali

(recognition).

(2) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti

dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan

dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti menjelaskan kembali isi

sebuah cerita.

(3) Penerapan merupakan kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau

metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.

Page 54: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

38

(4) Analisa yaitu kemampuan merinci suatu kesatuan di dalam bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan dan organisasinya dapat dipahami.

(5) Sintesa yaitu kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.

Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain sehingga tercipta bentuk baru.

Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana seperti

penyusunan satuan pelajaran atau proposal penelitian ilmiah.

(6) Evaluasi merupakan kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai suatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggung jawaban

pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Kemampuan ini

dinyatakan dalam memberikan sesuatu.

2. Ranah afektif (affective domain) menurut taksonomi Kratwohl, Bloom dan

kawan-kawan terdiri dari lima komponen meliputi:

(1) Penerimaan mencakup kepekaan yang akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran

atau penjelasan yang diberikan oleh guru.

(2) Partisipasi mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Kesediaan itu dinyatakan dalam

memberikan suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan.

(3) Penilaian/penentuan sikap mencakup kemampuan untuk memberikan

penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

(4) Organisasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai

sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

(5) Pembentukan pola hidup mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-

nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi

(internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur

kehidupannya sendiri. Kemampuan itu dinyatakan dalam pengaturan hidup

di berbagai bidang, seperti mencurahkan waktu secukupnya pada tugas

belajar/bekerja, tugas membina kerukunan keluarga, tugas beribadat, tugas

menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lain sebagainya.

3. Ranah psikomotorik (psycomotoric domain) menurut klasifikasi Simpson

meliputi 7 komponen :

Page 55: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

39

(1) Persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang

tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-

ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan

ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan

hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-

rangsangan yang ada.

(2) Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam

keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan

ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental, seperti dalam

mempersiapkan diri untuk menggerakkan kendaraan yang ditumpangi,

setelah menunggu beberapa lama di depan lampu lalu lintas yang berwarna

merah.

(3) Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).

(4) Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya,

tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

(5) Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu

keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat

dan efesien.

(6) Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan

perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat

atau dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya seorang pemain

tenis yang menyesuaikan pola permainannya dengan gaya bermain dari

lawannya atau dengan kondisi lapangan.

(7) Kreativitas mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-

gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya

orang-orang yang berketrampilan tinggi dan berani berpikir kreatif, akan

mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini, seperti kadang-kadang dapat

disaksikan dalam pertunjukan tarian di lapisan es dengan diiringi musik.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

merupakan kegiatan utama. Oleh sebab itu berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Page 56: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

40

pendidikan tergantung kepada bagaimana keterlaksanaan proses belajar mengajar

tersebut serta sejauh mana faktor-faktor pendukung, khususnya guru dapat

menjalankan perannya secara maksimal.

Setiap proses belajar mengajar akan selalu berakhir dengan perolehan hasil

belajar atau yang biasa disebut dengan prestasi belajar. Prestasi dapat diketahui

melalui sebuah kegiatan evaluasi yaitu pada saat seorang pembelajar (peserta

didik) harus menggali kembali informasi-informasi yang telah diperolehnya.

Untuk lebih jelas tentang berlangsungnya sebuah proses belajar, maka

digambarkan dalam suatu diagram sederhana yang dikemukakan oleh Winkel

(1987:295) berikut ini:

Fiksasi Retensi Evokasi

(encoding) (storage) (retrieval)

fase konsentrasi fase mengolah fase menyimpan fase menggali fase prestasi

(fase 2) (fase 3) (fase 4) (fase 5) (fase 6)

Keluar Keluar Lupa

Gambar 2. Proses mencapai prestasi

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa prestasi akan dicapai setelah

melalui suatu rangkaian kegiatan otak dalam sebuah proses belajar. Diawali

dengan adanya motivasi sebelum memasuki fase konsentrasi, untuk mencapai

prestasi diperlukan proses mengolah informasi (encoding), menyimpan (storage)

setelah itu baru dapat dilakukan penggalian informasi yang hasilnya dapat dilihat

dalam bentuk prestasi. Setinggi apa prestasi dicapai tergantung kepada kelancaran

dalam melalui setiap fase tersebut.

Prestasi berhubungan erat dengan kapasitas kecerdasan seseorang. Howard

Garder (1985) seorang tokoh psikologi populer mengemukakan hasil

penelitiannya yang menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki 8 kecerdasan.

Teorinya dikenal dengan sebutan Multipple Intellegence (Kecerdasan Majemuk).

Page 57: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

41

Teori Kecerdasan Majemuk (Garder; Amstrong, 2003 : 2-4) membangun

konteks yang tepat untuk memahami kemampuan kognitif siswa. Kurikulum KM

dapat dirancang untuk mencakup seluruh tingkat kompleksitas kognitif Bloom. 8

Kecerdasan Majemuk yang dimiliki manusia tersebut meliputi :

1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan menggunakan kata secara

efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Misalnya sastrawan, wartawan,

editor.

2. Kecerdasan Matematis-Logis, yaitu kemampuan menggunakan angka-

angka dengan baik dan melakukan penalaran dengan benar. Misalnya

ilmuwan, pemrogram komputer, ahli logika.

3. Kecerdasan Spasial, yaitu kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual

secara akurat dan mentransformasikan persepsi tersebut. Misalnya

seniman, arsitek, dekorator.

4. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani, yaitu keahlian menggunakan seluruh

tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan serta keterampilan tangan

untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Misalnya, aktor, atlet, penari,

pengrajin, pematung, dan lain-lain

5. Kecerdasan Musikal, yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal

dengan cara mempersepsi, membedakan, menggubah dan

mengekspresikan misalnya : pendengar musik, kritikus musik, komposer

dan penyanyi.

6. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan mempersepsi dan

membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta perasaan orang lain.

7. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami diri sendiri dan

bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

8. Kecerdasan Naturalis, yaitu keahlian mengenali dan mengkategorikan

spesies flora dan fauna di lingkungan sekitar.

Teori ini berpendapat bahwa setiap manusia memiliki potensi pada setiap

kecerdasan di atas, namun demikian pada umumnya hanya akan ada satu atau dua

kecerdasan saja yang dominan dimiliki oleh seseorang. Dari sini munculllah ahli-

ahli dalam berbagai bidang. Berdasarkan pandangan ini maka akan diperoleh

Page 58: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

42

seseorang yang cerdas dalam bidang eksak belum tentu cerdas pula dalam bidang

sosial. Atau seseorang yang kecerdasan kognitifnya mendominasi biasanya pada

kecerdasan yang lain agak berkurang.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

sebenarnya setiap orang adalah cerdas dan memiliki potensi untuk berprestasi

pada bidangnya masing-masing. Untuk itu diperlukan dukungan dari lingkungan

tempat individu tersebut tumbuh dan berkembang.

Page 59: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

43

KERANGKA BERFIKIR

Berlangsungnya proses pembelajaran selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang berhubungan dengan peserta didik. Hubungan tersebut dapat terjadi secara

langsung maupun tidak langsung. Syah (1995) menyatakan bahwa keberhasilan

pendidikan dipengaruhi oleh tiga faktor sebagai berikut :

1. Faktor internal yaitu segala sesuatu yang berasal dari dalam diri siswa.

Faktor ini meliputi dua hal yaitu : (a) aspek fisiologis, yaitu kondisi umum

jasmani siswa. Kondisi tubuh siswa yang lemah, sedang dalam keadaan

tidak sehat, dapat menurunkan kualitas kemampuan siswa sehingga materi

yang dipelajari tidak dapat diserap dengan baik. (b) aspek psikologis, yaitu

kondisi psikis siswa yang di antaranya meliputi tingkat kecerdasan, sikap

siswa, bakat siswa, minat belajar dan motivasi belajar siswa.

2. Faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri siswa yang

turut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Faktor eksternal ini

meliputi lingkungan sosial dan non-sosial. Lingkungan sosial meliputi

kondisi keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai berikut :

(1) Kondisi keluarga adalah segala sesuatu yang menyangkut latar

belakang pendidikan orang tua, perhatian dan motivasi dari orang tua

atau orang lain yang berada di dalam keluarga, status sosial ekonomi,

sampai kepada keharmonisan keluarga.

(2) Lingkungan sekolah menyangkut dua hal pergaulan antar teman, serta

peran dan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran.

(3) Lingkungan masyarakat adalah situasi dan kondisi sosial budaya

masyarakat yang berada d sekitar rumah dan sekolah.

Lingkungan non-sosial terdiri dari dua bagian yaitu :

(1) Kondisi alam yang menyangkut cuaca atau iklim.

(2) Faktor instrumen meliputi kurikulum, program, sarana (fasilitas) baik

langung seperti alat-alat pembelajaran, maupun tidak langsung seperti

gedung sekolah, bangku, pencahayaan dan sirkulasi udara, metode

serta media pembelajaran yang terpadu dalam sebuah proses

pembelajaran.

Page 60: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

44

3. Pendekatan Belajar. Pendekatan ini sangat berkaitan dengan motivasi

belajar siswa. Pendekatan belajar yang dimaksud meliputi ;

(1) Surface yaitu pendekatan permukaan. Maksudnya adalah siswa belajar

hanya berorientasi untuk mencapai kelulusan semata, sedangkan

tentang kualitas hasil yang dicapai tidak terlalu penting.

(2) Deep yaitu pendekatan mendalam. Maksudnya adalah siswa belajar

dengan motivasi ingin mendalami pengetahuan karena merasa

membutuhkannya. Pendekatan ini berdampak kepada hasil belajar

yang biasanya cenderung baik karena diawali dengan motivasi yang

baik.

(3) Achieving yaitu pendekatan kemampuan tinggi. Pendekatan ini

dilakukan oleh siswa dengan target mencapai hasil setinggi-tingginya

karena ada ambisi tertentu yang ingin diraih. Pendekatan jenis ini

memiliki dampak negatif yaitu apabila siswa gagal meraih ambisinya

dapat mengalami depresi yang membahayakan kelangsungan

pendidikannya.

Beberapa faktor yang dikemukakan di atas merupakan faktor-faktor yang

baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan dengan

keberhasilan belajar setiap anak. Penelitian ini mencoba mencari hubungan antara

beberapa faktor internal dan beberapa faktor eksternal dalam proses pembelajaran

yang dianggap paling berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.

Atas dasar kerangka berfikir di atas, maka penulis mencoba

menggambarkannya dalam sebuah bagan korelasi sebagai berikut :

Page 61: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

45

GGaammbbaarr 33.. KKeerraannggkkaa BBeerrffiikkiirr tteennttaanngg hhuubbuunnggaann pprroosseess ppeemmbbeellaajjaarraann ddeennggaann

pprreessttaassii bbeellaajjaarr ssiisswwaa

Peubah Y :

Prestasi Belajar

Y.1 Prestasi Kognitif

Y.2 Prestasi Afektif

Y.3 Prestasi Psikomotor

Output :

Terciptanya

Sumber Daya

Manusia

Yang

Berkualitas

Berlandaskan

Iman dan

Takwa

Peubah X :

Proses Pembelajaran

X1. Faktor Internal Siswa

X.1.1 Umur

X.1.2 Jenis Kelamin

X.1.3 Minat

X.1.4 Motivasi

X2. Faktor Eksternal Siswa

X.2.1 Jarak

X.2.2 Pendidikan Ayah

X.2.3 Pendidikan Ibu

X.2.4. Pekerjaan Ayah

X.2.5 Status ekonomi

Page 62: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Bab Metodologi Hal 46 – 53 Dari Sumber Aslinya Memang Tidak Ada

Page 63: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Sejarah SDIT

Berawal di Masjid Arif Rahman Hakim (ARH) Salemba yang merupakan

pusat pertemuan aktivis kampus Universitas Indonesia Jakarta, sekitar tahun

1980-an mahasiswa yang aktif di mesjid ini memikirkan nasib masa depan bangsa

dalam bidang pendidikan, yang masih jauh dari jangkauan akademis. Beberapa

mahasiswa fakultas MIPA, Psikologi dan fakultas lainnya bergabung untuk

membantu mencerdaskan bangsa melalui pembinaan kepada adik kelas mereka

yang masih duduk di SMA. Tahun 1981- 1984 mereka melakukan pembinaan

dalam bentuk menelaah dan melakukan pendalaman mata pelajaran dan

Bimbingan Penyuluhan dari mesjid kepada para siswa kelas 3 di berbagai jurusan.

Alhamdulillah, Sembilan puluh persen peserta yang sebagian besar pengurus

Rohis di sekolah masing-masing diterima di Perguruan Tinggi Negeri .

Tahun 1985 mereka meresmikan berdirinya Bimbingan Belajar Nurul

Fikri (Bimbel NF) di bawah naungan Yayasan Nurul Fikri.

Tahun 1992 para pendiri Yayasan Nurul Fikri ingin melanjutkan kiprah

mereka dalam pendidikan formal berupa upaya pendirian sekolah alternatif yang

mengimplementasikan nilai-nilai Islam. Dibentuklah Kelompok Kerja (pokja)

untuk pendirian Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri. Sekitar setahun

pokja melaksanakan tugasnya, akhirnya pada pertengahan Juli 1993

diresmikanlah SDIT Nurul Fikri yang berdomisili di Jalan Situ Indah No. 116 RT

06/X Kelurahan Tugu Kelapa Dua Cimanggis. Bersamaan dengan pendirian SDIT

Nurul Fikri, Yayasan mendirikan Taman Al-Qur’an Nurul Fikri. Pada awal

berdirinya SDIT Nurul Fikri membuka pendaftaran dari kelas 1 sampai dengan

kelas IV.

Kiprah Yayasan dilanjutkan pada Juli 1996 dengan membuka SLTP Islam

Terpadu Nurul Fikri. Pembukaan SLTPIT Nurul Fikri ini merupakan bentuk

integrasi kelanjutan studi pada jenjang yang lebih tinggi.

Page 64: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

55

Sejarah SDIT Ummul Quro

Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Bogor pertama kali berdiri

pada tahun 1993 dengan nama Sholahuddin dengan jumlah siswa 17 orang dengan

fasilitas yang masih sangat terbatas. Pada tahun 1997 memperoleh kemudahan

dengan menempati sebidang tanah wakaf. Sejak tahun 1998 hingga sekarang,

berkat kepercayaan orang tua Ummul Quro mampu membebaskan lahan dan

membangun dua gedung permanen 3 lantai dengan luas lahan sekitar 6000 m2.

Visi dan Misi

1. Visi : “PELOPOR SEKOLAH ISLAM TERPADU BAGI

TERBENTUKNYA GENERASI QUR’ANI”

2. Misi :

• Membentuk SDIT Ummul Quro sebagai SD yang berkualitas.

• Membentuk SDIT Ummul Quro sebagai lembaga pendidikan Islam

terpadu yang integral dan komprehensif

• Membentuk SDIT Ummul Quro sebagai lembaga pendidikan

profesional yang mengutamakan persaudaraan dan saling tolong

menolong dalam kebaikan dan taqwa.

• Membentuk SDIT Ummul Quro sebagai bi’ah salihah (lingkungan

yang baik)

• Membentuk keseimbangan ruhani, akal dan jasad bagi seluruh elemen

pendidikan (guru, pegawai, siswa dan orang tua).

• Membentuk peserta didik yang berpegang teguh kepada Al Qur’an

• Membentuk peserta didik yang cinta akan masjid dan

memakmurkannya.

• Membentuk peserta didik yang taat dan khusyu dalam beribadah

• Membentuk peserta didik yang saleh cendekia

Page 65: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

56

Tujuan

1. Tujuan Lembaga.

• Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik, baik berupa

pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta sikap yang dapat

digunakan oleh mereka dalam kehidupan sehari-hari dan untuk

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

• Mengintegrasikan kemampuan, keterampilan dan sikap yang islami

kepada peserta didik sehingga dapat tumbuh dan berkembang potensi

fitrahnya ke arah terbentuknya insan yang bertaqwa dalam arti yang

luas.

• Membentuk peserta didik menjadi manusia yang mempunyai

kepribadian yang saleh, aqidah yang benar, akhlak yang mulia, akal

yang cerdas, fisik yang sehat dan kuat serta dekat dan cinta kepada Al-

Qur’an.

2. Tujuan Operasional.

Melatih dan mengajarkan kemampuan dasar baca tulis hitung, pemahaman

dasar agama (aqidah, akhlaq, fiqh, sirah, Al Qur’an dan Hadits),

pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai

dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk

mengikuti pendidikan di SLTP.

Kurikulum

Sekolah Dasar Islam Terpadu sebagai suatu sekolah yang mempunyai ciri

khas, melakukan penjabaran dan penambahan bahan kajian dari mata pelajaran,

memberikan penjiwaan agama Islam ke setiap mata pelajaran, memberikan

tambahan jam mata pelajaran agama serta menumbuhkan kehidupan budaya

sekolah yang islami.

Muatan materi tersebut dikemas dalam keterpaduan antara Kurikulum

Pendidikan Nasional dengan Kurikulum Khusus Ummul Quro (UQ) seperti

disajikan pada Tabel 3 berikut ini :

Page 66: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

57

Tabel 3. Perbandingan Struktur Kurikulum Diknas dan SDIT Ummul Quro (UQ)

Alokasi Jam Pelajaran

Kelas I dan II Kelas III dan IV Kelas V dan VI Diknas UQ Diknas UQ Diknas UQ

* 50 jam 31 jam 66 jam 31 jam 63 jam

Keterangan :

• Pendekatan tematik, di gunakan kegiatan pembelajaran ini untuk

menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan pengelolaan

waktunya di tetapkan oleh sekolah.

• Untuk kelas I dan II alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran yang

diatur dengan komposisi : (a) 20 % untuk agama dan PPKn, ( b) 50 %

untuk membaca menulis dan berhitung (c) 30 % untuk sains,

pengetahuan sosial, kesenian, keterampilan, dan pendidikan jasmani.

Kegiatan Ekstra kurikuler dan Kepanduan

Kegiatan ekstra kurikuler dan kepanduan merupakan alternatif kegiatan

bagi pengembangan bakat dan kemampuan siswa. Setiap siswa boleh memilih

atau mengusulkan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya masing-

masing. Berbagai kegiatan ekstra kurikuler diselenggarakan disesuaikan dengan

kebutuhan siswa yang meliputi kegiatan seni, sastra, komunikasi dan jurnalistik,

tahfidzul qur'an, olah raga serta bahasa.

Pusat keunggulan.

1. Pengajaran Al Qur’an, yang bertujuan menanamkan kecintaan kepada Al

Qur’an, memberikan kemampuan membaca Al Qur’an dengan tartil dan

menghafal sebagiannya serta pengamalan Al Qur’an dalam seluruh gerak

langkah keh idupan.

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan strategi dengan pembentukan

tim khusus pengajaran Al-Qur'an serta tahfidzul qur'an.

Page 67: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

58

Prestasi tahfidzul Qur’an siswa 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 4

berikut ini :

Tabel 4. Prestasi Tahfidzul Qur’an di SDIT Ummul Quro

Jumlah Siswa Penghafal Al-Qur’an Tahun 4 juz 3 juz 2 juz 1.5 juz 1 juz

2001 - 2002 - 1 17 - 18 2002 – 2003 - - - 27 27 2003 – 2004 - - 5 18 57 2004 – 2005 - 1 - 42 37 2005 – 2006 2 4 13 32 26

2. Peningkatan Pengajaran Agama Islam, yang bertujuan memberikan bekal

pendidikan agama yang cukup kepada siswa serta keterampilan

melaksanakan praktek ibadah dengan baik.

Untuk mencapai target tersebut dilakukan penambahan jam pelajaran

agama serta memantau pelaksanaan praktek ibadah siswa.

Pendekatan Belajar

Kelas dikelola dengan mengaktifkan semua indera siswa dengan pendekatan

pembelajaran ( metoda ) yang aktif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang

memberikan Pengalaman Belajar yang menyenangkan untuk siswa.

Pengalaman Belajar

• Field trip ( kunjungan )

• Proyek – Proyek Pembelajaran di antaranya : Pasar mini siswa, nonton VCD

(ttg cuaca, keajaiban alam, menaklukan syetan dengan do’a dll), bercocok

tanam , belanja ke pasar tradisional / modern, jelajah lingkungan, observasi

pertumbuhan tanaman, renang.

§ Waktu kunjungan disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan dibahas.

Page 68: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

59

Staf Pengajar

• Staf pengajar adalah pengajar dan pendidik di bidangnya yang berjumlah 68

orang. Sebanyak 73 % S1 lulusan perguruan tinggi Negeri dan Swasta, dari

keguruan ataupun non keguruan, selebihnya diploma dan pesantren

• Asal Lembaga/PT : IKIP, IPB, UI, UIKA, UNPAK, UGM, ITB, Pesantren Al-

Qur’an, dan perguruan tinggi lainnya

Peningkatan Jumlah Siswa dan Prestasi Penunjang

Seperti telah dikemukakan di atas bahwa pada tahun pertama berdirinya

SDIT ini hanya memiliki 17 orang siswa. Namun demikian dengan kualitas output

yang sesuai kebutuhan masyarakat saat ini yaitu selain memiliki kemampuan

intelektual siswa juga dibekali dengan pengetahuan agama dianggap yang

memadai, maka kepercayaan masyarakat terus meningkat. Hal ini ditandai dengan

peningkatan jumlah siswa secara simultan pada tahun-tahun berikutnya. Berikut

ini data jumlah siswa 5 tahun terakhir :

Tabel 5. Peningkatan Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro

Tahun Jumlah siswa

2001 – 2002 573 2002 – 2003 679 2003 – 2004 754 2004 – 2005 795 2005 – 2006 846

Selain prestasi dalam hal peningkatan jumlah siswa, dalam perjalanan

perkembangannya para siswa-siswi SDIT Ummul Quro juga aktif dan kreatif

dalam berbagai kompetisi . Beberapa prestasi yang berhasil diraih tertera dalam

Tabel 6 berikut ini :

Page 69: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

60

Tabel 6. Prestasi Penunjang Siswa SDIT Tiga Tahun Terakhir

No Prestasi Tahun 1 Juara I lomba menggambar pada ajang Dies Natalis IPB 42 2004 2 Meraih medali perunggu pada Philippine Elementary

Mathematics International Contest (PEMIC) 2005

3 Juara II pada ajang Olimpiade Nasional II Mental Aritmatika

2005

4 Juara I kontes Penggemar Matematika Se- Bogor 2005 5 Juara II Lomba Mewarnai se- Jakarta, Depok dan Bogor 2005 6 Juara II Kontes Penggemar Matematika Se- Kabupaten dan

Kota Bogor 2005

7 Juara I Lomba Mewarnai se- Bogor dan Depok 2006 8 Juara III Lomba Cerdas Cermat se- Bogor Depok 2006 9 Juara I Lomba Menulis Cerita se-Bogor 2006

10 Juara I Lomba Mengarang se-Bogor dan sekitarnya 2006

Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Sukadamai 3 Bogor

SD Negeri Sukadamai 3 berdiri sekitar tahun 1984, yang pada awalnya

merupakan wilayah kabupaten Bogor. Namum pada tanggal 1 Januari 1995 terjadi

pemekaran wilayah sehingga sekolah ini menjadi wilayah binaan

Kakandepdiknas/Dinas P dan P Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor hingga

sekarang.

Gedung SD Negeri Sukadamai 3 ini berdiri di atas tanah seluas 2.957 m2

dengan rombongan belajar 27 kelas dengan jumlah ruang belajar 12 lokal, 1

laboratorium komputer, 1 perpustakaan, 1 laboratorium IPA dan jumlah siswa

seluruhnya 1206 siswa dan dibina oleh seorang Kepala Sekolah, 27 orang Guru, 1

petugas adminstrasi, serta 1 penjaga Sekolah.

Program SDN Sukadamai 3 Budi Agung

Dalam mencapai perspektif masa depannya yaitu “mencapai masyarakat

madani yang beragama ditandai kebersaman dalam kebhinekaan dilandasi

keadilan dan kesejahteraan yang berkesinambungan serta keserasian dalam

kecenderungan global” SDN Sukadamai 3 Budi Agung menyusun program-

prgaram yang relevan.

Page 70: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

61

Visi yang dipegang adalah berwawasan keunggulan, mempersiapkan

tamatan yang berkualitas, bernalar logis, berpikir kritis, bertindak aktif, bersikap

kreatif, peka, mandiri, berbudi pekerti, bertanggung jawab, menguasai iptek dan

imtaq untuk masa depan bangsa yang cerah.

Sedang misi yang diemban adalah sebagai berikut :

1. Mengutamakan pelayanan masyarakat

2. Menyiapkan fas ilitas belajar mengajar

3. Meningkatkan sumber daya yang berkualitas

4. Meningkatkan peran serta masyarakat

5. Meningkatkan mutu pembelajaran

6. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan inovasi program

Strategi yang dijalankan SDN Sukadamai 3 Budi Agung yang memiliki

motto “Iman ilmu dan amal” yaitu antara lain :

1. Menerapkan KBMA (Kegiatan Belajar Mengajar Aktif)

2. Mengkaji pendekatan SWOT - Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman

3. Mengkaji dimensi pelayanan TERRA (Tampilan pisik, Rasa memiliki,

Cepat tanggap, Kehandalan, Jaminan mutu)

4. Mengkaji Strategi Belajar Mengajar

5. Menyiapkan SDM yang berkualitas

6. Mengkaji perencanaan strategi (Strategic Planning)

7. Menyusun rencana induk pengembangan Sekolah (RIPS)

8. Mengubah proses alamiah menjadi ilmiah

9. Mengubah anti pati menjadi simpati

10. Membina hati mengolah pikir

11. Mereka cipta karsa menjadi karya

12. Cerdas pikir cerdas hati dengan budi luhur

Visi misi dan strategi tersebut dijadikan sebagai bahan acuan oleh semua

personil dalam pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan SDN Sukadamai 3

Budi Agung Kota Bogor

Page 71: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

62

Pada praktiknya usaha-usaha yang dijalankan sekolah terdapat peningkatan.

Ini ditandai dengan tercapainya tujuan sekolah yaitu meningkatnya kualitas dan

kuantitas hasil belajar, pengakuan masyarakat terhadap keberadaan sekolah serta

sikap atau mentalitas siswa yang terlihat semakin baik. Peningkatan jumlah siswa

dalam 5 tahun terakhir disajikan dalam tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Peningkatan Jumlah Siswa SDN Sukadamai 3

Tahun Jumlah Siswa

2001 – 2002 709 2002 – 2003 888 2003 – 2004 998 2004 – 2005 1136 2005 – 2006 1206

Kurikulum

Kurikulum disusun untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai tingkat

sekolah yang diselenggarakan yang merupakan rencana dan pengaturan mengenai

isi dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar di setiap tingkatan sekolah dan berlaku secara nasional.

SDN Sukadamai 3 menyelenggarakan proses pembelajaran dengan

menggunakan standar kurikulum DEPDIKNAS 1994 untuk kelas III dan VI, dan

Kurikukulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 untuk kelas I,II,IV dan V. Hal ini

dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh DIKNAS, terkait

dengan pemberlakuan KBK secara bertahap yang dimulai dari tahun 2004.

Peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam rangka meningkatkan KBM, sekolah melaksanakan usaha-usaha

sebagai berikut :

1. Tertib waktu, Tertib belajar dan Tertib admistrasi

2. Menerapkan Strategi KBMA (Kegiatan Belajar Mengajar Aktif)

3. Mengembangkan Seni Daerah

Page 72: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

63

4. Menerapkan Muatan Lokal bahasa Inggris dari kelas I

5. Meningkatkan Kerja sama dengan berbagai lembaga yang

berhubungan dengan pengembangan potensi belajar siswa serta

lembaga bimbingan diagnostik kesulitan belajar.

6. Pembinaan peningkatan mutu KBM bagi staf pengajar melalui :

a. Mengikuti diskusi dan latihan yang diselengarakan oleh British

Council dan Basic Education Projek

b. Magang di sekolah yang berwawasan Internasional Global Jaya

Madaniah, Anisa.

c. Mengikuti diskusi di sekolah Internasional ( Madaniah, Anisa,

Global Jaya, Assukro)

d. Work Shop dengan orang tua peduli pendidikan ( GENTALA )

e. Diskusi KKG di GUGUS VI Bina BEP

f. Diskusi guru-guru di KKGS

7. Mengadakan Kegiatan Ekstra kurikuler :

a. Sepak bola kerjasama dengan GRC Good Year

b. Bulu tangkis kerjasama dengan Sanggar Reni Cimanggu Permai

c. Renang kerjasama dengan Sanggar Reni Cimanggu Permai

d. Karate kerjasama dengan Inkai Cabang Bogor

e. Bina Tari kerjasama dengan Sanggar Reni Cimanggu Permai

f. Pramuka, UKS, dokter kecil, karawitan, bina vokalia/bina musik

g. Baca Tulis Alqur’an kerjasama dengan DKM Al Ithishom

Peluang dan Tantangan

Peluang-peluang yang didapat, dikelola dengan baik dan dihasilkan segala

apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan. Begitu pula dengan tantangan-

tantangan yang dihadapi ditanggulangi dan ditangani dengan baik. Semuanya

terbukti dengan diraihnya berbagai prestasi penunjang kegiatan belajar mengajar

serta kegiatan ekstrakurikuler oleh para siswa sekolah ini. Berbagai prestasi ini

dapat diraih berkat kesungguhan Kepala Sekolah dalam memotivasi serta

Page 73: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

64

memfasilitasi berbagai kegiatan tersebut. Beberapa prestasi yang diraih antara

lain tertera dalam tabel 8 berikut :

Tabel 8. Prestasi Penunjang Siswa SDN Sukadamai 3

No Prestasi Tahun

1 Juara I MTQ tingkat Kota Bogor 1999 2 Juara II Baca Puisi Tingkat Kota 1999 3 Juara III Solo Vocal Tingkat Kota 1999 4 Juara I Bola Voli Putri HUT RI ke 54 antar

Gugus se Kec. Tanah Sareal 2000

5 Juara II Bulu tangkis Putri HUT RI ke 54 antar Gugus

2000

6 Juara I MTQ Tingkat Kota Bogor 2000 7 Juara I Putri Siswa Teladan Tingkat SD se

Kecamatan Tanah Sareal 2001

8 Juara I Sekolah Hijau Kota Bogor oleh Dinas Lingkungan Hidup

2002

Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar mulai dari perencanaan sampai

kepada evaluasi. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi tujuan yang dirumuskan

dalam standar kompetensi dan indikator pencapaian, penentuan materi

pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metoda dan media yang akan

digunakan, waktu yang dibutuhkan serta evaluasi pembelajaran.

Terdapat persamaan maupun perbedaan dalam penyelenggaraan proses

pembelajaran di dua sekolah tersebut. Persamaan dan perbedaan tersebut dilandasi

oleh perbedaan standar proses pembelajaran yang digunakan. Di SDIT Ummul

Quro standar proses adalah berdasarkan Kurikulum 1994, 2004 yaitu Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) yang diakselerasikan dengan Quantum Teaching

(Mengajar Sukses) dan Quantum Learning (Belajar Sukses). Di SDN Sukadamai

3 pembelajaran dilaksanakan mengacu pada ketentuan Kurikulum 1994 yang

dikombinasikan dengan Kurikulum 2004 (KBK).

Page 74: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

65

Selain kurikulum, perbedaan juga tampak pada jumlah jam belajar, metode

pembelajaran yang diterapkan, serta target yang ingin dicapai di akhir proses

pembelajaran. Tabel 9 berikut ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas

tentang perbedaan dan persamaan proses pembelajaran di SDIT Ummul Quro

dengan di SDN Sukadamai 3 :

Tabel 9. Perbedaan Proses Pembelajaran antara SDIT Ummul Quro

dengan SDN Sukadamai 3

No Uraian SDIT Ummul Quro SDN SUKADAMAI 3

1 Kurikulum 1994, 2004 (KBK), Kurikulum Khusus Ummul Quro yang meliputi muatan Pendidikan Agama Islam, hafalan Al-Qur'an dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler

1994, 2004 (KBK), Kurikulum Khusus yang meliputi muatan lokal dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler

2 Jumlah jam pelajaran

63 jam / minggu @ 30 menit

31 jam pelajaran / minggu @ 35 menit

3 Proses Pembelajaran :

• Metode • Pengelolaan

Kelas • Target

Active learning Mengaktifkan semua indra siswa dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) Pencapaian aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang dilandasi nilai-nilai ajaran agama

Tutorial Pendekatan klasikal yang aktif Pencapaian aspek kognitif, afektif dan psikomotor

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perbedaan yang mencolok adalah

pada kurikulum khusus, jumlah jam pelajaran, metode, pengelolaan kelas serta

target pembelajaran.

Untuk menyelenggarakan proses pembelajaran seperti tertera di atas dengan

sebaik -baiknya, kedua sekolah mengupayakan beberapa langkah konkrit yang

Page 75: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

66

berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM (guru). Beberapa langkah

tersebut adalah :

1. Memilih guru yang paling berkompeten untuk mengajar di kelas VI,

diusahakan adalah guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan.

2. Menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk para guru.

3. Mengirimkan perwakilan guru untuk mengikuti pelatihan, seminar atau

lokakarya yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

atau lembaga-lembaga lain yang kompeten.

Latar Belakang Pendidikan Guru dan Kesesuaian Bidang Ajar

Bagi seorang tenaga kependidikan (guru) latar belakang pendidikan yang

relevan merupakan suatu syarat terpenting yang harus dipenuhi sebelum

mengemban tugas sebagai guru. Hal ini merupakan syarat profesionalisme.

Undang-undang terbaru yang dicanangkan pemerintah yaitu UU Guru dan Dosen

No 14 tahun 2005 mengisyaratkan hal tersebut.

Hasil pendataan keadaan guru tentang latar belakang pendidikan dan

kesesuaian bidang ajar di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 disajikan

dalam tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Latar Belakang Pendidikan dan Kesesuaian Bidang Ajar Pada Guru di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

n = 10 No Uraian

SDIT (%)

SDN (%)

1 Latar Belakang Pendidikan a) Kependidikan 80,00 60,00 b) Non Kependidikan 20,00 40,00

2 Kesesuaian Bidang Ajar a) Mengajar sesuai latar belakang bidang keilmuan 90,00 40,00 b) Mengajar tidak sesuai latar belakang bidang keilmuan 10,00 60,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa masih ada guru yang bukan berlatar

belakang ilmu kependidikan serta mengajar tidak sesuai dengan latar belakang

keilmuannya. Terjadinya guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang

Page 76: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

67

keilmuan di SDN Sukadamai 3 disebabkan di sekolah ini menggunakan sistem

guru kelas, sehingga satu orang guru mengajar 6 bidang studi yaitu PPKn, Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Sunda. Di SDIT Ummul Quro

berlaku guru bidang studi yang sesuai dengan rumpun ilmunya. Keadaan ini

menunjukkan terjadinya perbedaan proses pembelajaran dalam hal kreativitas

memilih metode dan media pembelajaran serta kedalaman ilmu yang

disampaikan.

Namun demik ian untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

hambatan-hambatan dalam mengajar, maka masing-masing sekolah

menyelenggarakan pelatihan bagi para guru atau mengirimkan para gurunya ke

berbagai pelatihan sesuai kebutuhan pembelajaran dan pengembangan

profesionalisme. Keikutsertaan para guru dalam berbagai pelatihan tersebut

disajikan dalam tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Keikutsertaan Dalam Pelatihan Guru SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

n = 10 No Uraian

SDIT (%)

SDN (%)

1 Pelatihan sesuai bidang ajar 100,00 100,00 2 Pelatihan penunjang bidang kurikulum dan metodologi 100,00 50,00 3 Pelatihan penunjang 100,00 20,00

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa meskipun para guru bukan

berlatar belakang ilmu kependidikanan tetapi pelatihan-pelatihan yang

diselenggarakan sesuai dengan bidang ajar sangat membantu para guru untuk

lebih menguasai materi pelajaran yang diberikannya. Tidak hanya materi, tetapi

pemilihan metode dan media yang relevan pun men jadi lebih mudah.

Di SDIT Ummul Quro 100% guru diikut sertakan dalam berbagai pelatihan

karena ering kali penyelenggaraannya adalah dengan cara mengundang nara

sumber ke sekolah. Di SDN Sukadamai 3 pelatihan yang sesuai bidang ajar

mengikutsertakan 100% guru juga karena mengundang nara sumber, sedangkan

pelatihan-pelatihan yang lain dilakukan dengan cara mengirimkan guru untuk

Page 77: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

68

mengikuti pelatihan yang diselnggarakan oleh Dinas Pendidikan atau lembaga-

lembaga lainnya.

Para guru yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan, melakukan revisi-revisi

proses pembelajaran. Suasana yang semula lebih banyak bersifat teacher centered

(pembelajaran terpusat pada guru) secara bertahap telah mengalami perubahan

menjadi student centered (pembelajaran terpusat pada siswa) sehingga siswa

benar-benar diarahkan untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

Jenis pelatihan yang diselenggarakan meliputi pelatihan Bidang studi yang

berisi materi dan keluasan materi pelajaran, pelatihan bidang kurikulum dan

metodologi, serta pelatihan penunjang yaitu seminar-seminar pendidikan, training

motivasi dan kecerdasan emosi, psikologi populer serta pembinaan rohani yang

diselenggarakan secara khusus setiap hari Sabtu di SDIT ummul Quro.

Sebagai tindak lanju t dari berbagai pelatihan yang pernah diikuti, maka para

guru dapat meningkatkan keterampilannya dalam menyusun rencana dan

mengelola proses pembelajaran. Pengamatan tentang keterampilan guru mengajar

dilakukan sebanyak 14 kali. Hasil pengamatan tentang menyusun rencana

pengajaran dan mengelola proses pembelajaran disajikan dalam tabel 12 berikut :

Tabel 12. Keterampilan guru dan keterlaksanaan

dalam menyusun rencana dan mengelola proses pembelajaran di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Penilaian n=14

Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) No Uraian Kegia tan

SDIT SDN SDIT SDN SDIT SDN

1 Menyusun Silabus dan Skenario Pembelajaran

85,8 21,4 - 50,0 14,2 28,6

2 Melakukan Appersepsi 100 100 - - - - 3 Memotivasi siswa 100 85,8 - 14,2 - - 4 Melibatkan sis wa dalam

kegiatan pembelajaran 85,7 57,1 14,3 42,9 - -

5 Menyampaikan bahan 100 100 - - - - 6 Memberi contoh 85,8 85,8 14,2 14,2 - - 7 Menggunakan alat/media

pembelajaran 50 28,4 50 72,8 - -

8 Interaksi dalam proses pembelajaran

50 12,1 50 59,3 - 28,6

Page 78: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

69

Seperti terlihat dalam tabel 12 di atas, pada SDIT Ummul Quro :

§ 85,8% guru membuat skenario pembelajaran dengan lengkap, 14,2% guru

mengajar tanpa skenario pembelajaran, hanya menggunakan buku paket

sebagai panduan.

§ 100% guru memberi motivasi yang bentuknya berupa nasehat agar siswa

mau lebih giat belajar, memberi skore/poin untuk setiap prestasi siswa di

dalam kelas serta reward berbentuk pujian dan kalimat toyyibah (misalnya

ungkapan Subhanallah) baik secara indvidu maupun kelompok. Perilaku

guru seperti ini membuat suasana belajar lebih menyenangkan bagi siswa

karena mereka merasa diperhatikan dan dihargai kemampuannya

§ 100% guru melakukan appersepsi dengan berbagai bentuk seperti diskusi

hasil kunjungan, penjelasan umum tentang materi yang akan disajikan,

tanya jawab materi yang lalu atau pun melalui cerita yang biasanya

dilakukan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

§ Dalam suasana pembelajaran, aktivitas yang melibatkan siswa tercatat

sebanyak 85,7%. Siswa melakukan kegiatan berupa menggambarkan,

mempraktekkan, mendeskripsikan, mencari dan menemukan, membuat

laporan, membuat resume dan mendiskusikannya, melakukan permainan

(game) yang telah dirancang oleh guru, bermain peran, mengarang,

memberi contoh, membacakan puisi, menempel informasi penting yang

diperoleh pada majalah dinding, serta mengerjakan portofolio, selebihnya

14.3% kegiatan siswa mendengarkan penjelasan guru.

§ Interkasi antara guru dengan siswa, tidak ditemukan guru yang pasif,

50,00% guru aktif berinterkasi, mengamati dan terlibat dengan siswa

ketika siswa mengerjakan tugas, sedangkan 50,00% lainnya mampu

menjalin komunikasi interaktif dalam suasana yang menyenangkan bagi

siswa, misalnya pembelajaran melalui game adalah yang paling disukai

oleh siswa.

Page 79: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

70

Pada SDN Sukadamai 3 :

§ 21,4% guru membuat skenario pembelajaran dengan lengkap, 50% guru

membuat skenario pembelajaran tetapi tidak lengkap, dan sisanya

sebanyak 28,6% guru mengajar tanpa skenario pembelajaran. Guru yang

tidak membuat skenario pembelajaran merasa bahwa apa yang terdapat

dalam buku panduan sudah cukup untuk dijadikan rujukan selain karena

mereka sudah berpengalaman mengajar bidang yang sama selama

bertahun-tahun.

§ 85,8% guru memberi motivasi yang bentuknya berupa nasehat agar siswa

mau lebih giat belajar, 14,2% guru mengajar tanpa memberi motivasi

hanya sebatas penyampaian materi pelajaran dan evaluasi. Guru yang

secara rutin dan tekun memberikan motivasi kepada siswa, menunjukkan

adanya kepedulian yang tinggi terhadap keberhasilan mengajar dan belajar

siswa. Namun demikian motivasi yang bentuknya hanya verbal (nasehat)

sering membuat siswa menjadi jenuh karena pada umumnya semua guru

akan mengatakan hal yang sama tentang apa yang seharusnya mereka

lakukan untuk mencapai keberhasilan.

§ 100% guru melakukan appersepsi dengan berbagai bentuk seperti diskusi

hasil kunjungan, penjelasan umum tentang materi yang akan disajikan,

tanya jawab materi yang lalu atau pun melalui cerita yang biasanya

dilakukan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

§ Dalam suasana pembelajaran, 42,9% kegiatan siswa mendengarkan

penjelasan guru, selebihnya sebanyak 57,1% siswa melakukan kegiatan

berupa menggambarkan, mendeskripsikan, mencari dan menemukan,

membuat laporan, memberi contoh, serta mengerjakan portofolio.

Keadaan ini sudah menggambarkan penerapan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk

diterapkan secara bertahap mulai dari tahun ajaran 2002-2003.

§ Interkasi antara guru dengan siswa ditemukan bahwa 28,6% guru pasif

dalam arti guru memberi tugas dan menunggu hingga siswa

menyelesaikannya, 59,3% guru aktif berinterkasi, mengamati dan terlibat

Page 80: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

71

dengan siswa ketika siswa mengerjakan tugas, sedangkan guru yang

menjalin komunikasi interaktif dalam suasana yang menyenangkan bagi

siswa sebanyak 12,1%.

Faktor-faktor Internal Siswa

Karakteristik siswa secara umum terdiri dari dua faktor yaitu faktor

internal yang meliputi ; (a) aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani siswa.

Umur, kesehatan fisik dan panca indra, serta jenis kelamin, merupakan faktor-

faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan segala aktivitas siswa; (b)

aspek psikologis, yaitu kondisi psikis siswa yang di antaranya meliputi tingkat dan

tipe kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat belajar dan motivasi belajar

siswa. Aspek psikologis ini merupakan salah satu faktor penentu yang memiliki

dampak langsung terhadap aktivitas dan keberhasilan belajar siswa.

Kedua adalah faktor ekternal siswa yang meliputi berbagai hal dari luar

diri siswa yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembangnya. Faktor

eksternal tersebut di antaranya faktor orang tua, guru, teman, lingkungan belajar,

fasilitas belajar, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran serta kurikulum.

Semua faktor tersebut memiliki andil yang cukup besar dalam mencapai

keberhasilan belajar siswa.

Umur

Siswa SD kelas VI rata-rata berumur antara 11 hingga 13 tahun. Perbedaan

tersebut disebabkan berbedanya usia siswa ketika memasuki sekolah. Sebenarnya

sudah ada ketentuan pemerintah bahwa untuk memasuki Sekolah Dasar seorang

anak minimal harus berusia 6 tahun. Namun kenyataannya banyak orang tua yang

memaksakan anaknya untuk masuk SD sebelum mencapai usia 6 tahun dan pihak

sekolah tidak dapat menolak karena berbagai alasan.

Jumlah siswa dalam rentangan umur tersebut dapat dilihat pada tabel 13

berikut :

Page 81: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

72

Tabel 13. Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Berdasarkan Umur

Jumlah No Umur siswa Kategori

n=73 Persentase (%)

1 11 tahun Kurang 10 13,69

2 12 tahun Tepat 54 73,97

3 13 tahun Lebih 9 12,32

Tabel di atas menunjukkan bahwa 73,9% siswa kelas VI berumur 12

tahun. Umur yang tepat dengan tingkat perkembangan anak untuk siswa sampai di

kelas VI. Sebanyak 13,7% siswa berumur lebih muda yaitu 11tahun. Artinya para

siswa ini masuk Sekolah Dasar sebelum usianya mencapai 6 tahun. Meskipun

berumur lebih muda atau di bawah standar umur siswa kelas VI namun para

siswa ini dapat mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya. Selebihnya yaitu

sebanyak 12,3% berumur di atas rata-rata siswa kelas VI yaitu 13 tahun.

Jenis kelamin

Perbedaan individual pada siswa dapat dilihat dari aktivitas mental dan

motorik siswa. Dalam aktivitas tersebut terdapat karakteristik perilaku yang

berbeda antara siswa laki-laki dengan perempuan. Perbedaan tersebut nampak

dalam beberapa hal, di antaranya perbedaan prestasi yang diraih. Jumlah siswa

berdasarkan jenis kelaminnya disajikan dalam tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Jumlah Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Berdasarkan Jenis Kelaminnya

Jumlah No Jenis kelamin

n=73 Persentase (%)

1 Laki-laki 36 49,31

2 Perempuan 37 50,68

Page 82: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

73

Minat dan Motivasi Belajar Siswa

Minat dan Motivasi merupakan dua aspek psikologis yang paling

berpengaruh terhadap proses keberhasilan belajar siswa. Minat dikategorikan

dalam bidang akademik dan non akademik. Kategori bidang akademik adalah

minat siswa terhadap salah satu bidang studi, dan non akademik adalah minat

siswa terhadap kegiatan ekstra kurikuler.

Untuk mengetahui motivasi siswa dilihat dari persentase kehadiran,

kesungguhan dalam mengerjakan tugas, kesadaran mengulang pelajaran di rumah,

kepedulian terhadap reward dan punishment serta standar keberhasilan yang

dimiliki siswa. T inggi rendahnya minat dan motivasi dari masing-masing siswa

disajikan dalam tabel 15 berikut :

Tabel 15. Minat Belajar Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Faktor Internal Siswa

Kategori (skor)

(n=73) Persentase (%)

Rendah (3-7) 33 45,20 1 Minat Tinggi (8-11) 40 54,80

Jumlah 73 100,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (54,79%)

memiliki minat yang terkategori tinggi. Mereka mengemukakan minatnya

terhadap salah satu bidang studi tertentu serta bidang ekstrakurikuler tertentu.

Sebanyak 45,20% siswa memiliki minat yang terkategori rendah. Mereka belum

menunjukkan adanya arah minat yang jelas, maksudnya siswa tersebut tidak

memiliki kecenderungan terhadap salah satu bidang studi atau kegiatan ekstra

kurikuler tertentu.

Beberapa bidang studi yang paling banyak diminati oleh siswa adalah

Matematika dan IPA, sedangkan sosial dan bahasa diminati oleh sebagian kecil

siswa. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya siswa lebih suka

kepada pelajaran yang memiliki tantangan, apalagi pada pelajaran IPA sering kali

Page 83: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

74

diselenggarakan praktek yang banyak memberi pengalaman yang berkesan bagi

siswa tentang perkembangan ilmu.

Tabel 16. Motivasi Belajar Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Faktor Internal Siswa

Kategori (skor)

(n=73) Persentase (%)

Rendah (4-13) 24 32,87 1 Motivasi (skor) Tinggi (14-18) 49 67,13

Total 73 100,00

Dalam hal motivasi belajar, diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa

memiliki motivasi yang terkategori tinggi yaitu sebanyak 67,13%. Sisanya yaitu

sebanyak 32,87% memiliki motivasi yang terkategori rendah. Motivasi ini dilihat

dari usaha siswa dalam kegiatan belajar untuk meraih hasil sebaik-baiknya.

Faktor-faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal yang diukur dalam penelitian ini adalah jarak yang

ditempuh siswa dari rumah ke sekolah, tingkat pendidikan ayah dan ibu,

pekerjaan ay ah, serta status sosial ekonomi keluarga. Pemilihan ini didasarkan

pada anggapan bahwa faktor-faktor tersebut memiliki andil dalam

keberlangsungan proses belajar siswa serta hasil belajarnya. Meskipun setiap anak

memiliki minat dan motivasi tertentu tetapi dalam usianya yang masih dini,

partisipasi aktif dari orang tua sangat diperlukan.

Hasil penelitian tentang faktor-faktor eksternal yang ada pada siswa adalah

sebagai berikut :

Jarak Antara Rumah Dengan Sekolah

Jarak yang dimaksud adalah jauh dekatnya jarak yang ditempuh siswa dari

rumah ke sekolah. Pada bagian ini jarak dibagi menjadi tiga kategori yaitu : dekat,

sedang dan jauh. Hasil penelitian tentang jarak antara rumah dengan sekolah

disajikan dalam tabel 17 berikut ini :

Page 84: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

75

Tabel 17. Jarak Antara Rumah dengan Sekolah Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

No Jarak Jumlah

n=73 Persentase (%) 1 Dekat (100 m – 4 km) 47 64,40 2 Jauh ( 4 km – 7 km) 26 35,61

Jumlah 73 100,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa 64,40% siswa rumahnya berjarak dekat

dengan sekolah. Sisanya sebanyak 35,61% berdomisili jauh dari sekolah. Keadaan

ini menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih memilih sekolah yang

berjarak dekat dengan rumahnya.

Tingkat Pendidikan Ayah dan Ibu

Tingkat pendidikan ayah dan ibu maksudnya adalah jenjang pendidikan

yang pernah ditempuh oleh ayah dan ibu. Tingkat pendidikan dikategorikan

dengan pendidikan Dasar dan Menengah yaitu jenjang SD, SMP, SMA, dan

Pendidikan Tinggi yaitu jenjang perguruan tinggi. Tingkat pendidikan ayah dan

ibu disajikan dalam tabel 18 di bawah ini :

Tabel 18. Tingkat Pendidikan Ayah dan Ibu Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Ayah Ibu No Tingkat Pendidikan

N=73 (%) n=73 (%)

1 Dasar dan Menengah (SD-SMP-SMA)

16 21,90 32 43,82

2 Tinggi (D3-S1-S2-S3) 57 78,10 41 56,16

73 100,00 73 100,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua, baik ayah

maupun ibu berpendidikan tinggi. Sebanyak 78,10% ayah berpendidikan tinggi

sedangkan ibu sebanyak 56,16%. Selebihnya yaitu sebanyak 21,90% ayah dan

43,82% ibu berlatar belakang pendidikan dasar dan menengah.

Page 85: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

76

Keadaan ini menunjukkan bahwa pada umumnya orang tua sudah

mencapai pendidikan tinggi dan merupakan suatu kebutuhan untuk kelangsungan

kehidupan sosial dan ekonominya. Jika keadaan ini terus meningkat maka dapat

diprediksi akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga

secara bertahap masalah lemahnya kualitas SDM dapat diatasi.

Pekerjaan Ayah

Pekerjaan ayah yang dimaksud adalah profesi atau jenis pekerjaan yang

ditekuni oleh ayah. Terdapat berbagai jenis pekerjaan yang ditekuni oleh ayah.

Dari berbagai jenis pekerjaan tersebut dikategorikan kepada 2 jenis yaitu Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan Swasta. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

sebagian besar ayah para siswa bergerak di bidang swasta yaitu sebanyak 65,71%,

sedangkan selebihnya sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 34,24%.

Selengkapnya tentang jenis pekerjaan ayah tersaji dalam tabel 19 berikut ini :

Tabel 19. Pekerjaan Ayah di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Jenis Pekerjaan Ayah

n=73 Persentase (%)

1 Pegawai Negeri Sipil 25 34,29

2 Swasta 48 65,71

Jumlah 73 100,00

Status Ekonomi Keluarga

Pengkategorian status ekonomi keluarga yang digunakan dalam penelitian

ini adalah berdasarkan data yang ada di sekolah yaitu pada Buku Induk Siswa.

Kategori ini berdasarkan form data siswa yang diisi oleh orang tua yang

menyatakan keadaan ekonomi keluarga mereka seperti tersebut di atas. Keadaan

ekonomi tersebut diukur dari jenis pekerjaan orang tua.

Page 86: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

77

Hasil pendataan mengenai keadaan ekonomi keluarga dapat dilihat pada

tabel 20 berikut ini :

Tabel 20. Status Ekonomi Keluarga S iswa Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Status Ekonomi Keluarga

n=73 Persentase (%)

1 Cukup 27 36,97

2 Baik 46 63,03

73 100,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yaitu 63,01%

berada dalam kondisi yang baik. Artinya segala kebutuhan pokok serta pendidikan

anak dapat terpenuhi dengan baik. Keadaan yang terkategori cukup terdapat pada

34,34% keluarga, selebihnya sebanyak 2,73% berada dalam keadaan yang kurang

layak.

Prestasi Belajar Siswa

Prestasi Kognitif Siswa

Hasil Tes Uji Coba (TUC) Ujian Nasional yang diselenggarakan di SDIT

Ummul Quro dengan di SDN Sukadamai 3 menunjukkan adanya keragaman

pencapaian prestasi siswa yaitu ada yang rendah, sedang dan tinggi. Dalam

penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu rendah dan tinggi.

Frekuensi rentangan nilai rata-rata untuk semua bidang studi yang diporoleh

disajikan dalam tabel 21 berikut ini :

Page 87: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

78

Tabel 21. Tabel Kontingensi Nilai TUC di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Kategori No Sekolah

Rendah Tinggi

Jumlah

1 SDIT 4

17 21

2 SDN 27 25

52

Jumlah 31 42 73

X2 = 6,813 Sangat nyata pada a = 0,01

Tabel 21 di atas mengungkapkan, berdasarkan uji Chi-Square diperoleh

hasil bahwa : "Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang meyakinkan

(sangat nyata) antara siswa SDIT Ummul Quro dengan siswa SDN Sukadamai 3".

Hal ini ditunjukkan oleh nilai Xhitung (6,813) > Xtabel (6,635) pada taraf

signifikansi 0,01 dan df = 1.

Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar dilaksanakan pada 5 bidang studi

yang meliputi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa

Indonesia (BI), Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Dalam penelitian ini dilakukan juga penilaian terhadap bidang studi

Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga terdapat prestasi belajar pada 6 bidang

studi.

Hasil TUC tersebut diklasifikasikan dalam kategori rendah dan tinggi.

Nilai rendah adalah capaian nilai pada kisaran nilai terendah siswa sampai

kepada 7,05., dan nilai tinggi adalah capaian pada kisaran nilai 7,10 sampai

dengan nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 9,14.

Hasil rata-rata Tes Uji Coba (TUC) yang dicapai siswa SDIT Ummul

Quro dan SDN Sukadamai 3 disajikan pada tabel 22 berikut ini :

Page 88: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

79

Tabel 22. Prestasi Kognitif TUC Ujian Nasional Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Kategori Rentang Nilai

n=73 Persentase (%) 1 Rendah 3,24 – 7,05 31 42,47 2 Tinggi 7,1 – 9,14 42 57,53

Total 73 100,00

Untuk lebih jelas mengenai angka nominal yang dicapai siswa pada tiap

bidang studi serta fluktuasi nilainya dalam dua kali TUC, berikut ini disajikan

nilai rata-rata kelas di SDIT Ummul Quro dan di SDN Sukadamai 3 :

Tabel 23. Nilai Rata-Rata TUC di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 pada setiap Bidang Studi

SDIT SDN No Bidang Studi

TUC 1 TUC 2 TUC 1 TUC 2

1 PPKn 8.68 8.45 8.67 5.81

2 Bahasa Indonesia 7.14 7.82 6.63 7.33

3 Matematika 6.88 7.71 6.81 6.97

4 IPA 6.95 8.05 6.49 7.45

5 IPS 7.52 7.74 6.74 6.76

6 PAI 8.35 8.59 7.48 7.42

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil yang dicapai siswa baik di SDIT

Ummul Quro maupun di SDN Sukadamai 3 berada pada katagori cukup baik,

karena rata-ratanya di atas 6,0. Hanya saja terdapat variasi dan fluktuasi nilai

yang dicapai.

Tampak pada tabel 24, bahwa pada SDIT Ummul Quro diperoleh hasil :

dari 6 bidang studi, 5 (83,33%) diantaranya mengalami peningkatan, yaitu pada

bidang studi B. Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan Pendidikan Agama,

sedangkan 1 bidang studi (16,66%) mengalami penurunan yaitu pada pelajaran

PPKn.

Page 89: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

80

Pada SDN Sukadamai 3, dari 6 bidang studi, 3 (50%) di antaranya

mengalami peningkatan hasil dari TUC I ke TUC II yaitu pada mata pelajaran B.

Indonesia, Matematika dan IPA, 1 pelajaran (16,66%) mengalami penurunan yaitu

pada mata pelajaran PPKn, sedangkan 23,32% yaitu IPS dan Pendidikan Agama

dapat dikatakan stabil karena perbedaannya hanya 0,02 dan 0,06 saja.

Pada tabel di atas juga tampak bahwa pada TUC I nilai PPKn di SDN dan

SDIT memiliki rata-rata yang sama, matematika hampir sama dan pada bidang

studi yang lain hasil SDIT lebih tinggi dari pada hasil SDN. Pada TUC II

seluruhnya hasil SDIT lebih tinggi dari pada SDN.

Jika diperhatikan dari hasil pengamatan, sebenarnya latihan dan persiapan

menghadapi ujian intensitasnya dapat dikatakan sama antara yang dilakukan di

SDN Sukadamai dengan di SDIT Ummul Quro. Setiap hari siswa diberi latihan

soal-soal ujian dan diberikan les tambahan atau yang di SDIT dikenal dengan

istilah Bimbel (Bimbingan Belajar).

Khusus pada bidang PAI, perbedaan hasil yang mencolok adalah sangat

wajar karena jumlah jam pelajaran PAI di SDIT jauh lebih banyak dari pada di

SDN. Di samping itu pendekatan pembelajaran spiritual pun merupakan alasan

kuat sebagai faktor penunjang tingginya hasil TUC PAI di SDIT.

Prestasi Afektif Siswa

Untuk mengetahui perilaku afektif siswa dilakukan dengan menggunakan

penilaian guru terhadap akhlak siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penilaian yang dilakukan guru meliputi sepuluh tingkah laku yang dinilai dengan

skor A (Baik sekali) dan B (Baik).

Aspek-aspek tingkah laku tersebut yaitu (1) Mentaati tata tertib kelas, (2)

Menjaga kebersihan, (3) Mampu belajar bersama, (4) Bersikap sopan, (5) Aktif

selama KBM, (6) Merapikan perlengkapan sendiri, (7) Belajar dengan tekun, (8)

Berkata dengan baik, (9) Menyelesaikan tugas tepat waktu, dan (10) Mampu

mengendalikan marah. Rekapitulasi nilai disajikan dalam tabel 24 berikut :

Page 90: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

81

Tabel 24. Penilaian Guru Terhadap Akhlak Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Selama Proses Pembelajaran

N I L A I No Akhlak Siswa

A (%) B (%) Jumlah 1 Mentaati tata tertib kelas 61,7 38,3 100,00 2 Menjaga kebersihan 43,3 56,7 100,00 3 Mampu belajar bersama 43,3 56,7 100,00 4 Bersikap sopan 60 40,0 100,00 5 Aktif selama KBM (Kegiatan Belajar

mengajar 46,7 53,3 100,00

6 Merapikan perlengkapan sendiri 46,7 53,3 100,00 7 Belajar dengan tekun 51,7 48,3 100,00 8 Berkata dengan baik 50,0 50,0 100,00 9 Menyelesaikan tugas tepat waktu 48,3 51,7 100,00

10 Mampu mengendalikan marah 45,0 55,0 100,00

Penilaian A dan B senantiasa diberikan kepada siswa dengan harapan

dapat memberi motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri. Apabila ditemukan

siswa yang berperilaku kurang sesuai maka para guru senantiasa membimbing

serta memotivasinya agar terbentuk karakteristik positif yang ada pada mereka.

Setelah dianalisa, ternyata penilaian C hanya diberikan kepada para siswa

yang memang sangat sulit dikendalikan oleh guru dan hal ini berpengaruh kepada

pencapaian hasil belajar. Beberapa siswa yang memperoleh penilaian C pada

beberapa perilaku di atas ternyata prestasinya cenderung rendah. Karena

jumlahnya yang sangat sedikit maka dalam penelitian ini digabungkan dengan

penilaian B.

Siswa yang berprestasi rendah pada umumnya disebabkan karena kurang

mampu bekerjasama dalam kelompok serta kurangnya ketekunan dalam belajar.

Artinya siswa yang aktivitasnya kurang dalam KBM, kurang tekun serta tidak

dapat bekerjasama akan mengalami kesulitan dalam belajar sehingga prestasinya

pun kurang memuaskan.

Prestasi Psikomotor Siswa

Prestasi psikomotor diambil dari nilai keterampilan siswa yang diperoleh

dari guru bidang studi Kerajinan Tangan dan Kesenian (KTK). Tabel 25 di bawah

Page 91: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

82

ini menyajikan persentase tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa dalam bidang

psikomotor.

Tabel 25. Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Jumlah No Prestasi Siswa Kategori Rentang nilai

N=73 Persentase (%)

Rendah 7,0 – 8,0 48

65,8

Nilai Ujian Kerajinan Tangan dan Kesenian (KTK)

Tinggi 8,1 – 9,0 25 34,2

1

Jumlah 73 100,00 Tabel 25 di atas menunjukkan bahwa rentang nilai bagi siswa yang

berprestasi rendah pada bidang psikomotor ini, cukup tinggi yaitu antara 7,0 – 8,0.

yang dicapai oleh 65,8% siswa, sedangkan 34,2% siswa mencapai prestasi tinggi

dengan rentang nilai 8,0 – 9,0. Indikator yang digunakan dalam penilaian adalah

(1) perilaku terbimbing, maksudnya adalah bagaimana siswa dapat melakukan

suatu aktivitas berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru, (2) kreativitas siswa

yaitu ketika siswa dapat berakselerasi mengekspresikan kreasinya.

Hubungan Antara Faktor Internal Dengan Prestasi Belajar Siswa

Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Setelah diketahui adanya perbedaan proses pembelajaran dan prestasi

belajar siswa pada SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor, maka

dilakukan uji korelasi Chi-Square untuk melihat adanya hubungan antara faktor-

faktor internal dan eksternal siswa dengan prestasi belajarnya yang meliputi

prestasi kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan uji korelasi tersebut

diperoleh hasil tentang hubungan faktor internal dengan prestasi belajar siswa

sebagai berikut :

Page 92: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

83

Umur

Pada siswa Sekolah Dasar, umur merupakan salah satu faktor yang dapat

menggambarkan kesiapan anak menghadapi tantangan dalam kegiatan belajar.

Untuk itu dilakukan pengukuran untuk melihat adanya hubungan antara umur

dengan prestasi belajar siswa. Has ilnya disajikan dalam tabel 26 berikut ini :

Tabel 26. Hubungan antara Umur dengan Prestasi Kognitif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Umur siswa

Rendah Tinggi

Muda (11 – 12) 32 32 Tua (13) 8 1 Jumlah 40 33

X2 = 4,6 Nyata pada a = 0,05

Tabel 26 di atas mengambarkan bahwa prestasi yang dimiliki oleh siswa

yang berusia 11 dan 12 tahun baik yang rendah maupun yang tinggi masing-

masing berjumlah 32 siswa, sedangkan siswa yang berusia 13 tahun sejumlah 9

orang, 8 di antaranya berprestasi rendah dan 1 orang berprestasi tinggi.

Hasil analisis dari data di atas, menunjukkan bahwa X2 = 4,6 > Xtabel

(3,811) pada taraf signifikansi 0,05. Ini artinya antara umur dengan prestasi siswa

terdapat hubungan nyata. Siswa yang berusia 11 dan 12 cenderung berprestasi

lebih tinggi dari pada siswa yang berumur 13 tahun.

Prestasi afektif juga merupakan unsur penting yang perlu mendapat

perhatian dan merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam proses belajar.

Dalam penelitian ini juga dilakukan proses mencari hubungan antara prestasi

afektif dengan umur siswa. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini :

Page 93: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

84

Tabel 27. Hubungan antara Umur dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Umur siswa

Rendah Tinggi

Muda (11 – 12) 25 39 Tua (13) 8 1 Jumlah 33 40

X2 = 8,2 Sangat nyata pada a = 0,01

Tabel 27 di atas memberi gambaran bahwa umur memiliki hubungan

sangat nyata dengan prestasi afektif siswa. Siswa yang berumur 11 dan 12 tampak

mendominasi prestasi tinggi dengan jumlah 39 siswa. Siswa yang lebih muda

cenderung memiliki apresiasi yang lebih baik dalam kegiatan belajar mengajar

bila dibandingkan dengan siswa yang berusia lebih tua yaitu 13 tahun.

Prestasi psikomotor juga merupakan salah satu penilaian dalam penelitian

ini. Dengan melihat perilaku psikomotor siswa diharapkan dapat lebih mengetahui

sejauhmana kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hubungan antara

umur dengan prestasi psikomotor siswa disajikan dalam tabel 28 berikut ini :

Tabel 28. Hubungan antara Umur dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Umur siswa

Rendah Tinggi

Muda (11 – 12) 40 24 Tua (13) 8 1 Jumlah 48 25

X2 = 2,27 Tidak nyata

Dalam tabel di atas dapat disaksikan bahwa terdapat hubungan tidak nyata

antara umur dengan prestasi psikomotor siswa. Hasil analisis menyatakan bahwa

X2 = 2,27 < Xtabel pada taraf signifikansi 0,05.

Page 94: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

85

Jenis Kelamin

Selain peubah-peubah di atas, jenis kelamin juga merupakan salah satu

peubah dalam penelitian ini. Sehubungan dengan data tentang jenis kelamin

adalah nominal maka dilakukan analisis data dengan cara crosstabulation

(tabulasi silang) untuk mengetahui distribusi jenis kelamin terhadap prestasi siswa

pada beberapa bidang studi yang diamati. Dalam distribusi ini dapat diketahui

berapa banyak siswa laki-laki dan perempuan yang mencapai prestasi rendah,

sedang dan tinggi.

Tabel 29. Distribusi Jenis Kelamin Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

Kategori

Rendah Tinggi

No Bidang Studi

L P L P

Jumlah

1 PPKn 18 15 18 22 73

2 Bahasa Indonesia 20 15 16 22 73

3 Matematika 19 15 17 22 73

4 IPA 20 17 16 20 73

5 IPS 19 16 17 21 73

6 PAI 23 12 13 25 73

7 Afektif 16 14 20 23 73

8 Psikomotor 21 15 15 22 73

Keterangan : L = laki-laki P = Perempuan Tabel 29 memberi gambaran bahwa capaian prestasi tinggi untuk setiap

bidang studi didominasi oleh anak perempuan. Perbedaan jumlah yang mencolok

terjadi pada prestasi bidang studi PAI dan psikomotor. Pada prestasi sedang

terlihat adanya perimbangan, ada kalanya anak laki-laki lebih banyak, ada kalanya

anak perempuan yang lebih banyak berprestasi sedang. Prestasi rendah didominasi

oleh anak laki-laki.

Page 95: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

86

Keadaan ini menepis stereotip yang berkembang dalam masyarakat bahwa

anak laki-laki lebih berharga dan lebih penting dari pada anak perempuan

sebagaimana yang dikemukakan oleh Nolan (1977). Meskipun secara intelektual

banyak anak laki-laki yang tergolong cerdas, tetapi kenyataan membuktikan

bahwa aktifitas fisik anak laki-laki yang lebih besar, kurangnya perhatian serta

terjadinya berbagai pelanggaran aturan menjadi faktor-faktor penyebab rendahnya

prestasi belajar yang dicapai anak laki-laki.

Berdasarkan temuan ini, hendaknya para guru dan orang tua dapat lebih

memotivasi anak-anak laki-laki untuk dapat memanfaatkan potensi yang

dimilikinya secara positif dan optimal. Dengan demikian fungsi laki-laki sebagai

pemimpin dapat terealisir dengan baik.

Hasil penelitian tentang hubungan antara jenis kelamin dengan prestasi

belajar siswa dikemukakan dalam tabel 30 berikut ini :

Tabel 30. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Jenis Kelamin

Rendah Tinggi

Laki-laki 23 14 Perempuan 17 19 Jumlah 40 33

X2 = 1,93 Tidak nyata

Tabel 30 di atas mengambarkan bahwa 23 siswa laki-laki berprestasi

rendah dan 14 siswa berprestasi tinggi, sedangkan pada siswa perempuan 17 siswa

berprestasi rendah dan 19 siswa berprestasi tinggi. Jumlah siswa perempuan yang

berprestasi tinggi lebih banyak dari pada siswa laki-laki.

Hasil analisis menyatakan bahwa X2 = 1,93 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05, bermakna bahwa terdapat hubungan yang tidak nyata antara

jenis kelamin dengan prestasi yang diraih siswa.

Page 96: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

87

Dalam hal prestasi afektif, hubungan antara jenis kelamin dengan prestasi

belajarnya disajikan dalam tabel 31 di bawah ini :

Tabel 31. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Jenis Kelamin

Rendah Tinggi

Laki-laki 30 7 Perempuan 14 22 Jumlah 44 29

X2 = 14,57 Sangat nyata pada a = 0,01

Tabel 31 di atas menyatakan bahwa terdapat hubungan sangat nyata antara

jenis kelamin dengan prestasi belajarnya. Hasil analisis menyatakan bahwa X2 =

14,57 > Xtabel (6,635) pada taraf signifikansi 0,01, bermakna bahwa terdapat

hubungan yang sangat nyata antara jenis kelamin dengan prestasi yang diraih

siswa dalam bidang afektif.

Keadaan ini dapat diasumsikan bahwa anak-anak perempuan cenderung

untuk lebih mentaati peraturan serta tekun dalam belajar sehingga hasilnya dapat

tercermin dalam prestasi yang cenderung lebih baik dari pada anak-anak laki-laki.

Hasil penelitian tentang hubungan antara jenis kelamin dengan prestasi

psikomotor siswa disajikan dalam tabel 32 berikut ini :

Tabel 32. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Jenis Kelamin

Rendah Tinggi

Laki-laki 17 20 Perempuan 8 28 Jumlah 25 48

X2 = 3,88 Nyata pada a = 0,05

Page 97: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

88

Tabel 32 di atas menyatakan bahwa X2 = 3,88 > Xtabel (3,118) pada taraf

signifikansi 0,05 yang berarti bahwa terdapat hubungan nyata antara jenis kelamin

dengan prestasi psikomotor siswa. Keadaan ini dapat diaumsikan bahwa anak

perempuan lebih tekun dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugas motorik, hal

ini tercermin dalam hasil pekerjaan mereka yang lebih rapi dari pada laki-laki.

Minat

Hasil penelitian tentang hubungan antara minat dengan prestasi kognitif,

afektif dan psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 33. Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Kognitif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Minat Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 16 17 Tinggi 24 16 Jumlah 40 33

X2 = 0,88 Tidak nyata

Tabel 33 di atas mengambarkan bahwa tinggi rendahnya minat yang

dimiliki para siswa beragam. Hasil analisis antara minat dan prestasi belajar siswa

diperoleh bahwa X2 = 0,88 < Xtabel pada taraf signifikansi 0,05, bermakna

terdapat hubungan yang tidak nyata antara minat belajar dengan prestasi yang

diraih siswa.

Keadaan ini merupakan kondisi yang normal sebab pada siswa Sekolah

Dasar belum terdapat arah minat yang jelas terhadap bidang studi atau kegiatan

ekstra kurikuler tertentu.

Dalam hal prestasi afektif, ditemukan angka yang berbeda yang

menunjukkan adanya hubungan antara minat dengan prestasi afektif siswa.

Hasilnya ditampilkan pada tabel 34 berikut ini :

Page 98: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

89

Tabel 34. Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Minat Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 21 12 Tinggi 15 25 Jumlah 36 37

X2 = 5,53 Nyata pada a = 0,05

Hasil analisis antara minat dan prestasi belajar siswa diperoleh bahwa X2

= 5,33 > Xtabel (3,118) pada taraf signifikansi 0,05, bermakna terdapat hubungan

nyata antara minat belajar dengan prestasi yang diraih siswa. Para siswa

menunjukkan adanya perilaku positif dalam hal pengembangan sikap dan perilaku

selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian tentang hubungan antara minat dengan prestasi

psikomotor disajikan dalam tabel 35 berikut ini :

Tabel 35. Hubungan antara Minat dengan Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Minat Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 12 21 Tinggi 22 28 Jumlah 34 49

X2 = 1,14 Tidak nyata

Tabel 35 di atas menyatakan bahwa sebagian besar siswa berprestasi tinggi

dalam bidang psikomotor ini. Hasil analisis membuktikan bahwa terdapat

hubungan tidak nyata antara minat dengan prestasi belajar siswa yaitu X2 = 1,14

Page 99: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

90

< Xtabel pada taraf signifikansi 0,05, bermakna terdapat hubungan yang tidak

nyata antara minat belajar dengan prestasi yang diraih siswa.

Motivasi

Hasil penelitian tentang hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar

siswa disajikan dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 36. Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Kognitif S iswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Motivasi Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 11 13 Tinggi 29 20 Jumlah 40 33

X2 = 0,98 Tidak nyata

Tabel 36 di atas memberi gambaran bahwa tinggi rendahnya motivasi

yang dimiliki siswa juga beragam. Sebanyak 24 siswa bermotivas i rendah yang

dinyatakan dari kedisiplinan, usaha untuk sukses, tanggung jawab terhadap tugas

serta keberhasilan yang rendah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,98 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Dalam hal prestasi afektif, hasil penelitian yang menggambarkan

hubungan antara motivasi dengan prestasi afektif disajikan dalam tabel 37 berikut

ini :

Page 100: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

91

Tabel 37. Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Motivasi Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 23 19 Tinggi 11 20 Jumlah 34 39

X2 = 2,3 Tidak nyata

Tabel 37 di atas memberi gambaran bahwa tinggi rendahnya motivasi

yang dimiliki siswa dalam bidang afektif juga beragam. Sebanyak 42 siswa

bermotivasi rendah, sedangkan 31 di antaranya bermotivasi tinggi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,3 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Dalam hal prestasi psikomotor, hasil penelitian yang menggambarkan

hubungan antara motivasi dengan prestasi psikomotor disajikan dalam tabel 38

berikut ini :

Tabel 38. Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa Motivasi Siswa

Rendah Tinggi

Rendah 15 33 Tinggi 11 14 Jumlah 26 47

X2 = 1,04 Tidak nyata

Tabel 38 di atas memberi gambaran bahwa tinggi rendahnya motivasi

yang dimiliki siswa dalam bidang psikomotor juga beragam. Sebanyak 48 siswa

bermotivasi rendah, sedangkan 25 di antaranya bermotivasi tinggi.

Page 101: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

92

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 1,04 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Hubungan Antara Faktor Eksternal Dengan Prestasi Belajar Siswa Di SDIT Ummul Quro dengan SDN Sukadamai 3 Bogor

Faktor-faktor eksternal merupakan hal-hal yang memiliki hubungan secara

tidak langsung dengan proses dan hasil belajar, namun keberadaannya tetap

dibutuhkan oleh para siswa. Beberapa faktor eksternal yang menjadi sasaran

dalam penelitian ini meliputi : jarak antara rumah dan sekolah, tingkat pendidikan

ayah, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ayah serta status ekonomi keluarga.

Hasil penelitian tentang hubungan antara faktor-faktor eksternal dengan

prestasi belajar siswa masing-masing dipaparkan berikut ini :

Jarak Rumah dan Sekolah

Diperkirakan bahwa jarak antara rumah dan sekolah memiliki hubungan

dengan prestasi belajar siswa, mengingat seringnya terjadi keluhan dari siswa

yang rumahnya berjarak jauh dari sekolah.

Hasil penelitian tentang hubungan antara jarak rumah dan sekolah dengan

prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel-tabel berikut ini :

Tabel 39. Hubungan antara Jarak Rumah dan Sekolah dengan Prestasi Kognitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Jarak

Rendah Tinggi

Dekat 23 24 Jauh 16 10 Jumlah 39 34

X2 = 0,95 Tidak nyata

Page 102: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

93

Tabel 39 di atas memberi gambaran bahwa sebagian besar siswa yaitu

sebanyak 47 siswa berdomisili dekat dengan sekolah, sedangkan 26 siswa di

antaranya berdomisili jauh dari sekolah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,95 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jarak rumah dan

sekolah dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Dalam hal prestasi afektif, hasil penelitian yang menggambarkan

hubungan antara jarak rumah dan sekolah dengan prestasi afektif disajikan dalam

tabel 40 berikut ini :

Tabel 40. Hubungan antara Jarak Rumah dan Sekolah dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Jarak

Rendah Tinggi

Dekat 21 26 Jauh 14 12 Jumlah 35 38

X2 = 0,94 Tidak nyata

Tabel 40 di atas memberi gambaran bahwa sebagian besar siswa yaitu

sebanyak 47 siswa berdomisili dekat dengan sekolah, sedangkan 26 siswa di

antaranya berdomisili jauh dari sekolah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,94 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jarak rumah dan

sekolah dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Dalam hal prestasi psikomotor, hasil penelitian yang menggambarkan

hubungan antara jarak rumah dan sekolah dengan prestasi psikomotor disajikan

dalam tabel 41 berikut ini :

Page 103: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

94

Tabel 41. Hubungan antara Jarak Rumah dan Sekolah dengan Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Jarak Rendah Tinggi

Dekat 20 27 Jauh 16 10 Jumlah 36 37

X2 = 2,14 Tidak nyata

Tabel 41 di atas memberi gambaran bahwa sebagian besar siswa yaitu

sebanyak 47 siswa berdomisili dekat dengan sekolah, sedangkan 26 siswa di

antaranya berdomisili jauh dari sekolah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,14 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jarak rumah dan

sekolah dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa jarak antara rumah dan

sekolah bukan merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan keberhasilan

belajar siswa.

Tingkat Pendidikan Ayah

Pada umumnya orang tua yang berpendidikan tinggi memiliki wawasan

yang lebih luas dalam mendidik putra-putrinya, sehingga berpeluang dalam

mencapai kualitas hasil pendidikan yang lebih baik. Dukungan kedua orang tua

sangat dibutuhkan bagi proses belajar bagi anak sebagai motivasi utama.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ayah dengan

prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel-tabel di bawah ini :

Page 104: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

95

Tabel 42. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi Kognitif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pendidikan Ayah

Rendah Tinggi

Rendah 10 6 Tinggi 27 30 Jumlah 37 36

X2 = 1,27 Tidak nyata

Tabel 42 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ayah. Sebagian besar, yaitu 57 orang berpendidikan tinggi yang

terkategori dalam pendidikan S1, S2 dan S3. Sebanyak 16 ayah siswa

berpendidikan rendah yaitu pada tingkat SMP dan SMA

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 1,27 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara tingkat pendidikan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ayah dengan

prestasi afektif siswa disajikan dalam tabel 43 di bawah ini :

Tabel 43. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi Afektif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Pendidikan Ayah

Rendah Tinggi

Rendah 11 5 Tinggi 22 35 Jumlah 33 40

X2 = 5,17 Nyata pada a = 0,05

Page 105: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

96

Tabel 43 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ayah hubungannya dengan prestasi afektif. Hasil analisis

menunjukkan bahwa X2 = 5,17 > Xtabel pada taraf signifikansi 0,05 artinya

terdapat hubungan nyata antara tingkat pendidikan ayah dengan prestasi siswa

dalam bidang afektif.

Keadaan yang tercermin dalam penelitian ini dapat diasumsikan bahwa

ayah yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dapat turut memberi dukungan

dalam hal perilaku afektif siswa sehingga dapat terwujud kualitas hasil pendidikan

yang lebih baik.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ayah dengan

prestasi psikomotor siswa disajikan dalam tabel 44 di bawah ini :

Tabel 44. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ayah dengan Prestasi Psikomotor

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Pendidikan Ayah

Rendah Tinggi

Rendah 14 3 Tinggi 33 23 Jumlah 47 26

X2 = 3,01 Tidak nyata

Tabel 44 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ayah hubungannya dengan prestasi psikomotor. Hasil analisis

menunjukkan bahwa X2 = 3,01 < Xtabel pada taraf signifikansi 0,05 artinya

terdapat hubungan tidak nyata antara tingkat pendidikan ayah dengan prestasi

siswa dalam bidang psikomotor.

Keadaan ini dapat bermakna bahwa tingkat pendidikan ayah tidak cukup

bukti dalam memberi dukungan terhadap kualitas hasil belajar psikomotor siswa.

Page 106: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

97

Tingkat Pendidikan Ibu

Ibu merupakan sosok yang paling dekat dengan proses tumbuh kembang

setiap anak. Perhatian dan dukungan dari ibu akan sangat berarti dalam

membangun kualitas diri putra-putrinya sehingga diharapkan tercapai kualitas

hasil pendidikan yang lebih baik, apalagi jika didukung oleh latar belakang

pendidikan ibu yang memadai.

Saat ini sudah merupakan hal yang lazim bahwa seorang ibu dapat

mencapai tingkat pendidikan yang tinggi, meskipun tidak berarti bahwa para ibu

yang berlatar belakang pendidikan rendah tidak memiliki kualitas dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pemelihara rumah tangga.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

prestasi kognitif siswa disajikan dalam tabel 45 di bawah ini :

Tabel 45. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Kognitif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pendidikan Ibu

Rendah Tinggi

Rendah 21 11 Tinggi 16 25 Jumlah 37 36

X2 = 5,56 Nyata pada a = 0,05

Tabel 45 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ibu. Sebagian besar, yaitu 41 orang berpendidikan tinggi yang

terkategori dalam pendidikan S1, S2 dan S3. Sebanyak 32 ibu siswa

berpendidikan rendah yaitu pada tingkat SMP dan SMA.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah siswa yang berprestasi tinggi

dihubungkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi terdapat sebanyak 25 siswa.

Keadaan ini memberi gambaran bahwa untuk menciptakan kualitas hasil

Page 107: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

98

diperlukan kualitas sumber daya manusia yang memadai, dalam hal ini peranserta

ibu dalam keberhasilan putra-putrinya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 5,56 > Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan nyata antara tingkat pendidikan ibu

dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif. Keadaan ini bermakna bahwa

keterlibatan ibu dalam kegiatan belajar putra-putrinya memiliki arti penting bagi

terciptanya kualitas hasil pendidikan yang optimal.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

prestasi afektif siswa disajikan dalam tabel 46 di bawah ini :

Tabel 46. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Afektif Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Pendidikan Ibu

Rendah Tinggi

Rendah 19 13 Tinggi 13 28 Jumlah 32 41

X2 = 5,62 Nyata pada a = 0,05

Tabel 46 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ibu hubungannya dengan prestasi afektif. Hasil analisis menunjukkan

bahwa X2 = 5,62 > Xtabel pada taraf signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan

nyata antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah siswa yang berprestasi tinggi

dihubungkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi sejumlah 28 siswa. Angka ini

melebihi kategori-kategori yang lain. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa ibu yang

berpendidikan rendah tidak memiliki kualitas dalam mengarahkan putra-putrinya.

Keadaan yang tercermin dalam penelitian ini dapat diasumsikan bahwa

keberdaan ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sangat dibutuhkan dalam

memberi dukungan kepada putra-putrinya. Dengan demikian dapat mempertinggi

Page 108: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

99

harapan akan terciptanya generasi yang berakhlak mulia, yang tercermin pada

prestasi afektif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

prestasi psikomotor siswa disajikan dalam tabel 47 di bawah ini :

Tabel 47. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Prestasi Psikomotor

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Pendidikan Ibu

Rendah Tinggi

Rendah 28 5 Tinggi 20 20 Jumlah 48 25

X2 = 8,75 Sangat nyata pad a a = 0,01

Tabel 47 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat

pendidikan ibu hubungannya dengan prestasi psikomotor. Hasil analisis

menunjukkan bahwa X2 = 8,75 > Xtabel pada taraf signifikansi 0,05 artinya

terdapat hubungan sangat nyata antara tingkat pendidikan ibu dengan prestasi

siswa dalam bidang psikomotor.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah siswa yang berprestasi rendah

dihubungkan dengan ibu yang berpendidikan rendah sejumlah 28 siswa. Angka

ini melebihi kategori-kategori yang lain. Keadaan ini dapat diasumsikan bahwa

diperlukan bimbingan ibu dalam hal meningkatkan keterampilan motorik siswa.

Pekerjaan Ayah

Pekerjaan ayah merupakan faktor eksternal lain yang diduga memiliki

hubungan dengan prestasi bela jar siswa. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa

semakin baik pekerjaan ayah, maka semakin baik pula fasilitas yang diberikan

kepada putra-putrinya sehingga kegiatan belajarnya dapat terakomodasi dengan

baik pula, dengan demikian diharapkan prestasi belajarnya pun menjad i baik.

Page 109: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pekerjaan ayah dengan prestasi

belajar kognitif siswa disajikan pada tabel 48 berikut ini :

Tabel 48. Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Kognitif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pekerjaan Ayah

Rendah Tinggi

Pegawai Negeri Sipil

13 13

Swasta 28 19 Jumlah 41 32

X2 = 0,96 Tidak nyata

Tabel 48 di atas memberi gambaran tentang jenis pekerjaan ayah. Dalam

hal ini diklasifikasikan menjadi 2 yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil dan sebagai

pekerja swasta.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,96 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jenis pekerjaan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara pekerjaan ayah dengan prestasi

afektif disajikan pada tabel 49 berikut ini :

Tabel 49. Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pekerjaan Ayah

Rendah Tinggi

Pegawai Negeri Sipil

16 10

Swasta 20 27 Jumlah 36 37

X2 = 2,14 Tidak nyata

Page 110: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

101

Tabel 49 di atas memberi gambaran tentang hubungan antara jenis

pekerjaan ayah dengan prestasi afektif. Tampak dalam tabel bahwa ayah yang

bergerak di bidang swasta lebih banyak yaitu 47 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,14 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jenis pekerjaan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara pekerjaan ayah dengan prestasi

psikomotor disajikan pada tabel 50 berikut ini :

Tabel 50. Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Psikomotor Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pekerjaan Ayah

Rendah Tinggi

Pegawa Negeri Sipil

28 14

Swasta 19 28 Jumlah 31 42

X2 = 0,23 Tidak nyata

Tabel 50 di atas memberi gambaran tentang hubungan antara jenis

pekerjaan ayah dengan prestasi psikomotor. Tampak dalam tabel bahwa ayah

yang bergerak di bidang swasta lebih banyak yaitu 47 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,23 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jenis pekerjaan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Dari keadaan yang terdapat pada tiga jenis prestasi di atas, dapat

diasumsikan bahwa apa pun jenis pekerjaan ayah tidak menunjukkan adanya

cukup bukti untuk menyatakan hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar

siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor.

Page 111: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

102

Status Ekonomi Keluarga

Status ekonomi keluarga juga merupakan faktor eksternal lain yang

diduga memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Hal ini didasarkan atas asumsi

bahwa semakin baik status ekonomi keluarga, maka semakin baik pula fasilitas

yang diberikan orang tua kepada putra-putrinya sehingga kegiatan belajarnya

terakomodasi. Dengan demikian diharapkan prestasi belajarnya pun menjadi baik.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi belajar kognitif siswa disajikan pada tabel 51 berikut ini :

Tabel 51. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Kognitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Status Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 17 10 Tinggi 23 23 Jumlah 40 33

X2 = 0,95 Tidak nyata

Tabel 51 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya status

ekonomi keluarga. Tampak pada tabel bahwa siswa yang status ekonomi

keluarganya tinggi berjumlah 46 siswa, sedangkan yang rendah berjumlah 27

siswa. Siswa yang status ekonominya tinggi dan berprestasi tinggi sebanyak 23

siswa, tetapi keadaan ini tidak dapat dijadikan bukti bahwa semakin tinggi status

ekonomi maka semakin tinggi pula prestasinya. Ini hanyalah gambaran

sesungguhnya tentang keadaan siswa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,95 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi afektif ditampilkan dalam tabel 52 berikut ini :

Page 112: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

103

Tabel 52. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Afektif Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Status Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 16 11 Tinggi 18 28 Jumlah 34 39

X2 = 2,12 Tidak nyata

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,21 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi afektif ditampilkan dalam tabel 52 berikut ini :

Tabel 53. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Psikomotor

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi Siswa

Status Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 12 15 Tinggi 16 30 Jumlah 28 45

X2 = 0,99 Tidak nyata

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,99 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Page 113: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

104

Dari tabel di atas dapat diasumsikan bahwa status ekonomi keluarga bukan

merupakan suatu faktor yang sangat penting yang berhubungan dengan pres tasi

belajar siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Hubungan dapat terjadi

secara tidak langsung karena status ekonomi keluarga bukan merupakan keadaan

yang berupa proses pembelajaran. Status ekonomi keluarga hanya merupakan

faktor pendukung yang lebih mengarah kepada pengadaan fasilitas belajar dalam

keluarga.

Page 114: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

105

PEMBAHASAN

Dari seluruh hasil yang telah dipaparkan di atas, meskipun dalam

penelitian ini tidak dilakukan penghitungan secara kuantitatif, tetapi atas dasar

bukti-bukti di atas, jika memperhatikan proses pembelajaran yang berlangsung di

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3, maka dapat dikemukakan bahwa

terdapat perbedaan antara proses pembelajaran di SDIT Ummul Quro dengan di

SDN Sukadamai 3. Beberapa perbedaan tersebut dapat dikemukakan sebagai

berikut :

§ kesiapan guru dalam mengajar;

§ metode latihan yang digunakan di SDIT Ummul Quro lebih variatif

dan tidak monoton, biasanya berbentuk game atau role playing;

§ besarnya kelas, di SDIT berjumlah 38 siswa/kelas , sedangkan di SDN

berjumlah 48 siswa/kelas .

§ motivasi dalam bentuk reward yang selalu diberikan guru setiap kali

siswa menunjukkan has il yang baik dalam latihan-latihan tersebut

meskipun hanya berbentuk pengumpulan poin atau pujian; serta

§ kesempatan atau waktu belajar yang lebih panjang.

Dalam hal usaha pengembangan SDM (guru) perbedaan dapat diketahui

pada :

§ Prosedur recruitment (seleksi) guru yang memiliki beberapa kriteria

tertentu yang meliputi kriteria akademis, psikis dan fisik;

§ Beberapa pelatihan yang diikuti oleh guru-guru SDIT lebih bervariasi

dan mengarah kepada pembinaan motivasi, keikhlasan dalam

menjalankan tugas, serta mengoptimalkan kecerdasan emosi dan

spiritual. Di SDN pelatihan-pelatihan lebih banyak dalam hal

pengenalan kurikulum dan administrasi pembelajaran.

Beberapa alasan di atas dapat dijadikan sebagian bukti sebagai faktor-

faktor penting yang memiliki hubungan terhadap keberhasilan belajar para siswa

Page 115: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

106

karena bagaimana pun siswa memiliki motivasi serta minat yang kuat, tidak akan

mencukupi jika tidak ditunjang dengan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuannya, maka tidak cukup hanya

berbekal latar belakang pendidikan formal saja, tetapi dibutuhkan akselerasi yang

disesuaikan dengan kebutuhan serta tantangan yang ada pada masa yang sedang

berlangsung.

Dalam hal faktor-faktor internal, umur siswa, jenis kelamin, minat dan

motivasi merupakan faktor-faktor yang baik secara langsung maupun tidak

langsung memiliki hubungan atau tidak berhubungan dengan prestasi belajar

siswa. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa pada bagian tertentu

terdapat hubungan nyata dan pada bagian yang lain terdapat hubungan tidak nyata

dengan prestasi belajar siswa.

Dalam hal faktor-faktor eksternal, jarak antara rumah dan sekolah, tingkat

pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan status ekonomi keluarga juga

merupakan faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

Hasil analisis Chi-Square di atas bahwa terdapat hubungan sangat nyata, nyata

dan tidak nyata antara faktor-faktor eksternal siswa dengan prestasi belajar siswa.

Page 116: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

107

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Terdapat perbedaan proses pembelajaran antara di SDIT Ummul Quro dengan

di SDN Sukadamai 3 Bogor.

2. Terdap at perbedaan prestasi belajar yang meyakinkan antara siswa di SDIT

Ummul Quro dengan siswa SDN Sukadamai 3 Bogor.

3. Umur siswa berhubungan nyata dengan prestasi kognitif, sangat nyata dengan

prestasi afektif dan tidak nyata dengan prestasi psikomotor.

4. Jenis kelamin menunjukkan adanya hubungan tidak nyata dengan prestasi

kognitif, sangat nyata dengan prestasi pafektif dan nyata pada prestasi

psikomotor. Jumlah anak perempuan yang berprestasi tinggi pada semua

bidang studi lebih besar dibandingkan dengan jumlah anak laki-laki.

5. Minat siswa menunjukkan adanya hubungan tidak nyata dengan prestasi

kognitif, nyata pada prestasi afektif dan tidk nyata pada prestasi psikomotor.

6. Motivasi menunjukkan hubungan tidak nyata dengan prestasi kognitif, afektif

dan psikomotor.

7. Jarak antara rumah dengan sekolah berhubungan tidak nyata dengan prestasi

belajar siswa. Artinya berapa pun jarak yang ditempuh siswa ke sekolah tidak

menyebabkan tinggi rendahnya prestasi belajar.

88.. Tingkat pendidikan ayah memperlihatkan adanya hubungan tidak nyata

dengan prestasi kognitif, nyata pada prestasi afektif dan tidak nyata pada

prestasi psikomotor.

99.. TTiinnggkkaatt ppeenndd iidd iikkaann iibb uu mmeennuunnjjuukkkkaann aaddaannyyaa hhuubbuunnggaann nnyyaattaa ddeennggaann pprreessttaassii

kkoo ggnniitt iiff ddaann aaffeekktt iiff,, ss eerrttaa hhuubbuunnggaann ss aannggaatt nnyy aattaa ddeenngg aann pp rreessttaassii pp ssiikkoommoottoorr..

1100.. PPeekkeerrjjaaaann aayyaahh,, mmeennuunnjjuukkkkaann hhuubbuunnggaann ttiidd aakk nnyy aattaa bbaaiikk ppaaddaa pprreessttaassii

kkoo ggnniitt iiff,, aaffeekkttiiff mmaauupp uunn pp ssiikkoo mmoottoorr..

1111.. SSttaattuuss eekkoonnoo mmii kkeelluu aarrggaa jjuugg aa mmeennuunnjjuukkkkaann aadd aannyyaa hhuubbuunnggaann ttiidd aakk nnyyaattaa

ddeennggaann pp rreessttaassii kkooggnniittiiff,, aaffeekktt iiff,, mmaauuppuunn ppssiikkoommoottoo rr..

Page 117: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

108

Saran-Saran

Upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar dapat ditempuh melalui

beberapa cara sebagai berikut :

1. Dalam hal faktor internal siswa, hendaknya para guru dapat mengarahkan

minat serta membangun motivasi siswa secara positif mengingat

sebenarnya kedua faktor ini sangat menentukan keberhasilan belajar siswa.

2. Bagi para penyelenggara pendidikan hendaknya diperhatikan masalah

pengembangan proses pembelajaran menjadi pembelajaran aktif yang

dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang

dilandasi nilai-nilai dalam ajaran agama sehingga tujuan akhir Pendidikan

Nasional dapat tercapai secara utuh dan menyeluruh.

3. Pelatihan-pelatihan penunjang bagi guru secara periodik sangat perlu

diselenggarakan guna memberikan motivasi serta wawasan dan kesegaran

baru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan.

4. Kepada orang tua, dukungan moril sangat dibutuhkan guna

mengoptimalkan hasil belajar siswa.

5. Kepada Sekolah Islam Terpadu, hendaknya dapat lebih mensosialisasikan

program penyelenggaraan pendidikan terpadu kepada masyarakat

khususnya orang tua siswa, serta memperhatikan aspek mental yang sesuai

dengan kebutuhan siswa terutama untuk anak yang berada pada jenjang

pendidikan dasar.

Page 118: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

101

Tabel 49 di atas memberi gambaran tentang hubungan antara jenis

pekerjaan ayah dengan prestasi afektif. Tampak dalam tabel bahwa ayah yang

bergerak di bidang swasta lebih banyak yaitu 47 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,14 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jenis pekerjaan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara pekerjaan ayah dengan prestasi

psikomotor disajikan pada tabel 50 berikut ini :

Tabel 50. Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Prestasi Psikomotor Siswa

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Pekerjaan

Ayah

Rendah Tinggi

Pegawa Negeri

Sipil

28 14

Swasta 19 28

Jumlah 31 42

X2 = 0,23 Tidak nyata

Tabel 50 di atas memberi gambaran tentang hubungan antara jenis

pekerjaan ayah dengan prestasi psikomotor. Tampak dalam tabel bahwa ayah

yang bergerak di bidang swasta lebih banyak yaitu 47 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,23 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05 artinya terdapat hubungan tidak nyata antara jenis pekerjaan

ayah dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Dari keadaan yang terdapat pada tiga jenis prestasi di atas, dapat

diasumsikan bahwa apa pun jenis pekerjaan ayah tidak menunjukkan adanya

cukup bukti untuk menyatakan hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar

siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor.

Page 119: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

102

Status Ekonomi Keluarga

Status ekonomi keluarga juga merupakan faktor eksternal lain yang

diduga memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Hal ini didasarkan atas asumsi

bahwa semakin baik status ekonomi keluarga, maka semakin baik pula fasilitas

yang diberikan orang tua kepada putra-putrinya sehingga kegiatan belajarnya

terakomodasi. Dengan demikian diharapkan prestasi belajarnya pun menjadi baik.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi belajar kognitif siswa disajikan pada tabel 51 berikut ini :

Tabel 51. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Kognitif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Status

Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 17 10

Tinggi 23 23

Jumlah 40 33

X2 = 0,95 Tidak nyata

Tabel 51 di atas memberi gambaran tentang tinggi rendahnya status

ekonomi keluarga. Tampak pada tabel bahwa siswa yang status ekonomi

keluarganya tinggi berjumlah 46 siswa, sedangkan yang rendah berjumlah 27

siswa. Siswa yang status ekonominya tinggi dan berprestasi tinggi sebanyak 23

siswa, tetapi keadaan ini tidak dapat dijadikan bukti bahwa semakin tinggi status

ekonomi maka semakin tinggi pula prestasinya. Ini hanyalah gambaran

sesungguhnya tentang keadaan siswa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,95 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang kognitif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi afektif ditampilkan dalam tabel 52 berikut ini :

Page 120: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

103

Tabel 52. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Afektif

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Status

Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 16 11

Tinggi 18 28

Jumlah 34 39

X2 = 2,12 Tidak nyata

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 2,21 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang afektif.

Hasil penelitian tentang hubungan antara status ekonomi keluarga dengan

prestasi afektif ditampilkan dalam tabel 52 berikut ini :

Tabel 53. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Psikomotor

Siswa SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3 Bogor

Kategori Prestasi

Siswa

Status

Ekonomi

Rendah Tinggi

Rendah 12 15

Tinggi 16 30

Jumlah 28 45

X2 = 0,99 Tidak nyata

Hasil analisis menunjukkan bahwa X2 = 0,99 < Xtabel pada taraf

signifikansi 0,05., artinya terdapat hubungan tidak nyata antara status ekonomi

keluarga dengan prestasi siswa dalam bidang psikomotor.

Page 121: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

104

Dari tabel di atas dapat diasumsikan bahwa status ekonomi keluarga bukan

merupakan suatu faktor yang sangat penting yang berhubungan dengan prestasi

belajar siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Hubungan dapat terjadi

secara tidak langsung karena status ekonomi keluarga bukan merupakan keadaan

yang berupa proses pembelajaran. Status ekonomi keluarga hanya merupakan

faktor pendukung yang lebih mengarah kepada pengadaan fasilitas belajar dalam

keluarga.

Page 122: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

105

PEMBAHASAN

Dari seluruh hasil yang telah dipaparkan di atas, meskipun dalam

penelitian ini tidak dilakukan penghitungan secara kuantitatif, tetapi atas dasar

bukti-bukti di atas, jika memperhatikan proses pembelajaran yang berlangsung di

SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3, maka dapat dikemukakan bahwa

terdapat perbedaan antara proses pembelajaran di SDIT Ummul Quro dengan di

SDN Sukadamai 3. Beberapa perbedaan tersebut dapat dikemukakan sebagai

berikut :

� kesiapan guru dalam mengajar;

� metode latihan yang digunakan di SDIT Ummul Quro lebih variatif

dan tidak monoton, biasanya berbentuk game atau role playing;

� besarnya kelas, di SDIT berjumlah 38 siswa/kelas, sedangkan di SDN

berjumlah 48 siswa/kelas.

� motivasi dalam bentuk reward yang selalu diberikan guru setiap kali

siswa menunjukkan hasil yang baik dalam latihan-latihan tersebut

meskipun hanya berbentuk pengumpulan poin atau pujian; serta

� kesempatan atau waktu belajar yang lebih panjang.

Dalam hal usaha pengembangan SDM (guru) perbedaan dapat diketahui

pada :

� Prosedur recruitment (seleksi) guru yang memiliki beberapa kriteria

tertentu yang meliputi kriteria akademis, psikis dan fisik;

� Beberapa pelatihan yang diikuti oleh guru-guru SDIT lebih bervariasi

dan mengarah kepada pembinaan motivasi, keikhlasan dalam

menjalankan tugas, serta mengoptimalkan kecerdasan emosi dan

spiritual. Di SDN pelatihan-pelatihan lebih banyak dalam hal

pengenalan kurikulum dan administrasi pembelajaran.

Beberapa alasan di atas dapat dijadikan sebagian bukti sebagai faktor-

faktor penting yang memiliki hubungan terhadap keberhasilan belajar para siswa

Page 123: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

106

karena bagaimana pun siswa memiliki motivasi serta minat yang kuat, tidak akan

mencukupi jika tidak ditunjang dengan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuannya, maka tidak cukup hanya

berbekal latar belakang pendidikan formal saja, tetapi dibutuhkan akselerasi yang

disesuaikan dengan kebutuhan serta tantangan yang ada pada masa yang sedang

berlangsung.

Dalam hal faktor-faktor internal, umur siswa, jenis kelamin, minat dan

motivasi merupakan faktor-faktor yang baik secara langsung maupun tidak

langsung memiliki hubungan atau tidak berhubungan dengan prestasi belajar

siswa. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa pada bagian tertentu

terdapat hubungan nyata dan pada bagian yang lain terdapat hubungan tidak nyata

dengan prestasi belajar siswa.

Dalam hal faktor-faktor eksternal, jarak antara rumah dan sekolah, tingkat

pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan status ekonomi keluarga juga

merupakan faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

Hasil analisis Chi-Square di atas bahwa terdapat hubungan sangat nyata, nyata

dan tidak nyata antara faktor-faktor eksternal siswa dengan prestasi belajar siswa.

Page 124: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

107

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Terdapat perbedaan proses pembelajaran antara di SDIT Ummul Quro dengan

di SDN Sukadamai 3 Bogor.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar yang meyakinkan antara siswa di SDIT

Ummul Quro dengan siswa SDN Sukadamai 3 Bogor.

3. Umur siswa berhubungan nyata dengan prestasi kognitif, sangat nyata dengan

prestasi afektif dan tidak nyata dengan prestasi psikomotor.

4. Jenis kelamin menunjukkan adanya hubungan tidak nyata dengan prestasi

kognitif, sangat nyata dengan prestasi pafektif dan nyata pada prestasi

psikomotor. Jumlah anak perempuan yang berprestasi tinggi pada semua

bidang studi lebih besar dibandingkan dengan jumlah anak laki-laki.

5. Minat siswa menunjukkan adanya hubungan tidak nyata dengan prestasi

kognitif, nyata pada prestasi afektif dan tidk nyata pada prestasi psikomotor.

6. Motivasi menunjukkan hubungan tidak nyata dengan prestasi kognitif, afektif

dan psikomotor.

7. Jarak antara rumah dengan sekolah berhubungan tidak nyata dengan prestasi

belajar siswa. Artinya berapa pun jarak yang ditempuh siswa ke sekolah tidak

menyebabkan tinggi rendahnya prestasi belajar.

88.. Tingkat pendidikan ayah memperlihatkan adanya hubungan tidak nyata

dengan prestasi kognitif, nyata pada prestasi afektif dan tidak nyata pada

prestasi psikomotor.

99.. TTiinnggkkaatt ppeennddiiddiikkaann iibbuu mmeennuunnjjuukkkkaann aaddaannyyaa hhuubbuunnggaann nnyyaattaa ddeennggaann pprreessttaassii

kkooggnniittiiff ddaann aaffeekkttiiff,, sseerrttaa hhuubbuunnggaann ssaannggaatt nnyyaattaa ddeennggaann pprreessttaassii ppssiikkoommoottoorr..

1100.. PPeekkeerrjjaaaann aayyaahh,, mmeennuunnjjuukkkkaann hhuubbuunnggaann ttiiddaakk nnyyaattaa bbaaiikk ppaaddaa pprreessttaassii

kkooggnniittiiff,, aaffeekkttiiff mmaauuppuunn ppssiikkoommoottoorr..

1111.. SSttaattuuss eekkoonnoommii kkeelluuaarrggaa jjuuggaa mmeennuunnjjuukkkkaann aaddaannyyaa hhuubbuunnggaann ttiiddaakk nnyyaattaa

ddeennggaann pprreessttaassii kkooggnniittiiff,, aaffeekkttiiff,, mmaauuppuunn ppssiikkoommoottoorr..

Page 125: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

108

Saran-Saran

Upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar dapat ditempuh melalui

beberapa cara sebagai berikut :

1. Dalam hal faktor internal siswa, hendaknya para guru dapat mengarahkan

minat serta membangun motivasi siswa secara positif mengingat

sebenarnya kedua faktor ini sangat menentukan keberhasilan belajar siswa.

2. Bagi para penyelenggara pendidikan hendaknya diperhatikan masalah

pengembangan proses pembelajaran menjadi pembelajaran aktif yang

dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang

dilandasi nilai-nilai dalam ajaran agama sehingga tujuan akhir Pendidikan

Nasional dapat tercapai secara utuh dan menyeluruh.

3. Pelatihan-pelatihan penunjang bagi guru secara periodik sangat perlu

diselenggarakan guna memberikan motivasi serta wawasan dan kesegaran

baru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan.

4. Kepada orang tua, dukungan moril sangat dibutuhkan guna

mengoptimalkan hasil belajar siswa.

5. Kepada Sekolah Islam Terpadu, hendaknya dapat lebih mensosialisasikan

program penyelenggaraan pendidikan terpadu kepada masyarakat

khususnya orang tua siswa, serta memperhatikan aspek mental yang sesuai

dengan kebutuhan siswa terutama untuk anak yang berada pada jenjang

pendidikan dasar.

Page 126: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran-lampiran

Page 127: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 1

Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran

Page 128: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

114

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDIT UQ / SDN Sukadamai 3

Hari / tanggal : ………………………………

Bidang studi : .…………………………….

Nama Guru : ……………………………

Kelas : VI ( A / B / C / D )

No Kegiatan Keterangan

1 Appersepsi Dilakukan / tidak dilakukan

Isinya : ………………………………………………..

………………………………………………..

2 Motivasi Diberikan / tidak diberikan

3 Tempat Di dalam kelas / di luar kelas

4 Pokok bahasan

5 Sub pokok bahasan

6 Metode

7 Media Menggunakan / tidak menggunakan

Perangkatnya : ………………………………………..

………………………………………..

8 Suasana

pembelajaran

9 Interaksi siswa

dengan guru

Catatan Khusus :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 129: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 2

Lembar Pengamatan dan Penilaian

Keterampilan Guru Dalam Menyusun

Rencana Pembelajaran

Page 130: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

LEMBAR PENGAMATAN DAN PENILAIAN

KETERAMPILAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PENGAJARAN

A. Merencanakan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar

1. Merumuskan Tujuan, yang meliputi beberapa syarat :

(a) kesesuaian TPK dengan TPU

(b) kelengkapan jumlah TPK

(c) kelengkapan rumusan (tidak menimbulkan tafsiran ganda)

(d) kelengkapan rumusan TPK (subyek, tingkah laku yang dapat diukur,

kondisi pencapaian dan kriteria pencapaian)

(e) urutan TPK dari yang mudah kepada yang sukar

Skala Nilai Penjelasan

1

2

3

4

5

Hanya satu syarat yang dipenuhi

Dua sayata yang dipenuhi

Tiga syarat yang dipenuhi

Empat syarat yang dipenuhi

Lima syarat yang dipenuhi

2. Menentukan metode mengajar

Skala Nilai Penjelasan

1

2

3

4

5

Tidak mencantumkan metode mengajar

Tercantum metode mengajar tetapi tidak relevan dengan

TPK

Tercantum satu metode mengajar yang relevan dengan

TPK

Tercantum dua metode mengajar yang relevan dengan TPK

Tercantum lebih dari dua metode mengajar yang relevan

dengan TPK dan bahan.

3. Menentukan langkah-langkah mengajar

Skala Nilai Penjelasan

1

2

3

4

5

Tidak terdapat langkah-langkah mengajar

Terdapat langkah mengajar secara umum

Terdapat langkah mengajar secara rinci, sebagian besar

sesuai dengan TPK

Terdapat langkah mengajar secara rinci, semuanya sesuai

dengan TPK tetapi hanya terpusat pada guru

Terdapat langkah mengajar secara rinci, semuanya sesuai

dengan TPK tetapi hanya terpusat pada guru dan murid

4. Menentukan cara-cara memotivasi murid

Skala Nilai Penjelasan

1

2

Tidak mencantumkan cara memotivasi murid

Tercantum cara-cara memotivasi murid, tetapi tidak

relevan dengan TPK dan bahan

Page 131: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

3

4

5

Tercantum satu cara memotivasi yang relevan dengan

TPK

Tercantum dua cara memotivasi yang relevan dengan TPK

Tercantum lebih dari dua cara memotivasi murid yang

relevan dengan TPK dan bahan.

Page 132: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 3

Lembar Pengamatan dan Penilaian

Keterampilan Melaksanakan Prosedur Mengajar

Page 133: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 4

Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Di SDIT Ummul Quro dan

SDN Sukadamai 3

Page 134: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

117

Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Di SDIT Ummul Quro dan SDN Sukadamai 3

MATA PELAJARAN

IPA 4 X TATAP MUKA

IPS 3 X TATAP MUKA

MATEMATIKA 2 X TATAP MUKA

SDN SDIT SDN SDIT SDN SDIT

SKENARIO PEMBELAJARAN

Ada tetapi

tidak

lengkap

Ada dan

lengkap Ada dan

lengkap

Ada dan lengkap Ada tetapi

tidak

lengkap

Ada dan

lengkap

MOTIVASI Ada (berupa

nasehat)

ada (skore

untuk

prestasi

siswa

Ada (berupa

nasehat)

ada (skore untuk

prestasi siswa

Ada (berupa

nasehat)

ada (skore

untuk

prestasi

siswa

MATERI Tata Surya

Darah

Tata Surya

Darah

Benua

Amerika dan

Eropa

PBB dan

Konferensi Asia

Afrika

Grafik

Operasi

Hitung

Aljabar

Pengumpula

n data

SUB MATERI • Gerhana

• Matahari

• Planet

• Fungsi

organ

tubuh

• Gerhana

• Matahari

• Planet

• Fungsi

organ

tubuh

• Amerika

Utara

• Eropa

• Confers

Asia

Afrika

• Sejarah ,

• Tujuan

berdirinya

• Badan-badan

PBB, dan

• Peranan PBB

bagi Indonesia

• Hasil dan

manfaat KAA

Membuat

grafik

lingkaran

Operasi

hitung

campuran

Perkalian,

kelipatan,

perbandinga

n suku

Pengumpula

n dan

pengolahan

data

APPERSEPSI Diskusi hasil

kunjungan

ke

planetarium

Penjelasan

tentang

darah

Diskusi hasil

kunjungan

ke

planetarium

Penjelasan

tentang

darah

Tanya jawab

soal

Tanya jawab

soal.

Branstorming

tentang KAA

yang baru

dilaksanakan

tahun 2005

Tidak ada Mengulang

materi yang

lalu

TEMPAT Indoor/

outdoor

(kunjuungn

ke

plantarium

dilaksnkan

pada kelas

V)

Indoor/

outdoor

(kunjungan

ke

Plantarium

dilaksnakan

awal smster

genap)

Indoor Indoor Indoor Indoor

Page 135: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

118

METODE Ceramah,

tanya jawab,

deskripsi

Ceramah,

deskripsi,

simulasi,

pengamatan,

tanya jawab,

pelaporan,

demonstrasi

miniatur

kerja

jantung

Diskusi,

Menggambr,

mencari dan

menemukan

letak kota

dalam peta

serta

kenampakan

alam seperti

laut,gunung,

dan sungai,

Penugasan,

Diskusi,

presentasi

Latihan

membuat

grafik

Latihan soal

Game

Diskusi

kelompok

MEDIA Papan tulis,

gambar

Buku IPA

kelas 6

• Gambar,

• perangkat

tata surya

• Torso

• Botol

bekas

• pewarna

• Atlas • Koran

• Majalah

• Buku-buku

cetak tentang

PBB dan

konferensi

Asia Afrika

Papan tulis Papan tulis

Page 136: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

119

MATA

PELAJARAN IPA

4 X TATAP MUKA IPS

3 X TATAP MUKA MATEMATIKA

2 X TATAP MUKA

SDN SDIT SDN SDIT SDN SDIT

SUASANA PEMBELAJARAN

Aktif :

siswa

menggamba

rkan,

mendeskrips

ikan,

menjelaskan

siswa

memperhati

kan

penjelasan

guru

Aktif :

siswa

menggamba

rkan,

mendiskripsi

kan, role

playing.

siswa

mempraktek

kan cara

kerja

jantung dari

botol yang

diisi air dan

diberi

pewarna

merah, lalu

diberi selang

dan

didemonstra

sikan di

depan kelas

Aktif, siswa

mencari

sendiri letak

kota-kota

tertentu

dalam atlas

kemudian

menjawab

pertanyan-

pertanyaan

yang telah

disiapkan

oleh guru

pada

portofolio

Aktif :

siswa secara

berkelompok

menghimpun

informasi dari

perpustakaan

atau bahan

bacaaan yang

dimiliki,

membuat

resume

kemudian

mendiskusikan.

Siswa

menempel

beberapa

informasi

terpenting pada

Mading Sekolah

Aktif :

Siswa

mendengarka

n penjelasan

guru, berlatih

membuat

grafik dan

mengerjakan

portofolio

Siswa secara

bergiliran

mengerjakan

soal-soal yang

diberikan

guru ke depan

kelas (di

papan tulis)

kemudian

dibahas

bersama

Aktif :

latihan

kecepatan

dan

ketepatan

siswa dalam

menyebutka

n kelipatan

angka-angka

siswa

mengukur

tinggi badan

teman-

temannya

INTERAKSI Aktif :

Siswa

mendengarka

n penjelasan

guru, berlatih

membuat

grafik dan

mengerjakan

portofolio

Siswa secara

bergiliran

mengerjakan

soal-soal yang

diberikan

guru ke depan

kelas (di

papan tulis)

kemudian

dibahas

bersama

Aktif :

latihan

kecepatan

dan

ketepatan

siswa dalam

menyebutka

n kelipatan

angka-angka

siswa

mengukur

tinggi badan

teman-

temannya

Positif, guru

berkeliling

kelas

membimbin

g siwa untuk

menemukan

Positif, guru

berkeliling kelas

membimbing

siwa dalam

menghimpun

informasi dari

beberapa sumber

Guru pasif,

hanya

menunggu

siswa

menyelesaik

an portofolio

Positif, guru

memberikan

soal, siswa

menyelesaik

an soal,

motivasi

terlalu

banyak

sehingga

dalam 2 jam

pel hanya

menyelesaik

an 2 soal

operasi

hitung

campuran

Guru aktif

sebagai juri

dan pemberi

motivasi

Guru

berkeliling

kelas

membimbin

g kegiatan

siswa

Page 137: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

120

MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA 1X TATAP MUKA

PPKn 2 X TATAP MUKA

PEND. AGAMA ISLAM 2 X TATAP MUKA

SDN SDIT SDN SDIT SDN SDIT

SKENARIO PEMBELAJARAN

Ada tetapi

tidak

lengkap

Ada dan

lengkap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada dan

lengkap

MOTIVASI Ada (berupa

nasehat)

ada (skore

untuk

prestasi

siswa

Ada (berupa

nasehat)

ada (skore

untuk prestasi

siswa

Ada (berupa

nasehat)

ada (skore

untuk

prestasi

siswa

MATERI Kata Umum

dan kata

khusus

Kata umum

dan kata

khusus

Cinta tanah

air,

Harga

menghargai

Cinta tanah

air,

Harga

menghargai

Syukur

nikmat

Syukur

nikmat

SUB MATERI Menyadari

perlunya cinta

tanah air.

Menghargai

perilaku orang

lain.

Menyadari

perlunya cinta

tanah air.

Menghargai

perilaku orang

lain.

Arti syukur.

Macam

syukur.

Akibat tidak

bersyukur.

Arti syukur.

Macam

syukur.

Akibat tidak

bersyukur.

APPERSEPSI Pengenalan

kata umum

dan khusus

Pengenalan

kata umum

dan khusus

Mengulang

materi yang

lalu

Mengulang

materi yang

lalu

Mengulang

materi yang

lalu

Brainstormi

ng tentang

kebiasaan

berterima

kasih pada

teman

TEMPAT Indoor/

outdoor

(kunjuungn

ke

plantarium

dilaksnkan

pada kelas

V)

Indoor/

outdoor

(kunjungan

ke

Plantarium

dilaksnakan

awal smster

genap)

Indoor Indoor Indoor Indoor

METODE Ceramah,

tanya jawab.

latihan

Ceramah,

tanya jawab.

latihan

Ceramah,

tanya jawab.

latihan

Bercerita,

drama, puisi

yang

bernafaskan

Islam

ceramah Diskusi,

mengarang,

membuat

puisi

MEDIA Papan tulis

Buku paket

Papan tulis

Buku paket

Buku paket Buku paket Buku paket Buku paket

Page 138: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

121

MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA 1X TATAP MUKA

PPKn 2 X TATAP MUKA

PEND. AGAMA ISLAM 2 X TATAP MUKA

SDN SDIT SDN SDIT SDN SDIT

SUASANA PEMBELAJARAN

Aktif :

Siswa

menyimak

penjelasan

guru,

kemudian

menyelesaik

an portofolio

Aktif :

Siswa

menyimak

penjelasan

guru,

kemudian

menyelesaik

an portofolio

Siswa

mendengark

an

penjelasan

guru

Siswa bermain

peran dengan

scenario yang

telah dibuat guru

Siswa

mendengark

an

penjelasan

guru

Siswa aktif

memberikan

contoh,

mengarang

dan

membacaka

n puisi

INTERAKSI Guru aktif

memonitor

siswa

Guru aktif

memonitor

siswa

Pasif Aktif Pasif Aktif

Page 139: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

122

Page 140: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

123

Peubah

Indikator

Parameter

Nomor kuesioner

A. Faktor Internal A.1 Motivasi 1. Usaha untuk sukses

2. Rasa percaya diri 2. Tanggung jawab

terhadap tugas 4. Standar keberhasilan

1. Kedisiplinan dalam kehadiran

2. kesungguhan dalam mengerjakan tugas-tugas di sekolah / di rumah

3. kesadaran mengulang pelajaran di rumah

4. kepedulian terhadap reward dan punishment

5. kepedulian tentang keberhasilan teman-temannya

6. keinginan untuk berprestasi

1,2,3

4,7

5,6

8,9,10

11

12

A.2. Minat 1. Minat terhadap salah satu bidang studi

2. Minat terhadap salah satu kegiatan ekstra kurikuler

1. bidang yang diminati 2. waktu yang digunakan 3. prestasi yang diraih 4. usaha untuk

meningkatkan prestasi 5. dukungan yang

diperoleh

1,5 2,6 3,7 4,8

9,10

B. Faktor Eksternal

B.1 Faktor Sosial 1. Latar belakang pendidikan ayah dan ibu

2. Kompetensi guru

1. tingkat pendidikan ayah dan ibu

1. sikap guru dalam mengajar

2. kemampuan guru dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

3. guru memberi teguran, reward dan punishment kepada siswa

4. interaksi guru dengan siswa di luar kelas

5. dedikasi guru dalam mengajar

6. kedisiplinan guru dalam mengajar

4

1,5,13

2

3,4.6.7,12

8,9,12,14

11,15

10, 16

B.2 Faktor kurikulum

(1) tujuan (2) materi (3) kegiatan pembelajaran (4) metode dan media

1. perumusan tujuan

(TPK) 2. penentuan materi

pelajaran 3. desain kegiatan

pembelajaran 4. pemilihan metode

yang bervariasi 5. penggunaan

media yang sesuai

Penilaian pada lembar pengamatan

C. Prestasi

Page 141: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

124

Belajar C.1 Prestasi

Kognitif 1. Pengetahuan 2. Penerapan

1. nilai rata-rata raport pada 5 bidang studi UAN dan Pendidikan Agama

1. kemampuaan siswa

menerapkan pengetahuan dalam pembelajaran

Penilaian

pada lembar pengamatan

C.2 Prestasi Afektif

1. Sikap terhadap nilai 2. Pembentukan pola hidup

1. Sikap siswa terhadap mata pelajaran

2. Sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung

1. sikap siswa

terhadap pelaksanaan ibadah

2. sikap siswa terhadap nilai-nilai akhlak dalam ajaran agama

1,2,6

3,4,5

7,8,9

10, 11,12

C.3 Prestasi Psikomotor

1. Gerakan terbimbing 2. kreativitas belajar

1. kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan dengan cara mencontoh gerakan guru

2. kreativitas siswa

dalam melaksanakan tugas

Penilaian pada lembar pengamatan

Penilaian pada lembar pengamatan

Page 142: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 5

Daftar Riwayat Pendidikan dan

Pelatihan Guru

Page 143: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

122

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GURU

I. Guru SDIT Ummul Quro

NO RSPND

PENDIDIKAN TERAKHIR

BIDANG STUDI YANG

DIASUH

LAMA MENGA-

JAR

PELATIHAN BIDANG KEAHLIAN

SEMINAR / PEMBINAAN

SIKAP 1

S1 - IKIP Ø B. Indonesia Ø KTK Ø B. Sunda

6 tahun Ø Quantum Learning Ø Pelatihan KBK (3

Kali) Ø Metode Bercerita Ø Quantum Teaching

Ø Training Motivasi

Ø Pembinaan Rohani Rutin Oleh Sekolah

2 TAKMILI LIPIA JAKARTA

Ø Al-Qur’an Ø Bahasa

Arab

3 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Tashih

Untuk Mendapatkan Syahadah Qiroati

Ø Menejemen 5 S Ø Seminar

Menjadi Guru Yang Efektif

3 MA’HAD ALHIKMAH

Ø Qiroati Ø Tahfidz

5 thun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Mendongeng Ø Pelatihan Jurnalistik Ø Pumping Teacher Ø Seminar Edukatif

Ø Menjadi Guru Menyenangkan

Ø Menejemen 5 S Ø Dll

4 S1 – PENDIDIKAN MATEMATIKA

Ø Matematika Ø IPA

4 tahun Ø Pelatihan Student Active Learning

Ø Pelatihan Pembelajaran Matematika

Ø Pelatihan Jurnalistik Ø Pelatihan Mendongeng Ø Pelatihan Matematika

Dan Sains Ø Studi Banding Ke

Beberapa Sekolah

Ø Menejemen ISO Ø Menejemen 5 S Ø Pelatihan ESQ Ø Dll

5 S1 FKIP/B.INGGRIS

Bahasa Inggris 1 tahun Ø Pelatihan Student Active Learning

Ø Menejemen 5 S

6 S1-FH UIKA & LIPIA

Bahasa Arab 1 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Daurah Pengajaran

Bahasa Arab Dan Tsaqafah Islamiyyah Dari Universitas Madinah

7 S1- TEHNIK PERTANIAN IPB

Komputer 3 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Mendongeng Ø Pelatihan Jurnalistik Ø Menjadi Guru Kreatif Ø Pelatihan Jaringan

Komputer

Ø Menejemen ISO Ø Menejemen 5 S Ø Pelatihan ESQ

8 IKIP JAKARTA Ø B. Indonesia Ø PPKn Ø IPS Ø PAI

10 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Mendongeng Ø Pelatihan Jurnalistik Ø Pelatihan Guru IPS Ø Pelatihan Guru

Matematika

Ø Menejemen ISO Ø Menejemen 5 S Ø Pelatihan ESQ

Page 144: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

123

9 S1 - IKIP

JAKARTA Ø PKPS Ø Penjaskes

3 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Guru Kreatif

Ø Seminar Pendidikan Anak

10 S1 PETERNAKAN IPB

Ø Matematika Ø IPA Ø PPKn

10 tahun Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Kurikulum

2004 Ø Pelatihan Jurnalistik Ø Pelatihan Guru MIPA Ø Pelatihan Guru

Matematika Ø Seminar Kebijakan

UAN

Ø Menejemen ISO Ø Menejemen 5 S Ø Pelatihan ESQ Ø Seminar

Pendidikan Dan Remaja

Ø Pelatihan Kepemimpinan Sekolah

Page 145: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

124

II. SDN Sukadamai 3 NO

RSPND

PENDIDIKAN

TERAKHIR

BIDANG STUDI YANG

DIASUH

LAMA MENGA-

JAR

PELATIHAN BIDANG KEAHLIAN

SEMINAR / PEMBINAAN

SIKAP

1 IAIN Bandung / 1992

Pendidikan Agama Islam

15 tahun Ø MGPD Pendidikan Agama Islam

Ø Pembinaan dari UPTD DIKNAS Kecamatan

2 S1 – PLS Pendidikan Jasmani

7 tahun Ø Pelatihan tenis meja Ø Pelatihan bola basket

3 S1 – PLS Ø B. Indonesia Ø PPKn Ø IPA Ø IPS Ø Matematika Ø Bahasa sunda

14 tahun Ø Pelatihan kurikulum 2004

Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Administrasi Ø Pelatihan Penulisan

Soal Ø Pelatihan Bilingual Ø Sosialisasi Undang-

Undang Guru Ø Implementasi

Pengembangan Life skill

Ø Implementasi Model Pembelajaran

4 SLTA / 1994 Teknologi Informasi dan komunikasi (komputer)

5 tahun Ø Pelatihan Paket Office 2000

Ø Pelatihan Teknisi Komputer

Ø Pelatihan Tenaga Pendidik dan Pengajar

Ø Pelatihan Komputer Tingkat Nasional

5 S1 – PPKn

Ø B. Indonesia Ø PPKn Ø IPA Ø IPS Ø Matematika Ø Bahasa sunda

22 tahun Ø Pelatihan Kurikulum PENDAS

Ø Penggunaan Kit IPA Ø Sosialisasi Suplemen

Kurikulum Ø Pembinaan Profesi

Guru dan Kepala Sekolah

Ø Implementasi Pengembangan Life skill

Ø Implementasi Model Pembelajaran

Ø Sistem pembinaan profesional guru

Ø Kegiatan pembinaan guru kelas VI

Ø Seminar meningkatkan profesionalisme guru menyongsong abad 21

6 Sekolah Tinggi Seni Indonesia

Karawitan dan seni musik

4 tahun Ø Pelatihan receider Ø Pelatihan membaca

not balok Ø Pembinaan

Administrasi dari UPTD DIKNAS Kecamatan

Page 146: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

125

7 Sarmud Fak.Ilmu Politik UNAS / 1985

Bahasa inggris 24 tahun Ø Pelatihan Kurikulum 2004

Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Administrasi Ø Pelatihan Penulisan

Soal Ø Pelatihan penulisan

Skenario VCD Pembelajaran- Pustekkomdiknas

8 S1- PLS Ø B. Indonesia Ø PPKn Ø IPA Ø IPS Ø Matematika Ø Bahasa sunda

22 tahun Ø Pelatihan kurikulum PENDAS

Ø Penggunaan Kit IPA Ø Sosialisasi Suplemen

Kurikulum Ø Pembinaan Profesi

Guru dan Kepala Sekolah

Ø Implementasi Pengembangan Lifeskill

Ø Implementasi Model Pembelajaran

Ø Sistem pembinaan profesional guru

Ø Kegiatan pembinaan guru ke las VI

Ø Seminar meningkatkan profesionalisme guru menyongsong abad 21

9 Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Bandung

Karawitan 9 tahun Ø Pelatihan Angklung Ø Pelatihan Guru

Karawitan Ø Metode Cepat Melatih

Kecapi Ø Pembinaan dari

UPTD DIKNAS Kecamatan

10 S1 – PLS Ø B. Indonesia Ø PPKn Ø IPA Ø IPS Ø Matematika Ø Bahasa sunda

Ø Pelatihan KBK Ø Pelatihan Kurikulum

2004 Ø Penggunaan Kit IPA Ø Pelatihan

Pembelajaran Bilingual

Ø Pelatihan Pembelajaran Elektronik (e-learning)

Ø Pembinaan Administras i dari UPTD DIKNAS Kecamatan

Ø Implementasi Pengembangan Lifeskill

Ø Implementasi Model Pembelajaran

Page 147: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 6

Kuesioner Untuk Siswa

Page 148: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

131

Kuesioner untuk siswa

1. Nomor Responden : 2. Nama Lengkap : ……………………………………………….. 3. Jenis kelamin : ……………………………………………….. 4. Tempat tanggal lahir : ……………………………………………….. 5. Pendidikan Terakhir orang tua : Ayah : ……………………………………………….. Ibu : ……………………………………………….. Petunjuk pengisian :

1. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian

2. Adik-adik di mohon dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jujur sesuai dengan yang adik alami dan rasakan

3. Tidak perlu khawatir, karena jawaban apapun yang adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai apapun di sekolah

4. Atas kesediaan adik mengisi daftar pertanyaan ini ibu ucapkan terima kasih, dan semoga adik -adik sukses dalam menempuh Ujian Akhir nanti.

I. Kuesioner tentang motivasi siswa : No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Saya senang sekali bersekolah di sekolah

ini

Alasannya :

2 Saya datang ke sekolah sebelum bel masuk berbunyi

3 Saya merasa rugi jika tidak masuk sekolah

Alasannya :

4 Saya mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik dan perasaan senang

5 Saya selalu belajar di rumah meskipun tidak ada PR atau ulangan

6 Saya selalu mengerjakan PR atau tugas lainya tepat waktu

7 Saya selalu mengulang pelajaran di rumah meskipun orang tua saya tidak mengharuskan untuk itu

8 Jika saya menghadapi kesulitan dalam belajar, maka saya akan berusaha sampai dapat menyelesaikannya, misalnya bertanya kepada guru, ayah/ibu atau teman yang lebih pandai

9 Jika saya tidak mengerti dengan penjelasan guru, maka saya akan menanyakan langsung

Page 149: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

132

kepada bapak/ibu guru 10 Jika bapak/ibu guru meminta kepada kami

untuk mengerjakan suatu soal di depan kelas, maka saya akan segera melakukannya dengan senang hati.

11 Hasil karya saya sering ditempel di malajah dinding sekolah

12 Saya senang mengikuti berbagai lomba baik di sekolah maupun di luar sekolah

13 Saya merasa senang jika guru/orang tua memuji saya karena berprestasi

14 Saya sedih dan merasa bersalah jika guru/orang tu a menegur saya karena saya melakukan kesalahan

15 Saya ingin segera memperbaiki diri ketika saya sadar telah melakukan kesalahan

16 Saya merasa terpacu jika mengetahui teman saya memperoleh prestasi lebih baik dari saya

17 Buat saya, dapat rangking itu sangat penting, karena itu tandanya saya sudah berhasil dengan baik

18 Saya mengikuti bimbingan belajar dengan baik agar saya dapat lulus dengan nilai yang baik

Page 150: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

133

II. Kuesioner tentang minat siswa terhadap mata pelajaran : No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1. Apakah ada salah satu pelajaran yang

paling kamu sukai ? Alasannya :

Sebutkan :

2. Apakah kamu menggunakan waktu lebih banyak untuk mempelajari pelajaran yang kamu sukai itu ?

3. Adakah prestasi yang kamu raih pada pelajaran yang kamu sukai tersebut ?

Sebutkan pada kejuaraan apa :

4. Apakah kamu terus berusaha untuk berprestasi dalam pelajaran yang kamu sukai itu ?

Sebutkan apa yang kamu lakukan agar selalu berprestasi

5. Apakah ada salah satu kegiatan (ekskul) yang paling kamu sukai? Alasannya :

Sebutkan :

6 Apakah kamu menggunakan waktu lebih banyak untuk melakukan kegiatan yang kamu sukai itu ?

7 Adakah prestasi yang kamu raih pada kegiatan yang kamu sukai ?

Sebutkan pada kejuaraan apa :

8 Apakah kamu terus berusaha untuk berprestasi dalam kegiatan yang kamu sukai itu ?

9 Pada bidang yang paling kamu sukai, apakah kamu mendapat bimbingan khusus dari guru ?

Sebutkan bentuk bimbingannya :

10 Pada bidang yang paling kamu sukai, adakah dukungan dari orang tua di rumah

Sebutkan bentuk dukungannya :

11. Adakah pelajaran/kegiatan di sekolah yang paling tidak kamu sukai ?

Sebutkan pelajaran apa dan alasannya :

12 Adakah pelajaran di sekolah yang menurutmu sangat sulit dan membuatmu tidak suka mengikutinya ?

Sebutkan pelajaran apa :

Page 151: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

134

III. Kuesioner tentang interaksi dengan guru :

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Saya senang dengan sikap guru-guru di

sekolah ini Berikan penjelasan :

2 Guru-guru selalu membantu bila saya/ teman saya dalam kesulitan belajar

3 Guru-guru selalu menegur bila saya/ teman saya melakukan suatu pelanggaran atau perilaku yang tidak baik

4 Guru-guru menegur saya dengan cara yang baik, sabar dan memberi pengertian

5 Guru-guru selalu mengajar dalam suasana kelas yang menyenangkan

6 Guru-guru memberi sanksi kepada saya jika saya melakukan pelanggaran

Sebutkan contohnya:

7 Guru-guru memuji saya jika dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik

8 Guru-guru mau mendengarkan jika saya ingin curhat karena suatu masalah

9 Guru-guru senang berbincang-bincang dengan saya dan teman-teman di luar waktu belajar ?

10 Ketika kami mengerjakan tugas-tugas di kelas/di luar kelas, guru-guru selalu membimbing kami satu persatu

11 Ada pula guru yang bila ditanya tentang pelajaran yang belum saya mengerti, malah marah/tidak mau menjelaskan kembali

12 Ada pula guru yang tidak peduli jika kami melakukan kesalahan

13 Ada pula guru yang membuat saya merasa takut jika mengajar

14 Ada pula guru yang tidak mau mendengarkan keluhan saya

15 Di antara para guru ada yang cara mengajarnya bikin BeTe

16 Di antara guru ada yang sering memberi tugas kemudian meninggalkan siswa di dalam kelas sampai tugas itu selesai

Page 152: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

135

IV. Kuesioner tentang sikap dan pembentukan pola hidup No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1 Saya senang mengikuti semua pelajaran karena buat saya semua pelajaran penting untuk diikuti dengan baik

2 Menurut saya ada pelajaran yang tidak begitu penting untuk diajarkan

Kalau ada, sebutkan :

3 Saya selalu memperhatikan setiap guru sedang memberikan penjelasan

4 Pada pelajaran tertentu saya malas memperhatikan penjelasan guru

Sebutkan pelajaran apa

5 Pelajaran dengan berdiskusi kelompok atau praktek, menurut saya lebih menyenangkan dari pada mendengarkan penjelasan guru

6 Saya mempelajari Pendidikan Agama dan PPKn sama dengan pelajaran yang lain, yaitu untuk memperoleh nilai yang baik saja

7 Dari pelajaran Pendidikan Agama dan PPKn , banyak pengetahuan yang dapat saya praktekkan untuk memperbaiki diri

8 Saya melaksanakan ajaran agama sebagaimana yang saya pelajari, baik di rumah maupun di sekolah atas dasar kesadaran

9 Saya melaksanakan ibadah seperti sholat dan puasa hanya karena perintah orang tua

10 Kalau ada teman yang tidak melaksanakan sholat, maka saya berusaha mengingatkannya

11 Orang tua di rumah selalu mengingatkan saya untuk sholat, tetapi saya sering mengabaikan

12 Sekali-sekali jika sedang di perjalanan atau sedang sibuk, saya meninggalkan sholat

13 Saya merasa, sholat atau tidak sholat tidak ada bedanya buat diri saya

14 Kalau saya menemukan barang milik orang lain, maka saya berusaha untuk mencari pemiliknya dan mengembalikannya, atau melaporkan pada guru.

15 Kalau saya melakukan kesalahan, biasanya saya berusaha menutupi kesalahan itu agar tidak ketahuan ayah/ibu atau guru saya

16 Jika ada teman yang melakukan tindakan yang buruk, misalnya : mencela orang lain, berbohong atau mencuri, maka saya berusaha mengingatkannya

17 Kalau ada teman saya yang sedang dalam kesulitan maka saya dengan senang hati saya berusaha untuk dapat membantunya

18 Jika saya dapat memberi sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan saya merasa sangat senang

19 Saya merasa BeTe mendengarkan nasehat orang tua di rumah

20 Jika saya berpapasan dengan guru, maka saya selalu memberi salam

Page 153: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

Lampiran 7

Kuesioner Untuk Guru

Page 154: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

137

Kuesioner untuk guru

Petunjuk pengisian kuesioner :

1. Kuesioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, kerahasiaannya akan terjaga

2. Kepada Bapak/Ibu dimohon dengan hormat untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya

3. Atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih

I. Kuesioner tentang Kompetensi Profesional :

1. Nama : ………………………..……………………………………………… 2. Pendidikan terakhir / tahun : …………………………………….…….

…………………………………………. 3. Bidang studi yang diajarkan :

(1) ……………………………………………… (2) ………....…………………………………… (3) ……………………………………………… (4) ………………………..…………………….. (5) ………………………………………….…… (6) ………………………………………………

4. Selama Bapak/Ibu mengajar, sudah berapa lamakah mengasuh mata pelajaran tersebut di atas ? ……………………… tahun

5. Pelatihan dalam bidang keahlian yang pernah diikuti : (1) …..………………………………………………………………………… (2) .….………………………………………………………………………… (3) …..…………………………………………………………………………

(4) …..…..…………………………………………………………………..… (5) ……..………………………………………………………………………

6. Seminar atau Pembinaan Sikap yang pernah diikuti : (1) …....………………………………………………………………………... (2) ..…………………………………………………………………………… (3) ……………………………………………………………………………… (4) ……………………………………………………………………………… (5) ………………………………………………………………………………

7. Kuesioner tentang kontribusi pelatihan yang pernah diikuti

Petunjuk pengisisan kuesioner 7 Jawaban diberikan cukup hanya dengan memberi tanda cheklist (v) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan apa yang Bapak/ Ibu alami dengan kategori sebagai berikut : SS = sangat setuju

S = setuju TS = tidak setuju STS = sangat tidak setuju

Page 155: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

138

Alternatif Jawaban No Pernyataan SS S TS STS

1 Berbagai pelatihan/seminar yang diselenggarakan baik oleh sekolah, Dinas, ataupun organisasi terkait lainnya bagi saya sifatnya sangat penting

2 Bagi saya berbagai pelatihan/seminar itu hanya menghambur-hamburkan dana dan waktu mengajar, sebab semua guru pada dasarnya telah dibekali dengan teori dan praktek semasa dalam pendidikan formal

3 Berbagai pelatihan/seminar yang pernah saya ikuti telah meningkatkan semangat saya dalam mengajar

4 Berbagai pelatihan/seminar tersebut telah memacu saya untuk belajar lebih banyak lagi tentang keterampilan mengajar

5 Saya selalu berharap agar pelatihan/seminar tersebut dapat dilaksanakan secara berkala

6 Berbagai pelatihan/seminar tersebut telah membuka wawasan saya tentang perkembangan dunia pendidikan

7 Berbagai pelatihan tersebut telah meningkatkan kemampuan saya dalam keterampilan mengajar

8 Tidak hanya itu, pelatihan/seminar tersebut juga menambah wawasan serta mengarahkan saya kepada bagaimana perilaku yang terbaik dalam menghadapi serta membimbing siswa

9 Setiap selesai mengikuti pelatihan saya selalu mengadakan revisi proses pembelajaran

10 Revisi proses pembelajaran yang saya lakukan memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan belajar siswa

11 Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan sering kali dalam bentuk simulasi, sehingga saya memperoleh kejelasan tentang bagaimana cara menerapkannya dalam KBM

12 Revisi pembelajaran yang saya lakukan adalah sebagai aplikasi dari simulasi yang saya dapatkan dalam berbagai pelatihan/seminar yang pernah saya ikuti

13 Saya merasa tidak ada yang istimewa dari berbagai pelatihan/ seminar tersebut karena pada dasarnya semua/hampir semua informasi yang diberikan sudah saya ketahui sebelumnya

14 Saya merasa kecewa terhadap penyelenggaraan pelatihan-pelatihan tersebut karena penyajiannya kurang menarik

15 Saya merasa telah terjadi perubahan yang sangat berarti pada diri saya baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor jika dibandingkan dengan ketika pertama kali saya mengajar. Hal ini sebagai dampak adanya pelatihan /seminar untuk guru yang sering saya ikuti

16 Menurut saya, pola mengajar konvensional yang cenderung kepada teacher centered, harus segera ditinggalkan demi memasuki era globalisasi yang kian menantang

17 Saya merasa, mengajar dengan pola teacher centered lebih menyenangkan, siswa lebih mudah diatur dan proses pencapaian target lebih cepat dan tepat waktu

18 Bagi saya pencapaian target kurikulum tepat waktu adalah penting 19 Saya akan merasa bersalah jika tidak dapat menyelesaikan target

kurikulum tepat waktu disebabkan proses pembelajaran perlu diperjelas atau diulang

20 Saya merasa antara target kurikulum dengan metode active learning seperti makan buah simalakama, sehingga saya merasa bingung menerapkannya

Page 156: HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR … · HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI

139

II. Kuesioner tentang kompetensi pribadi :

Jawaban diberikan cukup hanya dengan memberi tanda cheklist (v) pada kolom 5, 4, 3, 2, 1 yang telah disediakan sesuai dengan apa yang Bapak/ Ibu alami dengan kategori sebagai berikut :

i. 5 = selalu 4 = sering kali 3 = kadang-kadang 2 = sekali-sekali 1 = tidak pernah

No Pernyataan Alternatif Jawaban 5 4 3 2 1 1 Bila berpapasan dengan siswa, Bapak/Ibu menegur siswa

terlebih dahulu

2 Sebelum memulai pembelajaran, Bapak/Ibu menanyakan kabar dan kesiapan belajar siswa hari itu

3 Bapak/Ibu berusaha menemukan masalah yang dihadapi siswa 4 Bapak/Ibu bersedia membantu kesulitan belajar yang dihadapi

oleh siswa

5 Bapak/Ibu mau diajak dialog oleh siswa kapan pun waktunya 6 Bapak/Ibu memperhatikan kesulitan belajar yang dihadapi oleh

siswa

7 Bapak/Ibu berusaha membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa melalui prosedur diagnostik

8 Bapak/Ibu bersedia menjelaskan kembali hal -hal yang belum difahami oleh siswa

9 Bapak/Ibu bersikap sabar dalam membimbing siswa agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik

10 Bapak/Ibu tidak lekas marah jika mnghadapi siswa yang lamban dalam belajar

11 Bapak/Ibu menghargai setiap pendapat dan kritik dari siswa tentang keterampilan mengajar Bapak/Ibu

12 Bapak/Ibu menciptakan suasana belajar yang tidak tegang dengan humor

13 Bapak/Ibu berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan memberi kebebasan siswa dalam beraktivitas

14 Bapak/Ibu berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan mnggunakan metode dan media yang bervariasi

15 Bapak/Ibu selalu bersikap ramah di mana pun bertemu dengan siswa

16 Bapak/Ibu berterus terang apabila ada pertanyaan siswa yang belum dapat dijawab

17 Bapak/Ibu dapat menciptakan suasana belajar yang serius tapi santai

18 Bapak/Ibu dapat bersikap tegas kepada siswa yang mengganggu temannya atau mengabaikan tugas dalam proses pembelajaran

19 Bapak/Ibu memberikn reward secara proporsional kepada siswa yang berprestasi

20 Bapak/Ibu memberikan punishment secara proporsional kepada siswa yang melanggar