HUbungan Geologi dengan ilmu lainnya

download HUbungan Geologi dengan ilmu lainnya

If you can't read please download the document

Transcript of HUbungan Geologi dengan ilmu lainnya

Proses-proses yang diteliti, semua menganut pada dasar-dasar hukum alam yang dit emukan ahli-ahli fisika, kimia dan matematika 2010-11-25 15:09:37 Administrator Gambar : Piramid hubungan geologi dengan ilmu lain yang erat hubungannya dengan sifat-sifat bumi. Bumi selalu berubah. Perubahan kecil, lambat tetapi menerus, dan yang besar sert a cepat sifatnya sporadis, seperti tanah longsor dan letusan gunung api. Baik ke cil atau besar maupun menerus atau sporadis, yang jelas berubah. Jadi, bumi tida klah statis atau tidak pernah diam. Ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan in i dimasa lampau dan saat ini adalah geologi. Jadi geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan merupakan: kelompok ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula, komposisi, struktur, sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses-proses alam yang telah dan sedang b erlangsung, menjadikan keadaan bumi seperti saat ini. Kata Geology pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Bury, unt uk hukum atau ilmu kebumian, sebagai kebalikan dari istilah teologi. Sebenarnya ada beberapa pendapat mengenai siapa yang pertama kali mempergunakan kata geologi ini. Antara lain seorang Inggris bernama Warren pada tahun 1690 men erbitkan Geologia. Dan tahun 1778 oleh Jean Andre de Luc penasehat ratu Charlott e dan juga dalam karya seorang ahli kimia Swiss, S.B. de Saussure. Kata geologi berasal dari kata Yunani, geos berarti bumi dan logia yang berarti belajar atau ilmu. Jadi geologi berarti ilmu yang mempelajari bumi. Orang yang mempelajari bumi dis ebut ahli geologi, geologiawan atau geologist, yang bekerja disetiap sudut dunia , dari puncak tertutup es, gunung api aktif sampai ke laut dalam. Mereka berusah a untuk mengerti semua proses yang berlangsung di bumi dan mendokumen-tasikan se jarah bumi yang panjang dan kompleks. Untuk itu dilakukan penelitian langsung di setiap tempat yang dapat dicapai. Bagian yang tidak tercapai, dibawah permukaan bumi misalnya, untuk investigasinya dilakukuan pemboran dalam. Atau, dengan obse rvasi tidak langsung, dari getaran-getaran gempa bumi. Dari berbagai observasi d icoba untuk mengerti sejarah bumi dan asal mula terjadinya permukaan bumi yang k ompleks. Selain itu diusahakan pula untuk mengetahui dimana terdapat ladang-lada ng minyak baru, batu bara, panas bumi (geothermal), sumber air dan dimana cebaka n mineral (ore deposit, logam mulia dan lainnya) tersembunyi. Hidro karbon atau bahan bakar fossil yang dieksploitasi sekarang ini, suatu saat akan habis, karena tidak terjadi pembaruan (renewable). Yang kita gali sekarang adalah hasil jutaan bahkan ratusan juta tahun silam. Oleh karena itu pencarian ladang-ladang baru tidak pernah berhenti dan memerlukan metoda yang lebih modern , karena makin sulit. Untuk perencanaan pembangunan suatu struktur bangunan yang besar (bendungan raks asa misalnya) disuatu daerah, rekayasa sipil memerlukan data geologi daerah ters ebut. Baik kestabilan wilayah maupun lokasi bahan bangunan yang diperlukan, dan struktur geologi yang berkembang pada daerah perencanaan. Proses-proses yang diteliti, semua menganut pada dasar-dasar hukum alam yang dit emukan ahli-ahli fisika, kimia dan matematika. Sehingga timbul pendapat bahwa ge ologi bergantung pada ilmu lain (derivative science). Tetapi geologi merupakan i lmu yang khusus dan sangat nyata (practical science), karena ilmu geologi berdas arkan hasil observasi. Jadi dapat dilihat dan dibuktikan (tested). Berdasarkan pembuktian dan percobaan-percobaan barulah dapat ditarik kesimpulankesimpulan, maka dengan demikian pengetahuan kita tentang bumi akan selalu lebih maju. Sebagai telah diutarakan bahwa geologi merupakan kelompok ilmu yang terus berkem bang. Beberapa dari kelompok ini yang menjadi dasar geologi adalah:Cabang-cabang geologi terdiri dari : Mineralogi, mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana terjadinya, strukt ur kristal dan sifat-sifat fisiknya. Mineralogi merupakan dasar untuk mempelajar i batuan. Petrologi, ilmu yang mempelajari batuan, asal mula kejadiannya, struktur dan tek stur, klasifikasi atau pengelompokan berbagai macam batuan yang terdapat diatas permukaan bumi. Stratigrafi, mendeskripsi dan mempelajari perlapisan batuan-batuan, mengenai pen yebar-an, komposisi, ketebalan, umur, keragaman dan korelasi lapisan batuan sert a pelamparannya. Paleontologi, merupakan studi mengenai fossil-fossil, sisa-sisa dan jejak kehidu pan masa lalu. Himpunan fossil-fossil dapat dipergunakan untuk membuat korelasi lapisan lapisan yang berumur sama disuatu wilayah yang luas. Geologi Struktur, mempelajari bentuk arsitektur permukaan bumi dan konfigurasi b atuan di kerak bumi yang terdeformasi dimana lapisan batuan terpatahkan, tergese r, atau terlipat menjadi pegunungan lipatan. Pengetahuan struktur dapat membantu dalam pencarian dan penyebaran bahan galian. Geomorfologi, mempelajari bentuk muka bumi dan proses-proses alam yang membentuk nya. Menganalisis dan menginterpretasi sejarah bentang alam. Geofisika, adalah studi mengenai sifat-sifat fisik bumi secara keseluruhan, term asuk kegempaan, gaya berat, kemagnitan, gradient suhu dsb. Geokimia, pada dasarnya adalah studi mengenai komposisi (kimia) bumi. Mempelajar i keberadaan unsur-unsur ekonomis, isotop di bumi dan penyebaran unsur-unsur ter tentu diberbagai tempat. Metoda eksplorasi geokimia sangat membantu dalam pencarian mineral dan hidro kar bon. Geologi Ekonomi, mempelajari adanya, penyebaran dan terjadinya mineral-mineral e konomis. Menghitung cadangan serta nilai ekonomis cebakan mineral. Geologi teknik, penggunaan geologi pada kerekaya-saan, erat hubungannya dengan r ekayasa sipil. (Geologi)