hubungan dokter pasien
-
Upload
kavita-fairuz -
Category
Documents
-
view
46 -
download
6
Transcript of hubungan dokter pasien
Kontrak Teurapetik Unik Dasar Kepercayaan Eksplisit: Lisan / Tertulis Implisit
Umumnya hubungan biomedis aktif- pasif dimana superioritas dokter terlihat jelas berat sebelah, tidak sempurna
Idealnya hubungan mendekati pesamaan hak antar manusia
Selain itu juga harus ada kepercayaan. Tanpa kepercayaan yang melandasi hubungan medik upaya penyembuhan dokter akan sia-sia
Kredibilitas terdiri dari 2 komponen :
1. Keahlian (expertness )Hubungan dengan kemampuan menangani penyakitDianggap cerdas mampu, ahli, tahu banyak berpengalaman atau terlatih
2.Kepercayaan ( truthworthness)Berkaitan dengan watak, sebagai penolong terpercaya.Meyakinkan pasien tidak akan merugikan pasien , senantiasa berbuat baik, menghargai kepentingan pasien dan berlaku adil.
Activity-passivityHubungan orang tua-anak, pola klasik. Dokter sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien.
Guidance-cooperationHubungan berupa membimbing, kerjasama orang tua-remajaBiasanya pada keadaan pasien tidak terlalu berat. Kerjasama diwujudkan dengan nasihat atau anjuran dokter.
Mutual-participationFilosofinya manusia memiliki martabat dan hak yang samaPada pemeliharaan kesehatan, medikal chek up, penyakit kronisPasien sadar aktif mengobati dirinya.
Kejujuran Integritas Kepedulian terhadap pasien (duty of care ) Menghormati pasien Belas kasih ( compassion ) pada pasien Sopan santun kepada pasien Pengabdian yang berkelanjutan untuk mempertahankan
kompetensi pengetahuan dan ketrampilan tekhnis medis.
Profesionalisme memperhatikan keseimbangan antara harapan
kesembuhan pasien yang merupakan kuasa Tuhan dengan upaya maksimal yang dilakukan dokter ( sebagai hamba Tuhan )
dengan keluhuran budi pekertinya sebagai penolong pasien
Dokter dan pasien adalah 2 subjek hukum yang terkait dalam hukum kedokteran
Ke duanya membentuk baik hubungan medik maupun hubungan hukum
Pelaksanaan keduanya diatur dalm peraturan tertentu agar terjadi keharmonisan dalam pelaksanaannya
Hubungan hukum antara dokter dan pasien ada 2 macam :1. Hubungan karena kontrak ( transaksi terapeutik )2. Hubungan karena undang-undang
Kesetaraan bukan :Atasan-bawahan , superior-inferior, objek dari pekerjaan
Kesetaraan berpengaruh terhadap
pertukaran informasi
Enggan menjawab walau pasien bertanyaTidak kooperatif. Pasien sulit mempercayai
Bersedia menjawab apabila ditanya dan hanya menjawab sebatas pertanyaan pasienTipe ini mungkin tidak membuka peluang kepada pasien bertanya kalau menganggap pendidikan pasien rendah
Bersedia menjawab pertanyaan pasien, mau bertanya
serta menambah informasi-informasi lain yang sesuai dengan tujuan kesehatan pasienMerupakan gambaran yang diharapkan, ideal, sabar mendengar dan pandai menggali informasi, pandai berempati, sehingga pasien percaya penuh kepada dokter dalam upaya penyembuhan penyakitnya
Di negara maju pasien diharapkan mempersiapkan diri sebelum berkunjung kedokter dengan mengisi formulir riwayat kesehatan ( health Story ) sejujur-jujurnya. Antara lain :1. kondisi kesehatan diri dan riwayat penyakit keluarga 2. Kebiasaan kehidupan sehari.3. Masih mengkonsumsi obat-obatan tertentu4. Pernah mengalami operasi5. Kehamilan6. Melampirkan dokumen hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan
Mengapa sampai sakit, dan apa penyebab penyakitnya Bagaimana penyakit bisa didapat, penularan, keturunan Berapa lama sebenarnya penyakit timbul pada tubuh Bagaimana proses pengobatannya apa rencana dokter
dalam upaya penyembuhan Apakah bisa sembuh atau permanen/menetap pada
tubuhnya atau bahkan memburuk Jika harus dilakukan operasi apa baik buruknya resiko
dan bagaimana bila menolak
Mengkonsumsi obat sesuai aturan Menghentikan atau mengurangi konsumsi makanan
tertentu termasuk merokok dan alkohol Menganjurkan berolah raga teratur Mengkonsumsi makan tertentu Menganjurkan memeriksakan diri secara teratur pada
penderita tertentu Mengingatkan menggunakan fasilitas askes atau
asuransi lainnya Menginformasikan tentang rencana pengobatan
selanjutnya atau perlu merujuk ke yang lain.
Menyikapi dengan bijaksana perbedaan tiap pasien keterbatasan pengetahuan dan kemampuan sosial ekonominya
Bersikap ramah kepada pasien dan menyakinkan bahwa ia sungguh-sungguh berupaya dan berdoa agar pasien segera sembuh dan mengingatkan upaya penyembuhan adalah upaya bersama.
Menjelaskan rencana tindakan medik yang diharapkan dapat diikuti pasien.
Pasien harus memberikan persetujuan terlebih dahulu sebelum tindakan medis dilakukan, persetujuan bisa tertulis maupun lisan, bahkan pada keadaan tertentu persetujuan itu tersirat dari jalannya komunikasi.
Umumnya tindakan medis yang beresiko berat seperti operasi, pemberian sitostatika persetujuan diberikan tertulis
Informed concent merupakan hak pasein dan dokter berkewajiban menjelaskan segala sesuatu mengenai penyakit pasien untuk memperoleh persetujuan dilakukannya tindakan medik. Jadi persetujuan diberikan pasien setelah mendapatkan informasi.
Unsur apa saja yang harus diinformasikan
Siapa yang berhak memberi informasi
Siapa yang berkewajiban memberikan persetujuan
Prosedur yang akan dilakukan Risiko yang mungkin terjadi Manfaat dari tindakan yang dilakukan Alternatif dari tindakan ayng dapat
dilakukan Prognosis ( ramalan ) atau perjalanan
penyakit Perkiraan biaya pengobatan
Yang berhak memberikan persetujuan secara yuridis adalah pasien sendiri, kecuali bila tak cakap hukum atau dalam keadaan tertentu.
Dalam pasien gawat darurat atau tidak sadar, dokter boleh melakukan tindakn atas dasar penyelamatan jiwa tanpa perlu informed consent
Dimana dalam keadaan tidak sadar akan menyetujui apa yang pada umumnya disetujui oleh pasien yang berada dalam kondisi dan situasi yang sama. Dikaitkan denga pasal 1354 KUH Perdata