HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun...

42
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA INDUSTRI ROKOK DI CV. TIDAR MAGELANG JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1-Keperawatan Oleh : NASHRUN AHMADI NPM. 3206007 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA 2011

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA

INDUSTRI ROKOK DI CV. TIDAR MAGELANG JAWA TENGAH

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S1-Keperawatan

Oleh :

NASHRUN AHMADI

NPM. 3206007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI

YOGYAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA

INDUSTRI ROKOK DI CV. TIDAR MAGELANG JAWA TENGAH

yang disusun untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Ahmad Yani Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau

duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah digunakan untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi

manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, 21 Januari 2011

Nashrun Ahmadi

NPM 3206007

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA

INDUSTRI ROKOK DI CV. TIDAR MAGELANG JAWA TENGAH

Yang diajukan oleh:

NASHRUN AHMADI

NPM. 3206007

Dipertahankan di hadapan Penguji Skripsi

Pada tanggal: Februari 2011

Oleh tim penguji:

Penguji I Penguji II Penguji III

Dr. Dra,Sumarni DW, M.kes Fajriyati N A, S.Kep.,Ns Siti Urbayatun, S.Psi, M.Si

NIP 130907349 NIDN 05-1405-83010 NIY 60010242

Tanggal: Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,

Ketua program studi keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Yoyakarta

Yanita Trisetyaningsih, S.Kep.,Ns

NIDN 05-0501-8201

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan

kepada Allah SWT atas segala nikmat dan barokah-Nya yang dilimpahkan kepada

umat manusia dan seluruh makhluk yang diciptakan-Nya.

Sungguh merupakan suatu anugerah yang tak terhingga yang harus disyukuri

ketika penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ini. Hanya suatu persembahan

teramat sangat kecil jika dibandingkan dengan nikmat yang telah penulis terima

dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

sempurna dan penuh dengan kekurangan. Namun demikian diharapkan semoga

penelitian ini dapat berguna bagi siapa saja yang membaca dan membutuhkan.

Penulis menyadari bahwa semua keberhasilan ini tidak diperoleh dengan

mudah tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh dan tentunya dengan bantuan

dari berbagai pihak. Banyak bantuan baik secara langsung maupun tidak

langsung yang diterima penulis selama penelitian ini dan selama masa studi di

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Ahmad Yani Yogyakarta. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak dr. I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

2. Ibu Yanita Trisetyaningsih, S.Kep.,Ns selaku ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

3. Ibu Dr. Dra. Sumarni DW, M.kes, selaku dosen pembimbing yang banyak

meluangkan waktunya untuk motivasi, bimbingan, bantuan, arahan dan

petunjuk serta penuh kesabaran, dan perhatiannya dalam membimbing

sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

4. Ibu Fajriyati Nur A, S.Kep., Ns selaku dosen pembimbing yang banyak

meluangkan waktunya untuk motivasi, bimbingan, bantuan, arahan dan

petunjuk serta penuh kesabaran, dan perhatiannya dalam membimbing

sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

5. Ibu Siti Urbayatun, S. Psi, M.Si. selaku penguji yang telah memberikan

banyak masukan untuk perbaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jederal Ahmad Yani Yogyakarta. Terima kasih telah mencurahkan

ilmunya bagi penulis selama menempuh pendidikan di kampus ini.

7. Pimpinan CV. Tidar Magelang Jawa Tengah yang telah memberikan izin

penelitian.

8. Seluruh Karyawati CV. Tidar Magelang Jawa Tengah yang telah menjadi

subjek penelitian ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Januari 2011

Nashrun Ahmadi

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………...i

Pernyataan Keaslian Penelitian……………………………………………………………ii

Lembar Pengesahan………………………………………………………………………iii

MOTTO...............................................................................................................................iv

Halaman Persembahan.........................................................................................................v

Kata pengantar ………………………………………………………………………….vi

Daftar isi……………………………………………………………………………........viii

Daftar Tabel……………………………………………………………………………....xi

Daftar Gambar....................................................................................................................xii

Intisari...............................................................................................................................xiii

Abstrac..............................................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….....……………...1

A. Latar Belakang……………………………….……………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………5

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5

D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...6

E. Keaslian Penelitian………………………………………………………...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………12

A. Tinjauan teori…………………………………………………………….12

1. Depresi……………………………………………………………….12

a. Pengertian…………………………………………………….12

b. Etiologi……………………………………………………….13

c. Gejala depresi………………………………………………...15

d. Macam-macam depresi………………………………………19

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

e. Pengukuran depresi…………………………………………..21

2. Dukungan sosial……………………………………………………...23

a. Pengertian…………………………………………………….23

b. Tipe dukungan………………………………………………..24

c. Sumber dukungan…………………………………………….25

d. Manfaat dukungan sosial……………………………………..27

e. Pengukuran dukungan sosial…………………………………28

3. Hubungan dukungan sosial dengan depresi……………………….....30

4. Depresi pada Tenaga Kerja Wanita………………………………......30

5. Tenaga Kerja Wanita Industri Rokok………………………………...31

6. Bidang produksi tenaga kerja wanita industri bumbu rokok melipat

sendiri (tingwe)....................................................................................31

B. Kerangka Teori…………………………………………………………...33

C. Kerangka Konsep………………………………………………………...34

D. Hipotesis Penelitian………………………………………………………35

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………....………………….36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………….36

B. Unit Analisis dan Populasi Penelitian……………………………………36

C. Variabel Penelitian……………………………………………………….37

D. Definisi Operasional……………………………………………………...37

E. Instrumen Penelitian……………………………………………………...38

F. Cara pengumpulan data…………………………………………………..40

G. Jalannya Penelitian……………………………………………………….40

H. Tehnik Analisis Data……………………………………………………..42

I. Etika Penelitian…………………………………………………………..44

J. Jadwal Penelitian…………………………………………………………45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................46

A. Hasil penelitian...........................................................................................46

1. Tenaga Kerja Wanita dan Lingkungan Pekerjaannya...........................46

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

2. Dukungan Sosial....................................................................................48

3. Depresi...................................................................................................48

4. Hubungan Antara Tingkat Dukungan Sosial dengan Tingkat

Depresi...................................................................................................52

B. Pembahasan................................................................................................53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................58

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....………60

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tingkat dukungan sosial responden......................................................48

Tabel 2: Tingkat depresi responden.....................................................................49

Tabel 3: Tingkat depresi berdasarkan umur tenaga kerja wanita.........................49

Tabel 4: Tingkat depresi berdasarkan status perkawinan tenaga kerja wanita....50

Tabel 5: Tingkat depresi berdasarkan pendidikan tenaga kerja wanita...............51

Tabel 6: Tingkat depresi berdasarkan masa kerja tenaga kerja wanita................51

Tabel 7: Hubungan Dukungan Sosial Dengan Depresi........................................52

Tabel 8: Hubungan antara tingkat dukungan sosial dengan tingkat depresi pada

tenaga kerja wanita................................................................................53

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Teori.....................................................................................33

Gambar 2: Kerangka Konsep.................................................................................34

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA

INDUSTRI ROKOK DI CV. TIDAR MAGELANG JAWA TENGAH

Nashrun Ahmadi1, Sumarni

2, Fajriyati

3

INTISARI

Latar belakang: Jumlah pekerja wanita yang semakin meningkat, baik untuk

membantu suaminya memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari ataupun hanya

sekedar untuk mengaktualisasikan dirinya. Dengan demikian perempuan

mempunyai perah ganda yaitu sebagai istri dan juga sebagai tenaga kerja untuk

pembangunan. Pada periode waktu yang sama, secara psikososial wanita akan

bekerja pada lingkungan yang buruk yaitu pekerjaan yang stresful sehingga

wanita akan kehilangan kendali dan kesehatannya. Hasil penelitian di Jawa tengah

tahun 1999 menunjukkan 49,4% tenaga kerja wanita mengalami gangguan

depresi. Depresi merupakan gangguan mood. Dukungan sosial baik diberikan

secara emosional, penghargaan, informasi, dan instrumen mempunyai manfaat

pencegahan dan penyembuhan pada gangguan psikologis dan sosiologis seperti

depresi.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat dukungan sosial dengan

tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri rokok cv. Tidar Magelang Jawa

Tengah.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan

rancangan penelitian cross sectional dengan pendekatan deskriptif korelasional.

Subjek penelitian adalah tenaga kerja wanita industri rokok cv. Tidar Magelang

Jawa Tengah, diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan

Beck Depression Inventory (BDI) dan Sosial Support Questionnaire (SSQ).

Analisa data menggunakan rank order corellation dari Spearman.

Hasil: hasil penelitian menunjukkan 87,25% responden mengalami depresi ringan

dan 87,25% dari responden mendapatkan dukungan sosial sedang. Hasil korelasi

menunjukkan adanya korelasi yang negatif antara tingkat dukungan sosial dengan

tingkat depresi ( r = 0,463 dan p = 0,001).

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang negatif dan bermakna antara tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri rokok

cv. Tidar Magelang Jawa Tengah.

Kata kunci: tenaga kerja wanita, depresi, dukungan sosial.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT’S LEVEL

AND DEPRESSION’S LEVEL AMONG WOMEN WORKERS

IN CIGARETTE INDUSTRY CV TIDAR MAGELANG CENTRAL JAVA

Nashrun Ahmadi1, Sumarni

2, Fajriyati

3

ABSTRACT

Background: the number of women workers has increased, both to help her

husband meet daily needs or actualize herself. Thus women have a double role as

a wife and labor for development. In a long time, the psychososial women will

work in a bad neighborhood, that is a stressful job so they will loss control and

her health. Result in Central Java at 1999 showed 49,4% women workers were

eksperienching depression disorder. Depression is a mood disorder. Social

support has many advantages in cure and prevention due to psychological and

sociological disorder suck as depression, whether it was given by emotional,

awards, information, and instrument.

Objective: to know the correlation between social support’s level and

depression’s level among women worker in cigarette industry cv. Tidar

Magelang, Central Java.

Method: this study was a non-eksperimental research using cros sectional design

and deskriptif correlation approached. The subject of this study where women

workers in cigarette industry cv Tidar Magelang Central Java, were taken by

total sampling technique. The data was collected by using Beck Depression

Inventory (BDI) and Social Support Questionnaire (SSQ). The data analysis was

done by Spearman’s rank order correlation.

Results: The results of this study showed that 87,25 % respondent were

eksperiencing mild level of depression and 87,25% respondent were having

medium level of social support. The correlation analysis demonstrated a negative

correlation between the social support’s level and depression’s level (r = 0,463

and p 0,001).

Conclution: there is negative correlation between social support’s level and

depression’s level among women workers in cigarette industry cv Tidar Magelang

Central Java but not statistically significant.

Keywords: women workers, depression, social support.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat memandang wanita tidak terlepas dari aspek-aspek lain

dengan memusatkan perhatian pada persoalan perbedaan seksual. Cara-cara

seperti ini ternyata tidak memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan

peningkatan partisipasi wanita dalam industri karena persoalan struktur

sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang membedakan laki-laki dan wanita

(gender differences) tidak diperhatikan. Keterlibatan wanita dalam dunia

industri hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi saja yang mencakup

alokasi waktu dan pengupahan (Kodiran, 2006).

Jumlah pekerja wanita di Indonesia semakin meningkat, baik yang

bekerja untuk membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

sehari-hari ataupun hanya sekedar untuk mengaktualisasikan dirinya. Dengan

demikian, wanita mempunyai peran ganda yaitu sebagai istri dan juga sebagai

tenaga kerja untuk pembangunan. Berbagai kecenderungan wanita selama

beberapa tahun terakhir ini, ditandai makin meningkatnya angka partisipasi

angkatan kerja wanita, yang didominasi oleh mereka yang berusia relatif

muda. Kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sebagian

disebabkan oleh bertambahnya kemiskinan dan merebaknya pengangguran.

Seperti sudah dikaji banyak ahli, di lingkungan keluarga semakin mereka

dihimpit kemiskinan, semakin berat tekanan yang mengharuskan mereka

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

2

mencari pekerjaan produktif sekalipun dengan imbalan yang sangat rendah

(Iswari, 2007).

Menurut data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003,

pekerja di Indonesia mencapai 100.316.007 jiwa dimana 64,63% pekerja

laki-laki dan 35,37% pekerja wanita (Depkes cit Iswari, 2007). Data ini

menunjukkan besarnya peranan perempuan pekerja dalam membangun

struktur ketenagakerjaan di Indonesia.

Hasil penelitian pada tenaga kerja wanita di Swedia oleh Holmgren

menyatakan bahwa perasaan stres pada tenaga kerja wanita muncul karena

beberapa faktor yaitu 38% akibat dari kenaikan beban kerja, 23% konflik

pada lingkungan pekerjaan, 17% akibat dari supervisor, selain itu juga

disebut bahwa 44% akibat dari pembatasan perlengkapan, 29% tuntutan yang

tinggi pada pekerjaan, dan 29% akibat tanggung jawab yang besar pada

pekerjaan (Holmgren et al, 2009). Pada periode waktu yang sama, wanita

secara psikososial bekerja pada lingkungan yang buruk yaitu pekerjaan yang

stresful, tuntutan dan ritme pekerjaan yang semakin meningkat melebihi

kemampuan, situasi kerja yang penuh ketegangan, konflik-konflik yang

belum terselesaikan dan tanggung jawab yang besar menyebabkan wanita

kehilangan kendali dan kesehatannya (Holmgren et al, 2009).

Hasil penelitian pada tenaga kerja wanita industri di Jawa Tengah oleh

Sumarni tahun 1999 menunjukkan bahwa 96,7% diantaranya mengalami stres

psikososial dan 49,4% mengalami gangguan depresi (Sumarni, 2010). Tidak

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

3

tersedia fasilitas dasar di tempat kerja, gaji yang rendah, jam kerja yang lama,

target kerja yang tinggi, terbatasnya peluang untuk promosi jabatan,

kekerasan di tempat kerja, hubungan sosial yang rendah, dan prasangka

negatif dari majikan. Dengan demikian, perusahaan memiliki alasan

pembenaran untuk memberikan upah yang rendah kepada tenaga kerja wanita

karena tidak mampu mencapai target produksi yang ditetapkan (Soetrisno cit

Sumarni, 2010).

Dalam kondisi depresi, tenaga kerja wanita akan mengalami gangguan

konsentrasi, tidak ada gairah, mudah lelah, lamban berfikir, dan bertindak.

Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesiagaan tenaga kerja dalam

melaksanakan tugas sehingga membuka peluang timbulnya kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah tertarik atau tergulung mesin,

perlukaan pada tangan, muka dan bagian tubuh lain karena peralatan mesin

yang kecil-kecil dan tajam, karena gangguan konsentrasi, lamban dalam

bertindak, tenaga kerja dapat tertindih atau terjepit peralatan, dapat terjatuh

atau tersangkut karena tidak bertindak waspada ketika mengoperasikan atau

memperbaiki mesin, atau memperbaiki proses produksi yang terganggu. Jadi

tenaga kerja yang mengalami depresi berpengaruh terhadap gangguan

konsentrasi, kelambanan bertindak padahal dituntut harus selalu penuh

konsentrasi sehingga berisiko mengalami kecelakaan kerja (Sumarni, 2010).

Depresi merupakan salah satu gangguan mood. Gangguan mood

merupakan sekelompok besar dari gangguan psikiatrik yang menunjukkan

mood patologik, gangguan vegetatif dan psikomotor. Mood menunjukkan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

4

keadaan emosi yang berlarut-larut. Afek menunjukkan pada ekspresi

eksternal keadaan emosi saat ini. Gangguan mood dipertimbangkan sebagai

sindrom penyakit yang memiliki ciri-ciri tersendiri, terdiri atas kelompok

tanda-tanda dan gejala-gejala. Sindrom gangguan mood dipertahankan

selama beberapa minggu sampai beberapa bulan, dengan memperlihatkan

model periodik atau siklik (Akiskal cit Widiatmoko, 2001).

Dukungan sosial merupakan salah satu sumber penanggulangan

terhadap stres yang penting yang mempunyai pengaruh terhadap kondisi

kesehatan seseorang. Dukungan sosial adalah perasaan individu mendapat

perhatian dan disenangi, dihargai dan termasuk bagian dari masyarakat (Cobb

cit Marthan, 2005). Dukungan sosial baik yang diberikan secara emosional,

penghargaan, atau penilaian, informasi, dan instrumen mempunyai manfaat

pencegahan dan penyembuhan pada gangguan psikologis dan sosiologis

seperti stres, depresi, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri (Taylor, cit

Wulandari, 2006).

Studi pendahuluan dilakukan di Kabupaten Magelang yang

merupakan sentra industri yang menyerap paling banyak tenaga kerja

wanita.Tempat penelitian adalah di CV. Tidar Magelang yang terletak di

Magelang . Selama bekerja, tenaga kerja dituntut mempunyai fisik yang kuat,

perhatian serta ketelitian saat bekerja. Selain itu, mereka juga dihadapkan

dengan jam kerja yang panjang dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul

17.00 WIB (9 jam), serta kondisi lingkungan sosial yang kurang mendukung.

Lingkungan fisik terasa panas, kurang ventilasi, bising dan bau aroma

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

5

tembakau yang menyengat. Gejala-gejala fisik yang terlihat dari tenaga kerja

wanita antara lain kelemahan fisik, pusing dan cemas. Selain gejala fisik ada

juga gejala psikis yang muncul yaitu sensitif. Hal-hal seperti ini yang memicu

timbulnya depresi yang akan menyebabkan kecelakaan kerja, kecacatan kerja

dan penurunan produktifitas. Berdasarkan keadaan tersebut, maka peneliti

bermaksud untuk meneliti tentang apakah ada hubungan antara tingkat

dukungan sosial yang dimiliki oleh tenaga kerja wanita dengan tingkat

depresi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah “Apakah terdapat hubungan antara dukungan

sosial dengan depresi pada tenaga kerja wanita industri di CV. Tidar

Magelang?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri

rokok di CV. Tidar Magelang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat dukungan sosial pada tenaga kerja wanita di CV.

Tidar Magelang.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

6

b. Mengetahui tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di CV. Tidar

Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi

perkembangan ilmu keperawatan khususnya Keperawatan Jiwa dan Psikologi

Keperawatan dengan memberikan tambahan data empiris yang teruji secara

statistik, baik hipotesis tersebut terbukti ataupun tidak.

Secara praktis penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

masukan kepada pihak-pihak terkait seperti masyarakat khususnya wanita

pekerja industri atau perusahaan-perusahaan dan industri sebagai gambaran

untuk membuat sebuah prosedur tetap agar angka kejadian depresi yang

terjadi dalam perusahaan atau industri tersebut dapat berkurang.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tentang dukungan sosial dengan depresi pernah

dilakukan oleh:

1. Iswari (2007), dengan judul penelitian hubungan antara dukungan sosial

dengan depresi pada tenaga kerja wanita industri tekstil di Kabupaten

Sleman. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional, sampel

didapatkan dengan teknik random sampling dengan jumlah 92 orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan

antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada

variabel penelitian dan rancangan penelitian. Perbedaan penelitian terletak

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

7

pada subyek penelitian, dan teknik sampling. Penelitian Iswari

menggunakan tenaga kerja wanita industri tekstil di Kabupaten Sleman

sebagai subyek penelitiannya, sedangkan penelitian ini subyek

penelitiannya adalah tenaga kerja wanita industri rokok di CV. Tidar

Magelang Jawa Tengah. Teknik sampling penelitian Ambar menggunakan

random sampling, sedangkan penelitian ini menggunakan total sampling.

2. Karunanithi (2007), Correlation Between Social Support and Depression

on Women Workers in PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping,

Sleman. Rancangan penelitian dengan cross sectional menggunakan

kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif analitik. Jumlah

sampel 150 responden. Hasilnya adalah terdapat hubungan yang positif

yang tidak bermakna antara dukungan sosial dengan depresi pada tenaga

kerja wanita PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping, Sleman.

Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada kedua

variabel yang diteliti dan subyek penelitian. Perbedaan terletak pada

metode dan tempat penelitian.

3. Krishnasamy (2007), Correlation Between Violence and Depression

Among Women Workers in PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping,

Sleman, Yogyakarta. Rancangan penelitian dengan cross sectional

menggunakan kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif

analitik. Jumlah sampel 150 responden. Hasilnya adalah terdapat korelasi

positif yang bermakna antara kekerasan dan depresi pada tenaga kerja

wanita PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

8

Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada salah satu

variabel yang diteliti dan subyek penelitian. Perbedaan terletak pada

metode dan tempat penelitian.

4. Sumarni (2010), Pengaruh Rekreasi Terhadap Derajat Depresi Pada

Tenaga Kerja Wanita Industri Tekstil di Kabupaten Sleman. Penelitian

dilakukan dengan dua tahap, yaitu survei dan eksperimen yang termasuk

dalam jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan

tahap eksperimen termasuk dalam jenis penelitian eksperimental

menggunakan rancangan pre-test dan post-test control design. Subyek

penelitian adalah tenaga kerja wanita PT Kusuma Sandang Mekar Jaya

yang dipilih melalui metode proportional random sampling, terbagi secara

proporsional menjadi 5 kelompok responden/ 67 orang per kelompok.

Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian perlakuan rekreasi

berpengaruh mengurangi rerata skor depresi dari 20,26 menjadi 18,11

(turun 10,61%) dan perubahan tersebut secara statistik signifikan (Fh=

12,0369; p= 0,00056<0,05). Persamaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah pada salah satu variabel yang di teliti dan subyek

penelitian. Perbedaan terletak pada metode dan tempat penelitian.

5. Noor (2008), dengan judul penelitian Korelasi Dukungan Sosial dengan

Depresi pada Lansia dengan Gangguan Kognitif Ringan di Panti Wredha

Abiyoso Yogyakarta. Rancangan penelitian dengan cross sectional

menggunakan penelitian non eksperimental yang bersifat observasi secara

deskriptif analitik. Sampel diambil dengan metode concecutive sampling

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

9

dengan jumlah 47 orang lansia. Hasilnya adalah terdapat hubungan negatif

yang bermakna antara dukungan sosial dengan depresi pada lansia dengan

gangguan kognitif ringan di Panti Wredha Abiyoso Yogyakarta. Walaupun

menggunakan variabel yang sama peneliti disini mengukur tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri

rokok di CV. Tidar Magelang Jawa Tengah. Perbedaan penelitian terletak

pada subyek penelitian dan teknik sampling. Penelitian Noor subyek

penelitiannya adalah lansia di Panti Wredha Abiyoso Yogyakarta,

sedangkan penelitian ini subyek penelitiannya adalah tenaga kerja wanita

industri rokok di CV. Tidar Magelang Jawa Tengah. Teknik sampling

penelitian Noor menggunakan concecutive sampling, sedangkan penelitian

ini teknik samplingnya adalah total sampling.

6. Triningsih (2003), Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat

Depresi Pasien Kanker Leher Rahim di Ruang Anggrek I RS Dr. Sardjito

Yogyakarta. Rencana penelitian kuantitatif non-eksperimental secara cross

sectional, sampel yang diambil menggunakan teknik accidental sampling

sebanyak 30 orang. Hasil penelitiannya adalah terdapat korelasi antara

dukungan sosial dengan tingkat depresi pasien kanker leher rahim dengan

koefisien korelasi memberikan hasil negatif. Perbedaan dengan penelitian

yang dilakukan peneliti terletak pada teknik sampling dan subyek

penelitian; penelitian Triningsih menggunakan teknik sampling accidental

sampling, sedangkan penelitian ini menggunakan total sampling.

Penelitian Triningsih subyek penelitiannya adalah pasien kanker leher

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

10

rahim di Ruang Anggrek I RS Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan

penelitian ini subyek penelitiannya adalah tenaga kerja wanita industri

rokok di CV. Tidar Magelang Jawa Tengah.

7. Asri (2005), Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi Pasien

yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RS Dr. Sardjito Yogyakarta.

Rencana penelitian kuantitatif non-eksperimental secara cross sectional,

sampel yang diambil menggunakan teknik aksidental sampling sebanyak

32 orang. Hasil penelitiannya adalah terdapat hubungan antara dukungan

sosial dengan tingkat depresi pasien hemodialisa dengan koefisien korelasi

memberikan hasil yang negatif. Perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti terletak pada teknik sampling dan subyek penelitian;

penelitian Asri menggunakan teknik sampling aksidental sampling,

sedangkan penelitian ini menggunakan total sampling. Penelitian Asri

subyek penelitiannya adalah pasien hemodialisa di RS Sardjito

Yogyakarta, sedangkan penelitian ini subyek penelitiannya adalah tenaga

kerja wanita industri rokok di CV. Tidar Magelang Jawa Tengah.

8. Widiatmoko (2001), Korelasi Dukungan Sosial Dengan Derajat Depresi

pada Pasien Lanjut Usia di Poliklinik Geriatri RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta. Rencana penelitian adalah survei deskriptif analitik dengan

cross sectional, sampel yang diambil menggunakan teknik incidental

random sampling. Hasil penelitiannya adalah terdapat hubungan negatif

yang bermakna antara dukungan sosial dengan derajat depresi pada lansia

di poliklinik geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Perbedaan penelitian

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

11

terletak pada subyek penelitian dan teknik sampling. Penelitian

Widiatmoko subyek penelitiannya adalah lansia di poliklinik geriatri

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, sedangkan penelitian ini subyek

penelitiannya adalah tenaga kerja wanita industri rokok di CV. Tidar

Magelang Jawa Tengah. Teknik sampling penelitian Widiatmoko

menggunakan incidental random sampling, sedangkan penelitian ini

teknik samplingnya adalah total sampling.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tenaga Kerja Wanita dan Lingkungan Pekerjaannya

a. Lokasi penelitian

Industri rokok CV. Tidar Magelang yang diteliti, terletak di

Jalan Jenggala Nomor 23 Magelang. Luas area keseluruhan

sekitar 0,5 hektar, yang sepenuhnya digunakan untuk bangunan

pabrik. Bangunan pabrik terbagi menjadi unit produksi I, unit

produksi II, unit produksi III, gudang bahan baku, gudang bahan

jadi, kantor, dan tempat parkir. Industri rokok CV. Tidar

Magelang memproduksi bahan jadi untuk bumbu rokok yang

meliputi cengkeh, kemenyan dan tembakau.

b. Tenaga kerja wanita

Banyaknya tenaga kerja wanita CV Tidar Magelang saat

dilakukan penelitian sebanyak 47 orang. Dalam penelitian ini

terdapat kesenjangan jumlah responden dari 50 responden yang

direncanakan menjadi 47 responden karena ada 3 tenaga kerja

wanita yang sedang bertugas di luar. Tenaga kerja di CV. Tidar

Magelang terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak.

Sistem tenaga kerja kontrak biasanya diberlakukan bagi tenaga

kerja baru dan tenaga kerja tetap sebagian besar berasal dari

tenaga kerja kontrak. Tenaga kerja wanita sebagian besar berada

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

46

dibagian produksi karena wanita cenderung lebih teliti, tekun dan

sabar dalam melakukan suatu kegiatan yang rumit. Tenaga kerja

pria biasanya berkedudukan sebagai pemilik perusahaan dan ada

sebagian tenaga kerja laki-laki bekerja sebagai tenaga serabutan.

Tenaga kerja wanita pada bagian splinting cengkeh sebanyak 6

orang; bagian processing cengkeh sebanyak 8 orang; bagian

packing cengkeh 6 orang; bagian splinting “klembak” dan

kemenyan sebanyak 6 orang; bagian prosessing “klembak” dan

kemenyan 9 orang; bagian packing “klembak” dan kemenyan 5

orang; bagian gudang 5 orang; dan staf 3 orang.

c. Lingkungan pekerjaan

Lingkungan tempat kerja; Lingkungan tempat kerja tenaga

kerja wanita terbagi dalam beberapa bagian, ada yang bertugas di

bagian cengkeh, tembakau, dan kemenyan. Pada saat melakukan

tugas pekerjaannya, tenaga kerja wanita sering mengangkat

barang berat seperti cengkeh, tembakau atau kemenyan,

memotong bahan-bahan mentah menjadi potongan kecil,

penggelompokan, pengepakan barang jadi, dengan teliti, dan

trampil.

Kondisi ruangan yang cukup panas; Suhu ruangan di bagian

produksi cukup panas karena ventilasi yang kurang memadai,

ruangan yang cukup sempit dengan kapasitas 5 orang sehingga

penghantaran panas dan sirkulasi udara kurang memadai, dan atap

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

47

ruangan yang terbuat dari seng sehingga akan meningkatkan suhu

ruangan.

Polusi udara; Debu dan bau bahan cengkeh, tembakau, dan

kemenyan yang menyengat merupakan masalah polusi udara yang

ada di perusahaan sehingga sangat mengganggu sistem

pernafasan. Jika hal ini berlangsung lama dan terpapar terus

menerus hal ini akan menyebabkan penyakit Infeksi Saluran

pernafasan Atas (ISPA).

Kesehatan dan keselamatan kerja; Perusahaan tidak

menyediakan alat pelindung diri seperti masker atau sarung

tangan bagi tenaga kerja.

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang diterima tenaga kerja wanita

dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu dukungan sosial rendah,

dukungan sosial sedang, dan dukungan sosial tinggi.

Tabel 1: Tingkat Dukungan Sosial Responden

Kategori F %

Dukungan sosial rendah

Dukungan sosial sedang

Dukungan sosial tinggi

5

41

1

10,60

87,25

2,15

Jumlah 47 100

Sumber : data primer

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

48

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial paling

banyak dirasakan oleh tenaga kerja wanita pada dukungan sosial

sedang 41 responden (87,25%). Tingkat dukungan sosial rendah 5

responden (10,60%) dan tingkat dukungan sosial tinggi 1 responden

(2,15%).

3. Depresi

Dari data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan tingkat

depresi, yaitu depresi ringan, depresi sedang, dan depresi berat. Dari

hasil menunjukkan bahwa sebagian besar (87,25%) responden

mengalami depresi ringan, 12,75% responden mengalami depresi

sedang dan tidak ada yang mengalami depresi berat. Selengkapnya

tersaji dalam tabel 2 berikut:

Tabel 2. Tingkat Depresi Responden

Kategori F %

Depresi Ringan

Depresi Sedang

Depresi Berat

41

6

0

87,25

12,75

0

Jumlah 47 100

Sumber: data primer

Distribusi frekuensi derajat depresi berdasarkan karakteristik

responden dapat dilihat pada tabel berikutnya. Karakterisitik

responden yang disajikan meliputi: umur tenaga kerja wanita, status

perkawinan tenaga kerja wanita, pendidikan tenaga kerja wanita,

masa kerja tenaga kerja wanita.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

49

a. Tingkat depresi berdasarkan umur tenaga kerja wanita

Tabel 3: Tingkat Depresi Berdasarkan Umur Tenaga Kerja Wanita

Umur

Tingkat Depresi

Jumlah Ringan Sedang Berat

f % f % f % f %

< 20 th

21-30 th

31-40 th

41-50 th

4 8,5

12 25,5

17 36,2

8 17,0

- -

- -

4 8,5

2 4,3

- -

- -

- -

- -

4 8,5

12 25,5

21 44,7

10 21,3

Jumlah 41 87,25 6 12,75 - - 47 100

Sumber : data primer

Berdasarkan umur responden pada tabel 3 didapatkan hasil

bahwa sebagian besar tenaga kerja wanita berumur antara 21

tahun hingga 40 tahun atau berada dalam usia produktif.

Berdasarkan usia responden didapatkan hasil bahwa tingkat

depresi ringan terdapat pada rentang usia 31-40 tahun yaitu

sebanyak 17 orang (36,2%).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

50

b. Tingkat depresi berdasarkan status perkawinan tenaga kerja

wanita

Tabel 4: Tingkat Depresi Berdasarkan Status Perkawinan Tenaga

Kerja Wanita.

Status

perkawinan

Tingkat depresi

Jumlah Ringan Sedang Berat

f % f % f % f %

Kawin

Belum kawin

33 70,2

8 17,0

5 10,6

1 2,1

- -

- -

38 80,9

9 19,1

Jumlah 47 87,2 6 12,75 - - 47 100

Sumber : data primer

Berdasarkan status perkawinan pada tabel 3 terdapat 38

responden (80,9%) telah menikah dan 9 orang (19,1%) belum

menikah. Dari hasil terlihat bahwa sebagian besar responden

mengalami depresi ringan berstatus kawin.

c. Tingkat deresi berdasarkan pendidikan tenaga kerja wanita

Tabel 5: Tingkat Depresi Berdasarkan Pendidikan Tenaga Kerja

Wanita

Pendidikan

Tingkat depresi

Jumlah Ringan Sedang Berat

f % f % f % f %

SD

SMP

SMA

24 51,1

9 19,1

8 17,0

5 10,6

1 2,1

- -

- -

- -

- -

29 61,7

10 21,3

8 17,0

Jumlah 41 87,25 6 12,75 - - 47 100

Sumber : data primer

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

51

Berdasarkan jenjang pendidikan pada tabel 4 didapatkan

hasil bahwa tingkat depresi ringan pada tenaga kerja wanita yang

berpendidikan SD mempunyai persentase terbesar yaitu 24 orang

(51,1%).

d. Tingkat depresi berdasarkan masa kerja tenaga kerja wanita

Tabel 6: Tingkat Depresi Berdasarkan Masa Kerja Tenaga Kerja

Wanita

Masa

kerja

Tingkat depresi

Jumlah Ringan Sedang Berat

f % f % f % f %

< 10 th

11-20 th

>20 th

17 36,2

23 48,9

1 2,1

1 2,1

4 8,5

1 2,1

- -

- -

- -

18 38,3

27 57,4

2 4,3

Jumlah 41 87,25 6 12,75 - - 47 100

Sumber : data primer

Berdasarkan masa kerja pada tabel 6 didapatkan hasil

bahwa sebagian besar adalah depresi ringan pada tenaga kerja

dengan masa kerja 11-20 tahun dengan jumlah 23 responden

(48,9%).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

52

4. Hubungan Antara Tingkat Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi

Tabel 7: Hubungan Dukungan Sosial Dengan Depresi

Tingkat

Dukungan

Sosial

Tingkat Depresi Total

Ringan Sedang Berat

Rendah 2

4,3%

3

6,4%

-

-

5

10,6%

Sedang 38

80,9%

3

6,4%

-

-

41

87,2%

Tinggi 1

2,1%

0

0%

-

-

1

2,1%

Total 41

87,2%

6

12,8%

-

-

47

100%

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 7 kita bisa melihat bahwa sebagian besar

responden yang mengalami depresi ringan mendapatkan dukungan

sosial sedang dengan 38 responden (80,9%).

Tabel 8: Korelasi Antara Dukungan Sosial Dengan Depresi

Depresi

Dukungan sosial Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

-.463

.001

47

Sumber : data primer

Dari hasil analisis uji statistik rank order correlation dari

Spearman antara tingkat dukungan sosial dengan tingkat depresi

pada tenaga kerja wanita di CV. Tidar Magelang didapatkan hasil

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

53

nilai (r) hitung sebesar -0,463 dan nilai (p) sebesar 0,001. Dari hasil

analisa di atas maka didapatkan korelasi yang negatif antara tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi. Hal ini berarti bahwa

semakin tinggi tingkat dukungan sosial responden maka akan

semakin rendah tingkat depresi yang dialami responden.

B. Pembahasan

Dukungan sosial yang diterima oleh tenaga kerja wanita paling

banyak berada pada tingkat dukungan sosial sedang yaitu 87,25%. Hal

ini berarti bahwa responden kurang mendapatkan dukungan sosial yang

baik. Hasil penelitian ini berbeda dengaan penelitian yang dilakukan oleh

Iswari (2007) dimana pada penelitian Iswari dukungan sosial yang paling

banyak berada pada tingkat dukungan sosial tinggi sebesar 51,1%. Hal

ini disebabkan karena kondisi lingkungan pekerjaan yang berbeda,

persepsi individu yang berbeda dan perhatian dari sumber dukungan

sosial.

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa depresi yang terjadi paling

banyak berada pada tingkat depresi ringan yaitu 41 responden (87,25%),

kemudian depresi sedang terdapat 6 responden (12,75%), dan tidak ada

responden yang mengalami depresi berat. Banyak hal yang berpengaruh

terhadap timbulnya depresi, diantaranya kurangnya dukungan sosial,

usia, status perkawinan, pendidikan, status sosial dan stresor yang

dialami (Lubis, 2009).

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

54

Berdasarkan umur responden pada tabel 3 didapatkan hasil bahwa

sebagian besar tenaga kerja wanita berumur antara 21 tahun hingga 40

tahun atau berada dalam usia produktif. Berdasarkan usia responden

depresi banyak terjadi pada rentang usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 17

orang (36,2%). Menurut Brunner & Suddarth (2000), salah satu faktor

resiko depresi adalah terjadi pada usia sebelum 40 tahun. Pada usia

tersebut, seorang individu berada pada masa produktif dan masih

menanggung anak yang berusia prasekolah maupun sekolah. Hal ini akan

menyebabkan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan biaya sekolah anak

yang dapat memicu timbulnya stres yang berlanjut pada depresi. Menurut

Wilkinson cit Lubis (2009) pada usia dewasa dalam rentang umur 18-44

tahun merupakan tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting,

yaitu peralihan dari masa remaja ke dewasa, masa dewasa ke masa

bekerja, serta masa pubertas hingga ke pernikahan. Survei masyarakat

terakhir melaporkan adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala

depresi pada golongan usia dewasa muda (18-44 tahun).

Berdasarkan status perkawinan pada tabel 4 terdapat 38 responden

(80,9%) telah menikah dan 9 orang (19,1%) belum menikah. Dari hasil

terlihat bahwa sebagian besar responden mengalami depresi ringan

berstatus kawin. Status perkawinan turut berpengaruh terhadap timbulnya

depresi. Dari survey WHO World Mental Health (WMH) menjelaskan

bahwa kesehatan mental amat dipengaruhi oleh sebuah perkawinan

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

55

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-yanuarhida-

5482-3-babii.pdf).

Berdasarkan jenjang pendidikan pada tabel 5 terlihat bahwa tingkat

depresi ringan pada tenaga kerja wanita yang berpendidikan SD

mempunyai persentase terbesar yaitu 24 orang (51,1%). Sesuai penelitian

yang dilakukan Santosa (1994) bahwa kelompok yang berpendidikan

menengah kebawah lebih tinggi mendapatkan depresi tingkat ringan

(25%) daripada kelompok yang berpendidikan menengah keatas,

demikian juga pada depresi sedang, kelompok berpendidikan menengah

kebawah lebih tinggi (8,33%) daripada menengah ke atas (2,08%).

Berdasarkan masa kerja pada tabel 6 didapatkan hasil bahwa

sebagian besar adalah depresi ringan pada tenaga kerja dengan masa

kerja 11-20 tahun dengan jumlah 23 responden (48,9%). Dari hasil di

atas diketahui bahwa loyalitas tenaga kerja wanita di CV. Tidar

Magelang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pendidikan tenaga kerja

wanita di CV. Tidar Magelang yang terbatas sehingga peluang kerja

semakin sempit. Kondisi pekerjaan, pengembangan karir, dan konflik

peran yang dialami oleh tenaga kerja wanita turut berperan dalam

timbulnya stres (Cooper cit Rini, 2002)

Berdasarkan tabel 7 didapatkan hasil bahwa sebagian besar

responden yang mengalami derajat depresi ringan mendapatkan

dukungan sosial sedang dengan jumlah 38 responden (80,9%).

Berkurangnya dukungan sosial dapat melemahkan kemampuan individu

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

56

dalam mengatasi berbagai peristiwa hidup yang negatif sehingga menjadi

rentan terhadap depresi. Dukungan sosial baik secara emosional,

penghargaan atau penilaian, informasi dan instrumen mempunyai

manfaat pencegahan dan penyembuhan pada gangguan psikologis dan

sosiologis seperti stres, depresi, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri

(Taylor cit Wulandari, 2006).

Uji statistik rank order correlation dari Spearman didapatkan hasil

nilai (r) hitung sebesar -0,463 dan nilai (p) sebesar 0,001. Dari hasil

analisa di atas maka didapatkan korelasi yang negatif antara tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi. Menurut Sugiyono (2007)

mengatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan ada hubungan

jika tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari nol atau lebih kecil

dari nol. Ha pada penelitian ini diterima sehingga ada hubungan antara

dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri

rokok di CV. Tidar Magelang. Angka koefisien yang negatif

menunjukkan pertentangan sehingga semakin tinggi tingkat dukungan

sosial yang diterima responden maka akan semakin rendah tingkat

depresi yang dialami oleh responden.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Iswari (2007)

yang menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara tingkat

dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita industri

tekstil di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Karunanithi (2007) dalam

penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif yang tidak

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

57

bermakna antara dukungan sosial dengan depresi pada tenaga kerja

wanita PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping, Sleman.

Perbedaan hasil penelitian ini terjadi karena tenaga kerja wanita di

pabrik rokok di hadapkan dengan hal-hal yang lebih ringan dari pada

tenaga kerja wanita di perusahaan tekstil. Di pabrik rokok, tenaga kerja

wanita bekerja dengan jam kerja yang panjang tanpa adanya shiff,

peralatan yang mudah di operasikan, adanya kesempatan untuk berbagi

dengan sahabat dan tuntutan kerja yang lebih rendah daripada industri

tekstil. Sementara di perusahaan pabrik tekstil, tenaga kerja wanita

dihadapkan dengan peralatan-peralatan yang berat dan besar, adanya

shiff kerja, tidak ada kesempatan untuk berbagi dengan rekan kerja

karena di tuntut konsentrasi yang tinggi, dan tuntutan kerja yang tinggi.

Hal inilah yang menyebabkan nilai derajat depresi pada tenaga kerja

wanita di pabrik rokok lebih rendah daripada di pabrik tekstil.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada tenaga kerja wanita di CV. Tidar

Magelang dapat disimpulkan bahwa:

1. Tenaga kerja wanita industri rokok CV. Tidar Magelang Jawa Tengah

sebagian besar mengalami depresi ringan.

2. Tenaga kerja wanita industri rokok CV. Tidar Magelang Jawa Tengah

sebagian besar mendapatkan dukungan sosial dengan kategori sedang.

3. Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang bermakna antara

tingkat dukungan sosial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja

wanita industri rokok di CV. Tidar Magelang Jawa Tengah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi tenaga kerja wanita perlu diberikan bimbingan dan konsultasi

untuk menurunkan derajat depresi karena skor depresi masih dalam

ambang batas meskipun depresi ringan.

2. Bagi perusahaan selanjutnya perlu dilakukan pengadaan alat

pelindung diri seperti masker dan sarung tangan untuk menjaga

kesehatan tenaga kerja.

3. Bagi perusahaan perlu melakukan penataan ruangan pabrik untuk

kenyamanan tenaga kerja dalam ruangan pekerjaan.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

59

4. Bagi penelitian selanjutnya perlu melakukan uji coba alat ukur

dukungan sosial untuk mengetahui valid dan tidaknya kuesioner .

5. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih dalam lagi

dengan wawancara mendalam, penelitian secara kualitatif atau

eksperimen.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2007) Prosedur Penelitian Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Asri. (2005) Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi Pasien yang

Menjalani Terapi Hemodialisa di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Azwar, S . (2005) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Beck, AT. (1967) Depression: Causes and Treatment. Philadelphia:

University of Pennsylvania Press.

Boyd, MA. and Nihart, MA. (1998) Psychiatric Nursing: Contemporary

Practice. Philadelphia : Lippincott Raven Publishers.

Brunner, LS and Suddarth, DS. (2000) Brunner and Suddarth’s Textbook of

Medical Surgical Nursing. 9th

edition. Pennsylvannia : Lippincott

Williams & Willkins.

Corless, IB. Germino, BB. and Pittman, M. (1994) Dying, Death, and

Bereavement Theoritical Perspectives and Other Ways of Knowing.

London: Jones and Barlett Publishers.

Departemen Kesehatan RI. (1993) PPDGJ III. Jakarta.

Fadhilah, ML. (2010) Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderating di PT

Coca Cola Amatil Indonesia Central Java. Skripsi. Jawa Tengah:

Fakultas Ekonomi Undip.

Gotlieb, IH. and Hammen, CL. (1992) Psychological Aspects of Depression

Toward A Cognitive-Interpersonal Integration. West Sussex : John

Wilet & Sons Ltd.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-yanuarhida-5482-3-

babii.pdf

Holmgren, K. (2009) The prevalence of work-related stres, and its association

with self-perceived health and sick-leave, in a population of employed

Swedish women. Sweden: BMC Public Health

Ismanto. (1999) Kontribusi Dukungan Sosial Terhadap Kesembuhan

Gangguan Psikosomatik Asma Bronkhiale di RSUP Dr. Sardjito.

Yogyakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran

Universitas Gajah Mada.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

61

Iswari, NA. (2007) Hubungan Antara Tingkat Dukungan Sosial dengan

Tingkat Depresi pada Tenaga kerja Wanita Industri Tekstil Di

Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas

Kedokteran UGM.

Ismiyati (2006) Hubungan Stresor Psikososial Dengan Tingkat Depresi Pada

Tenaga Kerja wanita Industri Tekstil di Kabupaten Sleman

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Kalsum, IR. (2006) Tenaga Kerja Wanita dan Perlindungan. http: //

www.library.usu.ac.id/download/fkm/kkm-kalsum.pdf. [Diakses 29

Oktober 2009]

Kaplan, HI. and Sadock, BJ. (1995) Comprehensive Textbook of

Psychiatry/VI. 6th

edition. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins.

Karunanithi. (2007) Correlation Between Social Support And Depression on

Women Workers in PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping,

Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Kodiran. (2006) Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan

Hubungan Industrial yang Berwawasan Gender di Kawasan Timur

Indonesia (KTI) [internet], September, 25. 1. Available from:

http://www.unsri.ac.id [Diakses 21 Oktober 2009]

Krishnasamy (2007) Correlation Between Violence and Depression Among

Women Workers in PT Kusuma Sandang Mekar Jaya, Gamping,

Sleman, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Kuntjoro, ZS. (2002) Dukungan Sosial Pada Lansia. http: // www.e-

psikologi.com/usia/160802.htm [Diakses 21 Oktober 2009]

Lubis, LM. (2009) Depresi Tinjauan Psikologi: gejala – gejala depresi, jenis

– jenis depresi. Edisi pertama. Jakarta : Kencana Prenada Media

Group.

Marthan, AP. (2005) Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi

Pasien yang menjalani Terapi Hemodialisa di RS Dr. Sardjito

Yogyakarta.Thesis. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Mc Dowell, I. and Nowell, C. (1996) Measuring Health A Guide to Rating

Scales and Questionnaires. 2nd

edition. New York: Oxford University

press.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

62

Noor, MI. (2008) Korelasi Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lansia

Dengan Gangguan Kognitif Ringan Di Panti Werdha Abiyoso

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Notoatmodjo, S. (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. (2003) Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Puspita, VT. (2007) Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada

Pasien Fraktur Pasca Gempa di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Rahayu. (2006) Hubungan Orang Tua Dengan Anak Dewasanya Dan

Keputusasaan di Kalangan Warga Tua. Indonesian Psychological

Journal; 21 (2): 136-144.

Rini, JF. (2002) Wanita Bekerja. On line: http://www.e-

psikologi.com/masalah/wanita bekerja-1.htm. [diakses 9 Januari 2011]

Romilda, FT. (1997) Pengaruh Stresor Psikososial Terhadap Depresi Pada

Tenaga Kerja Wanita Sektor Industri Tekstil di Kodya Yogyakarta.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Santosa, ZB. (1994) Gambaran Kasus Depresi Pada Manusia Lanjut Usia di

Desa Sinduadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Karya Ilmiah. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Sarason, GI. and Sarason, BR. (1993) Abnormal Psychology: The problem of

maladaptive behavior. 7th

edition. New Jersey: Englewood eliffs

Sari, Y. (2010) Hubungan Dukungan Suami Dengan Perilaku Kesehatan Ibu

Selama Menjalani Kehamilan di Puskesmas Imogiri I.Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Schwarzer, R. dan Schulz, U. (2000) Berlin Sosial Support Scales (BSSC).

http: // userpage. Fuberlin. de / ~health/soc e. htm. [Diakses 21

Oktober 2009]

Smith, J. (2004) Social support: key to psychological wellbeing among rural,

low income mothers.http://www.hhp.umd.edu/FMST/fis/MDresources.

[Diakses 20 Desember 2010]

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DUKUNGAN SOSIAL DENGAN …repository.unjaya.ac.id/788/1/Nashrun Ahmadi_3206007_nonfull.pdf · I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

63

Stuart, GW. and Sunden, SJ. (1998) Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono. (2007) Statistik Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumarni, (2010) Pengaruh Rekreasi Terhadap Derajat Depresi Pada Tenaga

Kerja Wanita Industri Tekstil di Kabupaten Sleman.Disertasi.

Yogyakarta: Program doktor ilmu kedokteran dan kesehatan Fakultas

Kedokteran UGM.

Taylor, SE., Peplau, LA., and Sears, DO. (1997) Social Psycology. 9th

edition.

New Jersey: Prentice Hall.

Triningsih. (2003) Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat

Depresi Pasien Kanker Leher Rahim di Ruang Anggrek I RS Dr.

Sardjito Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Widiatmoko, D. (2001) Korelasi Dukungan Sosial dengan Derajat Depresi

pada Pasien Lanjut Usia di Poliklinik Geriatri RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Wulandari, R.T (2006) Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Stres pada

Narapidana Penyalahguna Napza di Lembaga Pemasyarakatan

Wirogunan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Zimet, D., and Zimet, F. (1988) Multidimensional Scale of Perceived Social

Support. http://www.atkinson.Yorku.ca/~psyctest/socsupp.pdf .

[Diakses 10 Februari 2010]