HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN...

138
i HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : AUKO THINUS WAPAY NIM : 141334095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN...

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

i

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR

GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BIDANG STUDI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

AUKO THINUS WAPAY

NIM : 141334095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahan kepada:

1. Untuk diri sendiri yang selalu berdoa kepada Tuhan dan berjuang dalam

mengerjakan skripsi ini untuk masa depan kelak sesuai dengan rencana Tuhan.

2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, biaya dan

memberikan kasih sayang dimanapun saya berada.

3. Keempat kakakku Maikel Wapay, Yorghen Wapay, Billy H. Wapay, dan

Richard Ronald Wapay yang telah memberikan dukungan, doa dan menjadi

motivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

4. Ordo Santo Agustinus (OSA) keuskupan manokwari-sorong yang mana telah

membantu dalam biaya pendidikan selama berkuliah di universitas sanata

dharma Yogyakarta.

5. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

7. Pembibimbing skripsi Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

8. Sahabat-sahabat terbaikku Tendry Maghu, Ignatius Bayu, Fransiscus Rinto,

Marselinus, Aloysius Dhimas, Agustinus Deyafajar, Irwand Pentor, yang selalu

memberikan semangat, memberikan motivasi, masukan dan saran, memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

v

dukungan, membantu saya dan selalu setia menemani saya dalam mengerjakan

skripsi ini.

9. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Chyntia, Jeannie, Ruli, Mitha, Yani,

Rista, Tendry, Wulan, Sumi yang saling memberikan dukungan dan semangat

dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2014 yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun ini dan

dinamika kita yang dapat mendewasakan dimasa perkuliahan. Selamat berjuang

teman-teman.

11. Semua pihak yang mendukung membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

12. Alamamater kebanggaanku, universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang kecil

selama 4 tahun ini sudah mengajariku berbagai hal dari yang terkecil hingga

terbesar dan sudah menjadi keluarga yang selalu mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

vi

MOTTO

Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

(MATIUS : 6:33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

ix

ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU

DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI

AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA

Auko Thinus Wapay

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan

antara: 1) motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi.

2) metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi.

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang dilaksanakan di SMK

Negeri 1 Yogyakarta pada bulan September-Oktober 2018. Dengan populasi sebanyak

567 orang diambil sampel penelitian sebanyak 126 orang dengan teknik purposive

sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan korelasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif dan

signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi

akuntansi r = -0,176; nilai Sig.(2-tailed) = 0,049); 2) tidak terdapat hubungan positif

dan signifikan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik

bidang studi akuntansi (r= -0,134; nilai Sig.(2-tailed) = 0,136.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Metode Mengajar Guru Dan Prestasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

x

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF LEARNING MOTIVATION AND TEACHING

METHODS AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN

ACCOUNTING SUBJECT IN ONE VOCATIONAL HIGH SCHOOL

YOGYAKARTA

Auko Thinus Wapay

Sanata Dharma University

2018

This study aims to find out the positive and significant relationship

between:1) learning motivation and student learning achievements in accounting

subject. 2) methods of teacher theaching and learning achievements in accounting

subject.

This research is an ex post facto study conducted at SMK Negeri 1

Yogyakarta from September – October 2018. The population were 567 students. The

samples were 126 students taken by purposive sampling technique. Data were

collected by using questionnaires and documentation. Data were analyzed by using

descriptive analysis and correlation.

The result of this study indicate that; 1) there is a positive and significant

relationship between learning motivation and learning achievment of the students in

accounting subject (r=0.176; Sig. (2-tailed) = 0.049);. 2) there is no positive and

significant relationship between teaching method of the teacher and learning

achievement of the students in accunting subject (r= -0.134; Sig. (2-tailed=0.136.

Keywords: learning motivation, teaching methods teachers and learning achievement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan

Motivasi Belajar Dan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik

Bidang Studi Akuntansi Di SMK Negeri 1 Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini

ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Selama

penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

telah membimbing, mengarahkan dan membantu saya dalam menyusun skripsi

ini. Terima kasih juga untuk segala usaha, kesabaran, kerajinan, ketelitian,

nasihat, perhatian, dan motivasi yang telah bapak berikan kepada saya.

5. Ordo Santo Agustinus (OSA) keuskupan manokwari-sorong yang mana telah

membantu dalam biaya pendidikan selama berkuliah di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xii

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang

telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses

perkuliahan.

7. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang

telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses pekuliahan.

8. Bapak Markus Wapay yang menjadi alasan saya untuk selalu semangat

mengerjakan skripsi ini, yang senantiasa mendukung, memberikan perhatian

dan kasih sayangnya, mendoakan, dan mengingatkan saya untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Yulce Mansi yang juga menjadi alasan saya untuk segera menyelesaikan

skripsi ini, yang senantiasa mendukung, memberikan perhatian dan kasih

sayangnya, mendoakan dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

10. Keempat kakakku Maikel Wapay, Yorghen Wapay, Billy H. Wapay, dan

Richard Ronald Wapay yang telah memberikan dukungan, doa dan menjadi

motivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat terbaikku Tendry Maghu, Ignatius Bayu, Fransiscus Rinto,

Marselinus, Aloysius Dhimas, Agustinus Deyafajar, Irwand Pentor, yang selalu

memberikan semangat, memberikan motivasi, masukan dan saran, memberikan

dukungan, membantu saya dan selalu setia menemani saya dalam mengerjakan

skripsi ini.

12. Saudara-saudara yang selalu ada dan mendukung saya selama berada di kota

studi Yogyakarta Denis Christofer Asiar, Theys Mandosir, Yeremia Asmuruf,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx

BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xv

C. Batasan Masalah........................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

E. Tujuan Masalah ............................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir ................................................. 7

A. Kajian Teori ................................................................................................ 7

1. Motivasi Belajar .................................................................................... 7

a. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................. 7

b. Factor-faktor yang mempengaruhi Motivasi .................................. 11

c. Ciri-ciri Motivasi ............................................................................ 12

d. Tujuan Motivasi.............................................................................. 13

e. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................................... 14

f. Macam-macam Motivasi ................................................................ 15

g. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ............................................... 19

2. Metode Mengajar Guru ....................................................................... 23

a. Pengertian Metode Mengajar Guru ................................................ 23

b. Macam-macam Metode Mengajar Guru ........................................ 23

3. Prestasi Belajar .................................................................................... 28

1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................. 28

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................................. 30

3. Jenis-jenis atau Bidang Akuntansi.................................................. 32

B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................ 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xvi

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar .............................. 34

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar ..................... 35

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 36

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar .............................. 36

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar ..................... 36

3. Hipotesis ......................................................................................... 38

BAB III Metode Penelitian .................................................................................. 39

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................ 39

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 40

D. Populasi Penelitian ..................................................................................... 40

E. Sampel Penelitian ....................................................................................... 42

F. Teknik Sampling ........................................................................................ 43

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................................... 44

H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 45

I. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 48

1. Validitas .............................................................................................. 48

2. Reliabilitas ........................................................................................... 53

J. Teknik Analisis Data .................................................................................. 55

1. Analisis Deskriptif............................................................................... 55

2. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................... 59

3. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xvii

BAB IV Gambaran Umum .................................................................................. 62

A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................................ 62

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ............................. 68

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta ....................... 68

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .......... 69

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta .... 73

BAB V Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 74

A. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 74

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................................. 79

C. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 81

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik .................................................................................. 81

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik .................................................................................. 82

D. Pembahasan ................................................................................................ 84

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik Bidang Studi Akuntansi ........................................... 84

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik Bidang Studi Akntansi ............................................. 86

BAB VI Penutup ................................................................................................... 89

A. Kesimpulan ................................................................................................ 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xviii

B. Keterbatasan ............................................................................................... 90

C. Saran ........................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Kelas XI dan Kelas XII ................................................. 41

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas XI dan Kelas XII ....................................... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ...................................... 46

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Metode Mengajar Guru ........................... 46

Tabel 3.5 Penilaian Instrumen menggunakan skala Likert .................................... 47

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar................................................. 50

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Ulang Validitas Item Motivasi Belajar ........................ 51

Tabel 3.8 Uji Validitas Item Variabel Metode Mengajar Guru ............................. 52

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Item Metode Mengajar Guru ............. 53

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................ 54

Tabel 3.11 Uji Reliabilitas ..................................................................................... 55

Tabel 3.12 Standar Patokan Penilaian Dengan PAP II .......................................... 56

Tabel 3.13 Interval Skor Motivasi Belajar ............................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xix

Tabel 3.14 Interval Skor Motivasi Belajar ............................................................. 57

Tabel 3.15 Perhitungan Tingkat Penggunaan ....................................................... 57

Tabel 3.16 Interval Skor Metode Mengajar Guru Dalam Pembelajaran ............... 58

Tabel 3.17 Interval Skor Prestasi Belajar ............................................................... 58

Tabel 3.18 Interval Skor Prestasi Belajar ............................................................... 59

Tabel 5.1 Data Jumlah Peserta Didik ..................................................................... 74

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ................................................... 76

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Metode Mengajar Guru ........................................ 77

Tabel 5.4 Interval Skor Prestasi Belajar ................................................................. 79

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Peserta Didik ....................................................................................... 80

Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Metode Mengajar Guru dan Prestasi

Belajar Peserta Didik ............................................................................. 80

Tabel 5.7 Hasil Uji Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta

Didik ...................................................................................................... 81

Tabel 5.8 Hasil Uji Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik ......................................................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lapiran I : Instrumen Penelitian ..................................................................... 97

Lamprian II : Surat Ijin Penelitian .................................................................... 102

Lampiran III : Data Penelitian............................................................................. 103

Lampiran IV : Data Responden Penelitian.......................................................... 107

Lampiran V : Uji Validitas ................................................................................. 114

Lampiran VI : Uji Reliabilitas.............................................................................. 116

Lampiran VII: Hasil Analisis Deskriptif .............................................................. 117

Lampiran VIII : Distribusi Frekuensi ................................................................... 118

Lampiran IX : Hasil Uji Normalitas..................................................................... 119

Lampiran X : Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Penyelenggaraan pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal, nonformal

dan informal. Pendidikan formal yang pada umumnya Menunjuk pada pendidikan

persekolahan. Pendidikan nonformal adalah jenis pendidikan yang selalu tidak terikat

oleh jenjang dan tersetruktur persekolahan tetapi tidak berkesinambungan. Pendidikan

informal adalah pendidikan keluarga dan lingkungan. Jika dihubungkan dengan

pembelajaran Akuntansi maka pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk

berinteraksi dengan lingkunganya, dalam hal ini lingkungan sosial dan alam sekitar.

Pengukuran belajar Akuntansi dapat dilihat dari hasil nilai tes ujian/ulangan. Siswa

memerlukan motivasi agar mereka bersemangat. Motivasi sendiri bukan merupakan

suatu kekuatan yang netral atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor-

faktor lain, misal: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi

lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya (Handoko, 1992:9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

2

Usaha untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi tidak terlepas dari

berbagai hal yang mempengaruhinya. Untuk itu perlu ditelusuri factor-faktor yang

berpengaruh dengan prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai. Menurut M.

Dalyono (2001:32) ada beberapa factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

yaitu: faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah hal-hal yang berasal

dari dalam diri siswa seperti kondisi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan

motivasi serta cara belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang

berasal dari luar diri siswa seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan

sekitar.

Berdasarkan pengamatan dan peristiwa yang saya alami pada masa sekolah

waktu SMA, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Akuntansi siswa

berasal dari dalam (intrinsik) dan faktor dari luar (ekstrinsik). Faktor dari dalam; setiap

siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang lemah.

Motivasi belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta

cenderung lemah. Hal ini dapat diketahui dari sikap siswa ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Siswa cenderung kurang memperhatikan dan masih ada yang

berbicara sendiri pada saat guru memberikan pelajaran. Keaktifan atau antusiasme

belajar kurang karena siswa menganggap pelajaran Akuntansi sulit dipahami sehingga

prestasi belajarnya rendah. Selama kegiatan belajar mengajar tentu siswa mempunyai

persepsi tentang metode mengajar gurunya.

Persepsi ini dapat berupa baik maupun kurang baik. Bagi siswa yang memiliki

persepsi baik tentang metode mengajar gurunya tentu akan membuat siswa tertarik

untuk mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, namun berbeda bagi siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

3

mempunyai persepsi kurang baik tentang metode mengajar guru yang digunakan,

mereka cenderung akan bermalas-malasan untuk mengikuti pelajaran, bahkan mungkin

asyik sendiri dengan temanya. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar Akuntansi siswa adalah metode mengajar guru. Metode mengajar guru adalah

cara yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat diperoleh

hasil yang optimal. Setiap guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariasi

dan tepat untuk diterapkan didalam kelas yang terdapat bermacam-macam siswa

dengan karakteristik yang berbeda-beda metode mengajar guru di SMK Negeri 1

Yogyakarta masih kurang karena penggunaan metode mengajar guru yang selalu

monoton, kurang bervariasi sehingga siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti

pelajaran.

Jika guru mau menggunakan metode mengajar yang bervariasi, siswa akan

menjadi termotivasi dalam mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar Akuntansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Akuntansi baik

dari dalam maupun dari luar yang berhubungan dengan prestasi belajar perlu untuk

diteliti karena dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan positif maka pihak-

pihak terkait seperti, sekolah, keluarga, dan siswa sendiri dapat meningkatkan faktor-

faktor tersebut yang menyebabkan prestasi siswa juga meningkat. Keluarga adalah

bagian yang terpenting dan strategis, untuk membangun motivasi belajar yang tinggi.

Di SMK Negeri 1 Yogyakarta masih ada sebagian orang tua siswa belum peduli

terhadap belajar anak dan pergaulan dengan teman sebaya sehingga siswa lupa belajar

Akuntansi. Faktor-faktor motivasi belajar Akuntansi dan metode mengajar guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

4

proses pembelajaran Akuntansi ini akan mempunyai hubungan yang positif dengan

prestasi belajar yang dicapai siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

tentang hubungan antara motivasi belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar

dan metode mengajar guru dalam melaksanakan dan melancarkan proses pembelajaran

sehingga dapat memberikan pengaruh bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu

peneliti mengadakan penelitian yang berjudul ”Hubungan Antara Motivasi Belajar

dan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi

Akuntansi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan

prestasi belajar siswa dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Motivasi belajar Akuntansi siswa masih rendah

2. Penggunaan metode mengajar guru Akuntansi yang kurang bervariasi

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah masalah yang akan dibahas dan mempermudah

dalam pengumpulan data, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peneliti hanya meneliti peserta didik kelas XI dan XII SMK Negeri 1

Yogyakarta pada bidang studi Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

5

2. Peneliti hanya membatasi tentang masalah yang berkaitan dengan

hubungan motivasi belajar dan metode mengajar guru dengan prestasi

belajar peserta didik bidang studi Akuntansi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka permasalahan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta

didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019?

2. Adakah hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar

peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta

didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun Ajaran 2018/2019.

2. Mengetahui hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar

peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan.

b. Bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Bagi siswa, sebagai masukan agar siswa mampu mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan optimal.

c. Bagi dunia penelitian, sebagai acuan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa

d. Bagi peneliti, sebagai bekal menjadi pendidik dimasa mendatang, menambah

pengetahuan dan pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

7

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

a. Kajian Teori

A. Motivasi Belajar

a) Pengertian Motivasi Belajar

Pengertian motivasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa: “Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan yang dengan

tujuan tertentu. Motivasi juga diartikan merupakan usaha-usaha yang

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak

melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau

mendapat kepuasan dengan perbuatanya” (Depdiknas, 2002 : 756)

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakkan untuk melakukkan sesuatu yang sesuai dengan dorongan

dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas

motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang

mendasarinya. (Drs. Hamzah B. Uno, M.Pd, 2015:1). Dari segi

taksonomi, motivasi berasal dari kata Movere dalam bahasa Latin yang

artinya “bergerak”. Berbagai hal yang biasa terkandung dalam berbagai

definisi tentang motivasi antara lain adalah keinginan, harapan,

kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insensif. Dengan demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

8

mengarahkan dan menyalurkan perilaku sikap dan tindak tanduk

seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan. Karena itulah

bagaimana motivasi didefinisikan terdapat tiga komponen utama, yaitu

kebutuhan, dorongan dan tujuan (Siagian, 2004:142).

Motivasi ini dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat

diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-

ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-

keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang

dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa

yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri

(Sardiman, 2005:76).

Pendapat yang diungkapkan oleh Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd

(2012:3) Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk

melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan

demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya. motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan

yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku

terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Dari beberapa

definisi tersebut, maka motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu

menggerakkan, mengalihkan, dan menopang tingkah laku manusia. Oleh

karena itu motivasi juga dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Secara

umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

9

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu. Kecenderungan sukses ditentukan oleh motivasi dan peluang serta

intensif, begitu pula sebaliknya dengan kecenderungan untuk gagal. Berikut

ini pendapat Mc. Donald mengenai motivasi yang dikutip oleh Sardiman

(2005:74).

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya “perasaan” dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga elemen

penting, yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut

perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi

yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

10

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi sendiri bukan merupakan suatu kekuatan yang netral

atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalya:

pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi

lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya (Handoko, 1992:9). Fernald dan

Fernald yang dikutip oleh Fasti Rola (2006:5-7) Widiastuti (2007:15),

mengungkapkan terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap motivasi

berprestasi bagi seseorang, yaitu:

1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan (Family and Cultural Influences)

Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis

pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam satu keluarga

memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan motivasi

berprestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu negara seperti cerita

rakyat sering mengandung tema-tema prestasi yang bisa meningkatkan

semangat warga negaranya.

2) Peranan Dari Konsep Diri (Role of Self Concept)

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai

dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk

melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan

hal tersebut, sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku.

3) Pengaruh dan Peran Jenis Kelamin (Influence of Sex Roles)

Prestasi yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas,

sehingga banyak para wanita belajar tidak maksimal khususnya jika

wanita tersebut berada diantara para pria. Kemudian Horner (Santrock,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

11

1998) juga menyatakan bahwa pada wanita terdapat kecenderungan

takut akan kesuksesan (fear of success) yang artinya pada wanita

terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat

apabila dirinya memperoleh kesuksesan.

4) Pengakuan dan Prestasi (Recognition and Archievement) Individu akan

termotivasi untuk bekerja keras jika dirinya merasa dipedulikan oleh

orang lain.

c) Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman A.M (2005:83), motivasi yang ada pada diri setiap

orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak

criminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

12

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

d) Tujuan Motivasi

Menurut Ngalim Purwanto (2003:73), tujuan motivasi secara

umum adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul

keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau pencapaian tujuan tertentu. Tindakan memotivasi

akan lebih dapat berhasil jika tujuawnnya jelas dan disadari oleh yang

dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh

karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal

dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan

kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Fungsi motivasi menurut Sardiman A.M (2005:85) ada tiga fungsi, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatanperbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seseorang siswa akan menghadapi ujian dengan harapan lulus, tentu akan

melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk

bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

13

e) Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. “Motivation is an

essential condition of learnig”. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau

ada motivasi. Maski tetap motivasi yang diberikan, akan makin berhasil

pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas

usaha belajar bagi siswa. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi

adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebai penggerak atau motor

yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaaat bagi tujuan

tersebut.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat

berfungsi sebagai pendorong usaha dan mencapaian prestasi. Seseorang

melakukan sesuatu karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik

dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain

bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya

motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

14

prestasi yang baik. Intensi seseorang siswa akan sangat menentukan

tingkat pencapaian prestasi belajar.

f) Macam-macam motivasi

Berbicara tenang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang

aktif itu bervariasi.

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi

motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya:

dorongan untuk makan, dorngan untuk minum, dorongan untuk

bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual.motif-motif ini

seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis.

b) Motif-motif yang dipelajari maksudnya motif-motif yang timbul

karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu

cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di

masyarakat. Motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.

Disamping itu Frandsen, masih membuka jenis-jenis motif ini:

(1) Cognitive motives : Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik,

yaitu menyangkut kepuasan individu kepuasan individu yang

berbeda didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses

dan produk mental.

(2) Self-expression : Penampilan diri adalah sebagain dari prilaku

manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

15

tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga

mampu membuat suatu kejadian.

(3) Self-enhancement : Melalui alkulturasi diri dan pengembangan

potensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang.

Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan

bagi setiap individu.

2) Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis (1986:87), terbagi

menjadi tiga:

a) Motif atau kebutuhan organisasi, meliputi misalnya : kebutuhan

untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan

untuk beristirahat.

b) Motif-motif darurat : Yang termasuk dalam jenis motif ini antara

lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelas motivasi ini

timbul karena rangsangan dari luar.

c) Motif-motif objektif : Dalam hal ini menyangkut kebutuhan

untuk melakukan manipulasi, untuk menaruh niat. Motif-motif ini

muncul karena dorongan dapat menghadapi dunia luar secara

efektif.

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi

dua jenis yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah, yang

termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya : reflex, instink

otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

16

kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk

melalui empat momen: Timbulnya Alasan, Pilihan, Putusan,

Terbenuknya Kemauan

4) Motivasi Intrinsik dan Ekstrisik

a) Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

setiap idividu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Sebagai contoh seorang yang senang membaca, tidak usah ada

yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-

buku untuk dibacanya. Kemudian apabila dilihat dari segi tujuan

kegiatan yang dilakukan (misalnya kegiatan belajar), maka yang

dimaksud kegaiatn motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai

tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri.

Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar,

karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau

ketrampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara kondusif,

tidak karena tujuan yang lain-lain. Itulah sebabnya motivasi

intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di

dalamnya aktivitas beajar dimulai dan terus diteruskan

berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak

berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan

bahwa seorag pelajar, memang benar-benar ingin mengetahui

segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran. Perlu

diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

17

memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang

berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-

stunya jalan untuk menuju tujuan yang ingin dicapai ialah belajar,

tanpa belajar tidak mungkin

b) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsangan dari luar. Sebagai

contoh seorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian

dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji

oleh pacarnya, atau temanya. Jadi yang penting bukan karena

belajar ingin mengetahui sesuatu, tapi ingin mendapat nilai yang

baik, atau mendapat hadiah. Jadi apabila dilihat dari segi tujuan

kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut pada

esensi apa yang dilakukanya itu. Oleh karena itu motivasi

eksentrik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang

didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan

dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan denga

aktivitas belajar. Perlu di tegaskan, bukan berarti bahwa motivasi

ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan

belajar-megajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan

siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-

komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang

menaik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

18

g) Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peran motivasi baik intrinsik

maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis

menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk

memotivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga biasa

kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan

memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin

maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan

perkembangan belajar peserta didik. Ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai

yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan

atau nilai pada raport angkanya baik-baik.

Angka-agka yang baik itu para peserta didik merupakan motivasi yang

sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak peserta didik bekerja atau

belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan

motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan

peserta didik yang mengingikan nilai baik. Namun demikian semua itu

harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

19

belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna.

Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah

bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan

values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan

kepada para peserta didik sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi

juga ketrampilan dan afeksinya.

2) Hadiah

Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada

anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau

meningkatkan semangat (motivasi) belajar peserta didik karena akan

dianggap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi peserta

didik.

3) Saingan atau kompetisi

Saingan atau kopetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar peserta didik. Persaingan, baik persaingan individu

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di

dalam dunia untuk meningkatkan kegiatan belajar peserta didik.

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik agar merasakan petingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

20

tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga

dirinya.

5) Memberi ulangan

Peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana

motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu

sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan sifat

rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka maksudnya, kalau akan

ulangan harus diberitahu kepada peserta didik.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui grafik hasil belajarnya meningkat, maka ada motivasi pada

diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya

terus meingkat.

7) Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang

baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi,

pemberianya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk

suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta

sekaligus akan membangkitkan harga diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

21

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

dengan tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru

harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9) Hasrat utuk belajar

Hasrat untuk belajar, bererti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat ingin belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu

hasilnya akan lebih baik.

10) Minat

Sebelumya telah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubunganya

dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu

juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang

pokok. Proses belajar itu akan berjalan dengan lancar kalau disertai

dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan

dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan;

2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau;

3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.;

4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

22

B. Metode Mengajar Guru

a) Pengertian Metode Mengajar Guru

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang

dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah

psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta

mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh

guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting

adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat

menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang

menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Metode mengajar adalah model mengajar yang dapat melibatkan

siswa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam belajar. Model

mengajar ini menuntut keterlibatan siswa sesuai dengan taraf

perkembangannya. (Dra. Elida Prayitno; 1989:108).

b) Macam-macam Metode Mengajar Guru

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode

pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu seorang guru harus

mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini saya akan

memaparkan beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H.

Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

23

1) Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran

kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu dalam jumlah yang relative besar. Dengan metode ceramah, guru

dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk

berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan

pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan

diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.

3) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangata efektif

untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti

: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana

proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah

bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja

diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau

proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue,

dan sebagainya.

4) Metode Ceramah Plus

Metode ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih

dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan

metode lainnya ada tiga metode ceramah plus diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

24

a) Metode ceramah plus tanda jawab dan tugas

b) Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5) Metode Resitasi

Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan

siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

3. Kelebihan metode resitasi adalah

(1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri

akan dapat diingat lebih lama.

(2) Peserta didik memilki peluang untuk meningkatkan keberanian,

inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

4. Kelemahan Metode Resitasi adalah

(1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik

hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah

mengerjakan sendiri.

(2) Kadang kala tigas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

(3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6) Metode Eksperimental

Metode Eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di

mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa

diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri

dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

25

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang

dipelajarinya.

7) Metode Study Tour (Karya Wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar

dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas

pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan

mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan

didampingi oleh pendidik.

8) Metode Latihan Keterampilan

Metode Latihan Keterampilan adalah suatu metode mengajar dengan

memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik,

dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat

proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas

dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk

kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9) Metode Pengajaran Guru

Metode Pengajaran guru adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya

lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah

seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap

pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka

setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

26

10) Peer Teaching Method

Peer teaching method sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu

metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11) Metode Pemecahan Masalah

Metode Pemecahan Masalah bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi

juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat

menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data.

Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan

menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan

olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk

mencobamengeluarkan pendapatnya.

12) Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar

dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti

sebagai obyek kajian.

13) Taileren Method

Taileren Metgod yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan

sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan

ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya.

14) Metode Global

Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh

membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat

mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

27

C. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895)

adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka

nilai yang diberikan oleh guru. Untuk memahami lebih luas tentang prestasi

belajar di bawah ini disajikan beberapa pendapat. Menurut Wirawan

(1996:2002) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai

seseorang dalam usaha belajarnya sebagian dinyatakan dengan nilai-nilai

dalam buku rapornya. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2003:269)

berpendapat bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian yang telah

dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang ditetapkan oleh

masing-masing bidang studi setelah mengikuti program pengajaran dalam

waktu tertentu. Menurut Sumadi Suryabrata (2005:175) prestasi belajar

meliputi perubahan psikomotorik, sehingga prestasi belajar adalah

kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan

ketrampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia melakukan kegiatan

belajar. Prestasi belajar Akuntansi adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

melakukan aktivitas Belajar Akuntansi yang berupa penguasaan,

pengetahuan sikap dan keterampilan yang lazimnya ditunjukan dengan nilai

tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar Akuntansi

dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata dari nilai ulangan dan nilai ujian

mid semester pada mata pelajaran Akuntansi. Dari pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

28

setelah melakukan aktivitas belajar yang meliputi perubahan tingkah laku

(psikomotorik), penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Nilai yang

dilaporkan dalam rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru

mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu.

Prestasi belajar atau hasil belajar siswa dapat diketahui dengan jalan

diukur atau menilai. Menurut Sumadi Suryabrata (2005:294), disebutkan

bahwa hasil belajar siswa dapat diukur dengan cara:

1) Memberikan tugas-tugas tertentu

2) Menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelajaran tertentu

3) Memberikan tes pada siswa sesudah mengikuti pelajaran tertentu

4) Memberikan ulangan

Menurut Zaenal Arifin (1991:3-4) prestasi belajar mempunyai fungsi utama,

antara lain:

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu.hal ini

didasarkan pada asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal

ini sebagai tendensi keingintahuan (curiocity) dan merupakan kebutuhan

umum pada manusia, termasuk kebutuhan pada anak didik dalam suatu

program pendidikan.

c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi

anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

29

berperan sebagai umpan balik, (feadback) dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intrn dalam arti bahwa prestasi belajar dapat

dijadikan faktor produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya

adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan anak didik. Indikator ekstrn dalam arti tinggi rendahnya

prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik

dimasyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan

relevan pula dengan pembangunan masyarakat.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik

merupakan masalah yang utama dan pertama dan karena anak didiklah

yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah

diprogramkan dalam kurikulum.

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa sangat

penting untuk mengetahui prestasi belajar, karena prestasi belajar selain

sebagai daya serap siswa, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi

pendidikan.

Menurut Dalyono (2005:55) faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

30

1) Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam) Faktor ini meliputi kesehatan,

intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, dan

2) Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar) Faktor ini meliputi keluarga,

sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar .

Ada (3) ranah atau aspek yang harus dilihat tingkat keberhasilanya yang dapat

dicapai siswa, yaitu:

a) Ranah kognitif

Ranah kognitif bertujuan untuk mengukur pengembangan

penalaran siswa. Pengukuran ini dapat dilakukan setiap saat (dalam arti

pengukuran formal) misalnya setiap satu materi pelajaran telah diberikan,

pengukuran kognitif dapat langsung dilakukan dengan berbagai macam

cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan. Tes lisan saat ini jarang

digunakan karena sering muncul dampak negatif digunakan tes lisan, yaitu

sikap dan perbuatan yang subjektif dan kurang adil, sehinggga soal yang

digunakan pun tingkat kesukaranya berbeda antara satu siswa dengan siswa

yang lain (Syah, 2005:154). Untuk mengatasinya guru dapat menggunakan

semua jenis tes tertulis, baik yang berbentuk subjektif maupun objektif,

misalnya pilihan ganda, tes percocokan dan lain-lain. Khusus untuk

mengukur kemampuan analisis dan sintesis siawa, lebih dianjurkan untuk

menggunakan essay. Pada mata pelajaran Akuntansi, ranah kognitif dapat

juga diukur menggunakan semua jenis tes tertulis tersebut di atas, misalnya

pilihan ganda, soal essay dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

31

b) Ranah efektif

Pengukuran ranah efektif tidaklah semudah mengukur ranah

kognitif. Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena

perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-waktu.

Perubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relativ lama. Sasaran

penilaian ranah efektif adalah perilaku siswa bukan pada pengetahuanya

melainkan sikapn (Arikunto, 2002:182)

c) Ranah psikomotorik

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil

belajar yang berupa penampilan. Cara yang dipandang paling tepat untuk

mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotorik

adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan sebagai jenis tes

mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain dengan pengamatan

langsung. Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotorik

siswa seyogyanya mempersiapkan langkah-langkah yang cermat dan

sistematis (Syah, 2005:156).

c. Jenis-jenis atau Bidang-Bidang Akuntansi

1) Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang secara khusus

mempelajari tentang transaksi-transaksi keuangan seperti hutang

(kewajiban), modal (ekuitas) ataupun perubahan aset perusahaan.

2) Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang memberikan data

real kepada pihak internal perusahaan (manajemen) sehingga diperlukan

untuk menentukan kebijakan perusahaan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

32

3) Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk

mengefisensi biaya produksi ataupun biaya-biaya yang lain.

4) Akuntansi Pajak adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk

mengurusi perpajakan. Dalam hal ini untuk meminimalisir pajak yang

harus dibayarkan perusahaan tanpa menyalahi aturan yang berlaku.

5) Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berupa

pemeriksaan atas laporan pencatatan akuntansi / laporan keuangan yang

dilakukan oleh akuntan independen tanpa adanya tekanan dari pihak

manapun. Akuntansi pemeriksaan ini biasa disebut dengan audit, dan

orang yang mengaudit disebut auditor.

6) Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang mempelajari

penyusunan budgeting atau pengeluaran dari sebuah perusahaan

kemudian membandingkannya dengan pengeluaran yang aktual.

7) Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mempelajari

tentang penyajian data laporan keuangan atau financial statement yang

dilakukan oleh lembaga pemerintahan, baik lembaga daerah atau pusat.

8) Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi yang outputnya

diarahkan khusus di bidang pendidikan, misalkan untuk menjadi

pengajar akuntansi, peneliti atau pekerjaan lain yang berhubungan

dengan edukasi akuntansi.

9) System akuntansi adalah bidang bidang akuntani yang berhubungan

dengan proses pembuatan prosedur akuntansi / alat-alat pendukungnya.

Serta diikuti oleh penentuan langkah-langkah yang akan diambil

kedepannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

33

10) Akuntansi Internasional adalah bidang akuntansi yang mempelajari

masalah-masalah internasional seperti pedagangan internasional yang

umum terjadi di perusahaan multi nasional/internasional.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik

Bidang Studi Akuntansi

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Maria Cristina Stefani T Wea (2017,viii) yang menemukan bahwa

terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar,

kebiasaan belajar, fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

program studi pendidikan akuntansi angkatan 2014/2015. Fransisca Ayu

Cinthia Dewi (2006,viii) menemukan bahwa tidak terdapat hubungan

positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar

dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7

Yogyakarta. Demikian juga dengan Lia Fatra (2013,v) menemukan

bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP

N 2 tentang Tahun Ajaran 2012-2013. Meskipun penemuan saya

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perhatian orangtua

dan motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi

akuntansi namun penelitian yang dilakukan oleh Riana Dwi Putra

(2016,1) menemukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar menulis siswa kelas x SMA, serta dalam

penelitian yang dilakukan oleh Anshori Amin (2008,xv) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

34

menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas II

SMP Wahid Hasyim Malang.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta

Didik Bidang Studi Akuntasi

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Siti Nur ‘Azizah (2009:77) yang menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan positif yang signifikan antara metode mengajar guru dengan

prestasi belajar pendidikan agama Islam anak. Meskipun penemuan saya

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara metode mengajar

guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik bidang

studi akuntansi namun penelitian yang dilakukan oleh Andi Sri

Kusumadewi (2015:136) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan

antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS,

di SMKN 6 Manado Tahun Ajaran 2015/2016. Demikian juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fandy Pradibyo (2015:66) menyatakan

bahwa tidak terdapat hubungan antara metode mengajar guru terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMK Negeri 1

Palangkaraya. Tahun Ajaran 2015/2016. Welldan Thosiro (2013:134)

menyatakan bahwa ttidak adanya hubungan yang positif antara metode

mengajar guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri

2 Depansar Tahun Ajaran 2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

35

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Motivasi adalah perubahan diri dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Sedangkan menurut Asmara (2009:11) prestasi belajar

merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan

dan ketrampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran, lazimnya

ditunjukan dengan tes, angka, dan nilai yang diberikan oleh guru. Motivasi

merupakan faktor yang menentukan prestasi belajar, sehingga besar sekali

pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan seseorang. Dalam kegiatan

belajar motivasi instrinsik dan ekstrinsik tidak bisa berdiri sendiri

melainkan bersama-sama menuntun seseorang menuju prestasi yang akan

dicapai.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar

Guru mampu mengelola pembelajaran siswa dengan baik dan dapat

menciptakan suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran di kelas,

sehingga siswa akan fokus dalam menerima materi-materi yang

disampaikan guru. Guru dituntut mampu merancang metode pembelajaran

yang dapat membuat siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar,

sehingga dapat menguasai materi dengan baik dan pada akhirnya hasil

belajar yang diperoleh siswa memuaskan. Namun pada saat terjadi proses

pembelajaran dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa merasa jenuh dan

kurang tertarik untuk belajar. Terlihat dari perilaku siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang terlihat mengantuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

36

tidak memperhatikan guru yaitu guru hanya menjelaskan materi didepan

kelas atau mencatat materi saja, kurang melibatkan siswa didalamnya

sehingga proses pembelajaran menjadi tidak menarik yang mengakibatkan

siswa merasa jenuh didalam kelas.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa metode

mengajar guru dalam suatu proses belajar mengajar terhadap siswa tidak

hanya bersifat monoton artinya jangan terlalu menjelaskan kepada siswa

tetapi harus disertai dengan melibakan siswa sehingga siswa atau peserta

didik tidak cepat jenuh dan demikian hasil yang diterima dapat

memuaskan maka semakin baik juga prestasi yang akan dicapai oleh

siswa. Sebaliknya, metode mengajar guru terhadap siswa bersifat monoton

dan tidak melibatkan siswa maka hasil yang diperoleh siswa kurang

memuaskan dan semakin buruk juga prestasi yang akan dicapai oleh

siswa.

Dari uraian diatas hubungan antara variabel metode mengajar guru

dan motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik pada penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

37

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian.

D. Hipotesis

Dari Kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha1 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019.

Ha2 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara metode

mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik SMK Negeri 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Motivasi Belajar

(X1)

Metode Mengajar

Guru

(X2)

(X2)

Prestasi Belajar (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu suatu penelitian yang

dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke

belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut (Sugiyono, 2010:7). Penelitian ini hanya mengungkap data mengenai

peristiwa yang telah berlangsung pada responden yang tidak ada perlakuan dan

kontrol.

Penelitian ex post facto dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belajar dan metode

mengajar guru di sekolah terhadap variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta Jl. Kemetiran Kidul

No.35 Pringgokusuman, Gedong Tengen, Yogyakarta pada Periode Bulan

September 2018 sampai Bulan Oktober 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

39

39

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas XI dan Kelas XII Bidang

Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Motivasi Belajar, Metode mengajar Guru

dan Prestasi Belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

D. Populasi Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung

ataupun pengukuran, kuantitas maupun kualitas mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari secara keseluruhan (Sudjana, 2005:6).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua peserta didik

SMK Negeri 1 Yogyakarta yang berjumlah 569 peserta didik. Pembagian

tersebut seperti pada tabel 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

40

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Didik Kelas X Sampai Kelas XII

SMK Negeri 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018

No Nama Jumlah Peserta Didik Total

Laki-Laki Perempuan

1 X Akuntansi 1 2 30 32

2 X Akuntansi 2 1 31 32

3 X Adm Perkantoran 1 2 28 30

4 X Adm Perkantoran 2 1 31 32

5 X Pemasaran 1 7 25 32

6 X Pemasaran 2 8 25 33

7 XI Akuntansi 1 1 30 31

8 XI Akuntansi 2 1 30 31

9 XI Adm Perkantoran 1 2 30 32

10 XI Adm Perkantoran 2 2 30 32

11 XI Pemasaran 1 2 27 29

12 XI Pemasaran 2 2 27 29

13 XII Akuntansi 1 0 32 32

14 XII Akuntansi 2 1 31 32

15 XII Adm Perkantoran 1 1 31 32

16 XII Adm Perkantoran 2 1 31 32

17 XII Pemasaran 1 2 30 32

18 XII Pemasaran 2 1 31 32

Jumlah 37 530 567

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

41

E. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Sampel juga merupakan bagian yang diambil dari

suatu populasi yang karakteristiknya diteliti dan dianggap dapat mewakili

populasi secara keseluruhan. Jadi jenis sampel yang diambil harus

mencerminkan populasi. Data yang dianalisis dalam suatu penelitian

merupakan data hasil pengukuran yang diperoleh dari sampel. Dalam

penelitian ini sampel penelitian terdiri dari kelas XI dan XII akuntansi yang

berjumlah 126 peserta didik. Pembagian tersebut seperti pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Jumlah Peserta Didik Kelas XI dan XII Akuntansi

SMK Negeri 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2017/2018

No Nama Jumlah Peserta Didik Total

Laki-Laki Perempuan

1 XIAkuntansi 1 2 30 32

2 XI Akuntansi 2 1 31 32

3 XIIAkuntansi 1 1 30 31

4 XII Akuntansi 2 1 30 31

Jumlah 5 121 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

42

F. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2016:82) terdapat dua teknik sampling yang dapat

digunakan, yaitu:

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) Populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple

random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproportionate stratifies random sampling, sampling area (cluser).

2. Non Probability sampling

Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel, teknik sampel ini meliputi,

sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu

nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2016:85) bahwa:

“Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu”.

Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah kerena

tidak semua sampel memilki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang

diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling yang

menetapkan pertimbangan-pertimabangan atau kriteria-kriteria tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

43

Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah kerena tidak

semua sampel memilki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang

diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling yang

menetapkan pertimbangan-pertimabangan atau kriteria-kriteria tertentu

yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam

penelitian ini.

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel penelitan adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian

suatu titik perhati an suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Dalam penelitian

ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar (X1) dan Metode

Mengajar Guru (X2) yang diukur dengan menggunakan kuisioner yang

berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan motivasi belajar dan

metode mengajar guru yang telah dilaksanakan pada bulan September

sampai dengan oktober 2018 di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

2. Variabel Terikat (dependent variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah

Prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

44

Belajar (Y) yang di ukur dengan menggunakan nilai peserta didik kelas

XI dan kelas XII Akuntansi dalam hal ini nilai akhir semester peserta didik

(Raport).

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengambil dokumen yang tersedia. Pada penelitian ini data yang diambil

untuk dokumentasi adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diambil

datanya dari nilai raport peserta didik Bidang Studi Akuntansi kelas XI

dan XII.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian

pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari

kelompok orang terpilih. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan

data tentang motivasi belajar dan metode mengajar guru di sekolah.

Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk tertutup, peneliti hanya

menyediakan alternatif jawaban yang telah disediakan sehingga responden

diminta memilih jawaban yang ada. Berikut ini akan disajikan kisi-kisi

kuesioner dari motivasi belajar dan metode mengajar guru dalam bentuk

tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

45

Tabel 3.3

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Motivasi Belajar (X1)

Dimensi (Pengertian) Indikator Item

Positif Negatif

1. Bentuk motivasi di

sekolah

2. Faktor yang

mempengaruhi

motivasi belajar

1.1 Memberi angka

1.2 Hadiah

1.3 Saingan atau kompetisi

1.4 Ego-involvement

1.5 Memberi ulangan

1.6 Mengetahui hasil

1.7 Pujian

1.8 Hasrat untuk belajar

2.1 Cita-cita atau aspirasi

2.2 Kemampuan peserta

didik

2.3 Kondisi peserta didik dan

lingkungan

2.4 Unsur dinamis dan

pengajaran

2.5 Upaya guru dalam

pengajaran peserta didik

1,2

3

4,5

6

7

8

10

11

13

15

16

17

9

12

14

Sumber : Dimyanti dan Mudjiono (1999:100) dan Sardiman A.M

(1986)

Tabel 3.4

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Metode Mengajar Guru (X2)

Dimensi

(Pengertian) Indikator

Item

Positif Negatif

3. Metode

Mengajar

Guru

1. Metode Ceramah

2. Metode Diskusi 3. Metode Ceramah Plus 4. Metode Study Tour

(Karya Wisata) 5. Metode Latihan

Keterampilan

1, 3

4, 5

8,

10,

13

1

0

,

2

6, 7

9,

11,

12

Sumber : Sulastri (Tyas Arum, 2009:19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

46

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah sikap, pendapat

dan persepsi seseorang. Maka skala pengukuran yang digunakan yaitu skala

Likert. Menurut Mulyatiningsih (2013:29) skala likert merupakan metode skala

bipolar yang mengukur tanggapan positif dan negatif terhadap suatu pernyataan.

Tanggapan responden dinyatakan dalam bentuk rentang jawaban mulai dari

sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Kolom jawaban sudah tersedia dan

responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Apabila alternatif

jawaban sudah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah pemberian skor

terhadap setiap alternatif jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.5

Penilaian instrumen menggunakan skala Likert

Penilaian Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Skor Skor

Sangat Setuju 5 5

Setuju 4 4

Ragu-Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 2

Sangat Tidak Setuju 1 1

Sumber : Mulyatiningsih (2013:29)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

47

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran

tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168).

Menurut Ghozali (2005:50) untuk mengetahui apakah kuesioner yang

digunakan valid atau tidak, maka dengan membandingkan antara nilai

(rhitung) dengan (rtabel) dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung > rtabel

maka instrumen dikatakan valid, apabila rhitung < rtabel maka instrumen

dikatakan tidak valid. Perhitungan dapat menggunakan dengan bantuan

program SPSS versi 22.

Menurut Arikunto (2006:168), uji validitas yaitu pengukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai nilai validitas yang

tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Untuk menguji kesahihan dan keandalan soal diguakan teknik

korelasi product moment dengan bantuan SPSS. Rumus yang digunakan

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

48

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi tiap butir

N = banyaknya subyek uji coba

ΣX = jumlah skor tiap butir

ΣY = jumlah skor total

ΣX2 = jumlah kuadrat skor tiap butir

ΣXY = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total

Kriteria keputusan :

rhitung ≥ rtabel maka butir soal yang diuji dinyatakan valid

rhitung ≤ rtabel maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta

dengan jumlah data (n) 126 peserta didik dengan df = n-2. Dari hasil

uji coba tersebut diketahuai drajat kebebasan sebesar 124 (df = 126-

2) dengan taraf signifikansi 5% menunjukan rtabel sebesar 0,147.

Hasil pengujian dari setiap item pernyataan baik itu item

variabel Motivasi Belajar maupun item Metode Mengajar Guru

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

a. Variabel Motivasi Belajar

Berkut ini merupakan hasil pengujian yang dilakukan pada

item pernyataan pada Variabel Motivasi Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

49

Tabel 3.6

Uji Validitas Item

Variabel Motivasi Belajar

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,394 0,147 Valid

Butir 2 0,527 0,147 Valid

Butir 3 0,186 0,147 Valid

Butir 4 0,598 0,147 Valid

Butir 5 0,547 0,147 Valid

Butir 6 0,385 0,147 Valid

Butir 7 0,429 0,147 Valid

Butir 8 0,543 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 10 0,548 0,147 Valid

Butir 11 0,589 0,147 Valid

Butir 12 0,286 0,147 Valid

Butir 13 0,179 0,147 Valid

Butir 14 0,065 0,147 Tidak Valid

Butir 15 0,096 0,147 Tidak Valid

Butir 16 0,536 0,147 Valid

Butir 17 0,425 0,147 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 3.5 menunjukan bahwa ada dua butir pernyataan yang tidak

valid yaitu pada butir 14 & 15 karena corrected item-total butir 14 & 15

< 0,47, oleh karena itu butir 14 & 15 harus dikeluarkan dan dilakukan

pengujian ulang. Setelah dilakukan pengujian ulang diperoleh hasil sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

50

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Ulang Validitas Item

Motivasi Belajar

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,394 0,147 Valid

Butir 2 0,527 0,147 Valid

Butir 3 0,186 0,147 Valid

Butir 4 0,598 0,147 Valid

Butir 5 0,547 0,147 Valid

Butir 6 0,385 0,147 Valid

Butir 7 0,429 0,147 Valid

Butir 8 0,543 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 10 0,548 0,147 Valid

Butir 11 0,589 0,147 Valid

Butir 12 0,286 0,147 Valid

Butir 13 0,179 0,147 Valid

Butir 16 0,536 0,147 Valid

Butir 17 0,425 0,147 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

b. Metode Mengajar Guru

Berkut ini merupakan hasil pengujian yang dilakukan pada

item pernyataan pada Variabel Metode Mengajar Guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

51

Tabel 3.8

Uji Validitas Item

Variabel Metode Mengajar Guru

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,436 0,147 Valid

Butir 2 0,443 0,147 Valid

Butir 3 0,445 0,147 Valid

Butir 4 0,547 0,147 Valid

Butir 5 0,501 0,147 Valid

Butir 6 0,503 0,147 Valid

Butir 7 0,153 0,147 Valid

Butir 8 0,360 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 10 0,111 0,147 Tidak Valid

Butir 11 0,529 0,147 Valid

Butir 12 0,193 0,147 Valid

Butir 13 0,036 0,147 Tidak Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 3.8 menunjukan bahwa ada dua butir pernyataan yang tidak

valid yaitu pada butir 10 & 13 karena corrected item-total butir 10 & 13

< 0,47, oleh karena itu butir 10 & 13 harus dikeluarkan dan dilakukan

pengujian ulang. Setelah dilakukan pengujian ulang diperoleh hasil sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

52

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Ulang Validitas Item

Variabel Metode Mengajar Guru

Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan

Butir 1 0,436 0,147 Valid

Butir 2 0,443 0,147 Valid

Butir 3 0,445 0,147 Valid

Butir 4 0,547 0,147 Valid

Butir 5 0,501 0,147 Valid

Butir 6 0,503 0,147 Valid

Butir 7 0,153 0,147 Valid

Butir 8 0,360 0,147 Valid

Butir 9 0,339 0,147 Valid

Butir 11 0,529 0,147 Valid

Butir 12 0,193 0,147 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2018

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka

beberapa kali pun diambil, tetap akan sama (Arikunto, 2013: 239). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

53

pengujian reliabilitas kuesioner ini digunakan rumus koefisien Alpha

Cronbach dengan taraf signifikan 60% sebagai berikut.

𝑟11 = [K

K−1] [1 −

∑ σ b2

σ12]

Keterangan :

𝑟11 = realibilitas instrumen

𝑘 = banyak butir

∑𝜎𝑏2 = jumlah varian butir

𝜎12 = varian total

(Suharsimi Arikunto 2006:196)

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut

(Masidjo, 1995:209) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

negatif – 0,20 Sangat Rendah

Uji reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 For

Windows. Kriteria dalam pengujian reliabilitas yaitu apabila hasil

koefisien Alpha > 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable,

sedangkan apabila hasil koefisien Alpha < 60% atau 0,6 maka kuesioner

tersebut tidak reliable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

54

Tabel 3.11

Uji Reliabilitas

Variabel

Nilai

Cronbach's

Alpha

Status Keterangan

Motivasi Belajar 0,794 Reliabel Tinggi

Metode Mengajar

Guru 0,606 Reliabel Tinggi

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Berdasarkan tabel uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa koefisien

Cronbach's Alpha untuk semua variabel berada di atas 0,6 sehingga dapat

dikatakan bahwa semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

sudah reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah layak untuk digunakan

sebagai instrumen penelitian.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dipergunakan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan karakteristik yang ada pada siswa yaitu metode mengajar

guru dalam pembelajaran, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi. Pendeskripsian data dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan penyajian nilai-nilai statistik. Untuk mendeskripsikan data

dapat menggunakan patokan penilaian dengan PAP Tipe II Masidjo,

(1995:157) sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

55

Tabel 3.12

Standar Patokan Penilain Dengan PAP II

Skor Penilaian

81%-100% Sangat tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Kurang

Dibawah 46% Sangat Kurang

a. Motivasi Belajar

Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 17 item pertanyaan

adalah 85 dan skor terendah adalah 17, maka selisih antara skor

tertinggi dengan skor terendah adalah 68, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah+% (nilai tertinggi–nilai terendah)

Tabel 3.13

Interval Skor Motivasi Belajar

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan

Variabel

17+(81%x68) = 72,08 dibulatkan menjadi 72 Sangat Menunjang

17+(66%x68 ) = 61,88 dibulatkan menjadi 62 Menunjang

17+(56%x68) = 55,08 dibulatkan menjadi 55 Cukup Menunjang

17+(46%x68) = 48,28 dibulatkan menjadi 48 Tidak Menunjang

Dibawah 48 Sangat Tidak Menunjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

56

Tabel 3.14

Interval Skor Motivasi Belajar

Interval skor Keterangan

72-85 Sangat Menunjang

62-71 Menunjang

55-61 Cukup Menunjang

48-54 Tidak Menunjang

17-47 Sangat Tidak Menunjang

Apabila skor penilaian makin tinggi maka motivasi belajar di sekolah

sangat menunjang sedangkan skor penilaian makin rendah maka motivasi

belajar sangat tidak menunjang.

b. Metode Mengajar Guru

Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 13 item pertanyaan

adalah 126 dan skor terendah adalah 26, maka selisih antara skor tertinggi

dengan skor terendah adalah 100, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)

Tabel 3.15

Perhitungan Tingkat Penggunaan

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan

Variabel

13+(81%x100) = 94 Sangat Menunjang

13+(66%x100) = 79 Menunjang

13+(56%x100) = 69 Cukup Menunjang

13+(46%x100) = 59 Tidak Menunjang

Dibawah 66 Sangat Tidak Menunjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

57

Tabel 3.16

Interval Skor Metode Mengajar Guru Dalam Pembelajaran

Interval skor Keterangan

94-126 Sangat Menunjang

79-93 Menunjang

69-78 Cukup Menunjang

59-68 Tidak Menunjang

20-58 Sangat Tidak Menunjang

Apabila skor penilaian makin tinggi maka metode mengajar guru

dalam pembelajaran sangat menunjang sedangkan skor penilaian makin

rendah maka metode mengajar guru dalam pembelajaran sangat tidak

menunjang.

c. Prestasi Belajar Siswa

Nilai tertinggi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik

adalah 100 dan nilai terendah adalah 0, maka selisih antara nilai tertinggi

dengan nilai terendah adalah 100, sehingga diperoleh:

Skor = nilai terendah+%(nilai tertinggi–nilai terendah)

Tabel 3.17

Interval Skor Prestasi Belajar

Tingkat Penggunaan Kategori Kecenderungan

Variabel

0+(81%x100) = 81 Sangat Tinggi

0+(66%x100) = 66 Tinggi

0+(56%x100) = 56 Cukup Tinggi

0+(46%x100) = 46 Rendah

Dibawah 46 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

58

Tabel 3.18

Interval Skor Prestasi Belajar

Interval skor Keterangan

81-100 Sangat Tinggi

66-80 Tinggi

56-65 Cukup Tinggi

46-55 Rendah

0-45 Sangat Rendah

2. Pengujian Prasyarat Analisis

Uji Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan utuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas

berdasarkan uji normalitas bivariat. Ketentuannya yaitu jika nilai R square

> 0,8 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai R

square < 0,8 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

3. Pengujian Hipotesis

a. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

bidang studi akuntansi.

Ho1 : Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Ha1 : Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Uji hipotesis untuk variabel nomor 1 menggunakan korelasi Product

Moment pearson. Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variable

apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

59

Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Spearman

Rank.

Rumus Product Moment pearson menurut (Sujarweni, 2012:185)

sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

Σx = Total jumlah dari variabel X

Σy = Total jumlah dari variabel Y

Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X

Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y

Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan

variabel Y.

Berdasarkan nilai signifikansinya jika nilai sinifikansi < 0,05 maka

diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka ditolak.

b. Hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta

didik bidang studi akuntansi.

Ho2 : Tidak ada hubungan metode mengajar guru dengan prestasi

belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Ha2 : Ada hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar

peserta didik di SMK Negeri 1 Yogyakarta.

Uji hipotesis untuk variabel nomor 2 menggunakan korelasi Product

Moment pearson. Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variable

apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

60

Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Spearman

Rank.

Rumus Product Moment pearson menurut (Sujarweni,

2012:185)sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

Σx = Total jumlah dari variabel X

Σy = Total jumlah dari variabel Y

Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X

Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y

Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan

variabel Y.

Berdasarkan nilai signifikansinya jika nilai sinifikansi < 0,05 maka

diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

61

61

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Sekolah SMK Negeri 1 Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta beralamat di jalan Kemetiran Kidul 35

Yogyakarta, alamat lama jalan Kemetiran Kidul 47 Yogyakarta, lebih

dikenal dengan nama SMEA 2 Yogyakarta. SMK Negeri 1 Yogyakarta

merupakan salah satu Sekolah Menengah yang cukup tua di Indonesia

dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Banyak

lulusannya bekerja tersebar di berbagai bidang industri maupun

pemerintahan di wilayah Indonesia.

Gedungnya anggun dan berwibawa, dengan luas kurang lebih 3400

m2. Karena merupakan peninggalan sejarah yang dahulu adalah gedung

Sekolah Dasar milik Thiongha yang bernama SD “Chung Hua Tsung

Hui”, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui

peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan

sebagai cagar budaya.

SMK Negeri 1 Yogyakarta lahir tanggal 1 Agustus 1961 dengan

nama SMEA Yogyakarta, dengan lokasi di SMP Negeri 1, Jalan Cik

Ditiro, Yogyakarta masuk siang/sore. Di SMP Negeri 1 Jalan Cik Ditiro

berlangsung dari Agustus 1961 sampai dengan tahun 1974/1975. Untuk

selanjutnya mulai tahun 1975 sampai dengan tahun 1976 berlokasi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

62

62

Gowongan Kidul Masuk siang/sore. Sedangkan pagi hari untuk sekolah

SMEA 1 (sekarang SMK N 7). Baru mulai tahun ajaran 1976/1977

pindah lokasi ke Jalan kemetiran Kidul 47 Yogyakarta, (atau nomer 35

sekarang) sampai sekarang dengan nama SMK N 1 Yogyakarta.

Kepala Sekolah antara lain : Bapak sunarso (1961-1981), Bapak

Suparno (1981-1988), Bapak Salim (1988-1995), Bapak Sumartono

(1995-2002), Bapak Mursahid (Januari 2002-2004), Ibu Sri Indiyah

Purwaningsih (2004-2008), dan Ibu Nur Istriatmi (Januari 2008-Januari

2012), Bapak Drs. Rustamaji, M.Pd. (2012-2016) dan sekarang adalah

Dra. Darwestri (April 2016-sekarang).

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

1. Visi

“Terwujudnya insan pendidikan yang berkualitas berkarakter,

berakhlak dan berbudaya’’.

2. Misi

a. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO untuk meningkatkan

kualitas layanan jasa pendidikan.

b. Meningkatkan kemampuan pelaku pendidikan agar lebih

berkualitas, berkarakter, berakhlak dan berbudaya.

c. Mengembangkan lembaga pendidikan yang berkualitas aman dan

nyaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

63

d. Meningkatkan proses pembelajaran yang mengintegrasikan nilai

karakter, akhlak mulia dan budaya.

e. Menjalin hubungan yang baik dan sinergis dengan pihak lain

ditingkat regional maupun global.

f. Mengoptimalkan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.

g. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan bakat dan minat

peserta didik untuk meraih prestasi ditingkat regional maupun

global.

3. Tujuan

SMK Negeri 1 Yogyakarta Bidang Keahlian Bisnis dan

Manajemen merupakan bagian dari pendidikan menengah dalam

Sistem Pendidikan Nasional bertujuan:

a. Menciptakan struktur organisasi dan analisis tugas yang

proporsional untuk menumbuhkan etos kerja tinggi.

b. Menyiapkan pesertadidik yang kompeten dan profesional untuk

memasuki lapangan kerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi, berwirausaha.

c. Menciptakan situasi pembelajaran berbasis TIK, sehingga

tercipta pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.

d. Meningkatkan kedisiplinan melalui pembiasaan tertib berlalu

lintas.

e. Meningkatkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri

yang relevan untuk menjadi institusi pasangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

64

f. Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.

g. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan melalui kegiatan

Bisnis Center (Business Centre).

h. Melaksanakan kegiatan sekolah berdasarkan nilai-nilai budaya,

iman dan taqwa.

4. Nilai

a. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

d. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

65

e. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan, tugas, dan menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

f. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil dari sesuatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,

dilihat, dan didengar.

j. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

66

k. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

l. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

n. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

o. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan

pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

67

q. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat. Lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa.

5. Moto

Moto SMK Negeri 1 Yogyakarta adalah “LEAD YOU TO THE

BRIGHTNESS”.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah

Kurikulum. Kurikulum menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Perkembangan zaman dan teknologi menuntut pendidikan di

Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif

dan inovatif. Oleh karena itu, Indonesia mengimplementasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

68

kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter (competency and

character based kurikulum) untuk mengantisipasi era globalisasi dan

pasar bebas yang diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti

terhadap pemecahan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam

bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui proses

pendidikan yang menarik dan kontekstual, serta evaluasi yang otentik,

utuh dan menyeluruh. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.

Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 1 Yogyakarta adalah

Kurikulum 2013 revisi untuk kelas X, Kurikulum 2013 untuk kelas XI

dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk kelas

XII.

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Yogyakarta

1. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Yogyakarta

Sekolah adalah suatu susunan komponen-komponen atau

unit-unit sebuah organisasi. Struktur organisasi sekolah

menunjukkan adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau

kegiatan-kegiatan yang berbeda di koordinasikan.

Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis,

tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi

sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah tersebut. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

69

struktur organisasi sekolah terlihat hubungan dan mekanisme kerja

antara kepala sekolah serta pihak lainnya di luar sekolah.

Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiata-kegiatan

yang terarah memerlukan penekatan pengadministrasian yang

efektif dan efisien, yaitu:

a. Berorientasi kepada tujuan, yaitu berarti bahwa administrasi

sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

b. Berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga, dana,

dan sarana) serta tepat guna dan hasil guna.

c. Mekanisme pengelolaan sekolah meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan

administrasi sekolah harus secara sistematis dan terpadu.

2. Wewenang, dan Tanggung Jawab

a. Kepala Sekolah

Struktur organisasi disusun bertujuan supaya tata kerja dan

pengelolaan sekolah menjadi jelas dan bisa berjalan dengan baik,

sehingga sekolah dapat melakukan tugasnya secara terencana,

terarah, teratur dan sistematis. Dalam hal ini SMK Negeri 1

Yogyakarta dipimpin oleh Ibu Dra. Darwestri yang dibantu oleh

beberapa wakil kepala sekolah dan beberapa koordinator. Kepala

sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekola dan pimpinan

tertinggi dalam melaksanakan tugasnya.

b. Wakil Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

70

Di SMK Negeri 1 Yogyakarta, kepala sekolah dibantu oleh

beberapa wakil kepala sekolah dan beberapa koordinator, yaitu

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana, Wakil Kepala

Sekolah Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Urusan

Hubungan Masyarakat, Wakil Kepala Sekolah Urusan Tata

Usaha. Secara umum tugas dan fungsi wakil kepala sekolah

adalah membantu kepala sekolah dalam berbagai kegiatan,

seperti menyusun program kegiatan dan pelaksanaan program,

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan,

penilaian dan pelaporan.

c. Wali Kelas

Jabatan dan tugas wali kelas adalah jabatan yang sangat

penting dalam peningkatan gairah belajar kelas. Wali kelas

adalah guru yang membantu kepala sekolah dalam membimbing

peserta didik dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer

dan motivator untuk membangkitkan gairah/minat peserta didik.

Selain itu wali kelas merupakan guru yang paling dekat

hubungannya dengan seluruh peserta didik yang ada dikelas

bersangkutan. Hubungan tersebut tidak hanya sebatas hubungan

antara guru dan peserta didik semata, namun, sampai pada

hubungan dengan orangtua atau wali semua peserta didik yang

ada di kelas. Tugas pokok dan fungsi wali kelas yaitu sebagai

pengelola kelas, menyelenggarakan administrasi kelas meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

71

(denah tempat duduk peserta didik, papan absen peserta didik,

daftar pelajaran di kelas, daftar piket kelas, struktur organisasi

pengurus kelas, tata tertib peserta didik di kelas, buku rapor), dan

membantu BK dalam membimbing serta membantu peserta didik

memenuhi kebutuhannya untuk meningkatkan prestasi dan minat

belajar peserta didik.

d. Guru Mata Pelajaran

SMK Negeri 1 Yogyakarta memiliki 47 guru yang

mengampu mata pelajaran yang berbeda-beda. Guru bertanggung

jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas pokok

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Selain bertugas

sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan

secara bergantian bertugas piket. Guru secara terjadwal piket di

lobby, sapa pagi, dan presensi setiap kelas.

e. Guru Bimbingan dan Konseling

Tugas-tugas bimbingan dan konseling yaitu merencanakan

program bimbingan bersama Kepala Sekolah, melaksanakan

program-program bimbingan sesuai dengan kebijakan sekolah,

bekerja sama dengan guru dan staf sekolah dalam melaksanakan

program pendidikan di sekolah, melaksanakan program

bimbingan dan konseling di samping tugas sebagai guru. Selain

itu tugas dan tanggung jawab guru bimbingan konseling meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

72

perkembangan diri peserta didik, bakat dan minat peserta didik

serta perkembangan kepribadian peserta didik.

f. Karyawan Tata Usaha (TU)

Karyawan tata usaha memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

menyusun administrasi sekolah, menyusun administrasi

kepegawaian, menjaga inventaris barang dan logistik, menyusun

administrasi sekolah, menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

dan pengurusan ketatausahaan serta bertugas sebagai operator

sekolah.

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Negeri 1

Yogyakarta

SMK Negeri 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2017/2018

memiliki sumber daya manusia yang unggul dan kompeten dengan

jabatan dan tugas masing-masing. Jumlah seluruh personil SMK Negeri

1 Yogyakarta adalah sebanyak 63 orang, yang terdiri atas seorang kepala

sekolah, 47 guru dan 15 tenaga administrasi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

73

73

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2018 sampai

Bulan Oktober 2018 di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Objek dalam

penelitian ini adalah hubungan motivasi belajar dan metode mengajar

guru dengan prestasi belajar peserta didik bidang studi akuntansi. Sampel

dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan XII SMK Negeri

1 Yogyakarta yang berjumlah 126 peserta didik. Peneliti menyebarkan

kuesioner sebanyak 126 dan kuesioner yang diambil kembali sebanyak

126. Berikut ini akan disajikan deskripsi responden berdasarkan hasil

penelitian:

1. Deskripsi Responden Penelitian

Tabel 5.1

Data Jumlah Peserta Didik

No Kelas Jumlah Peserta Didik

1 XI Akuntansi 1 32

2 XI Akuntansi 2 32

3 XII Akuntansi 1 31

4 XII Akuntansi 2 31

Jumlah 126

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 5.1 menunjukan bahwa jumlah peserta didik yang menjadi

responden 126 peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

74

74

2. Deskripsi Variabel

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti

berjumlah 3 variabel, yaitu motivasi belajar, metode mengajar guru

dan prestasi belajar peserta didik. Variabel-variabel tersebut akan

dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.

a. Motivasi Belajar

Untuk mengetahui persepsi peserta didik tentang motivasi

Belajar maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II (PAP

II). Variabel motivasi belajar dalam menghadapi penilaian diukur

dengan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan sehingga skor

tertinggi yang mungkin dicapai adalah 15 x 5 = 75, dan skor

terendah yang mungkin dicapai adalah 15 x 1 = 15. Perhitungan

rentang skor untuk kategorisasi variabel motivasi belajar dalam

menghadapi penilaian adalah sebagai berikut.

15 + (81%(75-15)) = 63,6 =64

15 + (66%(75-15)) = 54,6 = 55

15 + (56%(75-15)) = 48,6 = 49

15 + (46%(75-15)) = 42,6 = 43

15+ (0%(75-15)) = 15

Distribusi frekuensi dan kategori peserta didik dalam menghadapi

penilaian untuk peserta didik disajikan pada Tabel 5.2. berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

75

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar

Interval Frekuensi Persentase Kategori

55 – 63 61 48,4% Sangat Tinggi

55 – 75 51 40,5% Tinggi

49 – 54 11 8,7% Cukup

43 – 48 2 1,6% Rendah

15 – 42 1 0,8% Sangat Rendah

Jumlah 126 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa 126 peserta didik yang

memiliki motivasi dengan persentase 48,4% termasuk kategori

sangat tinggi, persetase 40,5% termasuk kategori tinggi, persetase

8,7% termasuk kategori cukup, persentase 1,6% termasuk

kategori rendah, dan persentase 0,8% termasuk kategori sangat

rendah.

b. Metode Mengajar Guru

Untuk mengetahui persepsi peserta didik tentang metode

mengajar guru maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan

II (PAP II). Variabel perhatian orangtua dalam menghadapi

penilaian diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 11 pernyataan

sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 11 x 5 = 55,

dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 11 x 1 = 11.

Perhitungan rentang skor untuk kategorisasi variabel metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

76

mengajar guru dalam menghadapi penilaian adalah sebagai

berikut.

11 + (81%(55-11)) = 46,6 = 47

11 + (66%(55-11)) = 40,04 = 40

11 + (56%(55-11)) =35, 64 = 36

11 + (46%(55-11)) = 31,24 = 31

11 + (0%(55-11)) = 11

Distribusi frekuensi dan kategori peserta didik dalam menghadapi

penilaian untuk peserta didik disajikan pada Tabel 5.3 berikut.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Metode Mengajar Guru

Interval Frekuensi Persentase Kategori

47 - 55 14 11,1% Sangat Tinggi

40 – 46 42 33,3% Tinggi

36 – 39 45 35,7% Cukup

31 - 35 23 18,2% Rendah

11 – 30 2 1,7% Sangat Rendah

Jumlah 126 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 126 peserta didik yang

memiliki metode mengajar guru dengan persetase 11,1%

termasuk kategori sangat tinggi, persentase 33,3% termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

77

kategori tinggi, persentase 18,2% termasuk kategori cukup,

persetase 11,1% termasuk kategori rendah, dan persentase 1,7%

termasuk kategori sangat rendah.

c. Prestasi Belajar

Nilai tertinggi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta

didik adalah 100 dan nilai terendah adalah 0, maka selisih antara

nilai tertinggi dengan nilai terendah adalah 100, sehingga

diperoleh:

(81%(100-0)) = 81

(66%(100-0)) = 66

(56%(100-0)) = 56

(46%(100-0)) = 46

(0%(100-0)) = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

78

Tabel 5.4

Interval Skor Prestasi Belajar

Interval Frekuensi Persentase Kategori

81 – 100 69 54,8% Sangat Tinggi

66 – 80 57 45,2% Tinggi

56 – 65 0 0% Cukup

46 – 55 0 0% Rendah

0 – 45 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 126 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 120 peserta didik yang

memiliki prestasi belajar dengan persentase 54,8% termasuk

kategori sangat tinggi, persentase 45,2% termasuk kategori

tinggi, persentase 0% termasuk kategori cukup, persentase 0%

termasuk rendah, dan persentase 0% termasuk sangat rendah.

B. Pengujian prasyarat Analisis Data

Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas

bivariat dengan rumus Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program

SPSS versi 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

79

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5

Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar dan Prestasi

Belajar Peserta Didik

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .618 200.625 1 124 .000 .033 .018

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa nilai R Square sebesar

0,618. Oleh karena nilai signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6

Hasil Uji Normalitas Variabel Metode Mengajar Guru dan Prestasi

Belajar Peserta Didik

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .638 218.164 1 124 .000 .033 .018

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,638.

Oleh karena nilai signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data tersebut berdistribusi tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

80

C. Pengujian Hipotesis

Oleh karena dalam pengujian prasyarat analisis, disimpulkan bahwa

distribusi data untuk variabel perhatian orangtua dan prestasi belajar

berdistribusi tidak normal, maka teknik pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan Korelasi Spearman.

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik

a. Rumusan Hipotesis

H01 = Tidak ada hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar peserta didik

Ha1 = Ada hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar peserta didik

Hasil pengujian hipotesis

Tabel 5.7

Hasil Uji Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Belajar Peserta Didik

Correlations

motivasibelajar prestasibelajar

Spearman's rho Motivasibelajar Correlation Coefficient 1.000 -.176*

Sig. (2-tailed) . .049

N 126 126

Prestasibelajar Correlation Coefficient -.176* 1.000

Sig. (2-tailed) .049 .

N 126 126

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 5.7 menunjukan bahwa nilai korelasi koefisien sebesar (-) 0,176.

Tanda negatif menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

81

prestasi belajar peserta didik mempunyai korelasi negatif. Berdasarkan uraian di

atas motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar peserta didik mempunyai

keeratan korelasi yang sangat lemah karena berada di interval 0,00-0,19. Nilai

Sig.(2-tailed) untuk motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar peserta didik

sebesar 0,049. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari α = 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis pertama H01 ditolak dan Ha1 diterima

yang artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa

dengan prestasi belajar peserta didik.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik

a. Rumusan Hipotesis

H02 = Tidak ada hubungan metode mengajar guru belajar dengan prestasi

belajar peserta didik

Ha2 = Ada hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta

didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

82

b. Hasil pengujian hipotesis

Tabel 5.8

Hasil Uji Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan

Prestasi Belajar Peserta Didik

Correlations

metodemengajar prestasibelajar

Spearman's rho metodemengajar Correlation Coefficient

1.000 -.134

Sig. (2-tailed) . .136

N 126 126

prestasibelajar Correlation Coefficient

-.134 1.000

Sig. (2-tailed) .136 .

N 126 126

Tabel 5.8 menunjukan bahwa nilai korelasi koefisien sebesar (-) 0,134.

Tanda negatif menunjukkan bahwa hubungan metode mengajar guru dengan

prestasi belajar peserta didik mempunyai korelasi positif. Berdasarkan uraian di atas

metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik mempunyai keeratan

korelasi yang sangat lemah karena berada di interval 0,00-0,19. Nilai Sig.(2-tailed)

untuk metode mengajar guru dengan prestasi belajar peserta didik sebesar 0,136.

Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

hasil pengujian hipotesis pertama H01 diterima dan Ha1 ditolak yang artinya tidak

terdapat hubungan positif dan signifikan antara metode mengajar guru dengan

prestasi belajar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

83

D. Pembahasan

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik Bidang Studi Akuntansi

Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua hasil anilisis yang

telah diuji memiliki hubungan yang negatif dan signifikan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik dengan

r = (-) 0,176 dan probabilitas Sig.(2-tailed) = 0,049.

Menurut Clayton Alderfer (2004:42) motivasi belajar adalah

kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang

didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar

sebaik mungkin. Jadi motivasi belajar adalah suatu dorongan

internal dan eksernal yang menyebabkan seseorang atau individu

dapat bertindak untuk mencapai tujuan dalam belajar, sehingga

dapat memperoleh prestasi yang baik.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

peserta didik. Hal ini terjadi karena lemahnya motivasi belajar yang

dimiliki peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar.

Berdasarakan hasil penelitianyang telah dialakukan dengan

penyajian data dan analisis data perlu ditingkatkan kembali dengan

bukti empiris dan tinjauan teoritis. Peneliti menduga bahwa terdapat

faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi pencapaian prestasi

belajar peserta didik. Berdasarkan penelitian ini walaupun tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

84

hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar diharapkan

peserta didik tetap memiliki motivasi belajar yang baik sehingga

prestasinya dapat meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Maria Cristina Stefani T Wea (2017,viii) yang menemukan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar, kebiasaan belajar, fasilitas belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan

2014/2015. Fransisca Ayu Cinthia Dewi (2006,viii) menemukan

bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta.

Demikian juga dengan Lia Fatra (2013,v) menemukan bahwa tidak

terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP N

2 tentang Tahun Ajaran 2012-2013. Meskipun penemuan saya

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perhatian

orangtua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik

bidang studi akuntansi namun penelitian yang dilakukan oleh Riana

Dwi Putra (2016,1) menemukan bahwa terdapat hubungan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar menulis siswa kelas x SMA,

serta dalam penelitian yang dilakukan oleh Anshori Amin (2008,xv)

juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

85

motivasi belajar dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

siswa kelas II SMP Wahid Hasyim Malang.

2. Hubungan Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar

Peserta Didik Bidang Studi Akuntasi

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

positif dan signifikan antara metode mengajar guru dengan prestasi

belajar peserta didik dengan r = (-) 0,134 dan probabilitas Sig.(2-

tailed) = 0,136. Distribusi frekuensi motivasi belajar dengan

persentase 54,17% termasuk kategori sangat tinggi, sedangkan skor

prestasi belajar pada persentase 84,4% termasuk kategori tinggi.

Menurut Dra Elida Prayitno (1989: 109) metode mengajar yang

dapat melibatkan sepenuhnya siswa didalam belajar ialah apabila

metode mengajar itu dapat melibatkan siswa secara kuantitatif

maupun kualitatif dalam proses belajar. Metode mengajar adalah

cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan

siswa pada saat belangsungnya pengajaran (Sudjana, 1987:76).

Metode mengajar merupakan salah satu komponen penting dalam

pembelajaran, kegiatan yang menghasilkan interaksi unsur - unsur

manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah prestasi

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

86

Hasil penelitian ini tidak memiliki hubungan positif dan

signifikan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar

peserta didik. Hal ini terjadi karena metode mengajar yang dipakai

oleh para guru kurang bervariasi sehingga tidak mempengaruhi

prestasi belajar dan membuat prestasi belajar siswa tidak dapat

meningkat. Hasil penelitian ini perlu digali lebih lanjut dikarenakan

bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan teoritis. Peneliti

menduga bahwa terdapat faktor lain yang lebih dominan

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar peserta didik.

Berdasarkan penelitian ini walaupun tidak ada hubungan antara

metode mengajar guru dengan prestasi belajar namun sangat

diharapkan peserta didik tetap memiliki perhatian yang baik dengan

para guru dan para guru harus mengganti metode mengajar sehingga

prestasi belajar siswa dapat meningkat dari yang sebelumnya.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Siti Nur ‘Azizah (2009:77) yang menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan positif yang signifikan antara metode mengajar guru

dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam anak. Meskipun

penemuan saya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

metode mengajar guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

peserta didik bidang studi akuntansi namun penelitian yang

dilakukan oleh Andi Sri Kusumadewi (2015:136) menyatakan

bahwa tidak terdapat hubungan antara metode mengajar guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

87

dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS, di SMKN 6 Manado

Tahun Ajaran 2015/2016. Demikian juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fandy Pradibyo (2015:66) menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan antara metode mengajar guru terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMK Negeri 1 Palangkaraya.

Tahun Ajaran 2015/2016. Welldan Thosiro (2013:134) menyatakan

bahwa ttidak adanya hubungan yang positif antara metode mengajar

guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2

Depansar Tahun Ajaran 2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

88

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai hubungan motivasi belajar dan metode mengajar guru dengan

prestasi belajar peserta didik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut.

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar peserta didik yang dibuktikan dengan nilai

korelasi spearman = (-) 0,176 dan probabilitas Sig.(2-tailed) =

0,049.

2. Tidak ada hubungan signifikan antara metode mengajar guru dengan

prestasi belajar peserta didik yang dibuktikan dengan nilai korelasi

spearman = (-) 0,134 dan probabilitas Sig.(2-tailed) = 0,136.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

89

89

B. Keterbatasan

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyajian data ini masih banyak

keterbatasan meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Beberapa

keterbatasan penulis sebagai berikut.

1. Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari responden

dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak menjawab

berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini belum memberikan

gambaran yang sebenarnya karena tidak sedikit dari peserta didik mengisi banyak

haknya sekedar mengisi bukan dicermati terlebih dahulu pernyataan kuesioner yang

diberikan.

2. Kemungkinan responden memiliki pemahaman yang berbeda dengan yang

diharapkan oleh peneliti.

3. Peneliti telah berusaha menyusun kuesioner dengan benar untuk menghasilkan

kuesioner yang memiliki validitas isi, namun demikian karena keterbatasan

kemampuan peneliti bahwa kuesioner belum memiliki kualitas yang baik sebagai

alat pengumpulan data yang baik.

4. Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik,

tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi dua faktor saja yaitu, motivasi belajar

dan metode mengajar guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

90

90

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Bagi Guru

Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, adanya motivasi

juga dapat mendorong semangat belajar dan juga sebaliknya kurangnya motivasi dapat

menyebabkan lemahnya semangat belajar peserta didik. Seorang peserta didik yang

belajar tanpa adanya motivasi atau kurangnya motivasi, tidak akan berhasil dengan

maksimal. Walaupun hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan yang

positif dan signifikan antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar, akan

tetapi berbagai teori mendukung bahwa motivasi belajar berkaitan erat dengan

pencapaian prestasi belajar. Oleh karena itu guru disarankan dapat membantu peserta

didik dalam meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik.

2. Bagi Sekolah

Metode mengajar guru sangat berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi

peserta didik. Dengan adanya metode mengajar guru yang optimal membuat semangat

peserta didik dalam belajar. Walaupun hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya

hubungan yang positif dan signifikan antara variabel metode mengajar guru dengan

prestasi belajar, akan tetapi berbagai teori mendukung bahwa metode mengajar guru

berkaitan erat dengan pencapaian prestasi peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu,

disarankan kepada kepala sekolah untuk dan para dewan guru agar pada saat

pelaksanaan proses pembelajaran dapat menggunakan metode-metode yang berfariasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

91

91

dan menarik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan tujuan

membuat prestasi belajar yang awalnya kurang memuaskan menjadi memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

92

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sadirman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Anurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Arum, Tyas. (2009). Metode

Mengajar Guru terhadap Proses Belajar Siswa Kelas IV SDN Kaliharjo

Kecamatan Kali Gesing Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi.

UNS

Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta:

Rineka Cipta

________________. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

‘Azizah, Siti Nur. 2009. Hubungan Antara Metode Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMPN 2 Temon Kulon Progo Tahun Pelajaran

2008/2009. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Arifin, Zaenal. 1991. Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa. Bandung. Alfabeta.

Asmara. 2009. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Edisi revisi. Jakarata. Rineka Cipta.

Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media

Cahyani, Dwi. (2014). Hubungan Motivasi Belajar dan Metode Mengajar Guru degan

Kesiapan Belajar Siswa Kelas V SDN di Gugus II Kecamatan Gulur Kulon Progo.

Yogyakarta: UNY

Chasiyah, Chadidjah, & Legowo, Edy (2009). Perkembangan Peserta Didik. Sukarta: UNS

Press

Dakir. (1993). Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

93

Dalyono.M. 2001. Motivasi Belajar dan Metode Mengajar Guru. Jakarta. PT Bumi Aksara

Dewi, Fransisca Ayu Cinthia. 2017. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar

Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Studi Kasus Pada Siswa 7 Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Fasti Rola. dan Widiastuti 2007. Motivasi Belajar. Jakarta. Pustaka Setia.

Fatra, Lia. 2013. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada

Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2012-2013.

Skripsi.Salatiga:Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas kristen satya wacana.

Handayani, Rita. 2010. Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa

Kelas X dan XI IPS SMA N 1 Minggir Sleman Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Handoko, Martin. (2010). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Kusumadewi, Andi Sri (2015:136) Hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar

siswa kelas XI IPS, di SMKN 6 Manado Tahun Ajaran 2015/2016.

Masijo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Mawarsih, Siska Eko. (2013). Metode Mengajar Guru dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Pradibyo, Fandy (2015) Hubungan antara metode mengajar guru terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS SMK Negeri 1 Palangkaraya.

Prayitno, Elida (1989) Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

94

Purwanto, Ngalim. 2003. Motivasi Belajar Siswa. Yogyakarta: BPFE.

Premastuti, Natalina. (2014). Modul Pengolahan Data Elektron

Fasti Rola. dan Widiastuti 2007. Motivasi Belajar. Jakarta. Pustaka Setia.

Sardiman. (2012). Internet & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Satriya, Proklamandika Ari. 2015. Hubungan Antara Metode mengajar Guru Dan Motivasi

Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Srandakan Bantul Tahun

Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI

Yogyakarta.

Siagian. 2004. Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2015. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 2005. Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar. Jakarta. Kencana Prenada

Media.

Thosiro, Welldan 2013:134 hubungan metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa kelas

XI IPS di SMA Negeri 2 Depansar Tahun Ajaran 2013/2014.

Uno, Hamzah B. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset

Wea, Maria Christina Stefani T. 2017. Hubungan Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar, dan

Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2014/2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Woodworth dan Marquis. 1986. Motivasi Belajar dan Metode Mengajar. Yogyakarta. Ar- Ruzz

Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

95

Lampiran: I Kuisioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU

DENGAN PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Auko Thinus Wapay

NIM : 141334095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

96

Hal : Permohonan kesediaan menjadi responden

Kepada

Yth. Peserta Didik Kelas XI dan XII

di SMK Negeri 1 Yogyakarta

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi BKK Pendidikan

Akuntansi bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan topik Hubungan Antara

Motivasi Belajar dan Metode Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Peserta

Didik Bidang Studi Akuntansi. Kegiatan ini disusun dalam rangka persiapan

penyusunan skripsi. Saya meminta kesediaan dan bantuan saudara untuk mengisi

kuesioner penelitian ini berdasarkan perasaan, pemikiran, pengalaman, dan keadaan

yang sebenarnya. Jawablah semua pertanyaan ini dengan sejujurnya, karena saya

sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan saudara.

Jawaban yang saudara berikan tidak akan dinilai benar atau salah. Semua

jawaban saudara akan sepenuhnya dirahasiakan dan hanya digunakan untuk menunjang

penyusunan skripsi dan bukan untuk hal yang lain.

Demikian permohonan yang saya sampaikan, atas ketersediaan waktu saudara

untuk mengisi kuesioner, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Auko Thinus Wapay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

97

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Angket ini berisi 30 item pertanyaan tentang motivasi belajar dan peran orang tua.

Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut, kemudian tuliskan skor pada setiap

item pernyataan pada kolom yang sudah disediakan dengan pilihan jawaban sebagai

berikut :

Untuk Item Positif

RENTAN SKOR JAWABAN

1 5

Sangat Tidak Setuju Setuju

Untuk Item Negatif

RENTAN SKOR JAWABAN

5 1

Sangat Tidak Setuju Setuju

IDENTITAS DIRI RESPONDEN

Nama Lengkap : ..........................................................................................

Kelas : ..........................................................................................

Jurusan : ..........................................................................................

A. VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Pernyataan

Skor

(1-5)

1. Saya merasa senang apabila memperoleh nilai yang bagus

2. Saya akan lebih semangat belajar setelah mendapat nilai

ujian yang baik

3. Saya akan rajin belajar apabila diberi hadiah oleh orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

98

No. Pernyataan

Skor

(1-5)

4. Saya akan bersaing dengan teman saya untuk memperoleh

prestasi yang baik

5. Saya merasa tertantang ketika ada teman mengajak

berkompetisi dalam hal belajar

6. Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7. Saya akan belajar dengan bersungguh-sungguh ketika

akan menghadapi ulangan

8. Saya akan lebih bersemangat dalam belajar apabila

mengetahui mendapat nilai yang bagus

9. Saya akan merasa minder ketika mendapat nilai yang jelek

10.

Saya merasa senang apabila dipuji oleh guru karena

mendapat nilai ujian yang baik

11. Saya memiliki hasrat untuk belajar yang tinggi

12. Saya akan belajar apabila disuruh orangtua atau guru

13. Saya belajar untuk menggapai cita-cita

14. Saya tidak mampu mengerjakan tugas dari guru dengan

baik

15. Saya lebih nyaman belajar di perpustakaan

16. Saya merasa terbantu saat mengerjakan tugas karena

materi yang disampaikan oleh guru sesuai dengan

kebutuhan siswa

17. Saya senang apabila metode mengajar guru bervariasi

B. Variabel Metode Mengajar Guru

1. Dengan metode ceramah saya dapat menguasai materi

dalam proses pembelajaran

2. Saya tidak dapat menguasai materi dalam proses

pembelajaran apabila guru menggunakan metode ceramah

3. Guru memberikan nasihat agar saya dapat belajar dan

memperoleh nilai dengan baik

4. Guru menyuruh kami untuk mengerjakan tugas dalam

kelompok

5. Guru memberikan motivasi untuk lebih giat belajar ketika

saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan

6. Guru tidak menegur saya ketika tidak mengerjakan tugas

dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

99

7. Guru tidak menegur ketika saya makan dikelas pada saat

jam pelajaran

8. Saya dapat menguasai materi dengan baik dan benar pada

saat ceramah dan berdiskusi dan tanya jawab

9. Saya tidak dapat menguasai materi pada saat proses

pembelajaran apabila tidak ada latihan soal

10. Saya dapat mengusai materi dengan baik pada saat

mengunjungi obyek wisata dan menambah wawasan baru.

11. Saya tidak merasa nyaman apabila belajar diluar kelas dan

mengunjungi obyek wisata

12. Saya lebih nyaman apabila belajar sambil praktek diluar

lapangan

13. Saya tidak merasa tertantang ketika diajak belajar dengan

sambil praktek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

100

Lampiran II Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

101

Lampiran III Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

105

Lampiran IV Data Responden Penelitian

1. Variabel Motivasi Belajar

No.

Responden

No. Item Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 4 58 90

2 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 67 80

3 5 5 3 5 5 3 4 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 61 86

4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 51 95

5 5 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 58 86

6 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 67 80

7 5 5 3 5 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 5 5 5 65 77

8 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 69 91

9 5 3 1 2 4 4 5 3 2 2 3 5 4 5 3 5 3 51 78

10 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 55 78

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 72 75

12 5 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 5 4 52 80

13 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4 62 80

14 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 53 85

15 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 55 91

16 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 68 81

17 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 5 5 59 75

18 5 3 4 4 5 5 5 4 2 4 5 4 5 5 5 5 3 65 88

19 5 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 56 92

20 5 4 5 4 3 4 4 5 2 4 3 3 3 2 5 5 4 56 78

21 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 69 88

22 5 4 4 4 3 5 4 4 3 2 3 5 4 3 3 5 4 56 77

23 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 60 76

24 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 69 75

25 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 65 75

26 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 66 80

27 5 5 3 2 3 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 60 88

28 5 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3 5 5 4 59 83

29 5 5 5 5 3 3 3 5 2 5 5 4 3 3 5 5 5 61 78

30 5 5 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 56 75

31 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 53 75

32 5 5 4 5 4 3 4 5 3 5 3 5 3 4 5 5 5 63 82

33 5 5 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 62 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

106

34 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 56 75

35 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3 4 5 4 62 75

36 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 66 75

37 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 65 75

38 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 42 75

39 5 5 1 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 65 75

40 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 69 75

41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 71 75

42 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 3 4 3 4 5 5 4 62 75

43 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 66 75

44 5 4 2 4 3 4 5 3 2 2 4 5 5 4 4 5 4 56 75

45 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 70 75

46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 72 75

47 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 69 75

48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 74 75

49 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 2 4 5 5 62 75

50 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 61 75

51 5 5 2 4 3 2 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 60 75

52 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 69 75

53 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 58 75

54 5 5 2 3 2 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 5 5 58 75

55 5 5 3 4 3 5 5 5 2 3 4 5 5 5 5 5 5 64 75

56 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 68 75

57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 75

58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 72 75

59 4 5 3 5 4 4 4 4 2 3 4 5 3 4 5 4 5 59 75

60 5 5 3 4 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 5 5 5 61 75

61 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 5 5 67 75

62 5 5 4 5 2 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 65 75

63 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 67 75

64 5 5 3 3 3 3 5 5 3 5 3 3 3 5 5 5 5 59 75

65 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 4 62 75

66 4 3 4 3 2 1 5 4 1 4 1 3 3 3 4 4 3 45 83

67 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70 88

68 5 3 2 4 5 5 5 4 2 4 3 3 5 3 5 5 3 58 90

69 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70 93

70 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 3 54 94

71 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 68 91

72 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 68 87

73 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

107

74 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 65 93

75 5 4 3 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 64 88

76 5 4 3 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 64 97

77 5 4 3 5 4 3 5 5 4 4 5 3 3 3 5 5 4 61 88

78 5 5 3 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 4 4 5 5 62 94

79 5 2 1 5 5 4 5 5 3 3 4 5 5 3 5 5 2 60 93

80 5 5 3 2 2 3 4 5 4 3 2 4 4 3 5 5 5 54 93

81 5 5 3 2 2 3 4 5 4 3 2 5 4 3 5 5 5 55 92

82 5 3 5 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 5 3 49 93

83 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 64 92

84 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 65 94

85 5 4 3 5 4 3 5 5 2 4 3 4 5 3 5 5 4 60 93

86 5 5 3 5 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 65 95

87 5 5 3 3 4 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 64 93

88 4 4 2 3 3 4 4 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 55 92

89 5 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 64 80

90 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 67 95

91 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 67 78

92 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 68 93

93 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 5 5 5 61 79

94 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 57 95

95 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 59 93

96 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 64 80

97 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 5 66 87

98 5 5 4 4 3 3 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 65 82

99 5 5 3 4 5 3 5 5 5 4 3 5 5 3 4 5 5 64 87

100 5 5 5 5 3 3 4 5 3 5 4 4 5 3 4 5 5 63 87

101 5 5 3 5 4 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 67 88

102 5 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 5 4 52 75

103 5 5 5 3 4 2 4 5 3 5 3 4 5 2 2 5 5 57 88

104 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 53 75

105 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 48 80

106 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 62 86

107 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 67 89

108 5 5 3 3 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 5 5 5 57 89

109 5 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 2 5 3 4 5 4 55 84

110 5 5 1 5 5 1 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 62 91

111 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 70 81

112 5 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 5 5 2 49 92

113 5 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 5 5 2 49 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

108

114 5 5 3 5 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 5 5 5 53 93

115 5 5 3 5 3 2 3 2 3 3 4 4 5 3 5 5 5 55 76

116 5 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 5 5 2 50 88

117 5 4 2 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 3 5 5 4 59 91

118 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 70 75

119 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 69 82

120 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 68 93

121 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 62 85

122 4 5 3 4 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 5 4 5 54 75

123 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 63 89

124 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 59 90

125 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 75

126 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 5 63 75

2. Variabel Metode Mengajar Guru

No.

Responden

No. Item Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 4 4 5 5 3 3 3 3 5 3 5 5 3 51 90

2 3 3 5 5 5 3 2 3 3 3 5 3 3 46 80

3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 47 86

4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 38 95

5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 58 86

6 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 5 3 4 48 80

7 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 5 4 55 77

8 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 2 44 91

9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 5 2 40 78

10 3 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 2 53 78

11 3 3 5 4 4 3 1 3 4 3 4 4 2 43 75

12 3 3 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 2 46 80

13 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 38 80

14 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 5 3 40 85

15 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 5 3 40 91

16 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 5 5 3 41 81

17 2 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 5 3 43 75

18 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 5 4 42 88

19 3 2 5 3 5 4 2 4 5 4 3 5 4 49 92

20 5 5 5 5 5 4 3 1 5 4 3 1 3 49 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

109

21 2 2 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 39 88

22 4 4 2 5 4 3 3 3 2 3 4 5 3 45 77

23 3 3 5 5 5 3 4 3 4 3 5 5 4 52 76

24 3 3 5 5 5 3 4 3 4 3 5 5 3 51 75

25 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 4 5 4 41 75

26 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 5 44 80

27 2 2 5 3 5 2 4 2 4 2 3 5 5 44 88

28 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 39 83

29 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 49 78

30 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 54 75

31 3 3 5 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 51 75

32 3 3 5 5 5 5 3 1 4 3 5 5 2 49 82

33 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 42 75

34 3 3 3 3 1 3 3 3 4 5 3 4 3 41 75

35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 42 75

36 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 43 75

37 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 44 75

38 3 3 5 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 45 75

39 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 44 75

40 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 55 75

41 2 2 2 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 50 75

42 2 2 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 54 75

43 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 45 75

44 5 5 2 4 5 3 5 3 4 4 4 4 3 51 75

45 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 42 75

46 2 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 2 55 75

47 2 2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 53 75

48 3 3 2 4 3 4 5 3 1 3 4 5 3 43 75

49 3 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 5 4 43 75

50 4 3 5 5 4 3 5 3 4 4 5 5 4 54 75

51 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 5 3 2 53 75

52 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 55 75

53 1 4 5 3 5 3 4 3 5 4 3 3 4 47 75

54 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 4 3 4 44 75

55 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 46 75

56 3 3 5 4 5 3 5 3 4 3 4 5 2 49 75

57 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 47 75

58 2 2 5 3 3 3 5 3 4 3 3 5 2 43 75

59 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 54 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

110

60 5 5 5 5 5 4 5 1 5 2 5 5 3 55 75

61 3 4 5 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 43 75

62 3 3 5 5 4 4 5 4 4 3 5 3 3 51 75

63 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 42 75

64 2 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 42 75

65 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 41 75

66 2 2 4 3 3 3 5 3 4 2 3 5 3 42 83

67 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 48 88

68 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3 54 90

69 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 56 93

70 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 4 43 94

71 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 45 91

72 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 38 87

73 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 48 89

74 1 1 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 48 93

75 2 2 5 3 3 4 4 4 5 4 3 2 3 44 88

76 3 3 4 4 4 3 3 3 3 5 4 5 4 48 97

77 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 2 58 88

78 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 2 56 94

79 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 2 47 93

80 3 3 4 3 4 3 3 3 5 3 3 4 4 45 93

81 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 5 1 45 92

82 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 43 93

83 2 2 3 1 2 3 4 3 4 4 1 5 3 37 92

84 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 50 94

85 3 3 5 3 4 3 4 3 2 4 3 5 4 46 93

86 3 3 5 3 4 4 3 4 2 5 3 4 4 47 95

87 2 5 5 5 2 3 4 3 5 4 5 5 3 51 93

88 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5 2 44 92

89 2 2 3 3 3 3 4 3 3 5 3 2 3 39 80

90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 42 95

91 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 3 46 78

92 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 44 93

93 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 45 79

94 2 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 40 95

95 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 1 42 93

96 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 43 80

97 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 44 87

98 5 5 3 2 3 5 4 5 4 4 2 4 4 50 82

99 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 38 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

111

100 3 3 5 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 47 87

101 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 2 47 88

102 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 40 75

103 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 3 43 88

104 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 50 75

105 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 61 80

106 2 2 3 3 4 3 5 3 2 3 3 4 2 39 86

107 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 40 89

108 3 3 3 3 3 2 5 2 3 3 3 3 3 39 89

109 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 42 84

110 4 4 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 57 91

111 2 2 4 4 4 2 2 2 4 3 4 4 3 40 81

112 4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 44 92

113 3 3 5 3 5 3 3 3 5 4 3 4 1 45 93

114 3 3 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 5 50 93

115 3 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 46 76

116 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 40 88

117 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 42 91

118 3 3 5 3 5 3 3 3 5 4 3 4 5 49 75

119 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 46 82

120 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 35 93

121 4 4 5 5 1 2 4 2 4 3 5 4 4 47 85

122 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 49 75

123 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 54 89

124 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 41 90

125 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 44 75

126 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 45 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

112

Lampiran: V Uji Validitas

a. Variabel Motivasi Belajar

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 63.45 41.782 .396 .302 .778 I_2 63.83 37.754 .561 .457 .761 I_3 64.76 39.619 .208 .301 .791 I_4 64.14 36.360 .613 .545 .755 I_5 64.42 37.230 .532 .491 .761 I_6 64.71 38.965 .352 .344 .776 I_7 63.94 39.706 .403 .404 .773 I_8 63.86 38.060 .555 .436 .762 I_9 64.64 38.135 .348 .236 .777 I_10 64.18 37.211 .562 .424 .760 I_11 64.58 36.746 .594 .447 .757 I_12 64.67 41.593 .136 .196 .790 i_13 64.35 40.907 .168 .192 .790 I_14 64.60 42.532 .049 .113 .796 I_15 64.97 42.725 .067 .188 .791 I_16 64.49 37.220 .512 .393 .763 I_17 63.80 39.532 .438 .359 .771

Hasil Uji Validitas

Motivasi Belajar Valid

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 56.78 40.798 .420 .235 .804 i_2 57.16 37.095 .541 .378 .790 i_3 58.10 38.999 .189 .280 .821 i_4 57.46 35.722 .594 .535 .785 i_5 57.76 36.199 .551 .486 .788 i_6 58.06 37.589 .397 .369 .800 i_7 57.28 38.602 .425 .410 .799 i_8 57.21 36.965 .557 .406 .789 i_9 57.98 37.287 .348 .240 .806 i_10 57.52 36.540 .541 .423 .789 i_11 57.90 35.991 .588 .433 .786 i_12 57.53 39.419 .270 .155 .808 i_13 57.66 39.843 .184 .167 .816 i_16 57.83 36.049 .545 .383 .789 i_17 57.13 38.928 .406 .329 .800

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

113

b. Metode Mengajar Guru

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 43.14 24.171 .436 .534 .697 i_2 42.96 23.910 .443 .533 .696 i_3 42.07 23.555 .445 .378 .695 i_4 42.22 23.502 .547 .950 .684 i_5 42.21 23.173 .501 .386 .687 i_6 42.71 24.753 .503 .600 .694 i_7 42.50 26.348 .153 .079 .733 i_8 42.82 25.430 .360 .590 .708 i_9 42.41 24.900 .339 .201 .709 i_10 42.66 27.107 .111 .119 .734 i_11 42.24 23.655 .529 .948 .686 i_12 41.98 26.032 .193 .148 .728 i_13 42.94 27.468 .036 .031 .746

Hasil Uji Validitas

Metode Mengajar Guru Valid

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 36.60 21.811 .441 .533 .737 i_2 36.41 21.492 .457 .531 .735 i_3 35.52 21.227 .449 .363 .736 i_4 35.67 21.085 .566 .949 .722 i_5 35.66 20.787 .515 .381 .727 i_6 36.16 22.391 .507 .596 .733 i_7 35.95 23.758 .171 .075 .772 i_8 36.27 23.271 .328 .561 .751 i_9 35.87 22.438 .352 .199 .749 i_11 35.69 21.207 .551 .947 .724 i_12 35.44 23.432 .215 .136 .766

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

114

Lampiran: VI Uji Reliabilitas

Variabel Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.794 .802 17

Variabel Metode Mengajar Guru

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.725 .730 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

115

Lampiran : VII Hasil Analisis Deskriptif

a. Variabel Motivasi Belajar

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 56.78 40.798 .420 .235 .804 i_2 57.16 37.095 .541 .378 .790 i_3 58.10 38.999 .189 .280 .821 i_4 57.46 35.722 .594 .535 .785 i_5 57.76 36.199 .551 .486 .788 i_6 58.06 37.589 .397 .369 .800 i_7 57.28 38.602 .425 .410 .799 i_8 57.21 36.965 .557 .406 .789 i_9 57.98 37.287 .348 .240 .806 i_10 57.52 36.540 .541 .423 .789 i_11 57.90 35.991 .588 .433 .786 i_12 57.53 39.419 .270 .155 .808 i_13 57.66 39.843 .184 .167 .816 i_16 57.83 36.049 .545 .383 .789 i_17 57.13 38.928 .406 .329 .800

b. Variabel Metode Mengajar

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

i_1 36.60 21.811 .441 .533 .737 i_2 36.41 21.492 .457 .531 .735 i_3 35.52 21.227 .449 .363 .736 i_4 35.67 21.085 .566 .949 .722 i_5 35.66 20.787 .515 .381 .727 i_6 36.16 22.391 .507 .596 .733 i_7 35.95 23.758 .171 .075 .772 i_8 36.27 23.271 .328 .561 .751 i_9 35.87 22.438 .352 .199 .749 i_11 35.69 21.207 .551 .947 .724 i_12 35.44 23.432 .215 .136 .766

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

116

Lampiran : VIII Distribusi Frekuensi

a. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar

Interval Frekuensi Persentase Kategori

64 – 75 51 40,5% Tinggi

55 – 63 61 48,4% Sangat Tinggi

49 – 54 11 8,7% Cukup

43 – 48 2 1,6% Rendah

15 – 42 1 0,8% Sangat Rendah

Jumlah 126 100%

b. Distribusi Frekuensi Metode Mengajar Guru

c. Prestasi Belajar

Interval Frekuensi Persentase Kategori

47 – 55 14 11,1% Rendah

40 – 46 42 33,3% Tinggi

36 – 39 45 35,7% Sangat

Tinggi

31 – 35 23 18,2% Cukup

11 – 30 2 1,7% Sangat

Rendah

Jumlah 126 100%

Interval Frekuensi Persentase Kategori

81 – 100 69 54,8% Sangat Tinggi

66 – 80 57 45,2% Tinggi

56 – 65 0 0% Cukup

46 – 55 0 0% Rendah

0 – 45 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 126 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

117

Lampiran: IX Hasil Uji Normalitas

a. Variabel Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .618 200.625 1 124 .000 .033 .018

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Telah diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,618. Oleh karena nilai

signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut

berdistribusi tidak normal.

b. Variabel Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .638 218.164 1 124 .000 .033 .018

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Telah diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,638. Oleh karena nilai

signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut

berdistribusi tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN … · HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK BIDANG STUDI AKUNTANSI DI

118

Lampiran : X Hasil Uji Lineritas

a. Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

b. Metode Mengajar Guru dan Prestasi Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Prestasi Belajar * Metode mengajar

Between Groups

(Combined) 1103.450 23 47.976 .838 .677

Linearity 146.140 1 146.140 2.552 .113

Deviation from Linearity 957.310 22 43.514 .760 .766

Within Groups 5841.185 102 57.267

Total 6944.635 125

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Prestasi Belajar * Motivasi Belajar

Between Groups

(Combined) 1734.728 28 61.955 1.153 .298

Linearity 158.431 1 158.431 2.950 .089

Deviation from Linearity 1576.298 27 58.381 1.087 .371

Within Groups 5209.907 97 53.710

Total 6944.635 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI