Hubungan Kualifikasi Pendidikan Perawat Dengan Kinerja Perawat
-
Upload
agung-santoso -
Category
Documents
-
view
115 -
download
1
Transcript of Hubungan Kualifikasi Pendidikan Perawat Dengan Kinerja Perawat
HUBUNGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN
KINERJA PERAWAT
Oleh :
Desak Putu Sriwahyuni11.322.1367
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2012
HUBUNGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PERAWATAN DENGAN
KINERJA PERAWAT
A. Kualifikasi Pendidikan Perawat
Menurut jenjang pendidikan perawat dikategorikan lulusan SPK yang sudah
dinyatakan phasing out sejak 1982 dan dikonversikan ke jenjang D III Keperawatan.
Lulusan D III Keperawatan dengan berbagai kekhasan sesuai dengan muatan local
kurikulum masing-masing institusi penduduk. Lulusan program pendidikan Ners
dengan jenjang pendidikan S1 dan gelar profesi Ners. Lulusan program pasca
sarjana dan atau spesialis keperawatan untuk mendapat gelar magister dan Ners.
Peta unit kompetensi memiliki tingkatan-tingkatannya, yaitu level perawat
vokasi (SPK&DIII), level perawat generalis (S1 Ners), dan level perawat spesialis
(Sp.)
1. Level Perawat Vokasi
a. Mengerjakan tugas rutin membantu perawat generalis menurut cara yang
sudah ditentukan dan dibawah pengawasan perawat generalis.
b. Melaksanakan tindakan dalam batas kewenangan yang ditetapkan oleh
badan yang memberikan lisensi praktik.
c. Mempertanggungjawabkan tindakan dan tetap akuntabel pada perawat
generalis
2. Level Perawat Generalis
a. Perawat yang telah menyelesaikan program pendidikan dasar dan umum
bidang keperawatan dan diberikan kewenangan untuk melakukan praktik
keperawatan.
b. Pendidikan dasar dan umum yang dimaksud adalah program pendidikan
formal yang memberikan landasan luas dan kokoh dalam ilmu-ilmu
biomedik, perilaku dan keperawatan untuk melakukan praktik umum bidang
keperawatan
c. Melaksanakan peran kepemimpinan dan mempersiapkan pendidikan pasca
dalam bidang khusus keperawatan.
d. Perawat generalis disiapkan dan diberikan kewenangan yaitu :
1) Berfungsi dalam lingkup praktek keperawatan
2) Berpartisipasi secara penuh sebagai anggota kesehatan
3) Menyelia dan melatih tenaga-tenaga vokasi
4) Diharapkan berpartisipasi dalam penelitian
3. Level Perawat Spesialis
a. Bekerja diberbagai tatanan
b. Berada pada level perawat lanjut baik magister atau doctoral expert pada
satu bidang tertentu
c. Melaksanakan pengkajian, menetapkan diagnose, nursing treatment,
mengevaluasi dan mengembangkan metode pengawasan kualitas
d. Sebagai konsultan, pendidik dan pengelola administrasi pada level tertentu
B. Kinerja Perawat
1. Pengertian
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) dan
kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuwantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja perawat adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing, tidak melangar hukum, aturan serta sesuai moral dan etika,
dimana kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasa.
Untuk aktivitas seorang perawat adalah mengumpulkan data kesehatan
mengenai pasien, membuat dignosis menurut ilmu keperawatan, menetapkan
tujuan keperawatan, melaksanakan keperawatan serta evaluasi terhadap
perawatan (Suryadi, 2009).
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat
Prestasi kerja atau pencapaian kinerja yang kurang baik karena
kurangnya pengetahuan,kurangnya keterampilan,kurangnya motifasi dan
kurangnya keyakinan diri (Foster&Seeker,2001), menurut Nursalam 1998,
faktor yang mempengaruhi perkembangan keperawatan secara professional
adalah sebagai berikut :
a. Anthenical terhadap pekerjaan keperawatan.
Karena rendahnya dasar pendidikan profesi dan belum
dilaksanakannya pendidikan keperawatan secara professional,perawat lebih
cenderung untuk melaksanakan perannya secara rutinitas dan menunggu
perintah dari dokter.
b. Rendahnya rasa percaya diri
Perawat belum mampu menyediakan dirinya sebagai sumber
informasi bagi klien, rendahnya rasa percaya diri disebabkan oleh rendahnya
tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki.
c. Kurangnya pemahaman dan sikap untuk melaksanakan riset keperawatan
Pengetahuandan keterampilan klien pada riset masih sangat rendah.
Hal ini ditunjukan dengan rendahnya hasil riset dibidang keperawatan
dibandingkan dengan profesi lain.
d. Rendahnya standar gaji
Rendahnya gaji perawat berdampak pada kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan professional.
e. Sangat minimnya perawat yang menduduki jabatan struktural diinstitusi
kesehatan.
Masalah-masalah ini sangat mempengaruhi dalam pengembangan
profesi keperawatan,karena sistem sangat berpengaruh terhadap
terselenggaranya pelayanan yang baik.
C. Hubungan Kualifikasi Pendidikan Perawat Dengan Kinerja Perawat
Peran tenaga perawat dalam peyelenggaraan pelayanan kesehatan sangatlah
penting khususnya sebagai tenaga pelaksana pelayanan yaitu tenaga perawat relatif
lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, maka wajarlah jika
kinerja perawat sangat berperan untuk menjadi penentu bagi citra rumah
sakit/puskesmas.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian pelayanan kesehatan yang
berlangsung selama 24 jam dan berkesinambungan. Hal ini merupakan salah satu
ciri yang membedakan pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan terdiri dari
berbagai jenis dan mutu pelayanan serta relatif lebih banyak kegiatan yang
dilaksnakan dalam memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam dibandingkan
dengan tenaga kesehatan lainnya, sehingga pelayanan keperawatan sangat
mempengaruhi mutu pelayanan di rumah sakit, puskesmas maupun di masyarakat
(Depkes, 2004)
Kinerja tenaga perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
disiplin kerja, tingkat pendidikan, motivasi kerja, pelatihan, fasilitas kerja, masa
kerja, intensif berupa materi (uang) sesuai dengan kinerja yang mereka lakukan,
maka dengan sendirinya kinerja perawat dapat dilakukan dengan optimal yang
tentunya berdampak positif terhadap kepuasan dan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien (Suryadi, 2009).
Semakin tinggi jenjang pendidikan perawat yang ditempuh, diharapkan
semakin tinggi tingkat pelayanan kinerja perawat terhadap pasien. Tampak dari
uraian diatas yang menjelaskan kualifikasi pendidikan dipengaruhi oleh faktor-
faktor kinerja perawat yaitu :
1. Antheical terhadap pekerjaan keperawatan
2. Rendahnya rasa percaya diri
3. Kurangnya pemahaman dan sikap untuk melaksanakan riset keperawatan
4. Rendahnya standar gaji
5. Sangat minimnya perawat yang menduduki jabatan structural di instansi
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegaran(2000),ManajemenSumberdaya Manusia Perusahaan, PT.Remaja Rasdakarya Bandung
Nursalam (2001), Proses dan Dokumentasi Keperawatan ? Konsep dan Praktek, Salemba, Jakarta
Swarburg R C (2000), Pengembangan staf Keperawatan Serta Pengembangan SDM , Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Dep Kes RI (2000), Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,Direktorat Yan Kep. Dirjen Yan. Med, Jakarta