HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

17
Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected] Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 29 HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN INDEKS HARGA SAHAM DI INDONESIA Rosnawintang Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93231 ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai tukar, suku bunga SBI dan indeks harga saham di Indonesia periode Januari 2006 – Oktober 2010. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kausalitas Granger dengan metode Vector Auto Regression (VAR) dengan menggunakan bantuan program Eviews 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dua arah antara suku bunga SBI dengan IHSG, terdapat hubungan kausalitas satu arah antara IHSG dengan nilai tukar dimana IHSG yang memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tukar dan terdapat hubungan kausalitas satu arah antara nilai tukar dengan suku bunga SBI dimana nilai tukar yang memberikan pengaruh signifikan terhadap suku bunga SBI. Key words : IHSG, Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Kode Klasifikasi JEL; B27; C87; E44; F21 Pendahuluan Pada era perdagangan bebas saat ini, pasar modal memiliki peran yang strategis dalam penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Peran pasar modal dalam pembangunan adalah sebagai salah satu lembaga dalam sumber pembiayaan pembangunan di luar lembaga perbankan dan anggaran belanja negara. Perkembangan pasar modal sangat dipengaruhi oleh variabel makroekonomi diantaranya adalah nilai tukar dan suku bunga. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar AS, akan sangat berpengaruh terhadap iklim investasi dalam negeri. Ketika rupiah terapresiasi terhadap dollar AS, akan memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri terutama dalam persaingan harga. Sementara itu ketika rupiah terdepresiasi, akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan yang go public khususnya yang faktor produksinya masih relatif bergantung pada barang impor

Transcript of HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Page 1: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 29

HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN INDEKS

HARGA SAHAM DI INDONESIA

Rosnawintang

Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93231

ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai tukar, suku bunga SBI dan indeks

harga saham di Indonesia periode Januari 2006 – Oktober 2010. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kausalitas Granger

dengan metode Vector Auto Regression (VAR) dengan menggunakan bantuan program Eviews 6.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dua arah antara suku bunga

SBI dengan IHSG, terdapat hubungan kausalitas satu arah antara IHSG dengan nilai tukar dimana

IHSG yang memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tukar dan terdapat hubungan kausalitas

satu arah antara nilai tukar dengan suku bunga SBI dimana nilai tukar yang memberikan pengaruh

signifikan terhadap suku bunga SBI.

Key words : IHSG, Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar

Kode Klasifikasi JEL; B27; C87; E44; F21

Pendahuluan

Pada era perdagangan bebas saat ini, pasar modal memiliki peran yang

strategis dalam penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Peran pasar modal

dalam pembangunan adalah sebagai salah satu lembaga dalam sumber

pembiayaan pembangunan di luar lembaga perbankan dan anggaran belanja

negara. Perkembangan pasar modal sangat dipengaruhi oleh variabel

makroekonomi diantaranya adalah nilai tukar dan suku bunga. Fluktuasi nilai tukar

rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar AS, akan sangat berpengaruh

terhadap iklim investasi dalam negeri. Ketika rupiah terapresiasi terhadap dollar

AS, akan memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk

Indonesia di luar negeri terutama dalam persaingan harga. Sementara itu ketika

rupiah terdepresiasi, akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan yang go public

khususnya yang faktor produksinya masih relatif bergantung pada barang impor

Page 2: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 30

cenderung memperbesar biaya produksi, serta menurunkan laba perusahaan. Hal

ini akan berdampak pada penurunan harga saham. Perubahan pada tingkat suku

bunga juga akan berpengaruh terhadap pasar modal khususnya pada pasar

saham. Kenaikan tingkat suku bunga dapat meningkatkan beban perusahaan yang

kemudian dapat menurunkan harga saham.

Beberapa penelitian empiris tentang hubungan nilai tukar, suku bunga dan

indeks harga saham telah dilakukan, tetapi masih relatif belum tegas bentuk

hubungan keterkaitannya. Kenaikan harga saham agregat tidak berpengaruh

secara signifikan pada kurs mata uang domestik baik jangka pendek maupun

jangka panjang kecuali bagi Filipina (Asmila Denga, 2001). Tetapi penelitian

mengenai hubungan nilai tukar dan pasar saham oleh Untoro (2008) menemukan

bahwa pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh perkembangan bursa

saham regional dan bursa saham Hongkong. Budilaksono (2005) menyimpulkan

bahwa variabel nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kurang signifikan

mempengaruhi pergerakan IHSG, Sedangkan Fikri (2009) menemukan bahwa nilai

tukar dan indeks saham global berpengaruh signifikan terhadap IHSG secara

parsial dan simultan.

Penelitian mengenai pengaruh Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham

oleh Lee dalam Octavia (2007) menyimpulan bahwa perubahan tingkat bunga

berpengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham. Tetapi, Gupta dalam

Octavia (2007) menemukan bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara tingkat

bunga, nilai tukar, dan harga saham di Indonesia periode 1993-1997; Sadah dan

Panjaitan dalam Octavia (2007) bahwa tidak ada interaksi dinamis yang signifikan

antara harga saham dan nilai tukar. Penelitian ini bertolak belakang dengan

Sitinjak dan Kurniasari dalam Octavia (2007) yang menemukan bahwa nilai tukar

dan tingkat bunga SBI berpengaruh terhadap IHSG.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian terdahulu, dimana masih

menunjukkan hasil yang kontradiktif, maka masih penting dikaji lebih lanjut

mengenai keterkaitan variabel makro ekonomi yaitu: nilai tukar, suku bunga dan

IHSG di Indonesia khususnya periode 2006-2010.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat

hubungan kausalitas antara nilai tukar, suku bunga SBI dan indeks harga saham di

Indonesia periode Januari 2006 – Oktober 2010. Tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk menganalisis hubungan antara nilai tukar, suku bunga SBI dan

indeks harga saham di Indonesia periode 2006-2010.

Tinjauan Teori

Hubungan Antara Nilai Tukar dan Harga Saham

Page 3: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 31

Nilai tukar mata uang suatu negara diukur dari value satu unit mata uang

terhadap mata uang negara lain. Apabila kondisi ekonomi suatu negara berubah,

maka nilai tukarnya pun akan berubah secara substansial. Penurunan atau

kenaikan dari mata uang biasa disebut depresiasi, dan pertambahan atau kenaikan

dari mata uang disebut apresiasi.

Apabila pasar valuta asing ternyata leading terhadap pasar modal,

penekanan kebijakan pemerintah harus berada pada pengontrolan nilai tukar.

Kondisi sebaliknya, kebijakan ekonomi dalam negeri memprioritaskan dalam

menstabilkan pasar modal dalam hal pasar modal leading terhadap pasar valuta

asing. Dari sudut pandang mikroekonomi, perubahan nilai tukar mata uang asing

akan diikuti oleh perubahan-perubahan pada portofolio perusahaan-perusahaan

multinasional. Apresiasi dari mata uang domestik (local currency) cenderung akan

menurunkan keuntungan perusahaan-perusahaan multinasional. Apresiasi dari

mata uang domestik cenderung akan menurunkan keuntungan perusahaan-

perusahaan, berarti harga sahamnya. Dari perspektif makroekonomi, apresiasi nilai

tukar mata uang asing yang menganut nilai tukar fleksibel akan mengurangi daya

saing dari produknya dan akan menurunkan harga sahamnya. Dari dua sudut

pandang ini, perubahan nilai tukar mata uang akan diikuti dengan perubahan

harga saham dan hal ini dikenal sebagai pendekatan tradisional (traditional

approach).

Akan tetapi, pasar modal semakin berkembang, perubahan harga saham

dan nilai tukar mata uang lebih merefleksikan pergerakan arus modal. Poin

penting dari pendekatan portofolio adalah penurunan harga saham

mengakibatkan penurunan kekayaan para investor domestik dimana pada

gilirannya akan menggiring menurunnya permintaan uang dan hampir dipastikan

akan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga akan mendukung pada

arus modal keluar (capital outflow) yang pada gilirannya akan menyebabkan

depresiasi mata uang. Nilai tukar mampu mempengaruhi pasar saham melalui

beberapa alur. depresiasi mata uang menyebabkan penurunan harga-harga

saham yang didorong adanya ekspektasi inflasi (Ajayani dan Mongoue dalam

Untoro, BEM: 343).

Hubungan Antara Suku Bunga dan Harga Saham

Suku bunga menurut Khawalty (2000:145) merupakan instrumen

konvensional untuk mengendalikan atau menekan laju pertumbuhan tingkat

inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang-orang untuk menanamkan

dananya di bank dari pada sektor produksi atau industri.

Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan berbagai

cara. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi persaingan dipasar modal antara

Page 4: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 32

saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual

sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga

saham. Sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan

maka investor akan mempertahankan sahamnya. Selain itu tingkat bunga

mempengaruhi laba perusahaan, dimana hal ini terjadi karena bunga merupakan

biaya, semakin tiggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Dan

semakin rendah suku bunga, maka semakin tinggi laba perusahaan.

Suku bunga yang rendah akan menyebabkan biaya peminjaman yang lebih

rendah. Suku bunga yang rendah akan merangsang investasi dan aktivitas

ekonomi yang akan menyebabkan harga saham meningkat. Dalam dunia properti,

suku bunga berperan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi sehingga

berdampak kuat pada kinerja perusahaan properti yang berakibat langsung pada

meningkatnya return saham. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sering

diidentikan dengan aktiva yang bebas risiko artinya aktiva yang risikonya nol atau

paling kecil.

Hubungan Antara Nilai Tukar dan Suku Bunga

Hubungan variabel suku bunga dan variabel nilai tukar didasarkan pada

interest rate parity theory yang menyatakan bahwa interaksi antara pelaku pasar

dan negara akan mempegaruhi aliran modal antara negara. Kebijakan moneter

akan berpengaruh terhadap nilai tukar melalui perbandingan suku bunga

domestik dengan suku bunga internasional dan capital inflow.

Jika kebijakan moneter yang di ambil oleh otoritas moneter dalam hal ini

bank sentral, maka kebijakan itu akan mendorong suku bunga nominal domestik

meningkat dimana suku bunga internasional dianggap konstan, sehingga paritas

suku bunga akan meningkat yang pada akhirnya dapat menyebabkan aliran modal

masuk.

Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi suku bunga akan mendorong aliran

modal masuk (capital inflow) sehingga menambah persediaan valuta asing (valas)

di dalam negeri. Akibatnya, nilai tukar mata uang domestik, misalnya rupiah akan

menguat. Sementara itu, jika suku bunga turun menjadi lebih rendah dibanding

suku bunga luar negeri, maka akan terjadi capital outflow, akibatnya rupiah akan

terdepresiasi. Hubungan suku bunga secara internasional dapat dilihat pada

berlakunya teori paritas suku bunga. Secara teoritis, transmisi suku bunga ke nilai

tukar dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi suku bunga semakin sedikit

permintaan uang untuk tujuan spekulasi, sehingga nilai tukar uang domestik akan

mengalami apresiasi.

Dalam sistem devisa bebas, suku bunga di suatu negara akan cenderung

sama dengan suku bunga di negara lain setelah diperhitungkan perkiraan laju

Page 5: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 33

depresiasi mata uang negara yang satu terhadap negara lain. Secara teoritis

depresiasi nilai tukar ditentukan oleh perbedaan antara suku bunga dalam negeri

dengan suku bunga luar negeri. Pandangan ini mengacu pada teori interest rate

parity relation yang menghubungkan antara perubahan tingkat suku bunga

dengan nilai tukar mata uang atau kurs.

Teori, dan Faktor Penentu Nilai Tukar

Menurut Mishkin, nilai tukar valuta asing dapat diartikan sebagai harga

suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Dari definisi tersebut di atas

dapat diartikan bahwa perdagangan valuta asing adalah suatu mekanisme untuk

mengukur nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.

Sedangkan menurut (Mankiw 2003:123), kurs (exchange rate) antara dua negara

adalah tigkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling

melakukan perdagangan.

Laju inflasi relatif

Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk

barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga

perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang

sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika

Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup

tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis

permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.

Tingkat Pendapatan Relatif

Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar

mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri.

Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata

uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan

permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.

Suku Bunga Relatif

Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih

menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya

penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang

semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan

di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam atau di luar

negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan

terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.

Page 6: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 34

Kontrol Pemerintah

Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam

berbagai hal termasuk : (a) Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta

asing. (b) Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri. (c)

Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata

uang.

Ekspektasi

Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah

ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain,

pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke

depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS

mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena

memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan

menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.

Kemudian, untuk menentukan perubahan nilai tukar antar mata uang

suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi di negara yang

bersangkutan yaitu selisih tingkat inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat

pertumbuhan GDP, intervensi pemerintah di pasar valuta asing dan expectations

(perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan datang). (Madura, dalam Citra

2010).

Teori Suku Bunga

Menurut Wardane (2003) dalam Oktavia (2007), suku bunga adalah

pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang. Suku bunga adalah jumlah

bunga yang harus dibayar per unit waktu. Dengan kata lain, masyarakat harus

membayar peluang untuk meminjam uang. Menurut Samuelson dan Nordhaus

(1995:197) dalam Oktavia (2007), suku bunga adalah biaya untuk meminjam uang,

diukur dalam Dolar per tahun untuk setiap Dolar yang dipinjam.

Menurut Keynes, dalam Oktavia (2007) tingkat bunga ditentukan oleh

permintaan dan penawaran akan uang (ditentukan dalam pasar uang). Perubahan

tingkat suku bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk

mengadakan investasi, misalnya pada surat berharga, dimana harga dapat naik

atau turun tergantung pada tingkat bunga (bila tingkat bunga naik maka surat

berharga turun dan sebaliknya), sehingga ada kemungkinan pemegang surat

berharga akan menderita capital loss atau gain.

Teori Paritas Suku Bunga

Page 7: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 35

Analisis hubungan antara variabel suku bunga dan variabel nilai tukar

didasarkan pada interest rate parity theory. Teori ini berlaku pada negara yang

menganut sistem ekonomi terbuka, dimana interaksi antara pelaku pasar antar

negara akan mempengaruhi aliran modal antar negara. Secara teoritis dikatakan

bahwa kebijakan moneter berpengaruh terhadap nilai tukar/kurs melalui interest

rate differential dan capital inflow. Uraiannya berawal dari tindakan bank sentral

dalam mempengaruhi suku bunga jangka pendek melalui perubahan instrumen

suku bunga bank sentral yang berpengaruh terhadap paritas suku bunga (Maurice

dalam Natsir (2009:20). Jika bank sentral menjalankan kebijakan moneter yang

kontraktif, maka kebijakan ini akan mendorong suku bunga nominal domestik

meningkat. Jika pada saat yang sama suku bunga international (SIBOR)

diasumsikan konstan, maka paritas suku bunga meningkat yang pada akhirnya

dapat mendorong aliran modal masuk.

Hubungan tingkat suku bunga dan kurs tersirat bahwa semakin tinggi suku

bunga akan mendorong aliran modal masuk (capital inflow) sehingga menambah

persediaan valuta asing (valas) di dalam negeri. Akibatnya, nilai tukar mata uang

domestik, misalnya rupiah akan menguat. Sementara itu, jika suku bunga turun

menjadi lebih rendah dibanding suku bunga luar negeri, maka akan terjadi capital

outflow, akibatnya rupiah akan terdepresiasi. Hubungan suku bunga secara

internasional dapat dilihat pada berlakunya teori paritas suku bunga. Secara

teoritis, transmisi suku bunga ke nilai tukar dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi

suku bunga semakin sedikit permintaan uang untuk tujuan spekulasi, sehingga

nilai tukar uang domestik akan mengalami apresiasi.

Konsep Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah harga saham yang dinyatakan dalam angka

indeks. Indeks saham digunakan untuk tujuan analisis dan menghindari dampak

negatif dari penggunaan harga saham dalam rupiah (Mohamad Samsul 2006:179).

IHSG merupakan ukuran yang didasarkan pada perhitungan statistik untuk

mengetahui perubahan-perubahan harga saham dari seluruh perusahaan yang

terdaftar di BEI. IHSG dipakai sebagai indikator untuk mengukur situasi umum

perdagangan saham, apakah dalam keadaan bearish atau dalam keadaan bullish.

Kebijakan Moneter

kebijakan moneter pada umumnya bertujuan untuk menjaga dan

memelihara kestabilan nilai uang dan mendorong kelancaran produksi dan

pembangunan guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Melihat keterkaitan antara

moneter dan sektor riil atau dengan perekonomian secara makro, boleh dikatakan

kebijakan moneter merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan ekonomi

Page 8: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 36

makro. Untuk mencapai tujuannya, kebijakan moneter diarahkan kepada

pengaturan jumlah uang beredar dalam masyarakat yang sejalan dengan

perkembangan seluruh sektor ekonomi. Dengan mengatur pertambahan jumlah

uang beredar di masyarakat, otoritas moneter akan dapat mempengaruhi nilai

uang dan suku bunga sedemikian rupa sehingga perkembangannya akan mampu

mendorong perekonomian ke arah yang diinginkan sesuai dengan tujuan

pembangunan nasional.

Instrumen Kebijakan Moneter

Instrumen kebijakan moneter merupakan alat-alat atau media

pengendalian operasi moneter yang dapat digunakan oleh bank sentral dalam

mempengaruhi sasaran operasional dan sasaran akhir yang ditetapkan bank

sentral atau pemerintah. Secara umum, instrumen pengendalian moneter dapat

digolongkan (Natsir. 2009 :83).

Instrumen langsung adalah instrumen pengendalian moneter yang dapat

secara langsung mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank

sentral. Dalam instrumen ini terdapat hubungan korespondensi (one-to-one)

antara instrumen dan sasaran operasional. Misalnya, penetapan pagu kredit dapat

langsung mempengaruhi jumlah kredit domestik yang dapat disalurkan oleh

perbankan yang pada gilirannya dapat mempengaruhi jumlah uang beredar.

Sedangkan instrumen tidak langsung merupakan usaha untuk

mengendalikan variabel moneter dengan cara mempengaruhi neraca bank sentral.

Bank sentral mempengaruhi posisi base money atau bank reserve yang pada

akhirnya mempengaruhi kredit dan penawaran uang. Melalui instrumen ini bank

sentral dapat mencapai atau mewujudkan sasaran kebijakan dengan cara

mempengaruhi kondisi pasar uang melalui salah satu fungsinya sebagai institusi

yang berwenang untuk mengedarkan uang, yakni dengan cara mempengaruhi

kondisi yang mendasari permintaan dan penawaran uang.

Instrumen kebijakan moneter dapat dikelompokkan sebagai : (1) Instrumen

kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif, terdiri dari : (i) Operasi pasar terbuka

(open market operation), (ii) Fasilitas diskonto (discount rate policy), (iii) Giro wajib

minimum (reserve requirement) dan (2) Instrumen kebijakan moneter yang bersifat

non-kuantitatif, yakni himbauan moral (moral suasion).

Jalur Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

Ada enam jalur (channel) mekanisme transmisi kebijakan moneter yang

sering dikemukakan dalam teori moneter kontemporer. Keenam jalur tersebut

meliputi jalur moneter langsung (direct monetary channel), jalur suku bunga

(interes rate channel), jalur harga asset (asset price channel), jalur nilai tukar

Page 9: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 37

(exchange rate channel), jalur kredit (credit channel) dan jalur ekspektasi

(expectation channel).

Metode Penelitian

Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah hubungan antara

nilai tukar, suku bunga SBI dan indeks harga saham di Indonesia. Variabel-variabel

yang digunakan meliputi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar (ER), suku bunga

SBI dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yaitu data hasil olahan instansi terkait yang

berhubungan dengan penelitian (bulanan), yang terdiri dari: (1) Nilai tukar rupiah

terhadap US Dollar, (2) suku bunga SBI dan (3) Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG).Sumber data penelitian diperoleh dari : (1)Kantor Bank Indonesia (BI) Kendari dan

(2) Website Bank Indonesia

Metode pengumpulan data menggunanakan metode dokumentasi, yaitu

metode pengumpulan data dengan mengambil data-data sekunder yang

disediakan oleh instansi-instansi yang terkait dan juga studi literatur yang relevan

dengan penelitian ini.

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan dua arah

(causality) antara nilai tukar, suku bunga SBI dan IHSG yakni dengan

menggunakan analisis Kausalitas Granger dan Vector Auto Regression (VAR). VAR

pada dasarnya adalah suatu teknik time series yang cukup fleksibel untuk

memasukkan ciri-ciri dari model-model persamaan simultan konvensional, seperti

restriksi-restriksi pada bentuk-bentuk yang dikuranginya untuk mengidentifikasi

hubungan-hubungan struktural dalam model tersebut. Aplikasi VAR yang standar

biasanya mencakup analisis tentang hasil-hasil : (1) uji kausalitas Granger; (2)

impulse response function. (Natsir.2009)

Dalam penelitian ini, hubungan kausalitas antar beberapa variabel yang

mempunyai hubungan dengan IHSG, akan diuji satu persatu, dari hasil tersebut

diharapkan dapat menggambarkan secara jelas pola hubungan kausalitasnya.

Selanjutnya untuk melihat hubungan kausal dinamis antara variable dalam

penelitian digunakan model VAR (Vector Auto regression). Sebelum estimasi

dilakukan terhadap model tersebut, terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian

yaitu: (1) uji stasionaritas data dengan menggunakan uji akar unit ADF (Augmented

Dickey-Fuller Test); dan (2) Uji Kointegrasi, Secara umum dapat dikatakan bahwa

jika data time series Y dan X tidak stasioner pada tingkat level tetapi menjadi

stasioner pada diferensi (difference) yang sama maka kedua data adalah

terkointegrasi. Dengan kata lain uji kointegrasi hanya bisa dilakukan ketika data

yang digunakan dalam penelitian berintegrasi pada derajat yang sama. Untuk

48

Page 10: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 38

melakukan uji kointegrasi terlebih dahulu dilakukan estimasi regresi terhadap

model yang diteliti.

Hasil

Analisis Hubungan Antara IHSG, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI

Untuk melihat hubungan antara variabel IHSG, nilai tukar dan suku bunga

SBI di Indonesia dalam penelitian ini maka di gunakan Ganger Causality. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas data dilakukan dengan pengujian akar unit (unit root test)

untuk melihat apakah data tersebut stasioner atau tidak. Dalam pengujian ini, data

dikatakan tidak stasioner apabila absolut tes statistik Augumented Dickey Fuller

(ADF) lebih kecil dari pada nilai kritis MC Kinnon. Sebaliknya data dikatakan

stasioner apabila nilai absolut tes statistik ADF lebih besar dari pada nilai kritis MC

Kinnon. Jika hasil dari pengujian pertama diperoleh data mengalami masalah atau

tidak stasioner, maka dilakukan first difference. Namun apabila dari hasil uji

ternyata data first difference masih belum stasioner, dilakukan second differnce.

Langkah ini dilakukan sampai diperoleh data yang stasioner.

Dilihat dari hasil uji stasioner yang menunjukkan bahwa pada uji akar unit

terhadap IHSG (-0.577367), rSBI (-1.732087) dan Nilai Tukar (-1.567091) tidak

signifikan pada tingkat level dimana nilai ADF-nya lebih kecil dari critical value α =

1% (-3.552666), α = 5% (-2.914517), α = 10% (-2.595033). Selanjutnya uji akar unit

terhadap IHSG (-5.573419), rSBI (-6.093898) dan Nilai Tukar (-6.169409) stasioner

pada tingkat first difference dengan tingkat kepercayaan 95%, dimana nilai ADF-

nya lebih besar dari critical value α = 1%, α = 5%, α = 10%. Untuk itu seluruh

variabel diuji pada tingkat stasioner yang sama yaitu pada tingkat first difference

sehingga seluruh data valid digunakan dalam pengujian kointegrasi.

Uji Kointegrasi

Setelah dilakukan tahapan pengujian stasioneritas terhadap variabel

penelitian, selanjutnya dilakukan uji kointegrasi, hal ini dilakukan disebabkan

ketiga variabel stasioner pada first difference. Tujuan dari uji kointegrasi adalah

untuk melihat apakah variabel tersebut memiliki kointegrasi dan hubungan

keseimbangan jangka panjang dengan variabel lainnya, dimana pasangan variabel

tersebut mempuyai hubungan jangka panjang. Sebagaimana pendapat Granger

yang menyatakan bahwa jika variabel-variabel yang diamati memiliki derajat

integrasi yang sama, maka variabel-variabel tersebut telah berkointegrasi atau

memiliki hubungan jangka panjang. Namun untuk lebih meyakinkan mengenai hal

Page 11: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 39

tersebut maka dilakukan pengujian kointegrasi dengan menggunakan metode

Johansen (Natsir. 2008).

Berikut ini akan disajikan hasil Uji Kointegrasi terhadap variabel yang diteliti

yang terangkum pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil Uji Cointegration Test : Johansen IHSG, rSBI dan Nilai Tukar

Hypothesize

d Trace 5 Percent 1 Percent

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic

Critical

Value

Critical

Value

None * 0.291562 33.91540 29.68 35.65

At most 1 * 0.269125 17.02546 15.41 20.04

At most 2 0.033376 1.663354 3.76 6.65

Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% level

Trace test indicates no cointegration at the 1% level

*(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

Sumber : Hasil olahan dengan E-Views 6.0.

Dari tabel 1 diatas dapat dilihat hubungan kointegrasi antara IHSG, rSBI dan

Nilai Tukar kointergrasi yang signifikan atau terjadi hubungan kestabilan jangka

panjang terhadap IHSG, rSBI dan Nilai Tukar karena berkointegrasi pada level 5%.

Lag Optimal

Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu pada lag optimal

berapa Ganger Causality Test akan dilakukan. Lag optimal merupakan jumlah lag

yang memberikan pengaruh atau respon yang signifikan. Isu tentang penentuan

panjang lag optimal semakin penting seiring dengan anggapan bahwa penentuan

lag yang tepat akan menghasilkan residual yang bersifat Gaussian, yaitu residul

yang terbebas dari permasalahan autokorelasi dan heterokedastisitas.

Adapun hasil perhitungan lag optimal yang terangkum dalam Tabel 1

Bahwa model VAR yang digunakan dalam penelitian ini adalah model VAR dengan

panjang lag 2.

Page 12: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 40

Tabel 6.3

Kriteria Seleksi Lag yang digunakan dalam Granger Causality Test

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -905.0361 NA 1.53e+11 34.26551 34.37704 34.30840

1 -749.4879

287.617

4 6.06e+08 28.73539 29.18149* 28.90694

2 -733.4770

27.792

44*

4.67e+08

* 28.47083* 29.25151 28.77104*

3 -725.1679

13.4827

5 4.84e+08 28.49690 29.61216 28.92578

4 -716.7585

12.6933

7 5.03e+08 28.51919 29.96903 29.07673

5 -708.7945

11.1195

3 5.38e+08 28.55828 30.34270 29.24448

Hasil perhitungan yang terangkum pada Tabel 4.6 Menunjukkan bahwa

kriteria dalam penentuan lag optimal mereferensikan lag 2 (dua) sebagai lag

optimal dengan melihat nilai terkecil berdasarkan krieria FPE, AIC, HQ. Sedangkan

SC mereferensikan lag optimal pada lag 1. Dengan demikian analisis model

hubungan kausal (Granger Causality) dan model VAR dalam penelitian ini adalah

model dengan panjang lag 2.

Estimasi Model VAR (Vector Auto Regression)

Dalam model VAR tidak ditemukan nilai probabilty untuk Uji-t, sehingga itu

perlu melihat Tabel t sebagai pembanding untuk menentukan hasil uji hipotesis

terhadap koefisiennya atau dapat menggunakan nilai kritis rule-of-thumb sebesar

dua untuk sampel yang besar digunakan sebagai standar tolak hipotesis yaitu jika

nilai mutlak Uji-t (nilai yang ada dalam tanda kurung […] mendekati atau lebih

besar dari (2). Nilai kritis yang tepat yang tentu saja harus disesuaikan dengan

derajat bebas dari error dan tingkat kepercayaan yang di gunakan (Natsir, 2008:

148-149).

Uji Kausalitas Granger

Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan Granger Causality Test dengan

lag 2 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan dua arah (causality) antara tingkat

suku bunga SBI dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan

hubungan antara suku bunga SBI dengan nilai tukar adalah hubungan satu arah,

sedangkan hubungan antara IHSG dengan nilai tukar adalah hubungan satu arah .

Hal ini dapat dilhat dari hasil Granger Causality ebagai berikut : terlihat bahwa

Page 13: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 41

pada pengujian pertama terdapat hubungan dua arah (causality) antara IHSG

dengan suku bunga SBI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yang lebih kecil

dari critical value (α) = 5%. Pada lag optimal 2 IHSG mempengaruhi rSBI pada

tingkat kepercayaan 95% dimana nilai probabilitasnya (0,0456) lebih kecil dari (α)

= 5%. Sedangkan rSBI juga mempengaruhi IHSG pada tingkat kepercayaan 95%

dengan nilai probabilitas (0,0168).

Secara ekonomi hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam jangka pendek rSBI

mengalami peningkatan, maka hal tersebut selanjutnya akan berpengaruh pada

penurunan IHSG. Disaat Bank Indonesia sebagai otoritas moneter cenderung

melakukan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif yakni dengan tujuan untuk

mengendalikan inflasi dengan menyerap likuiditas uang yang berlebih

dimasyarakat dengan berbagai instrumen moneter salah satunya adalah suku

bunga. Dengan menaikan tingkat suku bunga sebagai upaya mengendalikan

inflasi maka hal ini berdampak pada harga saham. Tingkat suku bunga dapat

mempengaruhi persaingan dipasar modal antara saham dengan obligasi, apabila

suku bunga naik maka insvetor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan

obligasi. Hal ini tentunya akan menurunkan harga saham. Selain itu tingkat suku

bunga akan mempengaruhi laba perusahaan dimana hal ini terjadi karena bunga

merupakan biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba

perusahaan demikian juga sebaliknya. Dengan tidak terkendalinya suku bunga

dapat mengakibatkan turunnya return saham, karena kenaikan tingkat suku bunga

akan berdampak negatif terhadap harga saham (hal ini sesuai dengan penemuan

granger (dalam Thobarry 2009) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

negatif antara suku bunga dan harga saham. Kenaikan tingkat suku bunga

menyebabkan investor lebih memilih menanamkan dananya di pasar uang dari

pada di pasar modal karena lebih memberikan tingkat keuntungan yang lebih

tinggi dan akibatnya harga saham pun akan menjadi turun. Dengan menurunnya

harga saham suatu perusahaan otomatis akan mempengaruhi IHSG dimana IHSG

juga akan menurun.

Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat suku bunga akan

berdampak positif terhadap harga-harga saham. Penurunan tingkat suku bunga

membuat investor akan memilih menanamkan dananya di pasar modal dari pada

di pasar uang, akibatnya harga-harga saham akan naik. Naiknya harga saham

otomatis akan meningkatkan IHSG. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Keynes

tentang suku bunga dan sejalan dengan hasil penelitian Ilen Tan dan Irene

Betanny (2009) dan yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan dua arah

antara suku bunga SBI dengan IHSG.

Pada pengujian berikutnya yakni hubungan antara IHSG dengan nilai tukar

dapat dijelaskan bahwa hubungan kedua variabel ini adalah hubungan searah

Page 14: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 42

dimana hanya IHSG yang memberikan pengaruh signifikan kepada nilai tukar. Ini

dibuktikan dengan nilai probabilitasnya yang lebih kecil dari critical value (α) = 5%

yaitu (0.0032). Hasil ini memberikan penjelasan yang selaras dengan pendekatan

portofolio balance, dimana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

akan berpengaruh terhadap nilai tukar atau kurs rupiah terhadap US Dollar. Hal ini

berarti perkembangan pasar saham akan menyebabkan apresiasi nilai tukar yang

diakibatkan karena meningkatnya permintaan terhadap aset domestik yang secara

langsung meningkatkan tingkat suku bunga domestik. Hal inilah yang mendorong

apresiasi dalam nilai tukar rupiah karena modal luar negeri untuk masuk (capital

inflow). Poin penting dari pedekatan portofolio adalah penurunan harga saham

mengakibatkan penurunan kekayaan para investor domestik dimana pada

gilirannya akan mengiring menurunnya permintaan uang dan hampir dipastikan

akan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga akan mendukung arus

modal keluar (capital inflow) yang pada gilirannya akan menyebabkan depresiasi

mata uang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Citra Giatri (2010) yang

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan kausalitas searah antara IHSG dengan

nilai tukar dimana dalam penelitiannya konsisten dengan teori pendekatan

portofolio balance yang menyatakan bahwa harga saham mempengaruhi nilai

tukar.

Pada pengujian berikutnya yaitu hubungan antara rSBI dengan nilai tukar

dapat dijelaskan bahwa hubungan kedua variabel ini juga menunjukkan hubungan

searah, dimana nilai tukar yang memberikan pengaruh signifikan kepada rSBI

dengan nilai prbobalitasnya yang yang lebih kecil dari critical value (α) = 5% yaitu

(0.004). Hal ini menunjukkan bahwasanya fluktuasi nilai tukar khususnya rupiah

per US Dollar mempengaruhi suku bunga domestik, dalam hal ini suku bunga SBI.

Fluktuasi atau perubahan terhadap nilai tukar akibat masuknya arus modal masuk

asing khususnya portofolio ke pasar keuangan akan berdampak pada perubahan

terhadap suku bunga SBI.

Hasil ini sesuai dengan interest rate parity teory yang menyatakan bahwa

interaksi antara pelaku pasar dan negara akan memepengaruhi aliran modal antar

negara. Kebijakan moneter akan berpengaruh terhadap nilai tukar melalui

perbandingan suku bunga domestik dengan suku bunga internasional dan capital

inflow

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis hubungan

kausalitas nilai tukar, suku bunga SBI dan harga saham di Indonesia periode

Januari 2006 – Oktober 2010, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai

Page 15: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 43

berikut : (1) Hubungan antara suku bunga SBI dan Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) adalah dua arah dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh signifikan

kepada IHSG, demikian juga sebaliknya IHSG memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap suku bunga SBI. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Keynes

tentang suku bunga, (2) Hubungan antara IHSG dengan nilai tukar adalah

hubungan searah dimana IHSG yang memberikan pengaruh signifikan kepada

nilai tukar. Hasil ini konsisten dengan pendekatan portofolio balance yaitu

penurunan harga saham mengakibatkan penurunan kekayaan para investor

domestik dimana pada gilirannya akan menurunkan permintaan uang dan

selanjutnya akan menurunkan suku bunga. (3)Hubungan antara nilai tukar dengan

suku bunga SBI adalah hubungan searah dimana nilai tukar yang memberikan

pengaruh signifikan kepada suku bunga SBI. Hasil ini sesuai dengan interest rate

parity teory yang menyatakan bahwa interaksi antara pelaku pasar dan negara

akan memepengaruhi aliran modal antar negara. Kebijakan moneter akan

berpengaruh terhadap nilai tukar melalui perbandingan suku bunga domestik

dengan suku bunga internasional dan capital inflow

Adapun saran yang direkomendasikan oleh penulis berdasarkan hasil dari

penelitian adalah : (1) Bank Indonesia selaku otoritas moneter senantiasa tetap

menjaga kestabilan tingkat suku bunga khususnya suku bunga SBI serta fluktuasi

nilai tukar rupiah khususnya terhadap US Dollar, hal ini dikarenakan investor masih

menganggap tingkat suku bunga sebagai salah satu pertimbangan mereka pada

pilihan menginvestasikan modal mereka pada pasar modal atau pasar uang di

Indonesia. Selain itu juga pemerintah dan Bank Indonesia senantiasa menjaga agar

nilai kurs rupiah terhadap US Dollar tetap terjaga pada posisi yang aman.

(2)Mengingat berbagai keterbatasan dalam penulisan ini seperti tidak

dimasukannya beberapa variabel makro ekonomi lainnya antara lain Pertumbuhan

Ekonomi dan inflasi serta variabel lain ke dalam penelitian maka penulis

menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk memasukkan variabel-variabel

makro ekonomi lainnya.

Daftar Pustaka

Anoraga, Panji dan Piji Pakarti. (2001). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Arsanul, Irsan Muh. (2011). Analisis Hubungan Kausalitas Nilai Tukar, Suku Bunga

dan Indeks Harga Saham di Indonesia, Skripsi S1, (tidak dipublikasi), FE

Unhalu, Kendari.

Art Thobarry, Achmad. (2009). Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga Laju

Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Properti

(Kajian Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun

Page 16: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 44

2000-2008). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Semarang.

Bank Indonesia. (2006-2009). Laporan Perekonomian Indoesia Berbagai Edisi

Penerbitan. Jakarta. BI

Budilaksono, Agung. (2005). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Kepemilikan

Saham oleh Investor Asing dan SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Citra Giatri. (2010). Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Anatara Nilai Tukar Mata

Uang dan Indeks Harga Saham Gabungan di Pasar Modal Indonesia.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan

Fikri Hasibuan, Ali. (2009). Pengaruh Mata Uang dan Indeks Harga Saham Global

Terhadap Pergerakan IHSG. Tesis. Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Khawalty, Tajul. (2000). Inflasi dan Solusinya. Jakarta. Rajawali Pers

Maskie, Ghozali dan Dimas Satria. 2004. Analisis Asosiasi Kurs dan Harga Saham :

Pendekatan Error Correction Model (periode 2000 – 2003).Economic

Review. No. 1

Mankiw, N Gregory. (2003). Teori Makro Ekonomi Edisi Kelima. Jakarta. Penerbit

Erlangga

Ming, The Fei. (2001). Day Trading Valuta Asing. Jakarta. Alex Media Komputindo.

M. Natsir. 2009. Ekonomi Moneter, Teori, Kebijakan dan Kajian Empiris. Malang:

Tunggal Mandiri Publishing

Mohamad Samsul. (2006). Pasar Modal dan Management Portofolio. Jakarta.

Penerbit Erlangga.

Nasution, Asmila Denga. (2001). Analisis Hubungan Antara Saham dan Nilai Tukar

(Kurs). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia Program Studi

Ilmu Ekonomi. Depok

Octavia, Ana. (2007). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku

Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Rosnawintang. (2002). Analisis Hubungan Kausal dan Interaksi Dinamis Antara

Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga di Indonesia, Lembaga Penelitian

Unhalu, Kendari (tidak dipublikasikan).

Rosnawintang. (2005). Peranan Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Moneter

Terhadap Pelaksanaan Kebijakan Moneter di Indonesia. Jurnal Penelitian

Mimbar Akademik Unhalu, ISSN 0853-5361, edisi 22 Tahun XVI, Mei.

Sarwoto, Hartadi dan Perry Warjino. 1998. Mencari Paradigma Baru Manajemen

Moneter dalam Sistem Nilai Tukar Fleksibel. Makalah SESPIBI XXII

Page 17: HUBUNGAN KAUSALITAS NILAI TUKAR SUKU BUNGA DAN …

Volume 7(2), Desember 2018 http://[email protected]

Hubungan Kaualitas Nilai Tukar, Suku Bungan dan Indeks…..(Rosnawintang) | 45

Untoro, Priyo R Widodo. (2008). Mengkaji Perubahan Nilai Tukar Rupiah dan Pasar

Saham. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Volume 10 Nomor 4

April 2008.

Tan, Ilen dan Ireni Betanny. (2009). Analisis Hubungan Tingkat Suku Bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) Tahun 1994-2008. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra Surabaya. Surabaya.

Widaryono, Agus. (2007). Ekonometrika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Ekonisia:

Yogyakarta.