HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN …eprints.ums.ac.id/59417/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

14
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN VAKSINASI MR (MEASLES RUBELLA) DI PUSKESMAS KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Oleh: YUNITA BELLINA CLAUDIANAWATI J 500 140 060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN …eprints.ums.ac.id/59417/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA

IMUNISASI (KIPI) DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT

KEIKUTSERTAAN VAKSINASI MR (MEASLES RUBELLA)

DI PUSKESMAS KARTASURA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Oleh:

YUNITA BELLINA CLAUDIANAWATI

J 500 140 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

ii

iii

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA

IMUNISASI (KIPI) DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT

KEIKUTSERTAAN VAKSINASI MR (MEASLES RUBELLA)

DI PUSKESMAS KARTASURA

Abstrak

Campak merupakan suatu penyakit infeksi yang sangat menular dan disebabkan

oleh virus. Pengetahuan yang memadai tentang imunisasi dan kejadian ikutan

pasca imunisasi akan membentuk kepercayaan ibu dan menurunkan tingkat

kecemasan ibu pasca imunisasi yang dilakukan pada bayinya. Pendidikan

kesehatan kepada orang tua tentang KIPIsangat penting dalam peningkatan

pengetahuan, hal ini dapat memotivasi ibu dalam memberikan perawatan mandiri

ketika bayinya mengalami KIPI. Bayi merupakan kelompok usia yang rentan

terhadap penyakit, karena imunitas yang masih rendah, sehingga untuk

tercapainya pemberian imunisasi atau vaksinasi pada bayi sangat di perlukan

peran ibu dan keluarga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara

pengetahuan ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) dan dukungan

keluarga terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di Puskesmas

Kartasura.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

desian penelitian Cross Sectional. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah

kerja Puskesmas Kartasura, pada Bulan November 2017. Teknik sampling pada

penelitian ini menggunakan Cluster Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 60 responden.Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis bivariat

yaitu Chi Square.Keikutsertaan Vaksinasi MR dalam kategori memiliki minat

melakukan vaksinasi MR MR sebanyak 48 responden (80%)Dukungan Keluarga

dalam kategori mendukung sebanyak 48 responden (80%).Pengetahuan KIPI

dalam kategori tinggi sebanyak 59 responden (98,3%).Tidak terdapat hubungan

pengetahuan ibu tentang KIPI terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di

puskesmas Kartasura Pvalue >0,05. Terdapat hubungan dukungan keluarga

terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura (0,004)<0,05.

Kata Kunci: KIPI, MR, Dukungan Keluarga

Abstract

Measles is an infectious disease that is highly contagious and caused by viruses.

The knowledge of immunization and post-immunization will shape the mother's

confidence and reduce the level of mother's anxiety on her baby during the

vaccination. An education about KIPI to the parents is very important to improve

the knowledge, it can motivate the mothers in taking care the baby if having KIPI.

The babies have a low immunity, so to achieve the immunization or vaccination

on toddler are needed the role of mother and family. This study aims to analyze

the correlation between mother's knowledge about Post-Immunization (KIPI) and

family support toward the participation of MR vaccination at puskesmas(health

center) Kartasura. This study used observational research with Cross Sectional

design. This research took a place in the working area of Kartasura Health Center,

2

in Desember 2017. The sample is using Cluster Sampling. The number of samples

were 60 respondents. This research used bivariate analysis technique that is

Fisher.The participation of the MR vaccination were 48 respondents (80%)

Family Support were 48 respondents (80%). The kowledge of KIPI were 59

respondents (98.3%). There is no correlation between mother's knowledge about

KIPI toward the participation of MR vaccination at puskesmas Kartasura Pvalue>

0,05. There is a correlation between family support toward the participation of

MR vaccination at Kartasura (0.004) <0,05.

Keywords: KIPI, MR, Family Support

1. PENDAHULUAN

Campak merupakan suatu penyakit infeksi yang sangat menular dan

disebabkan oleh virus, pada umumnya penyakit campak menyerang anak-anak

serta merupakan penyakit endemis di belahan dunia. Penyakit campak sendiri

sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan dan kematian yang

diakibatkan dari komplikasi seperti, pneumonia, otitis media, dan enchepalitis

(Giaswara et al., 2014). Rubella adalah jenis lain dari measles yang dikenal

dengan campak Jerman dan disebabkan oleh virus (Lambert et al., 2015).

Pada tahun 2000, menurut WHO terdapat 535.000 anak meninggal

karena measles. Sedangkan pada tahun 2008, lebih dari 110.000 terdapat bayi

yang lahir dengan Congenital Rubella Syndrom (CRS), dan angka tertinggi di

temukan di Asia Tenggara (85%) dan Afrika (38%) (WHO, 2012). Pada tahun

2015 di Indonesia terdapat 8.158 kasus campak dan jumlah kasus meninggal

sebanyak 1 yaitu di Provinsi Jambi (Kemenkes RI, 2016). Penyakit rubella di

Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan

pencegahan secara efektif. Dari tahun 2010 sampai 2015, terdapat 23.164 kasus

penyakit campak dan 30.463 kasus penyakit rubella(Kemenkes RI, 2016).

Kasus campak di Jawa Tengah pada tahun 2015 didapatkan 576 kasus,

meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu ditemukan 308 kasus

(Dinkes Jateng, 2015). Pada tahun 2014 di Kabupaten Sukoharjo ditemukan 25

kasus campak, 21 kasus di Puskesmas Kartasura dan sisanya di Puskesmas

Mojolaban. Kejadian itu meningkat pada tahun 2015 dimana didapatkan 136

kasus dan tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 10 kasus serta tahun 2017

sampai Bulan Juni tercatat 6 kasus campak (Dinkes Kab Sukoharjo, 2014).

3

Kejadian rubella di dapatkan di satu desa dengan jumlah 13 penderita dan 210

orang yang terancam terkena rubella(Dinkes Kab Sukoharjo, 2014).

National Childhood Vaccine Injury dari Committee of the Institute of

Medice (IOM) mengatakan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan data KIPI

(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kasus KIPI campak berupa ruam kulit 1/20

dosis, demam pada 1/6 dosis, kejang karena demam 1/3000 dosis dan alergi

1/1.00.000 dosis (IDAI, 2014). Campak dan rubella ditergetkan dapat

dieliminasi di 5 regional WHO tahun 2020, untuk mencapai target tersebut

dilakukan meningkatkan kekebalan masyarakat dengan memberikan dua dosis

vaksin yaitu campak dan rubella melalui imunisasi rutin (Ditjen P2P, 2017).

Pemberian vaksinasi MR(Measles Rubella) akan melindungi anak dari

kecacatan dan kematian (Ditjen P2P, 2017).

Pengetahuan yang memadai tentang imunisasi dan kejadian ikutan

pasca imunisasi akan membentuk kepercayaan ibu dan menurunkan tingkat

kecemasan ibu pasca imunisasi yang dilakukan pada bayinya (Musfiroh &

Pradina, 2014).Pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang KIPIsangat

penting dalam peningkatan pengetahuan, hal ini dapat memotivasi ibu dalam

memberikan perawatan mandiri ketika bayinya mengalami KIPI (Mandesa et

al., 2014). Bayi merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit,

karena imunitas yang masih rendah, sehingga untuk tercapainya pemberian

imunisasi atau vaksinasi pada bayi sangat di perlukan peran ibu dan

keluarga(Indriyani & Asih, 2017).Dukungan dari keluarga sangat berperan

penting dalam keaktifan seorang ibu terhadap program imunisasi, sehingga

sasaran dari suatu penyuluhan imunisasi bukan hanya untuk ibu yang

mempunyai anak tetapi ditujukan kepada keluarga dan seluruh masyarakat

(Ismet, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hubungan pengetahuan ibu tentang KIPI dan dukungan keluarga

terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di Puskesmas Kartasura.

4

2. METODE

Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten

Sukoharjo.Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 9-10Desember

2017.Subjek pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia ≤ 5 tahun

yang terdaftar menjadi peserta vaksinasi MR yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling,dan besar

sampel pada penelitian ini adalah 60 responden.

Cara Kerja :

Langkah I : Peneliti menentukan sampel dengan cara cluster random

sampling. Kemudian menghitung besar sampel dengan menggunakan rumus.

Besar sampel yang didapat adalah 60 responden.

Langkah II : Memperkenalkan diri kepada responden, menjelaskan tujuan

penelitian dan juga cara kerja.

Langkah III : Peneliti memilih responden yaitu ibu yang memiliki anak usia

≤ 5 tahun. Responden mengisi biodata danlembar inform consent. Kemudian,

responden mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan.

Langkah IV: Peneliti memeriksa kelengkapan biodata, lembar inform consent,

dan kuesioner.

Langkah V : Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Fisher.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisis Statistik

3.1.1 Hasil Uji Distribusi Data

Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 60 orang. Distribusi responden

berdasarkan pengetahuan ibu tentang KIPI dalam kategori pengetahuan KIPI

tinggi sebanyak 59 responden (98,3%), dan dukungankeluarga terbanyak 48

responden (80,0%) . Hasil penelitian menunjukkan minat melakukan vaksinasi

MR dalam kategori berminat sebanyak 48 responden (80%).

5

3.1.2 Hasil Uji Bivariat

Uji hubungan pengetahuan ibu tentang KIPI terhadap minat keikutsertaan

vaksinasi MR di puskesmas Kartasura dilakukan dengan menggunakan uji Chi

Square. Hasil analisis menggunakan Chi Square tidak memenuhi syarat yaitu

lebih dari 20% sel mempunyai expected yang kurang dari lima sehingga

menggunakan uji Fisher, dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang KIPI Terhadap Minat

Keikutsertaan Vaksinasi MR Di Puskesmas Kartasura.

Pengetahuan

KIPI

Minat

Nilai P

Odds

Ratio

(OR) Minat Tidak Minat

N % N %

1.000 1.255 Tinggi 47 78,3 12 20,0

Rendah 1 1,7 0 0

Total 48 80,0 12 20,0

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu tentang KIPI

terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura

menunjukkan nilai Pvalue > 0,05 (H0: diterima) artinya tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang KIPI terhadap minat

keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura.

Uji hubungan dukungan keluarga terhadap minat keikutsertaan vaksinasi

MR di puskesmas Kartasura dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.

Hasil analisis menggunakan Chi Square tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari

20% sel mempunyai expected yang kurang dari lima sehingga menggunakan

uji Fisher, dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Minat Keikutsertaan

Vaksinasi MR Di Puskesmas Kartasura.

Dukungan

Keluarga

Minat

Nilai P

Odds

Ratio

(OR) Minat Tidak Minat

N % N % 0,009 7.000

6

Ada 42 70,0 6 10,0

Tidak 6 10,0 6 10,0

Total 48 80,0 12 20,0

Berdasarkan hasil penelitian hubungan dukungan keluarga terhadap minat

keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura menunjukkan nilai Pvalue

< 0,009 (H0: ditolak) artinya terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap

minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura.

3.2 Pembahasan

Vaksin Measles Rubella (MR) merupakan vaksin hidup yang dilemahkan

berupa serbuk kering. Kemasaan vaksin MR yaitu 10 dosis/vial, dimana setiap

dosis mengandung 1000 CCID50 virus campak dan 1000CCID50 virus

rubella(Ditjen P2P, 2017).

Minat keikutsertaan vaksin MR adalah minat atau keinginan ibu dari anak

usia ≤ 5 tahun yang datang ke posyandu untuk melakukan vaksinasi MR. Variabel

ini diukur dengan menggunakan data puskesmas hasil ukur berupa minat atau

tidak dengan skala pengukuran nominal.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak yaitu

memiliki minat melakukan vaksinasi MR sebanyak 48 responden (80%).

Dukungan keluarga adalah dorongan dari sanak saudara yang merupakan

unit terkecil dari masyarakat yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dalam

satu atap dan saling ketergantungan. Dukungan keluarga diukur dengan

menggunakan angket hasil ukur ada atau tidak skala pengukuran nominal.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak dengan

mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 48 responden (80%). Dukungan

keluarga dapat diberikan meilputi Dukungan Emosional, Dukungan Penilaian,

Dukungan Instrumental, Dukungan Informasi(Muhlisin, 2012).

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan

kematian yang terjadi dalam waktu satu bulan setelah dilakukan imunisasi, pada

keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai 42 hari pada vaksinasi

campak dan rubella(Judarwanto, 2012). KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca

7

Imunisasi merupakan kejadian medis yang berhubungan dengan imunisasi, dapat

berupa kesalahan prosedur, reaksi dari pemberian vaksin, reaksi kecemasan

(Ditjen P2P, 2017). Pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi

diukur dengan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji

validitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan data bahwa responden

terbanyak dengan pengetahuan KIPI tinggi sebanyak 59 responden (98,3%).

Uji hubungan pengetahuan ibu tentang KIPI terhadap minat keikutsertaan

vaksinasi MR di puskesmas Kartasura dilakukan dengan menggunakan uji Chi

Square. Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu tentang KIPI

terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura menunjukkan

nilai Pvalue >0,05 (H0: diterima) artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara pengetahuan ibu tentang KIPI terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR

di puskesmas Kartasura.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diakukan Antono (2012)

dengan judul pengetahuan ibu bayi tentang reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi

DPT/HB dengan kecemasan ibu dalam melakukan imunisasi di polides Desa

Karangrejo wilayah kerja puskesmas Ngasem Kediri. Hasil penelitian mengatakan

bahwa tidak ada hubungan pengetahuan tentang KIPI terhadap kecemasan ibu

sebelum melakukan imunisasi.

Uji hubungan dukungan keluarga terhadap minat keikutsertaan vaksinasi

MR di puskesmas Kartasura dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.

Berdasarkan hasil penelitian hubungan dukungan keluarga terhadap minat

keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura menunjukkan nilai Pvalue

(0,003) <0,05 (H0: ditolak) artinya terdapat hubungan dukungan keluarga

terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas Kartasura.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati (2014),

yang mengatakan bahwa berdasarkan analisis pengaruh antara dukungan keluarga

dengan kelengkapan imunisasi terdapat hubungan atau berpengaruh terhadap

ketidaklengkapan status imunisasi pada bayi ataupun balita. Penelitian yang

dilakukan Senewe, et al (2017) juga mengatakan bahwa terdapat hubungan antara

dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi.

8

4. PENUTUP

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi

(KIPI) terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR (Measles Rubella) di

Puskesmas Kartasura, akan tetapi didapatkan hasil yang signifikan antara

dukungan keluarga terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR (Measles

Rubella) di Puskesmas Kartasura.

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih luas tentang variabel-variabel yang

dapat berpengaruh terhadap minat keikutsertaan vaksinasi MR sehingga dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arista, D. & Hozana, 2016. Hubungan Tingkat Pendidikan, Dukungan Keluarga

dan Peran Tenaga Kesehatan dengan Riwayat Pemberian Imunisasi Dasar

Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi Tahun 2016.

Scientia Journal, Volume 5 No. 2.

Badan POM RI, 2012. Klasifikasi Kajian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Buletin Berita MESO, 2 November.

Chaplin, P., 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Dewi, A.P., Darwin, E. & Edison, 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan

Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang

Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 3 No.2.

Dinkes Jateng, 2015. Provil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang.

Dinkes Kab Sukoharjo, 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

Ditjen P2P, 2017. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Giaswara, N., Asmara, I.W.S. & Yulianti, A.E., 2014. Fakor-faktor yang

Berhubungan dengan Kejadian Campak di Wilayah Puskesmas Tejakula 1

Kecamatan Tejakula Kabupaten Bulelang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan

Lingkungan, Volume 4 No.2.

Holland, J., 2010. Peran Minat Terhadap Jabatan. Psikologi Industri dan

Organisasi, 5 Juni.

IDAI, 2014. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). 17 Agustus.

9

Indiryani, D., 2013. Keperawatan Maternitas Pada Area Keperawatan Antenatal.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Indriyani, Y.W.I., 2017. Hubungan Dukungan Keluarga Dan Ketetapan Informasi

Dengan Pelaksanaan Imunisasi Campak Ulangan Di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jurnal Ilmiah

Indonesia, p.149.

Indriyani, D. & Asih, S.W., 2017. Persepsi Ibu Muda dan Keluarga tentang

Pemberian Imunisasi (Pendekatan Maternal Sensitivity Models Berbasis

Keluarga). Jurnal Kesehatan, Volume 5 No. 1.

Ismet, F., 2013. Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi

Dasar Lengkap Pada Bayi Di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone.

Jurnal Keperawatan.

Izza, N., Lestari, D. & Turnaji, 2017. Faktor Orang Tua dan Status Imunisasi DPT

Anak 12-37 Bulan di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Sokobanah

Kabupaten Sampang. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 20

No.2.

Judarwanto, W., 2012. Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dan

Penanganannya. 16 Mei.

Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Lambert, N. et al., 2015. Rubella. HHS Public Access.

L, J. & Leny, 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mandesa, E.M., Sarimin, D.S. & Ismanto, A.Y., 2014. Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Kejadian

Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Ejournal Keperawatan.

Muhlisin, A., 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Musfiroh, M. & Pradina, A.V., 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi di Puskesmas Sangkrah Surakarta.

GASTER, Volume 9 No.2.

Naim, H.Y., 2015. Live Attenuated Measles Mumps and Rubella Vaccine: An

Over View. MedCrave.

Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurafifah, D., 2015. Pengetahuan Ibu Tentang Kejadian IKutan Pasca Imunisasi

(KIPI) di Desa Bulumargi Kecamatan Babat Lamongan. SURYA, Volume

07 No.03.

Nursalam, 2015. Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional. 5th ed. Jakarta: Salemba Medika.

10

Oktalina, O., Muniroh, L. & Adiningsih, S., 2015. Hubungan Dukungan Suami

dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu

Anggota Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI). Media Gizi Indonesia,

Volume 10 No.1.

Rahmawati, N.I., 2016. Dukungan Informasional Keluarga Berpengaruh dalam

Pemberian ASI Eksklusif di Desa Timbulharjo Sewon Bantul. Jurnal Ners

dan Kebidanan Indonesia, Volume 4 No.2.

Rahmawati, A.I. & W, C.U., 2014. Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan

Imunisasi Dasar Di Kelurahan Krembangan Utara. Jurnal Berkala

Epidemiologi, Volume 2 No.2.

Rediana, A., 2017. Efek Samping dan Manfaat Vaksin Mumps Measles Rubella. 3

Agustus.

R, J. & R, L., 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sary, Y.N.E., 2015. Buku Ajar PSIKOLOGI PENDIDIKAN. 1st ed. Yogyakarta:

Parama Publishing.

Sastroasmoro, S., 2014. Dasar-dasar Metodelogi Klinis. Jakarta: SAGUNG

SETO.

Senewe, M.S., Rompas, S. & Lolong, J., 2017. Analisis Faktor-faktor Yang

Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di

Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. e-journal

Keperawatan, Volume 5 No.1.

Septiarini, R.D.P., Susanti, A.I. & Nirmala, S.A., 2015. Pengaruh Penyuluhan

Mengenai Imunisasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa

Sukarapih Kec. Sukasari. JSK, Volume 1 No.2.

WHO, 2012. Global Measles and Rubella Strategic Plan 2012-2020. Ganeva

Word Health Organization.