HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI … filememuat karya atau bagian karya orang lain,...
-
Upload
nguyenphuc -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI … filememuat karya atau bagian karya orang lain,...
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK
PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM : 029114144
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
S K R I P S I
HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK
PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
PADA KONSUMEN
Oleh :
Ronald P. Sihombing
NIM : 029114144
Telah disetujui oleh :
Pembimbing,
P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. tanggal 28 Juni 2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Keluargaku yang sangat aku cintai, papa, mama, kak Raul juga adik ku Ruben.
I Love you all so much
Satu hal yang membuat ku terharu,
Ketika ku hampir putus asa,
Kalian ulurkan kasih yang menguatkan,
Ketika ku merasa kecewa,
Kalian berikan kehangatan, membangkitkan,
Ketika ku berbuat kesalahan,
Dengan tulus ikhlas kalian memaafkan.
Ketika ku meraih kesuksesan,
Kepada kalian, pertama kali kupersembahkan penghargaan.
Terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat yang kalian berikan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Mei 2008
Penulis,
( Ronald P. Sihombing)
iv
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ABSTRAK
Ronald P.Sihombing (2008). Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent pada Konsumen: Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.
Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent berfungsi sebagai variabel tergantung dan iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi sebagai variabel bebas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang terdiri dari pria dan wanita berusia antara 20 sampai 26 tahun. Subjek diperoleh dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson.
Hasil uji asumsi menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan mempunyai korelasi linear. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Hal itu ditunjukkan dari nilai korelasi sebesar 0.620 dan probabilitas sebesar 0.000 (p < 0,05).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ABSTRACT Ronald P. Sihombing. (2008). Correlation between Pepsodent Tootpaste
Product Commercial on Television and Brand Loyality of Pepsodent Tootpaste Product at Consumer. Yogyakarta: Faculty of Psychology. Sanata Dharma University.
The research’s aim is to know about the correlation between Pepsodent
tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at consumer. Hypothesis porposed of this research was that there is a positif corellation between between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste product at consumer.
Brand loyality of Pepsodent tootpaste as independent variable and Pepsodent tootpaste product commercial on television as dependent variable. Subjects of this research are 55 people, male and female, age 20-26 years old. The subjects were determined by using purposive random sampling technique. Data gained in this research applies between Pepsodent tootpaste product commercial on television scale and brand loyality of Pepsodent tootpaste scale. Data analysis technique used to assess hypothesis in this research is the correlation technique Product Moment from Pearson.
The result of assumtion was a normal curve with linear corelation. The result of data analysis showed that there is a significant positive correlation toward between Pepsodent tootpaste product commercial on television and brand loyality of Pepsodent tootpaste consumer. It is indicated by the value of correlation which is 0,620 with probability which is 0,000 (p < 0,01).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat juga syukur penulis berikan pada Tuhan Yesus Kristus
karena cinta-Nya yang tiada terukur yang selalu memberikan kekuatan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa telah banyak pihak yang
memberikan bantuan berupa dorongan, arahan, dan data yang diperlukan mulai
dari persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. H Wahyudi, M.Si dan Minta Istono, S.Psi., M.Si selaku dosen penguji
skripsi yang telah memberikan banyak masukan untuk menyempurnakan
skripsi ini.
3. MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas
Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran
studi penulis di Fakultas Psikologi.
6. Kepada seluruh keluarga ku yang sangat aku sayangi, papa dan mama, kak
Raul dan adik ku Ruben atas segala do’a, pengorbanan, dukungan,
bimbingan, ketulusan dan kesabarannya yang takkan pernah terbalas oleh
apapun dan sampai kapanpun.
7. Buat nenek yang sangat aku sayangi (tambi) terima atas kasih sayangnya
dan perhatiannya kepada penulis selama ini, walaupun tambi sudah
meninggal aku tidak akan pernah melupakan tambi.
8. Sahabat terbaik ku dari masa kecil hingga sekarang, yang selalu memberikan
dorongan dan semangat : Edianto (datu) dan Indri Damaiyanto (Kingkong).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sampai kapan pun, kalian berdua adalah sahabat terbaik yang pernah aku
punya.
9. Sahabat-sahabat ku dari Kalimantan yang terus mendukung dan mendoakan
suksesnya skripsi ku, Terima kasih untuk bantuannya (Hawili, Hana, kak
Merry, Ririn dan Anit).
10. Teman-teman Psikologi 2002 yang telah banyak membantu penulis atas
masukan dan doanya, serta semangat yang kalian berikan takkan pernah
terlupakan (Pertek, Eca, Dedy dll; terima kasih atas semangatnya yah..).
11. Sahabat-sahabat dekat ku di Yogya: Hetty, Galih dan Nana, frengky, Aji,
Lita, Niko dan Yoan yang telah memberikan bantuan mulai dari awal
skripsi hingga selesainya. Terima kasih untuk semua masukan dan
sarannya, terima kasih kalian telah membuat kehidupan selama kuliah ku
menjadi indah dan menyenangkan.
12. Teman-teman KKN: Richard, Taim, Lani, Ulin, Tere, Dian Aning, Cisil, dan
Wulan Terima kasih atas segala kenangan indah yang telah kalian berikan di
Di desa Tegal.
13. Saudara-saudara komsel ku di Gbi Keluarga Allah: bapak dan ibu Abulam
(ketua Komsel), Pak Daniel beserta istri, Ocha, mbak Tutik, mas Bismak,
mbak Eka, Mas heru, Ko Soni beserta Istri dll. Terima kasih untuk doa dan
dukungan moralnya sehingga penulis bisa selalu merasa dikuatkan
senantiasa menjalani kehidupan ini.
14. Teman-teman kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma, semoga waktu
yang kita habiskan bersama dapat menjadi kenangan indah sampai hari tua
kita.
15. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah ikut
membantu baik langsung maupun tidak langsung, tanpa bantuan kalian
skripsi ini tidak akan terselesaikan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 24 Mei 2008
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….... vi
ABSTRAK …………………………………………………………. vii
ABSTRACK ……………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xvi
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………..….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………. 8
C. Tujuan Penelitian ………………………………….…….. 8
D. Manfaat Penelitian …………………..…………….…….. 8
BAB II. DASAR TEORI ………………………………………......... 9
A. Loyalitas Merek ……………………………..…………… 9
1. Pengertian Loyalitas Merek ………………………… 9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Pengukuran Loyalitas Merek…………….….............. 13
3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek 18
B. Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent Di Televisi…………… 23
1. Pengertian Iklan …….……………………………… 23
2. Media Periklanan …………………………………... 25
3. Televisi sebagai Media Iklan……………................... 25
4. Kelebihan dan Kelemahan Televisi sebagai
Media Iklan………………………………………. … 26
5. Elemen-Elemen Iklan………………………………... 28
6. Produk Pasta Gigi Pepsodent………………………… 30
C. Konsumen ………………………………….….. ………….. 32
1. Pengertian Konsumen………………………………… 32
2. Perilaku Konsumen…………………………………... 33
D. Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
dengan Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
pada Konsumen................................……………………. 34
E. Hipotesis………………………………………………….. 38
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………..... 39
A. Jenis Penelitian …………………………………………... 39
B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………...... 39
C. Definisi Operasional.................................. ………………. 39
D. Subjek Penelitian …………………………..……………. 41
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data …………………... 42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data ………... 47
G. Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data ……………….. 47
1. Validitas Alat Ukur ……………………………… 48
2. Analisis Butir …………………………………...... 49
3. Uji Reliabilitas ………………………………….... 52
H. Metode Analisis Data …………………………............... 53
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ……….... 54
A. Pelaksanaan Penelitian …………………………………. 54
B. Deskripsi Subjek dan data penlitian ………………..… 54
C. Analisis Hasil Penelitian ……………………………….. 56
1. Uji Asumsi Penelitian ……………………………. 56
a. Uji Normalitas …………………………….... 57
b. Uji Linieritas ……………………………….. 57
2. Uji Hipotesis ……………………………………... 58
D. Pembahasan …………………………………………...... 59
BAB V. PENUTUP ………………………………………………... 63
A. Kesimpulan …………………………………………….. 63
B. Saran ………………………………………………….... 63
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….... 64
LAMPIRAN ………………………………………………………… 67
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
Sebelum Uji Coba………………………………………… 44
Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebelum Uji Coba…...... 46
Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent.................... 50
Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
setelah Uji Coba …………………………………………. 50
Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan
Pasta Gigi Pepsodent di Televisi........................................... 51
Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala
Iklan Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba.… 52
Tabel 7. Deskripsi statsitik data penelitian…………………………. 55
Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik …………… 56
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ………………………….…….……. . 57
Tabel 10 . Hasil Uji Linearitas …………………………………… . 58
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis…………………………………….. 58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba ……………….….................……… 72
Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba……………………………............... 77
.Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sebelum Uji Coba.……………..…………… 82
Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sesudah Uji Coba.………………………...... 87
Lampiran 5. Data Skala Iklan produk pasta gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba……………………………………..… 91
Lampiran 6. Data Skala Iklan produk Pasta gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba. …….......................………………… 97
Lampiran 7. Data Skala Loyalitas merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent sesudah uji coba …......................................... 103
Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi........................ ..……………………………… 109
Lampiran 9. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi Sebelum Uji Coba…..………...............…..… 111
Lampiran 10. Realibilitas skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
di Televisi Sesudah Uji Coba………………………….. 112
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk
Pasta Gigi Pepsodent …….…………………………… 113
Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta
Gigi Pepsodent Sebelum Uji coba…………………… 115
Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta
Gigi Pepsodent Sesudah Uji Coba…………………… 116
Lampiran 14. Uji Normalitas……………………………………...... 117
Lampiran 15. Uji Linearitas………………………………………… 118
Lampiran 16. Deskripsi statistik……………………………………. 119
Lampiran 17. Uji Hipotesis…………………………………………. 120
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan perindustrian semakin pesat dan kompetitif.
Persaingan bisnis yang bernuansa kompetitif tersebut mendorong para eksekutif
perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya bisa berdiri
kokoh diantara pesaingnya yang lain. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan
selaku lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan konsumen adalah
menerapkan strategi pemasaran yang tepat serta menciptakan dan
mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek adalah suatu
konsep yang sangat penting dalam mempengaruhi kesuksesan perusahaan.
Khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah
namun tingkat persaingannya sangat ketat seperti sekarang ini. Keberadaan
konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat
bertahan hidup. Loyalitas bahkan dianggap sebagai prestasi tertinggi yang harus
dicapai oleh produsen sehingga setiap perusahaan kemudian mendambakan
loyalitas konsumen yang tinggi dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk
mempertahankannya (Peter dan Olson, 1996).
Loyalitas merek secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran
keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek
produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan,
baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Loyalitas merek mencerminkan
tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek produk sehingga dapat disebut
sebagai konsumen yang setia yaitu konsumen yang terus menerus menggunakan
produk dengan merek sama dalam berbagai kondisi (Durinto dkk, 2001).
Banyak ahli sepakat bahwa loyalitas merupakan pembelian berulang,
meskipun tidak semua perilaku pembelian berulang merupakan perilaku loyal
(Peter dan Olson 1996). Menurut Hadipranata (1997), loyalitas konsumen
merupakan kebiasaan membeli berulang secara konsisten yang muncul sebagai
suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi, baik
secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah. Loyalitas ini
berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.
Sebaliknya, apabila pengambilan keputusan membeli bukan atas dasar
pertimbangan pribadi seperti pertimbangan rasional maupun emosional maka
disebut loyalitas semu (Engel dan kawan-kawan, 1994). Loyalitas semu ini
mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek lain terlebih jika merek tersebut
menawarkan diskon atau hadiah.
Loyalitas pada merek dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor dari
dalam maupun dari luar konsumen. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
loyalitas merek antara lain adalah kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah
kebiasaan membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keterlibatan konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan
sensitivitas harga (Sheet, Mital dan Newman, 1999).
Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas
konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi
sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat
menyentuh persepsi publik dalam mengkampanyekan pesan komersial kepada
masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen. Dalam
periklanan, fitur, manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek dapat
dikampanyekan sehingga memberikan berdampak positif dan dalam jangka
waktu tertentu menarik calon konsumen yang loyal (Kasali, 1995).
Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk
menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaian proses pemenuhan
informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran
konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat
konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi
sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat
pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila
informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang
dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen
mengadopsi (Handoyo, 2004)
Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
jasa, selain juga membangun citra positif perusahaan dan merek produk yang
bersangkutan. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak
tahu akan keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba
(Kotler, 1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat
kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan
pembelian berulang. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat
dengan periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap
merek yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
Berdasarkan hal ini, periklanan akan memiliki manfaat dalam menyoroti
berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang ditargetkan
sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal (Schifman dan
Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi terhadap merek pada
konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Periklanan menurut Kotler dan A.B Susanto (dalam Handoyo, 2004)
adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa
oleh sponsor yang ditujukan dengan mendapat bayaran. Iklan merupakan cara
yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya dan memotivasi konsumen
untuk menggunakan suatu produk. Adanya kegiatan periklanan sering kali
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga
penjualan yang baru terjadi dimasa yang akan datang (Kasali, 1995). Oleh
karena itu, iklan perlu dirancang secara baik dan menarik sehingga dapat
menimbulkan respon yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Implikasinya untuk produsen adalah, produsen harus bisa menciptakan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha
membangun citra yang positif tentang mereknya tersebut. Apabila informasi
yang diterima tentang produk dan citra merek tersebut dimaknai secara positif
tentunya akan mendukung proses pembelian bahkan dapat memunculkan kesan
jangka panjang pada konsumen.
Makna yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan yang ada bisa saja
berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lain. Seseorang bisa
memberikan tanggapan yang positif apabila iklan tersebut dianggap menarik
perhatian, memikat hati dan dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan
produk yang diiklankan. Lain halnya jika iklan yang dilihat tidak menarik dan
membosankan, bisa saja menimbulkan penolakan.
Menyadari hal tersebut, sudah selayaknyalah jika perusahaan
merancangkan iklan dengan perencanaan yang baik pula. Untuk menghasilkan
iklan yang efektif, suatu perusahaan dituntut menjalankankan elemen-elemen
yang meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa
percaya (Conviction), dan tindakan (Action) (Kasali, 1995). Dengan kata lain,
iklan harus dapat menarik perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa
ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan
menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan
juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan produk
yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
percaya sehingga akan sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian
(Handoyo, 2004).
Dalam pembuatan dan penyebaran iklan juga terdapat salah satu bagian
terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan
dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Pada awalnya, periklanan
hanya dapat dilakukan di media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet
maupun selebaran yang diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya
stasiun televisi swasta, para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan
mereka ke talevisi, karena televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang
ingin disampaikan pemasar kekonsumen secara lebih efektif.
Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan adalah
karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Periklanan di televisi merupakan cara
yang efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah besar dan tersebar secara
geografis (Handoyo, 2004). Stantoton (1986) menambahkan bahwa televisi
merupakan media yang perkembangannya paling menonjol diantara media lain
dan paling serba guna karena himbauaan yang ada di televisi datang lewat
penglihatan dan pendengaran sehingga produk-produk dapat diiklankan dan
diterangkan televisi dengan sangat luwes.
Salah satu perusahan yang sering menggunakan unsur kreatif dalam
periklanan di televisi adalah produsen Pepsodent dengan salah satu produknya
yaitu pasta gigi. Pepsodent merupakan produk kesehatan yang diproduksi oleh
PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya dan selama ini telah mengeluarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut seperti pasta gigi, sikat gigi,
dan mouthwash.
Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang paling terkenal dan tertua
di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar
kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali
meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi
di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat
gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis.
Sejak itu, Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan
dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.
Penayangan iklan di televisi dapat dinikmati diseluruh wilayah yang luas.
Disatu pihak iklan dapat digunakan untuk membangun kesan jangka panjang
suatu produk, dan dipihak lain memicu penjualan dengan cepat (Handyo, 2004).
Ketika konsumen melihat iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, diharapkan iklan
tersebut memiliki kesan tersendiri dan direspon secara positif oleh konsumen.
Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut dimaknai secara positif
karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya bahkan
memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan produk dan
iklan tersebut akan makin melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila
iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat
dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menguatkan
preferensi terhadap merek yang sudah dikenal oleh konsumen terutama konsumen
yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan kata iklan produk
pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas merek konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut di atas, penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat : “ Apakah ada hubungan antara iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent
pada konsumen?.”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi terhadap loyalitas merek pada
konsumen.
D. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
• Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
sumbangan toritis bagi ilmu psikologi industri, khususnya yang berhubungan
dengan periklanan dan loyalitas konsumen.
• Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi
perusahaan khususnya yang terkait dengan strategi periklanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
DASAR TEORI
A. Loyalitas Merek
1. Pengertian Loyalitas Merek
Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk barang maupun jasa
bukanlah perkara yang kecil karena perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perusahaan selaku lembaga yang berusaha memenuhi
kebutuhan konsumen. Tiap perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi
pemasaran yang berkualitas dan memberikan kepuasan sehingga memotivasi
konsumen menyukai merek suatu produk yang dipasarkan pemasar dan
memunculkan loyalitas terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Loyalitas konsumen terhadap merek sering diistilahkan sebagai loyalitas
merek karena konsumen akan selalu mengaitkan dirinya pada merek tertentu
supaya mempermudah mencari produk yang pernah dibelinya. Loyalitas merek
dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang
pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya
(Durinto dkk, 2001)
Dalam kehidupan sehari-hari, loyalitas mempunyai banyak arti. Secara
khusus, individu yang loyal adalah:
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Orang memiliki sikap positif kepada suatu merek (sikap terhadap merek).
b. Membeli merek lebih sering dibandingkan dengan dengan merek lain dalam
kategori yang sama. Ini adalah pengukuran proporsi pembelian.
c. Terus membeli merek itu dalam jangka waktu yang lama atau disebut juga
kesetian (East, 1997).
Untuk mempelajari definisi loyalitas merek secara lebih mendalam
terdapat terdapat dua pendekatan yang harus di perhatikan yaitu:
1. Pendekatan Behavioral
Pendekatan behavioral menekankan bahwa bahwa loyalitas merek dibentuk
oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang didefinisikan
sebagai loyalitas.
2. Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa loyalitas merupakan fungsi dari proses
psikologis (decision making).
Para ilmuwan behavioral meyakini bahwa loyalitas merek timbul karena
percobaan mula-mula yang diperkuat oleh rasa puas dan kemudian menimbulkan
pembelian yang berulang kali. Sebaliknya, para peneliti kognitif menekankan
peran proses mental dalam membangun kesetiaan merek. Mereka yakin bahwa
para konsumen terlibat dalam perilaku pemecahan masalah yang mendalam
mencakup perbandingan merek dan sifat, yang terakhir pada pilihan merek yang
kuat dan perilaku pembelian berulang (Schifman dan Kanuk, 2004).
Peter dan Olson (1996) mengunakan pendekatan behavioral dan kognitif
dalam mempelajari loyalitas terhadap merek. Loyalitas didefinisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
keinginan melakukan dan perilaku pembelian berulang. Selain memfokuskan pada
perilaku, maka proses kognitif juga harus diperhatikan sebagai suatu hal yang
sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku tersebut. Dalam beberapa hal,
loyalitas merek mungkin merupakan hasil dari aktivitas kognitif dan pengambilan
keputusan yang ekstensif.
Sejalan dengan definisi di atas, Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982)
mengatakan bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri dari dua hal yaitu
perilaku loyal dan sikap loyal. Loyalitas merupakan tindakan membeli berulang
yang selektif, didasarkan pada proses pengambilan keputusan psikologik yang
evaluatif. Hal ini senada dengan pandangan Dharmmesta (1996) yang mengatakan
bahwa loyalitas merek merupakan Attitudinal yang berkolerasi dengan perilaku,
atau merupakan fungsi dari psikologis.
Jacoby dan Chestnut (dalam Hawkins, Best dan Coney, 1998)
mengklarifikasikan istilah loyalitas merek secara konseptual yaitu mencakup
enam kondisi sebagai berikut: Loyalitas merek adalah (1) prasangka (2) respon
perilaku (3) terlihat setiap waktu (4) oleh unit pembuatan keputusan, dalam hal ini
konsumen (5) tetapi tetap menghormati merek lain (6) yang merupakan fungsi
dari proses psikologis.
Proses psikologis menjadi proses yang penting dalam pembentukan
loyalitas merek karena pembelian ulang terhadap merek terjadi jika konsumen
tersebut mengadopsi merek tersebut di dalam dirinya. Dalam hal ini, rasa senang
dan tidak senang serta kepuasan konsumen menjadi hal yang menentukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
membentuk loyalitas konsumen. Selain itu proses belajar dan pengalaman juga
berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas tersebut (Handoyo, 2004).
Mowen (dalam Dharmmesta, 1996) menggunakan definisi loyalitas merek
dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembelian dimasa mendatang. Terjadinya loyalitas merek pada konsumen tersebut
disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek
tersebut yang terakumulasi secara terus menerus di samping adanya persepsi
tentang kualitas produk.
Peter dan Olson (1996) mendefinisikan loyalitas merek sebagai minat
membeli berulang dan perilaku membeli berulang. Upaya untuk menumbuhkan
serta mempertahankan perilaku loyal tersebut sangat dipengaruhi proses kognitif.
Dalam proses tersebut, beberapa pengatahuan mengenai produk harus dimiliki dan
upaya untuk mendapatkan produk ini harus mengaktifkan ingatan, ada keinginan
untuk membeli serta ada kepuasan yang mempengaruhi perilaku membeli.
Loyalitas identik dengan perilaku membeli berulang meskipun tidak
semua perilaku membeli berulang adalah loyalitas (Peter dan Olson, 1996).
Didalam perilaku membeli berulang harus terdapat terdapat komitmen. Engel dkk
(1982) menyebutkan bahwa definisi kognitif dari Loyalitas merek berarti bahwa
loyalitas harus mewakili komitmen. Kebiasaan pembelian berulang tanpa
komitmen yang kuat akan rentan terhadap perubahan.
Dalam loyalitas konsumen, perilaku membeli berulang harus muncul
sebagai suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pribadi, baik secara emosional maupun rasional sehingga sulit untuk berubah.
Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan
adanya konsistensi (Hadipranata, 1997). Sebaliknya, apabila pengambilan
keputusan membeli bukan atas dasar pertimbangan pribadi seperti pertimbangan
rasional maupun emosional maka disebut loyalitas semu (Engel dan kawan-
kawan, 1994). Loyalitas semu ini mudah dipengaruhi untuk berpindah kemerek
lain terlebih jika merek tersebut menawarkan diskon atau hadiah.
Dari berbagai definisi oleh berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
loyalitas merek harus dilihat dari dua hal yaitu perilaku dan sikap konsumen
terhadap merek. Loyalitas merek merupakan perilaku pembelian berulang secara
konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek yang direncanakan dengan
pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit berubah. Loyalitas ini harus
berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik, fanatisme dan adanya konsistensi.
2. Pengukuran Loyalitas Merek
Pengukuran loyalitas merek merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini
karena loyalitas merek menyangkut masalah psikologis (Handoyo, 2004).
Pengukuran loyalitas merek untuk keperluan penelitian pada awalnya
menggunakan definisi operasional yang disebut definisi tradisional (Engel dan
Blackwell, 1982) meliputi:
a. Brand choice atau tahapan pilihan merek
Loyalitas merek diukur melalui beberapa tahapan merek produk yang dibeli
oleh konsumen, kemudian diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
loyalitas merek. Misalnya : A,B,C,D,E,F adalah aneka merek produk yang
dibeli oleh konsumen, maka konsumen yang membeli produk itu akan
ditempatkan pada empat kategori loyalitas merek yang sudah ditetapkan yaitu:
(1) Undiveded loyalty atau loyalitas mutlak dengan pola A,A,A,A,A
Konsumen hanya membeli merek tunggal dan tidak jadi membeli jika
merek tersebut tidak tersedia, merupakan tahap yang tidak putus-putus.
(2) Devided loyalty atau loyalitas terpencar dengan pola A,B,A,B,A,B
Pembelian yang konsisten dari dua merek atau lebih.
(3) Unstable loyalty atau loyalitas tidak menetap dengan pola A,A,A,B,B,B
Konsumen berpindah dari satu merek, tetapi masih dalam satu
perusahaan.
(4) No loyalty atau tidak ada loyalitas dengan pola A,B,C,D,E,F
Konsumen tidak mempunyai kejelasan pembelian berulang
b. Proportion of purchases atau proporsi pembelian.
Loyalitas merek diukur berdasarkan cara melihat proporsi pembelian total dari
kelompok produk tertentu yang terkait dengan merek atau kombinasi aneka
merek.
c. Preference over time atau kesukaan terhadap merek-merek tertentu.
Loyalitas merek diukur berdasarkan seberapa besar kesukaan seseorang
terhadap suatu merek, sehingga konsumen benar-benar mempunyai kesukaan
terhadap merek tertentu akan tetap membeli sekalipun harga barang dinaikan
lebih tinggi dibandingkan harga merek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Other measurement loyalty atau pengukuran lain
Misalnya menggunakan frekuensi pembelian dan pola pembelian ataupun
menggunakan frekuensi dan pola pembelian ataupun kombinasi pengukuran
diatas.
Pengukuran menggunakan definisi-definisi operasional di atas ternyata
menimbulkan pertentangan diantara peneliti karena memiliki kelemahan seperti
sulit membedakan antara loyalitas asli dengan loyalitas semu. Day (dalam Engel
dan Blackwell, 1982) mengatakan alat ukur Brand Choice loyalty atau tahap
pemilihan merek terbukti sulit membedakan apakah konsumen menggunakan
suatu produk karena keinginan membeli, ataukah karena dipengaruhi pasar yang
memang hanya menyediakan produk tersebut. Alat ukur Proportion Purchases
atau proporsi pembelian juga terbukti menyulitkan peneliti mengadakan
pengukuran tingkat loyalitas karena ketidakjelasan dalam menentukan batas
proporsi loyalitas merek (Engel dan Blackwell, 1982).
Persoalan dasar diantara peneliti adalah apakah untuk mengukur loyalitas
merek dilakukan dari sudut perilaku konsumen ataukah dari sudut sikap
konsumen (Schifman dan Kanuk, 2004). Para pakar behavioristik menekankan
bahwa pengukuran loyalitas merek adalah dengan mengukur perilaku yang
tampak melalui pembelian aktual. Sebaliknya para pakar kognitif lebih
menekankan pada teori kognitif dan pentingnya fungsi dari proses psikologis
sehingga mengabaikan permintaan pembelian aktual.
Dalam pendekatan behavioral pengukuran loyalitas merek adalah melalui
perilaku pembelian aktual yang konsisten. Brown mendefinisikan perilaku loyal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sebagai lima kali pembelian berturut-turut pada merek yang sama. Sedangkan
menurut Tucker, konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan
tiga kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama (Assael, 1992)
Bagi para pakar teori kognitif, berbagai definisi perilaku (seperti
keseringan membeli atau bagian dari pembelian total) kurang tepat, karena tidak
membedakan antara pembeli yang “benar-benar” loyal terhadap merek yang
dengan sengaja untuk loyal, dan pembeli yang tidak sungguh-sungguh loyal
terhadap merek yaitu mengulang pembelian suatu merek karena itulah satu-
satunya merek yang tersedia di toko. Para pakar teori tersebut mengatakan bahwa
loyalitas terhadap merek harus diukur berdasarkan sikap terhadap merek, dan
bukan berdasarkan konsistensi pembelian (Schifman dan Kanuk, 2004).
Jacoby (dalam Engel dan Blackwell, 1982) menggabungkan pendekatan
behavioral dan kognitif dalam melihat perilaku loyalitas merek mengatakan
bahwa pada dasarnya loyalitas terdiri dari dua hal penting yaitu perilaku loyal dan
sikap loyal. Loyalitas tidak hanya befokus pada perilaku saja, tetapi juga pada
proses kognitif yang mengikutinya.
Sejalalan dengan pandangan tersebut, Schifman dan Kanuk (dalam
Handoyo, 2004) mengatakan bahwa pengukuran loyalitas merek harus mencakup
perilaku dan sikap konsumen. Loyalitas merek dapat diukur melalui berbagai cara
antara lain:
a. Konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut melakukan tiga kali
pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Loyalitas merek diukur dengan proporsi dari total pembelian produk dimana
suatu keluarga setia pada merek yang paling sering dibeli.
c. Loyalitas diukur berdasarkan sikap positif terhadap merek.
d. Loyalitas diukur dari tingkat keterlibatan konsumen.
Salah satu studi mengukur loyalitas terhadap merek dengan tiga cara yang
berbeda yaitu: pangsa pasar merek, jumlah pembelian merek tersebut selama
enam bulan, dan jumlah rata-rata merek yang dibeli per pembeli. Berbagai temuan
mengemukakan bahwa para konsumen membeli berbagai macam merek campuran
dalam suatu rentang merek yang dapat mereka terima (yaitu rangkaian merek
merek yang menggairahkan mereka). Hasilnya menunjukan produk-produk yang
mempunyai pesaing sedikit, maupun produk-produk yang sering sekali dibeli,
berkemungkinan memperoleh loyalitas merek yang lebih besar. Jadi sikap yang
menyenangi suatu merek, barang dan jasa atau toko dibandingkan dengan
berbagai alternatif yang potensial, yang disertai oleh perilaku berlangganan yang
berulang dipandang sebagai aspek-aspek loyalitas yang harus ada. (Schifman dan
Kanuk, 2004).
Dalam penelitian ini, pengukuran loyalitas akan menggunakan pendekatan
behavioristik dan kognitif, yaitu diukur melalui perilaku dan sikap konsumen
terhadap merek. Subjek penelitian yang akan digunakan adalah konsumen yang
loyal terhadap produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah mengunakan produk pasta
gigi tersebut minimal 5 kali secara berturut-turut. Hal ini didasarkan pada
pandangan Brown (dalam Assael, 1992) yang mengatakan bahwa konsumen
akan dianggap loyal jika melakukan lima kali pembelian secara berturut-turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pada merek yang sama. Peneliti juga menganggap bahwa produk pasta gigi
Pepsodent sangat mudah dibeli dan harganya sangat terjangkau sehingga
memungkinkan untuk lebih sering digunakan bahkan lebih dari tiga kali
pemakaian berturut-turut.
Dari berbagai definisi dan pengukuran loyalitas merek diatas, peneliti
menarik kesimpulan mengenai aspek-aspek yang mencakup pengukuran sikap
dan perilaku loyal pada konsumen. Adapun aspek-aspek dalam penelitian ini
antara lain meliputi:
1. Pembelian berulang
Merupakan kebiasaan untuk berlangganan berulang terhadap merek.
2. Komitmen terhadap merek
Merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk tidak bepindah merek yang
lain.
3. Minat
Merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian, dan menyenangi
produk suatu merek.
3. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999) Loyalitas merek dapat di
pengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu meliputi:
a. Kinerja merek yang sesuai dan hasil yang dirasakan konsumen
Konsumen yang memiliki pengalaman yang positif terhadap kinerja suatu
produk, cenderung akan melakukan pembelian ulang pada produk yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Faktor penting yang menentukan kinerja merek tersebut adalah kualitas
produknya. Jika pemasar memperhatikan kualitas dan diperkuat dengan
periklanan yang intensif, loyalitas konsumen pada merek yang ditawarkan
akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
b. Identifikasi sosial dan emosional pada merek tersebut
Merek-merek akan merefleksikan konsep diri seseorang secara sosial sehingga
dapat memperoleh gambaran sosial tertentu. Misalnya membeli mobil atau
pakaiaan yang bermerek terkenal dapat merefleksikan kepribadian bahkan
status seseorang. Jenis orang yang ingin tampil dan menjadi perhatian dapat
jadi konsumen yang loyal terhadap suatu merek.
Selain itu, ada hubungan antara emosi dengan merek. Konsumen yang terus
menerus menikmati produk secara psikologis akan mengidentifikasi merek
sebagai bagian dari diri mereka. Hal ini cenderung membuat konsumen tidak
mau berpindah kemerek lain jika merek tersebut tidak ada.
c. Sejarah dan kebiasaan
Loyalitas dapat terbangun dari kebiasaan dan sejarah yang panjang terhadap
penggunaan suatu produk. Konsumen belajar beberapa preferensi sederhana
dari penggunan yang berulang. Hal ini dapat terjadi karena tiga alasan:
a. Konsumen merasa kenal dekat dengan merek tersebut sehingga merasa
nyaman dan menghindari sesuatu yang tidak ia kenal. Misalnya menyukai
rumah makan yang sama, dokter yang sama, salon yang sama dan lain-lain
karena merasa nyaman dan telah kenal secara dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Konsumen dapat mengembangkan nilai rasa terhadap merek lewat proses
pengkondisian. Misalnya seseorang yang pada awalnya tidak menyukai
suatu merek seperti parfum, anggur, makanan bahkan jenis musik tertentu
tetapi tetap mengkonsumsinya secara terus menerus akan belajar untuk
menyukainya bahkan bisa saja menjadi kecanduan.
c. Pengaruh inter-generasi dari keluarga, yaitu konsumen memperhatikan
sejarah panjang produk yang dipakai dalam keluargnya.
Selain ketiga faktor tersebut, Sheet, Mital dan Newman (1999) juga
menyatakan bahwa Loyalitas merek dapat di pengaruhi oleh dua faktor penting,
meliputi:
1. Faktor dari pasar
a. Kesamaan/keseimbangan Merek
Menunjukan apakah semakin sama kategori produknya dengan fakta-fakta
tentang merek ketika dicocokan oleh konsumen. Apabila persepsi konsumen
kurang baik tentang kesamaan merek tersebut, konsumen mungkin akan
mengevaluasi dalam lingkup kinerja atau kegunaan produk tersebut atau
mengaitkannya dengan identitas sosial dan emosional.
b. Aktivitas Promosi yang Kompetitif.
Aktivitas promosi yang kompetitif di pasar dapat mempengaruhi perilaku
loyal seseorang. Misalnya dengan adanya informasi-informasi mengenai
merek yang dipromosikan secara berkualitas maupun strategi pemberian harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
khusus merek-merek pesaing bisa saja memotivasi konsumen untuk beralih
merek.
Penelitian ini akan melihat bagaiman promosi yang diadakan oleh pasar
mempengaruhi persepsi konsumen. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa
proses promosi misalnya periklanan, akan bermanfaat dalam
menginformasikan produk dan menciptakan struktur mental yang positif
tentang perusahaan dan produk yang bersangkutan disamping juga menarik
calon konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu (Kasali, 1995)
2. Faktor dari konsumen
a. Mencari keragaman
Beberapa konsumen mungkin suka mencari variasi dalam pengalaman
mereka. Kelompok konsumen yang menyukai keragaman ini mungkin mulai
bosan dengan produk yang sama atau pengalaman hidup yang sama.
kelompok ini dapat beralih dari satu mereka ke merek lain, bukan karena
mereka tidak puas dengan kinerja dan nilai-nilai lainnya, tetapi dilakukan
demi perubahan dan variasi. Semakin sering konsumen mencari variasi, maka
semakin kurang kesetiaan konsumen terhadap merek.
b. Persepsi atau Keterlibatan
Keterlibatan didefinisikan sebagai persepsi seseorang yang berhubungan
dengan objek, didasarkan pada sesuatu yang melekat pada diri seseorang
seperti kebutuhan, nilai dan ketertarikan Konsumen yang melihat bahwa
produk memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan
produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dengan kata lain, konsumen dapat terlibat dan mementingkan suatu merek
dari pada merek yang lain sehingga mengembangkan merek favorit didalam
dirinya. Sebaliknya konsumen bisa juga menganggap suatu merek kurang
penting atau keterlibatan rendah, sehingga loyalitas merek menjadi rendah.
Krugmen, (dalam Utama dan Purwanto, 2006) menambahkan bahwa selain
dengan produk, seseorang bisa terlibat dengan iklan. Keterlibatan melalui
iklan dapat muncul karena informasi iklan dapat memunculkan proses
perbandingan merek dan persepsi terhadap resiko. Informasi periklanan juga
dapat memunculkan keterlibatan personal yaitu mengacu pada ketertarikan
seseorang yang dimotivasi oleh adanya nilai dan kebutuhan (Marshal dalam
Utama dan Purwanto 2006). Pada penelitian ini, juga akan melihat bagaimana
proses persepsi konsumen dapat terpengaruh oleh pesan-pesan iklan sehingga
memunculkan perilku loyal.
c. Sensitivitas Harga
Para konsumen memiliki perbedaan sensitivitas harga dalam diri mereka.
Beberapa konsumen mungkin saja selalu mengecek harga bahkan meributkan
perbedaan harga yang sedikit. Sejumlah penelitian tentang pemasaran telah
menemukan sensitivitas harga konsumen terkait secara negatif dengan
loyalitas merek dan secara positif dengan penggunaan kupon. Tentu saja, tidak
semua konsumen sensitif terhadap harga. Dengan demikian, konsumen akan
berbeda-beda dalam perilaku loyalitas merek dan respon mereka terhadap
aktivitas-aktivitas promosi pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
1. Pengertian Iklan
Periklanan dapat dipandang sebagai suatu bentuk komunikasi dan
promosi. Bentuk komunikasi karena dalam proses periklanan terdapat arus
informasi yaitu pesan iklan dari suatu sumber (perusahaan) yang disajikan
kedalam suatu berita dan juga tedapat tujun pesan tersebut yaitu pasar dan target
audiens. Sedangkan bentuk promosi, karena didalam iklan yang disajikan terdapat
upaya-upaya mempengaruhi pasar supaya membeli produk yang ditawarkan oleh
perusahaan sponsor (Kotler dalam Purnama, 2003).
Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan
suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan lebih
diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli (Kasali dalam Purnama, 2003).
Iklan diharapkan dapat mengenalkan, membujuk dan mengingatkan pembeli
mengenai keberadaan suatu produk atau jasa yang pada akhirnya dimaksudkan
untuk meningkatkan penjualan (Schultz dalam Purnama, 2003).
Pengertian iklan menurut AMA (The American Marketing Association),
iklan merupakan setiap bentuk pembayaran terhadap sesuatu proses
penyampaiaan dan memperkenalkan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat
non personal atas tanggungan sponsor tertentu (Widyatama, 2005).
Widyatama (2005) merangkum berbagai macam kesamaan perspektif
definisi iklan dari berbagi ahli kedalam enam bentuk prinsip dasar pengertian
iklan. Enam prinsip dasar pengertian iklan tersebut yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Adanya pesan tertentu
Iklan merupakan informasi. Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya
informasi berupa pesan. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan dapat
berupa pesan verbal, non verbal bahkan perpaduan antara pesan verbal dan
non verbal.
2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor yang jelas.
Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorang, kelompok
masyarakat, lembaga, atau organisasi, bahkan negara.
3. Dilakukan secara non personal
Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan
dapat disebut iklan jika dilakukan oleh media yang kemudian dikenal dengan
media periklanan.
4. Disampaikan untuk khalayak tertentu
Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua
orang, melainkan kelompok target audiece tertentu. Sasaran khalayak yang
dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa setiap kelompok khusus
audience memiliki kebutuhan, kesukaan dan karakteristik yang berbeda
sehingga pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan
target khlayak tersebut.
5. Dalam penyampaiaan pesan tersebut dilakukan dengan cara membayar.
Alat tukar yang digunakan dalam konteks membayar dalam kegiatan
periklanan harus diartikan secara luas, tidak hanya menggunakan uang semata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tetapi dapat juga dengan barter ruang, waktu dan tempat. Misalnya membayar
dengan memberikan kesempatan bagi pengelola media iklan untuk
memperkenalkan medianya dengan memasang nama lewat acara yang
diadakan pengguna jasa media tersebut.
6. Penyampaiaan pesan tersebut, mengharapkan dampak tetentu
Semua iklan yang dibuat oleh produsen iklan dapat dipastikan memiliki tujuan
tertentu yaitu untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan iklan tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa iklan
merupakan segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi barang
dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan memiliki
tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut.
2. Media Periklanan
Dalam pembuatan dan penyebaran iklan, juga terdapat salah satu bagian
terpenting yaitu menentukan saluran atau media yang tepat sehingga pesan iklan
dapat sampai kepada konsumen (Radiosunu, 1986). Menurut Kotler (1999), media
adalah saluran komunikasi melalui mana pesan beralih dari pengirim kepenerima.
Dengan kata lain, media periklanan adalah saluran komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan iklan dari pengiklan kepada konsumen.
3. Televisi sebagai Media Iklan
Salah satu media periklanan yang dianggap mampu menampilkan pesan
yang ingin disampaikan pemasar ke konsumen secara lebih efektif adalah media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
televisi (Handoyo, 2004). Pada awalnya, periklanan hanya dapat dilakukan di
media radio, koran atau majalah, pamflet-pamflet maupun selebaran yang
diedarkan kepada konsumen. Namun sejak munculnya stasiun televisi swasta,
para pemasar mulai mengalihkan medium periklanan mereka ke talevisi, karena
televisi dianggap mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan pemasar
kekonsumen secara lebih efektif .
Media televisi yang dimaksud disini adalah periklanan melalui siaran di
televisi. Dalam hal ini, siaran televisi tersebut merupakan media dari jaringan
komunikasi yang didalamnya terdapat komunikasi massa, berlangsung satu arah,
komunikator melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan
keserempakan dan komunikannya heterogen dan anonim. Satu hal yang paling
menarik dari televisi adalah bahwa informasi atau berita-berita yang disampaikan
lebih singkat, jelas dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari
isi pesan dalam menangkap siaran televisi (Jafkins, 1997).
4. Kekuatan dan Kelemahan Televisi Sebagai Media Iklan
Di Indonesia media iklan yang utama masih mengunakan media
elektrtronika yaitu televisi yang memberikan dampak yang lebih besar daripada
media cetak. Faktor terpenting kenapa televisi menjadi begitu menarik bagi iklan
adalah karakteristik yang dimiliki oleh media ini. Menurut Jafkins (1997) terdapat
beberapa kekuatan dan kelemahan media televisi diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Kekuatan media televisi
• Kesan realistis, karena sifatnya visual, dan merupakan kombinasi berbagai
warna, suara, gerakan, sehingga iklan-iklan televisi nampak begitu hidup dan
nyata.
• Masyarakat lebih tanggap, karena iklan di televisi disiarkan di rumah dalam
suasana serba santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk
memberikan perhatian.
• Repetisi/pengulangan iklan di televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam
sehari sehingga dipandang cukup bermanfaat dan memungkinkan sejumlah
masyarakat untuk menyaksikannya dalam frekuensi yang cukup hingga
pengaruh iklan itu menjadi efektif.
• Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang
mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Dalam memuat iklan, pengiklan
dapat menggunakan satu atau banyak kombinasi pada berbagai stasiun televisi
secara sekaligus. Dalam hal ini, pengiklan bahkan bisa membuat jaringan
kerja dengan semua stasiun televisi sehingga iklannya akan ditayangkan oleh
semua stasiun televisi secara serentak.
• Terkait dengan media lain, tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan
dengan cepat. Untuk mengatasi hal ini, dapat memadukan iklan televisi
dengan wahana iklan lain, seperti pemberitahuan yang disampaikan pada iklan
televisi “untuk keterangan lebih lanjut baca di media cetak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Kelemahan media televisi
• Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal, sehingga pemilahan
untuk kepentingan pembidikan pangsa pasar tertentu sulit dilakukan.
• Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data–data yang lengkap mengenai
suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi tidak akan bisa
menandingi media pers.
• Biaya untuk mengiklankan di televisi terbilang mahal.
• Kesalahan penyampaian pesan yang akan diberikan kepada konsumen,
sehingga terjadi ketidaktahuan konsumen atas informasi yang diberikan oleh
pengiklan.
• Adanya kecenderungan pemirsa televisi yang mengganti salurannya pada saat
iklan ditampilkan dan kebosanan akibat terlalu tinggi frekuensi pemunculan
iklan di televisi.
5. Elemen-Elemen Iklan
Agar suatu iklan memiliki daya tarik dan menjadi iklan yang baik, iklan
perlu dirancang secara menyeluruh mengunakan elemen-elemen yang dikenal
dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins, 1997). Elemen-elemen itu
antara lain meliputi:
1. Attention (perhatian)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar,
ataupun pemirsa. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan
moment dalam publiksi, atau dengan menampilkan keunikan atau bentuk iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
itu sendiri. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus
untuk menimbulkan perhatian calon pembeli seperti:
a. Menggunkan headline yang mengarahkan
b. Menggunakan slogan yang mudah diingat
c. Menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (apabila harga
merupakan unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli).
d. Menonjolkan selling point suatu produk,
e. Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa
paragraf pendek.
f. Menggunakan huruf tebal (bold) untuk memenunjukan kata-kata yang
menjual.
2. Interest (minat)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi
adalah bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk
itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang
disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka
sebaiknya dapat merangsang orang. Rasa tertarik mungkin dapat muncul
dengan adegan-adegan dalam iklan yang menarik, dan hal ini pada
gilirangnnya akan semakin diperkuat oleh penampilan iklan yang orisinil.
3. Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau
menkmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki,
memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Hal ini dapat terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan
tersebut.
4. Conviction (Rasa percaya)
Iklan perlu memunculkan keyakinan bahwa produk tersebut memang layak
untuk dibeli dan akan memberikan kepuasan bagi konsumen yang
menggunakannya. Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli,
sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti
pembuktian, membagi-bagikan percontohan gratis, dan menyondongkan
pandangan-pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta
hasil pengujian oleh pihak ketiga, misalnya, hasil pengujian dari Depatemen
Perindustrian, Lembaga Swadaya Masyarakat dan laboratorium swasta
terkemuka atau perguruan tinggi.
5. Action (tindakan)
Upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli adalah agar sesegera mungkin
melakukan tindakan pembelian. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli
melakukan respon yang sesuai dengan yang diharapkan adalah pekerjaan yang
sangat sulit, serta harus diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata
perintah tersebut, seberapa jauh kata-kata tersebut berkenan dan tidak
menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan anti pati.
6. Produk Pasta Gigi Pepsodent
Swasta dan Handoko (dalam Mangkunegara, 1998) mendefinisikan produk
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan definisi
produk menurut Kotler dan Amstrong (1999) yaitu sebagai segala sesuatu yang
ditawarkan dan dipasarkan pemasar untuk diperhatikan, dikonsumsi, atau dimiliki
sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa kegiatan, orang, tempat, organisasi,
ide-ide, atau gabungan dari beberapa keinginan atau kebutuhan.
Konsumen mengkonsumsi alternatif produk sesuai dengan jenis kebutuhan
dan keinginan masing-masing. Dengan kata lain, konsumen membeli produk guna
memuaskan kebutuhannya (Bearden dkk, 2001). Menurut Hawkins dkk (1998),
produk juga di definisikan sebagai segala seuatu yang diperoleh oleh konsumen
dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen adalah produk
pasta gigi. Pasta gigi menjadi salah satu produk kesehatan yang sangat penting
karena berfungsi untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut.
Kebisaan menggosok gigi dengan pasta gigi bahkan harus menjadi kegiatan rutin
yang harus dilakukan setiap hari.
Dipasaran saat ini tersedia berbagai macam produk pasta gigi yang
menawarkan keunggulan dan kualitas produk yang baik. Salah satunya adalah
produk pasta gigi merek Pepsodent. Pepsodent merupakan salah satu produsen
produk pasta gigi terkenal di Indonesia dan merupakan produk kesehatan yang
diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sejak awal keberadaannya, produsen Pepsodent selalu memberikan lebih
dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent terus menjaga produk-produknya agar
tetap relevan dengan trend yang berkembang di masyarakat. Pepsodent juga terus
melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi
dengan manfaat lengkap. Selama ini Pepsodent telah mengeluarkan produk pasta
gigi, kemudian diikuti berbagai macam produk kesehatan gigi dan mulut lainnya
seperti yang sikat gigi, dan mouthwash.
Berdasarkan berbagai uraian para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh pihak pemasar untuk
dikonsumsi oleh konsumen guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti perilaku penggunaan salah satu
produk yang ditawarkan oleh produsen Pepsodent yaitu produk pasta gigi.
.
C. Konsumen
1. Pengertian Konsumen
Menurut Swasta (dalam Mangkunegara, 1998), konsumen merupakan
seluruh individu yang membeli atau membutuhkan barang dan jasa untuk
keperluan pribadi individu tersebut. Hal ini sejalan dengan pandangan Kotler
(dalam Mowen dan Minor, 1995) yang mendefinisikan konsumen sebagai semua
orang dan rumah tangga yang membeli atau menerima barang dan jasa bagi
konsumsi pribadi.
Menurut Schifmant dan Kanuk (2004), istilah konsumen sering di gunakan
untuk menggambarkan dua macam konsumsi yang berbeda yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Konsumen Perorangan
Konsumen perorangan adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk
keperluan sendiri. Dalam konteks ini, berbagai produk dibeli untuk untuk
pemakaiaan akhir oleh perorangan.
b. Konsumen organisasi
Konsumen organisasi yaitu semua yang membeli produk, peralatan dan jasa
untuk menjalankan organisasinya baik mencari keuntungan maupun tidak.
Konsumen organisasi meliputi perusahaan yang mencari laba maupun nirlaba,
badan pemerintah (lokal, negara bagian maupun nasional), lembaga (misalnya
sekolah, rumah sakit, dan penjara) yang semuanya menggunakan produk
barang dan jasa untuk keperluan organisasi mereka.
Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
konsumen merupakan semua orang, baik perorangan maupun organisasi yang
membeli dan menggunakan produk barang maupun jasa untuk kepentingaan
sendiri maupun kelompok.
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukan dalam mencari,
membeli, menilai dan menentukan produk barang, jasa, dan gagasan (Schifman
dan kanuk, 2004). Engel dkk (1994) menambahkan, perilaku konsumen sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan konsumsi, dan menghabiskan
produk barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului atau
menyusuli tindakan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari berbagai uraiaan diatas, perilaku konsumen dapat diartikan sebagai
tindakan atau perilaku yang dilakukan untuk secara langsung terlibat dalam
penggunaan barang dan jasa. Pada penelitian ini akan memfokuskan pada perilaku
konsumen perorangan yaitu perilaku individu yang membeli produk pasta gigi
Pepsodent untuk kepentingan pribadi dan telah melakukan minimal lima kali
pembelian secara berturut-turut pada merek produk yang sama. Dengan kata lain,
konsumen sudah terlebih dahulu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent dan
masih terus menerus menggunakan produk tersebut secara konsisten minimal lima
kali pembelian pada merek yang sama.
D. Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen
Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas
konsumen adalah faktor promosi melalui teknik periklanan. Periklanan menjadi
sangat penting karena merupakan salah satu teknik promosi yang langsung dapat
menyentuh persepsi publik dan mengkampanyekan pesan komersial kepada
masyarakat, serta merupakan salah satu instrumen kegiatan promosi yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi respon konsumen (Kasali, 1995)
Ketika konsumen menjatuhkan pilihannya pada satu merek untuk
menjadikannya bagian dari konsumsi, ada serangkaiaan proses pemenuhan
informasi yang terjadi secara terus menerus tetap berlangsung dipikiran
konsumen. Proses ini dimulai dari kondisi ketidaksadaran (unawere) yaitu saat
konsumen sama sekali tidak mengetahui merek tersebut. Lalu berlanjut kekondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sadar (aware) yaitu bila ada informasi yang menarik baginya, berlanjut ke minat
pada taraf tertentu ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan upaya. Bila
informasi yang diterima dari proses mencoba ini sesuai dengan yang
dibutuhkannya akan terjadi pengulangan pembelian, dan akhirnya konsumen
mengadopsi (Handoyo, 2004).
Berdasarkan proses tersebut, periklanan menjadi sangat penting karena
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk dan
jasa. Lewat proses promosi, konsumen yang awalnya mungkin tidak tahu akan
keberadaan suatu produk menjadi tahu dan terdorong untuk mencoba (Kotler,
1994). Konsumen yang telah mencoba produk kemudian mendapat kepuasan atas
kualitas produk yang dibelinya akan cenderung melakukan pembelian berulang.
Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan periklanan yang
intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek yang ditawarkan
pun akan lebih mudah diperoleh (Handoyo, 2004).
Dengan sebuah iklan, konsumen dapat mempunya kesan/image terkait
dengan informasi manfaat dan nilai suatu produk yang diwakili oleh merek.
Periklanan juga akan bermanfaat dalam menciptakan struktur mental yang positif
tentang perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat mengembangkan sikap
positif para calon konsumen, menarik calon konsumen yang loyal dalam jangka
waktu tertentu (Kasali, 1995), serta menguatkan preferensi terhadap merek pada
konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004).
Agar suatu iklan dapat direspon secara positif, iklan perlu dirancang secara
menyeluruh. Untuk itu, perusahaan perlu memperhatikan elemen-elemen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
meliputi AIDCA antara lain: perhatian (Attention), minat (Interest), rasa percaya
(Conviction), dan tindakan (Action). Dengan kata lain, iklan harus dapat menarik
perhatian sasarannya agar menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut
tentang produk yang ditawarkan, sehingga akan menggerakan keinginan untuk
memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan juga harus dapat meyakinkan
bahwa produk yang diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat
agar konsumen tidak goyah lagi dan akan tetap percaya sehingga akan sesegera
mungkin melakukan tindakan pembelian (Handoyo, 2004).
Citra-citra visual dari televisi terbukti mampu menciptakan dampak emosi
yang kuat. Jika iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tersebut ditanggapi secara
positif karena mampu menarik perhatian, memunculkan minat, rasa percaya
bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan pembelian, diharapkan
produk dan iklan tersebut akan melekat dihati konsumen dan makin diingat. Bila
iklannya makin diingat semestinya merek yang dikampanyekan pun lebih melekat
dibenak konsumen. Sikap positif pada iklan inilah yang akan menarik calon
konsumen yang loyal (Kasali, 1995) serta menguatkan preferensi terhadap merek
pada konsumen yang loyal terhadap merek tersebut (Handoyo, 2004). Dengan
kata lain iklan produk pasta gigi Pepsodent dapat saja berpengaruh pada loyalitas
merek konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Skema Hubungan Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi dengan
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent pada Konsumen
Iklan
• Attention (perhatian) • Interest (minat) • Desire
(kebutuhan/keinginan) • Conviction (rasa percaya) • Action (tindakan)
Loyalitas merek
• Pembelian berulang secara konsisten
• Komitmen terhdap merek
• Minat
Konsumen yang loyal
Positif terhadap iklan
Negatif terhadap iklan
Loyalitas merek tinggi
Loyalitas merek rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Hipotesis
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada kaitan erat antara iklan
produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk tersebut
pada konsumen. Maka diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada
hubungan positif antara iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi ditanggapi oleh konsumen yang telah
loyal maka semakin tinggi loyalitas pada merek tersebut, sebaliknya semakin
negatif iklan produk pasta gigi pepsodent ditanggapi oleh konsumen yang loyal,
maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitan kuantitatif dengan menggunakan
teknik kolerasional (correlational resarch) yaitu tipe penelitian dengan
karakteristik berupa hubungan korelasional anatara dua variabel atau lebih.
Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini akan dicari apakah ada
hubungan positif antara iklan produk pasta gigi Pepsodent dengan loyalitas merek
produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu meliputi :
1. Variabel bebas : Iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi.
2. Variabel tergantung : Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal
yang didefinisikan dan dapat diamati. Penyusunan definisi ini digunakan untuk
merujuk data yang akan digunakan dalam penelitian (Suryabrata, 1998)
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Iklan Produk pasta gigi Pepsodent di Televisi
Iklan adalah segala bentuk pesan secara non personal mengenai promosi
barang dan jasa oleh sponsor, yang ditunjukan untuk mendapat bayaran dan
memiliki tujuan untuk menggerakan khalayak mengikuti pesan tersebut. Iklan
pasta gigi pepsodent di televisi merupakan iklan pasta gigi pepsodent yang
muncul lewat media televisi, diungkap melalui elemen-elemen iklan AIDCA yaitu
meliputi: Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (kebutuhan/keinginan),
Conviction (rasa percaya), Action (tindakan).
Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin positif iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi pada konsumen, sebaliknya semakin rendah skor totalnya,
semakin negatif pula iklan pasta gigi Pepsodent di televisi pada konsumen.
2. Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
Loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent adalah perilaku dan sikap
konsumen terhadap produk pasta gigi Pepsodent yang dilihat melalui pembelian
berulang secara konsisten, sikap positif dan komitmen terhadap merek, yang
direncanakan dengan pertimbangan rasional maupun emosional serta sulit
berubah. Loyalitas ini harus berasasaskan minat yang kuat, sikap yang baik,
fanatisme dan adanya konsistensi.
Pada penelitian ini, loyalitas merek akan diukur dengan menggunakan
aspek-aspek skala loyalitas merek yang disusun berdasarkan kesimpulan
pengertian dan pengukuran loyalitas merek oleh beberapa ahli yaitu meliputi:
perilaku berlangganan yang konsisten, komitmen, dan minat terhadap merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala loyalitas merek pada
konsumen, maka semakin tinggi pula loyalitas merek pada konsumen tersebut.
Demikian juga sebaliknya, semakin rendah skor total dalam skala loyalitas merek
pada konsumen, maka semakin rendah pula loyalitas merek pada konsumen
tersebut.
D. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
random sampling, yaitu memilih sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat tertentu yang dipandang memilik sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
sifat papulasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Subyek dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Subjek berjenis kelamin pria dan wanita.
2. Berusia antara 20-26 tahun. Menurut Santrock (2002), rentang usia 20-26
merupakan batasan usia dewasa dini. Pada usia ini perkembangan kognitif
berjalan dengan baik dan dan dirasa cukup mampu dalam mengambil
keputusan termasuk untuk loyal terhadap suatu produk yang sering
dipakainya.
3. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang dianggap loyal terhadap
produk pasta gigi Pepsodent yaitu telah melakukan minimal 5 kali pembelian
secara berturut-turut terhadap produk tersebut. Menurut Brown (dalam
Assael, 1992), loyalitas merek dapat diukur melalui perilaku membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berulang dimana konsumen akan dianggap loyal jika melakukan lima kali
pembelian secara berturut-turut pada merek yang sama.
4. Pernah melihat iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Subjek sebelum
melakukan pengisian skala akan ditanya terlebih dahulu apakah pernah
menonton iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Subjek yang menyatakan
pernah melihat iklan tersebut akan dianggap sesuai menjadi subjek penelitian
ini.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui penyebaran skala yang terdiri atas dua macam skala yaitu:
1. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
Skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent diukur melalui
beberapa aspek yang disusun berdasarkan kesimpulan terhadap pengertian dan
pengukuran loyalitas merek oleh para tokoh. Aspek-aspek loyalitas merek pada
penelitian ini yaitu meliputi:
4. Komitmen terhadap merek
Komitmen terhadap merek merupakan kecenderungan bagi konsumen untuk
tidak bepindah merek yang lain.
5. Pembelian berulang
Pembelian berulang merupakan perilaku atau kebiasaan untuk berlangganan
berulang terhadap merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
6. Minat terhadap merek
Minat terhadap merek merupakan sikap positif untuk memberikan perhatian,
dan menyenangi produk suatu merek.
Loyalitas merek akan diungkap dengan menggunakan metode rating yang
dijumlahkan (summated rating) merupakan metode penskalaan pernyataan yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya
(Suryabrata, 1998). Skala ini terdiri dari 60 item pertanyaan dengan memiliki
empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi: Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini
dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:
1. Sangat setuju (SS) : skor 4
2. Setuju (S) : skor 3
3. Tidak Setuju (TS) : skor 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1
b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut:
1. Sangat setuju (SS) : skor 1
2. Setuju (S) : skor 2
3. Tidak setuju (ST) : skor 3
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas Merek
Produk Pasta gigi Ppsodent Sebelum Uji Coba
Item Item No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Presentase 1 Pembelian berulang
3, 5, 12, 16, 26, 30, 32, 40, 45,
7,19,22, 33,35, 39, 43, 51
17 36,36%
2 Komitmen terhadap merek
1, 6, 11, 15, 20, 25, 36,38, 41, 48
4, 9,17, 23, 28, 31, 44, 49, 55, 53
20 30,91%
3 Minat terhadap merek
2,10,14, 21, 27, 34, 42, 46, 50, 54
8,13,18, 24, 29,37, 47, 52,
18 32,73%
Jumlah total 29 26 55 100%
2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dapat diukur melalui
aspek-aspek yang dikenal dalam sebuah rumus AIDCA (Kasali, 1995 dan Jafkins,
1997). Aspek-aspek ini terdiri atas :
a. Attention (perhatian),
Konsumen memberikan perhatian terhadap iklan tersebut.
b. Interest (minat)
Iklan tersebut menimbulkan minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut pada
konsumen tentang iklan produk yang ditawarkan.
c. Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan tersebut menggerakan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk
tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
d. Conviction (rasa percaya),
Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang diiklankan merupakan
produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen tidak goyah lagi dan
akan tetap percaya
e. Action (tindakan)
Iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk sesegera mungkin melakukan
tindakan pembelian.
Skala ini terdiri atas 55 item pertanyaan dengan menggunakan metode
perhitungan skala rating yang dijumlahkan (summated rating). Skala ini terdiri
dari empat kategori pilihan jawaban yang terentang meliputi Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran alat ini
dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:
1. Sangat setuju (SS) : skor 4
2. Setuju (S) : skor 3
3. Tidak Setuju (TS) : skor 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1
b. Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) : skor 1
2. Setuju (S) : skor 2
3. Tidak Setuju (TS) : skor 3
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan
Produk Pasta Gigi Pepsodent di televisi Sebelum Uji Coba
Item Item No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Presentase 1 Attention (perhatian)
13, 21, 24, 29, 39, 45
2, 7, 20, 22, 35, ,
11 20%
2 Interest (minat)
4, 19, 27, 34, 41, 53
5, 9, 14, 26, 47,
11 20%
3 Desire (kebutuhan/keinginan)
1, 11, 18, 30, 42, 50
16, 33, 38, 51, 54
11 20%
4 Conviction (rasa percaya),
6, 8, 15, 31, 37, 44
12, 17, 36, 43, 52
11 20%
5 Action (tindakan)
3, 10, 23, 46, 48, 55
25, 28, 32, 40, 49,
11 20%
Jumlah total 30 25 55 100%
Pada kedua skala diatas tidak menyertai alternatif jawaban netral. Menurut
Hadi (1991) hal ini didasarkan atas 3 hal yaitu:
1. Undecided mempunya arti ganda, bisa diartikan sebagai belum memutuskan
atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral,
setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban
yang ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam
suatu instrumen.
2. Jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah (central
tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah
kecenderungan jawabannya, kearah setuju ataukah tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat
kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju.
Jawaban tengah akan menghilangkan data penelitian sehingga mengurangi
banyaknya informasi yang dapat disaring dari responden.
F. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data
Uji coba alat ukur dilaksanakan tanggal 15-25 maret 2008 dengan total
sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel tersebut dipilih berdasarkan ciri-
ciri yang sudah ditetapkan yaitu subjek adalah pria dan wanita berusia diantara
20-26 tahun, telah menggunakan produk pasta gigi minimal 5 kali secara berturut-
turut, serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi. Pada
masing-masing subjek tersebut diberikan 2 jenis skala yaitu skala iklan produk
pasta gigi Pepsodent di televisi dan skala loyalitas merek produk pasta gigi
Pepsodent.
G. Hasil Uji Coba Alat Pengumpulan Data
Setiap usaha pengukuran senantiasa diarahkan untuk mencapai tingkat
obyektifitas hasil yang tinggi. Salah satu upaya penting untuk menempuh hal itu
adalah melalui pemilihan atau penyusunan alat ukur yang memiliki daya
diskriminasi item, derajat validitas dan reliabilitas yang adekuat. Problem daya
diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur ini semakin serius bilamana
pengukuran tersebut dikenakan kepada gejala-gejala sosial atau perilaku manusia
yang sedemikian kompleks (Hadi, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Validitas dan realibilitas adalah dua hal yang sangat penting untuk
membuat alat ukur yang berkualitas. Hal ini bertujuan agar alat yang di gunakan
dalam penelitian menjadi akurat dan dapat dipercaya. Perincian metode pengujian
daya diskriminasi item, validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut akan
dipaparkan di bawah ini :
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Hadi (1991), validitas merupakan taraf kecermatan dan ketepatan
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain, sebuah alat ukur
akan dikatakan mempunyai validitas bila alat ukur tersebut mengukur apa yang
harus diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila alat tersebut dapat mengungkapkan secara jitu gejala yang hendak diukur
dan seberapa jauh alat tersebut memiliki ketelitian dalam memberikan status
(Hadi, 1991).
Dalam penelitian ini akan dipakai validitas isi sebagai pengukur validitas
skala. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment yang dilakukan
oleh dosen pembimbing. Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana item-item tersebut relevan dengan tujuan pengukuran dan menunjukkan
sejauh mana tes tersebut komprehensif isinya (Azwar, 2001). Validitas isi pada
penelitian ini dilakukan dengan jalan mengkonsultasikan item-item skala dengan
orang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing sebagai profesional judgement
untuk memastikan bahwa bahwa item tersebut sudah mencakup keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kawasan isi dan obyek yang hendak diukur sehingga tidak keluar dari indikator-
indikator yang telah ditentukan
2. Analisis Butir
Analisis butir didefinisikan sebagai sejauh mana item mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2001). Analisis butir disebut juga
sebagai konsistensi item total karena merupakan indikator keselarasan atau
konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Item-item
yang dipilih adalah item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur
oleh skala secara keseluruhan. Analisis butir seringkali disebut dengan koefisien
korelasi item total (rix). Analisis butir pada penelitian ini dilakukan dengan
bantuan program SPSS for window versi 12.00. Untuk mengambil butir-butir
yang sahih, peneliti menetapkan r ≥ 0.30 karena item yang mencapai korelasi
minimal 0.30 daya diskriminasinya dianggap memuaskan. Berikut paparan proses
analsis butir skala penelitian ini:
a. Analisis butir skala loyalitas merek Produk pasta gigi Pepsodent
Hasil analisis skala loyalitas merek berkisar antara -0.18 sampai 0.812.
Butir item diseleksi dengan cara menggugurkan butir-butir yang memiliki
koefisien korelasi antar item yang rendah dengan memperhatikan penyebaran
butir pada tiap aspek. Hasil seleksi item yaitu dari 55 buah item terdapat 4 buah
item yang tidak layak digunakan sebagai pertanyaan penelitian, serta terdapat 51
item yang dianggap layak untuk digunakan dalam pertanyaan penelitian. Dengan
melihat penyebaran item pada tiap aspek, dari 51 item tersebut dikurangi lagi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
buah item sehingga terdapat 50 buah item skala yang akan digunakan. Tabel
dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba :
Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas
Merek Produk Pasta gigi Pepsodent
No Butir Pernyataan Sebelum Uji Coba Gugur Setelah Uji Coba Aspek
Favorable Non Favorable Favorable Non
FavorableFavorabl
e Non
Favorable
Total
Pembelian berulang
3, 5, 12, 16, 26, 30,32 40, 45,
7,19,22 33, 35, 39, 43, 51
32 22, 35 3, 5, 12, 16, 26, 30, 40, 45,
7,19, 33, 39, 43, 51
14
Komitmen terhadap merek
1, 6, 11, 15, 20, 25, 36,38, 41, 48
4, 9,17, 23, 28, 31, 44, 49, 55, 53 - -
1, 6, 11, 15, 20, 25, 36,38, 41, 48
4, 9,17, 23, 28, 31, 44, 49, 55, 53 20
Minat terhadap merek
2,10,14, 21, 27, 34, 42, 46, 50, 54
8,13,18, 24, 29,37, 47, 52,
34
-
2,10,14, 21, 27, , 42, 46, 50, 54
8,13,18, 24, 29,37, 47, 52, 17
Total 29 26 27 24 51 Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir
pernyataan dalam skala loyalitas merek yang akan digunakan dalam penelitian:
Tabel 4. Prosentase Distribusi Butir-butir Pernyataan Skala
Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Setelah Uji Coba
No Item Aspek Favorable Non Favorable Total %
Pembelian berulang
3, 5, 12, 16, 26, 30, 40, 45,
7,19, 33, 39, 43, 51 14 28%
Komitmen terhadap merek
1, 6, 11, 15, 20, 24, 36,38, 41, 48
4, 9,17, 22, 28, 31, 44, 49, 53 19 38%
Minat terhadap merek 2,10,14, 21, 27, , 42, 46, 50, 54
8,13,18, 23, 29,37, 47, 52, 17 34%
Total 27 23 50 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Maka, dari hasil tersebut diketahui bahwa skala loyalitas merek cukup
valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya mengenai
analisis butir skala uji coba loyalitas merek dapat dilihat pada lampiran.
b. Analisis butir skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi
Hasil analisis butir pada skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di
televisi menunjukan korelasi koofisien item total berkisar antara 0.734 sampai
0.222. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh 5 item yang dinyatakan gugur dari
55 item yang telah diuji coba karena memiliki korelasi yang rendah terhadap skor
total. Tabel dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba:
Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Iklan Produk Pasta
Gigi Pepsodent di Televisi
No Butir Pernyataan Sebelum Uji Coba Gugur Setelah Uji Coba Aspek
Favorable Non Favorable Favorable Non
Favorable Favorable Non Favorable
Total
Attention (perhatian)
13, 21, 24, 29, 39, 45
2, 7, 20, 22, 35, ,
21,24 7 13, 29, 39, 45
2, 20, 22, 35, 8
Interest (minat)
4, 19, 27, 34, 41, 53
5, 9, 14, 26, 47,
- 9 4, 19, 27,
34, 41, 53 5, 14, 26, 47, 10
Desire (kebutuhan)
1, 11, 18, 30, 42, 50
16, 33, 38, 51, 54
- - 1, 11, 18, 30, 42, 50
16, 33, 38, 51, 54 11
Conviction (rasa percaya)
6, 8, 15, 31, 37, 44
12, 17, 36, 43, 52 - -
6, 8, 15, 31, 37, 44
12, 17, 36, 43, 52 11
Action (tindakan)
3, 10, 23, 46, 48, 55
25, 28, 32, 40, 49,
- 25 3, 10, 23,
46, 48, 55 28, 32, 40, 49, 10
total 30 25 2 3 28 22 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kemudian tabel berikut ini menunjukkan penyebaran butir-butir
pernyataan dalam skala iklan pasta gigi Pepsodent yang akan digunakan dalam
pengambilan data :
Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Iklan
Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi Setelah Uji Coba
No Item Aspek Favorable Non Favorable Total %
Attention (perhatian)
13, 29, 39, 45
2, 20, 22, 35, 8 16%
Interest (minat) 4, 19, 27, 34, 41, 53
5, 14, 26, 47, 10 20%
Desire (kebutuhan/keinginan)
1, 11, 18, 30, 42, 50
16, 33, 38, 51, 54 11 22%
Conviction (rasa percaya),
6, 8, 15, 31, 37, 44
12, 17, 36, 43, 52 11 22%
Action (tindakan) 3, 10, 23, 46, 48, 55
28, 32, 40, 49, 10 20%
total 28 22 50 100%
Berdasarka paparan diatas diketahui bahwa skala iklan pasta gigi
pepsodent juga valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil
selengkapnya mengenai analisis butir skala uji coba skala persepsi terhadap iklan
pasta gigi Pepsodent dapat dilihat pada lampiran.
3. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana derajat keajegan
atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bilamana diterapkan beberapa kali
terhadap subyek yang sama pada kesempatan yang berlainan (Hadi, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2001).
Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliablitas (rxx,) yang angkanya
berada pada rentang 0 sampai dengan 1.00. Koefisien reliabilitas yang mendekati
1.00 akan menghasilkan reliabilitas yang tinggi. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas yang diperoleh, semakin tinggi tingkat hasil pengukuran alat tersebut
bagi kelompok subyek yang diteliti (Azwar, 1996).
Reliabilitas skala pada penelitian ini menggunakan teknik Alpa Cronbach
dari program SPSS versi 12.00. Koefisien reliabilitas pada skala loyalitas merek
produk pasta gigi Pepsodent sebelum uji coba sebesar 0.960 dan sesudah uji coba
sebesar 0.922. Pada skala iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebelum uji coba
didapat koefisien reliabilitas sebesar 0.957 dan sesudah uji coba sebesar 0.931.
H. Metode Analisis Data
Sesuai dengan tujuan dan identifikasi variabel, metode analisis data yang
digunakan untuk mengatahui adanya hubungan positif antara iklan produk pasta
gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pada
konsumen adalah dengan menggunakan korelasi product moment pearson.
Perhitungan korelasi ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
versi 12.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan dua buah
skala penelitian yaitu skala loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent dan skala
iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi kepada responden penelitian, sesuai
dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala loyalitas merek produk
pasta gigi pepsodent dan skala iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi
tersebut dibagikan secara bersamaan pada tanggal 21-26 April 2006, dengan
jumlah masing-masing skala sebanyak 50 eksemplar. Untuk mendapatkan subjek
penelitan dan sekaligus membagi alat penelitian tersebut, peneliti meminta
bantuan beberapa teman sehingga mempermudah proses pelaksanaan penelitian.
B. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian
Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan
sekelompok subjek yang didasarkan atas sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah pria dan
wanita berusia 20-26 tahun (berada pada masa dewasa dini), telah menggunakan
produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali secara berturut, dan pernah
menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi. Sebelum pelaksanaan
penelitian, subjek dipilih dengan ditanya terlebih dahulu apakah telah
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menggunakan produk pasta gigi Pepsodent minimal 5 kali berturut-turut serta
pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent? Subyek yang menjawab telah
menggunakan produk pasta gigi Pepsodent sebanyak minimal 5 kali berturut-turut
serta pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi dianggap sesuai
menjadi subjek penelitian. Keseluruhan data hasil penelitian dapat dideskripsikan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian
Deskripsi Data Loyalitas Merek Iklan Mean 141.72 136.22
SD 20.359 13.692 Xmax 192 162 Xmin 91 102
Tabel di atas menunjukkan jumlah mean dari skala loyalitas merek adalah
sebesar 141.72. Nilai tertinggi yang diperoleh pada loyalitas merek 192,
sedangkan untuk nilai terendah didapat sebesar 191. Selanjutnya untuk skala iklan
diperoleh mean keseluruhan sebesar 136.22. Untuk nilai tertinggi sebesar 162
sedangkan nilai terendah sebesar 102.
Untuk mengetahui kecenderungan variabel bebas (iklan Produk pasta gigi
Pepsodent di televisi) dan variabel tergantung (loyalitas merek produk pasta gigi
Pepsodent), dilakukan uji signifikasi beda antara mean empirik dan mean teoritik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik
Data Teoritik Data Empirik Variabel Min Max Mean SD Min Max Mean SD Loyalitas
merek
50 200 125 25 91 192 141.72 20.359
Iklan
50 200 125 25 102 162 136.22 13.692
Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian dan diperoleh dari angka
yang menjadi titik tengah alat ukur. Sedangkan mean empirik adalah rata-rata skor
data penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata hasil
penelitian.
Skala loyalitas merek mean teoritiknya 125 sedangkan mean empiriknya
sebesar 141.72 (mean empirik>mean teoritik), maka dari data di atas disimpulkan
bahwa loyalitas merek pada subjek penelitian cenderung tinggi.
Mean teoritik pada iklan diperoleh sebesar 125 sedangkan untuk mean
empirik sebesar 136.22 (mean empirik > mean teoritik). Berdasarkan data di atas
maka dapat dilihat bahwa iklan berpengaruh pada subjek penelitian dengan
kecenderungan yang tinggi.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Penelitian
Sebelum melaksanakan analisis data untuk menguji hipotesis perlu
dilakukan uji normalitas dan linearitas terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi
dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi
harapan distribusi normal teoritiknya. Uji normalitas ini dilakukan dengan
menggunakan rumus one sample Kolmogorov– Smirnov Test, bantuan SPSS for
windows versi 12.0.
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas
Loyalitas Merek Persepsi terhadap Iklan
Kolmogorov-Smirnov Z 0, 726 0,568
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,667 0,904
Asumsi uji normalitas adalah jika nilai p>0,05 maka sebaran skor yang
diperoleh adalah normal. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai K-SZ
untuk variabel loyalitas merek sebesar 0,726 dengan probabilitas 0,667 (p>0,05),
sedangkan nilai K-SZ variabel iklan sebesar 0,568 dengan probabilitas 0,904
(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan data subjek memiliki sebaran yang
normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah hubungan antar variabel
penelitian cukup mengikuti fungsi linear. Pengujian linearitas dilakukan dengan
menggunakan program computer SPSS for windows versi 12.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 10. Hasil Uji Linieritas
F Asymp. Sign.
Combined 4.380 0,002
Linearity 63.079 0.000
Skor
Loyalitas Merek
*
Iklan Deviation from Linearity 2.602 0.026
Hasil perhitungan uji linearitas dua variabel penelitian menunjukkan
bahwa nilai F sebesar 63.079 dengan probabilitas 0.000 (p < 0,05), artinya
signifikan, hal ini berarti hubungan yang antara loyalitas merek dengan iklan
bersifat linear.
2. Uji Hipotesis
Setelah mengetahui bahwa data penelitian didistribusikan normal dan
berkorelasi linear, maka dapat dilakukan uji koefisien korelasi Product Moment.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara iklan
pasta gigi pepsodent dengan loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent, yang
disebut sebagai hipotesis satu arah (Hadi, 2001). Teknik uji hipotesis ini
dilakukan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan
bantuan program SPSS for windows versi 12.0.
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis
r r2
Skor Loyalitas Merek * Iklan 0.620 0.384
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Koefisien korelasi secara keseluruhan (rxy) sebesar 0,620 dengan
probabilitas 0,000 (p < 0,01) sig. (1-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel iklan dan
loyalitas merek. Maka dapat disimpulkan makin positif konsumen terhadap iklan
pasta gigi pepsodent di televisi, makin tinggi pula loyalitas mereknya terhadap
produk tersebut.
D. Pembahasan
Pembahasan ini bertitik tolak dari hasil penghitungan dan didapatkan
koefisien korelasi sebesar 0.620 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01). Oleh karena
itu dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta
gigi Pepsodent pada konsumen. Semakin positif kosumen terhadap iklan pasta
gigi Pepsodent di televisi, maka semakin tinggi pula loyalitasnya terhadap merek
tersebut, sebaliknya semakin negatif konsumen terhadap iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi, maka loyalitas konsumen terhadap merek tersebut juga
semakin rendah. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini dapat diterima.
Dengan kata lain, semakin positif iklan produk pasta gigi pepsodent
tersebut dipandang oleh subjek karena mampu menarik perhatian, memunculkan
minat, rasa percaya bahkan memunculkan emosi untuk segera melakukan
pembelian maka semakin tinggi pula loyalitas mereknya yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kecenderungan untuk melakukan pembelian berulang, komitmen terhadap merek,
dan minat atau rasa tertarik terhadap merek tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, pandangan Handoyo (2004) yang mengatakan
bahwa iklan dapat berguna untuk membangun kesan jangka panjang suatu produk
terbukti. Adanya kualitas produk yang memuaskan dan diperkuat dengan
periklanan yang intensif dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek
yang ditawarkan pun akan lebih mudah diperoleh. Dengan sebuah iklan,
konsumen dapat mempunya kesan/image terkait dengan informasi manfaat dan
nilai suatu produk yang diwakili oleh merek. Periklanan juga akan bermanfaat
dalam menciptakan struktur mental yang positif tentang perusahaan yang
bersangkutan (Kasali, 1995)
Berdasarkan hal ini, perusahaan dapat menggunakan periklanan dalam
menyoroti berbagai kebutuhan yang berhubungan erat dengan konsumen yang
ditargetkan sehingga menarik konsumen sebagai calon pelanggan yang loyal
(Schifman dan Kanuk, 2004), disatu sisi juga akan menguatkan preferensi
terhadap merek pada konsumen yang memang sudah loyal terhadap merek
tersebut t (Handoyo, 2004).
Rata-rata subyek memiliki loyalitas merek yang tinggi, terlihat dari mean
empiriknya sebesar 141.72 > mean teoritiknya sebesar 125. Menurut Sheet, Mital
dan Newman (1999), tingginya loyalitas merek dapat disebabkan beberapa faktor
seperti kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan membeli konsumen,
identifikasi sosial dan emosional, promosi, keterlibatan konsumen pada produk,
keinginan mencari keragaman dan sensitivitas harga. Kecenderungan tingginya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
loyalitas merek pada subyek penelitian ini mungkin tidak lepas dari usaha yang
dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk Surabaya sebagai perusahaan yang
memproduksi merek Pepsodent dalam menjaga kualitas produk dan menerapkan
strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat menyentuh faktor-faktor loyalitas
tersebut.
Selaku salah satu produk pasta gigi paling terkenal di Indonesia,
Pepsodent terus menerapkan berbagai strategi pemasaran yang mampu mencari
perhatiaan konsumen seperti melalui berbagai penghargaan yang pernah diterima,
kegiatan promosi dan menjaga agar produknya tetap relevan dengan trand yang
berkembang di masyarakat. Hal ini dapat saja menciptakan keyakinan bahwa
produk tersebut kinerjanya dapat dipercaya dan memuaskan sehingga
menciptakan ikatan emosional dan sosial dengan konsumennya. Bahkan Sebagai
salah satu produk pasta gigi yang tertua, produk ini dapat saja telah
mempengaruhi sejarah panjang kebiasaan membeli konsumen sehingga
menciptakan konsumen dengan loyalitas yang tinggi terhadap merek tersebut.
Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi juga cenderung tinggi ditanggapi
oleh konsumen yang terlihat dari mean empiriknya sebesar 136.22 > mean
teoritiknya sebesar 125. Hal ini mungkin disebabkan karena media periklanan
yang dipergunakan adalah televisi. Menurut Jafkins (1997), karakteristik televisi
yang memungkinkan adanya kombinasi suara, warna, dan gerakan akan lebih
efektif dalam menarik perhatian konsumen dibanding media lain. Iklan pasta gigi
Pepsodent yang menampilkan produk pasta gigi akan lebih menarik jika
menggunakan media televisi yang dapat memunculkan visualisasinya. Disisi lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pasta gigi pepsodent sendiri adalah produk pasta gigi yang tertua di Indonesia
dengan produk-produk dan iklan yang sudah terkenal sejak lama. Hal ini dapat
menyebakan iklan pasta gigi pepsodent tersebut dapat dipercaya dan diperhatikan
oleh banyak orang khususnya oleh para pelanggan yang loyal pada produk
tersebut.
Dari pembahasan hasil penelitian di atas terbukti bahwa iklan pasta gigi
Pepsodent di televisi dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya loyalitas merek
pada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen pengguna
produk pasta gigi Pepsodent, dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan positif
yang signifikan antara iklan produk pasta gigi Pepsodent di televisi dengan
loyalitas merek produk pasta gigi Pepsodent pada konsumen, dengan koefisien
korelasi sebesar 0,620 dan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,01).
B. Saran
1. Bagi perusahan-perusahaan yang menggunakan jasa iklan khususnya di
televisi agar merancang iklannya secara baik dan menarik sehingga dapat
menimbulkan respon yang positif dan dalam jangka waktu yang panjang
dapat menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk yang diiklankan.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti loyalitas merek hendaknya
memperhatikan variabel-vaiabel yang lain seperti kepuasan, keterlibatan
konsumen dengan produk, sensitivitas harga dan keragaman produk, yang
kemungkinan dapat berpengaruh terhadap loyalitas merek pada konsumen.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action, 4th Edition. Boston:
PWS-Kent Publishing Company. Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bearden, W.D., T.N, Ingram dan W. Raymond. 2001. Marketing: Principles and
Prespectives. New York: Mc Grew Hill Companies. Dharmamesta, Basu, Swastha. 1996. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian
Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, vol 14, no. 3.
Durianto, D. Sugiarto., dan Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar
melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen Edisi ke-
6. Terjemahan: FX Budiyanto. Jakarta : Binarupa Aksara. Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1982. Consumer Behavior 3th
Edition. New York: Holt, Rinehart and wilson, inc. Eagel, F.J Blackwell, R.D., dan Kollat, D, T. 1973. Consumer Behavior 4th
Edition. New York: Holt, Rinehart and Wilson, Inc. East, R. 1997. Consumer Behavior: Advances and Applications in Marketing.
London: Prentice Hall. Fournier, S, . 1998. Consumer and Their Brand: Developing Reletionship theory
in Consumer Research. Journal of marketing.Vol. 24. Hadipranata, A.F. 1997. Psikologi Penjualan. Modul Kuliah Program Pendidikan
Penjualan dan Pelayanan Pelanggan. PT Telkom-PPM FE UGM. Hadi, S. 2002. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hadi, S. 1991. Metodology Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada.
64 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Handoyo, Sapto. 2004. Pengaruh Kreativitas Iklan terhadap Loyalitas Konsumen Sabun Lux . Telaah Bisnis volume 6 nomor 2, Desember.
Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1998. Consumer Behavior
Building Marketing Strategy (7thEdition). New york: Mc Graw Hill. Hawkins, D,I., Coney, Kenneth A., dan Best, R.J. 1980. Consumer Behavior
Implications for Marketing Strategy. Dallas: Busines Publications Inc. Jaffkins, Frank. 1997. Periklanan, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Kasali, R. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip. 1994. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation
and Control. 8 th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Kotler, P., dan Amstrong, G. 1999. Principles of marketing (8th Edition). New
Jersey: Prentice Hall, Inc. Mowen, J.C., dan Minor, M. 1995. Consumer Behavior 5th Edition. London:
Prentice Hall. Mangkunegara, A, A. 1998. Perilaku Konsumen. Bandung: Pt. Eresco. Peter, J.P., dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Purnama, Nursya’bani. 2003. Pengaruh Iklan Televisi menggunakan Background
Musik terhadap Recall Audience. Sinergi vol. 6 no.1. Radiosunu. 1986. Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analsis.
Yogyakarta: BPFE. Schifman, L.G., dan Kanuk, L, Lazar. 2004. Perilaku Konsumen edisi ke-7.
Jakarta: PT. Indeks Group Gramedia. Santrock. 2002. Life Span Development: Perkembangan masa hidup (jilid 2).
Jakarta: Erlangga. Sheet., Mital., dan Newman. 1999.Custumer Behavior Forth Worth : The Dryden
Press. Stanton, W (1986). Prinsip Pemasaran (jilid 2). Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Suryabrata, S. 1998. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Utama, Diosi, Budi., dan Purwanto, B,M. 2006. Pengujian Antecendents
Kerpercayaan Konsumen terhadap Merek dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas: Peran Involvement sebagai Variabel Moderator. Jurnal Sosiosains vol. 19 no. 4, Oktober.
Widyatama, Rendra. 2004. Pengantar periklanan. Jakarta: Buana Pustaka
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba
Usia :_________________ Jenis Kelamin :_________________
PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui
S : setuju TS : tidak Setuju STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh:
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
X
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gigi yang putih memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut.
2 Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan
3 Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang bersifat mengajak untuk membeli produk tersebut membuat saya ingin membeli produk tersebut.
4 Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi sampai selesai
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5 Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik.
6 Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya percaya dengan kualitas produk tersebut
7 Saya tidak meyukai penampilan iklan pasta gigi pepsodent di televisi
8 Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan kepercayaan untuk menggunakan.
9 Penyampaian iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu bertele-tele membuat saya tidak berminat untuk mengetahui tentang iklan itu.
10 Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut
11 Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi memunculkan keinginan untuk mencoba produk tersebut.
12 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk menggunakan produk tersebut
13 Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di televisi sederhana sehingga mudah diingat
14 Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih lanjut.
15 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang membuat pendapat dari para ahli membuat saya percaya akan keunggulan produk tersebut
16 Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan sebenarnya kurang mampu memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut
17 Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang meyakinkan.
18 Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
19 Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut.
20 Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
21 Menurut saya, iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik
22 Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
23 Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
24 Efek suara yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsoent di televisi menarik perhatian saya
25 Nada kata-kata yang mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang mampu mengerakan saya saya untuk membeli produk tersebut
26 Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan kurang menarik sehingga membosankan untuk disaksikan.
27 Iklan pasta gigi Pepsodent jelas dalam menyampaikan pesan iklannya.
28 Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut
29 Iklan pasta gigi Pepsodent sering diputar ditelevisi sehingga menarik perhatian saya
30 Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba produk tersebut.
31 Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gambaran gigi putih meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
32 Informasi tentang kualitas produk yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
33 Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, kurang mampu membangkitkan minat saya untuk menggunakan produk tersebut
34 Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya sampai selesai.
35 Akting yang diperagakan oleh para model iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.
36 Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan kepercayaan saya untuk menggunakan produk tersebut.
37 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia membuat saya pecaya tentang kunggulan produk tersebut.
38 Penampilan Iklan pasta tidak mampu membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan produk tersebut.
39 Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik
40 Akting yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent
41 Penampilan para model yang menarik membuat saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent sampai selesai
42 Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut
43 Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
44 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan membuat saya percaya dengnn kualitas produk tersebut
45 Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih menarik perhatian saya.
46 Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya menggunakan produk Pepsodent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
47 Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai selesai
48 Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
49 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang mampu menggerakan saya untuk membeli produk pasta gigi Pepsodent
50 Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.
51 Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang mampu memotivasi untuk menggunakan produk tersebut
52 Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati produk tersebut
53 Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut.
54 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya tidak memunculkan keinginan untuk membeli produk tersebut
55 Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan produk tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2. Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba
Usia :_________________ Jenis Kelamin :_________________
PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala. Anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui
S : setuju TS : tidak Setuju STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh:
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya pernah menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
X
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Penampilan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gigi yang putih memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut
2 Iklan pasta gigi pepsodent di televisi membosankan
3 Pesan-pesan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang bersifat mengajak untuk membeli produk tersebut membuat saya ingin membeli produk tersebut.
4 Saya berminat menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent di televisi sampai selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5 Alur cerita yang digambarkan dari awal hingga akhir pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik.
6 Penunjuk deteil tentang komposisi Pepsodent pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya percaya dengan kualitas produk tersebut
7 Penjelasan mengenai kualitas produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membangkitkan kepercayaan untuk menggunakan.
8 Demonstrasi produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut
9 Rangkaiaan kata yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi memunculkan keinginan untuk mencoba produk tersebut.
10 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi terlalu monoton sehingga kurang meyakinkan saya untuk menggunakan produk tersebut
11 Slogan-slogan pada iklan pasta gigi Pepsoden di televisi sederhana sehingga mudah diingat
12 Rangkaian kata-kata pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi tidak membangkitkan minat saya untuk mengatahui jalan ceritanya secara lebih lanjut.
13 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang membuat pendapat dari para ahli membuat saya percaya akan keunggulan produk tersebut
14 Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan sebenarnya kurang mampu memunculkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut
15 Kesan yang ditampilkan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang meyakinkan.
16 Kualitas produk pasta gigi yang ditampilkan melalui iklan pasta gigi pepsodent di televisi membuat saya berkeinginan untuk memiliki produk tersebut.
17 Dialog-dialog yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan rasa ingin tahu terhadap jalan cerita iklan tersebut.
18 Efek pewarnaan yang ditampilkan pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
19 Slogan-slogan pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang menarik
20 Saya merasa terbujuk untuk membeli pasta gigi Pepsodent saat menyaksikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi
21 Isi iklan pasta gigi Pepsodent di televisi secara keseluruhan kurang menarik sehingga membosankan untuk disaksikan.
22 Iklan pasta gigi Pepsodent jelas dalam menyampaikan pesan iklannya.
23 Rangkaiaan kalimat pada pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk segera membeli produk tersebut
24 Iklan pasta gigi pepsodent sering diputar ditelevisi sehingga menarik perhatian saya
25 Slogan pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba produk tersebut.
26 Penggunaan model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang menampilkan gambaran gigi putih meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
27 Informasi tentang kualitas produk yang disampaikan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang mampu mempengaruhi saya untuk membeli produk tersebut.
28 Kesan yang ditampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi, kurang mampu membangkitkan minat saya untuk menggunakan produk tersebut
29 Tema cerita pada iklan pepsodent di televisi membuat saya ingin mengatahui jalan ceritanya sampai selesai.
30 Akting yang diperagakan oleh para model iklan pasta gigi pepsodent di televisi kurang menarik.
31 Demonstrasi penggunaan produk pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan kepercayaan saya untuk menggunakan produk tersebut.
32 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat slogan tentang ikatan dokter gigi Indonesia membuat saya pecaya tentang kunggulan produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
33 Penampilan Iklan pasta tidak mampu membangkitkan keinginan saya untuk mengunakan produk tersebut.
34 Kemasan produk pasta gigi Pepsodent yang ditampilkan melalui iklan televisi tampak menarik
35 Akting yang diperagakan para model iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
36 Penampilan para model yang menarik membuat saya ingin menyaksikan iklan pasta gigi pepsodent sampai selesai
37 Alur cerita iklan pasta gigi Pepsodent di televisi menarik sehingga membangkitkan keinginan untuk menggunakan produk tersebut
38 Pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat sejumlah pnghargaan yang diterima sebenarnya kurang meyakinkan saya tentang kualitas produk tersebut.
39 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi yang memuat hasil pengujian dari Depertemen Kesehatan membuat saya percaya dengnn kualitas produk tersebut
40 Pengunaan model iklan yang memiliki gigi putih menarik perhatian saya.
41 Jaminan mutu produk yang di tampilkan iklan pasta gigi Pepsodent di televisi membuat saya menggunakan produk Pepsodent
42 Tema cerita dari iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut sampai selesai
43 Kesaksian para konsumen dalam iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mempengaruhi saya untuk segera membeli produk pasta gigi pepsodent.
44 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya kurang mampu menggerakan saya untuk membeli produk pasta gigi Pepsodent
45 Tampilan kemasan produk pasta gigi Pepsodent di televisi menimbulkan keinginan untuk mencoba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
46 Slogan pada iklan pasta gigi Pesodent kurang mampu memotivasi untuk menggunakan produk tersebut
47 Alur cerita pada iklan pasta gigi Pepsodent di televisi kurang meyakinkan saya untuk menikmati produk tersebut
48 Nada-nada mengajak pada iklan pasta gigi pepsodent di televisi membangkitkan minat saya untuk menyaksikan iklan tersebut.
49 Iklan pasta gigi Pepsodent di televisi sebenarnya tidak memunculkan keinginan untuk membeli produk tersebut
50 Menurut saya iklan pasta gigi Pepsodent di televisi mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan produk tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent Sebelum
Uji Coba
Usia :_________________ Jenis Kelamin :_________________
PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui
S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh:
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya telah melakukan pembelian produk pasta gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara berturut-turut
X
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan gigi saya.
2 Kinerja produk yang cocok dengan harapan saya membuat saya menyukai produk pasta gigi Pepsodent.
3 Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk selalu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin.
4 Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu penting sehingga merek apa saja tidak masalah untuk saya gunakan.
5 Saya akan terus memakai produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten untuk merawat kesehatan gigi dan mulut saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6 Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik mengganti ke produk merek yang lain.
7 Banyaknya produk merek lain dipasaran mengurangi rutinitas saya membeli produk pasta gigi Pepsodent.
8 Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang.
9 Saya merasa bosan terus membeli produk pasta gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan membeli produk merek lain
10 Saya percaya bahwa produk pasta gigi Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk merawat kesehatan gigi saya
11 Meskipun persedian produk pasta gigi Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak akan berpindah ke merek produk pasta gigi yang lain.
12 Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi apabila persediaan sudah habis.
13 Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya terlalu monoton.
14 Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek pasta gigi yang terkenal membuat saya menyukai produk tersebut.
15 Saya akan tetap mencari produk pasta gigi Pepsodent meskipun stok produk tersebut sangat sedikit dipasaran.
16 Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent memuaskan sehingga membuat saya membeli produk tersebut secara konsisten.
17 Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya ingin berganti merek produk pasta gigi yang lain
18 Saya merasa bosan menggunakan produk pasta gigi Pepsodent.
19 Selain menggunakan produk pasta gigi Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta gigi merek lain.
20 Kualitas produk yang memuaskan membuat saya tidak mau berganti merek produk pasta gigi yang lain selain Pepsodent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
21 Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya tertarik menggunakan produk tersebut
22 Saya membeli produk pasta gigi Pepsodent secara rutin karena hanya itu yang tersedia di pasaran.
23 Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya tidak sesuai dengan harapan saya sehingga membuat saya membeli produk pasta gigi merek lain
24 Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang menarik minat saya terhadap pasta gigi Pepsodent
25 Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan produk merek lain.
26 Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent secara konsisten di masa yang akan datang.
27 Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent, tidak menggoyahkan saya untuk menyukai produk merek tersebut.
28 Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent membuat saya mencoba merek produk yang lain.
29 Sebenarnya saya tidak suka membeli produk pasta gigi Pepsodent
30 Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin sehingga sulit menghentikan kebiasaan tersebut.
31 Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent kurang memuaskan.
32 Mudahnya mencari produk pasta gigi Pepsodent dipasaran membuat saya rutin membeli produk tersebut.
33 Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent
34 Harga produk pasta gigi Pepsodent yang relatif murah membuat saya menyukai poduk pasta gigi Pepsodent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
35 Saya menggunakan produk pasta gigi Pepsodent karena malas mencari produk merek yang lain.
36 Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk berpindah ke merek produk yang lain.
37 Saya tidak terterik untuk mengunakan produk pasta gigi Pepsodent lagi
38 Menggunakan produk merek pasta gigi selain Pepsodent itu beresiko.
39 Harga beli produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut.
40 Kualitas produk yang memuaskan membuat saya selalu membeli produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten
41 Meskipun banyak tawaran yang menarik dari produk merek lain, saya tetap menggunakan produk pasta gigi Pepsodent.
42 Saya merasa telah kenal lama dengan produk pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan mutu produknya
43 Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut
44 Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru menybabkan saya punya keinginan untuk berganti merek pasta gigi.
45 Aktivitas promosi yang dibangun oleh perusahaan Pepsodent membuat saya rutin membeli produk pasta gigi Pepsodent.
46 Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya yakin dengan mutu produknya.
47 Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent karena terpaksa saja
48 Harga produk yang sesuai dengan harapan saya membuat saya tidak mau mencoba merek yang lain
49 Saya telah mencoba merek produk pasta gigi Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang ain saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
50 Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan selera saya membuat saya menyukai produk ini.
51 Saya tidak rutin menggunakan produk pasta gigi pepsodent.
52 Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan merek pesaing produk past gigi Pepsodent membuat saya menjadi kurang menyukai produk pasta gigi pepsodent.
53 Saya bukan seorang pelanggan tetap produk pasta gigi Pepsodent
54 Aktivitas promosi yang dilakukan oleh produsen Pepsodent membuat saya meyukai produk merek ini.
55 Jika persedian pasta gigi Pepsodent dipasaran sangat sedikit, saya sering pula mengganti dengan merek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent SeSudah
Uji Coba
Usia :_________________ Jenis Kelamin :_________________
PETUNJUK: Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan dalam bentuk skala, anda diminta untuk menyatakan terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memilih: SS : sangat setujui
S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju
Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. Cara menyatakannya adalah dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah tersedia. Contoh:
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya telah melakukan pembelian produk pasta gigi Pepsodent minimal sebanyak 3 kali secara berturut-turut
X
Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan
Skala No Pernyataan SS S TS STS
1 Meskipun terdapat banyak merek pasta gigi yang baru dipasaran, saya tetap memilih produk pasta gigi Pepsoent untuk merawat kesehatan gigi saya.
2 Kinerja produk yang cocok dengan harapan saya membuat saya menyukai produk pasta gigi Pepsodent.
3 Saya telah membiasakan diri sejak dulu untuk selalu menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin.
4 Produk pasta gigi sebenarnya kurang begitu penting sehingga merek apa saja tidak masalah untuk saya gunakan.
5 Saya akan terus memakai produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten untuk merawat kesehatan gigi dan mulut saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
6 Saya merasa kenal dekat dengan Produk pasta gigi Pepsodent sehingga tidak tertarik mengganti ke produk merek yang lain.
7 Banyaknya produk merek lain dipasaran mengurangi rutinitas saya membeli produk pasta gigi Pepsodent.
8 Saya tidak yakin dengan mutu produk pasta gigi Pepsodent untuk tahun-tahun yang akan datang.
9 Saya merasa bosan terus membeli produk pasta gigi Pepsodent sehingga mencari variasi dengan membeli produk merek lain
10 Saya percaya bahwa produk pasta gigi Pepsodent merupakan pilihan yang tepat untuk merawat kesehatan gigi saya
11 Meskipun persedian produk pasta gigi Pepsodent di rumah saya telah habis, saya tidak akan berpindah ke merek produk pasta gigi yang lain.
12 Saya tetap rutin membeli produk pasta gigi apabila persediaan sudah habis.
13 Warna kemasan produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya terlalu monoton.
14 Reputasi Pepsodent sebagai salah satu merek pasta gigi yang terkenal membuat saya menyukai produk tersebut.
15 Saya akan tetap mencari produk pasta gigi Pepsodent meskipun stok produk tersebut sangat sedikit dipasaran.
16 Rasa pasta pada produk pasta gigi Pepsodent memuaskan sehingga membuat saya membeli produk tersebut secara konsisten.
17 Adanya isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya ingin berganti merek produk pasta gigi yang lain
18 Saya merasa bosan menggunakan produk pasta gigi Pepsodent.
19 Selain menggunakan produk pasta gigi Pesodent, saya juga rutin membeli produk pasta gigi merek lain.
20 Kualitas produk yang memuaskan membuat saya tidak mau berganti merek produk pasta gigi yang lain selain Pepsodent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
21 Berbagai inovasi produk yang dilakukan oleh produsen pasta gigi Pepsodent membuat saya tertarik menggunakan produk tersebut
22 Harga produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya tidak sesuai dengan harapan saya sehingga membuat saya membeli produk pasta gigi merek lain
23 Promosi produk pasta gigi Pepsodent kurang menarik minat saya terhadap pasta gigi Pepsodent
24 Fakta-fakta tentang kualitas produk pasta gigi Pepsodent membuat saya tidak tertarik dengan produk merek lain.
25 Saya akan tetap membeli Pasta gigi Pepsodent secara konsisten di masa yang akan datang.
26 Isu negatif tentang produk pasta gigi Pepsodent, tidak menggoyahkan saya untuk menyukai produk merek tersebut.
27 Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan oleh merek produk pasta gigi selain Pepsodent membuat saya mencoba merek produk yang lain.
28 Sebenarnya saya tidak suka membeli produk pasta gigi Pepsodent
29 Saya terbiasa menggunakan produk pasta gigi Pepsodent secara rutin sehingga sulit menghentikan kebiasaan tersebut.
30 Saya suka mengunakan pasta gigi merek yang lain karena kualitas produk pasta gigi Pepsodent kurang memuaskan.
31 Aktivitas promosi dari merek-merek pesaing produk pasta gigi Pepsodent turut mengurangi rutinitas saya membeli pasta gigi Pepsodent
32 Aktivitas promosi dari produk pasta gigi selain Pepsodent tidak menggoyahkan saya untuk berpindah ke merek produk yang lain.
33 Saya tidak terterik untuk mengunakan produk pasta gigi Pepsodent lagi
34 Menggunakan produk merek pasta gigi selain Pepsodent itu beresiko.
35 Harga beli produk pasta gigi Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
36 Kualitas produk yang memuaskan membuat saya selalu membeli produk pasta gigi Pepsodent secara konsisten
37 Meskipun banyak tawaran yang menarik dari produk merek lain, saya tetap menggunakan produk pasta gigi Pepsodent.
38 Saya merasa telah kenal lama dengan produk pasta gigi Pepsodent sehingga yakin dengan mutu produknya
39 Kinerja produk Pepsodent sebenarnya membuat saya tidak rutin membeli produk tersebut
40 Banyaknya produk-produk pasta gigi yang baru menybabkan saya punya keinginan untuk berganti merek pasta gigi.
41 Aktivitas promosi yang dibangun oleh perusahaan Pepsodent membuat saya rutin membeli produk pasta gigi Pepsodent.
42 Sejarah panjang produk pasta gigi Pepsodent membuat saya yakin dengan mutu produknya.
43 Saya mengunakan produk pasta gigi Pepsodent karena terpaksa saja
44 Harga produk yang sesuai dengan harapan saya membuat saya tidak mau mencoba merek yang lain
45 Saya telah mencoba merek ppoduk pasta gigi Pepsodent dan ingin bepindah ke merek yang ain saja
46 Rasa dari pasta gigi Pepsodent cocok dengan selera saya membuat saya menyukai produk ini.
47 Saya tidak rutin menggunakan produk pasta gigi pepsodent.
48 Banyaknya aktivitas promosi yang diiklankan merek pesaing produk past gigi Pepsodent membuat saya menjadi kurang menyukai produk pasta gigi pepsodent.
49 Saya bukan seorang pelanggan tetap produk pasta gigi Pepsodent
50 Aktivitas promosi yang dilakukan oleh produsen Pepsodent membuat saya meyukai produk merek ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 5. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sebelum Uji Coba
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 32 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 34 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 35 4 3 2 2 2 1 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 36 1 1 1 1 4 1 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 47 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 38 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 29 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
10 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 311 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 312 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 414 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 315 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 316 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 317 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 418 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 419 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 320 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 322 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 323 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 4 324 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 225 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 426 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 327 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 328 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 329 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 371 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 32 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 43 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 26 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 47 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 3 3 1 3 3 48 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 2 3 3 39 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
10 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 411 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 1 3 3 3 312 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 313 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 214 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 215 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 316 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 317 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 418 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 420 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 4 2 3 322 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 423 1 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 224 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 325 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 426 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 327 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 328 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 229 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 330 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
no 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 1 2 3 2 1 1 6 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 7 3 3 3 1 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 8 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 11 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 12 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 13 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 14 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 18 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 1 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 23 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 25 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 28 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 2 3 3 3 29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 30 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 332 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 433 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 334 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 335 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 236 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 237 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 338 2 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 439 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 340 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 341 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 342 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 343 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 244 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 345 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 246 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 447 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 348 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 349 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 450 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 4 2 4 3 2 3 2 4 351 3 1 1 2 2 4 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 3 252 4 4 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 453 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 1 4 1 3 2 3 2 2 3 354 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 355 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 356 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 457 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 358 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 359 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 360 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
no 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 3731 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 332 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 433 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 334 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 335 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 336 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 437 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 438 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 339 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 340 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 341 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 442 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 1 2 443 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 244 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 445 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 346 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 447 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 448 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 349 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 350 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 351 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 1 1 4 1 352 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 253 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 354 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 355 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 356 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 457 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 358 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 359 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 360 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
no 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 31 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 36 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 37 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 38 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 2 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 41 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 42 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 43 2 1 3 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 44 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 45 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 47 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 51 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 53 3 3 1 1 3 3 4 2 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3 54 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 55 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 57 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 58 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 60 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 6. Data Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di Televisi
Sesudah Uji Coba
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 33 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 24 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 35 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 28 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2
10 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 311 2 3 2 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 3 212 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 313 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 314 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 415 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 316 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 217 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 318 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 319 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 320 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 321 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 322 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 223 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 224 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 225 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 22 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 3 3 1 2 1 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 25 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 38 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 39 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 311 3 2 1 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 4 3 2 312 3 2 3 4 2 2 4 3 3 2 1 3 1 4 3 2 2 413 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 314 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 215 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 316 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 317 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 318 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 319 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 220 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 221 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 222 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 223 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 224 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 325 3 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 total1 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 141 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 157 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 147 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 130 5 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 137 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 7 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 125 8 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 130 9 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 132
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 144 11 2 2 3 3 1 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 123 12 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 137 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 14 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 141 15 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 138 16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 135 17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 152 18 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 142 19 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 117 20 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 143 21 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 128 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 102 23 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 109 24 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 137 25 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1726 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 327 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 328 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 329 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 330 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 331 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 332 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 233 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 334 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 335 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 336 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 137 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 238 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 339 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 340 3 3 4 4 3 3 2 1 1 4 4 1 1 1 2 2 441 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 242 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 243 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 345 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 346 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 1 1 347 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 348 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 249 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 250 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 3526 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 227 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 328 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 329 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 331 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 232 4 2 4 1 2 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 133 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 334 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 335 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 336 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 237 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 338 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 339 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 240 2 1 1 1 1 4 4 4 4 2 3 1 3 2 3 4 1 241 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 242 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 243 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 345 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 346 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 347 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 348 3 4 3 4 1 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 449 3 3 2 3 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 350 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Total 26 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 122 27 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 157 28 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 127 29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 146 30 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 129 31 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 125 32 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 106 33 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 124 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 35 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 139 36 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 141 37 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 139 38 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 153 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 146 40 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 134 41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 107 42 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 125 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 149 44 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 145 45 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 131 46 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 141 47 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 159 48 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 162 49 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 144 50 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 7. Data Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi Pepsodent
Sesudah Uji Coba
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 32 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 33 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 34 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 36 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 28 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 29 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 211 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 312 3 3 3 3 3 4 2 1 2 4 3 2 2 2 4 2 213 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 314 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 315 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 316 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 217 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 318 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 3 319 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 220 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 221 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 322 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 323 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 324 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
no 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 4 2 42 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 37 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 28 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 39 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 1
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 311 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 412 2 3 4 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 1 3 1 3 313 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 314 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 215 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 316 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 217 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 318 3 2 2 3 3 4 2 2 3 1 4 2 3 3 2 4 1 319 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 320 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 321 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 322 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 323 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 1 324 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Total 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 2 192 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 161 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 149 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 155 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 149 7 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 124 8 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 123 9 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 134
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 142 11 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 174 12 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 132 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 146 14 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 133 15 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 132 16 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 123 17 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 169 18 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 135 19 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 107 20 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 148 21 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 159 22 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 116 23 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 91 24 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 1 4 3 2 4 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1725 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 126 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 227 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 428 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 229 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 330 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 331 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 232 3 3 4 2 2 2 4 1 2 2 3 3 3 2 2 2 433 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 334 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 435 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 336 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 337 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 338 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 339 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 340 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 2 1 4 1 1 3 341 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 242 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 343 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 2 2 3 4 344 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 345 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 346 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 347 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 248 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 349 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 450 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 3525 2 2 4 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 326 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 227 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 428 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 329 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 4 130 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 331 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 232 3 2 2 2 4 4 2 2 1 2 2 3 1 3 2 3 1 233 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 334 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 3 2 3 2 3 2 4 235 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 336 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 337 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 238 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 3 3 239 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 340 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 341 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 242 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 343 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 345 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 246 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 447 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 348 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 4 149 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 350 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Total 25 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 130 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 137 27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 191 28 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 124 29 1 1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 138 30 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 161 31 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 123 32 1 1 4 3 2 2 3 3 1 2 3 3 1 2 1 117 33 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 144 34 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 145 35 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 130 36 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 140 37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 134 38 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 142 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 154 40 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 144 41 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 108 42 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 143 43 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 162 44 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 134 45 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 124 46 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 160 47 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 154 48 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 164 49 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 177 50 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8. Analisis Butir Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 151,4746 359,116 ,431 . ,957 item2 151,5254 360,254 ,475 . ,956 item3 151,6271 356,134 ,574 . ,956 item4 151,8814 357,210 ,535 . ,956 item5 151,5932 362,866 ,447 . ,956 item6 151,5424 356,459 ,556 . ,956 item7 151,3390 367,745 ,254 . ,957 item8 151,3559 360,095 ,541 . ,956 item9 151,4237 365,524 ,268 . ,957 item10 151,8983 354,817 ,630 . ,956 item11 151,6780 358,981 ,464 . ,956 item12 151,5593 362,837 ,329 . ,957 item13 151,4237 358,524 ,444 . ,957 item14 151,6949 359,423 ,442 . ,957 item15 151,3729 361,169 ,385 . ,957 item16 151,6441 353,406 ,732 . ,955 item17 151,6102 358,139 ,607 . ,956 item18 151,5424 355,735 ,635 . ,956 item19 151,8305 351,729 ,734 . ,955 item20 151,5085 360,909 ,456 . ,956 item21 151,4068 366,314 ,222 . ,957 item22 151,7119 355,760 ,660 . ,956 item23 151,8644 354,533 ,644 . ,956 item24 151,8305 363,971 ,298 . ,957 item25 151,6949 363,940 ,266 . ,957 item26 151,5932 363,211 ,373 . ,957 item27 151,3898 365,035 ,314 . ,957 item28 151,7458 354,020 ,723 . ,955 item29 151,8475 353,028 ,614 . ,956 item30 151,7119 354,174 ,643 . ,956 item31 151,5763 355,524 ,598 . ,956 item32 151,6780 355,015 ,677 . ,956 item33 151,7458 356,503 ,542 . ,956 item34 151,7797 360,485 ,358 . ,957 item35 151,6949 356,836 ,543 . ,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
item36 151,6610 354,538 ,706 . ,955 item37 151,2881 362,588 ,344 . ,957 item38 151,7627 357,322 ,489 . ,956 item39 151,6441 356,199 ,642 . ,956 item40 151,6271 355,755 ,672 . ,956 item41 151,8814 354,899 ,604 . ,956 item42 151,7797 356,899 ,649 . ,956 item43 151,4915 355,703 ,617 . ,956 item44 151,2712 362,753 ,332 . ,957 item45 151,5424 358,494 ,518 . ,956 item46 151,4068 363,004 ,324 . ,957 item47 151,8475 352,959 ,683 . ,955 item48 151,8305 356,316 ,555 . ,956 item49 151,6949 356,043 ,731 . ,955 item50 151,7288 357,132 ,522 . ,956 item51 151,7797 356,382 ,521 . ,956 item52 151,8305 356,005 ,676 . ,956 item53 151,6780 355,567 ,766 . ,955 item54 151,6949 355,526 ,678 . ,956 item55 151,5593 360,733 ,485 . ,956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 9. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent
Di Televisi Sebelum Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of
Items
,957 ,957 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 10. Realibilitas Skala Iklan Produk Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi
Sesudah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardize
d Items N of
Items
,931 ,930 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 11. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 156,4167 425,095 ,691 . ,959 item2 156,5833 434,552 ,565 . ,959 item3 156,3667 430,202 ,548 . ,959 item4 156,5500 431,404 ,560 . ,959 item5 156,5167 427,712 ,649 . ,959 item6 156,6167 425,969 ,701 . ,959 item7 156,6833 428,525 ,640 . ,959 item8 156,7667 432,012 ,561 . ,959 item9 156,9167 428,112 ,694 . ,959 item10 156,5000 433,271 ,655 . ,959 item11 157,0667 426,945 ,587 . ,959 item12 156,5500 434,014 ,467 . ,959 item13 157,1167 429,901 ,499 . ,959 item14 156,5167 438,118 ,312 . ,960 item15 157,0167 420,322 ,812 . ,958 item16 156,7000 427,434 ,646 . ,959 item17 156,7500 436,360 ,390 . ,960 item18 156,6833 432,898 ,551 . ,959 item19 156,6667 423,345 ,805 . ,958 item20 156,8833 429,257 ,575 . ,959 item21 156,5667 439,877 ,342 . ,960 item22 156,5167 447,949 -,018 . ,961 item23 156,5667 435,911 ,492 . ,959 item24 156,7500 436,530 ,419 . ,960 item25 156,9500 431,811 ,511 . ,959 item26 156,7667 424,860 ,743 . ,958 item27 156,7667 430,894 ,522 . ,959 item28 156,9167 424,112 ,782 . ,958 item29 156,4333 439,911 ,363 . ,960 item30 156,6667 426,124 ,687 . ,959 item31 156,4833 436,695 ,558 . ,959 item32 156,6833 439,373 ,290 . ,960 item33 156,9167 427,569 ,663 . ,959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
item34 156,8667 440,558 ,221 . ,961 item35 156,7333 439,419 ,264 . ,960 item36 156,9500 429,472 ,611 . ,959 item37 156,4000 438,549 ,524 . ,959 item38 157,4000 428,617 ,503 . ,959 item39 156,7833 436,512 ,374 . ,960 item40 156,6333 428,609 ,729 . ,959 item41 156,7833 425,935 ,723 . ,958 item42 156,5667 429,436 ,698 . ,959 item43 156,5833 440,959 ,353 . ,960 item44 156,9333 426,470 ,748 . ,958 item45 156,9667 427,321 ,660 . ,959 item46 156,5667 431,877 ,532 . ,959 item47 156,4167 437,298 ,352 . ,960 item48 156,9667 436,473 ,354 . ,960 item49 156,5500 436,760 ,422 . ,960 item50 156,5833 434,620 ,562 . ,959 item51 156,6500 429,791 ,699 . ,959 item52 156,5833 438,383 ,339 . ,960 item53 156,6667 426,633 ,630 . ,959 item54 156,9167 432,959 ,497 . ,959 item55 156,9500 427,235 ,607 . ,959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 12. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sebelum Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardize
d Items N of
Items
,960 ,960 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 13. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Produk Pasta Gigi
Pepsodent Sesudah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of
Items
,922 ,958 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 14. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skala_persepsi skala_loyalitas N 50 50Normal Parameters(a,b)
Mean 136,22 141,72
Std. Deviation 13,692 20,359Most Extreme Differences
Absolute ,103 ,080
Positive ,057 ,080 Negative -,103 -,079Kolmogorov-Smirnov Z ,726 ,568Asymp. Sig. (2-tailed) ,667 ,904
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 15. Uji Linearitas
Anova Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Skala_iklan * Skala_loyalitas
Between Groups
(Combined) 8345,997 34 245,470 4,380 ,002
Linearity 3534,850 1 3534,850 63,079 ,000 Deviation from
Linearity 4811,147 33 145,792 2,602 ,026
Within Groups 840,583 15 Total 9186,580 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 16. Deskripsi statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation skala_Iklan 50 102 162 136,22 13,692skala_loyalitas 50 91 192 141,72 20,359Valid N (listwise) 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 17. Uji Hipotesis
Correlations
skala_perse
psi skala_loyalit
as Pearson Correlation 1 ,620(**)
Sig. (1-tailed) . ,000
skala_Iklan
N 50 50 Pearson Correlation ,620(**) 1
Sig. (1-tailed) ,000 .
skala_loyalitas
N 50 50 ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI