HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian...

126
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL DENGAN KUANTITAS MEROKOK PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Cyntia Marcellyna 129114132 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL

DENGAN KUANTITAS MEROKOK PADA REMAJA AKHIR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Cyntia Marcellyna

129114132

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

iv

HALAMAN MOTTO

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

~~~ Matius 7 : 7 ~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku, serta memberiku

kesabaran dan semangat untuk tidak pantang menyerah

Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini

Sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

viii

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL DENGAN

KUANTITAS MEROKOK PADA REMAJA AKHIR

Cyntia Marcellyna

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat

kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada remaja akhir. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah terdapat hubungan positif antara tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada

remaja akhir. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 100 subjek dengan rentang usia

18 sampai dengan 21 tahun. Penelitian ini menggunakan skala kecemasan sosial yang juga

mencakup beberapa pertanyaan seputar kuantitas merokok. Berdasarkan hasil koefisien

Alpha-Cronbach pada skala kecemasan sosial, diperoleh hasil sebesar 0.943. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa syarat reliabilitas yang baik telah terpenuhi pada skala tersebut. Analisis data

dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Rank Rho. Penelitian ini

menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0.009 dengan nilai signifikansi (p) = 0.465. Selain itu,

hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan nilai signifikansi (p) = 0.921. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif secara signifikan antara tingkat kecemasan

sosial dengan kuantitas merokok pada remaja akhir.

Kata Kunci : kecemasan sosial, kuantitas merokok, remaja akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

ix

THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL ANXIETY LEVEL AND

SMOKING QUANTITY IN LATE ADOLESCENT

Cyntia Marcellyna

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

ABSTRACT

This research aimed to know whether there was relationship between social anxiety level and

smoking quantity in late adolescent. The hypothesis of this research said there was positive

correlation between social anxiety level and smoking quantity in late adolescent. The subjects of

the research were 100 subjects with age ranges between 18 to 21 years old. This research used a

scale of social anxiety that also included some questions about smoking quantity. Based on the

coefficient results of Alpha Cronbach on the scale of social anxiety level, it was obtained 0.943.

The result indicated that a good reliability requirement had been fulfilled on the scale. The data in

the research were analyzed using Spearman Rank Rho correlation technique. The result of this

research showed a coefficient correlation of 0.009 with significance value (p) = 0.465. In addition,

result of linearity test obtained value of F = 0.010 with significance value (p) = 0.921. These

results showed there was no positive relationship significantly between social anxiety level and

smoking quantity in late adolescent.

Keywords: social anxiety, smoking quantity, late adolescent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa di surga karena atas penyertaanNya dan belas

kasihNya-lah yang kuat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

psikologi di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari ada banyak pihak yang telah berkontribusi besar hingga

skripsi ini dapat selesai. Oleh karen itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma dan juga penguji 2

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. sebagai Kaprodi Psikologi Universitas

Sanata Dharma

3. Bapak Drs. Hadrianus Wahyudi, M.Si. sebagai dosen pembimbing akademik

4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi dan penguji

1

5. Ibu Diana Permata Sari, M.Sc. sebagai penguji 3

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang telah membagikan pengetahuan dan ilmunya kepada penulis

7. Kedua orang tua serta kakak dan adik penulis yang sangat dikasihi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xi

disayangi

8. Semua remaja akhir yang bersedia menjadi subjek penelitian penulis

9. Teman-teman angkatan 2012 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

10. Karina, Uci, Ka Lina, Pras, dan Ka Thya yang tidak pernah letih memberiku

bantuan dan semangat, aku mengasihi kalian

11. Teman-teman seperjuangan penulis : Emma, Dara, Raras, Sekar, Ema Prima,

dan Flo. Terima kasih karena selalu membagikan pengetahuan dan

memberikan solusi ketika penulis merasa kesulitan

12. Mbak Astrid, Mbak Raisa, Mbak Tirsa, Ka Riana, dan Mbak Pascha terima

kasih atas petuah, pengetahuan, dan pengalamannya dalam menginspirasi

penulis untuk mengerjakan skripsi

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna, sehingga

penulis terbuka untuk menerima dan menghargai segala kritik dan saran yang

membantu menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

banyak orang.

Yogyakarta, 1 Agustus 2017

Cyntia Marcellyna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING……….……………………………………….ii

PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………………….…iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………..vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

1. Manfaat Teoretik ............................................................................ 8

2. Manfaat Praktis .............................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

A. Kecemasan Sosial............................................................................... 10

1. Definisi ......................................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xiii

2. Aspek-aspek Kecemasan Sosial .................................................... 11

3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Kecemasan Sosial ....................... 13

4. Faktor Penyebab Kecemasan Sosial............................................. 15

5. Dampak Kecemasan Sosial .......................................................... 17

B. Kuantitas Merokok ............................................................................. 18

1. Definisi ......................................................................................... 18

2. Tipe-tipe Perokok ......................................................................... 19

3. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok .................................. 20

4. Kandungan Rokok ........................................................................ 24

5. Dampak Merokok......................................................................... 25

C. Remaja Akhir ..................................................................................... 27

1. Definisi ......................................................................................... 27

2. Ciri-ciri Masa Remaja Akhir ........................................................ 29

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja Akhir .................................. 31

4. Perkembangan Kognitif Remaja .................................................. 32

5. Perkembangan Sosial Remaja ...................................................... 33

D. Dinamika Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Sosial Dengan

Kuantitas Merokok Pada Remaja Akhir ....................................... 35

E. Skema Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Sosial Dengan

Kuantitas Merokok Pada Remaja Akhir ....................................... 38

F. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 40

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 40

B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional .................................. 40

1. Identifikasi Variabel ..................................................................... 40

2. Definisi Operasional..................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xiv

a. Kecemasan Sosial................................................................... 41

b. Kuantitas Merokok ................................................................. 41

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 42

D. Instrumen Penelitian........................................................................... 42

1. Skala Kecemasan Sosial ............................................................... 43

2. Cara Pemberian Skor.................................................................... 44

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................................... 45

1. Validitas ........................................................................................ 45

2. Reliabilitas ................................................................................... 45

3. Seleksi Item .................................................................................. 47

4. Teknik Analisis Data .................................................................... 49

a. Uji Normalitas ........................................................................ 49

b. Uji Linearitas .......................................................................... 49

5. Pengujian Hipotesis Penelitian ..................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 51

A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 51

B. Deskripsi Subjek dan Data Demografis Subjek ................................. 51

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 53

D. Kategorisasi ........................................................................................ 54

E. Analisis Data Penelitian ..................................................................... 57

1. Uji Asumsi .................................................................................... 57

a. Uji Normalitas ........................................................................ 57

b. Uji Linearitas .......................................................................... 58

2. Uji Hipotesis ................................................................................ 59

F. Pembahasan ........................................................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xv

A. Kesimpulan ........................................................................................ 67

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 67

C. Saran ................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.0 Blueprint dan Distribusi Item Skala Kecemasan Sosial Sebelum

Seleksi Item ......................................................................................... 43

Tabel 3.1 Pemberian Skor Skala Kecemasan Sosial ............................................. 45

Tabel 3.2 Reliabilitas Skala Kecemasan Sosial Sebelum Seleksi Item ................. 46

Tabel 3.3 Reliabilitas Skala Kecemasan Sosial Setelah Seleksi Item ................... 47

Tabel 3.4 Blueprint dan Distribusi Item Skala Kecemasan Sosial Setelah

Seleksi Item ......................................................................................... 48

Tabel 4.0 Data Demografi Subjek Berdasarkan Asal Universitas ......................... 52

Tabel 4.1 Data Demografi Subjek Berdasarkan Usia ............................................ 53

Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 53

Tabel 4.3 Norma Kategorisasi Kecemasan Sosial ................................................. 55

Tabel 4.4 Kategorisasi Kecemasan Sosial ............................................................. 55

Tabel 4.5 Kategorisasi Kuantitas Merokok ........................................................... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Spearman Rank Rho ................................................ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SKALA UJI COBA ..................................................................... 78

LAMPIRAN 2 RELIABILITAS SKALA ............................................................ 90

LAMPIRAN 3 SKALA PENELITIAN ............................................................... 97

LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN ............................................................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai belahan

dunia. Menurut hasil penelitian The Tobacco Atlas tahun 2015, jumlah perokok

aktif di Indonesia dinobatkan sebagai peringkat pertama terbanyak di dunia. Selain

itu, menurut Kementerian Kesehatan, tahun 2016 jumlah perokok aktif di

Indonesia berkisar 90 juta jiwa (Kompasiana, 2017).

Data Susenas tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah perokok usia 15-24 tahun

adalah sebanyak 19,55% (Okezone, 2017). Selain itu, dari total remaja yang

disurvei ditemukan bahwa 19,4% remaja adalah perokok, yang terdiri dari 35,3%

remaja laki-laki dan 3,4% remaja perempuan (GYTS, 2014). The Global Adult

Tobacco Survey (GATS) tahun 2015 juga menyatakan bahwa jumlah perokok di

Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas, laki-laki mencapai 67% dan perempuan

3% (Depkes).

Merokok adalah kegiatan membakar tembakau yang kemudian dihisap

asapnya, baik menggunakan rokok batangan maupun menggunakan pipa (Sitepoe,

2000). Seseorang yang melakukan perilaku merokok dapat dibedakan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

2

perokok aktif dan perokok pasif (Smet, 1994). Perokok aktif itu sendiri

digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu : perokok aktif ringan adalah

individu yang menghabiskan sekitar 1-4 batang rokok setiap hari, perokok aktif

sedang adalah individu yang menghabiskan sekitar 5-14 batang rokok setiap hari,

dan perokok aktif berat menghabiskan rokok sekitar lebih dari 15 batang perhari

(Smet dalam Hasnida & Kemala, 2005).

Merokok sebenarnya memberikan berbagai efek negatif fisiologis dan

psikologis kepada si perokok (Budiman, 2011). Namun, para perokok terkadang

tidak mengetahui atau mempedulikan efek negatif yang diberikan oleh rokok itu

sendiri. Faktor umum yang menyebabkan perilaku merokok pada remaja yaitu

pencarian jati diri, kurangnya pengetahuan tentang bahaya rokok bagi kesehatan,

orangtua yang perokok, dan teman sebaya (WHO, 1993). Ada juga anggapan

yang menyatakan bahwa merokok merupakan simbol atas kekuasaan, kejantanan,

dan kedewasaan (Brigham, 1991). Selain itu, berdasarkan data dari 2.074

responden pelajar di Indonesia, 11,8% pelajar pria dan 3,5% pelajar wanita

menganggap rokok akan menambah teman, sementara 9,2% pelajar pria dan 2,4%

pelajar wanita menganggap merokok akan membuat mereka terlihat lebih atraktif

(GYTS, 2011).

Perilaku merokok pada remaja juga ternyata berhubungan dengan peristiwa

stres dalam kehidupan sehari-hari. Remaja yang mengalami kecemasan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

3

masalah yang bersifat emosional akan mengonsumsi rokok sebagai upaya untuk

mengatasi masalahnya atau sebagai kompensatoris kecemasan yang dialihkan

(Komasari & Helmi, 2000). Selain itu, dikatakan juga bahwa remaja yang sedang

dalam keadaan tertekan mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar untuk

merokok dibandingkan dengan individu lainnya (Booker, Gallaher, Unger,

Ritt-Olson, & Johnson, 2004). Wills (Nasution, 2007) juga mengatakan bahwa

semakin besar stres yang dialami oleh remaja maka akan semakin banyak juga

rokok yang mereka konsumsi.

Penelitian yang serupa dan mendukung penelitian yang akan dilakukan

adalah penelitian yang dilakukan Utomo (2011), hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan perilaku

merokok pada siswa kelas X dan XI di SMA Colombo Kabupaten Sleman

Yogyakarta. Hasil penelitian lainnya juga menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan perilaku merokok pada pelajar

putra SMK di Kota Semarang (Gunawan, 2007). Perbedaan antara penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dengan 2 penelitian yang telah dilakukan oleh

Utomo dan Gunawan, yaitu terletak pada variabel kecemasan. Peneliti lebih

menspesifikasikan kecemasan yang digunakan yaitu kecemasan sosial di

lingkungan kampus, sedangkan 2 peneliti sebelumnya menggunakan kecemasan

secara menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

4

Kecemasan atau stres yang dialami seseorang dapat mengganggu

kehidupannya sehari-hari (APA, 2000). Bila kecemasan yang dialami oleh

seseorang tidak ditangani atau diatasi dengan baik, maka emosi dan perilakunya

dapat terpengaruh. Selain itu, remaja yang mengalami kecemasan akan memiliki

risiko untuk melakukan kenakalan, termasuk perilaku berisiko (Retnowati, 2008).

Penelitian Chiao et al. (2012) menyatakan bahwa perilaku merokok adalah salah

satu perilaku yang cenderung dilakukan oleh remaja. Selain itu, penelitian lainnya

juga menyatakan bahwa tingkat stres dan kecemasan yang tinggi berakibat pada

meningkatnya risiko untuk merokok (Finkelstein, Kubzansky, & Goodman,

2006).

Gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang tentunya akan berbeda

satu dengan yang lainnya dan jenisnya pun akan berbeda-beda. Pemikiran Freud

(Semium, 2006) tentang penyebab kecemasan adalah kecemasan disebabkan oleh

perasaan tidak berdaya yang luar biasa. Kategori gangguan kecemasan menurut

DSM IV-TR (2000) antara lain gangguan panik tanpa agoraphobia, gangguan

panik dengan agoraphobia, agoraphobia tanpa riwayat gangguan panik, phobia

spesifik, phobia sosial (kecemasan sosial), gangguan obsesif-kompulsif,

gangguan stres pasca traumatik, gangguan stres akut, gangguan kecemasan umum,

dan gangguan kecemasan yang tidak terdefinisi.

Salah satu jenis gangguan kecemasan, yaitu kecemasan sosial merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

5

masalah kesehatan mental peringkat ketiga setelah depresi dan penyalahgunaan

alkohol (Pierce, 2013). Seseorang yang memiliki kecemasan sosial dapat

terpengaruh emosi dan juga perilakunya (Jiwo, 2012). Kecemasan sosial ini juga

dapat memengaruhi pekerjaan, sekolah, dan aktivitas harian lainnya. Selain itu,

kecemasan social juga dapat menyulitkan untuk membentuk dan menjaga

pertemanan (Samsara, 2017).

Kecemasan sosial adalah sekumpulan perilaku yang berhubungan dengan

ketakutan terhadap situasi dan performa sosial yang dirasakan akan memalukan,

mencakup beberapa situasi, seperti berbicara di depan umum, menarik diri dari

percakapan dengan orang yang tidak dikenal atau figur otoritas, menunjukkan

perilaku asertif dengan individu yang berbeda, serta makan dan minum di depan

sekelompok orang (APA, 2000). Selain itu, kecemasan sosial didefinisikan

sebagai perasaan malu dinilai atau diperhatikan oleh orang lain karena adanya

prasangka bahwa orang lain menilai negatif terhadap dirinya (Rakhmat, 2007).

Kecemasan sosial juga diwarnai oleh kekhawatiran individu tentang bagaimana ia

membawa diri dalam situasi sosial. Kecemasan sosial ini sendiri dibagi dalam

tiga tingkatan, yaitu tingkat kecemasan rendah, sedang, dan berat (May, Lou, &

Johnson; 2005). Seseorang yang mengalami kecemasan sosial biasanya

mengalami beberapa tanda-tanda pada fisiknya, antara lain blushing (muka

merah), berkeringat, gemetar atau bergetar, detak jantung cepat, gangguan perut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

6

mual, suara gemetar, ketegangan otot, kebingungan, diare, dan tangan dingin atau

basah (Jiwo, 2012).

Kecemasan sosial biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan belasan

tahun, walaupun kadang-kadang dapat terjadi lebih awal pada masa kanak-kanak

atau dewasa (Schroeder & Gordon, 2002). Pada tahun 2013 dikatakan bahwa

sebanyak 15,8% remaja di Indonesia mengalami kecenderungan kecemasan

sosial yang cukup tinggi (Vriends, 2013). Penelitian lain juga menyatakan bahwa

kecemasan sosial yang terjadi pada remaja berusia 9 hingga 17 tahun

diperkirakan 10% hingga 20% (Maertz, 2001; Joshi, 2013). Selain itu, ada sekitar

10,7% sampai 17,3% anak dan remaja yang mengalami gangguan kecemasan

(Wenar & Kerig, 2005).

Berdasarkan data di atas, dapat kita ketahui bahwa usia remaja adalah usia

yang rentan mengalami kecemasan sosial. Hal tersebut dikarenakan pada masa

remaja terjadi peningkatan kesadaran akan penilaian lingkungan sosial terhadap

penampilan dan bagaimana bertingkah laku. Penjelasan tersebut juga didukung

oleh pernyataan Buss (dalam Subasi, 2013), bahwa remaja adalah tahapan di

mana seseorang mengalami tingkat kecemasan sosial yang tinggi. Selain itu,

remaja menjadikan peran teman sebaya dan lingkungan sosialnya menjadi sangat

berarti. Remaja ingin diterima oleh kawan-kawannya dan akan merasa sedih bila

dikucilkan / diasingkan. Persepsi remaja mengenai pengasingan dari kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

7

teman sebaya tersebut dapat secara langsung menimbulkan kecemasan sosial.

Kebutuhan untuk diterima seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat

diterima kelompoknya dan terbebas dari sebutan “pengecut” dan “banci”

(Komasari & Helmi, 2000). Faktor terpenting yang juga dapat menyebabkan

kecemasan sosial pada remaja, yaitu penyesuaian diri dalam rangka memenuhi

tugas perkembangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berbagai

masalah yang mungkin terjadi pada tahap perkembangan remaja dapat menjadi

salah satu penyebab terjadinya kecemasan sosial. Untuk mengurangi kecemasan

sosial tersebut, remaja dengan didukung oleh berbagai anggapan dan pandangan

tentang rokok akan lebih mudah memilih untuk mengonsumsi rokok. Hal

tersebutlah yang membuat penulis merasa tertarik dengan masalah tersebut dan

mengajukan judul, yakni hubungan antara tingkat kecemasan sosial dengan

kuantitas merokok pada remaja akhir.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang di atas, maka masalah yang ingin

diketahui dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan positif antara

tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada remaja akhir ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan sosial pada remaja akhir

2. Untuk mengetahui kuantitas merokok pada remaja akhir

3. Untuk melihat hubungan antara tingkat kecemasan sosial dengan

kuantitas merokok pada remaja akhir

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau

rujukan bagi peneliti selanjutnya yang memusatkan perhatian terhadap

permasalah yang sama. Selain itu, penelitian ini juga diharapakan dapat

menambah pengetahuan tentang hubungan antara tingkat kecemasan sosial

dengan kuantitas merokok sesuai dengan topik permasalahan pada penelitian

ini.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat diantaranya :

a. Bagi remaja akhir : Sebagai bahan pertimbangan bagi remaja agar

dapat memilih cara yang baik dan sehat untuk mengurangi

kecemasan sosial yang mereka miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

9

b. Bagi orang dewasa / orang tua : Sebagai bahan masukan bagi para

orang dewasa / orang tua untuk dapat membantu dalam memilih

lingkungan dan memberikan contoh perilaku yang baik bagi para

remaja akhir khususnya dalam hal mengurangi kecemasan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kecemasan Sosial

1. Definisi

Kecemasan sosial menurut La Greca dan Lopez (1998) adalah ketakutan

yang menetap terhadap situasi sosial yang berhubungan dengan performa diri

dan menghadapi evaluasi dari orang lain, diamati, takut dipermalukan, dan

dihina. Selain itu menurut Vertue (2003), kecemasan sosial adalah perasaan

cemas ketika berada di lingkungan sosial tertentu, seperti ketika berada di

tempat yang ramai, ketika harus berbicara di depan umum, wawancara, dan

situasi-situasi sosial lainnya. Dalam DSM IV-TR (2000), kecemasan sosial

didefinisikan sebagai perilaku yang berhubungan dengan ketakutan terhadap

situasi dan performa sosial yang dirasakan akan memalukan, mencakup

beberapa situasi seperti berbicara di depan umum, menarik diri dari

percakapan dengan orang yang tidak dikenal atau figur otoritas,

menunjukkan perilaku asertif dengan individu yang berbeda, serta makan dan

minum di depan sekelompok orang.

Kecemasan sosial seringkali bersifat kronis dan tak henti-hentinya, serta

dapat memiliki konsekuensi negatif yang cukup besar pada kualitas hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

11

(Parr & Cartwright-Hatton, 2014). Gangguan kecemasan sosial ini sering

dikaitkan dengan gangguan kejiwaan komorbid, masalah kesehatan kronis,

ketergantungan keuangan atau beban ekonomi, keinginan bunuh diri,

masalah keluarga, serta fungsi umum sosial dan pekerjaan yang rendah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecemasan sosial adalah keadaan

dimana seseorang mengalami ketakutan dalam menghadapi situasi sosial,

khususnya evaluasi negatif dari orang lain terhadap performa dirinya. Pada

penelitian ini, situasi sosial yang digunakan yaitu pada lingkup lingkungan

kampus.

2. Aspek-aspek Kecemasan Sosial

La Greca dan Lopez (Olivares, 2005) menyatakan bahwa ada 3 aspek

kecemasan sosial, yaitu :

a. Ketakutan akan evaluasi negatif.

Ketakutan akan evaluasi negatif seperti khawatir untuk melakukan

atau mengatakan sesuatu yang memalukan atau membuat dirinya merasa

hina. Selain itu, individu akan merasa bahwa orang lain sedang

memperhatikan dengan teliti setiap gerak yang dilakukannya. Individu

juga cenderung fokus terhadap dirinya sendiri dan mengkoreksi

kemampuan sosial yang dimilikinya serta terbawa dalam mengevaluasi

kemampuan dirinya sendiri pada saat berinteraksi dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

12

Kekhawatiran terhadap evaluasi negatif dari orang lain atau kelompok

juga dapat terjadi pada saat individu melakukan pidato di depan umum

(DeVito, 2001).

b. Penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau

berhubungan dengan orang asing/baru

Contoh dari penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi baru

adalah ketika individu merasa gugup saat berbicara dan tidak mengerti

mengapa hal tersebut dapat terjadi. Individu juga akan merasa malu pada

saat dekat dengan orang lain dan gugup pada saat bertemu dengan orang

yang baru dikenal. Selain itu, individu juga akan merasa khawatir saat

mengerjakan sesuatu yang baru di depan orang lain. Hal tersebut

membuat individu yang merasakannya akan menghindari kontak mata

dan situasi sosial.

c. Penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara

umum/dengan orang yang dikenal.

Penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum

dengan orang yang dikenal seperti melihat bagaimana kemampuan

individu dalam membangun relasi. Selain itu, individu juga akan merasa

tidak nyaman mengajak orang lain karena takut terhadap penolakan,

merasa kesulitan bertanya kepada orang lain, dan merasa malu ketika ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

13

pekerjaan kelompok.

Berdasarkan uraian pada subbab ini, maka dapat kita ketahui bahwa

aspek kecemasan sosial terbentuk dari ketakutan akan evaluasi negatif,

penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru, serta

penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum dengan

orang yang baru dikenal.

3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial merupakan salah satu bentuk dari gangguan mental

yang ditandai oleh ketakutan yang ekstrim dan konsisten ketika bertindak

dengan cara yang memalukan, bertemu orang baru, adanya pengawasan

dalam berbagai kinerja dan/atau situasi interaksional. Kecemasan sosial juga

terkait dengan rasa malu atau penghinaan (Reijntjes et al., 2011).

Perilaku yang akan muncul pada orang dengan kecemasan sosial yaitu

berpikir bahwa orang lain akan menolak dirinya, berpikir bahwa orang lain

menganggapnya sangat buruk atau bodoh, dan mengurangi atau bahkan

menarik diri untuk berbicara di depan umum (Vertue, 2003). Selain itu,

perilaku-perilaku seperti selalu merasa ada orang lain yang mengevaluasi,

mengkritisi dan menghakimi mereka; merasa sendiri, tertutup dengan

orang-orang di sekitar mereka meskipun orang-orang yang familiar bersama

dengan mereka; merasa setiap orang selalu mendikte setiap langkah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

14

harus diambil; dan tidak bisa merasa santai ketika ada orang lain di sekitar

mereka juga akan dirasakan oleh seseorang yang mengalami kecemasan

sosial.

Orang-orang dengan kecemasan sosial takut untuk melakukan atau

mengatakan sesuatu yang memalukan atau yang akan membuat dirinya

terlihat hina. Mungkin mereka merasa seakan-akan seribu pasang mata

sedang memeriksa dengan teliti setiap gerak-gerik yang mereka lakukan.

Mereka cenderung sangat kritis terhadap kemampuan sosial mereka dan

terbawa dalam mengevaluasi performa mereka sendiri ketika berinteraksi

dengan orang lain (APA, 2013).

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa gejala

yang dapat kita lihat pada seseorang yang mengalami kecemasan sosial, yaitu

simptom fisik seperti gemetar, wajah yang memerah, terbata-bata ketika

berbicara, telapak tangan berkeringat, detak jantung yang bertambah cepat,

dan mulut kering (Vertue, 2003). Gejala lainnya yang juga dirasakan saat

seseorang mengalami kecemasan sosial, yaitu otot-otot menjadi tegang.

Ingman (1999) juga mengemukakan simtom-simtom kecemasan sosial

yang dapat diekspresikan, yaitu :

a. Simtom Fisik

Simtom fisik yang dialami oleh orang-orang dengan kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

15

sosial yaitu : (1) keringat yang berlebihan, (2) detak jantung yang

berdebar-debar, (3) wajah memerah, (4) bergetar, (5) sakit perut, (6) mati

rasa, dan (7) pusing.

b. Simtom Tingkah Laku

Orang dengan kecemasan sosial juga akan mengalami simtom

tingkah laku, seperti (1) tidak berani/sedikit melakukan kontak mata, (2)

penundaan, (3) cara bicara tidak lancar, (4) gelisah, dan (5) menolak

interaksi sosial.

c. Simtom Kognitif

Orang dengan kecemasan sosial tidak hanya mengalami simtom

fisik ataupun simtom tingkah, tetapi juga akan mengalami simtom

kognitif. Simtom kognitif tersebut, yaitu (1) kesadaran diri yang tinggi

dan (2) kewaspadaan yang berlebihan.

Berdasarkan penjelasan di subbab ini, maka dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri individu yang mengalami kecemasan sosial dapat diketahui melalui

simtom fisik, simtom tingkah laku, dan juga simtom kognitif.

4. Faktor Penyebab Kecemasan Sosial

Kecemasan tidak muncul dari kondisi jaringan di dalam tubuh,

melainkan ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar (Freud dalam Semium,

2006). Apabila timbul kecemasan, ia akan memotivasi individu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

16

melakukan sesuatu. Pemikiran awal Freud (Semium, 2006) tentang penyebab

kecemasan adalah represi dorongan seksual. Namun kemudian, Freud

mengemukakan lagi bahwa kecemasan disebabkan oleh perasaan tidak

berdaya yang luar biasa.

Faktor internal yang menyebabkan kecemasan sosial antara lain warisan

sifat, kimia otak, struktur otak, serta pengalaman negatif. Selain faktor

internal individu, keluarga juga dapat menyebabkan kecemasan sosial. Faktor

keluarga tersebut termasuk gaya pengasuhan orang tua, antara lain penolakan

yang tinggi, overprotektif, kurangnya kehangatan emosional, tekanan atau

permasalahan yang dialami orang tua seperti kecemasan, depresi, dan

ketergantungan terhadap alkohol. Faktor penyebab kecemasan sosial lainnya

menurut Oort et al. (2011) yaitu adanya pengalaman traumatis dari teman

sebaya seperti penganiayaan, intimidasi, dan ancaman.

Menurut APA (2013), kecemasan sosial dapat muncul dalam situasi

interaksi sosial (misalnya bercakap-cakap, bertemu orang-orang asing),

merasa diamati (saat makan atau minum), dan tampil di depan orang lain

(misalnya memberikan pidato). Situasi yang dapat memunculkan kecemasan

sosial dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori primer, yaitu (1) interaksi

formal, misalnya menyampaikan sambutan, pidato, ceramah, presentasi rapat;

(2) interaksi non-formal, misalnya bertemu dengan orang yang tidak dikenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

17

atau orang asing, datang ke pesta; (3) interaksi yang menuntut perilaku

asertif, misalnya menyampaikan ketidaksetujuan, menolak permintaan teman;

(4) diperhatikan orang lain, misalnya saat bekerja, menulis, makan, dan

lain-lain (Leary & Kowalsky, 1997).

Berdasarkan penjelasan pada subbab ini, dapat diketaui bahwa penyebab

kecemasan sosial yaitu faktor diri, faktor keluarga, dan faktor teman sebaya.

5. Dampak Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial berdampak pada fungsi peran sosial dan

perkembangan karir pada seseorang, karena kecemasan akan dapat

memengaruhi beberapa aspek kehidupan (Bhamani & Hussain, 2012). Akibat

yang ditimbulkan adalah hambatan tingkah laku serta perubahan emosi dan

juga perilaku. Individu akan menjadi serba ragu-ragu, takut-takut, dan tidak

berani melakukan sesuatu. Selain itu, kecemasan sosial berdampak pada

penyalahgunaan zat seperti narkoba, putus sekolah, lebih rendahnya tingkat

pencapaian pendidikan, menjadi penggangguran dan melakukan penipuan

(Garcia et al., 2008).

Kecemasan sosial juga membuat individu berperilaku berdasarkan

interpretasi subjektif (Torres & Guerra, 2002), yang mana interpretasi ini

lebih banyak didominasi oleh evaluasi negatif pada peristiwa sosial yang

tidak menyenangkan (Wilson & Rapee, 2005). Remaja dengan kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

18

sosial juga memiliki risiko untuk melakukan kenakalan, termasuk perilaku

berisiko seperti merokok (Lestari & Sugiharti, 2011). Dalam bentuknya yang

ekstrim, remaja tersebut juga akan bisa menjurus kepada keadaan cemas

yang neurotik (yang sudah tergolong gangguan jiwa).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa

kecemasan sosial itu sendiri dapat memberikan berbagai dampak negatif

pada individu. Pada tingkatan yang lebih parah, kecemasan sosial akan

menimbulkan hambatan tingkah laku serta menjurus pada kecemasan yang

neurotik.

B. Kuantitas Merokok

1. Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuantitas adalah

banyaknya (benda dan sebagainya) atau jumlah (sesuatu). Sedangkan

kuantitas menurut Adam & Thompson (1990) adalah kualitas sesuatu hal

yang terbentuk dari proses pengukuran, contohnya ukuran jumlah.

Definisi merokok menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah mengisap rokok. Sedangkan menurut Harissons (dalam Sitepoe, 2000)

merokok adalah kegiatan membakar tembakau yang kemudian dihisap

asapnya, baik menggunakan rokok batangan maupun menggunakan pipa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

19

Selain itu, merokok juga adalah kegiatan membakar salah satu ujung pada

rokok dan membiarkannya membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut

pada ujung lainnya.

Berdasarkan beberapa definisi tentang kuantitas dan merokok yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kuantitas merokok

adalah seberapa banyak kegiatan membakar dan menghirup asap rokok yang

dilakukan oleh seseorang dan dapat diukur secara kuantitatif.

2. Tipe-tipe Perokok

Perokok dapat digolongkan dalam beberapa tipe berdasarkan tingkat dari

aktivitas merokok itu sendiri. Tipe perokok tersebut dibagi menjadi 2 jenis,

yaitu perokok aktif dan perokok pasif (Smet, 1994).

a. Perokok Aktif

Perokok aktif adalah seseorang yang merokok secara langsung

dengan mengisap rokok tersebut. Merokok sudah menjadi bagian

hidupnya, sehingga rasanya tidak enak kalau sehari saja tidak merokok.

Oleh karena itu, ia akan berupaya untuk mendapatkannya.

Perokok aktif dapat dibagi lagi dalam beberapa tingkatan menurut

jumlah rokok yang dihisap, antara lain (dalam Hasnida & Kemala,

2005) :

1) Perokok aktif berat adalah seseorang yang mengisap rokok lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

20

dari 15 batang dalam sehari.

2) Perokok aktif sedang adalah seseorang yang mengisap rokok 5 -

14 batang dalam sehari.

3) Perokok aktif ringan adalah seseorang yang mengisap rokok 1 -

4 batang dalam sehari.

b. Perokok Pasif

Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok tetapi secara

tidak sengaja ikut menghirup / mengisap asap rokok di sekitar mereka.

Selain itu, pada umumnya para perokok pasif ini tidak memiliki niat

untuk merokok.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang

perokok dapat digolongkan dalam dua tipe, yaitu perokok aktif dan perokok

pasif. Perokok aktif juga dapat digolongkan berdasarkan tingkatannya,

menjadi perokok aktif ringan, sedang, dan berat.

3. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok

Seseorang yang akan memulai kebiasaannya menjadi seorang perokok

tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun internal dari

dalam dirinya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok

tersebut, antara lain (Komasari & Helmi, 2000) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

21

a. Kebiasaan

Kebiasaan merokok adalah kegiatan mengisap rokok yang dilakukan

secara berulang-ulang, teratur, dan sulit dihentikan. Dengan faktor

kebiasaan ini, para perokok menggunakan rokok bukan karena untuk

mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah

menjadi rutinitas. Dapat dikatakan orang-orang pada tipe ini, merokok

sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali

mereka melakukannya tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Para perokok

tipe ini menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah

benar-benar habis.

b. Reaksi Emosi

Merokok pada tipe ini digunakan untuk menghasilkan emosi yang

positif misalnya rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok

juga ditujukan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun

kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain. Hal

tersebut disebabkan karena adanya efek nikotin yang menghasilkan

semua perasaan nyaman dan efek psikologis lainnya disaat seseorang

merokok. Selain itu, merokok juga dapat menunjukkan kejantanan

(kebanggaan diri) dan kedewasaan. Hal tersebut disebakan oleh image

rokok yang diciptakan oleh produsen rokok itu sendiri sehingga para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

22

remaja terpengaruh dan akhirnya merokok.

c. Lingkungan Sosial

Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-ikutan

teman dan ingin diterima di dalam suatu kelompok sosial. Hal tersebut

disebabkan karena faktor lingkungan teman-temannya yang merupakan

perokok. Selain itu, remaja yang merokok juga biasanya karena

terpengaruh oleh image yang diciptakan oleh produsen rokok tersebut

dalam iklan, seperti menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) serta

kedewasaan. Faktor sosial lainnya yang berpengaruh terhadap perilaku

merokok remaja adalah faktor keluarga, seperti orang tua perokok atau

berasal dari keluarga yang tidak bahagia (Baer & Corado dalam

Atkinson, 1999).

d. Biologis

Faktor biologis ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di

dalam rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada

rokok. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak

untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu

membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat

kepuasan dan ketagihannya.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, masih ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

23

faktor-faktor lainnya yang juga menjadi alasan seseorang untuk merokok,

yaitu (Hutapea, 2013) :

a. Alat Pergaulan (psikososial)

Merokok pada situasi sosial dan menggunakan nilai simbolis dari

tindakan merokok ini untuk meningkatkan kehidupan bersosial.

b. Kepuasan Saraf (sensori motor)

Merokok untuk kepuasan mulut, sensorik, dan manipulasi rokok itu

sendiri.

c. Sumber Kenikmatan (indulgent)

Merokok untuk memperoleh kenikmatan dan menambah

kegembiraan, kesenangan yang sudah ada. Alasan tersebut merupakan

jenis yang paling umum digunakan oleh seseorang.

d. Penenang (sedatif)

Merokok untuk menghilangkan perasaan tak enak karena efek

sedatif dari nikotin yang bekerja. Nikotin itu sendiri menghasilkan

perasaan nyaman dan efek psikologis lainnya di saat seseorang merokok.

e. Perangsang (stimulasi)

Efek stimulan dari nikotin dipakai untuk memacu semangat,

membantu berpikir dan konsentrasi, mencegah kelelahan, dan

mempertahankan kinerja pada tugas yang monoton dan lama, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

24

meningkatkan kemampuan dalam situasi stress.

f. Memenuhi kecanduan (adiktif)

Merokok semata–mata untuk memenuhi tuntutan atau mencegah

terjadinya sindroma penarikan, yang akan timbul apabila seorang

perokok telah melewatkan 30–40 menit atau kurang tanpa rokok.

g. Keterbiasaan (otomatisasi)

Ini terjadi pada sebagian perokok berat yang dengan tidak disadari

lagi secara otomatis akan mencari sebatang rokok.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

seseorang yang merokok dapat dimotivasi oleh empat faktor besar, yaitu

kebiasaan, reaksi emosi, lingkungan sosial, dan biologis.

4. Kandungan Rokok

Ada sekitar 1200 bahan kimia yang berbeda dalam rokok. Bahan-bahan

kimia tersebut antara lain tir tembakau, benzopyrene, karbon monoksida,

methyl alcohol, amonia, collidine, dan formaldehyde. Selain itu, ada juga

beberapa bahan kimia yang dikatakan sangat beracun dibandingkan bahan

kimia lainnya dalam rokok, seperti cadmium, arsenic, prussia acid, dan

nikotin.

Nikotin merupakan salah satu bahan kimia yang mempercepat proses

kematian. Namun, nikotin ini jugalah yang menghasilkan semua perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

25

nyaman dan efek psikologis lainnya disaat seseorang merokok. Nikotin yang

terkandung dalam satu batang rokok yaitu kira-kira 100 miligram dan

menjadi dosis fatal.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita ketahui bahwa rokok

ternyata mengandung berbagai macam zat kimia yang sebenarnya sangat

berbahaya, terutama nikotin, bagi kesehatan manusia.

5. Dampak Merokok

Pada saat merokok, temperatur pada sebatang rokok yang dibakar adalah

90oC untuk ujung rokok yang dibakar dan 30

oC untuk ujung rokok yang

terselip di antara bibir perokok. Selain itu, Sitepoe (2000) juga menyatakan

bahwa asap rokok yang dihisap atau rokok yang dihirup melalui 2 komponen,

yaitu komponen yang cepat menguap berbentuk gas dan komponen yang

bersama gas, terkondensasi menjadi partikulat. Dengan demikian, asap rokok

yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85% dan sisanya berupa partikel.

Dengan kata lain, merokok sama saja dengan memasukkan racun-racun ke

dalam tubuh kita sendiri dengan sengaja.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tubuh yang dimasuki racun dari rokok

tersebut akan mengalami berbagai dampak fisiologis maupun psikologis.

a. Dampak Fisiologis

Berbagai dampak fisiologis yang sering dialami oleh para perokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

26

antara lain, sistem kekebalan tubuh yang menurun, terkena penyakit

kanker seperti kanker paru dan kulit, mengalami penyakit jantung,

bahkan lebih parahnya dapat menyebabkan kematian. Selain itu,

merokok juga dapat menyebabkan kebutaan, membuat telinga

kehilangan fungsi pendengarannya, menghambat sistem pernafasan, dan

berpotensi merusak gigi. Perilaku merokok tersebut juga dapat merubah

bentuk sperma dan merusak DNA, serta menyebabkan impotensi pada si

perokok.

b. Dampak Psikologis

Dampak psikologis dari merokok adalah timbulnya pengaruh

terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku perokok (BNP JABAR, 2011).

1) Adiktasi (ketagihan)

Nikotin dalam asap rokok merupakan bahan yang menimbulkan

efek ketagihan (adiktif). Efek ketagihan (adiktif) ini juga dapat

menyebabkan depresi dan cemas yang berlebihan jika tidak

terpenuhi.

2) Dependensi

Efek ketagihan (adiktif) akan berkembang secara fisiologis

menjadi efek toleransi (penambahan dosis). Sehingga akhirnya, pada

perokok berat secara psikologis akan menimbulkan efek dependensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

27

(ketergantungan) yang menyebabkan perokok mengalami reaksi

putus zat apabila dihentikan secara mendadak.

3) Perubahan perilaku

Efek merokok juga ternyata dapat menyebabkan seseorang

mengalami perubahan perilaku menjadi lebih buruk. Rokok sering

dikaitkan dengan kondisi mental yang negatif, seperti mudah marah,

tersinggung, ketakutan, dan rasa cemas.

4) Gaya hidup perokok

Kondisi umum perokok di Indonesia juga ternyata memiliki

gaya hidup yang trendi, cool, macho, gaul, dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

merokok itu sendiri sebenarnya memberikan dampak yang buruk terhadap

perkembangan fisiologis dan juga psikologis si perokok itu sendiri karena

mengandung berbagai zat yang berbahaya.

C. Remaja Akhir

1. Definisi

Masa remaja adalah salah satu masa perkembangan yang merupakan

masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Di negara-negara Barat, istilah

remaja dikenal dengan “adolescence” (kata bendanya adolescentia = remaja),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

28

yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi

dewasa. Istilah adolescence juga mempunyai arti yang luas, mencakup

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Piaget dalam Hurlock,

1999).

Masa remaja juga merupakan segmen kehidupan yang penting dalam

siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat

diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Menurut Petro

Blos (dalam Sarlito, 2012), dalam proses penyesuaian diri menuju

kedewasaan terdapat 3 tahap perkembangan remaja, yaitu remaja awal (early

adolescence), remaja madya (middle adolescence), dan remaja akhir (late

adolescence).

Masa remaja ini dimulai pada usia 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada

usia 18 hingga 21 tahun. Masa remaja ini dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu : (1)

masa pra-remaja atau pra-pubertas dimulai sekitar umur 10 – 12 tahun; (2)

masa remaja awal atau pubertas dimulai sekitar umur 12 – 15 tahun; (3) masa

remaja pertengahan dimulai sekitar umum 15 – 18 tahun; dan (4) masa

remaja akhir dimulai sekitar umur 18 – 21 tahun (Monks, Knoers, dan

Haditono dalam Deswita, 2006).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa

remaja akhir adalah seseorang yang berada pada rentang usia 18 - 21 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

29

Batasan usia tersebut juga akan menjadi batasan usia untuk subjek pada

penelitian ini.

2. Ciri-ciri Masa Remaja Akhir

Menurut Rousseau (dalam Sarlito, 2012), seseorang yang berusia 15-20

tahun dinamakan masa kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan

merupakan masa puncak perkembangan emosi. Dalam tahap ini, terjadi

perubahan dari kecenderungan mementingkan diri sendiri kepada

kecenderungan memperhatikan kepentingan orang lain dan kecenderungan

memperhatikan harga diri. Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) juga

mengatakan masa remaja (adolescence) berada pada usia 12-25 tahun

merupakan masa topan badai (strum und drang) yang mencerminkan

kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat pertentangan nilai-nilai.

McCandless & Evans (dalam Lustin, 1976) mengemukakan bahwa masa

remaja akhir ditandai oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan

berkembang secara matang agar diterima oleh teman sebaya, orang dewasa,

dan budaya. Pada periode ini, remaja memperoleh kesadaran yang jelas

tentang apa yang diharapkan masyarakat dari dirinya. Selain itu, menurut

Kohlberg (1958), pada usia remaja (12-20 tahun) mungkin memilih

norma-norma kawan-kawan sekelompoknya karena norma itulah yang

berlaku di lingkungannya dan ia mengi kuti norma-norma itu sebagai ukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

30

moralnya karena ia beranggapan bahwa kelompoknya itulah yang patut

dijadikannya pedoman.

Dikatakan juga bahwa remaja untuk pertama kalinya akan sadar tentang

kesepian, seperti tidak ada orang yang dapat mengerti atau memahaminya.

Kemudian untuk mengatasi hal tersebut, remaja akan mulai mencari

pedoman hidup, mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas

dijunjung tinggi, dan dipuja-puja. Hal tersebut juga didorong oleh

pentingnya peran teman sebaya bagi remaja.

Bentuk-bentuk khusus dari tingkah laku remaja yang berbeda akan

sangat ditentukan oleh sifat dan kekuatan dorongan-dorongan yang saling

berkonflik tersebut. Kurt Lewin (dalam Muss, 1968) juga menggambarkan

tingkah laku yang menurutnya akan selalu ada pada remaja, seperti

kecenderungan untuk mengambil posisi yang sangat ekstrim dan mengubah

kelakuannya secara drastis, akibatnya sering muncul tingkah laku radikal dan

memberontak.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita ketahui bahwa masa remaja

tentunya akan memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran bagi

individu. Tentunya hal tersebut akan memberikan ciri khusus yang akan

dimiliki oleh seseorang yang sedang berada pada masa remaja tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

31

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja Akhir

Menurut Erikson (dalam Santrock, 1999), tugas perkembangan utama

bagi remaja adalah pembentukan identitias / jati diri. Remaja yang mencari

identitas adalah individu yang ingin menentukan “siapakah” atau “apakah”

yang diinginkannya pada masa mendatang. Bila mereka tidak mencari

identitas mereka dengan cukup baik pada tahap ini, maka mereka akan

mengalami kebingungan mengenai siapa mereka (role diffusion).

Kebingungan ini diekspresikan dengan berbagai cara, antara lain : individu

menarik diri, mengisolir diri mereka dari teman sebaya dan keluarga, atau ia

meleburkan diri dengan orang kebanyakan. Namun, apabila mereka berhasil

memperoleh identitasnya, maka mereka akan menyadari ciri - ciri khas

kepribadiannya, seperti kesukaan atau ketidaksukaannya, aspirasi, tujuan

masa depan yang diantisipasi, perasaan bahwa mereka dapat dan harus

mengatur orientasi hidupnya.

Tugas perkembangan remaja lainnya yaitu (1) meninggalkan reaksi dan

penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan; (2) mengembangkan

keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman

sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok; (3)

menemukan manusia model yang dijadikannya identitas; serta (4)

memperkuat self control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

32

nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Wiliam Kay dalam Yusuf, 2011).

Selain itu, tugas perkembangan remaja lainnya adalah berusaha melepaskan

diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya

(Havighurst, 1961).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas

perkembangan yang utama bagi remaja adalah pembentukan identitas/jati diri.

Sama pentingnya dengan tugas perkembangan yang utama, tugas

perkembangan yang lainnya juga harus dipenuhi oleh remaja pada masanya.

4. Perkembangan Kognitif Remaja

Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget (dalam Suparno 2001)

membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui

empat periode utama yang berkorelasi. Empat tingkat perkembangan kognitif

itu, adalah (1) Tahap Sensori Motor pada usia 0 - 2 tahun; (2) Tahap

Pra-Operasional pada usia 2 - 7 tahun; (3) Tahap Konret pada usia 7 - 11 tahun;

dan (4) Tahap Formal-Operasional pada usia 11 tahun - dewasa.

Tahap Formal-Operasional yang terjadi pada masa remaja menjadi

periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini dimulai

pada usia 11 tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut hingga dewasa.

Karakteristik pada tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir

secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

33

yang tersedia.

Pada periode ini, seorang remaja juga dapat berpikir dengan pemikiran

teoritis formal berdasarkan proporsi-proporsi dan hipotesis serta dapat

mengambil kesimpulan dari apa yang diamati saat itu. Pada tahap ini, logika

remaja mulai berkembang dan digunakan. Cara berpikir abstrak ini mulai

dimengerti, sehingga remaja mulai menyukai untuk membuat teori tentang

segala sesuatu yang dihadapinya.

Selain itu menurut Elkind (dalam Santrock, 2005) pada remaja juga

berkembang sense of invincibility, yaitu perasaan remaja mengenai dirinya

yang lebih kebal terhadap berbagai risiko seperti kecelakaan, sakit, dan

berbagai hal negatif lain. Remaja biasanya dipandang memiliki keyakinan

yang tidak realistik yaitu bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang

dipandang berbahaya tanpa kemungkinan mengalami bahaya itu.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa

perkembangan kognitif yang terjadi pada masa remaja yaitu kemampuan

berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan dapat menarik kesimpulan

dari informasi yang ada. Remaja juga memiliki sense of invicibility yaitu

perasaan kebal terhadap berbagai resiko.

5. Perkembangan Sosial Remaja

Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

34

memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga

untuk melakukan tahap dalam perkembangan sosial. Sejalan dengan hal

tersebut, ternyata teman sebaya memberikan pengaruh yang besar pada masa

remaja, namun orangtua tetap memainkan peranan yang penting dalam

kehidupan remaja. Pengaruh dari teman sebaya ini dapat berupa hal yang

positif ataupun hal yang negatif. Para remaja dalam memilih teman sebaya

cenderung menginginkan teman yang memiliki minat dan nilai-nilai yang

sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang

kepadanya ia dapat memercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal

yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru. Pergaulan

dengan teman sebaya tersebut meluas dengan terbentuknya

kelompok-kelompok teman sebaya (peer group) sebagai suatu wadah

penyesuaian.

Pada masa remaja ini juga berkembang sikap confomity (Yusuf, 2001),

yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,

kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya). Perasaan

bersahabat merupakan ciri khas dan sifat interaksi remaja dan kelompoknya.

Apabila kelompok teman sebaya yang diikutinya menampilkan sikap dan

perilaku yang secara moral dan agama dapat dipertanggungjawabkan, maka

kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan pribadi yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

35

juga. Sebaliknya, apabila kelompoknya itu menampilkan sikap dan perilaku

yang melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan

melakukan perilaku seperti kelompoknya tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa dalam

perkembangan sosialnya remaja mendapatkan pengaruh terbesar dari teman

sebaya. Berdasarkan aspek kognitifnya, perkembangan sosial remaja juga

dipengaruhi oleh sikap conformity.

D. Dinamika Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Sosial Dengan

Kuantitas Merokok Pada Remaja Akhir

Remaja adalah usia yang rentan mengalami kecemasan sosial. Hal tersebut

dikarenakan pada masa remaja terjadi peningkatan kesadaran akan penilaian

lingkungan sosial terhadap penampilan dan bagaimana bertingkah laku.

Berdasarkan aspek sosial, remaja menjadikan peran teman sebaya dan lingkungan

sosialnya menjadi penting. Remaja ingin diterima oleh kawan-kawannya dan

akan merasa sedih bila dikucilkan / diasingkan. Selain itu, penyebab kecemasan

sosial lainnya yaitu didasarkan atas aspek kognitif remaja yang meliputi pola

pemikiran maladaptif dan ketakutan irasional. Para remaja cenderung memiliki

pikiran bahwa orang lain akan menolak dirinya dan menganggapnya sangat buruk

atau bodoh. Para remaja juga akan selalu merasa bahwa ada orang lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

36

mengevaluasi, mengkritisi, dan menghakimi mereka. Kedua aspek tersebut, yaitu

aspek sosial dan aspek kognitif, dapat secara langsung menimbulkan kecemasan

sosial dan memengaruhi emosi serta perilaku remaja bila tidak ditangani atau

diatasi dengan baik. Kecemasan sosial itu sendiri adalah keadaan dimana

seseorang mengalami ketakutan dalam menghadapi situasi sosial, khususnya

evaluasi negatif dari orang lain terhadap performa dirinya.

Menurut Freud, kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya bahaya yang

akan terjadi atau suatu ancaman terhadap ego yang harus dihindari / dilawan.

Selain itu, berkaitan dengan kebutuhan untuk diterima oleh kelompoknya

membuat remaja akan berbuat apa saja (Komasari & Helmi, 2000). Remaja

dengan kecemasan sosial tersebut akan memiliki risiko untuk melakukan

kenakalan, termasuk perilaku berisiko (Sofia, 2008). Penelitian Chiao et al. (2012)

juga menyatakan bahwa perilaku merokok adalah salah satu perilaku yang

cenderung dilakukan oleh remaja. Selain itu, dikatakan juga bahwa remaja yang

sedang dalam keadaan tertekan mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar untuk

merokok dibandingkan dengan individu lainnya (Booker, Gallaher, Unger,

Ritt-Olson, & Johnson, 2004).

Faktor-faktor yang menjadi alasan seorang remaja dengan kecemasan sosial

untuk merokok yaitu karena mereka akan mendapatkan emosi yang positif,

seperti rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan. Merokok juga digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

37

penenang (sedatif), yaitu mengurangi perasaan tegang, kecemasan biasa atau

kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain (Komasari &

Helmi, 2000). Selain itu, merokok digunakan sebagai alat pergaulan (psikososial)

yang dianggap dapat meningkatkan kehidupan bersosial. Selain untuk

mengurangi kecemasan, kebanyakan remaja juga memulai kebiasaan merokoknya

karena ikut-ikutan teman dan karena ingin diterima di dalam suatu kelompok.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan salah satu

cara yang digunakan oleh remaja untuk mengurangi kecemasan sosial yang

dimilikinya. Rokok yang dihisap oleh seorang remaja perokok diyakini dapat

membantu mengurangi kecemasan sosial yang dialaminya (Komasari & Helmi,

2000). Jika sebatang rokok dirasa masih kurang membantu untuk mengurangi

kecemasannya, maka seorang remaja perokok tersebut akan terus mengisap

batang rokok lainnya hingga kecemasan yang dialaminya berkurang atau bahkan

hilang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

38

E. Skema Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Sosial Dengan Kuantitas

Merokok Pada Remaja Akhir

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara

Remaja Cemas Sosial Penyebab :

Aspek Sosial

Aspek Kognitif

Aspek Keluarga

Mengatasi /

Mengurangi

Perilaku Merokok

Image Rokok

- Menunjukkan kejantanan /

kedewasaan

- Menghasilkan emosi positif

- Sebagai penenang

- Sebagai alat pergaulan

(psikososial)

Menghindar /

Menarik diri

Melakukan perilaku berisiko /

kenakalan

Pengaruh Teman Sebaya

- Ikut-ikutan teman

- Agar diterima di dalam

suatu kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

39

tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada remaja akhir. Semakin

tinggi kecemasan sosial maka akan semakin tinggi pula kuantitas merokok,

begitu pula sebaliknya, jika semakin rendah kecemasan sosial maka akan

semakin rendah pula kuantitas merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang bertitik tolak dari peristiwa-peristiwa yang dapat

diukur secara kuantitatif atau dinyatakan dengan angk-angka (Subyantoro &

Suwarto, 2007).

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian korelasi.

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

memengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel

(Frankel & Wallen, 2008).

B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan satu variabel independen dan satu variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan

sosial dan variabel dependen adalah kuantitas merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

41

2. Definisi Operasional

a. Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial adalah keadaan dimana seseorang mengalami

ketakutan dalam menghadapi situasi sosial, khususnya evaluasi negatif

dari orang lain terhadap performa dirinya (Asrori, 2015). Variabel

kecemasan sosial akan diukur menggunakan skala kecemasan sosial

berdasarkan teori La Greca & Lopez (1998). Skala kecemasan yang

digunakan meliputi beberapa aspek kecemasan sosial seperti ketakutan

akan dievaluasi negatif, penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam

situasi yang baru, serta penghindaran sosial dan rasa tertekan yang

dialami secara umum dengan orang yang baru dikenal. Semakin tinggi

skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi tingkat kecemasan

sosialnya, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh subjek

maka semakin rendah pula tingkat kecemasan sosialnya.

b. Kuantitas Merokok

Kuantitas merokok adalah seberapa banyak kegiatan membakar dan

menghirup asap rokok yang dilakukan oleh seseorang dan dapat diukur

secara kuantitatif. Variabel kuantitas merokok ini akan diukur

berdasarkan pada pembagian tipe-tipe perokok, yaitu menggunakan

perhitungan berapa banyak seseorang mengonsumsi rokok perhari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

42

Kriteria yang akan digunakan, yaitu perokok aktif ringan jika seseorang

tersebut mengisap rokok 1 - 4 batang dalam sehari, perokok aktif sedang

jika seseorang tersebut mengisap rokok 5 - 14 batang dalam sehari, dan

perokok aktif berat jika seseorang tersebut mengisap rokok lebih dari 15

batang dalam sehari (Smet, 1994).

C. Subjek Penelitian

Subjek adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah penentuan subjek dengan

mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang

sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2003). Kriteria yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Remaja yang berjenis kelamin laki-laki

b. Remaja yang berusia antara 18 tahun - 21 tahun

c. Merupakan perokok aktif

D. Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik angket (skala).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

43

1. Skala Kecemasan Sosial

Skala yang digunakan disusun oleh peneliti sendiri dengan berdasar pada

aspek-aspek yang membentuk kecemasan sosial, yaitu ketakutan akan

evaluasi negatif, penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang

baru atau dengan orang yang tidak dikenal, serta penghindaran sosial dan

rasa tertekan yang dialami secara umum atau dengan orang yang baru dikenal.

Jenis skala ini menggunakan Skala Likert dengan empat alternatif jawaban

yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan unfavorable, yaitu Selalu

(Sl), Sering (Sr), Jarang (Jr), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel 3.0

Blueprint dan Distribusi Item Skala Kecemasan Sosial Sebelum Seleksi Item

No. Indikator Item Jumlah Bobot

1. Ketakutan akan

evaluasi negatif

Favorable 1, 2, 3, 19, 20,

21, 37, 38, 39,

55, 56, 57, 73,

74, 75

15 30 33.3%

Unfavorable 10, 11, 12, 28,

29, 30, 46, 47,

48, 64, 65, 66,

82, 83, 84

15

2. Penghindaran

sosial dan rasa

tertekan dalam

Favorable 4, 5, 6, 22, 23,

24, 40, 41, 42,

58, 59, 60, 76,

15 30 33.3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

44

situasi yang baru

atau dengan

orang yang tidak

dikenal

77, 78

Unfavorable 13, 14, 15, 31,

32, 33, 49, 50,

51, 67, 68, 69,

85, 86, 87

15

3. Penghindaran

sosial dan rasa

tertekan yang

dialami secara

umum atau

dengan orang

yang baru

dikenal

Favorable 7, 8, 9, 25, 26,

27, 43, 44, 45,

61, 62, 63, 79,

80, 81

15 30 33.3%

Unfavorable 16, 17, 18, 34,

35, 36, 52, 53,

54, 70, 71, 72,

88, 89, 90

15

Total 90 100%

2. Cara Pemberian Skor

Pada penelitan ini, digunakan Skala Likert yang sudah dimodifikasi

untuk menentukan skor. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang suatu gejala atau fenomena (Djaali, 2008). Pemberian skor

untuk skala kecemasan sosial ini terentang dari angka 1 sampai dengan angka

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

45

Tabel 3.1

Pemberian Skor Skala Kecemasan Sosial

Alternatif Jawaban Item Favorable Item Unfavorable

Selalu (Sl) 4 1

Sering (Sr) 3 2

Jarang (Jr) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana

item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak

diukur (Azwar, 2010). Validitas isi ini didasari pada analisis rasional atau

professional judgement. Dalam hal ini, professional judgement dilakukan

oleh dosen pembimbing.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dipercaya, diandalkan,

dan memiliki konsistensi. Reliabilitas juga mengacu pada seberapa tinggi

kecermatan pengukuran (Azwar, 2015). Reliabilitas alat ukur pada penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

46

ini diukur menggunakan uji reliabilitas Alpha-Cronbach dengan melihat

konsistensi antar bagian-bagian skala. Koefisien reliabilitas minimum 0.70.

Hal tersebut menyatakan bahwa jika reliabilitas di bawah 0.70, maka sebuah

tes menjadi kurang memadai untuk digunakan. Sedangkan, jika reliabilitas di

atas 0.70, maka sebuah tes tersebut telah memenuhi syarat reliabilitas yang

baik.

Berdasarkan hasil dari SPSS, dapat diketahui bahwa koefisien

Alpha-Cronbach skala kecemasan sosial sebelum seleksi item adalah 0.912.

Hasil tersebut menandakan bahwa skala kecemasan sosial sebelum seleksi

item memiliki syarat reliabilitas yang baik. Sedangkan, koefisien

Alpha-Cronbach skala kecemasan sosial setelah seleksi item adalah 0.943.

Nilai Alpha-Cronbach yang diperoleh pada skala kecemasan sosial setelah

seleksi item tersebut juga menunjukkan bahwa syarat reliabilitas yang baik

telah terpenuhi.

Tabel 3.2

Reliabilitas Skala Kecemasan Sosial Sebelum Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

47

Tabel 3.3

Reliabilitas Skala Kecemasan Sosial Setelah Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 66

3. Seleksi Item

Sebagai kriteria dalam pemilihan item berdasarkan korelasi item total,

digunakan batasan sebesar 0.254. Angka tersebut didapatkan dari nilai r pada

baris db = 58 (n-2) dengan taraf signifikansi 5% (Hadi & Pamardiningsih,

2001). Setiap item yang mencapai koefisien korelasi ≥ 0.254 dianggap tinggi

atau memuaskan. Sedangkan, item yang memiliki nilai ≤ 0.254 dianggap

sebagai item yang memiliki daya beda rendah atau dinyatakan gugur.

Penghitungan pada skala ini menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi

22.0.

Pada skala kecemasan sosial sebelum seleksi item, terdapat 90

pernyataan atau item yang terdiri dari 45 item favorable dan 45 item

unfavorable. Masing-masing item menunjukkan indikator ketakutan akan

evaluasi negatif, penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang

baru atau dengan orang yang tidak dikenal, serta penghindaran sosial dan

rasa tertekan yang dialami secara umum atau dengan orang yang baru dikenal.

Hasil dari pengujian data skala kecemasan sosial sebelum seleksi item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

48

menunjukkan bahwa terdapat 66 item yang memiliki nilai ≥ 0.254.

Sedangkan item yang memiliki nilai ≤ 0.254 sebanyak 24 item dan

dinyatakan gugur.

Tabel 3.4

Blueprint dan Distribusi Item Skala Kecemasan Sosial Setelah Seleksi Item

No. Indikator Item Jumlah Bobot

1. Ketakutan akan

evaluasi negatif

Favorable 1, 2, 3, 19, 20,

37, 38, 39, 55,

75

10 21,2%

Unfavorable 46, 48, 65, 83 4

2. Penghindaran

sosial dan rasa

tertekan dalam

situasi yang

baru atau

dengan orang

yang tidak

dikenal

Favorable 4, 5, 6, 22, 23,

24, 40, 41, 42,

58, 59, 60, 77,

78

14 39,4%

Unfavorable 13, 14, 15, 31,

32, 49, 50, 51,

67, 68, 69, 86

12

3. Penghindaran

sosial dan rasa

tertekan yang

dialami secara

umum atau

dengan orang

yang baru

Favorable 7, 8, 25, 26, 27,

43, 44, 45, 61,

62, 63, 79, 81

13

39,4%

Unfavorable 16, 17, 34, 35,

36, 52, 53, 54,

70, 72, 88, 89,

90

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

49

dikenal

Total 66 100%

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi

Spearman Rank Rho dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi

22.0. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

menggunakan uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengecek apakah data penelitian kita

berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010).

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test dengan aplikasi SPSS for Windows versi 22.0.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ada

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji

linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Compare Means,

yang ditujukan untuk melihat apakah kedua variabel memiliki hubungan

yang linear atau tidak. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan

aplikasi SPSS for Windows versi 22.0.

5. Pengujian Hipotesis Penelitian

Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

50

menggunakan teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik

korelasi Spearman Rank Rho dengan menggunakan aplikasi SPSS for

Windows versi 22.0. Teknik ini digunakan untuk menguji korelasi antara dua

variabel yaitu tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 13 - 27 Januari 2017 dengan

melibatkan 100 subjek yang merupakan remaja akhir perokok aktif. Remaja akhir

tersebut merupakan berbagai mahasiswa dari lima universitas yang berbeda, yaitu

Universitas Sanata Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara peneliti mendatangi subjek secara

langsung di beberapa universitas yang ada di Yogyakarta. Pengumpulan data

untuk penelitian ini dilakukan dengan cara meminta subjek mengisi skala

kecemasan sosial yang terdiri dari 66 item serta 1 pertanyaan tentang kuantitas

merokok. Cara mengisinya adalah dengan memberi tanda silang pada huruf SS

bila sangat setuju dengan pernyataan tersebut, S bila setuju dengan pernyataan

tersebut, TS bila tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan STS bila sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

B. Deskripsi Subjek dan Data Demografis Subjek

Subjek penelitian memiliki kriteria tertentu, yaitu remaja akhir yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

52

merupakan perokok aktif. Peneliti hanya mengambil data dari 5 universitas yang

ada di wilayah Yogyakarta. Berikut data universitas yang telah ditetapkan peneliti

untuk diambil datanya.

Tabel 4.0

Data Demografi Subjek Berdasarkan Asal Universitas

Nama Universitas Jumlah Subjek Persentase

Universitas Sanata Dharma 20 20 %

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 20 20 %

Universitas Atma Jaya Yogyakarta 20 20 %

UPN Veteran Yogyakarta 20 20 %

Universitas Gadjah Mada (UGM) 20 20 %

Total 100 100 %

Tabel 4.0 menunjukkan bahwa 100 subjek, diantaranya terdiri dari

mahasiswa pada beberapa universitas. Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat

20 subjek dengan persentase 20 % pada masing-masing universitas, yaitu

Universitas Sanata Dharma; Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Universitas

Atma Jaya Yogyakarta; UPN Veteran Yogyakarta; dan Universitas Gadjah Mada

(UGM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

53

Tabel 4.1

Data Demografi Subjek Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Subjek Persentase

18 Tahun 7 7 %

19 Tahun 17 17 %

20 Tahun 40 40 %

21 Tahun 36 36 %

Total 100 100 %

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 100 subjek, yaitu 7 subjek dengan persentase

7 % berada pada usia 18 tahun, 17 subjek dengan persentase 17 % berada pada

usia 19 tahun, 40 subjek dengan persentase 40 % berada pada usia 20 tahun, dan

36 subjek lainnya dengan persentase 36 % berada pada usia 21 tahun.

C. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 4.2

Deskripsi Data Penelitian

Skala N Teoretis Empiris

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Kecemasan

Sosial 100 66 264 165 33 73 186 138.45 24.576

Kuantitas

Merokok 100 1 3 2 0.333 1 3 2 0.711

Pada deskripsi data penelitian, peneliti ingin membandingkan nilai mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

54

empiris dengan mean teoretis untuk memperoleh informasi tentang skor subjek

pada masing-masing variabel penelitian. Nilai mean empiris diperoleh melalui

perhitungan dengan aplikasi SPSS for Windows versi 22.0. Sedangkan nilai mean

teoretis diperoleh dengan perhitungan manual, yaitu : 2

maxmin.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data kecemasan sosial yang

diperoleh subjek pada penelitian ini tergolong rendah karena mean empiris lebih

kecil dari mean teoretik (138.45 < 165). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

subjek pada penelitian ini memiliki tingkat kecemasan sosial yang tergolong

rendah. Sedangkan pada data kuantitas merokok diperoleh nilai mean empiris

sama dengan nilai mean teoretik (2 = 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

subjek pada penelitian ini memiliki kuantitas merokok yang tergolong sedang.

D. Kategorisasi

Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan individu dalam kelompok

tertentu dalam posisi yang berjenjang menurut suatu kontinum. Dalam membuat

kategorisasi dari skala kecemasan sosial dilakukan dengan menggunakan

kategorisasi berdasarkan model distribusi normal (Azwar, 2010). Pada penelitian

ini, skor subjek pada variabel kecemasan sosial dikelompokkan ke dalam 5

kategori yaitu sangat rendah; rendah; sedang; tinggi; dan sangat tinggi.

Sedangkan skor subjek pada variabel kuantitas merokok dikelompokkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

55

dalam 3 kategori yaitu ringan; sedang; dan berat.

Tabel 4.3

Norma Kategorisasi Kecemasan Sosial

Skor Kategorisasi

X ≤ (µ - 1.5σ) Sangat Rendah

(µ - 1.5σ) < X ≤ (µ - 0.5σ) Rendah

(µ - 0.5σ) < X ≤ (µ + 0.5σ) Sedang

(µ + 0.5σ) < X ≤ (µ + 1.5σ) Tinggi

X > (µ + 1.5σ) Sangat Tinggi

Keterangan :

µ = Mean teoretis

Σ = Standar deviasi teoretis

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa skor mean teoretis variabel

kecemasan sosial sebesar 165 dan standar deviasi sebesar 33. Maka dapat

dihitung norma kategorisasi skor pada variabel kecemasan sosial sebagai berikut :

Tabel 4.4

Kategorisasi Kecemasan Sosial

Variabel Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Subjek Persentase

Kecemasan

Sosial

X ≤ 115.5 Sangat Rendah 19 19 %

115.5 < X ≤ 148.5 Rendah 44 44 %

148.5 < X ≤ 181.5 Sedang 36 36 %

181.5 < X ≤ 214.5 Tinggi 1 1 %

X > 214.5 Sangat Tinggi 0 0 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

56

Total 100 100 %

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa sebanyak 44 subjek atau 44 %

subjek memiliki tingkat kecemasan sosial yang rendah. Sebanyak 36 subjek atau

36 % subjek memiliki tingkat kecemasan sosial yang sedang. Terdapat juga 19

subjek atau 19 % subjek yang memiliki tingkat kecemasan sosial yang sangat

rendah. Sedangkan, 1 subjek lainnya atau 1 % subjek memiliki tingkat kecemasan

sosial yang tinggi.

Tabel 4.5

Kategorisasi Kuantitas Merokok

Variabel Skor Kategorisasi Jumlah Subjek Persentase

Kuantitas

Merokok

1 Ringan 25 25 %

2 Sedang 50 50 %

3 Berat 25 25 %

Total 100 100 %

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 100 subjek yang merupakan perokok

aktif, 25 subjek atau 25 % subjek diantaranya merupakan perokok aktif ringan, 50

subjek atau 50 % subjek lainnya merupakan perokok aktif sedang, dan 25 subjek

sisanya atau 25 % subjek merupakan perokok aktif berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

57

E. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat apakah

data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa menggunakan metode

parametrik atau non-parametrik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal atau

tidak (Santoso, 2010). Sebuah data dapat dikatakan normal bila memiliki

Asymp.sig (p) > 0.05. Metode yang digunakan adalah

Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan aplikasi SPSS for

windows versi 22.0.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kecemasan Sosial 0.050 100 0.200* 0.985 100 0.295

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel kecemasan sosial memiliki

nilai p = 0.200. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada

skala kecemasan sosial terdistribusi secara normal. Hal ini berarti bahwa

sampel yang didapatkan adalah berasal dari populasi yang normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

58

b. Uji Linearitas

Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan aplikasi

SPSS for windows versi 22.0. Hasil uji linearitas bertujuan untuk melihat

apakah hubungan antar kedua variabel memiliki hubungan yang linear

atau tidak (Siregar, 2013). Uji linearitas memiliki signifikan dari tabel

test of linearity, yaitu p < 0.05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Linearitas

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kecemasan

Sosial *

Kuantitas

Merokok

Between

Groups

(Combined) 36.533 52 .703 2.452 .001

Linearity .003 1 .003 .010 .921

Deviation

from

Linearity

36.531 51 .716 2.500 .001

Within Groups 13.467 47 .287

Total 50.000 99

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kecemasan

sosial dengan kuantitas merokok memiliki nilai F sebesar 0.010.

Sedangkan nilai signifikansi p sebesar 0.921 (p > 0.05). Hal tersebut

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang linear secara

signifikan antara tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

59

pada remaja akhir.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan

peneliti (H1) diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok

pada remaja akhir. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis ini

adalah teknik korelasi Spearman Rank Rho dengan aplikasi SPSS for

windows versi 22.0. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh terdistribusi

secara normal, sehingga menggunakan metode non-parametrik.

Tabel 4.8

Hasil Uji Korelasi Spearman Rank Rho

Kuantitas

Merokok

Kecemasan

Sosial

Spearman's

rho

Kuantitas

Merokok

Correlation Coefficient 1.000 0.009

Sig. (1-tailed) . 0.465

N 100 100

Kecemasan

Sosial

Correlation Coefficient 0.009 1.000

Sig. (1-tailed) 0.465 .

N 100 100

Berdasarkan tabel 4.8, peneliti menggunakan metode non-parametrik.

Perhitungan ini dilakukan pada taraf signifikansi p < 0.05 dan memakai uji

satu ekor (1-tailed). Pemakaian uji satu ekor dalam penelitian ini didasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

60

karena hipotesis yang diajukan sudah memiliki arah yaitu ada hubungan

positif antara tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada

remaja akhir.

Tabel 4.8 juga menunjukkan bahwa koefisien korelasi untuk variabel

tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok adalah 0.009 dengan

nilai signifikansi (p) = 0.465. Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan p >

0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan positif secara

signifikan antara tingkat kecemasan sosial dengan kuantitas merokok pada

remaja akhir. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenaikan

atau penurunan tingkat kecemasan sosial tidak diikuti oleh kenaikan atau

penurunan juga pada kuantitas merokok pada remaja akhir.

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat kecemasan

sosial dengan kuantitas merokok pada remaja akhir. Berdasarkan hasil uji korelasi

Spearman Rank Rho, diperoleh hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0.009 dengan

nilai signifikansi (p) = 0.465 (p > 0.05). Selain itu, berdasarkan hasil uji linearitas

diperoleh nilai F sebesar 0.010 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.921 (p >

0.05). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

kecemasan sosial tidak memiliki hubungan positif secara signifikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

61

kuantitas merokok pada remaja akhir.

Penelitian ini juga memaparkan hasil deskriptif yang menyatakan bahwa

terdapat 44 subjek memiliki tingkat kecemasan sosial yang rendah. Selain itu,

sebanyak 36 subjek memiliki tingkat kecemasan sosial yang sedang. Terdapat

juga 19 subjek yang memiliki tingkat kecemasan sosial yang sangat rendah.

Sedangkan 1 subjek lainnya memiliki tingkat kecemasan sosial yang tinggi.

Berdasarkan hasil deskriptif penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar remaja akhir dalam penelitian ini, yaitu 44 subjek dari 100 subjek,

memiliki tingkat kecemasan sosial yang tergolong rendah.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 25 subjek

merupakan tipe perokok aktif ringan, 50 subjek merupakan tipe perokok aktif

sedang, dan 25 subjek sisanya merupakan tipe perokok aktif berat. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja akhir dalam penelitian

ini, yaitu 50 subjek dari 100 subjek, merupakan remaja akhir dengan tipe perokok

aktif sedang.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat kita ketahui

bahwa hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan hipotesis yang diajukan

oleh peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara tingkat kecemasan sosial

dengan kuantitas merokok pada remaja akhir. Hasil penelitian yang bertolak

belakang dengan hipotesis tersebut didukung oleh penjelasan WHO (2002) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

62

menjelaskan bahwa pada satu batang rokok terdapat berbagai jenis zat yang

berbahaya, antara lain nikotin yang memiliki sifat adiktif atau menimbulkan

kecanduan. Setelah individu merokok, zat nikotin akan masuk dalam peredaran

darah dan beredar ke seluruh tubuh termasuk ke otak kemudian akan

dimetabolisme di hati dan ginjal lalu dikeluarkan dari tubuh. Apabila kadar zat

nikotin dalam darah perokok yang telah kecanduan nikotin tersebut menurun,

maka akan timbul suatu sensasi kecemasan. Sensasi ini akan segera hilang setelah

individu tersebut mengonsumsi nikotin kembali. Hal inilah yang menimbulkan

aggapan bahwa merokok dapat mengurangi kecemasan yang dialami, padahal

yang sebenarnya terjadi adalah gejala putus nikotin.

Selain itu, perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan

semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan

meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok dan sering mengakibatkan

mereka mengalami ketergantungan nikotin (Laventhal & Cleary, 1980). Hal yang

sebenarnya terjadi adalah merokok, dengan kandungan nikotin di dalamnya,

menyebabkan terjadinya perubahan mood (suasana hati), gangguan cemas, dan

depresi. Nikotin telah dikategorikan sebagai zat anxiogenik, yakni zat yang dapat

menyebabkan kecemasan. Sehingga berdasarkan dua penjelasan di atas dapat kita

katakan bahwa kecemasan sosial tidak menyebabkan seseorang untuk melakukan

perilaku merokok, tetapi sebenarnya merokok dan kandungannya-lah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

63

menyebabkan terjadinya kecemasan sosial tersebut. Penjelasan tersebut juga

menegaskan bahwa anggapan jika kita merokok akan menimbulkan perasaan

santai dan membantu mengurangi kecemasan adalah anggapan yang salah.

Hasil deskriptif pada penelitian ini juga menyebutkan bahwa sebagian besar

sampel, yang mana subjek dalam penelitian ini adalah seluruhnya berjenis

kelamin laki-laki, memiliki tingkat kecemasan sosial yang tergolong sedang. Hal

tersebut dapat disebabkan karena prevalensi kecemasan sosial lebih tinggi terjadi

pada perempuan (Asrori, 2015). Perempuan mengalami kecemasan sosial lebih

tinggi dibandingkan dengan laki-laki dikarenakan adanya tekanan sosial yang

diletakkan di pundak perempuan untuk lebih menyenangkan orang lain dan hal

ini mendapatkan persetujuan dari perempuan itu sendiri (Nevid, 2003).

Sedangkan, pada laki-laki mengalami kecemasan sosial lebih rendah karena

laki-laki lebih sering mencari bantuan, mengingat gangguan ini berkaitan dengan

karier mereka (Durand & Barlow, 2006).

Kecemasan sosial itu sendiri juga memberikan berbagai dampak negatif

kepada individu yang mengalaminya, bukan hanya pada penyalahgunaan zat saja.

Dampak dari kecemasan sosial antara lain putus sekolah, lebih rendahnya tingkat

pencapaian pendidikan, menjadi penggangguran, dan melakukan penipuan

(Garcia et al.,2008). Selain itu, kecemasan sosial juga berdampak pada fungsi

peran sosial dan perkembangan karirnya, karena kecemasan akan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

64

memengaruhi beberapa aspek kehidupan (Wittchen & Fehm, 2003). Jika

kecemasan sosial ini terlalu berat dialami oleh individu, akibat yang ditimbulkan

adalah hambatan tingkah laku. Selain itu, individu tersebut juga akan menjadi

serba ragu-ragu, takut-takut, dan tidak berani melakukan sesuatu. Dalam

bentuknya yang ekstrim, remaja tersebut juga akan bisa menjurus kepada keadaan

cemas yang neurotik (yang sudah tergolong gangguan jiwa).

Walaupun kecemasan sosial memberikan banyak dampak negatif kepada

individu yang mengalaminya, namun sebenarnya kecemasan sosial itu dapat kita

minimalisir. Cara yang dapat dilakukan oleh individu yang mengalami kecemasan

sosial yaitu dengan melakukan mekanisme pertahanan diri seperti represi, reaksi

formasi, proyeksi, regresi, rasionalisasi, pemindahan, sublimasi, isolasi, undoing,

dan intelektualisasi (Freud dalam Andri & Dewi, 2007). Mekanisme pertahanan

diri ini terjadi tanpa disadari oleh individu itu sendiri. Selain mekanisme

pertahanan diri, individu juga dapat meminta bantuan para ahli medis dengan cara

mengikuti psikoterapi ataupun menggunakan obat-obatan.

Hasil deskriptif penelitian juga menyebutkan bahwa sebagian besar remaja

yang menjadi sampel adalah remaja yang tergolong pada kategori perokok aktif

intensitas sedang. Hal tersebut dapat dikarenakan sangat beragamnya alasan

seseorang untuk melakukan perilaku merokok, salah satunya adalah coba-coba.

Setelah remaja mencoba merokok untuk pertama kalinya, mereka akan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

65

ketagihan untuk merokok (Oskamp dalam Nasution, 2007). Faktor lainnya yaitu

pengaruh keluarga, seperti orang tua atau salah satu anggota keluarga yang

merupakan perokok aktif. Pengaruh keluarga adalah yang paling kuat karena

biasanya orang tua atau salah satu anggota keluarga akan dijadikan oleh remaja

sebagai figur contoh dan perilakunya kemungkinan besar ditiru oleh remaja itu

sendiri (Baer dan Corado dalam Nasution, 2007).

Pengaruh teman juga dapat menyebabkan perilaku merokok itu sendiri pada

remaja. Bila sebagian besar teman-teman dari remaja tersebut merupakan

perokok aktif, maka semakin besar juga kemungkinan remaja tersebut menjadi

perokok aktif. Pengaruh tersebut didukung dengan teori yang menyatakan pada

usia remaja (12-20 tahun), individu akan memilih norma-norma kawan-kawan

sekelompoknya karena norma itulah yang berlaku di lingkungannya dan ia akan

mengikuti norma-norma itu sebagai ukuran moralnya karena ia beranggapan

bahwa kelompoknya itulah yang patut dijadikannya pedoman (Kohlberg, 1958).

Penjelasan tersebut juga didukung oleh data yang menyatakan bahwa dari 2.074

responden pelajar di Indonesia, 11,8% pelajar pria dan 3,5% pelajar wanita

menganggap rokok akan menambah teman, sementara 9,2% pelajar pria dan 2,4%

pelajar wanita menganggap merokok akan membuat mereka terlihat lebih atraktif

(GYTS, 2011).

Selain itu, pengaruh iklan juga turut mengambil peran dalam menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

66

perilaku merokok pada remaja. Mu’tadin (2002) mengatakan bahwa melihat iklan

di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok

merupakan lambang kejantanan atau glamour, akan membuat remaja seringkali

terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada di dalam iklan tersebut. Hal

tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menyatan bahwa 77% remaja

berpendapat bahwa iklan rokok memberikan pengaruh yang besar untuk mencoba

rokok (Kemenkes, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan positif secara signifikan antara tingkat kecemasan sosial dengan

kuantitas merokok pada remaja akhir. Hal tersebut menandakan bahwa tinggi

rendahnya kecemasan sosial yang diperoleh tidak berkaitan dengan kuantitas

merokok pada remaja akhir.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian adalah skala yang digunakan hanya diuji coba sekali.

Hal tersebut membuat peneliti menggunakan skala penelitian dengan jumlah item

yang ada, tanpa menambah jumlah item kembali.

Selain itu, penggunaan kata (selalu, sering, jarang, dan tidak pernah) untuk

alternatif jawaban skala kecemasan sosial dirasa kurang tepat. Hal tersebut

membuat subjek sedikit kebingungan untuk memilih alternatif jawaban yang

paling sesuai dan cocok dengan pernyataan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

68

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka ada beberapa saran yang diberikan oleh

peneliti, yaitu :

1. Bagi remaja akhir disarankan dapat mencari alternatif lain, pengganti

rokok, yang lebih positif atau yang tidak merusak kesehatan untuk

mengurangi kecemasan sosial yang dimiliki.

2. Bagi dewasa / orang tua disarankan dapat memberikan pengarahan, dan

pengawasan kepada anak remajanya ketika bersosialisasi dengan teman

sebaya atau lingkungan sosial lainnya. Hal tersebut berguna agar anak

remajanya tidak mengikuti perilaku negatif di lingkungannya. Selain itu,

orang tua juga diharapkan dapat memberikan contoh perilaku yang baik

kepada anak remajanya, seperti tidak menjadi seorang perokok.

Walaupun perilaku merokok tidak berdampak pada kecemasan sosial,

tetapi tetap saja perilaku merokok tersebut memiliki efek negatif

terhadap kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya dengan tema yang sama disarankan untuk

memperhatikan faktor-faktor lain, seperti alasan remaja tersebut untuk

melakukan perilaku merokok, agar hasil penelitian yang dilakukan dapat

lebih spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

69

DAFTAR PUSTAKA

Adams, A. and Thompson, K. (1990). Development of An Enzymelinked

Immunosorbent Assay (ELISA) for The Detection of Aeromonas

salmonicida in fish tissue. J. Aquat. Anim. Health, 2.

Alwi, Hasan. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders Fourth Edition Text Revision, DSM-IV-TR. Arlington,

VA : American Psychiatric Association.

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic And Statistical Manual Of

Mental Disorders 5ed. Washington, DC : American Psychiatric

Association.

Andri, Dewi YP. (2007). Teori kecemasan berdasarkan psikoanalitik klasik dan

berbagai mekanisme pertahanan terhadap kecemasan. Jurnal Majelis

Kedokteran Indonesia, 57(7) : 233-238.

Asrori, Adib. (2015). Terapi Kognitif Perilaku Untuk Mengatasi Gangguan

Kecemasan Sosial. Jurnal Ilmu Psikologi Terapan. Vol. 03 No. 1 Januari

2015, pp. 89-107.

Atkinson. (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. (2010). Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. (2013). Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

70

Beidel, D. C., & Turner, S. M. (2005). Childhood Anxiety Disorders - A Guide To

Research and Treatment. New York : Routledge.

Bhamani, S., & Hussain, N. (2012). Social Anxiety in Higher Education Learning

Context : Scale Construction and Reliability. Indian Streams Research

Journal, 2 (5).

BNP JABAR. (2011). Dampak Psikologis Merokok. Diperoleh tanggal 4 Juli

2016 dari http://www.bnpjabar.or.id/index.

Booker, Cara L.; Gallaher, Peggy; Unger, Jennfer B.; Ritt-Olson, Anamara; and

Johnson, C. Anderson. (2004). Stressful life events, smoking behavior,

and intentions to smoke among a multiethnic sample of sixth graders.

Ethnicity & Health, 9(4): 369-397.

Brigham, J.G. (1991). Social Psychology (2nd

ed.). New York : Harper Collins

Publishing Inc.

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama.

Chaplin, J. P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo.

Chiao, C., Yi, C. & Ksobiech, K. (2012). Exploring The Relationship Between

Premarital Sex and Cigarette/Alcohol Use Amonh College Students in

Taiwan : A Cohort Study. BMC Public Health., 12:527.

Colucci, J. J. (2002). The Effect Of Family Patterns On Social Anxiety And

Differantiation On Emerging Adulthood. State University of New York of

at New Palz.

Creswell, John W. (2012). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Trans. Achmad Fawaid. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Depkes. (31 Mei). INFODATIN Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Diperoleh 20 mei

2015 dari

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-

hari-tanpa-tembakau-sedunia.pdf

Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

71

Detik. (2013, 31 Mei). Karena Rokok Jumlah Pasien Kanker Paru Bersaing

Dengan TBC. Diperoleh 26 April 2016 dari

http://health.detik.com/read/2013/05/31/083117/2261092/763/karena-roko

k-jumlah-pasien-kanker-paru-bersaing-dengan-tbc.

DeVito, Joseph A. (2001). The Interpersonal Communication Book. London :

Logman.

Djaali. (2008). Skala Likert. Jakarta : Pustaka Utama.

Durand, V. Mark dan Barlow, David H. (2006). Psikologi Abnormal. Yogyakarta :

Pustaka Belajar.

Finkelstein, Daniel M; Kubzansky, Laura D.; and Goodman, Elizabeth. (2006).

Social status, stress, and adolescent smoking. Journal of Adolescent

Health, 39:678-685.

Fitria, Nita. (2013). Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Jakarta :

Salemba Medika.

Frankel, J. P. and E, Wallen N. (2008). How to Design and Evaluate Research in

Education. New York : McGraw - Hill Companies, Inc.

Garcia-Lopez, L.-J., Ingles, C. J., & Garcia-Fernandez, J. M. (2008). Exploring

the relevance of gender and age differences in the assessment of social

fears in adolescence. Social Behavior & Personality: An International

Journal, 36(3), 385–390.

Gunawan. (2007). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Perilaku

Merokok Pada Pelajar Putra SMK Di Kota Semarang. Universitas

Diponegoro Semarang. Skripsi : Tidak Diterbitkan.

Hadi, Sutrisno dan Pamardiningsih, Yuni. (2001). Seri Program Statistik (SPS).

Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Haditono, Prof. Dr. Siti Rahayu, dkk. (1984). Psikologi Perkembangan :

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

72

Hasnida & Kemala, I. (2005). Hubungan antara stres dan perilaku merokok pada

remaja laki-laki. Jurnal Psikologia Vol I No. 2, 105-111.

Havighurst, Robert J. (1961). Human Development and Education. New York :

David McKay Company.

Hoepoedio, R. (1988). Merokok dan Kanker Paru. Jakarta : PT Indira.

Hurlock, Elizabeth B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.

Hutapea, Ronald. (2013). Why Rokok? Tembakau dan Peradaban Manusia.

Jakarta : Bee Media Indonesia.

Ingman, Kathleen A. (1999). An Examination Of Social Anxiety, Social Skills,

Social Adjustment, And Self Construal In Chinese And American Students

At An American University. Virginia : Blacksburg.

Jiwo, Tirto. (2012). Depresi : Panduan Bagi Pasien, Keluarga dan Teman Dekat.

Jawa Tengah : Pusat Pemulihan dan Pelatihan Bagi Penderita Gangguan

Jiwa.

Joshi, Suresh CR. (2013). Positive thinking : A powerful to reduce social anxiety

of under graduate students. Indian Journal Research 62-64.

Kartini, Kartono dan Gulo, Dali. (2003). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir

Jaya.

Kasmadi dan Sunariah, Nia Siti. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Bandung : Penerbit Alfabeta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013, 8 Juni). Rokok Illegal

Merugikan Bangsa dan Negara. Diperoleh 26 April 2016 dari

http://www.depkes.go.id/article/view/15060900001/rokok-illegal-merugik

an-bangsa-dan-negara.html

King, Laura A. (2012). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta :

Salemba Humanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

73

Komasari, D. dan AF, Helmi. (2000). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok

pada remaja. Jurnal Psikologi, no 28 : 37 - 48.

Kompas. (2015, 6 Maret). Jumlah Perokok Indonesia. Diperoleh 13 November

2015 dari http://m.kompas.com/health/read/2015/06/03/110000223/

Jumlah.Perokok.Indonesia.10.

Kompasiana. (2017, 4 Januari). Indonesia Surga Perokok. Diperoleh 3 Juli 2017

dari http://www.kompasiana.com/srabahyudimn/indonesia-negara-surga

-perokok_586c8e83bb9373cb0475e140.

Kurniawati, Yunita & Ramli, Amir Hasan. (2008). Perbedaan konsep diri pada

perokok laki-laki dan remaja perempuan remaja akhir. Jurnal Psikologi

Perkembangan.

La Greca, A. M, Lopez, N (1998). Social anxiety among adolescent : Linkages

with peer relation and friendships. Journal of Abnormal Child

Psychology, 26 (2), 83-94.

Laventhal, H & Cleary, PD. (1980). The Smoking Problem : A Review of the

Research and Theory in Behavioral Risk Modification. Psychological

Bulletin, 80(2), 370-405.

Leary, M. R. & Kowalsky, R. M. (1997). Social Anxiety. New York : Guilford

Press.

Lestari, Henry & Sugiharti, Sugiharti. (2011). Perilaku berisiko remaja di

indonesia menurut survey kesehatan reproduksi remaja indonesia

(SKRRI) tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No. 3 Tahun

2011.

Lustin, Pikunas. (1976). Human Development. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha,

Ltd.

Maertz, Kim. (2001). Social Anxiety / Shyness. University of Alberta : Mental

health Centre.

May, R. J., & Lou, S. R., & Johnson, H. (2005). Self-reported and actual

physiological responses in social phobia and difable. British Journal of

Clinical Psychology, 41, 1-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

74

McGee, dkk. (2005). Is cigarette smoking as sociated with suicidal ideation

among young people?. The American Journal of Psychology.

Washington.

Mu’tadin, Z. (2002). Remaja dan Rokok. Diperoleh 28 April 2016 dari

http://www.e-psikologi.com/remaja.050602

Mu'tadin, Z. (2002). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.

Yogyakarta : Andi Offset.

Muss, R. (1968). Theories of Adolescence. New York : Random House

Nadeak, Wilson. (1991). Memahami Anak Remaja. Yogyakarta : Kanisius.

Nasution, I. K. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Universitas Sumatera

Utara. Naskah Publikasi : Tidak Diterbitkan.

Nevid, Jeffrey S. (2003). Psikologi Abnormal ( Jilid 1). Jakarta : Erlangga.

Nevid, Jeffrey S., dkk. (2005). Psikologi Abnormal (edisi kelima jilid satu.) Trans.

Jakarta : Erlangga.

Okezone. (2017, 12 Mei). Menyedihkan! Jumlah Perokok Remaja di Indonesia

Meningkat. Diperoleh 3 Juli 2017 dari

http://lifestyle.okezone.com/read/2017/05/12/481/1689319/menyedihkan

-jumlah-perokok-remaja-di-indonesia-meningkat.

Olivares, Jose. (2005). Social anxiety scale for adolescents (sas-a) : Psychometric

properties in a spanish-speaking population. International Journal of

Clinical and Health Psychology, Vol 5, No. 1.

Oort, F. V. A., Greaves-Lord, K., Verhulst, F. C., Ormel, J., & Huizink, A. C.

(2011). Risk indicators of anxiety throughout adolescence : The trails

study. Depression And Anxiety 28 (6): 485–494.

Parr, C. J., & Cartwright-Hatton, S. (2009). Social anxiety in adolescents : The

effect of video feedback on anxiety and the self-evaluation of

performance. Clinical Psychology & Psychotherapy, 16(1), 46–54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

75

Prasetya, Lukyta Dwi. (2012). Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di

Kalangan Remaja. Artikel : Tidak Diterbitkan.

Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Reijntjes, A., Thomaes, S., Boelen, P., van der Schoot, M., de Castro, B. O., &

Telch, M. J. (2011). Delighted when approved by others, to pieces when

rejected : Children’s social anxiety magnifies the linkage between self

and other evaluations. Journal of Child Psychology & Psychiatry, 52(7),

774–781.

Research Gate. (2007, Januari). Anxiety Theory Based On Classic Psychoanalitic

and Types of Defense Mechanism To Anxiety. Diperoleh 4 April 2016,

dari http://www.researchgate.net/publication/210277782_Anxiety_

Theory_Based_On_Classic_Psychoanalitic_and_Types_of_Defense_Mec

hanism_To_Anxiety

Retnowati, Sofia. (2008). Remaja dan Permasalahannya. Gajah Mada University

Press : Yogyakarta.

Samsara, Anta. (2017, 29 Mei). Gangguan Kecemasan Sosial : Lebih dari

Sekedar Rasa Malu. Diperoleh 15 Juli 2017 dari

https://cahayajiwa.com/gangguan-kecemasan-sosial-lebih-dari-sekadar-ra

sa-malu/.

Sangadji, M.Si., dkk. (2010). Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam

Penelitian. Yogyakarta : ANDI.

Santoso, Singgih. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta : PT Gramedia.

Santrock. J. W. (1999). Life-span Development (7th

Edition). USA : McGraw Hill.

Santrock. J. W. (2003). Adolescence : Perkembangan Remaja.(Edisi Keenam).

Jakarta : Erlangga.

Santrock. J. W. (2005). Life Span Development. USA : McGraw-Hill Humanities

Social.

Sarlito, W Sarwono. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

76

Schroeder, C. S., & Gordon, B. N. (2002). Assessment & Treatment Of Childhood

Problems. (2nd Ed.). New York : The Guilford Press.

Semium, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.

Yogyakarta : Kanisius.

Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Sitepoe, M. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : PT Grasindo.

Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang : PT Gramedia.

Subasi, H. G. (2013). The validity and reliability of the interaction anxiousness

scale : Gender and social status differences among turkish adolescents.

International Journal of Humanities and Social Science, 3(3).

Subekti. Tempo. (2013, 10 Oktober). Perokok Indonesia Terbanyak Se-Asia

Tenggara. Diperoleh 13 November 2015 dari

https://m.tempo.co/read/news/2013/10/10/090520749/perokok-indonesia-

terbanyak-se-asia-tenggara.

Subyantoro, Arief dan Suwarto, FX. (2007). Metode dan Teknik Penelitian Sosial.

Yogyakarta : ANDI.

Sudarsono. (1993). Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Pusat Bahasa Depdiknas.

Suparno, Dr. Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.

Yogyakarta : Kanisius.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam

Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Surjorahardjo, Siswanto dan The, Johny. (1985). Anda Dapat Berhenti Merokok.

Yogyakarta : Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

77

Torres, S. & Guerra, M.P. (2002). Application of narrative therapy to anorexia

nervosa: a Study case. Revista Portuguesa de Psicossomatica, Vol. 4:1,

141 – 156.

Utomo, Budi Arum Suri. (2011). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Perilaku

Merokok Pada Siswa Kelas X Dan XI Di SMA Colombo Kabupaten

Sleman Yogyakarta. Skripsi : Tidak Diterbitkan.

Vertue. (2003). From adaptive emotion to dysfunction: An attachment perspective

on social anxiety disorder. Personality and Social Psychology Review

7(2):170-91.

Vriends, N,. M. C. Pfaltz, P. Novianti, & J. Hadiyono. (2013). Taijin kyofusho

and social anxiety and their clinical relevance in indonesia and

switzerland. Frontiers in Psychology 4: 1-9.

Wenar, C., & Kerig, P. (2005). Developmental Psychopathology From Infancy

Through Adolescene, (5th

ed.). New York : McGraw-Hill.

Wilson, J. K. & Rapee, R. M. (2005). Interpretative biases in social phobia:

Content Specificity and the effects of depression. Cognitive Therapy and

Research, 29, 315-331.

Wittchen, H. U. & Fehm, L. (2003). Epidemiology and natural course of social

fears and social phobia. Acta Psychiatrica Scandinavica, 108 (Suppl.

417), 4–18.

Wordpress. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Diperoleh 15 Mei 2016 dari

https://cokyfauzialfi.files.wordpress.com/2012/09/laporan_riskesdas_2010

.pdf.

Yamin, S., dan Kurniawan, H. (2009). SPSS COMPLETE (Teknik Analisis

Statistik Terlengkapan dengan SPSS). Jakarta : Salemba.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

78

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

79

Yogyakarta, Desember 2016

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, saya bermaksud

mengadakan penelitian di bidang Psikologi Klinis. Untuk itu, saya membutuhkan

sejumlah data yang akan dapat saya peroleh dengan adanya kerjasama dari

Saudara dalam mengisi kuesioner ini.

Dalam pengisian kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah.

Hal yang saya harap dan butuhkan adalah kejujuran dan jawaban yang paling

mendekati dengan keadaan Saudara saat ini. Oleh karena itu, saya selaku peneliti

mengharapkan Saudara bersedia memberikan jawaban Saudara sendiri secara

jujur tanpa mendiskusikannya dengan orang lain.

Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk

keperluan penelitian saja.

Bantuan Saudara dalam menjawab kuesioner ini merupakan bantuan yang

sangat besar dan berarti dalam keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama

Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Cyntia Marcellyna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

80

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuesioner ini

dalam kondisi tidak di bawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi

dengan sukarela demi sumbangsih ilmu pengetahuan.

Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga

mengizinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah

tanpa mencantumkan identitas saya.

Yogyakarta, Desember 2016

(.………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

81

IDENTITAS SUBJEK

Inisial :

_____________

Jenis Kelamin * :

□ Laki - laki

□ Perempuan

Usia * :

___________ Tahun

Berapa batang rokok yang Saudara konsumsi dalam satu hari ? *

□ 1 - 4 batang rokok

□ 5 - 14 batang rokok

□ > 15 batang rokok

*Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang Saudara anggap paling

sesuai dengan keadaan diri Saudara saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

82

KUESIONER PENELITIAN

A. PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Saudara diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai denga keadaan

Saudara secara objektif dengan memberi tanda silang ( X ). Apabila

ingin mengubah jawaban, Saudara dapat memberikan tanda dua garis

mendatar ( = ) pada jawaban seperti berikut : ( X )

3. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni :

Sl : Apabila Saudara SELALU mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

Sr : Apabila Saudara SERING mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

Jr : Apabila Saudara JARANG mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

TP : Apabila Saudara TIDAK PERNAH mengalami pernyataan

tersebut dalam kehidupan sosial Saudara.

Contoh :

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya merasa senang jika dipuji

oleh orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

83

B. KUESIONER

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya takut dianggap bodoh jika tidak

dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan kepada saya.

2. Jika melewati segerombolan orang,

saya yakin bahwa mereka

memperhatikan dan mengomentari

cara berjalan saya.

3. Saya sulit berkonsentrasi dan selalu

mengingat apa yang orang lain

katakan tentang saya.

4. Cara berbicara saya menjadi

terbata-bata ketika berbicara dengan

orang yang baru saya kenal.

5. Saya merasa kurang nyaman jika

berbagi materi bacaan saat diskusi

kelompok.

6. Saya mengalihkan pandangan saya

dari lawan bicara saya saat

mengobrol.

7. Saya takut teman saya menolak jika

saya ajak pergi bersama.

8. Saya sulit merangkai kalimat jika

ingin bertanya kepada dosen di kelas.

9. Saya khawatir pemahaman saya

salah tentang materi kelompok yang

sudah saya pelajari.

10. Jika diberikan pertanyaan, saya akan

menjawab sesuai dengan apa yang

saya tahu dan saya yakin jawaban

saya benar.

11. Saya berpikir bahwa orang-orang

yang saya lewati tidak mengetahui

jika saya sedang berjalan melewati

mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

84

12. Saya dapat berkonsentrasi tanpa

memikirkan apa yang orang lain

katakan tentang saya.

13. Saya dapat berbicara lancar dengan

orang yang baru dikenal.

14. Saya senang berbagi materi bacaan

saat diskusi kelompok.

15. Saya menatap wajah lawan bicara

saya saat mengobrol.

16. Saya merasa biasa saja jika teman

saya menolak saat saya ajak pergi

bersama.

17. Saya dapat merangkai kalimat

dengan baik jika ingin bertanya

kepada dosen di kelas.

18. Saya yakin terhadap pemahaman

saya tentang materi kelompok yang

sudah saya pelajari.

19. Saya takut dinilai sok pintar jika saya

mengajukan banyak pertanyaan pada

kelompok persentasi.

20. Saya takut dinilai aneh jika duduk

sendirian di tengah keramaian.

21. Saya memikirkan kesalahan yang

mungkin akan saya lakukan.

22. Saya merasa cemas ketika

mengikuti sebuah wawancara.

23. Saya gelisah saat duduk di sebuah

ruang tunggu yang ramai.

24. Saya suka duduk di bangku paling

belakang.

25. Saya khawatir jika teman saya

menghindar saat saya ajak bermain.

26. Saya malu bertanya bahkan dengan

teman-teman yang sudah saya kenal.

27. Saya merasa minder jika harus

sekelompok dengan kakak tingkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

85

28. Saya cuek jika dibenci karena

mengajukan banyak pertanyaan pada

kelompok persentasi.

29. Saya yakin bahwa orang lain tidak

memperhatikan jika saya duduk di

tengah keramaian.

30. Saya siap menerima risiko dari

kesalahan yang mungkin akan saya

lakukan.

31. Saya merasa percaya diri ketika

diwawancara.

32. Saya dapat duduk dengan tenang di

sebuah ruang tunggu yang ramai.

33. Saya lebih suka duduk bersama

bersama teman-teman saya.

34. Jika ajakan saya untuk bermain hari

ini ditolak oleh teman saya, maka

saya akan mengajak teman saya

bermain lagi dilain hari.

35. Saya senang bertanya dengan

teman-teman saya.

36. Saya merasa senang jika harus

sekelompok dengan kakak tingkat.

37. Saya takut dikritik oleh dosen.

38. Saya berpikir bahwa orang lain

membicarakan tentang cara

berpakaian saya.

39. Saya curiga dengan orang yang

memperhatikan saya saat berada di

tempat umum.

40. Detak jantung saya berdebar kencang

ketika masuk di kelas yang baru.

41. Wajah saya terasa memerah saat

berbincang dengan orang yang baru

saya kenal.

42. Saya hanya berbicara dengan orang

yang sudah saya kenal dengan baik.

43. Saya berpikir bahwa orang lain akan

menolak saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

86

44. Saya sulit mengatakan kepada orang

lain tentang apa yang ada di pikiran

saya.

45. Saya merasa malu bahkan dengan

teman-teman yang sudah saya kenal

dengan baik.

46. Saya suka jika dikritik oleh dosen,

karena saya akan tahu kekurangan

saya di mana.

47. Saya berpikir bahwa orang lain sibuk

sendiri dan tidak mempedulikan cara

berpakaian saya.

48. Saya cuek jika orang lain

membicarakan tentang saya

dibelakang saya.

49. Saya dapat bernafas dengan tenang

saat masuk di kelas yang baru.

50. Saya senang saat berbincang dengan

orang yang baru saya kenal.

51. Saya tetap merasa senang, walaupun

lawan berbicara saya adalah orang

yang baru saya kenal.

52. Saya berpikir bahwa orang lain akan

menerima saya dengan baik.

53. Saya dapat dengan mudah

mengatakan kepada orang

laintentang apa yang ada di pikiran

saya.

54. Saya nyaman berada dekat dengan

orang yang sudah saya kenal dengan

baik.

55. Saya khawatir orang lain tidak

menyukai saya jika saya menolak

argumen mereka.

56. Tangan saya berkeringat saat

memperkenalkan diri di depan

anggota klub atau organisasi yang

baru saya ikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

87

57. Saya merasa diperhatikan dari ujung

kaki hingga ujung kepala saat saya

berdiri di depan kelas.

58. Saya akan mempersiapkan pakaian

saya dengan baik supaya tidak salah

kostum ketika datang ke sebuah

acara.

59. Saya malu ketika berada di sekitar

orang yang tidak saya kenal.

60. Saya memilih untuk bergabung

dengan suatu kelompok, dimana

teman saya juga bergabung dengan

kelompok tersebut.

61. Saya merasa sedih, jika argumen

saya ditolak.

62. Saya merasa segan bertanya kepada

kakak tingkat.

63. Saya cemas ketika sedang berjalan

sendiri di tengah keramaian.

64. Saya yakin bahwa orang lain

mempunyai kegiatan yang lebih

penting daripada memperhatikan

saya secara detail.

65. Saya merasa biasa saja jika saya

tidak disukai ketika menolak

argumen kelompok lain.

66. Saya merasa antusias saat

memperkenalkan diri di depan

anggota klub atau organisasi yang

baru saya ikuti.

67. Saya tidak mempersiapkan pakaian

dan hanya akan menggunakan

pakaian yang nyaman dan rapi saat

datang ke sebuah acara.

68. Saya dapat berbaur ketika berada di

sekitar orang yang tidak saya kenal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

88

69. Saya akan tetap bergabung dalam

suatu kelompok, walaupun tidak ada

satu pun anggotanya yang saya

kenal.

70. Jika argumen saya ditolak, saya

berpikir itu adalah hal yang wajar.

71. Saya suka bertanya kepada kakak

tingkat.

72. Saya tenang ketika berjalan sendiri di

tengah keramaian.

73. Saya khawatir tentang pemikiran

orang lain terhadap saya.

74. Saya takut diolok-olok jika

berkeringat karena gugup saat

mengerjakan tugas di depan kelas.

75. Saya akan menulis di papan tulis

dengan perlahan agar tulisan saya

terlihat bagus.

76. Saya tergesa-gesa untuk makan di

sebuah rumah makan yang ramai.

77. Saya canggung untuk melakukan

sesuatu yang baru di depan orang

lain.

78. Saya menghindari situasi yang

mencolok dan menjadi pusat

perhatian.

79. Saya selektif dalam memilih teman.

80 Saya hanya akan bertanya pada orang

yang sudah sangat akrab dengan

saya.

81. Saya berpikir bahwa teman saya akan

mengolok-ngolok saya.

82. Saya akan menjadikan pendapat

orang lain terhadap saya sebagai

bahan evaluasi untuk diri saya

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

89

83. Saya berpikir bahwa orang lain tidak

mengetahui jika saya berkeringat

karena gugup bukan karena

kepanasan.

84. Saya akan menulis dengan cepat di

papan tulis, walaupun ternyata

tulisan saya akan menjadi jelek.

85. Saya dapat makan dengan santai saat

di sebuah rumah makan yang ramai.

86. Saya dapat melakukan sesuatu

dengan baik bahkan di depan orang

lain.

87. Saya suka menjadi pusat perhatian.

88. Saya suka berteman dengan siapa

saja.

89. Saya akan bertanya kepada siapa saja

yang menurut saya lebih paham

tentang hal tersebut.

90. Saya berpikir bahwa teman saya akan

bersikap ramah dengan saya.

~~~~~~~ TERIMA KASIH ~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

90

LAMPIRAN 2

RELIABILITAS SKALA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

91

A. Reliabiltas sebelum seleksi item

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 60 89.6

Excludeda 7 10.4

Total 67 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 90

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

No_1 195.23 583.640 .293 .911

No_2 195.25 578.936 .405 .911

No_3 194.97 583.389 .319 .911

No_4 195.13 580.219 .411 .911

No_5 195.42 581.535 .335 .911

No_6 195.15 582.570 .316 .911

No_7 195.32 576.186 .485 .910

No_8 194.97 569.558 .544 .910

No_9 195.00 587.593 .203 .912

No_10 195.32 594.390 .002 .913

No_11 194.08 595.196 -.019 .913

No_12 194.98 588.559 .150 .912

No_13 194.90 575.888 .501 .910

No_14 195.05 575.845 .449 .910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

92

No_15 195.28 580.851 .380 .911

No_16 195.12 578.783 .418 .911

No_17 194.72 575.359 .477 .910

No_18 194.97 596.406 -.052 .913

No_19 194.93 575.623 .462 .910

No_20 195.35 580.943 .351 .911

No_21 194.10 590.261 .127 .912

No_22 194.88 576.003 .494 .910

No_23 195.23 579.301 .389 .911

No_24 194.55 583.642 .285 .911

No_25 195.23 585.199 .303 .911

No_26 195.45 579.031 .483 .910

No_27 195.47 577.507 .433 .911

No_28 194.43 589.063 .107 .913

No_29 194.35 589.587 .111 .913

No_30 195.43 586.046 .215 .912

No_31 194.95 576.692 .427 .910

No_32 194.85 574.096 .524 .910

No_33 195.32 592.084 .075 .913

No_34 195.15 583.926 .309 .911

No_35 195.18 578.254 .446 .910

No_36 194.68 579.237 .359 .911

No_37 195.07 572.538 .500 .910

No_38 194.80 584.502 .243 .912

No_39 194.98 581.339 .358 .911

No_40 195.07 575.385 .491 .910

No_41 195.52 579.440 .441 .911

No_42 194.90 581.583 .275 .912

No_43 195.18 581.847 .384 .911

No_44 194.98 573.339 .494 .910

No_45 195.45 575.540 .532 .910

No_46 194.97 581.355 .287 .912

No_47 194.35 597.587 -.083 .914

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

93

No_48 195.08 578.010 .338 .911

No_49 194.97 583.050 .318 .911

No_50 194.98 575.745 .470 .910

No_51 195.18 578.017 .467 .910

No_52 195.07 583.860 .308 .911

No_53 194.78 579.766 .417 .911

No_54 195.55 586.319 .268 .912

No_55 194.82 575.406 .420 .911

No_56 194.85 585.045 .205 .912

No_57 194.15 598.028 -.089 .914

No_58 194.97 569.423 .537 .910

No_59 194.78 572.240 .535 .910

No_60 194.50 581.847 .318 .911

No_61 195.00 581.390 .304 .911

No_62 195.10 571.312 .566 .910

No_63 195.15 578.909 .346 .911

No_64 194.78 587.766 .162 .912

No_65 195.20 583.858 .286 .911

No_66 194.73 597.826 -.077 .914

No_67 194.67 573.277 .543 .910

No_68 194.80 575.485 .582 .910

No_69 194.90 575.651 .508 .910

No_70 194.95 581.913 .325 .911

No_71 195.25 590.665 .125 .912

No_72 194.58 582.552 .322 .911

No_73 194.40 603.871 -.261 .915

No_74 195.00 587.525 .213 .912

No_75 195.20 570.366 .575 .909

No_76 194.88 586.139 .192 .912

No_77 195.10 581.820 .365 .911

No_78 194.87 577.982 .438 .911

No_79 194.65 583.418 .288 .911

No_80 194.85 589.147 .113 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

94

No_81 194.75 581.275 .297 .911

No. 82 194.22 611.088 -.386 .916

No_83 195.22 580.003 .426 .911

No_84 194.22 597.596 -.080 .914

No_85 194.68 591.779 .054 .913

No_86 194.97 581.999 .387 .911

No_87 194.43 591.233 .085 .913

No_88 195.52 577.474 .483 .910

No_89 195.58 578.417 .501 .910

No_90 195.35 580.842 .402 .911

B. Reliabilitas Setelah Seleksi Item

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 66

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

No1 136.48 586.394 .425 .942

No2 136.51 581.182 .538 .941

No3 136.25 589.624 .402 .942

No4 136.38 583.773 .493 .942

No5 136.74 589.669 .382 .942

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

95

No6 136.44 587.703 .419 .942

No7 136.62 581.693 .558 .941

No8 136.22 582.113 .462 .942

No9 136.29 578.875 .625 .941

No10 136.37 589.326 .361 .942

No11 136.59 584.184 .510 .942

No12 136.48 588.070 .389 .942

No13 136.04 585.271 .449 .942

No14 136.20 584.384 .455 .942

No15 136.64 585.808 .431 .942

No16 136.16 583.146 .545 .941

no17 136.55 585.361 .474 .942

no18 135.73 596.866 .156 .943

no19 136.56 591.077 .386 .942

no20 136.76 588.649 .464 .942

no21 136.71 585.319 .425 .942

no22 136.20 580.545 .558 .941

no23 136.28 579.658 .601 .941

no24 136.46 594.998 .248 .943

no25 136.60 589.677 .415 .942

no26 135.99 590.232 .299 .943

no27 136.31 578.600 .568 .941

no28 136.18 581.503 .494 .942

no29 136.38 584.682 .486 .942

no30 136.30 577.949 .623 .941

no31 136.83 587.536 .465 .942

no32 136.29 586.875 .356 .942

no33 136.48 586.070 .491 .942

no34 136.15 574.270 .620 .941

no35 136.71 580.531 .603 .941

no36 136.22 590.497 .295 .943

no37 136.48 586.252 .376 .942

no38 136.27 585.876 .461 .942

no39 136.37 584.741 .473 .942

no40 136.46 584.958 .494 .942

no41 136.34 591.621 .330 .942

no42 136.12 583.783 .550 .941

no43 136.85 594.210 .287 .943

no44 136.13 578.922 .540 .941

no45 136.26 576.841 .555 .941

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

96

no46 136.07 580.571 .562 .941

no47 135.83 589.213 .376 .942

no48 136.30 591.667 .302 .943

no49 136.32 579.270 .587 .941

no50 136.43 589.136 .317 .943

no51 136.47 592.252 .294 .943

no52 135.90 585.586 .439 .942

no53 136.16 584.924 .537 .941

no54 136.23 587.371 .444 .942

no55 136.37 590.276 .342 .942

no56 136.06 588.602 .355 .942

no57 136.52 584.737 .469 .942

no58 136.29 589.865 .359 .942

no59 136.07 586.349 .417 .942

no60 135.97 590.757 .304 .943

no61 136.17 591.092 .280 .943

no62 136.26 598.134 .124 .943

no63 136.19 591.307 .391 .942

no64 136.78 584.335 .545 .941

no65 136.88 592.228 .375 .942

no66 136.60 591.414 .354 .942

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

97

LAMPIRAN 3

SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

98

Yogyakarta, Januari 2017

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, saya bermaksud

mengadakan penelitian di bidang Psikologi Klinis. Untuk itu, saya membutuhkan

sejumlah data yang akan dapat saya peroleh dengan adanya kerjasama dari

Saudara dalam mengisi kuesioner ini.

Dalam pengisian kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah.

Hal yang saya harap dan butuhkan adalah kejujuran dan jawaban yang paling

mendekati dengan keadaan Saudara saat ini. Oleh karena itu, saya selaku peneliti

mengharapkan Saudara bersedia memberikan jawaban Saudara sendiri secara

jujur tanpa mendiskusikannya dengan orang lain.

Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk

keperluan penelitian saja.

Bantuan Saudara dalam menjawab kuesioner ini merupakan bantuan yang

sangat besar dan berarti dalam keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama

Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Cyntia Marcellyna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

99

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuesioner ini

dalam kondisi tidak di bawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi

dengan sukarela demi sumbangsih ilmu pengetahuan.

Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga

mengizinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah

tanpa mencantumkan identitas saya.

Yogyakarta, Januari 2017

(.………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

100

IDENTITAS SUBJEK

Inisial :

_____________

Jenis Kelamin * :

□ Laki - laki

□ Perempuan

Usia * :

___________ Tahun

Berapa batang rokok yang Saudara konsumsi dalam satu hari ? *

□ 1 - 4 batang rokok

□ 5 - 14 batang rokok

□ > 15 batang rokok

*Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang Saudara anggap paling

sesuai dengan keadaan diri Saudara saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

101

KUESIONER PENELITIAN

B. PETUNJUK PENGISIAN

4. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti.

5. Saudara diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai denga keadaan

Saudara secara objektif dengan memberi tanda silang ( X ). Apabila

ingin mengubah jawaban, Saudara dapat memberikan tanda dua garis

mendatar ( = ) pada jawaban seperti berikut : ( X )

6. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni :

Sl : Apabila Saudara SELALU mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

Sr : Apabila Saudara SERING mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

Jr : Apabila Saudara JARANG mengalami pernyataan tersebut

dalam kehidupan sosial Saudara.

TP : Apabila Saudara TIDAK PERNAH mengalami pernyataan

tersebut dalam kehidupan sosial Saudara.

Contoh :

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya merasa senang jika

dipuji oleh orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

102

C. KUESIONER

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya takut dianggap bodoh jika tidak

dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan kepada saya.

2. Jika melewati segerombolan orang,

saya yakin bahwa mereka

memperhatikan dan mengomentari

cara berjalan saya.

3. Saya sulit berkonsentrasi dan selalu

mengingat apa yang orang lain

katakan tentang saya.

4. Cara berbicara saya menjadi

terbata-bata ketika berbicara dengan

orang yang baru saya kenal.

5. Saya merasa kurang nyaman jika

berbagi materi bacaan saat diskusi

kelompok.

6. Saya mengalihkan pandangan saya

dari lawan bicara saya saat

mengobrol.

7. Saya takut teman saya menolak jika

saya ajak pergi bersama.

8. Saya sulit merangkai kalimat jika

ingin bertanya kepada dosen di kelas.

9. Saya dapat berbicara lancar dengan

orang yang baru dikenal.

10. Saya senang berbagi materi bacaan

saat diskusi kelompok.

11. Saya menatap wajah lawan bicara

saya saat mengobrol.

12. Saya merasa biasa saja jika teman

saya menolak saat saya ajak pergi

bersama.

13. Saya dapat merangkai kalimat

dengan baik jika ingin bertanya

kepada dosen di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

103

14. Saya takut dinilai sok pintar jika saya

mengajukan banyak pertanyaan pada

kelompok persentasi.

15. Saya takut dinilai aneh jika duduk

sendirian di tengah keramaian.

16. Saya merasa cemas ketika

mengikuti sebuah wawancara.

17. Saya gelisah saat duduk di sebuah

ruang tunggu yang ramai.

18. Saya suka duduk di bangku paling

belakang.

19. Saya khawatir jika teman saya

menghindar saat saya ajak bermain.

20. Saya malu bertanya bahkan dengan

teman-teman yang sudah saya kenal.

21. Saya merasa minder jika harus

sekelompok dengan kakak tingkat.

22. Saya merasa percaya diri ketika

diwawancara.

23. Saya dapat duduk dengan tenang di

sebuah ruang tunggu yang ramai.

24. Jika ajakan saya untuk bermain hari

ini ditolak oleh teman saya, maka

saya akan mengajak teman saya

bermain lagi dilain hari.

25. Saya senang bertanya dengan

teman-teman saya.

26. Saya merasa senang jika harus

sekelompok dengan kakak tingkat.

27. Saya takut dikritik oleh dosen.

28. Saya berpikir bahwa orang lain

membicarakan tentang cara

berpakaian saya.

29. Saya curiga dengan orang yang

memperhatikan saya saat berada di

tempat umum.

30. Detak jantung saya berdebar kencang

ketika masuk di kelas yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

104

31. Wajah saya terasa memerah saat

berbincang dengan orang yang baru

saya kenal.

32. Saya hanya berbicara dengan orang

yang sudah saya kenal dengan baik.

33. Saya berpikir bahwa orang lain akan

menolak saya.

34. Saya sulit mengatakan kepada orang

lain tentang apa yang ada di pikiran

saya.

35. Saya merasa malu bahkan dengan

teman-teman yang sudah saya kenal

dengan baik.

36. Saya suka jika dikritik oleh dosen,

karena saya akan tahu kekurangan

saya di mana.

37. Saya cuek jika orang lain

membicarakan tentang saya

dibelakang saya.

38. Saya dapat bernafas dengan tenang

saat masuk di kelas yang baru.

39. Saya senang saat berbincang dengan

orang yang baru saya kenal.

40. Saya tetap merasa senang, walaupun

lawan berbicara saya adalah orang

yang baru saya kenal.

41. Saya berpikir bahwa orang lain akan

menerima saya dengan baik.

42. Saya dapat dengan mudah

mengatakan kepada orang

laintentang apa yang ada di pikiran

saya.

43. Saya nyaman berada dekat dengan

orang yang sudah saya kenal dengan

baik.

44. Saya khawatir orang lain tidak

menyukai saya jika saya menolak

argumen mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

105

45. Tangan saya berkeringat saat

memperkenalkan diri di depan

anggota klub atau organisasi yang

baru saya ikuti.

46. Saya malu ketika berada di sekitar

orang yang tidak saya kenal.

47. Saya memilih untuk bergabung

dengan suatu kelompok, dimana

teman saya juga bergabung dengan

kelompok tersebut.

48. Saya merasa sedih, jika argumen

saya ditolak.

49. Saya merasa segan bertanya kepada

kakak tingkat.

50. Saya cemas ketika sedang berjalan

sendiri di tengah keramaian.

51. Saya yakin bahwa orang lain

mempunyai kegiatan yang lebih

penting daripada memperhatikan

saya secara detail.

52. Saya merasa antusias saat

memperkenalkan diri di depan

anggota klub atau organisasi yang

baru saya ikuti.

53. Saya dapat berbaur ketika berada di

sekitar orang yang tidak saya kenal.

54. Saya akan tetap bergabung dalam

suatu kelompok, walaupun tidak ada

satu pun anggotanya yang saya

kenal.

55. Jika argumen saya ditolak, saya

berpikir itu adalah hal yang wajar.

56. Saya tenang ketika berjalan sendiri di

tengah keramaian.

57. Saya akan menulis di papan tulis

dengan perlahan agar tulisan saya

terlihat bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

106

58. Saya canggung untuk melakukan

sesuatu yang baru di depan orang

lain.

59. Saya menghindari situasi yang

mencolok dan menjadi pusat

perhatian.

60. Saya selektif dalam memilih teman.

61. Saya berpikir bahwa teman saya akan

mengolok-ngolok saya.

62. Saya berpikir bahwa orang lain tidak

mengetahui jika saya berkeringat

karena gugup bukan karena

kepanasan.

63. Saya dapat melakukan sesuatu

dengan baik bahkan di depan orang

lain.

64. Saya suka berteman dengan siapa

saja.

65. Saya akan bertanya kepada siapa saja

yang menurut saya lebih paham

tentang hal tersebut.

66. Saya berpikir bahwa teman saya akan

bersikap ramah dengan saya.

~~~~~~~ TERIMA KASIH ~~~~~~~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

107

LAMPIRAN 4

HASIL PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

108

A. Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KecemasanSosial .050 100 .200* .985 100 .295

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KuantitasMerokok .250 100 .000 .807 100 .000

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kuantitas

Merokok*

Kecemasan

Sosial

Between

Groups

(Combined) 36.533 52 .703 2.452 .001

Linearity .003 1 .003 .010 .921

Deviation from

Linearity 36.531 51 .716 2.500 .001

Within Groups 13.467 47 .287

Total 50.000 99

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

KuantitasMerokok * KecemasanSosial .008 .000 .855 .731

3. Uji Hipotesis

Nonparametric Correlations

Correlations

Kuantitas

Merokok

Kecemasan

Sosial

Spearman's rho Kuantitas

Merokok

Correlation Coefficient 1.000 .009

Sig. (1-tailed) . .465

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SOSIAL … · Kedua orang tua, kakak dan adikku atas perhatian dan dukungannya selama ini ... hasil uji linearitas diperoleh nilai F = 0.010 dengan

109

N 100 100

Kecemasan

Sosial

Correlation Coefficient .009 1.000

Sig. (1-tailed) .465 .

N 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI