HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf ·...

139
i UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL PT SURVEYOR INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Adminitrasi ARLIN RIANTIWI 1006815966 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PEMINATAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA DEPOK JUNI 2012 Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Transcript of HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

i

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA DIVISI OPERASIONAL PT SURVEYOR INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Adminitrasi

ARLIN RIANTIWI

1006815966

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI

PEMINATAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA

DEPOK

JUNI 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 2: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Arlin Riantiwi

NPM : 1006815966

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga

Judul Skripsi : Hubungan Pelaksanaan Program K3 dengan

Produktivitas Kerja Karyawan pada Divisi Operasional

PT Surveyor Indonesia Jakarta.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekstensi

pada Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang : Drs. Heri Faturrahman, M.Si (……………………….)

Penguji Ahli : Drs. Pantius D. Soeling M.Si (………………………)

Pembimbing : Drs. Kusnar Budi, M. Bus (………………………)

Sekretaris Sidang : Nurul Safitri S.Sos, MA (………………………)

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 20 Juni 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 3: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Arlin Riantiwi

NPM : 1006815966

Tanda Tangan :

Tanggal : 20 Juni 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 4: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana jurusan Administrasi Niaga pada Departemen Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit

bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan

terima kasih kepada:

1) Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;

2) Drs. Asrori, MA, FLMI, selaku Ketua Program Sarjana Ekstensi

Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia;

3) Fibria Indriati S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Ekstensi

Administrasi Niaga Universitas Indonesia;

4) Drs. Kusnar Budi, M. Bus, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan skripsi ini;

5) Drs. Heri Faturrahman, M. Si, selaku Ketua Sidang skripsi;

6) Drs. Pantius D. Soeling, M. Si, selaku penguji ahli dalam sidang skripsi;

7) Nurul Safitri, S.Sos, M. A, selaku sekretaris sidang skripsi;

8) Bapak Firmansyah selaku Kepala Bidang K3 PT Surveyor Indonesia yang

telah memberikan bantuan dan dukungan;

9) Rekan-rekan pada Divisi Operasional yang telah membantu penulis untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan;

10) Pihak sekretariat Program Ekstensi Administrasi Niaga Universitas

Indonesia;

11) Keluarga tercinta; Mama, Papa, serta kakak-kakak yang selalu memberikan

dukungan, bantuan, semangat baik moril maupun materil;

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 5: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

v

12) Rifky Ananta, yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini;

13) Yesung Oppa, terima kasih telah memberikan semangat melalui harmonisasi

nada, lagu dan suara yang indah;

14) Teman-teman Administrasi Niaga, atas kebersamaan dan suasana

kekeluargaan yang tercipta selama ini; dan

15) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, Juni 2012

Penulis

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 6: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademis Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Arlin Riantiwi

NPM : 1006815966

Program Studi : Administrasi Niaga

Departemen : Ilmu Administrasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksekutif (Non-exclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Hubungan Pelaksanaan Program K3 dengan Produktivitas Kerja Karyawan

pada Divisi Operasional PT Surveyor Indonesia Jakarta.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalty

Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat dan mempublikasikan selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan semestinya.

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal : 20 Juni 2012

Yang Menyatakan

( Arlin Riantiwi )

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 7: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

vii

ABSTRAK

Nama : Arlin Riantiwi

Program Studi : Administrasi Niaga

Judul : Hubungan Pelaksanaan Program K3 dengan Produktivitas

Kerja Karyawan pada Divisi Operasional PT Surveyor

Indonesia Jakarta

Penelitian ini difokuskan untuk melihat hubungan antara pelaksanaan

program K3 dengan produktivitas kerja karyawan pada divisi operasional PT

Surveyor Indonesia, Jakarta. Penelitian ini menggunkan metode kuantitatif. Data

dikumpulkan dengan cara survey, yang menggunakan kuesioner. Terdapat 5

dimensi untuk program K3 yang merupakan teori dari Mathis & Jackson dan 2

dimensi untuk produktivitas kerja karyawan dari teori Stephen P. Robbin. Adapun

sampel yang digunakan adalah karyawan PT Surveyor Indonesia pada divisi

operasional yang berjumlah 50 orang. Peneliti menggunakan factor analisis untuk

mengukur validitas dan Cronbach’s alpha untuk realibilitas. Untuk mengetahui

ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut, maka digunakan

teknik analisis spearman. Hasil dari pengukuran tersebut ditemukan bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara pelaksanaan program K3 dengan

produktivitas kerja karyawan. Saran yang diusulkan dalam penelitian ini agar

perusahaan lebih meningkatkan komitmen dan kebijakan K3, untuk dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Kata kunci:

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 8: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

viii

ABSTRACT

Name : Arlin Riantiwi

Study Programme : Business Administration

Tittle : Reltionship between Occupational Health and Safety

Programme with Employee Productivity at the Operational

Division of PT Surveyor Indonesia.

This study focused on the relationship between occupational health and

safety programme with employee productivity at the operational division of PT

Surveyor Indonesia, Jakarta. This study use the quantitative method. Data were

collected by survey, using questionnaires. There are five dimensions to

occupational health and safety program that is the theory of Mathis & Jackson and

two dimensions to the work productivity of employees of the theory of Stephen P.

Robbin. Samples used the employees of PT Surveyor Indonesia on the operational

divisions, amounted to 50 people. Researchers used factor analysis to measure the

validity and Cronbach's alpha for reliability. To find out whether there is any

relationship between two variables, the analytical technique used spearman. The

results of these measurements found that there is a strong enough relationship

between occupational health and safety program with employee productivity.

Suggestions proposed in this study in order to further enhance the company's

commitments and policies occupational health and safety, to be able to increase

employee productivity.

Key word:

Occupational Health and Safety, Employee Productivity

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 9: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ............................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 6

1.5 Batasan Penlitian .................................................................... 7

1.6 Sistematika Penelitian ........................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 9

2.1.1 Perbedaan Penelitian .................................................... 13

2.2 Konstruksi Model Teoritis ....................................................... 14

2.2.1 Produktivitas Kerja Karyawan

2.2.1.1 Pengertian Produktivitas .................................. 14

2.2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.2.2.1 Pengertian Keselamatan .................................... 17

2.2.2.2 Pengertian Kesehatan ........................................ 18

2.2.2.3 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 18

2.2.2.4 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........ 18

2.2.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.2.3.1 Pengertian Sistem Manajemen K3 ................... 19

2.2.3.2 Tujuan Sistem Manajemen K3 ......................... 20

2.2.3.3 Proses Sistem Manajemen K3 .......................... 20

2.2.3.4 Manfaat Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 .. 21

2.2.4 Hubungan K3 Dengan Produktivitas Kerja Karyawan .. 22

2.3 Model Analisis ......................................................................... 22

2.4 Hipotesis ................................................................................. 23

2.5 Operasionalisasi Konsep ........................................................ 24

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 10: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

x

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................. 30

3.2 Jenis Penelitian ....................................................................... 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 31

3.4 Populasi dan Sampel .............................................................. 32

3.5 Metode Analisis Data ............................................................. 32

3.6 Teknik Analisis Data. ............................................................. 35

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 39

4.1.1 Sejarah PT Surveyor Indonesia ..................................... 39

4.1.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Surveyor Indonesia 40

4.1.3 Panitia Pembinaan K3 ................................................... 41

4.1.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Kelompok ............ 42

4.1.4 Tanggung Jawab Perusahaan ......................................... 44

4.1.5 Kewajiban Perusahaan ................................................. 45

4.1.6 PT Surveyor Indonesia Sebagai Badan Auditor SMK3 . 47

4.1.7 Struktur Perusahaan PT Surveyor Indonesia ................. 49

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 50

4.2.1 Uji Validitas ................................................................. 50

4.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................. 56

4.3 Karakteristik Responden ......................................................... 57

4.3.1 Jenis Kelamin Responden ............................................. 57

4.3.2 Usia Responden ............................................................. 58

4.3.3 Pendidikan Terakhir Responden .................................. 59

4.3.4 Masa Kerja Responden ................................................. 60

4.4 Analisis Deskriptif ................................................................. 60

4.5 Analisis Korelasi .................................................................... 81

4.5.1 Korelasi Rank Spearman .............................................. 81

4.5.2 Uji Signifikansi Korelasi Rank Spearman .................... 83

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................. 85

5.2 Saran ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86

LAMPIRAN ................................................................................................... 90

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 11: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Segitiga Produktivitas dan K3 ………………………………………. 4

Gambar 2.2 Siklus Manajemen ………………………………………………….. 21

Gambar 2.4 Model Analisis …………………………………………………….. 23

Gambar 4.1 Strutur P2K3 PT Surveyor Indonesia ………………………………. 42

Gambar 4.2 Struktur Perusahaan PT Surveyor Indonesia ………………............. 49

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………… 57

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……….. 59

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ………………... 60

Gambar 4.6 Grafik Uji Hipotesis ………………………………………………... 84

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 12: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………………………………………………... 11

Tabel 2.5 Operasionalisasi Konsep …………………………………………… 26

Tabel 3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………... 31

Tabel 3.2 Ukuran KMO ……………………………………………………….. 34

Tabel 3.7 Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman ………………………….. 37

Tabel 4.1 Nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure Sampling Adequacy, Barlett’s Test

of Sphericity pada Pre-test …………………………………………. 51

Tabel 4.2 Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Komitmen Perusahaan

............................................................................................................. 52

Tabel 4.3 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Kebijakan dan Disiplin

K3 ....................................................................................................... 52

Tabel 4.4 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Komunikasi dan Pelatihan

K3 ....................................................................................................... 53

Tabel 4.5 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Inspeksi dan Penyelidikan

K3 ....................................................................................................... 54

Tabel 4.6 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Evaluasi K3 ................ 54

Tabel 4.7 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Efektivitas .................. 55

Tabel 4.8 Nilai Anti Image Correlation untuk Dimensi Efisiensi ...................... 56

Tabel 4.9 Reabilitas Dimensi Variabel Program K3 .......................................... 56

Tabel 4.10 Reabilitas Variabel Produktivitas Kerja Karyawan ............................ 57

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 58

Tabel 4.12 Pegawai merasa adanya komitmen pimpinan dalam melaksanakan

program K3 …………………………………………………………. 61

Tabel 4.13 Perusahaan menyediakan anggaran khusus untuk melaksanakan

program K3 …………………………………………………………. 62

Tabel 4.14 Perusahaan menyediakan fasilitas K3 yang sesuai dengan standar ... 62

Tabel 4.15 Perusahaan menempatkan personel yang memiliki tanggung jawab

menangani K3 ………………………………………………………. 63

Tabel 4.16 Perusahaan melakukan pemeliharaan fasilitas kerja (mesin&peralatan)

secara rutin ......................................................................................... 64

Tabel 4.17 Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara rutin

............................................................................................................. 64

Tabel 4.18 Perusahaan memiliki kebijakan di bidang K3 ……………………… 65

Tabel 4.19 Kebijakan dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan wakil

tenaga kerja …………………………………………………………. 65

Tabel 4.20 Kebijakan memuat ketentuan-ketentuan yang meliputi hak, tujuan serta

kewajiban pegawai dalam melaksanakan K3 ……………………… 66

Tabel 4.21 Pegawai mematuhi setiap kebijakan yang dibuat perusahaan ............ 66

Tebel 4.22 Pegawai selalu menggunakan peralatan K3 yang sesuai saat melakukan

pekerjaan …………………………………………………………… 67

Tabel 4.23 Perusahan selalu melakukan sosialisasi program-program K3

………………………………………………………………………. 68

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 13: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

xiii

Tabel 4.24 Perusahaan memasang rambu-rambu K3 di lingkungan kerja

………………………………………………………………………. 68

Tabel 4.25 Perusahaan memberikan pelatihan K3 yang berkualitas kepada

pegawai secara rutin ………………………………………………... 69

Tabel 4.26 Pegawai dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan petugas K3

………………………………………………………………………. 69

Tabel 4.27 Perusahan selalu melakukan inspeksi kecelakaan secara rutin

………………..................................................................................... 70

Tabel 4.28 Hasil inspeksi yang dilakukan selalu disosialisasikan

………………………………………………………………………. 71

Tabel 4.29 Perusahaan menempatkan petugas keadaan darurat yang sudah ahli di

lingkungan kerja ……………………………………………………. 71

Tabel 4.30 Setiap terjadi kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada petugas K3

……………………………………………………………………… 72

Tabel 4.31 Penyelidikan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas ahli

………………………………………………………………………. 72

Tabel 4.32 Perusahaan melakukan evaluasi (audit) Sistem Manajemen K3 secara

rutin ………………………………………………………………… 73

Tabel 4.33 Perusahaan melakukan pengawasan terhadap penerapan SMK3

………………………………………………………………………. 74

Tabel 4.34 Perusahaan melakukan perbaikan usaha-usaha K3 ………………… 74

Tabel 4.35 Perusahaan memiliki data statistik kecelakaan kerja ………………. 75

Tabel 4.36 Peninjauan terhadap SMK3 dilakukan kembali setelah audit ……… 75

Tabel 4.37 Pegawai memahami dengan baik deskripsi pekerjaannya …………. 76

Tabel 4.38 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas

yang ditetapkan perusahaan ………………………………………… 77

Tabel 4.39 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target jumlah yang

ditetapkan perusahaan ……………………………………………… 77

Tabel 4.40 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

diberikan ……………………………………………………………. 78

Tabel 4.41 Pegawai menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan …………………………………………………………… 79

Tabel 4.42 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ……………… 79

Tabel 4.43 Pegawai selalu menggunakan jam kerja sesuai dengan peraturan

perusahaan .......................................................................................... 80

Tabel 4.44 Pegawai dapat menghemat penggunaan bahan perusahaan ............... 80

Tabel 4.45 Pegawai dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan

sebelum deadline ................................................................................ 81

Tabel 4.46 Korelasi Rank Spearman …………………………………………… 82

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 14: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Skripsi ……………………………………….. 91

Lampiran 2 Tabel Frekuensi (SPSS 17) Indikator Program K3 ………………… 97

Lampiran 3 Tabel Frekuensi (SPSS 17) Indikator Produktivitas Kerja Karyawan

……………………………………………………………………... 104

Lampiran 4 Validitas dan Realibiltas Variabel Program K3…………………… 107

Lampiran 5 Validitas dan Realibilitas Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

…………………………………………………………………… 119

Lampiran 6 Korelasi Spearman (SPSS 17) …………………………………….. 124

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 15: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

1

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang

ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangan tenaga kerja yang

berkualitas, produktif, efisien, efektif dan berkompetensi tinggi. Dalam

pembangunan ketenagakerjaan perlu dibina dan dikembangkan perbaikan syarat-

syarat kerja serta perlindungan tenaga kerja dalam menuju peningkatan

kesejahteraan tenaga kerja, sesuai dengan Undang-undang no.13 tahun 2003 pada

pasal 86 dan 87, tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

tenaga kerja. Dan setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja diatas

seratus orang atau memiliki resiko besar terhadap keselamatan dan kesehatan

kerja wajib memiliki ahli K3.

Tenaga kerja merupakan asset perusahaan yang harus diberi perlindungan

terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengingat ancaman bahaya

potensial yang berhubungan dengan kerja. Untuk dapat selalu meningkatkan

produktivitas yang tinggi, sangat tergantung kepada manajemen yang diterapkan

dan kualitas dari pekerja. Kualitas pekerja dapat dipengaruhi oleh salah satunya

yaitu dengan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karena

kecelakaan kerja langsung menyangkut masalah produktivitas, oleh sebab itu

pencegahan kecelakaan kerja merupakan persoalan yang tidak dapat diabaikan.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan perlindungan tenaga kerja terhadap aspek

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui peraturan perundangan. Peraturan

perundangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu upaya

dalam pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan, kebakaran,

dan pencemaran lingkungan kerja yang penerapannya menurut jenis dan sifat atau

kegiatan pekerjaan serta kondisi lingkungan kerja. (Silaban, 2008:35).

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 16: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

2

Universitas Indonesia

Karena setiap kecelakaan tentulah ada penyebabnya dan dengan

mengetahui penyebab suatu kecelakaan dapat dicegah sebelum terjadi. Pada

hakekatnya kecelakaan akibat kerja itu dapat diramalkan, sehingga dapat dicegah

dan ditekan angka kesakitannya. Banyak sekali faktor yang menyebabkan

terjadinya kecelakaan. Secara umum faktor-faktor yang berpotensi menimbulkan

terjadinya kecelakaan adalah faktor manusia atau pekerja, faktor mesin atau alat

dan lingkungan kerja yang mana ketiga faktor tersebut dapat dikendalikan oleh

suatu sistem manajemen. Semakin banyak perusahaan menggunakan mesin-

mesin, penambahan instalasi-instalasi modern, serta bahan-bahan berbahaya

lainnya, selain mempermudah proses produksi, tetapi juga menambah jumlah dan

ragam sumber bahaya di tempat kerja. Ini dapat menimbulkan lingkungan kerja

yang kurang memenuhi syarat keamanan, proses dan sifat pekerjaan yang

berbahaya, serta meningkatkan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah

tersebut di atas akan mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun

tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran

lingkungan. Sehingga dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas dan

kedisiplinan untuk melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja. (Achmadi, 1989:21).

Manajemen sebagai salah satu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial

tidak terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari segi

perencanaan, maupun pengambilan keputusan dan organisasi. Baik kecelakaan

kerja, gangguan kesehatan, maupun pencemaran lingkungan harus merupakan

barisan dari biaya produksi. Sekalipun sifatnya sosial, setiap kecelakaan atau

tingkat keparahannya tidak dapat dilepaskan dari faktor ekonomi dalam suatu

lingkungan kerja. Kebersihan dan kesehatan kerja tidak saja di nilai dari segi

biaya pencegahannya, tetapi juga dari segi manusianya. Antara biaya kecelakaan

dan biaya pencegahan terdapat beberapa pokok yang berakar pada manajemen.

(Silalahi, 1991:36)

Masalah lemahnya manajemen K3 yang ada di perusahaan dan industri

merupakan cikal bakal terjadinya kecelakaan akibat kerja. Disebabkan karena

perusahaan tidak menyediakan alat-alat pengaman yang seringkali dianggap

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 17: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

3

Universitas Indonesia

sebagai suatu yang tidak perlu dan/atau kurang alat kerja atau alat produksi yang

digunakan dalam keadaan tidak baik atau tidak layak pakai. Karena itulah

penyebab utama kecelakaan adalah adanya ketimpangan pada sistem manajemen.

(Mendikbud, 1995:22).

Perhatian Pemerintah terhadap manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja diundangkan dalam Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan pada paragraf 5 pasal 87. Dengan diundangkannya pasal 87

Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengikat

perusahaan yang belum melaksanakan SMK3 untuk segera melaksanakan

ketentuan ini. Unsur kejiwaan dari desain pekerjaan memberikan pengetahuan

mengenai faktor-faktor yang mungkin memberikan kontribusi terhadap

produktivitas karyawan tersebut. Selain faktor-faktor kejiwaan ini, faktor

mengenai keselamatan dan keamana kerja juga mempengaruhi. Perusahaan yang

baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan

karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja

yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.

Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan maupun lainnya akan selalu

berupaya agar karyawan yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat

memberikan prestasi dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk

mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja merupakan suatu

istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan industri pada

khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi social pada umumnya.

Pengertian produktivitas pada umumnya lebih dikaitkan dengan pandangan

produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiologi. Tidak

dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan

organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk

di dalamnya karyawan itu sendiri.

Keselamatan dan kesehatan kerja mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Di dalam produksi, produktivitas ditopang oleh tiga pilar utama yaitu Kuantitas

(Quantity), Kualitas (Quality), dan Keselamatan (Safety). Produktvitas hanya

dapat dicapai jika ketiga unsur produktivitas di atas berjalan secara seimbang.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 18: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

4

Universitas Indonesia

Setiap pekerjaan, proses dan produk memiliki persyaratan kualitas (mutu) dan

kuantitas yang ditetapkan baik dala spesifikasi teknis, ukuran, volume, kapasitas

produksi atau waktu yang diperlukan. Keselamatan dan kesehatan kerja berperan

menjamin keamanan proses produksi sehingga produktivitas dapat tercapai.

Kinerja K3 organisasi yang baik akan membantu meningkatkan daya saing

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan kelas dunia yang peduli K3 memiliki

prinsip “good safety is good businesss”. (Ramli, 2010:42)

Gambar 1.1 : Segitiga produktivitas dan K3

Kewajiban untuk menyelenggarakan manajemen K3 pada perusahaan-

perusahaan besar melalui UU Ketenagakerjaan, baru menghasilkan 2,1 % saja dari

15.000 lebih perusahaan berskala besar di Indonesia yang sudah menerapkan

manajemen K3. Minimnya jumlah tersebut sebagian besar disebabkan oleh masih

adanya anggapan bahwa program K3 hanya akan menjadi tambahan biaya

perusahaan.

PT Surveyor Indonesia didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991. Pada

awalnya misi dari perusahaan ini adalah untuk membantu Pemerintah Republik

Indonesia dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia

dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf

internasional. Sejak bulan April 1997, perusahaan ini telah merumuskan misi

sebagai perusahaan jasa surveyor dalam arti luas. Dengan rumusan misi yang

Produktivitas

Keselamatan

Kuantitas Kualitas

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 19: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

5

Universitas Indonesia

baru, PT Surveyor Indonesia memberikan beberapa layanan berupa pemeriksaan

teknis, survei, pengkajian, penilaian pengawasan, auditing serta konsultasi. PT

Surveyor Indonesia berhasil memperoleh Surat Penunjukkan dari Departemen

Tenaga Kerja (Depnaker) sebagai Badan Audit Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penunjukkan tersebut diraih setelah sebelumnya

PT Surveyor Indonesia melaksanakan Training Audit Eksternal SMK3 di Batam

pada tanggal 24-26 Juli 2008 dengan para instruktur dari Depnaker. Semua

peserta yang mengikuti training ini dinyatakan lulus ujian kualifikasi Auditor

Eksternal SMK3 sehingga PT Surveyor Indonesia mendapatkan ijin untuk

melakukan audit SMK3. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang survey,

konsultasi dan inspeksi, PT Surveyor Indonesia menyadari bahwa Kesehatan dan

Keselamatan Kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

perusahaan dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi. Komitmen

inilah yang melatar-belakangi PT Surveyor membentuk suatu tim yang diberi

nama Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ). Tim ini

akan membantu Departemen Tenaga Kerja dalam melakukan pengawasan

mengenai Kesehatan dan Keselamtan dari setiap tenaga kerja yang ada di

perusahaan. Secara khusus bertujuan melindungi pekerja dari kasus kecelakaan

dan penyakit akibat kerja, terutama bagi mereka yang berada di lapangan.

http://www.ptsi.co.id

1.2 Pokok Permasalahan

Pelaksanaan program K3 disamping memberikan perlindungan terhadap

kecelakaan kerja dan mencegah kerugian yang besar bagi perusahaan, juga akan

meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Karyawan akan merasa

diperhatikan oleh perusahaan, sehingga sebagai imbalannya mereka pun akan

bekerja dengan lebih baik.

Atas dasar latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka pokok

permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana hubungan

antara program K3 dengan produktivitas kerja karyawan PT Surveyor Indonesia?

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 20: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

6

Universitas Indonesia

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah ditetapkan penulis, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara program K3

dengan produktivitas kerja karyawan pada PT Surveyor Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1) Manfaat akademis :

Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan informasi bagi kalangan akademis dalam Bidang

Ilmu Administrasi Niaga pada khususnya terkait dengan manfaat dan

tujuan program K3 pada perusahaan. Secara akademis, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program K3 pada

PT Surveyor Indonesia sehingga dapat memberikan perlindungan dan

meningkatkan produktivitas karyawan, serta untuk mengetahui

hubungan antara program K3 dengan produktivitas kerja karyawan PT

Surveyor Indonesia.

2) Manfaat praktisi :

- Untuk perusahaan : gambaran kepada pihak manajemen

perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya dalam

memebrikan perlindungan bagi karyawan.

- Untuk karyawan : gamabaran mengenai hubungan antara

pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja kasryawan.

- Penelitia lainnya : acuan dalam penelitian selanjutnya.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 21: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

7

Universitas Indonesia

1.5 Batasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah :

1. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

bulan Maret-Juni 2012 di PT Surveyor Indonesia, Jakarta.

2. Populasi maupun sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT

Surveyor Indonesia di bagian Operasional yang total berjumlah 50

orang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka akan diberikan gambaran

secara ringkas mengenai uraian dari bab ke bab yang berkaitan satu dengan yang

lainnya.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini digambarkan secara umum tentang latar

belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

yang berkenaan dengan pemasalahan yang akan dibahas

dalam skripsi ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan mengenai tinjauan literatur terhadap

penelitian-penelitian teoritis dan empiris yang pernah

dilakukan sebelumnya dengan topik yang terkait dengan

program K3 dan produktivitas ataupun teori yang

berhubungan dengan keduanya.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 22: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

8

Universitas Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang metode penelitian

secara keseluruhan, mencakup pendekatan yang digunakan,

jenis penelitian berdasarkan tujuan, manfaat, waktu dan

lokasi, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB 4 PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian yang

memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti

secara langsung maupun tidak langsung, dan secara

mendalam.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari seluruh

uraian dari hasil analisa bab-bab sebelumnya.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 23: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

9

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis mengambil rujukan dari beberapa penelitian

sebelumnya yang mempunyai bahasan penelitian yang kurang lebih sama dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Hal dimaksudkan untuk memberikan

informasi yang lebih mengenai topik penelitian yang akan dilakukan.

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil

penelitian terdahulu oleh peneliti :

Mahardika (2005) dengan judul skripsi Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Bisnis

Strategis Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UBS P3B) region Jawa Timur

dan Bali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program K3 mempunyai

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sehingga penerapan program K3

yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.

Trisna Lestari (2007) dengan judul skripsi Hubungan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus :

Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor). Metode pengumpulan data

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner. Metode

pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dan analisis hubungan. Analisis

hubungan antara penerapan K3 dengan produktivitas kerja karyawan dilakukan

dengan metode uji korelasi Rank Spearman dengan menggunakan software SPSS

13.0 for window. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor K3 yang

diuji memiliki hubungan yang positif, sangat nyata dan berkorelasi kuat dengan

produktivitas kerja karyawan.

Nor Azimah Chew Abdulah, Jeffery T. Spickett, Krassi B. Rumchev and

Satvinder S. Dhaliwalb (2009) dengan judul jurnal Assesing Employees

Perception On Health and Safety Management In Public Hospitals. Analisis data

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 24: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

10

Universitas Indonesia

dilakukan dengan menggunakan analisis statistik SPSS 12. Metode yang

digunakan adalah metode deskriptif untuk menyederhanakan dan

mengkarakterisasi data. Analisis lebih lanjut mencakup pengujian korelasi, satu

arah ANOVA, t-test, dan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa ada hubungan positif antara variabel independen dengan variabel

dependen.

Sehingga dapat dilihat perbandingan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian yang peneliti lakukan pada tabel berikut.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 25: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

11

Universitas Indonesia

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Tujuan Sampel Metode

Penelitian

Teknik

Pengumpulan

Data

Hasil

Mahardika

(Skripsi, 2005)

Pengaruh K3 terhadap

Kinerja Karyawan

Pengaruh Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan di PT. PLN

(Persero) Unit Bisnis

Strategis Penyaluran

dan Pusat Pengatur

Beban (UBS P3B)

region Jawa Timur

dan Bali.

Untuk mengetahui

pengaruh program K3

terhadap kinerja

karyawan

Karyawan PT.

PLN Unit

Bisnis Strategis

Penyaluran dan

Pusat Pengatur

Beban region

Jawa Timur dan

Bali

Kuantitatif Kuesioner Menunjukkan bahwa

program K3

mempunyai pengaruh

positif terhadap

kinerja karyawan,

sehingga penerapan

program K3 yang

baik akan

meningkatkan kinerja

karyawan.

Trisna Lestari

(Skripsi, 2007)

Hubungan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

(K3)

dengan Produktivitas

Kerja Karyawan (Studi

kasus : Bagian

Pengolahan PTPN

VIII Gunung Mas,

Bogor).

Mengkaji penerapan

program K3,

Mengkaji

produktivitas kerja

karyawan,

Menganalisis

hubungan antara

program K3 dengan

produktivitas kerja

karyawan.

Karyawan

Bagian

Pengolahan

PTPN VIII

Gunung Mas,

Bogor

Kuantitatif Kuesioner,

Wawancara dan

Pengamatan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

semua faktor K3

yang diuji memiliki

hubungan yang

positif, sangat nyata

dan berkorelasi kuat

dengan produktivitas

kerja karyawan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 26: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

12

Universitas Indonesia

Peneliti Judul Tujuan Sampel Metode

Penelitian

Teknik

Pengumpulan

Data

Hasil

Nor Azimah

Chew Abdullah,

Jeffery T.

Spickett, Krassi

B.

Rumchev, and

Satvinder S.

Dhaliwal

(Jurnal, 2009)

Assesing Employees

Perception On Health

and Safety

Management in Public

Hospital

Untuk mengetahui

persepsi karyawan

mengenai manajemen

kesehatan dan

keselamatan kerja di

rumah sakit umum.

Karyawan dari

tiga rumah

sakit umum

bagian utara

Malaysia

Kauntitatif Kuesioner Hail penelitian

menunjukkan ada

hubungan positif

yang signifikan

antara

variabel dependen

dan semua variabel

independen.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 27: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

13

Universitas Indonesia

2.1.1 Perbedaan Penelitian

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas dapat dilihat bahwa, pada

penelitian pertama yang dilakukan Mahardika pada tahun 2005 di PT PLN Unit

Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban, dengan judul Pengaruh

Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dalam

menganalisis datanya peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Hasilnya

pun menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh positif terhadap

kinerja karyawan, sehingga penerapan program K3 yang baik akan meningkatkan

kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian kedua yang dilakukan oleh Trisna

Lestari tahun 2007 yang berjudul Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dengan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Pengolahan PTPN VIII

Gunung Mas Bogor, metode yang dilakukan dalam mengolah data peneliti

menggunakan analisis deskriptif dan analisis hubungan dan dengan metode uji

korelasi rank spearman dengan menggunakan software SPSS 13.0 for windows.

Pada penelitian ini hasil yang didapat menunjukkan bahwa semua faktor K3 yang

diuji memiliki hubungan positif, sangat nyata dan berkorelasi kuat dengan

produktivitas kerja karyawan. Dan yang terakhir penelitian yang dilakukan oleh

Nor Azimah Chew Abdulah, Jeffery T. Spickett, Krassi B. Rumchev and

Satvinder S. Dhaliwalb (2009) dengan judul jurnal Assesing Employees

Perception On Health and Safety Management In Public Hospitals, analisis data

pada penelitian ini menggunakan software SPSS 12, dengan metode deskripstif

untuk menyederhanakan dan mengkarakterisasi data.

Sedangkan jika dibandingkan dengan penelitian yang peneliti lakukan

sekarang adanya perbedaan, dimana pada penelitian ini peneliti melaukan uji

pretest terlebih dahulu terhadap kuesioner yang akan disebar. Pretest dilakukan

dan disebar kepada responden yang memiliki kesamaan karakteristik dengan

responden yang sesungguhnya. Setelah dilakukan uji pretest, selanjutnya peneliti

melaukan uji validitas dan realibilitas dengan menggunakan rumus KMO. Untuk

melihat korelasi antara variabel terikat dan variabel bebas, peneliti menggunakan

uji korelasi rank spearman. Seluruh perhitungan dan pengolahan data statistik

tesebut menggunakan SPPS versi 17.0

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 28: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

14

Universitas Indonesia

2.2 Konstruksi Model Teoritis

Dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang digunakan, yaitu

Produktivitas Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

2.2.1 Produktivitas

2.2.1.1 Pengertian Produktivitas

Produktivitas kerja menurut Gibson, Ivanevich, dan Donnely (1998:71)

“kriteria efektivitas yang ditujukan pada kemampuan organisasi guna memberikan

keluaran yang diminta oleh lingkungan”. Produktivitas mengandung pengertian

sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini.

(Ravianto, 1985:32).

Secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara

hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan

(input). Produktivitas kerja merupakan hal yang sangat menarik karena mengukur

hasil kerja manusia dengan segala masalahnya. Pengukuran produktivitas kerja

menurut sistem pemasukan fisik perorangan atau per orang per jam kerja diterima

secara luas, namun dari sudut pandang atau pengawasan harian, pengukuran

tersebut pada umumnya tidaklah memuaskan, karena adanya variasi dalam jumlah

yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena

itu digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun),

pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai

jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya

yang bekerja menurut pelaksanaan standar.

Bernadine and Russel (1998:335), mendefinisikan produktivitas sebagai

berikut: “Generally, productivity refers to a ratio of output to input. Inputs may

include labor hour of cost, production cost, and equipment cost. Outputs may

consist of sales, earnings, market share, and mistakes made”.

Selain ratio output dengan input, beberapa ahli lain mengartikan produktivitas

dengan melihatnya dari dimensi lain, yaitu efektivitas dan efisiensi. Dalam

kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas, Robbin (1998:22) mengartikan

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 29: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

15

Universitas Indonesia

produktivitas sebagai berikut : “An organization is productive if it achieves its

goals and does so by transferring inputs to outputs at the lowest cost. As such,

productivity implies a concern for both effectiveness and efficiency”. Robbin

mengatakan suatu organisasi dikatakan produktif jika organisasi itu mencapai

tujuan-tujuannya, dan mencapainya dengan melakukan upaya transformasi input

menjadi output dengan biaya paling rendah.

Definisi produktivitas kerja memiliki dua dimensi, yaitu efektivitas dan

efisiensi.

a. Efektivitas

Dimensi efektivitas berkaitan dengan optimalisasi ketercapaian rencana

(target) kerja, baik dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, durasi

penyelesaian pekerjaan, dan ketepatan pangalokasian sumber daya.

b. Efisiensi

Pada dimensi ini, pengukuran produktivitas berpusat pada realisasi

penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan,

apakah terjadi pemborosan, penyalahgunaan atau penyimpangan alokasi

sumber daya yang menimbulkan ketidaktercapaian target produk.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja digolongkan

pada tiga kelompok, yaitu:

1. Kualitas dan kemampuan fisik pekerja.

Yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja,

mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan. Semakin tinggi

tingkat pendidikan, semakin tinggi produktivitas kerja. Latihan kerja

melengkapi karyawan dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk

menggunakan peralatan kerja. Pada dasarnya latihan melengkapi pendidikan.

2. Sarana pendukung kerja.

Sarana pendukung untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan

mencakup lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan.

1. Mencakup lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana

dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan

kerja serta suasana dalam lingkungan kerja sendiri.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 30: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

16

Universitas Indonesia

2. Mencakup kesejahteraan karyawan, yang terjamin dalam sistem

pengupahan dan jaminan social, serta jaminan kelangsungan kerja.

3. Supra sarana.

Kemampuan manajemen menggunakan sumber-sumber secara maksimal dan

menciptakan sistem kerja yang optimal, akan menentukan tinggi rendahnya

produktivitas kerja karyawan. Peranan manajemen sangat strategis untuk

peningkatan produktivitas, yaitu dengan mengkombinasikan dan

mendayagunakan semua sarana produktivitas, menerapkan fungsi-fungsi

manajemen, menciptakan sistem kerja dan pembagian produksi,

menempatkan orang yang tepat dan pekerjaan yang tepat, serta menciptakan

kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. (Simanjuntak,

2003:30)

Menurut Sinungan (2005:15), produktivitas kerja dipengaruhi oleh

beberapa faktor dan dapat dilihat dari faktor-faktor berikut ini:

1. Kemauan kerja.

Kemauan kerja adalah dorongan yang ada dalam diri tenaga kerja

untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Kemauan kerja dari

seorang karyawan dapat dilihat dari besarnya kontribusi yang diberikn

kepada perusahaan, yaitu dengan bekerja sungguh-sungguh, adanya

kesadaran dari dalam diri karyawan untuk mengikuti peraturan-

peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan mengikuti setiap

kegiatan yang diadakan perusahaan.

2. Kemampuan kerja.

Pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki karyawan. Produktivitas akan meningkat,

bil karyawan mampu menjalankan pekerjaan mereka dengan baik. Hal

ini juga harus didukung oleh keterampilan kerja karyawan.

Kemampuan kerja karyawan dapat dilihat dari datang ke tempat kerja

tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat

waktu.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 31: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

17

Universitas Indonesia

3. Lingkungan kerja.

Lingkungan kerja mendukung pekerjaan yang dilakukan karyawan.

Adanya tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat kerja membuat

karyawan bekerja dengan lebih berhati-hati karena lingkungan kerja

yang aman dan sehat akan akan meningkatkan motivasi kerja

karyawan, sehingga produktivitas kerja akan meningkat.

4. Kompensasi

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti

kontribusi jasa yang telah diberikan pada perusahaan. Kompensasi

merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan baik secara langsung

(financial) maupun tidak langsung (non financial).

5. Jaminan sosial yang memadai

Adanya jaminan sosial yang diberikan perusahaan membuat karyawan

bekerja lebih produktif karena karyawan merasa perusahaan sangat

memperhatikan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja.

6. Hubungan kerja yang harmonis.

Hubungan kerja yang terjalin baik antara atasan, bawahan dan rekan

kerja sangat penting untuk menciptakan situasi kerja yang nyaman.

2.2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.2.2.1 Pengertian Keselamatan

Keselamatan berasal dari bahasa inggris yaitu kata “safety” dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada hakekatnya keselamatan

sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis

mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan

berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil

resiko terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk

pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.

Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja.

(Suma‟mur P.K, 1984:46)

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 32: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

18

Universitas Indonesia

2.2.2.2 Pengertian Kesehatan

Kesehatan kerja adalah suatu usaha yang bertujuan agar pekerja atau

masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik

atau mental maupun social dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap

penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-

faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.

(Suma‟mur P.K, 1984:62)

2.2.2.3 Pegertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Secara filosofi keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan kondisi-

kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologis-fisikal

meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa

atau anggota badan. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan

dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan,

sikap menarik diri, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan

kecenderungan untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh. (Rivai,

2006:46)

2.2.2.4 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan dan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi :

1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang.

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim.

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 33: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

19

Universitas Indonesia

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan.

Perusahaan yang dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-

kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan stress serta

mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka

perusahaan tersebut akan semakin efektif. (Rivai, 2006:50)

2.2.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

2.2.3.1 Pengertian Sistem Manajemen K3

Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara

keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,

pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan

keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian risiko yang berkaitan

dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman dan produktif.

Sistem Manajemen K3 merupakan konsep pengelolaan K3 secara sistematis dan

komprehensif dalam suatu sistem manajemen yang utuh melalui proses

perencanaan, penerapan, pengukuran, dan pengawasan. (Ramli, 2010)

Talcott Parson, mengatakan bahwa properti yang paling umum dan

mendasar dari sebuah sistem adalah saling ketergantungan bagian-bagian atau

variabel. Sistem teori menunjukkan bahwa harus ada empat persyaratan umum

untuk sistem manajemen K3, meskipun dalam praktek memungkinkan memiliki

keragaman yang cukup besar.

Keempat persyaratan umum tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Sistem (untuk SMK3 mungkin ini etika, ekonomi, hukum dan tujuan

organisasi; tidak semua sistem perlu memiliki tujuan yang sama).

2. Spesifikasi elemen sistem dan hubungan antar elemen; tidak semua sistem

perlu memiliki elemen yang sama.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 34: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

20

Universitas Indonesia

3. Menentukan hubungan antara OHSMS ke sistem lain (termasuk sistem

manajemen secara luas, dan sistem regulasi, tetapi juga teknologi dan kerja

organisasi).

4. Persyaratan untuk pemeliharaan sistem (internal, terkait dengan tinjauan fase,

atau eksternal, misalnya terkait dengan kebijakan industri yang mendukung

praktek terbaik OHS; pemeliharaan sistem dapat bervariasi).

Bottomley (1999) mencatat apa yang membuat sebuah OHSMS, sistem

adalah menghubungkan dan sequencing dari proses untuk mencapai tujuan

tertentu dan untuk menciptakan cara berulang yang dapat diidentifikasi dari

mengelola keselamatan dan kesehatan kerja, perbaikan tindakan dan juga pusat

untuk pendekatan sistematis.

2.2.3.2 Tujuan Sistem Manajemen K3

Semua sistem manajemen K3 memiliki kesamaan yaitu berdasarkan proses

dan fungsi manajemen modern. Yang berbeda adalah elemen implementasinya

yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Berbagai sistem manajemen K3 dapat digolongkan sebagai berikut.

Sebagai alat ukur kinerja K3 dalam organisasi.

Sebagai pedoman implementasi K3 dalam organisasi.

Sebagai dasar penghargaan (awards).

Sebagai sertifikasi.

2.2.3.3 Proses Sistem Manajemen K3

Proses sistem manajemen K3 menggunakan pendekatan PDCA (plan-do-

check-action) yaitu mulai dari perencanaan, penerapan, pemeriksaan, dan tindakan

perbaikan. Dengan demikian, sistem manajemen K3 akan berjalan terus menerus

secara berkelanjutan selama aktivitas organisasi masih berlangsung.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 35: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

21

Universitas Indonesia

Gambar 2.2 : Siklus Manajemen.

Sistem Manajemen K3 dimulai dengan penetapan kebijakan K3 oleh

manajemen puncak sebagai perwujudan komitmen manajemen dalam mendukung

penerapan K3. Kebijakan K3 selanjutnya dikembangkan dalam perencanaan.

Berdasarkan hasil perencanaan tersebut dilanjutkan dengan penerapan dan

operasional, melalui pengerahan semua sumber daya yang ada, serta melakukan

berbagai program dan langkah pendukung untuk mencapai keberhasilan. Secara

keseluruhan, hasil penerapan K3 harus ditinjau ulang secara berkala oleh

manajemen puncak untuk memastikan bahwa SMK3 telah berjalan sesuai dengan

kebijakan dan strategi bisnis serta untuk mengetahui kendala yang dapat

mempengaruhi pelaksanaannya. Dengan demikian, organisasi dapat segera

melakukan perbaikan dan langkah korelasi lainnya. (Ramli, 2010:57)

2.2.3.4 Manfaat Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

Manfaat pelaksanaan Sistem Manajemen K3 adalah :

1. Gambar pelaksanaan perbaikan, komitmen perusahaan untuk pencegahan

risiko di perusahaan-perusahaan.

2. Peningkatan profitabilitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.

PLAN

DO

ACTION

CHECK

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 36: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

22

Universitas Indonesia

3. Peningkatan daya saing dengan memenuhi persyaratan otoritas public dan

pelanggan, memberikan keuntungan melalui kompetisi.

2.2.4 Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktivitas

Kerja Karyawan

Menurut Simamora (1995:56), sumber daya manusia merupakan sumber

daya paling penting bagi organisasi karena (1) mempengaruhi efisiensi dan

efektivitas organisasi, dan (2) SDM juga merupakan pengeluaran pokok

perusahaan dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, SDM harus dikelola

dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Untuk

kepentingan dalam mengatur SDM, dibutuhkan Manajemen Sumber Daya

Manusia.

Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan

dukungan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan efektivitas organisasi

dalam rangka mencapai tujuan. Untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi,

perusahaan harus mampu mendapatkan, mengembangkan, mengevaluasi, dan

memelihara kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang tepat. Salah satu cara

memelihara kualitas dan kuantitas tenaga kerja adalah menjamin keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di lingkungan perusahaan. Karyawan yang tejamin

keselamatan dan kesehatan kerjanya akan bekerja lebih produktif dibandingkan

mereka yang tidak terjamin keselamatan dan kesehatannya (Suardi, 2007:50)

Dari susunan diatas dapat dilihat bahwa keselamatan (safety) merupakan

faktor yang berhubungan langsung dengan produktivitas. Hal ini serupa dengan

penjelasan dari Jackson (2005) bahwa apabila perusahaan melaksanakan sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan dengan baik, maka perusahaan akan

memperoleh banyak manfaatnya, salah satunya adalah meningkatkan

produktivitas kerja karena menurunnya jumlah hari yang hilang akibat kecelakaan

kerja.

2.3 Model Analisis

Model analisis merupakan suatu model yang menggambarkan hubungan

antar variabel penelitian dalam bentuk skematis. Dengan adanya model analisis

diharapkan dapat memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 37: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

23

Universitas Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara program K3

dengan produktivitas kerja karyawan PT Surveyor Indonesia. Dengan adanya

program K3, karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan

pekerjaannya, sehingga diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka model analisis serta kerangka

pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 2.4: Model Analisis

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2012

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pelaksanaan program K3

sebagai variabel independen dimana variabel ini sebagai penyebab terhadap

variabel lainnya, dan produktivitas kerja sebagai variabel dependen dimana

variabel ini tergantung pada variabel lainnya atau variabel akibat.

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar

dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan

pesoalan maupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (Ho)

Ho : Tidak ada hubungan antara pelaksanaan Program K3 dengan

Produktivitas Kerja Karyawan.

b. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ha : Terdapat hubungan antara pelaksanaan Program K3 dengan

Produktivitas Kerja Karyawan.

Pelaksanaan

Program K3

(variabel bebas)

Produktivitas

Kerja Karyawan

(variabel terikat)

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 38: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

24

Universitas Indonesia

2.5 Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi merupakan bentuk definisi operasionalisasi dari konsep-

konsep penelitian yang akan diukur. Konsep yang masih abstrak dalam penelitian

ini selanjutnya dioperasionalisasikan, sehingga dapat diukur dan dibedakan tinggi

rendahnya. Konsep-konsep ini memiliki dimensi yang kemudian diturunkan ke

dalam variabel yang akan diukur dengan indikator-indikator yang selanjutnya

dijabarkan kedalam pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan dalam

bentuk kuesioner.

1. Variabel pelaksanaan Program K3

Untuk mengukur penerapan program K3, berdasarkan penjelasan Mathis

& Jackson (2002) yang mengemukakan bahwa sistem manajemen yang efektif,

terdiri dari :

a) Komitmen Perusahaan.

b) Kebijakan dan disiplin K3.

c) Komunikasi dan Pelatihan K3.

d) Inspeksi dan Penyelidikan Kecelakaan.

e) Evaluasi K3

2. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

Pada variabel ini dimensi-dimensi yang yang dipakai berdasarkan Stephen

P. Robbin (1998:22), sebagai berikut :

1. Efektivitas

Dimensi efektivitas berkaitan dengan optimalisasi ketercapaian

rencana (target) kerja, baik dilihat dari aspek kualitas, kuantitas,

durasi penyelesaian pekerjaan, dan ketepatan pengalokasian

sumber daya.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 39: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

25

Universitas Indonesia

2. Efisiensi

Dimensi ini pengukuran produktivitas merujuk pada realisasi

penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan tersebut

dilaksanakan, apakah terjadi pemborosan, penyalahgunaan atau

penyimpangan alokasi sumber daya yang menimbulkan

ketidaktercapaian target produk.

Berikut adalah tabel operasionalisasi konsep dari Program K3 dan

Produktivitas Kerja Karyawan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 40: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

26

Universitas Indonesia

Tabel 2.5: Operasionalisasi Konsep

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Program K3

Pelaksanaan Program K3

1. Komitmen Perusahaan

2. Kebijakan dan Disiplin K3

3. Komunikasi dan Pelatihan

K3

Komitmen

Anggaran khusus K3

Fasilitas K3

Personel K3

Pemeliharaan fasilitas

Pemeriksaan kesehatan

Kebijakan K3

Keterlibatan pegawai dalam

pembuatan kebijakan

Isi kebijakan K3

Kepatuhan terhadap kebijakan

perusahaan

Penggunaan peralatan K3

Sanksi bagi pelanggaran

Pelatihan K3

Pertemuan petugas K3

Keterlibatan pegawai dalam

pertemuan petugas K3

Ordinal

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 41: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

27

Universitas Indonesia

4. Inspeksi dan Penyelidikan

Kecelakaan

5. Evaluasi K3

Sosialisasi K3

Pemasangan rambu-rambu K3

Inspeksi

Petugas ahli K3

Pemeriksaan kecelakaan kerja

tepat waktu

Penyelidikan kecelakaan kerja

oleh ahli

Pelaporan kecelakaan kerja

Evaluasi (audit) SMK3

Tindakan perbaikan

Data statistik kecelakaan

Pengawasan SMK3

Peninjauan SMK3

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 42: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

28

Universitas Indonesia

Sumber: Robert L. Mathis & John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku Kedua Edisi Pertama (Jakarta; Salemba 4, 2002)

Stephen P. Robbin, Organizational Behaviour (New Jersey; Prentice Hall Inc), hal. 22

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Produkivitas Kerja

Karyawan

Produktivitas Kerja

Efektivitas

Efisiensi

1. Deskripsi pekerjaan

2. Pencapaian target berdasarkan

kualitas

3. Pencapaian target berdasarkan

kuantitas

4. Durasi penyelesaian pekerjaan

5. Ketepatan pengalokasian

sumber daya

1. Ketepatan waktu

penyelesaian pekerjaan

2. Penggunaan jam kerja sesuai

peraturan perusahaan

3. Penghematan bahan dan

peralatan

4. Pencapaian target sebelum

deadline

Ordinal

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 43: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

29

Universitas Indonesia

Tabel operasionalisasi konsep diatas menggambarkan dimensi maupun

indikator yang akan dipakai dalam pembuatan kuesioner dalam penelitian ini.

Dimensi-dimensi yang digunakan diambil dari teori-teori yang sudah ada

sebelumnya. Seperti dimensi yang digunakan untuk mengukur program K3. Teori

yang dipakai menurut Mathis & Jackson. Hanya saja untuk indikator

dikembangkan atau disesuaikan dengan kebijakan yang ada pada PT Surveyor

Indonesia itu sendiri. Karena kebijakan dalam program K3 di setiap perusahaan

pasti bebeda. Ini dimaksudkan agar penilaian bersifat obyektif dan tidak terlalu

jauh dalam menerapkannya. Sehingga hasil yang nantinya diterima sesuai dengan

kenyataan yang ada di lapangan. Sedangkan untuk mengukur produktivitas kerja

karyawan, digunakan teori yang dijelaskan oleh Stephen P. Robbin. Karena

dimensi yang digunakan merupakan dimensi yang memang dibutuhkan untuk

mengukur penilaian tentang produktivitas kerja karyawan. Sehingga diharapkan

kedua variabel tersebut dapat saling berhubungan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 44: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

30

Universitas Indonesia

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur fakta-fakta yang obyektif

dengan memfokuskan pada variabel-variabel penelitian. Oleh sebab itu reliabilitas

ayau konsistensi merupakan kunci dari penelitian kuantitatif, selain harus bebas

nilai (value free) atau obyektif dan bebas dari konteks situasional (uncontrained

situtionally) (Newman, 1997: 66).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif peneliti melakukan suatu rangkaian

penelitian yang berawal dari sejumlah teori, yang kemudian didedukasikan

menjadi suatu hipotesa dan asumsi-asumsi suatu kerangka pemikiran yang

terjabarkan dalam sebuah model analisa, yang terdiri dari variabel-variabel yang

akan mengarah kepada operasionalisasi konsep.

3.2 Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini termasuk penelitian

eksplanatif. Penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan

hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel lain. Penelitian

eksplanatif dinilai memiliki kreadibilitas untuk mengukur, menguji hubungan

sebab akibat dari dua atau beberapa variabel (Bungin, 2006).

Berdasarkan manfaat penelitian, penelitian ini termasuk penelitian terapan.

Penelitian terapan berarti melakukan penelitian dimana suatu tema atau bahasan

yang sudah ada sebelumnya.

Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini merupakan penelitian cross

sectional, dimana penelitian ini mengambil satu bagian dari gejala (populasi) pada

satu waktu tertentu dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 yang

bertempat di PT Surveyor Indonesia Jakarta.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 45: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

31

Universitas Indonesia

Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini merupakan penelitian

survey. Penelitian survey berarti peneliti mengajukan pertanyaan tertulis yang

telah tersusun dalam kuesioner.

Secara ringkas uraian tersebut diatas dapat disimpulkan seperti yang

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Jenis Penelitian

Tujuan

Penelitian

Manfaat

Penelitian Dimensi Waktu

Teknik

Pengumpulan

Data

Eksplanatif Terapan Cross Sectional Data Kuantitatif:

Survey

Sumber: Diolah kembali oleh peneliti

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian dan sebagai bahan kelengkapan

penelitian, peneliti memperoleh data, petunjuk dan bahan-bahan lainnya dengan

menggunakan data primer dan data sekunder dalam teknik pengambilan data,

sebagai berikut.

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, seperti hasil

pengisian kuesioner. Peneliti mengamati secara langsung di perusahaan,

menyebarkan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada karyawan tetap bagian

operasional PT Surveyor Indonesia (*lihat lampiran 1).

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi

yang relevan, jurnal-jurnal yang berkaitan, data dari perusahaan maupun sumber-

sumber lain yang menunjang penelitian. Data sekunder yang dimaksud misalnya,

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 46: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

32

Universitas Indonesia

meliputi gambaran umum PT Surveyor Indonesia, struktur organisasi dan

sebagainya.

3.4 Populasi dan Sampel

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang menjadi sasaran akhir

generalisasi (Irawan, 2006:34). Target populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan tetap PT Surveyor Indonesia pada divisi operasional. Peneliti

mengambil divisi tersebut dikarenakan resiko kecelakaan kerja maupun penyakit

kerja sangat besar dibandingkan dengan karyawan tetap pada divisi lain. Populasi

pada divisi ini berjumlah 75 orang, dimana 25 orang dijadikan sample untuk

pretest dan sisanya yang berjumlah 50 orang dijadikan sample sesungguhnya.

b. Sampel Penelitian

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Total Sampling atau jumlah sampel sama dengan jumlah populasinya, sehingga

total sampel berjumlah 50 orang. Dikarenakan pada divisi operasional PT

Surveyor Indonesia, jumlah karyawannya tidak terlalu banyak, oleh sebab itu

peneliti menggunakan teknik penelitian total sampling.

3.5 Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan baik apabila memenuhi dua syarat yaitu

reliabel dan valid. Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran tetap

konsisten dari waktu ke waktu. Instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur secara akurat objek yang akan diukur.

(∑Populasi = ∑Sampel)

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 47: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

33

Universitas Indonesia

Uji validitas dilakukan dengan tujuan mengetahui ketepatan dan

kehandalan kuesioner yang mempunyai arti bahwa kuesioner mampu mengukur

apa yang seharusnya diukur, sesuai dengan harapan peneliti. Hasil dari uji ini

cukup mencerminkan topik yang sedang diteliti. Uji validitas dapat diuji dengan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0 guna

mempermudah perhitungan.

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan factor analisis dimana akan

dicari seminimal mungkin faktor dengan prinsip sederhana yang mampu

menghasilkan korelasi antara indikator-indikator yang diobservasi (Widarjono,

2010; 240). Dalam melakukan perhitungan dengan factor analisis, hal pertama

yang dilakukan adalah menganalisis data yang cukup memenuhi syarat dalam

faktor analisis. Metode yang digunakan dalam faktor analisis ini yaitu Kaiser-

Meyer Olkin (KMO). Metode ini paling banyak digunakan untuk melihat syarat

kecukupan data untuk faktor analisis. Metode Kaiser-Meyer Olkin (KMO) ini

mengukur kecukupan sampling secara menyeluruh dan mengukur kecukupan

sampling untuk setiap indikatornya.

KMO =

Keterangan :

rij = Koefisien Korelasi

aij = Koefisien Korelasi Persial

Setelah angka KMO diperoleh, kita dapat mengetahui besaran ukuran

KMO sesuai dengan tafsiran yang dikemukakan oleh Kaiser (dalam Widarjono,

2010; 241). Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana indikator

tersebut dapat digunakan, namun angka tersebut harus dikonsultasikan dengan

klasifikasi berdasarkan ukuran KMO sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 48: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

34

Universitas Indonesia

Ukuran KMO

Ukuran KMO Tafsiran

≥ 0.90

0.80 – 0.89

0.70 - 0.79

0.60 – 0.69

0.50 – 0.59

≤ 0.50

Sangat Baik (Marvelous)

Berguna (Meritorious)

Biasa ( Middling)

Cukup (Mediocre)

Kurang Baik (Miserable)

Tidak diterima (Unacceptable)

Sumber: (Kaiser, dalam Widarjono, 2010; 242).

Setelah melakukan uji validitas, perlu dilakukan uji reliabilitas. Keandalan

(realibility) pengukuran dibuktikan dengan menguji konsistensi dan stabilitas

(Sekaran, 2006; 40). Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau

keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran (Malhotra, 2007; 95).

Dengan kata lain uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat dihandalkan

atau dipercaya. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil yang

diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan alpha cronbach yaitu

koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan

secara positif berkorelasi satu sama lain. Alpha memiliki nilai antara 0 sampai 1.

Semakin alpha mendekati 1 (satu) maka akan semakin reliabel, namun jika

semakin mendekati 0 (nol) maka menunjukkan tidak reliabel (Sekaran, 2006;

182).

Keterangan:

r11 : Realibilitas Instrumen

n : Banyak Butir Pernyataan

: Jumlah Varians Butir

: Varians Total

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 49: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

35

Universitas Indonesia

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha

cronbach, karena koefisien keandalan ini menunjukkan seberapa baik item dalam

suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Sekaran, 2006; 177). Uji

reliabilitas untuk alternatif jawaban yang lebih dari dua akan menggunakan uji

alpha cronbach, dimana semakin tinggi koefisien maka instrumen pengukurannya

semakin baik. Semakin dekat koefisien reliabilitas dengan 1,0, maka pengukuran

yang digunakan semakin baik, namun secara umum keandalan kurang dari 0,60

dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima dan lebih dari 0,80

adalah baik. (Sekaran, 2006; 182).

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data kuesioner dikembalikan dari responden dan telah terkumpul,

kemudian dilakukan langkah dalam membuat analisis atas jawaban dari responden

dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan kemudian dilakukan

pengolahan data melalui SPSS. Teknik analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah

skala ordinal. Skala ordinal membantu peneliti untuk menentukan persentase

responden yang dibedakan dalam bentuk berbagai kategori (Sekaran, 2006; 17).

Kuesioner yang disebar kepada responden terbagi menjadi dua bagian. Bagian

pertama mengukur tentang pelaksanaan program K3 di PT Surveyor Indonesia

pada divisi operasional dan bagian yang kedua mengukur tingkat produktivitas

kerja dari karyawan divisi operasional PT Surveyor Indonesia. Sama halnya

dengan uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis dalam penelitian ini juga

menggunakan skala Likert. Menurut Sekaran (2006; 31), skala Likert didesain

untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan

pada skala 5 titik. Pada variabel motivasi kerja dan komitmen organisasi, peneliti

menggunakan skala Likert dengan nilai yang diberikan berupa angka 1 sampai

dengan 5, dimana tiap angka memiliki kualitas yang berbeda. Alternatif jawaban

yang tersedia dalam kuesioner:

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 50: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

36

Universitas Indonesia

- sangat tidak setuju (STS), bobot nilai 1

- tidak setuju (TS), bobot nilai 2

- netral (N), bobot nilai 3

- setuju (S), bobot nilai 4

- sangat setuju (SS), bobot nilai 5

Analisis data yang digunakan untuk menguji kekuatan hubungan antara

pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja karyawan tetap divisi

operasional PT Surveyor Indonesia adalah dengan menggunakan analisis korelasi

rank spearman:

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi spearman

d = selisih peringkat untuk masing-masing pasangan

n = jumlah pengamatan

Uji korelasi spearman digunakan untuk melihat kekuatan dari hubungan

antara dua variabel. Kedua variabel tersebut yaitu variabel bebas (motivasi kerja)

dan variabel terikat (komitmen keorganisasian). Nilai koefisien korelasi Rank

Spearman (rs) berkisar antara -1 < rs < 1 tanda negatif atau positif yang diartikan

sebagai berikut:

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 51: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

37

Universitas Indonesia

Tabel 3.3

Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman

Interval Koefisien Koefisien Korelasi Tafsiran

0.00 – 0.199 + dan - Sangat rendah

0.20 – 0.399 + dan - Rendah

0.40 – 0.599 + dan - Cukup kuat

0.60 – 0.799 + dan - Kuat

0.80 – 1.000 + dan - Sangat kuat

Sumber: (Sugiono 2004; 183)

Dari analisis akan diperoleh besaran r. Jika koefisien korelasi (r) positif (r

> 0) berarti terdapat hubungan yang positif atau searah. Artinya, jika terjadi

kenaikan pada variabel X maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y.

Koefisien korelasi (r) negatif (r < 0) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel

X maka akan diikuti oleh penurunan pada variabel Y atau sebaliknya. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji korelasi spearman ini yaitu:

Jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

Selanjutnya untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut

signifikan secara statistik maka dilakukan uji Z. Adapun perhitungan uji Z

tersebut adalah sebagai berikut:

Z=

= 0

=

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 52: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

38

Universitas Indonesia

Keterangan:

= simpangan baku pada distribusi sampling dibawah asumsi tidak ada

korelasi

= rata-rata pada distribusi sampling dibawah asumsi tidak ada korelasi

= jumlah sampel yang diobservasi.

= nilai koefisien korelasi Rank Spearman.

Setelah didapatkan nilai z hitung melalui rumus diatas, maka untuk

menginterpretasikan hasilnya, berlaku ketentuan sebagai berikut:

Jika z hitung > z tabel, maka Ho ditolak (ada hubungan yang signifikan).

Jika z tabel < z hitung, maka Ho diterima (tidak ada hubungan yang

signifikan).

Uji dilakukan 2 tailed (2 sisi) karena yang akan dicari dalam analisis data

ini adalah ada atau tidaknya hubungan di antara dua variabel yang diteliti dengan

nilai Sig (2-tailed) atau probabilitas = 0,000 atau < 0,050. Dengan melakukan

teknik ini, peneliti dapat menemukan hasil akhir dari proses analisis data yang

menyatakan apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan yang

signifikan atau tidak.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 53: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

39

Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT Surveyor Indonesia

Memantapkan diri dengan visi sebagai mitra terdepan dalam bidang survey

inspeksi dan konsultasi dan jasa terkait dengan kompetensi tinggi adalah orientasi

yang bukan tanpa pijakan yang kokoh. Pengalaman dalam melayani pasar jasa

survey inspeksi dan konsultasi yang dilakukan selama ini merupakan pembenaran

bahwa mencapai visi tersebut adalah keberhasilan yang rasional. Inovasi yang

dilakukan terus menerus dalam proses kerja pengembangan SDM penerapan

sistem manajemen mutu yang ketat dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten, tidak diragukan

menjadikan PT Surveyor Indonesia mampu bersaing dengan bekal kekuatan

organisasi yang efektif, efesien dan kompetitif.

PT Surveyor Indonesia didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991. Pada

awalnya misi PT Surveyor Indonesia adalah membantu Pemerintah Republlik

Indonesia dalam mempelancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia

dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf

international.

Sejak bulan April 1997 PT Surveyor Indonesia merumuskan sebagai

perusahaan jasa survey dalam arti luas. Dengan rumusan misi yang baru PT

Surveyor Indonesia memulai beberapa usaha baru berupa penyelenggaraan

pemeriksaan teknis, survei, pengkajian, penilaian, dan pengendalian atas

komoditas serta unit usaha independen dalam kaitan dengan kondisi, kualitas dan

kuntitas. Pasar yang dilayani mencakup berbagai sektor termaksud minyak dan

gas, penambangan, pengelolahan telekomunikasi, perbankan dan pemerintahan.

Surveyor Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 7 kantor

cabang, diantaranya : Cabang Jakarta, Cabang Balikpapan, Cabang Makasar,

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 54: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

40

Universitas Indonesia

Cabang Pekanbaru, Cabang Palembang, Cabang Medan dan Surabaya, juga

beberapa unit kerja di seluruh indonesia, menyediakan pelayanan bagi pasar

dalam negeri dan luar negeri. http://www.ptsi.co.id

4.1.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT Surveyor Indonesia

PT Surveyor Indonesia membentuk suatu kepanitian yang menangani

segala macam kegiatan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Kepanitiaan

ini di beri nama P2K3 (Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Kegiatan utama dari P2K3 adalah memastikan bahwa segala macam keadaan

perusahaan baik di dalam gedung maupun di lokasi proyek memiliki kualitas

keamanan yang telah disesuikan berdasarkan pedoman keselamatan dan kesehatan

kerja juga sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan Menteri

Tenaga kerja No.Per.05/MEN/1996. Isi peraturan tersebut yaitu, sistem

keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistim manajemen secara

keseluruhan yang meliputi struktur, organisasi, perencanaan, tanggung-jawab,

pelaksanaan prosedur,dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,

penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan

kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan

kerja guna tercapainya tempat kerja yang aman.

Dapat ditemukan oleh penulis, bahwa PTSI telah menerapkan peraturan.

seperti dengan menerapkan SMK3 dengan dibentuknya P2K3. Di mana segala

aspek mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja akan dilaksanakan

oleh panitia tersebut, mengingat klien PTSI tidak hanya perusahaan nasional, tapi

juga perusahaan-perusahaan internasional, PTSI juga berupaya untuk memperoleh

sertifikat internasional. Hal itu diwujudkan dengan diraihnya sertifikat OHSAS

180012007 yang merupakan standar internasional tentang SMK3 yang telah

diterapkan di berbagai negara. Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh

Executive Vice President Asia Zone.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 55: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

41

Universitas Indonesia

4.1.3 Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

Pemerintah menyadari bahwa penerapan K3 di perusahaan-peerusahaan

tidak dapat dilaksanakan hanya mengandalkan para pengawas dari Departemenn

Tenaga Kerja, minimnya jumlah pengawas bisa menjadi kendala pelaksanaan

pengawasan. Sehingga perusahaan-perusahaan harus berperan aktif dalam

penanganan masalah K3 dengan menyediakan rencana yang baik,yang dikenal

dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Untuk itu

lah diperlukan suatu kelompok organisasi yang akan membantu DEPNAKER

dalam menjalankan kegiatan SMK3 ini. Menjadi perpanjangan tangan dalam

melaksanakan pengawasan dan pengelolaan K3 di perusahaan. Atas alasan ini PT

Surveyor Indonesia membentuk P2K3, yaitu Panitia Pelaksana Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

P2K3 adalah singkatan dari Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. P2K3 kantor pusat PTSI diajukan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi DKI Jakarta, lalu disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta dengan Keputusan No. 5519/2008 pada

tanggal 7 Oktober 2008. Anggota P2K3 adalah wakil dari tiap unit kerja, pada

unit yang besar perwakilannya bisa lebih dari satu orang. Sesuai dengan masa

berlakunya maka setiap 2 tahun akan ditinjau lagi kembali keanggotaan P2K3.

Berdasarkan peraturan perundangan yang dipatuhi, tujuan dari P2K3 ini

adalah untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja dengan

melibatkan tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam

rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sebelumnya anggota dari P2K3 ini diikutkan dalam pelatihan-pelatihan

mengenai SMK3. Hasil dari mengikuti pelatihan inilah yang nantinya akan

diterapkan di lingkungan perusahan. Tujuan pelatihan agar personel dari P2K3 ini

memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja,

mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan

kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 56: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

42

Universitas Indonesia

langkah pencegahan kecelakaan kerja. Tiap bulan dilakukan rapat P2K3

membahas ketidaksesuaian, kondisi tidak aman yang ada di tempat kerja,

kesehatan tempat kerja, atau kemajuan program kerja. Tiap tahun ada yang

mengikuti pelatihan K3 seperti pelatihan Pertolongan pertama, K3 listrik, K3

umum, audit SMK3.

Gambar 4.1: Struktur P2K3 PT Surveyor Indonesia

4.1.3.1 Tugas dan Tanggungjawab Kelompok

1.Tugas dan tanggung-jawab kelompok Inspeksi & Audit :

Melakukan inspeksi tempat kerja, kantin, toilet, kendaraan, penggunaan

listrik, peralatan penanggulangan kebakaran

Memastikan ruang kerja aman dan sehat, alat kerja masih berfungsi

dengan baik dan aman digunakan

Memastikan potensi bahaya risiko non accepted telah dikendalikan.

Melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan, jika terjadi insiden atau

kecelakaan

Membuat program audit SMK3 tahunan

Ketua Tim

P2K3

Tanggap Darurat Inspeksi & Audit Komunikasi Sekretariat

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 57: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

43

Universitas Indonesia

Melaksanakan audit SMK3 untuk dilihat kesesuaiannya terhadap peraturan

Permenakar No. Per.05/Men/1996 dan Standar OHSAS 18001:2007

Membuat laporan audit

Memastikan temuan audit dari auditor internal atau eksternal telah ditutup.

2.Tugas dan tanggung-jawab kelompok Komunikasi:

Memastikan semua karyawan telah memahami K3, potensi bahaya yang

ada dikegiatan serta cara penanganannya, serta prosedur-prosedur K3 yang

terkait.

Memberi Taklimat K3 atau Safety Induction serta Kebijakan K3 kepada

pegawai baru, tamu yang melakukan aktivitas di kantor PTSI serta

subkontraktor.

Mensosialisasikan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi keadaan

darurat dan memberitahu cara melakukan evakuasi serta menghadapi

keadaan darurat.

Mensosialisasikan isi peraturan-peraturan K3, dan melakukan komunikasi

dengan instansi terkait untuk mengetahui peraturan-peraturan mengenai

K3 yang terbaru berkaitan dengan kegiatan dan potensi bahaya yang ada di

kantor pusat.

Melakukan angket atau penyebaran kuesioner untuk mengetahui

pemahaman karyawan mengenai K3, kenyamanan, keselamatan dan

kesehatan di tempat kerja, serta menangkap apa keinginan karyawan untuk

perbaikan kinerja K3.

3.Tugas dan tanggung-jawab kelompok Sekretariat:

Mengendalikan dokumen SMK3

Menyimpan catatan K3

Memproses penerbitan dokumen K3 yang diperlukan hingga disahkan

Membuat notulen rapat dan tinjauan manajemen

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 58: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

44

Universitas Indonesia

Merespon masukkan atau keluhan dari unit kerja atau pihak luar terkait

dengan masalah K3

Merangkum kegiatan K3 untuk disampaikan ke manajemen atau pihak

luar.

4.Tugas dan tanggung-jawab Kelompok Tanggap Darurat:

Melakukan identifikasi potensi bahaya darurat yang mungki terjadi,

membuat dan menguji prosedur serta memperbaikinya.

Memastikan personil dan peralatan penanggulangan bahaya keadaan

darurat selalu dalam keadaan siaga

Denah dan tanda jalur evakuasi dipasang di tempat yang mudah terlihat

dan komunikatif, serta pastikan jalan jalur evakuasi bebas dari rintangan.

Memastikan nama tim tanggap darurat lantai dan nomor-nomor telepon

penting dari instansi yang terkait untuk penangganan keadaaan darurat

masih berlaku dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat.

4.1.4 Tanggung Jawab Perusahaan

Tingginya perhatian perusahaan mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja terhadap pegawainya PT Surveyor Indonesia terlihat dengan membuat

ruang kesehatan yang akan digunakan apabila ada pegawai yang sedang sakit.

Memastikan bahwa setiap lantai dan ruangan terdapat alat pemadam kebakaran

yang mudah ditemukan atau dijangkau oleh orang dewasa. Membuat denah zona

aman untuk evakuasi bila terjadi bencana seperti kebakaran dan gempa bumi.

Yang ditempel di lokasi-lokasi yang mudah di amati oleh pegawai, seperti di

tangga atau lift. Gambar zona evakuasi ini di pajang di setiap lantai dan di

informasikan kepada seluruh pegawai. Anggota P2K3 melakukan kegiatan

pemeriksaan keamanan kerja yang dilaksanakan sebulan sekali, seperi adakah

mesin-mesin yang mengalami gangguan, kabel-kabel penghubung arus listrik

yang tidak tertata rapi sehingga bisa menimbulkan masalah atau sekadar

memastikan bahwa segala bentuk publikasi yang bertujuan memberikan informasi

kepada seluruh pegawai masih berada pada tempatnya. Setiap hasil pemeriksaan

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 59: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

45

Universitas Indonesia

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing P2K3 akan

melaporkannya ke dalam rapat bulanan yang rutin dilakukan.

Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT Surveyor Indonesia

dengan Serikat Pegawai Surveyor Indonesia ( SPASI ), terdapat beberapa

ketentuan mengenai fasilitas kesehatan yang di berikan perusahaan terhadap

pegawai. Diantaranya adalah :

a. Biaya kesehatan adalah biaya perawatan dan pengobatan medis yang

dilakukan di wilayah Indonesia. Perusahaan tidak akan menanggung

biaya perobatan jika dilakukan di luar Indonesia, misalnya melakukan

pengobatan medis ke rumah sakit di luar negeri.

b. Jenis fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :

bantuan pengobatan rawat jalan. bantuan rawat jalan yang

ditanggung perusahaan adalah : Konsultasi dokter umum atau

spesialis untuk pemeriksaan suatu penyakit, pembelian obat

berdasarkan resep dokter, imunisasi bagi keluarga pegawai,

perawatan gigi dan pengobatan alternative untuk patah tulang.

c. Bantuan pengobatan rawat inap. Salah satunya bantuan biaya inap

rumah sakit.

d. Bantuan biaya operasi.

Selain itu, pegawai yang mengalami gangguan kesehatan dan memerlukan

pengobatan medis, segala biaya yang dikeluarkan seperti biaya check-up,

penebusan obat, check laboratorium dll akan ditanggung oleh perusahaan.

4.1.5 Kewajiban Perusahaan.

a. Pengusaha wajib memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan tentang

Hygiene Perusahaan dan Kesehatan pegawai.

b. Pengusaha wajib mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi pegawai

(general check-up) minimal 2 tahun sekali untuk pegawai yang berusia

kurang dari 40 tahun dan 1 tahun sekali untuk pegawai yang berusia lebih

dari 40 tahun.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 60: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

46

Universitas Indonesia

c. Bila dianggap perlu pengusaha wajib mengadakan imunisasi dan tindakan

lainnya terhadap pegawai untuk mencegah berjangkitnya wabah penyakit

menular.

Sama halnya dengan tanggung jawab perusahaaan, penulis juga

mengamati sejauh mana kewajiban perusahaan telah berjalan sesuai dengan

perjanjian kerja sama yang telah sepakati. Seperti melaksanakan general check-up

yang dilakukan rutin setiap 2 tahun sekali. Pegawai secara terjadwal di berikan

waktu 1 hari untuk melaksanakan pemeriksanaan ke rumah sakit yang menjadi

rujukan perusahaan. Hasil dari general check-up tersebut menjadi pertimbangan

perusahaan selanjutnya. Adakah pegawai yang perlu mendapat pemeriksaan lebih

lanjut dikarenakan kondisi kesehatan yang mulai memburuk (misalnya, kadar

kolesterol meningkat) atau adakah pegawai yang memang perlu perawatan khusus

karena diketahui menderita penyakit yang dianggap parah (jantung,

tumor,kangker dll).

Selain mengenai kesehatan, di dalam perjanjian tersebut juga mengatur

mengenai Perlengkapan Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Diantaranya :

1. Setiap pegawai mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja

2. untuk mengurangi dan mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan

kerja pengusaha wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dengan membentuk Panitia Pembina Keselamtan dan

Kesehatan Kerja (P2K3)

3. P2K3 yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur pengusaha dan serikat

pekerja akan menyusun menyempurnakan lebih lanjut peraturan

mengenai K3

4. Pengusaha mengadakan pemeriksaan secara periodik atas alat pelindung

diri dan alat-alat K3 lainnya yang digunakan oleh pegawai di lokasi kerja

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 61: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

47

Universitas Indonesia

5. Setiap pegawai diwajibkan menaati peraturan K3 di perusahaan serta

menggunakan alat pelindung diri yang ditetapkan sesuai dengan tugasnya

masing-masing

6. Pegawai berhak menolak pekerjaan apabila peralatan dan tempat kerja

yang aman tidak disediakan oleh pengusaha. Pengusaha tidak berhak

memberikan sanksi kepada pegawai tersebut.

Sesuai dengan perjanjian perusahaan telah memberikan aturan pakaian

keselamatan kerja terhadap para pegawai yang melakukan kegiatan survey seperti

wajib menggunakan helm, masker dan penutup telinga selama berada dilokasi

proyek.

4.1.6 PT Surveyor Indonesia Dipercaya Depnaker Sebagai Badan Auditor

SMK3

PT Surveyor Indonesia (PTSI) berhasil memperoleh Surat Penunjukkan

dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) sebagai Badan Audit Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penunjukkan tersebut

diraih setelah sebelumnya PTSI melaksanakan Training Audit Eksternal SMK3 di

Batam pada tanggal 24-26 Juli 2008 dengan para instruktur dari Depnaker. Semua

peserta yang mengikuti training ini dinyatakan lulus ujian kualifikasi Auditor

Eksternal SMK3 sehingga PTSI mendapatkan ijin untuk melakukan audit SMK3.

Adapun salah satu persyaratan menjadi Badan Audit SMK3 adalah

memiliki minimal 15 tenaga auditor yang kompeten. Di mana persyaratan untuk

menjadi auditor adalah memiliki pengetahuan mengenai K3 umum dan audit

eksternal SMK3. Selain persyaratan jumlah auditor, perusahaan juga harus

memiliki minimal lima cabang di kota-kota besar Indonesia. Tahap selanjutnya

adalah mempresentasikan kemampuan yang dimiliki kepada Dewan Evaluasi di

Depnaker sebelum dianggap layak menjadi auditor Badan audit SMK3 sesuai

mengikuti Permenaker No.05/MEN/1996.

PTSI memiliki tenaga-tenaga fungsional yang telah lulus Ahli K3 Umum

dan Audit Eksternal SMK3 yang tersebar di semua cabang. Selain itu, perusahaan

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 62: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

48

Universitas Indonesia

telah diaudit oleh Depnaker sebagai tindak lanjut dalam proses kepesertaan PTSI

untuk melakukan audit eksternal SMK3.

Sebelumnya, PTSI telah dipercaya oleh Depnaker dalam membantu

pemeriksaan dan pengujian teknis peralatan operasi di industri, untuk memastikan

bahwa peralatan kerja seperti pesawat angkat angkut (lift, crane, forklift), bejana

tekan, boiler, peralatan instalasi proteksi kebakaran, dan peralatan listrik masih

berada dalam kondisi layak operasi serta memastikan agar operatornya memiliki

kompetensi dalam mengoperasikannya.

Dalam perkembangannya, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja

tidak cukup hanya dengan memastikan peralatan yang layak operasi, namun perlu

adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik

dengan komitmen yang kuat dari Top Manajemennya. Komitmen yang

dimaksudkan penulis adalah, bahwa perusahaan dapat menerapkan perjanjian

yang telah di sepakati, sehingga hal tersebut tidak hanya menjadi perjanjian

tertulis namun akan terus diterapkan sebagai bentuk tanggung-jawab dan

perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan pegawai.

Untuk memastikan bahwa suatu perusahaan telah memiliki SMK3 yang

melindungi para tenaga kerja dan proses bisnisnya, maka perlu dilakukan audit

SMK3. Sertifikat Auditor SMK3 dan penunjukkan sebagai auditor SMK3

diserahkan secara simbolis kepada perwakilan pegawai setiap cabang PTSI yang

telah dinyatakan lulus. Adanya Surat Keputusan Penunjukkan Badan Audit SMK3

ini menambah kompetensi PTSI sebagai badan usaha milik negara yang bergerak

dalam bidang jasa survey, inspeksi, dan konsultasi. Dengan demikian, PTSI telah

dianggap layak dan terpercaya sebagai Badan Auditor SMK3. Sebagai bagian dari

dunia usaha, PTSI memang selalu berupaya meningkatkan kinerja, daya saing,

dan pelayanannya melalui inovasi, kompetensi, integritas dan kepedulian dalam

menghasilkan solusi optimal sehingga menjadi perusahaan yang terpercaya dan

terkemuka.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 63: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

49

Universitas Indonesia

4.1.7 Struktur Perusahaan PT Surveyor Indonesia

Gambar 4.2: Struktur Perusahaan PT Surveyor Indonesia

Divisi Keuangan Dan

Akuntansi

Unit PKBL

PT. SURVEYOR

INDONESIA

SSTTRRUUKKTTUURR OORRGGAANNIISSAASSII

PPTT SSUURRVVEEYYOORR IINNDDOONNEESSIIAA 22001100

Direktur Utama

Dewan

Komisaris

Direktorat

Pengembangan

Usaha

Direktorat

Komersial

Direktorat

Keuangan

Satuan Pengawasan

Intern

Sekretaris

Perusahaan

Unit Manajemen Resiko

UUS

Pemberda

yaan

Dan

Pengemb

angan

Industri

Dalam

Negeri

Unit

Usaha

Startegis

Jasa

Dukungan

Perindustr

ian

Unit

Usaha

Startegis

Jasa

Dukunga

n

Perdagan

gan

Unit

Usaha

Startegis

Pertamb

angan

& Energi

Unit

Usaha

Startegis

Industri

Pertamb

angan

& Energi

Anak

Perusa

haan

Anak

Perusa

haan

Anak

Perus

ahaan

Unit

Manaj

emen

Proyek

Jasa

Miner

al

SBU

Pemberd

ayaan

Dan

Pengem

bangan

Industri

Dalam

Negeri

SBU

Pemberd

ayaan

Dan

Pengem

bangan

Industri

Dalam

Negeri

SISUB

SIMED

SIPKU

SIBPP

SIJAK

SIPAL

Unit Teknologi Informasi

Divisi Manajemen

Fasilitas Divisi Sumber Daya

Manusia

Divisi Pengembangan &

Pengelolaan Produk Jasa

Divisi Manajemen

Strategi

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 64: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

50

Universitas Indonesia

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Pretest digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa

responden memiliki pemahaman terhadap pernyataan-pernyataan dalam kuesioner.

Pemahaman yang dimiliki oleh responden mengenai pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner (*lihat lampiran 1, hal 81) merupakan aspek penting bagi penelitian. Adapun

pre-test dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi konstruk dan mengeliminasi

masalah-masalah yang timbul dari kuesioner tersebut (Malhotra, 2004:45).

4.2.1 Uji Validitas

Pre-test dalam penelitian ini dilakukan kepada 25 responden yang

merupakan karyawan bagian Operasional PT Surveyor Indonesia, Jakarta.

Pernyataan dalam kuesioner terdiri dari 34 butir, dimana 25 pernyataan untuk

variabel bebas yaitu variabel program K3 yang memiliki 5 dimensi dan 9

pernyataan merupakan variabel terikat yaitu variabel produktivitas kerja karyawan

yang memiliki 2 dimensi. Hasil dari data pre-test ini dihitung dengan

menggunakan SPSS versi 17.0.

Dalam penelitian ini pengukuran validitas tiap dimensi penelitian

dilakukan dengan menggunakan Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy (KMO). Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO)

MSA adalah statistik yang mengindikasikan proporsi variansi dalam variabel yang

merupakan variansi umum (common variance), yakni variansi yang disebabkan

oleh faktor-faktor dalam penelitian (Ghozali, 2005; 45). Nilai KMO dikatakan

valid apabila nilainya sama dengan atau melebihi 0,5 (≥ 0.5) dan untuk Barlett

Test of Sphericity dikatakan valid apabila nilainya sesuai dengan atau kurang dari

0.05 (≤ 0.05) (Ghozali, 2005; 45).

Dari hasil pengolahan kuesioner melalui SPSS versi 17.0, diperoleh hasil

berdasarkan dimensi dari Sistem Manajemen K3 dan dimensi dari Produktivitas

Kerja Karyawan, sebagai berkut:

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 65: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

51

Universitas Indonesia

Tabel 4.1

Nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure Sampling Adequacy, Barlett’s

Test of Sphericity pada Pre-test

n=25

Kode Dimensi Sistem Manajemen

Keselamatan Kesehatan

Kerja dan Produktivitas

Kerja

KMO Barlett’s

Test of

Sphericity

Keterangan

X1 Komitmen Perusahaan .744 .000 Valid

X2 Kebijakan dan Disiplin K3 .759 .000 Valid

X3 Komunikasi dan Pelatihan K3 .696 .000 Valid

X4 Inspeksi dan Penyelidikan K3 .794 .000 Valid

X5 Evaluasi K3 .771 .000 Valid

Y1 Efektifitas .752 .000 Valid

Y2 Efisiensi .713 .000 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil uji KMO per dimensi diperoleh nilai KMO rata-rata variabel X

sebesar 0.752 dan rata-rata variabel Y sebesar 0.732 ,sehingga hasil

tersebut menunjukkan bahwa KMO > 0.50. Dengan demikian, sampel

dinyatakan memiliki kecukupan dan masuk ke dalam kategori memuaskan

atau variabel tersebut dapat diprediksi, dengan kata lain sampel ini layak

untuk diuji dan dapat dianalisis lebih lanjut.

Adapun nilai Bartlett’s test of Sphericity per dimensi dengan probabilitas

(Sig.) masing-masing sebesar 0.000, sehingga hasil tersebut menunjukkan

Sig < 0.05. Dengan demikian di antara variabel tidak berkorelasi

signifikan satu sama lain sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

Dari hasil uji validitas tersebut, akan diketahui pula nilai Anti-image pada

masing-masing indikator yang dibagi ke dalam bentuk beberapa pernyataan, hasil

tersebut digambarkan dalam tabel berikut ini:

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 66: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

52

Universitas Indonesia

A. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)

Tabel 4.2

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Komitmen Perusahaan

No Indikator KMO Keterangan

A Dimensi Komitmen Perusahaan

1. Pegawai merasa adanya komitmen pimpinan dalam menerapkan

SMK3 di perusahaan .

.819 Valid

2. Perusahaan menyediakan anggaran khusus untuk menerapkan

SMK3.

.736 Valid

3. Perusahaan menyediakan fasilitas K3 yang sesuai dengan standar. .775 Valid

4. Perusahaan menempatkan personil yang memiliki tanggung jawab

menangani K3.

.804 Valid

5. Perusahaan melakukan pemeliharaan fasilitas kerja (mesin dan

peralatan) secara rutin.

.671 Valid

6. Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara

rutin.

.690 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah dihitung

oleh peneliti.

Tabel 4.3

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Kebijakan dan Disiplin K3

B Dimensi Kebijakan dan Disiplin K3

7. Perusahaan memiliki kebijakan dibidang K3. .836 Valid

8. Kebijakan dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan

wakil tenaga kerja.

.716 Valid

9. Kebijakan memuat ketentuan-ketentuan yang meliputi hak, tujuan

serta kewajiban pegawai dalam melaksanakan K3.

.706 Valid

10. Pegawai mematuhi setiap kebijakan yang dibuat perusahaan. .802 Valid

11. Pegawai selalu menggunakan peralatan K3 yang sesuai saat

melakukan pekerjaan.

.761 Valid

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 67: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

53

Universitas Indonesia

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah dihitung

oleh peneliti.

Tabel 4.4

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Komunikasi dan Pelatihan K3

C Dimensi Komunikasi dan Pelatihan K3

12. Perusahaan selalu melakukan sosialisasi program-program K3. .730 Valid

13. Perusahaan memasang rambu-rambu K3 di lingkungan kerja. .672 Valid

14. Perusahaan memberikan pelatihan K3 yang berkualitas kepada

pegawai secara rutin.

.723 Valid

15. Pegawai dilibatkan dalam pertemuan petugas K3. .676 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah dihitung

oleh peneliti.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 68: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

54

Universitas Indonesia

Tabel 4.5

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Inspeksi dan Penyelidikan K3

D Dimensi Inspeksi dan Penyelidikan K3

16. Perusahaan selalu melakukan inspeksi kecelakaan secara rutin. .793 Valid

17. Hasil inspeksi yang dilakukan perusahaan selalu disosialisasikan. .777 Vald

18. Perusahaan menempatkan petugas keadaan darurat yang sudah ahli

dilingkungan kerja.

.771 Valid

19 Setiap terjadi kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada petugas

K3.

.780 Vald

20 Penyelidikan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas ahli. .856 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah dihitung

oleh peneliti.

Tabel 4.6

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Evaluasi K3

E Dimensi Evaluasi K3

21 Perusahaan melakukan evaluasi (audit) SMK3 secara rutin. .731 Valid

22 Perusahaan melakukan pengawasan terhadap penerapan SMK3. .786 Vald

23 Perusahaan melakukan perbaikan usaha-usaha K3. .783 Valid

24 Perusahaan memiliki data statistik kecelakaan kerja. .733 Vald

25 Peninjauan terhadap SMK3 dilakukan kembali setelah audit. .850 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 69: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

55

Universitas Indonesia

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah

dihitung oleh peneliti.

B. Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Tabel 4.7

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Efektivitas

No Indikator KMO Keterangan

A Dimensi Efektivitas

1. Saya memahami dengan baik deskrpsi pekerjaannya. .870 Valid

2. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar

kualitas yang ditetapkan perusahaan.

.679 Valid

3. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target jumlah

yang ditetapkan perusahaan.

.718 Valid

4. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

diberikan.

.765 Valid

5. Saya menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan.

.735 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah dihitung

oleh peneliti.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 70: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

56

Universitas Indonesia

Tabel 4.8

Nilai Anti-Image Correlation untuk Dimensi Efisiensi

B Dimensi Efisiensi

6. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. .735 Valid

7. Saya selalu menggunakan jam kerja sesuai dengan peraturan

perusahaan.

.788 Valid

8. Saya dapat menghemat penggunaan bahan perusahaan. .698 Valid

9. Saya dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan

sebelum deadline.

.668 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Dari hasil perhitungan nilai MSA (yang bertanda “a”), nilai Anti Image

Matrices dari seluruh pernyataan dari keenam indikator dimensi komitmen

perusahaan memiliki nilai korelasi > 0.50, yang artinya telah memiliki

ukuran kecukupan sampel sehingga semua indikator dari masing-masing

dimensi ini dapat digunakan kembali untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid

sesuai dengan hasil nilai KMO dan anti image matrices yang telah

dihitung oleh peneliti.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah menguji validitas, peneliti selanjutnya melakukan uji reliabilitas.

Hasil uji reliabilitas digambarkan dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Reliabilitas Dimensi Variabel Program K3

No Dimensi Cronbach Alpha

1. Komitmen Perusahaan .879

2. Kebijakan dan Disiplin K3 .836

3. Komunikasi dan Pelatihan K3 .793

4. Inspeksi dan Penyelidikan K3 .845

5. Evaluasi K3 .839

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 71: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

57

Universitas Indonesia

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai reliabilitas dimensi

dari variabel program K3 memiliki nilai reliabilitas yang tinggi, yaitu diatas 0,6.

Tabel 4.10

Reliabilitas Dimensi Variabel Produktivitas Kerja Karywan

No Dimensi Cronbach Alpha

1. Efektivitas .837

2. Efisiensi .844

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0, Mei 2012

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai reliabilitas dimensi

dari variabel produktivitas kerja karywan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi,

yaitu diatas 0,6. Dengan demikian, seluruh dimensi tersebut dapat digunakan

dalam penelitian yang selanjutnya.

4.3 Karakteristik Responden

4.3.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 orang responden yang menjadi

karyawan bagian operasional di PT Surveyor Indonesia, diketahui bahwa

sebanyak 31 orang atau 62% responden adalah laki-laki dan 19 orang atau sebesar

38% responden adalah perempuan.

31; 62%

19; 38%

Laki-laki

Perempuan

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Gambar 4.3: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 72: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

58

Universitas Indonesia

Berdasarkan hasil kuesioner didapat bahwa jumlah karyawan bagian

operasional yang berjenis kelamin laki-laki lebih besar dari perempuan. Hal ini

disebabkan karena bagian operasional ini lebih banyak berhubungan langsung ke

lapangan, sehingga banyak tenaga maupun keahlian khusus yang dibutuhkan

untuk divisi ini adalah laki-laki.

4.3.2 Usia Responden

Dari perhitungan data kuesioner maka diketahui jumlah dan presentasi usia

responden yang berusia <20 tahun sebanyak 10 responden atau 20%, responden

yang berusia 21–30 tahun sebanyak 25 responden atau 50%, responden yang

berusia 31-50 tahun sebanyak 10 responden atau 20% dan responden yang berusia

>50 tahun ada 5 orang atau sekitar 10%.

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

n = 50

0

5

10

15

20

25

< 20 tahun 21 - 30

tahun

31 - 50

tahun

> 50 tahun

< 20 tahun

21 - 30 tahun

31 - 50 tahun

> 50 tahun

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat bahwa jumlah karyawan

berdasarkan faktor usia lebih banyak didominasi oleh umur 21-30 tahun. Hal ini

disebabkan umur-umur tersebut merupakan umur dalam masa produktif, yang

dimana tenaga serta ide-ide yang dapat diberikan lebih besar.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 73: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

59

Universitas Indonesia

4.3.3 Pendidikan Terakhir

Beberapa pilihan tentang tingkat pendidikan responden yaitu SMA, D3, S1

dan S2. Dari kuesioner yang ada, jumlah responden yang berpendidikan SMU

sebanyak 8 responden atau 18%, jumlah responden yang berpendidikan D3

sebanyak 13 responden atau sebanyak 26%, S1 sebanyak 20 responden atau 40%

dan yang berpendidikan S2 sejumlah 9 orang atau 18%.

8; 16%

13; 26%

20; 40%

9; 18%

SMA

D3

S1

S2

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Gambar 4.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil kuisioner yang didapat bahwa jumlah karyawan

berdasarkan status tingkat pendidikan lebih banyak didominasi oleh responden

dengan tingkat pendidikan S1. Hal ini disebabkan objek dan fasilitas untuk bidang

operasional, tentunya yang berhubungan dengan pertambangan dan hal-hal yang

sifatnya memonitor di lapangan.

4.3.4 Masa Kerja Responden

Dari data kuisioner pada tabel diatas, jumlah karyawan masa kerja 1-5

tahun sebanyak 14 responden atau 28%, karyawan yang masa kerjanya 6-10 tahun

sebanyak 20 responden atau 40%, jumlah karyawan yang masa kerjanya 11-15

tahun sebanyak 11 responden atau 22%, dan karyawana yang masa kerjanya >15

tahun sebanyak 5 responden atau 10%.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 74: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

60

Universitas Indonesia

14; 28%

20; 40%

11; 22%

5; 10%

1 - 5 tahun

6 - 10 tahun

11 - 15 tahun

> 15 tahun

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Gambar 4.5: Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat bahwa jumlah karyawan

berdasarkan masa kerja responden lebih banyak didominasi oleh responden

dengan masa kerja 6-10 tahun. Hal ini disebabkan karena karyawan yang masih

bekerja aktif berada pada posisi masa kerja produktif.

4.4 Analisis Deskriptif

Analisis statistik yaitu dilakukan untuk menganalisis data yang terkumpul

dan dipergunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dari masing–masing

responden dan tanggapan responden atas variabel penelitian, dideskripsikan

dengan menggunakan rata-rata hitung.

Analisis sistem manajemen K3 terhadap produktivitas kerja karyawan

merupakan suatu analisis yang diambil dari data kuesioner yang disebarkan

kepada karyawan divisi operasional PT Surveyor Indonesia. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui sistem manajemen K3 dengan produktivitas kerja

karyawan. Oleh karena itu diberi pembobotan dengan menggunakan skala Likert

dengan memberi skor setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner. Skor untuk jawaban adalah sebagai berikut :

a. Sangat Setuju = (5) c. Cukup Setuju = (3) e. Sangat Tidak Setuju = (1)

b. Setuju = (4) d. Tidak Setuju = (2)

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 75: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

61

Universitas Indonesia

Dari pernyataaan yang ada pada kuisioner yang telah diajukan kepada

responden diperoleh berbagi macam tanggapan terhadap variabel sistem

manajemen K3 (X), dan produktivitas kerja karyawan (Y). Berbagai tanggapan

responden tersebut diringkas dan disajikan dibawah ini.

Program K3 (X)

Di dalam variabel Program K3 tersebut pernyataan yang ada pada

kuesioner sebanyak 25 (dua puluh lima) butir, yang hasil outputnya sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Pegawai merasa adanya komitmen pimpinan dalam melaksanakan

program K3 di perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 11 22

Setuju 29 58

Netral 8 16

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.12 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden menyatakan

sangat setuju, dan 29 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 8

responden menyatakan cukup setuju, dan 1 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pemimpin memiliki komitmen dalam

melaksanakan program K3 di dalam perusahaan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 76: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

62

Universitas Indonesia

Tabel 4.13 Perusahaan menyediakan anggaran khusus untuk melaksanakan

program K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 12 24

Setuju 27 54

Netral 6 12

Tidak Setuju 5 10

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.13 dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden menyatakan

sangat setuju, dan 27 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 6

responden menyatakan cukup setuju, dan 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan menyediakan anggaran khusus

untuk menerapkan program K3.

Tabel 4.14 Perusahaan menyediakan fasilitas K3 yang sesuai dengan standar.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 1 2

Setuju 22 44

Netral 17 34

Tidak Setuju 10 20

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.14 dapat dilihat bahwa sebanyak 1 responden menyatakan

sangat setuju, dan 22 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 17

responden menyatakan cukup setuju, dan 10 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 77: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

63

Universitas Indonesia

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan menyediakan fasilitas K3 yang

sesuai standar.

Tabel 4.15 Perusahaan menempatkan personel yang memiliki tanggung jawab

menangani K3

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 11 22

Netral 14 28

Tidak Setuju 15 30

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.15 dapat dilihat bahwa sebanyak 110 responden menyatakan

sangat setuju, dan 11 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 14

responden menyatakan cukup setuju, dan 15 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa perusahan menempatkan personel yang

memiliki tanggung jawab menangani K3.

Tabel 4.16 Perusahaan melakukan pemeliharaan fasilitas kerja (mesin &

peralatan) secara rutin.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 8 16

Setuju 28 56

Netral 7 14

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 78: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

64

Universitas Indonesia

Dari table 4.16 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden menyatakan

sangat setuju, dan 28 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 7

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan pemeliharaan fasilitas

kerja seperti mesin dan peralatan secara rutin.

Tabel 4.17 Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara rutin.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 16 32

Setuju 22 44

Netral 5 10

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 4 8

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden menyatakan

sangat setuju, dan 22 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 5

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 4 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan pemeriksan

kesehatan pegawai secara rutin.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 79: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

65

Universitas Indonesia

Tabel 4.18 Perusahaan memiliki kebijakan di bidang K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 15 30

Setuju 23 46

Netral 6 12

Tidak Setuju 4 8

Sangat Tidak Setuju 2 4

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.18 dapat dilihat bahwa sebanyak 15 responden menyatakan

sangat setuju, dan 23 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 6

responden menyatakan cukup setuju, dan 4 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memiliki kebijakan di bidang

K3.

Tabel 4.19 Kebijakan dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan

wakil tenaga kerja.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 12 24

Setuju 23 46

Netral 6 12

Tidak Setuju 5 10

Sangat Tidak Setuju 4 8

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.19 dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden menyatakan

sangat setuju, dan 23 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 6

responden menyatakan cukup setuju, dan 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 4 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 80: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

66

Universitas Indonesia

responden menyatakan setuju adanya proses konsultasi antara pengurus dan wakil

tenaga kerja mengenai kebijakan K3.

Tabel 4.20 Kebijakan memuat ketentuan-ketentuan yang meliputi tujuan, hak,

serta kewajiban pegawai dalam melaksanakan K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 11 22

Setuju 14 28

Netral 18 36

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.20 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden menyatakan

sangat setuju, dan 14 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 18

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa kebijakan memuat ketentuan-ketentuan

dalam melaksanakan K3.

Tabel 4.21 Pegawai mematuhi setiap kebijakan, yang dibuat perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 8 16

Setuju 16 32

Netral 18 36

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 2 4

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 81: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

67

Universitas Indonesia

Dari table 4.21 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden menyatakan

sangat setuju, dan 16 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 18

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan cukup setuju bahwa pegawai mematuhi setiap kebijakan

yang dibuat perusahaan.

Tabel 4.22 Pegawai selalu menggunakan peralatan K3 yang sesuai saat

melakukan pekerjaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 6 12

Setuju 20 40

Netral 14 28

Tidak Setuju 10 20

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebanyak 6 responden menyatakan

sangat setuju, dan 20 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 14

responden menyatakan cukup setuju, dan 10 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai menggunakan peralatan K3 saat

melakukan pekerjaan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 82: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

68

Universitas Indonesia

Tabel 4.23 Perusahaan selalu melakukan sosialisasi program-program K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 18 36

Netral 14 28

Tidak Setuju 7 14

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.23 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 18 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 14

responden menyatakan cukup setuju, dan 7 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan selalu melakukan sosialisasi

program-program K3 di dalam perusahaan.

Tabel 4.24 Perusahaan memasang rambu-rambu K3 di lingkungan kerja.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 8 16

Setuju 15 30

Netral 19 38

Tidak Setuju 7 14

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.24 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden menyatakan

sangat setuju, dan 15 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 19

responden menyatakan cukup setuju, dan 7 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 83: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

69

Universitas Indonesia

responden menyatakan setuju bahwa ada pemasangan rambu-rambu K3 di

lingkungan kerja oleh perusahaan.

Tabel 4.25 Perusahaan memberikan pelatihan K3 yang berkualitas kepada

pegawai secara rutin.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 14 28

Netral 22 44

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.25 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 14 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 22

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan cukup setuju bahwa perusahaan memberikan pelatihan K3

yang berkualitas kepada pegawai secara rutin.

Tabel 4.26 Pegawai dilibatkan dalam pertemuan petugas K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 12 24

Setuju 8 16

Netral 13 26

Tidak Setuju 17 34

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 84: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

70

Universitas Indonesia

Dari table 4.26 dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden menyatakan

sangat setuju, dan 8 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 13

responden menyatakan cukup setuju, dan 17 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa pegawai dilibatkan dalam pertemuan

petugas K3.

Tabel 4.27 Perusahaan selalu melakukan inspeksi kecelakaan secara rutin.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 9 18

Setuju 8 16

Netral 11 22

Tidak Setuju 13 26

Sangat Tidak Setuju 9 18

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.27 dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden menyatakan

sangat setuju, dan 8 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 11

responden menyatakan cukup setuju, dan 13 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 9 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa perusahaan selalu melakukan inspeksi

kecelakaan secara rutin.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 85: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

71

Universitas Indonesia

Tabel 4.28 Hasil inspeksi yang dilakukan perusahaan selalu disosialisasikan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 7 14

Setuju 16 32

Netral 10 20

Tidak Setuju 17 34

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.28 dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden menyatakan

sangat setuju, dan 16 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 17 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa hasil inspeksi yang dilakukan selalu

disosialisasikan.

Tabel 4.29 Perusahaan menempatkan petugas keadaan darurat yang sudah ahli di

lingkungan kerja.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 10 20

Netral 14 28

Tidak Setuju 15 30

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.29 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 10 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 14

responden menyatakan cukup setuju, dan 15 responden yang menyatakan tidak

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 86: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

72

Universitas Indonesia

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa perusahaan menempatkan petugas

keadaan darurat yang sudah ahli di lingkungan kerja.

Tabel 4.30 Setiap terjadi kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada petugas K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 12 24

Setuju 8 16

Netral 11 22

Tidak Setuju 19 38

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.30 dapat dilihat bahwa sebanyak 12 responden menyatakan

sangat setuju, dan 8 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 11

responden menyatakan cukup setuju, dan 19 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan tidak setuju bahwa setiap terjadi kecelakaan kerja selalu

dilaporkan kepada petugas K3..

Tabel 4.31 Penyelidikan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas ahli.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 8 16

Setuju 25 50

Netral 10 20

Tidak Setuju 5 10

Sangat Tidak Setuju 2 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 87: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

73

Universitas Indonesia

Dari table 4.31 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden menyatakan

sangat setuju, dan 25 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa penyelidikan kecelakaan kerja dilakukan

oleh petugas ahli.

Tabel 4.32 Perusahaan melakukan evaluasi (audit) Sistem Manajemen K3

(SMK3) secara rutin.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 11 22

Setuju 25 50

Netral 7 14

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 1 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.32 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden menyatakan

sangat setuju, dan 25 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 7

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan evaluasi (audit)

SMK3 secara rutin.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 88: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

74

Universitas Indonesia

Tabel 4.33 Perusahaan melakukan pengawasan terhadap penerapan SMK3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 9 18

Setuju 16 32

Netral 16 32

Tidak Setuju 7 14

Sangat Tidak Setuju 2 4

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.33 dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden menyatakan

sangat setuju, dan 16 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 16

responden menyatakan cukup setuju, dan 7 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

jawaban responden seimbang antara yang menjawab setuju dan cukup setuju

bahwa perusahaan melakukan pengawasan terhadap penerapan SMK3.

Tabel 4.34 Perusahaan melakukan perbaikan usaha-usaha K3.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 7 14

Setuju 23 46

Netral 12 24

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 5 10

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.34 dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden menyatakan

sangat setuju, dan 23 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 12

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 5 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 89: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

75

Universitas Indonesia

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan perbaikan usaha-

usaha K3.

Tabel 4.35 Perusahaan memiliki data statistik kecelakaan kerja.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 9 18

Setuju 22 44

Netral 10 20

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 3 6

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden menyatakan

sangat setuju, dan 22 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 3 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memiliki data statistik

kecelakaan kerja.

Tabel 4.36 Peninjauan terhadap SMK3 dilakukan kembali setelah diaudit.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 5 10

Setuju 21 42

Netral 17 34

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 5 10

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 90: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

76

Universitas Indonesia

Dari tabel 4.36 dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden menyatakan

sangat setuju, dan 24 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 18

responden menyatakan cukup setuju, dan 1 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan peninjauan kembali

terhadap SMK3 setelah diaudit.

Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Tabel 4.37 Pegawai memahami dengan baik deskripsi pekerjaannya.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 7 14

Setuju 26 52

Netral 14 28

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari tabel 4.37 dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden menyatakan

sangat setuju, dan 26 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 14

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai sudah memahami dengan baik

mengenai deskripsi pekerjaannya.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 91: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

77

Universitas Indonesia

Tabel 4.38 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar

kualitas yang ditetapkan perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 22 44

Netral 10 20

Tidak Setuju 8 16

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.38 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 22 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 8 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan perusahaan.

Tabel 4.39 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target jumlah

yang ditetapkan perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 5 10

Setuju 11 22

Netral 23 46

Tidak Setuju 11 22

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 92: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

78

Universitas Indonesia

Dari table 4.39 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden menyatakan

sangat setuju, dan 23 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 11

responden menyatakan cukup setuju, dan 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan cukup setuju bahwa pegawai dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai denga target jumlah yang ditetapkan perusahaan.

Tabel 4.40 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

diberikan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 22 44

Netral 10 20

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju 2 2

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.40 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 22 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 6 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan waktu yang diberikan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 93: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

79

Universitas Indonesia

Tabel 4.41 Pegawai menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 8 16

Setuju 19 38

Cukup Setuju 15 30

Tidak Setuju 8 16

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.41 dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden menyatakan

sangat setuju, dan 19 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 15

responden menyatakan cukup setuju, dan 8 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai menggunakan peralatan yang sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan.

Tabel 4.42 Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 7 14

Setuju 15 30

Netral 21 42

Tidak Setuju 7 14

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.42 dapat dilihat bahwa sebanyak 7 responden menyatakan

sangat setuju, dan 15 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 21

responden menyatakan cukup setuju, dan 7 responden yang menyatakan tidak

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 94: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

80

Universitas Indonesia

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan cukup setuju bahwa pegawai dapat menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu.

Tabel 4.43 Pegawai selalu menggunakan jam kerja sesuai dengan peraturan

perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 20 40

Setuju 19 38

Netral 6 12

Tidak Setuju 5 10

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.43 dapat dilihat bahwa sebanyak 20 responden menyatakan

sangat setuju, dan 19 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 6

responden menyatakan cukup setuju, dan 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan sangat setuju bahwa pegawai selalu menggunakan jam

kerja sesuai dengan peraturan perusahaan.

Tabel 4.44 Pegawai dapat menghemat penggunaan bahan perusahaan.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 11 22

Setuju 29 58

Netral 7 14

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 95: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

81

Universitas Indonesia

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.44 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden menyatakan

sangat setuju, dan 29 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 7

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai dapat menghemat penggunan bahan

perusahaan.

Tabel 4.45 Pegawai dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan

sebelum deadline.

Penilaian Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 10 20

Setuju 27 54

Netral 10 20

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Mei 2012

Dari table 4.45 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 responden menyatakan

sangat setuju, dan 27 responden menyatakan setuju. Sedangkan sebanyak 10

responden menyatakan cukup setuju, dan 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya

responden menyatakan setuju bahwa pegawai dapat mencapai target kerja yang

ditetapkan perusahaan sebelum deadline.

4.5 Analisis Korelasi

4.5.1 Korelasi Rank Spearman

Uji korelasi dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua

variable serta seberapa kuat tingkat hubungan yang ada. Uji korelasi yang

digunakan oleh peneliti adalah Rank Spearman Correlation. Arah korelasi,

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 96: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

82

Universitas Indonesia

dinyatakan dalam tanda + (plus) dan – (minus). Tanda + menunjukan arah

korelasi sejajar, dan tanda – menunjukan korelasi sejajar berlawanan arah.

Analisis korelasi antara Variabel Sistem Manajemen K3 dengan

Produktivitas Kerja Karyawan ditunjukan pada tabel di bawah ini:

Tabel : 4.46

Tabel Korelasi Rank Spearman

Nonparametric Correlations

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang terbentuk

adalah sebesar 0.633. Nilai 0.633 merupakan nilai r hitung, dimana angka ini

menunjukkan korelasi atau hubungan yang kuat antara pelaksanaan program K3

dengan produktivitas kerja karyawan sebesar 63,3%. Hubungan yang terjadi

antara pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja karyawan adalah

hubungan positif. Hubungan positif ini ditandakan dengan nilai koefisien korelasi

rank spearman (Spearman‟s rho /Correlation Coefficient) antara variabel program

K3 dengan variabel produktivitas kerja karyawan yang diperoleh yaitu +0,633

(tanda „+‟ disertakan karena tidak ada tanda „-„ pada ouput, yang berarti positif)

tanda ‟+‟ tersebut mendandakan hubungan positif.

Correlations

1.000 .633 ** . .000

50 50 .633 ** 1.000 .000 .

50 50

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N

Pelaksanaan Program K3

Produktivitas Kerja Karyawan

Spearman's rho

Pelaksanaan Program K3

Produktivitas Kerja

Karyawan

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 97: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

83

Universitas Indonesia

4.5.2 Uji Signifikansi Korelasi Rank Spearman

Selanjutnya untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut

signifikan secara statistik maka dilakukan melalui uji Z. Adapun perhitungan uji

Z tersebut adalah sebagai berikut:

Zhitung = rs 1)n(

= 0,633 x 49

= 0,633 x 7

= 4,431

Pada tingkat signifikansi (α) sebesar 5% (0.05) maka nilai dari Z tabel

untuk uji dua sisi (two-tailed) :

Ztabel = 50% - α / 2

Ztabel = 0.5 – 0.05 / 2

Ztabel = 0.5 – 0.025

Ztabel = 0.475

Berdasarkan tabel kurva normal didapatkan Ztabel sebesar 1.96.

Untuk menguji hipotesis nol (Ho), kriterianya adalah:

Tolak Ho jika : Zhitung > Ztabel

Terima Ho jika : Zhitung < Ztabel

Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai Zhitung sebesar 4.431 dan nilai

Ztable sebesar 1,96. Dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai ZHitung = 4.431

lebih besar daripada nilai ZTabel = 1,96 maka H0 ditolak dan artinya Ha diterima.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan kuat

antara Program K3 dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 98: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

84

Universitas Indonesia

0 +1,96 4,431

Ho ditolak

Ho diterima

Gambar 4.6

Grafik Uji Hipotesis

Dari penjelasan diatas maka hasil penelitian di interpretasikan bahwa ada

hubungan yang kuat antara pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja

karyawan divisi operasional PT Surveyor Indonesia. Dimana jenis hubungan yang

kuat tersebut antara pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja

karyawan adalah hubungan positif.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 99: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

85

Universitas Indonesia

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan

Berdasarkan pada tujuan dan hasil analisis pada pembahasan penelitian,

maka dapat ditarik simpulan penelitian ini bahwa ada hubungan yang kuat antara

pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan

produktivitas kerja karyawan divisi operasional PT Surveyor Indonesia. Uji Z

juga menunjukan bahwa Ho ditolak , yang menandakan terdapat hubungan antara

pelaksanaan program K3 dengan produktivitas kerja karyawan pada divisi

operasional PT Surveyor Indonesia.

b. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat diajukan saran

dalam penelitian ini yaitu perusahaan harus lebih meningkatkan komitmennya

dalam membuat kebijakan K3. Selain dalam meningkatkan komitmennya,

perusahaan juga harus lebih sering dan aktif dalam hal mensosialisasikan K3 baik

dalam komunikasi maupun pelatihan. Karena dengan mengsosialisasikan

komunikasi dan pelatihan K3 dengan maksimal dapat meningkatkan produktivitas

kerja karyawan. Disamping kedua hal tersebut, yang terpenting adalah,

perusahaan harus lebih memperhatikan kesejahteraan serta menjamin kesehatan

para karyawannya, agar mereka dapat bekerja lebih baik lagi.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 100: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

86

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Achmadi, UF. (1990). Analisis Resiko Kecelakaan Kerja, Studi Kasus Industri X

Di Cakung Jakarta. Jakarta, LPUI.

Bernardin, John H., & Russel, Joyce (1993). Human Resources Management: an

Exprerimental Approach. Singapura: Mc Graw-Hill.Inc.

Creswell, John, W. (2010). Research Design Pendekatan Kualittif, Kuantitatif dan Mixed

(Achmad Fawaid, Penerjemah.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dessler, G. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Gerry Silaban. (2008). Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja dan Pengusaha atau

Pengurus yang ditetapkan dalam Peraturan Perundangan Kesehatan

dan Keselamatan Kerja. Medan: USU Press.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Semarang: Badan penerbit Diponegoro.

Gomes, Faustino, Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Andi Offset.

Heinrich, Herbert William. (1980). Industrial Accident Prevention. New York:

Mc Graw-Hill.

Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Depok: DIA Fisip UI.

Ivancevich, John M. (1995). Human Resource Management (6th

ed). USA:

Richard D. Irwin, Inc.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 101: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

87

Universitas Indonesia

Malhotra, Naresh. K. (1993). Marketing Research: An Applied Orientation,

Fourth Edition, International Edition. New Jersey: Pearson Education,

Inc, Upper Saddle River.

Mathis, Robert L. & Jackson, John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Buku Kedua Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Mejia, Luis F. Gomez, et. al. (2001). Managing Human Resources 2nd

edition.

New Jersey: Prentice Hall.

Mendikbud RI. (1995). Peranan Departemen P&K Dalam Upaya

Memasyarakatkan dan Membudayakan K3. Majalah K3 Edisi No. 4.

Neuman, W. Lawrence. (2003). Social Research Methods: Qualitative and

Quantitative Approaches. Boston: Ally and Bacon.

Raharjo Damansyah N. (1995). Peranan P2K3 Dalam Pengendalian Resiko.

Majalah K3 Edisi No. 4.

Ridley, John. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Rivai, V. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 2 Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2007. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 1 Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Silalahi, Bennet N. B & Rumondang B. (1991). Management Kesehatan dan

Keselamatan Kerja Edisi II. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Simamora, Henry. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.

Yogyakarta: STIE YKPN.

Simanjuntak, Payaman J. (1985). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Jakarta: LPFE UI.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 102: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

88

Universitas Indonesia

Sinungan, Muchdarsyah. (2005). Produktivitas Apa dan Bagaimana? Edisi Kedua

Cetakan Keenam. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugeng A. M. (2005). Bunga Rampai Hiperkes & KK Edisi Kedua. Semarang:

Badan Penerbit Univesitas Diponegoro.

Suma‟mur, P.K. (1984). Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT.

Gunung Agung.

Umar, Husein. (2005). Riset SDM dalam Organisasi. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 103: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

89

Universitas Indonesia

JURNAL & KARYA ILMIAH :

Nor Azimah Chew Abdulah, Jeffery T. Spickett, Krassi B. Rumchev and

Satvinder S. Dhaliwalb (2009) “Assesing Employees Perception On

Health and Safety Management In Public Hospitals”.

Lynda S. Robson, Judith A. Clarke, Kimberley Cullen, Amber Bielecky, Colette

Severin, Philip L. Bigelow, Emma Irvin, Anthony Culyer, and Quenby

Mahood (2007) “The Effectiveness of Occupational Health and Safety

Management System Internentions: A Systematic Review”.

Emmanuel I. Akpan (Ph.D) (2011) “Effective Safety and Health Management

Policy for Improved Performance of Organizations in Africa”.

Subha Imtiaz & Shakil Ahmad (2009) “Impact Of Stress On Employee

Producivity And Turnover: An Important Managerial Issue”

Mahardika (2005). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran

dan Pusat Pengatur Beban (UBS P3B) Region Jawa Timur dan Bali.

Trisna Larasati (2007). Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan

Produktivitas Kerja Karyawan (Srudi kasus: Bagian Pengolahan PTPN

VIII Gunung Mas, Bogor).

INTERNET :

http://www.ptsi.co.id

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 104: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

90

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 105: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

91

Universitas Indonesia

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

No :

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM K3

DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus: Divisi Operasional PT Surveyor Indonesia, Jakarta)

Pengantar

Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui hubungan antara

Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan

Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Operasional PT Surveyor Indonesia.

Kuesioner ini semata-mata ditujukan untuk keperluan ilmiah dan penyelesaian

tugas akhir studi, oleh karena itu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan

tidak akan berkaitan dengan penilaian kinerja Anda.

Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner

ini dengan lengkap, jujur dan sesuai dengan keadaan sebenarnya agar

informasi ilmiah yang disajikan nantinya dapat dipertanggungjawabkan.

Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terimakasih.

Nama : Arlin Riantiwi

NPM : 1006815966

Jurusan: Adm. Niaga

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 106: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

92

Universitas Indonesia

Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin : � Laki-laki

� Perempuan

2. Usia : � < 20 tahun

� 21 - 30 tahun

� 31 - 50 tahun

� > 50 tahun

3. Pendidikan terakhir : � SMA

� D3

� S1

� S2

4. Masa kerja : � 1 - 5 tahun

� 6 - 10 tahun

� 11 -15 tahun

� > 15 tahun

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 107: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

93

Universitas Indonesia

Lanjutan Lampiran 1.

Daftar Pernyataan

Petunjuk :

Berilah tanda (√) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pelaksanaan Program K3

Dimensi: Komitmen Perusahaan STS TS N S SS

1. Pegawai merasa adanya komitmen

pimpinan dalam menerapkan Sistem

Manajemen K3 di perusahaan.

2. Perusahaan menyediakan anggaran

khusus untuk menerapkan Sistem

Manajemen K3.

3. Perusahaan menyediakan fasilitas

K3 yang sesuai dengan standar.

4, Perusahaan menempatkan personel

yang memiliki tanggung jawab

menangani K3.

5. Perusahaan melakukan

pemeliharaan fasilitas kerja (mesin

& peralatan) secara rutin.

6. Perusahaan melakukan pemeriksaan

kesehatan pegawai secara rutin.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 108: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

94

Universitas Indonesia

Dimensi: Kebijakan dan Disiplin K3 STS TS N S SS

7. Perusahaan memiliki kebijakan di

bidang K3.

8. Kebijakan dibuat melalui proses

konsultasi antara pengurus dan

wakil tenaga kerja.

9. Kebijakan memuat ketentuan-

ketentuan yang meliputi tujuan, hak,

serta kewajiban pegawai dalam

melaksanakan K3.

10. Pegawai mematuhi setiap kebijakan,

yang dibuat perusahaan.

11. Pegawai selalu menggunakan

peralatan K3 yang sesuai saat

melakukan pekerjaan.

Dimensi: Komunikasi dan Pelatihan K3 STS TS N S SS

12. Perusahaan selalu melakukan

sosialisasi program-program K3.

13. Perusahaan memasang rambu-

rambu K3 di lingkungan kerja.

14. Perusahaan memberikan pelatihan

K3 yang berkualitas kepada

pegawai secara rutin.

15. Pegawai dilibatkan dalam

pertemuan petugas K3.

Dimensi: Inspeksi dan Penyelidikan

Kecelakaan K3

STS TS N S SS

16. Perusahaan selalu melakukan

inspeksi kecelakaan secara rutin.

17. Hasil inspeksi yang dilakukan

perusahaan selalu disosialisasikan.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 109: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

95

Universitas Indonesia

18. Perusahaan menempatkan petugas

keadaan darurat yang sudah ahli di

lingkungan kerja.

19. Setiap terjadi kecelakaan kerja

selalu dilaporkan kepada petugas

K3.

20. Penyelidikan kecelakaan kerja

dilakukan oleh petugas ahli.

Dimensi: Evaluasi K3 STS TS N S SS

21. Perusahaan melakukan evaluasi

(audit) Sistem Manajemen K3

(SMK3) secara rutin.

22. Perusahaan melakukan pengawasan

terhadap penerapan SMK3.

23. Perusahaan melakukan perbaikan

usaha-usaha K3.

24. Perusahaan memiliki data statistik

kecelakaan kerja.

25. Peninjauan terhadap SMK3

dilakukan kembali setelah audit.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 110: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

96

Universitas Indonesia

Produktivitas Kerja Karyawan

Dimensi: Efektivitas STS TS N S SS

1. Saya memahami dengan baik

deskripsi pekerjaannya.

2. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan standar kualitas yang

ditetapkan perusahaan.

3. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan target jumlah yang

ditetapkan perusahaan.

4. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan waktu yang diberikan.

5. Saya menggunakan peralatan yang

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Dimensi: Efisiensi STS TS N S SS

6. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu

7. Saya selalu menggunakan jam kerja

sesuai dengan peraturan perusahaan.

8. Saya dapat menghemat penggunaan

bahan perusahaan.

9. Saya dapat mencapai target kerja

yang ditetapkan perusahaan sebelum

deadline.

--- TERIMA KASIH ---

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 111: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

97

Universitas Indonesia

Lampiran 2. Tabel Frekuensi Variabel X

Frequency Table Pelaksanaan Program K3

Pegawai merasa adanya komitmen pimpinan dalam menerapkan Sistem

Manajemen K3 di perusahaan.

2 4.0 4.0 4.08 16.0 16.0 20.0

29 58.0 58.0 78.011 22.0 22.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan menyediakan anggaran khusus untuk menerapkan Sistem

Manajemen K3.

5 10.0 10.0 10.06 12.0 12.0 22.0

27 54.0 54.0 76.012 24.0 24.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan menyediakan fasil itas K3 yang sesuai dengan standar.

10 20.0 20.0 20.017 34.0 34.0 54.022 44.0 44.0 98.01 2.0 2.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 112: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

98

Universitas Indonesia

Perusahaan menempatkan personel yang memiliki tanggung jawab menangani

K3.

15 30.0 30.0 30.014 28.0 28.0 58.011 22.0 22.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan melakukan pemeliharaan fasili tas kerja (mesin & peralatan) secara rutin.

1 2.0 2.0 2.06 12.0 12.0 14.07 14.0 14.0 28.0

28 56.0 56.0 84.08 16.0 16.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara rutin.

4 8.0 8.0 8.03 6.0 6.0 14.05 10.0 10.0 24.0

22 44.0 44.0 68.016 32.0 32.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan memiliki kebijakan di bidang K3.

2 4.0 4.0 4.04 8.0 8.0 12.06 12.0 12.0 24.0

23 46.0 46.0 70.015 30.0 30.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 113: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

99

Universitas Indonesia

Kebijakan dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja.

4 8.0 8.0 8.05 10.0 10.0 18.06 12.0 12.0 30.0

23 46.0 46.0 76.012 24.0 24.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Kebijakan memuat ketentuan-ketentuan yang meliputi tujuan, hak, serta kewajiban

pegawai dalam melaksanakan K3.

1 2.0 2.0 2.06 12.0 12.0 14.0

18 36.0 36.0 50.014 28.0 28.0 78.011 22.0 22.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai mematuhi setiap kebijakan, yang dibuat perusahaan.

2 4.0 4.0 4.06 12.0 12.0 16.0

18 36.0 36.0 52.016 32.0 32.0 84.08 16.0 16.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai selalu menggunakan peralatan K3 yang sesuai saat melakukan

pekerjaan.

10 20.0 20.0 20.014 28.0 28.0 48.020 40.0 40.0 88.06 12.0 12.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 114: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

100

Universitas Indonesia

Perusahaan selalu melakukan sosialisasi program-program K3.

1 2.0 2.0 2.07 14.0 14.0 16.0

14 28.0 28.0 44.018 36.0 36.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan memasang rambu-rambu K3 di l ingkungan kerja.

1 2.0 2.0 2.07 14.0 14.0 16.0

19 38.0 38.0 54.015 30.0 30.0 84.08 16.0 16.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan memberikan pelatihan K3 yang berkualitas kepada pegawai secara rutin.

1 2.0 2.0 2.03 6.0 6.0 8.0

22 44.0 44.0 52.014 28.0 28.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai dilibatkan dalam pertemuan petugas K3.

17 34.0 34.0 34.013 26.0 26.0 60.08 16.0 16.0 76.0

12 24.0 24.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 115: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

101

Universitas Indonesia

Perusahaan selalu melakukan inspeksi kecelakaan secara rutin.

9 18.0 18.0 18.013 26.0 26.0 44.011 22.0 22.0 66.08 16.0 16.0 82.09 18.0 18.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hasil inspeksi yang dilakukan perusahaan selalu disosialisasikan.

17 34.0 34.0 34.010 20.0 20.0 54.016 32.0 32.0 86.07 14.0 14.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan menempatkan petugas keadaan darurat yang sudah ahli di lingkungan

kerja.

1 2.0 2.0 2.015 30.0 30.0 32.014 28.0 28.0 60.010 20.0 20.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Setiap terjadi kecelakaan kerja selalu dilaporkan kepada petugas K3.

19 38.0 38.0 38.011 22.0 22.0 60.08 16.0 16.0 76.0

12 24.0 24.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 116: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

102

Universitas Indonesia

Penyelidikan kecelakaan kerja di lakukan oleh petugas ahli.

2 4.0 4.0 4.05 10.0 10.0 14.0

10 20.0 20.0 34.025 50.0 50.0 84.08 16.0 16.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan melakukan evaluasi (audit) Sistem Manajemen K3 (SMK3) secara rutin.

1 2.0 2.0 2.06 12.0 12.0 14.07 14.0 14.0 28.0

25 50.0 50.0 78.011 22.0 22.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan melakukan pengawasan terhadap penerapan SMK3.

2 4.0 4.0 4.07 14.0 14.0 18.0

16 32.0 32.0 50.016 32.0 32.0 82.09 18.0 18.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Perusahaan melakukan perbaikan usaha-usaha K3.

5 10.0 10.0 10.03 6.0 6.0 16.0

12 24.0 24.0 40.023 46.0 46.0 86.07 14.0 14.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 117: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

103

Universitas Indonesia

Perusahaan memiliki data statistic kecelakaan kerja.

3 6.0 6.0 6.06 12.0 12.0 18.0

10 20.0 20.0 38.022 44.0 44.0 82.09 18.0 18.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Peninjauan terhadap SMK3 dilakukan kembali setelah audit.

5 10.0 10.0 10.02 4.0 4.0 14.0

17 34.0 34.0 48.021 42.0 42.0 90.05 10.0 10.0 100.0

50 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 118: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

104

Universitas Indonesia

Lampiran 3. Tabel Frekuensi Variabel Y

Frequency Table Produktivitas Kerja Karyawan

Pegawai memahami dengan baik deskripsi pekerjaannya.

3 6.0 6.0 6.014 28.0 28.0 34.026 52.0 52.0 86.07 14.0 14.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas yang

ditetapkan perusahaan.

8 16.0 16.0 16.010 20.0 20.0 36.022 44.0 44.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai denga target jumlah yang

ditetapkan perusahaan.

5 10.0 10.0 10.011 22.0 22.0 32.023 46.0 46.0 78.011 22.0 22.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 119: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

105

Universitas Indonesia

Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan.

2 4.0 4.0 4.06 12.0 12.0 16.0

10 20.0 20.0 36.022 44.0 44.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai menggunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

8 16.0 16.0 16.015 30.0 30.0 46.019 38.0 38.0 84.08 16.0 16.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

7 14.0 14.0 14.021 42.0 42.0 56.015 30.0 30.0 86.07 14.0 14.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai selalu menggunakan jam kerja sesuai dengan peraturan perusahaan.

5 10.0 10.0 10.06 12.0 12.0 22.0

19 38.0 38.0 60.020 40.0 40.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 120: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

106

Universitas Indonesia

Pegawai dapat menghemat penggunaan bahan perusahaan.

3 6.0 6.0 6.07 14.0 14.0 20.0

29 58.0 58.0 78.011 22.0 22.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Pegawai dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan sebelum

deadline.

3 6.0 6.0 6.010 20.0 20.0 26.027 54.0 54.0 80.010 20.0 20.0 100.050 100.0 100.0

Tidak SetujuCukup SetujuSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

Cumulativ ePercent

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 121: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

107

Universitas Indonesia

Lampiran 4. Validitas dan Reliabilitas Variabel X

Variabel Program K3

Factor Analysis Komitmen Perusahaan

KMO and Bartlett's Test

.744

73.78815

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.499 -.005 -.168 -.143 .092 -.092-.005 .296 -.102 -.142 .098 -.170-.168 -.102 .561 -.009 -.165 .099-.143 -.142 -.009 .355 -.137 .044.092 .098 -.165 -.137 .395 -.193

-.092 -.170 .099 .044 -.193 .285.819a -.013 -.317 -.339 .207 -.243

-.013 .736a -.251 -.439 .286 -.585-.317 -.251 .775a -.021 -.351 .248-.339 -.439 -.021 .804a -.365 .137.207 .286 -.351 -.365 .671a -.576

-.243 -.585 .248 .137 -.576 .690a

Q1Q2Q3Q4Q5Q6Q1Q2Q3Q4Q5Q6

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .5781.000 .7291.000 .4971.000 .7321.000 .5791.000 .696

Q1Q2Q3Q4Q5Q6

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 122: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

108

Universitas Indonesia

Total Variance Explained

3.811 63.515 63.515 3.811 63.515 63.515.704 11.737 75.252.606 10.105 85.357.384 6.400 91.757.357 5.958 97.715.137 2.285 100.000

Component123456

Total% of

VarianceCumulat iv e

% Total% of

VarianceCumulat iv e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Component Matrixa

.760

.854

.705

.856

.761

.834

Q1Q2Q3Q4Q5Q6

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Komitmen Perusahaan

Scale Statistics

22.52 20.343 4.510 6Mean Variance Std. Deviation N of Items

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 123: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

109

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.879 6

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

18.40 14.833 .651 .86318.64 14.490 .757 .84718.88 14.110 .597 .87718.68 14.310 .769 .84419.04 14.373 .651 .86418.96 14.707 .731 .851

Q1Q2Q3Q4Q5Q6

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 124: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

110

Universitas Indonesia

Factor Analysis Kebijakan dan Disiplin

KMO and Bartlett's Test

.759

44.81310

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart lett 's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.572 .006 -.109 -.184 -.100

.006 .443 -.251 .001 -.170-.109 -.251 .407 -.124 .086-.184 .001 -.124 .492 -.173-.100 -.170 .086 -.173 .630.836a .013 -.225 -.347 -.166.013 .716a -.591 .002 -.322

-.225 -.591 .706a -.276 .170-.347 .002 -.276 .802a -.310-.166 -.322 .170 -.310 .761a

Q7Q8Q9Q10Q11Q7Q8Q9Q10Q11

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q7 Q8 Q9 Q10 Q11

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .5881.000 .6361.000 .6671.000 .6681.000 .488

Q7Q8Q9Q10Q11

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

3.046 60.925 60.925 3.046 60.925 60.925.714 14.285 75.210.610 12.202 87.412.388 7.754 95.166.242 4.834 100.000

Component12345

Total% of

VarianceCumulat iv e

% Total% of

VarianceCumulat iv e

%

Initial Eigenvalues Extract ion Sums of Squared Loadings

Extract ion Method: Principal Component Analysis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 125: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

111

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.836 5

Cronbach'sAlpha N of Items

Component Matrixa

.767

.798

.816

.817

.699

Q7Q8Q9Q10Q11

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Kebijakan dan Disiplin

Scale Statistics

20.64 11.573 3.402 5Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

16.68 7.310 .625 .80816.68 7.977 .667 .79616.60 7.083 .679 .79116.32 7.810 .696 .78816.28 8.377 .541 .827

Q7Q8Q9Q10Q11

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 126: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

112

Universitas Indonesia

Factor Analysis Komunikasi dan Pelatihan K3

KMO and Bartlett's Test

.696

30.3186

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.654 -.046 -.280 -.031-.046 .456 -.146 -.292-.280 -.146 .563 -.027-.031 -.292 -.027 .528.730a -.084 -.462 -.053

-.084 .672a -.289 -.595-.462 -.289 .723a -.049-.053 -.595 -.049 .676a

Q12Q13Q14Q15Q12Q13Q14Q15

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q12 Q13 Q14 Q15

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .5161.000 .7121.000 .6411.000 .605

Q12Q13Q14Q15

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

2.474 61.851 61.851 2.474 61.851 61.851.810 20.253 82.103.418 10.462 92.565.297 7.435 100.000

Component1234

Total% of

VarianceCumulat iv e

% Total% of

VarianceCumulat iv e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 127: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

113

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.793 4

Cronbach'sAlpha N of Items

Component Matrixa

.719

.844

.800

.778

Q12Q13Q14Q15

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Komunikasi dan Pelatihan K3

Scale Statistics

16.96 6.707 2.590 4Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

12.84 4.390 .521 .78012.72 3.793 .687 .69912.56 4.007 .622 .73312.76 3.940 .587 .751

Q12Q13Q14Q15

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 128: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

114

Universitas Indonesia

Factor Analysis Inspeksi dan Penyelidikan Kecelakaan

KMO and Bartlett's Test

.794

45.19810

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.615 .037 -.089 -.235 -.050

.037 .477 -.233 -.121 -.066-.089 -.233 .458 .011 -.142-.235 -.121 .011 .484 -.150-.050 -.066 -.142 -.150 .526.793a .069 -.168 -.431 -.088.069 .777a -.499 -.252 -.131

-.168 -.499 .771a .023 -.290-.431 -.252 .023 .780a -.297-.088 -.131 -.290 -.297 .856a

Q16Q17Q18Q19Q20Q16Q17Q18Q19Q20

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q16 Q17 Q18 Q19 Q20

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .4961.000 .6351.000 .6601.000 .6561.000 .652

Q16Q17Q18Q19Q20

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

3.099 61.989 61.989 3.099 61.989 61.989.752 15.033 77.023.462 9.234 86.257.410 8.208 94.464.277 5.536 100.000

Component12345

Total% of

VarianceCumulativ e

% Total% of

VarianceCumulativ e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 129: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

115

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.845 5

Cronbach'sAlpha N of Items

Component Matrixa

.705

.797

.813

.810

.808

Q16Q17Q18Q19Q20

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Inspeksi dan Penyelidikan Kecelakaan

Scale Statistics

21.20 10.417 3.227 5Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

16.92 7.577 .566 .83516.76 7.107 .664 .81116.96 6.790 .678 .80617.04 6.290 .684 .80717.12 6.860 .681 .806

Q16Q17Q18Q19Q20

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 130: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

116

Universitas Indonesia

Factor Analysis Evaluasi K3

KMO and Bartlett's Test

.771

46.13410

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.402 -.145 .044 -.229 -.060-.145 .643 -.224 .036 -.038.044 -.224 .594 -.079 -.165

-.229 .036 -.079 .374 -.135-.060 -.038 -.165 -.135 .517.731a -.284 .089 -.591 -.133

-.284 .786a -.362 .074 -.067.089 -.362 .783a -.168 -.297

-.591 .074 -.168 .733a -.308-.133 -.067 -.297 -.308 .850a

Q21Q22Q23Q24Q25Q21Q22Q23Q24Q25

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

Q21 Q22 Q23 Q24 Q25

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .6751.000 .4841.000 .5361.000 .7071.000 .654

Q21Q22Q23Q24Q25

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 131: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

117

Universitas Indonesia

Total Variance Explained

3.057 61.141 61.141 3.057 61.141 61.141.760 15.205 76.346.570 11.393 87.739.381 7.627 95.366.232 4.634 100.000

Component12345

Total% of

VarianceCumulat iv e

% Total% of

VarianceCumulat iv e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Component Matrixa

.822

.696

.732

.841

.809

Q21Q22Q23Q24Q25

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Evaluasi K3

Scale Statistics

19.32 15.393 3.923 5Mean Variance Std. Deviation N of Items

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 132: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

118

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.839 5

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

15.56 9.757 .689 .79315.24 10.607 .549 .83315.28 10.877 .591 .82015.60 10.000 .715 .78715.60 10.000 .673 .798

Q21Q22Q23Q24Q25

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 133: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

119

Universitas Indonesia

Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Variabel Y

Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

Factor Analysis Efektivitas

KMO and Bartlett's Test

.752

47.62310

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.540 -.080 -.089 -.148 -.071-.080 .482 .105 -.078 -.271-.089 .105 .500 -.237 -.108-.148 -.078 -.237 .437 -.008-.071 -.271 -.108 -.008 .438.870a -.156 -.171 -.305 -.146

-.156 .679a .213 -.171 -.591-.171 .213 .718a -.507 -.230-.305 -.171 -.507 .765a -.019-.146 -.591 -.230 -.019 .735a

Q1Q2Q3Q4Q5Q1Q2Q3Q4Q5

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .6451.000 .5241.000 .5491.000 .6781.000 .647

Q1Q2Q3Q4Q5

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 134: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

120

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.837 5

Cronbach'sAlpha N of Items

Total Variance Explained

3.044 60.875 60.875 3.044 60.875 60.875.901 18.027 78.902.456 9.120 88.022.349 6.973 94.995.250 5.005 100.000

Component12345

Total% of

VarianceCumulativ e

% Total% of

VarianceCumulativ e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrixa

.803

.724

.741

.824

.805

Q1Q2Q3Q4Q5

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Efektivitas

Scale Statistics

20.44 9.673 3.110 5Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

16.40 6.167 .671 .79616.32 6.560 .567 .82516.44 6.757 .588 .81816.44 6.173 .698 .78816.16 6.557 .682 .794

Q1Q2Q3Q4Q5

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 135: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

121

Universitas Indonesia

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 136: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

122

Universitas Indonesia

Factor Analysis Efisiensi

KMO and Bartlett's Test

.713

43.0356

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bart let t's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.460 -.224 .028 -.169-.224 .608 -.097 .009.028 -.097 .393 -.230

-.169 .009 -.230 .314.735a -.423 .065 -.446

-.423 .788a -.198 .022.065 -.198 .698a -.654

-.446 .022 -.654 .668a

Q6Q7Q8Q9Q6Q7Q8Q9

Anti-image Cov ariance

Anti-image Correlation

Q6 Q7 Q8 Q9

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Communalities

1.000 .7011.000 .5671.000 .7031.000 .789

Q6Q7Q8Q9

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

2.760 68.994 68.994 2.760 68.994 68.994.635 15.884 84.878.412 10.303 95.180.193 4.820 100.000

Component1234

Total% of

VarianceCumulat iv e

% Total% of

VarianceCumulat iv e

%

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 137: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

123

Universitas Indonesia

Reliability Statistics

.844 4

Cronbach'sAlpha N of Items

Component Matrixa

.837

.753

.839

.888

Q6Q7Q8Q9

1Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.1 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

Only one component was extracted.The solution cannot be rotated.

a.

Reliability Efisiensi

Scale Statistics

16.52 8.843 2.974 4Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

12.32 4.810 .692 .80012.44 5.840 .597 .83612.56 4.923 .683 .80312.24 5.357 .780 .767

Q6Q7Q8Q9

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Case Processing Summary

25 100.00 .0

25 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 138: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

124

Universitas Indonesia

Lampiran 6. Korelasi Spearman

Nonparametric Correlations

Correlations

1.000 .633 ** . .000

50 50 .633 ** 1.000 .000 .

50 50

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N

Pelaksanaan Program K3

Produktivitas Kerja Karyawan

Spearman's rho

Pelaksanaan Program

K3

Produktivitas Kerja

Karyawan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012

Page 139: HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354930-S-Arlin Riantiwi.pdf · HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ... pihak, dari

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Arlin Riantiwi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Depok/ 15 April 1989

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Pondok Sukmajaya Permai Blok F3 no 13

Depok

Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

1995 - 2001 : SD Pemuda Bangsa

2001 - 2004 : SLTP N 6 Depok

2004 – 2007 : SMA Bintara

2007 - 2010 : Program D3 Administrasi Perkantoran dan Sekretari

FISIP Universitas Indonesia

2010 - 2012 : Program S1 Ekstensi Administrasi Niaga FISIP

Universitas Indonesia

Hubungan pelaksanaan..., Arlin Riantiwi, FISIP UI, 2012