Hubungan Dialog Antar Umat Beragama Dan Toleransi

download Hubungan Dialog Antar Umat Beragama Dan Toleransi

of 3

description

MPK agama

Transcript of Hubungan Dialog Antar Umat Beragama Dan Toleransi

Hubungan Dialog Antar Umat Beragama dan ToleransiOleh, Dimas Putra / 1306405181Judul: Gereja dan Masyarakat Penulis: Junius Tamuntuan, M.Th. , Drs. Henoch B.I. Setiawan, M.PsiPenerbit: Universitas IndonesiaAkhir-akhir ini konflik agama sering terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh mudah nya masyarakat di adu domba oleh permasalah yang dasarnya sendiri mereka tidak mengerti. Mereka diadu domba oleh kepentingan tertentu baik kepentingan politik, ekonomi dan kedudukan. Ambon, Poso, Sambas, Madura, Cianjur adalah beberapa tempat terjadinya konflik agama akhir akhir ini. Di dunia internasional pun ada konflik agama yang disebabkan oleh perbedaan stigma dan meyebabkan penyerangan, pembunuhan dan pembakaran rumah ibadah.Salah satu cara untuk meredam konflik antar umat beragama adalah dengan dialog yang memunculkan semangat keterbukaan di antara dua manusia atau kelompok, dalam suasana sepadan, tanpa diwarnai konfrontasi kendati terdapat kontradiksi di antara keduanya. Dialog antar uma beragama telah di gelar di Wina, Austria pada 27-29 Mei 2009 yang membahas agenda tetntang peran komunitas umat beragama dalam mempromosikan toleransi di masyarakat, kebebasan bergama, sekulerisme dan netralitas negara, hak-hak minoritas, otonom dan pluralisme, globalisasi dan modernitas Islam, HAM dalam kontek eropa, dll. Hal yang paling esensial adalah seseorang perlu lebih dulu menyingkirkan tembok-tembok pemisah untuk dapat menemukan pemahaman mengenai yang lain dan sekaligus mencoba mencari jalan keluar pemecahan masalah yang dapat diterima bersama. Schumann menyatakan bahwa agama akan beku dan kering serta membosankan jika tidak bertemu dengan agama lain yang hidup di sekitarnya. Hanya dengan sikap yang mau terbuka, tetapi juga kritis terhadap yang lain, maka kita dapat merealisasikan hidup bersama yang saling menghormati dan menghargai dalam keberadaaan. Dialog agama diarahkan untuk saling memahami dan saling memperkaya dalam ketaatan kepada kebenaran dan hormat terhadap kebebasan beragama. Dialog agama harus dijadikan sebagai suatu gaya hidup agar dapat memperbaiki gambaran kita yang keliru mengenai kelompok lain dan harus dilakukan dengan jujur dan terbuka kalau kita ingin menciptakan suatu komunitas yang sehat, kokoh, dan sejahtera. Memang yang dikhawatirkan banyak orang dalam dialog dan kerjasama akan melunturkan identitas yang dimiliki, tetapi seharusnya kekhawatiran yang demikian tidak boleh ada kalau kita memiliki keyakinan yang tegu mengenai identitas kita yang sejati.Dialog dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa semua bangsa berasal dari seorang manusia yang diciptakan Tuhan sehingga semua umat manusia adalah bersaudara. Kita juga diberi tanggung jawab yang sama dihadapan Tuhan dalam mengolah alam semesta. Ada pun dasar lain adalah Allah yang mau berdialog dengan manusia tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, bahasa. Allah berfirman kepada semua bangsa melalui para nabi-Nya. Contoh yang terbaik ada di dalam Yesus Kristus yang datang ke dunia dan mau utuk berdialog secara langsung kepada setiap orang yang Ia jumpai seperti perempuan Samaria, para pemungut cukai dan orang berdosa. Di kalangan Islam dikenal piagam Medinah mengenai kehidupan bersama dengan yang berbeda agama.Maksud dari suatu dialog adalah bukan untuk berpolemik atau beradu argumen tentang siapa yang paling benar dan bukan pula untuk menambah jumlah anggota dari suatu kelompok. Sebab maksud dialog yang sesungguhnya adalah supaya terjalin komunikasi yang setara secara timbal balik antara pihak-pihak yang berdialog untuk saling memahami dan menghormati tradisi dan latar belakang masing-masing pihak agar tercipta hidup yang harmonis, rukun dan damai.Agama dapat disalahgunakan sebagai alat politik untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sebenarnya bangsa Indonesia sejak lahir telah mengesampingkan perbedaan dan konflik agama dan bersatu dalam perjuangan untuk mempersatukan bangsa. Inilah salah satu kenyataan yang amat mahal harganya yang perlu disyukuri sebagai anugrah Allah bagi bangsa Indonesia. Dalam GBHN kerukunan umat beragama harus diwujudkan demi persatuan dan kesatuan bangsa.Republik Federal Tatarstan, sebuah negara bagian Rusia yang terletak sekitar 500 km sebelah timur Moskow, telah lama menjadi model untuk toleransi antar agama. Di negeri ini, umat Muslim, Kristen, dan Yahudi telah hidup berdampingan dengan harmonis selama berabad-abad.Setengah dari populasi beragama Islam, sementara sisanya diisi oleh pemeluk Kristen Ortodoks. Ibu kota Tatarstan, Kazan, merupakan salah satu kota terbesar dan paling makmur di Rusia. Hubungan harmonis antarumat beragama di Kazan sudah dikenal sejak dulu. Kedua unsur budaya ini berbaur di setiap sendi kehidupan masyarakat di kota ini. Sesaat setelah suara azan menggema dari menara masjid, kita akan mendengar gemuruh lonceng-lonceng gereja. Hal semacam ini bukanlah hal yang aneh di Kazan.Di Tatarstan, Anda dapat menjumpai bangunan masjid dan gereja berdiri berdekatan di pinggir jalan yang sama. Pada 1990, ada sekitar 100 masjid di seluruh negeri ini. Sekarang, terdapat lebih dari seribu masjid dan 272 gereja di Tatarstan. Umat Muslim dan Kristen di sini saling membantu memperbaiki tempat ibadah yang ada, baik masjid maupun gereja.Umat Muslim dan Nasrani di Tatarstan cenderung mencari apa pun yang dapat menyatukan mereka. Mereka berusaha menekankan bahwa nama-nama orang suci dalam ajaran Kristen juga dihormati di dalam Islam.Misalnya, Yesus Kristus di dalam Alkitab adalah Nabi Isa dalam Alquran. Sementara, Perawan Suci Maria dikenal sebagai Siti Mariam dalam Islam. Bukti keharmonisan hubungan antar umat beragama di Tatarstan juga bisa dilihat dari kunjungan rutin Uskup Agung Kazan kepada rekannya yang juga tokoh umat Muslim setempat, Hazrat Imam, pada setiap perayaan Idul Fitri.