“HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI...

94
“HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA DI SMP ISLAM MIFTAHUL HUDA CIPAYUNG MEGAMENDUNG BOGOR “ Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh Winda Amaliyana NIM 809011000156 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Transcript of “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI...

Page 1: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

“HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PAI SISWA DI SMP ISLAM MIFTAHUL HUDA

CIPAYUNG MEGAMENDUNG BOGOR “

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

Winda Amaliyana

NIM 809011000156

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 3: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 4: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 5: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang

berjudul “Hubungan Kemampuan Mengajar Guru PAI dengan Prestasi

Belajar PAI Siswa di SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Megamendung

Bogor”, Penulisan karya ilmiah ini ini digunakan sebagai salah satu syarat

kelulusan Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) program studi Dual Mode System.

Dan diharapkan penulis penulisan ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak

untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih

berkualitas.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak dan instansi lainnya yang telah membimbing penulis

dalam penulisan serta penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ibu Nurlena Rifai, MA. Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim,MA dan Bapak Drs. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag. Selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah ikhlas membimbing

dan mendidik penulis. Mudah-mudahan Allah selalu melindungi dalam setiap

langkah serta memberikan keberkahan dalam kehidupannya.

3. Bapak Drs. Masan, AF, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah sabar

membimbing, memberikan saran, arahan, motivasi, dan telah meluangkan

waktu, tenaga dan pemikiran di sela-sela kesibukannya dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Didin Jalaludin, S.Ag selaku Kepala SMP Islam Miftahul Huda Serta seluruh

dewan guru dan staf yang telah berpartisipasi dalam memperoleh data-data

dan yang telah meluangkan waktunya kepada penulis sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

Page 6: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

5. Pimpinan dan para staf Administrasi Perpustakaan Utama, perpustakaan

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman

buku kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.

6. Suamiku tercinta Ayah Doni Mahathir Anshori, SE dan jagoan kecilku

Delfian Shiddiq Mahathir atas semua do’a, cinta, pengorbanan, motivasi dan

dukungan kasih sayang hingga terselesainya skripsi ini. Ananda mungkin

tidak bisa membalas semuanya itu, ananda hanya bisa mengucapkan syukron

kastiron jazakumullah ahsana jaza. Amin\

7. Papa Amri Yakub, Mama Eli, Tetehku (Lia & Indri), Adiku (Isti & Vilma),

keponakan yang lucu-lucu dan hebat (Teteh Dada, Kaka Biya, Dede Evan,

Dede Husna & Dede Algan) You Are The Best Family. I Love You So…

8. Bunda, Wa Papi, Wa Amey plus Aandanya, Tete dan Om Tete serta seluruh

saudara - saudaraku yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Jazakumullah

khairon kastiron.

9. Sahabat-sahabatku (Gajog) dan teman-temanku seperjuangan Dual Mode

System yang telah memberikan dorongan, perhatian, kasih sayang, motivasi

dan semangatyang tak henti-hentinyauntuk penulis, terimakasih untuk

kebersamaannya.

10. Trio Ambisi Plus (Afit, Asep, Dede Plus Ridwan) yang selalu membantu atas

segala sesuatu dan memberikan hiburan gratisnya, cireng, bala-bala dll.

Semoga kalian sukses. Amin

11. Dijow Cafetaria selaku sponsor seumur hidup. Moga sukses.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pribadi penulis

khususnya dan bagi bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, Agustus 2013

Penulis

Winda Ameliyana

Vi

Page 7: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. i

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH…………………………………. Ii

PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI…………………………………... Iii

ABSTRAK……………………………………………………………………… Iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. V

DAFTAR ISI............................................................................................. Vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... Ix

DAFTAR GAMBAR…..………………………………………………………. X

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. Xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………….. 8

C. Pembatasan Masalah……………………………………………………. 8

D. Perumusan Masalah……………………………………………………... 9

E. Tujuan Penelitian………………………………………………………... 9

F. Kegunaan Penelitian…………………………………………………….. 9

BAB II KAJIAN TEORITIS………………………………………………….. 10

A. Deskripsi Teoritik……………………………………………………….. 10

1. Tenaga Pendidik…………………………………………………….. 11

2. Prestasi Belajar……………………………………………………… 16

a. Pengertian……………………………………………………….. 16

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi………………………………. 17

3. Pendidikan Agama Islam sebagai bidang study di tingkat SMP……. 30

B. Hasil Penelitian yang relevan……………………………………………. 33

C. Kerangka Berpikir……………………………………………………….. 36

D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………………... 37

Page 8: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

viii

BAB III LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN…………………………… 38

A. Tempat dan waktu penelitian……………………………………………. 38

1. Tempat Penelitian…………………………………………………… 38

2. Waktu Penelitian…………………………………………………….. 38

B. Metode Penelitian……………………………………………………….. 39

C. Populasi dan sampel…………………………………………………….. 40

D. Teknik pengumpulan data……………………………………………….. 41

E. Teknik analisis data……………………………………………………… 43

F. Hipotesis Statistik……………………………………………………….. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………… 47

A. Kondisi Sekolah…………………………………………………………. 47

1. Deskripsi tempat penelitian………………………………………….. 47

2. Sejarah tingkat sekolah……………………………………………… 51

3. Sarana dan prasarana………………………………………………… 52

4. Struktur organisasi…………………………………………………... 53

5. Aktivitas SMP Islam Miftahul Huda………………………………... 55

B. Deskripsi data……………………………………………………………. 57

1. Kemampuan mengajar guru PAI………………………………… 57

2. Prestasi belajar PAI siswa SMP Islam Miftahul Huda………….. 59

3. Hubungan kemampuan mengajar guru PAI dengan prestasi

belajar PAI siswa………………………………………………...

63

1. Analisis interpretasi data…………………………………………….. 65

BAB V PENUTUP……………………………………………………………… 68

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 68

B. Implikasi ………………………………………………………………… 69

C. Saran…………………………………………………………………….. 70

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………..

Page 9: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kondisi keadaan siswa kelas VIII (Delapan) SMP Islam MH……….. 41

Tabel 2 : Kisi-kisi angket kemampuan guru dalam mengajar………………….. 42

Tabel 3 : Pilihan Jawaban……………………………………………………….. 44

Tabel 4 : Klasifikasi skor angket kemampuan guru dalam mengajar…………… 45

Tabel 5 : Kondisi keadaan siswa SMP Islam MH tiga tahun terakhir………….. 50

Tabel 6 : Data pendidik dan kependidikan SMP Islam Miftahul Huda………… 51

Tabel 7: Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan SMP Islam MH tahun

pelajaran 2012/2013…………………………………………………..

57

Tabel 8 : Analisis item skor untuk kemampuan mengajar guru PAI…………… 57

Tabel 9:Klasifikasi jumlah skor jawaban siswa dari angket kemampuan

mengajar guru PAI……………………………………………………

59

Tabel 10: Daftar nilai siswa dalam mata pelajaran PAI semester 1……………. 60

Tabel 11: Klasifikasi nilai siswa dalam mata pelajaran PAI…………………… 61

Tabel 12: Analisis korelasional Variabel X (Kemampuan mengajar guru PAI)

dengan variabel Y (Prestasi belajar PAI siswa)………………………

62

Page 10: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Struktur Organisasi SMP Islam Miftahul Huda………………… 54

Page 11: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Hubungan kemampuan mengajar guru PAI dengan

Prestasi belajar PAI siswa……………………………………..

Lampiran 2 : Surat permohonan izin penelitian…….………………………...

Lampiran 3 : Surat Keterangan telah melakukan penelitian..………………...

Lampiran 4: Copy daftar nilai siswa kelas VII (Delapan) SMP Islam

MH.….………………………...............................................

Lampiran 5 : Tabel Nilai koefisien Korelasi…..…….………………………...

Page 12: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sudah menjadi suatu kebutuhan pokok setiap manusia di era dewasa ini untuk

memperoleh pendidikan baik secara formal ataupun informal. Pendidikan

merupakan suatu rangkaian aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan

kepribadiannya dengan berbagai cara atau metode seperti; Observasi, pelacakan,

penelitian atau penggalian secara intensif dan berkesinambungan terhadap

potensi-potensi diri dan pembawaannya, dengan kata lain proses tersebut dapat

dikatakan sebagai proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa

menjadi bisa. Proses tersebut dapat berupa jasmani (panca indera serta

keterampilan-keterampilannya) maupun rohani (pikir, cipta, karsa, rasa dan

nurani) sesuai realitas dan nilai-nilai absah yang ada dalam masyarakat.

Pendidikan adalah : “Serangkaian kegiatan interaksi yang bertujuan antara

manusia dewasa dan peserta didik secara tatap muka atau dengan menggunakan

media dalam rangka pemberian bantuan terhadap perkembangan potensinya

Page 13: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

2

semaksimal mungkin, agar menjadi manusia dewasa Potensi disini ialah potensi

fisik, emosi, sosial, sikap moral, pengetahuan dan keterampilan” 1

..

Merujuk pada pengertian di atas, pendidikan merupakan proses budaya

untuk menigkatkan harkat dan martabat manusia. Dilihat dari keberlangsungan

dari proses pendidikan yang dapat berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di

dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dari ketiga lingkungan

pendidikan tersebut, sekolah merupakan pendidikan formal. Pendidikan formal

adalah “pendidikan yang dilaksanakan secara teratur, sistematis, berjenjang dan

dibagi dalam waktu waktu tertentu yang berlangsung dari mulai taman kanak-

kanak hingga perguruan tinggi” 2

.

Lodge sebagaimana dikutif. Ahmad Tafsir menyatakan bahwa

“pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Orang tua mendidik anaknya,

Guru Mendidik muridnya, bahkan Induk binatangpun mendidik anaknya” 3

.

Semua yang kita sebut atau yang kita lakukan dapat disebut mendidik kita

begitu juga yang disebut dan dilakukan orang lain terhadap kita, dapat disebut

mendidik kita. Dalam pengertian luas ini kehidupan adalah pendidikan, dan

pendidikan adalah kehidupan. Sedangkan dalam Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa ;

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara4.

Dalam pelaksanaannya aktivitas pendidikan tersbut harus dapat memuat

faktor-faktor pendidikan agar pendidikan senantiasa dapat terlaksana dengan baik,

lancar, efektif serta intensif. Hal tersebut disebabkan oleh karena faktor 1 Idris & Jamal, Pengantar Pendidikan, Jakarta. Grasindo 1995 h 4

2 Idris & Jamal, Pengantar Pendidikan. Jakarta. Grasindo 1995 h 90

3 Ahmad Tafsir, Kependidikan dalam Persfektif Islam . 1991 h 24

4 Undang-undang RI Nomor 20 Tentang SISDIKNAS. Kompilasi Undang-undang & Peraturan

bidang Pendidikan, Abd . Rozak, Fauzan & Ali Nurdin. Jakarta, FITK PRESS 2010 h 4

Page 14: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

3

pendidikan memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan

mendidik, berkaitan dengan hal tersebut, Bernadib menegaskan bahwa faktor-

faktor pendidikan terdiri dari lima hal yakni :

1. Faktor anak didik, yaitu merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dan utama dalam menunjang keberlangsungan pendidikan dan

keberadaaannya tidak dapat digantikan faktor lain.

2. Faktor pendidik, yaitu salah satu faktor yang sangat penting, karena

pendidik itulah yang akan bertanggung jawab terhadap pendidikan.

3. Faktor tujuan pendidikan, yaitu faktor yang sangat penting, karena tujuan

merupakan arah yang hendak dituju dalam pendidikan tersebut.

4. Faktor alat pendidik, yaitu segala sesuatu yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan pendidikan.

5. Faktor alam sekitar (lingkungan), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi

berhasil atau tidaknya pendidikan5.

Kelima faktor tersebut di atas dalam sebuah sistem pendidikan merupakan

unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain, tiap-tiap faktor dalam sebuah

sistem pendidikan berinteraksi secara fungsional untuk mencapai tujuan yang

diharapkan dalam pendidikan tersebut. Dalam sebuah sistem pendidikan ada suatu

kelemahan terhadap salah satu unsur dalam sistem pendidikan, faktor pendidik

merupakan salah satu faktor tumpuan utama dalam keberhasilan pendidikan,

karena dengan tenaga pendidik yang berkualitas akan menghasilkan hasil yang

berkualitas pula. Peran guru (pendidik) sangat penting dalam mengajar dan

mendidik siswa, serta dalam memajukan dunia pendidikan. Tercapainya tujuan

pendidikan dan hasil prestasi belajar siswa dan pendidikan bergantung pada

kualitas guru. Karena itu guru harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan

standar nasional pendidikan seperti latar pendidikan yang sesuai, kemampuan

mendidik yang mumpuni, menguasai teknik dan alat pembelajaran dan lain

sebagainya agar ia dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik dan

berhasil.

Menurut UU no. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan

bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi

5 Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis Yogyakarta. 1989 h 35

Page 15: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

4

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar dan pendidikan menengah” 6

. Pengertian tersebut diatas dalam

pelaksannaanya dilapangan agar lebih tertib serta dapat menjunjung

profesionalisme dan peraturan serta standar yang telah ditetapkan, diperkuat

kembali oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa :

”Kualifikasi guru akademik guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA minimum

Diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1).” (BSNP,2007c: 6). Dalam PMPN ini

juga disebutkan bahwa : “Guru harus menguasai empat kompetensi utama, yaitu

pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Keemat kompetensi ini terintegrasi

dalam kinerja guru.” (BSNP, 2007c :8) 7

Rendahnya kualifikasi pendidikan guru tersebut disebabkan oleh beberapa

faktor. Pertama rendahnya kesejahteraan guru. Gaji guru hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak ada alokasi dana untuk

melanjutkan pendidikan. Kedua rendahnya kualitas, kualifikasi dan

kompetensi guru. Kompetensi guru yang rendah sering menjadi kendala bagi

guru untuk memperoleh beasiswa (yang jumlahnya terbatas). Ketiga

Rendahnya komitmen guru untuk meraih pendidikan lebih tinggi. 8

Guru dapat melanjutkan sekolah dan/atau menyelesaikan pendidikannya

manakala dalam dirinya ada komitmen yang tinggi dan pemikirannya jauh

kedepan. Keempat Rendahnya motivasi guru untuk meraih pendidikan lebih

tinggi. Motivasi yang tinggi dapat mengalahkan segala kendala yang melekat pada

guru. Keberhasilan suatu pendidikan sangat ditentukan dari berbagai faktor, salah

satunya ditentukan dari faktor Pendidik atau Guru. Dalam proses belajar

mengajar seorang pendidik harus bisa memberikan ilmu pendidikan yang telah

dimiliki dengan cara menarik agar siswa tertarik dan mudah memahami dalam

mengikuti pelajaran dan siswa menguasai materi yang disampaikan oleh Gurunya.

Apalagi yang dididik disini adalah murid-murid SMP yang masih senang bermain

dan kurang konsentrasi dalam memperhatikan Gurunya yang sedang mengajar.

6 UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru & Dosen, Dr Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi

Guru, Jakarta. Kencana Prenada Media Group. 2011 h 3 7 Ibid h 4

8 Ibid h 5

Page 16: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

5

Pasti dibutuhkan seorang Guru yang profesional dan memiliki pengalaman yang

bagus sehingga dapat merancang proses-proses pembelajaran yang bisa membuat

siswa tertarik dan nyaman dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Dengan

Guru yang profesional dan pengalaman, maka akan tercapai hasil belajar yang

dapat diukur dengan perolehan prestasi belajar siswa yang maksimal dan sesuai

dengan harapan.

Keberhasilan pendidikan di sekolah yang utama ditentukan oleh

keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara

kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki

dan menguasai perencanaan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan

yang direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar

mengajar. Saat ini salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita adalah dengan pemberlakuan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tiap sekolah-sekolah.

Namun, hal yang paling penting dalam hal inipun adalah faktor guru, sebab

secanggih apaun kurikulum dan sehebat apapun sistem pendidikan tanpa kualitas

dan kemampuan guru yang baik, maka semua itu tidak akan membuahkan hasil

yang maksimal. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki kompetensi, latar

pendidikan yang sesuai dan kemampuan yang mumpuni dengan apa yang telah

diamanatkan oleh undang-undang agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya

secara efektif dan efisien.

Rendahnya kualifikasi akademik dan kompetensi guru masih terjadi

diberbagai belahan wilayah Indonesia, terlebih lagi berkaitan dengan pelajaran

agama yang notabennya adalah bertujuan mendidik siswa agar memiliki sikap

yang berakhlakul karimah, begitu juga di SMP Islam Miftahul Huda Cipayung

Megamendung Bogor masih terdapat Guru dengan kualifikasi yang masih

dibawah standard nasional pendidikan yang ditunjukan dengan masih terdapatnya

guru yang berijazah SMA (latar pendidikan yang berbeda) dan dari segi

pengalaman dan kemampuan yang sangat minim yang tentunya sangat

Page 17: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

6

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang kurang maksimal

dibandingkan dengan Guru yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan standar

pendidikan nasional dan latar belakang pendidikan yang sesuai, akan lebih

mampu dan berpengalaman dalam pengajaran. Dari perbedaan kualifikasi yang

dimiliki Guru tersebut menjadi suatu masalah yang menarik untuk diteliti apakah

memang benar perbedaan kualifikasi dan kemampuan mengajar Guru memiliki

hubungan terhadap prestasi belajar dan Kemampuan siswa yang diajarnya. Jika

kemampuan dan kualitas guru (guru agama) rendah dengan segala aspeknya

tersebut diatas, maka layak diajukan pertanyaan tentang hubungan kemampuan

mengajar guru dengan prestasi belajar siswa, akhlak siswa serta pencapaian siswa,

sebab bisa jadi, kecerdasan intelektual, kehidupan keluarga, kelas sosial, kawan

bermain siswalah yang lebih erat hubungannya yang merupakan faktor penting

bagi pencapaian siswa, jika guru tidak dapat membuat perubahan pada akhlak dan

prestasi siwa.

Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan profesi, artinya pekerjaan yang

menuntut keahlian khusus. Untuk memperoleh keahlian khusus dituntut pula

pendidikan yang khusus. Pemerintah telah mencanangkan standar nasional

pendidikan (SNP), salah satunya adalah stnadar tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan. Standar kualifikasi pendidik (guru) pada setiap jenjang pendidikan

di sekolah atau madrasah adalah Sarjana Strata satu (S1). Seorang guru yang

professional harus memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang yang dianjurkannya.

Kondisi kualifikasi guru yang ada di SMP Islam Miftahul Huda khususnya

bidang study Pendidikan Agama Islam (PAI) pada saat ini kirang sesuai dengan

standar nasional pendidikan dan standar tenaga pendidik atau guru. Kualifikasi

akademik dan Kompetensi guru masih cukup jauh dari standar nasional

pendidikan seperti masih adanya guru PAI yang memiliki latar pendidikan yang

tidak sesuai yakni masih adanya guru yang berijazah SMA, berijazah SMA tetapi

memiliki profesi sebagai Ustadz (guru ngaji) dan ada guru yang memiliki ijazah

S1 tetapi dengan jurusan lain ditambah lagi dengan kurangnya kemampuan dan

pengalaman yang dimilikinya. Kondisi tersebut jelas akan memberikan pengaruh

Page 18: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

7

yang negative terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa khususnya pada

bidang study PAI. Kondisi prestasi belajar siswa pada bidang study PAI di SMP

Islam Miftahul Huda dapat dikatakan tidak dapat mencapai hasil yang maksimal /

tidak dapat memperoleh nilai yang maksimal atau nilai yang tinggi dan hal ini

dapat dibuktikan dari nilai yang ada pada buku raport, dimana nilai untuk bidang

study PAI rata-rata hanya dapat mencapai nilai ketuntasan minimum saja bahkan

masih cukup banyak yang berada dibawah standar ketuntasan minimum.

Rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa tadi tiada lain adalah sebuah

implikasi negative dari tidak sesuainya standar kualifikasi tenaga pendidik dan

kualifikasi akademik serta monotonnya metode pembelajaran yang diterapkan

oleh guru yang bersangkutan atau tidak variatif dalam mengajar, mungkin hal

tersebut terjadi karena terbatasnya pengetahuan guru mengenai system serta

metode pembelajaran yang baik. Dari masalah diatas ternyata dapat dilihat

beberapa bukti nyata antara lain : Rendahnya nilai prestasi belajar siswa,

Perolehan nilai maksimal hanya dapat mencapai nilai ketuntasan minimum atau

sesuai dengan KKM, masih terdapatnya nilai prestasi belajar siswa dibawah nilai

ketuntasan minimum, penerapan hasil belajar yang tidak terwujud, pemahaman

pendidikan keagamaan yang sempit, system pembelajaran yang monoton (hanya

mengandalkan metode ceramah), pengajaran tidak sesuai dengan silabus serta

tidak adanya rencana pembelajaran

Fenomena tersebut diatas menunjukan adanya kesenjangan yang

memerlukan penyelesaian dan pemecahan. Dengan membatasi pada SMP Islam

Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor, penulis merasa tergugah untuk

mencoba mengungkap tabir dan melakukan penelitian mengenai permasalahan

tersebut dengan judul :

‘Hubungan Kemampuan Mengajar Guru PAI dengan Prestasi Belajar PAI

Siswa di SMPI Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor”

Page 19: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagai mana yang telah

dipaparkan diatas, maka dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Latar belakang pendidikan guru agama tidak sesuai dengan bidangnya.

2. Kurangnya kemampuan mengajar serta minimnya pengalaman yang

dimiliki guru bersangkutan.

3. Masih adanya sebagian guru yang memiliki ijazah S1 tetapi tidak sesuai

dengan bidang study yang diampu olehnya

4. System pengajaran monoton atau tidak menggunakan metode bervariasi.

5. Rendahnya pencapaian hasil belajar atau nilai prestasi belajar siswa

6. Masih terdapatnya nilai prestasi belajar siswa dibawah nilai ketuntasan

minimum.

7. Pemahaman pendidikan keagamaan yang sempit serta penerapan hasil

belajar yang tidak terwujud,

8. Penerapan hasil belajar yang tidak tercapai

9. Pengajaran tidak sesuai dengan syllabus dan rencana pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, untuk lebih memfokuskan

pembahasan, maka dibatasi masalah pada hal-hal sebagai berikut :

1. Masalah kemampuan dan kualifikasi guru yang tidak sesuai dengan

bidangnya

2. Masalah prestasi belajar siswa pada mata pelajarn PAI yang masih

rendah.

Page 20: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

9

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan masalah

tersebut sebagai berikut :

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan mengajar

guru Agama dengan prestasi belajar PAI siswa pada kelas VIII (delapan) di

SMP Islam Miftahul Huda ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

Hubungan antara kemampuan mengajar guru dengan prestasi belajar PAI siswa

pada kelas VIII (delapan) di SMP Islam Miftahul Huda.

E. Kegunaan Penelitian

1. Membuktikan kebenaran teori bahwa Hubungan kemampuan mengajar

guru agama dengan prestasi belajar siswa serta pengaruhnya terhadap

sikap dan penerapannya.

2. Menambah wawasan penulis tentang teori hubungan kemampuan

mengajar guru dengan prestasi belajar PAI pada khususnya dan bagi para

yang membaca pada umumnya.

3. Menginformasikan kepada pihak sekolah tentang pentingnya kesesuaian

tenaga pendidik yang sesuai dengan standar kompetensi dan kualifikasi

akademik dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar

4. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar.

5. Meningkatkan motivasi guru untuk dapat meraih pendidikan yang lebih

tinggi serta pengalaman dan kemampuan mengajar yang sesuai dengan

standar akademik dan kompetensi guru.

Page 21: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

11

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. DESKRIPSI TEORITIK

Tanaga pendidik memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Sehubungan dengan hal itu, sangat na’if jika kegiatan belajar

mengajar menapikan serta kurang memperhatikan kualitas guru yang sesuai

dengan kualifikasi standar akademik dan kompetensi guru. Terlebih lagi guru

agama karena hal tersebut tidak hanya berhubungan dengan masalah kualitas

pendidikan tetapi juga akan memberikan pengaruh yang langsung terhadap sikap

dan perilaku siswa dalam menjalankan kehidupan dilingkungan sekolah ataupun

dilingkungan masyarakat terutama akan langsung berimplikasi terhadap prestasi

belajar siswa. Tidak sesuainya latar pendidikan guru agama akan berimplikasi

pada kualitas pendidikan serta sikap dan perilaku siswa. Terlepas apakah itu

berupa hasil prestasi belajar ataupun sikap dan perilaku siswa tadi, yang jelas akan

dapat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan dan hasil prestasi yang diraih oleh

siswa. Dalam hal ini perlu sekiranya kita lihat dan kaji lebih dalam apakah

kemampuan mengajar guru PAI tersebut memiliki hubungan yang positif atau

negatif. Apabila terdapat hubungan yang sangat kuat atau signifikan dan positif

antara kemampuan mengajar guru agama dengan prestasi belajar, maka hal

tersebut akan diikuti oleh meningkatnya pula prestasi belajar, tetapi sebaliknya

jika kemampuan mengajar guru agama ini memiliki hubungan yang negatif

terhadap prestasi belajar maka akan rendah pula kualitas dan prestasi belajar.

Page 22: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

12

Maka setidaknya harus menjadi suatu kewajiban bagi setiap guru agama agar

dapat menyesuaikan kemampuan dan pendidikannya sesuai dengan standar yang

telah diamanatkan undang-undang demi tercapainya tujuan dan hasil pendidikan

yang berkualitas.

Dari uraian diatas, jelas kemampuan mengajar guru memiliki hubungan

serta pengaruh terhadap prestasi belajar dan tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar. kemampuan mengajar guru dapat menghidupkan kembali

apa yang telah diamati dimasa lampau terhadap suatu objek dan dapat diantispasi

kedalam ruang dan waktu. Guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum

merupakan figur atau tokoh utama di sekolah yang diberi tugas, tanggung jawab

dan wewenang secara penuh untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam

bidang pendidikan agama islam1. Hadirja paraba menyatakan terdapat tujuh unsur

pokok seorang guru dalam meningkatkan kualitas peserta didik, yaitu : Keimanan,

Ibadah, Al-Qur’an, Akhlak, Syariah, Muamalah dan Tarikh, sehingga mereka

(Peserta didik) meyakini memahami dan mengamalkan ajaran islam dalam

kehidupa sehari-hari baik sebagai pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara2.

Keberhasilan guru pendidikan agama dalam menanamkan keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta mengembangkan akhlak mulia

(Akhlakul karimah) kepada peserta didik melalui pengelolaan dan pengembangan

proses belajar mengajar di sekolah, merupakan cermin keberhasilan pendidikan

agama islam khususnya dan pendidikan nasional pada umumnya.

1. Tenaga Pendidik (Guru)

Seperti telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa Pekerjaan guru adalah

pekerjaan profesi sebagai tenaga pendidik yang memiliki peranan sangat penting

dalam tercapainya keberhasilan proses belajar mengajar, karena peranannya yang

1 Hadirja Paraba, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidikan Agama Islam, Jakarta,

Friska Agung Insani 1999 h 2 Ibid h 3

Page 23: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

13

sangat penting tersebut maka setiap guru harus didukung oleh kemampuan yang

mumpuni, pendidikan yang sesuai serta pengalaman yang cukup agar dapat

menjalankan fungsinya dengan profesional.

Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran sesuai dengan

perundang-undangan, Peraturan pemerintah mengenai Standar Nasional

Pendidikan nomor 19 tahun 2005 (PP RI NO.19 Tahun 2005) pada bagian kesatu

pasal 28 menyatakan :

Pasal 28

1. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat

pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang

dibuktikan dengan ijazah dan / atau sertfikat keahlian yang relevan sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :

a. Kompetensi pedagigik

b. Kompetensi kepribadian

c. Kompetensi Profesional

d. Kompetensi Sosial

4. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau serifikat keahlian sebagai mana

maksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan dan

diperlikan dapat diangakat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan

dan kesetaraan.

5. Kualifikasi akademi dan kompetensi sebagai agen pelbagai pembelajaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampi dengan (4) dikembangkan oleh

BSNP dan ditetapkan dengan peraturan menteri.3

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional

Pendidikan pasal 28 yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasionel Pendidikan

(BSNP). Kompetensi yang dimaksudkan disini adalah meliputi :

3 Lekdis, Standar Nasional Pendidikan,PP RI NO.19 Tahun2005, Jakarta, LEKDIS 2005 h 27-31

Page 24: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

14

1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagodik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak

mulia.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar yang mutlak

harus dimiliki seorang guru. Dalam 4Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 pasal 28 ayat 3 dinyatakan bahwa kompetensi profesional adalah

“Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam

yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan”.

Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa setiap tenaga pendidik atau guru harus

mampu menjalankan tugasnya secara profesional dengan segala bentuk

ketentuan yang diamanatkan oleh undang-undang. Terdapat tiga tingkatan

kualifikasi profesional guru sebagai tenaga kependidikan:

Tingkatan Capability personal, maksudnya guru diharapkan memiliki

pengetahuan kecakapan dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap

dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara

efektif.

Guru sebagai Inovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki

komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi. Para guru diharapkan

memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang tepat

terhadap pembaharuan dan sekaligus merupakan penyebar ide

pembaharuan yang efektif.

Guru sebagai visioner, selain menghayati kualifikasi yang tadi, guru juga

harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya. 5

4 Fachrudin & Ali Idrus. Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta, Gaung Persada 2011 h 34

5 Ibid h 49

Page 25: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

15

4. Kompetensi Sosial

Kompetensi social adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyaakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, peserta didik dan

masyarakat sekitar.

Berdasarkan hal tersebut diatas hendaknya setiap guru harus mampu

melihat jauh kedepan dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh

sektor pendidikan, atau dengan kata lain bahwa setiap tenaga pendidik atau guru

harus dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Menurut surya dalam

Fachrudin S dan Ali Idrus mengungkapkan bahwa guru yang profesional akan

tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan

keahlian baik materil maupun metode6. Dengan kata lain guru profesional adalah

orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan

sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru untuk

merencanakan program pengajaran, melaksanakan proses belajar mengajar,

melakukan evaluasi hasil belajar, memenuhi standar kompetensi serta dapat

melakukan proses belajar mengajar secara aktif dan efektif.

Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih serta

memiliki pengalaman dibidangnya, seorang guru profesional dituntut dengan

sejumlah persyaratan minimal antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi

yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidangnya,

memiliki kemampuan berkomunikasi dengan siswanya, mempunyai jiwa yang

kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap

profesinya dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus melalui

organisasi profesi, pendidikan, pelatihan, buku, seminar dan semacamnya.

Fachrudin S dan Ali Idrus mengemukakan delapan ciri guru yang profesional,

antara lain:

a. Lebih mementingkan pelayanan yang ideal dibandingkan dengan

kepentingan pribadi.

6 Fachrudin & Ali Idrus. Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta, Gaung Persada 2011 h 51

Page 26: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

16

b. Sebagai seorang pekerja profesional secara relatif memerlukan waktu

yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep seperti rinsip-prinsip

pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta

mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.

d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggitaan, tingkah laku, sikap

dan cara kerja.

e. Membutuhkan kegiatan intelektual yang tinggi

f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan ,

dipilin diri dalam profesi dan kesejahtaraan anggotanya.

g. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan

kemandirian

h. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup dan menjadikan diri

sebagai profesional yang permanen7.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita pahami bahwa pada dasarnya guru

adalah ujung tombak dari pendidikan dimana guru harus dapat menjalankan

perannya secara profesional dalam melaksanakan fungsi dan tugas keguruannya

dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui

pendidikan dan latihan agar dapat tercapainya tujuan pendidikan yang maksimal

dan prestasi belajar siswa yang tinggi. Kualifikasi akademik dan kompetensi guru

sebagai agen pembelajaran berdasarkan Undang-undang yang dikembangkan oleh

BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.23 Dalam PERMENDIKNAS RI

No. 16 Tahun. 2007 (Pasal 1 dan 2) mengenai Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru dijelaskan pula bahwa:

Pasal 1

a. Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi

guru yang

berlaku secara nasional.

b. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana yang

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

7 Robert W R dalam Fachrudin & Ali Idrus Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta, Gaung

Persada 2011 h 52

Page 27: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

17

Pasal 2

Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi

akademik diploma (D-IV) atau Sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri

tersendiri.24 8

Uraian di atas jelas mengungkapkan seitap tenaga pendidik harus dapat

menjalankan fungsinya secara profesional. Profesionalisme guru kiranya

merupakan kunci pokok kelancaran dan kesuksesan proses pembelajaran

disekolah. Karena hanya guru yang profesional yang dapat menciptakan situasi

aktif serta diyakini mampu mengantarkan siswa dalam pembelajaran untuk

menemukan, mengeloa dan memadukan perolehannya dan memecahkan

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan nilai maupun

keterampilan hidupnya9. Guru profesional diyakini mampu memungkinkan siswa

berpikir, bersikap dan bertindak kreatif. Dengan kata lain bahwa setiap guru

hendaknya memiliki kualifikasi yang mumpuni agar dapat tercapainya mutu

pendidikan yang berkualitas.

2. Prestasi Belajar

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan sangat erat kaitannya dengan

kualitas yang berarti akan berimplikasi terhadap hasil yang diukur oleh perolehan

prestasi belajar. Berarti dalam pendidikan hasil yang dimaksud disini adalah

lulusan yang berkualitas dan berprestasi tinggi. Lulusan yang berkualitas dapat

dihasilkan jika didukung oleh berbagai aspek pendidikan yang berkualitas pula

yang diciptakan atau didukung oleh tenaga pendidik yang profesional sesuai

dengan latar belakang dan keahliannya.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan

baik secara individu maupun secara kelompok 10

dalam keterangan lainnya

disampaikan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil

pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan

8http://www.unissula.ac.id/v1/download/Peraturan/PP_19_2005_STANDAR_NAS_PENDDKN.P

DF/2008/01/09/

9 Fachrudin & Ali Idrus Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta, Gaung Persada 2011

10 Djamarah, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya, Usaha Nasional 1994 h 19

Page 28: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

18

kerja11

. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat

perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu

hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang

menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara

individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Menurut Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya12

.

Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan

oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari

aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

Sedangkan menurut Nurkencana mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah

hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran13

.

Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi

belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan

tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan

dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Terdapat dua faktor utama yang dapat mempengaruhi Prestasi belajar

siswa antara lain :

1. Faktor dari dalam diri siswa (intern)

2. Faktor dari luar (faktor ekstern) 14

11

Mas’ud dalam Djamarah, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya, Usaha Nasional

1994 h 21 12

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, Rieneka Cipta 2003 h 2 13

Nurkencana, Evaluasi hasil belajar mengajar, Surabaya, Usaha Nasional 2005 h 62 14

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rieneka Cipta 2003 h 54

Page 29: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

19

1. Faktor dari dalam diri siswa (intern)

Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas yaitu

faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.

a. Faktor Jasmani

Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor

kesehatan dan faktor cacat tubuh.

1. Faktor kesehatan

Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa,

jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang

bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah

dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya.

2. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa

buta, setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-

lain.

b. Faktor psikologis

Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,

kesiapan.

1. Intelegensi

Intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan

cepat efektif mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

2. Perhatian

perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan

semata-mata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek.

Untuk menjamin belajar yang lebih baik maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan

Page 30: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

20

pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,

sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik,

usahakan buku pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakatnya.

3. Bakat

Bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah

kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi

pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih. bakat

adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang15

.

4. Minat

Minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas

oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar

siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai

pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan

bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau

pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena

siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan

mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

5. Motivasi

Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai

dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau

tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan

yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai

daya penggerak atau pendorongnya.

15

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya Jakarta, Rieneka Cipta.2003 h 136

Page 31: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

21

6. Kematangan

Kematangan adalah sesuatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan

seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan

kecakapan baru.

Berdasarkan pendapat di atas, maka kematangan adalah suatu organ

atau alat tubuhnya dikatakan sudah matang apabila dalam diri

makhluk telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya

masing-masing kematang itu datang atau tiba waktunya dengan

sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu

sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar.

7. Kesiapan

Preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan

respon atau reaksi16

.

Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa

dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar

siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif

bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima

suatu mata pelajaran dengan baik.

c. Faktor kelelahan

Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh.

Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam

tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan

kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang

16

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rieneka Cipta

2003 h 59

Page 32: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

22

berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai

dengan minat dan perhatian”.

Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat

mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik

haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya

seperti lemah lunglainya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang

bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa

istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat

dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian

prestasi belajar siswa. Agar siswa selaku pelajar dengan baik harus tidak

terjadi kelelahan fisik dan psikis.

2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah

dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat.

a. Faktor keluarga

Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat

mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan

ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.

1. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi

belajar anak, hal ini dikarenakan keluarga adalah lembaga

pendidikan yang pertama dan utama17

. Keluarga yang sehat besar

artinya untuk mendidik dalam ukuran kecil, tetapi bersifat

17

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rieneka Cipta 2003 h 60

Page 33: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

23

menentukan mutu pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan

bangsa dan negara.

Dari pendapat di atas dapat dipahami betapa pentingnya peranan

keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang mendidik

anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.

2. Relasi antar anggota keluarga

yang penting dalam keluarga adalah relasi orang tua dan anaknya.

Selain itu juga relasi anak dengan saudaranya atau dengan keluarga

yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi adalah

apakah ada kasih sayang atau kebencian, sikap terlalu keras atau

sikap acuh tak acuh, dan sebagainya.

3. Keadaan keluarga

keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat

menimbulkan perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan

orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap

keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa keadaan keluarga dapa

mempengaruhi prestasi belajar anak sehingga faktor inilah yang

memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan

prestasi, minat, sikap dan pemahamannya sehingga proses belajar

yang dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang

tidak berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya.

4. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak

sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-

kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi

Page 34: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

24

pengertian dan mendorongnya sedapat mungkin untuk mengatasi

kesulitan yang dialaminya.

5. Keadaan ekonomi keluarga

keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.

Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya,

misalnya makanan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain,

juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat tulis menulis, dan sebagainya.

6. Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi

sikap anak dalam belajar Oleh karena itu perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik, agar mendorong tercapainya

hasil belajar yang optimal.

7. Suasana rumah

Suasana rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar, bahwa

suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi di

dalam keluarga di mana anak-anak berada dan belajar18

. Suasana

rumah yang gaduh, bising dan semwarut tidak akan memberikan

ketenangan terhadap diri anak untuk belajar.

Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar terlalu banyak

penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok,

pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang menyebabkan

anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah yang akibatnya

belajarnya kacau serta prestasinya rendah.

18

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rieneka Cipta 2003 h 63

Page 35: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

25

b. Faktor sekolah

Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran,

kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah,

dan media pendidikan, yaitu :

1. Guru dan cara mengajar

faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting,

bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya

pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru itu

mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya turut

menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Mengajar

pada hakikatnya adalah suatu proses , yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses

belajar.

Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam

perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menhidupkan

dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang

kondusif. Dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan

dimengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model,

tehnik ataupun metode dalam mengajar yang akan disampaikan

kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan

disesuaikan dengan konsep yang diajarkan berdasarkan kebutuhan

siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Model pembelajaran

Model atau metode pembelajaran sangat penting dan berpengaruh

sekali terhadap prestasi belajar siswa,. Dalam hal ini model atau

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak hanya terpaku

pada satu model pembelajaran saja, akan tetapi harus bervariasi yang

disesuaikan dengan konsep yang diajarkan dan sesuai dengan

Page 36: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

26

kebutuhan siswa,. Dimana guru harus bisa menilih dan menentukan

metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran itu, misalnya :

model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, problem

solving dan lain sebagainya, dimana model atau metode ini

berpengaruh terhadap proses belajar siswa dan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa

3. Alat-alat pelajaran

Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-alat belajar

adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa, misalnya perpustakaan, laboratorium, dan

sebagaianya. sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan

perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara

mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam

menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat

belajar anak.

4. Kurikulum

Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa,

kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.

Kurikulum yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik terhadap

proses belajar maupun prestasi belajar siswa.

5. Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di

sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam

hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.

Page 37: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

27

6. Interaksi guru dan murid

Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim,

menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Oleh karena

itu, siswa merasa jenuh dari guru, maka segan berpartisipasi secara

aktif di dalam belajar.

7. Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah ini

misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan

pelaksanaan tata tertib, kedisiplinan pengawas atau karyawan dalam

pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau keteraturan kelas,

gedung sekolah, halaman, dan lain-lain.

8. Media pendidikan

Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk

sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya

belaajr anak dalam jumlah yang besar pula. Media pendidikan ini

misalnya seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau

media lainnya yang dapat mendukung tercapainya prestasi belajar

dengan baik.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain

teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan

keluarganya.

1. Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap

perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam

kegiatan masyarakat yang telalu banyak misalnya berorganisasi,

Page 38: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

28

kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu,

lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.

2. Teman Bergaul

Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkan

sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan

teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baik mudah

berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa

mereka bergaul.

Agar siswa dapat belajar, teman bergaul yang baik akan berpengaruh

baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang

jelek perangainya pasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka

perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik

dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua

dan pendidik harus bijaksana.

3. Cara Hidup Lingkungan

Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal, besar

pengaruh terhadap pertumbuhan anak. Hal ini misalnya anak tinggal

di lingkungan orang-orang rajib belajar, otomatis anak tersebut akan

berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.

Faktor eksternal ini dapat menimbulkan pengaruh positif antara lain dilihat dari :

1. Ekonomi keluarga,

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya

makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Juga membutuhkan

fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis

Page 39: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

29

menulis, buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika

keluarga mempunyai cukup uang.

2. Guru dan cara mengajar

Guru dan cara mengajar merupakan faktor yang penting bagaimana sikap dan

kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan

bagaimana cara guru itu menyampaikan pengatahuan itu kepada anak-anak

didiknya. Ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena guru

yang berpengetahuan tinggi dan cara mengajar yang bagus akan

memperlancar proses belajar mengajar sehingga siswa dengan mudah

menerima pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya.

3. Interaksi guru dan murid

Interaksi guru dan murid dapat mempengaruhi juga dengan prestasi belajar,

karena interaksi yang lancar akan membuat siswa itu tidak merasa segan

berpartisipasi secara aktif di dalam proses belajar mengajar.

4. Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegaiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap

perkembangan pribadinya misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial,

kegiatan keagamaan, dan lain-lain.

5. Teman bergaul

Anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisainya

karena siswa dapat belajar dengan baik apabila teman bergaulnya baik tetapi

perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk

perangainya.

6. Cara hidup lingkungan

Cara hidup tetangga di sekitar rumah besar pengaruhnya pada pertumbuhan

anak Hal ini misalnya anak yang tinggal di lingkungan orang-orang yang

Page 40: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

30

rajin belajar otomatis anak tersebut akan berpengaruh rajin belajar tanpa

disuruh.

Faktor eksternal yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi prestasi

anak adalah:

a. Cara mendidik

Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anaknya sekolah akan

menjadi anak yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi

tantangan atau kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras

maka anak tersebut manjadi penakut dan tidak percaya diri.

b. Interaksi guru dan murid

Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intern menyebabkan

proses balajar mengajar menjadi kurang lancar juga anak merasa jauh dari

guru maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajarnya. Guru yang

mengajar bukan pada keahliannya, serta sekolah yang memiliki fasilitas dan

sarana yang kurang memadai maka bisa menyebabkan prestasi belajarnya

rendah.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa mutu pendidikan

yang berkualitas dan prestasi belajar siswa dapat tercipta dari proses kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh sistem, organisasi serta tenaga yang

profesional. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor serta

pengaruhnya, baik internal (siswa) ataupun eksternal termasuk disitu adalah guru

sebagai tenaga pendidik yang dapat mempengaruhi segala ketercapaian siswa

dalam memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

Pendidikan dianggap suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk

peningkatan kualitas sumber daya insani untuk pembangunan suatu bangsa.

Sering kali kebesaran suatu bangsa diukur dari sejauh mana masyarakatnya

mengenyam pendidikan. semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh

Page 41: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

31

masyarakatnya, maka semakin majulah bangsa tersebut. Kualitas pendidikan

tidak saja dilihat dari kemegahan fasilitas pendidikan yang dimiliki, tetapi sejauh

mana output (lulusan) suatu pendidikan dapat membangun sebagai manusia yang

sempurna sebagaimana tahapan pendidikan.

Pada hakikatnya pendidikan yang menyumbang terhadap pembangunan

bangsa adalah pendidikan yang dilakukan secara terstruktur (dalam arti memiliki

kurikulum dan pengelolaan yang sistematis). Sumbangan pendidikan terhadap

pembangunan bangsa tentu bukan hanya sekedar penyelenggaraan pendidikan,

tetapi pendidikan yang berkualitas yang dapat menghasilkan lulusan yang

beprestasi, baik dari sisi input, proses, output, maupun outcome. 19

Input

pendidikan yang bermutu adalah guru-guru yang bermutu (profesional), peserta

didik yang bermutu, kurikulum yang bermutu, fasilitas yang bermutu dan berbagai

aspek penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan yang

bermutu adalah proses pembelajaran yang bermutu. Output pendidikan yang

bermutu adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang disyaratkan, dan outcome

pendidikan yang bermutu adalah lulusan yang berprestasi tinggi yang mampu

melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau terserap pada dunia usaha

atau dunia industri.

3. Pendidikan Agama Islam sebagai Bidang Study di Tingkat SMP

Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

pendidik dalam rangka menanamkan dan mempersiapkan anak didik dalam

meyakini, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Dalam pendidikan yang lebih dipentingkan

adalah pembentukan pribadi anak. Disamping itu Zuhairini memberikan “batasan

pendidikan agama islam sebagai suatu usaha, sistematis da pragmatis dalam

membantu anak didik supaya mereka dapat hidup dengan ajaran islam”20

.

Selanjutnya Zakiyah Darajat mengartikan pendidikan agama islam sebagai

berikut :

19 Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, 2002 20

Zulhairinni, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara 2001 h 47

Page 42: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

32

a. Pendidikan agama islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran agama isalam serta menjadikannnya

sebagai pandangan hidupnya.

b. Pendidikan agama islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan

ajaran islam.

c. Pendidikan agama islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap

anak didik agar nantinya setelah selesai pendidikannya ia dapat

memahami,

Menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah

diyakininya itu debagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.21

Pengertian tersebut merupakan penjabaran dari pengertian

pendidikan agama islam yang terdapat dalam undang-undang nomor 20

tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasioanal, pada pasal 30 ayat 2

yang dalam penjelasannya dikatkan:

“pedidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan niali-nilai

ajaran agamanya dan/atau menjadi ilmu ahli agama”22

.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

islam adalah pendidikan yang amenyeluruh yakni menyangkut pendidikan

materi dan immateri serta menyangkut kehidupan dunia dan akherat. Di

samping itu pendidikan agama islam merupakan suatu mata pelajaran

dilaksanakan pada suatu lembaga pendidika tertantu dengan harapan

setelah selesai pendidikan agam islam dapat dijadikannya sebagai

pedoman dan penghayatan selama hidupnya sehingga dapat menuju kearah

yang diridoi oleh Allah SWT. Sekalipun dalam rumusannya pendidikan

agama islam sabai mata pelajaran tetapi dalam pelaksanaannya tidak

menyangkut pemberian ilmu pengetahuan semata, melainkan yang lebih

utama adalah pembantukan, bembinaan dan pengembangan pribadi

musllim yang taat kepada Allah SWT serta dapat mengamalkan seluruh

ajaran agama islam.

21

Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam,1999 hal 86 22

Undang-undang Sisdiknas no 20 Tahun 2003 pasal 30 ayat 2

Page 43: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

33

2. Dasar pendidikan agama islam

Pada dasarnya pendidikan pelaksanaan agama islam mempunyai dasar-

dasar yang kuat, dalam hal ini bahwa dasar tersebut dapat ditinjau dari tiga

aspek, yuridis/hukum, religius dan social psikilogi. Untuk lebih jelasnya

akan dikemukakan dasar-dasar tersebut, yaitu :

a. Segi yuridis atau hukum yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan

agama yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang secara

langsung atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam

melaksanakan pendidikan agama disekolah atau lembaga pendidikan

formal di Indonesia. Dasar dari segi yuridis formal sebagai pada tiga

bagia, yaitu :

1. Dasar ideal, yaitu dasar dari falsafah Negara pancasila di mana sila

yang pertama adalah “ketuhanan yang maha esa”.

2. Dasar struktur atau konstitusoanal, yaitu dasar dari UUD 1945

pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi sebagai berikut :

b. Negara berdasarkan atas ketuhana Yang Maha Esa

c. Negara menjamin tiap-tiap kemerdakaan penduduk untuk

memeluk agama dan memeluk dan kepercayaan itu.

3. Dasar operasional, yaitu dasar secara langsung mengatur

pelaksanaan pendidikan sakolah-sekolah di Indonesia, hal tersebut

terdapat dalam ketetapan MPR No.IV tahun 1978 yang kemudian

dikokohkan kembali pada tap. MPR No.IV/MPR/19718 ketetapan

MPR No. II/MPR/1983.

b. Dasar raligius adalah dasar-dasar yang bersumber daru agama islam

yang tertera dalam al-Quran dan al-Hadits.

c. Dasar sosial psikologis yaitu semua manuasi dalam hidupnya

membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut agama,

demikian juga orang-orang muslim memerlukan pendidikan islam

agar dapat mengarahkan fitrah mereka kea rah yang benar.23

3. Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan umum, yaitu bimbingan anak

didik agar mereka menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan

berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara. Tujuan

Pendidikan Agama tersebut adalah “merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh

setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama. Karena dengan menanamkan

23

Zulhairinni, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara 2001 h 21

Page 44: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

34

keimanan beragama dalam diri seseorang akan menambah ketaatan dalam

menjalankan kewajiban agama”24

.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan aspek ketaqwaan kepada Allah SWT

yang merupakan tujuan umum pendidikan agama islam dalam bidang study

pendidikan agama islam ditempuh dengan cara :

a. Membina manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran dengan baik,

sempurna, sehingga mencerminkan sikap dan tindakan dalam seluruh

kehidupannya.

b. Mendorong manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

c. Mendidik ahli-ahli agama yang cukup terampil dibidangnya.

Adapun tujuan khusus Pendidikan Agama Islam untuk SMP menurut

Zulhairinni adalah :

a. Memberikan Ilmu Pengetahuan Agama Islam

b. Memberikan pengertian agama islam yang sesuai dengan tingkat

kecerdasannya.

c. Memupuk jiwa agama anak.

d. Membimbing anak didik agar mereka mampu beramal shaleh dan berakhlak

mulia25

.

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

1 PENULIS : DIAN MAYA SHOFIANA

JUDUL PENELITIAN :

PROFESIONALISME

GURU DAN HUBUNGANNYA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DI MTS AL-JAMII.AH TEGALLEGA

CIDOLOG SUKABUMI

JENIS KARANGAN ILMIAH : SKRIPSI

TEMPAT PENELITIAN :

MTS AL-JAMII.AH TEGALLEGA

CIDOLOG SUKABUMI

PERGURUAN TINGGI :

UIN SYARIF HIDAYATULLOH

JAKARTA

24

Ibid 2001 h 45 25

Zulhairinni, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara 2001 h 47

Page 45: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

35

HASIL PENELITIAN :

1. Dari jawaban siswa mengenai

profesionalisme guru dalam bidang

studi Fiqih, sebagian besar siswa

berpendapat bahwa guru bidang studi

Fiqih MTs Al-Jamii.ah Tegallega

Cidolog Sukabumi berada pada

kualifikasi sedang. Sedangkan menurut

pendapat sebagian iswa yang lain, guru

empunyai tingkat kompetensi

profesional yang rendah. Dengan

demikian, sesuaidengan data yang ada,

profesionalisme guru dalam bidang

studi Fiqih di MTs Al-Jamii.ah

Tegallega Cidolog Sukabumi adalah

berada pada rata-rata sedang atau cukup

baik.

2. Nilai rata-rata prestasi hasil belajar

Fiqih siswa kelas VII dan VIII MTs Al-

Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi

tergolong cukup baik atau sedang.

3. Terdapat korelasi positif yang

signifikan antara rofesionalisme guru

dalam bidang studi Fiqih dengan

prestasi hasil belajar Fiqih siswa MTs

Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog

Sukabumi. Profesionalisme guru

tersebut dapat mempengaruhi prestasi

hasil belajar siswa 50%. Adapun 50%

lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

2 PENULIS : ERIK SUKMAWAN, S.Pd.I

JUDUL PENELITIAN :

PENGARUH LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN GURU DAN

KOMPENSASI TERHADAP MUTU

PENDIDIKAN DI MADRASAH

IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA

CIPAYUNG GIRANG

MEGAMENDUNG KABUPATEN

BOGOR

JENIS KARANGAN ILMIAH : TESIS

TEMPAT PENELITIAN :

MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL

HUDA CIPAYUNG GIRANG

MEGAMENDUNG KABUPATEN

Page 46: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

36

BOGOR

PERGURUAN TINGGI :

PROGRAM PASCA SARJANA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMIJAKARTA

HASIL PENELITIAN :

1. Terdapat pengaruh positif antara

variabel Latar Belakang Pendidikan

Guru (X1) terhadap Mutu Pendidikan

(Y) diperoleh nilai hasil analisa sebesar

0,727 sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil analisis bernilai positif,

tingkat pengaruhnya Kuat. Maka

dilakukan uji hipotesis yang diperoleh

dengan nilai thitung sebesar = 2.327 >

t0,05 (30) = 1,697, maka Ho ditolak dan

Ha diterima artinya ada pengaruh

signifikan.

2. Terdapat pengaruh positif antara

variabel Kompensasi (X2) terhadap

variabel Mutu Pendidikan (Y)

diperoleh nilai sebesar 0,823 sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil analisis

bernilai positif dan pengaruhnya sangat

kuat. Maka dibuktikan melalui uji

hipotesis variabel Kompensasi (X2)

yang diperoleh yakni karena nilai thitung

= 4.607 > t0,05 (30) = 1,697, maka Ho

ditolak dan Ha diterima artinya ada

pengaruh yang nyata dan signifikan.

3. Secara simultan ada pengaruh positif

antara variabel independen Latar

Belakang Pendidikan Guru (X1) dan

Kompensasi (X2) terhadap variabel

dependen Mutu Pendidikan (Y) dengan

komputer program SPSS Versi 12 for

Windows diperoleh nilai Model

Summary atau nilai R sebesar 0,853 dan

sedangkan nilai R Square sebesar 0,727

atau 72,7%, jadi tingkat pengaruhnya

kuat. Sedangkan hasil uji ANOVA

atau Fhitung di dapat nilai sebesar 38.698

dimana > dari Ftabel (31) sebesar 2,91

dengan tingkat signifikan sebesar 0,000

karena 0,000 < 0,05, maka dapat

dikatakan secara bersama-sama

berpengaruh sangat signifikan terhadap

Page 47: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

37

variabel Mutu Pendidikan (Y) di MI

Miftahul Huda Megamendung

Kabupaten Bogor.

C. KERANGKA BERPIKIR

Guru adalah termasuk suatu profesi yang memerlukan keahlian tertentu

dan memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan secara profesional. Karena

guru adalah individu yang memiliki tanggung jawab moral terhadap kesuksesan

anak didik yang berada dibawah pengawasannya, maka keberhasilan siswa akan

sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dimiliki seorang guru. Oleh karena itu, guru

profesional diharapkan akan memberikan sesuatu yang positif yang berkenaan

dengan keberhasilan prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaannya, tanggung

jawab guru tidak hanya terbatas kepada proses dalam pentransferan ilmu

pengetahuan. Banyak hal yang menjadi tanggung jawab guru, yang salah satunya

adalah memiliki kompetensi idealnya sebagaimana guru profesional. Kompetensi

di sini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang

bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Dengan kata lain, guru yang

profesional ini memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga dia

mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal dan terarah.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar, seorang guru profesional harus

terlebih dahulu mampu merencanakan program pengajaran. Kemudian

melaksanakan program pengajaran dengan baik dan mengevaluasi hasil

pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, seorang

guru profesional akan menghasilkan anak didik yang mampu menguasai

pengetahuan baik dalam aspek kognitif, afektif serta psikomotorik. Dengan

demikian, seorang guru dikatakan profesional apabila mampu menciptakan proses

belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik.

Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar

yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu

Page 48: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

38

mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan

perbuatan.

Kehadiran guru profesional tentunya akan berakibat positif terhadap

perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh

sebab itu, siswa akan antusias dengan apa yang disampaikan oleh guru yang

bertindak sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bila hal itu

terlaksana dengan baik, maka apa yang disampaikan oleh guru akan berpengaruh

terhadap kemampuan atau prestasi belajar anak. Karena, disadari ataupun tidak,

bahwa guru adalah faktor eksternal dalam kegiatan pembelajaran yang sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses kegiatan pembelajaran itu. Untuk

itu, kualitas guru akan memberikan pengaruh yang sangat berarti terhadap proses

pembentukan prestasi anak didik. Maka oleh karena itu, dengan keberadaan

seorang guru profesional diharapkan akan mampu memberikan pengaruh positif

terhadap kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar serta mampu

memaksimalkan hasil prestasi belajar siswa dengan sebaik-baiknya.

D. Hipotesis Penelitian

Ha: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan mengajar guru

dengan prestasi belajar siswa di SMP Islam Miftahul Huda Cipayung

Megamendung Bogor.

Page 49: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

38

BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah SMP Islam

Miftahul Huda yang beralamat di Jl. Raya Puncak Cipayung No. 58

Kelurahan Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten

Bogor 16770.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan terhitung mulai awal

maret 2013 sampai dengan akhir Mei 2013 dengan membagi kedalam

tiga tahap sebagai berikut :

Page 50: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

39

NO Tahap Ke Waktu Keterangan

1 I (satu) 01 – 31 Maret 2013 Pengumpulan Informasi awal

2 II (Dua) 01 – 30 April 2013 Pengumpulan data

3 III (tiga) 01 – 20 Mei 2013 Pengolahan Data

4 IV (Empat) 21 – 31 Mei 2013 Penyelesaian Penulisan

Laporan Penelitian

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang

digunakan adalah metode survey dengan teknik korelasional. Metode

survey adalah sebuah metode yang digunakan dengan cara terjun langsung

ke lapangan atau tempat penelitian untuk dapat mengetahui kondisi-

kondisi yang berhubungan dengan penelitian secara langsung dan

melakukan pengamatan-pengamatan serta digunakan untuk mendapatkan

data dari tempat tertentu secara alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti

melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuisioner, wawancara terstruktur dan lain-lain.

Sedangkan teknik korelasional adalah teknik analisis statistik yang

mengenai hubungan antar dua variable atau lebih. digunakan dengan

melakukan berbagai perhitungan statistic untuk dapat mengetahui

hubungan antar variabel. Selanjutnya untuk melakukan teknik korelasional

terdapat tiga tujuan sebagai berikut :

a. Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah

memang benar antara variabel yang satu dan variabel yang lain

terdapat hubungan atau korelasi.

b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antara variabel itu (jika

memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang cukup kuat,

cukupan, ataukah lemah.

c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah

hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau

Page 51: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

40

meyakinkan (signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau

tidak meyakinkan.1

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”2.

Populasi target dalam penelitian ini seluruh siswa SMP Islam Miftahul

Huda Cipayung Megamendung Bogor yang berjumlah 313 orang

siswa, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh kelas VIII

(delapan) SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor

yang berjumlah 113 orang siswa (Lihat Tabel ).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”3.

Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi terjangkau berjumlah

40 orang siswa yang dipilih secara acak. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana (Sample Random

Sampling). Pengambilan sampel secara acak sederhana ini dipilih

karena :

a. Seluruh siswa kelas VIII (Delapan) memiliki karakteristik yang

sama baik dari sisi kemampuan dan latar belakang ekonomi

keluarga, oleh sebab itu, semua siswa yang ada di kelas VIII

1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta 2011 h 188

2 Sugiyono, MetodePenelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2010 h 117

3 Ibid h 118

Page 52: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

41

(Delapan) SMP Islam Miftahul Huda memiliki peluang yang sama

untuk dijadikan sampel.

b. Seluruh siswa kelas VIII (Delapan) berada dalam masa pengenalan

yang cukup terhadap lingkungan sekolah, mata pelajaran, guru

bidang study dan lain-lain, sehingga tetap memiliki peluang yang

sama untuk dijadikan sampel.

Tabel 1 : Kondisi Keadaan Siswa Kelas VIII (Delapan) SMP Islam

Miftahul Huda

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Total

1 A Laki-laki 22 39

Perempuan 17

2 B Laki-laki 18 37

Perempuan 19

3 C Laki-laki 17 37

Perempuan 20

Total Siswa Kelas VIII (delapan) 113

Pengambilan sampel ini akan diambil secara acak dengan cara

setiap nama siswa kelas VIII (delapan) yang berjumlah 113 siswa

diberi nomor, kemudian dari 113 nomor itu diambil secara acak

sebanyak 40 orang siswa yang kemudian dijadikan sebagai sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan secara

tertulis yang akan dibagikan kepada responden dalam penelitian yakni siswa.

Page 53: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

42

Dalam hal ini penulis menggunakan angket sistem tertutup yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif-alternatif jawaban yang telah

disediakan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk kuesioner

diberikan kepada responden dengan tujuan agar responden dalam memberikan

jawaban sesuai dengan tema sentral penilaian ini.

Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi mengenai

kemampuan profesional yang dimiliki oleh guru dalam proses belajar

mengajar. Angket dibuat dengan model Likert yang mempunyai empat

kemungkinan jawaban yaitu ; selalu, sering, kadang-kadang dantidak pernah.

Empat jawaban tersebut berarti berjumlah genap, yang berjumlah genap ini

dimaksud untuk menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan

tidak mempunyai jawaban yang jelas. Penyusunan angket kompetensi guru

mengacu kepada aspek-aspek kemampuan guru (kompetensi profesionalisme

guru) yang terdiri dari 25 item dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2 : Kisi-kisi angket Kemampuan Guru dalam Mengajar

Sub Variabel Indikator Nomor Angket

Fase Persiapan

(Kegiatan Awal)

Kemampuan Guru memencanakan

program pembelajaran

1, 7, 9, 11, 12,

21

Fase

Pelaksanaan

(Kegiatan Inti)

a. Menguasai bahan pelajaran 2, 3, 4, 5, 6, 8,

10, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19,

20

b. Melaksanakan/mengelola proses

belajar mengajar

Fase Evaluasi

(Kegiatan Alhir)

c. Menilai kemajuan proses belajar

mengajar

22, 23, 24, 25

Page 54: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

43

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu tehnik yang dilakukan untuk

memperoleh data mengenai hal-hal variabelyang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti dan lain-lain. Tehnik ini digunakan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan secara autentik seperti data tentang nilai

prestasi belajar.

3. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian dengan tujuan agar dapat diperoleh data-data secara

obyektif dan untuk mendukung data yang diperoleh dari hasil penyebaran

angket.

4. Wawancara

Adalah teknik pengumpulan data secara langsung untuk mendapatkan data atau

informasi yang valid yang berkenaan dengan penelitian. Wawancara ini

dilakukan hanya untuk mendukung data hasil angket.

E. Tehnik Analisis Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan korelasional,

yang memecahakan suatu kasus yang diteliti. Data yang dikumpulkan berasal

dari hasil wawancara secara langsung maupun dari data-data tertulis seperti

kusioner di sebaran pada siswa yang bersangkutan Untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini akan menggunakan ukuran dan teknik pengujian secara

statistik agar dapat diperoleh kesimpulan yang valid dengan menggunakan

metode korelasi.

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan

keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat

dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh

orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Page 55: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

44

1. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing. Ini

berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan

dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan

kesalahan.

2. Scoring

Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor

terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Selanjutnya kuesioner diberikan

bobot sesuai dengan tingkat kepentingan model skala Likert. “Skala Likert ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial

ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian:4. Untuk mengetahui nilai dari ketiga instrumen

penelitian ini mempunyai empat kemungkinan jawaban yakni sebagai berikut :

Tabel 3 : Pilihan Jawaban

No Jawaban Disingkat Bobot

1 Selalu S 4

2 Sering Sr 3

3 Kadang-kadang K 2

4 Tidak Pernah TP 1

Kemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata-rata jumlah skor,

dengan klasifikasi sebagai berikut:

4 Sugiyono, MetodePenelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2010 h 134

Page 56: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

45

Tabel 4 : Klasifikasi Skor Angket Kemampuan Guru dalam Mengajar

Klasifikas Keterangan Jumlah Skor Jawaban

25 – 50 Rendah

51 – 75 Sedang

76 – 100 Tinggi

F. Hipotesis statistic

Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Karena

penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada korelasi antara kemampuan

mengajar guru dengan prestasi belajar siswa, maka yang dipakai adalah rumus

‘‘ r ’’ product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

N xy – ( X ) ( Y )

rxy =

√ { N X² - ( X )² } { N Y² - ( Y )²}

rxy : Angka indeks korelasi .r. product moment

N : Jumlah responden

xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

x : Jumlah seluruh skor x

y : Jumlah seluruh skor y

Kemudian memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi .r. product

moment dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan

perhitungan dengan angka indeks korelasi .r.product moment. Selanjutnya untuk

menentukan data penelitian ini signifikan atau tidak, interpretasi juga

menggunakan tabel nilai .r. (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya

(db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah:

Page 57: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

46

df = N - nr

df : degrees of freedom

N : Number of Cases

Nr : Banyaknya variabel (kemampuan mengajar guru dan Prestasi belajar PAI

Siswa).

Rumus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel

Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100 %

KD : Koefision Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y).

R : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

Page 58: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Sekolah

1. Deskripsi Tempat Penelitian

Lembaga pendidikan formal SMP Islam Miftahul Huda berlokasi di

desa Cipayung girang salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan

Megamendung Kabupaten Bogor, desa ini merupakan pemekaran dari desa

cipayungyang dilakukan pada tahun 1978 dan telah dikukuhkan sebagai

desa otonom pada tahun 1981 dengan nomor statistik 350. Berdasarkan

klimatologi di daerah ini memiliki iklim sedang dan berada pada

ketinggian 610 diatas permukaan laut, jarak dari Ibu kota Jakarta adalah 60

km, 110 km jarak dari Ibu Kota Propinsi, 34 km dari Ibu Kota Kabupaten

dan 5 km dari Ibu kota Kecamatan.

Luas daerah desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung

Kabupaten Bogor adalah 135 Ha yang berbatasan dengan :

Page 59: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

48

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Megamendung

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Cipayung Datar

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Cilember Kecamatan

Cisarua

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Kopo Kecamatan Cisarua

Berkenaan dengan hal tersebut, Lembaga pendidikan formal SMP

Islam Miftahul Huda tepatnya berlokasi di Desa Cipayung Girang RT. 01

RW. 03 yang berjarak kurang lebih 100 m dari jalan raya puncak Bogor

yang menempati areal tanah seluas 1040 M² yang masing – masing berasal

dari tanah wakaf Almukarrom KH. Abdusyukur, H. Akhmad Tamin Said

dan Ir. HM. Sanusi.

DiKecamatan Megamendung Kabupaten Bogor sendiri terdapat

beberapa sekolah lain yang berada pada tingkat lanjutan yang sama

(Sekolah Menengah Pertama) yakni :

1. SMP Atthairiin

2. MTs Miftahul huda

3. SMP Negri 1 Megamendung

4. SMP Negri 2 Megamendung

5. SMP Sejahtera 1

6. SMP PGRI Gadog

Namun demikian SMP Islam Miftahul Huda tetap memiliki tempat

tersendiri dihati masyarakat serta kepercayaan dari masyarakat Desa

Cipayung Girang pada khususnya dan Kecamatan Megamendung pada

umumnya untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Lokasi SMP Islam Miftahul Huda

meskipun terdapat beberapa Sekolah Menengah Pertama, pada dasarnya

SMP Islam Miftahul Huda berada pada lokasi yang cukup strategis karena

disekitarnya terdapat beberapa sekolah dasar yaitu :

49

Page 60: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

49

1. MI Miftahul Huda

2. MI Baeturrahman

3. SD Negri Cipayung 1

4. SD Negri Cipayung 2

5. SD Negri Cipayung 3

6. SD Negri Cipayung 4

7. SD Negri Cilember 2

8. SD Negri Cilember 4

SMP Islam Miftahul Huda menempati bangungan milik Yayasan

Miftahul Huda yang penggunaan serta pengelolaannya diserahkan

sepenuhnya kepada SMP Islam Miftahul Huda. Bangunan yang ditempati

SMP Islam Miftahul Huda terdiri dari 9 (sembilan) lokal yang terdiri dari :

1. Empat lokal digunakan untuk ruang belajar

2. Satu lokal digunakan untuk kantor & ruang BP

3. Satu lokal digunakan untuk ruang guru dan perpustakaan

4. Satu lokal digunakan untuk laboratorium komputer

5. Satu lokal digunakan untuk laboratorium bahasa

6. Dan satu mejid untuk kegiatan ibadah

SMP Islam Miftahul Huda dalam melaksanakan berbagai kegiatn

belajar mengajarnya memiliki visi dan misi sebagai berikut :

Visi :

Mewujudkan mutu lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi didasari iman yang taqwa serta beramal ilmiah.

Misi :

1. Terwujudnya mutu lulusan yang berkualitas dan berakhlakul karimah.

2. Terciptanya siswa atau siswi yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi serta beramal ilmiah

Page 61: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

50

3. Terciptanya siswa atau siswi yang beriman dan bertaqwa dengan

penguasaan ilmu dan teknologi.

Kegiatan belajar-mengajar di SMP Islam Miftahul Huda ini

dilaksanakan dilaksanakan dua shift yakni pagi dan siang hari. Sebagian

siswa ada yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di pagi hari untuk

kelas VII (tujuh) dan IX (Sembilan), dan sebagian siswa yang lain

melaksanakan kegiatan belajar-mengajar pada siang hari untuk kelas VII

(tujuh) dan VIII (delapan). Hal itu dilakukan secara bergantian mengingat

tempat yang tersedia tidak mencukupi untuk seluruh jumlah siswa yang

ada. Keseluruhan siswa-siswi SMP Islam Miftahul Huda tahun pelajaran

2012/2013 tercatat berjumlah 313 orang, dengan jumlah siswa setiap kelas

sebanyak 30 - 40 orang. Adapun kondisi siswa di SMP Islam Miftahul

Huda tahun terakhir adalah sbegai berikut :

Tabel 5 : Kondisi Keadaan siswa SMP Islam Miftahul Huda tiga

tahun terakhir

Tahun

Ajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml. Total

Siswa (Kls.

VII,VIII &

IX

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

2010/2011 101 2 80 2 71 2 252

2011/2012 111 3 92 2 74 2 277

2012/2013 108 3 113 3 92 2 313

Sumber : Administrasi SMP Islam Miftahul Huda

Tenaga pengajar dan pengelola sekolah SMP Islam Miftahul Huda

Cipayung Megamendung Bogor secara keseluruhan berjumlah 17 orang

dengan klasifikasi sebagai berikut:

Page 62: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

51

Tabel 6 : Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Islam

Miftahul Huda

Jumlah Guru/Staf Jumlah L P

Guru Tetap Yayasan 11 7 4

Guru Bantu - - -

Guru PNS - - -

Guru Tidak Tetap 5 3 2

Tata Usaha 1 1 -

Sumber : Administrasi SMP Islam Miftahul Huda

2. Sejarah Singkat Sekolah

Berdirinya SMP Islam Miftahul Huda di Desa Cipayung Girang

Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat

didirikan pada 13 September 1980 dan sebagai pendirinya adalah :

1. Drs. AZ Arifin M.Pd.I

2. H. Zeinal Muttaqien, SH

3. Dra. Yati Supriyati, M.Pd.I

4. Dra. Aluh Mariam

Kepemilikan Tanah Milik dengan status tanah Wakaf dengan Luas

Tanah Seluruhnya 1040 m2 dan Luas Seluruh Bangunan 650 m

2 milik

yayasan Mftahul Huda. SMP Islam Miftahul Huda di Desa Cipayung

Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor berdiri dengan

Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 204 02 05 31 097dan Nonor Pokok

Statistik Nasional (NPSN) : 20230159. Beroperasi sejak tahun 1988

dengan SK Izin Pendirian : No. 097/102.5/R/1988 Tgl, 6 Juli 1988 dan

Akte Pendirian : No. 273/180 – ANP Tgl, 13 September 1980

SMP Islam Miftahul Huda di Desa Cipayung Girang Kecamatan

Megamendung Kabupaten Bogor saat ini berjenjang Akreditasi ”B”

dengan SK akreditasi nomor 02.00/534/BAP-SM/XI/2010, beralamat di

Page 63: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

52

Jalan Simpang Megamendung Cipayung Girang Megamendung

Kabupaten Bogor Jawa Barat Kode Pos 16770. Keberadaan SMP Islam

Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor selain mengadakan

kegiatan rutin, dalam kegiatan belajar mengajar juga memberikan materi

khusus berkaitan dengan study keislaman seperti ; pengajian rutin,

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Islam Miftahul Huda di

Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

merupakan salah satu penunjang dalam proses belajar mengajar. Adapun

sarana prasarana yang ada di SMP Islam Miftahul Huda di Desa Cipayung

Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor adalah sebagai

berikut :

1. Alat Praktek IPA

Alat praktek IPA yang ada di SMP Islam Miftahul Huda yaitu:

a. Mikroskop.

b. Alat peraga tubuh/kerangka manusia.

c. Alat peraga elektronik sederhana

d. Jenis batu-batuan alam.

e. Alat Pengujian teori IPA sederhana.

2. Gedung sekolah milik sendiri (Yayasan) terdiri dari 9 lokal

3. Mesjid / sarana ibadah

4. Lapangan multi fungsi ( Volley Ball, Bulu tangkis & Basket)

5. Lapangan Tenis Meja

6. Perpustakaan

7. Laboratorium Bahasa dengan fasilitas :

a. 20 unit Monitor

b. Sistem Komputerisasi

c. Wireless

d. 20 Ear phone

8. Laboratorium Komputer dengan fasilitas :

Page 64: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

53

a. 20 unit komputer Pentium 3

b. 1 unit printer HP deskjet

c. Sistem jaringan LAN

9. Jaringan Wifi Yayasan Miftahul Huda

10.Alat oleh raga terdiri dari :

a. 4 buah bola sepak

b. 4 buah Racket bulu tangkis

c. 4 buah Bet Tenis Meja

d. 2 buah bola basket

e. 3 buah bola voley

f. 2 buah matras

g. seperangkat alat atletik

Kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi rutinitas siswa/siswi SMP

Islam Miftahul Huda Cipayung Girang Megamendung Bogor yaitu:

a. Pramuka

b. Paskibra

c. Sepak bola

d. Volley Ball

e. Sanggar seni

f. Majlis Shalawat dan Taqorruban

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

akan pembagian tugas dan bidang-bidang tugas yang diberikan lebih

jelas. Tujuan dari pembagian tugas dan bidang-bidang tugas yang jelas

agar lebih terjaminnya tata kerja organisasi. Struktur organisasi SMP

Islam Miftahul Huda di Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung

Page 65: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

54

Kabupaten Bogor dalam menjalankan roda kegiatannya menggunakan

sistem organisasi garis (line) dan staf. Adapun struktur organsiasi di SMP

Islam Miftahul Huda Megamendung Kabupaten Bogor sebagai berikut :

Gambar .1 : STRUKTUR ORGANISASI

Sumber : Administrasi SMP Islam Miftahul Huda Tahun 2013

KEPALA

SEKOLAH

TATA

USAHA

GURU

KELAS

GURU

KELAS

GURU

KELAS

KETUA

YAYASAN

WAKIL KEPALA

SEKOLAH

GURU

KELAS

GURU

KELAS

Waka

Kurikulum

GURU

KELAS GURU

Bidang Study

Wali

Kelas

Waka

Kesiswaan

Laboran

SISWA

Komite

Sekolah

Page 66: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

55

5. Aktivitas SMP Islam Miftahul Huda

Secara garis besar aktivitas SMP Islam Miftahul Huda Megamendung

Kabupaten Bogor, diantaranya adalah : Memberikan pendidikan formal

ditingkat SMP. Proses belajar mengajarnya pada pagi hari, setiap siswa

diharapkan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih baik untuk melanjutkan

jenjang selanjutnya. Menghasilkan para lulusan SMP yang kreatif dalam

berkarya, terampil dalam bekerja, dan berakhlak mulia berguna

mencerdaskan kehidupan bangsa negara dan membangun manusia

Indonesia, menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berkualiatas.

Gambaran Umum Guru SMP Islam Miftahul Huda Cipayung

Megamendung Bogor

Jumlah guru SMP Islam Miftahul Huda berjumlah 17 orang dengan

latar belakang pendidikan sebagai berikut:

Tabel 7 : Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Islam

Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor Tahun

Pelajaran 2012/2013

No Nama Latar Belakang

Pendidikan Jabatan

Mata

Pelajaran

yang

diampu

1 Didin Jalaludin, S.Ag S1. Syari’ah UIN Sunan

Gunung Djati

Kepala

Sekolah

IPS

2 Yusuf Ruslani, S.Pd S1.

STAI Sukabumi

Wakil

Kesiswaan

Bhs.

Indonesia

3 Euis Sutinah, S.Ag, S1. Tarbiah UIN Sunan Wakil Bahasa

Page 67: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

56

Gunung Djati Kurikulum Inggris

4 Dudung Abdulah, SP S1. Pertanian

UNWIM

Guru IPA

5 Ernisa Isnawati, S.Pd S1. STAI Laa Roiba Guru Bhs. Sunda

6 Erni Nuraeni, S.Pd S1. PKN

STKIP Arrahmaniyah

Guru PKN

7 Alis Karmunah,

S.Pd.I

S1. Tarbiah

UIN Sunan Gunung Djati Guru PAI

8 Ade Halimah Madrasah Aliyah Guru Seni

Budaya

9 Hamdani, SE S1.Ekonomi

Universitas Pakuan

Guru TIK

10 Drs. Dedi Hermana

S1. Admin Perkantoran

Universitas Pasundan

Tata

Usaha

Guru

Matematika

11 Yayat Ruhiyat SMA Guru Matematika

12 Winda Ameliyana SMA Guru PAI

13 Puteri Sri R, S.Pd S1. Sastra Indonesia

Universitas Pakuan

BP, Guru Bhs.

Indonesia

14 Asep Burhan, Lc Al-Azhar kairo Mesir Guru

PAI (Bhs.

Arab, ta’lim

mutalim)

15 Lukmanul Hakim SMA Guru PAI (BTQ)

16 Cecep Subhan Madrasah Aliyah Guru Olah Raga

17 Feri Anwarudin Madrasah Aliyah Guru PLH

Dari tabel di atas, guru PAI yang ada di SMP Islam Miftahul Huda

berjumlah 4 orang. Dari keempat guru tersebut dua orang merupakan lulusan

Strata 1 (S1) Sarjana Pendidikan Agama Islam dan dua orang lainnya

merupakan lulusan SMA dan Madrasah Aliyah.

Page 68: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

57

B. Deskripsi Data

1. Kemampuan Mengajar Guru PAI

Angket yang disebar kepada siswa kemudian dianalisis dan diberikan skor

jawaban per item soal sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh siswa dalam

hal ini adalah responden dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 8 : Analisis Item untuk Skor Angket Kemampuan Mengajar Guru

PAI

SU

BY

EK

ITEM ANGKET

JU

ML

AH

SK

OR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 4 56

2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 4 4 62

3 4 3 3 3 4 2 4 1 2 3 2 4 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 4 4 74

4 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 4 4 4 62

5 2 3 3 3 3 4 4 1` 1 4 2 3 3 2 1 1 2 3 4 3 1 2 3 4 4 65

6 1 2 3 2 4 3 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 1 3 2 3 2 1 4 4 3 55

7 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 4 2 2 3 3 1 2 4 2 3 2 2 3 4 4 65

8 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 1 3 3 2 1 1 1 3 4 2 1 3 3 4 4 62

9 2 3 4 2 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 1 2 1 2 3 2 3 1 3 4 4 60

10 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 1 4 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 56

11 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 63

12 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 4 4 2 62

13 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 3 61

14 4 2 2 2 2 3 2 1 2 4 1 1 4 2 2 1 1 2 3 4 2 2 2 2 4 57

15 1 2 2 2 2 4 4 1 2 4 2 3 4 1 1 1 1 3 4 2 2 3 4 4 3 62

16 3 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 4 56

17 1 2 3 2 1 4 4 1 1 4 2 3 4 1 1 1 1 3 4 2 3 3 4 3 3 61

18 1 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 55

19 3 4 2 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 66

20 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 62

21 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 4 1 2 1 1 3 3 2 3 3 4 3 4 63

Page 69: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

58

22 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 1 1 2 2 1 4 2 2 2 2 3 4 2 56

23 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 4 2 3 60

24 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 3 2 3 1 4 3 4 58

25 2 2 1 2 2 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 62

26 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 64

27 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 1 4 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 56

28 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 68

29 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 62

30 1 2 3 2 4 3 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 1 3 2 3 2 1 4 4 3 55

31 1 2 3 2 4 3 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 1 3 2 4 2 1 3 3 3 54

32 4 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 1 56

33 4 1 1 4 2 2 1 1 2 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 1 2 57

34 3 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 4 56

35 2 3 3 3 3 4 4 1` 1 4 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 1 2 3 4 4 67

36 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 1 3 50

37 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 4 3 1 4 2 1 3 2 4 67

38 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 1 1 2 3 1 4 3 1 1 1 3 2 3 3 1 50

39 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 1 2 3 66

40 3 4 3 1 4 2 1 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 4 66

=40 JUMLAH SKOR = 2415

Dari jumlah responden sebanyak 40 orang, setelah dijumlahkan jumlah

skor yang diperoleh adalah 2415. Jumlah skor ini kemudian akan dibagi dengan

jumlah responden (2415 : 40) maka diperoleh hasil adalah 60,375. Dengan

demikian, berdasarkan jumlah skor rata-rata kemampuan mengajar guru PAI di

SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor adalah berada pada

tingkat menengah/sedang dan atau cukup.

Berdasarkan keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah skor

jawaban siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Page 70: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

59

Tabel 9. : Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Siswa dari Angket

Kemampuan Mengajar Guru PAI

Klasifikasi Jumlah Siswa Keterangan Jumlah

Skor Jawaban

25 – 50 2 Siswa Rendah

51 – 75 38 Siswa Sedang

76 – 100 - Tinggi

Jadi, berdasarkan klasifikasi tersebut di atas, tingkat kemampuan mengajar

guru PAI di SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor menurut

pendapat para siswa yang dijadikan responden dianggap masuk kedalam kategori

sedang. Yakni berada diantara 51 – 75 yang dinyatakan oleh 38 orang responden

dari total responden sebanyak 40 orang sedangkan 2 orang lainnya dianggap

rendah, yakni berada diantara 25 – 50.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa diambil dari daftar nilai siswa pada buku daftar nilai

(legger), adapun nilai prestasi belajar siswa yang diambil oleh penulis adalah nilai

raport siswa pada semester ganjil pada tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai

berikut :

Page 71: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

60

Tabel 10. : Daftar Nilai Siswa dalam Mata Pelajaran PAI Semester 1

No Nama

Jenis

Kelamin

(L/P)

Nilai

1 Abdul Hadi Musadad L 75

2 Alamsyah Darmawan L 75

3 Andrian L 80

4 Ariniar Agustin P 75

5 Arwan Maulana L 75

6 Bachtiar L 70

7 Deni Cahyo Saputra L 75

8 Dhea Rahma P 70

9 Dila Safitri P 80

10 Farhan Maulana L 65

11 Fitri Agustin P 80

12 Fuja Fauziani Fajrina P 65

13 Giri Jaya Pratama L 75

14 Indah Purnamasari P 75

15 Indriyani P 80

16 Ipah Widiyanti P 65

17 Irfan Novian L 75

18 Leni Juliani P 70

19 Lina Mauliani P 75

20 Lutfi Rahmana L 80

21 Lulu Nurhasanah P 80

22 M. Yusuf L 75

23 Muhamad Damar Fadilah L 80

24 Muhamad Djaelani L 70

25 Muhamad Djajang Irwansyah L 80

26 Muhamad Galih L 75

27 Muhamad Ridwan L 70

28 Muhamad Sutiana L 80

29 Muhamad Topik L 75

30 Muhamad Agung Gumelar L 70

31 Nada P 65

32 Nova Septia Yunengsih P 70

33 Rifkah P 75

34 Riki Hermansyah L 75

Page 72: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

61

35 Rinawati P 80

36 Santi Susanti P 65

37 Siti Nur Fitriani P 80

38 Siti Sopiah Rahmawati P 65

39 Sri Wulandari P 80

40 Vani Putri P 80

ΣN=40 Jumlah Total ΣNilai=2970

Jumlah nilai keseluruhan mata pelajaran PAI siswa/siswi SMP

Islam Miftahul Huda Cipayung Girang Megamendung Bogor kelas delapan

yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah 2970. Jumlah tersebut

kemudian akan dirata-ratakan sehingga menjadi nilai rata-rata PAI

siswa/siswa SMP Islam Miftahul Huda kelas delapan yang dijadikan

responden yang berjumlah 40 orang, dengan cara membagi jumlah nilai

dengan jumlah siswa/responden, (2970 : 40). Dengan demikian maka

diperoleh hasil 74,25 yang merupakan nilai rata-rata PAI siswa/siswi SMP

Islam Miftahul Huda kelas delapan. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-

rata prestasi belajar siswa kelas delapan dalam mata pelajaran PAI di SMP

Islam Miftahul Huda berada dalam kategori cukup baik.

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada

bidang study PAI di SMP Islam Miftahul Huda kelas delapan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

\

Tabel 11. : Klasifikasi Nilai Siswa dalam Mata Pelajaran PAI

Klasifikasi Jumlah Siswa Kriteria

80 – 89 13 Siswa Tinggi

70 -79 21 Siswa Sedang

60 – 69 6 Siswa Rendah

Page 73: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

62

Berdasarkan tabel data di atas, menunjukan tingkat prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran PAI dianggap atau termasuk kedalam

kriteria sedang, yakni berada pada klasifikasi antara 70 – 79 dengan jumlah

siswa sebanyak 21 orang siswa dari 40 orang siswa yang dijadikan responden.

Tabel 12. : Analisis Korelasi Variabel X (Kemampuan mengajar guru

PAI) dengan Variabel Y (Prestasi Belajar PAI Siswa)

Responden X Y X² Y² XY

1 56 75 3136 5625 4200

2 62 75 3844 5625 4650

3 74 80 5476 6400 5920

4 62 75 3844 5625 4650

5 65 75 4225 5625 4875

6 55 70 3025 4900 3850

7 65 75 4225 5625 4875

8 62 70 3844 4900 4340

9 60 80 3600 6400 4800

10 56 65 3136 4225 3640

11 63 80 3969 6400 5040

12 62 65 3844 4225 4030

13 61 75 3721 5625 4575

14 57 75 3249 5625 4275

15 62 80 3844 6400 4960

16 56 65 3136 4225 3640

17 61 75 3721 5625 4575

18 55 70 3025 4900 3850

19 66 75 4356 5625 4950

20 62 80 3844 6400 4960

21 63 80 3969 6400 5040

Page 74: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

63

22 56 75 3136 5625 4200

23 60 80 3600 6400 4800

24 58 70 3364 4900 4060

25 62 80 3844 6400 4960

26 64 75 4096 5625 4800

27 56 70 3136 4900 3920

28 68 80 4624 6400 5440

29 62 75 3844 5625 4650

30 55 70 3025 4900 3850

31 54 65 2916 4225 3510

32 56 70 3136 4900 3920

33 57 75 3249 5625 4275

34 56 75 3136 5625 4200

35 67 80 4489 6400 5360

36 50 65 2500 4225 3250

37 67 80 4489 6400 5360

38 50 65 2500 4225 3250

39 66 80 4356 6400 5280

40 66 80 4356 6400 5280

ΣN=40 ΣX= 2415 ΣY=2970 ΣX²=146829 ΣY²=221600 ΣXY=180060

3. Hubungan Kemampuan Mengajar Guru PAI dengan Prestasi Belajar PAI

Siswa

Untuk menguji data yang diperoleh tadi di atas, yakni skor angket

Kemampuan mengajar guru PAI ( X ) dengan Prestasi belajar PAI siswa ( Y )

kelas delapan di SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Girang Megamendung

Bogor, dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Page 75: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

64

N xy – ( X ) ( Y )

rxy =

√ { N X² - ( X )² } { N Y² - ( Y )²}

40 . 180060 – (2415) . (2960)

=

√ {40 . 146829 – (2415)²} {40 . 221600 – (2970)²}

7202400 – 7172550

=

√ {5873160 – 5832225}{8864000 – 8820900}

29850

=

√ {40935}.{43100}

29850

=

√ 1764298500

29850

=

42003,55

= 0,710654218

= 0,710

Page 76: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

65

4. Analisis Interpretasi data

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil angka korelasi

antara Variabel X (Kemampuan mengajar guru PAI) dengan variabel Y

(prestasi belajar PAI siswa) yakni sebesar 0,710 yang berarti kolerasi

tersebut bertanda positif. Untuk melihat interpretasi terhadap angka

indeks korelasi product moment secara kasar atau sederhana yakni

terletak pada angka 0,70 – 0.90 yang berarti korelasi antara Variabel X

(Kemampuan mengajar guru PAI) dengan variabel Y (prestasi belajar

PAI siswa) itu adalah terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan Variabel X

(Kemampuan mengajar guru PAI) dengan variabel Y (prestasi belajar

PAI siswa) itu signifikan atau tidak, maka “ r “ hasil perhitungan

dibandingkan dengan “ r “ tabel. Sebelum membandingkannya, maka

harus dicari terlebih dahulu “ df “ atau “ db “ nya dengan rumus :

Berdasarkan tabel perhitungan tabel di atas, siswa yang diteliti

atau yang menjadi sampel/responden dalam penelitian ini adalah 40

orang ( N = 40 ). Variabel yang dicari korelasinya adalah berjumlah dua

variabel yakni Variabel X (Kemampuan mengajar guru PAI) dengan

variabel Y (prestasi belajar PAI siswa), jadi ( nr = 2 ). Dengan

demikian, maka dengan mengacu kepada rumus di atas dapat dicarai df

nya yaitu :

df = N - nr

Page 77: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

66

df = N – nr

= 40 – 2

= 38

Dari hasil perhitungan df tersebut, dapat diketahui bahwa df yang

diperoleh adalah sbesar 38. Dengan jumlah df = 38 kemudian

dikonsultasikan dengan tabel nilai “ r “, baik pada taraf signifikansi 5 %

maupun taraf signifikansi 1 %.

Merujuk pada “ rt “ diperoleh hasil sebagai berikut :

Pada taraf signifikan si 5 % = 0,304

Pada taraf signifikansi 1 % = 0,393

Ternyata, “ rxy “ atau “ rho “ lebih besar dari “ r “ tabel atau “ rt “

baik pada taraf signifikansi 5 % maupun taraf signifikansi 1 % yaitu

( 0,710 > 0,304 atau 0,710 > 0,393 ). Dengan demikian maka hipotesis

nihil (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternative (Ha) diterima. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat hubungan/korelasi yang positif dan

signifikan antara Kemampuan mengajar guru PAI dengan prestasi

belajar PAI siswa pada SMP Islam Miftahul Huda Cipayung Girang

Megamendung Bogor.

Kemudian, untuk mengetahui seberapa besar Variabel X

(Kemampuan mengajar guru PAI) berkontribusi terhadao variabel Y

(prestasi belajar PAI siswa) dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Koefisien Determinasi dengan rumus sebagai berikut :

Page 78: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

67

Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

KD = r² x 100 %

= ( 0,710 )² x 100 %

= 0,50 x 100 %

= 50 %

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, dapat di ambil

kesimpulan bahwa, prestasi belajar PAI siswa ditentukan atau

dipengaruhi oleh Kemampuan mengajar guru PAI sebesar 50 %

sedangkan 50 % lagi ditentukan oleh factor lain.

KD = r² x 100 %

Page 79: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari jawaban siswa mengenai Kemamapuan mengajar guru bidang studi PAI,

sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru bidang studi PAI di SMP Islam

Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor berada pada kriteria sedang.

Sedangkan menurut pendapat sebagian siswa yang lain, guru mempunyai

tingkat yang rendah. Dengan demikian, sesuai dengan data yang ada,

Kemamapuan mengajar guru bidang studi PAI di SMP Islam Miftahul Huda

Cipayung Megamendung Bogor adalah berada pada rata-rata sedang atau

cukup baik.

2. Nilai rata-rata prestasi hasil belajar PAI siswa kelas VIII SMP Islam Miftahul

Huda Cipayung Megamendung Bogor tergolong cukup baik atau sedang.

Page 80: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

69

3. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara Kemamapuan mengajar guru

dalam bidang studi PAI dengan prestasi hasil belajar PAI siswa SMP Islam

Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor. Kemamapuan mengajar guru

tersebutdapat mempengaruhi prestasi hasil belajar PAI siswa 50%. Adapun

50% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Implikasi

Faktor pendidik merupakan salah satu faktor tumpuan utama dalam

keberhasilan pendidikan, karena dengan tenaga pendidik yang berkualitas akan

menghasilkan hasil yang berkualitas pula adapun implikasi yang muncul adalah

sebagai berikut :

1. Peran guru (pendidik) sangat penting dalam mengajar dan mendidik siswa,

oleh sebab itu Kemampuan mengajar guru akan berpengaruh terhadap manu

mujdurnya dunia pendidikan.

2. Kemampuan mengajar guru menjadi factor penentu tercapainya tujuan

pendidikan dan hasil prestasi belajar siswa.

3. Pendidikan bergantung pada kualitas guru dan kualitas guru akan dapat

meningkatkan mutu pendidikan dan atau kualitas pendidikan.

4. Input yang baik, Proses yang baik tentunya akan menghasilkan Output dan

Outcome yang baik pula. Demikian juga untuk menghasilkan hasil belajar

70

Page 81: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

70

yang baik dan maksimal harus diiringi oleh kegiatan belajar mengajar dengan

berbagai aspeknya yang baik.

C. Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa saran

kepada sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya

dan kualitas pendidikan pada umumnya. Peningkatan dalam proses kegiatan belajar

mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun saran yang diajukan

penulis adalah sebagai berikut:

1. Meskipun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kemamapuan mengajar

guru berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa dengan persentase yang

cukup baik, akan tetapi bukan berarti guru bidang studi maupun siswa merasa

puas dengan situasi yang ada. Penulis mengharapkan, baik guru maupun

murid lebih berorientasi pada kualitas belajar, sehingga prestasi belajar atau

hasil pembelajaran akan lebih maksimal.

2. Meskipun prestasi belajar siswa dapat dikualifikasikan cukup baik, akan tetapi

siswa diharapkan lebih meningkatkan prestasi belajar baik secara konseptual

maupun praktis. Karena khusus dalam bidang studi PAI, penguasaan siswa

tidak hanya terbatas kepada penguasaan konsep, melainkan siswa harus

mampu mempraktekkan dan menghayatinya terlebih dapat menerapkannya

dalam lehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah atau

masyarakat. Dengan demikian, apabila hal tersebut dapat dilaksanakan

dengan baik, maka tujuan perestasi belajar akan lebih optimal.

3. Bagi kepela sekolah atau bidang kurikulum, setelah penelitian ini dilakukan,

diharapkan pengawasan terhadap guru lebih ditingkatkan. Pembinaan

Page 82: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

71

terhadap siswa lebih dimaksimalkan. Karena, tanpa adanya pengawasan yang

intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun. Khusus untuk

tenaga pengajar, penulis berharap bisa lebih meningkatkan kualitasnya baik

secara personal, profesional, maupun secara sosial. Dengan demikian

diharapkan akan memberikan iklim pembelajaran yang harmonis dan

berkualitas baik secara akademik maupun non akademik.

Dikarenakan masih terdapatnya guru yang memiliki Kemamapuan mengajar

yang berbeda atau masih dibawah yang distandarkan olah undang-undang,

hendaknya demi tercapainya kualitas pendidikan yang bermutu, untuk guru

hendaknya dapat melnjutkan pendidikan kejenjang berikutnya, mnggali

kemampuan personal dalam mengajar serta meningkatkan kualitas mengajar

dan bagi pihak sekolah setidaknya dapat memfasilitasi dengan memberikan

beasiswa atau mengikutsertakan dalam program beasiswa pemerintah agar

guru yang bersangkutan dapat memenuhi standar undang-undang pendidikan

nasional.

4. Meskipun dalam penelitian yang dilakukan penulis tidak memberikan

kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang

bersangkutan, penulis berpendapat perlu diadakan penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Page 83: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

74

74

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rozak, Fauzan & Ali Nurdin. Kompilasi Undang-undang & Peraturan

Bidang Pendidikan, Jakarta : FITK PRESS, 201

Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan : Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam

di Indonesia, Jakarta : Prenada Media, 2003

Ahmadi, Abu & Umar. Psikologi Umum. Surabaya : Bina Ilmu, 1990.

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2011

Barnadib, Sutari Imam. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta :

1989.

Djamarah, Syaiful Bahri. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru. Surabaya :

Usaha Nasional. 1994.M R

Fachrudin & Ali Idrus. Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta : Gaung

Persada, 2011

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman

Penulisan Skripsi, Jakarta : 2011

Hadirja Paraba,. Wawasan Tugas Tenaga Guru dan pembina Pendidikan Agama

Islam, Jakarta :Friska Agung Insani, 1999

Idris, Zahara & Jamal, Lisna. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Grasindo, 1995

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011

Lekdis, Standar Nasional Pendidikan, PP RI No.19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Lekdis, 2005

Nurkencana.. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. 2005

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta. 2003.

Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2008

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R & D, Bandung : Alfabeta, 2010

Page 84: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

75

75

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya, 1999

Zulhairinni, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2001

Page 85: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

76

76

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 86: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

Angket Penelitian

Hubungan Latar Belakang Pendidikan Guru PAI dengan Prestasi Belajar

PAI Siswa SMP Islam Miftahul Huda

Nama :………………………… No. Responden :……

Kelas :………………………… Jenis Kelamin : (P/L)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda cek list ( √ ) pada

kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang anda kehendaki.

Alternativ jawaban dan skor yang disediakan adalah sebagai berikut :

Untuk skor jawaban adalah sebagai berikut :

Selalu ( S ) : 4 Kadang-kadang (KK) : 2

Sering (SR) : 3 Tidak Pernah : 1

No Pertanyaan & Pernyataan S SR KK TP

1 Sebelum menjelaskan materi pembelajaran,

apakah guru PAI memberitahu terlebih dahulu

mengenai tujuan pembelajaran?

2 Apakah guru bidang study PAI dalam

menjelaskan materi pembelajaran melihat isi

buku yang berkaitan dengan materi?

3 Apakah guru bidang study PAI mampu

menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas

sehingga mudah dipahami siswa?

Lampiran 1

Page 87: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

4 Dalam menyampaikan bahan pelajaran, apakah

guru bidang study PAI memberikan contoh,

sehingga apa yang disampaikan mudah

mengerti?

5 Apakah guru bidang study PAI mampu

menjawab dengan jelas pertanyaan yang

diberikan siswa dalam proses kegiatan belajar?

6 Apakah guru PAI dalam mengajar

menggunakan metode secara bervariasi

(ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, kerja

kelompok)?

7 Setiap memulai pelajaran, apakah guru PAI

mengulas dan menanyakan pelajaran yang lalu?

8 Dalam menyajikan materi pelajaran, apakah

guru PAI menciptakan kegiatan atau perlakuan

yang berbeda antara karakteristik siswa yang

memiliki kemampuan rendah dengan siswa

yang memiliki kemampuan tinggi?

9 Apakah guru PAI memberikan salam serta

menyapa (menanyakan kabar siswa) ketika

masuk kedalam kelas?

10 Apakah guru PAI memberikan teguran kepada

siswa yang mengganggu kegiatan belajar

mengajar?

11 Sebelum memulai pelajaran, apakah guru PAI

mengatur kerapihan tata ruang kelas terlebih

dahulu serta kesiapan siswa untuk belajar

12 Apakah guru PAI mengalami kesulitan

Page 88: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

mengatur siswa dalam kelas?

13 Selain buku pegangan, apakah guru PAI

menggunakan buku-buku lain yang menunjang

materi pembelajaran?

14 Selain buku, papan tulis, apakah guru PAI

menggunakan alat bantu belajar yang lain

seperti karton, peta dan sarana prasarana

lainnya?

15 Dalam kegiatan belajar mengajar, apakah guru

PAI menggunakan laboratorium atau alat

peraga?

16 Apakah guru PAI melakukan praktek unjuk

kerja pada saat kegiatan belajar mengajar?

17 Apakah guru PAI memanfaatkan perpustakaan

dalam mengajar?

18 Dengan alat peraga yang digunakan oleh guru

PAI, apakah kamu lebih mengerti materi yang

diajarkan ?

19 Apakah guru PAI memberikan pujian kepada

siswa ketika menjawab pertanyaan dengan tepat

serta mengarahkan bagi siswa yang menjawab

pertanyaan kurang tepat?

20 Apakh guru PAI memberikan motivasi, nasihat

dan ide cemerlang kepada murid ketika

mengajar?

21 Dalam mengajar, apakah guru PAI menanyakan

kembali pembahasan yang telah dipelajari

Page 89: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk

sebelumnya?

22 Setelah selesai pembelajaran, apakah guru PAI

mampu menyimpulkan materi pelajaran dengan

baik ?

23 Apakah soal-soal yang diberikan guru PAI

dalam ulangan sesuai dengan materi yang

diajarkan?

24 Bila guru PAI member tugas, apakah selalu

dinilai dan diberikan kepada siswa?

25 Apabila hasil test siswa rendah, apakah siswa

diberikan kesempatan memperbaiki?

Page 90: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 91: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 92: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 93: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk
Page 94: “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24753/3/WINDA... · “HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PAI DENGAN ... skripsi ini. Untuk