Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang...

181
HUBUNGAN DINAMIKA DAN PERAN KELOMPOK DENGAN KEMAMPUAN ANGGOTA DALAM PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI USAHATANI KOPI RAKYAT (Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur) Oleh: SUDARKO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Transcript of Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang...

Page 1: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

HUBUNGAN DINAMIKA DAN PERAN KELOMPOK DENGAN

KEMAMPUAN ANGGOTA DALAM PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI USAHATANI KOPI RAKYAT

(Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur)

Oleh: SUDARKO

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2010

Page 2: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “Hubungan Dinamika dan Peran Kelompok dengan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat (Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur)” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir tesis ini.

Bogor, Mei 2010

Sudarko NRP. I351080091

Page 3: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

ABSTRACT

SUDARKO. The Correlation of Dynamic and Role of Groups with Member’s Capability in Technological Innovation Implementation of smallholder Coffee Farming

(Study In Sidomulyo Village Silo District Jember Regency East Java). Supervised by AMIRUDDIN SALEH and PANG S. ASNGARI.

The objectives of this study were as follows: (1) to analyze the characteristics of farmer group members in implementing technological innovation of smallholders coffee farming; (2) analyze the ability level of farmer group members and (3) describe the characteristics of members, dynamic and role of groups that associated with member’s capability. The study was designed as a descriptive correlation study that conducted in January-March 2010. The number of 88 respondents using proportionate stratified random sampling method of all smallholder coffee farming groups in Sidomulyo Village Silo District Jember Regency. Primary and secondary data were analyzed using descriptive and inferential statistics with Tau-B Kendall correlation. Results showed that there were some differences in the characteristic between members of smallholder coffee farming groups for intermediate level and advanced level. Group dynamic and role intermediate and advanced level were high, but for advanced level still low on group role as an economic units. Member’s capability level of them were high but for advanced level still low in the technological innovation implementation of post harvest and access to information, capital and markets. Characteristics of group members that showed significantly positive correlation with capability in the technological innovation implementation of coffee farming were the experience of farming, membership mass of farming group, the cosmopolite level and motivation. Group dynamic that showed significantly positive correlation with capability in the technological innovation implementation of coffee farming were group goals, group building, cohesiveness, group atmosphere, pressure and effectiveness of group. Likewise, the significantly positive correlation was found in the role of farming groups and capability in the technological innovation implementation of coffee farming.

Keywords: dynamic, role of group, capability, coffee

Page 4: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

RINGKASAN

SUDARKO. Hubungan Dinamika dan Peran Kelompok dengan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat (Kasus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur). Di bimbing oleh AMIRUDDIN SALEH dan PANG S. ASNGARI.

Pembangunan pertanian subsektor perkebunan mempunyai arti penting terutama di negara yang sedang berkembang. Kesadaran petani kopi rakyat untuk menerapkan inovasi teknologi merupakan kunci adanya perubahan menuju tercapainya produksi dan produktivitas kopi yang tinggi, sehingga peningkatan kesadaran dalam penerapan inovasi teknologi perlu mendapatkan prioritas perhatian bagi pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan berbagai permasalahan yang berkembang, maka secara spesifik tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengkaji karakteristik anggota kelompoktani, tingkat dinamika dan peran kelompok baik tingkat madya dan lanjut dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat; (2) menganalisis tingkat kemampuan anggota kelompoktani tingkat madya dan lanjut dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat dan (3) menjelaskan karakteristik, dinamika dan peran kelompok baik tingkat madya dan lanjut yang berhubungan dengan kemampuan anggota dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat.

Penelitian dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan metode survei yang dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2010. Jumlah sampel adalah 88 responden dengan metode proportionate stratified random sampling dari semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Data penelitian meliputi data primer dan sekunder dengan menggunakan instrumen dari definisi operasional setiap peubah penelitian. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial dengan menguji hipotesis menggunakan korelasi Tau-B Kendall.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik anggota Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya (KKRTM) mayoritas adalah berkategori umur lanjut (46-65 tahun), berpendidikan formal berkategori rendah (tamat SD), berpendidikan nonformal berkategori tinggi (5-6 kali/triwulan), jumlah anggota keluarga berkategori sedang (4-5 orang), memiliki luas lahan berkategori luas (1,25-2,80 ha), pengalaman berusahatani kopi berkategori banyak (13-37 tahun), masa keanggotaan kelompoktani berkategori lama (10-25 tahun), kekosmopolitan dan motivasi berkelompok berkategori tinggi; (2) Karakteristik anggota Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Lanjut (KKRTL) mayoritas adalah berkategori umur lanjut (46-65 tahun), berpendidikan formal berkategori rendah (tamat SD), berpendidikan nonformal berkategori sedang (3-4 kali/triwulan), jumlah anggota keluarga berkategori sedang (4-5 orang), memiliki luas lahan berkategori sedang (0,90-1,00 ha), pengalaman berusahatani berkategori kurang (3-6 tahun), masa keanggotaan berkategori baru (2-7 tahun), kekosmopolitan dan motivasi berkelompok berkategori tinggi; (3) Tingkat dinamika KKRTM maupun KKRTL berkategori tinggi. Unsur dinamika KKRTM yang masih berkategori sedang yaitu: struktur dan tekanan kelompok, sedangkan unsur dinamika KKRTL yang berkategori sedang yaitu struktur dan kekompakkan kelompok, namun unsur tekanan masih berkategori rendah. Tingkat peran KKRTM berkategori tinggi dan

Page 5: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

KKRTL juga berkategori tinggi namun masih rendah pada peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar dan unit ekonomi; (4) Tingkat kemampuan anggota KKRTM dan KKRTL dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi berkategori tinggi namun pada anggota KKRTL masih kurang dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen dan mengakses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar; (5) Karakteristik anggota kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata positif dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat yaitu: pengalaman usahatani, masa keanggotaan kelompoktani, tingkat kekosmopolitan dan motivasi berkelompok; (6) Unsur dinamika kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata positif dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat yaitu: tujuan, pembinaan, kekompakkan, suasana, tekanan dan efektivitas kelompok; (7) Peran kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata positif dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat yaitu: peran kelompok sebagai kelas belajar-mengajar, unit produksi, wahana kerjasama dan unit ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut: (1) KKRTL perlu meningkatkan kedinamisan dan perannya sebagai kelas belajar mengajar dan unit ekonomi terutama dalam pemupukan modal dan pemanfaatan modal secara rasional dengan mendirikan koperasi yang mampu menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Kemampuan anggota KKRTL juga segera perlu diperbaiki terutama dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen dan akses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar; (2) KKRTM sebaiknya terus memperkuat jaringan kerjasama kemitraan kelembagaan antara koperasi kelompok dengan pihak-pihak pemerintah (Dinas terkait, Perbankan, Lembaga penelitian dan Perguruan Tinggi) dan swasta pelaku agribisnis kopi (penyedia input produksi, pedagang, eksportir, dan industri pengolahan) melalui peningkatkan program pendidikan, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada kelompoktani guna mempercepat dan memantapkan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi; (3) Untuk meningkatkan daya saing usahatani kopi rakyat perlu terus ditingkatkan peran KKRTM dan KKRTL melalui kerjasama aktif dengan lembaga-lembaga pemerintah dan stakeholder kopi yang terkait terutama untuk kemudahan dalam mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar.

Page 6: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

HUBUNGAN DINAMIKA DAN PERAN KELOMPOK DENGAN KEMAMPUAN ANGGOTA DALAM PENERAPAN INOVASI

TEKNOLOGI USAHATANI KOPI RAKYAT (Kasus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Kabupaten Jember

Provinsi Jawa Timur)

SUDARKO

Tesis sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Magister Sains pada Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 8: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Basita Ginting, MA

Page 9: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

Judul Tesis : Hubungan Dinamika dan Peran Kelompok dengan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat (Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur)

Nama Mahasiswa : Sudarko NRP : I351080091 Program Studi : Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Disetujui:

Komisi Pembimbing,

Ketua Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS

Anggota Prof. Dr. Pang S Asngari

Mengetahui:

Ketua Program Studi, Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc

Prof. Dr. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Ujian: 10 Mei 2010 Tanggal Lulus:

Page 10: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis yang berjudul “Hubungan Dinamika dan Peran Kelompok dengan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat” dapat diselesaikan.

Penelitian ini merupakan salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi pada Sekolah Pascasarjana IPB. Penulis menyampaikan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: (1) Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS dan Prof. Dr. Pang S Asngari selaku ketua dan

anggota komisi pembimbing serta Dr. Ir. Basita Ginting, MA selaku penguji luar komisi yang telah dengan sabar dalam membimbing, mengarahkan, memberikan motivasi, dukungan, masukan dan saran demi perbaikan dan penyelesaian penelitian ini.

(2) Koordinator dan wakil koordinator Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan Pascasarjana IPB, Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf yang telah memberikan fasilitasi dan bantuan dalam penyelesaian penelitian.

(3) Rektor Universitas Jember yang telah memberikan ijin belajar dan Beasiswa melalui Program IMHERE Departemen Pendidikan Nasional RI.

(4) Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Ir. Adikarta sebagai PPL Perkebunan dan P. Suwarno yang telah menyediakan tempat tinggal selama proses pengumpulan data serta seluruh kelompoktani kopi rakyat dan tokoh masyarakat yang bersedia menjadi responden dan informan penelitian.

(5) Keluarga besar tercinta di Malang dan Lumajang serta istri penulis Hesti Herminingsih, SP. MP. dan Huga Hamdi S anak kami atas segala doa restu, dukungan, perhatian, pengertian dan kasih sayangnya.

(6) Seluruh rekan mahasiswa PPN atas dukungan, semangat dan dorongannya untuk terus maju serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat.

Bogor, Mei 2010

Sudarko

Page 11: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Malang Jawa Timur pada tanggal 03 Februari 1980 sebagai anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak Ratemin (almarhum) dan Ibu Tukinah. Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 02 Kalirejo Kalipare Malang tamat tahun 1993, melanjutkan pendidikan ke SLTP di SMP Islam Hasanuddin Kesamben Blitar tamat tahun 1996 dan melanjutkan ke SLTA di SMUN I Talun Blitar tamat tahun 1999. Pada tahun 1999 penulis mengikuti UMPTN masuk Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Jember (UNEJ) dan tamat tahun 2003 dengan predikat Cumlaude. Pada tahun 2004 penulis mengikuti test CPNS Dikti dan diterima sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Jember dan masuk pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian.

Mata kuliah yang pernah diampu adalah: Sosiologi Pertanian, Komunikasi dan Penyuluhan, Evaluasi Program Pembangunan, Metodologi Penelitian Sosek dan Komunikasi Bisnis. Pengalaman penelitian dan karya ilmiah adalah: Pengembangan Pertanian Organik yang Berkelanjutan, Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur, Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produksi Agroindustri Tempe Pasca Kenaikan BBM, Penyusunan Indeks Pembangunan Pertanian di Kabupaten Mojokerto, Kajian Evaluasi Persiapan, Pelaksanaan dan Prospektif PAM-DKB Bidang Penciptaan Lapangan Kerja yang Kontinyu dan Sustain di Jawa Timur, Pengembangan Wilayah Agropolitan Kabupaten Mojokerto, Perencanaan Kebijakan Pembangunan Pertanian di Dataran Tinggi Kabupaten Bondowoso, Model Strategi Pemberdayaan UKM di Jawa Timur, Prospek dan Perilaku Peternak Ayam Ras Pasca Isu Flu Burung di Kabupaten Blitar.

Pengalaman penulisan artikel jurnal adalah: Tingkat Keuntungan Kompetitif Usahatani Wijen dan Kelayakan Finansial Agroindustri Minyak Wijen Di Kabupaten Situbondo dimuat di Jurnal Sosiohumaniora, Efisiensi Biaya dan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produksi Agroindustri Tempe Pasca Kenaikan Harga BBM dimuat di Jurnal J-SEP. Pada tahun 2008 penulis mendapatkan beasiswa dari Diknas melalui program IMHERE melanjutkan jenjang master di Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Ekologi Manusia.

Page 12: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL........................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................................

Latar Belakang Penelitian...................................................................... Masalah Penelitian................................................................................. Tujuan Penelitian................................................................................... Manfaat Penelitian ................................................................................ Definisi Istilah........................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................

Pengertian Kelompok............................................................................. Dinamika Kelompok.............................................................................. Peran Kelompok..................................................................................... Kemampuan Anggota Kelompok ........... .............................................. Teori Adopsi Inovasi.............................................................................. Penerapan Inovasi Teknologi................................................................. Karakteristik Individu............................................................................

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .......................................

Kerangka Pemikiran............................................................................... Hipotesis Penelitian................................................................................

METODE PENELITIAN ............................................................................

Rancangan Penelitian............................................................................. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. Populasi dan Sampel.............................................................................. Data dan Instrumentasi........................................................................... Analisis Data.......................................................................................... Definisi Operasional..............................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................

Gambaran Umum Daerah Penelitiaan..................................................... Letak Geografis dan Keadaan Wilayah........................................ Keadaan Penduduk menurut Kelompok Usia............................... Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian............................ Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan......................... Sarana Pendidikan dan Kesehatan................................................ Sarana dan Prasarana Perekonomian............................................ Keadaan dan Potensi Perkebunan................................................ Sarana Perhubungan dan Komunikasi.......................................... Sektor Usahatani Kopi Rakyat Desa Sidomulyo..........................

xiv

xv

xvi

1

1 6 8 9 9

11

11 13 19 22 23 27 38

44

44 46

48

48 48 48 49 51 51

55

55 55 56 58 59 57 60 61 60 64

Page 13: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

xiii

Kegiatan Penyuluhan di Desa Sidomulyo..................................... Keadaan Kelompoktani Kopi Rakyat di Desa Sidomulyo............

Karakteristik Anggota Kelompoktani Responden.................................. Umur............................................................................................. Pendidikan Formal........................................................................ Pendidikan Nonformal.................................................................. Jumlah Anggota Keluarga............................................................. Luas Lahan.................................................................................... Pengalaman Berusahatani Kopi.................................................... Masa Keanggotaan Kelompoktani................................................ Kekosmopolitan............................................................................ Motivasi Berkelompok.................................................................

Tingkat Dinamika Kelompoktani Kopi Rakyat...................................... Tujuan Kelompok......................................................................... Struktur Kelompok....................................................................... Fungsi Tugas Kelompok............................................................... Pembinaan Kelompok................................................................... Kekompakkan Kelompok............................................................. Suasana Kelompok........................................................................ Tekanan Kelompok....................................................................... Efektivitas Kelompok...................................................................

Tingkat Peran Kelompoktani Kopi Rakyat............................................. Peran Kelompok sebagai Kelas Belajarmengajar......................... Peran Kelompok sebagai Unit Produksi Usahatani...................... Peran Kelompok sebagai Wahana Kerjasama.............................. Peran Kelompok sebagai Unit Ekonomi.......................................

Tingkat Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat...........................................................................

Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya....................................................................................... Kemampuan Anggota dalam Pemenuhan Saprodi....................... Kemampuan Anggota dalam Teknik Pemanenan......................... Kemampuan Anggota dalam Teknik Pascapanen........................ Kemampuan Anggota dalam Mengakses Informasi Inovasi Teknologi, modal dan pasar..........................................................

Hubungan Karakteristik Anggota Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat............................ Hubungan Dinamika Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat............................................. Hubungan Peran Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat..........................................................

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................

Kesimpulan............................................................................................ Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

LAMPIRAN................................................................................................

67 69 87 87 89 89 90 91 92 92 93 94 95 95 96 98 99

100 101 101 103 104 105 106 108 109

110

111 117 118 120

124

125

137

149

158

158 159

160

165

Page 14: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Populasi dan sampel petani kopi rakyat di Desa Sidomulyo

Kecamatan Silo Kabupaten Jember.........................................................

49 2 Luas wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Silo menurut penggunaan... 56 3 Jumlah penduduk Desa Sidomulyo Kecamatan Silo berdasarkan

kelompok usia.........................................................................................

57 4 Distribusi penduduk Desa Sidomulyo Kecamatan Silo berdasarkan

struktur mata pencaharian.......................................................................

58 5 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Desa Sidomulyo

Kecamatan Silo.......................................................................................

59 6 Banyaknya sekolah, murid dan guru Desa Sidomulyo........................... 60 7 Banyaknya sarana kesehatan dan tenaga medis Desa Sidomulyo........... 60 8 Luas perkebunan dan potensi produksi kopi rakyat Desa Sidomulyo.... 62 9 Prasarana perhubungan darat Desa Sidomulyo Kecamatan Silo............ 62 10 Sarana transportasi desa Sidomulyo Kecamatan Silo............................. 63 11 Sarana komunikasi Desa Sidomulyo Kecamatan Silo............................ 64 12 Sarana dan fasilitas kelompoktani Suluhtani.......................................... 72 13 Sarana dan fasilitas kelompoktani Sidomulyo........................................ 81 14 Sarana dan fasilitas kelompoktani Curah Manis..................................... 83 15 Sarana dan fasilitas kelompoktani Tunas Jaya........................................ 85 16 Sarana dan fasilitas kelompoktani Barokah............................................ 86 17 Deskripsi karaktersitik anggota kelompoktani kopi rakyat..................... 88 18 Rataan skor dinamika kelompoktani kopi rakyat Desa Sidomulyo........ 95 19 Rataan skor peran kelompoktani kopi rakyat Desa Sidomulyo.............. 104 20 Rataan skor kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan

inovasi teknologi kopi rakyat Desa Sidomulyo.......................................

111 21 Hubungan karakteristik anggota kelompoktani dengan kemampuan

anggota dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat........

126 22 Hubungan dinamika kelompoktani dengan kemampuan anggota

dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat......................

137 23 Hubungan peran kelompoktani dengan kemampuan anggota dalam

penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat.................................

149

Page 15: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kerangka pemikiran penelitian............................................................

Struktur kelompoktani Suluhtani.........................................................

Struktur kelompoktani Sidomulyo.......................................................

Struktur kelompoktani Curahmanis.....................................................

Struktur kelompoktani Tunas Jaya.......................................................

Struktur kelompoktani Barokah...........................................................

47

71

80

82

84

87

Page 16: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1.

2.

3.

Peta lokasi penelitian.........................................................................

Hasil out put uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian…....

Hasil out put analisis korelasi Tau-B Kendall…………………...…

166

167

169

Page 17: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pembangunan pertanian subsektor perkebunan mempunyai arti penting

dan strategis terutama di negara yang sedang berkembang, yang selalu berupaya:

(1) memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara lestari dan berkelanjutan

dan (2) memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan

produksi perkebunan dan bahan baku industri. Secara nasional, subsektor

perkebunan telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.

Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara produsen utama kopi robusta dunia

dengan pangsa pasar sebesar 20 persen dari ekspor kopi robusta dunia. Namun

beberapa tahun terakhir, yaitu sejak 1998 telah digeser oleh Vietnam yang saat ini

pangsa pasar kopi robustanya telah mencapai lebih dari 30 persen dari

perdagangan kopi robusta dunia. Saat ini Indonesia merupakan negara produsen

kopi utama keempat setelah Brasil, Vietnam dan Colombia. Secara umum,

rendahnya tingkat produktivitas dan produksi kopi Indonesia disebabkan

sebagian besar areal tanaman kopi merupakan perkebunan rakyat yang umumnya

diusahakan secara monokultur dan belum menerapkan kultur teknis yang

sesuai anjuran dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan lembaga

terkait lainnya, kesadaran petani akan benih unggul bermutu masih rendah

(Ditjenbun 2007).

Ambarsari et al. (2004) juga menyatakan bahwa kopi merupakan salah satu

komoditi perdagangan subsektor perkebunan yang mempunyai peluang untuk

dikembangkan dalam rangka usaha memperbesar pendapatan negara dan

meningkatkan penghasilan pengusaha dan petani. Yahmadi (2007) mencatat

bahwa sumbangan ekspor kopi terhadap nilai ekspor hasil pertanian adalah cukup

besar berkisar antara 12-13 persen. Areal tanaman kopi tersebar mulai dari

Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara dan sekitar 90-95 persen areal

tersebut merupakan perkebunan rakyat.

Pengembangan kopi di Indonesia dimulai sejak periode tahun 1960-an,

dalam bentuk perkebunan rakyat. Selama tiga dasa warsa, pengembangan kopi

telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Pada tahun 1968 luas areal

tanaman kopi masih 339.418 ha dengan produksi 153.478 ton, pada tahun 2006

Page 18: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

2

luas areal kopi Indonesia total mencapai 1.309.732 ha dengan produksi nasional

sebanyak 682.158 ton. Perkebunan kopi merupakan sumber mata pencaharian

utama bagi 1.589.334 rumah tangga petani (Ditjenbun 2007).

Kesadaran petani kopi rakyat untuk menerapkan inovasi teknologi

merupakan kunci adanya perubahan menuju tercapainya produksi dan

produktivitas kopi yang tinggi, sehingga peningkatan kesadaran dalam penerapan

inovasi teknologi perlu mendapatkan prioritas perhatian bagi pihak-pihak yang

terkait. Demikian juga dengan wilayah Kabupaten Jember Jawa Timur

sebagai daerah yang secara umum sesuai untuk menempatkan kegiatan

perkebunan sebagai kegiatan ekonomi penduduk yang paling dominan. Kabupaten

Jember merupakan salah satu daerah produsen kopi terbesar kedua di Jawa Timur

setelah Kabupaten Malang dengan jumlah petani kopi di tahun 2008 mencapai

sekitar 17.090 orang dan jumlah produksi 1.976,87 ton. Produksi tersebut

sebagian besar kontribusinya adalah dari wilayah Kecamatan Silo dengan

produksi 788,83 ton, dengan luas areal 2.192,23 ha dan rata-rata produktivitasnya

sekitar 0,4 ton/ha (Dishutbun Kabupaten Jember 2006).

Perkebunan kopi di Kabupaten Jember sebagian besar didominasi oleh

kumpulan kebun-kebun kecil yang dimiliki petani (perkebunan rakyat) dengan

luas lahan antara satu sampai dua hektar. Petani yang memiliki perkebunan

rakyat ini belum mempunyai modal, teknologi dan pengetahuan yang cukup untuk

mengelola tanaman secara optimal. Dengan demikian, produktivitas tanaman

adalah relatif rendah dibandingkan dengan potensinya. Selain itu, petani

umumnya juga belum mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu seperti yang

dipersyaratkan untuk ekspor. Dengan demikian upaya meningkatkan produksi dan

mutu kopi perkebunan rakyat dengan meningkatkan kemajuan penerapan inovasi

teknologi melalui kelembagaan kelompok tani perlu segera mendapat perhatian

dari berbagai pihak yang terkait.

Syahyuti (1995) berpendapat bahwa pembangunan pertanian dan pedesaan

melalui penetrasi besar-besaran pihak luar, baik pemerintah maupun non

pemerintah umumnya menggunakan pendekatan kelompok sebagai sebuah bentuk

rekayasa sosial, dengan menciptakan pola-pola ikatan baru secara coercive

(seragam dan bertarget). Pengembangan kelompoktani produktif pada saat ini

Page 19: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

3

dipandang sebagai langkah strategis dalam menumbuhkan kewirausahaan di

kalangan masyarakat pedesaan. Pemberdayaan para petani pada dasarnya adalah

sebagai langkah untuk membangun ekonomi masyarakat.

Mosher (1986) berpendapat bahwa salah satu syarat pelancar pembangunan

pertanian adalah adanya kegiatan kerjasama kelompoktani. Subyek pembangunan

pertanian adalah masyarakat petani (kelompoktani). Pangarsa et al. (2003) juga

berpendapat bahwa sebagai salah satu komponen sistem agribisnis maka peran

kelompok sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Petani harus

berkelompok, mengingat usahatani pada umumnya dihadapkan pada banyaknya

intervensi dari lingkungan agribisnisnya. Perlu diingat bahwa semua yang

mengintervensi usahatani tersebut pada dasarnya adalah sebuah lembaga, karena

yang mengintervensi adalah lembaga, maka usahatani yang diusahakan secara

individu kurang mempunyai posisi tawar, karena petani berhadapan dengan

lembaga yang jauh lebih kuat. Intervensi lembaga pada usahatani tidak selalu

menguntungkan. Untuk itu, usahatani harus diperkuat untuk menghadapi

lingkungan yang mempengaruhinya. Upaya penguatan kelompoktani harus

menyentuh tiga aspek, yaitu kelompok sebagai media belajar, sebagai unit

produksi dan sebagai lembaga ekonomi. Pada era agribisnis seperti sekarang ini

kelompoktani sebagai unit ekonomi, telah mendapatkan perhatian yang lebih

banyak sebagai media belajar dan unit produksi.

Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa (khususnya petani) dan memajukan kesejahteraan umum merupakan salah

satu kunci sukses dalam rangka memperkuat kelompoktani, selain dukungan

inovasi teknologi serta kebijaksanaan makro ekonomi yang berpihak pada petani..

Banyak kelompoktani telah ditumbuhkan, tetapi banyak pula yang dipertanyakan

eksistensinya. Sering kelompok tumbuh menjamur seiring dengan adanya

tawaran paket kredit, tawaran subsidi sarana produksi, bantuan fisik dan dalam

rangka dianjurkan untuk menerapkan teknologi. Fakta juga telah menunjukkan,

dengan berakhirnya bantuan tersebut, maka berakhir pula kelompoknya dan

teknologi anjuran mulai ditinggalkan (Purwanto & Wardani 2006).

Kelompoktani sebagai lembaga pelaksana pembangunan pertanian di tingkat

desa, sampai saat ini tetap menarik untuk ditelaah, karena meskipun kelompoktani

Page 20: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

4

telah terbentuk lebih dari dua dasarwarsa yang lalu sebagai satu jenis institusi

sosial penting pada masyarakat pertanian-pedesaan, masih ada kelompoktani yang

belum menunjukkan kinerja ataupun prestasi yang cukup baik. Hal ini terjadi, di

samping karena kondisi usaha pertanian yang kurang menggembirakan juga

diakibatkan adanya ketidakpastian kebijakan pemerintah.

Menurut Purwanto dan Wardani (2006), adanya Surat Keputusan Bersama

(SKB) Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri Tahun 1991 yang

menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tidak berfungsi, karena BPP

berfungsi sebagai instalasi Dinas Subsektor. Selanjutnya keluar lagi SKB Menteri

Pertanian dan Menteri Dalam Negeri 1996 yang ingin mengusahakan

berfungsinya Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) dan BPP, namun

belum sampai berhasil sudah tersusul oleh adanya otonomi daerah. Pada

kenyataannya otonomi daerah mengakibatkan bervariasinya pengelolaan

penyuluhan di masing-masing daerah tingkat II. Ada yang mempertahankan

keberadaan BIPP, namun ada juga yang menghapuskan sama sekali, karena telah

terjadi polemik bahkan menganggap penyuluhan sebagai beban bila dikaitkan

dengan anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Balai Informasi Penyuluhan

Pertanian yang mempunyai instalasi BPP adalah pengelola kelompoktani,

sehingga apabila lembaga pengelolanya tidak jelas maka keberadaan

kelompoktani juga tidak jelas pula. Artinya, walaupun kelompoktani tersebut ada

namun akibat tidak jelas pembinaannya umumnya kelompoktani tersebut kurang

atau tidak dinamis, peran dan fungsi kelompoktani tidak berjalan sebagaimana

yang diharapkan. Selanjutnya terbit Undang-undang Nomor 16 tahun 2006

tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk menata

kembali pelaksanaan penyuluhan, sehingga di era reformasi ini perlu kiranya

dikaji keefektivan undang-undang tersebut dalam pembinaan dan pemberdayaan

kelompoktani.

Menurut Setiana (2005), pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk

mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi,

pendekatan pemberdayaan petani mementingkan masyarakat lokal yang mandiri

sebagai suatu sistem yang mengorganisasi diri sendiri. Adanya kerangka

pemberdayaan diharapkan tercipta kondisi, suasana atau iklim yang

Page 21: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

5

memungkinkan potensi yang ada berkembang melalui kegiatan organisasi dan

kelompok-kelompok.

Di samping itu, berbagai kemampuan dan potensi petani dapat

dikembangkan dalam suatu kegiatan kelompok yang memiliki kesamaan

kepentingan. Petani yang tergabung dalam kelompok dapat saling menukar

informasi, pengetahuan, inovasi teknologi dan pengalaman mengenai

usahataninya melalui wadah kelompok. Melalui wadah kelompoktani, petani

juga dapat saling bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan dalam usahataninya

sehingga cita-cita dibentuknya suatu kelompok dapat terwujud, yaitu menjadi

petani yang memiliki kemampuan dalam pengembangan kapasitas; produktivitas,

pemasaran, keamanan usahatani, berkelompok, berjaringan dan kapasitas dalam

peningkatan kemajuan usaha. Terbentuknya kelompoktani tersebut akan

memudahkan dalam menyampaikan program, tujuan dan proyek yang akan

dan hendak dicapai oleh kelompoktani. Kelompoktani yang telah terbentuk,

diharapkan dapat dijadikan sebagai media untuk berkelompok dalam rangka

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani dengan atau tanpa adanya

intervensi dari luar sehingga pendapatan dan kesejahteraannya dapat

meningkat. Dengan demikian akan timbul kedinamisan dari kelompok-kelompok

tersebut. Peran kelompoktani terhadap anggotanya diharapkan akan

berdampak terhadap pembangunan perkebunan kopi rakyat, sehingga para

anggota akan dengan serius terus mengembangkan usahataninya.

Mawardi (2008) menyebutkan bahwa untuk membangun daya saing

komoditas kopi salah satu upaya strategisnya adalah pemberdayaan kelembagaan

petani kopi. Petani kopi rakyat pada umumnya merupakan petani kecil dengan

luas areal usahatani sekitar satu hektar. Oleh karena itu, pemberdayaan

kelompoktani akan menjadi salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan

daya saing produk kopi yang dihasilkan. Pemberdayaan kelompoktani selain

diharapkan akan menunjang produktivitas kebun juga dapat meningkatkan mutu.

Pemberdayaan kelompoktani dalam rangka peningkatan daya saing pasar kopi

sekurang-kurangnya memiliki tiga unsur penting, yaitu: (1) pembentukan dan

penguatan kelompoktani; (2) penguatan penerapan ilmu pengetahuan dan inovasi

teknologi di tingkat petani dan (3) membangun prasarana dan sarana produksi

Page 22: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

6

yang diperlukan. Kelompoktani diharapkan sebagai wahana bagi petani untuk

meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah sosial ekonomi melalui

penguasaan inovasi teknologi guna meningkatkan produktivitas dan mutu kopi.

Petani kopi rakyat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember

Jawa Timur sudah membentuk wadah kelompoktani yaitu sebanyak lima

kelompoktani kopi rakyat dengan masing-masing sudah tingkat lanjut sampai

madya. Kelompok tersebut bertujuan untuk dapat mengelola usahatani kopi rakyat

secara baik dengan jalan menerapkan inovasi teknologi. Namun kenyataannya

sampai saat ini belum memberikan hasil yang maksimal. Ketidakberhasilan

kelompok mengindikasikan tidak tercapainya tujuan kelompok dan peran

kelompok dalam meningkatkan kemampuan anggotanya. Selanjutnya karena

pencapaian tujuan kelompok adalah gambaran dari dinamika kelompok maka

ketidakberhasilan tersebut sekaligus merupakan gambaran dari dinamika

kelompok itu sendiri. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan petani kopi

melalui kelompok sangat penting guna menjawab permasalahan pengelolaan

usahatani kopi rakyat tersebut. Maka dari itu dinamika dan peran kelompok

tersebut masih terus perlu pembinaan dan peningkatan dalam upaya peningkatan

penerapan inovasi dan teknologi (Puslitkoka Indonesia 2005). Berdasarkan latar

belakang tersebut maka dirasakan perlu dilakukan penelitian yang mengkaji

mengenai hubungan dinamika dan peran kelompoktani kopi rakyat terhadap

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi di Desa Sidomulyo

Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Usahatani kopi tersebut diharapkan dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan perkebunan rakyat Desa

Sidomulyo pada khususnya dan kawasan perkebunan rakyat di Indonesia pada

umumnya.

Masalah Penelitian

Pengembangan dan pembangunan perkebunan bertujuan untuk mewujudkan

partisipasi masyarakat perkebunan menuju masyarakat maju, mandiri, dan

sejahtera. Menyadari kondisi dan potensi masyarakat yang beragam maka

pemberdayaan melalui pendekatan kelompok-kelompok menjadi lebih efisien

dalam penerapan dan pengembangan inovasi teknologi. Teknologi yang

Page 23: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

7

tepatguna di era globalisasi sangat diperlukan demi kemajuan dan kesejahteraan

petani.

Pengelolaan perkebunan kopi rakyat pada umumnya masih kurang dalam

penerapan inovasi teknologi, sehingga tidak jarang petani mengalami

permasalahan dalam peningkatan produktivitas dan mutu produk kopi yang

dihasilkannya. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi robusta di

Wilayah Kabupaten Jember Jawa Timur ialah masih banyak petani kopi yang

belum menggunakan bibit unggul sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.

Selain itu, petani di lokasi tersebut pada umumnya masih banyak yang

menggunakan teknologi tradisional dalam panen dan pascapanen. Akibatnya,

mutu kopi yang dihasilkan tidak masuk pada kategori mutu pertama dan hanya

masuk pada mutu kopi asalan atau kualitas rendah.

Kesadaran petani kopi rakyat untuk menerapkan inovasi teknologi tersebut

merupakan kunci dari adanya perubahan menuju tercapainya produksi dan

produktivitas kopi yang tinggi. Oleh sebab itu, peningkatan kesadaran dalam

mengadopsi dan menerapkan teknologi baru perlu mendapatkan prioritas

perhatian bagi pihak-pihak yang terkait. Masalah penerapan inovasi teknologi

merupakan masalah yang kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang

terkait satu dengan yang lain, sehingga keberadaan kelompok petani kopi rakyat

yang diakui dan merupakan kebutuhan semua anggota dapat menjadi pendorong

keberhasilan usahatani kopi rakyat. Suatu kelompok yang sudah terbentuk

diharapkan dapat meningkatkan dinamikanya dan berperan sebagai: (1) kelas

belajar-mengajar, (2) unit produksi usahatani, (3) wahana kerjasama dan (4) unit

ekonomi antara anggota kelompok dengan kelompok lainnya dalam upaya

menghadapi tantangan perbaikan sistem produksi sesuai dengan permintaan pasar

dan mendorong pengembangan industri pedesaan agar tercipta pasar lokal

(emerging market) dan lapangan kerja produktif.

Kelompoktani kopi rakyat perlu dilakukan pembinaan yang intensif melalui

program-program penyuluhan, sehingga keberadaannya dapat memberikan

kontribusi dalam meningkatkan kemampuan anggotanya. Mengingat masih

banyak keberadaan kelompok yang kurang dinamis dan kurang berperan dalam

meningkatkan kemampuan anggotanya karena lebih mementingkan terealisasinya

Page 24: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

8

program pembangunan. Akibatnya anggota kelompok semakin tergantung pada

adanya bantuan program-program pemerintah dan lembaga penyandang dana

lainnya. Kondisi tersebut merupakan masalah yang harus segera dipecahkan,

sehingga kelompoktani kopi rakyat dapat menjadi wadah untuk meningkatkan

kemampuan anggotanya dalam mengelola usahatani kopi rakyat dan memainkan

peranan penting dalam pembangunan pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

(1) Seperti apakah karakteristik anggota, dinamika dan peran Kelompoktani

Kopi Rakyat Tingkat Madya maupun Tingkat Lanjut di Desa Sidomulyo

Kecamatan Silo Kabupaten Jember?

(2) Seberapa besar tingkat kemampuan anggota Kelompoktani Tingkat Madya

maupun Tingkat Lanjut dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi

rakyat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember?

(3) Sejauhmana hubungan karakteristik anggota, dinamika dan peran

Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya maupun Tingkat Lanjut dengan

kemampuan anggota dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi

rakyat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan berbagai permasalahan yang berkembang, secara spesifik

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Mengkaji karakteristik anggota, dinamika dan peran Kelompoktani Kopi

Rakyat Tingkat Madya maupun Tingkat Lanjut di Desa Sidomulyo

Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

(2) Menganalisis kemampuan anggota Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat

Madya maupun Tingkat Lanjut dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani

kopi rakyat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

(3) Menjelaskan hubungan karakteristik anggota, dinamika dan peran

Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya maupun Tingkat Lanjut dengan

kemampuan anggota dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi

rakyat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

Page 25: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

9

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

(1) Memberikan informasi dan pengetahuan bagi para petani kopi rakyat,

penyuluh, dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya dinamika dan

peran kelompok bagi peningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan

inovasi teknologi.

(2) Memberikan masukan yang berarti bagi pemerintah desa, pemerintah

daerah, perusahaan perkebunan dan pihak-pihak yang terkait sebagai dasar

dalam menentukan kebijaksanaan dalam pembinaan, strategi pengembangan

dan pemberdayaan kelompoktani kopi rakyat.

(3) Sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang

dinamika dan peran kelompok terkait dengan kemampuan petani dalam

penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat.

Definisi Istilah

(1) Usahatani kopi rakyat adalah pengelolaan tanaman kopi yang diusahakan

oleh perkebunan rakyat atau selain perkebunan milik negara dan milik

swasta.

(2) Kelompoktani kopi rakyat adalah kumpulan petani kopi rakyat (bapak, ibu

dan pemuda tani) yang terikat secara nonformal atas dasar keserasian,

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban,

kepentingan bersama dan saling percayamempercayai serta mempunyai

pimpinan untuk mencapai tujuan bersama.

(3) Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya (KKRTM) adalah kelompoktani

yang memiliki skor penilaian (501-750 poin) dari rentang skor (1-1000 poin)

dari lima jurus kemampuan, yaitu: (1) Kemampuan kelompok dalam

merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani dengan

menerapkan teknologi yang tepat dan memanfaatkan sumber daya secara

optimal; (2) Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan

pihak lain; (3) Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan modal

secara rasional; (4) Kemampuan meningkatkan hubungan kelembagaan

antara kelompok dengan koperasi/KUD dan (5) Kelompok menerapkan

Page 26: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

10

teknologi, pemanfaatan informasi, serta kerja sama kelompok dicerminkan

oleh tingkat produksi dari usaha tani para anggota kelompok.

(4) Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Lanjut (KKRTL) adalah kelompoktani

yang memiliki skor penilaian (251-500 poin) dari rentang skor (1-1000 poin)

dari lima jurus kemampuan, yaitu: (1) Kemampuan kelompok dalam

merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dengan

menerapkan teknologi yang tepat dan memanfaatkan sumber daya secara

optimal; (2) Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan

pihak lain; (3) Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan modal

secara rasional; (4) Kemampuan meningkatkan hubungan kelembagaan

antara kelompok dengan koperasi/KUD dan (5) Kelompok menerapkan

teknologi, pemanfaatan informasi, serta kerja sama kelompok dicerminkan

oleh tingkat produksi dari usaha tani para anggota kelompok.

(5) Varietas kopi adalah jenis tanaman kopi yang ada di lokasi penelitian yaitu

varietas kopi jenis Robusta. Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa

spesies kopi, terutama Coffee canephora. Tumbuh baik di ketinggian 400-

700 m di atas permukaan laut (dpl), temperatur 21-24°C dengan bulan

kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman.

(6) Inovasi teknologi adalah sesuatu teknologi yang mempunyai sifat kebaruan

yang meliputi teknologi budidaya, panen, pascapanen dan akses informasi

inovasi teknologi, modal dan pasar dalam usahatani kopi rakyat.

(7) Penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat adalah tingkat

kemampuan petani kopi rakyat dalam menerapkan inovasi teknologi yang

dianjurkan oleh penyuluh dan dinas-dinas terkait.

(8) Karakteristik adalah keberagaman ciri dan sifat-sifat dari individu petani

kopi rakyat.

(9) Dinamika kelompok adalah tingkat kegiatan dan keefektifan kelompok

dalam rangka mencapai tujuannya.

(10) Peran adalah aspek dinamis terhadap kedudukan/status sehubungan dengan

hak dan kewajiban.

(11) Kemampuan adalah keragaman kemampuan yang dimiliki individu petani

dalam mengerjakan usahatani kopi rakyat.

Page 27: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kelompok

Kelompok merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, baik kebutuhan sosiologis, ekonomis maupun kebutuhan psikologisnya.

Dengan berkelompok, manusia dapat mengembangkan potensi, aktualisasi dan

eksistensi dirinya (Soekanto 2006). Beberapa ahli telah merumuskan beberapa

definisi tentang kelompok, antara lain:

(1) Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang bergaul (berinteraksi satu

sama lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap

dirinya saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan

bersama atau lebih (Wexley & Yuki 2005).

(2) Kelompok adalah kumpulan individu yang terdiri dari dua atau lebih

individu dan kehadiran masing-masing individu mempunyai arti serta nilai

bagi orang lain dan ada dalam situasi saling mempengaruhi (Kartono 2006).

(3) Menurut Johnson dan Johnson (Sarwono 2005), sebuah kelompok adalah

dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka yang masing-masing

menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari

keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, masing-masing

menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan

bersama.

(4) Kelompok adalah kumpulan dari dua individu atau lebih dengan tingkat

interaksi yang sangat bervariasi, demikian pula dengan tingkat kesadaran

atau pencapaian tujuan bersamanya (Sarwono 2005).

(5) Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi

dan saling bergantung untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Robbins 2007).

(6) Menurut Cohen (Simamora 1992), kelompok adalah sejumlah orang yang

berinteraksi secara bersama dan memiliki kesadaran sebagai anggota yang

didasarkan pada kehendak-kehendak perilaku yang disepakati.

(7) Secara sosiologis, kelompok sosial didefinisikan sebagai himpunan atau

kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut

menyangkut kaitan timbalbalik yang saling mempengaruhi dan juga

kesadaran untuk saling tolong-menolong (Soekanto 2006).

Page 28: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

12

(8) Chaplin (Walgito 2003) menyebutkan bahwa kelompok adalah kumpulan

individu yang secara umum memiliki karakteristik yang sama, atau yang

sedang mengejar suatu tujuan bersama, dan saling berinteraksi baik secara

bertatap muka maupun tidak.

Pengertian kelompok menurut Iver dan Page (Mardikanto 1993) adalah

himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan

timbalbalik dan saling pengaruh mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk

saling tolong menolong. Sherif dan Sherif (Ahmadi 1991) menyatakan bahwa

kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang

telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sudah terdapat

pembagian tugas, mempunyai struktur dan norma-norma tertentu yang khas bagi

kelompok tersebut.

Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang

bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin juga berpendapat bahwa ”The essence

of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their

interdependence.” Selain itu, Smith mendefinisikan kelompok sebagai suatu unit

yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat

dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi (Santoso 2004).

Mardikanto (1993) juga memberikan pengertian bahwa kelompok

merupakan himpunan yang terdiri dari dua atau lebih individu manusia yang

memiliki ciri-ciri seperti memiliki ikatan yang nyata, interaksi dan interelasi

sesama anggotanya, memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas dan

memiliki kaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama, serta keinginan dan

tujuan bersama. Menurut Tomosoa (Mardikanto 1993), salah satu ciri kelompok

ialah sebagai suatu kesatuan sosial yang memiliki kepentingan bersama dan

tujuan bersama. Selain itu, Cartwright dan Zander (1968) mengemukakan sepuluh

ciri kelompok, yaitu: (1) kelompok ditandai oleh adanya interaksi;(2) adanya

pembatasan tertentu sebagai anggota; (3) menyadari bahwa anggota adalah

kepunyaan kelompok; (4) berpartisipasi sesuai dengan kedudukannya terhadap

objek model ideal yang sesuai dengan super egonya; (5) adanya ganjaran dari

kelompok terhadap anggota yang melanggar norma dan ketentuan kelompok

lainnya; (6) adanya norma sesuai dengan kepentingan umum; (7) harus ada

Page 29: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

13

identifikasi terhadap objek modelnya; (8) mempunyai sifat saling ketergantungan

antar sesama anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama;(9) mempunyai

persepsi kolektif yang sama tentang segala sesuatu hal sepanjang menyangkut

kelangsungan hidup kelompok dan (10) adanya kecenderungan berperilaku yang

sama terhadap lingkungan kelompok.

Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk

atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi

sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha

anggota. Kelompoktani pada dasarnya adalah organisasi nonformal di perdesaan

yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani. Ciri-ciri kelompoktani

yaitu: (1) saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota,

(2) mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusahatani,

(3) memiliki kesamaan dalam tradisi atau pemukiman, hamparan usaha,

jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan

ekologi, (4) ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota

berdasarkan kesepakatan bersama. Penumbuhan kelompoktani didasarkan pada

prinsip-prinsip: (1) kebebasan , menghargai individu petani untuk

berkelompok sesuai keinginan dan kepentingannya, (2) keterbukaan,

penyelenggaraan penyuluhan dilakukan secara terbuka antara penyuluh dan

pelaku utama serta pelaku usaha, (3) partisipatif, semua anggota terlibat dan

memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam mengembangkan serta mengelola

kelompoktani, (4) keswadayaan, mengembangkan kemampuan penggalian potensi

diri sendiri para anggota dalam penyediaan sumberdaya guna terwujudnya

kemandirian, (5) kesetaraan, hubungan antara penyuluh, pelaku utama dan usaha

merupakan mitra sejajar dan (6) kemitraan, berdasarkan saling menghargai,

menguntungkan, memperkuat dan saling membutuhkan ( Deptan 2007).

Dinamika Kelompok

Menurut Setiana (2005), perubahan perilaku petani secara individu

biasanya lebih lambat dibandingkan apabila petani aktif dalam kegiatan

kelompok. Demikian pula dalam hal penyebaran dan penerapan inovasi teknologi

umumnya lebih cepat dan meluas jangkauannya. Karena keunggulan penyebaran

inovasi teknologi melalui keberadaan kelompok, maka perlu diketahui tingkat

Page 30: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

14

dinamika kelompok. Ada tiga peranan penting dari keberadaan kelompok yaitu:

(1) media sosial atau media penyuluhan yang hidup, wajar dan dinamis, (2) alat

untuk mencapai perubahan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan (3) tempat atau

wadah untuk pernyataan aspirasi yang murni dan sehat sesuai dengan tujuan dan

keinginan. Kemampuan suatu kelompok dalam mengakses informasi teknologi

dan menyebarkan teknologi tersebut dalam anggota kelompok sangat tergantung

pada seberapa dinamis kelompok tersebut. Dinamika kelompok sendiri diartikan

sebagai kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam atau lingkungan kelompok

yang akan menentukan perilaku anggota kelompok dan perilaku kelompok yang

bersangkutan dalam bertindak melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan

bersama yang merupakan tujuan kelompok.

Mardikanto (1993) berpendapat bahwa untuk melakukan analisis terhadap

dinamika kelompok pada hakekatnya dapat dilakukan melalui dua macam

pendekatan antara lain: (1) pendekatan sosiologis, yaitu analisis dinamika

kelompok melalui analisis terhadap bagian-bagian atau komponen kelompok dan

analisis terhadap proses sistem sosial tersebut. Pendekatan seperti ini, terutama

dilakukan untuk melakukan analisis dinamika kelompok terhadap kelompok-

kelompok sosial dan (2) pendekatan psikososial, yaitu analisis dinamika

kelompok melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika

kelompok itu sendiri. Pendekatan seperti ini, lebih sering diterapkan pada

kelompok-kelompok tugas. Meskipun demikian, karena masih banyak kelompok

(termasuk kelompoktani) yang merupakan bentuk peralihan dari kelompok sosial

ke kelompok tugas, di dalam analisis dinamika kelompoknya seringkali masih

dilakukan penggabungan terhadap kedua macam pendekatan tersebut.

Pendekatan sosiologis meliputi dua analisis, yaitu analisis terhadap

bagian-bagian organisasi dan proses sosial yang terjadi di dalam kelompok.

Analisis terhadap bagian organisasi pada dasarnya merupakan analisis terhadap

unsur-unsur yang terdapat di dalam kelompok yang diatur dan disediakan oleh

kelompok yang bersangkutan demi berlangsungnya kegiatan-kegiatan untuk

mencapai tujuan bersama.

Page 31: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

15

Unsur-unsur tersebut menurut Krech (Mardikanto 1993) mencakup:

(1) tujuan kelompok yaitu hasil akhir yang ingin dicapai baik berupa sesuatu

objek atau keadaan serta keinginan-keinginan lain yang diinginkan dan dapat

memuaskan semua anggota kelompok yang bersangkutan;

(2) unsur-unsur kelompok yang menyangkut pembagian tugas dan hak serta

kewajiban anggota-anggota kelompok, yang meliputi: (a) jenjang sosial,

pelapisan kelompok ini menunjukkan perbedaan nilai atau prestise tertentu

yang akan membedakan penghargaan, kehormatan, dan hak atau wewenang

anggota-anggotanya. Adanya jenjang sosial akan menjadi faktor pendorong

bagi setiap anggota untuk bekerja keras agar memperoleh tingkat

penghormatan dan kekuasaan atau wewenang yang lebih tinggi di dalam

kelompoknya; (b) peran kedudukan yakni peran yang harus dilakukan atau

ditunjukkan oleh anggota kelompok sesuai dengan kedudukan yang

diperolehnya dalam struktur sistem sosial yang bersangkutan dan (c)

kekuasaan, yaitu kewenangan yang mampu menggerakkan orang lain demi

tercapainya tujuan yang diinginkan;

(3) unsur-unsur yang berkaitan dengan aturan dan kebiasaan-kebiasaan yang

harus ditaati oleh semua anggota dalam menunjukkan perilaku,

melaksanakan peran dan tindakan demi tercapai tujuan kelompok, meliputi:

(a) kepercayaan, yakni segala sesuatu yang secara akal atau perasaan anggota

kelompok dinilai dan diterima sebagai kebenaran yang digunakan sebagai

landasan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan; (b)

sanksi, yakni perlakuan yang diberikan kepada setiap anggota kelompok yang

berupa penghargaan bagi yang mentaati atau melaksanakan dengan benar dan

hukuman bagi yang melanggar aturan-aturan atau kebiasaan kelompok; (c)

norma, yakni aturan-aturan tentang perilaku yang harus ditaati dan

ditunjukkan oleh setiap anggota kelompok dan (d) perasaan-perasaan, yakni

tanggapan emosional yang diberikan atau ditunjukkan oleh setiap anggota

terhadap kelompoknya dan

(4) unsur-unsur dalam kelompok yang harus diupayakan atau disediakan demi

terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan,

meliputi: (a) kemudahan, yaitu segala sesuatu yang memiliki nilai, yang

Page 32: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

16

diperlukan kelompok untuk dapat melaksanakan kegiatan demi tercapai

tujuan kelompok dan (b) tegangan dan himpitan, yaitu adanya tegangan atau

tekanan-tekanan yang dapat memperkuat kesatuan dan persatuan antar sesama

anggota kelompok demi tercapai tujuan.

Apabila ditinjau dari proses sosial perlu dianalisis adanya beberapa

kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh setiap kelompok yang mencakup

(Mardikanto 1993):

(1) komunikasi, yaitu interaksi antar sesama anggota dalam pelaksanaan kegiatan

demi tercapainya tujuan kelompok. Komunikasi di dalam kelompok harus

diupayakan untuk menembus setiap isolasi sosial yang ada di dalam kelompok

sehingga semua pihak dapat dan mau berinteraksi untuk mencapai tujuan

kelompok yang sudah disepakati;

(2) pemeliharaan batas, yaitu pemeliharaan batas-batas sistem sosial (kelompok)

dengan lingkungannya. Pemeliharaan batas tersebut dimaksudkan agar ada

perbedaan yang jelas antara sesama anggota kelompok dengan yang bukan

anggota kelompoknya sehingga terpupuk rasa kesetiakawanan dalam

mewujudkan identitas kelompok maupun untuk menghadapi tekanan dari luar;

(3) kaitan sistemik, yaitu proses terjadinya jalinan atau keterkaitan antar sistem

sosial atau kelompok satu dengan yang lainnya. Pemahaman tentang konsep

ini memberikan petunjuk agar setiap kelompok juga harus menjalin hubungan

dengan kelompok yang lain untuk mencapai tujuan bersama;

(4) pelembagaan, yaitu proses pengembangan fungsi-fungsi sosial atau

hubungan-hubungan sosial. Konsep ini memberikan arahan bahwa untuk

tercapainya tujuan-tujuan kelompok perlu dikembangkan lembaga-lembaga

atau subkelompok yang harus menjalankan fungsinya masing-masing secara

jelas;

(5) sosialisasi, yaitu proses pembelajaran atau pewarisan nilai-nilai kelompok

dalam rangka menyiapkan setiap anggota kelompok untuk dapat

melaksanakan perannya sesuai dengan kedudukannya dalam kelompok,

sehingga berperilaku dan dapat melaksanakan kegiatan demi tercapainya

tujuan kelompok dan

Page 33: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

17

(6) kontrol sosial, yaitu proses pengawasan terhadap perilaku atau kegiatan setiap

anggota kelompok agar tidak menyimpang aturan yang telah disepakai demi

tercapainya tujuan bersama.

Pendekatan psikososial untuk menganalisis dinamika kelompok

dimaksudkan untuk mengkaji terhadap segala sesuatu yang akan berpengaruh

terhadap perilaku anggota-anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan demi

tercapainya tujuan kelompok. Unsur-unsur dinamika kelompok tersebut meliputi

(Purwanto & Huraerah 2006):

(1) tujuan kelompok, yaitu hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua

anggota kelompok. Berkaitan dengan hal itu, kejelasan tujuan kelompok akan

sangat berpengaruh terhadap perilaku atau tindakan-tindakan anggota

kelompok. Sehingga perlu dikaji sampai seberapa jauh tujuan kelompok

benar-benar telah dipahami dan dihayati oleh setiap anggota kelompok yang

bersangkutan;

(2) struktur kelompok, yaitu suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan

antara individu-individu dalam kelompok yang sekaligus menggambarkan

kedudukan dan peran masing-masing untuk mencapai tujuan kelompok.

Ketidakjelasan mengenai struktur kelompok akan berakibat terhadap

ketidakjelasan kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kekuasaan masing-

masing anggota, sehingga pelaksanaan kegiatan tidak mungkin berjalan efektif

dan efisien dalam mencapai tujuan;

(3) fungsi tugas, yaitu seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap

anggota kelompok sesuai dengan fungsi masing-masing sesuai dengan

kedudukannya dalam struktur kelompok. Sehingga setiap orang harus

memahami betul tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk tujuan

kelompok;

(4) pembinaan dan pemeliharaan kelompok, yaitu upaya kelompok untuk tetap

memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok atau upaya kelompok

untuk berusaha memelihara tatakerja dalam kelompok, mengatur,

memperkuat dan mengekalkan kelompok;

(5) kekompakkan kelompok, yang diartikan sebagai rasa keterikatan anggota

kelompok terhadap kelompoknya. Rasa keterikatan itu dapat dilihat atau

Page 34: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

18

ditunjukkan pada kesamaan tindakan, kerjasama, kesadaran menjadi anggota,

persamaan nasib, homogenitas perilaku, kesepakatan terhadap tujuan

kelompok dan pengakuan terhadap kepemimpinan kelompok;

(6) suasana kelompok, yaitu lingkungan fisik dan nonfisik (emosional) yang akan

mempengaruhi perasaan setiap anggota kelompok terhadap kelompoknya.

Suasana tersebut dapat berupa keramahtamahan, kesetiakawanan, kebebasan

bertindak dan suasana fisik seperti kerapihan, keteraturan dan sebagainya;

(7) tekanan kelompok, yaitu tekanan-tekanan atau ketegangan dalam kelompok

yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai tujuan

kelompok;

(8) keefektivan kelompok, yaitu keberhasilan kelompok untuk mencapai

tujuannya yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau perubahan yang

memuaskan anggotanya dan

(9) agenda terselubung, yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok

yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak dinyatakan secara tertulis.

Danim (2004) berpendapat bahwa dinamika kelompok merupakan

kondisi dinamis yang tercipta atau diciptakan oleh kelompok atau anggota-

anggota kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Kondisi dinamis adalah

aktivitas program yang muncul dari individu atau anggota kelompok. Kondisi

dinamis itu tercermin dalam pola interaksi, aktivitas rutin keseharian atau sifat-

sifat kondusif lain yang diarahkan kepada usaha memacu tujuan tertentu. Kondisi

yang dinamis itu akan mempermudah usaha memacu kegiatan-kegiatan yang

produktif. Cartwright dan Zender (1968) dan Levis (1996) mengemukakan bahwa

dinamika kelompok dapar diukur dengan menggunakan unsur seperti: (1) tujuan

kelompok; (2) struktur kelompok; (3) fungsi kelompok; (4) pembinaan kelompok;

(5) kekompakkan kelompok; (6) suasana kelompok; (7) tekanan kelompok dan (8)

keefektivan kelompok.

Anantanyu et al. (2005) menyatakan bahwa tingkat dinamika kelompok

Perkumpulan Petani Pengelola Air (P3A) pada umumnya berada pada kategori

dinamis. Unsur sistem sosial sudah berkembang dengan baik, walaupun ada

unsur-unsur sistem sosial yang memerlukan peningkatan seperti jenjang sosial,

fasilitas, norma dan tekanan/tegangan. Unsur proses sosial, seperti: memelihara

Page 35: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

19

batas, kaitan sistemik dan sosialisasi juga membutuhkan peningkatan. Lingkungan

sosial berpotensi berhubungan dengan tingkat dinamika kelompok karena masih

adanya anggapan bahwa diperlukan bimbingan dan pembinaan pada masyarakat

oleh institusi pemerintah. Menurut Junaidi (2002), sebagian besar kelompoktani

yang menerapkan inovasi pupuk organik memiliki dinamika kategori sedang.

Analisisnya menggunakan deskriptif kualitatif pedekatan psikososial, meliput i:

(1) maksud dan tujuan kelompok; (2) struktur; (3) fungsi; (4) memelihara

keutuhan kelompoktani; (5) membina kekompakkan; (6) suasana; (7) tekanan-

tekanan; (8) keefektivan kelompok dan (9) maksud terselubung kelompoktani.

Selain itu, Purwanto dan Wardani (2006) juga berpendapat bahwa keragaan

dinamika kelompoktani yang didasarkan pada peran dan fungsi kelompok

sebagian besar dinamikanya adalah berkategori sedang. Penelitian Effendi (2001)

tentang hubungan dinamika kelompok dengan penerapan teknologi tanaman

sayuran dataran rendah menyimpulkan bahwa unsur dinamika yang masih

berkategori rendah meliputi: pembinaan, suasana dan tekanan kelompok. Unsur

berkategori sedang meliputi: tujuan, struktur, fungsi dan efektivitas kelompok.

Unsur yang berkategori tinggi hanya pada kekompakkan kelompok.

Peran Kelompok

Menurut Berlo (1960), peran merupakan serangkaian tingkah laku yang

harus dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan berdasarkan posisi yang

didudukinya. Setiap individu mempunyai posisi yang berbeda-beda dalam suatu

sistem sosial dan mempunyai norma-norma tersendiri. Suatu tingkah laku peran

dapat ditinjau dari: (1) prescription role, merupakan pernyataan yang dilakukan

seseorang berdasarkan perannya; (2) description role, merupakan gambaran

tingkah laku secara nyata yang dilakukan seseorang berdasarkan perannya dan (3)

expectation role, merupakan gambaran tingkah laku seseorang tentang tingkah

laku yang diharapkan berdasarkan perannya.

Soekanto (2006) mengatakan bahwa peran adalah aspek dinamis

kedudukan/status yang mencakup kewajiban dan hak seseorang. Peran seseorang

dalam kedudukannya pada suatu posisi, meliputi: (1) norma-norma yang

dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat dan (2)

sustu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat

Page 36: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

20

sebagai organisasi dan perilaku yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Peran seseorang dalam msyarakat harus dilaksanakan untuk mempertahankan

kedinamisan kehidupan dalam lingkungan masyarakat. Pelaksanaan peran

seseorang biasanya dapat dilihat di masyarakat atau dilakukan melalui lembaga

kemasyarakatan yang ada.

Peran kelompoktani dalam pembangunan pertanian diharapkan menjadi

pilar utama dan terdepan dalam setiap kegiatan pelaksanaan kegiatan

pembangunan. Menurut Departemen Pertanian (2001), peran kelompoktani ada

tiga yaitu: (1) sebagai kelas belajar-mengajar; (2) sebagai unit produksi dan (3)

sebagai wahana kerjasama. Abbas (1995) menjelaskan bahwa peran

kelompoktani sebagai kelas belajar-mengajar, kelompoktani sebagai wadah bagi

setiap anggota kelompok untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan,

sikap dan keterampilan dalam berusahatani yang lebih baik dan menguntungkan,

serta menumbuhkan dorongan untuk lebih mandiri. Sebagai unit produksi

usahatani, kelompoktani merupakan kesatuan unit usahatani untuk bertindak

dalam meningkatkan produktivitas, mutu hasil produksi dan mencapai skala

ekonomi yang lebih menguntungkan. Peran kelompok sebagai wahana kerjasama

diartikan kelompok sebagai wadah untuk mempererat kerjasama di antara petani

dalam kelompok dan antar kelompok dengan pihak lain untuk menghadapi

berbagai ancaman tantangan, hambatan dan gangguan pada prapanen, pascapanen,

pemasaran dan pemupukan modal sehingga petani mempunyai daya tawar yang

baik.

Upaya-upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok sebagai

kelas belajar-mengajar meliputi; menggali dan merumuskan belajar, berhubungan

dan bekerjasama dengan sumber informasi dan teknologi yang diperlukan,

menciptakan iklim belajar yang sesuai, mempersiapkan sarana belajar,

berperanserta aktif dalam proses belajar-mengajar, mengemukakan keinginan,

pendapat maupun masalah, merumuskan kesepakatan bersama, menaati dan

melaksanakan kesepakatan, merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala.

Selanjutnya, upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok

sebagai unit produksi usahatani, antara lain; mengambil keputusan dalam

menentukan pola usahatani yang menguntungkan, menyusun rencana definitif

Page 37: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

21

kelompok serta rencana permodalan, menerapkan inovasi teknologi sesuai dengan

rekomendasi, berhubungan dengan penyedia sarana produksi dan pemasaran hasil,

menaati dan melaksanakan kesepakatan, menganalisis dan menilai hasil usahatani,

mengatasi keadaan darurat dan mengelola administrasi kelompok.

Upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok sebagai wahana

kerjasama antara lain; menciptakan suasana saling kenal, saling mempercayai dan

berkeinginan untuk bekerjasama, menciptakan suasana keterbukaan dalam

menyatakan pendapat dan pandangan untuk mencapai tujuan bersama, mengatur

dan melaksanakan pembagian tugas sesuai kesepakatan, mengembangkan

kedisiplinan dan rasa tanggung jawab, merencanakan dan melaksanakan

musyawarah dan pertemuan lainnya, menaati dan melaksanakan kesepakatan,

melaksanakan tukarmenukar pikiran, bekerjasama dengan penyedia sarana

produksi, pengolahan dan pemasaran, mengembangkan kader kepemimpinan,

mengadakan pemupukan modal dan mengadakan hubungan melembaga dengan

koperasi dalam melaksanakan Rencana Definitif Kelompok (RDK), pengolahan,

pemasaran hasil dan permodalan (Deptan 2001).

Menurut Pangarsa et al. (2009) pada era agribisnis seperti sekarang ini,

maka kelompoktani sebaiknya juga berperan sebagai unit ekonomi (lembaga

ekonomi) tentunya mendapatkan perhatian yang lebih banyak. Kelompok yang

dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi akan tetap eksis, sekalipun tidak

mendapatkan bantuan pemerintah. Dengan konsep tersebut, maka di berbagai

daerah telah dimunculkan konsep, yaitu subkelompok atau kelompok kegiatan,

kelompok dan gabungan kelompok (Gapoktan). Walaupun secara kuantitas

jumlah kelompok dan gapoktan telah banyak, namun sebagian besar kelompok

tersebut belum berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Gapoktan masih difungsikan

sebatas dalam rangka membagi subsidi pupuk, sebagai media pertemuan dalam

rangka sosialisasi peraturan pemerintah. Seharusnya apapun bentuknya kelompok

dan gapoktannya yang penting dapat difungsikan sebagai lembaga ekonomi.

Lembaga ekonomi yang dimaksud dapat berbentuk sebagai unit pemasaran, unit

permodalan atau simpan pinjam, koperasi tani, kemitraan dengan pengusaha, unit

pelayanan jasa alsintan dan atau unit agroindustri.

Page 38: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

22

Purwaningsih (2005) telah melakukan penelitian tentang peranan

kelompok usaha bersama, ternyata kelompok usaha bersama telah berperan nyata

dalam perbaikan posisi tawar dan peningkatan pendapatan petani gula. Menurut

Wahyunindyawati et al.(2003), peran kelompoktani juga penting dalam adopsi

sebuah inovasi teknologi. Untuk lebih dapat mengadopsi teknologi usahatani padi

spesifik lokasi serta untuk dapat diterapkan pada petani dengan mudah melalui

kelompoktani dengan model cooperative farming.

Penelitian Arimbawa (2004) menyimpulkan bahwa peran kelompok

sebagai kelas belajar-mengajar berkategori tinggi. Indikator kelompok sebagai

wadah belajar-mengajar meliputi: keaktifan anggota pada setiap pertemuan

kelompok untuk belajar bersama, aktif berdiskusi, frekuensi hadir, penggunaan

kelompok sebagai sumber informasi dengan sarana dan prasarana yang

menunjang para anggota kelompok untuk belajar, peran kelompok sebagai unit

produksi usahatani berkategori rendah. Indikator peran kelompok sebagai unit

produksi meliputi: (1) penggunaan ide-ide baru dalam berusahatani seperti

penggunaan bibit, pupuk, pola tanam, pengendalian hama dan penyakit,

pemangkasan dan pemanenan dan (2) pemenuhan dan pencarian faktor-faktor

produksi usahatani. Peran kelompok sebagai wahana kerjasama anggota

berkategori tinggi. Indikator peran kelompok sebagai wahana kerjasama meliputi:

(1) kerjasama dalam pencarian informasi usahatani; (2) kerjasama dalam

pencarian (komoditi usahatani, faktor-faktor produksi dan informasi pasar) dan (3)

kerjasama dalam manajemen usahatani (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi).

Kemampuan Anggota Kelompok

Salah satu fokus penting dalam pembangunan pertanian adalah

pembangunan sumberdaya manusia (SDM). Wujud dari pengembangan SDM

tersebut dapat difokuskan pada peningkatan kemampuan individu dan dapat

dimulai dari kelompok-kelompok. Menurut Marliati (2008), kemampuan petani

adalah segala daya yang dimiliki petani (pengetahuan, keterampilan dan sikap

positif) untuk mampu mandiri menjalankan usahatani atau agribisnis. Pemenuhan

kebutuhan pengembangan kemampuan petani dapat diwujudkan melalui kinerja

penyuluh pertanian dan memberdayakan petani secara berkualitas dengan

memposisikan petani sebagai subyek atau mitra sejajar yang memiliki potensi atau

Page 39: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

23

daya untuk dikembangkan dan adanya dukungan atau memanfaatkan potensi

kelompok-kelompok dan sistem sosial. Petani yang memiliki kemampuan

diharapkan menjadi petani mandiri. Petani mandiri, adalah petani yang mampu

berbuat yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya, mampu memanfaatkan segala

potensi yang ada secara optimal untuk kesejahteraannya.

Menurut Gibson et al. (1996), bahwa kemampuan petani dapat dilihat dan

dilakukan dalam suatu lembaga atau kelompok yang mewadahi pembangunan

masyarakat. Peran kelompok dapat membantu anggota mengembangkan potensi

yang dimilikinya agar mampu berkreasi dan berswadaya dalam memenuhi

kehidupannya. Puspadi (2002) juga berpendapat bahwa kompetensi merupakan

kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan kompetensi

merupakan refleksi dari kinerja. Kemampuan kerja perlu dimiliki oleh ketua

kelompok maupun anggota kelompok. Aktualisasi kemampuan anggota dapat

lihat dari kemampuan anggota melaksanakan program yang dilakukan oleh

kelompok atau dari penerapan teknologi yang diterima oleh kelompok.

Kemampuan anggota kelompok dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan kelompok

seperti penerapan inovasi teknologi, pemanfaatan sarana usahatani, kemampuan

dalam kegiatan panen, pascapanen dan pemasarannya.

Menurut hasil penelitian Arimbawa (2004), kemampuan anggota

kelompok usaha bersama pengelolaan hutan kemasyarakatan dalam penguasaan

teknologi yang meliputi teknologi budidaya, pemenuhan sarana produksi dan

pemasaran dalam kategori sedang. Kemampuan teknologi budidaya meliputi:

pemilihan dan penanaman bibit, pengolahan tanah, ketepatan dalam penggunaan

peralatan usahatani, keterampilan dalam pemupukan, pengairan tanaman,

pengendalian hama penyakit, teknik pemangkasan tanaman dan teknologi pasca

panen. Kemampuan anggota dalam pemenuhan sarana produksi yang meliputi:

perolehan bibit, pupuk, pestisida dan peralatan usahatani. Kemampuan anggota

dalam pemasaran meliputi: pemilihan tempat penjualan hasil usahatani dan

kemampuan petani dalam perolehan kredit.

Teori Adopsi Inovasi

Inovasi merupakan elemen utama dalam suatu proses difusi inovasi.

Rogers (Hubeis 2007) mendefinisikan inovasi sebagai suatu ide, gagasan atau

Page 40: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

24

praktik baru yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi khalayak yang

menjadi target adopter. Aspek kebaruan dari suatu inovasi terlihat ketika inovasi

tersebut dapat memberikan pengetahuan baru pada pihak adopter, selanjutnya

muncul keyakinan pada pihak adopter bahwa inovasi tersebut perlu untuk

diadopsi dan terakhir adanya keputusan untuk mengadopsi inovasi tersebut oleh

pihak adopter. Ada lima sifat inovasi yang secara empiris setiap sifat saling

berhubungan satu sama lain tetapi secara konseptual berbeda.

Kelima sifat inovasi tersebut ialah: (1) keuntungan relatif, (2) keserasian

atau kompatibilitas, (3) kerumitan atau kompleksitas, (4) ketercobaan dan (5)

keterlihatan atau observabilitas. Keuntungan relatif ialah suatu tingkatan dimana

ide baru dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik dari pada ide lama yang telah

diadopsi atau yang telah ada sebelumnya. Tingkat keuntungan di sini bisa diukur

dari keuntungan secara ekonomi dan keuntungan lainnya seperti sosial, status,

prestise dan sebagainya (Rogers 2003, Rogers & Shoemaker 1995).

Keputusan untuk mengadopsi atau menerapkan inovasi tidak datang begitu

saja hanya karena pertimbangan keuntungan relatif. Ada pertimbangan lain yang

harus yang dilakukan oleh adopter, yaitu keserasian atau kompatibilitas.

Kompatibilitas ialah tingkat keserasian antara inovasi yang akan didifusikan

dengan nilai-nilai, pengalaman masa lalu dan kebutuhan potensial dari adopter.

Suatu ide yang memiliki keserasian maka akan mengurangi ketidakpastian bagi

calon adopter sehingga tidak ada keraguan untuk mengadopsi. Suatu inovasi harus

memiliki keserasian dengan: (1) sistem nilai dan kepercayaan dari sosial budaya

setempat, (2) ide-ide yang diperkenalkan sebelumnya dan (3) kebutuhan adopter

untuk melakukan inovasi (Hubeis 2007).

Keberhasilan suatu inovasi sangat ditentukan oleh tingkat kerumitan.

Kerumitan adalah tingkat dimana suatu inovasi dipersepsikan sebagai relatif sulit

untuk dimengerti atau digunakan. Pada umumnya seseorang atau masyarakat

bahkan sistem sosial atau organisasi kurang berminat jika suatu inovasi dirasakan

terlalu rumit atau sulit digunakan. Selain kerumitan, sifat inovasi yang biasanya

dijadikan pertimbangan adopter ialah ketercobaan. Ketercobaan atau trialabilitas

adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dimungkinkan untuk diuji

cobakan pada skala yang terbatas. Dengan dilakukannya uji coba maka adopter

Page 41: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

25

potensial dapat melihat terlebih dahulu tingkat keberhasilan atau peluang

keberhasilan dari inovasi yang akan diadopsi. Hal ini disebabkan bahwa sesuatu

yang baru mengandung resiko kegagalan atau keberhasilan. Untuk itu calon

adopter perlu mempelajari inovasi dalam skala yang lebih kecil. Selanjutnya, sifat

inovasi yang tidak kalah pentingnya bagi adopter ialah keterlihatan atau

observabilitas. Keterlihatan ialah tingkat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat

bagi orang lain. Keterlihatan hasil inovasi yang dapat dilihat dengan mata maka

memungkinkan seseorang dapat mempertimbangkan untuk menerimanya dari

pada inovasi yang bersifat abstrak yang hanya diwujudkan dalam pikiran atau

hanya dibayangkan (Hubeis 2007).

Proses inovasi sampai diterima oleh seseorang, mengalami suatu proses

mental dalam diri orang yang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan status

menerima ide inovasi, posisi mental seseorang dapat dikelompokkan menjadi lima

tahapan, yaitu: (1) kesadaran, yaitu tahapan dimana seseorang pertama kali

mengetahui inovasi teknologi, (2) minat, yaitu tahapan dimana seseorang berusaha

mencari secara luas dan detail informasi yang berkaitan dengan suatu ide inovasi

dalam upaya mencari kemungkinan kegunaan dan penerapannya, (3) evaluasi,

yaitu tahapan dimana seseorang mempertimbangkan dan menyelidiki untuk

mendapatkan informasi dan fakta-fakta dari sudut pandang kondisi yang ada, (4)

percobaan, yaitu tahapan dimana seseorang secara tentatif mencoba suatu ide

untuk memperoleh tambahan informasi dalam suatu percobaan dan (5) penerapan,

yaitu tahapan dimana seseorang menerapkan ide-ide baru secara praktis dalam

kegiatan operasional (Hubeis 2007).

Sebuah proses mental akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan

inovasi. Proses keputusan inovasi merupakan suatu aktivitas individu atau

organisasi yang bertahap. Namun batasan dari setiap tahapan tersebut tidak begitu

jelas. Proses keputusan ini menurut Rogers (2003) mengajukan suatu model

proses keputusan inovasi yang mengkonseptualisasikan lima tahap, yaitu: (1)

tahap pengetahuan, (2) tahap persuasi, (3) tahap keputusan, (4) tahap penerapan

dan (5) tahap penegasan.

Proses keputusan inovasi dimulai dari tahap pengetahuan. Pada tahap ini

individu mulai menyadari pentingnya melakukan inovasi dan memahami

Page 42: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

26

bagaimana inovasi itu berperan atau berfungsi. Beberapa ahli berpendapat bahwa

individu melakukan peranan yang pasif dalam memperoleh kesadaran atau

pengetahuan, kecuali sampai suatu saat mengalami kejadian buruk sehingga

mengetahui betapa pentingnya inovasi. Jika pada tahap pengetahuan, sikap

mental yang berfungsi pada tingkat kognitif, maka pada tahap persuasi, sikap

mental yang berfungsi lebih banyak pada tingkat afektif atau sikap. Oleh karena

itu, pada tahap ini keterlibatan individu mengarah pada aspek psikologisnya.

Setelah mengetahui ide-ide baru dan teknologi baru maka akan ada evaluasi

informasi yang diterimanya. Pada tahap membuat keputusan merupakan tahapan

dimana seseorang melakukan aktivitas untuk memilih mengadopsi atau menolak

suatu inovasi.

Adopsi itu sendiri merupakan keputusan untuk menggunakan secara penuh

suatu inovasi sebagai suatu kegiatan yang terbaik dari yang pernah ada. Rogers

dan Shoemaker (1995) menyatakan bahwa adopsi sendiri memiliki dua

kemungkinan, yaitu: (1) adopsi berlanjut dan (2) adopsi tidak berlanjut. Penolakan

ada dua jenis, antara lain: (1) penolakan aktif, yaitu apabila seseorang

mempertimbangkan mengadopsi inovasi (termasuk mencobanya), tetapi kemudian

memutuskan untuk tidak mengadopsi dan (2) penolakan pasif, yaitu seseorang

yang tidak pernah sama sekali mempertimbangkan menggunakan suatu inovasi.

Selanjutnya pada tahap penerapan, seseorang dapat dikatakan berada pada

tahap penerapan apabila telah memulai kegiatan inovasi sebagai jawaban dari

masalah atau kebutuhan yang dihadapi. Namun, pada tahap ini proses keputusan

inovasi masih semata-mata bersifat mental. Selain itu juga telah terjadi perubahan

perilaku karena ide-ide baru telah benar-benar dipraktekkan. Dalam tahap ini

sebenarnya calon adopter masih mengalami ketidakpastian dalam keputusannya

meskipun telah mengambil keputusan untuk menghadapi inovasi. Setelah tahap

penerapan, seseorang masih harus melewati tahap selanjutnya untuk dapat

dikatakan sebagai adopter inovasi teknologi, yaitu tahap penegasan. Sejumlah

penelitian mengajukan bukti empiris bahwa suatu keputusan untuk menerima atau

menolak suatu inovasi, sering bukan merupakan tahapan akhir dari suatu proses

keputusan inovasi. Masih terdapat tahapan lain dimana seseorang memerlukan

kembali penegasan atas ide baru. Pada tahap konfirmasi, seseorang atau

Page 43: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

27

pengambil keputusan memerlukan penguatan atas keputusan inovasi yang telah

dibuat. Seiring berjalannya waktu mungkin juga mengembalikan keputusan yang

telah dibuat dengan mencari informasi negatif dari suatu inovasi. Tahap

penegasan berlangsung setelah terjadi keputusan atau penolakan untuk jangka

waktu yang tidak tertentu. Menurut Sudarta (2002), sekarang ini banyak petani

yang sudah terbuka dan berpikir positif terhadap teknologi baru di bidang

pertanian.

Penerapan Inovasi Teknologi

Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian pertanian/perkebunan

ditentukan oleh tingkat penerapan hasilnya oleh pengguna sasaran (petani).

Penerapan inovasi teknologi tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan

pertanian di daerah sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin

penggerak perekonomian nasional. Oleh sebab itu, diseminasi inovasi teknologi

perlu dilakukan secara terusmenerus. Kegiatan diseminasi bukan sekedar

penyebarluasan informasi dan inovasi teknologi pertanian, tetapi petani

diharapkan dapat menerapkannya dalam usahatani sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraannya (Balitbang Pertanian 2001).

Inovasi didefinisikan sebagai suatu gagasan, praktek atau objek yang

dianggap baru oleh pengguna atau oleh satuan adopsi yang lain. Jadi kriteria baru

merupakan kriteria utama suatu inovasi. Terkait dengan teknologi, selama suatu

teknologi masih baru dalam pandangan pengguna maka teknologi dalam hal ini

dapat dianggap suatu inovasi. Teknologi didefinisikan sebagai sebuah rancangan

tindakan instrumental untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab

akibat yang terdapat dalam upaya meraih hasil yang diinginkan. Terkait dengan

inovasi, hanya teknologi baru yang dapat dikatakan sebagai inovasi. Apabila

teknologi itu tidak baru dalam pandangan penggunanya maka teknologi tersebut

tidak lagi dapat dianggap sebagai suatu inovasi (Deptan 2001).

Levis (1996) membagi manfaat teknologi menjadi dua yaitu yang bersifat

kualitatif dan kuantitatif. Manfaat teknologi dari segi kuantitatif meliputi: (1)

produk yang dihasilkan meningkat, (2) tenaga yang dipergunakan sedikit, (3)

keuntungan yang dihasilkan meningkat dan (4) lebih efektif dan efisien

pelaksanaannya. Manfaat teknologi dari segi kualitatif meliputi: (1) mutu produk

Page 44: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

28

yang dihasilkan meningk, (2) kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja

terjamin, (3) pengetahuan dan keterampilan masyarakat bertambah, (4) bertambah

positifnya sikap masyarakat terhadap setiap teknologi baru dan (5) kelestarian

lingkungan terjamin.

Menurut Mawardi (2008), untuk menghasilkan mutu kopi yang baik dan

diterima pasar dunia perlu penguatan inovasi dan teknologi di tingkat petani.

Petani kopi harus memiliki penguasaan pengetahuan dan inovasi teknologi yang

baik. Penguatan inovasi teknologi dapat dilakukan melalui penyuluhan dan

pelatihan. Berdasar pengalaman yang paling efektif yaitu dengan cara

memberikan pengawalan (backstopping) secara langsung di tingkat petani selama

proses produksi agar petani tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat

menurunkan mutu kopi.

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi Robusta adalah masih

belum digunakannya benih unggul sesuai dengan kondisi lingkungan setempat

dan penerapan teknologi usahatani yang kurang optimal. Kebiasaan menggunakan

benih dari pohon yang berbuah lebat atau bahkan dari benih sapuan masih banyak

dijumpai. Hal ini menyebabkan produktivitas rata-rata pertahun rendah sebagai

akibat tanaman mengalami pembuahan lebat dua tahun sekali. Salah satu upaya

untuk meningkatkan produktivitas kopi Robusta adalah dengan perbaikan benih.

Penggantian benih anjuran dapat dilakukan secara bertahap, baik dengan metode

sambungan di lapangan pada tanaman kopi yang telah ada maupun penanaman

baru dengan benih asal setek. Adapun klon-klon kopi Robusta yang yang

dianjurkan adalah BP 42, BP 234, BP 288, BP358, BP 409 dan SA 237.

Mengingat kopi Robusta bersifat menyerbuk silang maka penanamannya harus

poliklonal, tiga sampai empat klon untuk setiap hamparan kebun. Demikian pula

sifat kopi Robusta sering menunjukkan reaksi berbeda apabila ditanam pada

kondisi lingkungan yang berbeda maka komposisi klon kopi Robusta untuk suatu

kondisi lingkungan tertentu harus berdasarkan pada stabilitas daya hasil,

kompabilitas (keserempakan saat berbunga) antar klon untuk kondisi lingkungan

tertentu serta keseragaman ukuran biji (Puslitkoka Indonesia 2003).

Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan

pengembangan tanaman kopi melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan

Page 45: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

29

rehabilitasi tanaman kopi. Peremajaan adalah usaha menggantikan tanaman yang

secara ekonomis tidak menguntungkan lagi karena produktivitasnya rendah

sehingga perlu diganti dengan yang baru dan dapat menghasilkan produktivitas

yang tinggi. Kegiatan perluasan adalah menanam tanaman kopi di areal baru yang

lingkungannya sesuai dengan persyaratan untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman kopi. Rehabilitasi kebun adalah kegiatan untuk memulihkan kondisi

kebun ke keadaan yang lebih baik, sehingga produktivitasnya meningkat.

Rehabilitasi tanaman ditujukan pada populasi tanaman yang telah berkurang

karena kesalahan kultur teknis, serangan hama dan penyakit serta kekeringan yang

mengakibatkan produktivitas tanaman per hektar rendah atau tidak

menguntungkan untuk diusahakan (Spillane 1990).

Menurut Najiyati dan Danarti (2001), pada dasarnya budidaya kopi

melalui kegiatan perluasan, peremajaan dan rehabilitasi adalah sama seperti pada

kegiatan penanaman baru. Syarat Tumbuh. Lokasi tanaman meliputi: (1) letaknya

terisolir dari pertanaman kopi varietas lain sekitar 100 meter, (2) lahan bebas

hama dan penyakit dan (3) mudah pengawasan. Kondisi tanah yang harus

dimiliki antara lain: (1) pH tanah berkisar 5,5-6,5, (2) top soil minimal dua

persen dan (3) struktur tanah subur gembur kedalaman relatif lebih dari 100 cm.

Keadaan iklim yang harus dipenuhi meliputi: (1) tinggi tempat 800-2.000 meter di

atas permukaan laut (m dpl), Robusta 400-700 m dpl, (2) suhu berkisar 15º- 25ºC

dan (3) curah hujan 1.750-3.000 mm/tahun dengan bulan kering tiga bulan.

Bahan tanaman (benih) untuk usahatani kopi sebaiknya memiliki kualitas

unggul. Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan bibit siap salur

dengan kriteria sebagai berikut: sumber benih harus berasal dari kebun induk atau

perusahaan yang telah ditunjuk, umur bibit 8-12 bulan, tinggi 20-40 cm, jumlah

minimal daun tua sebanyak 5-7 lembar, jumlah cabang primer hanya satu,

diameter batang berkisar 5-6 cm, kebutuhan bibit/ha dengan ketentuan, jarak

tanam berkisar 1,25 m x 1,25 m, populasi 6.400 tanaman dan sulaman berkisar

25 persen (Najiyati & Danarti 2001).

Pada proses penanaman bibit kopi harus memperhatikan jarak tanam dan

pengolahan tanah. Sistem jarak tanam untuk kopi antara lain: segi empat berjarak

2,5 x 2,5 m, pagar berjarak 1,5 x 1,5 m dan pagar ganda berjarak 1,5 x 1,5 x 3 cm.

Page 46: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

30

Lubang tanam harus dibuat 3-6 bulan sebelum tanam. Ukuran lubang 50 x 50 x 50

cm, 60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.

Tanah galian diletakkan di kiri dan kanan lubang. Lubang dibiarkan terbuka

selama 3-6 bulan. Dua sampai empat minggu sebelum tanam, tanah galian yang

telah dicampur dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang,

dimasukkan kembali ke dalam lubang. Tanah urugan tidak boleh dipadatkan.

Penanaman dilakukan pada musim hujan dan leher akar bibit ditanam rata dengan

permukaan tanah (Najiyati & Danarti 2001).

Dalam pemeliharaan tanaman kopi harus memperhatikan teknik

penyiangan dan pemeliharaan tanaman pelindung atau penaung. Penyiangan

meliputi: membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi, penyiangan dapat

dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah dan untuk tanaman dewasa

dilakukan dua kali setahun. Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk

menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan

tanaman cepat habis. Pohon pelindung ditanam satu sampai dua tahun sebelum

penanaman kopi atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada. Jenis tanaman

untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon dan sebagainya.

Pengaturan pohon pelindung, berupa: (1) tinggi pencabangan pohon pelindung

diusahakan dua kali tinggi pohon kopi, (2) pemangkasan pohon pelindung

dilakukan pada musim hujan dan (3) apabila tanaman kopi dan pohon pelindung

telah cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi satu banding dua

atau satu banding empat (Najiyati & Danarti 2001).

Pada tanaman kopi perlu dilakukan pemangkasan bentuk, produksi dan

peremajaan. Pemangkasan bentuk meliputi: tinggi pangkasan 1,5–1,8 meter,

cabang primer teratas harus dipotong tinggi satu ruas dan pemangkasan dilakukan

di akhir musim hujan. Pangkasan Produksi meliputi: pembuangan tunas wiwilan

(tunas air) yang tumbuh ke atas, pembuangan cabang cacing dan cabang balik

yang tidak menghasilkan buah, pembuangan cabang-cabang yang terserang hama

penyakit dan pemangkasan dilakukan tiga sampai empat kali setahun dan

dikerjakan pada awal musim hujan. Pangkasan Rejupinasi (peremajaan) meliputi:

ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turunmenurun,

pada awal musim hujan, batang dipotong miring setinggi 40-50 cm dari leher

Page 47: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

31

akar, bekas potongan dioles dengan aspal, tanah di sekeliling tanaman dicangkul

dan dipupuk, beberapa tunas yang tumbuh dipelihara satu sampai dua tunas yang

pertumbuhannya baik dan lurus ke atas dan setelah cukup besar, disambung

dengan jenis yang baik dan produksinya tinggi (Najiyati & Danarti 2001).

Tanaman kopi memerlukan pemupukan yang tepat waktu, dosis dan jenis

pupuk. Dosis pemupukan kopi per pohon sesuai dengan kriteria umur adalah: (a)

umur satu tahun 50 gram Urea, 40 gram TSP dan 40 gram KCl, (b) umur dua

tahun 100 gram Urea, 80 gram TSP dan 80 gram KCl, (c) tiga tahun 150 gram

Urea, 100 gram TSP dan 100 gram KCl, (d) umur empat tahun 200 gram Urea,

100 gram TSP dan 100 gram KCl, (e) umur 5-10 tahun 300 gram Urea, 150 gram

TSP dan 240 gram KCl dan (f) umur 10 tahun ke atas 500 gram Urea, 200 gram

TSP dan 320 gram KCl. Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir

musim hujan masing-masing setengah dosis. Cara pemupukan dengan membuat

parit melingkar pohon sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon kurang

lebih satu meter (Najiyati & Danarti 2001).

Pengendalian hama penyakit harus dilakukan dengan memperhatikan

prinsip-prinsip pengendalian hama secara terpadu. Hama penyakit yang sering

menyerang tanaman kopi yaitu hama bubuk buah dan bubuk cabang. Hama bubuk

buah, penyebab adalah sejenis kumbang kecil dan menyerang buah muda dan tua.

Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-buah yang

terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan naungan dan tanaman

sedangkan secara kimia dengan insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron,

Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis dua cc/liter air. Bubuk Cabang

(Xyloborus moliberus), menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil tiga

sampai tujuh dari pucuk kopi. Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang

akan mengering. Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah. Penyakit

yang umumnya sering menyerang adalah karat daun, penyebabnya adalah sejenis

Cendawan. Tanda serangan terdapat bercak merah kekuningan pada bagian bawah

daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak kuning. Kemudian daun gugur,

ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak

baik selanjutnya tanaman akan mati. Pengendalian secara kultur teknis dengan

Page 48: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

32

menanam jenis kopi yang unggul dan tahan berbagai penyakit (Najiyati

& Danarti 2001).

Penanganan panen tanaman kopi harus memperhatikan siklus

pembungaannya. Tanaman kopi dikenal sebagai tanaman yang masa

pembungaannya tidak serentak, terdiri dari tiga sampai empat kali dalam

setahun yang dikenal dengan istilah pembungaan pendahuluan, pertengahan dan

akhir. Sebagian dari tanaman ini ada yang berbunga sepanjang tahun, hal ini

sangat tergantung pada iklim dan jenisnya. Ketidakserentakan masa pembungaan

mengakibatkan masa panen kopi tidak serentak, yaitu ada panen

pendahuluan, panen utama (besar) dan panen akhir (Yahmadi 2007)

Untuk memperoleh hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik

setelah betul-betul matang, kopi memerlukan waktu dari kuncup bunga

delapan sampai sebelas bulan untuk Robusta dan enam sampai delapan bulan

untuk Arabica. Beberapa jenis kopi seperti kopi Liberika dan kopi yang ditanam

di daerah basah akan menghasilkan buah sepanjang tahun sehingga pemanenan

bisa dilakukan sepanjang tahun. Kopi jenis Robusta dan kopi yang ditanam di

daerah kering biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga

pemanenan juga dilakukan secara musiman. Musim panen ini biasanya

terjadi mulai bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan Agustus atau September

(Notodimedjo 1985).

Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh terhadap mutu kopi

yang dihasilkan. Oleh sebab itu, kopi harus dipanen pada tingkat kematangan

yang tepat. Tingkat kematangan yang tepat dapat ditandai dengan buah yang

telah berwarna merah terang. Pemetikan buah kopi tidak dapat dijalankan secara

sekaligus, tetapi ada beberapa tingkat. Secara garis besar terbagi menjadi

tiga tingkatan, yaitu: (1) Tingkat permulaan atau voor oogst dikatakan juga

lelesan karena pada tingkatan ini buah yang dipetik belum begitu banyak. Buah

yang diambil terutama adalah buah yang dimakan bubuk atau buah kopi yang

kering, (2) Tingkat pertengahan atau hoofd oogst atau panen raya, buah yang

dipetik adalah buah yang benar-benar merah dan masak tua. Tingkat pertama

agak sedikit kemudian semakin banyak. Pada akhirnya, buah kopi masak mulai

berkurang dan (3) Tingkat terakhir atau na oogst atau sering disebut racutan.

Page 49: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

33

Pada tingkatan ini buah kopi di kebun sudah tinggal sedikit. Semua buah pada

tingkatan ini harus diambil baik yang muda ataupun tua dan yang ada di atas

tanah. Tujuannya adalah agar kebun bersih dan tidak menjadi sarang bubuk buah

(Yahmadi 2007).

Pemetikan buah pada umumnya dilakukan oleh tenaga kerja wanita

dengan sistem borongan agar panen dapat dipercepat. Seorang tenaga kerja yang

baik dapat mencapai sekitar 60 kg/hari kopi basah. Rata-rata ukuran umum

adalah sekitar 40 kg/hari kopi basah. Pemetikan dilakukan dengan sangat tertib,

yaitu hanya kopi yang merah masak saja yang dipetik, dilakukan satu per satu dan

tidak boleh dipetik satu dompol sekaligus. Kecuali yang masak dan yang kering

harus diambil. Di samping itu, bila terdapat kotoran luwak yang berisi biji kopi

harus diambil karena kopi tersebut merupakan yang paling mahal harganya.

Apabila dalam pemetikan buah terdapat pohon kopi yang tinggi, pemetikan

dilakukan dengan menggunakan tangga yang berkaki tiga dan dapat dipindah-

pindah (Najiyati & Danarti 2001).

Penanganan pascapanen kopi melalui berbagai tahapan pengolahan. Biji

kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi kering yang sudah

terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya, butiran biji kopi yang

demikian ini disebut kopi beras atau market coffee. Kopi beras berasal dari

buah kopi basah yang telah mengalami beberapa tingkat proses pengolahan.

Secara garis besar dan berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua cara

pengolahan buah kopi basah menjadi kopi beras, yaitu yang disebut

pengolahan buah kopi cara basah dan cara kering (Ciptadi & Nasution 1985).

Menurut Yahmadi (2007), pengolahan buah kopi secara basah biasa

disebut West lndische Bereiding (WIB), sedangkan pengolahan cara kering

biasa disebut Ost Indische Bereiding (OIB). Perbedaan pokok dari kedua cara

tersebut di atas adalah pada cara kering pengupasan daging buah, kulit tanduk

dan kulit ari dilakukan setelah kering (kopi gelondong), sedangkan cara basah

pengupasan daging buah dilakukan sewaktu masih basah.Metode pengolahan

kering merupakan metode cukup sederhana, sehingga sering digunakan untuk

kopi Robusta dan juga 90 persen kopi Arabika di Brazil.

Page 50: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

34

Pegeringan buah kopi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

pengeringan alami dan buatan. Pengeringan alami yaitu pengeringan dengan

menggunakan sinar matahari, caranya sangat sederhana tidak memerlukan

peralatan dan biaya yang besar tetapi memerlukan tempat pengeringan yang

luas dan waktu pengeringan yang lama karena buah kopi mengandung gula

dan pektin. Pengeringan biasanya dilakukan di daerah yang bersih, kering dan

permukaan lantai yang rata, dapat berupa lantai plester semen atau tanah

telanjang yang telah diratakan dan dibersihkan. Ketebalan pengeringan 30-40

mm, terutama pada awal kegiatan pengeringan untuk menghindari terjadinya

proses fermentasi. Panas yang timbul pada proses ini akan mengakibatkan

perubahan warna dan buah menjadi masak. Pada awal pengeringan buah yang

basah harus sering dibalik dengan alat penggaruk. Lamanya proses pengeringan

tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan dan kadar air

dalam buah kopi, biasanya proses pengeringan memakan waktu sekitar tiga

sampai empat minggu. Setelah proses pengeringan kadar air akan menjadi

sekitar 12 persen. Pengeringan kopi secara buatan memiliki banyak keuntungan.

Keuntungan pengeringan buatan adalah dapat menghemat biaya dan juga

tenaga kerja. Hal yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhunya.

Pengeringan sebaiknya pada suhu rendah yaitu 55°C akan menghasilkan buah

kopi yang berwarna merah dan tidak terlalu keras. Untuk buah kopi kering

dengan kadar air rendah dikeringkan dengan suhu tidak terlalu tinggi sehingga

tidak akan terjadi perubahan rasa. Peralatan pengeringan yang biasa

digunakan, yaitu mesin pengering statik dengan alat penggaruk mekanik,

mesin dari drum yang berputar dan mesin pengering vertikal (Puslitkoka

Indonesia 2009).

Metode pengolahan kopi secara basah memerlukan lebih banyak tahapan

dibandingkan dengan metode pengolahan kering. Proses metode pengolahan

basah meliputi: penerimaan; pulping; klasifikasi; fermentasi; pencucian;

pengeringan; pengawetan dan penyimpanan. Hasil panen harus secepat mungkin

dipindahkan ke tempat yang aman untuk menghindari pemanasan langsung yang

dapat menyebabkan kerusakan seperti perubahan warna buah dan buah kopi

menjadi busuk. Hasil panen masuk ke dalam tangki penerima yang dilengkapi

Page 51: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

35

dengan air untuk memindahkan buah kopi yang mengambang (buah kopi kering

di pohon dan terkena penyakit antestatia atau stephanoderes) dan biasanya

diproses dengan pengolahan kering. Sedangkan buah kopi yang tidak

mengambang dipindahkan menuju bagian pemecah atau pulper. Pulping

bertujuan untuk memisahkan kopi dari kulit terluar dan mesocarp hasilnya

adalah pulp. Prinsip kerjanya melepaskan exocarp dan mesocarp buah kopi

dimana prosesnya dilakukan di dalam air mengalir. Proses ini menghasilkan

kopi hijau kering dengan jenis yang berbeda-beda. Macam-macam alat pulper

yang sering digunakan: Disc Pulper (cakram pemecah), Drum pulper, Raung

Pulper, Roller pulper dan Vis pulper. Untuk di Indonesia yang sering digunakan

adalah Vis Pulper dan Raung Pulper. Perbedaan pokok kedua alat ini

adalah kalau Vis Pulper hanya berfungsi sebagai pengupas kulit saja,

sehingga hasilnya harus difermentasi dan dicuci lagi, sedangkan Raung

Pulper berfungsi sebagai pencuci sehingga kopi yang keluar dari mesin ini

tidak perlu difermentasi dan dicuci lagi tetapi masuk ke tahap pengeringan

(Puslitkoka Indonesia 2009).

Proses fermentasi bertujuan untuk melepaskan daging buah

berlendir yang masih melekat pada kulit tanduk dan pada proses pencucian akan

mudah terlepas (terpisah), sehingga mempermudah proses pengeringan.

Hidrolisis pektin disebabkan, oleh pektihase yang terdapat di dalam buah atau

reaksinya bisa dipercepat dengan bantuan jasad renik. Proses fermentasi ini

terjadi dengan bantuan organisme Saccharomyces yang disebut dengan proses

peragian dan pemeraman. Biji kopi yang ke luar dari mesin pulper dialirkan

lewat saluran sebelum masuk bak fermentasi. Selama dalam pengaliran lewat

saluran ini dapat dinamakan proses pencucian pendahuluan. Di dalam

pencucian pendahuluan ini biji kopi yang berat (bernas) dapat dipisahkan

dari sisa-sisa daging buah yang terbawa, lapisan lendir, biji-biji yang hampa

karena bagian ini terapung di atas aliran air sehingga mudah dipisahkan

(Puslitkoka Indonesia 2009).

Proses fermentasinya pengolahan kopi secara basah terbagi tiga cara,

yaitu: (1) pengolahan cara basah tanpa fermentasi, biji kopi yang setelah melalui

pencucian pendahuluan dapat langsung dikeringkan dan (2) pengolahan cara

Page 52: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

36

basah dengan fermentasi kering. Biji kopi setelah pencucian pendahuluan lalu

digundukan dalam bentuk gunungan kecil (kerucut) yang ditutup karung goni.

Di dalam gundukan itu segera terjadi proses fermentasi alami. Agar supaya

proses fermentasi berlangsung secara merata, maka perlu dilakukan

pengadukan dan pengundukan kembali sampai proses fermentasi dianggap

selesai yaitu bila lapisan lendir mudah terlepas dan (3) pengolahan cara basah

dengan fermentasi basah. Setelah biji tersebut melewati proses pencucian

pendahuluan segera ditimbun dan direndam dalam bak fermentasi. Bak

fermentasi ini terbuat dari bak plester semen dengan alas miring. Di tengah

dasar dibuat saluran dan ditutup dengan plat yang berlubang-lubang. Proses

fermentasi di dalam bak-bak fermentasi tersebut dilakukan bertingkat-tingkat

serta diselingi oleh pergantian air rendaman. Pada tingkat pertama

perendaman dilakukan selama 10 jam. Selama proses fermentasi ini dengan

bantuan kegiatan jasad renik, terjadi pemecahan komponen lapisan lendir

tersebut maka akan terlepas dari permukaan kulit tanduk biji kopi. Proses

fermentasi akan berlangsung selama lebih kurang dari satu setengah sampai

empat setengah hari tergantung pada keadaan iklim dan daerahnya. Proses

fermentasi yang terlalu lama akan menghasilkan kopi beras yang berbau apek

disebabkan oleh terjadinya pemecahan komponen isi putih lembaga (Puslitkoka

Indonesia 2009).

Pencucian secara manual dilakukan pada biji kopi dari bak fermentasi

dialirkan dengan air melalui saluran dalam bak pencucian yang segera diaduk

dengan tangan atau diinjak-injak dengan kaki. Selama proses ini, air di dalam bak

dibiarkan terus mengalir ke luar dengan membawa bagian-bagian yang

terapung berupa sisa-sisa lapisan lendir yang terlepas. Pencucian biji dengan

mesin pencuci dilakukan dengan memasukkan biji kopi tersebut ke dalam suatu

mesin pengaduk yang berputar pada sumbu horizontal dan mendorong biji kopi

dengan air mengalir. Pengaduk mekanik ini akan memisahkan lapisan lendir yang

masih melekat pada biji dan lapisan lendir yang masih melekat pada biji dan

lapisan lendir yang telah terpisah ini akan terbuang lewat aliran air yang

seterusnya dibuang (Puslitkoka Indonesia 2009).

Page 53: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

37

Pengeringan pendahuluan kopi pengolahan basah, kadar air berkurang dari

60 menjadi 53 persen. Sebagai alternatif kopi dapat dikeringkan dengan sinar

matahari dua atau tiga hari dan sering diaduk. Kadar air yang diperoleh dapat

mencapai 45 persen. Pengeringan kopi dilanjutkan pada sinar matahari hingga

kadar air mencapai 11 persen yang pada akhirnya dapat menjaga stabilitas

penyimpanan. Pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan baki

dengan penutupnya yang dapat digunakan sepanjang hari. Rata-rata pengeringan

antara 10-15 hari. Pengeringan buatan (suhu tidak lebih dari 55°C) juga

banyak digunakan sejak pengeringan kopi alami menjadi lebih sulit dilakukan

pada perkebunan yang lebih luas (Puslitkoka Indonesia 2009).

Proses selanjutnya baik kopi yang diproses secara kering maupun basah

ialah curing yang bertujuan untuk menjaga penampilan sehingga baik

untuk diekspor maupun diolah kembali. Tahapan proses curing ini meliputi:

(1) Pengeringan ulang. Kopi dari hasil pengolahan basah maupun kering harus

dipastikan kadar airnya 11 persen. Apabila tidak tercapai harus segera

dilakukan pengeringan ulang, hal ini sangat penting dalam proses

penyimpanan; (2) Pembersihan. Buah kopi parchment kering yang dikeringkan

secara alami banyak mengandung kotoran seperti kerikil, potongan besi dan

benda asing lainnya. Kotoran tersebut harus dihilangkan. Pembersihan dapat

dilakukan dengan mengeluarkan kotoran dengan saringan untuk

memindahkan kotoran yang berukuran besar, pemisah magnetik untuk

memindahkan potongan baja, pemindahan debu dengan bantuan hembusan angin;

(3) Hulling. Di dalam mesin huller, maka biji kopi itu dihimpit dan diremas,

dengan demikian kulit tanduk dan kulit arinya akan terlepas. Pecahan kulit

tanduk dan kulit ari setelah ke luar dari mesin huller tertiup dan terpisah dari

biji kopi beras yang akan berjatuhan ke bawah dan masuk ke dalam wadah dan

(4) Penyimpanan. Buah kopi dapat disimpan dalam bentuk buah kopi kering

atau buah kopi parchment kering yang membutuhkan kondisi penyimpanan yang

sama. Di Indonesia kopi yang sudah diklasifikasi mutunya disimpan di dalam

karung goni dan dijahit zigzag mulutnya dengan tali goni selanjutnya

disimpan di dalam gudang penyimpanan. Syarat gudang penyimpanan kopi,

yaitu: (1) gudang mempunyai ventilasi yang cukup, (2) suhu gudang optimum

Page 54: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

38

20-25°C, (3) gudang harus bersih, bebas dari hama penyakit serta bau asing dan

(4) karung ditumpuk di lantai yang dilapisi alas kayu setinggi 10 cm (Puslitkoka

Indonesia 2009).

Standar mutu kopi untuk pengolahan kering, meliputi: (1) kadar air

maksimum 13 persen (bobot/bobot), (2) kadar kotoran berupa ranting, batu,

gumpalan tanah dan benda-benda asing lainnya maksimum nol sampai lima

persen (bobot/bobot), (3) bebas dari serangga hidup, (4) bebas dari biji yang

berbau busuk, berbau kapang dan bulukan, (5) biji tidak lolos ayakan ukuran tiga

milimeter kali tiga milimeter (delapan mesh) dengan maksimum lolos satu persen

(bobot/bobot) dan (6) untuk bisa disebut biji ukuran beger, harus memenuhi

persyaratan lolos ukuran (3,6 mesh) dengan maksimum lolos satu persen

(bobot/bobot). Pengolahan basah, meliputi: (1) kadar air maksimum 12 persen

(bobot/bobot), (2) kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan

berupa kotoran lainnya maksimum setengah persen (bobot/bobot), (3) bebas dari

serangga hidup, (4) bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan bulukan

dan (5) Untuk Robusta, dibedakan ukuran besar (L) dan kecil (S) (Puslitkoka

Indonesia 2009).

Karakteristik Individu

Karakteristik individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat pribadi yang dimiliki

seseorang yang diwujudkan dalam pola pikir, sikap dan tindakannya terhadap

lingkungan. Karakteristik individu merupakan bagian dari pribadi dan melekat

pada diri seseorang. Karakteristik ini mendasari tingkah laku seseorang dalam

situasi kerja maupun situasi yang lainnya (Rogers & Shoemaker 1995). Menurut

Mardikanto (1993), karakteristik individu ialah sifat-sifat yang melekat pada diri

seseorang dan berhubungan dengan aspek kehidupan, antara lain: umur, jenis

kelamin, posisi, jabatan, status sosial dan agama.

Lionberger (1960) mengemukakan bahwa karakteristik individu atau

personal adalah semua faktor yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan

dan lingkungan, yaitu umur, pendidikan dan karakteristik psikologis. Karakteristik

psikologis ialah rasionalitas, fleksibilitas mental, orientasi pada usahatani sebagai

bisnis, dan kemudahan menerima inovasi. Karakteristik individu atau petani

dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan

Page 55: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

39

keluarga, luas lahan usahatani, pengalaman berusahatani, kekosmopolitan dan

motivasi berkelompok.

Padmowihardjo (2002) mengatakan bahwa umur bukan merupakan faktor

psikologis, tetapi sesuatu yang diakibatkan oleh umur adalah faktor psikologis.

Terdapat dua faktor yang menentukan kemampuan seseorang berhubungan

dengan umur. Faktor pertama adalah mekanisme belajar dan kematangan otak,

organ-organ sensual dan otot organ-organ tertentu. Faktor kedua adalah akumulasi

pengalaman dan bentuk-bentuk proses belajar lainnya. Wiraatmadja (1990)

mengemukakan bahwa umur petani akan mempengaruhi penerimaan petani

terhadap inovasi.

Umur merupakan suatu indikator umum tentang kapan suatu perubahan

harus terjadi. Umur menggambarkan pengalaman dalam diri seseorang sehingga

terdapat keragaman tindakannya berdasarkan usia yang dimiliki. Rakhmat (2001)

mengatakan bahwa kelompok orangtua melahirkan pola tindakan yang pasti

berbeda dengan anak-anak muda. Kemampuan mental tumbuh lebih cepat pada

masa anak-anak sampai dengan pubertas, dan agak lambat sampai awal dua

puluhan dan merosot perlahan-lahan sampai tahun-tahun terakhir.

Umur juga berkorelasi dengan tingkat penerimaan suatu inovasi atau

teknologi baru. Robbins (2007) mengatakan bahwa para pekerja yang sudah tua

cenderung kurang luwes dan menolak teknologi baru. Selanjutnya dijelaskan

bahwa umur juga berkolerasi dengan produktivitas. Produktivitas akan merosot

dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Keterampilan individu terutama

menyangkut kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi menurun seiring

berjalannya waktu, dan kurangnya rangsangan intelektual semua berkontribusi

terhadap menurunnya produktivitas. Menurut Kusnadi (2006) bahwa umur

memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas kelompoktani.

Mardikanto (1993) menyatakan bahwa pendidikan petani umumnya

mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usahatani. Pendidikan

yang relatif tinggi dan umur yang muda menyebabkan petani lebih dinamis.

Menurut Soekartawi (1986), salah satu faktor yang dapat mengubah pola pikir dan

daya nalar petani adalah pendidikan. Menurut Tjondronegoro (Sastraatmaja

1986), bahwa pendidikan nonformal merupakan perpaduan dari kegiatan

Page 56: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

40

menggugah minat atau keinginan, menyebarkan pengetahuan, keterampilan dan

kecakapan, sehingga diharapkan terjadinya perubahan perilaku (sikap, tindakan

dan pengetahuan). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin efisien

bekerja dan semakin banyak mengetahui cara-cara atau teknik berusahatani yang

lebih baik dan menguntungkan. Menurut Kusnadi (2006), pendidikan formal

memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas kelompoktani.

Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya orang yang menjadi

tanggungan baik keluarga maupun bukan yang tinggal serumah dan menjadi

tanggung jawabnya (Soekartawi 1986). Jumlah tanggungan keluarga berhubungan

dengan kemampuan keluarga akan penyediaan tenaga kerja. Keluarga petani

merupakan kesatuan unit produksi dan kesatuan unit konsumsi. Jumlah anggota

keluarga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu keluarga (Asdi 1996).

Selain itu, menurut Istiyanti dan Hadidarwanto (1999), bahwa jumlah tanggungan

keluarga berpengaruh nyata terhadap perilaku petani terutama terhadap

pengambilan resiko dalam berusahatani.

Lahan merupakan sarana produksi bagi usahatani, termasuk salah satu

faktor produksi dan pabrik hasil pertanian. Lahan adalah sumberdaya alam fisik

yang mempunyai peranan penting dalam berbagai segi kehidupan manusia

khususnya petani (Mosher 1986). Lahan usahatani merupakan aset bagi petani

dalam menghasilkan produksi dan sekaligus sumber kehidupan. Pada umumnya,

petani dengan kepemilikan lahan usaha yang lebih luas, menempati posisi sosial

lebih tinggi di lingkungan sosialnya (Mardikanto 1993). Tjakrawiralaksana (1996)

menyebutkan bahwa lahan merupakan manifestasi atau pencerminan dari faktor-

faktor alam yang berada di atas dan di dalam permukaan bumi dan berfungsi

sebagai: (1) tempat diselenggarakan kegiatan pertanian, seperti bercocok tanam

dan memelihara ternak atau ikan dan (2) tempat pemukiman keluarga tani.

Hernanto (1993) mengklasifikasikan luas lahan usahatani berdasarkan tiga

bagian, yaitu: (1) sempit, dengan luas kurang dari sama dengan setengah hektar,

(2) sedang, dengan luas setengah sampai dua hektar dan (3) luas, jika lebih dari

dua hektar.

Faktor yang mempengaruhi petani dalam meningkatkan produktivitas

usahatani adalah luas lahan usahatani yang dikerjakan. Luas lahan juga

Page 57: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

41

mempengaruhi kecepatan petani dalam menerima suatu inovasi. Perbedaan status

penguasaan lahan dapat menunjukkan perbedaan terhadap pengelolaan usahatani

yang dilakukan. Status penguasaan pemilik cenderung mengelola usahatani

dengan baik dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Sebaliknya, status

penguasaan lahan penyewa mengelola lahan untuk usahatani dengan tidak

memperhatikan kondisi lingkungan dan cenderung mengeksploitasi lahan secara

besar-besaran (Salikin, 2003). Pambudy (2003) mengemukakan bahwa perilaku

pertanian agribisnis sangat berhubungan dengan besaran luas lahan. Semakin luas

usahanya maka semakin tinggi jiwa wirausahanya. Pemilikan lahan usahatani di

Jawa umumnya sempit sehingga sempitnya pemilikan lahan setiap keluarga,

mendorong pemiliknya untuk memanfaatkan seoptimal mungkin.

Berdasar penelitian Purwoto (1993) bahwa faktor sosial-ekonomi yang

berpengaruh terhadap sikap petani terhadap resiko produksi adalah sempitnya dan

tersebarnya lahan garapan. Sempitnya lahan usahatani mendorong petani

menganut prinsip dahulukan selamat, sedangkan tersebarnya lahan garapan

menyulitkan petani melakukan pengontrolan secara baik. Implikasinya dalam

usahatani mutlak ditumbuhkan sekaligus dikembangkan kegiatan berkelompok

sehingga terbentuk unit hamparan lahan yang relatif lebih mudah dikelola

sekaligus dikontrol secara baik.

Padmowihardjo (2002) mengemukakan bahwa pengalaman, baik yang

menyenangkan maupun yang mengecewakan akan berpengaruh pada proses

belajar seseorang. Seseorang yang pernah mengalami keberhasilan dalam proses

belajar, maka ia telah memiliki perasaan optimis akan keberhasilan di masa

mendatang. Sebaliknya, seseorang yang pernah memiliki pengalaman

mengecewakan, maka dia telah memiliki perasaan pesimis untuk dapat berhasil.

Pengalaman seseorang bertambah sejalan dengan bertambahnya usia. Pengalaman

dapat diukur secara kuantitatif berdasarkan jumlah tahun seseorang dalam bidang

usahatani; serta pengalaman yang bersifat kualitatif. Konsekuensi masa depan

ditentukan oleh pengalaman masa lalu, dampak dari pengalaman, serta

pengamatan seseorang terhadap yang lain. Mosher (1986) juga menyatakan bahwa

pengalaman berusahatani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

motivasi dan aktivitas petani dalam usahataninya. Cita-cita petani berdasarkan

Page 58: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

42

pengalaman yang baik, mengenai cara bercocoktanam yang baik dan

menguntungkan akan mempengaruhi terlaksananya pembangunan pertanian

Pengalaman seorang petani berpengaruh dalam mengelola usahatani yang

dilakukan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi proses pengambilan

keputusan, sehingga petani yang memiliki pengalaman berusahatani lebih lama

cenderung sangat efektif dalam proses pengambilan keputusan (Mardikanto,

1993). Menurut Kusnadi (2006), pengalaman berusahatani memiliki hubungan

yang nyata terhadap efektivitas kelompoktani.

Menurut Kusnadi (2006) masa keanggotaan memiliki hubungan yang

nyata terhadap efektivitas kelompoktani. Setiap anggota kelompok memiliki masa

keanggotaan yang dapat bersamaan dan juga dapat berbeda-beda. Lamanya

seorang petani menjadi anggota kelompok tentunya akan berdampak kepada

pengalaman yang dimiliki sebagai anggota kelompok. Pengalaman menjadi

anggota kelompok diperkirakan akan memiliki pengaruh terhadap kemampuannya

dalam menerapkan inovasi teknologi dalam berusahatani.

Rogers dan Shoemoker (1995) berpendapat bahwa sikap kosmopolitan

akan dapat mempertinggi kemampuan empati dan daya empati. Daya empati akan

mempertinggi kemampuan komunikasi seseorang dalam mencari atau menerima

ide-ide baru. Dengan demikian, kekosmopolitan dapat diartikan sebagai sifat-sifat

keterbukaan petani terhadap dunia luar dan dapat dengan mudah menerima bentuk

ide-ide baru dalam rangka pembaharuan. Menurut Kusnadi (2006) bahwa

kekosmopolitan menunjukkan hubungan yang nyata terhadap efektivitas

kelompoktani.

Motivasi merupakan akibat dari adanya interaksi antara individu dengan

situasi dan lingkungannya. Secara terminologis, motivasi dikembangkan dari

istilah movere yang bermakna pindah atau bergerak. Dalam konteks perilaku, hal

tersebut merupakan proses psikologis yang dapat meningkatkan dan mengarahkan

perilaku untuk mencapai tujuan (Morgan et al. 1962). Danim (2004)

mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat,

tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok

orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai yang dikehendakinya. Motivasi juga

Page 59: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

43

diartikan sebagai proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya

berlangsung upaya individu ke arah pencapaian tujuan (Robbins 2007).

Istilah motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial. Pertama, faktor

pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. Kedua, tujuan

yang ingin dicapai. Ketiga, strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok

untuk mencapai tujuan tersebut (Danim 2004). Clayton Aldelfer mengemukakan

teori ERG yang merupakan hasil kajian empiris tentang teori hirarki kebutuhan

Maslow. Teori ERG mengelompokkan adanya tiga kebutuhan inti manusia, yaitu

eksistensi, keterhubungan dan pertumbuhan, sehingga dikenal dengan teori ERG.

Teori kebutuhan McClelland memfokuskan pada tiga kebutuhan, yaitu prestasi,

kekuasaan dan kelompok pertemanan. Dewasa ini salah satu penjelasan yang

paling banyak diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan

(ekspektasi) dari Victor Vroom. Teori pengharapan beragumen bahwa kekuatan

dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara-cara tertentu bergantung pada

kekuatan pengharapan (Robbins 2007).

Menurut Suwandari et al. (2005) bahwa peranan kelompoktani sangat

strategis dalam pembangunan pertanian. Kenyataan di lapangan, para petani yang

berkelompok menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

yang tidak berkelompok. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa usahatani

secara berkelompok berperan cukup besar dalam mengembangkan skala usaha

yang lebih ekonomis dan efisien dalam wahana gerakan massal bahwa dengan

aktifnya petani dalam keanggotaan kelompoktani atau berkelompok meningkatkan

motivasi untuk berproduksi lebih baik. Dengan berkelompok petani akan lebih

dapat bertukar informasi dan dorongan untuk menguasai serta menerapkan

teknologi pertanian. Menurut Kusnadi (2006), bahwa motivasi berkelompok

memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas kelompoktani.

Page 60: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Kerangka Pemikiran

Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh kelancaran

arus informasi dan inovasi teknologi. Teknologi merupakan cara atau alat yang

digunakan untuk mempermudah dan mempercepat tercapainya tujuan. Kemajuan

dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat terlepas dari kemajuan

teknologi, termasuk pembangunan bidang pertanian. Penemuan dan penerapan

teknologi baru di bidang pertanian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

dan kualitas usahatani. Kelembagaan penyaluran informasi dan inovasi teknologi

tersebut melibatkan banyak institusi dan menyangkut kelembagaan penelitian

maupun penyuluhan. Selain itu, keberhasilan pembangunan pertanian juga sangat

ditunjang oleh peranserta kelompoktani sebagai saluran informasi dan wahana

pendidikan nonformal bagi petani anggota.

Peran kelompoktani baik kelompoktani kopi rakyat tingkat madya maupun

kelompoktani kopi rakyat tingkat lanjut dalam pembangunan dapat ditingkatkan

melalui kegiatan penyuluhan sebagai wujud nyata dari peranserta pemerintah dan

masyarakat dalam menyalurkan informasi bagi petani, sehingga petani sebagai

sasaran sekaligus subyek kegiatan dalam kelompok dapat memperoleh pendidikan

baru, pengetahuan baru, menyerap dan mengadopsi inovasi untuk meningkatkan

produksi, pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Kelompoktani menghendaki

terwujudnya pertanian yang baik, usahatani yang optimal dan keluarganya dapat

sejahtera dalam perkembangan hidupnya. Kelompoktani dapat berfungsi sebagai

modal terpeliharanya dan berkembangnya pengertian, pengetahuan dan

keterampilan serta kegotongroyongan berusahatani para anggotanya.

Kegiatan bersama secara sukarela oleh kelompoktani merupakan salah

satu faktor pemacu pembangunan pertanian. Kegiatan bersama tersebut dapat

diterapkan pada masalah-masalah mendesak yang dapat diatasi sebaik-baiknya

dengan kerjasama kelompok. Pada proses selanjutnya, kelompoktani diharapkan

berkembang melalui pembinaan yang intensif dan berkesinambungan.

Berkembangnya kelompoktani ini berarti terjadi peningkatan dinamika kelompok,

berarti pula peningkatan fungsi dan kegiatannya.

Page 61: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

45

Peran kelompoktani sangat strategis dalam pembangunan pertanian.

Kenyataan di lapangan, para petani yang berkelompok menunjukkan produktivitas

yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berkelompok. Kenyataan

tersebut membuktikan bahwa usahatani secara berkelompok berperan cukup besar

dalam mengembangkan skala usaha yang lebih ekonomis dan efisien dalam

wahana gerakan massal. Semakin tinggi aktivitas petani dalam kelompoknya

tentunya akan dapat semakin meningkatkan daya guna dan proses penerimaan

inovasi teknologi sebagai akibat adanya kebersamaan dalam pelaksanaan

usahatani.

Untuk memantapkan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat,

karakteristik anggota kelompok tentunya mempunyai arti penting. Apabila

karakteristik anggota kelompoktani tersebut tidak ada pembatasnya atau sesuatu

yang menghambat maka sangat dimungkinkan diterapkannya inovasi teknologi

secara optimal atau sesuai dengan yang dianjurkan. Karakteristik anggota

kelompok tersebut, yaitu; umur, pendidikan formal dan nonformal, jumlah

keluarga, luas lahan, pengalaman berusahatani kopi, masa keanggotaan

kelompoktani, kekosmopolitan dan motivasi berkelompok.

Karakteristik anggota kelompok tersebut diduga akan berhubungan

dengan kemampuan anggota dalam menjalankan usahatani kopi rakyat. Dinamika

kelompok sebagai indikator keefektifan kelompok dalam rangka mencapai

tujuannya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dan terjadi dalam

kelompok. Beberapa faktor tersebut adalah adanya tujuan kelompok, struktur,

fungsi tugas, pembinaan, kekompakkan anggota, suasana, tekanan dan efektivitas

kelompok itu sendiri. Apabila kelompoktani memiliki dinamika yang tinggi maka

kemampuan anggota kelompok dalam menerapkan inovasi teknologi diharapkan

dapat meningkat pula, sedangkan peran kelompok dapat dilihat dari empat

pendekatan, yaitu: (1) kelompok sebagai kelas belajarmengajar, (2) kelompok

sebagai unit produksi usahatani, (3) kelompok sebagai wahana kerjasama dan (4)

kelompok sebagai unit ekonomi. Peran kelompoktani diharapkan menjadi pilar

utama dalam meningkatkan kemampuan dan keberhasilan anggota dalam

berusahatani kopi rakyat. Oleh karena itu, diduga peran kelompoktani tersebut

Page 62: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

46

berhubungan dengan tingkat kemampuan anggota dalam menerapka inovasi

teknologi usahatani kopi rakyat.

Pada hakekatnya kelompoktani dibentuk untuk mempermudah anggota-

anggotanya mencapai apa yang dibutuhkan dan apa yang dinginkannya. Dengan

adanya kesadaran seperti itu maka setiap anggota akan berusaha agar

kelompoknya dapat benar-benar efektif dalam menjalankan fungsinya, dengan

meningkatkan dinamika dan perannya dalam memanfaatkan segala potensi yang

ada pada anggota dan lingkungannya untuk mencapai tujuan kelompok.

Dinamika kelompoktani kopi rakyat memiliki kemungkinan besar

berhubungan dan berpengaruh terhadap kemampuan anggota dalam penerapan

inovasi teknologi yang dianjurkan oleh penyuluh dari Pusat Penelitian Kopi dan

Kakao Indonesia, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Universitas, dan lembaga-

lembaga pemerintah dan swasta lainnya. Kemampuan anggota kelompok dalam

penerapan inovasi teknologi meliputi penguasaan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat, pemenuhan saprodi, teknik pemanenan, penanganan pascapanen

(pengolahan dan pergudangan) dan mengakses informasi teknologi, permodalan

dan informasi pasar. Petani yang tangguh dalam berusahatani adalah petani yang

mempunyai kemampuan untuk melihat tantangan dan peluang. Selain itu, petani

juga harus mampu untuk bekerjasama baik secara individu maupun kelompok,

inovatif dan berdayasaing. Untuk lebih jelasnya hubungan antara peubah-peubah

penelitian dapat dilihat dalam skema kerangka pemikiran pada Gambar 1.

Hipotesis Penelitian

(1) Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik anggota kelompoktani

kopi rakyat (umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, jumlah anggota

keluarga, luas lahan, pengalaman usahatani kopi, masa keanggotaan,

kekosmopolitan dan motivasi berkelompok) dengan kemampuan anggota

kelompok dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

(budidaya, penyediaan saprodi, panen, pascapanen dan mengakses informasi

teknologi, modal dan pasar)

(2) Terdapat hubungan nyata positif antara dinamika kelompok (tujuan, struktur,

fungsi tugas, pembinaan, kekompakkan, suasana, tekanan dan efektivitas

Page 63: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

47

kelompok) dengan kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi

usahatani kopi rakyat (budidaya, penyediaan saprodi, panen, pascapanen dan

mengakses informasi teknologi, modal dan pasar).

(3) Terdapat hubungan nyata positif antara peran kelompok (sebagai kelas belajar-

mengajar, unit produksi usahatani, wahana kerjasama dan unit ekonomi)

dengan kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi usahatani

kopi rakyat (budidaya, penyediaan saprodi, panen, pascapanen dan mengakses

informasi teknologi, modal dan pasar).

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Dinamika Kelompok

(X2) X2.1 Tujuan X2.2 Struktur X2.3 Fungsi tugas X2.4 Pembinaan X2.5 Kekompakkan X2.6 Suasana X2.7Tekanan X2.8 Efektivitas

Karakteristik Anggota Kelompok

(X1) X1.1 Umur X1.2 Pendidikan formal X1.3 Pendidikan

nonformal X1.4 Jumlah anggota

keluarga X1.5 Luas lahan X1.6 Pengalaman

usahatani kopi X1.7 Masa keanggotaan X1.8 Kekosmopolitan X1.9 Motivasi

berkelompok

Kemampuan Anggota Kelompok dalam Penerapan Inovasi Teknologi

(Y) Y1. Penguasaan inovasi

teknologi budidaya Y2 Pemenuhan saprodi Y3 Pemanenan Y4 Pascapanen

(pengolahan dan pergudangan)

Y5 Mengakses informasi teknologi, modal dan pasar

Peran Kelompok (X3)

X3.1 Kelas belajar- mengajar X3.2 Unit produksi usahatani X3.3 Wahana kerjasama

Page 64: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian dirancang sebagai penelitian diskriptif korelasional dengan

metode survei dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan:

karakteristik anggota kelompoktani, dinamika dan peran kelompoktani,

kemampuan anggota kelompoktani dalam menerapkan inovasi teknologi

usahatani, faktor-faktor karakteristik anggota kelompoktani berhubungan dengan

kemampuan anggota kelompoktani dalam menerapkan inovasi teknologi

usahatani, hubungan dinamika kelompoktani dengan kemampuan anggota dalam

menerapan inovasi teknologi dan hubungan peran kelompoktani dengan

kemampuan anggota dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2010

di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi Penelitian dipilih secara sengaja atau purposive dengan pertimbangan: (1)

Kecamatan Silo merupakan sentra usahatani kopi rakyat (41 persen luas areal

perkebunan kopi rakyat) dengan produktivitas (0,9-1,2 ton/ha/tahun) tertinggi di

Kabupaten Jember (Dishutbun 2009), (2) adanya kecukupan sampel kelompoktani

dengan komoditas kopi rakyat dan (3) sebagian besar petani kopi rakyat di lokasi

ini sudah menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi dan telah memiliki

sertifikat Utz Kapeh dan terkenal dengan kopi organiknya yang bermutu

internasional.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh petani kopi rakyat yang ada di Desa

Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Pengambilan sampel dengan

menggunakan metode proportionate stratified random sampling (Nazir 2003;

Sugiyono 2006). Untuk menentukan ukuran sampel ditarik secara random dari

masing-masing stratum digunakan formulasi Slovin (Umar 2003).

Page 65: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

49

Keterangan : N= jumlah populasi n= jumlah sampel e = persen kelonggaran ketelitian

Jadi, jumlah sampel penelitian dapat dihitung sebagai berikut:

;))06,0(133(1

1332x

n+

= n = 88

Dalam penentuan sampel pada tiap kelompok dapat menggunakan rumus

sebagai berikut (Riduwan 2007):

Keterangan: ni

Nama Kelompoktani

= jumlah sampel pada strata ke i n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah sampel total N = jumlah populasi seluruhnya Penyebaran populasi dan sampel penelitian berdasarkan tingkatan

kelompoktani kopi rakyat dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi dan sampel petani kopi rakyat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Tingkatan Kelompok Populasi (orang)

Sampel (orang)

Suluhtani Sidomulyo Curah Manis Tunas Jaya Barokah

Lanjut(Berkembang) Madya(Sangat Berkembang) Lanjut(Berkembang) Lanjut(Berkembang) Lanjut(Berkembang)

30 30 25 25 23

20 20 16 16 16

Jumlah 133 88

Data dan Instrumentasi

Penelitian menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan lapangan serta wawancara

terstruktur dan mendalam dengan responden menggunakan daftar pertanyaan

(kuesioner) yang telah disiapkan meliputi data tentang: (1) karakteristik individu

petani, (2) tingkat dinamika dan peran kelompok dan (3) tingkat kemampuan

;1 2Ne

Nn+

=

NNn i

i = x n

Page 66: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

50

dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi . Data sekunder diperoleh

melalui telaah berbagai kepustakaan, laporan dan dokumen yang relevan dari

berbagai instansi yang relevan seperti Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,

Kantor Kepala Desa, Kantor Kecamatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas

Pertanian, Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya meliputi data tentang: (1)

profil dan kegiatan kelompoktani kopi, (2) potensi (luas, produksi dan

perkembangan) perkebunan, (3) petunjuk teknis penerapan inovasi teknologi

usahatani kopi, (4) profil dan kondisi geografis wilayah dan (5) program-program

pembinaan kelompoktani. Penelitian menggunakan instrumen penelitian dalam

bentuk kuesioner yang memuat pertanyaan dan pernyataan-pernyataan untuk

responden. Selain itu digunakan pula pedoman (panduan) wawancara untuk

mendapatkan informasi dan penjelasan dari informan kunci yang dibutuhkan

penelitian.

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur atau instrumen

dapat mengukur apa yang ingin diukur. Ada beberapa cara yang dapat dipakai

untuk menetapkan kesahihan alat ukur, yaitu: (1) validitas isi, yaitu sejauh mana

isi alat pengukur mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka

konsep, (2) validitas konstruktif, yaitu menyusun tolok ukur operasional

berdasarkan kerangka dari konsep yang akan diukur dan (3) validitas eksternal,

yaitu validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan alat pengukur baru

dengan alat ukur yang sudah valid (Singarimbun & Effendi 2006). Penelitian ini

menggunakan validitas konstruktif, yaitu menyusun tolok ukur operasional

berdasarkan kerangka dari suatu konsep dan teori. Adapun upaya yang dilakukan

ialah: (a) membuat tolok ukur berdasarkan kerangka konsep dan teori yang

diperoleh dari beberapa kajian pustaka dan (b) berkonsultasi dengan dosen

pembimbing dan berbagai pihak yang dianggap menguasai materi.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dalam mengukur gejala yang

sama dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran telah konsisten bila dilakukan pengukuran lagi. Terdapat beberapa

cara untuk mengukur indeks reliabilitas, yaitu: teknik pengukuran ulang, teknik

belah dua, teknik Cronbach Alpa dan teknik paralel. Penelitian ini menggunakan

Page 67: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

51

pengujian reliabilitas Cronbach Alpa terhadap 20 responden dan didapat nilai

rhitung Cronbach Alpa sebesar 0,9 sehingga lebih besar dari rtabel (α: 0,05, db: 18) yaitu

(0,4)

Keterangan:

sehingga disimpulkan instrumen reliabel untuk pengumpulan data penelitian.

Analisis Data

Data penelitian ditabulasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan

pendekatan statistik deskriptif dan inferensial. Analisis statistik deskriptif tingkat

pekerjaannya mengatur, mengolah, menyajikan dan menyusun data untuk

mendiskripsikan karakteristik objek penelitian agar dapat ditarik pengertian dan

makna tertentu. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan

karakteristik anggota kelompoktani, tingkat dinamika dan peran kelompoktani

serta tingkat kemampuan anggota kelompoktani dalam menerapkan inovasi

teknologi usahatani kopi rakyat.

Analisis statistik inferensial digunakan uji statistik korelasi Tau-B

Kendall dengan software SPSS versi 17.00 for windows untuk menguji hipotesis

hubungan faktor-faktor karakteristik anggota kelompoktani dengan kemampuan

anggota kelompoktani dalam menerapkan inovasi teknologi usahatani, dinamika

kelompoktani dengan kemampuan anggota dalam menerapkan inovasi teknologi

dan hubungan peran kelompoktani dengan kemampuan anggota dalam

menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat. Model formulasi korelasi

Tau-B Kendall tersebut adalah (Siegel 1985):

τ = Koefisien korelasi Tau-B Kendall S = Jumlah pasangan jenjang N = Banyak objek yang diurutkan

Definisi Operasional

(1) Karakteristik petani adalah ciri-ciri yang melekat pada diri petani sebagai

individu manusia. Karakteristik petani pada penelitian meliputi sebagai

berikut:

(a) Umur adalah usia responden dihitung sejak lahirnya hingga saat penelitian

dilakukan dalam satuan tahun yang dibulatkan dari tanggal lahirnya.

)1(21 −

=NN

Page 68: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

52

Pengukuran dengan menggunakan skala rasio kemudian dikelompokkan

dalam tiga kategori melalui perhitungan persentil yaitu: muda (29-38),

dewasa (41-45 tahun) dan lanjut (46-65 tahun).

(b) Pendidikan formal adalah jumlah tahun responden bersekolah sampai

dengan penelitian dilakukan. Pengukuran dengan menggunakan skala rasio

kemudian dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: rendah (tamat SD),

sedang (tamat SLTP) dan tinggi (tamat SLTA-PT).

(c) Pendidikan nonformal adalah banyaknya pengalaman belajar yang pernah

diikuti responden melalui kegiatan pelatihan, kursus-kursus maupun

penyuluhan yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan usahatani kopi selama kurun waktu tiga bulan terakhir dalam

satuan kali. Pengukuran dengan skala rasio kemudian dikelompokkan

dalam tiga kategori melalui perhitungan persentil yaitu: rendah (1-2 kali),

sedang (3-4 kali) dan tinggi (5-6 kali).

(d) Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang dalam keluarga yang

tinggal serumah dan menjadi tangggungan responden termasuk dirinya

sendiri sampai pada saat penelitian. Pengukuran dengan skala rasio

kemudian dikelompokkan dalam tiga kategori melalui perhitungan

persentil yaitu: kecil (2-3 orang), sedang (4-5 orang) dan banyak (6-7

orang).

(e) Luas lahan adalah jumlah satuan hamparan luas lahan yang dimiliki

responden dalam berusahatani dalam satuan hektar sampai pada saat

penelitian. Pengukuran dengan skala rasio kemudian dikelompokkan

dalam tiga kategori melalui perhitungan persentil yaitu: sempit (0,25-0,80

ha), sedang (0,90-1,00 ha) dan luas (1,25-2,80 ha).

(f) Pengalaman adalah lamanya responden melakukan usahatani kopi rakyat

dalam satuan tahun sampai pada saat penelitian. Pengukuran dengan skala

rasio kemudian dikelompokkan dalam tiga kategori melalui perhitungan

persentil yaitu: kurang (3-6 tahun), sedang (7-12 tahun) dan banyak (13-37

tahun).

(g) Masa keanggotaan adalah lamanya responden menjadi anggota

kelompoktani kopi rakyat dalam satuan tahun sampai pada saat penelitian.

Page 69: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

53

Pengukuran dengan skala rasio kemudian dikelompokkan dalam tiga

kategori melalui perhitungan persentil yaitu: baru (2-7 tahun), sedang (8-9

tahun) dan lama (10-25 tahun).

(h) Kekosmopolitan adalah (1) keterbukaan anggota kelompok dengan sesama

anggota kelompok ataupun luar kelompok, (2) seringnya anggota pergi

keluar desa mencari informasi dan inovasi usahatani, dan (3) frekuensi

anggota dalam membaca, mendengarkan media cetak dan elektronik

sehingga terbuka dengan adanya inovasi dan teknologi baru dalam satu

bulan terakhir. Pengukuran dengan tiga kategori berdasar rataan skor

yaitu: rendah (skor 1,00-1,65), sedang(skor 1,66-2,31), dan tinggi (skor

2,32-3,00).

(i) Motivasi berkelompok adalah alasan utama yang mendorong responden

untuk menjadi anggota kelompok. Pengukuran dengan tiga kategori yaitu:

rendah (paksaan) skor satu, sedang (pengaruh teman) skor dua dan tinggi

(kesadaran sendiri) skor tiga.

(2) Dinamika kelompok adalah segala kekuatan yang ada di dalam kelompok

(kelompoktani kopi rakyat) yang mempengaruhi kelompok dan anggota.

Indikator-indikator dinamika kelompok tersebut meliputi: (a) tujuan

kelompok, (b) struktur kelompok, (c) fungsi-tugas, (d) pembinaan kelompok,

(e) kekompakan kelompok, (f) suasana kelompok, (g) tekanan kelompok dan

(h) efektivitas kelompok. Pengukuran berdasarkan unsur-unsur yang

mempengaruhi kedinamisan kelompok. Masing-masing unsur tersebut

dioperasionalkan dalam bentuk indikator dan parameter peubah untuk

mengukur peubah dinamika kelompok (setuju, kurang setuju dan tidak setuju).

(3) Peran kelompok adalah aspek dinamis terhadap kedudukan kelompok

sehubungan dengan hak dan kewajiban kelompok kepada anggota kelompok,

yaitu meliputi: (a) kelompok sebagai kelas belajar mengajar, (b) kelompok

sebagai unit produksi usahatani, (c) kelompok sebagai wahana kerjasama dan

(d) unit ekonomi. Masing-masing unsur tersebut dioperasionalkan dalam

bentuk indikator dan parameter peubah untuk mengukur peubah peran

kelompok (setuju, kurang setuju dan tidak setuju).

Page 70: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

54

(4) Kemampuan anggota kelompok adalah keragaman kemampuan anggota

kelompok dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat secara

berkelompok maupun secara individu. Kemampuan anggota kelompok

penerapan inovasi teknologi meliputi (a) penguasaan inovasi teknologi

budidaya kopi rakyat, (b) pemenuhan saprodi, (c) teknik pemanenan, (d)

penanganan pascapanen (pengolahan dan pergudangan) dan (e) akses

informasi teknologi dan informasi pasar. Masing-masing unsur tersebut

dioperasionalkan dalam bentuk indikator dan parameter peubah untuk

mengukur peubah kemampuan anggota kelompok (rendah, sedang dan tinggi).

Page 71: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Daerah Penelitian

Letak Geografis dan Keadaan Wilayah

Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Silo Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur dan secara topografi dikelilingi oleh

pegunungan atau perbukitan, diantaranya Pegunungan Argopuro di sebelah utara,

Pegunungan Pace/Sanen di sebelah selatan dan Gunung Gumitir di sebelah timur.

Letak geografis wilayah ini diantara 113o30’ – 114o Bujur Timur dan 8o – 8o

Sebelah utara : Desa Sumberjati (Kecamatan Silo)

30’

Lintang Selatan. Dilihat dari potensi alamnya, Desa Sidomulyo termasuk desa

perkebunan. Batas-batas wilayah Desa Sidomulyo adalah sebagai berikut:

Sebelah selatan : Desa Pace/Silo (Kecamatan Silo)

Sebelah barat : Desa Garahan (Kecamatan Silo)

Sebelah timur : Desa Curah Leduk (Kecamatan Kalibaru Banyuwangi).

Desa Sidomulyo memiliki permukaan datar dan daerah perbukitan dengan

memiliki ketinggian tanah ± 650 m dari permukaan laut. Curah hujan di Desa

Sidomulyo rata-rata sebanyak ± 2.000 mm/tahun. Suhu rata-rata di Desa

Sidomulyo adalah ± 21°C dengan kelembaban udara mencapai 75-90 persen.

Jarak dari Desa Sidomulyo sampai ke pusat pemerintahan Kecamatan Silo adalah

± 13 km. Jarak Desa Sidomulyo dengan ibukota kabupaten/kotamadya daerah

tingkat II adalah ± 40 km, sedangkan jarak dari Desa Sidomulyo ke ibukota

provinsi daerah tingkat I adalah ± 267 km. Fasilitas sarana dan prasarana yang

menghubungkan antara desa dengan desa, desa dengan kabupaten, maupun desa

dengan ibukota provinsi mudah dijangkau karena banyak tersedia angkutan

umum.

Jalan aspal dengan sarana dan prasarana yang memadai telah tersedia

untuk menghubungkan wilayah Desa Sidomulyo dengan desa-desa lain yang ada

disekitarnya. Hal ini memudahkan segala aktivitas sosial ekonomi dapat dilakukan

dengan baik dan lancar walaupun masih terdapat jalan-jalan yang belum beraspal,

desa tidak memiliki masalah dalam jalur perhubungan darat.

Page 72: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

56

Desa Sidomulyo memiliki enam dusun yaitu Dusun Krajan, Tanah manis,

Sidodadi, Curah Damar, Garahan Kidul, dan Gunung Gumitir. Banyaknya Rukun

Warga 25 dan Rukun Tetangga 61 dengan jumlah rumah tangga 2.950. Luas Desa

Sidomulyo kurang lebih 5.145,57 hektar atau 51,46 km2

Penggunaan

dengan penggunaan

mayoritas untuk areal perkebunan dan hutan, selebihnya terdiri dari pemukiman

umum, pertanian sawah, ladang/tegalan, bangunan, sarana rekreasi, olah raga serta

lainnnya. Tata guna tanah di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember

ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Silo menurut penggunaan

Luas (ha) Pemukiman Umum Pertanian Sawah (a) Sawah Irigasi (b) Sawah Setengah Teknis (c) Sawah Tadah Hujan Ladang/Tegalan Perkebunan (a) Rakyat (b) Negara (c) Swasta Hutan (a) Hutan Lindung (b) Hutan Produksi (c) Hutan Cagar Alam Bangunan (a) Perkantoran (b) Sekolah (c) Pasar (d) Jalan Rekreasi dan Olahraga (a) Lapanganan Sepak Bola (b) Lapanganan Voli dan Basket Lain-lain

16,00

55,00 150,00 56,60

636,60

309,90 1.192,50

542,60

1.849,90 772,70 135,00

0,50 2,50 0,50 1,80

1,50 0,50 2,50

Jumlah 5.145,57 Sumber : Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Keadaan Penduduk menurut Kelompok Usia Berdasar hasil survei, jumlah penduduk Desa Sidomulyo secara

keseluruhan pada tahun 2009 sebanyak 10.227 jiwa, yang terdiri dari 4.706 jiwa

penduduk laki-laki dan 5.521 jiwa penduduk perempuan dengan distribusi

menurut usia seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Page 73: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

57

Berdasarkan Tabel 3 jumlah penduduk pada usia 0-15 tahun sekitar 2.525

jiwa atau 25,25 persen, usia 16-55 tahun mencapai jumlah 6.369 jiwa atau 63,77

persen, sedangkan usia >56 tahun berjumlah 992 jiwa atau 9,93 persen, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kelompok penduduk usia angkatan kerja atau produktif

Desa Sidomulyo adalah kelompok penduduk yang paling besar jumlahnya

dibanding dengan kelompok penduduk usia anak-anak dan penduduk kelompok

usia lanjut. Penduduk usia 16-55 tahun merupakan penduduk yang termasuk

dalam usia angkatan kerja.

Tabel 3. Jumlah penduduk Desa Sidomulyo Kecamatan Silo berdasarkan kelompok usia

Gol. Usia Jumlah Persentase (tahun) (jiwa) (%)

0 – 1 165 1,61 1 – 5 790 7,72 6 – 10 828 8,10 11 – 15 819 8,01 16 – 20 832 8,14 21 – 25 751 7,34 26 – 30 734 7,18 31 – 35 886 8,66 36 – 40 634 6,20 41 – 45 1.176 11,50 46 – 50 797 7,79 51 – 55 738 7,22 56 – 58 594 5,81 > 58 483 4,72

Total 10.227 100,00 Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Kelompok umur produktif ini adalah tenaga yang potensial untuk

pengembangan usahatani kopi rakyat. Jumlah penduduk usia angkatan kerja yang

ada diwilayah tersebut mendominasi berarti kebutuhan tenaga kerja di Desa

Sidomulyo dapat dikatakan tersedia dengan mudah dan terkecukupan. Penduduk

usia < 16 tahun (usia anak-anak) dan antara 56 tahun sampai > 58 tahun (usia

lanjut) merupakan penduduk yang kategori bukan angkatan kerja produktif yang,

presentasenya adalah 36,23 persen.

Page 74: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

58

Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian Tabel 4 menunjukkan bahwa penduduk Desa Sidomulyo menggantungkan

kehidupan ekonominya pada potensi geografis dan sumberdaya alamnya yang

cocok untuk bidang pertanian. Secara lebih rinci, struktur mata pencaharian

,penduduk Desa Sidomulyo dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi penduduk Desa Sidomulyo Kecamatan Silo berdasarkan kelompok usia

Struktur Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase (%) Petani, peternak, buruhtani 5.162 87,98 PNS, Jasa/Perdagangan 675 11,51 Sektor Industri 30 0,51

Jumlah 5.867 100,00 Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa struktur mata pencaharian

penduduk Desa Sidomulyo mayoritas 87,98 persen sebagai petani pemilik,

penggarap, buruh tani dan peternak. Hal ini memungkinkan karena letak

topografi Desa Sidomulyo berada pada ketinggian kurang lebih 650 meter di atas

permukaan laut yang dikelilingi oleh kawasan hutan dan pegunungan yang subur,

sehingga memiliki potensi yang cukup besar untuk menjalankan usaha pertanian

dan peternakan. Pada umumnya selain menjadi petani juga berprofesi sebagai

peternak kambing, sapi dan ayam.

Struktur mata pencaharian kedua dari penduduk Desa Sidomulyo adalah

sebagai PNS, jasa/perdagangan yaitu 11,51 persen dari seluruh angkatan kerja.

Jasa perdagangan meliputi sebagi pedagang, pemilik toko dan pelaku bisnis

lainnya. Struktur mata pencaharian ketiga atau mata pencaharian yang paling

sedikit dilakukan oleh penduduk Desa Sidomulyo adalah sebagai pekerja di sektor

industri, yaitu sekitar 0,51 persen dari seluruh angkatan kerja. Sektor industri

meliputi profesi pengusaha agroindustri baik sebagai pengolah kopi maupun

pembuat makanan ringan seperti keripik singkong, tempe dan tahun, sebagai

tenaga atau staf pabrik (Gondorukem Perhutani, pemecah batu dan PTPN).

Page 75: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

59

Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan hingga saat ini memegang peran penting dalam era

pembangunan. Pada tingkat pedesaan juga mulai disosialisasikan pada pentingnya

jenjang pendidikan bagi kesejahteraan penduduknya. Apabila tingkat pendidikan

masyarakat tinggi, maka pembangunan juga berjalan lancar. Gambaran mengenai

tingkat pendidikan penduduk Desa Sidomulyo dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo

Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%) SD tidak tamat 1.498 28,85 Tamat SD/Sederajat 1.993 38,38 Tamat SLTP/Sederajat 1.076 20,72 Tamat SLTA/Sederajat 567 10,92 Tamat D1 17 0,33 Tamat D2 10 0,19 Tamat D3 8 0,15 Tamat S1 24 0,46 Jumlah 5.193 100,00

Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Tabel 5 menunjukkan, bahwa kondisi tingkat pendidikan penduduk Desa

Sidomulyo sudah dapat dikatakan memiliki pendidikan yang cukup, karena

sebanyak 71,15 persen dari total jumlah penduduk mencapai tingkat pendidikan

wajib belajar 9 tahun dan sebagian kecil dari mereka juga telah mencapai jenjang

pendidikan tinggi hingga sarjana (S1). Prasarana pendidikan formal yang dimiliki

Desa Sidomulyo yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan SLTA.

Sarana Pendidikan dan Kesehatan Sarana pendidikan dan kesehatan merupakan lembaga penting dalam

pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Keberadaan lembaga tersebut perlu

mendapat perhatian dan prioritas bagi semua pihak baik pemerintah maupun

masyarakat itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Di Desa Sidomulyo sudah memiliki sarana pendidikan mulai dari

tingkatan Taman Kanak-kanak (TK) sampai tingkatan SLTA. Untuk tingkat SLTP

dan SLTA dikelola oleh nondiknas atau swasta. Selain itu tidak kalah pentingnya

adanya pendidikan agama sebagai pondasi dalam pengembangan sumber daya

Page 76: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

60

manusia (SDM) yang berkualitas pada aspek spiritual. Di wilayah ini sudah ada

Taman Pendidikan Quran (TPQ) sebanyak empat gedung dan Pondok Pesantren

sebanyak dua tempat.

Tabel 6. Banyaknya sekolah, murid dan guru Desa Sidomulyo Kecamatan Silo

Tingkat Sekolahan

Jumlah Gedung (unit)

Jumlah Murid (siswa)

Jumlah Guru (orang)

TK 3 156 7 Sekolah Dasar 9 1.435 63 SLTP 1 149 14

SLTA 1 59 13

Pesantren 2 350 12

TPQ 4 786 4 Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan sudah ada puskesmas

pembantu tingkat desa dan poliklinik. Selain itu untuk meningkatkan kesehatan

ibu dan anak balita juga diaktifkan kegiatan Posyandu. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Banyaknya sarana kesehatan dan tenaga medis Desa Sidomulyo

Jenis Pelayanan Jumlah (unit)

JumlahTenaga medis (orang)

Poliklinik 1 2 Puskesmas pembantu 1 3 Posyandu 40 60 Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Sarana dan Prasarana Perekonomian Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung kegiatan sosial

ekonomi masyarakat. Sarana dan prasarana yang menunjang di wilayah

Sidomulyo sudah cukup memadai. Infrastruktur seperti jalan beraspal dan

jembatan penghubung antara desa juga sudah cukup baik. Jalan utama desa dapat

dilalui kendaraan Roda 2 maupun Roda 4.

Keadaan perekonomian suatu wilayah turut ditentukan oleh kelembagaan

ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Kelembagaan ekonomi yang telah berdiri

dalam menunjang aktivitas perekonomian Desa Sidomulyo meliputi: Usaha

Page 77: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

61

Bersama, Kelompok Simpan Pinjam, Pasar Desa, Kios Perorangan, Toko,

Kios/Toko Pertanian, Kelompoktani, Kelompok ternak, Warung Serba Ada,

Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Desa Serba Usaha dan Koperasi Karyawan

serta pasar desa yang buka setiap hari selasa. Selain itu wilayah ini juga terdapat

pusat penelitian dan pembibitan peternakan milik pemerintah provinsi Jawa Timur

dan ASEAN.

Keadaan dan Potensi Perkebunan Dalam Profil Desa Sidomulyo disebutkan bahwa beberapa sumber

produksi tanaman perkebunan yang diusahakan penduduk meliputi: tanaman kopi,

cengkeh, tembakau, tebu dan buah-buahan seperti alpukat, durian, mangga,

rambutan dan salak dengan luas keseluruhan perkebunan rakyat 309,9 ha.

Menurut Data BPS 2008, Desa Sidomulyo menghasilkan alpukat 126,50 ton

mangga 25,50 ton, rambutan 94,90 ton, durian 28 ton dan salak 3 ton. Luas areal

tanaman kehutanan yaitu kayu mindi 6 ha, jati 8 ha, mahoni 16 ha dan sengon 30

ha. Kondisi alam dan potensi geografis Desa Sidomulyo sangat cocok untuk

tanaman kopi (khususnya dari spesies Robusta Spp) akhirnya menjadikan tanaman

kopi adalah sebagai sumber produksi tanaman perkebunan utama di Desa

Sidomulyo. Produksi kopi di Desa Sidomulyo diusahakan di atas lahan dengan

luas total 170 ha dengan potensi produksi 1800 kw (BPS 2008).

Selain itu anggota kelompoktani Sidomulyo memiliki tanah garapan di

hutan milik perhutani yang ditanami kopi dengan aturan dalam satu hektar kebun

minimal tanaman kerasnya (“leger bahasa lokal”) sebanyak 400 pohon dan

seorang anggota kelompoktani minimal satu garapan luasnya kurang lebih 0,25

ha dengan tanaman kopinya berjumlah sekitar 400 pohon. Pada tahun 2009 luas

keseluruhan hutan yang dikelola bersama masyarakat 434,35 ha, namun itu

termasuk luas kebun yang dikelola oleh anggota kelompoktani di luar Desa

Sidomulyo. Potensi produksi kebun kopi di hutan tersebut kurang lebih 116,21 ton

pertahun. Bulan panen kopi biasanya terjadi antara bulan Juli sampai dengan

bulan September. Waktu panen yang lama ini dikarenakan tanaman kopi

mengalami tiga kali masa panen raya dalam satu kali musim tanam.

Page 78: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

62

Produksi rata-rata tanaman kopi berkisar antara 0,9-1,2 ton/ha/tahun.

Produktivitas kopi rakyat di Desa Sidomulyo merupakan tertinggi Sekabupaten

Jember, sehingga kelompoktaninya sering mendapat tamu dari luar negeri seperti

Belanda, Afrika, Perancis dan negara lainnya bahkan ada yang belajar perkopian

yaitu dari anggota kelompoktani Negara Timor-Timur. Untuk lebih jelasnya luas

dan potensi produksi kopi rakyat di Desa Sidomulyo dapat disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Luas perkebunan dan potensi produksi kopi rakyat Desa Sidomulyo

Wilayah Luas (ha) Produksi (ton)

Produktivitas (ton/ha)

Kab. Jember 5.592,00 1.705,23 0,53 Kecamatan Silo 2.290,46 686,29 0,63 Desa Sidomulyo 170,00 180,00 1,06 Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Sarana Perhubungan dan Komunikasi Sarana dan prasarana perhubungan maupun komunikasi merupakan hal

yang sangat penting bagi kelancaran arus kegiatan sosial ekonomi dari kota ke

desa dan sebaliknya dari desa ke kota. Sarana dan prasarana tersebut juga dapat

meringankan aktivitas penduduk untuk melakukan segala kegiatan. Prasarana

perhubungan darat di Desa Sidomulyo disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Prasarana perhubungan darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo

Jenis Prasarana Keterangan Ada/Tidak Baik/Rusak

Terminal Tidak - Jalan Kabupaten/Provinsi Ada Baik Jalan Desa Ada Baik Jembatan Ada Baik Stasiun Kereta Api Ada Baik Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Dukungan sarana dan prasarana perhubungan maupun komunikasi akan

sangat membantu proses interaksi antara desa dengan kota agar berjalan dengan

cepat, terutama bagi para anggota kelompoktani kopi rakyat dalam hal

pengangkutan hasil panen dan pemasaran kopinya. Sarana dan prasarana

perhubungan maupun komunikasi yang kurang memadai akan menyebabkan

terhambatnya proses pemasaran, sehingga keuntungan yang diperoleh para

Page 79: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

63

anggota kelompoktani juga kurang maksimal, bahkan juga tidak menutup

kemungkinan akan mengakibatkan kerugian.

Pada Tabel 9 dapat diketahui untuk prasarana perhubungan darat berupa

terminal masih belum tersedia di Desa Sidomulyo, hal ini menunjukkan bahwa

kemudahan untuk mencapai transportasi yang lebih mudah dan cepat masih dinilai

kurang, akan tetapi dengan adanya jalan kabupaten/provinsi yang melintasi

wilayah Desa Sidomulyo, kemudian adanya jalan desa dan jembatan yang

memadai serta jarak stasiun kereta api yang dekat dengan desa menyebabkan

prasarana ini sudah cukup membantu kelancaran perhubungan darat antara Desa

Sidomulyo dengan kota serta daerah sekitarnya. Keadaan sarana transportasi di

Desa Sidomulyo disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Sarana transportasi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo

Jenis Sarana Keterangan Kendaraan umum roda 4 atau lebih Ada Kendaraan umum roda 3 Tidak Kendaraan umum roda 2 Ada Kereta Api Ada Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

Sarana dan prasarana perhubungan maupun komunikasi merupakan dua

hal yang harus saling melengkapi, karena apabila salah satunya kurang atau tidak

ada, maka kelancaran interaksi dan aktivitas sosial ekonomi akan terhambat atau

bahkan tidak akan dapat berjalan. Berdasarkan data pada Tabel 10 dapat diketahui

bahwa jenis sarana transportasi yang tersedia di Desa Sidomulyo adalah jenis

transportasi darat yang meliputi kendaraan umum Roda 4 atau lebih, kendaraan

umum Roda 2 dan kereta api. Jenis sarana transportasi air tidak tersedia karena

wilayah Desa Sidomulyo bukan termasuk desa yang dekat dengan daerah perairan

seperti danau, sungai besar ataupun laut.

Pada era teknologi seperti saat ini, kehadiran sarana telekomunikasi

sangatlah penting untuk menunjang kelancaran dan kemudahan segala aktivitas

baik sosial maupun ekonomi. Daerah-daerah yang letaknya agak jauh dari kota

seperti Desa Sidomulyo akan sangat membutuhkan teknologi komunikasi,

sehingga kegiatan bisnis dan informasi pasar dapat diperoleh dengan cepat. Jenis

sarana telekomunikasi di Desa Sidomulyo disajikan pada Tabel 11.

Page 80: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

64

Pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa kepemilikan jenis sarana

telekomunikasi di Desa Sidomulyo ada tiga macam, yaitu telepon pribadi, wartel

dan internet. Kepemilikan telepon pribadi dan tersedianya wartel di Desa

Sidomulyo tersebut telah menunjukkan bahwa telekomunikasi disana sudah cukup

memadai, sehingga hal ini dapat membantu kelancaran komunikasi dan aktivitas

sosial ekonomi Desa Sidomulyo dengan kota maupun daerah sekitarnya.

Tabel 11. Sarana komunikasi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo

Jenis Sarana Keterangan Telepon Pribadi Ada Telepon Umum Tidak Wartel Ada Interkom Ada Internet Desa Ada Sumber: Profil Desa Sidomulyo (Bapemas 2009)

BPS (2008) mencatat bahwa sambungan telepon sebanyak 21 buah dan

Telex satu sambungan. Selain itu untuk mengikut i dan mencari informasi

serta inovasi teknologi, Desa Sidomulyo telah memasang internet di balai desa

dan di koperasi serba usaha Buah Ketakasi. Untuk media informasi secara

global Desa Sidomulyo juga memiliki Website yang beralamatkan

www.sidomulyo-jember.com.

Sektor Usahatani Kopi Rakyat Desa Sidomulyo Keadaan Umum.-- Penduduk Desa Sidomulyo pada umumnya memiliki

mata pencaharian utama guna mencukupi kebutuhannya, antara lain sebagai

anggota kelompoktani, buruh tani, pegawai/karyawan swasta, pegawai negeri,

pedagang, peternak dan yang lain sebagai penyedia jasa di bidang transportasi

serta keterampilan. Salah satu mata pencaharian utama yang banyak didominasi

oleh penduduk Desa Sidomulyo adalah sebagai petani, buruh tani, pekebun dan

peternak, yaitu sebanyak 5.162 jiwa atau sebanyak 88,08 persen dari keseluruhan

jumlah penduduk.

Keadaan Kopi Rakyat.-- Jenis tanaman kopi yang diusahakan oleh para

anggota kelompoktani kopi rakyat di Desa Sidomulyo adalah dari spesies Robusta

Spp. Kopi Robusta tahan terhadap penyakit karat daun, memerlukan syarat

tumbuh serta pemeliharaan yang ringan, sesuai dengan kondisi iklim dan cuaca

Page 81: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

65

daerah setempat, serta memiliki produksi yang tinggi. Tanaman kopi yang

dimiliki oleh para anggota kelompoktani di Desa Sidomulyo merupakan tanaman

kopi yang produktif dengan rata-rata umur kopi lima tahun ke atas. Produktivitas

rata-rata tanaman kopi pada saat penelitian, berkisar antara 7-10,56 kwintal/ha

kopi ose kering.

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengelolaan usahatani kopi rakyat di

Desa Sidomulyo berasal dari tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar

keluarga. Umumnya para anggota kelompoktani kopi rakyat di Desa Sidomulyo

tidak hanya mengusahakan usahatani kopi saja, akan tetapi juga melakukan

pekerjaan lain seperti buruh tani, pegawai/karyawan swasta, pegawai negeri,

pedagang, peternak dan bekerja pada sektor jasa. Namun tidak hanya itu, para

anggota kelompoktani kopi juga mengusahakan tanaman seperti alpokat, kelapa,

pisang, pete dan sengon sebagai tanaman penaung. Upah yang berlaku untuk

tenaga kerja pada umumnya adalah sebanyak Rp 12.000 sampai dengan

Rp 15.000/orang/hari. Sistem upah yang berlaku di Desa Sidomulyo dibedakan

berdasarkan jenis kelamin (antara pria dan wanita nilainya tidak sama), selain itu

upah yang diberlakukan juga dilihat dari tingkat kesulitan pekerjaan yang

dilakukan oleh para pekerja tersebut. Umumnya pekerjaan yang berat, seperti:

sulaman, pemupukan, rempesan, tokokan dan sebagainya dilakukan oleh tenaga

kerja pria, sedangkan tenaga kerja wanita melakukan pekerjaan yang lebih ringan,

seperti: sortiran, petik bubuk, petik raya, racutan dan lelesan.

Kegiatan Pascapanen.-- Sistem pengolahan kopi gelondong ke dalam

bentuk kopi ose, dibedakan menjadi dua cara, yaitu sistem pengolahan basah dan

sistem pengolahan kering. Sistem pengolahan basah adalah cara pengolahan biji

kopi dari bentuk gelondong basah menjadi ose kering melalui tahapan fermentasi

(pemeraman) dahulu sebelum dilakukan penggerbusan/pelepasan kulit ari dari biji

kopi. Sistem pengolahan kering adalah cara pengolahan biji kopi dari bentuk

gelondong basah menjadi ose kering tanpa melalui tahapan fermentasi

(pemeraman) dahulu sebelum dilakukan penggerbusan/pelepasan kulit ari dari biji

kopi.

Oleh karena itu, sistem pengolahan basah memerlukan tahapan, alat dan

tenaga yang lebih banyak dibanding dengan sistem pengolahan kering. Apabila

Page 82: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

66

dilihat dari mutu atau kualitas kopi yang dihasilkan, maka biji kopi hasil sistem

pengolahan basah memiliki kualitas yang lebih baik dibanding biji kopi hasil

sistem pengolahan kering. Kadar air biji kopi dari pengolahan basah lebih kecil

yaitu sekitar 12 persen.

Penanganan pasca panen yang dilakukan oleh para anggota kelompoktani

kopi rakyat di Desa Sidomulyo adalah dengan menggunakan sistem pengolahan

kering dan basah. Walaupun sistem pengolahan basah menghasilkan biji kopi ose

dengan mutu yang lebih baik dibanding dengan biji kopi sistem pengolahan

kering, namun para anggota kelompoktani di Desa Sidomulyo lebih cenderung

memilih sistem pengolahan kering. Hal ini disebabkan karena proses pekerjaan

dalam sistem pengolahan kering lebih mudah (tidak rumit) daripada sistem

pengolahan basah. Selain itu, dalam sistem pengolahan kering, air yang

dibutuhkan jauh lebih hemat dibanding sistem pengolahan basah, sehingga cara

ini dinilai oleh para anggota kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo sebagai cara

pengolahan kopi yang paling efektif dan efisien kecuali ada pesanan khusus

dengan harga yang sesuai maka pengolahan cara basah akan dilakukan seperti

pada tahun 2004 dan 2005.

Melalui proses pengolahan kering, pada umumnya dari 100 kg kopi

gelondong akan dihasilkan 26 kg kopi ose kering dengan tingkat kadar air

sebanyak 14 persen. Jadi, tingkat penyusutannya adalah sebanyak 74 persen.

Untuk pengolahan basah, dari 100 kg kopi gelondong akan dihasilkan 23 kg kopi

ose kering dengan kadar air 12 persen, sehingga tingkat penyusutannya adalah

sebanyak 77 persen. Mutu biji kopi yang dihasilkan oleh para anggota

kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo adalah mutu 3-4 untuk olah kering

sedangkan untuk olah basah bisa mampu masuk pada mutu 1-2, dengan

grade/kelas antara 1– 6. Mutu kopi Kelas satu merupakan mutu kopi yang paling

baik, sedangkan mutu kopi Kelas 3-4 merupakan mutu kopi pertengahan.

Kegiatan Pemasaran Kopi Rakyat.-- Pemasaran hasil kopi yang dilakukan

pada umumnya adalah dengan cara langsung dijual oleh para anggota

kelompoktani kepada kelompoktani lain, koperasi dan pedagang pengumpul yang

ada di Desa Sidomulyo sehingga para anggota kelompoktani tidak membutuhkan

biaya transportasi untuk menjual hasil kopi tersebut. Namun selain dijual kepada

Page 83: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

67

pedagang pengumpul di Desa Sidomulyo sendiri, ada juga beberapa anggota

kelompoktani kopi yang menjual hasil kopinya di luar Desa Sidomulyo, yaitu

Sempolan (Toko Baru sebagai pengumpul di daerah Sempolan dan sekitarnya).

Para anggota kelompoktani tidak memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan

harga jual kopi ke pedagang pengumpul, antara anggota kelompoktani yang satu

dengan anggota kelompoktani yang lainnya memiliki harga jual yang berbeda-

beda, karena mereka akan memilih para pedagang pengumpul yang bersedia

membeli hasil kopinya dengan harga yang lebih tinggi. Harga kopi pada akhir-

akhir ini yaitu tahun 2010 berkisar antara Rp 18.000/kg sampai Rp 20.000/kg

kopi ose kering, sedangkan pada tahun sebelumnya harga kopi rata-rata

berkisar antara Rp 15.000/kg sampai Rp 16.000/kg kopi ose kering.

Anggota kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo juga memiliki kerjasama

pemasaran dengan PT Indokom Citra Persada. Pada tahun 2007 PT. Indokom

menargetkan jumlah ekspor kopi untuk wilayah Kecamatan Silo Utara (meliput i

daerah Garahan dan Sidomulyo) sebanyak 290 ton kopi ose kering, sedangkan

Desa Sidomulyo pada tahun 2007 mampu memenuhi ekspor kopinya sekitar 40

ton. Faktor lain yang menyebabkan naiknya harga kopi Robusta ini adalah karena

mayoritas mutu kopi yang dihasilkan oleh para anggota kelompoktani kopi di

Desa Sidomulyo juga telah memenuhi standar ekspor, sehingga pada tahun 2007

mendapatkan sertifikat kopi layak ekspor dari UTZ Certified. UTZ Certified

merupakan sertifikasi komoditas kopi dari Belanda yang dipercaya oleh PT.

Indokom untuk menilai kelayakan mutu kopi yang akan diekspor. Mutu kopi

yang bagus lebih banyak dipasarkan untuk kebutuhan ekspor, sedangkan mutu

kopi yang kurang bagus atau kurang memenuhi standar ekspor akan dipasarkan

untuk kebutuhan lokal.

Kegiatan Penyuluhan di Desa Sidomulyo Penyuluhan di Desa Sidomulyo dilakukan secara kelompok maupun

individu. Penyuluhan kelompok dilakukan setiap bulan secara bergilir dari rumah

anggota kelompoktani satu ke anggota kelompoktani lainnya, sedangkan

penyuluhan individu dilakukan agar penyuluh lebih dekat dengan anggota

kelompoktani dan dapat membantu memecahkan masalah mengenai budidaya

kopi. Desa Sidomulyo memiliki seorang penyuluh tanaman perkebunan dan

Page 84: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

68

penyuluh tanaman pangan, yang bertugas untuk memberikan penyuluhan di

seluruh kelompoktani kopi maupun kelompoktani tanaman pangan di Desa

Sidomulyo. Dalam penyampaian informasi penyuluhan, penyuluh tidak hanya

memberikan materi saja namun juga demonstrasi plot (Demplot) yang bertujuan

agar anggota kelompoktani dapat langsung mempraktekkan dan mengetahui

hasilnya. Penyuluhan juga dilakukan langsung di kebun yaitu dengan kerja bakti

di kebun kopi misalnya saja melakukan pemangkasan secara bergilir dari tiap

kebun milik anggota kelompoktani yang dilakukan setiap hari jumat. Kegiatan

tersebut dikenal dengan nama “girikan,” girikan dilakukan pada kebun-kebun kopi

milik anggota kelompoktani dengan luas kebun maksimal 0,5 ha. Penyuluhan juga

dilakukan oleh dinas-dinas terkait contohnya Dinas Perkebunan dan Pusat

Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta perguruan tinggi di Jember seperti

Universitas Negeri Jember maupun Politeknik Negeri Jember. Materi dan demplot

yang disampaikan beragam mulai dari budidaya, panen, pasca panen dan

pemasaran serta masalah kelembagaan juga diberikan. Selain itu perusahaan

pertanian seperti perusahaan obat-obatan serta eksportir kopi (PT Indokom

Citra Persada) juga memberikan penyuluhan kepada anggota kelompoktani, hanya

saja perusahaan-perusahaan tersebut lebih bersifat komersial dan berorientasi

bisnis.

Metode penyuluhan memakai tiga pendekatan yaitu pendekatan individu,

kelompok dan pendekatan massal. Pendekatan individu melalui kunjungan

langsung ke rumah anggota kelompoktani atau langsung ke kebun saat bekerja.

Pendekatan kelompok melalui penyuluhan rutin dan saat ada pendidikan

pelatihan. Pendekatan massal melalui media elektronik TV dan Radio serta

internet, media cetak melalui majalah, koran, brosur, leaflet yang dibagikan

melalui aparat desa atau ketua kelompoktani. Menurut data penyuluh dan

pengakuan anggota kelompoktani materi penyuluhan mulai dari on-farm sampai

off-farm. Aspek budidaya, penanganan pascapanen, pemasaran dan kelembagaan.

Materi tersebut disampaikan secara bertahap baik secara teori dan langsung

praktek di kebun anggota kelompoktani. Frekuensi penyuluhan menurut anggota

kelompoktani yang menjadi responden, 72 persen menyatakan perlu ditingkatkan.

Selama ini penyuluhan rutin dilakukan antara 1-4 kali perbulan. Penyuluhan

Page 85: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

69

seminggu sekali dilakukan apabila ada teknologi baru yang harus segera

disampaikan atau ada program pemerintah yang harus segera direalisasikan.

Keadaan Kelompoktani Kopi Rakyat di Desa Sidomulyo Kelompoktani Secara Umum.--Sejak jaman penjajahan belanda keadaan

tanah di Desa Sidomulyo kebanyakan masih merupakan tanah kosong yang

ditumbuhi semak dan alang-alang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

sebagian kecil tanah ditanami dengan tanaman jagung, ketela pohon dan

tanaman lainnya namun hanya cukup untuk makan sehari-hari. Selain itu ada juga

tanaman kopi peninggalan Belanda.

Adanya kebun kopi peninggalan Belanda menyebabkan masyarakat

mempunyai anggapan bahwa iklim dan keadaan tanah di wilayah Desa Sidomulyo

sangat cocok untuk ditanami kopi. Sekitar tahun 1974 sebagian masyarakat yang

mampu perekonomiannya mencoba untuk meremajakan tanaman kopi yang telah

ada. Pada mulanya baik jumlah produksi maupun mutu yang dihasilkan masih

tergolong rendah, sehingga hasil panennya hanya dikonsumsi sendiri. Hal ini

disebabkan masyarakat anggota kelompoktani belum mengetahui teknik

budidaya yang baik dan sarana usahatani yang masih tradisional. Pada tahun 1981

sebagai upaya peningkatan pembangunan perkebunan rakyat pemerintah

membentuk proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor

(PRPTE). Program proyek PRPTE tersebut yaitu penyediaan bibit unggul,

penyediaan pupuk dengan sistem kredit, bantuan sertifikasi lahan dan melakukan

pembinaan dan pendampingan teknik budidaya sampai pascapanen. Pada saat ini

menurut data Dishutbun Kabupaten Jember (2009), sebaran luas areal kopi rakyat

di Jember mencapai 5.592,00 ha yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten

Jember dengan sentra areal berada di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Silo

2.290,46 ha, Jelbuk 615,51 ha, Ledokombo 534, 31 ha Sumberjambe 586,02 ha,

Panti 389,09 ha, Tanggul 256,73 ha, Sumberbaru 289,25 ha, Sukorambi 107,82

dan 522,81 ha tersebar di 23 kecamatan yang lainnya. Mengingat banyaknya

permasalahan yang perlu dipecahkan secara bersama maka anggota kelompoktani

kopi memiliki gagasan untuk membentuk suatu perkumpulan anggota

kelompoktani atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama. Kelompoktani Suluh

Tani merupakan cikalbakal atau pioner dari kelompoktani yang ada di

Page 86: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

70

Sidomulyo. Desa Sidomulyo pada awalnya hanya ada satu kelompok yaitu Suluh

Tani yang berdiri sejak tahun 1983. Atas instruksi dari petugas penyuluh dengan

persetujuan dari anggota kelompok setempat guna memudahkan koordinasi

selanjutnya dibentuk menjadi tiga Kelompoktani. Hal tersebut dikarenakan Suluh

Tani pada waktu itu terdiri dari tiga dusun (Dusun Sidomulyo, Dusun Krajan dan

Dusun Curah Manis). Selanjutnya dengan bertambahnya jumlah penduduk maka

ada pula penambahan atau pemekaran jumlah dusun di Desa Sidomulyo, sehingga

terbentuk dua Kelompoktani yaitu kelompoktani Tunas Jaya dan Kelompoktani

Barokah. Dua Kelompoktani ini merupakan para pesanggem atau anggota

kelompoktani penggarap hutan yang memiliki kebun kopi dengan sistem sharing

dengan perhutani di bawah koordinasi sebuah LMDH (Lembaga Masyarakat Desa

Hutan) Wana Arta. yang diketua P. Santoso. Kemudian kelompoktani di wilayah

ini membetuk Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) yang bernama Gapoktan

Usaha Jaya. Prestasi yang dicapai Gapoktan Usaha Jaya menjadi Gapoktan paling

maju se-Jawa Timur. Hal ini berdasarkan hasil Diklat yang diselenggarakan oleh

Dinas Pertanian provinsi Jawa Timur. Dinas Pertanian Kabupaten Jember

melakukan seleksi terhadap Gapoktan yang menerima dana PUAP di Kabupaten

Jember. Selanjutnya Gapoktan Usaha Jaya sebagai wakil dari kabupaten Jember

untuk mengikuti diklat di Malang serta menjadi tuan rumah acara temuwicara

Gapoktan Kopi Se-Jember bersama Bupati Jember.

Ketua kelompok yang terpilih biasanya adalah seorang tokoh kharismatik

(orang yang dituakan di masyarakat). Tingginya rasa hormat masyarakat pada

sesepuh menyebabkan sesepuh sebagai orang yang kharismatik (disegani). Rasa

segan tersebut pada akhirnya menjadikan masyarakat untuk mengangkat secara

demokratis atau menjadikannya sebagai ketua kelompok. Semua kelompoktani

tersebut dibina oleh seorang penyuluh muda untuk UPTD Dinas Perkebunan dan

Kehutanan. Keikutsertaan penyuluh dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan

kelompok menyebabkan mayoritas anggota kelompoktani terus termotivasi

mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan. Anggota kelompoktani yang kurang aktif

biasanya anggota kelompoktani yang memiliki usaha lain di luar sektor pertanian

seperti usaha jasa, perdagangan dan lain sebagainya. Kelompoktani di Desa

Sidomulyo menyerap informasi dan mendapatkan inovasi teknologi dari berbagai

Page 87: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

71

pihak atau lembaga. Inovasi teknologi tersebut terutama mengenai teknologi

budidaya, pemasaran, pengolahan dan manajemen melalui kerjasama dengan

lembaga lain. Lembaga-lembaga tersebut antara lain Dinas Perkebunan,

Universitas Jember, Pusat Penelitian Kopi-Kakao Indonesia, Politeknik Jember,

dan perusahaan swasta. Bentuk kerjasamanya antara lain aplikasi teknologi

pengeringan dan pengolahan bersama dan pengendalian hama terpadu (PHT),

SL Agribisnis, pelatihan dan seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait

dengan usahatani kopi.

Kelompoktani Suluh Tani.-- Kelompoktani Suluh Tani didirikan pada

tahun 1983 dengan anggota sebanyak 30 orang dan total lahan anggota 40 ha.

Kelompoktani kopi ini sudah termasuk tingkat Lanjut/berkembang. Struktur

kelompok dapat dilihat pada Gambar 2.

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

ANGGOTA

Gambar 2. Struktur kelompoktani Suluh Tani

Jumlah anggota tersebut tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Hal

tersebut dikarenakan antar anggota satu dengan anggota yang lain masih memiliki

hubungan kekerabatan yang sekaligus menjadi penduduk setempat yang tetap.

Pertambahan penduduk ataupun pertambahan jumlah anggota kelompoktani kopi

biasanya berasal dari anak anggota kelompok yang meneruskan usahataninya.

Ketua bertugas sebagai koordinator dan memimpin dalam setiap kegiatan

kelompoktani, sekretaris di bagian administrasi dan bendahara di bidang

pendanaan. Kelompoktani Suluh Tani memiliki lima tujuan dasar yaitu antara

lain: (1) Meningkatkan pendapatan anggota kelompoktani, (2) Memperbanyak

kegiatan kerja/usahatani, (3) Mendukung dan meningkatkan ekspor komoditas

Page 88: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

72

kopi, (4) Memajukan industri perkopian melalui penyediaan bahan baku dan (5)

Menjaga stabilitas perekonomian daerah dan nasional. Kegiatan kelompoktani

diarahkan agar kelompok tumbuh dan berkembang sebagai kelas belajar bersama

yang efektif dan juga sebagai unit produksi yang ekonomis. Untuk ketersediaan

sarana dan fasilitas kelompok dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Sarana dan fasilitas kelompoktani Suluh Tani

Keterangan Item Jumlah (unit) Sarana budidaya dan pengolahan kopi (a) Handspryer (b) Hummermill (c) Timbangan gantung (d) Gunting pangkas (e) Gergaji (f) Pisau okulasi (g) Timbangan duduk (h) Alat pengering kopi stasioner (i) Alat pengupas kulit (pulping) (j) Alat pemisah kulit (huller) (k) Alat sangrai (l) Penggilingan kopi (m) Alat pres pengemas

21 2 8

54 59 12 1 1 1 1 1 1 1

Sarana pertemuan (a) Gubug pertemuan (b) Rumah ketua (c) Sekolahan dasar

1 1 1

Sarana pemupukan modal (a) Koperasi serba usaha Robana

1

Sarana Komunikasi dan arsip (a) Laporan kegiatan kelompok (b) Hp dan interkom (c) Koleksi buku tentang kopi dan lainnya

2

25 40

Kegiatan tersebut mengarah pada pengembangan organisasi, administrasi,

teknik budidaya, pengolahan dan pemasaran serta aspek permodalan. Untuk

mencapai maksud tersebut kelompok telah melakukan beberapa kegiatan seperti

pertemuan-pertemuan seperti: Forum Komunikasi Penyuluhan Pertanian (FKPP),

diskusi kelompok, temu wicara, widya wisata, kegiatan sosial dan kegiatan

penunjang lainnya:

(1) Pertemuan kelompok. Pertemuan dilakukan minimal sebulan dua kali.

Pertemuan pertama membahas masalah-masalah yang ada secara teoritis

terutama masalah budidaya, pengolahan dan pemasaran kopi serta masalah

Page 89: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

73

yang terkait dengan usahatani kopi. Pertemuan kedua dilakukan di lapangan

atau di kebun untuk melakukan praktek langsung tentang permasalahan atau

inovasi teknologi yang dibimbing oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

atau penyuluh lainnya. Sedangkan penyuluhan oleh PPL biasanya dilakukan

pada malam Jumat minggu ke-4 bersama acara pengajian.

(2) Penyusunan Rencana Kerja Kelompok (RKK). Setiap tahun kelompoktani

melakukan penyusunan rencana kerja kelompok secara tertulis yang

dilakukan secara bersama-sama anggota di bawah bimbingan PPL agar

rencana kerja dapat lebih terarah dan mudah dikerjakan oleh anggota

kelompoktani.

(3) Pemupukan modal. Sebagai usaha untuk meningkatkan dan

mensinambungkan usahatani perlu dilakukan pemupukan modal secara

individu ataupun kelompok. Modal dapat disimpan dalam koperasi Robana

yang berdiri sejak 30 Maret 1999 Badan Hukun 134/BH/KDK

13.12/1.3/III/1999 dan juga di Simpedes secara individu. Usaha untuk

menambah modal kelompok yaitu melalui simpan pinjam koperasi,

penyewaan peralatan dan iuran anggota dan donatur lainnya. Kas yang ada

sekitar Rp. 8.446.000,-.

(4) Arisan anggota kelompok. Arisan ini dilakukan setiap dua minggu sekali

yang besarnya uang arisan setiap orang bervariasi sesuai dengan

kemampuan tetapi biasanya minimal Rp. 20.000,- perorang.

(5) Kegiatan usahatani dan pengolahan kopi. Kelompoktani melakukan kegiatan

usahatani mulai dari penyiapan lahan atau pengolahan tanah, pemeliharaan

tanaman, perlindungan tanaman, dan sampai pada pengolahan kopi dan

pemasaran. Pemasaran dilakuan secara bersama-sama dengan bekerja sama

dengan Eksportir kopi untuk mendapatkan harga yang paling sesuai. Untuk

meningkatkan nilai tambah maka kelompok melakukan pengolahan kopi

sampai pada kopi bubuk siap komsumsi. Pengolahan kopi tersebut telah

mendapat ijin dari DEPKES PIRT No. 210350901031 dengan nama Kopi

murni organik ”Robbana.” Kopi tersebut telah dikemas dalam plastik dan

mulai berproduksi pada tahun 1998.

Page 90: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

74

Kegiatan sosial kemasyarakatan kelompoktani yaitu:

(a) Pelestarian Sumber Air

Di desa Sidomulyo terdapat tiga lokasi mata air besar. Mata air ini

dimanfaatkan selain sebagai kebutuhan pokok masyarakat (mandi, cuci, masak

dan minum) juga dipergunakan sebagai irigasi sawah dan kebun. Secara

bergotongroyong agar sumber mata air di wilayah ini lestari maka dilakukan

perawatan yaitu menjaga pohon-pohon besar dan menanam kembali apabila

pohon telah rusak atau ditebang.

(b) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Posyandu

Pelayanan KB dan posyandu diterapkan dengan harapan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat tani. Kegiatan dilakukan sebulan sekali, anggota

kelompok berpartisipasi manakala mengantarkan ibu atau anak balita agar

memriksakan kesehatan dan perkembangan pertumbuhannya.

(c) Siskamling

Siskamling dilakukan setiap malam secara bergiliran dengan harapan dapat

menjaga keamanan lingkungan dan kebun kopi yang ada di sekitar rumah.

Siskamling juga sebagai media menyampaikan berita terkini tentang

kehidupan anggota kelompok dan masyarakat lainnya untuk disebarkan ke

anggota yang lainnya.

(d) Pengajian

Kegiatan pengajian untuk membina spiritual bagi anggota kelompok dan

masyarakat sekitarnya. Selain itu juga untuk meningkatkan kerukunan antar

umat beragama. Pengajian diterapkan seminggu sekali.

(e) Arisan gotong-royong rumah tangga

Arisan ini bertujuan untuk menghimpun dana secara bersama-sama untuk

keperluan para anggota sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga ada

gotongroyong secara bergiliran menyumbang tenaga dan bahan-bahan seperti

saat ada warga yang membangun rumah atau ada hajatan besar.

(f) Rukun kifayah

Kegiatan sosial dengan memberikan sumbangan uang, tenaga, dukungan moril

dan keperluan lainnya bagi para anggota dan masyarakat lain yang tertimpa

musibah seperti ada keluarga yang meninggal dunia.

Page 91: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

75

(g) Kelompok Capir

Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang usahatani dan

inovasi teknologi serta tentang program pemerintah keberhasilan

pembangunan pertanian dan perkebunan baik melalui televisi, radio dan

kegiatan permainan simulasi.

Kegiatan Pendidikan dan Kesenian kelompok adalah sebagai berikut:

(a) Kejar Paket A

Untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan para anggota kelompok dan

masyarakat sekitar dilakukan setiap malam Jumat.

(b) Sekolah lapangan (pendidikan, pelatihan dan kursus)

Kegiatan pendidikan usahatani yang diterapkan di lapanganan atau kebun baik

kebun milik anggota kelompoktani atau kebun demplot yang dibimbing oleh

penyuluh atau pihak-pihak dari berbagai dinas yang ingin melakukan

pengabdian kepada masyarakat. Bentuk kegiatan ini seperti SLPHT, SL

Agribisnis, Diklat komoditas kopi, diklat kepemimpinan KTNA dan Musda

KTNA.

(c) Perkumpulan kesenian

Perkumpulan kesenian yang ada adalah Samroh dan Jaranan. Kegiatan ini

selain untuk melestarikan kebudayaan juga sebagai sarana bersosialisasi baik

tingkat dusun, desa ataupun luar desa karena biasanya apabila masyarakat ada

hajatan seperti sunatan, perkawinan atau syukuran panen sering memanggil

kelompok kesenian tersebut.

Kegiatan penunjang kelompoktani lainnya adalah:

(a) Karya wisata

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memotivasi anggota kelompoktani

untuk meningkatkan produktivitas usahataninya. Dilakukan dengan

membandingkan serta belajar dari kelompok lain tentang inovasi dan

teknologi serta informasi penting lainnya. Kegiatan ini seperti karya wisata ke

perkebunan kopi di Lampung, perkebunan vanili dan kopi di Bali,

perkebunan kopi swasta di lingkungan Besuki, perkebunan PTPN dan

wilayah lainnya. Kegiatan ini dilakukan melalui program pemerintah, swasta

ataupun swadaya kelompok.

Page 92: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

76

(b) Pendekatan personal

Kegiatan pengurus kelompok kepada anggotanya dengan melakukan

pendekatan pribadi. Kunjungan ke rumah-rumah atau ke kebun masing-

masing bersama penyuluh. Tujuan kegiatan ini adalah memecahkan masalah

yang bersifat individu, mengenalkan inovasi teknologi dan menyadarkan

anggota kelompoktani yang belum mengerti pentingnya peranan kelompok

dan penerapan inovasi teknologi.

(c) Temu wicara

Temu wicara dilakukan dengan kelompok lain guna meningkatkan wawasan,

pengetahuan dan informasi pertanian. Seperti pada acara temu wicara anggota

kelompoktani kopi se Jawa Timur di Surabaya ataupun kegiatan seminar atau

lokakarya lainnya.

(d) Membangun jejaring

Membina hubungan dengan berbagai instansi seperti perbankan, Puslitkoka

Indonesia, Universitas, Eksportir dan perusahan-perusahan lainnya serta

dinas-dinas terkait. Kegiatan ini telah dirintis kelompok guna melancarkan dan

mengembangkan usahatani terutama pada aspek inovasi teknologi dan

pemasaran. Gambaran kerjasama kelembagaan antara lain: aplikasi teknologi

pengeringan dengan Universitas Jember, SLPHT kopi dengan Puslitkoka

Indonesia.

(e) Pembinaan kader

Pembinaan kader dilakukan agar keberlangsungan kelompok dapat terjaga

dengan melakukan komunikasi dan pendekatan yang bersifat intensif melalui

kegiatan usahatani kopi maupun kegiatan di luar usahatani.

Manfaat kelompok terhadap masyarakat secara umum adalah:

(1) Manfaat sosial masyarakat:

(a) Rasa kebersamaan dan sikap gotongroyong yang merupakan ciri khas

kehidupan pedesaan tampak lebih berkembang.

(b) Kesadaran akan kehidupan yang selaras dengan alam meningkat. Seperti

kegiatan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuat sumur,

pelestarian sumber air, kamar mandi. Pemanfaatan sampah dan kotoran

hewan untuk pupuk organik.

Page 93: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

77

(c) Pengetahuan, sikap dan keterampilan berusahatani masyarakat meningkat

dengan adanya kelompok. Seperti adanya penyuluhan, diklat, temu wicara

dan sekolah lapangan serta sekolah kejar paket.

(d) Keamanan lebih mantap dengan adanya siskamling dan kesadaran hidup

berkelompok dan bersama, sehingga saling menjaga antara angggota

kelompok dan masyarakat.

(2) Manfaat Lingkungan:

(a) Lingkungan lebih terjaga dengan adanya kebun kopi yang produktif

karena banyak tanaman penaung seperti lamtoro, alpukat, petai dan sengon

yang dapat menjadi penghijauan dan penjaga sumber air.

(b) Sarana dan prasarana jalan meningkat dengan adanya kebun produktif,

sehingga lingkungan sekitar menjadi tertata baik.

(3) Manfaat Ekonomi:

(a) Tingkat kesejahteraan anggota kelompoktani kopi meningkat karena

adanya peningkatan pendapatan dari usahatani kopi hal ini terbukti banyak

anggota kelompoktani yang naik haji, membangun rumah besar, dapat

menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

(b) Anggota kelompoktani mudah untuk mendapatkan modal dan sarana

usahatani karena adanya koperasi dan arisan kelompok.

(c) Mengakses dengan instansi dan perusahaan ekspotir kopi lebih mudah

karena sudah memiliki kepercayaan dan tanggung jawab secara

berkelompok.

Prestasi yang pernah dicapai Kelompok adalah:

(1) Kelompoktani yang mengusahakan kopi secara pendekatan organic farming

system dan mengolah kopi sampai siap konsumsi yaitu dalam bentuk kemasan

bubuk dengan kapasitas sekali sangrai 35 kg.

(2) Juara I Kelompoktani perkebunan dalam lomba karya usahatani tanaman kopi

pada tanggal 21 Juni 1989 penyelenggara Dinas Perkebunan Jawa Timur.

(3) Juara II Nasional Kelompoktani berprestasi dalam proyek PRPTE 22 Juli

1989 penyelenggara Departemen Pertanian RI.

Page 94: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

78

(4) Juara III pada lomba lingkungan hidup kategori penyelamat sumber air

dengan (50% lebih lahan di Desa Sodomulyo ditanami kebun kopi), 11 Juni

1988 penyelenggara Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kelompoktani Sidomulyo.-- Kelompok tersebut didirikan pada tahun 1997

dengan anggota sebanyak 30 orang dengan total luas lahan anggota 30 ha.

Kelompoktani kopi ini sudah termasuk tingkat Madya/sangat berkembang.

Tujuan dan asas kelompok adalah:

(1) Berdasarkan gotongroyong, saling bahumembahu serta tidak menyimpang

dari azas Pancasila dan UUD 1945;

(2) Meningkatkan produktivitas usahatani dengan teknologi pengendalian hama

terpadu sesuai dengan potensi wilayah dan peluang pasarnya;

(3) Memperbaiki penanganan hasil lepas panen sesuai dengan kebutuhan dan

mutu yang lebih menguntungkan;

(4) Melestarikan dan mendayagunakan musuh alami serta mempertahankan

kondisi agroekosistem perkebunan yang ramah dan berkelanjutan dan

(5) Menampung aspirasi anggota.

Ketua kelompok bertugas sebagai koordinator, sekretaris di bagian

administrasi dan bendahara di bidang pendanaan. Ketua kelompok mempunyai

kewajiban dan hak antara lain: (1) menentukan tata kehidupan kelompok, (2)

menyetujui/mendisposisikan segala keuangan yang ada kaitannya dengan

kelompok, (3) menyampaikan pertanggungjawaban pengurus dalam rapat

anggota pada akhir masa jabatannya, (4) mengolah hasil laporan manajer/seksi

dan (5) memberi informasi dan mendampingi tamu dinas dan ekstern.

Sekretaris memiliki kewajiban dan hak: (1) bertanggungjawab atas

administrasi kelompok, (2) menyusun notulen rapat anggota bersama atau rapat

anggota tahunan, (3) bersama ketua menyusun rencana kerja, (4) mempersiapkan

dan menyimpan surat-surat penting serta dokumen kelompok dan (5) mengatur

rapat-rapat intern kelompok. Bendahara berkewajiban: (1) mengatur dana-dana

dengan persetujuan ketua, (2) mengatur belanja atau pendapatan kelompok, (3)

menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja kelompok dan (4) mengatur

dan menyelamatkan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan keuangan kelompok.

Seksi Bidang Saprodi usahatani berkewajiban: (1) mencatat populasi tanaman

Page 95: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

79

kebun, (2) menyediakan sarana dan prasarana produksi dan reproduksi, (3)

mengatur dan menentukan tata kerja di kebun kelompok. Seksi Produksi dan

pengolahan hasil berkewajiban: (1) menyediakan sarana dan prasarana produksi

hasil perkebunan kelompok, (2) mengolah dan memperbaiki mutu kopi hasil

kelompok, (3) merencanakan dan mengkoordinir kegiatan teknologi pengolahan

hasil pertanian kebun kopi. Seksi Pemasaran berkewajiban: (1) mengatur dan

menentukan pemasaran dan (2) menggali kemitraan/kerjasama dengan pihak

ketiga baik bibit maupun hasil produksi dan pemasarannya. Sedangkan untuk

seksi humas bertugas: merencanakan pengembangan usaha kelompok dan mencari

terobosan-terobosan baru di luar usaha kelompoktani yang bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup kelompok. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Gambar 3.

Kelompoktani Sidomulyo merupakan kelompok yang memiliki jejaring

usaha yang paling banyak di antara kelompok yang lainnya. Pada tahun 2007

mendapatkan sertifikasi kopi layak ekspor dari UTZ Certified dari Lembaga

sertifikasi Belanda, sehingga terjadi MoU dengan eksportir yaitu PT Indokom

Citra Persada. Pada tahun yang sama kelompoktani juga melakukan kontrak

kerjasama dengan Universitas Jember untuk program Community Development

Program proyek IMHERE selama tiga setengah tahun yang dibiayai oleh World

Bank, dan pada tahun 2009 mendapat bantuan modal dari Dinas Perkebunan

melalui program CSR. Selain itu juga sering mendapatkan pelatihan dan

lokakarya seperti tahun 2003 studi banding ke KSD Cipta Mandiri Bali, Sekolah

Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan Sekolah Lapangan (SL)

Agribisnis, Diklat koperasi dan UMKM di Malang pada tahun 2009, partisipasi

pada program penelitian Belanda tentang penyakit bubuk kopi (PBKO) kopi pada

tahun 2009, dan lokarya pemasaran dan manajemen industri kopi, pelatihan pupuk

organik, serta pelatihan internet oleh IMHERE program.

Setiap tanggal satu minggu pertama tiap bulan bersama acara arisan dan

pengajian rutin (jamaah Nurul Jadid) tiap hari jumat malam anggota kelompok

berkumpul untuk melakukan pengajian keliling dilanjutkan diskusi kelompok

serta mendapat penyuluhan dari PPL. Hal menarik kegiatan arisan semua anggota

komitmen terhadap pengembalian uang arisan minimal Rp. 20.000,- dan

Page 96: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

80

maksimal tidak terbatas, sehingga bisa terkumpul sekitar Rp 3.000.000,- untuk

disisihkan sebagai modal usahatani sedangkan iuran anggota kelompok sebanyak

Rp.1.000,-.

SEKRETARIS BENDAHARA

KETUA

Seksi Saprodi Seksi Humas Seksi Produksi danPengolahan Seksi Pemasaran

ANGGOTA

Gambar 3. Struktur kelompoktani Sidomulyo

Selain itu kegiatan kelompok yang untuk meningkatkan kebersamaan dan

belajar bersama adanya kerjabakti yang disebut girikan yang merupakan kegiatan

gotongroyong yang sering dipakai untuk praktek kebun, kerja bersama membantu

anggota kelompoktani lain dalam usahatani kopi. Girikan dilakukan di kebun kopi

milik anggota kelompoktani dengan luasan kerja maksimal 0,5 ha secara

bergiliran tiap minggunya pada haru jumat pagi. Apabila kebetulan ada anggota

kelompok yang tidak hadir dalam kegiatan girikan ini tanpa ijin ketua maka dapat

denda uang sebanyak Rp. 30.000,-. Denda juga berlaku bagi anggota yang

melanggar kesepakatan yaitu memberikan makanan selain rokok dan air minum

saat kebunnya dapat giliran. Hal ini dilakukan agar kegiatan girikan ini tidak

menjadi beban, sehingga semua anggota dapat berpartisipasi aktif dalam semua

kegiatan tanpa ada rasa berat hati. Menurut pengakuan responden, sanksi ini

cukup efektif dalam mengaktifkan semangat kerjasama dan gotongroyong dalam

Page 97: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

81

mengelola usahatani kopi. Untuk ketersediaan sarana dan fasilitas kelompok dapat

dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Sarana dan fasilitas kelompoktani Sidomulyo

Item Jumlah (buah/unit) Sarana budidaya dan pengolahan kopi (a) Handspryer (b) Hummermill (c) Timbangan gantung (d) Gunting pangkas (e) Gergaji (f) Pisau okulasi (g) Timbangan duduk (h) Alat pengering kopi stasioner (i) Alat pengupas kulit(pulping) (j) Alat pemisah kulit (huller) (k) Alat pengsangraian dan Penggilingan kopi (l) Alat pres pengemas (m) Alat pengukur kadar kopi (koka tester) (n) Seperangkat penampung dan pipa sumber air (o) Pabrik mini pengolah basah

21

3 9

54 53 12

3 3 1 2 1 1 1 1 1

Sarana pertemuan (a) Balai desa (b) Koperasi

1 1

Sarana pemupukan modal (a) Koperasi serba usaha Buah Ketakasih (b) Kios pertanian

1 1

Sarana Komunikasi dan arsip (a) Laporan kegiatan kelompok (b) Hp dan interkom (c) Koleksi buku tentang kopi dan lainnya

1

25 60

Prestasi kelompoktani Sidomulyo antara lain: (1) menjadi tim penerima

tamu Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia saat kunjungan kebun kopi rakyat

terutama tamu luar negeri seperti Kanada, Kolumbia, Australia, Belanda dan

Perancis, (2) kelompok yang berhasil pada penerapan teknologi olah basah pada

kopi rakyat, (3) pelopor kelompok yang mendapatkan UTZ Kapeh Certification

dari Belanda untuk memenuhi GAP (Good Agriculture Practices) yang meliputi

aspek ramah lingkungan, sosial ekonomi, pekerja dan masyarakat sekitar dan

penciptaan Eco Friendly Cultivation; (4) Kelompok yang mendirikan koperasi

serba usaha kerjasama dengan Bank Jatim, Bank Mandiri, Universitas Jember dan

Dinas Perkebunan yang sudah berkembang pesat dengan badan hukum

518/500.BH/XV1.7/436.313/2007, pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2009

jumlah aktiva Rp. 198.762.680,- dan (5) mengolah kopi sampai siap konsumsi

Page 98: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

82

yaitu dalam bentuk kemasan bubuk dengan kapasitas sekali sangrai 70 kg

dengan daerah pemasaran sampai kota-kota di Jawa Timur.

Kelompoktani Curah Manis.-- Kelompoktani Curah Manis (Gambar 4)

merupakan kelompoktani tertua kedua setelah Kelompok Suluh Tani. Kelompok

tersebut didirikan pada tahun 1995 dengan anggota sebanyak 25 orang dengan

total luas lahan anggota 23 ha.

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

ANGGOTA

Gambar 4. Struktur kelompoktani Curah Manis

Kelompoktani Curah Manis sudah masuk tingkat Lanjut/Berkembang.

Pertemuan kelompok untuk koordinasi, tukar pengalaman dan penyuluhan

dilakukan biasanya pada tanggal lima minggu pertama. Tempat pertemuan

biasanya di Mushola atau di rumah masing-masing anggota. Pertemuan anggota

kelompok diagendakan dua kali sebulan. Ketua kelompotani bertugas sebagai

koordinator, sekretaris di bagian administrasi dan bendahara di bidang pendanaan.

Mayoritas pendidikan anggota kelompoktani Curah Manis adalah tamat sekolah

dasar (SD) dan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).

Kegiatan kelompok dalam usahatani kopi masih dalam tingkatan produksi

kopi belum mampu untuk melakukan pengolahan kopi sampai siap konsumsi,

seperti Kopi Bubuk. Bentuk kerjasama dengan instansi lain seperti dengan

perusahaan swasta yaitu PT. Indokom Citrapersada Surabaya dalam hal

pemasaran kopi. Anggota kelompok pernah mendapatkan pelatihan SLPHT pada

tahun 2003 dan SL Agribisnis tahun 2003 dari Dinas Perkebunan dan Pusat

Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Pembinaan terhadap kelompoktani oleh

lembaga pemerintah dan swasta tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia khususnya petani dan keluarganya, sehingga untuk

meningkatkan daya saing petani kopi rakyat pembinaan sebaiknya untuk semua

Page 99: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

83

pelaku agribisnis kopi agar tercipta sinergis dalam pembangunan perkebunan kopi

rakyat. Untuk ketersediaan sarana dan fasilitas kelompok dapat dilihat pada

Tabel 14.

Tabel 14. Sarana dan fasilitas kelompoktani Curah Manis

Item Jumlah (buah/unit) Sarana budidaya dan pengolahan kopi (a) Handspryer (b) Hummermill (c) Timbangan gantung (d) Gunting pangkas (e) Gergaji (f) Pisau okulasi (g) Timbangan duduk (h) Alat pengering kopi stasioner (i) Alat pengupas kulit (pulping) (j) Alat pemisah kulit (huller)

5 3 7

40 52 12

2 3 1 2

Sarana pertemuan (a) Rumah Anggota (b) Rumah ketua (c) Mushola

1 1 1

Sarana pemupukan modal (a) Kas Kelompok (b) Koperasi Buah Ketakasih

1 1

Sarana Komunikasi dan arsip (a) Laporan kegiatan kelompok (b) Hp dan interkom (c) Koleksi buku tentang kopi dan lainnya

1

27 33

Selain itu juga sering ikut dalam kegiatan diklat baik yang diadakan oleh

perusahaan swasta, universitas, dan Puslitkoka Indonesia. Anggota kelompok

cukup terbuka dengan adanya inovasi teknologi khususnya pada budidaya kopi.

Untuk pengolahan kopi masih pada tataran mencoba seperti pada pengolahan kopi

bubuk pernah dilakukan pada tahun 1997 tetapi kemudian berhenti terkendala

masalah modal dan pasar yang sulit bersaing.

Kelompoktani Tunas Jaya.-- Kelompoktani Tunas Jaya (Gambar 5) sudah

masuk tingkat Lanjut/Berkembang. Kelompok sudah pernah ikut pelatihan

SLPHT tahun 2003. Jumlah anggota sebayak 25 anggota kelompoktani kopi

dengan luas lahan garapan sekitar 30 ha. Hampir seluruh anggota kelompok

Tunas Jaya merupakan para pekerja buruh perkebunan perhutani baik sebagai

penyadap pinus ataupun sebagai perawat kebun-kebun milik perhutani maupun

Page 100: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

84

swasta yang tinggal di dalam lokasi kebun atau hutan tersebut. Istilah perhutani

adalah kaum pesanggem.

SEKRETARIS BENDAHARA

KETUA

Seksi Saprodi Seksi Produksi Seksi Pemasaran

ANGGOTA

Gambar 5. Struktur kelompoktani Tunas Jaya

Pada tahun 2009 untuk membantu anggota kelompoktani hutan dalam

pengelolaan kebun kopi dibentuk Unit Bisnis Kopi (UBK) yang berkonsentrasi

dalam pelaksanaan manajemen perkopian di Perum Perhutani Kesatuan

Pemangku Hutan (KPH) Jember. Kegiatannya adalah seperti mengawasi kegiatan

ubinan (sharing hasil kopi rakyat), penanganan pascapanen dan pemasaran hasil

produksi kopi.

Tujuan umum terbentuknya UBK adalah: (1) mengoptimalkan

penanganan produksi kopi dan pascapanennya, (2) memperoleh pendapatan bagi

perusahaan, karyawan, LMDH dan kelompoktani kopi dan (3) memberikan

perlindungan dari fluktuasi harga kopi, permainan harga oleh tengkulak, sistem

ijon serta jaminan pasar. Untuk itu LMDH dan UBK merupakan lembaga yang

saling membutuhkan dalam upaya pengembangan usahatani kopi rakyat.

Untuk meningkatkan keamanan dan sharing pendapatan maka KPH

Jember mengeluarkan aturan/kebijakan pembagian hasil kopi dari anggota

kelompoktani hutan yaitu anggota kelompoktani dapat 70 persen dari hasil kopi

ose kering, Perhutani 15 persen, LMDH lima persen, FK LMDH lima persen,

Muspika 3 persen, Pemerintah Desa satu persen dan Fasilitator lima persen. Pada

awal reformasi 1997 banyak warga yang melakukan pembukaan lahan hutan

Page 101: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

85

kemudian menanami dengan tanaman kopi. Kebun yang ada di hutan tersebut

dinamakan warga hutan kirangan atau tetelan yang berarti lahan tidak jelas

pemiliknya atau tanah sisaan Untuk jelasnya sarana dan fasilitas kelompok dapat

dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Sarana dan fasilitas kelompoktani Tunas Jaya

Item Jumlah (buah/unit) Sarana budidaya dan pengolahan kopi (a) Handspryer (b) Hummermill (c) Timbangan gantung (d) Gunting pangkas (e) Gergaji (f) Pisau okulasi (g) Timbangan duduk (h) Alat pengering kopi stasioner (i) Alat pengupas kulit(pulping) (j) Alat pemisah kulit (huller)

21

3 9

30 59 19

2 2 1 1

Sarana pertemuan (a) Rumah ketua (b) Gubuk kebun pesanggem

1 1

Sarana pemupukan modal (a) Koperasi serba usaha Buah Ketakasih (b) Kios pertanian

1 1

Sarana Komunikasi dan arsip (a) Laporan kegiatan kelompok (b) Hp dan interkom (c) Koleksi buku tentang kopi dan lainnya

20

1 8

Kelompoktani dianjurkan bergabung dengan Lembaga Masyarakat Desa

Hutan agar memudahkan dalam koordinasi dan pembinaan. Para anggota

kelompoktani hutan berkewajiban merawat serta memelihara tanaman kopi dan

tanaman keras (leger) seperti kayu-kayuan dengan populasi minimal 400

pohon/ha, sehingga walau ditanami kopi fungsi hutan sebagai konservasi

lingkungan tidak terganggu.

Kelompoktani Barokah.-- Kelompoktani Barokah (Gambar 6) sudah masuk

tingkat Lanjut/Berkembang. Kelompok sudah pernah ikut pelatihan Sekolah

Lapanganan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) tahun 2003 yang merupakan

bagian dari proyek Integrated Pest Management Smallholder Estate Crop (IPM-

SEC) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Para petani selain menjadi petani

juga bekerja sebagai penyadap pinus ataupun sebagai perawat kebun-kebun milik

perhutani maupun swasta yang tinggal di dalam lokasi kebun atau hutan tersebut,

Page 102: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

86

istilah perhutani adalah kaum pesanggem. Mayoritas anggota kelompoktani kopi

rakyat tersebut mengelola usahtani kopi di wilayah hutan milik perhutani,

biasanya bekas hutan yang sudah ditebang dan menjadi gundul. Untuk

ketersediaan sarana dan fasilitas kelompok dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Sarana dan Fasilitas Kelompoktani Barokah

Item Jumlah(buah/unit) Sarana budidaya dan pengolahan kopi (a) Handspryer (b) Hummermill (c) Timbangan gantung (d) Gunting pangkas (e) Gergaji (f) Pisau okulasi (g) Timbangan duduk (h) Alat pengering kopi stasioner (i) Alat pengupas kulit(pulping) (j) Alat pemisah kulit (huller)

21

3 9

54 53 12

3 3 1 2

Sarana pertemuan (a) Rumah ketua (b) Gubuk kebun pesanggem

1 1

Sarana pemupukan modal (a) Koperasi Serba Usaha Buah Ketakasih (b) Kios pertanian

1 1

Sarana Komunikasi dan arsip (a) Laporan kegiatan kelompok (b) Hp dan interkom (c) Koleksi buku tentang kopi dan lainnya

20 12

Adanya tanaman kopi dan tanaman pelindung membantu konservasi lahan

hutan. Hal ini merupakan upaya agar fungsi hutan tetap lestari walaupun dikelola

oleh masyarakat. Dalam mengelola usahatani kopi kelompok dibina dan dibantu

oleh Unit Bisnis Kopi (UBK) bentukan KPH Jember. Lembaga UBK secara

organisasi di bawah Tim Pengembangan usaha KPH Jember, sehingga

bertanggungjawab kepada Tim Pengembangan Usaha KPH Jember.

Dalam menjalankan fungsinya UBK selalu berkoordinasi dengan unsur

Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), kelompoktani, tokoh

masyarakat dan profesional pebisnis kopi. Jumlah anggota sebanyak 23 anggota

kelompoktani kopi dengan luas lahan garapan sekitar 29 ha.

Hampir seluruh anggota kelompok Barokah sama dengan kelompoktani

Tunas Jaya yaitu merupakan para pekerja buruh perkebunan perhutani yang

bekerja secara part time atau tenaga lepas, sehingga dengan adanya hutan

Page 103: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

87

kemasyarakatan dengan komoditas kopi berdampak pada meningkatnya

pendapatan dan kesejahteraan para petani.

SEKRETARIS BENDAHARA

KETUA

Seksi Saprodi Seksi Produksi Seksi Pemasaran

ANGGOTA

Gambar 6. Struktur kelompoktani Barokah

Karakteristik Anggota Kelompoktani Responden

Karakteristik Anggota Kelompoktani memiliki pengaruh yang penting

dalam penerapan suatu inovasi teknologi. Karakteristik anggota kelompoktani

anggota yang diamati meliputi; umur anggota kelompoktani, pendidikan formal,

pendidikan nonformal, Jumlah tanggungan keluarga, luas lahan/kebun,

pengalaman berusahatani kopi, masa keanggotaan, kekosmopolitan, dan motivasi

berkelompok. Setiap tingkat kelompoktani tentunya memiliki persamaan ataupun

perbedaan dalam hal karakteristik keanggotaannya. Deskripsi karakteristik

anggota kelompoktani baik Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya

(KKRTM) maupun Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Lanjut (KKRTL)

tersebut secara jelas dapat dilihat pada Tabel 17.

Umur

Pengukuran umur dengan menghitung usia anggota kelompok sejak

lahirnya hingga saat penelitian diterapkan. Kematangan seseorang (fisik, biologis

dan psikologis) dapat dilihat dari beberapa kriteria salah satunya adalah dengan

melihat umur. Umur anggota kelompoktani sangat mempengaruhi dalam

mengelola usahatani khususnya dalam penerapan inovasi teknologi. Semakin

berpengalaman atau semakin berumur biasanya lebih matang dalam mengambil

keputusan untuk mencoba atau menerapkan suatu inovasi usahatani kopi.

Page 104: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

88

Berdasarkan data pada Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa mayoritas anggota

kelompoktani kopi berada pada rentang usia yang tergolong lanjut (46-65 tahun),

untuk Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya (KKRTM) sebanyak

45,00 persen dan Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Lanjut (KKRTL) sebanyak

36,75 persen. Kategori muda (29-38) juga cukup besar yaitu untuk KKRTM

sebanyak 30,00 persen dan KKRTL sebanyak 33,83 persen.

Tabel 17. Deskripsi karakteristik anggota kelompoktani kopi rakyat

KKRTM KKRTL

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Umur Muda (29-38 tahun) 6 30,00 23 33,83 Dewasa (41-45 tahun) 5 25,00 20 29,42 Lanjut (46-65 tahun) 9 45,00 25 36,75 Pendidikan Rendah (SD) 16 80,00 39 57,35 formal Sedang(SLTP) 4 20,00 22 32,36 Tinggi (SLTA-PT) 0 0,00 7 10,29 Pendidikan Rendah (1-2 kali/triwulan) 1 5,00 29 42,65 nonformal Sedang (3-4 kali/triwulan) 8 40,00 29 42,65 Tinggi (5-6 kali/triwulan) 11 55,00 10 14,70 Jumlah Kecil (2-3 orang) 10 50,00 24 35,29 anggota Sedang (4-5 orang) 10 50,00 41 60,29 keluarga Banyak 6-7 orang) 0 0,00 3 4,42 Luas lahan Sempit (0,25-0,80 ha) 4 20,00 24 35,29 Sedang (0,90-1,00 ha) 7 35,00 32 47,05 Luas (1,25-2,80 ha) 9 45,00 12 17,66 Pengalaman Kurang (3-6 tahun) 0 0,00 27 39,71 berusahatani Sedang (7-12 tahun) 4 20,00 21 30,87 kopi Banyak (13-37 tahun) 16 80,00 20 29,42 Masa Baru (2-7 tahun) 2 10,00 32 47,05 keanggotaan Sedang (8-9 tahun) 4 20,00 13 19,12 kelompoktani Lama (10-25 tahun) 14 70,00 23 33,83 Kekosmopolitan Rendah (skor 1,00-1,65) 0 0,00 3 4,42 Sedang(skor 1,66-2,31) 2 10,00 17 25,00 Tinggi (skor 2,32-3,00) 18 90,00 48 70,58 Motivasi Rendah (skor 1,00-1,65) 1 5,00 7 10,29 berkelompok Sedang(skor 1,66-2,31) 2 10,00 22 32,36 Tinggi (skor 2,32-3,00) 17 85,00 39 57,35 n= 20 n= 68

Umur responden paling tinggi adalah 65 tahun dan paling rendah adalah

29 tahun sedangkan rata-rata umur keseluruhan responden adalah 45 tahun. Hal

ini mengindikasikan usahatani kopi rakyat masih banyak diminati kaum anggota

kelompoktani muda. Kondisi umur yang rata-rata masuk pada dewasa

memberikan peluang kepada anggota kelompoktani kopi untuk lebih

Page 105: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

89

meningkatkan produktivitasnya karena mayoritas memiliki kondisi fisik yang

cukup baik, sehingga potensi untuk menggarap lahan dengan jauh lebih baik

masih sangat besar. Rata-rata keseluruhan umur anggota kelompoktani tergolong

sedang atau umur dewasa memberikan peluang untuk dapat mengelola agribisnis

kopi lebih baik melalui dinamika kelompok dan penerapan inovasi teknologi.

Menurut Mardikanto (1993) kapasitas belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh

umur. Kapasitas belajar umumnya berkembang cepat sampai dengan umur

20 tahun dan semakin berkurang hingga pada puncaknya umur sekitar 55 tahun.

Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan usaha dalam mengembangkan potensi diri

menuju sumberdaya manusia yang berkualitas baik dari segi ilmu pengetahuan,

penguasaan teknologi serta pembentukkan karakter yang baik. Perilaku seseorang

akan dapat diarahkan menjadi lebih baik dengan menempuh pendidikan formal

baik dari pola pikir, kreativitas dan keterampilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Keragaan pendidikan Formal dilihat pada Tabel 17.

Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki tingkat

pendidikan berkategori rendah, Sekolah Dasar (SD) dan sederajat yaitu dengan

persentase KKRTM sebanyak 80,00 persen dan KKRTL sebanyak 57,35 persen.

Kisaran pendidikan terendah adalah tamat SD dan sederajat dan tertinggi adalah

tamat perguruan tinggi (PT). Berdasarkan kondisi tersebut maka peningkatan

kapasitas anggota kelompoktani kopi melalui pendidikan dan latihan tambahan

perlu mendapat prioritas agar menunjang dalam meningkatkan pengelolaan

usahatani kopi. Menurut Slamet (2003), pemberdayaan anggota kelompoktani

sebagai suatu peningkatan pendidikan bagi anggota kelompoktani dan

keluarganya haruslah menggunakan landasan falsafah kerja meningkatkan potensi

dan kemampuan, sehingga mampu mandiri dalam mengelola usahataninya.

Pendidikan Nonformal

Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan praktis

anggota kelompoktani perlu belajar melalui pendidikan nonformal. Pendidikan

nonformal dapat didapat oleh anggota kelompoktani dengan mengikuti pelatihan-

pelatihan, kursus-kursus tani, penyuluhan/kunjungan lapangan, studi banding dan

Page 106: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

90

kegiatan sejenis lainnya tiga bulan terakhir. Keragaan pendidikan Nonformal

anggota dapat dilihat di Tabel 17.

Berdasarkan Tabel 17 dapat diuraikan bahwa tingkat pendidikan non

formal anggota KKRTM mayoritas kategori tinggi sebanyak 55,00 persen, untuk

KKRTL mayoritas masih dalam kategori rendah dan sedang masing-masing

sebanyak 42,65 persen. Peningkatan pendidikan nonformal bagi anggota

kelompoktani kopi rakyat perlu segera mendapat prioritas. Menurut Rogers

(2003), agar suatu inovasi dapat mudah diterima apabila anggota kelompoktani

memiliki sikap lebih berkenan terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan

tentunya melalui kegiatan pendidikan nonformal. Anggota KKRTM yang paling

sering mendapatkan pendidikan, pelatihan dan kursus tambahan, yaitu sebanyak

55,00 persen berpendidikan nonformal kategori tinggi (5-6 kali dalam tiga bulan

terakhir) mengikuti pendidikan nonformal baik penyuluhan, kursus, diklat dan

seminar atau lokakarya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kelompoktani Sidomulyo

merupakan kelompoktani yang paling berkembang dan sudah memiliki jaringan

kerjasama yang luas seperti dengan Puslitkoka Indonesia, Universitas Jember,

Politeknik Jember, Eksportir, dan Dinas-dinas yang terkait dengan kegiatan

pemberdayaan anggota kelompoktani kopi rakyat.

Jumlah Anggota Keluarga

Adanya jumlah anggota yang menjadi tanggungan keluarga dapat

memberikan semangat untuk dapat bekerja dan berusahatani lebih baik. Jumlah

tanggungan keluarga yang banyak merupakan sumber tenaga kerja keluarga dalam

beragribisnis kopi apabila dalam usia produktif. Sebaliknya apabila tanggungan

keluarga tersebut dalam usia nonproduktif merupakan beban tanggung jawab yang

harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Berdasarkan penelitian bahwa secara

keseluruhan jumlah tanggungan keluarga anggota kelompok berkisar antara 2-7

jiwa. Tabel 17 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga anggota

KKRTM berada pada kategori kecil dan sedang masing-masing sebanyak

50,00 persen. Anggota KKRTL mayoritas berkategori sedang yaitu sebanyak

60,29 persen. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa mayoritas anggota kelompok

sadar akan keluarga kecil sejahtera karena mayoritas tanggungan keluarga hanya

di bawah lima dengan komposisi 2-3 anak dan satu istri atau 1-2 anak, satu istri

Page 107: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

91

dan 1-2 orang tua atau kerabat keluarga. Mosher (1986) berpendapat bahwa

anggota kelompoktani pada umumnya memegang dua peranan yaitu sebagai

jurutani atau cultivator dan sekaligus pengelola (manajer). Pengambilan

keputusan dalam berusahatani akan dapat dipengerahui oleh ketersediaan

sumberdaya yang dimilikinya termasuk jumlah anggota keluarga yang dapat

menjadi penyedia tenaga kerja juga dapat menjadi beban tanggungan hidup.

Usahatani kopi rakyat pada umumnya merupakan usaha keluarga yang

melibatkan ayah, ibu, dan anak serta anggota keluarga yang lain. Besar keluarga

akan turut mempengaruhi keberhasilan usahatani, peningkatan produksi dan

pendapatan keluarga.

Luas Lahan

Luas kebun garapan anggota kelompoktani memiliki kaitan penting

dengan penyediaan sarana produksi, tenaga kerja dan permodalan. Secara teoritis

semakin luas lahan garapan maka penggunaan biaya produksi akan semakin

efisien. Semakin luas lahan garapan semakin besar pula potensi hasil

usahataninya, sehingga semakin besar modal dan keuntungan yang akan didapat

saat pemanenen tiba. Hal ini juga terkait erat dengan perencanaan dalam

penggunaan inovasi teknologi yang tepat guna.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota kelompok luas lahan

tersempit adalah 0,25 ha dan terluas adalah 2,8 ha. Pada Tabel 17 dapat lihat

bahwa mayoritas anggota KKRTM memiliki luas garapan tanaman kopi pada

kategori luas (1,25-2,80 ha) sebanyak 45,00 persen. Luas lahan anggota KKRTL

mayoritas berkategori sedang (0,9-1,00 ha) yaitu sebanyak 47,05 persen. Secara

keseluruhan rata-rata luas lahan anggota kelompoktani kopi rakyat adalah 1,14 ha.

Untuk meningkatkan produksi kopi strategi yang paling relevan adalah

mengintensifkan usahatani kopi dengan penerapan inovasi teknologi yang sesuai

dengan lokalitas setempat agar mampu meningkatkan produktivitas. Selain itu

teknologi pengolahan kopi primer dan sekunder menjadi hal penting guna

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Menurut Rogers (2003) dan

Leeuwis (2004), anggota kelompoktani yang memiliki lahan yang lebih luas akan

lebih inovatif dalam mengelola usahataninya. Hal ini terkait dengan efisien

ekonomis dan optimalisasi dalam penggunaan input produksi usahatani.

Page 108: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

92

Pengalaman Berusahatani Kopi

Pengalaman merupakan guru yang terbaik bagi anggota kelompoktani.

Pengalaman anggota kelompoktani diukur dengan menghitung lamanya anggota

kelompoktani berusahatani kopi. Semakin banyak pengalaman biasanya anggota

kelompoktani semakin cakap dalam penerapan inovasi teknologi mengingat

usahatani kopi memerlukan keterampilan khusus dalam penerapan inovasi

teknologi utamanya pada pengolahan primer ataupun pengolahan sekundernya.

Hasil penelitian pada Tabel 17 menunjukkan bahwa sebanyak 80,00 persen

anggota KKRTM berkategori pengalaman banyak (13-37 tahun) dan anggota

KKRTL terbesar berkategori pengalaman kurang (3-6 tahun) yaitu sebanyak

39,71 persen. Rata-rata pengalaman anggota dalam berusahatani kopi secara

keseluruhan adalah 12,98 tahun dengan nilai pengalaman paling kurang adalah 3

tahun dan pengalaman terbanyak adalah 37 tahun. Kondisi , sehingga mayoritas

anggota kelompok sudah memiliki pengalaman berusahatani kopi, sehingga

memudahkan dalam menerima inovasi teknologi usahatani karena anggota

kelompoktani telah mencoba dan membuktikan sendiri. Menurut Mardikanto

(1993), keberhasilan usahatani hanya dapat dicapai melalui proses belajar dan

pengalaman dalam menghadapi kegagalan sebagai pelajaran menuju kemajuan di

masa mendatang.

Masa Keanggotaan Kelompoktani

Semakin lama bergabung dalam suatu kelompok maka semakin mengerti

akan nilai-nilai kelompok dan semakin banyak partisipasi dalam kegiatan

kelompok. Semakin mengerti akan nilai-nikai kelompok maka akan memudahkan

dalam pencapaian tujuan bersama kelompok. Hasil penelitian (Tabel 17) didapat

data bahwa masa keanggotaan menjadi kelompoktani terbaru adalah dua tahun

dan terlama adalah 25 tahun. Berdasarkan pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa

mayoritas anggota KKRTM berkategori keanggotaan lama (10-25 tahun)

yaitu sebanyak 70,00 persen dan anggota KKRTL mayoritas berkategori baru

(2-7 tahun) yaitu sebanyak 47,05 persen. Secara keseluruhan rata-rata masa

keanggotaan menjadi kelompok berada pada 9,82 tahun. Kondisi ini menunjukkan

bahwa keberadaan kelompok penting dan sudah berperan lama bagi anggotanya

baik sebagai unit belajar-mengajar, produksi, wahana kerjasama dan lembaga

Page 109: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

93

ekonomi, sehingga terus eksis sampai sekarang ini. Keadaan ini sesuai dengan

hasil penelitian Kusnadi (2006) yang menyatakan bahwa mayoritas anggota

kelompoktani padi masa keanggotaannya berkisar antara 3-9 tahun. Artinya,

anggota kelompok mampu membina hubungan baik dengan sesama anggotanya

maupun dalam menjaga dan mempertahankan nilai dan eksistensi kelompok.

Kekosmopolitan

Kekosmopolitan anggota kelompoktani menentukan tingkat kapasitas dan

kecepatan anggota kelompoktani dalam mengadopsi suatu inovasi teknologi.

Kekosmopolitan yang dimaksud adalah (1) keterbukaan anggota kelompok

dengan sesama anggota kelompok ataupun luar kelompok, (2) seringnya anggota

pergi ke luar desa mencari informasi dan inovasi usahatani, dan (3) frekuensi

anggota dalam membaca media cetak dan mendengarkan informasiyang disiarkan

media elektronik, sehingga terbuka dengan adanya inovasi dan teknologi baru.

Tabel 17 menunjukkan bahwa mayoritas anggota kelompoktani kopi rakyat

memiliki tingkat kekosmopolitan dalam kategori tinggi yaitu anggota KKRTM

sebanyak 90,00 persen dan KKRTL sebanyak 70,58 persen. Fenomena ini dapat

dijelaskan bahwa mayoritas anggota kelompoktani kopi sudah terbuka dengan

berbagai informasi dan inovasi usahatani, sehingga anggota kelompok merasa

bahwa mencari berbagai sumber informasi (majalah Sinar Tani, Trubus, Pelita

Perkebunan, Radar, televisi, radio, dan internet), namun sebagian aggota

mendapatkan itu semua dari fasilitas kelompotani dan PPL yang langganan

berbagai media informasi tersebut. Diskusi dengan anggota kelompok dan luar

kelompok, serta mencari sumber informasi terkait usahatani kopi ke luar desapun

sering dilakukan dan menganggap itu merupakan hal yang penting untuk

kemajuan usahataninya. Menurut pendapat Leeuwis (2004), kekosmopolitan

memiliki hubungan positif dengan proses adopsi inovasi teknologi. Menurut

Mardikanto (1993), kekosmopolitan dicirikan oleh frekuensi dan jarak perjalanan

serta pemanfaatan media masa. Anggota kelompoktani yang lebih kosmopolit

adopsi inovasi berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan anggota

kelompoktani localite (tertutup dan terkungkung sistem sosialnya).

Page 110: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

94

Motivasi Berkelompok

Anggota kelompoktani dalam memutuskan sesuatu pasti

mempertimbangkan dulu baikburuknya. Anggota kelompoktani dalam

memutuskan untuk bergabung dalam kelompoktani tentunya juga memiliki

dorongan tertentu seperti memang kesadaran sendiri untuk menjadi anggota

kelompoktani maju, ajakan teman atau saudara dan atau paksaan dari pihak-pihak

tertentu untuk bergabung dalam kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan (Tabel 17) bahwa ternyata mayoritas

anggota kelompok memiliki motivasi berkelompok pada kategori tinggi yaitu

KKRTM sebanyak 85,00 persen dan KKRTL sebanyak 57,35 persen. Hal ini

artinnya, petani kopi rakyat memiliki motivasi tinggi, sehingga kelompoktani

merupakan kebutuhan guna dapat memajukan usahataninya.

Berdasarkan data penelitian sebanyak 63,64 responden menyatakan masuk

anggota kelompoktani dengan kesadaran sendiri. Anggota kelompoktani tersebut

beralasan dengan bergabung menjadi anggota kelompok maka anggota

kelompoktani akan dapat tambahan pengetahuan, wawasan baru dan keterampilan

baru, selain mendapatkan kemudahan fasilitas bersama, sehingga merasa menjadi

bagian dari anggota kelompoktani yang lainnya. Motif berkelompok kategori

sedang sebanyak 27,27 persen, kelompok ini menyatakan bahwa saat bergabung

menjadi kelompoktani karena saran, ajakan dan himbauan orang-orang

terdekatnya seperti teman, saudara dan sesama anggota kelompoktani kopi.

Untuk kategori motif berkelompok rendah hanya sebanyak 9,09 persen saja,

anggota kelompoktani kategori ini menyatakan bahwa mau bergabung menjadi

kelompoktani karena ada rasa tidak enak “sungkan” dengan adanya kunjungan

PPL kerumahnya serta himbauan kepala desa agar mau berkelompok dalam

mengelola usahatani kopinya. Menurut Slamet (2003), salah satu dimensi penting

dalam belajar adalah learning to be yaitu memecahkan dengan sendiri,

memutuskan sendiri dan memikul tanggung jawab secara mandiri. Oleh karena itu

kelompok sebagai unit belajarmengajar para anggotanya sebaiknya memiliki

kesadaran sendiri untuk mau bergabung dalam kelompok dan menjadi kebutuhan

dalam mengembangkan diri dan usahataninya.

Page 111: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

95

Tingkat Dinamika Kelompoktani Kopi Rakyat

Tumbuh dan berkembangya suatu kelompoktani merupakan suatu bentuk

eksistensi kelembagaan pedesaan yang cukup strategis dalam pembangunan

pertanian secara umum. Kemampuan anggota kelompok dalam menjalankan

kegiatan usahatani seiring dengan tingkat dinamika suatu kelompok.

Selengkapnya hasil penelitian disajikan dalam Tabel 18.

Tabel 18. Rataan skor dinamika kelompoktani kopi rakyat Desa Sidomulyo

Unsur Dinamika Rataan Skor* (Rentang skor 1-3) KKRTM KKRTL

Tujuan Kelompok Struktur Kelompok Fungsi Tugas Kelompok Pembinaan Kelompok Kekompakkan Kelompok Suasana Kelompok Tekanan Kelompok Efektivitas Kelompok

2,57 2,31 2,56 2,61 2,39 2,49 1,77 2,80

2,61 2,31 2,54 2,62 2,28 2,63 1,61 2,54

Total rataan skor dinamika kelompok 2,44 2,39 Keterangan: *Rentang Skor 1,00-1,65 = Rendah, 1,66-2,31 = Sedang, 2,32-3,00 = Tinggi

Dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam

kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya. Tingkat

dinamika kelompok dalam penelitian ini diukur berdasarkan pernyataan anggota

terhadap delapan unsur yang meliputi: tujuan kelompok, struktur kelompok,

fungsi tugas, pembinaan, kekompakkan, suasana, tekanan dan efektivitas

kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kelompoktani kopi

rakyat di Desa Sidomulyo Kabupaten Jember secara umum berkategori tinggi

dengan total rataan skor KKRTM 2,44 dan KKRTL 2,39 pada rentang skor 1-3.

Tujuan Kelompok

Tujuan kelompok adalah sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai

kelompok dan para anggotanya. Dalam pengukurannya menggunakan indikator:

(1) sifat dan kejelasan tujuan, (2) penjabaran tujuan menjadi rencana kerja

kelompok dan (3) kesesuaian antara rencana kerja dengan keinginan dan

kebutuhan anggota. Hasil penelitian (Tabel 18) menunjukkan bahwa unsur tujuan

KKRTM maupun KKRTL termasuk dalam kategori tinggi dengan rataan skor

masing-masing 2,57 dan 2,61 pada rentang skor 1-3. Sebanyak 73,86 persen

Page 112: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

96

anggota kelompok responden menyatakan kelompok mempunyai tujuan yang

sangat jelas dengan keinginan sebelum masuk kelompok dan hanya 1,14 persen

yang meyatakan tujuan kelompok tidak jelas. Tentang pemahaman akan semua

tujuan yang jelas digariskan selama menjadi anggota kelompok dan relevansi

keinginan sewaktu masuk menjadi anggota kelompok dengan tujuan semula

sebanyak 63,64 persen anggota kelompok responden menyatakan sangat jelas dan

sangat sesuai.

Pada umumnya kelompok sudah memiliki tujuan yang jelas dan tertulis

secara lengkap bahkan ada yang sudah menuangkan dalam bentuk Anggaran

Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) kelompok dan rencana kerja

kelompok/rencana definitif kebutuhan kelompok (RKK/RDKK), sehingga

mempermudah dan meningkatkan kepercayaan anggota pada kelompok. Tujuan

kelompok dibuat dengan musyawarah antara pengurus, pembina kelompok (PPL

dan kepala desa) dan anggota kelompok. Relevansi tujuan anggota dengan

kelompoknya, keformalan tujuan kurang dan tertulis lengkap merupakan hal yang

penting untuk mewujudkan kedinamisan kelompok. Hal ini berbeda dengan hasil

penelitian Effendi (2001) bahwa tujuan kelompoktani sayuran termasuk dalam

kategori sedang karena tujuan kelompok telah memiliki rencana kerja tetapi

kurang jelas dan tidak tertulis, sehingga hanya merumuskan rencana kerja secara

garis besar saja.

Struktur Kelompok

Struktur kelompok adalah tata hubungan antara anggota dalam kelompok

yang sekaligus menggambarkan kedudukan dan peran masing-masing anggota

dalam pencapaian tujuan kelompok. Dalam pengukurannya menggunakan

indikator: (1) struktur pengambilan keputusan, (2) struktur tugas dan wewenang,

(3) struktur prosedur aturan dan (4) struktur komunikasi. Hasil penelitian

(Tabel 18) menunjukkan bahwa secara umum unsur struktur kelompoktani kopi

rakyat dalam kategori sedang dengan rataan skor 2,31 pada rentang skor 1-3. Hal

ini berbeda dengan hasil penelitian Yuliatin (2002) struktur kelompoktani

transmigran pada kategori tinggi karena struktur dalam pengambilan keputusan

berjalan dengan baik dan penetapan keputusan cukup demokratis.

Page 113: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

97

Struktur pengambilan keputusan dalam kelompok idealnya ditentukan

dengan jalan musyawarah secara bersama-sama yang dipimpin oleh ketua dan

pengurusnya yang sudah ditetapkan siapa menduduki jabatan atau posisi apa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebanyak 28,41 persen anggota

kelompok responden yang menyatakan bahwa semua anggota kelompok berperan

dalam menentukan keputusan kelompok dengan jalan musyawarah. Sebanyak

53,41 persen menyatakan bahwa ketua kelompok yang mengambil keputusan

dengan berkonsultasi dengan anggota dan hanya 18,18 persen anggota kelompok

responden yang menyatakan bahwa ketua kelompok yang menentukan keputusan

kelompok.

Untuk struktur tugas dan wewenang hasil penelitian menunjukkan

sebanyak 32,95 persen anggota kelompok responden menyatakan kedudukan,

pembagian tugas dan wewenang sangat jelas sesuai dengan kedudukan masing-

masing dalam kelompok, sehingga pekerjaan dapat selesai lebih mudah dan cepat.

Sebanyak 48,86 persen menyatakan kurang jelas struktur tugas dan wewenang

karena anggota bisa berbagi tugas dan tanggung jawab saat ada sesuatu hal

rintangan, dan hanya 18,18 persen yang menyatakan tidak jelas yaitu anggota

dapat saja bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya

Tentang struktur prosedur aturan hasil penelitian menunjukkan sebanyak

55,68 persen menyatakan sangat jelas karena pengurus kelompok sering

menyosialisasikan dan dijelaskan juga dalam AD/ART kelompok, sehingga

dapat dipakai dalam mengawasi dan mengontrol perilaku anggota.

Sebanyak 35,23 persen menyatakan kurang jelas prosedurnya dengan alasan

dalam implementasi aturan dapat berubah-rubah sesuai dengan situasi dan

kondisi.

Struktur komunikasi sudah lancar baik antar ketua dan pengurusnya

ataupun pengurus ke anggotanya. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak

60,23 persen anggota kelompok responden menyatakan penyampaian informasi

usahatani kopi dapat dikomunkasikan dengan baik dan lancar. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa para anggota dan pengurus sering bertemu dalam acara-acara

sosial seperti pengajian rutin, rukun kifayah, dan pertemuan di kebun, sehingga

komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Page 114: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

98

Fungsi Tugas Kelompok

Fungsi tugas adalah usaha yang seharusnya dilakukan oleh kelompok dan

anggota untuk pencapaian tujuan. Pengukurannya dengan indikator: fungsi tugas

memberi (1) kepuasan, (2) informasi, (3) koordinasi dan (4) penjelasan. Hasil

penelitian (Tabel 18) menunjukkan bahwa unsur fungsi tugas masuk dalam

kategori tinggi, KKRTM dengan rataan skor 2,56 dan KKRTL rataan skor 2,54

pada rentang skor 1-3. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yuliatin (2002)

bahwa fungsi tugas kelompoktani trasmigran kategori tinggi namun berbeda

dengan hasil penelitiannya Effendi (2001) bahwa fungsi tugas kelompoktani

sayuran masuk dalam kategori sedang.

Sebanyak 59,09 persen responden anggota kelompoktani kopi menyatakan

sangat puas dengan melaksanakan tugas semua tujuan dapat tercapai, sebanyak

35,23 persen menyatakan belum puas karena tugas belum menggapai semua

tujuan kelompok, dan hanya sebanyak 5,68 persen saja yang menyatakan bahwa

tidak puas karena semua tujuan tidak tercapai. Penyampaian informasi tentang

sesuatu mengenai usahtani kopi sebanyak 76,14 persen menyatakan sangat baik

dengan bukti semua anggota merasa mendapatkan informasi terkait

perkembangan usahatani secara cepat dan tepat. Sebanyak 23,86 persen

menyatakan bahwa penyampaian informasi kurang baik karena kadang-kadang

saja sampai pada seluruh anggota. Selanjutnya untuk kegiatan kelompok sebanyak

44,32 persen berpendapat bahwa koordinasi sudah dilakukan dan setiap anggota

memiliki pengertian yang sama, sehingga memudahkan dalam pembagian tugas

bersama kelompok. Sebanyak 46,59 persen menyatakan kurang ada pengertian

dalam koordinasi tugas kelompok dan hanya sebanyak 9,09 persen menyatakan

tidak ada pengertian dalam koordinasi tugas kelompok. Sebanyak 61,36 persen

anggota kelompok menyatakan bahwa ada pemahaman bersama atas penjelasan

pengurus kelompok atau petugas kelompok antara satu kegiatan dengan kegiatan

yang lainnya, sisanya sebanyak 29,55 menyatakan kadang-kdang dan hanya 9,09

persen menyatakan tidak mengerti sama sekali atas hubungan atau penjelasan dari

kegiatan kelompok.

Page 115: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

99

Pembinaan Kelompok

Pembinaan adalah usaha yang dilakukan kelompok untuk menjaga

kehidupan dan keberlangsungan kelompok. Unsur pembinaan kelompok

tersebut diukur dengan melihat:(1) upaya menumbuhkan aktivitas dan partisipasi,

(2) menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok,

(3) penyediaan fasilitas dan (4) penciptaan norma, aturan dan sanksi. Hasil

penelitian (Tabel 18) menunjukkan bahwa unsur pembinaan kelompok masuk

dalam kategori tinggi KKRTM dengan rataan skor 2,61 dan KKRTL rataan skor

2,62 pada rentang skor 1-3. Sebanyak 70,45 persen anggota kelompok yang

menjadi responden menyatakan semua anggota terlibat dan partisipasi dalam

setiap kegiatan kelompok, sebanyak 23,86 persen menyatakan sebagian saja yang

berpartisipasi dan hanya 5,68 persen anggota kelompok yang menyatakan

sebagian kecil saja anggota kelompok yang berpartisipasi dalam kegiatan

kelompok. Rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok sebanyak

69,32 persen menyatakan memiliki rasa tanggung jawab dengan alasan sudah

menjadi kewajiban anggota, sebanyak 26,14 persen menyatakan kurang memiliki

rasa tanggung jawab dengan alasan biar pengurus saja yang memiliki tanggung

jawab, dan hanya 4,55 persen yang menyatakan tidak perlu memiliki tanggung

jawab dengan alasan tidak ada pembinaan.

Tentang penyediaan fasilitas sebanyak 68,18 persen menyatakan bahwa

penyediaan fasilitas memadai dengan alasan fasilitas yang ada dalam kelompok

terus bertambah dan semua fasilitas bantuan pemerintah atau pihak lain masuk

dalam inventaris kelompok, sebanyak 26,14 persen menyatakan fasilitas

kelompok kurang memadai karena sering rusak atau tidak jelas pemeliharaannya

dan sebanyak 5,68 persen menyatakan tidak memadai peralatan sudah tua dan

antri saat mau memakai. Aturan, norma dan sanksi yang berlaku dalam kelompok

sebanyak 57,95 persen menyatakan sangat memahami dengan baik karena sepakat

dan mendapat sosialisasi saat masuk menjadi kelompok, sedangkan sebanyak

32,95 persen responden menyatakan kurang memahami karena tidak semua

aturan, sanksi dan norma tertulis dengan lengkap. Hanya sebanyak 9,09 persen

responden yang menyatakan tidak memahami sama sekali karena pengurus tidak

pernah memberikan penjelasan atau masa bodoh terhadap anggotanya.

Page 116: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

100

Kekompakkan Kelompok

Kekompakkan yang dimaksud yaitu adanya rasa keterikatan anggota

terhadap kelompoknya. Pengukuran unsur kekompakkan ini dengan melihat

beberapa hal, yaitu: (1) nilai-nilai tujuan kelompok, (2) keloyalan, kerukunan dan

homogenitas dan (3) perasaan memiliki dan senasib sepenanggungan dalam

menjalankan kegiatan. Berdasar hasil penelitian (Tabel 18) tingkat kekompakkan

anggota KKRTM berkategori tinggi dengan rataan skor 2,39 dan anggota

KKRTL berkategori sedang dengan rataan skor 2,28 pada rentang skor 1-3.

Catwright dan Zander (1968) menjelaskan bahwa kekompakkan kelompok

merupakan hasil dari semua tindakan yang memperkuat anggota kelompok untuk

tetap tinggal dalam kelompok. Tentang dorongan untuk segera mencapai tujuan-

tujuan kelompok sebanyak 50 persen responden menjawab semua anggota

memilikinya dengan alasan anggota sadar bahwa tujuan kelompok tidak bisa

dicapai secara individu, sebanyak 26,14 persen menyatakan bahwa hanya

sebagian anggota kelompok saja yaitu yang aktif dan 23,86 persen menjawab

bahwa hanya sebagia kecil saja yang memiliki dorongan untuk mencapai tujuan

dengan alasan, itu merupakan tugas pengurus. Perasaan menjadi anggota

kelompoktani selama ini, yang menjawab sangat bangga adalah sebanyak 54,55

persen dengan alasan ada pengakuan dari pihak luar, banyak prestasi dalam lomba

dan dapat bantuan dan kemudahan dari berbagai pihak. Padahal yang sama

sebanyak 29,55 persen responden menjawab kurang bangga dengan alasan biasa

saja tidak ada yang istimewa dan sebanyak 15,91 persen merasa tidak bangga

karena kelompok hanya sekedar berkumpul saja.

Taat dan loyal dalam melaksanakan kewajiban agar tujuan kelompok

segera tercapai sebanyak 36,36 persen responden menjawab semua anggota

memilikinya dengan alasan utamanya merupakan bagian dari komitmen

kelompok, sebanyak 44,32 persen responden menyatakan sebagian anggota yang

memilikinya dan sebanyak 19,32 persen sebagian kecil anggota yang taat dan

loyal. Sebanyak 51,14 persen responden menyatakan bahwa semua anggota

bersolidaritas tinggi dengan merasa memiliki dan senasib sepenanggungan dalam

menjalankan kegiatan kelompok dengan alasan utama merupakan bagian dari

gotongroyong. Responden yang menyatakan hanya sebagai kelompok yang

Page 117: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

101

bersolidaritas tinggi sebanyak 42,05 persen dan 6,82 persen menyatakan

sebagian kecil saja anggota yang bersolidaritas tinggi dengan alasan tidak semua

anggota terlibat langsung dalam semua kegiatan kelompok.

Suasana Kelompok

Suasana kelompok adalah keadaan kelompok akibat pengaruh lingkungan

fisik dan non-fisik (interaksi anggota) yang memberi pengaruh pada anggota

dalam mencapai tujuan kelompok. Pengukuran unsur suasana kelompok dengan

melihat: (1) semangat mencapai efisiensi dan efektivitas kerja, (2) menghindari

pertentangan, (3) ketaatan pengawasan dan (4) sarana dan fasilitas. Hasil

penelitian (Tabel 18) menunjukkan bahwa suasana KKRTM dan KKRTL

berkategori tinggi dengan masing-masing rataan skor 2,49 dan 2,63 dengan

rentang skor 1-3. Keadaan ini berbeda dengan hasil penelitiannya Yuliatin bahwa

suasana kelompoktani transmigran kategori sedang, bahkan hasil penelitian

Effendi suasana kelompoktani sayuran kategori rendah.

Sebanyak 71,59 persen responden menyatakan bahwa semua anggota

semangat untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kelompok dalam mencapai

tujuan kelompok dan sebanyak 28,41 persen menyatakan hanya sebagian anggota

saja, sebanyak 47,73 persen responden menjawab semua anggota di dalam

kelompok berusaha berbuat atau bertindak sesuai dengan aturan atau norma

kelompok, sebanyak 39,77 persen menyatakan hanya sebagian saja dan 12,5

persen responden menyatakan sebagian kecil saja dengan alasan sanksi tidak jelas

diterapkan. Sebanyak 52,27 persen responden menyatakan semua antar anggota

selalu saling mengawasi setiap perilaku atau sepakterjang anggota agar tujuan

kelompok tercapai dan kadang-kadang sebanyak 47,73 persen. Tentang kondisi

sarana dan fasilitas yang menciptakan kemudahan dan kedamaian anggota di

dalam kelompok agar tercapai tujuan kelompok sebanyak 79,55 persen responden

menyatakan semua sarana dan fasilitas mendukung dan sebanyak 20,45 persen

hanya sebagian sarana dan fasilitas mendukung suasana kerja yang kondusif.

Tekanan Kelompok

Tekanan kelompok merupakan segala sesuatu (bisa dari dalam atau luar

kelompok) yang menimbulkan ketegangan dan ketergantungan dalam kelompok

yang dapat memberi pengaruh positif kepada kelompok. Unsur tekanan

Page 118: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

102

kelompok tersebut diukur dengan melihat: (1) adanya penghargaan bagi yang

berprestasi, (2) sanksi bagi yang melanggar peraturan dan (3) tantangan dan

kritik yang sifatnya membangun kemajuan dan dinamika kelompok. Unsur

tekanan kelompoktani kopi rakyat menurut hasil penelitian (Tabel 18) KKRTM

berkategori sedang dengan rataan skor 1,77 dan KKRTM berkategori rendah

rataan skor 1,61 pada rentang skor 1-3. Levis (1996) berpendapat bahwa tekanan

kelompok perlu untuk meningkatkan kedinamisan namun apabila tekanannya

terlalu tinggi dapat mengganggu kedinamisan, sehingga tekanan hendaklah

dikondisikan sebegitu rupa yang berdampak baik bagi kemajuan sebuah

kelompok.

Sebanyak 23,86 persen responden menyatakan selalu ada penghargaan

bagi setiap anggota berprestasi dalam mencapai tujuan kelompok, dengan alasan

agar semua anggota merasa diperhatikan dan lebih semangat lagi dalam bekerja

dan berprestasi. Bentuk penghargaan tersebut minimal pujian dan pengakuan

seperti mendapat kesempatan menjadi perwakilan atau delegasi jika ada pelatihan

26,14 persen responden menyatakan bahwa hanya sebagian saja anggota

kelompoktani yang dapat penghargaan jika berprestasi karena keinginan atau

kedekatan dengan kelompok. Sebanyak 50 persen responden menyatakan tidak

ada atau sebagian kecil saja yang dapat penghargaan jika berprestasi. Hal ini

menunjukkan bahwa pentingnya nilai penghargaan belum mendapatkan perhatian

dari kelompoktani, sehingga belum menjadi budaya, penghargaan biasanya yang

sering dari instansi atau lembaga pemerintah kepada kelompoktaninya bukan

kepada anggotanya. Sebanyak 7,95 persen responden menyatakan semua anggota

mendapatkan sanksi jika melanggar peraturan atau norma. Namun berdasarkan

pengamatan dan wawancara sanksi yang konkret bentuknya terdapat pada

kelompoktani Sidomulyo yaitu berupa sistem girikan (kerja bakti bersama di

lahan anggota secara bergiliran) sanksi berupa denda sebanyak Rp. 30.000,- bagi

anggota yang melanggar seperti tidak ikut girikan tanpa ada alasan yang jelas dan

bagi yang memberikan makanan berat saat kebunnya mendapat giliran karena

yang diperbolehkan hanya minuman dan rokok secukupnya. Sebanyak

46,59 persen responden menyatakan sebagian saja anggota yang mendapat sanksi

jika melanggar karena tergantung kepada keinginan dan kebijakan pimpinan.

Page 119: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

103

Sebanyak 45,45 persen responden menyatakan sebagian kecil saja yang mendapat

sanksi itu pun apabila sudah diperingatkan atau dinasehati berkali-kali. Sanksi

yang terberat adalah dikeluarkan dari keanggotaan kelompoktani. Selanjutnya

tentang adanya tantangan dan kritik dari sesama anggota dan dari kelompoktani

lainnya sebanyak 9,09 persen menyatakan semua anggota kelompok bersedia

dengan alasan tantangan dan kritik memacu kemajuan dan untuk evaluasi diri dan

kelompok. Sebanyak 37,50 persen responden menyatakan sebagian anggota

kelompok saja yang bersedia dengan alasan tidak semua tantangan dan kritik

memiliki sifat membangun bahkan membuat bingung dan tanpa ada solusinya.

Bahkan sebanyak 53,41 persen responden menyatakan sebagian kecil saja angota

yang mau menerima tantangan dan kritik dengan alasan tidak terbiasa

mendapatkan kritik dalam bekerja dan cenderung merasa tegang, bersalah atau

bahkan minder jika terlalu banyak kritik dari apa yang dilakukannya. Penyuluh

dalam memberikan masukan tidak dalam bentuk kritik tetapi pendekatan persuasi

dengan suasana kekeluargaan dan keakraban.

Efektivitas Kelompok

Efektivitas kelompok adalah tingkat keberhasilan kelompok dalam

mencapai tujuan-tujuannya. Pengukurannya dengan melihat: (1) pencapaian

tujuan kelompok, (2) tingkat produktivitas usahatani dan (3) kepuasan anggota

atas kinerja kelompok. Hasil penelitian (Tabel 18) menunjukkan bahwa

efektivitas kelompok baik KKRTM maupun KKRTL berkategori tinggi dengan

masing-masing rataan skor 2,8 dan 2,54 pada rentang skor 1-3. Keadaan ini

sesuai dengan penelitian Yuliatin bahwa efektivitas kelompoktani transmigran

juga masuk dalam kategori tinggi namun berbeda dengan hasil penelitiannya

Effendi bahwa efektivitas kelompoktani sayuran masuk dalam kategori sedang.

Sebanyak 62,50 persen responden menyatakan bahwa anggota selalu

memiliki sikap dan semangat untuk mendukung seluruh pencapaian tujuan

kelompok dengan alasan sebagai bentuk tanggung jawab moral bergabung dalam

kelompoktani. Sebanyak 29,55 persen responden menyatakan anggota kurang

mendukung terhadap pencapain tujuan kelompok dengan alasan ada beberapa

tujuan yang menurutnya kurang sesuai dengan perkembangan kondisi kelompok.

Sebanyak 7,95 persen saja responden yang menyatakan anggota tidak mendukung

Page 120: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

104

dalam pencapaian tujuan kelompok dengan alasan tujuan kelompok sudah tidak

sesuai lagi dengan keinginannya. Selanjutnya 69,32 persen responden menyatakan

bahwa setelah bergabung menjadi kelompok, produktivitas usahatani kopi

cenderung meningkat terus dengan alasan banyak inovasi teknologi yang dapat

diterapkan dalam usahatani kopi rakyat. Sebanyak 25 persen menyatakan bahwa

produktivitas kurang maksimal dan berfluktuasi dan hanya sebanyak 7,95 persen

responden yang menyatakan tidak maksimal yaitu sama saja dibandingkan

sebelum bergabung dengan kelompoktani. Sebanyak 70,45 persen anggota

kelompok merasa sangat puas bergabung dengan kelompok karena kinerja

kelompok sesuai dengan rencana kerja yang dibuat secara bersama-sama.

Sebanyak 20,45 persen responden menyatakan kurang puas dengan kinerja

kelompok dengan alasan tidak semua kegiatan kelompok dapat memberikan hasil

yang nyata bagi anggotanya dan hanya 9,09 persen yang menyatakan bahwa tidak

puas dengan kinerja kelompok karena kinerja kelompok tidak maksimal dan akan

dinamis bila ada bantuan proram atau proyek dari pemerintah.

Tingkat Peran Kelompoktani Kopi Rakyat

Peran kelompok merupakan kedudukan kelompok bagi anggota kelompok.

Peran kelompoktani dalam pembangunan pertanian dalam arti luas merupakan

pilar utama guna memberdayakan dan menguatkan kelembagaan usahatani

khususnya di sentra-sentra produksi kopi rakyat. Pengukuran peran kelompok

dengan melihat peran kelompok sebagai: (1) kelas belajarmengajar, (2) unit

produksi usahatani, (3) wadah kerjasama dan (4) unit ekonomi. Keragaan peran

kelompoktani kopi rakyat dapat dijelaskan pada Tabel 19.

Tabel 19. Rataan skor peran kelompoktani kopi rakyat Desa Sidomulyo

Unsur Peran Kelompok

Rataan Skor* (Rentang Skor 1-3) KKRTM KKRTL

Kelas Belajarmengajar Unit Produksi Wahana Kerjasama Unit Ekonomi

2,61 2,74 2,72 2,43

2,26 2,61 2,75 2,23

Total Rataan Skor Peran Kelompok 2,64 2,47 Keterangan: *Rentang Sor 1,00-1,65 = Rendah, 1,66-2,31 = Sedang, 2,32-3,00 = Tinggi Berdasar pada Tabel 19 dapat diketahui bahwa tingkat peran kelompoktani

kopi rakyat secara umum berkategori tinggi, untuk KKRTM dengan total rataan

Page 121: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

105

skor 2,64 dan KKRTL 2,47 pada rentang skor 1-3. Pada KKRTM kelompok

berperan tinggi baik sebagai kelas belajarmengajar, unit produksi, wahana

kerjasama dan unit ekonomi. Pada KKRTL kelompok berperan tinggi sebagai

unit produksi dan wahana kerjasama namun peran kelompok sebagai kelas

belajarmengajar dan unit ekonomi masih dalam kategori sedang. Artinya,

kelompoktani kopi yang memiliki tingkat lebih tinggi lebih tinggi pula perannya

terhadap anggotanya. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Arimbawa (2004)

bahwa peran kelompok usaha bersama pada program hutan kemasyarakatan

kategori tinggi adalah peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar dan wahana

kerjasama sedangkan peran kelompok sebagai unit produksi masuk dalam

kategori rendah. Mengingat pentingnya peran kelompok sebagai unit ekonomi

maka perlu segera mendapat perhatian oleh berbagai pihak untuk mendapat

pembinaan agar meningkat perannya, sehingga eksistensi kelompok di masa yang

akan datang dapat terjamin.

Peran Kelompoktani sebagai Kelas Belajarmengajar Peran kelompoktani sebagai kelas belajarmengajar diukur dengan melihat

enam indikator. Enam indikator tersebut yaitu: (1) kelompok merupakan suatu

kelas untuk mempelajari teknologi usahatani kopi; (2) kelompok merupakan suatu

tempat untuk pencarian informasi usahatani baik kepada penyuluh, kontak tani,

formulator swasta atau sesama anggota; (3) kelompok memiliki sarana belajar

(ruangan pertemuan, alat tulis dan lainnya) yang mendukung sebagai tempat

belajar; (4) pertemuan dan kegiatan kelompok sebagai tempat bertanya tentang

usahatani kopi; (5) pertemuan dan kegiatan kelompok sebagai tempat pemecahan

permasalahan-permasalahan dalam usahatani kopi dan (6) kegiatan-kegiatan

kelompok sebagai tempat untuk mencapai kesepakatan bersama dalam mengelola

usahatani kopi.

Hasil penelitian (Tabel 19) menunjukkan kategori peran KKRTM sebagai

kelas belajarmengajar berkategori tinggi dengan rataan skor 2,61 dan KKRTL

berkategori sedang dengan rataan skor 2,26 pada rentang skor 1-3. Sebanyak

59,09 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa kelompok merupakan

suatu kelas untuk mempelajari teknologi usahatani kopi dengan alasan banyak

Page 122: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

106

program penyuluhan ditujukan kepada kelompok bukan individu sehingga banyak

kesempatan belajar inovasi dan teknologi terkini. Sebanyak 23,86 persen

responden kurang setuju dengan alasan sarana belajar kadang tidak memadai.

Sebanyak 17,05 persen responden bahkan tidak setuju dengan hal tersebut dengan

alasan kelompok belum memiliki sarana dan fasilitas yang memadai karena

keterbatasan anggaran.

Sebanyak 61,36 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa

kelompok merupakan suatu tempat untuk pencarian informasi usahatani baik

kepada penyuluh, kontak tani, formulator swasta atau sesama anggota. Sebanyak

22,73 persen kurang setuju dan hanya 15,01 persen tidak setuju dengan hal

tersebut. Sebanyak 53,41 persen responden menyatakan sangat setuju kelompok

memiliki sarana belajar (ruangan pertemuan, alat tulis, dan lainnya) yang

mendukung sebagai tempat belajar, 22,73 persen kurang setuju dan 23,86 persen

tidak setuju. Tentang pertemuan dan kegiatan kelompok sebagai tempat bertanya

tentang usahatani kopi sebanyak 51,14 persen sangat setuju, sebanyak 27,27

persen kurang setuju dan 21,59 persen tidak setuju dengan alasan seringkali

kelompok tidak memiliki solusi yang tepat. Sebanyak 56,82 persen responden

menyatakan sangat setuju bahwa pertemuan dan kegiatan kelompok sebagai

tempat pemecahan permasalahan-permasalahan dalam usahatani kopi, sebanyak

2,59 persen kurang setuju dan 21,59 persen tidak setuju. Indikator keenam

tentang kegiatan-kegiatan kelompok sebagai tempat untuk mencapai kesepakatan

bersama dalam mengelola usahatani kopi sebanyak 57,95 persen responden

sangat setuju, sebanyak 17,05 persen responden kurang setuju dan sebanyak 25

persen tidak setuju dengan alasan masih banyak anggota yang berpikir

kepentingan individu bukan kepentingan kelompok.

Peran Kelompoktani sebagai Unit Produksi Usahatani Peran kelompok sebagai unit produksi usahatani diukur dengan tujuh

indikator. Tujuh indikator tersebut adalah: (1) kelompok berperan dalam

menentukan sistem dan pola usahatani, (2) kelompok berperan dalam penyusunan

Rencana Kerja Kelompok/Rencana Definitif Kerja Kelompok (RKK/RDKK), (3)

kelompok berperan dalam menyediakan bibit yang diperlukan dalam usahatani

Page 123: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

107

kopi, (4) menyediakan pupuk yang diperlukan dalam usahatani kopi, (5)

menyediakan obat-obatan yang diperlukan dalam usahatani kopi, (6) menyediakan

peralatan/mesin (semprot, huller dan lain-lainnya) yang diperlukan dalam

usahatani kopi dan (7) berperan dalam meningkatkan produksi dan mutu kopi

melalui kegiatan dan usaha bersama.

Hasil penelitian (Tabel 19) menunjukkan bahwa peran kelompok sebagai

unit produksi secara umum berkategori tinggi. KKRTM dengan rataan skor 2,74

dan KKRTLdengan rataan skor 2,61 pada rentang skor 1-3. Sebanyak 69,32

persen responden menyatakan sangat setuju bahwa kelompok berperan dalam

menentukan sistem dan pola usahatani, sebanyak 29,55 persen responden

kurang setuju dan hanya 1,14 persen responden yang tidak setuju. Sebanyak

77,27 persen responden sangat setuju bahwa kelompok berperan dalam

penyusunan RKK/RDKK dan sebanyak 22,73 persen responden kurang setuju

kelompok berperan dalam penyusunan RKK/RDKK. Sebanyak 55,69 persen

responden sangat setuju bahwa kelompok berperan dalam menyediakan bibit yang

diperlukan dalam usahatani kopi, sebanyak 40,91 persen kurang setuju dan

3,41 persen responden tidak setuju dengan alasan bibit adalah usaha sendiri dari

daerah lain stock kelompok habis dan terbatas. Sebanyak 71,59 persen responden

menyatakan sangat setuju bahwa kelompok menyediakan pupuk yang diperlukan

dalam usahatani kopi, sebanyak 23,86 persen responden kurang setuju dan

sebanyak 4,55 persen responden tidak setuju.

Tentang peran kelompok dalam menyediakan obat-obatan yang diperlukan

dalam usahatani kopi sebanyak 53,41 persen responden menyatakan sangat setuju,

43,18 persen kurang setuju dan 3,41 persen tidak setuju kelompok berperan

sebagai penyedia obat-obatan yang diperlukan dalam usahatani kopi. Obat-obatan

didapat dari kelompok melalui kios dengan sistem pembelian kolektif, sehingga

dapat harga lebih murah. Sebanyak 67,05 persen responden sangat setuju bahwa

kelompok berperan menyediakan peralatan/mesin (semprot, huller, pulper dan

lain-lainnya) yang diperlukan dalam usahatani kopi, sebanyak 30,68 persen

kurang setuju dan sebanyak 2,27 persen tidak setuju bahwa kelompok berperan

menyediakan peralatan/mesin (semprot, huller, pulper dan lain-lainnya) yang

diperlukan dalam usahatani kopi. Banyak bantuan peralatan atau mesin pengolah

Page 124: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

108

dari berbagai pihak melalui kelompok yang dipakai secara bersama-sama.

Tentang kelompok berperan dalam meningkatkan produksi dan kualitas/mutu kopi

melalui kegiatan dan usaha bersama sebanyak 72,73 persen responden sangat

setuju dan sebanyak 27,27 persen kurang setuju dengan alasan tidak semua

anggota kelompoktani dapat menggunakan fasilitas kelompok secara bebas

mengingat keterbatasan kemampuan dan keterampilan anggota.

Peran Kelompoktani sebagai Wahana Kerjasama Peran kelompok sebagai wahana kerjasama diukur dengan menggunakan

tujuh indikator. Tujuh indikator tersebut antara lain: (1) wadah yang baik untuk

saling keterbukaan informasi, (2) tempat untuk bekerjasama dalam penentuan dan

pengelolaan usahatani, (3) menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam

menyediakan sarana produksi, (4) dalam menjalin kerjasama dengan pihak-pihak

terkait dalam pengolahan kopi, (5) menjalin kerjasama dengan pihak-pihak

terkait dalam pemasaran kopi, (6) bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait

dalam penyediaan modal kerja atau bantuan kredit dan (7) kerjasama evaluasi

terhadap kinerja keberhasilan anggota kelompok dalam mengelola usahatani kopi.

Hasil penelitian (Tabel 19) menunjukkan bahwa peran kelompoktani

sebagai wahana kerjasama secara umum adalah berkategori tinggi. KKRTM

dengan rataan skor 2,72 dan KKRTL 2,75 pada rentang skor 1-3. Menurut Slamet

(2003), bahwa dengan adanya kelompok maka ada forum belajar sekaligus

kerjasama dalam pengambilan keputusan dalam memperbaiki taraf hidup,

sehingga akan tumbuh dan berkembangnya kemandirian anggota kelompoktani.

Sebanyak 76,14 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa kelompok

sebagai wadah yang baik untuk saling keterbukaan informasi usahatani dan

sebanyak 23,86 persen kurang setuju kelompok sebagai wadah yang baik untuk

saling keterbukaan informasi usahatani. Selanjutnya 79,55 persen responden

sangat setuju bahwa kelompok sebagai tempat untuk bekerjasama dalam

penentuan dan pengelolaan usahatani dan sebanyak 20,45 persen responden

kurang setuju kelompok sebagai tempat untuk bekerjasama dalam penentuan dan

pengelolaan usahatani. Sebanyak 72,73 persen responden sangat setuju bahwa

kelompok sebagai wadah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam

Page 125: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

109

menyediakan sarana produksi dan sebanyak 27,27 persen kurang setuju. Sebanyak

77,27 persen responden juga sangat setuju bahwa kelompok berperan dalam

menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengolahan kopi dan

sebanyak 27,27 persen kurang setuju. Tentang pernyataan bahwa kelompok

berperan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pemasaran kopi

sebanyak 69,32 persen responden sangat setuju dan 30,68 persen responden

kurang setuju. Sebanyak 75 persen responden sangat setuju bahwa kelompok

berperan dalam bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dalam penyediaan

modal kerja atau bantuan kredit dan sebanyak 25 persen kurang setuju. Tentang

pernyataan bahwa kelompok wadah kerjasama dalam evaluasi terhadap kinerja

keberhasilan anggota kelompok dalam berusahatani kopi sebanyak 70,45 persen

sangat setuju dan sebanyak 29,55 persen kurang setuju.

Peran Kelompoktani sebagai Unit Ekonomi Misi pembangunan ekonomi nasional adalah memberdayakan masyarakat

dan seluruh kekuatan ekonominya dengan mengembangkan sistem ekonomi

kerakyatan. Sistem ini mensyaratkan adanya partisipasi yang luas dari seluruh

masyarakat baik dalam proses pembangunan maupun dalam menikmati hasil-

hasilya. Oleh karena itu, kelompoktani di samping sebagai lembaga sosial harus

berperan dalam peningkatan perekonomian para anggotanya. Berdasarkan

kenyataan yang ada bahwa kelompoktani yang memiliki peran ekonomi yang baik

akan lebih eksis dalam berkiprah di masyarakat. Peran kelompoktani sebagai unit

ekonomi dapat diukur dengan lima indikator. Lima indikator tersebut adalah:

(1) wadah untuk membantu anggota dalam memasarkan hasil produksi kopi,

(2) berfungsi sebagai unit permodalan dan simpanpinjam bagi semua anggota, (3)

berperan dalam pembentukan atau pendirian koperasi tani, (4) berperan dalam

menjalin kerjasama atau kemitraan dengan pengusaha dan (5) berperan dalam unit

pelayanan jasa alsin dan atau unit agroindustri. Berdasarkan hasil penelitian

(Tabel 19) didapatkan bahwa peran KKRTM sebagai unit ekonomi berkategori

tinggi dengan rataan skor 2,43 dan KKRTL berkategori sedang dengan masing-

masing rataan skor 2,23 pada rentang skor 1-3. Peran kelompoktani sebagai unit

ekonomi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan usahatani. Usahatani

Page 126: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

110

kopi rakyat merupakan bisnis dengan motif mendapatkan keuntungan. Oleh

karena itu menurut Syahyuti (1995) pembentukan dan penumbuhan kelompoktani

dan Gapoktan harus ditempatkan dalam konteks yang lebih luas yaitu konteks

pembangunan ekonomi dan kemandirian anggota kelompoktani menuju

pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable rural development, sehingga

keberadaan kelompoktani sebagai lembaga pedesaan yang mampu eksis secara

riel berperan bagi pemberdayaan para anggotanya.

Sebanyak 46,59 persen responden menyatakan bahwa kelompok berperan

sebagai wadah untuk membantu anggota dalam memasarkan hasil produksi kopi,

sebanyak 21,59 persen responden menyatakan kurang setuju dengan hal tersebut

dan 31,82 persen responden menyatakan tidak setuju dengan alasan seringkali

anggota menjual hasil kopinya tidak melalui kelompok namun melalui pedagang

tengkulak. Sebanyak 38,64 persen anggota sangat setuju bahwa kelompok

berfungsi sebagai unit permodalan dan simpanpinjam bagi semua anggota dan

47,73 persen responden kurang setuju dengan hal tersebut selanjutnya sebanyak

13,64 persen tidak setuju. Tentang pernyataan bahwa kelompok berperan dalam

pembentukkan atau pendirian koperasi tani sebanyak 32,95 persen responden

sangat setuju, sebanyak 39,77 persen kurang setuju dan sebanyak 27, 27 persen

tidak setuju kelompok berperan dalam pembentukkan atau pendirian koperasi

tani. Sebanyak 55,68 persen responden sangat setuju bahwa kelompok berperan

dalam menjalin kerjasama atau kemitraan dengan pengusaha, sebanyak 26,14

persen kurang setuju dan sebanyak 18,18 persen tidak setuju. Tentang pernyataan

bahwa kelompok berperan dalam unit pelayanan jasa alsintan dan atau unit

agroindustri sebanyak 64,77 persen responden sangat setuju, 21,59 persen kurang

setuju dan 13,64 persen tidak setuju dengan alasan anggota mayoritas mengolah

produk primernya saja dan produk sekundernya belum, sehingga pengolahan

produk primer anggota sudah bisa mengolah secara individu.

Tingkat Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat

Pembangunan perkebunan kopi rakyat akan dapat berhasil apabila anggota

kelompoktani kopi mau dan mampu menerapkan inovasi teknologi yang tepat

guna dan sesuai dengan lingkungannya. Pada era perdagangan global peningkatan

Page 127: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

111

kualitas dan kuantitas komoditas kopi rakyat sudah saatnya diarahkan pada

pendekatan agribisnis dan agroindustri. Konsep agribisnis bertumpu pada

pemberdayaan para anggota kelompoktani kopi agar mampu berusahatani secara

berkelompok yang berorientasi profit serta mengadopsi inovasi teknologi yang

bercirikan efisiensi tinggi dan produk yang kompetitif. Tingkat kemampuan

anggota dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat dapat diukur

dengan melihat: (1) penguasaan inovasi teknologi budidaya, (2) pemenuhan

kebutuhan saprodi, (3) teknik pemanenan, (4) penanganan pascapanen dan (5)

kemampuan dalam mengakses informasi teknologi, permodalan dan pasar.

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa tingkat

kemampuan anggota secara umum dalam penerapan inovasi teknologi usahatani

kopi berkategori tinggi. KKRTM dengan total rataan skor 2,66 dan KKRTL

dengan total rataan skor 2,38 pada rentang skor 1-3. Hal ini berbeda dengan hasil

penelitian Yusnadi (1992) bahwa tingkat penerapan inovasi anggota kelompoktani

kopi dalam pengembangan perkebunan kopi rakyat tergolong sedang. Tingkat

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

secara jelas dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Rataan skor kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi kopi rakyat Desa Sidomulyo

Unsur Penerapan Inovasi Teknologi Rataan Skor*

(Rentang Skor 1-3) KKRTM KKRTL

Budidaya Pemenuhan Saprodi Pemanenan Pascapanen Mengakses Informasi inovasi Teknologi, modal dan pasar

2,69 2,72 2,63 2,51 2,74

2,72 2,47 2,39 2,25 2,05

Total Rataan Skor Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi 2,66 2,38 Keterangan: *Rentang Skor 1,00-1,65 = Rendah, 1,66-2,31 = Sedang, 2,32-3,00 = Tinggi

Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Tingkat kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi

budidaya dapat diukur dengan sembilan indikator. Sembilan indikator tersebut

adalah: (1) teknologi pengolahan tanah yang dianjurkan dalam usahatani kopi

dapat diterapkan oleh anggota kelompok, (2) teknik pemeliharaan dan pemilihan

bibit yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota

Page 128: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

112

kelompok, (3) teknik penanaman bibit yang dianjurkan dalam usahatani kopi

dapat diterapkan oleh anggota kelompok, (4) jarak tanam penanaman bibit dan

jumlah populasi per hektar serta umur bibit sesuai anjuran, (5) tata cara

pemupukan yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota

kelompok, (6) tata cara pengaturan air yang dianjurkan dalam usahatani kopi

dapat diterapkan oleh anggota kelompok, (7) teknik pengendalian hama dan

penyakit yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota

kelompok, (8) pemilihan dan teknik penanaman tanaman pelindung yang

dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota kelompok dan (9)

tata cara pemangkasan yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan

oleh anggota kelompok.

Hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa tingkat kemampuan

anggota dalam penerapan inovasi teknologi budidaya berkategori tinggi.

KKRTM dengan rataan skor 2,69 dan KKRTL dengan rataan skor 2,72 pada

rentang skor 1-3. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Effendi (2001) bahwa

tingkat penerapan teknologi usahatani sayuran dalam teknik budidaya secara

umum masuk kategori sedang.

Sebanyak 78,41 persen responden menyatakan seluruh teknik pengolahan

tanah yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota

kelompok yaitu memecah dan menggeburkan tanah, pembersihan gulma serta

membuat lubang tanam kedalaman 12-24 cm dan dibiarkan selama tiga-enam

bulan. Sebanyak 21,59 persen responden menyatakan hanya sebagian teknik

anjuran yang dapat diterapkan yaitu hanya melakukan pemerataan tanah dan

pembersihan gulma saja. Menurut penyuluh areal pertanaman kopi secara umum

dapat berasal dari: (1) tanah bukaan baru (dari hutan cadangan), (2) tanah bukaan

ulangan (dari kopi ke kopi) dan (3) tanah rotasi (dari tanaman lain ke kopi secara

bergantian) dan tanah konversi (dari tanaman lain ke kopi secara permanen).

Setelah pembukaan lahan selesai maka sisa akar dan akar tunggal harus

disingkirkan agar tidak menjadi sumber infeksi penyakit akar atau nematoda.

Apabila tanah kondisinya miring maka perlu dilakukan pembuatan teras. Berdasar

observasi lapangan di Desa Sidomulyo areal pertanaman kopi berasal dari tanah

bukaan ulang dan bukaan baru. Tanah bukaan baru berasal dari bekas hutan yang

Page 129: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

113

berada di lereng gunung sekitar wilayah desa. Secara umum anggota

kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo sudah melakukan penyiapan lahan seperti

yang dianjurkan oleh penyuluh yaitu mengolah tanah dan menggeburkan terlebih

dahulu dan membersihkan sisa akar dan tunggul supaya tidak ada sumber

penyakit yang tersisa.

Sebanyak 75 persen responden menyatakan bahwa seluruh teknik

pemeliharaan dan pemilihan bibit yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat

diterapkan oleh anggota kelompok yaitu bibit dipelihara dengan baik dan asal usul

jelas serta bibit atas multi varietas dalam satu hamparan kebun dengan varietas BP

358, BP 409, BP 534 dan SA 237. Sebanyak 25 persen responden menyatakan

hanya sebagian menerapkan teknik pemeliharaan dan pemilihan bibit yaitu hanya

satu atau dua varietas saja. Sebanyak 79,55 persen teknik penanaman bibit yang

dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota kelompok yaitu

membuat lubang tanam dan pemberian kaporit dan pupuk kandang sekitar 3-6

bulan sebelum tanam. Sebanyak 20,45 persen responden menyatakan sebagian

saja yag dapat diterapkan yaitu pembuatan lubang saja sekitar kurang 3 bulan

sebelum tanam. Sebanyak 56,82 persen responden menyatakan jarak tanam

penanaman bibit dan jumlah populasi per hektar serta umur bibit sesuai anjuran

seluruhnya dapat diterapkan yaitu jarak tanam 2,5 x 2, 5 m dengan populasi

maksimal 2000 pohon/ha dan umur bibit sembilan bulan sampai satu tahun.

Sebanyak 28,41 persen responden menyatakan sebagian saja teknik dapat

diterapkan dengan memodifikasi jarak tanam dan bibit kurang atau lebih dari

anjuran dan sebanyak 14,77 persen responden menyatakan tidak menerapkan

teknik anjuran karena merasa rumit dan meniru cara leluhur.

Berdasar penelitian dan informasi penyuluh tentang teknik penanaman di

sini meliputi jarak tanam, jumlah bibit kopi yang ditanam, lubang tanam maupun

umur kopi. Jarak tanam harus sesuai dengan jenis kopi. Kopi jenis robusta

memerlukan jarak tanam lebih lebar dari pada kopi jenis arabika. Pada tanah yang

subur memerlukan jarak tanam lebih lebar dari pada tanah yang kurang subur.

Pada lahan yang memiliki kemiringan kurang dari 15 persen tiap klon ditanam

dengan lajur yang sama, berseling dengan klon lain, pergantian klon mengikuti

arah timur barat. Apabila kemiringan tanah lebih dari 15 persen tiap klon

Page 130: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

114

diletakkan dalam satu teras, diatur dengan jarak tanam sesuai lebar teras. Hal ini

untuk mengantisipasi apabila kemudian hari dilakukan penyulaman, selain

memudahkan penelusuran klon juga tidak mengubah imbangan komposisi klon

kopi. Lubang tanaman biasanya anggota kelompoktani membuat paling lambat 3-

6 bulan sebelum penanaman. Semakin berat struktur tanah anggota kelompoktani

akan membuka lubang semakin lama dan diberi lebih banyak bahan organik.

Lubang tanaman sebaiknya dibuat ketika tanah masih cukup basah. Untuk

penanaman pada awal musim hujan lubang dibuat pada akhir musim hujan

sebelumnya (terbuka kurang lebih setengah tahun). Ukuran lubang sekitar antara

40 cm x 40 cm x 40 cm tergantung pada struktur tanah.

Jumlah bibit kopi yang ditanam tiap hektarnya menurut anjuran tidak lebih

dari 2000 pohon agar tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik. Umur bibit kopi

yang akan ditanam sebaiknya berumur sembilan bulan sampai satu tahun. Jenis

varietas kopi yang direkomendasikan adalah BP 42, BP 234, BP 288, BP 358, BP

409, SA 237, BP 436, BP 920, BP 534, BP 936 dan SA 203. Secara umum

anggota kelompok sudah menerapkan inovasi teknologi pembibitan yang

dianjurkan yaitu: (1) jarak kedalaman tanam kopi antara 12-24 cm dari permukaan

tanah; (2) waktu pembuatan lubang antara tiga sampai enam bulan sebelum bibit

kopi ditanam dan (3) populasi kopi perhektarnya tidak lebih dari dua ribu pohon

untuk menjaga tanaman mendapatkan cahaya matahari dan sumber hara yang

cukup. Anggota kelompoktani kopi rakyat di Desa Sidomulyo juga sudah mampu

menerapkan bibit unggul bersertifikat yang jelas jenis dan asal-usulnya, biasanya

berasal dari perkebunan pemerintah dan bantuan dari Pusat Penelitian Kopi dan

Kakao Indonesia. Anggota kelompoktani mengembangkan bibit tersebut dengan

perbanyakan dengan proses penyambungan antara batang bawah dan dengan

batang atas. Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan bibit selanjutnya

memperbanyak dengan menyambung antara bibit biasa atau lokal (kopi nangka)

dengan bibit klon unggul anjuran yang sesuai lokalita seperti BP 358, BP 409 dan

BP 534.

Sebanyak 68,18 persen responden menyatakan semua tata cara pemupukan

yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota kelompok

(pupuk seimbang organik dan anorganik dengan dosis yang tepat) dan sebanyak

Page 131: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

115

31,82 persen hanya sebagian saja yang dapat diterapkan. Sebanyak 76,14 persen

responden menyatakan semua teknik pengaturan air yang dianjurkan dalam

usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota kelompok yaitu ada saluran irigasi

dan membuat rorak dan sebanyak 23,86 persen responden menyatakan hanya

sebagian yang dapat diterapkan yaitu membuat saluran irigasi saja atau membuat

rorak saja. Anggota kelompoktani biasanya menggunakan dua jenis pupuk yaitu

pupuk organik dan anorganik. Jenis pupuk anorganik yang sering dipakai dalam

usahatani kopi adalah urea dan TSP sedangkan pupuk organik yang pakai adalah

pupuk kemasan buatan pabrik dan buatan sendiri dari kompos dan kotoran ternak

terutama dari kotoran kambing dan sapi. Sesuai dengan persyaratan para eksportir

dan buyer dari luar negeri penggunaan pupuk anorganik hanya secukupnya saja

tidak boleh berlebihan dan harus seimbang bahkan ada kelompoktani yang hanya

menggunakan pupuk organik agar kopinya benar-benar organik dan bermutu

spesial.

Sebanyak 65,91 persen responden menyatakan semua teknik

pengendalian hama dan penyakit yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat

diterapkan oleh anggota kelompok yaitu secara terpadu sesuai dengan prinsip

PHT, sebanyak 29,55 persen responden menyatakan hanya sebagian yang dapat

diterapkan yaitu dilakukan apabila sudah ada hama dan penyakit. Sebanyak 4,55

persen responden menyatakan tidak dapat menerapkan karena keterbatasan

tenaga kerja. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman kopi robusta di

wilayah ini adalah bubuk buah, bubuk cabang, kutu putih, nematode dan penyakit

cendawan akar coklat. Pengendaliannya dengan sistem pengendalian hama

terpadu dan metode biologis namun apabila cara tersebut masih kurang berhasil

anggota kelompoktani terpaksa memakai bahan obat kimia yang aman bagi

lingkungan. Penyakit bubuk buah atau penyakit penggerek kopi (PPKo) dicegah

dengan Hipotan yang mampu merangsang dan menarik kumbang besar dengan

24 botol perhektar dilakukan selama dua bulan pada tanaman buah kopi yang

sudah berwarna merah. Agar mata rantai penyakit pengerek terputus, kopi yang

buah kopi terserang diambil dan direbus lalu dijadikan bubuk, sehingga telur

kumbang akan mati. Kutu putih dikendalikan dengan musuh alaminya yaitu laba-

laba dan kumbang hitam akan tetapi apabila populasi semut gramang terlalu tinggi

Page 132: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

116

maka disemprot dengan Supraside. Penyakit nematode yang dibawa oleh cacing

halus dikendalikan cara mekanis yaitu dicabut dan dibakar. Penyakit cendawan

akar coklat diatasi dengan cara mekanis juga yaitu dengan mencabut pohon dan

membersihkan lubang bekas tanaman yang sakit dilanjutkan dengan membuat

parit isolasi sedalam 80 cm dan membiarkannya selama 1-2 tahun.

Sebanyak 76,14 persen responden menyatakan bahwa semua pemilihan

dan teknik penanaman tanaman pelindung yang dianjurkan dalam usahatani kopi

dapat diterapkan oleh anggota kelompok yaitu menanam penaung sementara dan

tetap glirisida, lamtoro, alpukat, dadap dan sengon laut dengan populasi sekitar

400 pohon/ha. Sebanyak 23,86 persen responden menyatakan hanya sebagian

pemilihan dan teknik penanaman tanaman pelindung yang dianjurkan dalam

usahatani kopi dapat diterapkan oleh anggota kelompok yaitu jenis naungan dan

populasi semaunya anggota kelompoktani. Berdasarkan petunjuk teknis kopi

robusta dari penyuluh dan Puslitkoka Indonesia, penanaman tanaman naungan

harus dilakukan paling lambat satu tahun sebelum kopi dipindah ke pertanaman.

Jarak tanam harus disesuiakan dengan jarak tanam kopi. Tanaman naungan ada

dua macam yaitu naungan sementara dan naungan tetap. Pohon naungan

sementara misalnya Flemingia yang ditanam dalam barisan dengan arah utara

selatan. Pohon naungan tetap misalnya lamtoro. Perbandingan antara pohon

naungan tetap dengan tanaman kopi tergantung pada jenis pohon naungan dengan

jarak tanam kopi. Apabila naungan yang digunakan lamtoro maka

perbandingannya adalah 1:1, setelah naungan tetap cukup besar maka naungan

sementara harus dikurangi secara bertahap. Mayoritas anggota kelompoktani kopi

di Desa Sidomulyo menanam pohon naungan atau pelindung pohon lamtoro dan

glirisade dengan pertimbangan daun pohon pelindung jenis ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai makanan ternak dan sumber pupuk kompos alami yang

baik bagi tanaman kopi. Selain itu anggota kelompoktani juga menanam alpukat,

kelapa dan petai dengan jarak yang aman untuk menambah penghasilan tambahan.

Sebanyak 78,41 persen responden menyatakan semua teknik

pemangkasan yang dianjurkan dalam usahatani kopi dapat diterapkan oleh

anggota kelompok yaitu meliputi pemangkasan pembentukkan tajuk,

pemangkasan produksi, dan pemangkasan peremajaan serta wiwil kasar dan halus

Page 133: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

117

dan sebanyak 21,59 persen responden menyatakan hanya sebagai anggota

kelompok yang dapat menerapkan teknik tersebut dengan alasan terlalu sibuk

dengan pekerjaan yang lainnya. Secara umum anggota kelompoktani sudah

mampu menerapkan anjuran mengenai pemangkasan yang sebaiknya dilakukan

seperti pemangkasan produksi yang biasa disebut wiwil halus dan wiwil kasar.

Wiwil kasar dilakukan dengan membuang tunas yang tidak diperlukan dengan

cara mematahkan dengan tangan agar ruas yang terpendek dari tunas ikut

terbuang. Wiwil kasar dilakukan setiap bulan sekali pada musim hujan dan dua

bulan sekali pada musim kemarau. Wiwil halus dilakukan dengan membuang

cabang balik, cabang liar, cabang kering dan cabang sakit. Wiwil halus dilakukan

tiga bulan setelah panen dan diulang lagi tiga bulan kemudian. Kegiatan

pemangkasan ini memakai alat yang mudah diperoleh seperti pisau tajam yang

steril bisanya petani merebus di dalam air mendidih. Selanjutnya anggota

kelompoktani kopi juga mampu melakukan pemangkasan peremajaan, sesuai

dengan petunjuk penyuluh yaitu dilakukan setelah panen dan buah kopi benar-

benar habis dengan cara membuang cabang jelek dan tua dan melakukan

penyambungan dengan bibit yang unggul.

Kemampuan Anggota dalam Pemenuhan Saprodi Kemampuan Anggota dalam pemenuhan sarana produksi diukur dengan

lima indikator. Indikator tersebut adalah: (1) mampu memenuhi kebutuhan sarana

bibit per ha (termasuk cadangan untuk mengganti tanaman yang mati) yang akan

ditanam di areal usahatani, (2) mampu memenuhi kebutuhan pupuk dalam

usahatani kopi, (3) mampu memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam

usahatani kopi, (4) mampu memenuhi kebutuhan peralatan usahatani kopi dan

(5) mampu memenuhi kebutuhan bibit tanaman pelindung.

Hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa kemampuan anggota

dalam pemenuhan saprodi masuk dalam kategori tinggi. KKRTM dengan rataan

skor 2,72 dan KKRTL dengan rataan skor 2,47 pada rentang skor 1-3. Berdasar

data penelitian sebanyak 64,77 persen responden menyatakan seluruh anggota

mampu memenuhi kebutuhan sarana bibit per ha (termasuk cadangan untuk

mengganti tanaman yang mati) yang akan ditanam di areal usahatani, sebanyak

Page 134: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

118

19,32 persen sebagian saja dapat dipenuhi dengan alasan menyediakan bibit hanya

untuk ditanam saja sekitar 1800 pohon perhektar dan tidak memiliki cadangan

bibit untuk jaga-jaga di kala ada yang mati atau rusak dan sebanyak 15,91 persen

tidak mampu menerapkan dengan alasan bibit ditanam seadanya saja istilahnya

anggota kelompoktani bibit cabutan yang ditanam secara tambal sulam. Sebanyak

65,91 persen responden menyatakan bahwa mampu memenuhi kebutuhan pupuk

dalam usahatani kopi, sebanyak 28,41 persen sebagian saja mampu memenuhi

kebutuhan pupuk dengan alasan sebagian membeli secara mandiri karena perlu

pupuk yang lain dan sebanyak 5,68 persen menyatakan tidak mampu dalam

pemenuhan sarana pupuk kimia dengan alasan harga terlalu mahal dan

mensubstitusi dengan pupuk organik seperti pupuk kompos dan kandang.

Sebanyak 65,91 persen responden menyatakan bahwa mampu memenuhi

kebutuhan obat-obatan dalam usahatani kopi, sebanyak 23,86 persen sebagian

mampu memenuhi kebutuhan dengan alasan harga obat-obatan mahal jadi hanya

membeli yang penting-penting saja dan sebanyak 10,23 persen tidak mampu

memenuhi dengan alasan tanpa memakai obat kimiawi mengandalkan musuh

alaminya. Sebanyak 57,95 persen responden menyatakan mampu memenuhi

kebutuhan peralatan usahatani kopi, sebanyak 35,23 persen sebagian mampu

dipenuhi dengan alasan peralatan yang mahal tidak dapat dipenuhi sendiri,

sehingga bergabung dengan anggota kelompoktani atau kelompok lainnya dan

sebanyak 6,82 persen tidak mampu memenuhi dengan alasan tidak perlu susah-

sudah memakai peralatan seadanya saja. Sebanyak 56,82 persen responden

menyatakan mampu memenuhi kebutuhan bibit tanaman pelindung, sebanyak

38,64 persen menyatakan hanya sebagian yang mampu dipenuhi dengan alasan

perlu banyak tenaga kerja, sehingga dikerjakan tenaga kerja dari keluarga saja

dan sebanyak 4,55 persen menyatakan tidak mampu memenuhinya dengan alasan

medan atau lokasi kebun yang sulit ditanami.

Kemampuan Anggota dalam Teknik Pemanenan Kemampuan Anggota dalam teknik pemanenan diukur dengan empat

indikator. Indikator tersebut adalah: (1) mampu melakukan panen kopi yang

sesuai dengan tingkatan waktu petik (permulaan, pertengahan, akhiran),

Page 135: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

119

(2) mampu melakukan panen kopi saat kopi benar-benar matang dan merah,

(3) mampu melakukan panen kopi dengan petik tertib, satu persatu dan bersih

dan (4) selalu mempersiapkan peralatan panen seperti tangga, keranjang petik dan

lainnya.

Hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa kemampuan anggota

KKRTM dan KKRTL dalam menerapkan teknik pemanenan produksi kopi

berkategori tinggi dengan rataan skor 2,63 dan 2,39 pada rentang skor 1-3.

Sebanyak 55,68 persen responden menyatakan bahwa anggota kelompok mampu

seluruhnya menerapkan panen kopi yang sesuai dengan tingkatan waktu petik

(permulaan, pertengahan dan akhiran), sebanyak 31,82 persen sebagian dapat

diterapkan yaitu saat panen raya/pertengahan saja dengan alasan kebun tidak luas

dan lokasinya sulit biar tidak rugi dipetik saat panen raya saja dan sebanyak

12,5 persen menyatakan tidak mampu menerapkannya karena panen untuk segera

memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kurang peduli jadwal panen. Sebanyak

51,14 persen menyatakan bahwa mampu melakukan panen kopi saat kopi benar-

benar matang dan merah, sebanyak 36,36 persen sebagian saja yang dapat

diterapkan karena agar segera dapat hasil banyak, sehingga kurang peduli kopi

sudah hijau atau merah diambil semua dan sebanyak 12,5 persen tidak mampu

menerapkannya karena kebun tidak aman sehinga panen awal untuk menghindari

pencurian. Sebanyak 60,23 persen menyatakan seluruh anggota mampu

melakukan panen kopi dengan petik tertib, satu persatu dan bersih, sebanyak

27,27 persen hanya sebagian dapat diterapkan karena memakai buruh petik wanita

dan laki-laki secara borongan, sehingga kuantitas produksi menjadi prioritas dan

sebanyak 12,5 persen tidak mampu menerapkan karena mengutamakan hasil.

Sebanyak 65,91 persen menyatakan mampu selalu mempersiapkan peralatan

panen seperti tangga, keranjang petik dan lainnya, 22,73 persen hanya sebagian

karena hanya membawa keranjang dan karung petik saja dan sebanyak

11,36 persen responden tidak mampu menerapkan dengan alasan tanpa persiapan

khusus peralatan seadanya saja.

Keterangan responden menyatakan bahwa panen kopi dilakukan sebanyak

tiga kali dalam setahun. Panen awal atau panen kopi bubuk adalah sekitar bulan

April, panen raya adalah sekitar bulan Juli dan panen akhir sekitar bulan

Page 136: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

120

Oktober. Pemetikan kopi tahap awal biasanya adalah petik buah yang terkena

penyakit bubuk, sehingga merah sebelum waktunya. Panen raya merupakan

pemetikan dengan hasil kopi yang terbaik yaitu kopi benar-benar matang dan

berwarna merah dan panen akhir atau disebut panen lelesan/racutan dengan

jumlah yang sedikit dan biasanya dipanen semua baik warna buah kopi yang

masih hijau dan kuning dan sisa buah kopi dipohon tinggal 10 persen. Tenaga

kerja pemetik biasanya tenaga wanita dengan sistem harian atau borongan.

Sistem harian para pemetik diberi upah sekitar Rp. 15.000,- tetapi diberi

makan dan minum sekedarnya, sedangkan sistem borongan setiap satu

kilogram diberi upah Rp. 200,- Peralatan yang dipakai dalam pemanenan

yaitu: (1) kocok/keranjang, alat yang terbuat dari bambu atau rotan yang

digunakan untuk menampung sementara buah kopi; (2) sapu, untuk

mengumpulkan buah kopi yang jatuh; (3) sak atau karung plastik, sebagai tempat

buah kopi hasil panen dan (4) tangga segitiga, untuk membantu mengambil buah

kopi yang tinggi.

Kemampuan Anggota dalam Teknik Pascapanen Kemampuan anggota dalam teknik pascapanen diukur dengan lima

indikator. Indikator tersebut adalah: (1) mampu menerapkan (proses pengeringan,

pengupasan dan seterusnya) kopi sesegera mungkin setelah panen selesai, (2)

terampil dan mampu melakukan pengolahan kopi baik teknik kering maupun

basah, (3) selalu menjaga kualitas kopi dengan curing (pengeringan ulang,

pembersihan dan Hulling) kopi sesuai dengan prosedur, (4) mampu menyimpan

hasil olahan kopi dengan gudang yang sesuai dengan standar dan (5) mampu

dalam sortir dan memahami standar mutu kopi.

Hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa kemampuan anggota

KKRTM dalam penerapan teknik pascapanen berkategori tinggi dengan rataan

skor 2,51, sedangkan KKRTL berkategori sedang dengan rataan skor 2,25 pada

rentang skor 1-3. Sebanyak 53,41 persen responden menyatakan mampu

menerapkan (proses pengeringan, pengupasan dan seterusnya) kopi sesegera

mungkin setelah panen selesai, sebanyak 25 persen menyatakan hanya sebagian

karena tenaga kerja dan kapasitas peralatan terbatas dan sebanyak 21,59 persen

Page 137: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

121

tidak mampu menerapkan karena lokasi kebun jauh, sehingga sulit mengolah kopi

sesegera mungkin. Sebanyak 65,91 persen responden menyatakan terampil dan

mampu melakukan pengolahan kopi baik teknik kering maupun basah karena

sering mendapatkan pelatihan dan praktek bersama, sebanyak 25 persen

menyatakan sebagian saja dapat diterapkan karena yang sering menerapkan

pengolahan kering kecuali ada pesanan atau harga kopi jatuh sekali dan sebanyak

9,09 persen tidak mampu menerapkan dengan benar karena kopi langsung dijual

ke pedagang sistem borongan, sehingga tanpa pengolahan dulu. Sebanyak 55,68

persen menyatakan bahwa selalu menjaga kualitas kopi dengan curing

(pengeringan ulang, pembersihan dan hulling) kopi sesuai dengan prosedur,

sebanyak 31,82 persen menyatakan sebagian saja yang dapat diterapkan karena

keterbatsan sarana dan peralatan dan sebanyak 12,50 persen tidak mampu

menerapkannya karena dijual dalam sistem kopi gelondongan.

Setelah proses pemetikan buah merah selesai proses selanjutnya adalah

sortasi. Sortasi biasanya memakai bak dengan ukuran 2x1 meter. Cara kerjanya

dengan merendam buah kopi pada bak yang berisi air untuk memisahkan kopi

yang kualitas baik dan kopi yang jelek atau kampong. Kopi yang baik adalah kopi

yang tenggelam dalam air dan ke luar dari bak yang dapat diolah dengan sistem

basah. Untuk kopi yang mengambang diambil dan kemudian diproses secara

kering. Lama perendaman maksimal 36 jam biar rendemen tetap baik. Setelah

direndam maka dimasukkan pada mesin pulper untuk mengupas kulit buah.

Kapasitas mesin pulper yang dipakai biasanya satu ton per empat jam untuk mesin

tipe GX 160 (5.5) merupakan bantuan Dikti dengan bahan bakar dua liter per ton

buah kopi dan juga memakai mesin kneyser (pengupas kulit buah) dengan

kapasitas dua ton perjam. Fermentasi adalah proses pelepasan kulit tanduk dengan

biji. Kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo biasanya melakukan fermentasi jenis

kering atau dry fermentation dengan memasukkan kopi ke dalam karung plastik

atau sak selama kurang dari setengah hari (12 jam). Fermentasi dilakukan jika

mesin washer tidak mampu memproses mengingat kapasitasnya hanya satu ton

per jam. Proses selanjutnya adalah pencucian atau washing. Kelompoktani kopi

Desa Sidomulyo melakukan proses pencucian dengan dua metode yaitu metode

manual dan mekanis. Pencucian manual dilakukan setelah kopi yang difermentasi

Page 138: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

122

sudah siap untuk dicuci. Pencucian manual dilakukan di sungai atau bak pencuci.

Pencucian secara mekanis menggunakan mesin washer dengan tenaga penggerak

diesel tenaga 22 pk/2200 rpm. Setelah pencucian biji kopi langsung dianginkan di

para-para, baru setelah air pencucian kering dijemur di lantai jemur yang sudah

dibersihkan selama 4-5 hari (kadar air biji kopi 14-16 persen). Setelah kering kopi

dikupas dengan mesin huller untuk memisahkan kopi dari kulit tanduk dan kulit

ari. Kemudian setelah keluar dari mesin huller biji kopi didinginkan dulu

sebelum dimasukkan dalam karung (karung goni untuk pasar ekspor dan karung

plastik untuk pasar lokal), untuk menghindari biji kopi pucat baru dikemas, terus

dimasukkan gudang.

Sebanyak 31,82 persen saja responden menyatakan mampu menyimpan

hasil olahan kopi dengan gudang yang sesuai dengan standar karena agar dapat

kualitas premium dengan modifikasi standar gudang, sebanyak 37,5 persen hanya

sebagian standar gudang yang mampu diterapkan karena keterbatasan biaya untuk

membuat gudang dan 12,5 persen tidak mampu menerapkan, sehingga langsung

dijual begitu biji kopi kering. Pergudangan yang dilakukan oleh kelompoktani

kopi diwilayah ini adalah dengan memasukan kopi dalam runag khusus yang

memiliki ventilasi yang baik, suhu ruangan hangat, sehingga ruang dibuat

sedemikian rupa, kelembaban udara baik dengan memberi kafling dan alas dari

bambu atau kayu setinggi 10-15 cm pada sisi bawah dan bagian samping tidak

boleh berhubungan langsung dengan tembok atau dinding. Namun pada suhu

ekstrim misalnya terlalu kering maka kelembaban bisa dinaikan dengan menyiram

air di sekitar gudang dan apabila terlalu tinggi dapat dikeringkan dengan Vis

dryer.Untuk mengukur kadar kelembaban kopi petani sudah mampu

menggunakan alat tester namanya koka tester yang mampu mendeteksi secara

otomastis kadar air kopi. Berdasarkan standar mutu, kadar air kopi untuk

pengolahan basah minimal 12 persen dan untuk pengolahan kering minimal

13 persen.

Sebanyak 51,14 persen responden mampu dalam sortir dan memahami

standar mutu kopi karena sudah sering dapat penyuluhan, pelatihan dan belajar

dari pedagang atau eksportir, sebanyak 21,59 persen hanya sebagian mampu

dipahami karena disortir dengan peralatan sederhana seperti ayakan manual dan

Page 139: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

123

mata dan tangan telanjang dan sebanyak 27,27 persen menyatakan anggota belum

mampu menerapakan sortir sesuai standar mutu kopi karena berpikiran sortir tidak

penting karena kenyataannya oleh pedagang semua hasil produksi dimasukkan

dalam kategori mutu kopi asalan (mutu menengah) yaitu Grade 3 dan 4. Anggota

kelompoktani sudah memiliki catatan klasifikasi mutu kopi (berdasar warna,

ukuran, kulit tanduk, biji pecah dan lubang biji), sehingga mampu untuk

mengetahui mutu kopi. Kopi akan masuk kategori Mutu 1 apabila (jumlah nilai

cacat maksimum 11), kategori Mutu 2 (jumlah nilai cacat antara 12-25), kategori

Mutu 3 (jumlah nilai cacat antara 26-44), kategori Mutu 4 (jumlah nilai cacat

antara 45-80), kategori Mutu 5 (jumlah nilai cacat antara 81-150) dan kategori

Mutu 6 (jumlah nilai cacat antara 151-225).

Anggota kelompoktani kopi di Desa Sidomulyo sebagian sudah mampu

mengolah sampai tahap sekunder, biji kopi diolah menjadi kopi bubuk yang siap

konsumsi. Pengolahan biji kopi melalui beberapa tahap pengolahan yaitu: (1)

penyangraian, (2) penggilingan dan (3) pengayakan. Proses penyangraian kopi

dilakukan pada suhu 200-225oC yang bertujuan untuk mendapatkan kopi rendang

yang berwarna coklat kayu manis kehitaman. Proses penyangraian menggunakan

dua metode yaitu metode tertutup dan terbuka. Metode tertutup menyebabkan

kopi bubuk yang dihasilkan mempunyai rasa agak asam akibat tertahannya air dan

beberapa jenis asam yang mudah menguap. Aroma lebih tajam dan terhindar dari

pemcemaran bau dari luar seperti bau bahan bakar. Mesin penyangraian

berkapasitas 35-100 kg sekali penyangraian. Sedangkan penyangraian tertutup

menggunakan wajan yang terbuat dari keramik atau tanah liat. Selanjutnya kopi

yang sudah disangrai didinginkan terus dilakukan penggilingan dengan mesin

penggiling. Proses penggilingan dimaksudkan untuk mengecilkan ukuran partikel

dari biji kopi. Setelah digiling bubuk kopi diproses dengan pengayakan agar

diperoleh kopi bubuk yang halus dan seragam. Pada umumnya dilakukan dengan

alat pengayak yang mempunyai ukuran 40 mesh. Ukuran kopi bubuk dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu kasar atau regular grind, sedang atau

drip grind dan halus atau fine grind. Proses yang paling akhir adalah

pengemasan di dalam plastik yang dilengkapi dengan nama produk, depkes, ijin

Page 140: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

124

usaha, logo atau gambar, alamat atau nomor telepon yang dipres dengan

menggunakan mesin pengepres.

Kemampuan Anggota Kelompok dalam Mengakses Informasi Inovasi Teknologi Modal dan Pasar Kemampuan anggota dalam teknik mengakses informasi inovasi

teknologi, modal dan pasar diukur dengan lima indikator. Indikator tersebut

adalah: (1) mampu mencari informasi inovasi teknologi usahatani kopi, (2)

mampu mengakses permodalan/kredit dari lembaga-lembaga terkait, (3) mampu

mengakses informasi permintaan pasar, (4) mampu mengakses harga pasar dan

(5) mampu mengakses lembaga pemasaran.

Hasil penelitian (Tabel 20) menunjukkan bahwa kemampuan anggota

KKRTM dalam mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar berkategori

tinggi dengan rataan skor 2,74 dan KKRTL masuk kategori sedang dengan rataan

skor 2,05 pada rentang skor 1-3. Sebanyak 51,14 persen responden menyatakan

anggota mampu mencari informasi inovasi teknologi usahatani kopi, sebanyak

22,73 persen sebagian saja yang mampu karena anggota yang aktif dalam

kelompok yang umumnya proaktif terhadap mengakses inovasi teknologi dan

sebanyak 26,14 persen belum mampu dengan alasan sulit untuk memahami materi

inovasi teknologi tanpa bimbingan. Sebanyak 53,41 persen responden menyatakan

anggota mampu mengakses permodalan/kredit dari lembaga-lembaga terkait

yaitu melalui koperasi dan kelompok untuk dihubungkan dengan lembaga

permodalan yang ada seperti perbankan, pemerintah (Pemda, Universitas, Disbun

dan Puslit) dan swasta, sebanyak 23,86 persen responden menyatakan hanya

sebagian anggota yang mampu karena bagi yang sudah menjadi anggota koperasi

saja yang mudah dalam mengakses permodalan dan sebanyak 22,73 persen

menyatakan anggota belum mampu karena belum ada koperasi. Sebanyak 46,59

persen responden menyatakan bahwa anggota mampu mengakses informasi

permintaan pasar dengan menjalin hubungan baik dengan pedagang besar dan

eksportir serta asosiasi kopi bahkan mencari sendiri melalui media elektronik

seperti internet, sebanyak 25 persen menyatakan hanya sebagian kelompok yang

mampu mengakses informasi permintaan pasar karena hanya kelompok atau

anggota yang menjadi pedagang saja yang mampu mengakses permintaan pasar

Page 141: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

125

karena terkait dengan kepercayaan dan persaingan bisnis dan sebanyak 28,41

persen anggota yang belum mampu mengakses permintaan pasar karena

menyerahkan saja pada pedagang. Sebanyak 46,59 persen responden yang

menyatakan bahwa anggota mampu mengakses harga pasar, sebanyak 17,05

persen menyatakan sebagian anggota saja yang mampu dan sebanyak 36,36

persen belum mampu mengakses harga pasar karena tidak perlu survei harga yang

penting segera dapat uang untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 44,32

persen responden menyatakan anggota mampu mengakses lembaga pemasaran

yaitu melalui kelompok dapat menggandeng eksportir dan memiliki setifikat

UTZ Kapeh dari Belanda, sehingga produk kopi dapat mudah diterima pasar luar

negeri, sebanyak 36,64 persen menyatakan hanya sebagian saja yang mampu dan

sebanyak 17,05 persen menyatakan anggota belum mampu mengakses lembaga

pemasaran karena kelompok lemah dalam membuat jaringan, sehingga masih

menjual produk kopi kepada kelompok lain yang memiliki jaringan dengan

lembaga pemasaran.

Hubungan Karakteristik Anggota Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat

Hasil penelitian (Tabel 21) menunjukkan bahwa karakteristik anggota

berhubungan dengan tingkat penerapan inovasi teknlogi usahatani kopi rakyat

dan masing-masing memiliki hubungan dengan keeratan dan arah yang berbeda.

Karakteritik anggota kelompoktani yan dimaksud meliputi: (1) umur anggota

kelompok, (2) pendidikan formal, (3) pendidikan nonformal, (4) jumlah anggota

keluarga, (5) luas lahan, (6) pengalaman berusahatani kopi, (7) masa keanggotaan

kelompoktani, (8) Kekosmopolitan dan (9) motivasi berkelompok.

Hubungan Umur dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 20) didapat nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, umur anggota

kelompoktani berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi

teknologi kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan anggota kelompoktani yang

berumur lebih tua tingkat adopsinya dalam pengembangan kopi rakyat lebih

rendah dari anggota kelompoktani yang berusia relatif lebih muda. Kondisi ini

Page 142: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

126

mengisyaratkan bahwa semakin tinggi umur anggota maka semakin menurun

tingkat kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi. Semakin lanjut umur

anggota kelompoktani akan menurunkan kemampuan fisik, pemahaman respon

dan motivasi dalam berusaha padahal dalam usahatani kopi membutuhkan

kekuatan fisik yang prima karena selain lokasi kebun yang relatif susah juga

penanganan kopi cukup rumit, sehingga perlu keterampilan dan semangat tinggi.

Tabel 21. Hubungan karakteristik anggota kelompok dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

Karakteristik anggota

Kemampuan penerapan inovasi teknologi (τ b) Budidaya

Penyedian

saprodi Pemanenan Pascapanen

Mengakses

informasi inovasi teknologi, modal

dan pasar Umur -0,031 0,081 -0,155 -0,127 0,008 Pendidikan formal 0,027 0,038 0,087 -0,007 -0,055 Pendidikan nonformal 0,003 0,109 0,006 0,134 0,172

Jumlah angota Keluarga 0,137 0,093 -0,128 -0,108 0,105

Luas lahan -0,048 0,002 -0,010 -0,169 0,022 Pengalaman berusahatani kopi 0,173 0,407** 0,350** 0,306** 0,437**

Masa keanggotaan 0,094 0,295** 0,196* 0,284** 0,463** Kekosmopolitan 0,374** 0,241** 0,127 0,230** 0,230** Motivasi berkelompok 0,194* 0,222* 0,204* 0,252** 0,213*

Keterangan: * Korelasi nyata (p<0,05) τ

Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai

probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, pendidikan

formal anggota kelompoktani berhubungan tidak nyata dengan kemampuan

penerapan inovasi teknologi kopi rakyat. Hal ini karena mayoritas pendidikan

formal anggota kelompoktani kopi rakyat masuk pada kategori rendah dan sedikit

yang berpendidikan formal kategori tinggi, sehingga dalam mengelola usahatani

kopi lebih mengandalkan pendidikan nonformal yang didapat dari berbagai

sumber seperti adanya kursus tani, pendidikan dan pelatihan dan kegiatan-

kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan anggota dalam

menerapkan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat. Hal ini berbeda dengan

b: Koefisien rank Tau-B Kendall ** Korelasi sangat nyata (p<0,01) Hubungan Pendidikan Formal dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat

Page 143: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

127

penelitian Kusnadi (2006), bahwa pendidikan formal memiliki hubungan yang

nyata terhadap efektivitas kelompoktani. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, semakin efisien bekerja dan semakin banyak mengetahui cara-cara atau

teknik berusahatani yang lebih baik dan menguntungkan.

Hubungan Pendidikan Nonformal dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, pendidikan nonformal

anggota kelompoktani berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan

inovasi teknologi kopi rakyat. Hal ini karena secara umum akumulasi jumlah

anggota kelompoktani yang memiliki pendidikan nonformal mayoritas masih

dalam kategori rendah-sedang yaitu frekuensinya 1-4 kali dalam tiga bulan

terakhir seperti ikut dalam penyuluhan, kursus, diklat dan lain sebagainya. Hal ini

berbeda dengan hasil penelitian Marliati (2008) menyebutkan bahwa pendidikan

nonformal berpengaruh nyata dengan pemenuhan kebutuhan pengembangan

kapasitas anggota kelompoktani dalam berusahatani dan tingkat kemandirian

anggota kelompoktani dalam beragribisnis tanaman pangan maupun perkebunan.

Hubungan Jumlah Anggota Keluarga Kemampuan dengan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, jumlah anggota keluarga

anggota kelompoktani berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan

inovasi teknologi kopi rakyat. Hal ini karena ditemukan bahwa mayoritas jumlah

anggota keluarga anggota kelompoktani masuk dalam kategori rendah dan sedang

yaitu jumlah anggota keluarga berkisar antara 2-5 orang yang menjadi tanggungan

hidup kepala keluarga anggota kelompoktani kopi rakyat. Hal ini kurang sesuai

dengan hasil penelitian Yusnadi (1992) bahwa semakin besar jumlah keluarga

maka semakin tinggi tingkat adopsi dalam pengembangan kopi rakyat.

Page 144: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

128

Hubungan Luas Lahan dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, luas lahan anggota

kelompoktani berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi

teknologi kopi rakyat. Hal ini karena dari penelitian diketahui bahwa mayoritas

anggota kelompoktani memiliki lahan dengan kategori sedang dan sempit dengan

luas lahan berkisar antara 0,25 sampai 1,00 ha. Kondisi ini kurang sesui dengan

dengan penelitian Yusnadi (1992) bahwa semakin luas lahan maka semakin tinggi

adopsi dalam usahatani kopi rakyat.

Hubungan Pengalaman Berusahatani Kopi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,173 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, pengalaman berusahatani kopi anggota kelompoktani

berhubungan positif dan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi

teknologi budidaya kopi rakyat. Semakin banyak anggota memiliki pengalaman

usahatani semakin tinggi pula kemampuan anggota dalam penerapan inovasi

teknologi budidaya kopi rakyat. Pengalaman usahatani anggota kelompoktani

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

budidaya kopi rakyat karena mayoritas pengalaman usahatani masuk paada

kategori rendah dan sedang yaitu memiliki pengalaman berkisar antara 3-12 tahun

berkerja sebagai anggota kelompoktani kopi rakyat.

Hubungan Pengalaman Berusahatani Kopi dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,407 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pengalaman berusahatani kopi anggota kelompoktani

berhubungan positif dan sangat nyata dengan kemampuan penyediaan saprodi

Page 145: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

129

budidaya kopi rakyat. Semakin banyak anggota memiliki pengalaman usahatani

semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penyediaan

saprodi. Hal ini dapat dipahami, karena dengan pengalaman usahatani yang

banyak tentu saja anggota kelompoktani kopi akan semakin cakap dan banyak

memiliki jaringan kerjasama dengan penyediaan saprodi. Semakin banyak

pengalaman usahatani kopi biasanya mereka juga semakin lama bergabung

dengan kelompoktani, sehingga banyak menerima manfaat dari peran kelompok

terhadap anggotanya

Hubungan Pengalaman Berusahatani Kopi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,350 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pengalaman berusahatani kopi anggota kelompoktani

berhubungan positif dan sangat nyata dengan kemampuan anggota dalam inovasi

teknologi pemanenan. Semakin banyak anggota memiliki pengalaman usahatani

semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi

teknologi pemanenan. Kondisi ini dapat dipahami, karena dengan pengalaman

usahatani yang banyak tentu saja anggota kelompoktani kopi akan semakin cakap

dan banyak mendapatkan pelajaran bahkan pengalaman gagal, sehingga sudah

banyak membandingkan keuntungan dan kerugian dalam penerapan inovasi

teknologi pemanenan.

Hubungan Pengalaman Berusahatani Kopi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,306 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pengalaman berusahatani kopi anggota kelompoktani

berhubungan positif dan sangat nyata dengan kemampuan dengan kemampuan

penerapan inovasi teknologi pascapanen kopi rakyat. Semakin banyak anggota

memiliki pengalaman usahatani semakin tinggi pula kemampuan anggota

kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen. Pengalaman

usahatani anggota kelompoktani berhubungan sangat nyata dengan kemampuan

Page 146: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

130

anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen kopi rakyat

karena semakin banyak memiliki pengalaman usahatani maka semakin bisa

memilih inovasi teknologi tepat dan menguntungkan dalam kegiatan pascapanen

baik pada pengolahan primer kopi (pengolahan setelah petik) dan pengolahan

sekunder kopi (pengolahan kopi ose kering siap sampai konsumsi).

Hubungan Pengalaman Berusahatani Kopi dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,437 dan nilai probabilitas lebih kecil 0,01, sehingga hipotesis diterima.

Artinya, penggalaman berusahatani kopi anggota kelompoktani berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan penerapan mengakses inovasi

teknologi, modal dan pasar. Semakin banyak pengalaman usahatani anggota

kelompoktani maka semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam

penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini karena semakin

banyak pengalaman usahatani tentunya anggota kelompoktani kopi yang menjadi

anggota kelompoktani semakin terpacu untuk memajukan usahanya, sehingga

berusaha mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar. Hal ini sesuai

dengan penelitian Yusnadi (1992) bahwa pengalaman berusahatani kopi memiliki

hubungan yang nyata dengan penerapan teknologi dengan pengalaman yang

banyak maka anggota kelompoktani semakin menyadari bahwa usahatani kopi

merupakan sumber kehidupan, sehingga semakin respon dengan inovasi teknologi

untuk pengembangan perkebunan kopi rakyat.

Hubungan Masa Keanggotaan Kelompoktani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,094 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, masa keanggotaan kelompoktani berhubungan positif dan tidak

nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat.

Semakin lama anggota bergabung dengan kelompoktani semakin tinggi pula

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat.

Page 147: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

131

Hal ini karena mayoritas masa keanggotaan anggota kelompoktanimasuk pada

kategori baru dan sedang sebanyak 57,95 persen yaitu bergabung dalam

kelompoktani berkisar antara 2-9 tahun. Semakin baru masa keanggotaan tentunya

semakin sedikit merasakan peran kelompoktani sebagai media belajar menerapkan

teknologi budidaya kopi rakyat.

Hubungan Masa Keanggotaan Kelompoktani dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,295 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, masa keanggotaan kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat.

Semakin lama anggota bergabung dengan kelompoktani maka semakin tinggi pula

kemampuan anggota kelompoktani dalam penyediaan saprodi. Hal ini karena

dengan masa keanggotaan yang lama tentu saja anggota kelompoktani kopi akan

semakin aktif berpartisipasi dalam kelompok dan banyak memiliki jaringan

kerjasama dengan penyediaan saprodi. Semakin lama bergabung dengan

kelompoktani, sehingga banyak menerima manfaat dari peran kelompok terhadap

anggotanya.

Hubungan Masa Keanggotaan Kelompoktani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,196 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, masa keanggotaan kelompoktani berhubungan positif dan nyata

dengan kemampuan anggota dalam inovasi teknologi pemanenan. Semakin lama

anggota bergabung dengan kelompoktani maka semakin tinggi pula kemampuan

anggota kelompoktani dalam penyediaan saprodi. Hal ini karena dengan masa

keanggotaan usahatani yang lama tentu saja anggota kelompoktani kopi akan

semakin banyak belajar dan kerjasama dengan anggota yang lain, sehingga sudah

banyak mencoba dan membandingkan keuntungan dan kerugian dalam penerapan

inovasi teknologi pemanenan.

Page 148: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

132

Hubungan Masa Keanggotaan Kelompoktani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,284 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, masa keanggotaan kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

pascapanen kopi rakyat. Semakin lama anggota bergabung dengan kelompoktani

maka semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan

inovasi teknologi pascapanen. Hal ini dapat dipahami, karena semakin lama

anggota bergabung dengan kelompoktani maka semakin bisa memilih inovasi

teknologi tepat dan menguntungkan dalam kegiatan pascapanen baik pada

pengolahan primer kopi (pengolahan setelah petik) dan pengolahan sekunder kopi

(pengolahan kopi ose kering siap sampai siap konsumsi atau dipasarkan).

Hubungan Masa Keanggotaan Kelompoktani dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,463 dan nilai probabilitas lebih kecil 0,01, sehingga hipotesis diterima.

Artinya, masa keanggotaan anggota kelompoktani berhubungan positif dan sangat

nyata dengan kemampuan penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan

pasar. Semakin lama masa keanggotaan anggota kelompoktani maka semakin

tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan mengakses

inovasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini dapat dipahami, karena semakin lama

menjadi anggota kelompoktani usahatani tentunya anggota kelompoktani kopi

semakin banyak mendapatkan kemudahan dari fasilitas dan peran

kelompoktaninya, sehingga terpacu untuk memajukan usahanya, sehingga

berusaha mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar. Hal ini

bertentangan hasil penelitian Rukka (2008) bahwa masa keanggotaan (lama

menjadi anggota kelompok) mempunyai hubungan negatif dan tidak nyata

terhadap peranan kelompoktani dalam pemenuhan kebutuhan usahataninya.

Page 149: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

133

Hubungan Kekosmopolitan dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,374 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, kekosmopolitan anggota kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat. Semakin tinggi kekosmopolitan anggota semakin tinggi pula kemampuan

anggota dalam penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat. Hal ini dapat

dipahami, karena mayoritas tingkat kekosmopolitan anggota kelompok masuk

paada kategori tinggi. Selain itu semakin tinggi tingkat kekosmopolitan anggota

kelompoktani maka semakin tinggi respon dengan inovasi usahatani kopi dari luar

atau dari media informasi, sehingga mudah untuk menyerap, mencoba dan

menerapkan inovasi teknologi budidaya kopi.

Hubungan Kekosmopolitan dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,241 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, kekosmopolitan anggota kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat.

Semakin tinggi kekosmopolitan anggota semakin tinggi pula kemampuan anggota

dalam penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat. Hal ini dapat dipahami,

karena mayoritas tingkat kekosmopolitan anggota kelompok masuk paada

kategori tinggi sebanyak 75 persen. Selain itu semakin tinggi tingkat

kekosmopolitan anggota kelompoktani maka semakin tinggi respon dengan

inovasi usahatani kopi dari luar atau dari media informasi, sehingga kemampuan

anggota dalam penyediaan saprodi dapat lebih baik.

Hubungan Kekosmopolitan dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,127 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, kekosmopolitan anggota kelompoktani berhubungan positif dan

Page 150: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

134

tidak nyata dengan kemampuan anggota dalam inovasi teknologi pemanenan.

Semakin tinggi kekosmopolitan anggota semakin tinggi pula kemampuan anggota

dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa

tingkat kekosmopolitan yang tinggi biasanya dimiliki oleh kepala rumah tangga

sedangkan yang banyak berperan dalam pelaksanaan kegiatan pemanenan adalah

para wanita baik dari keluarga sendiri atau tenaga kerja dari luar.

Hubungan Kekosmopolitan dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,230 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, kekosmopolitan anggota kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

pascapanen kopi rakyat. Semakin tinggi kekosmopolitan anggota semakin tinggi

pula kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen. Hal ini

terjadi karena semakin kosmopolit maka semakin terbuka wawasan dan cara

pandang terhadap teknologi, sehingga bisa memilih inovasi teknologi tepat dan

menguntungkan dalam kegiatan pascapanen baik pada pengolahan primer kopi

(pengolahan setelah petik) dan pengolahan sekunder kopi (pengolahan kopi ose

kering siap sampai dikonsumsi atau dijual).

Hubungan Kekosmopolitan dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,230 dan nilai probabilitas lebih kecil 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, kekosmopolitan anggota kelompoktani berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penerapan mengakses informasi inovasi

teknologi, modal dan pasar. Semakin tinggi kekosmopolitan anggota semakin

tinggi pula kemampuan anggota dalam penerapan mengakses inovasi teknologi,

modal dan pasar. Hal ini terjadi karena semakin tinggi kekosmopolitan tentunya

anggota kelompoktani kopi yang menjadi anggota kelompoktani semakin banyak

memiliki relasi dan jaringan usaha, sehingga terpacu untuk memajukan usahanya,

sehingga termotivasi mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar dengan

Page 151: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

135

menjalin hubungan baik dengan pihak luar yang mampu menjadi mitra kerja

dalam mengakses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar hasil produksi

kopi.

Hubungan Motivasi Berkelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,194 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, motivasi berkelompok anggota kelompoktani berhubungan

positif dan nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat. Semakin tinggi motivasi berkelompok maka semakin tinggi pula

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat.

Hal ini terjadi karena mayoritas motivasi berkelompok anggota kelompoktani

masuk paada kategori tinggi. Selain itu motivasi berkelompok merupakan modal

dasar anggota untuk mengerjakan setiap inovasi budidaya usahatani kopi dengan

baik dan sesuai dengan anjuran.

Hubungan Motivasi Berkelompok dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,222 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, motivasi berkelompok anggota kelompoktani berhubungan

positif dan nyata dengan kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat.

Semakin tinggi motivasi berkelompok semakin tinggi pula kemampuan anggota

kelompoktani dalam penyediaan saprodi. Hal ini terjadi karena dengan motivasi

berkelompok yang tinggi tentu saja anggota kelompoktani kopi akan semakin

semangat untuk mencari dan proaktif dalam kelompoknya agar mampu memiliki

jaringan kerjasama dengan penyediaan saprodi.

Hubungan Motivasi Berkelompok denganKemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,204 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, motivasi berkelompok anggota kelompoktani berhubungan

Page 152: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

136

positif dan nyata dengan kemampuan anggota dalam inovasi teknologi

pemanenan. Semakin tinggi motivasi berkelompok anggota semakin tinggi pula

kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi

pemanenan. Hal ini terjadi karena mayoritas motivasi berkelompok anggota

kelompoktani masuk paada kategori tinggi 63,64 persen. Selain itu motivasi

berkelompok merupakan modal dasar anggota untuk mengerjakan setiap inovasi

pemanenan kopi dengan baik dan sesuai dengan anjuran.

Hubungan Motivasi Berkelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,252 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, motivasi berkelompok anggota kelompoktani berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan dengan kemampuan penerapan

inovasi teknologi pascapanen kopi rakyat. Semakin tinggi motivasi berkelompok

semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi

teknologi pascapanen. Hal ini terjadi karena semakin tinggi motivasi berkelompok

maka semakin semangat untuk belajar dan saling kerjsama dalam memilih

menerapkan inovasi teknologi tepat dan menguntungkan dalam kegiatan

pascapanen baik pada pengolahan primer kopi (pengolahan setelah petik) dan

pengolahan sekunder kopi (pengolahan kopi ose kering sampai siap konsumsi

atau dijual).

Hubungan Motivasi Berkelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 21) didapat nilai koefisien

korelasi 0,213 dan nilai probabilitas lebih kecil 0,05, sehingga hipotesis diterima.

Artinya, motivasi berkelompok anggota kelompoktani berhubungan positif dan

nyata dengan kemampuan penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan

pasar. Semakin tinggi motivasi berkelompok anggota kelompoktani maka

semakin tinggi pula kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan

mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini terjadi karena semakin

motivasi berkelompok tentunya anggota kelompoktani kopi yang menjadi anggota

Page 153: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

137

kelompoktani semakin terpacu untuk memajukan usahanya, sehingga berusaha

mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar. Hal ini juga didukung oleh

data penelitian bahwa mayoritas motivasi berkelompok anggota kelompoktani

masuk pada kategori tinggi.

Hubungan Dinamika Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat

Tingkat dinamika kelompok diduga berhubungan nyata dengan tingkat

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi usahatani. Hasil

penelitian (Tabel 22) menunjukkan bahwa hubungan dinamika kelompok dengan

tingkat kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi memiliki

hubungan dan keeratan yang bervariasi.

Tabel 22. Hubungan dinamika kelompok dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

Dinamika kelompok

Kemampuan penerapan inovasi teknologi (τ b) Budidaya

Penyedian

saprodi Pema- nenan

Pasca- panen

Mengakses informasi

inovasi teknologi,

modal dan pasar Tujuan kelompok -0,046 0,175* 0,171 0,032 0,174* Struktur kelompok -0,004 0,042 -0,011 0,054 0,051 Fungsi tugas kelompok 0,124 0,060 0,067 0,105 0,066 Pembinaan kelompok 0,185* 0,255** 0,203* -0,138 0,226** Kekompakkan kelompok 0,231* 0,149 0,336** 0,113 0,140

Suasana kelompok -0,030 -0,154 -0,056 0,056 0,188* Tekanan kelompok -0,080 0,191* 0,236** 0,398** 0,310** Efektivitas kelompok 0,047 0,208* 0,060 0,116 0,320**

Keterangan: * Korelasi nyata (p<0,05) τ

Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, tujuan kelompok

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan teknologi budidaya,

pemanenan dan pascapanen usahatani kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa

tujuan kelompok mayoritas belum begitu formal walaupun sudah banyak

yang tertulis dan jelas, sehingga tujuan kurang begitu mengikat para anggotanya

b: Koefisien rank Tau-B Kendall ** Korelasi sangat nyata (p<0,01)

Hubungan Tujuan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya, pemanenan dan Pascapanen

Page 154: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

138

untuk menerapkan segala inovasi teknologi budidaya yang dianjurkan oleh

penyuluh atau lembaga pemerintah atau swasta yang membina kelompoktani kopi

rakyat.

Hubungan Tujuan Kelompok dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,175 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, tujuan kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat. Kondisi ini

mengindikasikan bahwa semakin jelas tujuan kelompok maka semakin mudah

pula anggota kelompok dalam penyediaan saprodi. Hal ini dapat dijelaskan

semakin jelas tujuan kelompok yang sejalan dengan tujuan individu setiap

anggota maka semakin mudah pula mewujudkan dalam RKK/RDKK khususnya

dalam pemenuhan saprodi. Hasil penelitian Effendi (2001) menyebutkan bahwa

tujuan kelompok berhubungan nyata dengan penerapan teknologi usahatani

sayuran di Wilayah Balikpapan.

Hubungan Tujuan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,174 dan nilai probabilitas lebih kecil 0,05, sehingga hipotesis diterima.

Artinya, tujuan kelompok berhubungan positif dan nyata dengan kemampuan

penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini dapat dijelaskan

semakin jelas tujuan kelompok yang sejalan dengan tujuan individu setiap

anggota maka semakin mudah pula mewujudkan dalam RKK/RDKK khususnya

kerjasama dalam mengakses inovasi teknologi, permodalan dan pasar dengan

lembaga terkait.

Hubungan Struktur Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, struktur kelompok

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

Page 155: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

139

usahatani kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak semua kelompoktani

memiliki struktur kelompok yang kompleks tetapi masih sederhana yaitu hanya

ketua, sekretaris dan bendahara serta anggota kelompok. Seringkali struktur

pengambilan keputusan dan struktur komunikasi dalam menyampaikan pesan dan

pembagian tugas terkait dengan penerapan inovasi teknologi kurang begitu jelas.

Akibatnya nilai pesan dan persepsi anggota dapat berbeda-beda, sehingga

mengganggu kelancaran koordinasi dan pembagian tugas sesuai dengan

kedudukannya. Kondisi ini kurang sesuai dengan penelitian Effendi (2001)

menyebutkan struktur kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penerapan inovasi teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Fungsi Tugas dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, fungsi tugas berhubungan

tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari pengakuan anggota kelompoktani

bahwa masih banyak 40,91 persen yang menyatakan belum dan kurang puas

dengan fungsi tugas yang diberikan oleh kelompok dalam berusaha untuk

mencapai semua tujuannya. Selain itu seringkali masih lemah tingkat koordinasi

dalam kegiatan kelompok yang berakibat pada pelaksanaan kegiatan yang

tumpang tindih dan belum efisien, sehingga kegiatan kelompok tidak dapat

berjalan dengan efektif. Kondisi ini bertentangan dengan hasil penelitian Effendi

(2001) menyebutkan bahwa fungsi tugas kelompok berhubungan positif dan nyata

dengan penerapan teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Pembinaan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,185 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pembinaan kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat. Semakin baik dan

intensif pembinaan kelompok semakin tinggi kemampuan anggota dalam

Page 156: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

140

penerapan inovasi teknologi budidaya. Keadaan ini dapat dipahami bahwa

pembinaan kelompok terhadap anggota akan menumbuhkan partisipasi anggota,

sehingga tumbuh rasa tangung jawab terhadap pencapain tujuan bersama dengan

menjaga ketertiban aturan dan norma yang dibuat bersama. Pengamatan

dilapangan menunjukkan bahwa pembinaan kelompok diwujudkan dalam bentuk

kunjungan rutin ketua kelompok kepada anggota yang tidak hadir dalam

pertemuan rutin kelompok, membantu anggota dalam bentuk penyediaan fasilitas

sarana dan peralatan usahatani seperti kemudahan mendapatkan pupuk, bibit,

gergaji, cangkul, sabit dan lain sebagainya. Kondisi ini berbeda dengan penelitian

Effendi (2001) menyebutkan bahwa pembinaan kelompok berhubungan positif

dan tidak nyata dengan penerapan teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Pembinaan Kelompok dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,255 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pembinaan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat. Semakin baik dan

intensif pembinaan kelompok semakin tinggi pula kemampuan anggota

kelompoktani dalam penyediaan saprodi. Pembinaan kelompok terhadap anggota

akan menumbuhkan partisipasi anggota, sehingga tumbuh rasa tangung jawab

terhadap pecapain tujuan bersama dengan menjaga ketertiban aturan dan norma

yang dibuat bersama. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pembinaan

kelompok diwujudkan dalam bentuk kunjungan rutin ketua kelompok kepada

anggota yang tidak hadir dalam pertemuan rutin kelompok, membantu anggota

dalam bentuk penyediaan fasilitas sarana dan peralatan usahatani seperti

kemudahan mendapatkan pupuk, bibit, gergaji, cangkul, sabit dan lain

sebagainya.

Hubungan Pembinaan Kelompok denganKemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,203 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pembinaan kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

Page 157: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

141

kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi rakyat. Semakin

baik dan intensif pembinaan kelompok semakin tinggi pula kemampuan anggota

kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi. Sehingga

semakin baik pembinaan maka semakin baik pula kemampuan anggota dalam

penerapan inovasi teknologi. Pembinaan kelompok terhadap anggota akan

menumbuhkan partisipasi anggota, sehingga tumbuh rasa tangung jawab terhadap

pecapain tujuan bersama dengan menjaga ketertiban aturan dan norma yang

dibuat bersama. Pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa pembinaan

kelompok diwujudkan dalam bentuk kunjungan rutin ketua kelompok kepada

anggota yang tidak hadir dalam pertemuan rutin kelompok, membantu anggota

dalam bentuk penyediaan fasilitas sarana dan peralatan usahatani seperti

kemudahan mendapatkan pupuk, bibit, gergaji, cangkul, sabit dan lain

sebagainya.

Hubungan Pembinaan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi -0,138 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, pembinaan kelompok berhubungan negatif dan tidak nyata

dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen pada

usahatani kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masih banyak 46,59 persen

anggota kelompok yang masih hanya menerapkan sebagian saja inovasi teknologi

pascapanen dengan berbagai alasan mulai dari terdesak dengan kebutuhan hidup

sampai terbatasnya fasilitas dan sarana prasarana untuk melakukan penanganan

pascapanen kopi.

Hubungan Pembinaan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,226 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, pembinaan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar

kopi rakyat. Semakin baik dan intensif pembinaan kelompok semakin tinggi pula

Page 158: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

142

kemampuan anggota kelompoktani dalam penerapan inovasi teknologi

pascapanen. Sehingga semakin baik pembinaan maka semakin baik pula

kemampuan anggota dalam penerapan inovasi teknologi. Pembinaan kelompok

terhadap anggota akan menumbuhkan partisipasi anggota, sehingga tumbuh rasa

tangung jawab terhadap pecapain tujuan bersama dengan menjaga ketertiban

aturan dan norma yang dibuat bersama. Pengamatan dilapangan menunjukkan

bahwa pembinaan kelompok diwujudkan dalam bentuk kunjungan rutin ketua

kelompok kepada anggota yang tidak hadir dalam pertemuan rutin kelompok,

membantu anggota dalam bentuk penyediaan fasilitas sarana dan peralatan

usahatani seperti kemudahan mendapatkan pupuk, bibit, gergaji, cangkul, sabit

dan memberikan bantuan modal informasi pasar melalui koperasi atau lembaga

keuangan lainnya.

Hubungan Kekompakkan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,231 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, kekompakkan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat. Semakin

tinggi tingkat kekompakkan kelompok semakin tinggi pula kemampuan anggota

dalam penerapan inovasi teknologi budidaya. Hal ini dapat dijelaskan adanya rasa

keterikatan anggota dan memiliki terhadap kelompoknya akan mendorong

pencapain tujuan, tumbuh dan berkembangnya rasa bangga atas eksistensi dan

prestasi kelompok yang selanjutnya mudah menaati dan loyal terhadap kewajiban

serta bersolidaritas tinggi. Wujud kekompakkan kelompok dapat dilihat dari

berjalannya berbagai kegiatan seperti kerja bakti bersama dikebun secara

bergantian yang disebut girikan, tingkat kehadiran yang tinggi dalam setiap

kegiatan, adanya rukun kifayah yang setiap anggota membantu anggota lainnya

saat kesusahan, identitas khusu kelompok seperti model arisan, penggunaan

bahasa sehari-hari misalnya kelompoktani Sidomulyo bahasa Jawa medok dan

kelompoktani Suluh Tani bahasa Madura, sering mendapat prestasi dalam lomba-

lomba kelompoktani dan kecilnya terjadi perselisihan dan pertentangan yang

merugikan eksistensi kelompok. Keadaan ini didukung oleh hasil penelitian

Page 159: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

143

Effendi (2001) menyebutkan bahwa kekompakan kelompok berhubungan positif

dan nyata dengan penerapan teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Kekompakkan Kelompok dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi, pascapanen dan Mengakses Informasi Teknologi Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, kekompakkan kelompok

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penyediaan saprodi budidaya,

pascapanen dan mengakses informasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini dapat

dipahami karena berdasarkan data penelitian bahwa sebanyak 50 persen anggota

menyatakan kurang aktif dan hanya sebagian kecil saja memiliki dorongan untuk

mencapai tujuan dengan alasan sudah diurus oleh pengurusnya. Sebanyak 45,41

persen kurang bangga dengan kelompoknya dengan berbagai alasan mulai dari

hanya dijadikan tempat berkumpul dan bersosialisasi sampai hanya sekedar

mengisi waktu luang. Selain itu hanya 36,36 persen yang menyatakan taat dan

loyal dalam kelompoknya.

Hubungan Kekompakkan Kelompok denganKemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,336 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, kekompakkan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi rakyat.

Semakin tinggi tingkat kekompakkan kelompok semakin tinggi pula kemampuan

anggota dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan. Hal ini dapat dijelaskan

adanya rasa keterikatan anggota dan memiliki terhadap kelompoknya akan

mendorong pencapain tujuan, tumbuh dan berkembangnya rasa bangga atas

eksistensi dan prestasi kelompok yang selanjutnya mudah menaati dan loyal

terhadap kewajiban serta bersolidaritas tinggi. Wujud kekompkkan kelompok

dapat dilihat dari berjalannya berbagai kegiatan seperti kerja bakti bersama

dikebun secara bergantian yang disebut girikan, tingkat kehadiran yang tinggi

dalam setiap kegiatan, adanya rukun kifayah yang setiap anggota membantu

Page 160: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

144

anggota lainnya saat kesusahan, identitas khusus kelompok seperti model arisan,

waktu memetik kopi bersamaan agar dapat menjualnya secara bersama-sama,

sering mendapat prestasi dalam lomba-lomba kelompoktani dan kecilnya terjadi

perselisihan dan pertentangan yang merugikan eksistensi kelompok.

Hubungan Suasana Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya, Penyediaan Saprodi Pemanenan dan Pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, suasana kelompok

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

budidaya, penyediaan saprodi, pemanenan dan pascapanen usahatani kopi rakyat.

Hal ini dapat dijelaskan sebanyak 51,83 persen anggota kelompok menyatakan

bahwa anggota berbuat dan bertindak tidak sesuai dengan norma dan aturan

bersama karena sanksi ditidak jelas dan tegas bagi anggota yang melanggar.

Selain itu masih cukup besar 47,73 persen anggota kelompok yang menyatakan

tidak perlu mengawasi perilaku angggota yang lainnya dalam mencapai tujuan

kelompok. Keadaan ini searah dengan hasil penelitian Effendi (2001)

menyebutkan bahwa suasana kelompok berhubungan dan tidak nyata dengan

penerapan teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Suasana Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,188 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, suasana kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan suasana kelompok yang nyaman akan

memberikan semangat kerja yang baik. Umumnya suasana dalam mengakses

inovasi teknologi, modal dan pasar sudah kondusif untuk bekerjasama selain

suasana pedesaan yang penuh dengan kerukunan dan gotongroyong maka

seringnya adanya pertemuan sosial seperti hajatan perkawinan, slametan,

peringatan hari keagamaan, pengajian dan kegiatan lain khas pedesaan menjadi

Page 161: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

145

media komunikasi tukar pengalaman dalam mengakses informasi, permodalan

dan pasar. Selain itu adanya fasilitas internet yang ada di balai desa dan kopreasi

memberikan nuansa baru dalam mencari informasi inovasi teknologi usahatani

kopi yang dikelolanya.

Hubungan Tekanan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi -0,080 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, tekanan kelompok berhubungan negatif dan tidak nyata dengan

kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa tekanan kelompok masih berkategori rendah-sedang baik

tekanan yang berasal dari dalam kelompok seperti adanya penghargaan dan sanksi

dari luar kelompok seperti adanya tantangan dan kritik pada pelaksanan penerapan

inovasi teknologi budidaya kopi. Oleh karena itu, tekanan kelompok perlu

ditingkatkan pada kondisi yang optimal agar memacu penerapan teknologi

budidaya kopi. Keadaan ini selaras dengan hasil penelitian Effendi (2001)

menyebutkan bahwa tekanan kelompok berhubungan dan tidak nyata dengan

penerapan teknologi usahatani sayuran.

Hubungan Tekanan Kelompok dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,191 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, tekanan kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat. Kondisi ini memberikan

arti bahwa semakin tinggi tekanan kelompok baik dari dalam atau luar kelompok

memberikan pengaruh positif terhadap tingkat penerapan inovasi teknologi

usahatani kopi. Wujud adanya tekanan kelompok seperti adanya penghargaan

yang sesuai dengan prestasi, adanya sanksi yang jelas bagi anggota yang

melanggar aturan dan norma kelompok baik sanksi materi berupa uang atau

material seperti semen, serta adanya tantangan dan kritik baik dari sesama anggota

ataupun dari kelompok lain tentang sepak terjang kegiatan kelompoktani.

Page 162: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

146

Hubungan Tekanan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,236 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, tekanan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi rakyat.

Kondisi ini memberikan arti bahwa semakin tinggi tekanan kelompok baik dari

dalam atau luar kelompok memberikan pengaruh positif terhadap tingkat

penerapan inovasi teknologi usahatani kopi. Hal ini dapat dijelaskan wujud

adanya tekanan kelompok seperti adanya penghargaan yang sesuai dengan

prestasi yaitu angota akan diberikan kesempatan yang pertama untuk memakai

mesin pengolah kopi apabila hampir semua panen kopi dipetik merah semua,

adanya sanksi bagi anggota yang melanggar aturan dan norma kelompok baik

sanksi materi seperti berupa uang atau material seperti semen bagi yang

melanggar aturan yang disepakati, serta adanya tantangan dan kritik baik dari

sesama anggota ataupun dari kelompok lain tentang sepak terjang kegiatan

kelompoktani.

Hubungan Tekanan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,398 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, tekanan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen kopi rakyat.

Kondisi ini memberikan arti bahwa semakin tinggi tekanan kelompok baik dari

dalam atau luar kelompok memberikan pengaruh positif terhadap tingkat

penerapan inovasi teknologi usahatani kopi. Hal ini dapat dijelaskan wujud

adanya tekanan kelompok seperti adanya penghargaan bagi anggota yang mau

mengolah sistem basah mengingat dibutuhkan keuletan dan keterampilan khusus

dalam pengolahan basah dan adanya penghargaan berupa kesempatan untuk

dikirim ikut pelatihan bagi anggota yang mau dan mampu untuk mengolah kopi

pada tingkat sekunder seperti pengolahan kopi bubuk, sirup kopi dan kopi instan.

Page 163: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

147

Selain itu tekanan dari kelompok lain berupa kritikan apabila tidak menerapkan

inovasi teknologi pascapanen yang dianjurkan.

Hubungan Tekanan Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,310 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01 ini berarti hipotesis

diterima. Artinya, tekanan kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan dalam penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan

pasar. Kondisi ini memberikan arti bahwa semakin tinggi tekanan kelompok baik

dari dalam atau luar kelompok memberikan pengaruh positif terhadap tingkat

penerapan inovasi teknologi usahatani kopi. Hal ini dapat dijelaskan wujud

adanya tekanan kelompok seperti adanya penghargaan bagi kelompok yang

anggotanya mampu mencari jaringan kerjasama baik dari lembaga pemerintah

maupun swasta. Sanksi yang berat juga diberikan kepada anggota kelompok yang

melanggar perjanjian atau kontrak dengan mitrakerja seperti eksportir dan

koperasi dan perbankan yaitu dalam bentuk dikeluarkan dari keanggotaan

kelompok dan dikucilkan secara sosial.

Hubungan Efektivitas Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Pemanenan dan Pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, efektivitas kelompok

berhubungan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

budidaya, pemanenan dan pascapanen usahatani kopi rakyat. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa masih banyak 37,5 persen anggota yang merasa kurang

mendukung terhadap pencapaian tujuan kelompok dengan berbagai alasan seperti

ada beberapa tujuan kelompok yang kurang sesuai dengan perkembangan

kelompok. Selain itu sebanyak 32,95 persen anggota menyatakan bahwa

produktivitas kelompok masih kurang maksimal dan cenderung berfluktuasi dan

sebanyak 29,54 persen menyatakan kurang puas dengan kinerja kelompok karena

Page 164: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

148

kinerja kelompok kurang memberikan hasil yang nyata dan dinamis apabila ada

bantuan program atau proyek dari pemerintah.

Hubungan Efektivitas Kelompok denga Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,208 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, efektivitas kelompok berhubungan positif dan nyata dengan

kemampuan penyediaan saprodi budidaya kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa anggota sangat berkepentinagn dengan peran kelompok dalam penyediaan

saprodi seperti pengadaan pupuk yang harus melalui rencana definitif kebutuhan

kelompok , sehingga pembelian ke distributor resmi pupuk harus melalui kolektif

kelompok. Efektivitas kelompok paling dapat dirasakan anggota dalam hal

penyediaan saprodi guna peningkatan produktivitas anggota dan kelompok.

Hubungan Efektivitas Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 22) didapat nilai koefisien

korelasi 0,320 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, efektivitas kelompok berhubungan positif dan sangat nyata

dengan kemampuan penerapan mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar

kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa anggota sangat berkepentinagn

dengan peran kelompok dalam membantu anggota untuk mengakses inovasi

teknologi, modal dan pasar karena lembaga pemerintah, perbankan, koperasi atau

perusahaan swasta lebih mudah memberikan kepercayaan dan mengakses kepada

kelompoktani dibandingkan melalui individu anggota. Kondisi ini sesuai dengan

hasil penelitian Effendi (2001) bahwa efektivitas kelompok berhubungan nyata

dengan penerapan teknologi usahatani sayuran. Hal ini juga senada dengan

pendapat Levis (1996) bahwa kelompok yang efektif akan meningkatkan

kedinamisan kelompok yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas,

moral dan kepuasan para anggotanya.

Page 165: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

149

Hubungan Peran Kelompok dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Kopi Rakyat

Hasil penelitian (Tabel 23) menunjukkan bahwa peran kelompok

berhubungan nyata dengan tingkat kemampuan anggota dalam penerapan

usahatani kopi dengan tingkat keeratan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya

nilai hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Hubungan peran kelompok dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

Peran Kelompok

Kemampuan penerapan inovasi teknologi (τ b) Budidaya

Penyedian

saprodi Pemanenan Pasca-

panen

Mengakses informasi inovasi teknologi, modal

dan pasar Kelas belajar-mengajar 0,113 0,419** 0,297** 0,238** 0,433**

Unit produksi Usahatani 0,062 0,436** 0,170* 0,323** 0,418**

Wahana kerjasama 0,181* 0,049 -0,022 -0,057 0,039 Unit ekonomi 0,067 0,393** 0,347** 0,304** 0,316**

\Keterangan: * Korelasi nyata (p<0,05) τ

Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,419 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

b: Koefisien rank Tau –B Kendall ** Korelasi sangat nyata (p<0,01)

Hubungan Kelas Belajarmengajar dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,113 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar berhubungan

positif dan tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya

kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan pada umumnya anggota kelompoktani kopi

sudah lama belajar dan mampu menerapkan inovasi teknologi pada aspek

budidaya. Selain itu masih banyak 40,91 persen anggota yang menyatakan bahwa

peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar belum bisa optimal karena

keterbatasan sarana dan media belajar.

Hubungan Kelas Belajarmengajar dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi

Page 166: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

150

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

budidaya kopi rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar

tinggi maka kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

juga tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa mayoritas 61,36 persen menyatakan

sangat setuju bahwa kelompok merupakan tempat yang baik untuk mencari

informasi usahatani terutama dalam hal penyediaan saprodi. Selain itu sebanyak

57,95 persen anggota menyatakan kelompok sebagai tempat untuk menemukan

kesepakatan bersama dalam mengelola usahatani kopi rakyat.

Hubungan Kelas Belajarmengajar dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,297 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

pemanenan kopi rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar

tinggi maka kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

juga tinggi. Pada umumnya anggota kelompoktani kopi sudah mampu

menerapkan inovasi teknologi pada aspek budidaya dan masih kurang dalam

teknik pascapanen dan mengakses informasi, modal dan pasar, oleh karena itu

peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar tentang off farm usahatani kopi

sangat diperlukan oleh anggota kelompoktani. Selain itu sebanyak 57,95 persen

anggota menyatakan kelompok sebagai tempat untuk menemukan kesepakatan

bersama dalam melakukan kegiatan pemanenankopi rakyat.

Hubungan Kelas Belajarmengajar dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,238 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi

pascapanen kopi rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar

Page 167: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

151

tinggi maka kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

juga tinggi. Pada umumnya anggota kelompoktani kopi sudah mampu

menerapkan inovasi teknologi pada aspek budidaya dan masih kurang dalam

teknik pascapanen dan mengakses informasi, modal dan pasar, oleh karena itu

peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar tentang off farm usahatani kopi

sangat diperlukan oleh anggota kelompoktani.

Hubungan Kelas Belajarmengajar dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,433 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima artinya, peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar berhubungan

positif dan sangat nyata dengan kemampuan dalam penerapan mengakses inovasi

teknologi, modal dan pasar kopi rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas

belajarmengajar tinggi maka kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi

usahatani kopi rakyat juga tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa mayoritas

61,36 persen menyatakan sangat setuju bahwa kelompok merupakan tempat yang

baik untuk mencari informasi usahatani terutama dalam hal mengakses informasi,

modal dan pasar. Selain itu sebanyak 57,95 persen anggota menyatakan kelompok

sebagai tempat untuk menemukan kesepakatan bersama dalam mengelola

usahatani kopi rakyat.

Hubungan Unit Produksi Usahatani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,062 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, peran kelompok sebagai unit produksi berhubungan positif dan

tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masih banyak 29,68 persen anggota yang

menganggap kelompok kurang berperan dalam menentukan pola tanam usahatani

kopi rakyat dan sebanyak 44,31 persen anggota juga menyatakan bahwa

Page 168: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

152

kelompok belum optimal dalam menyediakan bibit unggul yang diperlukan oleh

anggota dan juga untuk sarana produksi yang lainnya.

Hubungan Unit Produksi Usahatani dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,436 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit produksi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kelompok selalu berusaha dalam

penyediaan pupuk, bibit, obat-obatan dan sarana produksi lainnya agar anggota

mampu memenuhi kebutuhan saprodi dalam usahatani kopi. Selain itu diperkuat

juga dengan data bahwa lebih dari 60 persen responden menyatakan setuju bahwa

peran kelompok sebagai unit produksi berpengaruh terhadap tingkat kemampuan

angota dalam penyediaan kebutuhan saprodi usahatani kopi.

Hubungan Unit Produksi Usahatani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,170 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit produksi berhubungan positif dan

nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi rakyat.

Hal ini dapat dijelaskan mayoritas anggota 72,73 persen setuju bahwa kelompok

berperan dalam meningkatkan produksi dan mutu kopi melalui kegiatan bersama.

Anggota kelompoktani biasanya melakukan pemanenan secara bersama-sama agar

mudah dalam melakukan pekerjaan pascapanen karena terkait dengan peralatan

dan mesin pengolah kopi yang dimiliki oleh kelompoktani. Semakin banyak dan

serentak dalam pemanenan maka semakin mudah dan efisien dalam penggunaan

mesin dan peralatan pengolahan kopi secara bersama-sama.

Hubungan Unit Produksi Usahatani dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,323 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

Page 169: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

153

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit produksi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi pascapanen kopi

rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas belajarmengajar tinggi maka

kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat juga tinggi.

Hal ini dapat dijelaskan mayoritas anggota 72,73 persen setuju bahwa kelompok

berperan dalam meningkatkan produksi dan mutu kopi melalui kegiatan bersama.

Pekerjaan pascapanen kopi merupakan kegiatan yang cukup rumit yang

memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam setiap tahapan pengolahannya,

sehingga apabila dilakukan secara bersama-sama dengan anggota kelompoktani

maka akan membantu dalam meningkatkan kualitas produk kopi yang dihasilkan.

Hubungan Unit Produksi Usahatani dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Informasi Inovasi Teknologi Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,418 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit produksi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan dalam penerapan mengakses inovasi teknologi,

modal dan pasar kopi rakyat. Apabila peran kelompok sebagai kelas

belajarmengajar tinggi maka kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi

usahatani kopi rakyat juga tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dalam penyediaan

saprodi sangat terkait dengan kemampuan anggota dalam mengakses informasi

teknologi usahatani, modal dan pasar, karena biasanya anggota kelompoktani

sebelum memutuskan suatu teknologi maka akan berpikir berapa biayanya dan

dapat modal dari mana serta setelah berproduksi dengan menggunakan teknologi

tersebut apakah masih menguntungkan.

Hubungan Wahana Kerjasama dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,181 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai wahana kerjasama berhubungan positif

dan nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat.

Page 170: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

154

Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam menerapkan inovasi teknologi budidaya

peran kelompok sebagai wahana kerjasama sangat penting untuk menunjang

kelancaran berusahatani kopi. Bentuk kerjasama tersebut biasanya dapat berupa

mencari bibit unggul secara bersama ke luar desa dan juga pengendalian hama

penyakit serta kerja bakti dalam pembersihan lahan setelah panen raya selesai.

Hubungan Wahana Kerjasama dengan Kemampuan Penerapan InovasiTeknologi Penyediaan Saprodi Pemanenan, Pascapanen dan Mengakses Informasi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis ditolak. Artinya, peran kelompok sebagai

wahana kerjasama berhubungan tidak nyata dengan kemampuan anggota dalam

penerapan inovasi teknologi penyediaan saprodi, pemanenan, pascapanen dan

mengakses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa tidak semua kelompoktani mampu menjalin kerjasama dengan pihak

terkait dalam penyediaan saprodi, sehingga masih tergantung dan bergabung

dengan kelompok lain yang lebih maju. Kondisi tersebut mengakibatkan masih

rendahnya kerjasama anggota dalam memenuhi kebutuhan saprodi, pemanenan,

pascapanen dan mengakses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar. Peran

kelompok sebagai wahana kerjasama dalam pascapanen belum sepenuhnya

tercapai karena pengurus kelompoktani belum mampu untuk mengkoordinasikan

dan membagi tugas secara jelas setiap masing-masing anggota dalam kegiatan

pascapanen. Demikian juga dalam mengakses nformasi inovasi teknologi, modal

dan pasar, masih banyak para anggota terrutama dari kelompoktani yang belum

mempunyai lembaga koperasi mengakses informasi teknologi, modal dan pasar

tanpa melalui kelompok namun berusaha sendiri karena dalam prakteknya sulit

membuat kontrak kerjasama seperti dengan pihak perbankan apabila

kelompoktani belum memiliki koperasi yang berbadan hukum.

Hubungan Unit Ekonomi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,067 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis

ditolak. Artinya, peran kelompok sebagai unit ekonomi berhubungan positif dan

Page 171: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

155

tidak nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi budidaya kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masih banyak 53,41 persen anggota yang

menyatakan bahwa kelompok kurang berperan berperan wadah untuk membantu

anggota dalam memasarkan hasil produksi kopi, sehingga seringkali anggota

menjual hasil kopinya tidak melalui kelompok namun melalui pedagang

tengkulak. Sebanyak 61,16 persen menyatakan bahwa kelompok masih kurang

berfungsi optimal sebagai unit permodalan dan simpan pinjam dalam mendukung

penerapan inovasi teknologi budidaya kopi rakyat.

Hubungan Unit Ekonomi dengan Kemampuan Penyediaan Saprodi Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,393 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit ekonomi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan dalam penyediaan saprodi untuk budidaya kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa peran kelompok sebagai unit ekonomi

sangat berpengaruh pada kemampuan anggota dalam penyediaan saprodi untuk

usahatani karena anggota tidak mampu secara sendiri-sendiri dalam penyediaan

saprodi terutama pada penyediaan pupuk, bibit dan alsintan. Oleh sebab itu peran

kelompok sebagai unit ekonomi perlu terus ditingkatkan untuk dapat membantu

para anggota dalam penyediaan saprodi.

Hubungan Unit Ekonomi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi Pemanenan Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,347 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, hipotesis diterima.

Artinya, peran kelompok sebagai unit ekonomi berhubungan positif dan sangat

nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi pemanenan kopi rakyat.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa peran kelompok sebagai unit ekonomi benar-benar

penting dalam membantu anggota dalam penerapan inovasi teknologi pemanenan.

Menurut para anggota peran kelompok sebagai unit ekonomi sangat membantu

anggota dalam penerapan teknologi pemanenan seperti menyediakan pinjaman

modal untuk membayar tenaga kerja pemetik saat musim panen tiba biasanya

Page 172: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

156

ketika semua biji kopi sudah merah harus segera dipanen secara serentak dan

diolah secara cepat agar mendapatkan mutu kopi yang baik.

Hubungan Unit Ekonomi dengan Kemampuan Penerapan Inovasi Teknologi pascapanen Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,304 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit ekonomi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan penerapan inovasi teknologi pascapanen kopi

rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa anggota dalam penerapan inovasi teknologi

pascapanen membutuhkan peran kelompok sebagai unit ekonomi terutama pada

pelayanan jasa alsintan dan unit agroindustri karena dengan berkelompok mudah

untuk mencoba menggunakan peralatan dan mesin dengan skala kelompok,

sehingga lebih efektif, efisien dan mengurangi resiko kerugian dan kegagalan.

Hubungan Unit Ekonomi dengan Kemampuan Penerapan Mengakses Inovasi Teknologi, Modal dan Pasar Hasil uji statistik Tau-B Kendall (Tabel 23) didapat nilai koefisien

korelasi 0,316 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,01, sehingga hipotesis

diterima. Artinya, peran kelompok sebagai unit ekonomi berhubungan positif dan

sangat nyata dengan kemampuan dalam penerapan mengakses inovasi teknologi,

modal dan pasar kopi rakyat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan

meningkatnya peran kelompok sebagai unit ekonomi maka kelompok perlu

menjalin kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lembaga pemerintah dan

swasta (pedagang, eskportir, perusahaan dan koperasi), sehingga anggota

kelompok mendapatkan kemudahan dalam mengakses inovasi ekonomi, modal

dan pasar. Mulai tahun 2001 Puslitkoka Indonesia membantu peningkatan

pendapatan anggota kelompoktani kopi rakyat di wilayah ini dengan Model

Kemitraan Bermediasi (MOTRAMED). Prinsip model kemitraan ini adalah saling

memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Dalam model ini

perbaikan mutu dan pemasaran merupakan suatu paket, karena berdasar

pengalaman introduksi teknologi perbaikan mutu tanpa diikuti dengan perbaikan

harga akan sulit diadopsi oleh petani kopi rakyat. Terdapat tiga lembaga yang

Page 173: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

157

terlibat dalam MOTRAMED yaitu kelompoktani, eksportir kopi dan mediator.

Mediator merupakan lembaga yang netral, memiliki kompetensi terhadap objek

yang dimitrakan dan dipercaya oleh kelompoktani dan eksportir, sehingga yang

berperan sebagai mediator MOTRAMED adalah Puslitkoka Indonesia.

Kelompoktani sebagai produsen kopi dibantu oleh Pemerintah (Dinas

Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan lembaga lainnya) bekerja

secara berkelompok dalam berusahatani kopi rakyat. Proses produksi

dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disusun

oleh mediator. Pemasaran produk sesuai dengan SOP tersebut dengan perjanjian

secara tertulis atau melalui MoU yang transparan antara kelompoktani dan

eksportir (industriawan). Harga pembelian meliputi (jumlah dan mutu) yang

disesuaikan dengan perkembangan harga kopi internasional dan kurs mata uang.

Mediator terus membantu membangun kepercayaan kelompoktani maupun para

eksportir (PT Indokom Citrapersada dan PT Asal Jaya) agar menjaga hubungan

baik dalam kemitraan tersebut. Mediator memberikan pelatihan untuk

mempercepat transfer teknologi perbaikan mutu, mencarikan mitra eksportir

untuk memberikan jaminan pemasaran yang lebih efisien, pendampingan alih

inovasi teknologi selama proses pengolahan untuk menghindari terjadinya

kesalahan yang tidak perlu, kontrol mutu hasil olah kelompoktani dan

memberikan pertimbangan selama proses negosiasi harga agar tercapai

kesepakatan yang saling menguntungkan.

Hal ini selaras dengan penelitian Wilbert dan Samad (1979) tentang

pengalaman produksi kelompok di Srilangka yang diulas dalam buku Group

Farming in Asia yang menyatakan bahwa pendekatan kelompok dapat

meningkatkan adopsi teknologi, sehingga usahatani lebih efisien dan meningkat

produktivitasnya. Selain itu, juga selaras dengan penelitian Arimbawa (2004)

tentang peran kelompok dalam meningkatkan penerapan inovasi teknologi

program hutan kemasyarakatan yang menyatakan bahwa peran kelompok sebagai

kelas belajarmengajar dapat meningkatkan kemampuan budidaya, sebagai unit

produksi dan wahana kerjasama dapat meningkatkan kemampuan anggota dalam

pemasaran hasil usahatani program HKm di Konawe Sulawesi Tenggara.

Page 174: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Karakteristik anggota Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Madya (KKRTM)

mayoritas adalah berkategori umur lanjut (46-65 tahun), berpendidikan formal

berkategori rendah (tamat SD), berpendidikan nonformal berkategori tinggi

(5-6 kali/triwulan), jumlah anggota keluarga berkategori sedang (4-5 orang),

memiliki luas lahan berkategori luas (1,25-2,80 ha), pengalaman berusahatani

kopi berkategori banyak (13-37 tahun), masa keanggotaan kelompoktani

berkategori lama (10-25 tahun), kekosmopolitan dan motivasi berkelompok

berkategori tinggi.

(2) Karakteristik anggota Kelompoktani Kopi Rakyat Tingkat Lanjut (KKRTL)

mayoritas adalah berkategori umur lanjut (46-65 tahun), berpendidikan formal

berkategori rendah (tamat SD), berpendidikan nonformal berkategori sedang

(3-4 kali/triwulan), jumlah anggota keluarga berkategori sedang (4-5 orang),

memiliki luas lahan berkategori sedang (0,90-1,00 ha), pengalaman

berusahatani berkategori kurang (3-6 tahun), masa keanggotaan berkategori

baru (2-7 tahun), kekosmopolitan dan motivasi berkelompok berkategori

tinggi.

(3) Tingkat dinamika KKRTM maupun KKRTL berkategori tinggi. Unsur

dinamika KKRTM yang masih berkategori sedang yaitu: struktur dan tekanan

kelompok, sedangkan unsur dinamika KKRTL yang berkategori sedang yaitu

struktur dan kekompakkan kelompok, namun unsur tekanan masih

berkategori rendah. Tingkat peran KKRTM berkategori tinggi dan KKRTL

juga berkategori tinggi namun masih rendah pada peran kelompok sebagai

kelas belajarmengajar dan unit ekonomi.

(4) Tingkat kemampuan anggota KKRTM dan KKRTL dalam penerapan inovasi

teknologi usahatani kopi berkategori tinggi namun pada anggota KKRTL

masih kurang dalam penerapan inovasi teknologi pascapanen dan mengakses

informasi inovasi teknologi, modal dan pasar.

Page 175: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

159

(5) Karakteristik anggota kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata

positif dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi

rakyat yaitu: pengalaman usahatani, masa keanggotaan kelompoktani, tingkat

kekosmopolitan dan motivasi berkelompok.

(6) Unsur dinamika kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata positif

dengan kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat

yaitu: tujuan, pembinaan, kekompakkan, suasana, tekanan dan efektivitas

kelompok.

(7) Peran kelompoktani kopi rakyat yang berhubungan nyata positif dengan

kemampuan dalam penerapan inovasi teknologi usahatani kopi rakyat yaitu:

peran kelompok sebagai kelas belajar-mengajar, unit produksi, wahana

kerjasama dan unit ekonomi.

Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan,

disarankan sebagai berikut:

(1) KKRTL perlu meningkatkan kedinamisan dan perannya sebagai kelas belajar

mengajar dan unit ekonomi terutama dalam pemupukan modal dan

pemanfaatan modal secara rasional dengan mendirikan koperasi yang mampu

menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Kemampuan anggota KKRTL

juga segera perlu diperbaiki terutama dalam penerapan inovasi teknologi

pascapanen dan akses informasi inovasi teknologi, modal dan pasar.

(2) KKRTM sebaiknya terus memperkuat jaringan kerjasama kemitraan

kelembagaan antara koperasi kelompok dengan pihak-pihak pemerintah

(Dinas terkait, Perbankan, Lembaga penelitian dan Perguruan Tinggi) dan

swasta pelaku agribisnis kopi (penyedia input produksi, pedagang, eksportir,

dan industri pengolahan) melalui peningkatkan program pendidikan,

penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada kelompoktani guna

mempercepat dan memantapkan penerapan inovasi teknologi usahatani kopi.

(3) Untuk meningkatkan daya saing usahatani kopi rakyat perlu terus ditingkatkan

peran KKRTM dan KKRTL melalui kerjasama aktif dengan lembaga-lembaga

pemerintah dan stakeholder kopi yang terkait terutama untuk kemudahan

dalam mengakses inovasi teknologi, modal dan pasar.

Page 176: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

DAFTAR PUSTAKA

Abbas S. 1995. Sembilan Puluh Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia (1905-1995). Jakarta: Departemen Pertanian RI.

Adikarta. 2009. “Data PPL Kelompoktani Perkebunan di Kabupaten Jember.” Jember: Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Ahmadi. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ambarsari A, Widodo S, Sutrilah. 2004. “Studi Komparatif Usahatani Kopi Robusta Organik dengan Non Organik.” Agrosains. Vol 17: 143-155.

Anantanyu S, Molo M, Suminah. 2005. “Analisis Dinamika Kelompok Perkumpulan Petani Pengelola Air (P3A) dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhinya.” Pembangunan Pedesaan. Vol 5: 46-59.

Arimbawa P. 2004. “Peran Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi: Kasus Kelompok Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Desa Amotowo Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara” [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Asdi A. 1996. “Sustainability of Food and Nutrition Diservication Project in West Sumantra Indonesia” [disertasi]. Los Banos, Philippina: UPLB.

[Balitbang] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2001. Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

[Bapemas] Badan Pemberdayaan Masyarakat. 2009. Profil Desa Sidomulyo. Jember: Pemerintah Daerah Kabupaten Jember.

Berlo D.K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. New York: Holt Rinchart and Winston.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Potensi Daerah Kabupaten Jember. Surabaya:BPS Kabupaten Jember.

2008. Kecamatan Silo dalam Angka.. Surabaya: BPS Kabupaten Jember.

Cartwight D, Zander A. 1968. Group Dynamics: Research and Theory. Third Edition. New York: Harper and Row Publishers.

Ciptadi W, MZ Nasution. 1985. Pengolahan Kopi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Danim S. 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Kreativitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2001. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.

.2007. Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Jakarta: Departeman Pertanian RI.

Page 177: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

161

[Dishutbun] Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember. 2006. Potensi Perkebunan di Kabupaten Jember. Jember: Dishutbun.

.2009. Data Perkebunan Kabupaten Jember. Jember: Dishutbun.

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Statistik Perkebunan Indonesia. Jakarta: Ditjenbun.

Effendi M. 2001. “Hubungan Dinamika Kelompok Tani terhadap Penerapan Teknologi Tanaman Sayuran Dataran Rendah di Wilayah Kerja BPP Teritip Balikpapan”[tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Gibson JL, John M, Ivancevich, James H. Donnelly Jr. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses [terjemahan, Agus Darma]. Jakarta: Erlangga.

Hernanto F.1993. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hubeis AV. 2007. Komunikasi Inovasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Istiyanti E, Hadidarwanto D. 1999. “Perilaku Petani Terhadap Resiko dalam Pengembangan Usahatani Bawang Merah.” Agrosains. Vol 12: 209-217.

Junaidi MA. 2002. “Analisis Dinamika Kelompok Tani dan Partisipasi Petani dalam Penerapan Inovasi Pupuk Organik Fine Compost pada Usahatani Jagung Di Kabupaten Kediri.”Agrise. Vol 1: 79-84.

Kartono K. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Kusnadi D. 2006. “Kepemimpinan Kontaktani dalam Meningkatkan Efektivitas

Kelompok Tani.” Penyuluhan Pertanian. Vol 1: 14-28. Leeuwis C. 2004. Communication for Rural Innovation. Iowa USA: Blackwell

Levis LR. 1996. Komunikasi Penyuluhan Pedesaan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Lionberger HF. 1960. Adoption of New Ideas and Practices. Ames, Iowa:

The Iowa State University Press. Mardikanto T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.

Marliati. 2008. “Pemberdayaan Petani untuk Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan Kapasitas dan Kemandirian Petani dalam Usaha Agribisnis”[disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mawardi S. 2008. “Strategi Ekspor Komoditas Perkebunan Kopi dalam Situasi Krisis Finansial Global.” Makalah pada Seminar Nasional. Jember: 23 Desember 2008.

Morgan B, Holmes G, Bundy C. 1962. Methods in Adult Education. Danville Illinois: The Interstate Printers Publisher.

Mosher AT. 1986. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Yasaguna. Najiyati S, Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 178: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

162

Nazir M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notodimedjo S. 1985. Budidaya Tanaman Karet dan Kopi. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Padmowihardjo S. 2002. Pembangunan Pertanian: Sebelum dan Pasca Krisis Pergeseran Paradigma dan Pengembangan SDM Pendukungnya. Bahan di sampaikan pada Lustrum ke X SPMA Medan: 27 September 2002.

Pambudy R. 2003. “Penyuluhan dalam Sistem dan Usaha Agribisnis: Strategi Pengembangan Manusia Indonesia.” Dalam, Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan diedit oleh Ida Yustina dan Adjat Sudrajat. Bogor: IPB Press.

Pangarsa N, Tini S, Blasius L. 2003. Prospek dan Tantangan Penyuluhan Pertanian Masa Depan. Prosiding Seminar dan Ekspose Teknologi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

, Muhariyanto A, Ariyanto H. 2009. Memperkuat Kelompoktani sebagai Media Belajar, Unit Produksi dan Lembaga Ekonomi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Jawa Timur. http://jatim. litbang.deptan.go.id/. [5 Maret 2009].

Purwaningsih A. 2005. “Peranan Kelompok Usaha Bersama dalam Perbaikan Posisi Tawar dan Pendapatan Perajin Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas.” Pembangunan Pedesaan. Vol 5: 86-90.

Purwanto, Huraerah A. 2006. Dinamika Kelompok: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

, Wardani. 2006. “Keragaan Dinamika Kelompoktani.” Penyuluhan Pertanian. Vol 1: 1-10.

Purwoto A. 1993. “Sikap Petani Terhadap Resiko Produksi Padi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Agro Ekonomi. Vol 12: 1-23.

[Puslitkoka] Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2003. Klon-klon Unggul Kopi Robusta. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

, 2005. Budidaya Kopi. http://www.deptan.go.id/. Jurnal on-line. [26 Februari 2008].

, 2009. Materi Pelatihan Pembekalan Teknis Uji Mutu Hasil Perkebunan Kopi. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Puspadi K. 2002. “Rekontruksi Sistem Penyuluhan Pertanian.” [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rahmat J. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riduwan M. 2007. Analisis Regresi dan Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta. Robbins SP. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks.

Page 179: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

163

Rogers EM. 2003. Diffusion of Innovations. New York: Free Press.

, Shoemaker FF. 1995. Communication of Innovations: A Cross Cultural Approach. New York: Free Press A Division of Mc Milland Publ.Co.

Rukka H, Buhaerah, Kadir S. 2008. “Peranan Kelompoktani Paraikatte dalam Pemenuhan Kebutuhan Usahatani.” Agrisistem. Vol 4: 77-86.

Salikin K. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius.

Santoso S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Sarwono SW. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sastraatmadja E. 1986. Penyuluhan Pertanian: Falsafah, Masalah dan Strategi. Bandung: Alumni.

Setiana L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.

Siegel S. 1985. Statistik Nonparametrik: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Simamora S. 1992. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Singarimbun M, Effendi S. 2006. “Metode dan Proses Penelitian.” Dalam,

Penelitian Survai. Yogyakarta : LP3ES Slamet, M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor:

Institut Pertanian Bogor Press Soekanto S. 2006. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia.

Spillane J. 1990. Komoditi Kopi: Peranannya dalam Perekonomian Indonesia Jakarta: Kanasius.

Sudarta W. 2002. “Pengetahuan dan Sikap Petani terhadap Pengendalian Hama Tanaman Terpadu.” SOCA. Vol 2: 31-34.

Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suwandari A, Joni A, Kurniawan A. 2005. “Respons Petani terhadap Kelompok

Tani sebagai Wadah Pendidikan Non Formal serta Implikasinya terhadap Produktivitas Usahatani Padi.” Ilmu Pengetahuan Sosial. Edisi Khusus. Vol 11: 17-33.

Syahyuti. 1995. “Pendekatan Kelompok dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian.” FAE. Vol 13: 44-54.

Tjakrawiralaksana A. 1996. Usahatani. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Umar H. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wahyunindyawati, Muhaimin W, Nugroho BA. 2003. “Penerapan Teknologi

Sistem Usahatani Padi Melalui Cooperative Farming di Jawa Timur.” Wacana. Vol 5: 193-203.

Page 180: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

164

Walgito B. 2003. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.

Wexley KN, Yuki Gary A. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.

Wilbert G, Samad M. 1979. Group Farming in Asia. Singapore: Singapore University Press

Wiraatmadja S. 1990. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yasaguna. Yahmadi M. 2007. Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya dan

Pengolahan Kopi di Indonesia. Surabaya: AEKI Jawa Timur. Yuliatin. 2002. “Tingkat Kedinamisan Kelompoktani Transmigran dan Lokal

dalam Kemandirian Anggota Kelompok” [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Yusnadi. 1992. “Adopsi Petani Kopi dalam Pengembangan Perkebunan Kopi Rakyat” [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Page 181: Hubungan dinamika dan peran kelompok dengan kemampuan ... · semua kelompoktani kopi rakyat yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo ... Fakultas Ekologi Manusia dan seluruh staf

165

LAMPIRAN