Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani 1

5
HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI Suatu kebenaran yang tidak dapat ditolak tentang pengaruh peradaban Yunani, Persia dan India India Ilmu hitung, astronomi, Ilmu kedokteran, dan matematika Persia Ilmu bumi, logika, filsafat, astronomi, ilmu ukur, kedokteran, sastra dan seni. Menurut Harus Nasution peranan besar dalam hal ini adalah keluarga Barmak yang turun temurun menjadi menteri, yang dimulai dari zaman al-Saffah sampai al-Makmun (813-833) Yunani Akan tetapi menurut Ahmad Amin pengaruh yang terbesar diterima ummat Islam di bidang ilmu dan filsafat adalah dari Yunani karena kontak Islam dengan Yunani bersamaan dengan penulisan ilmu- ilmu Islam. Yunani memberikan corak tertentu terhadap ilmu-ilmu 1

Transcript of Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani 1

Page 1: Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani 1

HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI

Suatu kebenaran yang tidak dapat ditolak tentang

pengaruh peradaban Yunani, Persia dan India

India Ilmu hitung, astronomi, Ilmu kedokteran, dan

matematika

Persia Ilmu bumi, logika, filsafat, astronomi, ilmu ukur,

kedokteran, sastra dan seni. Menurut Harus

Nasution peranan besar dalam hal ini adalah

keluarga Barmak yang turun temurun menjadi

menteri, yang dimulai dari zaman al-Saffah sampai

al-Makmun (813-833)

Yunani Akan tetapi menurut Ahmad Amin pengaruh yang

terbesar diterima ummat Islam di bidang ilmu dan

filsafat adalah dari Yunani karena kontak Islam

dengan Yunani bersamaan dengan penulisan ilmu-

ilmu Islam. Yunani memberikan corak tertentu

terhadap ilmu-ilmu Islam terutama bentuk dan isi.

Perlu ditegaskan bahwa pengaruh bukan berarti

menciplak. Betapa banyaknya para filosof (Islam dan Non

Muslim) terpengaruh oleh filosof sebelumnya, namun mereka

tidak menyandang prediket penciplak. Misalnya Ibnu Sina;

walaupun terpengaruh berat oleh Aristoteles, tetapi ia juga

1

Page 2: Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani 1

memiliki pemikiran filsafat tersendiri yang tidak dimiliki

Aristoteles, Almu`allim al-Awwal itu sendiri.

Dalam rekaman sejarah cara terjadinya kontak Islam dan

filsafat Yunani melalui daerah Suria, Mesopotamia, Persia dan

Mesir. Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini ketika

penaklukan Alexander Agung ke Timur pada abad ke-4 SM. Ia

mempersatukan Yunani dan Persia dalam satu Negara dengan

cara:

1. Ia mengangkat pembesar dan pembantunya dari orang

Yunani dan Persia

2. Ia mendorong perkawinan campuran

3. Ia sendiri kawin dengan anak raja Persia

4. Ia mendirikan kota-kota dan pemukiman-pemukiman

dan yang dihuni oleh Yunani dan Persia

Setelah Alexander Agung mangkat tahun 323M, kerajaan besar

yang ditinggalkannya terpecah menjadi tiga:

1. Masedonia di Eropah

2. Ptolemeus di Mesir dengan ibu kota Alexandria

3. Selama di Persia dengan ibu kota Seleusea

Warisan Alexander ini dilanjutkan pewarisnya yang

mengakibatkan timbulnya pusat-pusat kebudayaan Yunani di

Timur. Pusat-Pusat Hellenisme yang terkenal adalah Alexandria

di Mesir, Antiok di Suria dan Harran di Jundisyapur dekat

Bagdad serta Baktra di Persia.

2

Page 3: Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani 1

Pada sisi lain seperti yang diungkapkan sejarah telah

terjadi pelenyapan semua akademi filsafat dan pengusiran para

filosof oleh Kaeser Justinianus dari Bizantyum tahun 529 M,

karena filsafat dianggap bertentangan dengan agama Masehi.

Filosof Yunani lari ke Jundisyapur dan diterima baik oleh

maharaja Persia. Kantong-kantong kebudayaan Yunani inilah

dimasuki oleh pemikir-pemikir Islam.

Akan tetapi pada zaman Khalifah Rasyidin dan Umaiyah

pengaruh filsafat Yunani belum kelihatan. Barulah pada zaman

Abbasiyah mulai tertarik pada filsafat Yunani.

1. Bani Umaiyah sudah ada penerjemahan yang

disponsori Khalid bin Yazig

2. Abbasiyah, penghujung abad IH Umar Bin Abdul

Aziz

3. Kegiatan penerjemahan yang sesungguhnya terjadi

pada masa khalifah al-Mansur

4. Puncaknya pada masa al-Makmun dengan Baitul

Hikmah

Kegiatan penerjemahan telah menjadikan ummat Islam

mampu menguasai intelektual dari tiga negara: Yunani, Persia

dan India. Intelektual Islam bukan hanya mampu menguasai

filsafat dan sains, tetapi mereka juga mampu mengembangkan

dan menambahkan hasil observasi mereka ke dalam sains dan

filsafat.

3