HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN...

111
ii

Transcript of HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN...

Page 1: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

ii

Page 2: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

iii

HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN MEMBACA

PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Disusun oleh:

Dyah Puspitasari

NIM. 111-14-199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2018

Page 3: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

iv

Page 4: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

v

Page 5: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

vi

Page 6: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

vii

MOTTO

ا إذا قم نكى تفسحىا ف ءايى أها ٱنذ نكى وإذا قم ٱشزوا هس فٱفسحىا فسح ٱلل ج ٱن

هى ا تع ب ت وٱلل أوتىا ٱنعهى درج ءايىا يكى وٱنذ ٱنذ ١١ خبز فٱشزوا زفع ٱلل

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah

dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11)

س ل ٱ خهق خهق نذيٱ ربك ى س ٱب زأ ق ٱ عهى نذيٱ زو ك ل ٱ وربك زأ ق ٱ عهق ي

هى ع نى يا س ل ٱ عهى قهى ن ٱب

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)

٥ ٤

٣ ٢ ١

Page 7: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

viii

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahNya, saya

persembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta, Bapak Supangat dan Ibu Umi Badriyah yang telah

memberikan kesempatan saya untuk kuliah, memberikan kasih sayang yang

tiada terkira, selalu memberikan motivasi dan nasihat dalam saya menjalani

hidup saya

2. Adik-adik tercinta, Fakhrizal ikhsani dan Siti Khumayra yang selalu memberiku

inspirasi untuk berbuat baik da berusaha semaksimal mungkin, semogakalian

menjadi orang yang sholih dan sholehah.

3. Kakekku Bapak Supareng, semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan

selalu di beri kesehatan serta umur yang bermanfaat.

4. Teman, sahabat, saudara yang telah menemaniku dalam suka maupun duka,

memberikan suntikan motivasi yang luar biasa khususuya PANDAWI (Noviana,

Rizki, Fia, Annida).

5. Bapak Ibu keduaku, Bapak Nurdin Wahid dan Ibu Fera Purwanti yang telah

memberikan banyak perhatiannya kepadaku, dan telah menganggapku sebagai

putri kandungnya. Serta adik-adikku Ayu dan Nisa yang selalu memberiku

semangat.

6. Teman teman Jurusan PAI khususnya teman PPL, semoga kesuksesan selalu

menyertai kita semua.

7. Keluarga Besar Racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi dan Brigsus

Nagasandhi (Mayasari, Ima, Fauziah, Luzman dan lain-lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu) yang telah memberikan banyak pelajaran dalam

menghadapi segala rintangan kehidupan baik di racana maupun di luar racana.

8. Keluarga besar Bapak Dahlan dan Bapak Supareng yang selalu memberikan

suport dansaluran energi.

Page 8: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang,

atas segala rahmat dan kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan

Keaktifan Literasi Dengan Kebiasaan Membaca Peserta Didik Di SMP

Muhammadiyah Salatiga”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan

kita Rasul Muhammad Saw., keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan

selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran.

5. Ibu Dra. Sri Suparwi, M. A., Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum dan Ibu Dra. Astuti Sakdiyah yang telah

membimbing dan mengajarkan bagaimana cara menyikapi masalah.

7. Keluarga besar SMP Muhammadiyah Salatiga yang telah memberi penulis

tempat dalam pengadaan penelitian, sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung

Page 9: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

x

dalam penyelesaian skripsi ini.

Harapan Penulis, semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan balasan

dan tercatat sebagai amal kebaikan oleh Allah Swt. Akhirnya dengan tulisan ini

semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 12 April 2018

Penulis

Dyah Puspitasari

Page 10: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xi

DAFTAR ISI

Sampul Luar ....................................................................................................... i

Logo .................................................................................................................... ii

Sampul Dalam .................................................................................................... iii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iv

Pengesahan Kelulusan ........................................................................................ v

Pernyataan keaslian tulisan ................................................................................. vi

Motto .................................................................................................................. vii

Persembahan ....................................................................................................... viii

Kata Pengantar.................................................................................................... ix

Daftar isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

Abstrak ............................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 6

2. Manfaat Praktis .................................................................................. 6

E. Definisi Operasional ............................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14

Page 11: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ....................................................................................... 16

B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 32

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 41

C. Populasi dan Sampel............................................................................... 41

D. Variabel Penelitian ................................................................................. 42

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 43

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................................... 46

G. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 50

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 51

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 54

B. Analisis Data ......................................................................................... 65

C. Pembahasan ............................................................................................ 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 89

B. Saran ....................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Tentang Keaktifan Literasi Peserta Didik

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Tentang Kebiasaan Membaca Peserta Didik

Tabel 3.3 Hasil uji validitas Keaktifan Literasi

Tabel 3.4 Hasil uji validitas Kebiasaan Membaca

Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

Tabel 3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Tabel 3.7 Pedoman untuk memberikan interpretasi Terhadap koefisien

korelasi

Tabel 4.1 Data Responden

Tabel 4.2 Nilai Hasil Angket Keaktifan megikuti Kegiatan Literasi Peserta

didik

Tabel 4.3 Nilai Hasil Angket Kebiasaan Membaca Peserta didik

Tabel 4.4 Persentase jawaban keaktifan mengikuti Literasi

Tabel 4.5 Persentase jawaban Kebiasaan Membaca Peserta Didik

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Keaktifan Literasi

Tabel 4.7 Uji validitas variabel kebiasaan membaca

Tabel 4.8 Uji reliabilitas instrumen

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Keaktifan Mengikuti Kegiatan

Literasi

Tabel 4.10 Kategori Keaktifan Mengikuti Literasi

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Kebiasaan Membaca

Page 13: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xiv

Tabel 4.12 Kategori Kebiasaan Membaca

Tabel 4.13 Tabel Kerja Koefisien Korelasi Keaktifan Mengikuti Literasi

terhadap Kebiasaan Membaca Peserta Didik SMP Muhammadiyah

Salatiga

Page 14: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

2. Lembar Konsultasi Skripsi

3. Surat Permohonan Ijin Penelitian

4. Angket Penelitan

5. Hasil Angket Penelitian

6. Surat Keterangan Penelitian

7. Daftar Nilai SKK

8. Dokumentasi

Page 15: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

xvi

ABSTRAK

Puspitasari, Dyah.2018.Hubungan Keakifan Dengan Kebiasaan Membaca Peserta

Didik SMP Muhammadiyah Salatiga, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

Kata Kunci: Keaktifan, Literasi, kebiasaan, membaca

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya data dalam penelitian

Programme for International Student Assessment (PISA) 2012 yang menyatakan

bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara soal minat membaca.

Oleh karena itu pemerintah menyelengarakan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang didasarkan pada dikeluarkannya Permendikbud no 23 tahun 2015.

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti

literasi terhadap kebiasaan membaca peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga

tahun 2018. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)

Bagaimana keaktifan peserta didik dalam Program Literasi?, (2) Bagaimana

kebiasaan membaca peserta didik?, (3) Adakah pengaruh yang positif keaktifan

Literasi terhadap kebasaan membaca peserta didik?.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi

seluruh peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga yaitu 386 peserta didik, teknik

sampel yang digunakan adalah random sampling, dengan jumlah sampel 100

peserta didik, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

regresi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket.

Hasil penelitian keaktifan peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga dalam

kegiatan literasi termasuk kategori sedang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

penelitian bahwa kategori tinggi ada 13 peserta didik (13%), kategori sedang 57

Peserta didik (57%), kategori Kurang 27 Peserta didik (27%) dan kategori rendah 3

peserta didik (3%). Sedangkan hasil penelitian kebiasaan membaca peserta didik

SMP Muhammadiyah Salatiga termasuk kategori sedang. Hal ini ditunjukkan

dengan hasil penelitian bahwa kategori tinggi ada 28 peserta didik (28%), kategori

sedang 66 Peserta didik (66%), kategori Kurang 5 Peserta didik (5%) dan kategori

rendah 1 peserta didik (1%). Selanjutnya data yang dianalisis dengan menggunakan

regresi, menunjukkan tidak ada hubungan antara Keaktifan Literasi dengan

kebiasaan membaca peseta didik SMP Muhammadiyah Salatiga. Hal ini

ditunjukkan hasil analisis korelasi regresi dari hasil Rxy hitung sebesar 0,107

sedangkan Rxy tabel 0,195 untuk taraf signifikasi 5 %. Keaktifan literasi dengan

kebiasaan membaca tidak berhubungan karena kebiasaan adalah kegiatan yang

harus dilakukan dalam jangka panjang dan waktu yang lebih intensif

Page 16: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca merupakan perintah Allah Swt kepada umat manusia yang

didasarkan pada ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Yaitu Q.S. Al-Alaq ayat 1-5,

عهق ٱقزأ وربك ٱلكزو ٱنذي ي س عهى ٱقزأ بٱسى ربك ٱنذي خهق خهق ٱل

يا نى عهى بٱنقهى س عهى ٱل

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah

Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)

Ayat di atas menunjukkan bagaimana Allah Swt. telah mengutamakan

kewajiban membaca bagi hamba-hambaNya. Karena dengan membaca setiap

manusia dapat memahami dan mempelajari sesuatu yang tidak diketahunya. Dan

dengan membaca dapat memperoleh berbagai informasi.

Perintah membaca dalam QS. Al-Alaq disini bukan hanya sebatas membaca

lembaran-lembaran buku, melainkan juga membaca buku dunia, seperti membaca

tanda-tanda kebesaran Allah Swt., membaca diri kita, alam semesta dan lain-lain.

Ayat ini memerintahkan kita unuk belajar dengan mencari ilmu agar terlepas dari

kebodohan yaitu dengan membaca yang mampu membawa kepada perubahan

positif bagi kehidupan manusia. Dalam QS. Al-Alaq disini juga menjelaskan

bahwa Allah Swt., mengajar manusia dengan pena. Maksudnya dengan pena

manusia dapat mencatat berbagai bidang ilmu pengetahuan.

٢ ١

٤

٣

٥

Page 17: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

2

Umat Islam merupakan umat mayoritas di Indonesia yang idealnya sebagai

bangsa yang memahami Al-Qur’an sebagai kitab suci, maka masyrakat Indonesia

memiliki minat dan kebiasaan membaca yang tinggi akan tetapi kenyataannya

berdasarkan penelitian Programme for International Student Assessment (PISA)

2012, yang termuat dalam koran Sindo (Selasa, 22 Februari 2017) Indonesia

dinyatakan menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara soal minat membaca.

Indonesia memiliki skor 369 Sementara skor rata-rata internasional yang

ditetapkan PISA adalah 500. Capaian ini turun dibandingkan peringkat Indonesia

pada 2009 yakni di urutan 59 dengan skor 402 dari total 65 negara. Sedangkan

pada 2006, Indonesia menduduki peringkat 48 dengan skor 393 dari 56 negara.

Berdasarkan data pusat dan statistik Kemendikbud 2015, menyatakan bahwa

angka penduduk Indonesia buta huruf mencapai 5.984.075 orang dari

257.912.349. Angka buta huruf ini tersebar di 6 provinsi meliputi, Jawa Barat

(604.683 Orang), Jawa Tengah (943.683 Orang), Jawa Timur (1.258.184 Orang),

Nusa Tenggara Barat (315.258 Orang), Sulawesi Selatan (375.221 Orang), dan

Papua (584.441 Orang) (Pusat Data Dan Statistik Pendidikan (PDSP)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015).

Mengacu pada data di atas Kementrian Pendidikan dan kebudayaan

mengeluarkan Permendikbud no 23 tahun 2015 menyatakan perlunya sekolah

menyisihkan waktu secara berkala untuk pembiasaan membaca sebagai bagian

dari penumbuhan budi pekerti. Meskipun begitu, banyak referensi menegaskan

bahwa program membaca bebas tidak cukup hanya sekedar menyediakan waktu

tertentu (misalnya lima belas menit setiap hari) bagi peserta didik untuk membaca.

Page 18: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

3

Agar program membaca bebas dapat berjalan dengan baik, sekolah perlu

memastikan bahwa warga sekolah memiliki persepsi dan pemahaman yang sama

tentang prinsip-prinsip kegiatan membaca bebas dan bagaimana cara pelaksanaan

dan pengelolaan program (Dirjen Dikdasmen, 2016: 2).

Kegiatan Literasi merupakan aktivitas membaca dan menulis yang terkait

dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Dalam deklarasi UNESCO, Literasi

terkait dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,

mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan, dan

mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Hal itu akan

menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem Literasi sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat (Dirjen

Dikdasmen, 2016: 7).

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah

Salatiga sudah berjalan secara rutin, tetapi tingkat keberhasilan dari tujuan

Literasi ini masih sangat rendah. Hal ini karena kurangnya keaktifan dan minat

peserta didik dalam mengikuti Gerakan Literasi Sekolah dan rendahnya

perhatian guru sehingga menjadikan program Literasi ini belum mencapai tujuan

yang diinginkan yaitu menumbuhkan pembiasaan membaca bagi peserta didik.

Selain dari Sumber daya manusia (SDM) yang kurang mendukung juga karena

sarana prasarana yang kurang memadai dengan buku-buku yang sangat terbatas.

Sekolah mempunyai peran penting sebagai wadah pengorganisasian

pembelajaran. Penerapan Program Literasi di SMP Muhammadiyah Salatiga

sebagai salah satu upaya sekolah untuk meningkatkan wawasan peserta didik

Page 19: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

4

namun peserta didik juga mengambil peran penting terhadap keberlangsungan

Program Literasi serta untuk mencapai tujuan Program Literasi itu sendiri

keaktifan peserta didik dalam megikuti program ini juga dirasa sangat perlu serta

merupakan menu utama dalam mencapai tujuan Program Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) tersebut.

Penerapan program literasi di SMP Muhammadiyah Salatiga diawali dengan

pembuatan pojok baca atau perpustakaan kecil di sudut ruangan kelas. Program

yang dijalankan untuk menerapkan literasi sendiri yaitu dengan adanya

pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai jadi guru

pelajaran pertama memiliki tugas untuk menjaga serta mengkondisikan literasi/

membaca selama 15 menit sebelum pelajaran lain dimulai. Pengambilan

penelitian di SMP Muhammadiyah ini dikarenakan di SMP Muhammadiyah

merupakan satu-satunya sekolah Islam yang ada di salatiga yang telah

menerapkan program literasi dengan membiasakan membaca selama 15 menit

sebelum pelajaran dimulai.

Dengan hal-hal tersebut penulis bermaksud untuk meneliti tentang

hubungan keaktifan Literasi dengan kebiasaan membaca peserta didik baik di

sekolah maupun di rumah.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

Page 20: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

5

a. Minat baca yang rendah peserta didik diIndonesia khususnya di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

b. Pengaruh sarana penunjang terhadap keberhasilan GLS di SMP

Muhammadiyah.

c. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan Literasi menunjang

keberhasilan Gerakan Literasi Sekolah.

d. Hubungan keaktifan Literasi dengan kebiasaan membaca peserta didik

SMP Muhammadiyah Salatiga di sekolah dan di rumah.

e. Pengaruh guru serta orangtua terhadap kebiasaan membaca peserta didik

SMP Muhammadiyah

Supaya pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu luas maka, penelitian

ini lebih memfokuskan pada aspek hubungan keaktifan Literasi dengan

kebiasaan membaca peserta didik.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana keaktifan peserta didik dalam mengikuti Program Literasi di

SMP Muhammadiyah Salatiga?

b. Bagaimana kebiasaan membaca peserta didik?

c. Adakah hubungan keaktifan Literasi dengan kebiasaan membaca

peserta didik?

Page 21: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keaktifan keaktifan peserta didik dalam mengikuti

Program Literasi di SMP Muhammadiyah Salatiga.

2. Untuk mengetahui kebiasaan membaca peserta didik.

3. Untuk meguji, menganalisis dan membuktikan apakah ada hubungan

keaktifan literasi dengan kebiasaan membaca peserta didik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi khasanah

pengembangan keilmuan, serta dapat menambah referensi pada FTIK dan

dapat membantu peneliti selanjutnya yang akan memperdalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Secara Praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam hal pengambilan kebijakan dalam

mengatasi persoalan–persoalan dalam bidang pendidikan.

b. Hasil penelitan ini dapat menjadi bahan masukan bagi SMP

Muhammadiyah Salatiga dalam meningkatkan program Literasi serta

menarik keaktifan Literasi agar menunjang kebiasaan membaca Peserta

didik SMP Muhammadiyah Salatiga.

Page 22: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

7

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan oleh peneliti tentang

istilah-istilah yang ada pada masalah peneliti dengan maksud untuk menyamakan

persepsi antara peneliti dengan orang-orang yang terkait dengan penelitian

(Sanjaya:2013). Dalam merumuskan hal ini peneliti dapat mengutip pendapat para

ahli sebagai referensi dengan syarat peneliti harus memilih pendapat mana yang

lebih mendekati dengan pendapat peneliti.

Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam

penggunaan kata pada judul penelitia ini perlu adanya penjelasan beberapa istilah

pokok maupun kata-kata yang menjadi Variabel penelitian. Istilah yang perlu

dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Keaktifan Mengikuti Literasi

Keaktifan berasal dari kata aktif, yang artinya giat (bekerja atau

berusaha). Kegiatan berarti kegiatan, kesibukan (Alwi, 2007: 23). Jadi

keaktifan adalah usaha yang dilandasi ketekunan mencapai tujuan yang

diharapkan.

Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana peserta didik dapat

aktif. Aunurrahman (2009: 119) menyatakan keaktifan peserta didik dalam

belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami dan

dikembangkan setiap guru dalam proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik

perlu digali dari potensi-potensinya, yang mereka aktualisasikan melalui

aktifitas utuk mencapai tujuan pembelajaran. Keaktifan dalam proses

Page 23: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

8

pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan

peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.

Keaktifan peserta didik juga dapat ditinjau dari partisipasi peserta didik.

Menurut Hasibuan & Moedjiono (2006: 7) Parisipasi peserta didik dalam suatu

kegiatan yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan perilakunya. Keaktifan

peserta didik ditunjukkan dengan partisipasinya. Keatiktifan itu dapat dilihat

dari berbagai perilaku seperti mendengarkan, mendiskusikan, membuat

sesuatu, menulis, dan sebagainya. Sedangkan menurut Tjokrowinoto (1997:

278) menyebutkan bahwa partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi

seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk

mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi terciptanya tujuan-

tujuan bersama tanggung jawab terhadap tujuan tersebut.

Uraian yang dikemukakan oleh Jerrold dalam Yeni Herawati (2008)

menyatakan bahwa partisipasi dapat dikembangkan menjadi beberapa jenjang

yaitu:

a. Menerima yaitu peserta didik mau memperhatikan dengan cara

mendengarkan apa yang guru sampaikan

b. Menanggapi yaitu peserta didik mau terhadap ssuatu kejadian dengan

cara menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti, menyukai dan

sebagainya.

c. Menilai yaitu peserta didik mau menerima atau menolak suatu

kejadian melalui suatu kejadian dengan cara menerima, mendukung,

ikut serta, mengabdikan diri dan sebagainya

Page 24: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

9

Menyusun yaitu peserta didik dengan senang hati menyusun nilai,

menentukan hubungan antara berbagai nilai dengan cara menyusun,

mengerjakan, mengenali, mengambil simpulan dan seterusnya.

Salah satu penilaian dalam proses kegiatan baik kegiatan pembelajaran

maupun kegiatan lain adalah dengan melihat sejauh mana kekatifan peserta

didik dalam mengikuti program tersebut. Nana Sudjana (2004: 61) menyatakan

keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam beberapa hal seperti kesiapan dari

peserta didik, turut serta dalam melaksanakan program, terlibat dalam

pemecahan masalah, bertanya kepada peserta didik lain atau guru, menilai

hasil-hasil yang diperolehnya, menerapkan apa yang diperoleh.

Literasi secara harfiah bermakna (baca-tulis) atau diindonesiakan dengan

“keberaksaraan” selain itu juga merupakan gerakan pemberantasan buta huruf.

Literasi yang lebih komprehensif dijelaskan oleh Jean E. Specer yang termuat

dalam buku Al-Qur’an dan Literasi, menurutnya Literasi adalah kemampuan

untuk membaca dan menulis yang merupakan pintu gerbang (bagi setiap orang;

komunitas; atau bangsa tertentu) untuk mencapai predikat sebagai (manusia;

komunitas; bangsa) yang terpelajar (Ali Romdhoni, MA, 2013; 89).

Literasi menurut Tompkins (1991:18) merupakan kemampuan

menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan tugas-tugas yang

bertalian dengan dunia kerja dan kehidupan di luar sekolah hal ini

diungkapkan. menurut buku Panduan gerakan Literasi di sekolah menengah

pertama (Dirjen Pendasmen) Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS

adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara

Page 25: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

10

cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,

menulis, dan/atau berbicara.

Pengertian Literasi dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses,

memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas,

antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.

Sedangkan pengertian Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah

upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai

organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui

pelibatan publik (Dirjen Dikdasmen, 2016: 9).

Kegiatan Literasi merupakan aktivitas membaca dan menulis yang terkait

dengan pengetahuan, bahasa dan budaya. Dalam deklarasi Unesco, Literasi

terkait dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,

mengevaluas, menciptakan secara kreatif dan terorganisasi, menggunakan dan

mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Hal itu

akan menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem Literasi sekolah agar menjadi pembelajaran sepanjang hayat (Dirjen

Dikdasmen, 2016: 7).

Output dari tradisi Literasi ini adalah lahirnya peradaban ilmu

pengetahuan. Karena itu, di zaman modern ini hampir semua negara di dunia

berusaha sekuat mungkin untuk masyarakatnya berbudaya Literasi, untuk

selanjutnya mencapai predikat sebagai masyarakat berperadaban. Hal ini juga

dilakukan oleh bangsa Indonesia yang mulai menerapkan Program yang

dinamakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Page 26: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

11

Jadi Literasi adalah kemampuan peserta didik atau masyarakat luas

dalam hal melek huruf serta ketrampilan dalam hal menggunakan sesuatu atau

menelaah sesuatu sesuai dengan bidang keprofesionalannya. Hal ini dapat

terwujud dengan adanya berbagai program yang diterapkan baik disekolah,

dirumah dan dimasyarakat, salah satunya adalah Program yang dicanangkan

oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat indonesia melek huruf serta

memiliki wawasan yang luas. GLS atau gerakan Literasi sekolah adalah

gerakan yang diterapkan di beberapa sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA

untuk menunjang peserta didik dalam meningkatkan wawasan serta

menjadikan pembiasaan peserta didik dalam hal membaca.

Dari berbagai bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan literasi

adalah usaha yang dilandasi ketekunan dalam mengikuti kegiatan yang

ditetapkan oleh sekolah yaitu berupa program literasi.

2. Kebiasaan Membaca

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 744) kebiasaan berasal

dari kata biasa yang artinya Lazim, umum, sudah merupakan hal yang terbiasa.

Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan antara pola untuk melakukan

tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan

yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Menurut Burhardt

dalam buku Muhibin Syah (2008: 118) kebiasaan adalah aktifitas yang timbul

karena proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan

stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, kebiasaan juga meliputi

pengurangan perilaku yang tidak diperlukan, kebiasaan juga meliputi

Page 27: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

12

pengurangan atau penyusutan inilah muncul pola tingkah laku yang relatif

menetap dan otomatis. Berseminya budaya baca adalah kebiasaan membaca,

sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan

yang baik, menarik, baik jenis, jumlah maupun mutunya. Menurut Tampubolon

(2008: 227) kebiasaan adalah kegiatan atau sikap, baik fisik maupun mental,

yang telah membudaya dalam suatu masyarkat. Kebiasaan itu merupakan

bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Dia juga mengatakan kebiasaan

berkaitan dengan minat dan merupakan perpaduan antara keinginan dan

kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Dalyono (1997: 14) mengungkapkan bahwa “kebiasaan timbul karena

kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang”,

seiring dengan itu Djali (2012: 127) mengemukakan: “kebiasaan adalah cara

bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yangpada

akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis”.

Membaca yang menggunakan akar kata “tala’-tilawah”, membaca

sebagaimana terkandung dalam wahyu pertama Q.S. al-alaq adalah segala hal

yang terjangkau oleh kata “Iqra” (ٱقزأ). Ayat ini memberi pengarahan kepada

manusia agar selektif dalam mengakses informasi yaitu informasi yang positif

dan bisa mendekatkan manusia (si pembaca) dengan Tuhannya. Membaca

adalah salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia

adalah makhluk pembaca; sementara predikat pembaca jelas tidak pernah

melekat pada makhluk lain selain manusia.(Ali Romdhoni, Ma, 2013: 77)

Page 28: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

13

Menurut Dalman (2014: 5) membaca merupakan kegiatan atau proses

kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat

dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk

memahami isi teks yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat,

paragraf dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan

kegatan memahami dan menginterpretasikan lambang/ tanda/tulisan yang

bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh

pembaca.

Menurut Klein dalam Dalman (2014: 6) membaca mencakup pertama,

membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks atau

pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama

dalam membentuk makna. Kedua, membaca adalah strategis. Pembaca yang

efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan

konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Ketiga, membaca

interaktif. Keterlibatan membaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang

yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemukan beberapa

tujuan yang ingin dicapainya, teks yang di baca seseorang harus mudah

dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. Dari

uraian di atas dapat dikatakan bahwa membaca merupakan proses memahami

kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga

pembaca mampu memahami isi teks yang dibacanya dan pada akhirnya dapat

merangkum isi bacaan tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri

Page 29: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

14

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan

membaca dapat di artikan sebagai kegiatan membaca yang biasa dilakukan,

sifatnya relatif menetap dan otomatis.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas skripsi ini maka materi-materi yang tertera

pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika

penyampaian sebagai berikut :

Sistematika Penulisan Skripsi ini diawali dengan penulisan BAB I yaitu

Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Definisi Operasional,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian,

Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II yaitu Kajian Pustaka, pada bab ini diuraikan pembahasan teori yang

menjadi tinjauan pustaka penelitian. Kajian Teori yang berisi literatur atau

kepustakaan yang merupakan jembatan bagi peneliti untuk mendapatkan landasan

konstruksi teoritik sebagai pedoman atau tolok ukur penelitian.

BAB III adalah Paparan Data Dan Temuan Penelitian yang berisi tentang

gambaran umum lokasi penelitian dan objek penelitian.

BAB IV: Analisis Data, pada bab ini akan dianalisis terhadap data yang

telah peneliti kumpulkan meliputi uraian data tentang program Literasi serta

pengaruhnya terhadap minat dan kebiasan membaca peserta didik kelas VII SMP

Muhammadiyah salatiga yang selanjutnya akan dilakukan pengujian Hipotesis.

Page 30: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

15

BAB V: Penutup, untuk mengakhiri penulisan skripsi pada bab ini akan

diuraikan mengenai kesimpulan, tindak lanjut penelitian, dan saran atau

rekomendasi yang diajukan

Page 31: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Program Literasi Sekolah

a. Program Literasi Sekolah di Indonesia

Kebutuhan Literasi di era global saat ini menuntut pemerintahan untuk

menyedakan dan memfasilitasi sistem dan pelayanan pendidikan sesuai

dengan UUD 1945. Literasi tidak terpisah dari dunia pendidikan, literasi

menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memhami, dan menerapkan

ilmu yang didapat di bangku sekolah. Berdasarkan survei yang dilakukan

oleh PISA tahun 2009 dan 2012 yang diikuti oleh 65 negara peserta. Khusus

dalam kemampuan membaca, Indonesia yang semula berada di urutan ke 59

pada PISA 2009 menurun menjadi peringkat 64 pada PISA tahun 2012.

GLS dikembangkan berdasarkan sembilan agenda prioritas (Nawacita)

yang terait dengan tugas dan fungsi kemendikbud. Khususnya nawacita

nomor 5,6,8, dan 9. Nawacita yang dimaksudkan adalah (5) meningkatkan

kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa

Indonesia biasa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8)

melakukan revolusi karakter bangsa, (memperteguh kebinekaan dan

memperkuat restorasi sosial Indonesia). Empat butir Nawacita tersebut

Page 32: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

17

terkait erat dengan komponen literasi sebagai modal pembentukan SDM

yang berkualitas, produktif dan berdaya saing, berkarakter, serta nasionalis.

GLS adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai

elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan

membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit

membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati,

yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika

pembiasaanmembaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap

pengembangan dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan kurikulum

2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pegembangan keterampilan

reseptif maupun produktif. Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu

yan terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan GLS dapat

diketahui terus-menerus dikembangkan. (Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016)

b. Landasan Filosofis dan Landasan Hukum Literasi Sekolah

1) Landasan Filosofis

Sumpah pemuda butir ketiga menyatakan “menjunjung tinggi

bahasa persatuan bahasa Indonesia yang memiliki makna pengakuan

terhadap keberadaan ratusan bahasa daerah yang memiliki hak hidup dan

peluang penggunaan bahasa asing sesuai keperluannya.”

a) Butir ini menegaskan pentingpembelajaran berbahasa dalam

pendidikan nasional.

Page 33: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

18

b) Konvensi PBB tentang Hak Anak pada tahun 1989 tentang pentingnya

penggunaanbahasa ibu. Indonesia yang memiliki beragam suku

bangsa khususnya mikrokultur-mikrokultur tertentu perlu di fasilitasi

dengan bahasa ibu saat mereka memasuki pendidikan dasar kelas

rendah.

c) Konvensi PBB di Praha tahun 2003 tentang kecakapan literasi dasar

dan kecakapan perpustakaan yang efektif merupakan kunci bagi

masyarakat yang literat dalam menghadapi derasnya arus informasi

tekologi.

2) Landasan Hukum

a) Undang- Undang Dasar 1945, pasal 31, ayat 3: “Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

dengan undang-undang.”

b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan.

d) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang

Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Page 34: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

19

e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

f) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU

Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan

Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.

h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), dan

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

c. Tujuan dan Sasaran Literasi Sekolah

1) Tujuan Literasi Sekolah

Literasi Sekolah memiliki tujuan umum yaitu

Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi

Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Literasi

Sekolah memiliki tujuan khusus yaitu sebagai berikut:

a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.

b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

Page 35: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

20

c) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan

ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

d) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam

buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca

2) Sasaran Literasi Sekolah

Sasaran gerakan literasi sekolah adalah ekosistem sekolah pada

jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

d. Pelaksanaan Literasi Sekolah

1) Rancangan Program Literasi Sekolah

Kesuksesan program literasi sekolah membutuhkan partisipasi aktif

semua unit kerja di lingkungan internal Kemendikbud (Permendikbud

Nomor 11 Tahun 2015) dan juga kolaborasi dengan lembaga di luar

Kemendikbud. Pelaksanaan program literasi di semua satuan pendidikan

melibatkan semua pemangku kepentingan, meliputi pemerintah provinsi

dan pemerintah kabupaten/kota. Pada lingkup internal Kemendikbud,

kolaborasi literasi melibatkan, antara lain Badan Bahasa, Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMP), Balitbang (Puskurbuk dan

Puspendik), dan Pusat Tekologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom),

sedangkan pada lingkup eksternal Kemendikbud melibatkan, antara lain

kementerian lain, perguruan tinggi, Perpustakaan Nasional (Perpusnas),

Perpustakaan Daerah (Perpusda), Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi),

lembaga donor, dunia usaha dan industri, dan lain-lain.

Page 36: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

21

Di tingkat satuan pendidikan, yang menerima perlakuan (intervensi)

adalah kepala sekolah, pengawas, guru, Teaching Learning Strategi

(TLS), dan masyarakat (termasuk dunia usaha dan industri). Perlakuan

yang akan diberikan kepada setiap unsur akan berbeda sesuai dengan

peran dan kapasitasnya dalam pendidikan terkait dengan kebijakan yang

berlaku. Dari unsur masyarakat dapat dilibatkan, antara lain, lembaga

masyarakat di bidang pendidikan, kebudayaan, perpustakaan masyarakat,

taman bacaan masyarakat, dan para tokoh masyarakat. Pelibatan dari

dunia industri dapat berupa program pendidikan yang merupakan

implementasi dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social

Responsibility). Kesuksesan program literasi sekolah dapat dicapai

apabila masing-masing pemangku kepentingan memiliki kapasitas yang

memadai untuk melaksanakan program literasi sesuai dengan perannya.

2) Tahapan Pelaksanaan GLS

Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan

mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini

mencakup kesiapan kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan

bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan

sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan

perangkat kebijakan yang relevan). Berikut ini adalah tahapan-tahapan

pelaksaan Program GLS:

Page 37: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

22

a) Pembiasaan

Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap

bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah.

Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi

pengembangan kemampuan literasi peserta didik. Fokus kegiatan pada

tahap pembiasaan ini adalah kegiatan lima belas menit membaca setiap

hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan

nyaring (read aloud) atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati

(sustained silent reading). Membangun lingkungan fisik sekolah yang

kaya literasi, antara lain: (1) menyediakan perpustakaan sekolah, sudut

baca, dan area baca yang nyaman; (2) pengembangan sarana lain (UKS,

kantin, kebun sekolah); dan (3) penyediaan koleksi teks cetak, visual,

digital, maupun multimodal yang mudah diakses oleh seluruh warga

sekolah; (4) pembuatan bahan kaya teks (print-rich materials).

((Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah Kementrian

pendidikan dan kebudayaan, 2016))

b) Pengembangan

Menurut Anderson & Krathwol (2001) yang termuat dalam buku

Desain induk gerakan Literasi Pengembangan ini adalah Pengembangan

minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi yang bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan

mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan

Page 38: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

23

mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui

kegiatan menanggapi bacaan pengayaan.

Fokus kegiatan pada tahap Pengembangan ini adalah Lima belas

menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan

membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca

bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan

tagihan non-akademik, contoh: membuat peta cerita (story map),

menggunakan graphic organizers, bincang buku. Mengembangkan

lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang kaya literasi dan

menciptakan ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan dan

kegemaran terhadap pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain:

(a) memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif,

kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik; penghargaan ini

dapat dilakukan pada setiap upacara bendera Hari Senin dan/atau

peringatan lain; (b) kegiatan-kegiatan akademik lain yang mendukung

terciptanya budaya literasi di sekolah (belajar di kebun sekolah, belajar

di lingkungan luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan taman

bacaan masyarakat, dll.) Pengembangan kemampuan literasi melalui

kegiatan di perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/ daerah atau taman

bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai kegiatan,

antara lain: (a) membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati

membaca bersama (shared reading), membaca terpandu (guided

reading), menonton flm pendek, dan/atau membaca teks visual/digital

Page 39: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

24

(materi dari internet); (b) peserta didik merespon teks

(cetak/visual/digital), fiksi dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan

sederhana seperti menggambar, membuat peta konsep, berdiskusi, dan

berbincang tentang buku.

c) Pembelajaran

Menurut Anderson & Krathwol (2001) yang termuat dalam buku

Desain induk gerakan Literasi Pembelajaran berbasis literasi ini

memiliki tujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan

mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan

mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan

menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Dalam

tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata

pelajaran). Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung

pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik

membaca buku nonteks pelajaran yang dapat berupa buku tentang

pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal,

dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6

buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa

SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran

ini disediakan oleh wali kelas.

Fokus kegiatan pada tahap Pembelajaran ini adalah Lima belas

menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan

membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca

Page 40: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

25

bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan

tagihan non-akademik dan akademik. Kegiatan literasi dalam

pembelajaran, disesuaikan dengan tagihan akademik di kurikulum

2013. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam

semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic

organizers). Menggunakan lingkungan fsik, sosial afektif, dan akademik

disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya

literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan

dalam mata pelajaran.

3) Strategi Pelaksanaan GLS

Strategi dalam gerakan Literasi Sekolah dibedakan menjadi dua yaitu

strategi umum dan strategi pelaksanaan . Strategi umum dilakukan dengan

Peningkatan kapasitas di semua lini, mulai dari tingkat pusat, provinsi,

kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan, dapat dilakukan melalui

pelaksanaan GLS di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah

mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB (SDLB, SMPLB, SMALB)

dengan strategi, antara lain:

a) menggulirkan dan menggelorakan gerakan literasi di sekolah.

b) menyiapkan kebijakan pimpinan dari pusat sampai daerah dengan

program GLS yang jelas, terukur, dan dapat dilaksanakan hingga ke

tingkat satuan pendidikan.

c) meningkatkan kapasitas sekolah untuk mengembangkan kemampuan

literasi warga sekolah melalui sarana prasarana/lingkungan sekolah,

Page 41: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

26

perpustakaan, dan buku da sumber daya manusia (pengawas, kepala

sekolah, guru, pustakawan, komite sekolah).

d) menyemai gerakan literasi akar rumput.

e) meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya GLS.

f) memberikan apresiasi atas capaian literasi berupa pemberian

penghargaan literasi (Adiliterasi).

g) melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk peningkatan

berkelanjutan bagi GLS.

Sedangkan strategi pelaksanaan Di tingkat sekolah, kesuksesan GLS

ditentukan oleh adanya dukungan pemerintah daerah dalam melakukan

sosialisasi, meningkatnya peran dan kapasitas warga sekolah (kepala

sekolah, guru, tenaga kependidikan, pustakawan, dan Komite Sekolah).

Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan

pendampingan. Selain itu, keberlangsungan program GLS juga ditentukan

oleh ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang kegiatan

GLS.

2. Kebiasaan Membaca

a. Tujuan Membaca

Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan

memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Tujuan

membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang dipilih,

misalnya fiksi atau nonfiksi. Menurut Anderson dalm buku Dalman (2014:

11) terdapat tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca yaitu:

Page 42: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

27

1) Reading for details or fact (membaca untuk memperoleh fakta dan

perincian).

2) Reading for main ideas (membaca untuk memperoleh ide-ide utama).

3) Reading for squence or organization (membaca untuk mengetahui

urutan/susunan struktur karangan)

4) Reading for inference (membaca untuk menyimpulkan)

5) Reading to classify (membaca untuk mengelompokkan/

mengklasifikasikan)

6) Reading to evaluate (membaca untuk menilai, mengevaluasi)

7) Reading to compare or contrast (membaca untuk memperbandingkan

/mempertentangkan)

Burn yang dikutip Farida Rahim (2007:11) mengemukakan bahwa

membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena Peserta didik yang

membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan

Peserta didik yang tidak mempunyai tujuan. Berikut ini adalah tujuan

membaca menurut Burn:

1) Kesenangan.

2) Menyempurnakan membaca nyaring.

3) Menggunakan strategi tertentu.

4) Memperbaharui pengetahuan tentang suatu topik.

5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya.

6) Memperoleh informasi untuk laporan.

7) Mengonfirmasikan atau menolak prediksi.

Page 43: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

28

8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari

tentang struktur teks.

9) Menjawab pertanyaan-pertayaan yang spesifik.

Dilihat dari tujuan seseorang dalam membaca, terdapat banyak

tujuan membaca. Dalam hal ini, tujuan tersebut bergantung pada

kepentingan dan bahan bacaan yang dihadapi setiap orang. Pada dasarnya,

tujuan seseorang membaca itu tidak lain untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkannya dan untuk kesenangan semata. Tujuan membaca yang

jelas akan dapat meningkatkan pemahaman seseorang terhadap bacaan.

b. Manfaat membaca

Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan

seharihari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi,

tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang

banyak hal mengenai kehidupan. Secara umum ada beberapa manfaat yang

dapat pembaca peroleh dari kegiatan membaca. Menurut Fajar

Rachmawati (2008) menyebutkan manfaat membaca adalah sebagai

berikut :

1) Meningkatkan kadar intelektual.

2) Memperoleh berbagai pengetahuan hidup.

3) Memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas.

4) Memperkaya perbendaharaan kata.

5) Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Page 44: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

29

6) Meningkatkan keimanan.

7) Mendapatkan hiburan.

Dari manfaat membaca diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

membaca siswa dapat mengetahui peristiwaperistiwa yang terjadi di

lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan

materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan kehidupan

nyata.

c. Dalil Perintah untuk Membaca

Ajaran Islam yang mulia sangat menekankan masalah membaca.

Seperti halnya ayat pertama kali yang turun kepada Nabi Muhammad

SAW dalam Q.S. Al-Alaq ayat 1-5 yang diturunkan di Gua Hira

عهق ٱقزأ وربك ٱلكزو ٱقزأ بٱسى ربك ٱنذي خهق ي س خهق ٱل

يا نى عهى س ٱنذي عهى بٱنقهى عهى ٱل

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar

(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya.”

Kata ٱقزأ berasal dari kata qara’a-yaqrou-Iqra yang artiya bacalah

atau membaca. Dalam Al-Qur’an kata yang berasal dari Qara’a diulang

beberapa kali. Hal ini menunjukkan perhatian yang cukup mendalam

terhadap pentingnya membaca bagi manusia.

Pentingnya membaca bagi manusia juga tertuang dalam Al-Quran

surah Al-Isra, ayat 14

اقزا كتبك كفى بفسك انى و عهك حسبا

٣ ٢ ١

٥ ٤

Page 45: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

30

Artinya: Bacalah Kitab (Suratan Amalmu), cukuplah engkau sendiri

pada hari ini menjadi perhitungan terhadap dirimu (tentang segala yang

telah engkau lakukan). (Q.S. Al. Isra‟ [17]: 14)

d. Kebiasaan Membaca

Dalyono (1997: 14) mengungkapkan bahwa “kebiasaan timbul

karena kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasiyang

berulang-ulang”, seiring dengan itu Djali (2012: 127) mengemukakan:

“kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara

berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat

otomatis”.

Kebiasaan membaca bukan hanya diterapkan dalam membaca secara

umum namun lebih diutamakan untuk membiasakan membaca Al-Qur’an

seperti dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.

ها طب ، ويثم ت : رحها طب وطع يثم التزج انذي قزأ انقزآ ؤي يثم ان

افق ها حهى ، ويثم ان زة: لا رح نها وطع ثم انت ك انذي لا قزأ انقزآ ؤي ان

افق انذي لا ها يز ، ويثم ان حات : رحها طب وطع ثم انز ك انذي قزأ انقزآ

ك ه قزأ انقزآ ها يز يتفق عه س نها رح وطع ظهت ن ثم انح

Artinya: “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an

adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak.

Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah

seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an

adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-

Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan

rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]

Page 46: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

31

Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah

Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena

seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia bisa

memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya terdapat

kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah

baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain. Dia seperti

buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak dan lezat.

Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti

buah kurma. Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang wangi dan

harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh lebih

utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an. Tidak membaca Al-

Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan tidak

pula berupaya untuk mempelajarinya. Perumpamaan seorang munafiq,

namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah :

aromanya wangi namun rasanya pahit.

Ditinjau dari hadis diatas dapat disimpulkan bahwa sebaik-baik

seorang muslim adalah dia yang mau mempelajari Al-Qur’an, hal ini juga

diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari dari hajjaj bin

Mihal dari Syu’bah dari Alqalam bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari

Abu Abdirrahman As-Sulami dari Ustman bin Affan yang menyebutkan

bahwa Rasulullah Saw bersabda:

انب ع ا عث تع eع زكى ي ه.قال: خ وعه هى انقزآ

Page 47: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

32

Artinya: Dari Utsman radliallahu „anhu, dari Nabi e beliau bersabda:

“Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al

Qur`an dan mengajarkannya”. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Dikaitkan dengan pengertian membaca maka kebiasaan membaca itu

berarti aktifitas-aktifitas membaca peserta didik yang bersifat seragam yang

dilakukannya secara otomatis dan relative menetap seperti kebiasaan cara

membaca sehingga memberikan suatu hasil dari membaca tersebut. Kebiasaan

membaca yang terarah akan terdapat kesesuaian antara pengaturan waktu dan

metoda yang dilakukan untuk menyelesaikan bacaan yang ditugaskan untuk

membaca.

B. Kajian Pustaka

Kajian Pustaka merupakan gagasan dari setiap referensi yang dibutuhkan

oleh penulis untuk megorganisasikan penemuan-penemuan yang pernah

dilakukan. Dalam kajian pustaka ini menggunakan hasil penelitian dan jurnal-

jurnal sebagai reverensi untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tulisan yang secara khusus di tulis oleh M. Anas Fanani tentang Faktor-

Faktor Penghambat Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Di SMP Negeri 2

Trimurjo Tahun Pelajaran 2016/2017 menyebutkan bahwa setiap individu harus

memiliki kemampuan yang baik terkait Literasi. Sekolah merupakan lingkungan

yang tepat untuk menumbuhkan budaya Literasi. Untuk itu, perlu strategi yang

tepat agar sekolah dapat menjadi lingkungan Literasi yang bagus. Meski demikian

masih banyak faktor yang menghambat sekolah untuk menerapkan program

Literasi secara maksimal seperti halnya sarana dan prasarana yang kurang

Page 48: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

33

memadai, kurangnya perhatian guru terhadap program Literasi, Kurangnya daya

dukung pemerintah merupakan salah satu faktor penghambat yang dominan.

Triwati Rahayu menulis tentang Penumbuhan Budi Pekerti Melalui Gerakan

Literasi Sekolah menerangkan bahwa Globalisasi pada bidang pendidikan

membuat Kemdikbud menyelenggarakan program pendidikan skala nasional

dengan mutu internasional. Kebijakan strategis pada periode ini akan membawa

kepada perwujudan visi Kemdikbud pada tahun 2025. Masyarakat global dituntut

untuk dapat mengadaptasi kemajuan teknologi dan keterbaruan. Salah satu

kebijakan Kemdikbud yang didasari pada sembilan agenda prioritas (Nawacita)

adalah gerakan Literasi sekolah (GLS). Pengembangan Literasi tidak hanya dalam

mengubah yang tidak dapat membaca menjadi dapat membaca, tetapi mendorong

yang sudah dapat membaca untuk aktif membaca terus, peningkatan minat

membaca, dan angka rata-rata jumlah bacaan yang dibaca. Dalam pendidikan

formal, peran aktif para pemangku kepentingan, yaitu kepala sekolah, guru

sebagai pendidik, tenaga kependidikan, dan pustakawan sangat berpengaruh

untuk memfasilitasi pengembangan komponen Literasi peserta didik. Agar

lingkungan Literasi tercipta diperlukan perubahan paradigma semua pemangku

kepentingan. Hal inilah yang perlu dikembangkan terkait kesiapan pemangku

kepentingan dalam menyukseskan GLS tersebut.

Tadkiroatun Musfroh dan Beniati Listyorini dalam tulisannya yang berjudul

Konstruk Kompetensi Literasi Untuk Peserta didik Sekolah Dasar menyebutkan

bahwa Khusus untuk kompetensi membaca (Literasi), subskala yang dipakai

adalah kemampuan peserta didik dalam memeroleh informasi (retrieving

Page 49: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

34

information), menginterpretasi teks (interpreting text), dan merefleksikan teks

(reflecting text). Kajian mengenai Literasi di tingkat sekolah dasar tidak dapat

dipisahkan dari survei kompetensi Literasi yang dilakukan oleh PIRLS. Dalam

survei PIRLS, peserta didik diberikan tes dengan genre teks yang berbeda-beda

dan hasilnya dilaporkan dalam dua tujuan membaca, yakni membaca sastra

(literary reading) dan membaca untuk memperoleh (informational reading).

Dalam konteks pembelajaran di Indonesia, kekayaan multikultur dan

multilingalisme Indonesia menjadi variabel penting yang harus diperhatikan.

Apalagi, secara sosioekonomi, Indonesia tergolong negara berkembang yang

masih menyisakan pekerjaan besar untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Pengembangan konstruk instrumen menduduki posisi penting dalam penentuan

aspek-aspek penilaian kompetensi. Konstruk yang sudah dikembangkan akan

menjadi kerangka acuan dalam mengembangkan instrumen penilaian baik dalam

bentuk tes maupun nontes.

Abdul Rahmad Saleh (2016), “Peranan Teknologi Informasi dalam

meningkatkan Kegemaran Membaca dan Menulis Masyarakat” Jurnal Pustakawan

Indonesia Volume 6 nomor 1. Menyatakan bahwa minat baca masyarakat dapat

ditingkatkan dengan beberapa upaya seperti penyediaan dan pembinaan

perpustakaan yang baik dan lengkap, membuat publikasi elektronik, menugaskan

peserta didik untuk membaca E-book yang telah disediakan oleh guru. Tidak

dapat dipungkiri bahwa semakin berkembangnya jaman peserta didik lebih

memilih untuk bermain gadget daripada membaca buku, untuk itu guru perlu

membuat inovasi baru agar peserta didik memiliki minat dan kebiasaan membaca.

Page 50: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

35

Untuk membina minat peserta didik untuk menulis sendiri dapat dilakukan dengan

membuat grup diskusi, menugaskan siswa untuk membuat publikasi elektronik

seperti menulis opini di blog, dll.

I Made Ngurah Suragangga (2017), “Mendidik Lewat Literasi Untuk

Pendidikan Berkualitas” jurnal penjaminan mutu lembaga penjaminan mutu

Volume 3 Nomor 2 menyebutkan bahwa Budaya literasi harus dipaksa dan

terbiasa menjadi budaya. Budaya literasi ini akan mempengaruhi kualitas

pendidikan dan sumber daya manusia yang dihasilkan. Dimulainya literasi dengan

serius dan berkelanjutan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sejak dini, bukan

mustahil kualitas sumber daya dan pendidikan di Indonesia mulai berbenah kearah

yang lebih baik. Dinas Pendidikan mendorong sekolah untuk merancang

kurikulum dan program pembelajaran yang mengarah pada stimulus anak

mencintai membaca dan menulis sejak usia dini. Bahkan banyak program yang

melatih orang tua untuk membaca cerita-cerita dongeng kepada anaknya di rumah.

Di tingkat SD kelas 1 sampai 3 siswa diwajibkan membaca dan menulis di rumah

melalui penerapan tugas membaca mandiri. Setiap siswa punya readinglog,

semacam buku harian membaca, yang berisi berapa lama waktu yang siswa

habiskan untuk membaca di rumah dan paraf orang tuanya. Tidak ada patokan

menit atau jam. Sedangkan pada siswa kelas empat sampai dengan enam, ada

waktu minimal yang ditetapkan sekolah. Untuk kelas lima misalnya, siswa harus

membaca di rumah minimal selama 25 menit sehari dengan pantauan orang tua.

Kewajiban membaca ini terus berlanjut sampai level SMP dan SMA. Yang

membedakannya adalah bahan bacaan dan batasan minimal waktunya.

Page 51: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

36

Ismail (2016) “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII Smp Negeri 1 Rambah” Jurnal Ilmiah

Edu Research Vol. 5 No. 1 menyebutan bahwa Penelitian yang dilakukan di SMP

Negeri 1 Rambah ini menggunakan metode analisis korelasi. Metode ini

digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara kebiasaan

membaca dengan pemahaman membaca kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah. Dari

penelitian ini dapat disimpulan bahwa dalam Kebiasaan Membaca Dengan

Kemampuan Membaca kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah, tingkat rata-rata

kebiasaan membaca siswa tinggi, dengan skor rata-rata 72,88. Hal ini juga dapat

dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan dari 50 siswa hanya terdapat dua

orang yang memiliki kebiasaan membaca tingkat sedang dan 48 orang yang

memiliki kemampuan membaca yang tinggi. Artinya hanya 4% yang memiliki

kebiasaan membaca tingkat sedang dan 96% memiliki kebiasaan membaca tingkat

tinggi. Sedangkan untuk tingkat kemampuan pemahaman bacaan siswa juga

tergolong tinggi dengan skor rata-rata 73,4. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil

penelitian yang menunjukkan dari 50 siswa hanya terdapat 1 orang yang memiliki

kemampuan membaca pemahaman tingkat sedang, dan 49 siswa memiliki

kemampuan membaca pemahaman tingkat tinggi. Artinya hanya 20% yang

memiliki kemampuan membaca tingkat sedang dan 98% memiliki kemampuan

membaca pemahaman tingkat tinggi.

Dr. M. Ravi Babu dan Poosapati Durgaiah (2016) “Reading Habits among

Student Teachers In Relation To Their Age, Gender and Management” The

International Journal of Indian Psychology Volume 3, Issue 4, No. 65 yang

Page 52: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

37

menyatakan bahwa Kebiasaan membaca yang baik diperlukan untuk pertumbuhan

intelektual yang sehat dan memainkan peran yang sangat penting dalam

memungkinkan seseorang untuk mencapai efisiensi praktis. Kebiasaan Membaca

berarti perilaku yang mengungkapkan ringannya pembacaan individu, yang terjadi

secara teratur dari pendekatan membaca santai, jenis membaca membaca &

menggunakan jasa perpustakaan. Kebiasaan membaca adalah keterampilan aktif -

proses berdasarkan membangun makna dan memperoleh pengetahuan dari teks

lisan, visual dan tertulis. Penelitian ini dilakukan pada 600 guru yang meliputi 279

berasal dari pemerintah manajemen dan 321 sisanya berasal dari manajemen

swasta. Guru siswa ini berasal dari Hyderabad dan Ranga Reddy distrik negara

Telangana. Hasilnya mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam

kebiasaan membaca dalam kaitannya dengan usia, gender dan manajemen di

antara para guru siswa. Dalam penelitian ini nilai rata-rata yang diperoleh untuk

guru-guru negeri adalah 175,52 dan guru privat siswa adalah 169,72. Nilai t

diperoleh 2,337 dengan df 1 dan 598 adalah ditemukan secara statistik sangat

signifikan pada tingkat signifikansi 0,01.

Tim Vandenhoek (2013) “Screen reading habits among university

students” International Journal of Education and Development using

Information and Communication Technology (IJEDICT), 2013, Vol. 9, Issue 2,

pp. 37-47 yang menyatakan bahwa Di antara berbagai bidang pendidikan yang

telah dipengaruhi oleh teknologi, pertumbuhan membaca teks dari layar

komputer adalah salah satu yang paling luas. Tren ini mungkin paling banyak

terbukti di universitas dengan artikel jurnal akademik yang meningkat. Seperti

Page 53: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

38

halnya perubahan teknologi, penyebaran membaca layar menyajikan pendidik

dan siswa dengan berbagai tantangan dan peluang. Tulisan ini berusaha untuk

memeriksa preferensi umum dan kebiasaan mahasiswa ketika membaca artikel

akademik, khususnya mereka yang penggunaan anotasi dan sarana lain untuk

berinteraksi dengan sebuah teks. Survei on-line dilakukan pada 630 siswa yang

harus dianalisis. Data mengungkapkan beberapa ketegangan dalam preferensi

dan kebiasaan para siswa yang menunjukkan bahwa kesenjangan pengetahuan

mungkin dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan

teks digital. Temuan utama dari penelitian ini adalah preferensi yang jelas

untuk membaca artikel jurnal akademik dari kertas bukan dari layar, dengan

hampir 75% dari semua siswa membalas dengan cara ini dan serupa hasil di

antara siswa non-native speakers of English (NNS). Meskipun ketidaksukaan

yang jelas untuk membaca di media layar, data menunjukkan bahwa itu adalah

bagian dari kehidupan siswa dan beberapa dari mereka bersedia untuk

mencetak sebagian besar artikel yang mereka baca, mayoritas merea mencetak

kurang dari 30% artikel yang mereka baca. Namun, siswa dapat mencetak

artikel ketika mereka merasa apa yang mereka baca penting untuk studi

mereka.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui bukti yang terlampir. Menurut

Almansur (2009:84) dalam bukunya menyebutkan bahwa Hipotesis merupakan

Page 54: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

39

pernyataan logis yang menjadi dasar untuk menarik suatu kesimpulan sementara,

atau proses berfikir dedukasi mengenai hubungan antara variabel yang diteliti.

Menurut Suharsimi (1998: 67) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti dan terkumpul data.

Sedangkan menurut Suryabrata (1995: 69) menyebutkan bahwa Hipotesis adalah

jawaban sementara terhadap suatu masalah, yang kebenarannya masih harus diuji

secara empiris.

Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan tentang hipotesis

penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keaktifan peserta

didik megikuti literasi terhadap kebiasaan membaca peserta didik SMP

Muhammadiyah Salatiga.”

Page 55: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode ini merupakan metodologi yang membicarakan teknik-teknik

pengumpulan data yang menyangkut apa yang dipakai dalam suatu penelitian.

Penelitian disamping perlu menggunakan metode, juga perlu memiliki teknik dan

alat pengumpulan data yang tepat dan relevan.

A. Jenis Penelitian

Peneitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian Kuantitatif.

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengadakan perhitungan. Definisi

penelitian kuantitatif menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah suatu metode yang

menggunakan pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat

diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat

sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik.

Menurut Emzir (2009:29) penelitian Kuantitatif adalah suatu pendekatan

penelitian secara primer menggunakan paradigma post positif dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan seperti pemikiran tentang sebab akibat,

reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik menggunakan

pengukuran dan observasi serta pengujian teori.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi kuantitatif

merupakan salah satu prosedur penelitian dimana data yang digunakan berupa

Page 56: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

41

data simbol angka atau bilangan, pengamatan yang dilakukan merupakan

pengamatan dan pada akhirnya hasil penelitian ini akan disertai gambar, grafik

Ataupun Tabel.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan secara umum di SMP Muhammadiyah Salatiga

serta dilaksanakan pada bulan 01 Januari 2018 sampai dengan 15 Februari 2018.

C. Populasi Dan Sampel.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek

yang merupakan sifat - sifat umum. Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono

(2012 : 80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Maka dari

penjelasan para ahli tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini

adalah Peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga.

Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi

disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku

bagi populasi. Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.” Selanjutnya menurut Sugiyono (2012:81)

sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.” Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian ini sampel yang

digunakan adalah peserta didik kelas VIII yang diambil 100 dari keseluruhan

peserta didik yaitu sekitar 138 Peserta didik.

Page 57: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

42

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling yaitu

dengan pengambilan anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi itu. Populasi peserta didik SMP Muhammadiyah

Salatiga adalah 138 dan jumlah sampel yang ditentukan dengan Tabel Isaac dan

Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel

ditentukan sebesar 100 peserta didik. Jumlah sampel 100 ini selanjutnya diambil

dari siswa SMP Muhammadiyah Salatiga secara acak.

D. Variabel Penelitian

Menurut Surahsimi Arikunto (1990: 126) Variabel Penelitian adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.Variabel dapat

dibedakan menjadi dua yaitu Variabel independen yang sering disebut Stimulus,

Prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas yaitu

variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel dependen. Variabel

Dependendisebut variabel out put, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia

disebut varabel terikat yang merpakan variabel yang dipengaruhi.

Sesuai dengan judul skripsi Hubungan keaktifan Literasi dengan kebiasaan

Membaca Peserta Didik SMP Muhammadiyah Salatiga, maka variabel yang

peneliti maksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (bebas) adalah keaktifan peserta didik mengikuti

kegiatan Literasi di SMP Muhammadiyah Salatiga.

2. Variabel Dependen (Terikat) adalah Kebiasaan membaca Peserta didik

SMP Muhammadiyah Salatiga.

Page 58: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

43

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket

atau kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014: 92) menyatakan

bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau

kuesioner dengan pemberian skor sebagai berikut:

1. SL: Selalu diberi skor 4

2. SR: Sering diberi skor 3

3. KD: Kadang-kadang diberi skor 2

4. TP: Tidak pernah diberi skor 1

Agar mendapat sebuah hasil penelitian yang memuaskan, peneliti menyusun

rancangan kisi-kisi Instrumen penelitian. Arikunto (2006: 162) menyatakan bahwa

“Kisi-kisi bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara variabel yang diteliti

dengan sumber data atau teori yang diambil”. Dalam penelitian ini, dari setiap

variabel yang ada akan diberikan penjelasan, selanjutnya menentukan indikator

yang akan diukur agar menjadi item pernyataan sehingga dapat dijadikan sebagai

pertanyaan. Berikut ini adalah variabel penelitian sekaligus kisi-kisi angket

penelitian.

a. Variabel X adalah Keaktifan mengikuti Literasi

Angket untuk memperoleh data tentang keaktifan literasi peserta

didik SMP Muhammadiyah Salatiga.

Page 59: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

44

Tabel 3.1

Kisi-kisi Angket Tentang Keaktifan Literasi Peserta Didik

Keaktifan

Literasi

Indikator Item Pertanyaan

Datang Tepat

Waktu

1. Peserta didik

datang selambat-

lambatnya 5 menit

sebelum Literasi

dimulai

1.1 Saya selalu datang

selambat-lambatnya 5

menit sebelum Literasi

dimulai

Membawa Buku

untuk Literasi

1. Peserta didik selalu

membawa buku

untuk literasi

2. Peserta didik

membawa buku

yang berbeda

setiap minggunya

3. Membawa buku

khusus untuk

menulis hal-hal

penting dari bacaan

saat Literasi

1.1 saya selalu membawa

buku untuk literasi

2.1 saya selalu membawa

buku yang berbeda

setiap minggunya

3.1 Saya Membawa buku

khusus untuk menulis

hal-hal penting dari

bacaan saat Literasi

Fokus dalam

mengikuti

literasi

1. Peserta didik fokus

dalam mengikuti

Literasi dan

membaca dengan

tenang

1.1 Saya selalu fokus dalam

mengikuti Literasi dan

membaca dengan tenang

Mengikuti

kegiatan Literasi

1. Peserta Didik

mengikuti kegiatan

Literasi setiap hari

2. Peserta didik

mengikuti kegiatan

Literasi tanpa

adanya paksaan

1.1 Saya mengikuti kegiatan

Literasi setiap hari

2.1 Saya mengikuti kegiatan

Literasi tanpa adanya

paksaan

Menulis

simpulan atau

tanggapan

terhadap buku

yang dibaca saat

Literasi

1. Setelah selesai

membaca satu

buku peserta didik

menulis simpulan

yang terdapat

dalam buku

tersebut

2. setelah membaca

peseta didik

menulis kata-kata

Asing yang tidak

1.1 Setelah selesai membaca

satu buku saya menulis

simpulan yang terdapat

dalam buku tersebut

2.1 Setelah membaca peseta

didik menulis kata-kata

Asing yang tidak

dimengerti

Page 60: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

45

dimengerti

Menanyakan

Hal-hal sulit

1. peserta didik

menanyakan

kepada guru apabila

ada bacaan yang

kurang paham

1.1 peserta didik menanyakan

kepada guru apabila ada

bacaan yang kurang

paham

b. Variabel Y adalah Kebiasaan membaca Peserta didik SMP Muhammadiyah

Salatiga.

Angket untuk memperoleh data tentang keaktifan literasi peserta

didik SMP Muhammadiyah Salatiga.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Tentang Kebiasaan Membaca Peserta Didik

Kebiasaan

Membaca

Indikator Item Pertanyaan

Intensitas

Membaca

1. Peserta didik membaca

saat bel masuk belum

berbunyi

2. Peserta didik berusaha

membaca minimal 1

jam per hari diluar

sekolah

3. Peserta didik

meluangkan waktu

minimal 10 menit

untuk membaca

kembali materi yang

telah diajarkan oleh

guru sepulang sekolah

4. Peserta didik membaca

minimal 5 menit

sebelum tidur

5. Dalam satu minggu

Peserta didik membaca

minimal 1 buku

1.1 Saya datang ke

sekolah 15 menit

sebelum bel masuk

dan saya gunakan

untuk membaca 1.1 Saya membaca minimal

1 jam per hari diluar

sekolah

3.1 saya meluangkan waktu

minimal 10 menit untuk

membaca kembali

materi yang telah

diajarkan oleh guru

sepulang sekolah

4.1 saya membaca

minimal 5 menit

sebelum tidur

5.1 Dalam satu minggu

saya membaca

minimal 1 buku

Jenis 1. Peserta didik membaca 1.2 saya membaca

Page 61: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

46

Buku/Bacaan berbagai jenis buku

bacaan

2. Dalam satu minggu

Peserta didik membaca

minimal satu buku

diluar mata pelajaran

berbagai jenis buku

bacaan

2.2 Dalam satu minggu

saya membaca

minimal satu buku

diluar mata

pelajaran

Intensitas

Mengunjungi

perpustakaan

untuk

membaca

1. Peserta didik

mengunjungi

pespustakaan minimal

3 kali dalam seminggu

untuk membaca di

perpustakaan

2. Peserta didik

memanfaatkan jam

kosong untuk pergi ke

perpustakaan untuk

membaca

1.1 Saya mengunjungi

pespustakaan

minimal 3 kali dalam

seminggu untuk

membaca di

perpustakaan

2.1 saya memanfaatkan

jam kosong untuk

pergi ke

perpustakaan untuk

membaca

Intensitas

meminjam

buku bacaan di

perpustakaan

1. Dalam seminggu

peserta didik

meminjam buku di

perpustakaan

1.1 Dalam seminggu

Saya meminjam buku

di perpustakaan

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Uji coba Validitas

Menurut Sukmadinata (2013:228) “validitas instrumen menunjukkan

bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang

diukur” sedangkan menurut Arikunto (2010:211) mengemukakan bahwa

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini

berupa validitas konstruk karena instrumen penelitiannya berupa non tes.

Uji validitas pada penelitian hubungan keaktifan literasi dengan kebiasaan

membaca peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga ini menggunakan teknik

uji validitas analisis. Hasil perhitungan rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan

Page 62: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

47

rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung lebih besar dari rtabel maka

dapat dikatakan item tersebut valid. Untuk rtabel dengan jumlah peserta didik

100 anak adalah 0,256.

a. Hasil uji validitas Instrumen Variabel X1

Uji validitas angket dilakukan pada 30 orang peserta didik SMP

Muhammadiyah Salatiga yang dipilih secara acak. Jumlah sampel yang

diambil ini sesuai dengan Singarimbun dan Efendi (1995) yang

mengatakan bahwa jumlah minimal uji coba kuisioner adalah minimal 30

responden. Dengan jumlah minimal responden 30 orang maka distribusi

nilai akan lebih mendekati kurve normal. Selanjutnya ditetapkan r-tabel

sebesar 0,361 maka instrumen tersebut adalah valid.

Tabel 3.3

Hasil uji validitas Keaktifan Literasi

No Rhitung Rtabel Keterangan

1 0,36293 0,361 Valid

2 0,613389 0,361 Valid

3 0,407863 0,361 Valid

4 0,56329 0,361 Valid

5 0,394829 0,361 Valid

6 0,469944 0,361 Valid

7 0,36328 0,361 Valid

8 0,395419 0,361 Valid

9 0,371658 0,361 Valid

10 0,584787 0,361 Valid

Page 63: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

48

Berdasarkan data diatas diperoleh data dari 30 responden pernyataan

pada angket variabel X1 yaitu tentang keaktifan literasi dinyatakan valid

dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

b. Hasil uji validitas Instrumen Variabel X2

Uji validitas angket dilakukan pada 30 orang peserta didik SMP

Muhammadiyah Salatiga yang dipilih secara acak. Untuk uji validitas

variabel X2 yaitu kebiasaan membaca. Item pernyataan yang dianggap valid

dan tidak valid dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Hasil uji validitas Kebiasaan Membaca

No Rhitung Rtabel Keterangan

1 0,424791 0,361 Valid

2 0,476096 0,361 Valid

3 0,622597 0,361 Valid

4 0,5614765 0,361 Valid

5 0,418517 0,361 Valid

6 0,404124 0,361 Valid

7 0,5659 0,361 Valid

8 0,395419 0,361 Valid

9 0,731658 0,361 Valid

10 0,6584 0,361 Valid

Berdasarkan data diatas diperoleh data dari 30 responden pernyataan

pada angket variabel X2 yaitu tentang kebiasaan membaca dinyatakan valid

dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Page 64: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

49

2. Uji coba Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan

dapat mengukur sesuatu yang ddiukur secara konsisten dari waktu ke waktu.

Reliabilitas ditentukan atas dasar proporsi varian total yang merupakan varian

total sebenarnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini digunakan rumus alpha karena skor pada butir-butir

instrumen merupakan skor bertingkat. Menurut Suharsimi Arikunto

(2010:164), instrumen yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda)

merupakan skala bertingkat maka reliabilitasnya dihitung dengan

menggunakan rumus Alpha. Rumus tersebut adalah:

Rii= k 1 - ∑si

2

k-1 St2

Keterangan:

Rii = Reliabilitas Instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑si2

= jumlah varian butir

St2

= Varian total

Hasil uji reliabilitas uji instrumen secara ringkas disajikan pada tabel

berikut ini, selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 3.5

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

Variabel Alpha Reliabilitas Keterangan

Keaktifan literasi 0,7325 Reliabel Tinggi

Kebiasaan membaca 0,72676 Reliabel Tinggi

Page 65: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

50

Untuk menyatakan reliabilitas data yang dianggap reliabel apabila Alpha

lebih dari 0,7 dan untuk menyatakan reliabilitas digunakan interpretasi

koefisien korelasi, yaitu:

Antara 0,800 s/d 1,000 sangat tinggi

0,600 s/d 0,800 tinggi

0,400 s/d 0,600 cukup

0,200 s/d 0,400 rendah

0,000 s/d 0,200 sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2010: 238).

G. Prosedur Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan suatu hal penting dalam penelitian. Maka

dibutuhkan metode yang tepat agar mendapat data yang sesuai. Metode atau

teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya (Darmawan, 2014: 159).

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berikut

adalah:

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Arikunto Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (1991:124).Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data dengan cara memberikan pernyataan tertulis kepada

peserta didik selaku peserta dalam program Literasi serta merupakan obyek

dari penelitian. Kuesioner ini dilakukan karena jumlah responden dari

Page 66: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

51

penelitian cukup besar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

tentang Pengaruh Penerapan Program Literasi terhadap minat dan kebiasaan

membaca Peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga.

2. Metode Dokumentasi

Dokmentasi digunakan untuk mengetahui data berupa catatan

administrasi, tentang kondisi lokasi, gambar peserta didik yang mengikuti

kegiatan Literasi, serta data penting lainnya yang dapat mendukung dalam

penelitian ini.

Tabel 3.6

Prosedur Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik/ Instrumen

Pengumpulan data

1 Keaktifan Peserta didik dalam

mengikuti Literasi

Peserta didik Kuesioner

2 Kebiasaan membaca peserta didik Peserta didik Kuesioner

3 Proses Gerakan Literasi di sekolah Peserta didik Dokumentasi

H. Teknik Analisis Data.

Menurut Ahmad Tanzeh Analisi data adalah rangkaian data penelaahan,

pengelompokan, sistematisasi, penasiran dan verifikasi data agar sebuah

fenomena m`emiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah (2009;69). Dalam mengolah

data peneliti menggunakan Analisis data Kuantutatif yang ditempuh dalam dua

tahapan yaitu:

1. Analisis Pendahuluan

Dalam menganalisis data pokok penelitian ini menggunakan teknik

analisis persentase yang digunakan untuk menghitung skor masing-masing

variabel secara terpisah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 67: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

52

P =

F

X 100%

N

Keterangan:

P = Persentase Perolehan

F = Frekuensi mentah

N = Jumlah total Responden

2. Analisis Lanjutan

Analisis yang dilakukan penuis selanjutnya adalah analisis lanjutan

yang berupa analisis antara variabel x dengan variabel y. Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh program Literasi dengan

terhadap minat dan kebiasan membaca peserta didik SMP Muhmmadiyah

Salatiga sekaligus untuk menguji Hipotesa awal penulis yang telah diajukan.

Dalam analisis lanjutan ini penulis menggunaka rumus sebagai

berikut:(Iqbal Hasan, 2004: 52).

Rxy =

N. XY- (X) (Y)

{N. X2

– (X2)}{N. Y

2- (Y)

2}

Keterangan:

Rxy : Koefisien antara Variabel x

dan y

X : Variabel pengaruh

N : Banyaknya data Y : Variabel terpengaruh

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap pengaruh yang

ditentukan tersebut besar atau kecil, maka penulis berpedoman pada

ketentuan yang tertera di bawah ini:

Page 68: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

53

Tabel 3.7

Pedoman untuk memberikan interpretasi

Terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup/sedang

0,60 – 0,799 Baik/Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Baik/ Sangat Kuat

Page 69: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

54

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALIS DATA

A. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Salatiga menggunakan

teknik pengumpulan dan pengolahan data hubungan keaktifan Literasi dengan

kebiasaan membaca dengan melalui metode angket. Dalam hal ini peneliti

menggunakan angket (kuesioner) yang berjumlah 20 pertanyaan dengan

pembagian 10 pertanyaa mencakup keaktifan Literasi dan 10 pertanyaan

mencakup kebiasaan membaca. yang harus dijawab dengan memilih dari salah

satu jawaban berikut: SL (Selalu), SR (Sering), KD (Kadang), dan TP (Tidak

pernah).

Berikut ini data Responden dan hasil angket yang telah di teliti di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

1. Data Responden

Berikut adalah nama-nama responden yang menjadi subjek penelitian:

Tabel 4.1

Data Responden

NO NAMA KELAS

1 Zidan VIII.A

2 Angger Pujo VIII.A

3 Chalifa Yulita P. VIII.A

4 M. Farhan N VIII.A

5 Ika Amalia VIII.A

6 Kartika Winda A. VIII.A

7 Everic Ry. H VIII.A

8 Nuraini VIII.A

9 Fadhilah Ilham R. VIII.A

Page 70: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

55

10 Yanuar Agung S. VIII.A

11 Chandra Veronica P. A. VIII.A

12 Nabila Raeit D. VIII.A

13 Gea Kristiono VIII.A

14 Putra Adzmi VIII.A

15 Nisrina Roya A. VIII.A

16 Adela Amanda VIII.A

17 Marsyanda Citra A. VIII.A

18 Meva Febriana VIII.A

19 Ayuta Dwi S. VIII.A

20 Thimhany Atsila R. VIII.A

21 Afrida Dinda O. VIII.A

22 Mila Minnatul M. VIII.A

23 Aisya W VIII.A

24 Zidan VIII.A

25 Angger Pujo VIII.A

26 Chalifa Yulita P. VIII.A

27 M. Farhan N VIII.A

28 Ika Amalia VIII.A

29 Mei Dinta A. VIII.A

30 Ananda Nur Pratiwi VIII.A

31 A. Ady Ramadhan VIII.A

32 Ariska Wahyu D VIII.A

33 Putri Ferari VIII.A

34 Naura Daima F. VIII.A

35 Adhinda Desy F. VIII.A

36 Kurnia Ayu A. VIII.A

37 Adilya Bintana VIII.A

38 Adelia Sabrina H VIII.B

39 Ahmad Adi S. VIII.B

40 Amadea Rinta D. VIII.B

41 Adriana Agustien VIII.B

42 Angger Pujo P. VIII.B

43 Anisa Rahayu W. VIII.B

44 Ananda Rezha A.P. VIII.B

45 Aqshaal Bagas P. VIII.B

46 Arifa Lailatul R. VIII.B

47 Arjuna Putra P. VIII.B

48 Aulia Akbar M. VIII.B

49 Bagus Wahyu K VIII.B

50 Catur Yuni C. VIII.B

51 Dadang Setiawan VIII.B

52 Della Amanda VIII.B

53 Erlina Isatun H VIII.B

Page 71: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

56

54 Fajria Alivia K. VIII.B

55 Iksanti Budi U. VIII.B

56 Irsyad Roliha A. VIII.B

57 M. Faisal Z. VIII.B

58 Rahmad Hidayah VIII.B

59 Putri Hadayani VIII.B

60 Ratna Dwi P. VIII.B

61 Rona Anisah A.H VIII.B

62 Rukhan Nurul I VIII.B

63 Salsabilla K.C VIII.B

64 Valent Shesy A. VIII.B

65 Vinka Amelia A. P. VIII.B

66 Winda Mei F. VIII.B

67 Czidan VIII.B

68 Arga Widya S. VIII.B

69 Bobby Lok VIII.B

70 Astri Andini VIII.B

71 Deni Setiawa VIII.B

72 Aggraeni VIII.C

73 Tri Andi W. VIII.C

74 Raihan Solam VIII.C

75 Diva Suprihatinigsih VIII.C

76 Hanif Sistiaji VIII.C

77 Marcella Shalehita VIII.C

78 Nur Anisa VIII.C

79 Rifahrel Octavirga VIII.C

80 Zahra Khomaira F VIII.C

81 Fiki Mhumaida L. VIII.C

82 Ega Wahyu Pratiwi VIII.C

83 Goboghan G VIII.C

84 Bitag Bagus P. VIII.C

85 Katsiro Jannataka VIII.C

86 Muhammad Haris VIII.C

87 Kevin Ivander D.J VIII.C

88 Nabilla Putri A. VIII.C

89 Anisa Murfita S. VIII.C

90 Galuh Ardiyansyah VIII.C

91 Kesha Nurhaliza VIII.C

92 Zuhan Antar M. VIII.C

93 Fajar Rizky H. VIII.C

94 Norma Hafid VIII.C

Page 72: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

57

95 Shayla Sharah A. VIII.C

96 Rickye Firman S. VIII.C

97 Danu Prasetyo VIII.C

98 M. Naufal . P. VIII.C

99 Deni Aafi P. VIII.C

100 Rendy Setiawan VIII.C

2. Hasil Angket

Berikut ini dipaparkan nilai hasil jawaban angket dari masing-masing

responden keaktifan mengikuti Literasi terhadap kebiasaan membaca peserta

didik SMP Muhammadiyah Salatiga dari setiap variabel dengan kriteria

penilaian sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban SL dengan bobot nilai 4

b. Alternatif jawaban SR dengan bobot nilai 3

c. Alternatif jawaban KD dengan bobot nilai 2

d. Alternatif jawaban TP dengan bobot nilai 1

Tabel 4.2

Nilai Hasil Angket Keaktifan megikuti Kegiatan Literasi Peserta didik

SMP Muhammadiyah Salatiga

No JAWABAN NILAI

JUMLAH SL SR KD TP 4 3 2 1

1 2 6 2 0 8 18 4 0 30

2 1 5 4 0 4 15 8 0 27

3 4 0 6 0 16 0 12 0 28

4 5 1 4 0 20 3 8 0 31

5 5 3 2 0 20 9 4 0 33

6 2 4 4 0 8 12 8 0 28

7 3 5 2 0 12 15 4 0 31

Page 73: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

58

8 4 3 2 1 16 9 4 1 30

9 1 5 3 1 4 15 6 1 26

10 2 4 3 1 8 12 6 1 27

11 1 5 4 0 4 15 8 0 27

12 1 5 4 0 4 15 8 0 27

13 3 5 2 0 12 15 4 0 31

14 4 3 1 2 16 9 2 2 29

15 3 2 4 1 12 6 8 1 27

16 2 4 3 1 8 12 6 1 27

17 3 1 6 0 12 3 12 0 27

18 3 2 5 0 12 6 10 0 28

19 3 3 4 0 12 9 8 0 29

20 3 3 4 0 12 9 8 0 29

21 2 4 3 1 8 12 6 1 27

22 3 5 2 0 12 15 4 0 31

23 4 4 2 0 16 12 4 0 32

24 2 6 2 0 8 18 4 0 30

25 4 2 1 3 16 6 2 3 27

26 3 2 4 1 12 6 8 1 27

27 1 5 4 0 4 15 8 0 27

28 4 6 0 0 16 18 0 0 34

29 4 1 5 0 16 3 10 0 29

30 4 3 3 0 16 9 6 0 31

31 5 4 1 0 20 12 2 0 34

32 3 4 3 0 12 12 6 0 30

33 4 2 4 0 16 6 8 0 30

34 4 3 3 0 16 9 6 0 31

35 5 2 3 0 20 6 6 0 32

36 6 2 2 0 24 6 4 0 34

37 4 2 3 1 16 6 6 1 29

38 0 9 1 0 0 27 2 0 29

39 1 4 5 0 4 12 10 0 26

40 5 2 3 0 20 6 6 0 32

41 7 2 1 0 28 6 2 0 36

42 1 5 4 0 4 15 8 0 27

43 5 5 0 0 20 15 0 0 35

44 5 1 3 1 20 3 6 1 30

45 6 0 4 0 24 0 8 0 32

46 4 1 3 2 16 3 6 2 27

47 2 3 5 0 8 9 10 0 27

48 2 4 4 0 8 12 8 0 28

Page 74: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

59

49 4 2 3 1 16 6 6 1 29

50 9 0 1 0 36 0 2 0 38

51 7 0 3 0 28 0 6 0 34

52 5 1 4 0 20 3 8 0 31

53 4 3 2 1 16 9 4 1 30

54 4 4 2 0 16 12 4 0 32

55 6 1 3 0 24 3 6 0 33

56 4 2 3 1 16 6 6 1 29

57 2 3 4 1 8 9 8 1 26

58 4 1 4 1 16 3 8 1 28

59 7 1 2 0 28 3 4 0 35

60 6 0 4 0 24 0 8 0 32

61 7 1 2 0 28 3 4 0 35

62 4 3 2 1 16 9 4 1 30

63 3 4 2 1 12 12 4 1 29

64 7 2 1 0 28 6 2 0 36

65 6 1 3 0 24 3 6 0 33

66 6 1 3 0 24 3 6 0 33

67 2 6 2 0 8 18 4 0 30

68 1 3 4 2 4 9 8 2 23

69 4 2 3 1 16 6 6 1 29

70 6 1 3 0 24 3 6 0 33

71 6 3 1 0 24 9 2 0 35

72 3 3 2 2 12 9 4 2 27

73 5 2 2 1 20 6 4 1 31

74 4 3 2 1 16 9 4 1 30

75 5 2 3 0 20 6 6 0 32

76 4 4 2 0 16 12 4 0 32

77 6 2 2 0 24 6 4 0 34

78 4 3 2 1 16 9 4 1 30

79 4 2 3 1 16 6 6 1 29

80 7 0 2 1 28 0 4 1 33

81 6 2 2 0 24 6 4 0 34

82 6 0 4 0 24 0 8 0 32

83 4 5 1 0 16 15 2 0 33

84 4 3 2 1 16 9 4 1 30

85 1 5 4 0 4 15 8 0 27

86 6 1 3 0 24 3 6 0 33

87 3 5 1 1 12 15 2 1 30

88 4 3 2 1 16 9 4 1 30

89 2 6 2 0 8 18 4 0 30

Page 75: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

60

90 3 2 5 0 12 6 10 0 28

91 0 2 5 3 0 6 10 3 19

92 6 0 2 2 24 0 4 2 30

93 5 1 4 0 20 3 8 0 31

94 0 3 4 3 0 9 8 3 20

95 4 2 3 1 16 6 6 1 29

96 4 5 1 0 16 15 2 0 33

97 4 3 3 0 16 9 6 0 31

98 3 3 4 0 12 9 8 0 29

99 2 4 4 0 8 12 8 0 28

100 3 2 3 2 12 6 6 2 26

Berikut ini hasil angket Kebiasaan membaca peserta didik SMP

Muhammadiyah Salatiga yang diberikan oleh responden adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Nilai Hasil Angket Kebiasaan Membaca Peserta didik SMP

Muhammadiyah Salatiga

No JAWABAN NILAI

JUMLAH SL SR KD TP 4 3 2 1

1 0 0 3 7 0 0 6 7 13

2 2 5 3 0 8 15 6 0 29

3 0 4 4 2 0 12 8 2 22

4 2 3 5 0 8 9 10 0 27

5 1 9 0 0 4 27 0 0 31

6 2 5 3 0 8 15 6 0 29

7 1 5 3 1 4 15 6 1 26

8 2 6 2 0 8 18 4 0 30

9 1 5 4 0 4 15 8 0 27

10 1 6 3 0 4 18 6 0 28

11 2 8 0 0 8 24 0 0 32

12 2 5 3 0 8 15 6 0 29

13 4 2 4 0 16 6 8 0 30

14 1 4 5 0 4 12 10 0 26

15 2 4 4 0 8 12 8 0 28

Page 76: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

61

16 2 5 3 0 8 15 6 0 29

17 2 5 3 0 8 15 6 0 29

18 1 5 4 0 4 15 8 0 27

19 5 2 3 0 20 6 6 0 32

20 1 5 4 0 4 15 8 0 27

21 1 6 3 0 4 18 6 0 28

22 2 4 4 0 8 12 8 0 28

23 2 5 3 0 8 15 6 0 29

24 5 3 2 0 20 9 4 0 33

25 1 5 3 1 4 15 6 1 26

26 2 2 6 0 8 6 12 0 26

27 1 4 4 1 4 12 8 1 25

28 2 5 2 1 8 15 4 1 28

29 1 4 5 0 4 12 10 0 26

30 1 5 3 1 4 15 6 1 26

31 5 4 1 0 20 12 2 0 34

32 1 5 3 1 4 15 6 1 26

33 0 4 4 2 0 12 8 2 22

34 1 5 4 0 4 15 8 0 27

35 0 6 4 0 0 18 8 0 26

36 1 5 3 1 4 15 6 1 26

37 1 5 3 1 4 15 6 1 26

38 1 6 3 0 4 18 6 0 28

39 0 3 6 1 0 9 12 1 22

40 2 7 1 0 8 21 2 0 31

41 1 4 4 1 4 12 8 1 25

42 1 4 4 1 4 12 8 1 25

43 0 5 3 2 0 15 6 2 23

44 0 7 2 1 0 21 4 1 26

45 1 6 3 0 4 18 6 0 28

46 0 9 1 0 0 27 2 0 29

47 0 5 5 0 0 15 10 0 25

48 1 6 2 1 4 18 4 1 27

49 1 5 4 0 4 15 8 0 27

50 1 7 2 0 4 21 4 0 29

51 2 5 2 1 8 15 4 1 28

52 1 4 5 0 4 12 10 0 26

53 2 4 3 1 8 12 6 1 27

54 1 4 4 1 4 12 8 1 25

55 3 3 4 0 12 9 8 0 29

56 2 6 2 0 8 18 4 0 30

Page 77: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

62

57 0 7 3 0 0 21 6 0 27

58 1 6 3 0 4 18 6 0 28

59 2 4 3 1 8 12 6 1 27

60 2 4 3 1 8 12 6 1 27

61 1 8 1 0 4 24 2 0 30

62 3 5 2 0 12 15 4 0 31

63 0 6 4 0 0 18 8 0 26

64 0 7 3 0 0 21 6 0 27

65 7 0 3 0 28 0 6 0 34

66 7 0 3 0 28 0 6 0 34

67 1 6 3 0 4 18 6 0 28

68 1 6 3 0 4 18 6 0 28

69 1 7 2 0 4 21 4 0 29

70 3 6 1 0 12 18 2 0 32

71 3 4 3 0 12 12 6 0 30

72 2 6 2 0 8 18 4 0 30

73 0 6 4 0 0 18 8 0 26

74 1 7 1 1 4 21 2 1 28

75 3 4 3 0 12 12 6 0 30

76 0 7 3 0 0 21 6 0 27

77 3 6 1 0 12 18 2 0 32

78 0 5 5 0 0 15 10 0 25

79 2 6 2 0 8 18 4 0 30

80 2 5 3 0 8 15 6 0 29

81 5 3 2 0 20 9 4 0 33

82 0 5 3 2 0 15 6 2 23

83 5 2 3 0 20 6 6 0 32

84 4 3 3 0 16 9 6 0 31

85 2 4 3 1 8 12 6 1 27

86 4 4 2 0 16 12 4 0 32

87 2 5 3 0 8 15 6 0 29

88 0 8 2 0 0 24 4 0 28

89 0 5 5 0 0 15 10 0 25

90 0 8 2 0 0 24 4 0 28

91 3 5 2 0 12 15 4 0 31

92 4 4 2 0 16 12 4 0 32

93 1 7 2 0 4 21 4 0 29

94 2 6 2 0 8 18 4 0 30

95 1 7 2 0 4 21 4 0 29

96 2 5 2 1 8 15 4 1 28

97 5 4 1 0 20 12 2 0 34

Page 78: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

63

98 1 7 2 0 4 21 4 0 29

99 3 7 0 0 12 21 0 0 33

100 0 5 5 0 0 15 10 0 25

3. Persentase Angket Per-item

Berikut ini akan dipaparkan persentase jawaban responden setiap item

petanyaan yang diajukan kepada responden:

Tabel 4.4

Persentase jawaban keaktifan mengikuti Literasi

No Soal SL SR KD TP

1. Saya datang selambat-lambatnya 5 menit

sebelum Literasi dimulai

46% 35% 19% 0%

2. Saya membawa buku untuk Literasi 63% 24% 10% 3%

3. Saya membawa buku yang berbeda setiap

minggunya

46% 26% 25% 3%

4. Saya Membawa buku khusus untuk menulis hal-

hal penting dari bacaan saat Literasi

21% 37% 37% 5%

5. Saya fokus dalam mengikuti Literasi dan

membaca dengan tenang

32% 41% 25% 2%

6. Saya mengikuti kegiatan Literasi setiap hari 56% 25% 17% 2%

7. Saya mengikuti kegiatan Literasi tanpa adanya

paksaan

46% 26% 20% 8%

8. Setelah selesai membaca satu buku saya menulis

simpulan dan pesan moral yang terdapat dalam

buku tersebut

18% 25% 53% 4%

9. Setelah membaca peseta didik menulis kata-kata

Asing yang tidak dimengerti

25% 22% 43% 10%

10. Peserta didik menanyakan kepada guru apabila

ada bacaan yang kurang paham

28% 24% 38% 10%

Tabel 4.5

Persentase jawaban Kebiasaan Membaca Peserta Didik

No Soal SL SR KD TP

1. Saya datang ke sekolah 15 menit sebelum bel

masuk dan saya gunakan untuk membaca 20% 63% 16% 1%

Page 79: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

64

2. Saya membaca minimal 1 jam per hari diluar

sekolah 15% 61% 23% 1%

3. saya meluangkan waktu minimal 10 menit untuk

membaca kembali materi yang telah diajarkan

oleh guru sepulang sekolah 23% 56% 19% 2%

4. saya membaca minimal 5 menit sebelum tidur 20% 44% 32% 4%

5. Dalam satu minggu saya membaca minimal 1

buku 28% 44% 28% 0%

6. saya membaca berbagai jenis buku bacaan 26% 44% 29% 1%

7. Dalam satu minggu saya membaca minimal satu

buku diluar mata pelajaran 17% 47% 32% 4%

8. Saya mengunjungi perpustakaan 3 kali dalam

seminggu untuk membaca/meminjam buku 7% 69% 20% 4%

9. saya memanfaatkan jam kosong untuk pergi ke

perpustakaan untuk membaca 5% 29% 50% 16%

10. Saya biasa meminjam buku di perpustakaan 9% 45% 43% 3%

Dari data di atas diketahui bahwa persentase paling tinggi adalah SR

(sering) yatu sebesar 69% dalam item “Saya mengunjungi perpustakaan 3 kali

dalam seminggu untuk membaca/meminjam buku” hal ini dikarenakan kondisi

perpustakaan yang kondusif dengan penataan yang teratur dan tekondisikan

sehingga peserta didik merasa nyaman di perpustakaan baik untuk meminjam

buku ataupun untuk membaca di perpustakan.

Untuk kriteria SL (Selalu) persentase paling tinggi berada pada item

“Saya membawa buku untuk Literasi” dengan persentase sebesar 63%. Hal ini

selain dari keinginan peserta didik juga ditunjang dengan peraturan sekolah

yang diharuskan membawa buku sendiri ketika kegiatan Literasi berlangsung.

Page 80: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

65

B. Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

Untuk uji coba instrumen ini dengan menguji validitas dan realibilitas

intrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian

validitas.

Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikasi dengan membandingkan

nilai r hitung dengan nilai r tabel. Uji signifikasi dilakukan dengan

menggunakan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 100 dengan tingkat signifikasi

5% menunjukkan r tabel sebesar 0,195. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilai positif maka pertanyaan tersebut valid. Berikut ini adalah hasil uji

validitas.

Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Keaktifan Literasi

Indikator R hitung >< R tabel Keterangan

Saya datang selambat-lambatnya 5

menit sebelum Literasi dimulai 0,39292 >< 0,195 Valid

Saya membawa buku untuk Literasi 0,48103 >< 0,195 Valid

Saya membawa buku yang berbeda

setiap minggunya 0,394128 >< 0,195 Valid

Saya Membawa buku khusus untuk

menulis hal-hal penting dari bacaan

saat Literasi

0,155932103 >< 0,195 Tidak

Valid

Saya fokus dalam mengikuti Literasi

dan membaca dengan tenang 0,331742 >< 0,195 Valid

Saya mengikuti kegiatan Literasi

setiap hari 0,306477 >< 0,195 Valid

Saya mengikuti kegiatan Literasi

tanpa adanya paksaan 0,435077 >< 0,195 Valid

Setelah selesai membaca satu buku

saya menulis simpulan dan pesan

moral yang terdapat dalam buku

tersebut

0,053818726 >< 0,195 Tidak

Valid

Page 81: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

66

Setelah membaca peseta didik

menulis kata-kata Asing yang tidak

dimengerti

0,457175 >< 0,195 Valid

Peserta didik menanyakan kepada

guru apabila ada bacaan yang

kurang paham

0,581735 >< 0,195 Valid

Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 8 item

dengan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel dan terdapat 2 item dengan

nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel. Dengan hasil ini maka kuesioner yang

digunakan oleh variabel keaktifan literasi dinyatakan valid sebagai alat ukur

variabel.

Tabel 4.7

Uji validitas variabel kebiasaan membaca

Indikator R hitung >< R tabel Keterangan

Saya datang ke sekolah 15 menit

sebelum bel masuk dan saya gunakan

untuk membaca

0,404124 >< 0,195 Valid

Saya membaca minimal 1 jam per

hari diluar sekolah 0,418517 >< 0,195 Valid

saya meluangkan waktu minimal 10

menit untuk membaca kembali

materi yang telah diajarkan oleh guru

sepulang sekolah

0,345367 >< 0,195 Valid

saya membaca minimal 5 menit

sebelum tidur 0,21666569 >< 0,195 Valid

Dalam satu minggu saya membaca

minimal 1 buku 0,2941285 >< 0,195 Valid

saya membaca berbagai jenis buku

bacaan 0,290803 >< 0,195 Valid

Dalam satu minggu saya membaca

minimal satu buku diluar mata

pelajaran

0,396729 >< 0,195 Valid

Saya mengunjungi perpustakaan 3

kali dalam seminggu untuk

membaca/meminjam buku

0,05722170

3 >< 0,195 Tidak Valid

saya memanfaatkan jam kosong

untuk pergi ke perpustakaan untuk

membaca

0,39199171

7 >< 0,195 Valid

Saya biasa meminjam buku di 0,56147653 >< 0,195 Valid

Page 82: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

67

perpustakaan 3

Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 9 item

dengan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel dan terdapat 1 item dengan

nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel. Dengan hasil ini maka kuesioner yang

digunakan oleh variabel keaktifan literasi dinyatakan valid sebagai alat ukur

variabel.

Uji intrumen selanjutnya yaitu uji reliabilitas yang menunjuk pada satu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alaat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, sehingga

mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Reliabilitas sebenarnya adalah

alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau kontruk. Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach alpha > 0,7. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas

tiap item dengan rumus penghitungan:

(∑Xi)2

Si2=

∑Xi2 n

N

Berdasarkan rumus diatas didapat reliabilitas variabel sebagai berikut

Tabel 4.8

Uji reliabilitas instrumen

Variabel Alpha Keterangan

Keaktifan Literasi 0,74841 Reliabel

Kebiasaan Membaca 0,75051 Reliabel

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari data diatas diketahui bahwa masing-masing variabel adalah reliabel

karena mempunyai nilai alpha lebih besar dari 0,7.

2. Analisis Data

Page 83: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

68

Analisis data digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

antara keaktifan mengikuti program Literasi dengan keaktifan membaca

peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga. Untuk mengetahui hal tersebut

maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan kuantitatif. Dalam

menganalisis data tersebut digunakan digunakan teknik product moment

sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Pada tahap ini digunakan perhitungan awal, untuk tujuan penelitian

yang pertama dan kedua. Berdasarkan dari data yang didapat dari responden

berdasarkan angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan Literasi maka dapat

diketahui skor tertinggi dan skor terendah kemudian mencari intervalnya

dengan menggunakan rumus:

I =

(Xt – Xr) +1

Ki

Keterangan:

I = Interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = kelas inerval (tinggi, sedang, rendah)

Page 84: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

69

Berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel

keaktifan mengikuti Literasi nilai tertinggi adalah 38 dan nilai terendah

adalah 19. Untuk menentukan intervalnya yaitu sebagai berikut:

I =

(Xt – Xr) +1

Ki

I = (38 – 19) +1

4

I =

20

4

I = 5

Setelah diketahui kelas interval, maka ditetapkan klasifikasi dalam

kategori sebagai berikut:

a) Nominasi A adalah nilai kategori 34 - 38 Tinggi

b) Nominasi B adalah nilai kategori 29 - 33 Cukup

c) Nominasi C adalah nilai kategori 24 - 28 Kurang

d) Nominasi D adalah nilai kategori 19 - 23 Rendah

Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi tinggi, sedang,

dan rendah untuk mengetahui masing-masing kategori nominasi. Beikut ini

adalah tabel data nominasinya:

Page 85: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

70

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Keaktifan Mengikuti

Kegiatan Literasi

NAMA RESPONDEN JUMLAH NOMIASI

Zidan 30 B

Angger Pujo 27 C

Chalifa Yulita Putri 28 C

Muhammad Farhan N 31 B

Ika Amalia 33 B

Kartika Winda A. 28 C

Everic Ry. H 31 B

Nuraini 30 B

Fadhilah Ilham Rizky 26 C

Yanuar Agung S. 27 C

Chandra Veronica Putri A. 27 C

Nabila Raeit Dewi 27 C

Gea Kristiono 31 B

Putra Adzmi 29 B

Nisrina Roya Aisyah 27 C

Adela Amanda 27 C

Marsyanda Citra A. 27 C

Meva Febriana 28 C

Ayuta Dwi Saputra 29 B

Thimhany Atsila R. 29 B

Afrida Dinda Okida 27 C

Mila Minnatul Maula 31 B

Aisya W 32 B

Mulan Tira Rzki M. 30 B

Muhammad Ilyas 27 C

Muhamnad Raihan 27 C

Stela Raka Julian 27 C

Rahma Maurilla A. 34 A

Mei Dinta Ayuningsih 29 B

Ananda Nur Pratiwi 31 B

A. Ady Ramadhan 34 A

Ariska Wahyu D 30 B

Putri Ferari 30 B

Naura Daima F. 31 B

Adhinda Desy F. 32 B

Page 86: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

71

Kurnia Ayu A. 34 A

Adilya Bintana 29 B

Adelia Sabrina H 29 B

Ahmad Adi Saputra 26 C

Amadea Rinta Dewi 32 B

Adriana Agustien 36 A

Angger Pujo P. 27 C

Anisa Rahayu W. 35 A

Ananda Rezha A.P. 30 B

Aqshaal Bagas P. 32 B

Arifa Lailatul R. 27 C

Arjuna Putra P. 27 C

Aulia Akbar M. 28 C

Bagus Wahyu K 29 B

Catur Yuni C. 38 A

Dadang Setiawan 34 A

Della Amanda 31 B

Erlina Isatun H 30 B

Fajria Alivia K. 32 B

Iksanti Budi Utami 33 B

Irsyad Roliha Adi 29 B

M. Faisal Zaky 26 C

Rahmad Hidayah 28 C

Putri Hadayani 35 A

Ratna Dwi Pratiwi 32 B

Rona Anisah A.H 35 A

Rukhan Nurul I 30 B

Salsabilla K.C 29 B

Valent Shesy A. 36 A

Vinka Amelia Ardita P. 33 B

Winda Mei Fatika 33 B

Zidan 30 B

Arga Widya Saputra 23 D

Bobby Lok 29 B

Astri Andini 33 B

Deni Setiawa 35 A

Aggraeni 27 C

Tri Andi Wibisono 31 B

Raihan Solam 30 B

Diva Suprihatinigsih 32 B

Hanif Sistiaji 32 B

Marcella Shalehita 34 A

Page 87: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

72

Nur Anisa 30 B

Rifahrel Octavirga 29 B

Zahra Khomaira F 33 B

Fiki Mhumaida L. 34 A

Ega Wahyu Pratiwi 32 B

Goboghan G 33 B

Bitag Bagus P. 30 B

Katsiro Jannataka 27 C

Muhammad Haris 33 B

Kevin Ivander D.J 30 B

Nabilla Putri A. 30 B

Anisa Murfita S. 30 B

Galuh Ardiyansyah 28 C

Kesha Nurhaliza 19 D

Zuhan Antar M. 30 B

Fajar Rizky H. 31 B

Norma Hafid 20 D

Shayla Sharah A. 29 B

Rickye Firman S. 33 B

Danu Prasetyo 31 B

M. Naufal Krisna P. 29 B

Deni Aafi P. 28 C

Rendy Setiawan 26 C

Dari data tersebut Keaktifan Mengikuti Kegiatan Literasi dapat

dikategorikan sesuai dengan intervalnya. Setelah interval diketahui, maka

ditentukan Frekuensi dan Persentase Frekuensi dengan rumus sebagai

berikut:

P =

F

X 100%

N

Berikut ini adalah interval sekaligus Frekuensi dan Persentase

Keaktifan mengikuti kegiatan Literasi:

a) Keaktifan mengikuti Literasi tinggi dengan skor antara 34 - 38 ada 13

responden.

Page 88: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

73

P =

F

X 100%

N

P =

13

X 100%

100

P = 13%

b) Keaktifan mengikuti Literasi sedang dengan skor antara 29 - 33 ada 57

responden

P =

F

X 100%

N

P =

57

X 100%

100

P = 57%

c) Keaktifan mengikuti Literasi rendah dengan skor antara 24 - 28 ada 27

responden

P =

F

X 100%

N

P =

27

X 100%

100

P = 27%

d) Keaktifan mengikuti Literasi rendah dengan skor antara 19 - 23 ada 3

responden

P = F X 100%

Page 89: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

74

N

P =

3

X 100%

100

P = 3%

Untuk lebih jelas akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.10

Kategori Keaktifan Mengikuti Literasi

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1. Tinggi 33 – 40 13 13%

2. Cukup 34 – 38 57 57%

3. Kurang 24 – 28 27 27%

Rendah 19 – 23 3 3%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel nilai hasil angket kebiasaan membaca peseta didik

dapat diketahui pada variabel kebiasaan membaca peseta didik nilai

tertinggi adalah 34 dan nilai terendah adalah 13. Untuk menentukan

intervalnya yaitu sebagai berikut:

I =

(Xt – Xr) +1

Ki

I = (34 – 13) +1

4

Page 90: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

75

I =

22

4

I = 5,5

Setelah diketahui kelas interval, maka ditetapkan klasifikasi dalam

kategori sebagai berikut:

a) Nominasi A adalah nilai 29,5 - 34 kategori tinggi

b) Nominasi B adalah nilai 24 – 28,5 kategori sedang/cukup

c) Nominasi C adalah nilai 18,5 - 23 kategori kurang

d) Nominasi D adalah nilai 13 – 17,5 kategori rendah

Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat nominasi tinggi,

sedang/cukup, kurang dan rendah untuk mengetahui masing-masing

kategori nominasi. Berikut ini adalah tabel data nominasinya:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Kebiasaan Membaca

NAMA JUMLAH NOMIASI

Zidan 13 D

Angger Pujo 29 B

Chalifa Yulita Putri 22 C

Muhammad Farhan N 27 B

Ika Amalia 31 A

Kartika Winda A. 29 B

Everic Ry. H 26 B

Nuraini 30 A

Fadhilah Ilham Rizky 27 B

Yanuar Agung S. 28 B

Chandra Veronica Putri A. 32 A

Nabila Raeit Dewi 29 B

Gea Kristiono 30 A

Page 91: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

76

Putra Adzmi 26 B

Nisrina Roya Aisyah 28 B

Adela Amanda 29 B

Marsyanda Citra A. 29 B

Meva Febriana 27 B

Ayuta Dwi Saputra 32 A

Thimhany Atsila R. 27 B

Afrida Dinda Okida 28 B

Mila Minnatul Maula 28 B

Aisya W 29 B

Mulan Tira Rzki M. 33 A

Muhammad Ilyas 26 B

Muhamnad Raihan 26 B

Stela Raka Julian 25 B

Rahma Maurilla A. 28 B

Mei Dinta Ayuningsih 26 B

Ananda Nur Pratiwi 26 B

A. Ady Ramadhan 34 A

Ariska Wahyu D 26 B

Putri Ferari 22 C

Naura Daima F. 27 B

Adhinda Desy F. 26 B

Kurnia Ayu A. 26 B

Adilya Bintana 26 B

Adelia Sabrina H 28 B

Ahmad Adi Saputra 22 C

Amadea Rinta Dewi 31 A

Adriana Agustien 25 B

Angger Pujo P. 25 B

Anisa Rahayu W. 23 C

Ananda Rezha A.P. 26 B

Aqshaal Bagas P. 28 B

Arifa Lailatul R. 29 B

Arjuna Putra P. 25 B

Aulia Akbar M. 27 B

Bagus Wahyu K 27 B

Catur Yuni C. 29 B

Dadang Setiawan 28 B

Della Amanda 26 B

Erlina Isatun H 27 B

Fajria Alivia K. 25 B

Page 92: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

77

Iksanti Budi Utami 29 B

Irsyad Roliha Adi 30 A

M. Faisal Zaky 27 B

Rahmad Hidayah 28 B

Putri Hadayani 27 B

Ratna Dwi Pratiwi 27 B

Rona Anisah A.H 30 A

Rukhan Nurul I 31 A

Salsabilla K.C 26 B

Valent Shesy A. 27 B

Vinka Amelia Ardita P. 34 A

Winda Mei Fatika 34 A

Zidan 28 B

Arga Widya Saputra 28 B

Bobby Lok 29 B

Astri Andini 32 A

Deni Setiawa 30 A

Aggraeni 30 A

Tri Andi Wibisono 26 B

Raihan Solam 28 B

Diva Suprihatinigsih 30 A

Hanif Sistiaji 27 B

Marcella Shalehita 32 A

Nur Anisa 25 B

Rifahrel Octavirga 30 A

Zahra Khomaira F 29 B

Fiki Mhumaida L. 33 A

Ega Wahyu Pratiwi 23 C

Goboghan G 32 A

Bitag Bagus P. 31 A

Katsiro Jannataka 27 B

Muhammad Haris 32 A

Kevin Ivander D.J 29 B

Nabilla Putri A. 28 B

Anisa Murfita S. 25 B

Galuh Ardiyansyah 28 B

Kesha Nurhaliza 31 A

Zuhan Antar M. 32 A

Fajar Rizky H. 29 B

Norma Hafid 30 A

Shayla Sharah A. 29 B

Page 93: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

78

Rickye Firman S. 28 B

Danu Prasetyo 34 A

M. Naufal Krisna P. 29 B

Deni Aafi P. 33 A

Rendy Setiawan 25 B

Berikut ini adalah interval sekaligus Frekuensi dan Persentase

Kebiasaan membaca peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga:

a) Keaktifan mengikuti Literasi tinggi dengan skor antara 29,5 - 34 ada 28

responden.

P =

F

X 100%

N

P =

28

X 100%

100

P = 28%

b) Keaktifan mengikuti Literasi sedang dengan skor antara 24 – 28,5 ada

66 responden

P =

F

X 100%

N

P =

66

X 100%

100

P = 66%

c) Keaktifan mengikuti Literasi Kurang dengan skor antara 18,5 - 23 ada

5 responden

P = F X 100%

Page 94: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

79

N

P =

5

X 100%

100

P = 5%

d) Keaktifan mengikuti Literasi Rendah dengan skor antara 13 – 17,5 ada

1 responden

P =

F

X 100%

N

P =

1

X 100%

100

P = 1%

Untuk lebih jelas akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.12

Kategori Kebiasaan Membaca

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1. Tinggi 29,5 – 34 28 28%

2. Sedang 24 – 28,5 66 66%

3. Kurang 18,5 – 23 5 5%

4. Rendah 13 – 17,5 1 1%

Jumlah 100 100%

1. Analisis Lanjutan

Analisis lanjutan ini ialah analisis uji hipotesis untuk mengetahui

diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, tentang

Page 95: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

80

Pengaruh Keaktifan Mengikuti Literasi terhadap Kebiasaan Membaca

Peserta Didik SMP Muhammadiyah Salatiga. Maka dibuktikan dengan

mencari rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

Rxy =

N. XY- (X) (Y)

{N. X2

– (X2)}{N. Y

2- (Y)

2}

Berikut ini uraian serta pembahasan data responden:

Tabel 4.13

Tabel Kerja Koefisien Korelasi Keaktifan Mengikuti Literasi terhadap

Kebiasaan Membaca Peserta Didik SMP Muhammadiyah Salatiga

No X Y X2 Y

2 XY

1 30 13 900 169 390

2 27 29 729 841 783

3 28 22 784 484 616

4 31 27 961 729 837

5 33 31 1089 961 1023

6 28 29 784 841 812

7 31 26 961 676 806

8 30 30 900 900 900

9 26 27 676 729 702

10 27 28 729 784 756

11 27 32 729 1024 864

12 27 29 729 841 783

13 31 30 961 900 930

14 29 26 841 676 754

15 27 28 729 784 756

Page 96: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

81

16 27 29 729 841 783

17 27 29 729 841 783

18 28 27 784 729 756

19 29 32 841 1024 928

20 29 27 841 729 783

21 27 28 729 784 756

22 31 28 961 784 868

23 32 29 1024 841 928

24 30 33 900 1089 990

25 27 26 729 676 702

26 27 26 729 676 702

27 27 25 729 625 675

28 34 28 1156 784 952

29 29 26 841 676 754

30 31 26 961 676 806

31 34 34 1156 1156 1156

32 30 26 900 676 780

33 30 22 900 484 660

34 31 27 961 729 837

35 32 26 1024 676 832

36 34 26 1156 676 884

37 29 26 841 676 754

38 29 28 841 784 812

39 26 22 676 484 572

40 32 31 1024 961 992

41 36 25 1296 625 900

42 27 25 729 625 675

43 35 23 1225 529 805

Page 97: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

82

44 30 26 900 676 780

45 32 28 1024 784 896

46 27 29 729 841 783

47 27 25 729 625 675

48 28 27 784 729 756

49 29 27 841 729 783

50 38 29 1444 841 1102

51 34 28 1156 784 952

52 31 26 961 676 806

53 30 27 900 729 810

54 32 25 1024 625 800

55 33 29 1089 841 957

56 29 30 841 900 870

57 26 27 676 729 702

58 28 28 784 784 784

59 35 27 1225 729 945

60 32 27 1024 729 864

61 35 30 1225 900 1050

62 30 31 900 961 930

63 29 26 841 676 754

64 36 27 1296 729 972

65 33 34 1089 1156 1122

66 33 34 1089 1156 1122

67 30 28 900 784 840

68 23 28 529 784 644

69 29 29 841 841 841

70 33 32 1089 1024 1056

71 35 30 1225 900 1050

Page 98: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

83

72 27 30 729 900 810

73 31 26 961 676 806

74 30 28 900 784 840

75 32 30 1024 900 960

76 32 27 1024 729 864

77 34 32 1156 1024 1088

78 30 25 900 625 750

79 29 30 841 900 870

80 33 29 1089 841 957

81 34 33 1156 1089 1122

82 32 23 1024 529 736

83 33 32 1089 1024 1056

84 30 31 900 961 930

85 27 27 729 729 729

86 33 32 1089 1024 1056

87 30 29 900 841 870

88 30 28 900 784 840

89 30 25 900 625 750

90 28 28 784 784 784

91 19 31 361 961 589

92 30 32 900 1024 960

93 31 29 961 841 899

94 20 30 400 900 600

95 29 29 841 841 841

96 33 28 1089 784 924

97 31 34 961 1156 1054

98 29 29 841 841 841

99 28 33 784 1089 924

Page 99: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

84

100 26 25 676 625 650

Jumlah 3.000 2.806 90.978 79.688 84.283

Keterangan:

N = 100

∑X = 3.000

∑Y = 2.806

∑X2

= 90.978

∑Y2

= 79.688

∑XY = 84.283

Setelah diketahui koefisien dari masing-masing variabel, maka

selanjutnya dimasukkan kedalam rumus korelasi product moment, dengan

rincian penjelasan sebagai berikut:

Rxy =

N. ∑XY- (∑X) (∑Y)

{N. X2

– (∑X)2}{N. ∑Y

2- (∑Y)

2}

Rxy = 100. 84.283 - (3.000) (2.806)

{100 . 90.978 – (3000)

2}{100. 79.688 - (2.806)

2}

Rxy = 8428300 - 8418000

{9097800 – (9000000)}{7968800 - 7873636}

Rxy = 10300

{97800}{95164}

Rxy = 10300

9307039200

Page 100: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

85

Rxy = 10300

96472,9973

Rxy = 0,107

C. Pembahasan

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah terdapat pengaruh

yang signifikan antara keaktifan peserta didik megikuti literasi terhadap kebiasaan

membaca peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga. Selanjutnya untuk

menguji apakah ada korelas antara keaktifan peserta didik megikuti literasi

terhadap kebiasaan membaca peserta didik, dari hasil yang telah ditemukan

sebesar 0,107 (Rxy = 0,107). Maka selanjutnya memberikan interpretasi sebagai

berikut:

1. Secara sederhana : dari hitugan di atas ternyata angka korelasi antara variabel

X da variabel Y tidak bertanda negatif: berarti diantara kedua variabel

tersebut terdapat krelasi positif (korelasi berjalan searah)

2. Dengan memperhatikan besarnya Rxy yaitu 0,107 yang besarnya berkisar

0,00 – 0,20 antara variabel X dan Y memang terdapat hubungan.

3. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai product moment ternyata bahwa

N = 100, pada taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,195.

Apabila hasilnya menunjukkan bahwa ro≥ rt berarti signifikan, yang artinya

hipotesis yang penulis ajukan diterima, tetapi apabila sebaliknya, ro≤ rt berarti non

signifikan yang artinya hipotesis yang penulis ajukan ditolak.

Untuk mengetahui apakah nilai Rxy signifikan atau tidak maka dapat diuji

dengan taraf signifikan yang oprasional sebagai berikut:

Page 101: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

86

Pada taraf 5% signifikan hasilnya adalah:

Ro = 0,107

Rt 5% = 0,195

Ro < Rt

Dari pengujian di atas membuktikan bahwa Rxy (Ro) menunjukkan hasil

lebih kecil dari Rtabel, dengan demikian hipotesis awal penulis yang berbunyi

“terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan peserta didik megikuti literasi

terhadap kebiasaan membaca peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga”

ditolak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari ketiga interpretasi di atas adalah hasil

uji menunjukkan 0,107 dan itu berarti tidak signifikan. Sehingga memang tidak

ada hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa untuk mengembangkan kebiasaan membaca tidak cukup

hanya dengan literasi yaitu membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.

Kebiasaan membaca perlu dibiasakan dengan beberapa cara seperti wajib

membaca buku pada setiap pelajaran di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa negara maju yang menerapkan wajib membaca buku dalam setiap mata

pelajaran. Berdasarkan data content storange management (CSM) yang

memberikan data jumlah buku yang dibaca siswa di 13 negara, termasuk

indonesia. Di Amerika serikat jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul

buku, belanda 30 buku, prancis 30 buku, jepang 22 buku, swess 15 buku, Kanada

13 buku, Rusia 12 buku, Brune Darusalam 7 buku, singapura 6 buku, sedangkan

Indonesia buku yag wajib di baca 0 buku (Hafids Muaddab; 2011).

Page 102: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

87

Kebiasaan membaca peserta didik dapat ditanamkan sejak dini sehingga

membaca bukan sebagai aktifitas paksaan tetapi sebagai kebutuhan peserta didik.

Hal ini dapat dilihat dari kesuksesan budaya melek huruf di Finlandia yang sudah

menanamkan budaya membaca sejak dini. Pada saat anak-anak kelas 1-2 sekolah

dasar di Finlandia mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan membaca

yaitu mempelajari teknik dasar membaca dan menulis, secara bertahap

mempelajari konvensi membaca dan menulis, dan terlibat dalam membaca dan

menulis harian yang beragam. Kurikulum kelas 1 hingga 2 juga memiliki

penekanan kuat pada pembelajaran keterampilan membaca dasar, melatih strategi

pemahaman bacaan, mengamati pembacaan seseorang, merefleksikan makna kata-

kata, berbagi pengalaman membaca, dan mempraktikkan pencarian informasi

(Dewan Pendidikan Nasional Finlandia from Literacy In Finland Country Report

Children And Adolescents, 2015).

Kurikulum nasional di Finlandia juga telah difokuskan tidak hanya pada

pengembangan keterampilan membaca siswa tetapi juga keterlibatan dengan

membaca. Dengan demikian, tujuannya adalah untuk mendukung membaca untuk

kesenangan dengan, misalnya, menemukan bahan bacaan yang sesuai dan menarik

untuk setiap siswa dalam rangka membangun komitmen pribadi untuk membaca

(Finnish National Board of Education from Literacy In Finland Country Report

Children And Adolescents; 2015).

Berdasarkan tabel Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap

koefisien korelasi, dapat diketahui bahwa interpretasi terhadap korelasi antara

Page 103: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

88

Keaktifan peserta didik megikuti literasi terhadap kebiasaan membaca peserta

didik memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah.

Page 104: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan danhasil penelitian yang telah

dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keaktifan Peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga dalam kegiatan

Literasi termasuk kategori sedang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

penelitian bahwa kategori tinggi ada 13 peserta didik (13%), kategori

sedang 57 Peserta didik (57%), kategori Kurang 27 Peserta didik (27%)

dan kategori rendah 3 peserta didik (3%).

2. Kebiasaan Membaca Peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga

termasuk kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian

bahwa kategori tinggi ada 28 peserta didik (28%), kategori sedang 66

Peserta didik (66%), kategori Kurang 5 Peserta didik (5%) dan kategori

rendah 1 peserta didik (1%).

3. Tidak ada hubungan antara Keaktifan megikuti Literasi terhadap

kebiasaan membaca peseta didik SMP Muhammadiyah Salatiga. Hal ini

ditunjukkan hasil analisis korelasi product moment dari hasil Rxy hitung

sebesar 0,107 sedangkan Rxy tabel 0,195 untuk taraf signifikasi 5 %.

Demikian hipotesis awal penulis ditolak yang berarti Tidak ada hubungan

antara Keaktifan megikuti Literasi terhadap kebiasaan membaca peseta didik

SMP Muhammadiyah Salatiga.

Page 105: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

90

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan di atas, penulis memberikan berbagai saran

sebagai berikut:

1. Kepada pengambil keputusan/pemerintah Indonesia yang memberikan

kebijakan tentang literasi agar dapat mengembangkan program yang lebih

efektif sebagai sarana untuk meningkatkan kebiasaan membaca peserta

didik.

2. Kepada pihak sekolah agar lebih bersungguh-sungguh dalam meningkatkan

kebiasaan membaca peserta didik tidak hanya terbatas pada program-

program literasi dan hanya membiasakan membaca 15 menit sebelum

pembelajaran, sekolah bisa membuat program literasi dalam setiap

pembelajaran atau program-program lain yang dapat menjadikan peserta

didik memiliki kebiasaan membaca

3. Kepada orangtua agar dapat menciptakan lingkungan yang mendukung

dalam meningkatkan kebiasaan membaca peserta didik baik berupa sarana

maupun prasarana.

4. Kepada peserta didik SMP Muhammadiyah Salatiga hendaknya menjadikan

program literasi sebagai salah satu sarana untuk lebih giat membaca dan

menjadikan membaca sebagai kebiasaan setiap harinya. Peserta didik

hendaknya membuat waktu khusus untuk menyempatkan membaca, karena

membaca sebagai ladang untuk memperbanyak ilmu pegetahuan.

Page 106: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

91

Page 107: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

92

Page 108: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

93

Page 109: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

94

ANGKET KEAKTIFAN LITERASI DAN KEBIASAAN MEMBACA

PESERTA DIDIK SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

Data Responden

Nama :...................................................................

Kelas :...................................................................

No Absen :..................................................................

Keaktifan Literasi

No Pertanyaan SL SR KD TP

1 Saya datang selambat-lambatnya 5 menit sebelum Literasi

dimulai

2 Saya membawa buku untuk literasi

3 Saya membawa buku yang berbeda setiap minggunya

4 Saya Membawa buku khusus untuk menulis hal-hal penting dari

bacaan saat Literasi

5 Saya fokus dalam mengikuti Literasi dan membaca dengan tenang

6 Saya mengikuti kegiatan Literasi setiap hari

7 Saya mengikuti kegiatan Literasi tanpa adanya paksaan

8 Setelah selesai membaca satu buku saya menulis simpulan dan

pesan moral yang terdapat dalam buku tersebut

9 Setelah membaca peseta didik menulis kata-kata Asing yang tidak

dimengerti

10 Peserta didik menanyakan kepada guru apabila ada bacaan yang

kurang paham

Keterangan:

SL: Selalu SR: Sering

KD: Kadang TP: Tidak Pernah

Page 110: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

95

Kebiasaan Membaca

No Pertanyaan SL SR KD TP

1 Saya datang ke sekolah 15 menit sebelum bel masuk dan saya

gunakan untuk membaca

2 Saya membaca minimal 1 jam per hari diluar sekolah

3 saya meluangkan waktu minimal 10 menit untuk membaca

kembali materi yang telah diajarkan oleh guru sepulang sekolah

4 saya membaca minimal 5 menit sebelum tidur

5 Dalam satu minggu saya membaca minimal 1 buku

6 saya membaca berbagai jenis buku bacaan

7 Dalam satu minggu saya membaca minimal satu buku diluar mata

pelajaran

8 Saya mengunjungi perpustakaan 3 kali dalam seminggu untuk

membaca/meminjam buku

9 saya memanfaatkan jam kosong untuk pergi ke perpustakaan

untuk membaca

10 Saya biasa meminjam buku di perpustakaan

Keterangan:

SL: Selalu KD: Kadang

TP: Tidak Pernah SR: Sering

Page 111: HUBUNGAN KEAKTIFAN LITERASI DENGAN KEBIASAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4506/1/HUBUNGAN... · 2018. 10. 29. · (Q.S. Al-Mujadillah/58: 11) ... Tabel 4.2 Nilai Hasil

96