HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN...

94
HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : IKA FITRI HANDAYANI 111 10 004 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015

Transcript of HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN...

Page 1: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN

KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII

MTs NEGERI KARANGGEDE

TAHUN 2014/2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

IKA FITRI HANDAYANI

111 10 004

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

ii

Page 3: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

iii

DEKLARASI

بسم اهلل الرمحن الرحيم

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 8 Januari 2015

Penulis,

Ika Fitri Handayani

NIM. 111 10 004

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 4: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:

Nama : IKA FITRI HANDAYANI

NIM : 111 10 004

Jurusan : TARBIYAH

Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip ataui dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 8 Januari 2015

Yang Menyatakan,

Ika Fitri Handayani

NIM. 111 10 004

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 5: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

v

Siti Rukhayati, M. Ag.

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 5 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudari IKA FITRI HANDAYANI

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :

Nama : IKA FITRI HANDAYANI

NIM : 111 10 004

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA

DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE

TAHUN 2014/2015

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 8 Januari 2015

Pembimbing

Siti Rukhayati, M. Ag.

NIP. 19770403 200312 2 003

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 6: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

vi

P E N G E S A H A N

S K R I P S I

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN

BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE

TAHUN 2014/2015

DISUSUN OLEH

IKA FITRI HANDAYANI

NIM : 111 10 0004

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Februari

2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Ujian

Ketua Penguji : Rasimin. S.PdI, M.Pd. ...................................................

Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. ...................................................

Penguji I : Dr. Mukti Ali,S.Ag.,M.Hum ...................................................

Penguji II : Maslikhah, S.Ag., M.Si. ...................................................

Salatiga, 4 Maret 2015

Ketua STAIN Salatiga

Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

NIP. 19670112 199203 1 005

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 7: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

vii

MOTTO

“dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Departemen Agama RI , 1989: 654 )

Page 8: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang telah

memberikan arti dalam hidupku. Dengan pengorbanan dan kasih sayang

serta ketulusannya.

Kepada Bapakku, Bapak Anwar dan Ibuku, Ibu Siti Basiroh, beliau

adalah orang yang sangat aku banggakan dan aku sayangi, Terimakasih

atas segala doa yang tiada terhenti, bimbingan, dukungan dan atas segala

pengorbanannya untukku, baik berupa tenaga pikiran, dan materi yang

entah sudah tidak dapat aku hitung jumlahnya. Aku sadar bahwa ucapan

terimakasih saja tidak akan sanggup untuk membalas dan meggantikan

semua yang telah kalian berikan untukku.

Untuk Suamiku tercinta yang selalu memotivasi dan

membimbingku dan Anakku Khaira Syahmira Nazifa

Adikku tersayang Rima Nur Hayati dan Fauzan AbdulAziz terima

kasih atas dukungannya dan jangan pernah lelah untuk meraih kesuksesan.

Page 9: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

ix

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرمحن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke

jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam. Adapun judul

skripsi ini adalah “HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN

KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN

2014/2015”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN

2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Rasimin. S.PdI, M.Pd selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.

4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 10: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

x

5. Ibu Siti Asdiqoh, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak

memberikan pengarahan dan bimingan selama masa kuliah.

6. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

8. Ayahanda (Anwar) dan Ibunda (Siti Basiroh) tersayang yang telah mengasuh,

mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun

spiritual.

9. Imamku tercinta (Mahmud Rosid) terimakasih telah menjadi ayah yang hebat

untuk anakmu, dan menyayangi seluruh keluargaku dengan penuh ketulusan.

10. Anakku (Khaira Syahmira Nazifa) yang selalu dapat menghiburku dan

melepas semua kepenatanku dengan tingkah dan wajah lucu yang selalu

terbayang di pikiranku.

11. Bapak H. Suwardi, M.PdI. dan Bapak Sunaryo, S. Sos. selaku kepala sekolah

dan KTU di MTS Negeri Karanggede.

12. Guru, Karyawan dan murid-murid MTs Negeri Karanggede yang telah banyak

membantu selama proses penelitian ini berlangsung.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah

SWT.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta

mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Penulis sadar bahwa dalam

Page 11: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xi

penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena

itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan

memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal

‘alamiin.

Salatiga, 8 Januari 2015

Penulis,

Ika Fitri Handayani

111 10 004

Page 12: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xii

ABSTRAK

Handayani, Ika Fitri. 2014. Hubungan Bimbingan Orang Tua Dengan

Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII MTs N Karanggede Tahun

2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan

Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci: Bimbingan Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang

tua dengan kedisiplinan belajar siswa MTs N Karanggede tahun 2014/2015.

Rumusan masalah dalam penelitian ini : 1. Bagaimana bimbingan orang tua siswa

di MTs N Karanggede Boyolali?, 2. Bagaimana kedisiplinan belajar siswa di MTs

N Karanggede Boyolali?, 3. Adakah hubungan bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa MTs N Karanggede Boyolali?

Penelitian ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Subyek

penelitian sebanyak 30 responden, menggunakan teknik populasi dan sampel

(proporsional random sampling). Pengumpulan data menggunakan instrumen

kuesioner untuk menjaring data x (bimbingan orang tua) dan data y (kedisiplinan

belajar siswa).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Bimbingan orang tua di MTs N

Karanggede termasuk kategori sedang dengan nilai prosentase sebanyak 60 %. 2.

Kedisiplinan belajar siswa MTs N Karanggede termasuk kategori sedang dengan

nilai prosentase sebanyak 60 %. 3. Ada hubungan antara variabel x dan y, hal itu

terbukti setelah dianalisis secara statisitika diperoleh pada tabel N taraf

signifikansi 5% = 0,361, dan apabila ditunjukkan dengan hasil hitung koefisien

korelasi ro = 0,46 > 0,361. Maka hipotesis (Ha) yang berbunyi "ada hubungan

positif antara bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa MTs N

Karanggede tahun akademik 2014/2015" hipotesis yang penulis ajukan diterima.

Page 13: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ....................................................................... ii

HALAMAN DEKLARASI .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ vi

MOTTO .................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

ABSTRAK .............................................................................................. xii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

F. Definisi Operasional ................................................................ 7

G. Metode Penelitian .................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 16

Page 14: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xiv

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Orang Tua ............................................................. 18

1. Pengertian Bimbingan ..................................................... 18

2. Pengertian Orang Tua ....................................................... 20

3. Bimbingan Orang Tua ...................................................... 22

4. Fungsi Bimbingan Orang Tua .......................................... 25

B. Kedisiplinan Belajar ................................................................ 30

1. Pengertian Disiplin Belajar ............................................... 30

2. Macam-macam Pelanggaran Disiplin ............................... 33

3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar ................................ 34

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin ..................... 35

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTsN Karanggede Boyolali ...................... 40

1. Sejarah Singkat, Lokasi dan Pelaksanaan KBM .............. 40

2. Struktur Organisasi ........................................................... 42

3. Sarana Prasarana ............................................................... 42

4. Peranan Guru .................................................................... 44

5. Daftar Responden ............................................................. 45

B. Data Hasil Penelitian .............................................................. 47

1. Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Tentang

Bimbingan Orang Tua ....................................................... 48

2. Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Tentang

Kedisiplinan Belajar Siswa ............................................... 49

Page 15: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xv

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif

1. Analisis Data Bimbingan Orang Tua ............................ 52

2. Analisis Data Kedisiplinan Belajar Siswa ................... 57

B. Pengujian Hipotesis ............................................................ 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 65

B. Saran ................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian .................................................. 11

Tabel 1.2 Data Populasi Sampel ......................................................... 13

Tabel 3.1 Daftar Sarana Prasarana MTsN Karanggede Tahun

2014/2015 .......................................................................... 43

Tabel 3.2 Daftar Guru MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ............. 44

Tabel 3.3 Dafar Nama Responden ....................................................... 45

Tabel 3.4 Jawaban Angket Tentang Bimbingan Orang Tua Siswa

MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ................................ 48

Tabel 3.5 Jawaban Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ................................. 49

Tabel 4.1 Daftar Nilai Distribusi Frekuensi Tentang Bimbingan

Orang Tua Siswa MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ..... 53

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Bimbingan Orang

Tua Siswa MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ................ 55

Tabel 4.3 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang

Bimbingan Orang Tua Siswa MTsN Karanggede Tahun

2014/2015 ........................................................................... 56

Tabel 4.4 Daftar Nilai Distribusi Frekuensi Tentang Kedisiplinan

Belajar Siswa MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 .......... 57

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Kedisiplinan

Belajar Siswa MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 .......... 59

Page 17: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xvii

Tabel 4.6 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang

Kedisiplinan Belajar Siswa MTsN Karanggede Tahun

2014/2015 .................................................................. 61

Tabel 4.7 Persiapan Untuk Mencari Korelasi Antara Bimbingan

Orang Tua Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa MTsN

Karanggede Tahun 2014/2015 ........................................ 62

Page 18: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Angket

Lampiran II : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran III : Nota Pembimbing

Lampiran IV : Surat Ijin Penelitian

Lampiran V : Surat Bukti Melaksanakan Penelitian

Lampiran VI : Daftar Nilai SKK

Lampiran VII : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran VIII : Tabel Korelasi

Lampiran IX : Indikator Bimbingan Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar Siswa

Lampiran X : Struktur Organisasi MTs N Karanggede Tahun 2014/2015

Page 19: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam

kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun bangsa

dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa, banyak ditentukan oleh maju

mundurnya suatu pendidikan. Mengingat sangat pentingnya bagi

kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga

memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian

manusia. Pendidikan pada umumya bertujuan untuk membentuk manusia

yang bermoral dan berilmu. Berbicara masalah pendidikan, menyangkut

pula masalah tentang lingkungan pendidikan, yang dikenal dengan tripusat

pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Keluarga adalah pondasi utama bagi pendidikan anak, dia

dibentuk oleh orang tua mereka. Orang tua adalah orang yang pertama

dikenal oleh anak, maka bimbingan dan arahan sebaik mungkin harus

diberikan kepada anak khususnya masalah pendidikan, karena pendidikan

akan menjadi dasar pokok yang memberikan peranan penting dalam

perkembangan pribadi anak selanjutnya. Baik buruknya kehidupan anak di

masa mendatang akan banyak ditentukan oleh berhasil tidaknya orang tua

Page 20: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

2

dalam menjalankan fungsinya dan membimbing anak-anaknya di masa

sekarang.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 27 Allah berfirman :

آمنوا ال تونوا الله والرسول وتونوا أماناتكم يا أي ها الذين ت علمون وأن تم

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,

sedang kamu mengetahui”. (Departemen Agama RI , 1989:264)

Dari ayat di atas, maka dapat dipahami bahwa orang tua harus

menjalankan tugas-tugasnya dengan baik serta bertanggung jawab terhadap

apa yang sudah diamanatkan oleh Allah SWT kepada mereka.

Orang tua harus menyadari bahwa harta benda dan anak-anak

adalah karunia Ilahi sebagai ujian atau cobaan (fitnah). Apakah orang tua

dapat memanfaatkan harta itu dan mendidik anak tersebut dengan baik

atau tidak. Firman Allah dalam Al-Quran surat al-Hadid ayat 20

ا نكم اعلموا أن ن يا لعب ولو وزينة وت فاخر ب ي الياة الدار ن باته وتكاث ر ف األموال واألوالد كمثل غيث أعجب الكف

اآلخرة عذاب ث يهيج ف ت راه مصفرا ث يكون حطاما وف ن يا إال متاع ة من الله ورضوان وما الياة شديد ومغفر الد

الغرور Artinya : “ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah

permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan

bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan

Page 21: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

3

tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-

tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu

menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian

menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan

ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia

ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”, (Departemen

Agama RI , 1989:903).

Dari ayat di atas maka dapat dipahami bahwa harta dan anak

adalah kemungkinannya dengan mudah berubah dari sumber kebahagiaan

menjadi sumber kesengsaraan dan kenistaan yang tak terkira, yaitu kalau

orang tua tidak sanggup memanfaatkan harta dan mendidik anak-anaknya

tersebut sesuai dengan peran dan amanat dari Allah SWT. Karena orang

tua mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menentukan masa

depan anak-anaknya.

Agar pendidikan dapat dicapai secara maksimal, maka harus

diimbangi dengan kedisiplinan belajar yang baik. Disiplin merupakan

suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk mematuhi dan mendukung

peraturan-peraturan yang berlaku, dengan demikian disiplin bukanlah

sesuatu yang dibawa sejak awal, akan tetapi sesuatu yang dipengaruhi oleh

faktor pendidikan dan lingkungannya.

Fungsi utama kedisiplinan adalah mengajarkan untuk

mengendalikan diri agar bisa menghormati dan mematuhi aturan untuk

menertibkan diri. Dalam mendidik anak diperlukan suatu kedisiplinan

yang tegas, dalam hal apa sesuatu boleh dilakukan dan dalam hal apa

sesuatu tidak boleh dilakukannya.

Kedisiplinan belajar pada anak tumbuh dengan adanya bantuan

dari pendidik, baik orang tua, guru, maupun masyarakat. Guru berperan

Page 22: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

4

dalam pembinaan kedisiplinan belajar di sekolah yaitu dengan menerapkan

berbagai peraturan, seperti masuk sekolah sebelum bel berbunyi, tidak

membolos sebelum jam pelajaran selesai, harus mengerjakan tugas

sekolah, dan lain-lain.

Selain sekolah, orang tua dan masyarakat juga berpengaruh

terhadap kedisiplinan belajar anak di sekolah. Apabila kondisi masyarakat

mempunyai tingkat disiplin belajar yang tinggi, maka dengan sendirinya

akan berpengaruh pada diri anak tersebut, demikian juga dengan

sebaliknya, apabila kondisi masyarakat mempunyai tingkat disiplin belajar

yang rendah, maka dengan sendirinya akan berpengaruh pada diri anak

tersebut.

Hasil penelitian Deden Mulyadi menunjukkan bahwa hubungan

bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar berhubungan positif dan

signifikan (https://mcdens13.wordpress.com), akan tetapi pada

kenyataannya siswa di MTs Negeri Karanggede masih terdapat beberapa

siswa yang kurang dalam hal kedisiplinan belajarnya, terbukti ada

beberapa siswa yang masih membolos ketika jam pelajaran sekolah belum

selesai, tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak memperhatikan

ketika ada beberapa guru yang menyampaikan materi, padahal orang tua

siswa sudah membimbing atau mengarahkan agar anak mereka

mempunyai kedisiplinan belajar yang baik, baik dengan cara menegurnya

ketika anak mereka pulang sebelum waktunya, tidak mengerjakan

pekerjaan rumah dan lain-lain.

Page 23: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

5

Berangkat dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang “HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA

DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs

NEGERI KARANGGEDE KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat bimbingan orang tua siswa kelas VIII MTs

Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun

2014/2015?

2. Bagaimana kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri

Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun 20142015?

3. Adakah hubungan bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar

siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab.

Boyolali Tahun 2014/2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat bimbingan orang tua siswa kelas

VIII MTs Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun

2014/2015.

Page 24: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

6

2. Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan belajar siswa kelas VIII

MTs Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun

2014/2015.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede Kec.

Karanggede Kab. Boyolali Tahun 2014/2015.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah

yang diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan atau conjecture peneliti.

Jawaban sementara ini selanjutnya akan diuji dengan data yang

dikumpulkan melalui penelitian, dan hasil pengujian itu adalah kesimpulan

dan atau generalisasi yang juga merupakan temuan-temuan penelitian

yang bersangkutan, (Mohammad Ali, 1993:31)

Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan dalam

penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara bimbingan

orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa di MTs Negeri Karanggede

Boyolali.

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis penelitian ini akan menambah pengetahuan

dalam dunia perpustakaan, mengenai bimbingan orang tua kaitannya

dengan kedisiplinan belajar siswa.

Page 25: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Memberikan informasi tentang hubungan bimbingan orang tua

dengan kedisiplinan belajar siswa.

2) Memberikan masukan kepada sekolah, tentang bagaimana

bimbingan orang tua selama ini, sehingga akan mengetahui

apakah berhubungan dengan kedisiplinan belajar siswa.

3) Sekolah mendukung usaha orang tua dalam membimbing

anaknya dalam kedisiplinan belajar.

b. Bagi siswa, sebagai pemicu semangat agar tidak putus asa dalam

menghadapi setiap persoalan.

c. Bagi orang tua, diharapkan dapat senantiasa membimbing anaknya

memecahkan masalah agar dapat meningkatkan kedisiplinan

belajar

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan dan

menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda antara

pembaca dan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul

penelitian (Maslikhah, 2013:317). Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Bimbingan Orang Tua

Bimbingan berasal dari kata guidance yang artinya bantuan atau

tuntunan, dan ada juga yang menerjemahkan dengan arti pertolongan.

(Tohirin, 2009:16). Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1992:33)

Page 26: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

8

bimbingan adalah proses memberikan bantuan terhadap individu untuk

mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk

melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah,

keluarga, serta masyarakat.

Orang tua menurut Soedomo Hadi (2003:22) adalah ayah dan

ibu yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Sedangkan Abu Ahmadi dan Nuruhbiyati (2001:177) mendefinisikan

bahwa orang tua adalah pemimpin keluarga, maka orang tua bertugas

sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh, pembimbing, pembina,

maupun guru bagi anaknya. Adapun pengertian orang tua menurut

Ngalim Purwanto (1988:8) adalah pendidik sejati karena kodratnya

maka oleh karena itu kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya

hendaklah kasih sayang yang sejati pula yang berarti pendidik atau

orang tua hendaknya mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-

anaknya dengan mengesampingkan keinginan dan kesenangannya

sendiri.

Dari sejumlah definisi dan penjelasan di atas, dapat ditangkap

maksud yang berujung pada pemahaman bahwa bimbingan orang tua

adalah proses memberikan bantuan orang tua kepada individu (anak-

anaknya) dengan kasih sayang dengan mengutamakan kepentingan dan

kebutuhan anak-anaknya untuk mencapai pemahaman dan pengarahan

diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara

maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.

Page 27: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

9

Dari pengertian bimbingan orang tua tersebut, maka dapat

diambil beberapa indikator, antara lain:

a. Membimbing anak dalam belajar

b. Membimbing anak dalam membina hubungan dengan lingkungan

c. Membantu anak untuk mengatasi masalah pribadi (Singgih

Gunarso dan Singgih D. Gunarso, 1992:35)

d. Membantu memenuhi kebutuhan sekolah anak

e. Memberi motivasi kepada anak

2. Kedisiplinan Belajar

Disiplin diartikan dengan tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan

terhadap peraturan atau tata tertib (Novan Ardy Wiyani, 2013:159).

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1990:144) disiplin adalah

kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena

didorong adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Slameto (1991:78) belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Kedisiplinan belajar siswa adalah kepatuhan siswa dalam

mengikuti peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh sekolah

karena didorong adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya agar

memperoleh suatu perubahan perilaku dari hasil pengalaman yang

telah didapatkannya. Adapun indikator kedisiplinan belajar antara lain:

Page 28: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

10

a. Datang ke sekolah tepat waktu (Djamarah, 2002:97).

b. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu

(Djamarah, 2002:119).

c. Aktif bertanya tentang pelajaran yang kurang dimengerti

(Djamarah, 2002:103).

d. Menjaga kerapian dan kebersihan

e. Menjaga kesopanan di sekolah

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif rancangan penelitian ini adalah penelitian assosiatif

interaktif.

. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

dengan metode statistika. (Saifuddin Azwar, 2012:5).

Menurut Sugiyono (2012:36), penelitian assosiatif adalah suatu

penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih dan hubungan interaktif adalah hubungan yang saling

mempengaruhi.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti hubungan

bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa. Dengan kata

lain, apakah ada hubungan antara bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa.

Page 29: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

11

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

Negeri Karanggede tahun 2014/2015, yang terletak di Desa

Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 November 2014

s.d selesai.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Sedangkan sampel ialah bagian-

bagian dari keseluruhan individu yang menjadi obyek dari penelitian.

Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas

VIII MTs Negeri Karanggede tahun 2014/2015 yang berjumlah 115

siswa. Berikut ini adalah sebaran populasi pada tiap-tiap kelas :

TABEL 1.1

Daftar Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa Tiap Kelas

1 VIII A 30

2 VIII B 30

3 VIII C 28

4 VIII D 27

Jumlah 4 115

Sumber : MTsN Karanggede

Page 30: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

12

Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang diambil

dengan prosedur tertentu, sehingga diharapkan dapat mewakili

populasi. Sampel yang diambil oleh populasi harus harus presentatif.

Maka dari itu dibutuhkan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian

ini penyusun menggunakan teknik proporsional random sampling,

yaitu proses pemilihan sampel dengan cara acak dan proporsional. Jadi

setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel,

(Sugiyono, 2012:82). Adapun untuk menentukan jumlah sampel

perkelas digunakan rumus sebagai berikut :

Di dalam penelitian, apabila obyeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan

populasi, tetapi jika objeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau

20–25 % atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 1993:107)

Merujuk dari pendapat diatas, peneliti mengambil sampel

sejumlah 25% dari 115 siswa Kelas VIII MTs Negeri Karanggede

tahun 2014/2015. Adapun sebaran sampel berdasarkan teknik

proporsional random sampling adalah sebagai berikut :

= 7, 56 (dibulatkan menjadi 8)

= 7, 56 (dibulatkan menjadi 8)

Page 31: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

13

= 7, 06 (dibulatkan menjadi 7)

= 6, 80 (dibulatkan menjadi 7)

Berdasarkan penghitungan sampel 25% dari 115 didapatkan

30 responden. Adapun data tentang populasi sampel sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data Populasi Sampel

No Kelas Jumlah Siswa Tiap Kelas Sampel Tiap Kelas

1 VIII A 30 8

2 VIII B 30 8

3 VIII C 28 7

4 VIII D 27 7

Jumlah 4 115 30

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan fokus penelitian,

maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi :

a. Metode Angket

Menurut Ibnu Hadjar (1996:181), Metode angket

merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik

tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual atau

kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti

preferensi, keyakinan, minat, perilaku dan pola interaksi. Untuk

mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti

tidak harus bertemu langsung dengan subjek, tetapi cukup dengan

mengajukan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk

mendapat respon.

Page 32: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

14

Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data dalam

bentuk pertanyaan tentang suatu hal yang akan dijawab oleh

responden. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data

variabel x tentang bimbingan orang tua dan variabel y tentang

kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede.

Angket diberikan kepada responden (siswa) secara

langsung di MTs Negeri Karanggede. Angket yang digunakan

berupa angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda, sehingga

responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh

peneliti. Pilihan jawaban selalu, kadang-kadang dan tidak pernah.

Skor digunakan untuk mengetahui prosentase bimbingan orang tua

dan kedisiplinan belajar siswa adalah 3, 2 dan 1.

Data angket untuk kategori bimbingan orang tua siswa di

bagi menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Data

angket mengenai kedisiplinan belajar siswa dibuat 3 kategori yaitu

tinggi, sedang dan rendah.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah penelitian dengan

memperhatikan objek dalam memperoleh sumber dengan tulisan,

tempat dan berkas atau orang, (Suharsimi Arikunto, 1993:131).

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data

tertulis tentang gambaran umum MTs Negeri Karanggede, sejarah

Page 33: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

15

singkat berdirinya, lokasi, dan lain-lain. Peneliti mencatat dan

mengumpulkan data-data yang ada di sekolah.

5. Instrumen Penelitian

Menurut Ibnu Hadjar (1996:160), instrumen merupakan

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif

tentang variasi karakteristik variabel secara obyektif. Kualitas

instrumen yang digunakan sangat berpengaruh dengan kualitas hasil

penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen yang dipakai untuk mengukur

bimbingan orang tua dan kedisiplinan belajar adalah terlampir.

6. Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah:

a. Untuk mengetahui bimbingan orang tua dan kedisiplinan belajar

digunakan teknik analisis data prosentase frekuensi dengan rumus :

%100N

FP

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah total sampel

b. Untuk mengetahui hubungan antara bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar digunakan teknik analisis data koefisien

korelasi product moment dengan rumus :

Page 34: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

16

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variable x dan y

x = Jumlah variable x

y = Jumlah variable y

∑x = Jumlah keseluruhan variable x

∑y = Jumlah keseluruhan variable y

N = Jumlah populasi

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencantumkan lima

bab dengan pokok tiap-tiap bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis mengemukakan Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Hipotesis Penelitian, Manfaat

Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian

dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II Landasan Teori

Pada landasan teori ini penulis mengemukakan :

A. Bimbingan Orang tua

Page 35: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

17

Pengertian Bimbingan, Pengertian Orang Tua,

Bimbingan Orang tua dan Fungsi Bimbingan

Orang Tua.

B. Kedisiplinan Belajar

Pengertian Disiplin Belajar, Macam-macam

Pelanggaran Disiplin, Bentuk-Bentuk

Kedisiplinan Belajar dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Disiplin.

BAB III Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian ini membahas tentang

Sejarah Singkat, Lokasi dan Pelaksanaan Kegiatan

Belajar Mengajar MTs Negeri Karanggede

Boyolali, Struktur Organisasi, Sarana dan

Prasarana, Peranan Guru, Penyajian Data

BAB IV Analisis Data

BAB V Penutup

Dalam penutup berisi kesimpulan, saran-saran,

lampiran-lampiran dan daftar pustaka

Page 36: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Orang Tua

1. Pengertian Bimbingan

Menurut Tohirin (2009:15), Bimbingan merupakan terjemahan

dari kata ʺguidanceʺ. Kata “guidance” yang kata dasarnya “guide”

memiliki beberapa arti : (a) menunjukan jalan (showing the way), (b)

memimpin (leading), (c) memberikan petunjuk (giving instruction),

(d) mengatur (regulating), (e) mengarahkan (governing), dan (f)

memberi nasehat (giving advice).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa

bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, artinya

kegiatan bimbingan tidak dilakukan secara kebetulan, tidak sengaja,

asal-asalan, melainkan kegiatan yang di lakukan secara sengaja,

berencana, sistematis, dan terarah pada tujuan. Selanjutnya,

bimbingan merupakan proses membantu individu. Membantu dalam

arti tidak memaksa. Bimbingan tidak memaksakan individu untuk

menuju suatu tujuan yang di tetapkan oleh pembimbing, melainkan

membantu mengarahkan individu ke arah tujuan yang sesuai dengan

potensi yang dimilikinya secara optimal. Pilihan dalam pemecahan

masalah ditentukan oleh individu sendiri, sedangkan pembimbing

hanya membantu mencari alternatif solusinya saja.

Page 37: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

19

Dalam buku yang berjudul Bimbingan Dan Konseling Di

Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi) menyatakan bahwa

bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk

mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk

melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam

hal ini termasuk madrasah), keluarga, dan masyarakat (Tohirin,

2009:16).

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011:235) dalam

bukunya yang berjudul Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

bimbingan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan

individu secara optimal yang diberikan dalam situasi yang demokratis,

bukan situasi otoriter terutama dalam penentuan tujuan-tujuan

perkembangan yang ingin dicapai oleh individu serta keputusan

tentang mengapa dan bagaimana cara mencapainya dan bantuan

diberikan dengan cara meningkatkan kemampuan individu agar dia

sendiri dapat menentukan keputusan dan memecahkan masalahnya

sendiri.

Menurut Bimo Walgito (2005:5) bimbingan adalah bantuan

atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan

individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di

dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu

dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

Page 38: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

20

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:6) mengemukakan

bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu mencapai

perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Adapun

pengertian bimbingan menurut Oemar Hamalik (1992:33) adalah

proses memberikan bantuan terhadap individu untuk mencapai

pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan

penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta

masyarakat.

Dari beberapa pengertian bimbingan menurut para ahli di atas

dapat dilihat adanya hal-hal yang menunjukkan kesamaan, dan ada

pula hal-hal yang menunjukkan suatu perbedaan. Dari pengertian

tersebut dapat ditarik suatu pendapat bahwa bimbingan merupakan

suatu proses pemberian pertolongan yang diberikan oleh seorang

pembimbing kepada individu atau kelompok, yang dilaksanakan

secara sistematis dan berkesinambungan untuk mengatasi kesulitan

atau masalah yang dihadapinya, sehingga diharapkan si pembimbing

sanggup mengarahkan individu atau kelompok tersebut dalam

mengatasi pemecahan masalahnya.

2. Pengertian Orang Tua

Orang tua bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa

saat berada di rumah. Orang tua dapat membimbing siswa

menentukan pilihan-pilihan dan membuat penyesuaian diri dengan

Page 39: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

21

lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka, juga berperan

membimbing siswa untuk mngembangkan potensi yang dimilikinya.

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui

hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki

peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan

ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua

kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini

(http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua).

Orang tua menurut Soedomo Hadi (2003:22) adalah ayah dan

ibu yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Sedangkan Abu Ahmadi dan Nuruhbiyati (2001:177) mendefinisikan

bahwa orang tua adalah pemimpin keluarga, maka orang tua bertugas

sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh, pembimbing, pembina,

maupun guru bagi anaknya. Adapun pengertian orang tua menurut

Ngalim Purwanto (1988:8) adalah pendidik sejati karena kodratnya

maka oleh karena itu kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya

hendaklah kasih sayang yang sejati pula yang berarti pendidik atau

orang tua hendaknya mengutamakan kepentingan dan kebutuhan

anak-anaknya dengan mengesampingkan keinginan dan

kesenangannya sendiri.

Dalam kamus besar bahasa indonesia mengatakan bahwa

orang tua adalah ayah ibu kandung (2007:802). Dari pernyataan

tersebut mengandung arti bahwa orang tua adalah komponen keluarga

Page 40: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

22

yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan

perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga dan

telah dikaruniai anak oleh Tuhan YME. Orang tua memiliki tanggung

jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya

untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap

dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari sejumlah definisi dan penjelasan di atas, meski beragam,

namun dapat ditangkap maksud yang berujung pada pemahaman

bahwa orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan

ibu yang bertanggung jawab sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh,

pembimbing dan pembina anak-anaknya

3. Bimbingan Orang Tua

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama

dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu

mengenal kehidupan sosial itu pertama-tama di dalam ingkungan

keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan

yang lain itu menyebabkan bahwa seorang anak menyadari akan

dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai makhluk

sosial. (Drs. H. Abu Ahmadi, 1991:90-91)

Sebagai orang tua, harus dapat menerima anak mereka dalam

kondisi apapun, baik anak itu pandai atau biasa, baik atau nakal, dan

sebagainya. Karena anak yang tidak diterima oleh orang tuanya, tidak

bisa bertumbuh menjadi manusia dewasa yang bahagia. Anak harus

Page 41: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

23

diterima dengan senang hati sebagai titipan dari Tuhan kepada kita

sebagai orang tuanya.

Kemampuan anak harus dikembangkan agar anak menjadi

orang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat. Jadi kalau kepada

anak dituntut yang terlalu berat atau terlalu sulit, yang ditanamkan

justru rasa tidak percaya diri. Karena ia mengalami bahwa ia selalu

gagal. Karena, Masalah-masalah dalam pendidikan anak mulai dengan

kenyataan bahwa orang tua pada umumnya tidak menerima kenyataan

dari anaknya sendiri. (Drost, 2004:42)

Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik

anaknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Seperti

anak diajarkan berbicara, diajarkan berhitung, diajarkan membaca dan

sebagainya. Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang tua harus

bertanggung jawab memasukkan anaknya ke sekolah dan membiayai

pendidikannya di sekolah. Allah berfirman dalam Alqur’an surat An

Nisa’ ayat 9:

أولو القرب واليتامى والمساكني وإذا حضر القسمة لم ق وال معروفا فارزقوهم منه وقولوا

Artinya: “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak

yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)

mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada

Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang

benar. (Departemen Agama RI, 1989:116).

Page 42: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

24

Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu

dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana

anak-anak menjadi anggotanya. Dan keluargalah sudah barang tentu

yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi

kehidupan anak. Ibu, ayah dan saudara-saudaranya, serta keluarga-

keluarga yang lain adalah orang yang pertama dimana anak

mengadakan kontak dan pertama pula mengajarkan hal-hal tertentu

kepada anak itu sampai anak memasuki sekolah (Abu Ahmadi,

1991:108)

Adapun macam-macam bimbingan orang tua yang sesuai

dengan masalah yang akan dihadapi seorang anak, antara lain :

a. Bimbingan Akademik

Merupakan bimbingan yang diarahkan untuk

membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah akademik (Syamsu Yusuf dan Juntika

Nurihsan, 2005:10). Dalam bimbingan akademik, orang tua

berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan

akademik yang diharapkan.

b. Bimbingan Sosial

Bimbingan ini bertujuan membantu anak dalam

mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupan sosialnya,

sehingga ia mampu mengadakan hubungan-hubungan sosial

dengan baik.

Page 43: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

25

c. Bimbingan Pribadi

Bertujuan membantu anak dalam mengatasi masalah

pribadi sebagai akibat kurang kemampuan anak untuk

mengadakan penyesuaian diri dengan aspek-aspek

perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, konflik

pribadi, sosial seks dan lain-lain (Singgih Gunarso dan Singgih

D. Gunarso, 1992:35)

4. Fungsi Bimbingan Orang Tua.

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian pertolongan

yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada individu atau

kelompok, yang dilaksanakan secara sistematis dan

berkesinambungan untuk mengatasi kesulitan atau masalah yang

dihadapinya, sehingga diharapkan si pembimbing sanggup

mengarahkan individu atau kelompok tersebut dalam mengatasi

pemecahan masalahnya. Bimbingan orang tua adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh orang tua kepada anak atau siswa

dalam menghadapi kesulitan yang dihadapinya.

Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang

tua terhadap anaknya. Keluarga merupakan wadah bagi anak dalam

konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk

diri. Anak sebagai individu di tengah keluarga, selalu berhubungan

Page 44: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

26

dengan orang tuanya dan ketidak-berdayaan anak akan

mengimplikasikan pula ketergantungan kepada orang tuannya sebagai

orang dewasa. Keadaan anak yang tidak berdaya mengundang

tanggung jawab orang tua untuk melaksanakan kewajibannya, yaitu

mendidik. Anak yang berperan sebagai anak didik membutuhkan

bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya. Sikap dan tindakan

orang tua memberikan stimulus dan akan mempengaruhi terhadap

perkembangan perilaku anak.

Adapun fungsi keluarga (orang tua) menurut Frank J. Mifflen

dan Sydney C. Mifflen (1986:264) yaitu : (a) menghasilkan dan

menerima para anggota baru, (b) mensosialisasi para anggota baru, (c)

menghasilkan dan membagi-bagikan barang-barang dan jasa dan (d)

memelihara ketertiban dan melindungi para anggota.

Dalam bukunya Abu Ahmadi (1991:108) yang berjudul

Sosiologi Pendidikan mengemukakan bahwa fungsi keluarga (orang

tua) adalah sebagai fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, fungsi

pendidikan, fungsi perlindungan/penjagaan, fungsi rekreasi, fungsi

status keluarga dan fungsi agama.

Beberapa fungsi bimbingan orang tua antara lain:

a. Fungsi pemahaman

Bimbingan dimaksudkan untuk membantu anak agar

memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan

lingkungannya (Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2005:16).

Page 45: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

27

Hal itu berarti, berusaha mengungkapkan dan memahami apa

masalah dan kesulitan yang dihadapi anak dan apa kekuatan dan

kelemahannya.

b. Fungsi pencegahan

Bimbingan dimaksudkan untuk mencegah timbulnya

masalah pada diri anak sehingga mereka terhindar dari berbagai

masalah yang dapat menghambat perkembangannya (Menurut

Tohirin, 2009:39)

c. Fungsi pengembangan

Bimbingan tidak sekedar mengatasi kesulitan yang

dialami anak tetapi juga berusaha agar anak dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

d. Fungsi pemecahan

Walaupun berbagai upaya telah dilakukan dengan

sebaik-baiknya tetapi masih terjadi masalah pada diri anak,

maka dalam hal ini perlu upaya pemberian bantuan pemecahan

masalah. Msalah pada anak dapat berupa sikap dan kebiasaan

yang buruk atau tidak dapat menyesuaikan diri secara baik

dengan lingkungan.

Orang tua adalah figur dalam proses pembentukan kepribadian

anak, sehingga orang tua diharapkan agar memberi arah, mengawasi

dan membimbing perkembangan anaknya agar bisa ke arah yang lebih

baik. Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak

Page 46: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

28

hanya cukup memberi makan, minum, pakaian dan tempat tinggal

kepada anak-anaknya, akan tetapi harus berusaha agar anaknya

menjadi baik, pandai dan dapat berguna bagi kehidupannya dan juga

masyarakat.

Setiap orang tua mempunyai tugas dan peran yang sangat

penting, adapun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya yaitu

melahirkan, mengasuh, membesarkan dan mengarahkan menuju

kepada kedewasaan serta menanamkan norma dan nilai-nilai yang

berlaku. Orang tua juga harus mampu mengembangkan potensi yang

ada pada diri anak dan memberi teladan yang baik. Anak-anak yang

tumbuh dengan berbagai bakat, dan tumbuh menjadi anak yang baik

adalah karunia yang sangat berharga, yang digambarkan sebagai

perhiasan dunia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran

surat Al-Kahfi ayat 46, yaitu :

ر المال والب نون الات خي ن يا والباقيات الص زينة الياة الدر أمال عند ربك ث وابا وخي

Artinya: “harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia

tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih

baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk

menjadi harapan. (Departemen Agama RI , 1989:450)

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa:(1) Mencintai harta

dan anak merupakan fitrah manusia, karena keduanya adalah

perhiasan dunia yang dianugerahkan oleh Tuhan, (2)Hanya harta dan

anak yang shaleh yang dapat dipetik manfaatnya.

Page 47: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

29

Agar bimbingan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang

diinginkan oleh orang tua, maka bimbingan tidak terlepas dari peranan

kedua orang tua yaitu peranan ibu dan ayah dalam membimbing

anaknya. Berikut ini penulis menguraikan peranan-peranan tersebut:

a. Peranan Ibu

Seorang ibu bertugas mendidik dan mengatur rumah

tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan

berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya

di kemudian hari. Seorang ibu yang selalu menuruti keinginan

anak-anaknya, akan berakibat kurang baik, demikian juga tidak

baik seorang ibu yang berlebih-lebihan mencurahkan perhatian

kepada anaknya. Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya

sebagai anggota keluarga, peranan ibu dalam pendidikan anak-

anaknya adalah sebagai sumber dan pemberi kasih sayang,

pengasuh dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati, pengatur

kehidupan dalam rumah tangga dan pembimbing kehidupan

pribadi.

b. Peranan Ayah

Seorang ayah juga memegang peranan yang penting bagi

perkembangan anak. Kegiatan seorang ayah terhadap

pekerjaannya sehari-hari sangat berpengaruh terhadap anak-

anaknya. Pada beberapa keluarga dapat kita lihat kesalahan-

kesalahan pendidikan yang diakibatkan tindakan seorang ayah.

Page 48: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

30

Karena sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak ada

waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya. Lebih celaka lagi

seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan dengan

pendidikan anaknya. Ia mencari kesenangan bagi dirinya sendiri

saja. Segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam

rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya dibebankan

kepada istrinya. Padahal seorang ayah juga harus membangun

kedekatan dan ikatan emosional dengan anak. Peranan ayah

dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah

sebagai sumber kekuasaan di dalam keluarga, penghubung

intern keluarga dengan masyrakat atau dunia luar, pemberi

perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, pelindung

terhadap ancaman dari luar dan hakim atau yang mengadili jika

ada perselisihan.

B. Kedisiplinan Belajar

1. Pengertian Disiplin Belajar

Konsep disiplin berkaitan dengan aturan, tata tertib atau norma

dalam kehidupan bersama. Menurut Suharsimi Arikunto (1990:144)

disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau

tata tertib karena didorong adanya kesadaran yang ada pada kata

hatinya.

Disiplin adalah suatu keadaan tertib yang mana orang-orang

yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-

Page 49: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

31

peraturan yang telah ada dengan senang hati. Dalam bukunya Novan

Ardy Wiyani (2013:159) disiplin diartikan sebagai latihan untuk

mengendalikan diri, karakter, atau keadaan yang tertib dan efisien..

Sedangkan menurut Subari (1994:164) disiplin adalah penurutan

terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk terciptanya

tujuan peraturan itu.

Adapun pengertian disiplin menurut Syaiful Bahri Djamarah

(2002:12) adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan

kehidupan pribadi dan kelompok. Disiplin timbul dari dalam jiwa

karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Sementara

itu, kata disiplin dari bahasa Inggris (discipline) berarti ketertiban.

Ketertiban sangat terkait antara perilaku seseorang dengan

aturan/hukum/adat kebiasaan masyarakat di mana perilaku seseorang

itu berlangsung (Marijan, 2012:73).

Disiplin senantiasa dikaitkan dengan konteks relasi antara

murid dan guru serta lingkungan yang menyertainya, seperti tata

peraturan, tujuan pembelajaran dan pengembangan kemampuan dari

sang murid melalui bimbingan guru. Namun kedisiplinan juga bisa

dilihat sebagai hasil-hasil dari sebuah proses pembelajaran. Ini semua

ditujukan untuk menjaga keteraturan luar dan pembentukan sikap ke

dalam melalui mana kedisiplinan itu diterapkan (Koesoema,

2011:237).

Page 50: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

32

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:78). Sedangkan

menurut Mulyati (2005:5), belajar merupakan suatu usaha sadar

individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri

melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan

yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.

Adapun pengertian belajar menurut Baharuddin (2008:13)

adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha

untuk mencapai kepandaian atau ilmu tersebut merupakan usaha

manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau

kepandaian yang dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu

manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan

memiliki tentang sesuatu. Sedangkan pengertian belajar menurut

Syaiful Bahri Djamarah (2002:10) adalah suatu kegiatan yang kita

lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.

Dari beberapa pengertian diatas, antara disiplin dan belajar

dapat diambil kesimpulan bahwa kedisiplinan belajar adalah kepatuhan

(penurutan) terhadap suatu peraturan-peraturan yang telah ada di

sekolah dalam melaksanakan kewajiban belajar yang dilaksanakan

secara sadar dan senang hati.

Page 51: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

33

Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian

belajar antara lain:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar (Slameto, 1991:78).

Individu menyadari atau merasakan telah terjadi suatu

perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa

pengetahuannya bertambah dan kecakapannya bertambah.

b. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional. Satu perubahan

yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan

berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya

(Slameto, 1991:78).

c. Perubahan bersifat positif (Slameto, 1991:78). Perubahan selalu

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya.

d. Perubahan bertujuan atau terarah. Tingkah laku itu terjadi

karena ada tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian

perubahan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada

tingkah laku yang telah ditetapkannya (Slameto, 1991:78).

e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jika

seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami

perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,

keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya (Slameto,

1991:78).

2. Macam-macam Pelanggaran Disiplin

Page 52: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

34

Setiap siswa memiliki perilaku yang berbeda-beda di sekolah.

Adapun pelanggaran disiplin yang biasanya dilakukan oleh siswa

antara lain adalah membolos, berisik dalam kelas, melalaikan tugas,

merusak benda-benda sekolah, berkelahi, dan lain-lain.

3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar

Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus

dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat

merupakan kebijakan sekolah yang tertulis dan berlaku sebagai standar

untuk tingkah laku siswa sehingga siswa mengetahui batasan–batasan

dalam bertingkah laku.

Adapun beberapa bentuk kedisiplinan belajar yang harus

dilaksanakan oleh siswa antara lain:

a. Masuk sekolah tepat waktu

Masuk sekolah tepat waktu adalah suatu sikap mental

yang banyak mendatangkan keuntungan. Dari segi kepribadian,

guru memuji dengan kata-kata pujian, kawan-kawan sekelas tidak

terganggu ketika sedang menerima pelajaran dari guru,

konsentrasi mereka terpelihara, penjelasan dari guru dapat

didengar dengan jelas dan kita sendiri dapat belajar dengan

tenang dan alam pikiran kita telah siap menerima pelajaran dari

guru (Djamarah, 2002:97).

b. Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

Page 53: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

35

Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas adalah salah

satu cara untuk dapat mengerti bahan pelajaran yang belum

dimengerti. Jangan malu bertanya kepada guru mengenai bahan

pelajaran yang belum jelas (Djamarah, 2002:103).

c. Menyelesaikan tugas tepat waktu

Selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal,

pelajar tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan

mengerjakan tugas-tugas studi. Guru pasti memberikan tugas

untuk diselesaikan, baik secara berkelompok ataupun secara

individu (Djamarah, 2002:90). Semua tugas yang diberikan oleh

guru harus dilaksanakan dan diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan sangat kompleks.

Teori konvergensi menjelaskan bahwa hasil perkembangan seseorang

ditentukan oleh faktor pembawaan dan faktor lingkungan (Subari,

1994:165). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin antara

lain :

a. Faktor internal

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu (Baharuddin dan

Esa Nur Wahyuni, 2008:19).

Page 54: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

36

Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan

dapat menunaikan tugas-tugas yang ada dengan baik. Dengan

penuh vitalitas dan tenang, ia mengatur waktu untuk mengikuti

berbagai acara atau aktivitas secara seimbang dan lancar.

Dalam situasi semacam ini, kesadaran pribadi yang

bersangkutan tidak terganggu, sehingga ia akan menaati norma-

norma atau peraturan yang ada secara bertanggung jawab

(Unardjan, 2003:31).

Jika kesehatan fisik terganggu, misalnya dalam kondisi

pusing, lelah, mengantuk, maka dapat mempengaruhi sikap

anak dan ketenangan anak, yang dapat mengganggu terciptanya

suasana berdisiplin di sekolah. Kesehatan seorang anak dapat

mempengaruhi sikapnya yang nakal.

2) Perseorangan

Sikap perseorangan (siswa) dalam belajar dapat

dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada

performan guru, pelajaran atau lingkungan sekitarnya

(Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008 : 25). Sikap siswa

seperti acuh tak acuh, mementingkan diri sendiri, meniru

kelakuan yang tidak baik dari lingkungan, apabila dibiarkan

akan mengganggu disiplin kelas dan produktifitas kelas.

b. Faktor eksternal

1) Hukuman

Page 55: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

37

Hukuman tidak selalu melemahkan seseorang untuk

bertindak dalam cara yang disukai masyarakat dan tidak juga

menjamin bahwa tindakan salah yang ditinggalkan oleh

perilaku dapat diterima (Unaradjan, 2003:11).

Hukuman bagi seorang siswa merupakan salah satu

faktor dalam pembentukan kedisiplinan belajar dan dianggap

positif karena hukuman ini merupakan salah satu upaya untuk

menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan perbuatan yang

salah, sehingga seseorang akan kembali pada perilaku yang

diharapkan.

Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam memberi

hukuman menurut Subari (1994 : 170) adalah :

a) Hukuman harus selaras dengan kesalahannya

b) Hukuman harus adil

c) Hukuman harus secepatnya dijalankan agar anak-anak

mengerti benar apa sebab ia dihukum dan apa maksud

hukuman itu.

d) Hukuman harus sesuai umur anak

e) Hukuman harus disertai keterangan-keterangan

f) Hukuman tidak boleh diberikan pada waktu kita marah

g) Hukuman badan hendaknya dihindari.

2) Penghargaan atau hadiah

Page 56: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

38

Penghargaan atau hadiah tidak harus dalam bentuk

benda atau materi, akan tetapi dapat berupa kata-kata pujian,

senyuman atau menepuk-nepuk bahu anak. Adanya pemberian

hadiah ini mempunyai peranan yang sangat penting yaitu

umtuk memberi motivasi kepada anak agar ia dapat

mengulangi tingkah laku yang benar dikemudian hari.

3) Keadaan Keluarga

Keadaan keluarga yang baik adalah keluarga yang

menghayati dan menerapkan norma-norma moral dan agama

yang dianutnya secara baik. Sikap ini antara lain tampak dalam

kesadaran atau penghayatan norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat. Dalam hal ini, orangtua memegang peranan

penting bagi pengembangan kedisiplinan anggota-anggota

dalam keluarga (Unaradjan, 2003:28).

Dengan contoh yang baik dan anak tidak merasa

dipaksa, tentunya dalam memberikan sugesti kepada anak tidak

dengan cara otoriter sehingga dengan senang anak akan

melaksanakannya

4) Sosial

Disamping menjadi makhluk individu, manusia juga

merupakan makhluk sosial. Dalam kehidupan berkelompok

akan timbul pengaruh sosial pada sikap seseorang. Adapun

Page 57: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

39

faktor yang mempengaruhi disiplin dari lingkungan sosial

menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008:26) adalah :

a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar

seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya

dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik

di sekolah.

b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan

masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi

belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak

pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi

aktifitas belajar siswa.

c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,

sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),

pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak

terhadap aktifitas belajar siswa. Hubungan antara anggota

keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis

akan membantu siswa melakukan aktifitas belajar dengan

baik.

Page 58: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

40

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Negeri Karanggede Boyolali

1. Sejarah Singkat, Lokasi dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Karanggede pada

mulanya merupakan Madrasah swasta yang berada dibawah naungan

dan pengawasan Kementrian Agama (Kemenag).

Secara kronologis pada tahun 1961/1962 para tokoh dan ulama

(NU) sekecamatan karanggede berusaha bekerja sama bahu

membahu merintis untuk membangun dan mendirikan sebuah

sekolah lanjutan tingkat pertama yang bercirikan Islam atau yang

dikenal dengan Madrasah Tsanawiyah (MTsN). Hal ini mengingat

pada waktu itu belum ada satupun sekolah lanjutan tingkat pertama

di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Di

samping itu tujuan dari didirikannya Madrasah Tsanawiyah ini

adalah untuk mencetak kader-kader insan yang cerdas, terampil dan

terdidik untuk melanjutkan perjuangan Islam oleh tokoh atau ulama

pendahulu di Kecamatan Karanggede.

Tujuan lain didirikannya Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) adalah sebagai sarana transformasi nilai-nilai ke islaman

Nahdlatul Ulama (NU) khususnya Kecamatan Karanggede.

Page 59: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

41

Pada tahun 1963 Madrasah Tsanawiyah secara resmi telah

berdiri dan ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 1963 dengan nama

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTsNU).

Lokasi lembaga pendidikan formal (MTsNU) ini semula di

Karanggede dengan alamat Trayon Desa Kebonan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

MTsN Karanggede ini sangat strategis karena di karanggede

hanya ada satu Madrasah Tsanawiyah swasta selain Madrasah

Tsanawiyah Negeri Karanggede, dan letaknya yang berdekatan

dengan dua sekolah dasar di daerah tersebut yakni SDN Klumpit

yang terletak tepat sebelah utaranya dan MI Klumpit yang terletak

kurang lebih 100 M disebelah timurnya.

Untuk lebih jelasnya MTsN ini terletak di dusun Gumukrejo

Kelurahan Klumpit Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Jawa Tengah berada di atas tanah ±4000M. Sebelah utara berbatasan

dengan SDN Klumpit yang termasuk wilayah Dusun Tempel,

sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya Klumpit Karanggede,

sebelah selatan adalah berbatasan dengan perkampungan penduduk

Gumukrejo sebelah barat berbatasan dengan kebun, perkampungan

penduduk Dusun Gumukrejo.

Proses belajar mengajar di MTs Negeri Karanggede

dilaksanakan jam 07.00-13.30 WIB. Lembaga pendidikan ini

merupakan lembaga pendidikan yang terdepan dengan model siswa

Page 60: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

42

yang heterogen dan berasal dari latar keluarga yang beragam. Akan

tetapi memiliki kebiasaan yang positif diantaranya mengumpulkan

dana sosial atau sodaqoh setiap hari jum’at, membaca do’a pada

awal jam pelajaran dan akhir jam pelajaran.

2. Struktur Organisasi

Organisasi sekolah merupakan wadah kesatuan kerja dan

tanggung jawab sebagai pelaksanaan administrasi yang masing-masing

komponen berusaha menerapkan fungsinya berdasarkan garis struktur

yang membawahinya.

Sruktur organisasi akan berhasil dengan baik apabila

komponen-komponen yang terlibat didalamnya memiliki suatu struktur

tugas yang tegas serta terpadu dalam rangka merealisir sebagai progam

yang telah dirancang. Adapun struktur organisasi MTs Negeri

Karanggede adalah terlampir.

3. Sarana dan Prasarana

Dalam suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan

formal maupun non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan

primer. Apalagi dalam lembaga pendidikan formal seperti di MTs

Negeri Karanggede. Sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan

pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu

terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama

MTs Negeri Karanggede sejak berdiri sampai sekarang sudah

mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan, hal tersebut

Page 61: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

43

karena adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah

maupun dari pihak masyarakat yang bekerja sama, khususnya dalam

sarana prasarana untuk menunjang kelancaran KBM. Adapun sarana

prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut :

TABEL 3.1

Daftar Sarana Prasarana

MTs Negeri Karanggede

Tahun 2014/2015

No Jenis Prasarana Jumlah ruang Kondisi

1 Kelas 11 Baik

2 Perpustakaan 1 Baik

3 Ruang Lab. Komputer 1 Baik

4 Ruang guru 1 Baik

5 Ruang Pimpinan 1 Baik

6 Ruang Guru 1 Baik

7 Ruang Tata Usaha 1 Baik

8 Ruang Konseling 1 Baik

9 Tempat Beribadah 1 Baik

10 Ruang UKS 1 Baik

11 Jamban 7 Baik

12 Gudang 1 Baik

13 Tempat Olah Raga 1 Baik

14 Ruang Organisasi

Kesiswaan

1 Baik

Sumber : MTsN Karanggede

Dengan adanya sarana prasarana yang baik, maka siswa akan

merasa senang dan termotivasi untuk berangkat ke sekolah, siswa juga

akan berfikir ulang ketika akan membolos ketika jam pelajaran belum

selesai, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai

kedisiplinan belajar yang baik

Page 62: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

44

4. Peranan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama,

karena guru adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan

pendidikan dan tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan

berlangsung. Di samping orang tua dan masyarakat, guru juga

berperan penting dalam menciptakan kedisiplinan belajar siswa,

dengan cara mengarahkan dan membimbing siswa. Adapun daftar

guru MTs Negeri Karanggede adalah sebagai berikut:

TABEL 3.2

Daftar Guru MTsN Karanggede

Tahun 2014/2015

No Nama Mengajar Mapel

1 H. Suwardi, M.Pd.I Fiqih

2 Suramto, S.Pd, M.Pd Matematika

3 Darmono, M.Pd Bhs. Inggris

4 Yanuar Ismunanto, S.Pd Bhs. Inggris

5 Maryono, S.Pd IPA Fis

6 Amir Fadhil, S.Ag SKI

7 Evi Susiati, S.Pd IPS

8 Kusmini , S.Pd Matematika

9 Titi Asih Wijayanti , S.Pd.I Bhs. Inggris

10 Kholid Mawardi , S.Ag Fiqih

11 Nur Yasin, S.Ag Qur’an Hadits

12 Sulistyono , S.Ag Aqidah

13 Adib , S.Ag Bhs. Arab

14 Imam Khanafi , S.Pd.I TIK

15 Sri Hartuti , S.Ag Qur’an Hadits

16 Endang Ratna Ayu A , S.Pd.I PKn

17 Imam Sopingi , S.Pd.I BK

18 Rohmat , S.Pd Bhs. Indo

19 Endang Sri Sumarni , S.Pd Bhs. Indo

20 Slamet , S.Pd IPA

21 Siti Sholichah , S.Pd Tata Busana

22 Sugiyanti , S.Ag PKn & Fiqih

Page 63: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

45

23 Arfianto , S.Pd.I Penjaskes & SKI

24 Dwi Agus Prasetyo , S.Pd Bahasa Jawa

25 Eny Kurniawati , SS Sastra Arab

26 Andri Wahyaningrum BK

Sumber : MTsN Karanggede

5. Daftar Responden

Berikut disajikan tentang nama-nama responden:

Tabel 3.3

Daftar Nama Responden

No Nama Jenis Kelamin Kelas

Putra Putri

1 Irkham Shohibul L. √ VIII A

2 Muhammad Nafngan √ VIII A

3 Elita Fitri √ VIII A

4 P. Nadia Ummu Latifah √ VIII A

5 Indah Wulandari √ VIII A

6 Devi Nurul Hidayah √ VIII A

7 Diki Hasan √ VIII A

8 Muhammad Safrizal √ VIII A

9 Nur Azizah √ VIII B

10 Abimanyu Putratama √ VIII B

11 Nurus Sa’adah √ VIII B

12 Oktavia Paramesti √ VIII B

Page 64: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

46

13 Rita Septiana A. √ VIII B

14 Anjar Widiastuti √ VIII B

15 Siti Umi Hanafiah √ VIII B

16 Fitriyaningsih √ VIII B

17 Alvin Setianugraha √ VIII C

18 Awaludin Alfalah √ VIII C

19 M. Rifaldo √ VIII C

20 M. Zainal Arifin √ VIII C

21 Sri Hartutik √ VIII C

22 Ika Sabila √ VIII C

23 Esti Nugraini √ VIII C

24 Nia Sofiana Samida √ VIII D

25 Rahmawati √ VIII D

26 Muhamad Fani Setiawan √ VIII D

27 Choirul Anam √ VIII D

28 Wahyu Fahru Rozi √ VIII D

29 Makruf Sudaryanto √ VIII D

30 Maftukhatul Latif √ VIII D

Sumber : MTsN Karanggede

Page 65: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

47

B. Data Hasil Penelitian

Dalam pengumpulan data hubungan bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa kelas VIII, peneliti menggunakan tekhnik

angket. Adapun jumlah angket yang digunakan untuk pengumpulan data

dalam penelitian ini terdiri dari 20 pertanyaan, dengan rincian sebagai

berikut :

1. 10 pertanyaan untuk bimbingan orang tua

2. 10 pertanyaan untuk kedisiplinan belajar

Untuk memudahkan penganalisisan dari 20 pertanyaan, maka

setiap dari tiga alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut :

1. Alternatif jawaban A diberi nilai 3

2. Alternatif jawaban B diberi nilai 2

3. Alternatif jawaban C diberi nilai 1

Jawaban dari hasil angket tentang bimbingan orang tua dan

kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede Tahun 2014

dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

1. Data Tentang jawaban angket bimbingan orang tua

Adapun hasil dari penyebaran angket bimbingan orang tua

dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Page 66: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

48

Tabel 3.4

Jawaban Angket Tentang Bimbingan Orang Tua Siswa

Kelas VIII MTs Negeri Karanggede

No Responden Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A A A A A A A A A A

2 A A A A A A A A A A

3 A A B A A A A A A A

4 A A B A A A A A A A

5 C A A A C A A A A A

6 C A C A A A A A C A

7 A B A A A A B A A A

8 A A A A A B A A A A

9 A A A A A A A A B A

10 A A A B A A A A B A

11 A A A A A A B A A A

12 A A A A A B A B A A

13 A A B A A A B A A C

14 A A A B A A A A A A

15 A A B A A A A A B A

16 A A A A A A A A B A

17 A A B A A A A A B A

18 A B A A A A A A B A

19 A A B A A A B A A A

20 A A B A A A A A A A

21 A A A A A A B A B A

22 A A A A B A A A A B

23 A A A B A A A A B A

24 A A B A A A A A A A

25 A A A A B A A A B A

26 A A A B A A A A B A

27 A A B A A A A A B A

28 C A A A B A B A A A

29 B A A A B A A A A A

30 A A A A A A A B B A

Page 67: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

49

2. Data Tentang jawaban angket kedisiplinan belajar siswa

Adapun hasil dari penyebaran angket kedisiplinan belajar

siswa dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Jawaban Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

Kelas VIII MTs Negeri Karanggede

No Responden Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A A A A B A A A A A

2 B A A A C B A A C C

3 A A A A C A B A A B

4 A A A A C B A C A A

5 A A C A C A B A C C

6 C A B A C A A C C C

7 A A B C A B B C A B

8 A A A A B B A A C A

9 B A B A C B C B A A

10 A A A A C B A A A A

11 B A B A C B C A B A

12 B A C A A A A C A A

13 A A A A C C B C A B

14 A A B A B A B A A A

15 C A B A A B A A A B

16 A A B A C A A C A A

17 A A A A C A A A A C

18 A A A A C A A C A C

19 A A A B C B A A A B

20 A A B A C A A A B B

21 B A B A C A A A A B

22 A A A B A C A A A A

23 A A A A C A A A B B

24 A A B B B A B A B A

25 A A A A C B A A B C

26 A A A B C A A A A B

27 A A A A C A A C A B

28 A A B A C B A C A A

29 B A A A B A A A B A

Page 68: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

50

30 A A A A A C A A B C

Page 69: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

51

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif

Setelah seluruh data hasil penelitian dari penyebaran angket

terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data

tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada

tujuan penelitian, yaitu sebagaimana di bawah ini:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat bimbingan orang tua siswa kelas

VIII MTs Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun

2014/2015.

2. Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan belajar siswa kelas VIII

MTs Negeri Karanggede Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun

2014/2015.

Untuk mengetahui adakah hubungan bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede Kec.

Karanggede Kab. Boyolali Tahun 2014/2015.

Berdasarkan tiga tujuan penelitian di atas maka penulis

menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus

persentase sebagai berikut:

%100N

FP

Keterangan :

P = Prosentase

Page 70: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

52

F = Frekuensi

N = Jumlah total sampel

Sedangkan untuk tujuan yang ketiga penulis menggunakan rumus

proportional product moment, sebagai berikut:

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variable x dan y

x = Jumlah variable x

y = Jumlah variable y

∑x = Jumlah keseluruhan variable x

∑y = Jumlah keseluruhan variable y

N = Jumlah populasi

1. Analisis Data Bimbingan Orang Tua

Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket

bimbingan orang tua

b. Mempresentasikan jawabannya

c. Menginterpretasikan hasil jawaban responden

Di bawah ini adalah tabel Daftar Nilai Distribusi Frekuensi

tentang bimbingan orang tua :

Page 71: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

53

Tabel 4.1

Daftar Nilai Distribusi Frekuensi

tentang Bimbingan Orang Tua

No

Responden

Jawaban Nilai Total Nomi

nasi

A B C 3 2 1

1 10 - - 30 - - 30 A

2 10 - - 30 - - 30 A

3 9 1 - 27 2 - 29 A

4 9 1 - 27 2 - 29 A

5 8 2 - 24 4 - 28 B

6 7 - 3 21 - 3 24 C

7 8 2 - 24 4 - 28 B

8 9 1 - 27 2 - 29 A

9 9 1 - 27 2 - 29 A

10 8 2 - 24 4 - 28 B

11 9 1 - 27 2 - 29 A

12 8 2 - 24 4 - 28 B

13 7 2 1 21 4 1 26 B

14 9 1 - 27 2 - 29 A

15 8 2 - 24 4 - 28 B

16 9 1 - 27 2 - 29 A

17 8 2 - 24 4 - 28 B

18 8 2 - 24 4 - 28 B

19 8 2 - 24 4 - 28 B

20 9 1 - 27 2 - 29 A

21 8 2 - 24 4 - 28 B

22 8 2 - 24 4 - 28 B

23 8 2 - 24 4 - 28 B

24 9 1 - 27 2 - 29 A

25 8 2 - 24 4 - 28 B

26 8 2 - 24 4 - 28 B

27 8 2 - 24 4 - 28 B

28 7 2 1 21 4 1 26 B

29 8 2 - 24 4 - 28 B

30 8 2 - 24 4 - 28 B

Page 72: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

54

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah,

kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

I = interval

= nilai tertinggi

= nilai terendah

Ki = kelas interval

Dari data hasil angket bimbingan orang tua dapat diperoleh

nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 24 dengan menggolongkan data

tersebut kedalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya

yaitu:

Jadi jelas bahwa variabel ini dapat digolongkan atau

dikategorikan dalam variasi tinggi, sedang, dan rendah, yaitu sebagai

berikut:

1. Untuk kategori tinggi dengan nominasi A, mendapat nilai antara

29-30

2. Untuk kategori sedang dengan nominasi B, mendapat nilai antara

26-28

Page 73: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

55

3. Untuk kategori rendah dengan nominasi C, mendapat nilai antara

24-25

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Jawaban

tentang Bimbingan Orang Tua

No Kategori

Bimbingan

Orang Tua

Interval Nominasi Frekuensi

1 Tinggi 29-30 A 11

2 Sedang 26-28 B 18

3 Rendah 24-25 C 1

Jumlah Responden 30

Kemudian di cari tingkat presentase pada bimbingan orang

tua dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut:

%

Keterangan:

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah sampel

1. Untuk kategori tinggi tentang suasana bimbingan orang tua, ada 11

responden:

%

%

%

%

Page 74: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

56

2. Untuk kategori sedang tentang bimbingan orang tua, ada 18

responden:

%

%

%

3. Untuk kategori rendah tentang bimbingan orang tua, ada 1

responden:

%

%

%

%

Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel

di bawah ini:

Tabel 4.3

Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban

tentang Bimbingan Orang Tua

No Kategori Bimbingan

Orang Tua

Interval Nominasi Frekuensi prosentase

1 Tinggi 26-29 A 11 37%

2 Sedang 22-25 B 18 60%

3 Rendah 18-21 C 1 3%

Jumlah responden 30 100%

Dari analisis di atas dapat disimpulkan, bahwa bimbingan

orang tua mempunyai 3 kategori, yaitu kategori tinggi 37% dengan

jumlah 11 responden, kategori sedang 60% dengan jumlah 18

responden, kategori rendah 3% dengan jumlah 1 responden.

Page 75: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

57

Dengan demikian pernyataan di atas menjawab tujuan yang

pertama yaitu “Untuk mengetahui bagaimana intensitas bimbingan

orang tua siswa di MTs Negeri karanggede Boyolali tahun

2014/2015”.

2. Analisis Data Kedisiplinan Belajar Siswa

Untuk mengetahui tentang kedisiplinan belajar siswa, maka

langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket

kedisiplinan belajar siswa

b. Mempresentasikan jawaban

c. Menginterpretasikan hasil jawaban responden

Di bawah ini adalah tabel daftar nilai distribusi frekuensi

tentang kedisiplinan belajar siswa

Tabel 4.4

Daftar Nilai Distribusi Frekuensi

Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

No

Responden

Jawaban Nilai Total Nomi

nasi

A B C 3 2 1

1 9 1 - 27 2 - 29 A

2 5 2 3 15 4 3 22 C

3 7 2 1 21 4 1 26 B

4 7 1 2 21 2 2 25 B

5 5 1 4 15 2 4 21 C

6 4 1 5 12 2 5 19 C

7 4 4 2 12 8 2 22 C

8 7 2 1 21 4 1 26 B

9 4 4 2 12 8 2 22 C

10 8 1 1 24 2 1 27 A

11 4 4 2 12 8 2 22 C

Page 76: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

58

12 7 1 2 21 2 2 25 B

13 5 2 3 15 4 3 22 C

14 7 3 - 21 6 - 27 A

15 6 3 1 18 6 1 25 B

16 7 1 2 21 2 2 25 B

17 8 - 2 24 - 2 26 B

18 7 - 3 21 - 3 24 B

19 6 3 1 18 6 1 25 B

20 6 3 1 18 6 1 25 B

21 6 3 1 18 6 1 25 B

22 8 1 1 24 2 1 27 A

23 7 2 1 21 4 1 26 B

24 5 5 - 15 10 - 25 B

25 6 2 2 18 4 2 24 B

26 7 2 1 21 4 1 26 B

27 7 1 2 21 2 2 25 B

28 6 2 2 18 4 2 24 B

29 7 3 - 21 6 - 27 A

30 7 1 2 21 2 2 25 B

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah,

kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

I = interval

= nilai tertinggi

= nilai terendah

Ki = kelas interval

Dari data hasil angket kedisiplinan belajar siswa dapat

diperoleh nilai tertinggi 29 dan nilai terendah 19 dengan

menggolongkan data tersebut kedalam 3 kelas, maka dapat diketahui

interval kelasnya yaitu:

Page 77: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

59

Jadi jelas bahwa variabel ini dapat digolongkan atau

dikategorikan dalam variasi tinggi, sedang, dan rendah, yaitu sebagai

berikut:

1. Untuk kategori tinggi dengan nominasi A, mendapat nilai antara

27-30

2. Untuk kategori sedang dengan nominasi B, mendapat nilai

antara 23-26

3. Untuk kategori rendah dengan nominasi C, mendapat nilai

antara 19-22

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Jawaban

Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

No Kategori

Kedisiplinan Belajar

Interval Nominasi Frekuensi

1 Tinggi 27-30 A 5

2 Sedang 23-26 B 18

3 Rendah 19-22 C 7

Jumlah Responden 30

Kemudian di cari tingkat presentase pada kedisiplinan belajar

siswa, dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut:

Page 78: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

60

%

Keterangan:

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah sampel

1. Untuk kategori tinggi tentang kedisiplinan belajar siswa, ada 5

responden:

%

%

%

%

2. Untuk kategori sedang tentang kedisiplinan belajar siswa ada 18

responden:

%

%

%

3. Untuk kategori rendah tentang kedisiplinan belajar siswa, ada 7

responden:

%

%

%

%

Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel di

bawah ini:

Page 79: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

61

Tabel 4.6

Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban

Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

No Kategori

Kedisiplinan Belajar

Siswa

Interval Nominasi Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 28-30 A 5 17 %

2 Sedang 25-27 B 18 60 %

3 Rendah 22-24 C 7 23 %

Jumlah Responden 30 100%

Dari analisis di atas dapat disimpulkan, konsentrasi belajar

siswa mempunyai 3 kategori, yaitu kategori tinggi 17 % dengan

jumlah 5 responden, kategori sedang 60 % dengan jumlah 18

responden, kategori rendah 23 % dengan jumlah 7 responden.

Dengan demikian pernyataan di atas menjawab tujuan yang

pertama yaitu “Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan belajar

siswa di MTs N karanggede Boyolali Tahun 2014”.

B. Pengujian Hipotesis

Tujuan yang ketiga yaitu untuk mengetahui adakah hubungan

antara bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa MTs N

Karanggede Boyolali. Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis

menggunakan rumus statistik korelasi product moment dengan langkah

sebagai berikut:

1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara

bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa MTs N

Karanggede Boyolali tahun 2014

2. Mencari x, y, x2, y

2 dan xy dengan cara mengalikannya.

Page 80: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

62

3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi

product moment.

Tabel 4.7

Persiapan Untuk Mencari Korelasi

Antara Bimbingan Orang Tua Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa

Mts N Karanggede Boyolali

No Nama Responden x y x2 y2 xy

1 Irkham Shohibul L. 30 29 900 841 870

2 Muhammad Nafngan 30 22 900 484 660

3 Elita Fitri 29 26 841 676 754

4 P. Nadia Ummu Latifah 29 25 841 625 725

5 Indah Wulandari 28 21 784 441 588

6 Devi Nurul Hidayah 24 19 576 361 456

7 Diki Hasan 28 22 784 484 616

8 Muhammad Safrizal 29 26 841 676 754

9 Nur Azizah 29 22 841 484 638

10 Abimanyu Putratama 28 27 784 729 756

11 Nurus Sa’adah 29 22 841 484 638

12 Oktavia Paramesti 28 25 784 625 700

13 Rita Septiana A. 26 22 676 484 572

14 Anjar Widiastuti 29 27 841 729 783

15 Siti Umi Hanafiah 28 25 784 625 700

16 Fitriyaningsih 29 25 841 625 725

17 Alvin Setianugraha 28 26 784 676 728

18 Awaludin Alfalah 28 24 784 576 672

19 M. Rifaldo 28 25 784 625 700

20 M. Zainal Arifin 29 25 841 625 725

21 Sri Hartutik 28 25 784 625 700

22 Ika Sabila 28 27 784 729 756

Page 81: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

63

23 Esti Nugraini 28 26 784 676 728

24 Nia Sofiana Samida 29 25 841 625 725

25 Rahmawati 28 24 784 576 672

26 Muhamad Fani Setiawan 28 26 784 676 728

27 Choirul Anam 28 25 784 625 700

28 Wahyu Fahru Rozi 26 24 676 576 624

29 Makruf Sudaryanto 28 27 784 729 756

30 Maftukhatul Latif 28 25 784 625 700

845 739 23.841 18.337 20.849

Diketahui :

N = 30

x = 845

y = 739

x2 = 23.841

y2 = 18.337

xy = 20.849

Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai

berikut:

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

22739337.18*30845841.23*30

739845849.20*30

xyr

121.546110.550025.714230.715

455.624470.625

xyr

39891205

1015xyr

Page 82: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

64

42,2192

1015xyr

46,0xyr

Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui,

maka untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis diterima harus

dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat

dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung

dengan rtabel signifikan atau tidak.

Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel

5% maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 30

responden maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah

pada taraf 5 % = 0,361. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai

yang diperoleh ialah : 0,46 > 0,361 pada taraf signifikan 5%. Dari analisis data

tersebut maka hipotesis yang berbunyi "ada hubungan yang signifikan antara

bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa” diterima.

Page 83: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis presentase dari kedua variabel dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat bimbingan orang tua siswa kelas VIII MTs Negeri

Karanggede tahun 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, hal ini

sesuai dengan data yang diperoleh, yaitu pada kategori tinggi

berjumlah 11 responden dengan presentase 37 %, kategori sedang

berjumlah 18 responden dengan presentase 60 % dan kategori rendah

berjumlah 1 responden dengan presentase 3 %.

2. Tingkat kedisiplinan belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Karanggede

tahun 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, hal ini sesuai

dengan data yang diperoleh, yaitu pada kategori tinggi berjumlah 5

responden dengan presentase 17 %, kategori sedang berjumlah 18

responden dengan presentase 60 % dan kategori rendah berjumlah 7

responden dengan presentase 23 %.

3. Ada hubungan yang signifikan antara bimbingan orang tua dengan

kedisiplinan belajar siswa MTs Negeri Karanggede. Hal ini

berdasarkan hasil data perhitungan statistika bila rhitung sama dengan

atau lebih besar dari rtabel maka rhitung dapat dikatakan signifikan,

Page 84: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

66

dengan tingkat kepercayaan sesuai dengan data responden sebanyak

30 orang maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment

adalah pada taraf 5 % = 0,361. Sehingga diperoleh perbandingan

berdasarkan tabel nilai yang diperoleh ialah 0,46 > 0,361. Hal ini

berarti, semakin tinggi tingkat bimbingan orang tua akan ada

hubungan yang signifikan dengan kedisiplinan belajar siswa.

B. Saran

1. Orang Tua

a. Bagi orang tua harus memberikan bimbingan atau pengarahan yang

baik kepada anaknya dalam kedisiplinan belajar anak, yang

disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kepribadian anak.

b. Orang tua hendaknya senantiasa berusaha memberikan bantuan

jalan keluar ketika anaknya menghadapi suatu kesulitan atau

masalah.

c. Orang tua diharapkan mampu menciptakan situasi dan kondisi

yang nyaman bagi anak, agar anak mempunyai semangat

berdisiplin yang tinggi.

2. Sekolah

a. Guru adalah figur bagi siswa di sekolah, oleh karena itu hendaknya

agar lebih mendorong dan membimbing siswanya untuk selalu

disiplin dalam belajar.

Page 85: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

67

b. Guru hendaknya memahami bahwa setiap siswa berasal dari latar

belakang keluarga yang berbeda, maka hendaknya guru berhati-

hati dalam menyikapi siswa.

3. Anak diharapkan dapat dekat dengan kedua orang tuanya atau

keluarganya agar mudah dalam memberikan bimbingan.

4. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam

mewujudkan sikap disiplin belajar siswa. Oleh karena itu, perlu

diciptakan hubungan komunikasi atau kerjasama yang baik agar

kedisiplinan belajar siswa dapat berjalan secara maksimal.

5. Bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis, yaitu

hubungan bimbingan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa,

maka penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi untuk

mengadakan penelitian tersebut. Penelitian ini juga dapat dijadikan

perbandingan dengan penelitian yang sejenis yang telah dilakukan.

Page 86: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Nuruhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Supriyono Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1989. Al-Quran dan Terjemahannya.

Semarang: CV Toha Putra.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunarso, Singgih dan Gunarso, Singgih D. 1992. Psikologi Untuk Membimbing.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam

Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

J. Drost, Sj. 2004. Reformasi Pengajaran. Jakarta : Pt. Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Page 87: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

Koesoema, Doni. 2011. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta: Grasindo.

Marijan. 2012. Metode Pendidikan Anak Membangun Karakter Anak yang

Berbudi Mulia, Cerdas dan Berprestasi. Yogyakarta: Sabda Media.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: TrustMedia.

Mifflen, Frank J. dan Mifflen, Sydney C. 1986. Sosiologi Pendidikan. Bandung:

Tarsito.

Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Purwanto, Ngalim. 1988. Ilmu Pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: Remaja

Karya

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta:

Bumi Aksara.

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Soedomo, Hadi. 2003. Pendidikan (suatu pengantar). Surakarta: UNS Press.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tohirin. 2009. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.

Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen Disiplin. Jakarta: PT Grasindo.

Page 88: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan konseling (studi & karir). Yogyakarta: Andi

Offset.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua. Diambil tanggal 06 November 2014,

pukul 10.44 WIB

https://mcdens13.wordpress.com). Diambil tanggal 24 feb 2015 pukul 11.27 WIB

Page 89: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

“ANGKET HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN

KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA MTs N KARANGGEDE ”.

A. IDENTITAS DIRI

Nama :

Kelas :

B. PETUNJUK PENGISIAN:

1. Tulislah nama dan kelas, sebelum anda mengisi angket

2. Bacalah dan perhatikan pertanyaan yang tertera pada angket dibawah

ini

3. Berilah tanda (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai

dengan pendapat anda tanpa pengaruh orang lain

4. Sebelum dikumpulkan, pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam

daftar angket tersebut telah diisi semua

5. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan

bantuan atau sumbangan yang sangat berarti bagi peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini

A. Angket Bimbingan Orang Tua

1. Apakah dalam belajar anda dibantu orang tua ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 90: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

2. Apakah anda dibantu orang tua untuk mengembangkan ketrampilan

yang anda miliki?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

3. Apaka orang tua menyuruh anda untuk bersikap ramah dan sopan

terhadap guru?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

4. Apaka orang tua menyuruh anda untuk bersikap ramah dan sopan

terhadap teman maupun orang lain?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5. Apakah orang tua menegur jika anda membolos sekolah ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 91: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

6. Apakah orang tua membatasi waktu bergaul anda dengan teman

sebaya anda ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

7. Apakah orang tua menyediakan fasilitas penunjang kedisiplinan

belajar anda ? misalnya : sepatu, kaos kaki, seragam, dan buku.

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8. Ketika sekolah, apakah orang tua memberikan uang saku kepada

anda?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

9. Apakah orang tua memberi motivasi kepada anda agar lebih smangat

belajar?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 92: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

10. Apakah setiap mendapat ranking, anda mendapat hadiah dari orang

tua?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

B. Angket Kedisiplinan Belajar

1. Apakah anda datang ke sekolah sebelum pelajaran dimulai?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

2. Apakah anda datang lebih awal ketika mengikuti upacara bendera di

sekolah?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

3. Apabila ada tugas dari guru, apakah anda segera mengerjakannya

tanpa menunda-nunda di waktu yang lain?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 93: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

4. Apakah anda mengerjakan PR yang diberikan oleh guru?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5. Apakah anda bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang kurang

dimengerti?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

6. Apakah anda bertanya kepada teman apabila ada pelajaran yang

kurang dimengerti?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

7. Apakah anda melaksanakan tugas piket kebersihan yang telah

dijadwalkan ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8. Apakah anda membuang sampah pada tempatnya ?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Selalu

Page 94: HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/641/1/13.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan bimbingan orang tua

9. Apakah anda berbicara sopan kepada teman ataupun guru ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

10. Apakah anda meminta izin kepada guru apabila akan meninggalkan

kelas?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

ʺSELAMAT MENGERJAKANʺ