HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

7
Manl/sia dan Lingkl/ngan, Vol. 12, No.2, JI/Ii 2005, !tal. 73-79 PI/sat Stl/di Lingkl/ngan Hidup Universitas Gadja!t Mada Yogyakarta. Indonesia HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP JUMLAH KOLIFORM TINJA DAN KADAR ZAT ORGANIKAIR SUMUR SEKITAR PETERNAKAN BABI DAN INDUSTRI TAHU DI DESA NGESTIHARJO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL (The Relationships between Distance and Physical Quality of Wells to the Number of Fecal Coliforms and Content of Organic Matter of Wells Water around Pig Husbandry and Tofu Industry in Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Indonesia) Sri Mukti Suhardini*, Sudarmadji**, dan Adi Hero Sutomo *** 'Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Propinsi DIY, Yogyakarta. ". Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Abstrak Penelitian ini mengamati korelasi jarak dan kualitas fisik sumur terhadap jumlah koliform tinja dan kadar zat organik air sumur sekitar peternakan babi dan industri tahu. Penelitian ini menerapkan "cross sectoral design". Variabel independen meliputi jarak dan kualitas fisik sumur, sedangkan variabel dependen adalah jumlah koliform tinja dan kadar zat organik di dalam air sumur. Sampel air diteliti di laboratorium dengan menggunakan metode "multiple tube". HasHpenelitian menunjukkanbahwa (1) ditemukan korelasiyang sangat signifikanantara kualitas fisik sumur danjumlah koliform tinja di sekitar peternakan babi, (2) terkait denganjarak dan kualitas fisik sumur di sekitar peternakan babi, tidak ada korelasi yang signifikan dengan kadar zat organic, dan (3) tidak ada korelasi antarajarak dan kualitas fisik sumur terhadap kadar zat organik di sekitar industri tahu. Kata kunci: peternakan babi, industri tahu, coliform tinja Abstract The purpose of the study was to observe the correlation between distance and Physical Quality of Wells to the IIllmber of fecal coliforms and colltent of organic matter of wells water around the pig husbandry, and around the tofu industry. The study applied a cross sectional design. Independent variables were the distance and well physics quality, while the dependent variables were the number of fecal coliforms and content of organic matters of wells water. They were examined in the laboratory by means of a multiple tube method for the colltent of organic matter of wells water. The result of the research indicated that ( 1) there was found a very significant correlation between well physics quality and the number of fecal coliforms around the pig husbandry; (2) regarding both distance and well physics quality around the pig husbandry there was no signifi- cant correlation with the content of organic matter; and (3) there was no correlation between the distance and the well physics quality to the content of organic matter of wells water around the tofu industry. Key words: pig husbandry, tofu industry,fecal coliforms 73

Transcript of HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Page 1: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Manl/sia dan Lingkl/ngan, Vol. 12, No.2, JI/Ii 2005, !tal. 73-79PI/sat Stl/di Lingkl/ngan Hidup

Universitas Gadja!t MadaYogyakarta.Indonesia

HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMURTERHADAP JUMLAH KOLIFORM TINJA DAN KADAR ZAT ORGANIKAIR

SUMUR SEKITAR PETERNAKAN BABI DAN INDUSTRI TAHUDI DESA NGESTIHARJO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

(The Relationships between Distance and Physical Quality of Wells to the Numberof Fecal Coliforms and Content of Organic Matter of Wells Wateraround Pig

Husbandry and Tofu Industry in Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Indonesia)

Sri Mukti Suhardini*, Sudarmadji**, dan Adi Hero Sutomo ***'Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Propinsi DIY, Yogyakarta.

". Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Abstrak

Penelitian ini mengamati korelasi jarak dan kualitas fisik sumur terhadapjumlah koliform tinjadan kadar zat organik air sumur sekitar peternakan babi dan industri tahu. Penelitian ini menerapkan"cross sectoral design". Variabel independen meliputi jarak dan kualitas fisik sumur, sedangkanvariabel dependen adalah jumlah koliform tinja dan kadar zat organik di dalam air sumur. Sampel airditeliti di laboratorium dengan menggunakan metode "multiple tube".

HasHpenelitianmenunjukkanbahwa (1) ditemukankorelasiyang sangatsignifikanantara kualitasfisik sumur danjumlah koliform tinja di sekitar peternakan babi, (2) terkait denganjarak dan kualitasfisik sumur di sekitar peternakan babi, tidak ada korelasi yang signifikan dengan kadar zat organic,dan (3) tidak ada korelasi antarajarak dan kualitas fisik sumur terhadap kadar zat organik di sekitarindustri tahu.

Kata kunci: peternakan babi, industri tahu, coliform tinja

Abstract

The purpose of the study was to observe the correlation between distance and PhysicalQuality of Wells to the IIllmber of fecal coliforms and colltent of organic matter of wells wateraround the pig husbandry, and around the tofu industry. The study applied a cross sectionaldesign. Independent variables were the distance and well physics quality, while the dependentvariables were the number of fecal coliforms and content of organic matters of wells water. Theywere examined in the laboratory by means of a multiple tube method for the colltent of organicmatter of wells water.

The result of the research indicated that (1) there was found a very significant correlationbetween well physics quality and the number of fecal coliforms around the pig husbandry; (2)regarding both distance and well physics quality around the pig husbandry there was no signifi-cant correlation with the content of organic matter; and (3) there was no correlation between thedistance and the well physics quality to the content of organic matter of wells water around thetofu industry.

Key words: pig husbandry, tofu industry,fecal coliforms

73

Page 2: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Sri Mukti Suhardini, Sudannadji, danAdi Heru Sutomo

PENGANTAR

Peternakan babi dan industri tahu selain

menghasilkan keuntungan juga terd~pat hasilsampingandari proses produksiberupa limbah.Buangan limbahtersebut apabila tidak dikeloladengan baik maka akan menimbulkan masalahyaitu mengkontaminasitanah,yang selanjutnyadapat meneapai muka air tanah yangtermanifestasi dalam air sumur penduduk,sehingga dapat menurunkan kualitas air sumurdisekitamya. Risiko peneemaranoleh buanganlimbah peternakan babi dan insutri tahuterhadap kualitas air sumur dipengaruhi olehberbagai faktor,diantaranya adalah faktorjarakdan kualitas fisik sumur.

Permasalahan yang diajukan adalahapakah ada hubungan antarajarak dan kualitasfisik sumur terhadap jumlah koliform tinja airsumur di sekitar peternakan babi?; Apakahada hubungan antara jarak dan kualitas fisiksumur terhadap kadar zat organik air sumur disekitar peternakan babi ?; Apakah adahubungan antarajarak dan kualitas fisik sumurterhadap kadar zat organik air sumur di sekitarindustri tahu?

Penelitian ini bertujuan untukmengetahuihubungan antarajarak dan kualitas fisik sumurdengan jumlah koliform tinja dan kadar zatorganik air sumur di sekitar petemakan babidan industri tahu.

Koliform tinja adalah jenis bakteri Gramnegatif, tidak membentuk spora, tumbuh padasuasana aerobik atau fakultatif anaerob (Pelzardkk, 1986). Bakteri ini hidup di usus manusiadan hewan berdrah panas. Kadar maksimumyang diperbolehkan menurut PermenkesRI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990

tentang Syarat-syarat dan PengawasanKualitas Air adalah sebesar 501100 ml. Dam-

pak terhadap kesehatan jika terkontaminasitinja yang mengandung mikroorganismepatogen adalah adanya kemungkinan terjadirisiko penularan penyakit seperti diare,kolera, tipus, disentri dan hepatitis (Depkes RI,1996).

74

Zat organik adalah senyawa yang terdiridari karbon, hidrogen, oksigen. Ketiga unsurtersebut merupakan unsur utama, sedangkanunsur minor biasanya berupa nitrogen, fosfordan sulfur(Margono,1991).Sumberzatorganikdalam air dapat berasal dari alam, sintesaberbagai persenyawaan dan proses fermentasi(Sutrisno, 1996). Kadar maksimum yangdiperbolehkanadalah 10mill.Dampakterhadapkesehatanyangtimbulkarena zat organik dalamair adalahdapatmenimbulkanrasadan bau yangtidak sedapdan dapat menyebabkan sakit perutdan korosi pada pipa-pipa logam (Depkes RI,1993;Sutrisno, 1996).

Karakteristik limbah peternakan babiseeara umum sarna dengan limbah petemakanhewan lainnya, yaitu mengandung nitrogen,fosfor, kalium, kuman, serta berbagai maeamgas seperti amonia,hidrogen sulfida dan metan(Tabbu dkk, 199I).

Sumberlimbaheairdari industritahuadalah

berasal dari cairan kental yang terpisah darigumpalan tahun, pencucian kedelai, pencueianperalatan proses, pencucian lantai danpemasakan serta larutan bekas rendamankedelai, dengan demikian maka limbah cairindustritahu masihmengandungzat-zatorganikmisalnya protein, karbohidrat dan lemak.Karakteristik limbah cair industri tahu adalah

temperaturtinggi,berwamakekuning-kuningan,berbau busuk, kekeruhan tinggi dan eenderungbersifat asam.

Syarat fisik sumur adalah : tidak adasumberpencemardalam radius II m dari sumur,lantai sumur radius I m terbuat dari bahan

kedap air, tersedia sarana pembuangan airlimbahdengankemiringanminimal 2% ke arahsumur peresapan, bibir sumur seinggi 80 emdari permukaan tanah terbuat dari bahan kedapair, dinding sumur minimal sedalam 3 m daripermukaan tanah terbuat dari bahan kedap airserta apabila menggunakan timba untukpengambilan air maka harus diletakkan ditempat yang tidak mudah tereemarlselaludigantungtidakdiletakkandi lantaisumur.Jaraksumurdengansumberpeneemar minimall I m.

Page 3: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Hubungan Jarak dan Kualitas Fisik Sumur

CARA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangancross-sectional. Lokasi penelitian adalahdaerah yang mempunyai peternakan babi dansentra industri tahu yaitu Desa Ngestiharjo,Kabupaten Bantu!. Peternakan babi di DesaNgestiharjo berjumlah 44 buah denganjumlahsumur yang ada di sekitarnya sebanyak 78sumur.JumJah industri tahu sebanyak 71 buahdengan III sumur yang ada di sekitarnya.Sampel peneitian diambil dari sekitarpeternakanbabisebanyak33 sumur,dan sekitarindustri tahu 33 sumur dengan inklusi yaituterletak di sekitar peternakan atau sekitarindustritahu, airnyadigunakan sebagai sumberair bersih oleh penduduk dan pada waktupenelitianbelurndilakukanpengurasan.Variabelbebasadalahjarak dan kualtiasfisiksumur.Alatukur yang digunakan adalah roll-meter untukmengukur jarak dan formulir IS-SGL untukmengukur kualitas fisik sumur, sedangkanvariabelterikatadalahjumlah koliformtinjadankadar zat organik air sumur yang diperiksa dilaboratorium dengan metode tabung gandauntuk jumlah koliform tinja dan metodepermanganometri untuk kadar zar organik airsumur. Analisis data yang digunakan adalahregresi simultan SPS-2000.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik daerah penelitian adalahdaratan dengan ketinggian :t 84 m di atas mukaair laut; kedalaman muka air tanah rata-rata

7.7 m; lapisan tanah tersusun oleh lapisanlempung pasir dan pasir kasar berkerikil, sertaarah aliran air tanah umumnya ke arah selatandan barat laut (Putra, 1998). Keadaan sanitasi

lingkungan cukup baik, penduduk menggunakanair sumur sebagai sumber air bersih untukkeperluan sehari-hari.

Garnbaran Urnurn Peternakan Babi danIndustri Tahu

Peternakan babi dan industri tahu di Desa

Ngestiharjo terletak di tengah-tengahpermukiman penduduk. Jumlah peternakansebanyak 44 buah, sebanyak 40 buah terletakdi Dusun Kadipirdan DusunJanten.Konstruksikandang sebagian besar lantai dan dindingterbuat dan bahan kedap air.Cara pembuanganair limbah dari peternakan babi 75,8% dibuangke selokan kedap air, 18,2% ke selokan tidakkedap air dan 6% ke comberan.

Industritahudi Desa Ngestiharjosebanyak71 buah, yang terkonsentrasi di 2 dusun, yaituDusun Kadipiro dan Janten sebanyak 69 buah.Lokasi industri adalah menyebar diantarapermukiman penduduk. Limbah padat dariindustri tahu dimanfaatkan untuk makanan

ternak babi dan membuat tempe. Pembuanganair limbah dan industri tahu 81,8% dibuang keselokankedapair, 18,2%ke selokantidak kedapaIr.

HasH Pengukuran1. Pengukuran Jarak

Pengukuran jarak sumur menggunakanroll-meter. Jarak sumur dengan peternakanbabi berkisar antara 2m -24 m dengan rata-rata 10,18m, sedangkanjarak sumur di sekitarindustri tahu berkisar antara 1m - 10m denganrata-rata 4,072 m.

HasH pengukuran jarak selengkapnyadapat dilihat pada Tabel 1.

2. Pengukuran Kualitas Fisik SurnurKualitas fisik sumur dinilai dengan

menggunakan formulir IS-SGL yang telahberlaku di Departement Kesehatan RI. Dalamformulir terse but terdapat sebanyak 10pertanyaan,masing-masingpertanyaanbernilai1, sehingga kualtias fisik sumur akan bernilaimulai 0 sampai dengan 10. Nilai kualtias fisik

75

Page 4: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Sri Mukti Suhardini,Sudarmadji, danAdi Heru Sutomo

sumur di sekitar peternakan babi antara 5-10dengan rata-rata 7, sedangkan di sekitar industritahu antara 1-10 dengan rata-rata 7,27. Hasil

pengukuran kualitas fisik sumur adal~h sepertitabel2.

3. Peng"kuran Jumlah Koliform TinjaAir Sumur

Koliform tinja air diukur di laboratorium,dengan menggunakan metode tabung ganda.Hasilpengukuranjumlah koliformtinjaairsumur

baikdi sekitar peternakanbabi maupun industritahu cukup tinggi, yaitu di sekitar peternakanbabi rata-rata MPN = 1024/100ml air dandisekitar industri tahu MPN =728/100mlair.Syarat maksimal yang diperbolehkan menurutPermenkes No. 416 tahun 1990adalah sebesar

50/100 ml air. Jumlah koliform tinja air sumurdi sekitar peternakan babi ternyata 94% beradadiatas nilai ambang batas yang diperbolehkan.Hasilpengukuranjumlahkoliformtinjaair sumurdisajikan pada tabel3.

Tabell. Hasil Pengukuran Jarak Sumur

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Fisik Sumur

Keterangan : MS = memenuhi syarat; TMS = tidak memenuhi syarat

Tabel3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Terhadap Jumlah Koliform Tinja Air Sumur

76

Jumlah Sumur

Jarak Sumur Oi sekitar petemakan babi Oi sekitar industri tahu

r % L %

< 11 meter 18 54,55 32 97

11 meter 15 45,45 2 3

Jumlah 33 100 33 100

Jumlah SumurKualitas fisik

Oi sekitar petemakan babi Oi sekitar industri tahusumur

L % L %

o - 1 (TMS) - - 1 3,0

2 - 4 (TMS) 1 3,0 1 3,0

5 - 7 (MS) 22 66,7 15 45,5

8 - 10 (MS) 10 30,3 16 48,5

Jumlah 33 100 33 100

Jumlah Jumlah sam pel air sumur di sekitar

Koliformtinja petemakanbabiKeterangan

(MPN/1ooml air) L %

<NAB 2 6 Jumlah koliformtinja yangdiperoleh untuk air bersih menurut

> NAB 31 94 PermenkesNo. 416 tahun 1992adalah sebesar50/100 ml air.

Jumlah 3 100 NAB: Nilai ambang batas.

Page 5: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Hubungan Jarak dan Kualitas Fisik Sumur

4. Pengukuran Zat Organik Air SumurKadar zat organik diukur dengan metode

permanganometri.Kadar zat organik air sumurdi sekitar petemakan babi maupunindustri tahusudah melampaui kadar maksimal yangdiperbolehkan, yaitu rata-rata 13,36 mg/l disekitar petemakan dan 13,59 mg/l di sekitarindustritahu.

Hubungan Ganda antar Varia belData hasil pengukuran baik di lapangan

maupun hasil pemeriksaan laboratoriumselanjutnya dianalisis dengan regresi. Ujihubungan secara bersama-sama menggunakanregresi simultan. Kekuatan hubungandinyatakan dengan R, dan besar kontribusidinyatakan dengan SE. Hasil lengkap ujihubungan secara bersama-sama tersaji padatabel 5.

Pengujian hubungan variabel bebas (jarakdan kualitas fisik) menunjukkan bahwa secarabersama-sama, berhubungan dengan jumlah

. koliform tinja air sumur di sekitar petemakan

babi, dengan sumbanganefektif sebesar 21,8%(p=O,024).Kedua variabel tersebut bila dilihatlebih dalam, maka variabel kualitas fisikternyata mempunyai hubungan yang lebihbesar daripada jarak. Berdasarkan hal tersebutdapat dikatakan bahwasemakinrendah kualtiasfisik sumur, maka jumlah koliform tinja akansemakin tinggi pada air sumur di sekitarpetemakan babi.

Kadar zat organik air sumur di sekitarpeternakan babi 94% berada di atas nilaiambang batas yang diperbolehkan, tetapisecarastatistik temyata tidak berhubunganbaikdengan jarak maupun dengan kualitas fisiksumur di sekitar peternakan babi. Hal inidisebabkan karena sebagian besar (75,8%)pembuangan limbah daTi peternakan babidilakukan melalui selokan kedap air, selain itukonstruksi kadang juga terbuat daTi bahankedap air, sehingga tidak ada rembesan limbahdi sekitamya.Ditinjaudarihasilpenilaiankualitasfisik sumur di sekitar petemakan babi temyata93,9% ada sumber pencemar lain (kotoran

Tabel4. Hasil Pemeriksaan terhadap Kadar Zat Organik Air Sumur.

Tabel5. Hasil Analisis Regresi Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat.

R

Koliform tinja

Ff

Jarak dan kualitas I 0,467 I 0,218fisik sumur di sekitar

peternakan babi.

Jarak dan kualitasfisik sumur di sekitarindustri tahu.

I I

Keterangan : R =Koefisien regresi gandaR =Kuadrat koefisien regresi gandaP =Peluang salah

p R

lat organik

Ff p

0,024 0,3420,263 0,069

0,391 0,153 0,081

77

Kadar zat Di sekitar Di sekitar industriOrganik peternakan babi tahu Keterangan(mgll) }: % }: %<NAB 2 6 0 0 Kadar zat organik untuk air bersih> NAB 31 94 33 100 menurut Permenkes No. 416

tahun 1992 adalah sebesar 10Jumlah 3 100 33 100 mgl!.

NAB: Nilai ambang atas

Page 6: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Sri Mukti Suhardini, Sudarmadji, danAdi Heru Sutomo

Tabel6. HasH Korelasi Parsial dan Sumbangan Efektif Variabel Bebas denganVaria bel Terikat.

Keterangan : r-p = koefisien korelasi parsialSE = sumbarangan efektif

hewan/sampah/comberan) pada radius II mdari sumur, 39,4% tidak mempunyai saranapembuangan air limbah atau rusak; 33,3% disektiarnya terdapat jamban. Mengingatpengaruhyang diberikanolehjarak dan kualitasfisik sumur (SE) hanya sebesar 6,20% makatampaknya kadar zat organik air sumur disekitar peternakan babi lebih ban yakdipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lainyang perludiperhitungkanadalahadanyasungaiyang digunakan untuk menampunglimbahcairdari selokanpembuanganair limbah.Mengingatletak sungai yang memungkinkankontaminasidapat merembes ke sumur penduduk, sungaijuga menampung limbah dari selokanpembuanganindustritahu,dan sungaiberfungsisebagai irigasi pertanian, maka kiranya patutuntukdiperhitungkandalam haltingginyakadarzat organik air sumurdi sekitarpeternakanbabi.Faktorlainyang mungkinmendukunghal di atasadalah kondisi tanah daerah peneitian yangmempunyaikedalamanmukaair tanah rata-rata7,7 m dan mempunyai permiabilitas besarkarena tersusun dari lempung pasir dan pasirkasar berkerikil.

Meskipun keadaan sanitasi lingkungandaerah penlitian dapat dikatakan cukup baik,namun tidak menutup kemungkinan terjadikontaminasidari limbahrumahtanggakesumur

78

penduduk. Kontaminasi tersebut dapat terjadikarena kemungkinan masih ada sarana sanitasiyang rusak atau bocor. Hammer (1981)menyebutkan bahwa rumah tangga merupakansumber pencemar zat orgaik, yaitu berasal daridapur, kamar mandi, pembuangan sampah,pembuangan air limbah dan pembuangankotoran. Atas dasar hal tersebut maka limbah

rumah tanggajuga patut diperhitungkan dalamkeberadaan zat organik air sumur.

Meskipun jarak dan kualitas fisik sumurtidak bermakna secara statistik dengan kadarzat organik air sumur, namun tetap harusmendapat perhatian. Hal ini sesuai denganpendapatTodd(1980) yang menyatakan bahwafaktor-faktor yang mempengaruhi terjadinyapencemaran air tanah adalah kedalaman mukaair tanah, tekstur tanah, permiabilitas tanah,kemiringan tanah serta jarak horisontal darisumber pencemar.

Selanjutnya antarajarak dan kualitas fisiksumur dengan kadar zat organik air sumur disekitar industri tahu ternyata tidak adahubunganyang bermakna. Tingginya kadar zatorganik air sumur di sekitar industri tahu lebihbanyak disebabkan oleh faktor-faktor lain(sebesar 84,68%). Faktor lain yang mungkinberhubungan dengan keberadaan zat organiktersebut antara lain pertama karena sebagian

No Variabel Jumlah koliform tinja Kadar zat organik

.r-p p SE r-p p SE

1 Jarak sumur di sekitar -0,230 0,203 2,514 -0,238 0,187 5,003peternakan babi.

2 Kualitas fisik sumur di -0,455 0,009 19,292 0,116 0,633 1,917sekitar petemakanbabi.

3 Jarak sumur di sekitar - - - 0,343 0,052 10,938industri tahu.

4 Kualitas fisik sumur di - - - -0,231 0,210 4,379sekitar industri tahu.

Page 7: HUBUNGAN JARAK DAN KUALITAS FISIK SUMUR TERHADAP …

Hubungan Jarak dan Kualitas Fisik Sumur

besar (81,18%) industri membuang airlimbahnya ke selokan kedap air, sehingga zatorgnaik tidak dapat merembes ke tanah yangselanjutnya tidak dapat mengk<?ntaminasiairsumur di sekitarnya. Faktor kedua, adalahkarena 81,8% sumur yang diteliti ternyataterdapat air yang selalu menggenang; 39,4%terdapatjamban pada radius 11m; dan 33,3%ada sumber pencemar lain (kotoran hewanIsampah/comberan). Kondisi yang demikianinilahyangmemungkinkanberpengaruhterhdapkadar zat organik air sumur. Selain itu, adanyasungai dan limbah rumah tangga juga!mempunyaikontribusipada tingginyakadar zatorganik air sumur di sekitar industri tahu.

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil analisis dapat ditarik

kesimpulansebagai berikut :1. Hubungan jarak dan kualitas fisik sumur

secara bersama-sama sangat berhubungandengan jumlah koliform tinja air sumur disekitar petemakan babi.

2. Jarak dan kualitas fisik sumur tidak

berhubungan dengan kadar zat organik airsumur baik di sekitar peternakan babimaupun di sekitar industri tahu.

Hal yang dapat disarankan adalah :1. Karena jumlah koliform tinja air sumur

berhubungandenganjarakdan kualitasfisiksumur,makaperludilakukanmotivasipadapemilik sumur untuk memperbaiki fisiksumur di sekitar petemakan babi, sertamenjauhkansumber pencemardari sumur.

2. Vntukkepentinganilmiah,perludilakukanpenelitian lebih lanjut dengan memper-hatikan faktor keberadaan sungai, danlimbah rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1990. PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 416/

MENKES/PER/1X/1990. ten tang

Syarat-syarat dan PengawasanKualitas Air. Depkes RI, Jakarta.

, 1993. Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis Pengawasan AirAspek Mikrobiologi dan Biologi AirMinum dan Air Bersih. Ditjen PPM &PLP Depkes RI, Jakarta.

, 1996. Dasar Penetapan DampakKualitas Air Terhadap KesehatanMasyarakat. Ditjen PPm & PLP,Jakarta.

Hammer, MJ. and Mac Kichan, K.A. 1981.Hidrology and Quality of Water Re-sources. John Wiley & Sons, Inc.,Canada.

Margono,Trimawan,Sujono,Suparlan,Maksum,Indarwati, Nina Marlina, ElisabethSukianti, Budi, V., Dadang, K.J.,Efansyah, N., Minarto, Yenny,S. 1991.Buku Pedoman Pengajaran MataAjaran Kimia Lingkungan untuk1nstitusi Pendidikan D-ll/ TenagaKesehatan Lingkungan dan Sanitasi.Depkes RI, Jakarta.

Pelzar, MJ. dan S.C.S.Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi /. VI Press,Jakarta.

Putra, Doni P.E. 1998. Pengaruh TingkatKepadatan Terhadap TingkatKonsentrasi Nitrat pada Air Tanah diDaerahWirobrajandan Sekitamya-DIY.Skripsi. Fakultas TeknikJurusan TeknikGeologi VGM. Tidak diterbitkan,Yogyakarta.

Sutrisno, T. 1996. Teknologi Penyediaan AirBersih. Rineka Cipta, Jakarta.

Tabbu, C.H., dan Bambang Hariono. 1991.Pencemaran Lingkungan oleh LimbahPetemakan dan Pengolahannya. BuletinFKH-UGM. BFKH-VGM. Vol. X No.2 Desember 1991. Halaman 71-83.

Yogyakarta.Todd, D.K. 1980. Groundwater Hidrology.

2nd Ed. John Wiley & Sons Inc., NewYork.

79