HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI...

22
1 HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN TANDA DAN GEJALA REMATIK PADA LANSIA DI DESA SIDEMBUNUT, WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: I MADE DIAN KHARISMA PUTRA NIM. 1202105083 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Transcript of HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI...

Page 1: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

1

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK

DENGAN TANDA DAN GEJALA REMATIK PADA

LANSIA DI DESA SIDEMBUNUT, WILAYAH

KERJA UPT. PUSKESMAS BANGLI

UTARA, KABUPATEN BANGLI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH:

I MADE DIAN KHARISMA PUTRA

NIM. 1202105083

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Made Dian Kharisma Putra

NIM : 1202105083

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila

dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Denpasar, Juni 2016

Yang membuat pernyataan,

(I Made Dian Kharisma Putra)

Page 3: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK

DENGAN TANDA DAN GEJALA REMATIK PADA

LANSIA DI DESA SIDEMBUNUT, WILAYAH

KERJA UPT. PUSKESMAS BANGLI

UTARA, KABUPATEN BANGLI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH:

I MADE DIAN KHARISMA PUTRA

NIM. 1202105083

TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN UNTUK DIUJI

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep.,M.Kes I Wayan Surasta, SKp., M.Fis.

NIP. 198105102010121003 NIP. 196512311987031015

Page 4: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK

DENGAN TANDA DAN GEJALA REMATIK PADA

LANSIA DI DESA SIDEMBUNUT, WILAYAH

KERJA UPT. PUSKESMAS BANGLI

UTARA, KABUPATEN BANGLI

OLEH:

I MADE DIAN KHARISMA PUTRA

NIM. 1202105083

TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI

PADA HARI : ……………………….

TANGGAL : ……………………….

TIM PENGUJI:

1. Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep., M.Kes (Ketua) ……..……….

2. I Wayan Surasta, SKp., M.Fis. (Sekretaris) …..………….

3. Ns. Made Oka Ari K, S.Kep., M.Kep (Pembahas) ......…………..

MENGETAHUI:

DEKAN KETUA

FK UNIVERSITAS UDAYANA PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA

Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF

NIP. 19530131 198003 1 004 NIP. 19501231 198003 1 015

Page 5: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiberjudul Hubungan

Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Tanda dan Gejala Rematik

pada Lansia di Desa Sidembunut , Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Bangli

Utara, Kabupaten Bangli.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan proposal penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis berikan

kepada:

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana

2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

3. Ns. Kadek Eka Swadarma, S.Kep.,M.Kes sebagai pembimbing utama yang

telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan

proposal penelitian ini tepat waktu.

4. I Wayan Surasta, SKp., M.Fis. sebagai pembimbing pendamping yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan proposal

penelitian ini tepat waktu.

5. Kepala UPT. Puskesma Bangli Utara yang telah memberikan kesempatan

penelitian pada instasi yang dipimpin.

6. Enumerator yang telah membantu saya mengumpulan data pada penelitian

7. Nama paramedic di Sidembunut

8. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan semangat

kepada penulis secara moril dan materil sehingga penulisan proposal ini

selesai tepat waktu.

9. Teman-teman PSIK A 2012 ETACOSTAVERA atas segala dukungan berupa

semangat dan doa.

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian

ini.

Page 6: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima segala saran

dan masukan yang membangun.

Denpasar, Juni 2016

Penulis

Page 7: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

ABSTRAK

Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu

tertentu, tetapi dimulai sejak waktu permulaan kehidupan. Saat ini, lansia

cenderung dipandang masyarakat sebagai sekelompok orang yang sakit-sakitan.

Persepsi ini muncul karena pandangan lansia bahwa lansia sangat ketergantungan

akan bantuan orang lain dan sakit-sakitan. Penyakit yang paling umum diderita

oleh lansia adalah rematik atau osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit yang

terjadi akibat degenerasi atau proses penuaan. Ada beberapa faktor penyebab

penyakit rematik pada lansia yaitu keturunan, gaya hidup, pola makan, dan

aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan

dan aktivitas fisik dengan tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa

Sidembunut, Bangli. Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah

case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini diambil

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli.

Adapun jumlah sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berjumlah 89

orang lansia di Desa Sidembunut. Berdasarkan hasil uji analisis yang telah

dilakukan, pada variabel pola makan, didapatkan hasil nilai p sebesar 0,002 dan

pada variabel aktivitas fisik didapatkan nilai p sebesar 0,000 nilai tersebut lebih

kecil dari alpha penelitian yang ditetapkan peneliti sebelumnya yaitu 0,05 yang

menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik

dengan tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian tanda dan gejala

rematik di Desa Sidembunut, Bangli.

Kata Kunci : Lanjut Usia, Pola Makan, Aktivitas Fisik, Rematik

Page 8: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

ABSTRACT

Aging is a process for life, not only began from a certain time, but also

since the beginning of life time. At this time, people tend to viewed the elderly

community as a group of people that sickly. This perception arises because people

view that elderly very dependence would help others and sickly. A disease that

most common suffered by elderly is rheumatism or osteoarthritis. Osteoarthritis is

a disease that occurs due to the degeneration or aging process. There are several

factors cause rheumatic diseases on seniors namely descent, life style, eating

pattern, and physical activity. This research aims to understand the relationship

pattern eating and physical activity with signs and symptoms of rheumatism on

elderly. Research design used in this research is case control with retrospective

approach. Sample in this research taken based on the criteria for inclusion and

exclusion on elderly. The number sample used researchers in this research were

89 the elderly. Based on the results of the analysis that has been done, on the diet,

obtained the value of 0,002 and p on the physical activity or p 0,000 value of the

smaller than alpha research was set researchers 0,05 which showed that is the

relationship between a diet and physical activity with an and symptoms

rheumatism on elderly in the sidembunut village, bangli.berdasarkan this, we can

conclude that there is a significant relation exists between a diet and physical

activity in the signs and symptoms rheumatism in the desa sidembunut, bangli.

Keywords : Elderly, Diet, Physical Activity, Rheumatic

Page 9: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.4.1 Tujuan Umum ............................................................... 4

1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 5

1.5.1 Manfaat Praktis ............................................................. 5

1.5.2 Manfaat Teoritis ............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia ..................................................................................... 6

2.1.1 Definisi Lansia .............................................................. 6

2.1.2 Batasan Usia Lanjut ....................................................... 7

2.1.3 Perubahn yang Terjadi pada Usia Lanjut ....................... 7

2.2 Rematik .................................................................................. 13

Page 10: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

2.2.1 Definisi Rematik ........................................................... 13

2.2.2 Faktor Resiko Rematik ................................................. 14

2.2.3 Tanda dan Gejala Rematik ............................................ 15

2.2.4 Jenis-Jenis Rematik ....................................................... 16

2.3 Pola Makan ............................................................................. 21

2.3.1 Definisi Pola Makan .................................................... 21

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan ..................... 22

2.3.3 Pola Makan Pasien Rematik ......................................... 24

2.4 Aktivitas Fisik ........................................................................ 27

2.4.1 Definisi Aktivitas Fisik ................................................ 27

2.4.2 Manfaat Aktivitas Fisik Terhadap Kesehatan ............... 27

2.4.3 Tipe Aktivitas Fisik ....................................................... 27

2.5 Hubungan Rematik Dengan Pola Makan dan

Aktivitas Fisik ........................................................................ 29

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori....................................................................... 31

3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................ 31

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................ 32

3.3.1 Variabel Penelitian ....................................................... 32

3.3.2 Definisi Operasional ..................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ..................................................................... 35

4.2 Kerangka Kerja ....................................................................... 36

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 37

4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian ................. 37

4.4.1 Populasi ........................................................................ 37

4.4.2 Sampel .......................................................................... 37

4.4.3 Teknik Sampling .......................................................... 38

4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .......................................... 38

4.5.1 Jenis Data Yang Dikumpulkan .................................... 38

Page 11: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

4.5.2 Cara Pengumpulan Data ............................................... 39

4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 40

4.5.4 Etika Penelitian ............................................................ 42

4.6 Pengolahan dan Analisa Data ................................................. 44

4.6.1 Teknik Pengolahan Data .............................................. 44

4.6.2 Analisa Data ................................................................. 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 48

5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian ............................................. 48

5.1.2 Karakteristik Responden ............................................... 49

5.1.3 Distribusi Frekuensi Pola Makan ...................................... 50

5.1.4 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik .................................. 50

5.1.5 Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala Rematik ................ 51

5.1.6 Distribusi Responden Tanda dan Gejala Rematik

berdasarkan Pola Makan .................................................. 51

5.1.7 Distribusi Responden Tanda dan Gejala Rematik

berdasarkan Aktifistas Fisik ........................................... 52

5.1.8 Analisis Hubunga Pola Makan dan Aktivitas

Fisik terhadap Tanda dan Gejala Rematik .................... 52

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 53

5.2.1 Identifikasi Tanda dan Gejala Rematik

berdasarkan Pola Makan ............................................... 54

5.2.2 Identifikasi Tanda dan Gejala berdasarkan Aktifitas

Fisik .............................................................................. 55

5.2.3 Analisi hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik

dengan Tanda dan Gejala Rematik pada Lansia ........... 57

5.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 59

BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan ................................................................................. 60

6.2 Saran ...................................................................................... 60

Page 12: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ....................................................... 33

Tabel 4.1 Uji Reliabilitas Kuesioner Pola Makan ........................................... 41

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Aktivitas Fisik ...................................... 41

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Kuesioner Rematik ................................................ 42

Tabel 5.1 Karakteristik Responden .................................................................. 49

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pola Makan pada lansia .................................. 50

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik lansia ....................................... 50

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Tanda dan Gejala Rematik

pada Lansia ...................................................................................... 51

Tabel 5.5 Crosstab Pola Makan ....................................................................... 51

Tabel 5.6 Crosstab Aktifitas Fisik ................................................................... 52

Tabel 5.7 Analisis Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Terhadap

Tanda dan Gejala Rematik .............................................................. 52

Page 14: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................ 31

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 36

Page 15: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 Anggaran Dana Penelitian

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas

Lampiran 7 Hasil Uji Stastistik

Lampiran 8 Surat Ijin Melakukan Studi Pendahuluan

Lampiran 9 Surat Keterangan Kelayakan Etik (Ethical Clearance)

Lampiran 10 Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Pemerintah Provinsi

Bali

Lampiran 11 Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Pemerintah

Kabupaten Bangli

Lampiran 12 Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Kepala UPT.

Puskesmas Bangli Utara

Lampiran 13 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Page 16: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adreno Corticotropic Hormone

BMR : Basal Metabolic Rate

BPS : Badan Pusat Statistik

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

DHEA : Dehidropiandrosteron

DMARD : Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs

FSH : Follicel Stimulating Hormone

HSP : Heat Shock Protein

LH : Luteinizing Hormone

MTX : Metrothexate

NSAID : Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs

RA : Rheumatoid arthritis

TSH : Thyroid Stimulating Hormone

UPT : Unit Pelaksana Teknis

WHO : World Health Organization

Page 17: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan

manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai

dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak waktu permulaan kehidupan.

Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran misalnya kemunduran fisik

yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai

ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan

lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional. Sering kali keberadaan lansia

dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat

sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa

menjadi tua itu identik dengan semakin banyaknya masalah kesehatan yang

dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari

sekelompok orang yang sakit-sakitan. Persepsi ini muncul karena memandang

lansia hanya dari kasus lansia yang sangat ketergantungan dan sakit-sakitan.

Persepsi seperti ini tidak tentu semuanya benar, banyak pula yang lansia justru

berperan aktif, tidak saja dalam keluarganya, tetapi juga dalam masyarakat

sekitarnya (Nugroho, 2012).

World Health Organization (WHO) dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998

tentang Kesejahteraan Lansia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa

umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi

merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang

kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi

rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Nugroho,

2012). Jumlah lansia di seluruh dunia saat ini diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa

(satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun) dan pada tahun 2025, lansia akan

mencapai 1,2 milyar. Di negara maju, pertambahan populasi/penduduk lansia

telah diantisipasi sejak awal abad ke-20. Tidak heran bila masyarakat di negara

maju sudah lebih siap menghadapi pertambahan populasi lansia dengan aneka

Page 18: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

tantangannya. Namun, saat ini, negara berkembang pun mulai menghadapi

masalah yang sama. Fenomena ini jelas mendatangkan sejumlah konsekuensi,

antara lain timbulnya masalah fisik, mental, sosial serta kebutuhan pelayanan

kesehatan dan keperawatan, terutama kelainan degeneratife (Nugroho, 2012).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2010, jumlah lansia tahun

2009 sejumlah 18.425.000 jiwa dan tahun 2010 sejumlah 19.036.000 jiwa. Dilihat

dari jumlah tersebut, terjadi peningkatan lansia di Indonesia. Menurut data BPS

Provinsi Bali jumlah lansia di Bali pada tahun 2011 sebanyak 371.900 jiwa, pada

tahun 2012 sebanyak 680.114 jiwa dan pada tahun 2013 sebanyak 988.329 jiwa

(BPS Provinsi Bali, 2013). Dari hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit

sendi berdasarkan diagnosis nakes di Indonesia adalah 11,9% dan berdasarkan

diagnosis atau gejala adalah 24,7%. Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes

tertinggi di Bali (19,3%), diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua

(15,4%). Prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis atau gejala tertinggi di

NTT (33,1%), Jawa Barat (32,1%) dan Bali (30%). Saat umur telah memasuki

usia lanjut, penyakit akan bermunculan. Penyakit yang sering mucul pada lansia

yaitu penyakit rematik. Penyakit rematik adalah penyakit yang tidak hanya

menyerang sendi, tetapi juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya. Secara

umum, penyakit rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau

jaringan penunjang di sekitar sendi.

Penyakit rematik yang paling umum adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau

proses penuaan, arthritis rematoid (penyakit autoimun) dan arthritis goat karena

asam urat tinggi (Junaidi, 2012). Rematik adalah penyakit yang menyerang

anggota tubuh yang bergerak, yaitu bagian tubuh yang berhubungan antara yang

satu dengan yang lain dengan perantaraa persendian sehingga menimbulkan rasa

nyeri. Semua jenis rematik menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu.

Kemampuan gerak seseorang dapat terganggu oleh adanya penyakit rematik.

Penyakit yang kronis dapat mengakibatkan gangguan gerak, hambatan dalam

bekerja maupun melaksanakan kegiatan sehari-hari sehingga dapat menimbulkan

frustasi atau gangguan psikososial penderita dan keluarganya (Basudewa, 2009).

Ada beberapa faktor penyebab penyakit rematik pada lansia yaitu faktor pola

Page 19: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

makan dan aktivitas fisik. Penderita rematik juga harus menjaga pola makan,

sebab jika sembarangan memakan makanan yang tidak sehat dapat memperparah

penyakit rematik. Selain makanan, aktivitas fisik juga penting karena akan

membantu lancarnya peredaran darah dalam tubuh. Namun tidak banyak lansia

yang memahami hal tersebut. Setyowati (2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati dkk. (2006) yang berjudul “Nyeri

Muskuloskeletal dan Hubungannya dengan Kemampuan Fungsional dan Fisik

pada Lansia” menunjukkan bahwa saat seseorang memasuki lansia, kemampuan

fungsional dan aktifitas fisiknya mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya

yaitu gaya hidup seperti kurangnya olahraga, pola istirahat yang tidak teratur dan

pola makan yang kurang gizi. Gaya hidup yang tidak baik menimbulkan keluhan-

keluhan penyakit persendian, seperti osteoatritis dan atritis rheumatoid.

Fenomena tersebut juga terjadi di Desa Sidembunut, Kabupaten Bangli yang

termasuk dalam cakupan wilayah UPT. Puskesmas Bangli Utara. Puskesmas

Bangli Utara memiliki jumlah lansia 3480 orang lansia baik jenis kelamin

perempuan maupun laki-laki. Selain Desa Sidembunut, Puskesmas Bangli Utara

juga menaungi wilayah Kelurahan Kubu, Pengotan dan Cempaga. Penyakit

rematik di Kelurahan Kubu yang terdata adalah sebesar 22%, Pengotan sebesar

23%, sedangkan Cempaga sebesar 55%. Kelurahan Cempaga terdiri dari 7 banjar

dan 1 desa yang mempunyai presentase yang berbeda terhadap tingkat tanda dan

gejala rematik antara lain, banjar Pekuwon 12,5%, Desa Sidembunut 57%, banjar

Cempaga 20%, banjar Brahmana Bukit 27%, banjar Pande 29%, banjar Gunaksa

15,4%, banjar Brahmana Pande 15%, banjar Puri Bukit 9% . Selain jumlah

penduduk di Desa Sidembunut yang paling banyak diantara wilayah lain di

kelurahan Cempaga, namun dari studi pendahuluan 57% dari 115 lansia mengeluh

rematik. Dari hasil wawancara dengan petugas posyandu lansia di Desa

Sidembunut pada bulan Agustus 2015, lansia di pedesaan khususnya di Desa

Sidembunut masih bekerja keras seperti bekerja di sawah, membajak sawah,

menjadi tukang bangunan, buruh, yang menuntut mereka untuk melakukan

pekerjaan yang berat, sedangkan kondisi fisik seorang lansia sudah mengalami

perubahan yang harus mendapat cukup istirahat, bekerja ringan, dan pola makan

Page 20: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

yang baik. Umumnya para lansia yang datang pada pemeriksaan gratis yang

dilaksanakan puskesmas pembantu setempat setiap bulan dan lansia yang

berkunjung untuk memeriksakan kesehatannya mengeluhkan nyeri pada sendi

terutama pada kaki dan pinggang akibat dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Sebagian besar dari mereka bekerja 8-12 jam sehari dan membawa bekal seadanya

yang kebanyakan berupa telur, kacang, ikan teri, dan makanan yang tidak mudah

basi. Dari pihak puskesmaspun belum pernah menelaah lebih lanjut dengan

melakukan pemeriksaan lebih spesifik seperti pemeriksaan mendasar yaitu

pemeriksaan fisik untuk menindaklanjuti keluhan lansia tentang keluhan rematik

yang diderita. Dengan diperolehnya data pendahuluan tersebut maka peneliti

tertarik meneliti tentang hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian

tanda dan gejala rematik di Desa Sidembunut, Bangli.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat tanda

dan gejala rematik di Desa Sidembunut. Dari hasil studi pendahuluan, diperoleh

data bahwa desa Sidembunut dengan jumlah populasi lansia keseluruhan sebanyak

115 lansia, 57% lansia yang terdata mengeluh rematik di Desa Sidembunut

dengan pola makan yang tidak baik serta aktivitas fisik yang kurang baik.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Apakah pola makan dan aktivitas fisik pada lansia berhubungan dengan tanda dan

gejala rematik di Desa Sidembunut, Bangli tahun 2016?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan tanda dan

gejala rematik pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli tahun 2016.

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi tanda dan gejala rematik berdasarkan pola makan

pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli tahun 2016.

Page 21: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT

b. Untuk mengidentifikasi tanda dan gejala rematik berdasarkan aktifitas fisik

pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli.

1.5. Menganalisis hubungan pola makan dan aktifitas fisik dengan tanda dan

gejala rematik padalansia di Desa Sisembunut,Bangli .

1.6. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

a. Bagi UPT. Puskesmas Bangli Utara, penelitian diharapkan dapat menjadi

referensi dan masukan untuk pihak puskesmas dalam mengidentifikasi tanda

dan gejala rematik pada lansia serta faktor risiko yang mempengaruhi

meningkatnya kejadian tanda dan gejala rematik tersebut.

b. Bagi lansia di Desa Sidembunut, penelitian ini diharapkan menjadi acuan agar

menjaga pola hidup sehat, yang salah satunya dengan menjaga pola makan

serta melakukan aktifitas fisik sehingga kejadian gejala rematik tidak

meningkat setiap waktunya.

1.5.2 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian sebagai sumbangan referensi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang keperawatan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan dan

informasi awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 22: HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS FISIK · PDF filePUSKESMAS BANGLI UTARA, KABUPATEN BANGLI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH: ... 5. Kepala UPT