HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PERILAKU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1560/1/Bu...
Transcript of HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PERILAKU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1560/1/Bu...
HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP
PERILAKU IHSAN SISWA DI SEKOLAH
PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01
KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh :
SITI MASKANAH
NIM : 11411020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2016
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
Benny Ridwan, M.Hum
DOSEN IAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lam : 3 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudari Siti Maskanah
Kepada
Yth. Ketua IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : Siti Maskanah
NIM : 11411020
Jurusan : Tarbiyah
Program : Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP
PERILAKU IHSAN DI SEKOLAH (PADA SISWA MI MIFTAHUL
HUDA SUMBEREJO 01 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2016)
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Salatiga, 13 Oktober 2015
Pembimbing
Benny Ridwan, M.Hum
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PERILAKU IHSAN SISWA DI
SEKOLAH PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01 KECAMATAN
PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016
DISUSUN OLEH :
SITI MASKANAH
NIM : 11411020
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Tarbiyah program
studi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal
24 Maret 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil ........................................
Sekretaris Penguji : Benny Ridwan, M.Hum ........................................
Penguji I : Dr. Zakiyuddin, M.Ag ........................................
Penguji II : Dra. Siti Farikhah, M.Ag ........................................
Salatiga, 10 April 2016
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd
NIP. 19670121 199903 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Siti Maskanah
NIM : 11411020
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini
diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 13 Oktober 2015
Penulis
Siti Maskanah
NIM. 11411020
v
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merubah nasib seseorang jika orang
tersebut tidak mau merubahnya sendiri (QS. 13: 11).
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang setelah melakukan kesalahan
atau berbuat dosa mereka segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan
(Sabda Rasulullah SAW).
Yang mengantar kesuksesan seseorang itu adalah orang tua, guru.
Kesuksesan itu sejauh mana dalam menyukseskan orang lain, istri, anak,
tetangga, dan kerabat jadi sukses. Kesuksesan seseorang bukan dari yang
didapatkan akan tetapi bagaimana kontribusi dia bagi orang lain (AA Gym).
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Allah SWT Sang Penguasa di langit dan bumi. Hanya kepada Engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
(QS. Al Fatihah : 5),
Nabi Muhammad saw, sebagai tauladan yang tidak ada duanya,
Ibu Siti Aminah terhormat yang selalu memberi doa restu kepada penulis,
Suami (Mas Giyono) tercinta yang selalu memberi dorongan dalam segala
langkah menuju perbaikan,
Rekan-rekan seangkatan yang penuh keakraban,
Pembaca yang budiman.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, hanya
dengan karunia dan keridhoan-Nya skripsi ini dapat tersusun.
Selesainya penulisan skriksi ini merupakan hasil usaha penulis dengan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan yang baik ini
penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :
1. Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga,
2. Benny Ridwan, M.Hum selaku pembimbing,
3. Kepala MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang yang telah berkenan memberi kesempatan kepada penulis guna
mengadakan penelitian,
4. Segenap keluarga yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga
studi dan skripsi ini dapat diselesaikan,
5. Sahabat-sahabat yang bersedia membantu baik tenaga maupun pikiran
sehingga terselesaikan penulisan skripsi ini.
Seiring doa dan harapan, semoga amal baik dan jasa dari semua pihak
mendapat keridhoan Allah.
Dengan penuh kesadaran penulis akui, skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan dalam disiplin ilmu dan berfikir ilmiah. Maka dari itu kepada para
ahli sangat diharapkan saran dan koreksinya untuk kesempurnan skripsi ini.
Salatiga, 05 Oktober 2015
Penulis
Siti Maskanah
NIM 11411020
viii
ABSTRAK
SITI MASKANAH, MASKANAH, SITI. 2016. HUBUNGAN KEDISIPLINAN
GURU TERHADAP PERILAKU IHSAN SISWA DI
SEKOLAH (PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA
SUMBEREJO 01 KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016)
SKRIPSI JURUSAN TARBIYAH. PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI SALATIGA
DOSEN PEMBIMBING BENNY RIDWAN, M.HUM
KATA KUNCI : KEDISIPLINAN GURU DAN PERILAKU IHSAN SISWA
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana hubungan
kedisiplinan guru terhadap perilaku ihsan siswa di sekolah pada siswa MI
Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun
2016. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam
bagaimana hubungan kedisiplinan guru terhadap perilaku ihsan siswa dan
bagaimana upaya anak dalam menerapkan perilaku ihsan. Setelah dilakukan
penelitian diharapkan guru bisa meningkatkan kedisiplinan serta siswa dapat
berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan
kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Kemudian data ditranskrip
menjadi data yang lengkap. Transkrip data dianalisis dengan cara penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan untuk bahwa disiplin adalah kepatuhan
untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang
tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Sedangkan yang
dimaksud dengan ihsan siswa adalah perilaku seseorang dalam hal ini adalah
siswa berkelakuan baik khususnya di lingkungan sekolah.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 4
F. Metode Penelitian .................................................................... 5
1. Populasi dan Sampel ........................................................ 5
2. Variabel Penelitian ........................................................... 5
3. Definisi Operasional ......................................................... 6
4. Metode Pengumpulan Data .............................................. 8
5. Teknik Analisis Data ........................................................ 9
G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Tentang Kedisiplinan Guru .......................................... 13
1. Pengertian Kedisiplinan Guru .......................................... 13
2. Indikator Kedisiplinan Guru ............................................. 16
3. Pola Pembelajaran ............................................................ 18
4. Teknik-teknik Membina Kedisiplinan di Sekolah ............ 19
x
B. Kajian Tentang Perilaku Ihsan Siswa ...................................... 20
1. Pengertian Perilaku Ihsan ................................................. 20
2. Indikator Perilaku Ihsan ................................................... 21
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Ihsan Siswa
di Sekolah ......................................................................... 24
C. Hubungan Kedisiplinan Guru Terhadap Perilaku Ihsan Siswa
di Sekolah ................................................................................ 26
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Situasi Umum MI Miftahul Huda ............................................ 28
1. Sejarah Singkat ................................................................. 28
2. Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran .... 29
B. Profil Sekolah .......................................................................... 32
C. Visi, Misi, dan Tujuan MI Miftahul Huda Sumberejo 01 ........ 33
D. Keadaan Guru MI Miftahul Huda Sumberejo 01 .................... 34
E. Keadaan Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 ................... 35
F. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 35
G. Penyajian Data Penelitian ........................................................ 36
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan .............................................................. 35
B. Analisis Lanjutan ..................................................................... 53
C. Interpretasi Data ...................................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................ 57
DAFTAR PUSATAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun
Pelajaran 2015/2016 .............................................................. 35
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2015/2016 ........................... 37
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 ........................................................................ 37
Tabel 4.1 Jawaban Angket Kedisiplinan guru ...................................... 40
Tabel 4.2 Nilai Angket Kedisiplinan Guru ........................................... 41
Tabel 4.3 Interval Kedisiplinan Guru .................................................... 43
Tabel 4.4 Nilai Nominasi Kedisplinan Guru ......................................... 44
Tabel 4.5 Nilai Prosentase Tingkat Kedisiplinan Guru ......................... 46
Tabel 4.6 Jawaban Angket Perilaku Ihsan di Sekolah ......................... 46
Tabel 4.7 Nilai Angket Tentang Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah ....... 48
Tabel 4.8 Interval Angket Tentang Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah ... 50
Tabel 4.9 Nilai Interval Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah ..................... 50
Tabel 4.10 Nilai Prosentase Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah ................ 52
Tabel 4.11 Tabel Kerja untuk Mencari Korelasi Nilai Angket
Kedisiplinan Guru dan Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
Siswa Kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di sekolah guru merupakan orang yang paling bertanggungjawab
terhadap tingkah laku anak. Ia memiliki peranan penting dan sangat
berpengaruh atas keberhasilan pendidikan siswanya. Sejak anak keluar dari
rumah, maka figur untuk dipercaya dan ditiru adalah gurunya sebagai orang
yang dijadikan cermin. Sudah semestinya guru menempatkan dirinya sebagai
uswah hasanah dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengan
kedisiplinan di sekolah.
Banyak orang berkesimpulan bahwa guru adalah faktor penentu
keunggulan untuk mutu sekolah. Bahkan penentu keberhasilah pendidikan
suatu bangsa. Jadi dalam posisi ini harus menjadi agent of change pembentuk
pribadi bangsa yang konstruktif dan dinamis.
Berkaitan dengan tanggungjawab guru tersebut ada hal yang krusial
untuk diperhatikan dan ditimbulkan adalah sikap disiplin guru. Disiplin akan
menimbulkan kesan yang baik di hadapan anak. Namun pada kenyataannya,
masalah kedisiplinan sering kurang mendapat perhatian serius dari para guru.
Sehingga menimbulkan persepsi negatif dalam diri anak. Misalkan guru
terlambat masuk kelas, keluar kelas sebelum waktunya, berpakaian kurang
etis, dan mengajar seenaknya (cukup ditinggali catatan, dan sebagainya). Hal
ini dapat menimbulkan rasa yang tidak puas. Sehingga anak protes dengan
2
berperilaku kurang disiplin dan tidak patuh dengan guru, misalnya anak
diberi PR tidak mengerjakan, tidak mengenakan seragam sebagaimana
mestinya, dan sebagainya.
Guru yang disiplin akan menciptakan anak-anak disiplin, dan guru
yang kurang disiplin akan menciptakan anak-anak yang kurang disiplin pula.
Dengan penanaman disiplin diharapkan dapat membantu siswa untuk
mandiri dan bertanggungjawab. Menurut hemat penulis, hal yang semacam
ini terjadi di lingkungan mana saja sebagaimana yang terjadi di beberapa
Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, dimana
siswa-siswi yang kurang disiplin salah satu penyebabnya adalah merosotnya
kedisiplinan guru.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul : HUBUNGAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP
PERILAKU IHSAN SISWA DI SEKOLAH (pada siswa MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan, Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2016)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang
hendak diteliti adalah :
1. Bagaimana variasi tingkat kedisiplinan guru MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang ?
2. Bagaimana variasi perilaku ihsan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang ?
3
3. Adakah hubungan antara kedisiplinan guru terhadap perilaku siswa MI
Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten
Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui variasi tingkat kedisiplinan guru MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
2. Untuk mengetahui variasi perilaku ihsan siswa MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara kedisiplinan guru terhadap
perilaku ihsan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar membawa manfaat bagi
berbagai pihak antara lain sebagai berikut :
1. Memberi gambaran nyata tentang hubungan kedisiplinan guru terhadap
perilaku ihsan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang.
2. Memberi gambaran nyata tentang kondisi kedisiplinan guru MI Miftahul
Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
4
3. Bagi para guru, khususnya guru MI Miftahul Huda Sumberejo 01
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang manfaat berdisiplin
bagi guru dalam membina perilaku ihsan siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan sementara yang
mungkin benar dan mungkin salah dan akan diterima jika fakta-fakta tersebut
salah.1
Sehubungan dengan penelitian ini yang berjudul : HUBUNGAN
KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PERILAKU IHSAN SISWA DI
SEKOLAH (PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01
KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016),
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : terdapat hubungan yang
segnifikan antara kedisiplinan guru terhadap perilaku ihsan siswa kelas I, II,
dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten
Semarang tahun 2016.
1 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Andi Offset, Yogyakarta, 2000, hlm. 63.
5
F. Metode Penelitian
Dalam memperoleh suatu gambaran yang jelas dari proses penelitian
ini, maka akan penulis uraikan dahulu tentang subyek dari penelitian ini yaitu
populasi.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian2. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2015/2016 yang berjumlah 49 siswa.
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji 2 variabel, yaitu kedisiplinan guru
menjadi variabel pertama (X) dan perilaku ihsan siswa sebagai variabel
kedua (Y).
Asumsi yang melandasi penelitian ini adalah bahwa kedisiplinan
guru berpengaruh terhadap perilaku ihsan siswa di sekolah. Dengan kata
lain, variabel pertama diduga berpengaruh terhadap variabel kedua.
2. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap rumusan
masalah yang dimaksud, maka sebelumnya penulis akan menguraikan
tentang batasan pengertian yang dimaksud dalam judul penelitian ini
yaitu :
2 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, PT Rineka
Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 115.
6
a. Kedisiplinan Guru
Secara etimologis, kedisiplinan diambil dari kata disiplin
yang berarti latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala
perbuatan selalu menaati tata tertib (di sekolah atau kemiliteran)3.
Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya)
mengajar 4.
Secara keseluruhan, kedisiplinan guru dapat diartikan
ketaatanguru dalam melaksanakan tata tertib keguruan baik yang
berkaitan dengan tugasnya kepada atasan maupun
tanggungjawabnya dalam mendidik dan membimbing siswa di
sekolah.
Adapun indikator kedisiplinan guru adalah sebagai berikut :
1) Berpakaian seragam,
2) Datang tepat waktu,
3) Mengisi daftar hadir,
4) Mengajar sesuai jadwal,
5) Memberikan evaluasi.
b. Perilaku Ihsan
Perilaku ihsan terdiri dari kata perilaku dan ihsan. Adapun
perilaku sendiri berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti hal,
sifat atau keadaan5, sementara laku berarti perbuatan, kelakuan, cara
3 W.J.S Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2006, hlm. 254.
4 Ibid, hlm. 335.
5 Ibid, hlm. 738.
7
menjalankan sesuatu atau berbuat sesuatu6. Perilaku pada judul di
atas difokuskan pada perbuatan atau kelakuan. Sedangkan ihsan
adalah baik, kebaikan, perbuatan baik, derma, dan sebgainya yang
tidak diwajibkan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka perilaku ihsan diartikan
keadaan dimana seseorang yang dalam hal ini adalah siswa yang
berkelakuan baik, khususnya di lingkungan sekolah.
Perilaku ihsan dapat dilihat dari beberapa indikator, antara
lain :
1) Masuk ke ruang kelas sesuai peraturan,
2) Mengenakan seragam sekolah dengan benar,
3) Ikut menjaga nama baik sekolah sesuai almamater,
4) Menghormati guru dan karyawan,
5) Bergaul dengan teman.
3. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari
populasi menggunakan metode sebagai berikut :
a. Metode pengumpulan data melalui kuesioner
1) Pengertian metode kuesioner
6 Ibid, hlm. 553.
8
2) Kuesioner adalah daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang
ingin diselidiki atau responden7.
3) Jenis kuesioner yang digunakan untuk penelitian
a) Menurut subyek yang menjawab, kuesioner dalam
penelitian ini termasuk kuesioner langsung. Maksudnya
adalah daftar pertanyaan atau pernyataan itu langsung
dijawab oleh subyek yang akan diteliti, yaitu siswa-siswi
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan.
b) Menurut bentuk perntanyaan atau pernyataannya, kuesioner
dalam penelitian ini termasuk kuesioner tertutup, yaitu
responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah
disediakan dengan memberi tanda cek () pada salah satu
alternatif jawaban yakni selalu, kadang-kadang, atau tidak
pernah.
c) Menurut aspek kepribadian yang akan diteliti, kuesioner
dalam penelitian ini termasuk kuesioner khusus, maksudnya
dalah bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
hanya menanyakan kedisiplinan dari perilaku ihsan.
7 Mangun Edy Wibowo, Teknik Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Semarang, 2007, hlm. 47.
9
b. Metode dokumentasi
Yaitu sejumlah besar data yang tersedia, adalah data variabel
seperti terdapat dalam surat-surat catatan harian (jurnal), kenang-
kenangan (memori), laporan-laporan dan lain-lain8.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang :
1) Daftar siswa kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01
sebagai populasi sekaligus sampel.
2) Hal-hal yang berhubungan dengan penelitian atau untuk
memperoleh data tentang pengeruh kedisiplinan guru terhadap
perilaku ihsan siswa di sekolah.
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah mengadakan analisis terhadap data yang diperoleh
untuk memberikan informasi lebih lanjut. Dalam menganalisa data
tersebut penulis menggunakan statistika. Yang dimaksud statistika adalah
suatu pengetahuan yanga berhubungan dengan cara-cara ilmiah yang
dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan
menganalisa data penyelidikan yang berbwujud angka-angka9.
Alasan-alasan menggunakan metode statistika untuk menganalisa
data dalam hal ini adalah :
8 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1996,
hlm. 148. 9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid III, Andi Offset, Yogyakarta, 2000, hlm. 221.
10
a. Data yang terkumpul dapat diangkakan sehingga menjadi daya
kuantitatif yang berupa angka-angka.
b. Statistika bersifat eksak sehingga mudah dalam
mempertanggungjawabkan kebenarannya.
c. Statistica mempunyai landasan yang kuat dalam menarik kesimpulan
melalui proses ilmiah yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa :
a. Jawaban responden dalam angket kedisiplinan guru, selanjutnya
jawaban-jawaban tersebut dinilai dengan angka atau kuantitas
jawaban setiap siswa atau responden dijumlah dan dirata-rata. Angka
yang diperoleh rata-rata tersebut digunakan sebagai variabel bebas
atau independen yang selanjutnya dalam statistik disebut “X”.
b. Jawaban responden dalam angket perilaku ihsan siswa, selanjutnya
jawaban tersebut dinilai dengan angka atau dikuantitaskan, jawaban
setiap siswa atau responden dijumlah dan dirata-rata. Angka yang
diperoleh dari hasil rata-rata tersebut digunakan sebagai variable
terikat atau dependen yang selanjutnya dalam statistik disebut “Y”.
c. Jumlah siswa yang dijadikan sampel. Dalam penelitian ini yang
menjadi sampel yang terdiri dari siswa kelas I, II, dan II, kemudian
untuk mengolah data yang diperoleh guna mengetahui korelasi
antara “X” dan “Y” digunakan rumus sebagai berikut :
11
keterangan :
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
XY : produk dari X dan Y
X : variabel kedisiplinan guru
Y : variabel perilaku ihsan siswa
N : jumlah responden
Dari hasil perhitungan dengan rumus tersebut, maka akan diperoleh
angka yang menunjukkan tingkat korelasi antara variabel “X” dan
“Y”. Angka-angka tersebut harus di konsultasikan dengan nilai R
product moment.
G. Sistematikan Penulisan Skripsi
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan
judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian,
serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan penulis uraikan tentang :
Masalah kedisiplinan guru, yakni pengertian kedisiplinan guru,
indikator kedisiplinan guru, pola pembelajaran, teknik-teknik
membina kedisiplinan di sekolah.
12
Masalah perilaku ihsan siswa, yakni pengertian perilaku ihsan,
indikator perilaku ihsan, faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku ihsan siswa di sekolah.
Pengaruh kedisiplinan guru terhadap perilaku ihsan siswa di
sekolah.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian
Dalam bab ini memuat tentang hasil penelitian dengan beberapa
hal yang akan dilaporkan, yakni situasi umum MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 yang meliputi sejarah singkat serta sarana dan
prasarana penunjang proses pembelajaran, profil madrasah, visi
misi serta tujuan, keadaan guru, keadaan siswa, kegiatan
ekstrakulikuler, dan penyajian data penelitian.
BAB IV : Analis Data
Dalam bab ini menguraikan tentang analisa data serta menguji
tentang signifikasi atau tidaknya hipotesa yang penulis ajukan.
BAB V : Penutup
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Tentang Kedisiplinan Guru
1. Pengertian Kedisiplinan Guru
Istilah disiplin dalam bahasan Indonesia berasal dari bahasa
Belanda, yang kemudian dipengaruhi juga oleh bahasa Inggris. Istilah
disiplin menurut pengertian kedua bahasa tersebut berasal dari bahasa
Latin “disiplina”. Dalam hal ini dikemukakan oleh empat macam arti
disiplin, yaitu latihan yang memperkuat dan sistem aturan tata laku.10
a. Latihan yang memeperkuat. Disiplin dikaitkan dengan istilah yang
memperkuat terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk
menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebagainya.
b. Koreksi dan sanksi. Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi
dan sanksi terutama diperlukan dalam suatu lembaga yang telah
mempunyai tata tertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib
dapat dilakukan dua macam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk
memperbaiki kesalahan dan sanksi.
c. Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan. Orang-orang
yang berdisiplin adalah orang-orang yang mampu mengendalikan
dirinya.
10
Lemhanas, Disiplin Nasional, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1998, hlm. 11.
14
d. Sistem aturan tata laku. Setiap kelompok manusia masyarakat atau
bangsa selalu terikat pada berbagai peraturan yang mengatur
hubungan sesama anggotanya. Masing-masing wajib berperilaku
sesuai dengan tata peraturan yang berlaku, baik yang formal maupun
non formal yang disepakati.
Uraian tentang macam-macam arti disiplin di atas dapat
diintisarikan bahwa, disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan
lekasanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada
keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikembangkan bahwa
disiplin adalah semua bentuk tindakan yang dilakukan sesuai peraturan
yang berlaku, maka kedisiplinan yang dilakukan oleh setiap orang akan
dilakukan dengan dengan kesadaran yang tinggi. Tanpa kesadaran yang
tinggi maka kedisiplinan yang terwujud.
Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara inpilisit ia
telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggungjawab
pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.11
Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang
menjadi tanggungjawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan
fungsi yang tidak dapat dipisahkan antara kemampuan mendidik,
membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan tersebut
merupakan kemampuan integratif yang satu tidak dapat dipisahkan
11
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, 1982, hlm. 38.
15
dengan yang lain. Misalnya seseorang yang dapat mendidik tetapi tidak
dapat mendidik tetapi tidak mempunyai kemampuan membimbing,
mengajar, dan melatih, maka ia tidak disebut guru yang sejati.
Seterusnya, seseorang yang memiliki kemampuan mengajar, tetapi tidak
memiliki kemampuan mendidik, membimbing, dan melatih juga tidak
dapat disebut sebagai guru yang sebenarnya. Guru harus memiliki
kemampuan keempat-empatnya secara utuh.12
Meskipun demikian, seorang guru adalah manusia biasa, ia sama
sekali bukan manusia super yang tanpa cacat. Guru adalah manusia biasa
yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah sebabnya, keempat
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru berada dalam gradasi
yang beraneka ragam. Ada guru yang memiliki kelebihan dalam satu
kemampuan, tetapi kurang dalam kemampuan yang lainnya. Sebagai
contoh ada guru yang dapat dijadikan panutan dalam tingkah laku siswa,
tetapi sedikit kurang menguasai ilmu pengetahuan yang akan ditransfer
melalui proses mengajar. Demikian seterusnya, dengan kemampuan
membimbing atau melatih.
Tugas guru adalah mendidik. Mendidik adalah tugas yang amat
luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian
dalam bentuk memberi dorongan, memuji, menghukum, memberi
12
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Hikayat, Yogyakarta, 2006, hlm. 29-30.
16
contoh, membiasakan dan lain-lain.13
Di dalam kelas, guru adalah contoh
dan panutan bagi siswa-siswanya.
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika agama Islam menghargai
orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru), sehingga mereka pantas
mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam surat Al Mujadalah ayat 11 :
ين الله يرفع نكم أمنوا الذ ين م لم اوتوا والذ درجت الع
Artinya : “Allah akan meningikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.”14
Secara keseluruhan kedisiplinan guru dapat diartikan sebagai
ketaatan guru dalam melaksanakan tata tertib keguruan baik yang
berkaitan dengan tugasnya kepada atasan, maupun yang berkaitan dengan
tugas dan tanggungjawab dalam mendidik dan membimbing siswa-
siswanya.
2. Indikator Kedisiplinan Guru
a. Berpakaian Seragam
Salah satu yang membedakan bagi seorang guru dengan
pegawai lain adalah pakaiannya. Oleh karena itu sudah semestinya
13
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosyda Karya, Bandung, 1992,
hlm. 78 14
Depag RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV Penerbit Diponegoro, Bandung, 2000, hlm. 434
17
jika seorang guru berpakaian seragam yang telah ditentukan oleh
sekolah serta berpenampilan rapi.
b. Datang Tepat Waktu
Seorang guru hendaknya hadir di sekolah 15 menit sebelum
pelajaran dimulai.
c. Mengisi Daftar Hadir Siswa
Sebelum mengajar, seorang guru sebaiknya membaca daftar
hadir siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir pada hari itu.
Demikian juga setelah selesai mengajar, guru hendaknya mengecek
ulang jumlah kehadiran siswa untuk memastikan bahwa tidak ada
siswa yang meninggalkan pelajaran sebelum jam pelajaran usai.
d. Mengajar Sesuai Jadwal
Jadwal mengajar pada setiap sekolah telah ditentukan. Oleh
karena itu, seorang guru hendaknya mengajar sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Apabila seorang guru terpaksa tidak masuk
mengajar maka hendaknya dia memberikan tugas kepada siswa-
siswanya.
e. Memberikan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar sudah
berhasil atau belum, hendaknya seorang guru memberikan ulangan
kepada siswa-siswanya di setiap akhir bab.
18
3. Pola Pembelajaran
Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan. Tanpa disiplin
tidak akan ada kesepakatan antara guru dan murid, dan hasil
pembelajaran pun akan berkurang.
Masalah-masalah kedisiplinan dapat diatasi apabila kita
meninggalkan metode lama yang otoriter yang secara paksa menuntut
kepatuhan dan mengambil alih garis-garis dasar baru yang berlandaskan
prinsip-prinsip kebebasan dan tanggungjawab. Guru tidak boleh
mengizinkan segala-galanya, tetapi juga tidak memberikan hukuman di
luar batas edukasi. Kita harus belajar untuk dpaat menjadi partner, teman
belajar bagi murid-murid, agar kita dapat menuntun mereka dengan
penuh pengertian. Kita harus belajar cara membimbing tanpa melakukan
penindasan dan memberi kebebasan yang tak terkendalikan.
Untuk mencapai keseimbangan tersebut di atas, ada enam hal
yang harus diwujudkan oleh seorang guru, yaitu : 15
a. Mengajar setiap harinya dengan kerja keras yang konstan. Guru
harus mencurahkan tenaga yang maksimal untuk menjaga
kelangsungan bubungan antara kedua belah pihak sebagai partner.
b. Guru merasa sayang terhadap murid-muridnya, dan ia merasakn
adanya panggilan untuk menjadi tenaga pengajar.
c. Pengertian dan kesadaran sudah tertanan dalam diri si guru, hal
tersebut dapat mencegahnya untuk tidak mudah merasa tersinggung
15
Rudolf Dreikurs, Disiplin Tanpa Hukuman, Remaja Karya, 1984, hlm. 9.
19
atau bahkan kehilangan ketenangan. Ia berani mengoreksi dirinya
sendiri dan menerima kritik.
d. Ia bekerja demi pendidikan dalam arti sesungguhnya, dan ia
berusaha untuk menjadi teladan.
e. Dengan rasa penuh kepercayaan dan keberanian ia menghadapi
segala tantangan baru dan selalu siap sedia melibatkan dirinya secara
maksimal.
f. Ia membagi waktunya sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan
untuk mengikuti pendidikan lanjutan. Perhatiannya tidak harus
sepenuhnya ditujukan kepada tugas pengajarannya, bidang
pengetahuan yang lebih luas akan membuatnya tetap bersifat terbuka
dan aktif.
4. Teknik-teknik Membina Kedisiplinan di Sekolah
Pendidikan adalah suatu proses. Bersama proses itu anak tumbuh
dan berkembang dalam belajar. Pendidik dengan sengaja mempengaruhi
arah proses itu sesuai dengan nilai yang dianggap baik dlam masyarakat.
Kuat ;lemahnya pengaruh itu sangat tergantung pada tata disiplin yang
ditetapkan dan dicontihkan oleh guru. Sehingga untuk membina disiplin
pada siswa, guru harus menggunakan teknik-teknik pembinaan
kedisiplinan.
20
Teknik yang harus digunakan guru dalam membina kedisiplinan
siswa ada tiga, yaitu :16
a. Teknik keteladanan guru
Tingkah laku, cara berbuat dan berbicara akan ditiru oleh
siswa. Dengan teladan ini timbullah gejala identifikasi positif, ialah
penyamaan diri dengan orang yang ditiru. Identifikasi positif itu
penting sekali dalam pembentukan kepribadian.
b. Teknik bimbingan guru
Guru hendaknya senantiasa memberikan bimbingan dan
penyuluhan untuk meningkatkan kedisiplinan para siswanya.
c. Teknik pengawasan bersama
Disiplin kelas yang baik mengandung pula kesadaran akan
tujuan bersama guru dan siswa menerimanya sebagai pengendali,
sehingga situasi kelas menjadi tertib.
B. Kajian Tentang Perilaku Ihsan Siswa
1. Pengertian Perilaku Ihsan
Perilaku ihsan diartikan keadaan dimana seseorang yang dalam
hal ini adalah siswa berkelakuan baik, khususnya di lingkungan sekolah.
Hal ini berdasarkan arti “ihsan” dalam surat An Nahl ayat 90:
إ ن حسان ب العدل يأمر الله وال
16
Depdikbud, Pengelolaan Kelas di SD, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 1996, hlm. 11.
21
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan.”17
Perilaku ihsan dalam pembahasan ini diarahkan pada perilaku
disiplin siswa yang berkaitan dengan ketaatan belajar serta etika belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
ihsan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah bagaimana cara siswa
dalam melakukan kegiatan sehari-hari di sekolah. Siswa dapat dikatakan
berperilaku ihsan dilihat dari kepatuhannya terhadap tata tertib di
sekolah.
2. Indikator Perilaku Ihsan Siswa
Perilaku ihsan siswa dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :
a. Masuk keluar kelas sesuai peraturan
Kelancaran proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh
kedisiplinan pihak-pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Salah satunya adalah tingkah laku, kerajinan, dan ketertiban siswa
pada saat masuk dan keluar kelas.
Suasana kelas yang gaduh yang disebabkan adanya siswa
yang terlambat sangat mengganggu kelancaran kegiatan belajar
mengajar. Begitu pula guru yang dibuat sibuk siswanya yang suka
pulang sebelum waktunya. Siswa yang taat pada peraturan akan
17
Depag, Al Quran dan Terjemahnya, Op Cit, hlm. 221
22
membiasakan diri masuk dan keluar kelas sesuai waktu yang telah
ditentukan.
b. Menggunakan pakaian seragam sekolah dengan benar
Salah satu identitas yang membedakan anak sekolah dengan
yang bukan anak sekolah adalah pakaian yang dikenakannya, berikut
dengan cara berpakaian. Setiap sekolah biasanya telah menentukan
seragam sekolah demi menjaga ketertibaban, kerapian, dan
keseragaman.
Setiap sekolah juga mempunyai batasan. Batasan sendiri
tentang model pakaian berikut atribut-atribut yang dikenakan siswa.
Siswa yang patuh pada tata tertib tidak pernah merasa
terpaksa memakai seragam berikut atributnya sesuai ketentuan
sekolah, bahkan mungkin saja merasa bangga terhadap apa yang
dipakai.
Secara psikoligis, anak yang berpakaian rapi dapat
menimbulkan rasa simpatik dari para guru dan teman-temannya dan
biasanya anak tertib berpakaian cenderung rajin dalam kegiatan
sekolah lainnya.
c. Ikut menjaga nama baik sekolah
Kepatuhan siswa pada peraturan sekolah juga dapat
ditunjukkan melalui komitmennya dalam menjaga nama baik
sekolah. Penjagaan nama baik sekolah dapat dilakukan dengan cara
23
meraih prestasi sebaik-baiknya, berbudi luhur di lingkungan
masyarakat dan lain sebagainya.
Bagi siswa yang merasa tidak mempunyai perhatian terhadap
kemajuan sekolahnya, akan merasa berat dan sulit melakukan hal-hal
di atas, sedangkan bagi siswa yang patuh dan merasa memiliki
almamaternya, maka akan dilakukan dengan semangat dan sungguh-
sungguh.
d. Menghormati guru dan karyawan
Guru dan karyawan sebagai pendidik dan yang melayani
kebutuhan kebutuhan kegiatan belajar mengajar siswa sudah
sewajarnya jika siswa menghormati. Rasa hormat terhadap guru bisa
dilakukan dengan cara bersikap sopan, tidak gaduh di kelas,
mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang santun dan sebagainya.
e. Bergaul dengan teman
Teman dalam kelas merupakan teman sebaya, sedangkan
teman di luar kelas adalah teman sepermainan. Teman sebaya artinya
teman bergaul yang umurnya sama atau hampir sama.
Siswa yang baik, maka terhadap teman-temannya dia tidak
akan membeda-bedakan, berlaku sombong, atau bahkan menyakiti.
24
3. Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Perilaku Ihsan Siswa Di Sekolah
a. Keteladanan dari guru
Akhlak guru mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap akhlak murid-muridnya. Tingkah laku, cara berbuat, dan
beribicara seorang guru akan ditiru oleh anak didiknya. Oleh karena
itu sudah seharusnya seorang guru berpegang teguh pada ajaran-
ajaran agama serta berakhlak mulia, berbudi luhur, pengasih, dan
penyayang kepada murid-muridnya sebagai anak yang cinta pada
keluhuran budi pekerti gurunya, guru harus mengamalkan ilmunya
dan jangan memperbuat sesuatu yang bertentangan dengan
perkataannya.
Hendaklah seorang guru selalu sadar bahwa ia adalah imam
yang jadi panutan murid-muridnya dalam akhlak, perkataan, dan
semua gerak-geriknya.
Bahkan menjadi pendidik adalah model bagi para siswa,
kapan dan dimana saja menjadi teladan yang baik bagi mereka.
Mekanisme pembelajaran bukan hanya di ruang-ruang kelas dan
jam-jam pelajaran, tetapi sepanjang siswa berada di lingkungannya,
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
b. Tata tertib sekolah
Setiap sekolah biasanya mempunyai aturan-aturan tersendiri
yang sengaja dibuat untuk mengatur para siswanya. Tata tertib
25
sekolah memegang peranan penting dalam mempengaruhi perilaku
ihsan siswa di sekolah.
Sebagai contoh di sekolah kami, sebelum dibuat tata tertib
tentang siswa yang hendak masuk kantor untuk mengambil sesuatu,
mereka cenderung bebesa dan kurang memperhatikan etika dan
kesopanan, akan tetapi setelah kami buat tata tertib secara tertulis
dan kami sosialisasikan kepada mereka, perilaku mereka sudah tidak
seperti yang sebelumnya. Para siswa yang tadiya masuk kantor tanpa
mengucapkan salam, kini mereka telah terbiasa dengan salam ini.
Yang dulunya mereka menggunakan bahasa Jawa untuk mengatakan
sesuatu kepada bapak ibu guru, namun setelkah diberi aturan bahwa
dalam menyampaikan segala sesuatu kepada bapak ibu guru harus
dengan bahas Indonesia yang baik, kini mereka telah terbasa dengan
hal ini, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Demikian juga dengan tata tertib yang lainnya, misalnya tata
tertib masuk perpustakaan, tata tertib masuk ruang komputer, dan
tata tertib masuk mushola, dan lain sebagainya. Semua tata tertib
tersebut besa sekali pengaruhnya terhadap perilaku ihsan siswa di
sekolah.
c. Sanksi dan hukuman
Betapapun tata tertib telah dibuat oleh sekolah untuk
mengatur para siswanya, akan tetapi manusia bersifat tidak
sempurna, maka kemungkinan-kemungkinan untuk berbuat salah,
26
penyimpangan dari anjuran selalu ada. Lagi pula anak-anak bersifat
pelupa, lekas melupakan larangan atau perintah yang baru saja
diberikan kepadanya.
Oleh karena itu tata tertib yang telah dibuat, sengaja kami
lengkapi dengan sanksi dan hukuman bagi mereka yang lalai dari
tata tertib, misalnya bagi putra-putri kami yang terlanjur melanggar
tata tertib masuk kantor, maka hukuman bagi mereka adalah
mengulangi masuk kantor sesuai dengan tata tertib yang telah
disepakati bersama. Bagi para siswa yang melanggar tata tertib di
ruang perpustakaan, maka mereka harus menata buku-buku yang ada
di rak perpustakaan. Demikian juga jika ada yang melanggar tata
tertib di ruang komputer, maka terpaksa mereka harus membersihkan
ruang komputer dampai bersih.
Hukuman biasanya membawa rasa tidak enak yang mana
tidak diinginkan oleh anak didik.. diharapkan hal ini akan
mendorong anak untuk tidak berbuat lagi.
C. Hubungan Kedisiplinan Guru terhadap Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
Pendidikan anak adalah tanggungjawab guru, orang tua, dan harapan
bangsa. Kemajuan dan keberhasilan pembangunan tergantung pada
pembentukan dan pendidikan anak. Di lingkungan rumah, orang tua lah yang
harus bertanggungjawab dalam pendidikan dan pembentukan tingkah laku
putra-putrinya.
27
Di sekolah guru adalah orang tua yang harus bertanggungjawab
terhadap pendidikan dan tingkah laku anak. Seorang guru memiliki peranan
penting dan sangat berpengaruh pada keberhasilan pendidikan para siswanya.
Sebagai orang yang dijadikan contoh, sudah seharusnya guru menempatkan
dirinya sebagai suri tauladan yang baik bagi para siswanya dalam segala hal,
terutama yang berkaitan dengan kedisiplinan.
Guru yang disiplin terhadap tugas-tugasnya akan menciptakan anak
yang disiplin, sebaliknya guru yang tidak disiplin akan menciptakan anak
yang tidak disiplin pula. Tingkah laku guru berpengaruh pada tingkah laku
siswa.
Seorang guru harus mengamalkan ilmunya, sebagaimana Allah
berfirman dalam Al Quran surat Ash Shaff ayat 2-3 :
ين يايها ند مقتا كبر)٢(تفعلون مال تقولون ل م أمنوا الذ )٣(تفعلون ل ما تقولوا ان الله ع
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa
yang tidak kamu perbuat ?, amat besar kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”18
18
Ibid, hlm. 440
28
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Situasi Umum MI Miftahul Huda Sumberejo 01
1. Sejarah Singkat
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 semula merupakan madrasah
diniyah yang didirikan oleh seorang ulama bernama Kyai Damanhuri
pada tanggal 25 Agustus 1956.
Adapun tujuan didirikannya adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan pondasi agama yang kuat kepada anak-anak di
desa Sumberejo dan sekitarnya,
b. Banyaknya anak-anak yang hanya mengenyam sekolah rakyat yang
pendidikan agamanya sangat minim,
c. Kesanggupan para ustadz-ustadz untuk mengelola dan dukungan dari
masyarakat.
Madrasah Diniyah ini diberi nama Miftahul Hidayah dan
berlangsung sejak tahun 1962. Perkembangan selanjutnya, pada tahun
1963 dijadikan Madrasah Wajib Belajar (MWB) masuk pagi. MWB
berlangsung hingga tahun 1970.
Pada tahun 1971 sampai tahun 1982 masih tetap sebagai lembaga
pendidikan dasar Islam dengan nama Madrasah Ibtidaiyah (MI).
29
Pada tahun 1983 Madrasah Ibtidaiyah kemudian diberi tambahan
“Miftahul Huda”, sampai sekarang masih tetap menggunakan nama MI
Miftahul Huda Sumberejo 01.
Perjalanan MI Miftahul Huda Sumberejo 01 sejak berdiri hingga
saat ini mengalami beberapa kemajuan, antara lain :
a. Pada tahun 1995 terakreditasi dengan status DIAKUI,
b. Pada tahun 2000 terakreditasi lagi dengan status DISAMAKAN,
c. Pada tahun 2005 kembali terakreditasi dengan status nilai B (Baik)
d. Pada tahun 2009 kembali terakreditasi dengan status nilai A
2. Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran
a. Sarana fisik
1) Gedung
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki tiga buah
gedung yang terdiri dari 9 ruang, dengan perincian sebagai
berikut :
a) 6 ruang untuk ruang kelas, kelas I-VI,
b) 1 ruang untuk ruang guru dan kantor,
c) 1 ruang untuk ruang perpustakaan dan komputer,
d) 1 ruang untuk ruang koperasi dan UKS.
2) Mushola
30
Mushola MI Miftahul Huda Sumberejo 01 dibangun
pada tahun 1995 dengan ukuran 7x5 m2. Mushola tersebut
dibangun dengan tujuan :
a) Untuk praktik sholat siswa-siswi kelas I – II,
b) Untuk jamaah sholat dzuhur siswa-siswi kelas III – VI.
3) Toilet (WC)
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki empat unit
WC yang terdiri dari satu unit untuk guru dan karyawan, serta
tiga unit untuk siswa.
Denah Lokasi MI Miftahul Huda Sumberejo 01
WC Dapur
Ruang Guru &
Kantor
Kelas VI
Kelas V
Kelas IV
Kelas III
Kelas II
WC
WC
WC
Ruang
UKS
Ruang
Koperasi
Kelas
I
Ruang
Komputer
Ruang
Perpustakaan
31
b. Sarana Non Fisik
1) Perpustakaan
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 memiliki perpustakaan
dengan perlengkapan sebagai berikut :
Jumlah Nama Buku
200 Buku Bacaan / Sastra / Bahasa
72 Buku Sains
28 Buku Panduan Olimpiade IPA
9 Ensiklopedia Sastra Indonesia
70 Buku Atlas
72 Ensiklopedia Matematika
15 Ensiklopedia IPTEK
123 Buku Referensi
4 Buku Panduan Anti Narkoba
48 Ensiklopedia Eksperimen Sains
66 Kamus Visual Dictionary
15 Visual Pengetahuan Populer
2 Kamus Bergambar Matematika
60 Bermain Sambil Belajar Bahasa Inggris
853 Buku Bacaan Fiksi dan Non Fiksi
16 Kamus Oxford Junior Bergambar
40 Seri Apa yang Harus Diketahui
16 Buku Pengetahuan
40 Seri Arab Cerdas
45 Ensiklopedia A-Zseri Arab Cerdas
42 Seri Lebih Dekat dengan Laut dan Bumi
60 Sains untuk Pemula
24 IPA Seri A dan B
30 Seri Antisipasi Bencana
72 Seri Rahasia di Balik Pengetahuan
60 Seri 100 Pengetahuan
35 Seri Bagaimana Kita Mengukur
24 Buku Panduan ICT
165 Buku Cerita Bergambar
70 Buku Pengetahuan Umum
200 Buku Bacaan Budi Pekerti
32
Jumlah Alat Peraga Pendidikan
3 Set Kit Matematika
4 Set Kit Matematika Kreatif
3 Set IPBA
2 Set Kit IPA
3 Set Bahasa Indonesia
3 Set IPS
3 Set CD Pembelajaran
4 Set Kit Bahasa Inggris
2) Komputer
Madrasah Ibtidaiyah ini dilengkapi dengan tujuh unit
komputer. Satu unit untuk guru dan karyawan serta enam unit
untuk kegiatan intrakurikuler siswa-siswi MI Miftahul Huda
Sumberejo 01.
c. Sarana Penunjang
Selain memiliki sarana pokok sebagaimana disebutkan di
atas, MI Miftahul Huda Sumberejo 01 juga memiliki satu set Drum
Band.
B. Profil Madrasah
1. Nama Madrasah : Mi Miftahul Huda Sumberejo 01
2. Alamat Madrasah : Dsn. Krajan Kidul RT 01 RW 02 Desa
Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang
3. Nomor Telepon : 081725591
4. Email : [email protected]
33
C. Visi, Misi, dan Tujuan MI Miftahul Huda Sumberejo 01
1. Visi
Terbentuknya jiwa dan kepribadian generasi muslim yang
bertakwa, berakhlak mulia, berkualitas, peka dan tanggap terhadap
komunitasnya serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.
2. Misi
a. Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta
membiasakan akhlak yang mulia.
b. Mengadakan training penguasaan teknologi informasi.
c. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien berbasis
komunitas.
d. Menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara
maksimal.
3. Tujuan
a. Menguasai bacaan dan gerakan sholat.
b. Mampu mengaplikasikan sholat lima waktu.
c. Mampu melaksanakan puasa Ramadhan
d. Menghormati orang tua, orang yang lebih tua, dan guru.
e. Mampu bergaul dengan baik di tengah-tengah lingkungannya.
f. Menguasai kurikulum Departemen Agama.
g. Menguasai kurikulum Dinas Pendidikan.
h. Mampu mengoperasikan kumputer Microsoft Word.
34
D. Keadaan Guru MI Miftahul Huda Sumberejo 01
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 diampu oleh 11 (sebelas) guru
dengan rincian sebagai berikut :
1. Tiga guru sebagai guru kelas, yakni guru kelas I, II, dan III,
2. Sembilan guru sebagai guru mata pelajaran, yakni untuk kelas IV, V, dan
VI.
Adapun wali kelas sebagai berikut :
1. Kelas I : Lutfiana Putri, S.Pd.I
2. Kelas II : Rika Umami, S.Pd.I
3. Kelas III : Nur Khasanah, S.Pd.I
4. Kelas IV : Siti Zulaikha. S.Pd.I
5. Kelas V : Roudlotul Hidayah, S.Pd.I
6. Kelas VI : Siti Mustainah, S.Pd.I
Dengan jumlah guru yang cukup, usaha yang sungguh-sungguh dan
disiplin yang tinggi oleh semua guru, diharapkan tujuan pendidikan terwujud.
Struktur dewan guru MI Miftahul Huda Sumberejo 01 :
1. Kepala MI : Ahmad Slamet Tirmidzi, S.Ag
2. Wakil Kepala MI : Nur Khasanah, S.Pd.I
3. Sekretaris : Rika Umami, S.Pd.I
4. Bendahara : Roudlotul Hidayah, S.Pd.I
5. Seksi-seksi :
a. Seksi Pramuka : Siti Zulaikah, S.Pd.I
b. Seksi Perpustakaan : Siti Mustainah, S.Pd.I
35
c. Seksi UKS : Etik Faridatul Kumala, S.Pd.I
d. Seksi Kesenian : Suparjo, S.Pd.I
e. Seksi Koperasi : Siti Mutiah, S.Pd.I
E. Keadaan Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01
Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah siswa MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 dari enam kelas berjumlah 136 siswa, seperti terlihat dalam
tabel berikut :
Tabel I
Jumlah Siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Kelas
Jumlah Siswa Total
Laki-Laki Perempuan
1 I 6 10 16
2 II 11 6 17
3 III 8 8 16
4 IV 11 13 24
5 V 19 10 29
6 VI 13 21 34
F. Kegiatan Ekstrakuriluler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diadakan oleh pihak
madrasah dalam rangka mengembangkan bakat, minat, dan potensi anak
sekaligus sebagai ruang ekspresi siswa yang memiliki potensi yang tidak
mendapatlan ruang di kegiatan ekstrakurikuler.
Di antara kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh MI Miftahul
Huda Sumberejo 01 adalah sebagai berikut :
36
1. Drum Band
2. Pramuka
3. Fress Camp
4. Bela Diri
5. Melukis
6. Bola Voly
G. Penyajian Data Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis ketengahkan, maka
penulis mengumpulkan data dengan dua metode, yaitu metode kuesioner dan
dokumentasi.
Untuk mengumpulkan data tentang hubungan kedisiplinan guru
terhadap perilkau ihsan siswa di sekolah, penulis membagikan angket kepada
responden yaitu siswa-siswi kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo
01 tahun pelajaran 2015/2016. Angket tersebut terdiri dari 20 pertanyaan,
setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban. Untuk
memudahkanpenganalisaan dari 20 item pertanyaan tersebut, maka penulis
menentukan nilai responden, sebagai berikut :
1. Jawaban a = 4 skor
2. Jawaban b = 3 skor
3. Jawaban c = 2 skor
4. Jawaban d = 1 skor
37
Keadaan siswa kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01
tahun pelajaran 2015/2016 yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel II
Jumlah Siswa Kelas I, II, dan II Miftahul Huda Sumberejo
01
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Kelas
Jumlah Siswa Total
Laki-Laki Perempuan
1 I 6 10 16
2 II 11 6 17
3 III 8 8 16
Jumlah siswa kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01
tahun pelajaran 2015/2016 adalah 49 anak.
Tabel III
Data Siswa Kelas I, II, dan II MI Miftahul Huda Sumberejo
01
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas
Urut Induk
1 1470 Rina Ambarwati Perempuan I
2 1487 Arif Shodikin Laki-laki I
3 1480 Budi Arifin Laki-laki I
4 1474 Eka Wahyu Budiati Perempuan I
5 1477 Lutfidah Retriarti Perempuan I
6 1519 M.Aminudin Perempuan I
7 1491 M.Rendi Trisnawan Laki-laki I
8 1463 Ngatfianto Laki-laki I
9 1478 Nur Rifai Laki-laki I
10 1550 Nurul Fatimah Perempuan I
11 1437 Siti Rahayu Perempuan I
12 1479 Tesa Adha Inaya Perempuan I
13 1483 Ulfa Listiana Perempuan I
38
14 1486 Uswatun Hasanah Perempuan I
15 1484 Wiwit Arif Setiawan Laki-laki I
16 1488 Yuliana Perempuan I
17 1468 Ahmad Rifai Laki-laki II
18 1551 Albi Supriyadi Laki-laki II
19 1426 Agus Munawar Laki-laki II
20 1433 Budi Pratomo Laki-laki II
21 1471 Deby Setiawan Laki-laki II
22 1464 Fajar Istiqomah Perempuan II
23 1465 Hamim Athour Laki-laki II
24 1466 Indriyanti Rahma Perempuan II
25 1461 Mustain Billah Laki-laki II
26 1459 Milatifatul Ulfa Perempuan II
27 1462 Novi Hariyati Perempuan II
28 1460 Nurul Syaifudin Laki-laki II
29 1444 Nailis Saadah Perempuan II
30 1469 Rifqi Al Mufida Laki-laki II
31 1467 Sholihin Laki-laki II
32 1446 Udik Fadhillah Perempuan II
33 1472 Hamim Adroi Laki-laki II
34 1449 Eko Budiono Laki-laki III
35 1418 Fina Fitria Perempuan III
36 1454 Lestian Nurul Perempuan III
37 1445 M.Nasikhun Laki-laki III
38 1447 M.Nurul Arif Laki-laki III
39 1432 M.Riyanto Laki-laki III
40 1443 M.Rofiq Afrizal Laki-laki III
41 1442 Mulyani Perempuan III
42 1428 Musyarofah Perempuan III
43 1440 Nikmatul Wakidah Perempuan III
44 1430 Rika Yani Perempuan III
45 1453 Ririn Noviyanti Perempuan III
46 1425 Siti Zulaikhah Perempuan III
47 1452 Tukiyah Perempuan III
48 1448 Vera Friscia Perempuan III
49 1439 Alfin Syafaati Perempuan III
39
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara kedisiplinan guru
terhadap perilaku ihsan siswa di MI Miftahul Huda Sumberejo 01, maka data
yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik. Adapun rumus yang
digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah :
P=
Keterangan :
P = prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah menyiapkan tabel nilai
kedisiplinan guru, perilaku ihsan siswa di sekolah dan tabel kerja untuk
mencari koefisien korelasi antara variabel kedisiplinan guru dengan perilaku
ihsan siswa di sekolah.
1. Data Tentang Kedisiplinan Guru
Data tentang kedisiplinan guru diperoleh dari angket yang penulis
bagikan. Terdiri dari 10 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan
disediakan 4 opsi alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 4
40
b. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 3
c. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 2
d. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 1
Berikut ini akan penulis sajikan tabel dari hasil penyebaran
angket tentang kedisiplinan guru.
Tabel I
Jawaban Angket Kedisiplinan Guru
No
Responden
Nomor Item Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a b c d
1 a a a b a a a b c a 7 2 1 0
2 a a a b a a a a c b 7 2 1 0
3 b d c b c b b b a a 2 5 2 1
4 a a c b c b b b a a 4 4 2 0
5 a b a a a a a b c b 6 3 1 0
6 a a a a a a b b a b 7 3 0 0
7 b a a b c a a c c a 5 2 3 0
8 b a a b c a b b a b 4 5 1 0
9 a a c b c a c c a a 5 1 4 0
10 a d a b c a a c a a 6 1 2 1
11 a a c a a c a c a a 7 0 3 0
12 c a a a c d a a c a 6 0 3 1
13 b a a a b a b a b a 6 4 0 0
14 a a b b b a a b a a 6 4 0 0
15 a a a a a b a a a c 8 1 1 0
16 c c c b c c a c a b 2 2 6 0
17 c b a a b b c c b b 2 5 3 0
18 b b b b a d a a a a 5 4 0 1
19 b b a a a a b c b a 5 4 1 0
20 b c c c c b a c a a 3 2 5 0
21 a a a a a b a a b b 7 3 0 0
22 a a a a a b a c a b 7 2 1 0
23 a a a a a b a c c a 7 1 2 0
24 a a a d a a a b a a 8 1 0 1
25 b b c d c a a a a c 4 2 3 1
26 a a a b a a b b a c 6 3 1 0
41
27 a a a d a a a a a a 9 0 0 1
28 a a a a a d a a c a 8 0 1 1
29 a a c d a c a a a a 7 0 2 1
30 a a b a b b a b a a 6 4 0 0
31 a a b a c c a a a a 7 1 2 0
32 a a c a c a a a a a 8 0 2 0
33 a a c a b c c b a b 4 3 3 0
34 a a a b b d a a a a 7 2 0 1
35 a a b b a d a a a a 7 2 0 1
36 b a b b a a c a a a 6 3 1 0
37 b a b b a a b b a a 5 5 0 0
38 a a b b b a a b a a 6 4 0 0
39 a a b b b a b b a a 5 5 0 0
40 a a a b b a a b b a 6 4 0 0
41 a a a b b d a a a a 7 2 0 1
42 b a a a a a a a b b 7 3 0 0
43 a a a b b d a a a a 7 2 0 1
44 a a a b b d a a a a 7 2 0 1
45 a b a b a d b a a a 6 3 0 1
46 a a a a a d b a b b 6 3 0 1
47 b a a b b a a a a a 7 3 0 0
48 b a b b b d b b a a 3 6 0 1
49 a a c b d b a c a a 5 2 2 1
Tabel II
Nilai Angket Kedisiplinan Guru
No
Responden
Nomor Item Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a b c d
1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 28 6 2 0
2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 28 6 2 0
3 3 1 2 3 2 3 3 3 4 4 8 15 4 1
4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 16 12 4 0
5 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 24 9 2 0
6 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 28 9 0 0
7 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 20 6 6 0
8 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 16 15 2 0
9 4 4 2 3 2 4 2 2 4 4 20 3 8 0
10 4 1 4 3 2 4 4 2 4 4 24 3 4 1
42
11 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 28 0 6 0
12 2 4 4 4 2 1 4 4 2 4 24 0 6 1
13 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 24 12 0 0
14 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 24 12 0 0
15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 32 3 2 0
16 2 2 2 3 2 2 4 2 4 3 8 6 12 0
17 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 8 15 6 0
18 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 20 12 0 1
19 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 20 12 2 0
20 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 12 6 10 0
21 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 28 9 0 0
22 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 28 6 2 0
23 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 28 3 4 0
24 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 32 3 0 1
25 3 3 2 1 2 4 4 4 4 2 16 6 6 1
26 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 24 9 2 0
27 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 36 0 0 1
28 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 32 0 2 1
29 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 28 0 4 1
30 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 24 12 0 0
31 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 28 3 4 0
32 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 32 0 4 0
33 4 4 2 4 3 2 2 3 4 3 16 9 6 0
34 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 28 6 0 1
35 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 28 6 0 1
36 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 24 9 2 0
37 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 20 15 0 0
38 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 24 12 0 0
39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 20 15 0 0
40 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 24 12 0 0
41 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 28 6 0 1
42 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 28 9 0 0
43 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 28 6 0 1
44 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 28 6 0 1
45 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 24 9 0 1
46 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 24 9 0 1
47 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 28 9 0 0
48 3 4 3 3 3 1 3 3 4 4 12 18 0 1
49 4 4 2 3 1 3 4 2 4 4 20 6 4 1
43
Setelah diketahui nilai jawaban dari masing-masing responden,
maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
i =
Keterangan :
i = interval kelas
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
ki = kelas interval
Untuk angket tentang kedisiplinan guru, dengan jumlah 10
pertanyaan (item), maka diperoleh hasil tertinggi dari jawaban yang
diberikan oleh responden adalah 37, sedangkan nilai terendahnya adalah
26, sesuai dengan rumus di atas maka :
i =
i =
= 3
Jadi, intervalnya adalah 3
Kemudian jarak interval tersebut dimasukkan ke dalam tabel
untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang memiliki perilaku ihsan di
sekolah, dengan kaetgori sebagai berikut :
Tabel III
Interval Kedisiplinan Guru
Nilai
Jumlah
Siswa
Nilai
Nominal
Tingkat
Kedisplinan
35-37 29 A Tinggi
32-34 10 B Sedang
29-31 7 C Cukup
26-28 3 D Rendah
44
Tabel IV
Nilai Nominasi Kedisiplinan Guru
No. Responden
Skor Nilai
Nominal
1 36 A
2 36 A
3 28 D
4 32 B
5 35 A
6 37 A
7 32 B
8 33 B
9 31 C
10 32 B
11 34 B
12 31 C
13 36 A
14 36 A
15 37 A
16 26 D
17 29 C
18 33 B
19 34 B
20 28 D
21 37 A
22 36 A
23 35 A
24 36 A
25 29 C
26 35 A
27 37 A
28 35 A
29 33 B
30 36 A
31 35 A
32 36 A
33 31 C
34 35 A
45
35 35 A
36 35 A
37 35 A
38 36 A
39 35 A
40 36 A
41 35 A
42 37 A
43 35 A
44 35 A
45 34 B
46 34 B
47 37 A
48 31 C
49 31 C
Setelah diketahui tingkat kedisiplinan guru MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 maka langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase
dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus berikut :
P =
Diketahui :
F = siswa (responden yang memperoleh nilai A pada jawaban angket
tentang kedisiplinan guru sejumlah 26 siswa.
N = banyaknya sampel 49 siswa
Maka P =
= 59,18%
F = siswa (responden yang memperoleh nilai B pada jawaban angket
tentang kedisiplinan guru sejumlah 13 siswa.
Maka P =
= 20,41%
F = siswa (responden yang memperoleh nilai C pada jawaban angket
tentang kedisiplinan guru sejumlah 7 siswa.
46
Maka P =
= 14,29%
F = siswa (responden yang memperoleh nilai C pada jawaban angket
tentang kedisiplinan guru sejumlah 7 siswa.
Maka P =
= 6,12%
Tabel V
Nilai Prosentase Tingkat Kedisiplinan Guru
No
Tingkat
Kedisiplinan Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi (A) 35-37 29 59,18%
2 Sedang (B) 32-34 10 20,41%
3 Cukup (C) 29-31 7 14,29%
4 Rendah (D) 26-28 3 6,12%
JUMLAH 49 100%
2. Data Tentang Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
Penyajian data angket tentang perilaku ihsan siswa di sekolah dari
siswa kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01 tahun pelajaran
2015/2016.
Tabel VI
Jawaban Angket Tentang Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
No.
Responden
Nomor Item Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a b c d
1 d c a a a b d b c a 4 2 2 2
2 b a a a a b b a b b 5 5 0 0
3 a d a a a c b a a b 6 2 1 1
4 a a a a c c a a a a 8 0 2 0
5 a a a a c a a a a a 9 0 1 0
6 a a a a a b b a a b 7 3 0 0
7 a a a a a b c b b b 5 4 1 0
8 a a a a a b b b a b 6 4 0 0
9 a b b a a a b c a a 6 3 1 0
10 a a a a a c c c a a 7 0 3 0
47
11 a a a a a c c c c c 5 0 5 0
12 c b b b b b c c b c 0 6 4 0
13 a a a a a c a c a c 7 0 3 0
14 a a a a a b b b b b 5 5 0 0
15 b a a a a b b b b a 5 5 0 0
16 a b a a a c c b a c 5 2 3 0
17 b a a a a a b a a a 8 2 0 0
18 a a a a a a a a a c 9 0 1 0
19 c a a a a c c a c c 5 0 5 0
20 c b c c a d c b c a 2 2 5 1
21 a a a a a b a a b a 8 2 0 0
22 a a a a a a c a a a 9 0 1 0
23 a a a a a c a c a c 7 0 3 0
24 a a a a a a a a a c 9 0 1 0
25 d a c c a c b c c d 2 1 5 2
26 c a a a a c c a c a 6 0 4 0
27 a a a a a c c c a a 7 0 3 0
28 a b a b a b b a a a 6 4 0 0
29 a b a b a c c b c c 3 3 4 0
30 a a a a a a b a c a 8 1 1 0
31 a a b a b a a a a a 8 2 0 0
32 a a a a a c c a a a 8 0 2 0
33 d a a a a a a a a a 9 0 0 1
34 d a b a b a b a b a 5 4 0 1
35 a a b a b a a b a a 7 3 0 0
36 a a a a a b b b b b 5 5 0 0
37 a a a a a b b b a a 7 3 0 0
38 a a b b b a a a a a 7 3 0 0
39 a a a a a b b b b b 5 5 0 0
40 b a a b a a a a a a 8 2 0 0
41 a a a a a c b b b a 6 3 1 0
42 a a a b a b b b a a 6 4 0 0
43 a a a a a c a b b a 7 2 1 0
44 a b a a a c a a a c 7 1 2 0
45 b a a b a c b b b c 3 5 2 0
46 c b a a a b c b b b 3 5 2 0
47 a b a b a c b b a a 5 4 1 0
48 d a a a a b b a a b 6 3 0 1
49 d a a a a b b a a c 6 2 1 1
48
Tabel VII
Nilai Angket Tentang Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
No.
Responden
Nomor Item Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a b c d
1 1 2 4 4 4 3 1 3 2 4 16 6 4 2
2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 20 15 0 0
3 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3 24 6 2 1
4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 32 0 4 0
5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 36 0 2 0
6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 28 9 0 0
7 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 20 12 2 0
8 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 24 12 0 0
9 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 24 9 2 0
10 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 28 0 6 0
11 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 20 0 10 0
12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 0 18 8 0
13 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 28 0 6 0
14 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 20 15 0 0
15 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 20 15 0 0
16 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 20 6 6 0
17 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 32 6 0 0
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 0 2 0
19 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 20 0 10 0
20 2 3 2 2 4 1 2 3 2 4 8 6 10 1
21 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 32 6 0 0
22 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 36 0 2 0
23 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 28 0 6 0
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 0 2 0
25 1 4 2 2 4 2 3 2 2 1 8 3 10 2
26 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 24 0 8 0
27 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 28 0 6 0
28 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 24 12 0 0
29 4 3 4 3 4 2 2 3 2 2 12 9 8 0
30 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 32 3 2 0
31 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 32 6 0 0
32 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 32 0 4 0
33 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 0 0 1
34 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 20 12 0 1
49
35 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 28 9 0 0
36 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 20 15 0 0
37 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 28 9 0 0
38 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 28 9 0 0
39 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 20 15 0 0
40 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 32 6 0 0
41 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 24 9 2 0
42 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 24 12 0 0
43 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 28 6 2 0
44 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 28 3 4 0
45 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 12 15 4 0
46 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 12 15 4 0
47 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 20 12 2 0
48 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 24 9 0 1
49 1 4 4 4 4 3 3 4 4 2 24 6 2 1
Setelah diketahui nilai jawaan dari masing-masing responden,
maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
i =
Keterangan :
i = interval kelas
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
ki = kelas interval
Untuk angket perilaku ihsan siswa di sekolah, dengan jumlah 10
pertanyaan (item), maka diperoleh hasil nilai tertinggi dari jawaban yang
diberikan oleh responden adalah 38, sedangkan nilai terendah adalah 23
sesuai dengan rumus di atas maka :
i =
i =
= 4
Jadi, intervalnya adalah 4
50
Kemudian jarak interval tersebut dimasukkan ke dalam tabel
untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang memiliki perilaku ihsan di
sekolah, dengan kaetgori sebagai berikut :
Tabel VIII
Interval Angket Tentang Perilaku Ihsan Siswa di
Sekolah
Nilai
Jumlah
Siswa
Nilai
Nominal
Kategori Tingkat
Perilaku Ihsan
35-38 28 A Tinggi
31-34 14 B Sedang
27-30 4 C Cukup
23-26 3 D Rendah
Tabel IX
Nilai Interval Perilaku Ihsan Siswa di
Sekolah
No. Responden Skor
Nilai
Nominal
1 28 C
2 35 A
3 33 B
4 36 A
5 38 A
6 37 A
7 34 B
8 36 A
9 35 A
10 34 B
11 30 C
12 26 D
13 34 B
14 35 A
15 35 A
16 32 B
17 38 A
18 38 A
19 30 C
51
20 25 D
21 38 A
22 38 A
23 34 B
24 38 A
25 23 D
26 32 B
27 34 B
28 36 A
29 29 C
30 37 A
31 38 A
32 36 A
33 37 A
34 33 B
35 37 A
36 35 A
37 37 A
38 36 A
39 35 A
40 38 A
41 35 A
42 36 A
43 37 A
44 36 A
45 31 B
46 31 B
47 34 B
48 34 B
49 33 B
Setelah diketahui jumlah siswa yang memiliki perilaku ihsan di
sekolah, baik dengan kategori tinggi, sedang, cukup, maupun rendah,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-
masing variabel dengan menggunakan rumus berikut :
P =
52
Diketahui :
F = siswa (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket
tentang perilaku ihsan di sekolah sejumlah 28 siswa.
N = banyaknya sampel 49 siswa
Maka P =
= 57,14%
F = siswa (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket
tentang perilaku ihsan di sekolah sejumlah 14 siswa .
Maka P =
= 28,57%
F = siswa (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket
tentang perilaku ihsan di sekolah sejumlah 4 siswa.
Maka P =
= 8,16%
F = siswa (responden) yang memperoleh nilai D pada jawaban angket
tentang perilaku ihsan di sekolah sejumlah 3 siswa.
Maka P =
= 6,12%
Tabel X
Nilai Prosentase Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah
No
Kategori Tingkat
Perilaku Ihsan Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi (A) 35-38 28 57,14%
2 Sedang (B) 31-34 14 28,57%
3 Cukup (C) 27-30 4 8,16%
4 Rendah (D) 23-26 3 6,12%
TOTAL 49 100,00%
53
B. Analisis Lanjutan
Tabel XI
Tabel Kerja untuk Mencarai Korelasi Nilai Angket Kedisiplinan Guru
dan Perilaku Ihsan Siswa di Sekolah Siswa kelas I, II, dan III
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2015/2016
No X Y X2 Y2 XY
1 36 28 1296 784 1008
2 36 35 1296 1225 1260
3 28 33 784 1089 924
4 32 36 1024 1296 1152
5 35 38 1225 1444 1330
6 37 37 1369 1369 1369
7 32 34 1024 1156 1088
8 33 36 1089 1296 1188
9 31 35 961 1225 1085
10 32 34 1024 1156 1088
11 34 30 1156 900 1020
12 31 26 961 676 806
13 36 34 1296 1156 1224
14 36 35 1296 1225 1260
15 37 35 1369 1225 1295
16 26 32 676 1024 832
17 29 38 841 1444 1102
18 33 38 1089 1444 1254
19 34 30 1156 900 1020
20 28 25 784 625 700
21 37 38 1369 1444 1406
22 36 38 1296 1444 1368
23 35 34 1225 1156 1190
24 36 38 1296 1444 1368
25 29 23 841 529 667
26 35 32 1225 1024 1120
27 37 34 1369 1156 1258
28 35 36 1225 1296 1260
29 33 29 1089 841 957
30 36 37 1296 1369 1332
31 35 38 1225 1444 1330
32 36 36 1296 1296 1296
54
33 31 37 961 1369 1147
34 35 33 1225 1089 1155
35 35 37 1225 1369 1295
36 35 35 1225 1225 1225
37 35 37 1225 1369 1295
38 36 37 1296 1369 1332
39 35 35 1225 1225 1225
40 36 38 1296 1444 1368
41 35 35 1225 1225 1225
42 37 36 1369 1296 1332
43 35 36 1225 1296 1260
44 35 35 1225 1225 1225
45 34 31 1156 961 1054
46 34 31 1156 961 1054
47 37 34 1369 1156 1258
48 31 34 961 1156 1054
49 31 33 961 1089 1023
JUMLAH 1663 1676 56793 57926 57084
Diketahui :
= 1676
= 1663
2 = 56793
2 = 57926
= 57084
Data-data yang diketahui di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus
Product Moment, yaitu sebagai berikut :
55
0,445
C. Interpretasi Data
Setelah data berhasil diuji kemudian hasil tersebut dikonsultasikan
dengan tabel r (product moment) dengan jumlah responden 49 siswa dengan
taraf segnifikansi 5% diperoleh nilai 0,281 dan pada taraf signifikasi 1%
diperoleh nilai sebesar 0,364, maka jika dibandingkan dengan hitung
(0,445) lebih besar dari r tabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga itu segnifikan
menerima, yang berarti ada hubungan yang segnifikan antara kedisiplinan
guru terhadap perilaku ihsan siswa kelas I, II, III MI Miftahul huda
Sumberejo 01 tahun pelajaran 2015/2016. Sehingga berdasarkan data-data
yang penulis peroleh, maka hipotesis yang penulis asumsikan terbukti / valid.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan di bab IV, maka hasil
penelitian dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil data yang pertama tentang kedisiplinan guru MI Miftahul
Huda Sumberejo 01 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Siswa yang mempunyai persepsi bahawa tingkat kedisiplinan guru
“tinggi” mencapai 59,18% atau 29 responden.
b. Siswa yang mempunyai persepsi bahawa tingkat kedisiplinan guru
“sedang” mencapai 20,41% atau 10 responden.
c. Siswa yang mempunyai persepsi bahwa tingkat kedisiplinan guru
“cukup” mencapai 14,29% atau 7 responden.
d. Siswa yang mempunyai persepsi bahwa tingkat kedisiplinan guru
“rendah” mencapai 6,12% atau 4 responden.
2. Dari hasil analisis data yang kedua tentang perilaku ihsan siswa kelas I,
II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo 01 sebagai berikut :
a. Tingkat perilaku ihsan “tinggi” mencapai 57,14% atau 28 responden.
b. Tingkat perilaku ihsan “sedang” mencapai 28,57% atau 14 responden
c. Tingkat perilaku ihsan “cukup” mencapai 8,16% atau 4 responden.
d. Tingkat perilaku ihsan “rendah” mencapai 6,12% atau 3 responden.
57
3. Berdasarkan analisis ketiga tentang pengaruh kedisiplinan guru terhadap
perilaku ihsan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo 01 dengan
menggunakan rumus product moment yang telah diuraikan di bab IV,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
hasil rh=0,445 setelah dikonsultasikan dengan tabel r (product moment)
pada taraf segnifikansi 1%=0,364 ternyata rh lebih besar dari r tabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5%
maupun 1% membuktikan bahwa “ada hubungan antara kedisiplinan guru
terhadap perilaku ihsan siswa kelas I, II, dan III MI Miftahul Huda Sumberejo
01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016.
B. Saran
1. Kepala Sekolah
a. Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru hendaknya kepala
sekolah sebagai pemimpin sekolah dapat mengambil kebijakan-
kebijakan yang tepat agar sikap dan disiplin guru dalam semua hal
dapat ditingkatkan oleh semua warga sekolah.
b. Untuk meningkatkan kedisiplinan guru kepala sekolah hendaknya
memberi tauladan sikap disiplin terhadap guru dan siswa.
2. Kepada Guru
a. Hendaknya guru menanamkan sikap disiplin pada siswa sedini
mungkin agar siswa bertingkah laku disiplin dalam segala hal.
58
3. Kepada Siswa
a. Hendaknya para siswa senantiasa mengembangkan sikap hidup
disiplin dan harus dapat menjauhi hal-hal yang sifatnya negatif.
b. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku yang baik
sehingga menciptakan suasana kehidupan yang baik.
4. Kepada Orang Tua
a. Sebagai orang tua hendaklah memperhatikan terhadap keberadaan
putra-putrinya baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan
masyarakat.
b. Untuk mendapatkan sikap disiplin pada anak hendaklah orang tua
membiasakan pola hidup, pola asuh, dan pola didik yang baik dan
wajar bagi keluarganya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
Revisi IV. Jakarta : PT Rineka Cipta.
.Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktik. 1996. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdikbud. 2009. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar.
Depag RI. 2000. Al Quran dan Terjemahnya. Bandung : CV Penerbit Diponegoro.
Dreikurs, Rudolf. 2009. Disiplin Tanpa Hukuman. Remaka Karya.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research I. Yogyakarta : Andi Offset.
Hadi Sutrisno. 2008. Metodologi Research III. Yogyakarta : Andi Offset.
Lemhanas. 2006. Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama. 2007. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta.
Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta : Hikayat.
Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja
Rosyad Karya.
Widodo, Mangun Edy. 2007. Teknik Bimbingan dan Konseling. Semarang : FIP
IKIP Semarang.