HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PRODUKTIVITAS...
-
Upload
truongthien -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PRODUKTIVITAS...
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
NEGERI SIPIL DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA
PAMEKASAN
SKRIPSI
Oleh :
Difa Alif Putri Wijaya
201210230311170
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Hubungan Interaksi Sosial dengan Produktivitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil
Nama Peneliti : Difa Alif Putri Wijaya
NIM : 201210230311170
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu Penelitian : 7 – 14 Desember 2015
Skripsi ini telah di uji oleh dewan penguji pada tanggal 30 Januari 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Latipun, M.Kes
Anggota Penguji : Dr. Nida Hasanati, M.Si
Adhyatman Prabowo, M.Psi
Zainul Anwar, M.Psi
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Latipun, M.Kes Dr. Nida Hasanati, M.Si
Malang, Februari 2016
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
ii
SURAT PERYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Difa Alif Putri Wijaya
Nim : 201210230311170
Fakultas / Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiah Malang
Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul :
Hubungan Interaksi Sosial dengan Produktivitas Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk
kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah atau skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak
bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Malang, 17 Januari 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi Yang menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi. M.Si Difa Alif Putri Wijaya
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Interaksi Sosial dngan Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Pamekasan”, skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusuna skripsi ini, penulis memmiliki keterbatasan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan karena banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan
dari beberapa pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar – besarnya atas segala dukungan
dan bantuan yang telah diberikan, terutama kepada :
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Yuni Nurhamida, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang dan sekaligus dosen wali yang telah memberikan arahan sejak
awal perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.
3. Dr. Latipun, M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu,
kesabaran, dan ketelatenan untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat
berharga serta selalu memberi semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
4. Dr. Nida Hasanati, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,
kesabaran, dan ketelatenan untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat
berharga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan ini.
6. Siti Maimunah, S.Psi, MM, MA selaku kepala Laboratorium Psikologi yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman selama bergabung di Laboratorium Psikologi
7. Kepada karyawan yang telah menjadi subjek penelitian khususnya, terima kasih atas
bantuan dan partisipasinya tanpa bantuannya penelitian ini tidak akan terlaksana dengan
baik.
8. Kepada keluarga besar Laboratorium Psikologi yang telah memberikan pengalaman,
ilmu, dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Kepada orang tuaku, Ayah Ahmadi Wijaya, SE, MM dan Mama Hidayatul Farida, SE.
Serta adikku Dido Januar Wijaya Putra dan seluruh keluarga tercinta, terima kasih atas
kasih sayang, dukungan, semangat dan do'a tulus yang diberikan.
10. Partner, Faisal Rahmatullah, terima kasih atas motivasi, hiburan, semangat dan
bantuannya yang diberikan dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai dengan baik.
11. Sahabat, Alfian Hardi Qurrahman, yang selalu memberikan dukungan dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman – teman dan sahabat tercinta “Uyuh” Putri, Ichi, Alin, Rani, Fika, Mbak Icha,
Salwa, Nani, dan Haifa yang selalu memberikan semangat dan dukungan sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi.
13. Kepada Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Budaya dan Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika yang telah membantu dalam pelaksanaan Try Out dan
pelaksanaan penelitian.
iv
14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 17 Januari 2016
Penulis
Difa Alif Putri Wijaya
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ....................................................................................................... i
Surat Pernyataan ............................................................................................................ ii
Kata Pengantar .............................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................................ v
Daftar Tabel ................................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 2
Produktivitas Kerja ............................................................................................ 5
Interaksi Sosial .................................................................................................. 6
Hubungan Interaksi Sosial Dengan Produktivitas Kerja ................................... 6
METODE PENELITIAN .............................................................................................. 7
Rancangan Penelitian ........................................................................................ 7
Subjek Penelitian ............................................................................................... 7
Variabel Dan Instrumen Penelitian ................................................................... 8
Prosedur Dan Analisa Data ............................................................................... 9
HASIL PENELITIAN ................................................................................................... 9
DISKUSI ....................................................................................................................... 11
SIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................................................... 13
REFERENSI .................................................................................................................. 13
LAMPIRAN .................................................................................................................. 15
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indeks validitas alat ukur ................................................................................ 8
Tabel 2. Karakteristik demografi subjek penelitian ...................................................... 10
Tabel 3. Deskripsi kategorisasi produktivitas kerja ...................................................... 10
Tabel 4. Deskripsi kategorisasi interaksi sosial ............................................................ 11
1
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA PAMEKASAN
Difa Alif Putri Wijaya
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu
instansi, pada dasarnya hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal tersebut menjadi bagian paling mempengaruhi karena didalamnya terdapat sumber
daya manusia yang menjadi penentu produktivitas instansi. Namun, meskipun instansi
memiliki sumber daya manusia yang baik tanpa didukung dengan adanya interaksi sosial
yang baik antar rekan kerja maka produktivitas instansi akan terganggu. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja
pada karyawan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala
produktivitas kerja dan interaksi sosial. Penelitian ini dilakukan kepada 200 karyawan,
dengan teknik sampling insidental. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja (r = 0,745 dan p = 0,000).
Kata Kunci : Interaksi sosial, produktivitas kerja, PNS
Work productivity is a very important thing in determining the progress of particular
agencies, basically it was influenced by internal and external factors. The internal factors
become the most affecting part because they have human resources determines the
productivity of agency. However, even though the agency has good human resources without
supported by good social interaction between the employees, the productivity of agency will
be disrupted. The study aims to determine whether there are relations between social
interaction with work productivity of employees. Methods of data collection in this study
using the work productivity and social interaction scale. This study was conducted on 172
employees with a incidental sampling technique. Analysis of the data used in this study is
Product Moment Correlation. The result showed that there are positive relations between
social interaction with work productivity (r = 0,745 and p = 0,000).
Keyword : Social interaction, work productivity, PNS
2
Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut setiap perusahaan, instansi, atau
organisasi untuk terus maju dan mengikuti arus perubahan yang terjadi di dalam
lingkungannya untuk tetap bertahan dan bersaing.Demi kemajuan dan perkembangan tersebut
dapat kita lihat bahwa semakin banyak sekali perusahaan yang didirikan dimana–mana baik
dalam skala kecil hingga skala besar. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya setiap
perusahaan yang didirikan pasti memiliki harapan dan tujuan yang besar agar dikemudian hari
perusahaannya berkembang pesat dan dapat mencapai segala tujuan sehingga pada akhirnya
akan mencapai produktivitas yang tinggi.
Dalam sebuah perusahaan manusia sebagai karyawannya menjadi faktor utama yang
diandalkan untuk mencapai tujuan perusahaan serta mengembangkannya.Mereka dituntut
untuk mampu menjalankan segala macam bentuk aktivitas yang berada di dalam
perusahaan.Sehingga faktor manusia sebagai karyawan menjadi penggerak perusahaan yang
memegang peranan sangat penting dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang dimiliki
perusahaan.Mereka yang mampu bertahan dan menang dalam persaingan adalah perusahaan,
instansi, atau organisasi yang mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik.
Faktor manajemen sumber daya manusia dalam suatu instansi memegang peranan yang
sangat penting karena mereka berperan sebagai faktor perencana, pelaksana, dan pengendali
yang berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Serta juga sebagai pengelola yang
mengatur karyawan agar keberadaannya dapat berfungsi secara produktif karena jika sumber
daya manusianya produktif maka akan lebih mudah mewujudkan tujuan instansi. Dengan
pengelolaan sumber daya manusia secara baik juga dapat mewujudkan keseimbangan antara
karyawan, kemampuan karyawan, tuntutan instansi, dan tujuan instansi itu sendiri.Selain itu
manajemen sumber daya manusia juga menjadi unsur penting dalam memberikan keunggulan
khusus kepada instansi agar dapat bersaing.Oleh karena itu mengapa sumber daya manusia
menjadi sangat penting keberadaannya dalam setiap instansi berbentuk apapun, sebab mau
tidak mau instansi tidak dapat terlepas dari sumber daya manusia yang merupakan sumber
pemberi tenaga, pikiran, dan usahanya kepada instansi.
Manajemen sumber daya manusia memiliki kekhususan tersendiri jika dibandingkan dengan
manajemen secara umum ataupun manajemen sumber daya yang lainnya. Sebab manajemen
sumber daya manusia dikelola oleh manusia sehingga keberhasilan dan kegagalannya akan
memiliki dampak yang sangat luas (Sedarmayanti, 2009). Pada zaman yang semakin
berkembang ini memang semakin banyak sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan
yang semakin luas dan keterampilan yang semakin beraneka ragam, dimana dengan
kemampuan tersebut akan menjadikan mereka sebagai sumber daya manusia yang produktif.
Sehingga ketika mereka mampu memberikan kontribusi yang besar kepada instansinya dalam
rangka mencapai tujuan dan strategi instansi maka semakin membutuhkan kondisi kerja yang
kondusif sebagai dukungan untuk turut meningkatkan produktivitas kerjanya (Siagian, 2008).
Tujuan utama sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi karyawan
terhadap instansinya dalam mencapai produktivitas.Dilihat dari perspektif psikologi,
produktivitas itu berkaitan dengan perilaku manusia yaitu tingkah laku produktifnya, terlebih
di bidang organisasi kerja (Anoraga, 2009). Tingkah laku produktif setiap sumber daya
manusia pastinya berbeda–beda, oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan
sebaik–baiknya agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan instansi.
Sedarmayanti (2009) mengatakan bahwa selain untuk tujuan organisasi, sumber daya manusia
juga sangat penting untuk tujuan lainnya seperti tujuan masyarakat misalnya. Tujuan
3
masyarakat ini diperlukan khususnya untuk instansi yang memiliki tugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat seperti Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
Kabupaten Pamekasan.Para karyawannya secara tidak langsung memiliki tanggung jawab
secara sosial dalam hal kebutuhan dan tantangan yang timbul di masyarakat.Sebab suatu
instansi yang berada ditengah–tengah masyarakat pastinya sangat diharapkan dapat membawa
manfaat dan keuntungan tersendiri bagi masyarakat.
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada salah satu Instansi Pemerintahan di Pamekasan –
Madura, yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pamekasan yang
diperoleh dari hasil wawancara kepada kepala dinasnya, diketahui bahwa masih banyak
karyawan yang cenderung pasif dan terlihat ingin bekerja sendiri, setiap karyawannya kurang
berkenan untuk saling tolong menolong ketika dihadapkan pada situasi sulit di dalam
pekerjaan, karyawan yang ceroboh dan kurang ramah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, bahkan juga masih ditemukan beberapa karyawan yang bersaing secara tidak
sehat sehingga justru menimbulkan konflik. Masalah – masalah tersebut menimbulkan
ketidakpuasan bagimasyarakat sehingga menyebabkan banyaknya komplen terhadap
pelayanan yang diberikan oleh karyawan Dishubkominfo dan berdampak pada menurunnya
produktivitas kerja.
Permasalahan terkait menurunnya produktivitas kerja tersebut juga diperkuat dengan hasil
laporan kinerja instansi pemerintah tahun 2014, sekitar 27% karyawannya mengalami
penurunan terhadap kinerjanya sehingga menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas
instansi diperkirakan hingga 13%. Kinerja memiliki hubungan yang sangat erat dengan
produktivitas kerja karena kinerja merupakan salah satu indikator dalam menentukan upaya
untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi (Sedarmayanti,
2009). Sehingga permasalahan terkait menurunnya tingkat kinerja karyawan yang terjadi pada
instansi tersebut jelas memberikan dampak yang kurang baik pada produktivitas kerja.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pamekasan yang sering disebut
DISHUBKOMINFO sendiri merupakan suatu instansi teknis dibidang perhubungan,
komunikasi dan informatika berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan No. 14
Tahun 2008 serta Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
dengan jumlah karyawan mencapai 340 orang. Dishubkominfo sendiri mempunyai fungsi
untuk merumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan dibidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika, memberikan perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum, memberikan
pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dibidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika dan yang terakhir mengelola urusan ketatausahaan Dinas. Sebagai unsur
penyelenggara Pemerintah Daerah dinas tersebut juga berkewajiban untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance) dengan menyelenggarakan manajemen
pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel, berdaya guna, berhasil guna, serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kegiatan Pembangunan sektor perhubungan komunikasi dan informatika di Kabupaten
Pamekasan merupakan bagian integral dari kegiatan dan distribusi, dengan demikian
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional baik sebagai
penunjang maupun perangsang pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor pembangunan
lainnya.Pembangunan pada sektor pehubungan meliputi upaya meningkatkan akses jaringan
lalu lintas, peningkatan pelayanan di bidang pengujian kendaraan bermotor serta pelayanan
umum dibidang perhubungan.Sedangkan pembangunan pada sektor Komunikasi dan
4
Informatika meliputi upaya peningkatan akses informasi dan komunikasi secara merata dan
mendorong peranan kelompok – kelompok informasi masyarakat dalam mempercepat
berkembangnya laju informasi.
Disamping pentingnya peranan instansi tersebut bagi masyarakat, Dishubkominfo masih
mengahadapi berbagai hambatan dan kendala baik dari segi sumber daya manusianya, sarana
dan prasarana maupun dari segi materi. Namun dengan kondisi sedemikian rupa,
Dishubkominfo tetap harus meningkatkan produktivitas kerja karwannya dari waktu ke waktu
karena produktivitas kerja karyawan yang meningkat dapat menjadikan instansi tersebut tetap
survive di tengah persoalan dan persaingan yang semakin ketat.
Usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan berbagai
upaya, salah satunya adalah dengan adanya interaksi sosial yang baik antara satu karyawan
dengan karyawan lainnya, sebab ketika hubungan antar karyawannya baik maka juga akan
menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Donald (2005)
mengemukakan hasil penelitiannya bahwa lingkungan kerja dapat menjadi penyebab stress
pada karyawan sehingga berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya, namun hal itu
tergantung pada bagaimana karyawan mengatasi stress kerjanya. Dengan demikian, satu
karyawan mungkin saja dapat mengalami stress sedangkan yang lain tidak walaupun mereka
berada pada lingkungan kerja yang sama.
Hasil penelitian Taiwo (2009) juga menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan yang
rendah disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif. 42,63% respondennya
berpendapat bahwa mereka bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang tidak baik, 29,51%
merasa bahwa kondisi lingkungan kerjanya cukup kondusif, 6,56% justru merasa sebaliknya
bahwa mereka bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan 21,31% sisanya
merasa bahwa lingkungan kerjanya sangat kondusif dan nyaman.
Semakin lama semakin terasa bahwa permasalahan terkait produktivitas kerja merupakan
masalah yang seringkali diperbincangkan.Banyak sekali penelitian terdahulu yang meneliti
tentang produktivitas kerja karyawan yang dikaitkan dengan berbagai aspek, beberapa
penelitian terkait dengan produktivitas kerja yaitu untuk meningkatkan produktivitas,
lingkungan juga memainkan peran tertentu.Apapun yang terjadi dalam lingkungan tersebut
memiliki efek pada produktivitas individu yang berada didalamnya.Carillo (2007)
menemukan bahwa kemampuan dan interaksi sosial yang terjadi antar para peneliti memiliki
efek yang cukup positif terhadap produktivitasnya.Kemudian penelitian lainnya menemukan
hasil berupa model kepemimpinan transformasional dalam suatu instansi juga menentukan
produktivitas perusahaan, terbukti dengan adanya peningkatan penjualan produksi di pasaran
(Zacher, 2012).Kemudian hasil penelitian Vemmylia (2009) yang menunjukkan bahwa
hubungan interpersonal baik antara individu dengan individu maupun antara individu dengan
kelompok memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Lingkungan kerja khususnya interaksi sosial menjadi kunci utama yang juga menentukan
produktivitas kerja karyawannya, karena dengan adanya interaksi sosial yang baik berarti
karyawan sadar bahwa tidak semua pekerjaannya dapat dilakukan sendiri. Menurut H. Bonner
(dalam Santoso, 1992) interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua individu atau
lebih dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki
perilaku individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial suatu instansi dikatakan baik
5
apabila karyawannya dapat membentuk pola interaksi sosial yang baik yaitu dengan
bekerjasama.
Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik dari faktor
internal dan eksternal, namun dalam penelitian ini fokus pada interaksi sosial karena interaksi
sosial merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja. Perbedaan antara
penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah subjek yang digunakan,
penelitian sebelumnya lebih banyak menggunakan karyawan yang bekerja di perusahaan
tertentu sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pegawai negeri sipil
yang bekerja di instansi pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “Hubungan
interaksi sosial dengan produktivitas kerja pegawai negeri sipil”.Sehingga peneliti memiliki
rumusan masalah apakah ada hubungan antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja
PNS.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi sosial
dengan produktivitas kerja PNS.Hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai umpan
balik bagi para karyawan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya yang sangat
penting dan juga dapat digunakan oleh instansi sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.Selain itu juga dapat digunakan sebagai
tambahan referensi ilmu pengetahuan dibidang psikologi industri dan organisasi serta
psikologi sosial.
Produktivitas Kerja
Dilihat dari dimensi psikologi produktivitas kerja adalah suatu tingkah laku individu, dimana
tingkah laku tersebut menentukan tujuan yang dapat menghasilkan barang ataupun jasa sesuai
dengan perbandingan antara bentuk atau hasil yang dapat dicapai (output) dari berbagai
macam proses dan komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan (input) dalam satu waktu (Anoraga, 2009; Hasibuan, 2000;
Gordon K. C. Chen (dalam Purnomo, 2004); Siagian, 2008).
Sementara itu, Liliweri (1997) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai bentuk adanya
peningkatan dan pengembangan yang terjadi pada individu dalam proses pekerjaannya di
suatu lembaga tertentu sehingga hasilnya menjadi lebih berkualitas dan memiliki nilai baru.
Untuk mencapai produktivitas kerja secara maksimal perusahaan harus dapat memastikan
dapat memilih individu yang tepat dan menempatkan mereka pada pekerjaan yang tepat serta
pada kondisi kerja yang kondusif dan nyaman (Umar, 2004).
Menurut Sedarmayanti (2009) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja itu sendiri, seperti : sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga
kerja dengan pimpinan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, kewiraswastaan,
pendidikan, disiplin, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan,
jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi,
manajemen dan kesempatan berprestasi. Sedangkan menurut Simamora (2004) pengukuran
produktivitas kerja setiap individu dapat diukur melalui faktor–faktor yang meliputi kuantitas
kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu.
6
Interaksi Sosial
Interaksi sosial menjadi hal mendasar yang sangat penting bagi perilaku sosial dalam
masyarakat. Selain itu interaksi sosial juga merupakan hal penting yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari – hari karena pada hakekatnya seorang individu adalah makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri sepanjang waktu tanpa adanya interaksi dengan orang lain
(Feldman, 1985).
Bimo Walgito (dalam Dayakisni, 2009) mendefinisikan bahwa interaksi sosial merupakan
suatu hubungan antara satu individu dengan individu lainnya yang dapat saling
mempengaruhi sehingga tercipta hubungan timbal balik. Kemudian S. S. Sargent (dalam
Santoso, 1992) menyebutkan bahwa,”Social interaction is to consider social behavior always
within a group framework, as related to group structure and fuction”. Interaksi sosial pada
intinya memandang tingkah laku sosial sebagai suatu hal yang selalu berada dalam kerangka
kelompok seperti halnya struktur dan fungsi dalam kelompok.
Dari beberapa definisi yang disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial
merupakan suatu proses membangun hubungan, yang terjadi antara satu individu dengan
individu lainnya yang dapat saling mempengaruhi perilaku masing–masing individu baik
personal maupun di dalam kelompok.
Merton Deuttah (dalam Santoso, 1992) juga menyebutkan bahwa terdapat dua bentuk
hubungan dalam interaksi sosial yaitu, kerjasama dan persaingan.Dimana dalam kerjasama
tersebut berkaitan erat dengan hubungan antar individu, anggota kelompok yang satu dapat
mencapai tujuannya apabila anggota kelompok yang lainnya juga dapat mencapai
tujuannya.Searah dengan persaingan, dimana individu dapat mencapai tujuannya apabila
individu yang lainnya terpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut.
Hubungan Interaksi Sosial dengan Produktivitas Kerja
Interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan sosial karena sebagai
manusia yang ditakdirkan sebagai makhluk sosial, setiap individu dituntut mau membangun
hubungan dengan orang lain terutama di lingkungan sekitarnya. Menurut Santoso (1992) ada
empat aspek penting dalam interaksi sosial yang menjadi patokan untuk mengukur apakah
individu tersebut memiliki interaksi sosial yang baik atau tidak.Yang pertama, adanya
hubungan yaitu interaksi terjadi karena adanya hubungan baik antara individu dengan
individu maupun antara individu dengan kelompok.Yang kedua, adanya individu yaitu dalam
interaksi sosial individu dituntut untuk tampil dan melakukan hubungan.Selanjutnya yang
ketiga, adanya tujuan yaitu interaksi sosial tercipta karena ada tujuan tertentu yang hendak
dicapai oleh individu.Dan yang terakhir adanya hubungan dengan struktur dan fungsi
kelompok.
Merton Deuttah (dalam Santoso, 1992) menyebutkan bahwa bentuk hubungan interaksi sosial
terbagi atas kerjasama dan persaingan.Teori tersebut menegaskan bahwa interaksi sosial erat
kaitannya dengan produktivitas kerja sebab dalam mewujudkan produktivitas kerja
dibutuhkan kerjasama yang baik antar karyawannya.
Interaksi sosial dan produktivitas kerja memang merupakan hal yang berbeda, namun
keduanya memiliki keterkaitan yang erat dalam setiap kegiatan di sebuah perusahaan.Interaksi
7
sosial sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan agar
dapat mencapai hasil yang maksimal dan mewujudkan tujuan perusahaan.Oleh karena itu,
dalam meningkatkan produktivitas kerja memerlukan strategi yang tepat yaitu dengan
memaksimalkan hubungan interaksi sosial karyawannya agar tercipta suatu hubungan yang
baik dan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.
Taiwo (2009) menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan yang rendah disebabkan
oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif. 42,63% respondennya berpendapat bahwa mereka
bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang tidak baik, 29,51% merasa bahwa kondisi
lingkungan kerjanya cukup kondusif, 6,56% justru merasa sebaliknya bahwa mereka bekerja
dalam kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan 21,31% sisanya merasa bahwa lingkungan
kerjanya sangat kondusif dan nyaman. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Sedarmayanti
(2009) yang menyebutkan bahwa hubungan antar tenaga kerja dan lingkungan kerja juga
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan sehingga
individu yang cenderung memiliki interaksi sosial yang baik diasumsikan memiliki
produktivitas kerja yang tinggi pula.
Penelitian sebelumnya terkait dengan produktivitas kerja pegawai negeri sipil juga
menyebutkan bahwa ketika konsumen merasa puas dengan pelayanan jasa yang mereka
berikan maka hal tersebut juga mempengaruhi kepuasan kerjanya yang kemudian juga dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut (Mursinah, 2012).Dalam penelitian
lainnya juga mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara interaksi sosial dan jaminan
sosial terhadap produktivitas pekerja (Pratomo, 2012).
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah ada korelasi
positif antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja karyawan. Semakin baik interaksi
sosial antar karyawan maka akan semakin tinggi produktivitas kerja atau sebaliknya semakin
buruk interaksi sosial maka akan semakin rendah produktivitas kerja.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non–
eksperimen.Desain non–eksperimen yang digunakan adalah teknik korelasional antar dua
variabel, yaitu suatu bentuk penelitian dengan tujuan untuk menunjukkan hubungan antara
satu variabel dengan variabel lainnya dan melihat seberapa besar hubungan tersebut. Data
yang diperoleh merupakan data yang alamiah, apa adanya tanpa dimanipulasi (Azwar, 2014).
Dalam penelitian ini variable yang ingin diketahui hubungannya adalah interaksi sosial
sebagai variabel X dan produktivitas kerja sebagai variabel Y.
Subjek Penelitian
Populasi adalah kumpulan sumber data yang memiliki karakteristik yang sama (Haryanto,
2008). Untuk melaksanakan sebuah penelitian tentunya terdapat subjek penelitian yang
dijadikan sebagai sumber data, subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil Dinas
Perhubungan dan Komunikasi Informatika Kabupaten Pamekasan. Peneliti akan mengambil
sample sebanyak 200 karyawan dari 340 karyawan yang terdiri dari 62 karyawan wanita dan
8
278 karyawan laki-laki. Jumlah pengambilan sampel tersebut ditentukan berdasarkan tabel
Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2011).Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sampling insidental, yaitu merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
insidental bertemu dengan peneliti saat dilakukan pengambilan data dapat digunakan sebagai
sampel jika orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sesuai sumber data (Sugiyono,
2007). Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang
representative.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Produktivitas kerja adalah respon subjek yang mencerminkan penilaian subjek terhadap usaha
atau upaya yang telah dilakukannya untuk mencapai prestasi hasil kerjanya.Produktivitas
kerja diukur dengan skala produktivitas yang diadaptasi dari skala produktivitas yang disusun
oleh Tri Hayeni (2013). Skala produktivitas ini terdiri dari tiga aspek, yaitu : kuantitas kerja
(5 item), kualitas kerja (5 item), dan ketepatan waktu (5 item). Jumlah total item keseluruhan
adalah 15 item dan salah satu contoh item yang digunakan yaitu, “Saya berusaha
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan.”
Dari hasil uji coba skala ini memiliki indeks validitas item 0,345 – 0,798 dan nilai reliabilitas
koefisien alpha sebesar 0,943 sehingga skala tersebut dapat dikatakan memiliki tingkat
reliabel yang baik karena > 0,8 (Azwar, 2014) dan dapat digunakan. Cara penskoringan dari
skala tersebut yaitu: untuk item yang favourable, jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak
setuju (2), sangat tidak setuju (1). Dan untuk item unfavourable, jawaban sangat setuju (1),
setuju (2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Skor skala berada pada rentangan 30 – 120,
semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi tingkat produktivitas kerja karyawannya.
Dan sebaliknya, semakin rendah skor menunjukkan semakin rendah tingkat produktivitas
kerja karyawannya.
Tabel 1.Indeks Validitas Alat Ukur
Alat Ukur Jumlah Item Diujikan Jumlah Item Valid Indeks Validitas
Produktivitas Kerja 30 30 0,345 – 0,798
Interaksi Sosial 20 20 0,356 – 0,861
Interaksi sosial merupakan respon subjek yang mencerminkan penilaian subjek terhadap
tingkah lakunya yang berkaitan dengan hubungan dirinya sendiri dengan individu lain yang
berada di sekitar lingkungan kerjanya. Interaksi sosial diukur dengan skala interaksi sosial
yang disusun berdasarkan pada teori yang disebutkan oleh Merton Deuttah (dalam Santoso,
1992). Teori tersebut terdiri dari dua aspek yaitu kerjasama (10 item) dan persaingan (10
item). Jumlah total item keseluruhan adalah 20 item dan salah satu contoh item yang
digunakan yaitu, “Saya sering membantu rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan
mengerjakan tugas.”
Dari hasil uji coba skala ini memiliki indeks validitas item 0,356 – 0,861 dan nilai reliabilitas
koefisien alpha sebesar 0,947 sehingga skala tersebut dapat dikatakan memiliki tingkat
reliabel yang baik karena > 0,8 (Azwar, 2014) dan dapat digunakan. Cara penskoringan dari
skala tersebut yaitu: untuk item yang favourable, jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak
9
setuju (2), sangat tidak setuju (1). Dan untuk item unfavourable, jawaban sangat setuju (1),
setuju (2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Skor skala berada pada rentangan 20 – 80,
semakin tinggi skor menunjukkan semakin baik interaksi sosial karyawannya. Dan
sebaliknya, semakin rendah skor menunjukkan semakin buruk interaksi sosial karyawannya.
Prosedur dan Analisa Data
Secara umum, penelitian yang akan dilakukan memiliki tiga prosedur utama sebagai berikut :
Persiapan, pada tahap persiapan ini peneliti melakukan pendalaman materi terkait adaptasi
alat ukur dan untuk menyusun alat ukur yang kemudian dilanjutkan dengan proses uji coba
alat ukur dengan tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur agar bisa
diputuskan apakah alat ukur tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Setelah dilakukan
pendalaman materi dan penyusunan alat ukur, peneliti melakukan pengambilan data dengan
menyebarkan skala.Kemudian data yang diperoleh setelah itu dianalisis menggunakan SPSS
for windows versi 21 untuk mengatahui validitas dan reliabilitas item–itemnya.Uji coba
dilakukan pada tanggal 16 – 20 November 2015 dengan subjek uji coba sebanyak 31
subjek.Subjek tersebut merupakan pegawai negeri sipil Dinas Pemuda Olahraga dan
Kebudayaan Kabupaten Pamekasan – Madura.
Pelaksanaan, peneliti mulai melakukan penelitian setelah memperoleh izin dari Kepala Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pamekasan – Madura untuk
melakukan penelitian kepada sejumlah pegawainya yang akan dipilih secara acak. Penelitian
tersebut dilakukan pada tanggal 7 – 14 Desember 2015. Pada penelitian ini peneliti
menyebarkan skala sebanyak 225, namun data yang terkumpul hanya sebanyak 200 sehingga
hanya 200 subjek tersebutlah yang menjadi subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan di
beberapa tempat seperti kantor administrasi, kantor siaran, terminal dan beberapa pasar.
Karena semua karyawan dinas tersebut memang tersebar di banyak tempat.
Analisa Data, setelah rangkaian penelitian berakhir dan peneliti telah memperoleh sampel
sesuai dengan yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti memasuki tahap analisa data yaitu
dengan menganalisis hasil dari keseluruhan penelitian. Data–data yang diperoleh dari hasil
penelitian diinput dan diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 21,
yaitu menggunakan analisis korelasi. Kemudian setelah itu peneliti membahas keseluruhan
hasil analisa tersebut dengan data penunjang hasil wawancara yang dilakukan sebelum
penelitian.Dan terakhir peneliti mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini
sebanyak 200 karyawan, yaitu diketahui bahwa subjek penelitian dengan jenis kelamin laki–
laki sejumlah 162 karyawan atau sebanyak 81% sedangkan subjek penelitian dengan jenis
kelamin perempuan jumlahnya lebih sedikit, yaitu sejumlah 38 karyawan atau sebanyak
19%.Ditinjau dari usianya, subjek yang berusia 21– 30 tahun sebanyak 22 karyawan (11 %),
31 – 40 tahun sebanyak 47 karyawan (23,5 %), 41 – 50 tahun sebanyak 78 karyawan (39 %),
dan usia 51 – 60 tahun sebanyak 53 karyawan (26,5 %). Sedangkan jika ditinjau dari lama
bekerjanya, subjek yang bekerja > 5 tahun sebanyak 60 karyawan (30 %), 6 – 20 tahun
10
sebanyak 86 karyawan (43 %), 21 – 35 tahun sebanyak 35 karyawan (17,5 %), dan yang
bekerja < 35 tahun sebanyak 19 karyawan (9,5 %). Kemudian yang terakhir ditinjau dari
pendidikan terakhir, subjek yang memiliki pendidikan terakhir di tingkat SLTA sebanyak 89
karyawan (44,5 %), tingkat D3 sebanyak 58 karyawan (29 %), tingkat S1 sebanyak 41
karyawan (20,5 %), dan pendidikan terakhir di tingkat S2 sebanyak 12 karyawan (6 %).
Secara lebih lengkap dapat diketahui dari tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian
Kategori Jumlah Prosentase
Jenis Kelamin
Laki - Laki 162 81 %
Perempuan 38 19 %
Usia
21 – 30 Tahun 22 11 %
31 – 40 Tahun 47 23,5 %
41 – 50 Tahun 78 39 %
51 – 60 Tahun 53 26,5 %
Lama Bekerja
> 5 Tahun 60 30 %
6 – 20 Tahun 86 43 %
21 – 35 Tahun 35 17,5 %
< 35 Tahun 19 9,5 %
Pendidikan Terakhir
SLTA 89 44,5 %
D3 58 29 %
S1 41 20,5 %
S2 12 6 %
Kemudian berdasarkan skala yang telah disebar maka diperoleh data seperti pada tabel
3.Dapat kita ketahui bahwa jumlah subjek yang memiliki produktivitas kerja dalam kategori
tinggi lebih sedikit daripada subjek yang memiliki produktivitas kerja dalam kategori rendah.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian, yaitu dari 200
karyawan yang dijadikan sampel hanya 91 (45 %) karyawan yang termasuk dalam kategori
memiliki produktivitas kerja tinggi. Kemudian jumlah subjek yang memiliki produktivitas
kerja dalam kategori rendah sebanyak 109 karyawan atau sebanyak 55 % dari total subjek.
Tabel 3. Deskripsi Kategorisasi Produktivitas Kerja
Kategori Interval Frekuensi Prosentase
Tinggi T – skor ≥ 96 91 45 %
Rendah T – skor < 96 109 55 %
Total 200 100 %
Selanjutnya yaitu hasil identifikasi skor dari skala interaksi sosial.Berdasarkan hasil yang
diperoleh dapat kita ketahui bahwa jumlah subjek yang memiliki interaksi sosial dalam
kategori skor tinggi lebih sedikit daripada subjek yang memiliki interaksi sosial dalam
kategori skor rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian,
yaitu dari 200 karyawan yang dijadikan sampel hanya 99 (49 %) karyawan yang termasuk
dalam kategori skor interaksi sosial yang tinggi. Kemudian jumlah subjek yang memiliki
11
interaksi sosial dalam kategori skor rendah sebanyak 101 karyawan atau sebanyak 51 % dari
total subjek.
Tabel 4. Deskripsi Kategorisasi Interaksi Sosial
Kategori Interval Frekuensi Prosentase
Tinggi T – skor ≥ 62 99 49 %
Rendah T – skor < 62 101 51 %
Total 200 100 %
Kemudian berdasarkan hasil analisis uji korelasi product moment, dapat diketahui bahwa
terdapat hubungan yang positif antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja (r = 0,745
dan p = 0,000). Sehingga dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima.Sedangkan
koefisien determinasi (R2) interaksi sosial yaitu 0,555 yang artinya kontribusi efektif dari
interaksi sosial yang diberikan terhadap produktivitas kerja sebesar 55,5 %.
DISKUSI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja. Sehingga dengan demikian
hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi
sosial dengan produktivitas kerja mengacu pada skor koefisien korelasi sebesar 0,745 dan
p/sig. = 0,000. Artinya semakin baik interaksi sosial seseorang maka akan semakin tinggi
tingkat produktivitas kerja yang dihasilkan, atau sebaliknya semakin buruk interaksi sosial
seseorang maka akan semakin rendah pula tingkat produktivitas kerja yang dihasilkan.
Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor yang turut mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.Sedangkan interaksi sosial merupakan salah satu faktor
yang masuk kedalam faktor eksternal. Selain interaksi sosial juga ada faktor lain yang juga
mempengaruhi produktivitas kerja seseorang seperti sikap kerja, tingkat keterampilan,
pendidikan, sikap dan etika kerja, disiplin, motivasi, dan kondisi lingkungan kerja yang
kondusif dan dapat menciptakan kenyamanan seseorang dalam bekerja. Sehingga dengan
faktor–faktor tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas kerja seseorang selain interaksi sosial.
Hasil penelitian ini mendukung hasil temuan Cowgill (2015), yang menyebutkan bahwa
adanya kerjasama dan persaingan akan membantu karyawan dalam meningkatkan
produktivitas kerjanya. Dimana kerjasama dan persaingan ini merupakan dua aspek penting
dalam interaksi sosial yang menjadi patokan untuk mengukur apakah individu tersebut
memiliki interaksi sosial yang baik atau tidak (Santoso, 1992).Kerjasama ini berkaitan erat
dengan hubungan antar individu, anggota kelompok yang satu dapat mencapai tujuannya
apabila anggota kelompok yang lainnya juga dapat mencapai tujuannya. Dan searah dengan
persaingan, dimana individu dapat mencapai tujuannya apabila individu yang lainnya
terpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut
Ketika karyawan memiliki interaksi sosial yang baik maka mereka akan mudah berkerjasama
dan bersaing secara sehat dengan rekan kerja yang lainnya untuk mencapai tujuan secara
bersama–sama yaitu tujuan organisasi tentunya. Selain itu kesadaran diri setiap individu
12
terhadap pentingnya berinteraksi dengan orang – orang yang ada disekitarnya juga turut
mempengaruhi interaksi sosial yang terjadi dalam lingkungan kerja.Taiwo (2009)
mengemukakan bahwa lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dapat merangsang
kreativitas karyawan dan juga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.Seperti yang
kita ketahui bahwa lingkungan kerja tercipta karena kebiasaan – kebiasaan yang seringkali
dilakukan karyawan dalam lingkup tempat kerjanya.Dalam hal ini interaksi sosial menjadi
kunci utama dalam menciptakan suatu lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif.Akiyanto
(2012) lingkungan kerja secara signifikan berkolerasi dengan produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil penelitian ini diketahui terdapat banyak karyawan yang memiliki interaksi sosial
yang buruk sehingga hal tersebut juga ikut mempengaruhi rendahnya tingkat produktivitas
kerja karyawan.Terdapat banyak faktor mengapa seorang karyawan memiliki interaksi sosial
yang buruk, salah satunya yaitu dari faktor internal.Banyak individu yang tidak dapat
menempatkan diri secara baik sehingga individu tersebut sulit untuk bertingkah laku. Hal ini
sering disebut sebagai identifikasi yang mana merupakan proses individu dalam
menyamankan diri dengan individu lain. Identifikasi ini adalah cara paling mendasar yang
dilakukan setiap individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya dalam kehidupan sehari–
hari.
Karyawan yang memiliki interaksi sosial yang baik cenderung memiliki produktivitas kerja
yang tinggi pula.Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil penelitian yang dilakukan.Baik
atau buruknya interaksi sosial tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa aspek interaksi sosial.
Dimana dalam membangun suatu hubungan diperlukan adanya proses pembentukan, cara
melakukan dan kemudian berakhir pada hasil yang didapatkan (Hare, 1985). Mulanya berawal
dari kesadaran individu akan pentingnya suatu hubungan yang baik antar dirinya sendiri
dengan orang lain apalagi rekan sekerjanya. Ketika individu telah memiliki kesadaran akan
pentingnya interaksi social,sedikit demi sedikit ia akan mulai belajar berinteraksi dengan
rekan sekerjanya yang kemudian interaksi tersebut akan memberikan pengaruh kepada rekan
sekerja lainnya. Setelah rekan sekerja lainnya juga ikut berpartisipasi untuk melakukan
interaksi maka akan diperoleh hasil, dimana akan tercipta suatu hubungan yang baik antar
rekan kerja.
Ketika dalam kelompok kerja memiliki hubungan yang baik antar rekan kerja maka mereka
akan bekerjasama dengan banyak cara seperti saling tolong menolong antar rekan kerja,
memberikan kritik dan saran yang membangun, dan akan berusaha semaksimal mungkin
untuk saling membantu memberikan pelayanan yang ramah dan baik kepada masyarakat.
Glew (2012) ketika di suatu perusahaan terbentuk suatu timyang baik dan mampu
bekerjasama maka disitu pula akan ditemukan sebuah persaingan antar karyawan dalam tim
tersebut. Namun dengan hal itu pula justru berdampak pada kepuasan, komitmen,
kepercayaan, dan produktivitas kerja para karyawannya.
Dalam penelitian ini besarnya pengaruh yang diberikan oleh interaksi sosial terhadap
produktivitas kerja karyawan dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi (R2) yaitu
sebesar 0,555 yang artinya bahwa interaksi sosial ikut memberikan sumbangan pengaruh yang
cukup besar yaitu sebesar 55,5 %.
13
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, ada hubungan
yang signifikan antara interaksi sosial dengan produktivitas kerja.Hal ini ditunjukkan dengan
skor koefisien korelasi (r) sebesar 0,745 dan dengan nilai signifikan sebesar 0,000.Adapun
sumbangan efektif (R2) dari interaksi sosial terhadap produktivitas kerja sebesar 55,5 %.
Artinya semakin baik interaksi sosial karyawan maka akan semakin tinggi tingkat
produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan tersebut, atau sebaliknya. Karyawan akan
memiliki produktivitas kerja yang rendah ketika interaksi sosialnya buruk.
Implikasi dari penelitian ini yaitu, bagi instansi terkait, dengan adanya hasil penelitian ini
instansi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Salah satunya dengan
cara lebih memperhatikan interaksi sosial karyawannya. Upaya tersebut dapat dilakukan
dengan memberikan program tambahan yang berupa pelatihan keterampilan sosial agar dapat
mengajarkan kepada seluruh karyawannya yang tidak terampil menjadi terampil dalam
berinteraksi sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam membina hubungan dengan
orang lain khususnya rekan kerja.
Bagi penelitian selanjutnya, peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terkait
produktivitas kerja disarankan untuk menghubungkan dengan variabel lainnya selain interaksi
sosial seperti disiplin, tingkat keterampilan, dan kepuasan kerja. Tentunya variabel–variabel
tersebut juga termasuk variabel yang turut mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.Selain
itu juga disarankan untuk lebih memperluas subjek penelitian agar nantinya hasil penelitian
tersebut menjadi lebih valid dan tidak hanya terfokus pada satu instansi saja.
REFERENSI
Akintayo, D. (2012). Working environment, workers’ morale and perceived productivity in
industrial organizations in Nigeria. Education Research Journal, 2(3), 87 – 93.
Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Carillo, M. R., Papagni, E., & Capitanio, F. (2007).Effects of social interactions on scientists’
productivity.(Online).Diakses tanggal 10 Oktober 2015diperoleh dari
http://mpra.ub.uni-muenchen.de/7880/.
Cowgill, B. (2015, 10 Maret). Competition and productivity in employee promotion contest.
Diakses tanggal 20 November 2015 diperoleh dari
http://www.columbia.edu/~bc2656/papers/PromotionContest/pdf.
Dayakisni, T.,& Hudaniah.(2009). Psikologi sosial. Malang: UMM Press.
Donald, I., Taylor, P., & Sheena, J. (2005). Work environment, stress, and productivity: an
examination using ASSET. International Journal of Stress Management, 12, 409 –
423.
Feldman, R. S. (1985). Social psychology. Singapore: McGraw-Hill Book.
14
Glew, D. J. (2012).Effects of interdependence and social interaction-based person-team fit.
International Journal of Administrative Sciences, 2, 26 – 46.
Hare, A. P. (1985).Social interaction as drama. California: Sage Publications.
Haryanto, S. (2008). Dasar-dasar penulisan proposal penelitian.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hasibuan, M. (2000).Manajemen sumber daya manusia.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hayeni, T. (2013). Hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan.
Skripsi, program sarjana Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Liliweri, A. (1997). Komunikasi antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Mursinah. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai negeri sipil
kantor pusat administrasi universitas syiah kuala. Jurnal Ilmu Manajemen, 1, 34 –
48.
Pratomo, B. (2012). Pengaruh interaksi sosial, jaminan sosial tenaga kerja terhadap
produktivitas pekerja di bagian spinning ii pt. Danliris sukoharjo.Skripsi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universita Sebelas Maret Surakarta.
Purnomo, H. (2004). Pengantar teknik industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso, S. (1992).Dinamika kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Sedarmayanti. (2009). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Siagian, S. P. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, H. (2004). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Taiwo, A. S. (2009). The influence of work environment on workers productivity: A case of
selected oil and gas industry in Lagos, Nigeria. African Journal of Business
Management, 4(3), 299 – 307.
Umar, H. (2009). Riset sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Vemmylia.(2009). Pengaruh hubungan interpersonal dan lingkunga kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan pada pt. Pln cabang binjai. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara.
Zacher, H., & Jimmeson, N. L. (2012).Leader-follower interactions: relations with ocb and
sale productivity. (Online) Diakses tanggal 10 Oktober 2015 diperoleh dari
www.emeraldinsight.com/0268-3946.html.
Nama : Lama Bekerja :
Usia : Pendidikan Terakhir:
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Pengantar
Saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, akan
mengadakan penelitian untuk memenuhi salah satu persyaratan wajib dalam
menyelesaikan program sarjana. Oleh karena itu saya mengharapkan bantuan dari
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi skala penelitian ini.
2. Petunjuk
1. Jawablah penyataan-pernyataan berikut ini yang sesuai dengan diri anda dengan
cara memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban.
Alternatif jawaban yang disediakan adalah :
SS : jika anda sangat setuju dengan pernyataan yang kami sajikan.
S : jika anda setuju dengan pernyataan yang kami sajikan.
TS : jika anda tidak setuju dengan pernyataan yang kami sajikan.
STS : jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan yang kami sajikan.
2. Apabila ingin mengganti jawaban, maka beri tanda sama dengan (=) pada jawaban
pertama kemudian pilih jawaban baru.
3. Jawablah semua penyataan tanpa ada yang terlewati.
4. Setelah selesai menjawab semua pernyataan harap dikumpulkan.
Demikian skala penelitian ini saya sampaikan, atas bantuan dan kesediaannya, saya ucapkan
terima kasih.
Skala 1
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya berusaha melaksanakan pekerjaan sesuai dengan visi
misi instansi
2 Pekerjaan yang saya lakukan selama ini sesuai dengan
standart kualitas yang telah ditentukan instansi
3 Saya menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang
telah ditentukan
4 Saya tidak mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
visi misi instansi
5 Kualitas layanan yang saya berikan tidak memuaskan
masyarakat
6 Biasanya saya menyelesaikan pekerjaan melebihi batas
waktu yang ditentukan
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
7 Saya mampu memberikan pelayanan yang lebih baik
dibandingkan dengan rekan kerja
8 Dalam bekerja saya lebih mengutamakan kualitas kerja
sesuai dengan standart instansi
9 Pekerjaan yang telah saya selesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan oleh instansi
10 Layanan yang saya berikan tidak sesuai dengan harapan
instansi
11 Dalam bekerja saya tidak memperhatikan standart kualitas
instansi
12 Saya kadang menunda-nunda pekerjaan yang diberikan
13 Layanan yang saya berikan sesuai dengan yang harapan
instansi
14 Dalam bekerja saya berusaha menghindari terjadinya
kesalahan sehingga tidak banyak complain masyarakat
15 Saya benar-benar menggunakan waktu secara efisien untuk
menyelesaikan pekerjaan
16 Layanan yang saya berikan kurang dari standar rata-rata
dalam sehari
17 Saya tidak memikirkan mengenai hasil kerja saya
18 Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu membuat saya merasa
terbebani
19 Pekerjaan yang saya selesaikan selama ini semakin
bertambah
20 Saya bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
21 Hasil kualitas saya dinilai lebih baik dibanding rekan kerja
22 Saya mengabaikan target kerja yang diberikan instansi
23 Saya merasa hasil kerja saya sudah cukup sehingga tidak
perlu ditingkatkan lagi
24 Saya biasa istirahat sebelum waktunya
25 Saya bisa melampaui standar kuantitas perkerjaan yang
ditetapkan instansi
26 Saya meneliti ulang hasil kerja saya
27 Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu membuat saya nyaman
28 Menurut saya standar pelayanan perusahaan terlalu tinggi
29 Hasil kerja yang saya capai antara dulu dan sekarang tidak
ada perubahan
30 Waktu kerja banyak saya gunakan untuk berbincang-bincang
dengan rekan kerja
Skala 2
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Bersikap terbuka dan mau menerima saran dari rekan kerja
2 Ketika ada rekan kerja yang naik jabatan, saya merasa
semakin malas untuk menjadi lebih baik
3 Saya sering membantu rekan kerja yang sedang mengalami
kesulitan mengerjakan tugas
4 Jarang berdiskusi dengan rekan kerja
5 Selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih awal
dibanding rekan kerja
6 Saya tidak suka memberikan saran/masukan kepada rekan
kerja terkait pekerjaannya
7 Memberikan dukungan kepada rekan kerja dalam
mengerjakan tugas
8 Saya berusaha memperoleh pengakuan yang lebih baik dari
pimpinan dibandingkan rekan kerja
9 Enggan terbuka dan menerima saran dari rekan kerja
10 Saya senang memberikan saran/masukan kepada rekan kerja
terkait pekerjaannya
11 Saya tidak perduli jika ada rekan kerja yang menyelesaikan
pekerjaannya lebih awal daripada saya
12 Saya sering berdiskusi dengan rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan
13 Cenderung mengikuti pendapat rekan kerja daripada
pendapat saya sendiri
14 Berusaha keras agar hasil pekerjaan saya lebih baik dari
rekan kerja lainnya
15 Saya merasa harus lebih baik ketika ada rekan kerja yang
naik jabatan
16 Enggan membantu rekan kerja yang sedang mengalami
kesulitan mengerjakan tugas
17 Saya tidak perduli jika hasil pekerjaan rekan kerja lebih baik
daripada saya
18 Saya tidak perlu pengakuan yang lebih baik dari pimpinan
dibandingkan rekan kerja
19 Ketika berdiskusi, saya berusaha memberikan pendapat yang
lebih baik daripada rekan kerja
20 Tidak pernah memberikan dukungan kepada rekan kerja
dalam mengerjakan tugas
Blueprint Instrumen Interaksi Sosial
No. Indikator
Nomor Butir
Jumlah
Favourabel Unfavourabel
1. Kerjasama 3, 7, 12, 1, 10 16, 20, 4, 9, 6 10
2. Persaingan 15, 19, 5, 8, 14 2, 13, 11, 18, 17 10
Jumlah 20
Blueprint Instrumen Produktivitas Kerja
No. Indikator
Nomor Butir
Jumlah
Favourabel Unfavourabel
1. Kuantitas 1, 7, 13, 19, 25 4, 10, 16, 22, 28 10
2. Kualitas 2, 8, 14, 20, 26 5, 11, 17, 23, 29 10
3. Kepuasan Kerja 3, 9, 15, 21, 27 6, 12, 18, 24, 30 10
Jumlah 30
Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Produktivitas Kerja
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item1 3,68 ,475 31
Item2 3,52 ,508 31
Item3 3,58 ,564 31
Item4 3,45 ,723 31
Item5 3,55 ,568 31
Item6 3,19 ,792 31
Item7 3,03 ,836 31
Item8 3,32 ,748 31
Item9 3,58 ,502 31
Item10 3,45 ,506 31
Item11 3,55 ,506 31
Item12 3,68 ,475 31
Item13 3,39 ,558 31
Item14 3,58 ,564 31
Item15 3,52 ,508 31
Item16 3,45 ,624 31
Item17 3,52 ,626 31
Item18 3,39 ,615 31
Item19 2,97 ,875 31
Item20 3,48 ,626 31
Item21 3,00 ,894 31
Item22 3,42 ,564 31
Item23 3,26 ,773 31
Item24 3,65 ,486 31
Item25 2,90 ,831 31
Item26 3,29 ,643 31
Item27 3,55 ,506 31
Item28 3,35 ,798 31
Item29 3,35 ,798 31
Item30 3,65 ,486 31
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 98,61 137,245 ,402 ,943
Item2 98,77 137,581 ,345 ,943
Item3 98,71 134,280 ,562 ,941
Item4 98,84 130,473 ,663 ,940
Item5 98,74 134,731 ,523 ,942
Item6 99,10 129,424 ,660 ,940
Item7 99,26 127,531 ,726 ,939
Item8 98,97 132,432 ,520 ,942
Item9 98,71 133,146 ,738 ,940
Item10 98,84 133,340 ,715 ,940
Item11 98,74 137,265 ,373 ,943
Item12 98,61 137,312 ,396 ,943
Item13 98,90 132,490 ,711 ,940
Item14 98,71 133,346 ,636 ,941
Item15 98,77 134,247 ,632 ,941
Item16 98,84 134,540 ,485 ,942
Item17 98,77 132,714 ,613 ,941
Item18 98,90 131,890 ,685 ,940
Item19 99,32 128,292 ,650 ,941
Item20 98,81 132,628 ,620 ,941
Item21 99,29 128,480 ,625 ,941
Item22 98,87 131,316 ,798 ,939
Item23 99,03 130,566 ,610 ,941
Item24 98,65 135,370 ,560 ,942
Item25 99,39 128,112 ,699 ,940
Item26 99,00 135,667 ,392 ,943
Item27 98,74 133,931 ,663 ,941
Item28 98,94 130,662 ,584 ,941
Item29 98,94 132,529 ,478 ,943
Item30 98,65 135,503 ,548 ,942
Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Interaksi Sosial
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item1 3,52 ,570 31
Item2 3,55 ,506 31
Item3 3,32 ,475 31
Item4 3,45 ,506 31
Item5 3,16 ,820 31
Item6 3,39 ,558 31
Item7 3,42 ,672 31
Item8 2,71 1,071 31
Item9 3,35 ,551 31
Item10 3,48 ,570 31
Item11 3,00 ,894 31
Item12 3,42 ,502 31
Item13 3,16 ,779 31
Item14 3,19 ,749 31
Item15 3,32 ,702 31
Item16 3,35 ,661 31
Item17 3,16 ,779 31
Item18 2,97 ,875 31
Item19 3,10 ,746 31
item20 3,65 ,486 31
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 62,16 90,340 ,476 ,947
Item2 62,13 92,116 ,356 ,949
Item3 62,35 88,903 ,747 ,944
Item4 62,23 91,581 ,412 ,948
Item5 62,52 84,258 ,723 ,944
Item6 62,29 87,013 ,816 ,943
Item7 62,26 86,598 ,702 ,944
Item8 62,97 78,699 ,841 ,942
Item9 62,32 88,692 ,659 ,945
Item10 62,19 87,828 ,718 ,944
Item11 62,68 85,092 ,602 ,947
Item12 62,26 89,865 ,600 ,946
Item13 62,52 85,325 ,688 ,944
Item14 62,48 83,658 ,847 ,942
Item15 62,35 86,570 ,671 ,945
Item16 62,32 86,492 ,724 ,944
Item17 62,52 84,991 ,712 ,944
Item18 62,71 81,813 ,837 ,942
Item19 62,58 83,518 ,861 ,941
item20 62,03 91,099 ,484 ,947
Hasil Analisis Uji Kenormalan Data Penelitian
Frequencies
Statistics
Produktivias_
Kerja
Interaksi_Sos
ial
N Valid 200 200
Missing 0 0
Mean 95,59 61,00
Std. Error of Mean ,741 ,587
Median 94,00 61,00
Mode 89 63a
Std. Deviation 10,473 8,298
Variance 109,690 68,864
Skewness ,188 ,055
Std. Error of
Skewness
,172 ,172
Kurtosis -1,101 -1,141
Std. Error of Kurtosis ,342 ,342
Range 38 29
Minimum 77 47
Maximum 115 76
Sum 19118 12200
Percentiles
25 87,00 54,00
50 94,00 61,00
75 104,00 68,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
Produktivias_Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
77 2 1,0 1,0 1,0
78 2 1,0 1,0 2,0
79 5 2,5 2,5 4,5
80 4 2,0 2,0 6,5
81 4 2,0 2,0 8,5
82 4 2,0 2,0 10,5
83 4 2,0 2,0 12,5
84 5 2,5 2,5 15,0
85 7 3,5 3,5 18,5
86 5 2,5 2,5 21,0
87 11 5,5 5,5 26,5
88 11 5,5 5,5 32,0
89 13 6,5 6,5 38,5
90 4 2,0 2,0 40,5
91 3 1,5 1,5 42,0
92 2 1,0 1,0 43,0
93 9 4,5 4,5 47,5
94 6 3,0 3,0 50,5
95 8 4,0 4,0 54,5
96 1 ,5 ,5 55,0
97 5 2,5 2,5 57,5
98 7 3,5 3,5 61,0
99 3 1,5 1,5 62,5
100 4 2,0 2,0 64,5
101 4 2,0 2,0 66,5
102 4 2,0 2,0 68,5
103 8 4,0 4,0 72,5
104 7 3,5 3,5 76,0
105 8 4,0 4,0 80,0
106 1 ,5 ,5 80,5
107 4 2,0 2,0 82,5
108 3 1,5 1,5 84,0
109 4 2,0 2,0 86,0
110 8 4,0 4,0 90,0
111 1 ,5 ,5 90,5
112 9 4,5 4,5 95,0
113 2 1,0 1,0 96,0
114 3 1,5 1,5 97,5
115 5 2,5 2,5 100,0
Total 200 100,0 100,0
Interaksi_Sosial
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
47 6 3,0 3,0 3,0
48 6 3,0 3,0 6,0
49 6 3,0 3,0 9,0
50 8 4,0 4,0 13,0
51 8 4,0 4,0 17,0
52 6 3,0 3,0 20,0
53 5 2,5 2,5 22,5
54 8 4,0 4,0 26,5
55 8 4,0 4,0 30,5
56 8 4,0 4,0 34,5
57 8 4,0 4,0 38,5
58 7 3,5 3,5 42,0
59 5 2,5 2,5 44,5
60 6 3,0 3,0 47,5
61 6 3,0 3,0 50,5
62 9 4,5 4,5 55,0
63 11 5,5 5,5 60,5
64 10 5,0 5,0 65,5
65 8 4,0 4,0 69,5
66 6 3,0 3,0 72,5
67 2 1,0 1,0 73,5
68 6 3,0 3,0 76,5
69 6 3,0 3,0 79,5
70 4 2,0 2,0 81,5
71 3 1,5 1,5 83,0
72 11 5,5 5,5 88,5
73 9 4,5 4,5 93,0
74 8 4,0 4,0 97,0
75 5 2,5 2,5 99,5
76 1 ,5 ,5 100,0
Total 200 100,0 100,0
Histogram
Descriptives
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Produktivias_Kerja 200 38 77 115 95,59 ,188 ,172 -1,101 ,342
Interaksi_Sosial 200 29 47 76 61,00 ,055 ,172 -1,141 ,342
Valid N (listwise) 200
Nilai Z Score
Produktivitas Kerja Interaksi Sosial Z Score
Produktivitas Kerja Interaksi Sosial
93 56 -0,2473 -0,60252
79 55 -1,58403 -0,72303
110 71 1,37588 1,20504
80 63 -1,48854 0,24101
89 60 -0,62922 -0,1205
93 54 -0,2473 -0,84353
89 55 -0,62922 -0,72303
81 56 -1,39306 -0,60252
108 63 1,18492 0,24101
82 48 -1,29758 -1,56656
91 62 -0,43826 0,1205
115 70 1,85328 1,08454
83 51 -1,2021 -1,20504
91 52 -0,43826 -1,08454
104 64 0,80299 0,36151
84 47 -1,10662 -1,68706
84 47 -1,10662 -1,68706
107 64 1,08944 0,36151
95 63 -0,05633 0,24101
85 54 -1,01114 -0,84353
103 47 0,70751 -1,68706
94 56 -0,15181 -0,60252
95 48 -0,05633 -1,56656
88 49 -0,7247 -1,44605
86 50 -0,91566 -1,32555
87 50 -0,82018 -1,32555
89 51 -0,62922 -1,20504
105 68 0,89847 0,84353
113 68 1,66232 0,84353
88 50 -0,7247 -1,32555
110 72 1,37588 1,32555
115 72 1,85328 1,32555
104 70 0,80299 1,08454
97 60 0,13463 -0,1205
110 74 1,37588 1,56656
108 72 1,18492 1,32555
109 72 1,2804 1,32555
109 73 1,2804 1,44605
87 57 -0,82018 -0,48202
98 48 0,23011 -1,56656
99 62 0,32559 0,1205
89 51 -0,62922 -1,20504
109 73 1,2804 1,44605
100 63 0,42107 0,24101
114 68 1,7578 0,84353
101 64 0,51655 0,36151
79 55 -1,58403 -0,72303
102 65 0,61203 0,48202
107 58 1,08944 -0,36151
93 54 -0,2473 -0,84353
79 51 -1,58403 -1,20504
112 73 1,56684 1,44605
103 75 0,70751 1,68706
80 49 -1,48854 -1,44605
104 66 0,80299 0,60252
81 49 -1,39306 -1,44605
105 73 0,89847 1,44605
103 63 0,70751 0,24101
105 67 0,89847 0,72303
110 72 1,37588 1,32555
82 52 -1,29758 -1,08454
93 48 -0,2473 -1,56656
94 69 -0,15181 0,96404
87 47 -0,82018 -1,68706
103 72 0,70751 1,32555
83 52 -1,2021 -1,08454
101 66 0,51655 0,60252
84 50 -1,10662 -1,32555
95 70 -0,05633 1,08454
85 51 -1,01114 -1,20504
86 57 -0,91566 -0,48202
88 50 -0,7247 -1,32555
87 54 -0,82018 -0,84353
88 55 -0,7247 -0,72303
85 52 -1,01114 -1,08454
95 65 -0,05633 0,48202
88 55 -0,7247 -0,72303
89 48 -0,62922 -1,56656
97 72 0,13463 1,32555
98 73 0,23011 1,44605
100 74 0,42107 1,56656
110 75 1,37588 1,68706
101 74 0,51655 1,56656
79 47 -1,58403 -1,68706
102 74 0,61203 1,56656
107 64 1,08944 0,36151
99 48 0,32559 -1,56656
88 68 -0,7247 0,84353
102 63 0,61203 0,24101
105 74 0,89847 1,56656
103 58 0,70751 -0,36151
115 66 1,85328 0,60252
114 69 1,7578 0,96404
112 73 1,56684 1,44605
112 72 1,56684 1,32555
104 59 0,80299 -0,24101
112 74 1,56684 1,56656
111 63 1,47136 0,24101
105 60 0,89847 -0,1205
78 49 -1,67951 -1,44605
77 47 -1,77499 -1,68706
93 63 -0,2473 0,24101
112 67 1,56684 0,72303
105 69 0,89847 0,96404
112 73 1,56684 1,44605
98 57 0,23011 -0,48202
89 54 -0,62922 -0,84353
94 62 -0,15181 0,1205
80 49 -1,48854 -1,44605
89 51 -0,62922 -1,20504
113 72 1,66232 1,32555
81 51 -1,39306 -1,20504
88 60 -0,7247 -0,1205
82 50 -1,29758 -1,32555
95 63 -0,05633 0,24101
83 62 -1,2021 0,1205
95 66 -0,05633 0,60252
84 51 -1,10662 -1,20504
110 73 1,37588 1,44605
90 64 -0,53374 0,36151
104 64 0,80299 0,36151
85 65 -1,01114 0,48202
87 52 -0,82018 -1,08454
106 62 0,99395 0,1205
86 53 -0,91566 -0,96404
87 54 -0,82018 -0,84353
85 61 -1,01114 0
88 55 -0,7247 -0,72303
107 61 1,08944 0
97 64 0,13463 0,36151
89 52 -0,62922 -1,08454
98 65 0,23011 0,48202
89 50 -0,62922 -1,32555
90 50 -0,53374 -1,32555
98 66 0,23011 0,60252
77 53 -1,77499 -0,96404
115 69 1,85328 0,96404
108 75 1,18492 1,68706
99 66 0,32559 0,60252
110 75 1,37588 1,68706
100 74 0,42107 1,56656
101 75 0,51655 1,68706
102 76 0,61203 1,80757
89 60 -0,62922 -0,1205
105 73 0,89847 1,44605
103 74 0,70751 1,56656
87 59 -0,82018 -0,24101
104 71 0,80299 1,20504
105 72 0,89847 1,32555
98 62 0,23011 0,1205
88 58 -0,7247 -0,36151
86 54 -0,91566 -0,84353
93 55 -0,2473 -0,72303
78 54 -1,67951 -0,84353
103 53 0,70751 -0,96404
93 63 -0,2473 0,24101
88 53 -0,7247 -0,96404
94 64 -0,15181 0,36151
79 49 -1,58403 -1,44605
87 65 -0,82018 0,48202
80 57 -1,48854 -0,48202
81 62 -1,39306 0,1205
112 65 1,56684 0,48202
82 65 -1,29758 0,48202
103 68 0,70751 0,84353
95 56 -0,05633 -0,60252
88 58 -0,7247 -0,36151
83 65 -1,2021 0,48202
84 57 -1,10662 -0,48202
85 57 -1,01114 -0,48202
87 59 -0,82018 -0,24101
85 61 -1,01114 0
Correlations
Correlations
Produktivias_Ke
rja
Interaksi_Sosial
Produktivias_Kerja
Pearson Correlation 1 ,745**
Sig. (2-tailed) ,000
N 200 200
Interaksi_Sosial
Pearson Correlation ,745** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
86 55 -0,91566 -0,72303
97 58 0,13463 -0,36151
87 53 -0,82018 -0,96404
87 56 -0,82018 -0,60252
114 72 1,7578 1,32555
90 57 -0,53374 -0,48202
89 58 -0,62922 -0,36151
98 59 0,23011 -0,24101
89 61 -0,62922 0
115 69 1,85328 0,96404
112 68 1,56684 0,84353
100 60 0,42107 -0,1205
92 58 -0,34278 -0,36151
110 69 1,37588 0,96404
93 61 -0,2473 0
112 71 1,56684 1,20504
94 62 -0,15181 0,1205
89 56 -0,62922 -0,60252
90 61 -0,53374 0
95 62 -0,05633 0,1205
96 63 0,03915 0,24101
92 56 -0,34278 -0,60252
97 64 0,13463 0,36151
109 70 1,2804 1,08454
93 56 -0,2473 -0,60252
104 64 0,80299 0,36151
91 59 -0,43826 -0,24101
94 57 -0,15181 -0,48202