HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

170
HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA PASIEN KANKER SKRIPSI Oleh: NAZIHATIN NUZULA 16320122 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI

PADA PASIEN KANKER

SKRIPSI

Oleh:

NAZIHATIN NUZULA

16320122

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI

PADA PASIEN KANKER

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia

Untuk memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh:

NAZIHATIN NUZULA

16320122

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

i

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul:

HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI

PADA PASIEN KANKER

Telah dipertahankan di depan Dosen Penguji Skripsi Program Studi Psikologi,

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Diujikan pada tanggal:

14 Mei 2020

Oleh:

Nazihatin Nuzula

16320122

Mengesahkan,

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universiatas Islam Indonesia

Ketua Program Studi Psikologi

(Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc., Sc)

Dosen Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Phil. Qurrotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog ___________________

2. Dr.Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., MA.Si

_______________

3. Rr. Indahria Sulistya Rini, S.Psi., MA., Psikolog ___________________

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

iii

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan kasih

sayang-Nya, segala kebahagiaan dan kekuatan hingga kesabaran dan kelapangan hati

yang luas kepada hamba sehingga hamba dapat berada di titik ini. Terima kasih

untuk segala doa, cinta, usaha dan dukungan dari orang-orang yang selalu di hati

saya. Karya ini saya persembahkan untuk:

Mama iia sayang – Nurul Ilham

Terima kasih banyak atas segala doa, cinta, kasih sayang dan segala kerja

kerasnya untuk iia. Terima kasih banyak telah menjadi seorang Mama yang kuat,

tangguh dan tegar dan selalu sabar dalam mendidik iia, mengajari arti kehidupan

yang sesungguhnya. Terima kasih telah selalu ada dan selalu menguatkan

meskipun Mama di dalam sangat rapuh. Tunggu sebentar lagi ya, meskipun lelah

Mama tidak akan pernah bisa diganti, tapi iia bakal berusaha untuk memberikan

kebahagiaan yang Mama nanti.

Abah iia sayang – Taofiq

Terima kasih banyak atas segala doa cinta dan kasih sayangnya serta

kesabarannya dalam mendidik iia. Terima kasih atas kecewa yang juga membuat

iia semakin dewasa. Terima kasih sudah menjadi pemimpin dalam keluarga

meskipun harus berhenti di tengah jalan.

Adek Inyo sayaang - M. Alvino Islami Fauzi

Terima kasih banyak Ino sudah hadir di tengah sebuah keputusasaan. Kehadiran

Ino membawa kebahagiaan yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya.

Semoga kelak, dengan gelar ini kakak bisa membuat Ino bangga dan memenuhi

segala kebutuhan Ino, agar kelak Ino dapat lebih siap untuk menghadapi masa

depan.

iv

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HALAMAN MOTTO

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau

jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa

sakit” – Ali bin Abi Thalib

“And one day, you will be thankful to Allah for not giving you every single thing

you prayed for”

“And it will hurt, until its doesn’t anymore” - @storydj

“No Challenge, No Change” – Choi Siwon

“The sky is the Limit” – Keith

Time Will Heal

v

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Alhamdulillahi rabbil ’alamin Segala Puji bagi Allah subhanahu wata’ala, atas

segala nikmat dan karunia-Nya. kepada Nabi Muhammad salallahu’alaihi

wassalam, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya. Ya Allah,

terima kasih atas petunjuk, bimbingan, kesabaran hingga kekuatan yang telah

Engkau berikan sehingga memberikan segala kemudahan pada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa untuk menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari

bantuan, dorongan dan dukungan baik secara moral, materi hingga spiritual dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, perkenanlah penulis untuk mengucapkan terima

kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Indonesia

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc selaku Ketua Program Studi

Psikologi, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

yang selalu menyediakan sarana informasi serta dukungan kepada mahasiswa

Psikologi.

3. Ibu Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah mengajarkan banyak dalam proses

penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas segala kasih sayang, bimbingan,

arahan, nasihat serta saran-saran yang diberikan kepada penulis yang tidak

vi

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

hanya seputar penyusunan skripsi namun tentang kehidupan lainnya. Terima

kasih telah meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis memohon maaf apabila dalam proses

bimbingan terdapat kesalahan yang tidak disengaja maupun yang disengaja.

Terima kasih banyak Ibu, semoga Ibu dan sekeluarga sehat selalu dan

kebaikan Ibu dibalas oleh Allah SWT.

4. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terima kasih atas kasih sayang, nasihat, bimbingan serta saran yang telah

diberikan kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Terima kasih

sudah mengayomi dan membimbing penulis hingga penulis berada di titik ini.

5. Untuk seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia, terutama dosen-dosen yang pernah mengajari penulis selama

masa perkuliahan. Terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan. Terima

kasih atas nasihat dan cerita-cerita unik saat di kelas. Terima kasih atas

dukungan dan motivasinya.

6. Untuk Seluruh staff bagian Pengajaran, Laboratorium Psikologi,

Perpustakaan hingga karyawan/karyawati Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya. Terima kasih atas bantuan dan kemudahan serta berbagai sarana

yang sangat membantu penulis selama menuntut ilmudi Fakultas Psikologi

dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

7. Terima kasih Nazihatin Nuzula! telah menjadi pribadi yang kuat meskipun

selalu memaksakan. Terima kasih untuk dapat bertahan sejauh ini dengan

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

segala beban dan kesakitan yang kamu rasakan. Terima kasih telah mencoba

untuk mengerti sebuah kehidupan yang sebelumnya tidak pernah kamu

bayangkan. Terima kasih untuk tetap melangkah meskipun beberapa kali

masih tertahan. Terima kasih atas dialog tengah malam yang tidak pernah

bisa kamu keluarkan, yang akhirnya hanya menjadi pemicu dari segala

kesakitan. Terima kasih iia, telah berjuang dan semoga kehidupan akan

menjadi lebih baik ke depannya.

8. Mamaku tersayang. Terima kasih atas segala doa, usaha, cinta, kasih sayang

dan segalanya yang telah Mama berikan selama ini yang ngga mungkin iia

bisa sebutin dan tidak akan pernah bisa terhitung dan terbalas. Terima kasih

atas usahanya yang mampu berdiri sendiri bahkan mampu menopang iia dan

Ino selama ini. Terima kasih telah menjadi wanita yang terkuat dan terhebat.

Terima kasih telah menjadi Mama iia dan mau berjuang untuk iia. Tunggu

sebentar lagi ya ma, iia bakal bawa kebahagiaan yang tak pernah terlintas di

pikiran untuk Mama, Insya Allah.

9. Abah. Terima kasih atas didikannya, kasih sayangnya, dan perjuangannya

selama ini. Terima kasih telah menjadi pemimpin dalam keluarga meskipun

akhirnya tidak selamanya. Sebuah kecewa yang diberikan (mungkin tanpa

sengaja) membuat iia menjadi pribadi yang lebih dewasa, meskipun

prosesnya sangat panjang dan mungkin sampai saat ini belum dapat iia terima

dengan baik dan sempurna.

10. Adik laki-laki kakak, Ino. Terima kasih telah hadir di tengah keputusasaan

dan kesepian beberapa tahun lalu. Terima kasih telah membawa kebahagiaan

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

yang luar biasa dan tak terlupakan. Terima kasih sudah menjadi adik yang

baik, lucu dan kuat. Maaf selama 3 tahun terakhir ini kakak sering ninggalin

Ino dan tidak selalu ada saat Ino membutuhkan. Maafin kakak, Ino harus

melihat sebuah kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi. I promise you

that I will give you a better life than this. Insya Allah.

11. Untuk Mbah satu-satunya Iia. Terima kasih banyak sudah sabar memberikan

nasihat-nasihat selama ini dan sudah sabar merawat Iia. Terima kasih atas

masakan rumahan yang selama ini disajikan. Maaf jika selama ini iia belum

menjadi cucu yang baik, yang dapat membanggakan. Sehat terus ya Mbah.

Biar bisa liat Iia sukses dan ngebuktiin bahwa Mbah adalah salah satu alasan

kenapa Iia sukses.

12. Terima kasih kepada IZI Yogyakarta dan pasien kanker yang telah bersedia

membantu melancarkan penelitian saya. Selama proses pengambilan data,

saya banyak belajar dari kalian, tentang kebermaknaan hidup yang

sesungguhnya, tentang kasih sayang Allah SWT yang sebenarnya. Terima

kasih banyak telah mengizinkan saya untuk belajar banyak dari kalian.

Semoga kalian diberikan kekuatan dan kesabaran yang luas, ketenangan hati

dan kekuatan yang besar untuk melawan penyakitnya, hingga suatu saat Allah

SWT mengangkat penyakit kalian dan memberikan kesembuhan pada kalian.

13. Lembaga Pers Kognisia. Terima kasih atas segala ilmu dan kekeluargaannya.

Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk belajar banyak tentang

dunia jurnalistik.

x

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

14. Terima kasih untuk Calon Youtuber (Shella Eka Nadya Putri, Bellania Virgie

Munandar, Ibnu Fajri, Abdul Latif Sirojudin dan Wahyu Andika Pratama)

atas liburan singkat 2 Days 1 Night di Semarang. Liburan kemarin adalah

sebuah pelarian dan juga sebuah proses healing atas kehidupan, ya ga siii?

Yuk ditunggu liburan selanjutnya! Nanti main Mr. White lagi, Fajri jangan

baper lagi kalo dituduh ya. Wahyu kalo ngga salah, langsung pembelaan diri

dong. Bella jangan acting lagi

. Latip jangan so polos amu!! Shella jangan

senyam senyum kalo jadi Mr.White! Kalian jangan sampe kalah sama Jia lagi

heu malu!

15. Terima kasih Shella Eka Nadya Putri (Shella) yang telah menjadi

penyemangat dan teman bincang, curhat, jalan gabut sejak awal semester.

Terima kasih juga Bellania Virgie Munandar (Bella/Bebe) telah menjadi

teman sepergabutan dan pejuang Gioretti serta soulmate dalam Bodjo

Dimsum. Inget selalu ya, kerja keras kalian buat bikin aku keluar dari kamar

16. Terima kasih buat kedua sobi anehku Yunisa Intan Wibowo (Yunisa) dan

Lina Sholawati (Lina), karena telah menjadi pereceh dan penurun humorku.

Terima kasih Lina, sudah mempercayakan untuk saling berbagi beberapa

cerita yang sebenarnya harus disimpan. Yunisa, bersikap bodoamat itu hal

yang bagus, tapi kalau kelewatan dan terlalu bodoamat juga ga baik, semoga

kamu bisa dapat lebih memperhatikan lingkungan sekitar kamu ya! hehe ku

tau kalian bakal kangen, jadi semoga bisa bertemu kembali dengan mimpi

yang telah kita genggam ya! besok ku pastikan bawa doi

xi

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

17. Terima kasih WAW (Cahya Yulia Ardini (Cahya), Fadya Syahrani (Dea),

Hana Maulina Salsabila (Bila), Muhammad Billy Hanggara (Billy), + Marsya

Rohila (Lala)). Terima kasih yaa huhu karena kalian bencana homesick itu

sedikit berkurang. Terima kasih sudah saling menjaga selama di tanah

perantauan. Terima kasih atas liburan dan nongkrong yang serba mendadak,

terima kasih banyak karena sudah membawa suasana Lombok saat bersama

kalian!

18. Terima kasih juga Hiphiphoray (Shella, Yunisa, Lina, Brinita dan Devi) yang

telah meramaikan awal semesterku!

19. Untuk RSJ Grhasia. Terima kasih banyak telah memberikan kesempatan

untuk saya menimbang ilmu dengan membantu Psikolog di sana. Terima

kasih Bu Aril yang telah menjadi supervisor kami dan melakukan berbagai

diskusi yang sangat bermanfaat yang bahkan tidak saya dapatkan di bangku

kuliah. Terima kasih juga Bu Aril, Bu Anisa dan Bu Elin yang telah sangat

membimbing kami dan mengajari kami berbagai hal selama kami menimba

ilmu di RSJ Grhasia. Terima kasih juga untuk pasien RSJ Grhasia yang telah

percaya kepada saya atas cerita hidup yang berusaha mereka lupakan, atas

nasihat tentang kehidupan yang keras dan tentang luka yang selama ini masih

membekas. Semoga kalian sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT.

20. Terima kasih Baiq Dwi Intan Cahyani yang jauh di sana namun selalu siap

siaga dan hanya one call away ketika saya ingin menumpahkan segala cerita.

21. Terima kasih SINZI (Icha, Idha, Nanda) yang sudah mendukung dari jauh

dan selalu kumpul walaupun tanpa iia

wkwk lain kali kumpul bareng ya!

xii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

22. Terima kasih buat pembimbing abadiku tentang permasalahan majalah

hingga skripsi mba yang terrramaah, Mba Farra Anisa Rahmania (bener kan

namanya? doi marah kalo ada salah di namanya

) wkwk terima kasih mba

far sudah sangat rrramah dalam memberikan arahan, nasehat hingga ilmu

tentang kehidupan selama ini. Jangan bosen sama jia ya dan pertanyaan jia

yang mungkin sulit untuk di nalar ya!! Luvv koorkuuuu

23. Untuk Super Junior. Terima kasih karena telah menemani kesakitan, kesulitan

hingga bahagia melalui lagu-lagu bahkan tingkah kalian. Donghae, jangan

lucu-lucu kamu udah tua tolong ya aku harus berenti bucin! But being an ELF

is a choice I will always choose!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 13 Maret 2020

Penulis

xiii

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ................................................... iii

HALAM PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................................. v

PRAKATA ................................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvii

ABSTRAK ............................................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 8

C. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 9

1. Manfaat Teoritis ..................................................................................................... 9

2. Manfaat Praktis ..................................................................................................... 9

D. Keaslian Penelitian ...................................................................................................... 9

1. Keaslian Topik .................................................................................................... 11

2. Keaslian Teori...................................................................................................... 12

3. Keaslian Alat Ukur ............................................................................................. 12

4. Keaslian Responden ........................................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 15

A. Resiliensi ..................................................................................................................... 15

1. Definisi Resiliensi ............................................................................................. 15

2. Aspek-aspek Resiliensi .................................................................................... 16

3. Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi .................................................... 20

B. Tawakal ...................................................................................................................... 22

1. Definisi Tawakal ............................................................................................... 22

xiv

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

2. Aspek-aspek Tawakal........................................................................ 24

C. Hubungan Antara Tawakal dan Resiliensi............................................. 26

D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 31

A. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................... 31

B. Definisi Operasional................................................................................ 31

1. Resiliensi........................................................................................... 31

2. Tawakal............................................................................................. 31

C. Subjek Penelitian..................................................................................... 32

D. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 32

1. Resiliensi........................................................................................... 33

2. Tawakal............................................................................................. 34

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur....................................................... 36

1. Validitas Alat Ukur........................................................................... 36

2. Reliabilitas Alat Ukur....................................................................... 37

F. Metode Analisis Data............................................................................. 37

1. Uji Asumsi........................................................................................ 37

a. Uji Normalitas............................................................................ 38

b. Uji Linearitas.............................................................................. 38

2. Uji Hipotesis..................................................... ................................ 38

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL ORIENTASI KANCAH.................... 40

A. Orientasi Kancah dan Persiapan............................................................ 40

1. Orientasi Kancah.............................................................................. 40

2. Persiapan Penelitian......................................................................... 41

a. Persiapan Perijinan..................................................................... 42

b. Persiapan Alat Ukur................................................................... 42

c. Uji Coba Alat Ukur.................................................................... 43

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur.......................................................... 43

1) Skala Tawakal..................................................................... 43

2) Skala Resiliensi................................................................... 45

B. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................... 46

xv

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

C. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 48

1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................. 48

2. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 49

3. Uji Asumsi ............................................................................................................ 52

a. Uji Normalitas .............................................................................................. 53

b. Uji Linearitas ................................................................................................. 54

4. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 54

5. Analisis Tambahan .............................................................................................. 56

a. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia ................................................... 56

b. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Lama Mengidap Kanker .............. 57

c. Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi. ................. 58

D. Pembahasan ................................................................................................................. 60

BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 69

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 69

B. Saran .............................................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 71

LAMPIRAN

xvi

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

DAFTAR TABEL

Table 1 Konten CD-RISC 10 aitem ................................................................................... 34

Tabel 2 Distribusi Skala Resiliensi ..................................................................................... 34

Table 3 Distribusi Skala Tawakal ....................................................................................... 35

Tabel 4 Distribusi Item Hasil Uji Coba Terpakai Skala Tawakal ............................. 45

Tabel 5 Distribusi Item Hasil Uji Coba Terpakai Skala Resiliensi ........................... 46

Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................................. 48

Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ...................................................................................... 49

Tabel 8 Rumus Norma Kategorisasi .................................................................................. 50

Tabel 9 Kategorisasi Subjek Pada Variabel Tawakal ................................................... 51

Tabel 10 Kategorisasi Subjek Pada Variabel Resiliensi .............................................. 51

Tabel 11 Uji Normalitas ......................................................................................................... 53

Tabel 12 Uji Linearitas ........................................................................................................... 54

Tabel 13 Uji Hipotesis ........................................................................................................... 55

Tabel 14 Hasil Uji Beda Berdasarkan Usia ..................................................................... 56

Tabel 15 Hasil Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap Kanker…………………57

Tabel 16 Hasil Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi……….. ..59

xvii

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Penelitian Sebelum Uji Coba…………………………………75

Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Uji Coba ............................................................. 86

Lampiran 3 Hasil Analisis Uji Coba Penelitian……………………....................95

Lampiran 4 Skala Penelitian Setelah Uji Coba ............................................................. 104

Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Setelah Uji Coba ............................................. 115

Lampiran 6 Hasil Analisis Setelah Uji Coba ................................................................. 124

Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi ........................................................................................... 132

Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 136

Lampiran 9 Hasil Analisis Tambahan ............................................................................. 138

Lampiran 10 Hasil Kategorisasi ........................................................................................ 143

Lampiran 11 Informed Consent ........................................................................................ 149

xviii

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI

PADA PASIEN KANKER

Nazihatin Nuzula

Qurotul Uyun

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tawakal dan resiliensi

pada pasien kanker. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya

hubungan yang positif antara tawakal dan resiliensi, di mana ketika tawakal yang

dimiliki oleh pasien kanker tinggi maka tingkat resiliensi yang dimilikinya juga

tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini melibatkan

50 pasien kanker (8 laki-laki dan 42 perempuan) dengan rentang usia 19 sampai

78 tahun. Penelitian ini menggunakan skala tawakal yang disusun oleh Eka Rosita

yang mengacu pada aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah (1998) dan skala

resiliensi yang digunakan adalah skala yang diadaptasi dari The Connor-Davidson

Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills

dan Steen (2007). Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS

versi 21 for windows. Hasil analisis korelasi menggunakan Spearman’s rho

menunjukkan hasil skor r = 0,497 dan p = 0,000 (p < 0,05) dengan demikian

hipotesis pada penelitian ini diterima. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa

tawakal berkontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi pada pasien kanker.

Kata Kunci : Tawakal, Resiliensi, Pasien Kanker

xix

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memiliki kesehatan baik sehat secara fisik maupun sehat secara

psikis adalah harapan setiap individu. Menjalani aktivitas keseharian

dengan sehat fisik, psikis hingga sehat secara rohani tentu akan membuat

aktivitas lebih menyenangkan dan mampu bekerja secara lebih optimal.

Namun, tubuh juga memiliki saat di mana sistem imun menjadi lemah

yang membuat berbagai penyakit dari yang ringan hingga penyakit yang

dapat menyebabkan kematian pun bisa masuk dengan mudahnya. Salah

satu penyakit yang dapat menjadi penyebab utama kematian adalah

kanker.

Maharani (2009), mengatakan bahwa kanker merupakan penyakit

yang disebabkan karena sel-sel jaringan tubuh bertumbuh secara tidak

normal. Normalnya, sel dalam tubuh hanya akan membelah diri untuk

mengganti sel-sel yang telah rusak atau mati, namun sebaliknya sel kanker

ini terus menurus membelah diri meskipun di saat tubuh tidak

membutuhkannya. Akibatnya, sel-sel yang terus menerus membelah diri

akan terjadi penumpukan sel baru pada tubuh yang disebut kanker. Sel

kanker dapat menyerang setiap organ tubuh, baik pada bagian permukaan

tubuh hingga bagian dalam tubuh.

1

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

2

Dilansir dari beritasatu.com kelompok peneliti kanker dari Badan

Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), menyatakan pada

tahun 2018 setidaknya ada sekitar 18 juta kasus kanker dengan jumlah

kematian sebesar 9 juta. Selanjutnya, di Indonesia sendiri menurut Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 pravalensi kanker

meningkat dari 1,4 persen di tahun 2013 menjadi 1,8 persen di tahun 2018.

Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup yang

tidak sehat, merokok, mengonsumsi minuman keras hingga adanya faktor

genetik. Penyakit ini dapat menyerang siapapun tanpa mengenal umur,

jenis kelamin atau bahkan status sosial seseorang.

Penyakit kanker seringkali dianggap penyakit yang sangat

mematikan. Bahkan tak sedikit individu yang didiagnosa mengidap

penyakit tersebut menyerah dan mengalami kesedihan berlarut yang dapat

membuat penyakit tersebut bahkan semakin memburuk akibat adanya

tekanan psikis yang dialami oleh pasien. Prastiwi, pada tahun 2012

melakukan penelitian kualitatif tentang Kualitas Hidup Penderita Kanker

dan mewawancarai seorang penderita kanker yang memiliki kualitas hidup

yang positif. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh Prastiwi,

setelah didiagnosis memiliki penyakit kanker, kehidupan para subjek

menjadi berat karena harus menanggung rasa sakit yang disebabkan oleh

penyakitnya setiap hari. Lebih dari itu, harapan hidup yang kecil dan

bayangan kematian yang seolah berada di depan mata membuat subjek

mengalami kecemasan dan ketakutan akan masa depan mereka kelak.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

3

Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada dua

orang penderita kanker payudara menyatakan bahwa sejak didiagnosis

oleh dokter mengalami kanker payudara stadium 2, mereka merasa dunia

seakan runtuh, masa depan yang telah direncanakan seolah tak dapat lagi

terlihat dan hilang dalam sekejap dari bayangan mereka. Mereka juga

menyatakan saat mendengar diagnosis tersebut, bayangan akan kematian

lah yang pertama kali terlintas di pikiran mereka. Mereka juga bercerita

lebih lanjut tentang bagaimana mereka menjalani hari-hari mereka setelah

mengetahui sel ganas berada ditubuh mereka. Bagaimana mereka menjadi

pendiam, takut untuk berhubungan dengan orang lain, mengurung diri,

tidak mau menjalani pengobatan hingga adanya perasaan putus asa dan

hanya membayangkan kematian yang seolah dapat terjadi kapan saja

padanya. Kedua subjek juga merasa memiliki kecemasan yang besar akan

hidup dan rencana yang telah dibangunnya selama ini. Kecemasan akan

tidak memiliki waktu untuk melakukan semuanya dan kecemasan akan

bagaimana dirinya merasa belum siap dan belum pantas untuk bertemu

Sang Pencipta. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kedua

subjek memiliki tekanan psikis yang besar akibat penyakit yang

dideritanya.

Di zaman yang canggih seperti sekarang ini tentu banyak inovasi

yang jauh lebih canggih dari sebelumnya untuk perawatan pada kanker.

Seperti misalnya melakukan kemoterapi, operasi, radioterapi hingga terapi

radiasi. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Wahyuni, Huda dan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

4

Utami (2015), tentang Studi Fenomenologi: Pengalaman Pasien Kanker

Stadium Lanjut yang Menjalani Kemoterapi menunjukkan bahwa setelah

pasien melakukan kemoterapi, efek samping yang dirasakan secara fisik

yaitu mual, muntah, anoreksia, rambut rontok, fatigue, supresi sum-sum

tulang seperti anemia dan penurunan imunitas. Adapun efek samping

secara psikis yang dialami oleh pasien yaitu adanya trauma pada

kemoterapi yang bahkan menyebabkan pasien untuk terpikir tidak akan

melakukan kemoterapi lagi, adanya perasaan tertekan serta seringkali

memikirkan kematian.

Hal tersebut membuktikan bahwa pasien kanker tidak hanya

merasa menderita dan tertekan karena penyakit yang dialaminya semata

namun juga merasa tertekan karena berbagai pengobatan yang dijalani dan

rasa sakit akibat pengobatan tersebut. Selain harus fokus pada terapi medis

untuk menyembuhkan kanker tersebut, pasien kanker juga harus dapat

memiliki resilience atau kemampuan untuk beradaptasi dengan

keadaannya dan bangkit secara psikis untuk melawan kanker tersebut.

Oleh karena itu, pasien kanker harus memiliki resiliensi yang baik.

Grotberg (1995), mengatakan bahwa resiliensi sangat penting untuk

dimiliki oleh setiap individu, karena resiliensi adalah kemampuan individu

untuk menghadapi, mengatasi dan menjadi lebih kuat untuk melalui masa-

masa sulit dalam hidupnya.

Individu yang resilien akan memandang ketidakberuntungan yang

menimpa mereka dengan cara yang lebih positif, hal ini dilakukan untuk

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

5

dapat melindungi diri mereka dari beban dan kesulitan yang mereka

dapatkan (Wainrib, 2006). Kemampuan resiliensi yang baik akan sangat

membantu individu bagaimana memandang suatu masalah atau musibah

yang menimpa dirinya. Individu yang memiliki resiliensi yang baik akan

memiliki keteguhan hati dan pikiran yang positif sehingga memandang

suatu masalah dan musibah menjadi sebuah tantangan yang diberikan oleh

Allah untuk dirinya agar dirinya menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Pada

pasien kanker, kemampuan resiliensi sangat membantu dalam menjaga

kesehatan psikis, seperti berpikir positif untuk sembuh hingga bangkit dan

melawan kanker tersebut.

Membangun kemampuan resiliensi yang baik tidaklah mudah

terlebih pada pasien kanker. Menjadi kuat dan bangkit untuk melawan

penyakitnya bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan, seperti hasil

penelitian yang telah dilakukan Rosyani (2012), yang meneliti tentang

hubungan antara resiliensi dan coping pada pasien kanker menunjukkan

hasil bahwa terdapat lebih banyak pasien kanker yang memiliki resiliensi

yang rendah dibandingkan dengan pasien kanker dengan resiliensi yang

tinggi, yakni 36 pasien dari total 70 pasien. Selanjutnya, penelitian yang

telah dilakukan oleh Sugeng, Prayogi dan Agung (2016), yang meneliti

tentang hubungan resiliensi dengan tingkat kecemasan pada pasien kanker,

menunjukkan hasil terdapat 10 pasien (13.3%) dari 75 pasien memiliki

resiliensi dalam kategori rendah dan hanya 7 pasien (9.3%) memiliki

resiliensi dalam kategori baik. Hasil tersebut membuktikan bahwa jumlah

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

6

responden dengan kategori resiliensi yang kurang lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah responden dengan resiliensi dalam kategori

baik.

Kedua penelitian tersebut membuktikan bahwa lebih banyak pasien

kanker yang masih memiliki kemampuan resiliensi yang kurang baik

dibandingkan pasien dengan kemampuan resiliensi yang baik.

Kemampuan resiliensi ini tentu dipengaruhi oleh beberapa fakor. Menurut

Resnick, Gwyther dan Roberto (2011), ada empat faktor yang

mempengaruhi resiliensi yaitu self esteem, social support, positive emotion

dan spirituality. Faktor spiritualitas merupakan salah satu faktor penting

untuk membangun resiliensi, di mana jika individu memiliki hubungan

yang baik dengan Tuhannya, maka individu tentu akan merasa yakin

bahwa Tuhan akan menolong dirinya di segala situasi yang

menyulitkannya.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil faktor spiritualitas yang di

mana dalam spiritualitas terdapat konsep tawakal sebagai faktor yang

mempengaruhi resiliensi, di mana tawakal sendiri merupakan salah satu

bentuk coping style spirituality dalam Islam. Tawakal berarti keyakinan

dan keberserahdirian kepada Allah SWT. Keyakinan kepada Allah SWT

bahwa Allah akan memberikan kesembuhan juga harus kuat. Setelah

melakukan apapun yang kita bisa, seperti melakukan berbagai pengobatan

hasil akhirnya hendaklah kita pasrahkan atau serahkan kepada Allah SWT.

ini disebut dengan tawakal. Menurut At-Tuwaijiri (2014), tawakal

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

7

merupakan memasrahkan hasil dari segala usaha yang telah kita lakukan

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Individu yang bertawakal kepada

Allah tidak akan merasa khawatir dengan usaha yang telah dilakukannya,

karena mereka percaya sepenuhnya kepada Allah. Pada psikologi barat,

konsep tawakal mirip dengan konsep surrender to God yang juga memiliki

arti berpasrah kepada Tuhan. Wong-McDonald dan Gorsuch (2000),

memaparkan bahwa Surrender to God atau berserah diri kepada Tuhan

adalah sebuah coping religius atau pengatasan stres secara religius di mana

individu memilih untuk menjadikan pilihan, kehendak hingga keputusan

Tuhan sebagai pilihan dan keputusan terbaik baginya. Wong-McDonald

dan Gorsuch juga menjelaskan lebih lanjut bahwa penyerahan diri pada

Tuhan bukan berarti individu hanya menunggu saat Tuhan melakukan

segalanya, namun juga membawa dan menerima pilihan atas apa yang

telah di atur oleh Tuhan.

Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Habibah,

Lestari, Oktaviana dan Nashori (2018), yang meneliti tentang resiliensi

pada penyintas banjir ditinjau dari tawakal dan kecerdasan emosi,

menunjukkan hasil di mana terdapat hubungan yang positif antara tawakal

dan kecerdasan emosi terhadap resiliensi pada penyintas banjir. Penelitian

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat tawakal dan

keerdasan emosi yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi dan baik

juga kemampuan resiliensi yang dimilikinya. Selanjutnya, Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rosita pada tahun 2018, tentang hubungan antara

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

8

tawakal dan berpikir positif pada mahasiswa menunjukkan bahwa tawakal

berkontribusi 6.10% terhadap berpikir positif pada mahasiswa, oleh sebab

itu, tawakal memiliki hubungan yang positif dengan berpikir positif pada

mahasiswa. Lebih lanjut lagi, penelitian yang dilakukan oleh Putri dan

Uyun (2017), yang meneliti tentang tawakal dan resiliensi pada santri

remaja penghafal Al-Qur’an. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil

adanya hubungan positif signifikan antara tawakal dan resiliensi, artinya

subjek memiliki tingkat tawakal yang berbanding lurus dengan tingkat

resiliensi subjek tersebut. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa

tingkat tawakal subjek memiliki peran untuk meningkatkan resiliensi

sebanyak 11.15%.

Tawakal kepada Allah akan sangat membantu dalam membangun

resiliensi yang baik pada pasien kanker, karena dengan adanya rasa

keyakinan dan berserah diri pada Allah pasien tidak akan merasa khawatir

dan akan merasa lebih tenang dalam menjalani usahanya untuk melawan

penyakitnya tersebut. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, peneliti ingin

meneliti bagaimana hubungan antara tawakal dengan resiliensi pada pasien

kanker.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara

tawakal dan resiliensi pada pasien kanker.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

9

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk masyarakat. Adapun

manfaat tersebut adalah :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan pengetahuan tentang Psikologi terutama

pengetahuan dalam psikologi klinis dan psikologi islam tentang

hubungan antara tawakal dengan resiliensi pada pasien kanker.

2. Manfaat Praktis

Memberikan masukan dan saran untuk masyarakat khususnya

penderita kanker bahwa tawakal merupakan hal yang sangat penting

untuk meningkatkan resiliensi di mana resiliensi yang baik akan

membuat penyesuaian diri yang baik juga sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan suatu keadaan yang membuat mereka

terpuruk. Selain itu, resiliensi yang juga dapat membuat mereka

bangkit dari keterpurukan dan melawan keadaannya tersebut.

D. Keaslian Penelitian

Variabel tergantung (dependent) pada penelitian ini adalah resiliensi,

sedangkan variabel bebas (independent) yaitu tawakal. Pada penelitian

pertama yang dilakukan oleh Agus Mulayana (2015), yang meneliti

tentang tawakal dan kecemasan mahasiswa pada mata kuliah praktikum.

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan gambaran

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

10

mengenai tawakal dan kecemasan pada mahasiswa yang mengontrak mata

kuliah pilihan dengan metode praktikum. Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini

yaitu berjumlah 32 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh

bahwa derajat tawakal tinggi dan kecemasan tinggi sebanyak 4 orang, 18

orang memiliki tawakal tinggi dan kecemasan sedang. 6 orang tawakal

tinggi dengan kecemasan rendah. 1 orang tawakal sedang dan kecemasan

tinggi. 3 orang mahasiswa memiliki tawakal dan kecemasan sedang.

Penelitian kedua dilakukan oleh Pertiwi (2011), yang meneliti

tentang dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di BNN

Lido. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dimensi religiusitas terhadap resiliensi pada residen narkoba di

BNN Lido. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

analisis regresi berganda. Subjek pada penelitian ini adalah 124 yang

terdiri dari 64 residen primary green, 31 residen primary hope, dan 29

residen reentry. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang

signifikan dari dimensi religiusitas terhadap resiliensi residen BNN Lido.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Septiani dan Fitria (2016), yang

meneliti tentang hubungan antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa

sekolah tinggi kedinasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui hubungan antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa

sekolah tinggi kedinasan. Subjek pada penelitian ini berjumlah 110 orang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

11

data menggunakan metode angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan signifikan yang negatif antara setiap dimensi resiliensi

dan dimensi stres. Jadi, dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki

resiliensi yang tinggi akan memiliki stres yang rendah. Sebaliknya,

individu yang memiliki skor stres yang tinggi merupakan individu yang

memiliki kemampuan resiliensi yang rendah.

Berdasarkan 3 penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti menjabarkan beberapa perbandingan sebagai berikut:

1. Keaslian Topik

Pada beberapa penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat diketahui bahwa variabel dalam penelitian ini pernah diteliti

sebelumnya oleh beberapa peneliti seperti yang dilakukan oleh Agus

Mulyana (2015), yang meneliti tentang tawakal dan kecemasan

mahasiswa pada mata kuliah praktikum. Penelitian yang dilakukan

oleh Agus Mulyana (2015), memiliki kesamaan variabel yang diteliti

oleh peneliti yaitu variabel tawakal. Lalu kesamaan variabel juga

ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2011) yang

meneliti tentang dimensi religiusitas terhadap resiliensi pada residen

narkoba di BNN Lido. Variabel yang diteliti oleh Pertiwi (2011), dan

peneliti memiliki kesamaan dalam variabel resiliensi. Selanjutnya,

ditemukan persamaan variabel resiliensi pada penelitian yang

dilakukan oleh Septiani dan Fitria (2016), yang berjudul hubungan

antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa sekolah tinggi

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

12

kedinasan. Namun, dalam penelitian ini peneliti mengangkat topik

tentang hubungan antara tawakal dan resiliensi pada pasien kanker, di

mana judul dari penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian

yang telah dipaparkan sebelumnya.

2. Keaslian Teori

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Mulyana (2015),

menggunakan teori tawakal yang dikemukakan oleh Prapti Ningsih

yang mengacu pada aspek-aspek Ibnu Qayyim, penelitian yang

dilakukan oleh Pertiwi (2011), menggunakan teori resiliensi dari

Grotberg (2003). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Septiani

dan Fitria (2016), menggunakan teori resiliensi dari Reivich dan Shatte

(2002). Penelitian ini menggunakan teori-teori yang berbeda dari

penelitian di atas, yaitu peneliti menggunakan teori resiliensi dari

Connor-Davidson (2003), dan menggunakan teori tawakal yang

dikembangkan oleh Eka Rosita (2018), yang mengacu pada aspek-

aspek Al Jauziyah (1998).

3. Keaslian Alat Ukur

Pada penelitian Agus Mulayana (2015), menggunakan skala

tawakal yang disusun oleh Prapti Ningsi dengan mengacu pada aspek-

aspek Ibnu Qayyim. Lalu, pada penelitian Septiani dan Fitria (2016),

menggunakan skala resiliensi dari Reivich dan Shatte (2002).

Selanjutnya, ada penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2011),

menggunakan skala resiliensi yang disusun oleh peneliti (Pertiwi)

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

13

sendiri yang mengacu pada aspek-aspek dari Grotberg (2003). Peneliti

menggunakan alat ukur yang berbeda dengan penelitian-penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya yang dipaparkan diatas.

Peneliti menggunakan skala resiliensi dari The Connor-Davidson

Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh

Campbell-Sills dan Stein (2007). Peneliti memilih menggunakan skala

resiliensi dari dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC)

yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007),

dengan jumlah total aitem 10, dikarenakan pernyataan-pernyataan

dalam skala lebih menggambarkan kondisi subjek dalam penelitian ini

yaitu pasien kanker. Selain itu, jumlah aitem yang jauh lebih sedikit

dibandingan dengan skala dari dua penelitian di atas yang memiliki

variabel tergantung yang sama yaitu resiliensi, membuat skala dari The

Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis

psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein lebih sesuai dengan subjek

pada penelitian ini.

Pada kedua skala yang digunakan oleh Pertiwi dan Septiani &

Fitria memiliki jumlah aitem yang terlalu banyak jika digunakan pada

subjek yang memiliki penyakit kronis, hal tersebut tentu akan

memberatkan bagi subjek. Selain itu, pernyataan-pernyataan dalam

aitem yang kurang sesuai dengan kondisi untuk subjek pasien kanker

menjadikan skala tersebut tidak sesuai digunakan pada penelitian ini.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

14

4. Keaslian Responden Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berbeda dengan subjek pada penelitian

yang telah dipaparkan di atas di mana penelitian sebelumnya memiliki

kesamaan dalam variabel resiliensi. Kedua penelitian di atas

menggunakan subjek remaja yang berstatus mahasiswa, dan satu

penelitian lainnya menggunakan subjek residen narkoba. Namun,

subjek pada penelitian ini merupakan pasien kanker yang beragama

islam. Subjek pada penelitian ini sangat berbeda dengan subjek pada

ketiga penelitian yang telah di paparkan sebelumnya, di mana subjek

pada penelitian ini berstatus pasien yang memiliki penyakit kronis

yaitu penyakit kanker dan memeluk agama Islam.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Resiliensi

1. Definisi Resiliensi

Terdapat berbagai teori dan pendapat yang dikemukakan tentang

resiliensi oleh para ahli. Connor-Davidson (2003), mengutarakan bahwa

resiliensi merupakan suatu kualitas yang dimiliki oleh individu untuk

membantu individu dalam berkembang dan mengatasi berbagai kesulitan

yang terjadi dalam hidupnya. Selanjutnya, menurut Tampi, Kumaat, dan

Masi (2013), mengungkapkan bahwa resiliensi adalah suatu kemampuan

yang individu untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dan mengatasi

berbagai terkanan maupun kesengsaraan.

Sedangkan, Reivich dan Shatte (2002), mendefinisikan resiliensi

sebagai kemampuan untuk bertahan dan beradapsi dalam situasi yang

menekan bahkan situasi yang dapat membuat trauma dalam kehidupan

individu. Keadaan yang menekan atau bahkan yang dapat membuat

individu trauma dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang terburuk yang

pernah terjadi dalam hidup individu. Reivich dan Shatte (2002), juga

mengatakan bahwa resiliensi adalah suatu pola pikir yang dimiliki oleh

individu mungkin saja dapat menuntun individu untuk mencari sebuah

pengalaman yang baru serta menuntun individu untuk dapat melihat

15

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

16

kehidupan sebagai suatu proses dan dapat berkembang ke arah yang lebih

baik.

Selanjutnya, Santrock (2014), mengungkapkan resiliensi

merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk

beradaptasi yang positif agar dapat mencapai hasil yang lebih baik, baik

dalam hal perilaku, prestasi, hubungan sosial hingga tingkat ketahanan

individu dalam menghadapi keadaan yang dapat merugikan dirinya dan

kehidupannya. Selain itu, Desmita (2009), mengutarakan bahwa resiliensi

adalah suatu kapasitas insani yang dimiliki oleh individu yang

memungkinkan untuk individu mencegah, menghadapi, meminimialkan

hingga menghilangkan dampak yang dapat merugikan kondisi individu

tersebut dari perasaan tidak menyenangkan hingga dapat mengubah kondsi

kehidupan yang menyulitkan menjadi hal yang dapat diatasi.

Berdasarkan beberapa definisi tentang resiliensi dari berbagai ahli

yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

resiliensi merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu

untuk beradaptasi, menghadapi hingga membangun kekuatan untuk

bangkit dari kesulitan dan musibah yang dihadapinya dalam hidup.

2. Aspek Resiliensi

Grotberg (1995), menyatakan bahwa resiliensi merupakan suatu hal

yang sangat harus dimiliki oleh setiap individu, karena resiliensi

merupakan suatu kemampuan individu dalam menghadapi, mengatasi

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

17

hingga kemampuan untuk menjadi lebih kuat dalam melalui keadaan-

keadaan sulit yang menimpanya dalam kehidupan. Untuk memiliki dan

dapat membangun kemampuan resiliensi yang baik, maka sebelumnya

individu tentu harus paham dan dapat mengerti aspek-aspek yang ada

dalam resiliensi. Selanjutnya, Connor & Davidson (2003),

mengungkapkan bahwa terdapat lima aspek resiliensi, yaitu a. Kompetensi

Personal, Standar yang Tinggi dan Keuletan

Pada aspek ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki

resiliensi yang baik memiliki kompetensi personal atas resiliensi pada

dirinya dan standar yang tinggi untuk tujuannya. Selain itu, keulutan

menggambarkan kegigihan individu dalam mencapai tujuannya

tersebut.

b. Percaya diri, Toleransi terhadap Afeksi Negatif, dan Kuat dalam

Menghadapi stres

Suatu keadaan di mana individu percaya akan kemampuannya

dalam mencapai tujuan. Tak hanya kemampuan, namun individu juga

percaya akan insting dan perasaannya. Individu yang memiliki

toleransi yang tingga terhadap emosi-emosi negatif yang dirasakannya

akan membuat individu semakin menjadi pribadi yang kuat dan tidak

mudah untuk terpuruk akan suatu emosi negatif membuat individu

akan lebih resilien dan mampu menghadapi stres atas masalah-

masalahnya.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

18

c. Penerimaan positif terhadap perubahan dan menjalin hubungan yang

aman dengan orang lain

Aspek ini merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi.

Individu yang memiliki kemampuan adaptasi yang baik akan mampu

menerima perubahan-perubahan dalam dirinya dan sekitarnya dengan

baik pula.

d. Pengendalian diri/Kontrol diri

Individu yang memiliki control diri yang baik akan mampu

mengendalikan segala emosi dan perilakunya ketika berada di bawah

tekanan atau berada di dalam masalah. Individu akan lebih dapat

mencerna apa yang terjadi sehingga dapat menentukan tindakan apa

yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukannya.

e. Spiritual

Individu meyakini akan adanya Tuhan dan meyakini bahwa segala

kesusahan dan kesenangan yang dimilikinya selama ini adalah

pemberian Tuhan untuknya dan pemberian Tuhan adalah pemberian

yang terbaik. Keyakinan akan Tuhan serta nasibnya yang berada di

tangan Tuhan akan membuat individu memiliki tingkat spiritualitas

yang baik yang tentu dapat mendorong tingkat resiliensi individu

tersebut.

Selanjutnya, Campbell-Sills dan Stein (2007) melakukan analisis

confirmatory factor pada Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC),

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

19

dari hasil tersebut terdapat dua aspek yang dikemukakan oleh Campbell-

Sills dan Stein, kedua aspek tersebut yaitu:

a. Hardiness (Tahan Banting)

Suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat mengatasi

segala perubahan yang terjadi pada dirinya secara mendadak dan tidak

terduga baik itu perubahan psikologis seperti stres, sakit fisik, tekanan,

hingga perasaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan. Individu

juga dapat bisa lebih melihat suatu tekanan dari sisi positif sehingga

individu lebih dapat mengatasi masalahnya dan dapat memperkuat

dirinya.

b. Persistence (Kegigihan)

Suatu keadaan di mana individu memberikan segala usaha

terbaiknya dan percaya akan kemampuannya dalam mencapai tujuan.

Individu yang memiliki kegigihan tentu tidak akan mudah menyerah

dan akan tetap berusaha dalam keadaan yang sulit untuk dapat

mencapai tujuan dengan keyakinannya.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, pada penelitian ini peneliti lebih

mengacu pada aspek-aspek dari Campbell-Sills dan Stein (2007), yaitu

Hardiness dan Persistence, yang sebelumnya Campbell-Sills dan Stein

juga mengacu pada Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

20

3. Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam membantu

individu untuk membentuk kemampuan resiliensi yang baik. Menurut

Resnick, Gwyther dan Roberto (2011), ada sekitar empat faktor yang dapat

mempengaruhi resiliensi pada individu, yaitu: a. Self Esteem (Harga Diri)

Individu yang memiliki self esteem yang baik dapat membantu

individu tersebut membangun resiliensi yang baik juga. Self esteem

yang baik juga dapat membantu individu untuk bangkit dan mengatasi

permasalahan yang tengah dialami oleh individu tersebut.

b. Social Support (Dukungan Sosial)

Sebagai makhluk sosial, individu tentu saja sangat membutuhkan

dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial yang di

dapat membuat individu merasa tidak sendiri dan merasa memiliki

orang-orang sekitar yang akan selalu mendukungnya. Dukungan sosial

juga membuat individu lebih kuat dalam mengatasi masalahnya.

c. Spirituality (Spiritualitas)

Salah satu faktor yang sangat penting dan mempengaruhi dalam

membangun kemampuan resiliensi adalah faktor spiritualitas. Memiliki

hubungan yang baik antar individu dengan Tuhannya adalah faktor

yang sangat mempengaruhi bagi individu untuk membangun

kemampuan resiliensi dalam dirinya. Penelitian ini menggunakan salah

satu konsep spiritualitas yaitu konsep tawakal. Tawakal dalam Islam

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

21

berarti menyerahkan atau memasrahkan diri kepada Allah. Individu

yang memiliki tawakal yang baik tidak akan merasa khawatir dengan

hasil yang akan didapatkannya setelah dirinya berusaha, karena ia telah

memasrahkan segala usahanya kepada Allah dan ia percaya bahwa

apapun yang Allah berikan kepadanya itulah keputusan terbaik Allah

yang diberikan kepadanya.

d. Positive Emotion (Emosi Positif)

Memiliki emosi yang positif dapat membuat individu merasa lebih

tenang dan santai saat menjalani aktivitasnya. Adanya emosi positif

yang dimiliki oleh individu juga dapat membuat individu terhindar dari

segala bentuk stres dan tekanan yang mungkin saja dirasakan oleh

indvidu saat mengalami waktu yang sulit.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan resiliensi pada individu, yaitu faktor self

esteem, social support, spirituality hingga positive emotion. Penelitian

ini menggunakan salah satu konsep spiritualitas dalam Islam yaitu

konsep tawakal. Di mana telah dijelaskan bahwa tawakal merupakan

menyerahkan atau memasrahkan segala sesuatu atau keputusan kepada

Allah yang diiringi oleh segala usaha dan ikhtiar sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Habibah, Lestari, Oktaviana dan

Nashori (2018), yang meneliti tentang resiliensi pada penyintas banjir

yang ditinjau dari tingkat tawakal dan kecerdasan emosi menunjukkan

hasil bahwa adanya hubungan yang positif antara tawakal dan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

22

kecerdasan emosi terhadap resiliensi pada penyintas banjir, di mana

tawakal dan kecerdasaran emosi memiliki peran sebesar 21.7%

terhadap resiliensi subjek. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh

Putri dan Uyun (2017), yang juga meneliti tentang tawakal dan

resiliensi pada santri remaja penghafal Al-Qur’an, di mana hasil

penelitian juga menunjukkan hubungan yang positif antara tawakal dan

resiliensi, di mana tawakal memiliki peran sebesar 11.15% untuk

meningkatkan resiliensi pada subjek. Kedua penelitian tersebut

menunjukkan bahwa konsep tawakal merupakan salah satu faktor yang

sangat penting untuk meningkatkan resiliensi.

B. Tawakal

1. Definisi Tawakal

Tawakal dalam kamus Umum Bahasa Indonesia berarti berserah

(kepada segala kehendak Tuhan), dengan segala keyakinan dan

kepercayaan kepada Tuhan akan kesulitan yang di alaminya. Selanjutnya

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tawakal yaitu bentuk rasa percaya

kepada Allah dengan sepenuh hati atas kehendak-kehendak-Nya. Jadi,

tawakal yaitu perilaku berserah diri kepada Allah dalam segala usaha serta

ikhtiar yang telah dilakukan oleh manusia serta mempunyai keyakinan

yang kuat tentang kebesaran dan kekuasan yang dimiliki oleh Allah SWT

(Maulana, 2015). Lebih lanjut lagi, menurut Habibah, Lestari, Oktaviana

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

23

dan Nashori (2018), tawakal adalah menyerahkan atau memberikan

apapun keputusan terakhir kepada Allah SWT setelah kita berusaha.

Menurut Ilyas (1999), tawakal merupakan membebaskan dan

melepaskan hati dari seluruh rasa kepemilikan hingga rasa ketergantungan

kepada manusia atau kepada apapun selain Allah SWT, dan menyerahkan

seluruh keputusan akhir atas segala usaha yang telah dilakukan manusia

kepada Allah. Ilyas (1999), juga mengungkapkan bahwa tawakal

merupakan bentuk keimanan yang dimiliki oleh individu.

Al Jauziyah (1998), menuturkan bahwa tawakal merupakan

keadaan yang terangkai dari berbagai perkara, yang pada hakekatnya tidak

bisa sempurna, kecuali dengan seluruh rangkaian yang ada. Al-Imam

Ahmad (Al Jauziyah, 1998), menyatakan bahwa tawakal adalah amal hati,

karena individu merupakan amal hati, maka individu bukan dinyatakan

dengan perkataan lisan dan amal anggota tubuh serta ilmu juga bukan

termasuk masalah ilmu atau pun teori. Al-Imam Ahmad (Al-Jauziyah,

1998), memaparkan bahwa tawakal merupakan amal hati, karena pada hal

ini individu merupakan amal hati, sehingga individu bukan hanya

dinyatakan dengan perkataan lisan, selain itu amal anggota tubuh serta

ilmu juga bukanlah termasuk masalah ilmu maupun teori. Lebih lanjut,

Sahl (Al Jauziyah, 1998), menyatakan bahwa tawakal adalah sebuah

bentuk kepasrahan kepada Allah menurut apapun yang diputuskan atau

yang dikehendaki oleh Allah.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

24

Selanjutnya, Abdullah (2005), mendefinisikan tawakal sebagai

sebuah perilaku penyerahan diri secara maksimal dan penuh kepada Allah.

Penyerahan yang dimaksud adalah penyerahan diri yang telah disertai

dengan amal, usaha serta ikhtiar sebelumnya dan penyerahan diri bukan

kepada manusia atau siapapun melainkan hanya kepada Allah SWT.

Menurut Husein (1998), bahwa tawakal adalah suatu nilai-nilai praktis

yang telah dianjurkan oleh Al-Qur’an. Hal tersebut membuktikan bahwa

tawakal merupahkan salah satu bagian dari religiusitas.

Individu yang beriman tentu akan percaya akan kekuasaan yang

Allah miliki dan percaya bahwa Allah akan membantunya untuk keluar

dari masalah yang perlu mereka lakukan hanyalah bertakwa, beriman serta

berserah diri setelah melakukan berbagai usaha atas masalah yang di

hadapinya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah ayat

23 yang memiliki arti:

“..Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika

kamu benar-benar orang yang beriman”

2. Aspek Tawakal

Individu yang ingin memiliki kemampuan berserah diri atau tawakal

yang baik hendaknya juga mengerti dan dapat memahami apa saja aspek-

aspek tawakal tersebut. Adapun menurut Al Jauziyah (1998), terdapat

tujuh aspek-aspek tawakal, yaitu:

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

25

a) Mengetahui Allah, baik dari segi sifat, kekuasaan, hingga segala sesuatu

yang terjadi adalah atas kehendak dan kekuasaan-Nya. Individu yang

mengetahui kebesaran dan mengenal Allah, maka akan percaya dan

yakin bahwa apa yang terjadi padanya adalah pemberian yang diberikan

oleh Allah SWT kepada dirinya dan hal tersebut adalah rahmat maupun

nikmat yang telah Allah berikan.

b) Menetapkan sebab dan akibat. Individu yang memiliki tawakal yang

baik tentu akan mengetahui sebab mengapa dirinya harus bertawakal

kepada Allah. Ia juga akan tahu apa akibat yang akan dirinya dapatkan

jika bertawakal kepada Allah SWT.

c) Memantapkan hati pada pijakan tauhid. Jika seroang hamba ingin

memiliki tawakal yang baik, maka dapat dimulai dengan memperbaiki

dan membenarkan pijakan tauhidnya. Jika di dalam hati seroang hamba

tersebut masih memiliki perasaan syirik maka tawakal yang dijalaninya

masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, individu

hendaknya memantapkan hati pada pijakan tauhid islam dan

menjauhkan diri dari segala larangan yang telah jelas dilarang dalam

islam.

d) Menyandarkan hati kepada Allah. Seorang hamba yang menyerahkan

hati dan perasaannya kepada Allah SWT setelah melakukan berbagai

usaha terbaiknya akan mengalami ketenangan dan kedamaian batin

yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Individu tersebut tidak akan

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

26

mengalami kecemasan bahkan kekhawatiran karena dirinya telah

menyandarkan hatinya pada Sang Pencipta.

e) Berbaik sangka kepada Allah. Individu yang memiliki prasangka baik

dengan rencana Allah kepadanya tentu akan merasa tenang. jika

individu memiliki prasangka baik, maka nasib baik tentu akan datang

menghapirinya.

f) Ketundukan dan kepasrahan hati kepada Allah serta memotong seluruh

perintangnya. Individu yang memiliki ketundukan dan kepasrahan

kepada Allah SWT tentu akan dapat mengatasi segala rintangan yang ia

hadapi. Ketundukan dan kepasrahan hati yang telah ia berikan kepada

Allah akan membuatnya lebih kuat sehingga dapat melewati masa-masa

sulitnya.

g) Pasrah hanya kepada Allah. Individu yang telah melakukan usaha

dengan sebaik-baiknya dan memasrahkan segala hasilnya kepada Allah

akan mendapatkan ketenangan dan jauh dari perasaan cemas dan

khawatir akan hasil yang nanti ia dapatkan.

C. Hubungan antara Tawakal dengan Resiliensi pada Pasien Kanker

Kemampuan resiliensi yang baik dapat dipengaruhi beberapa faktor

salah satu faktor pentingnya adalah faktor tawakal atau berserah diri

kepada Allah. Bertawakal adalah salah satu dari sekian banyak cara dalam

islam untuk menunjukkan keimanan kita kepada Allah SWT. Berserah diri

dan pasrah bukan berarti benar-benar menyerah tanpa melakukan usaha-

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

27

usaha sebelumnya. Abdullah (2005), menjelaskan bahwa berserah diri

yang dimaksud disini adalah penyerahan diri kepada Allah yang disertai

dengan amal, usaha serta ikhtiar yang telah dilakukan dan menunggu hasil

akhir yang akan Allah berikan atas usaha serta ikhtiar yang telah kita

lakukan selama ini.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa bertawakal kepada

Allah dapat membuat hidup lebih tenang dan tidak mengkhawatirkan akan

usaha dan ikhtiar kita selama ini akan sia-sia. Ketenangan dan ketentraman

yang kita dapatkan membuat mental hingga fisik akan merasa lebih tenang

tanpa perlu mengkhawatirkan apapun. Tawakal juga dapat menimbulkan

kekuatan dan ketabahan yang luar biasa. Hal-hal tersebut sangatlah

dibutuhkan oleh pasien kanker dalam membangun resiliensi yang baik.

Harus beradaptasi dengan sel ganas yang berada di dalam tubuh yang

bahkan dapat menyebabkan kematian tidaklah mudah, terlebih lagi harus

bangkit dari keterpurukan dan seolah berjuang melawan kematian tentu

membutuhkan kekuatan hati yang luar biasa.

Pasien kanker yang bertawakal kepada Allah akan memiliki

resiliensi yang baik. Karena, dengan bertawakal atau berserah diri kepada

Allah SWT pasien tidak perlu dikelilingi oleh rasa ketakutan dan

kecemasan akan kematian yang selalu menghantuinya melalui sel ganas

tersebut. Rasa pasrah dan percaya akan kehendak Allah yang akan

memberikan keputusan akhir atas usaha-usaha yang selama ini pasien

kanker lakukan membuat mereka merasa lebih tenang dan tentram

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

28

sehingga waktu-waktu mereka dapat dihabiskan dengan lebih bermanfaat

bersama keluarga dan sanak saudara dibandingkan menghabiskan waktu

untuk terus meratapi musibah dan larut dan kesedihan yang bekepanjangan

yang bahkan membuat kondisi mental pada pasien dapat semakin

memburuk.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ath-Thalaq ayat 3 :

“..Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah

akan mencukupkan (keperluan)nya”

Sangat jelas bahwa berserah diri bukanlah hal yang merugikan,

namun bahkan Allah menjanjikan untuk memenuhi segala urusannya.

Maka tidaklah mereka yang bertawakal kepada Allah akan merugi barang

sedikitpun. Allah juga menegaskan bahwa manusia yang sedang

mengalami kesulitan atau sedang berada dalam keadaan yang sangat

menekan, jika manusia tersebut telah berusaha dan bertawakal kepada

Allah, maka Allah akan menunjukkannya jalan keluar. Sebagaimana

firman Allah dalam Q.S Ath-Thalaq ayat 2 :

”barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan ke luar”

Pasien kanker yang telah mencoba berbagai macam pengobatan

namun tak kunjung juga melihat titik terang dari hasil pengobatan itu,

dengan bertawakal dapat menimbulkan harapan kepada Allah. Harapan

yang kuat untuk sembuh serta meyakini kehendak dan kekuasan Allah

yang akan memberikan jalan keluar berupa kelapangan hati yang luas,

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

29

keikhlasan, ketabahan hingga kesembuhan pada suatu hari nanti.

Bertawakal atau berserah kepada Allah bukan berarti individu menyerah

atau putus asa akan usahanya, namun bertawakal dapat membuat hati lebih

tenang dan damai sembari individu tetap menajalankan segala usaha yang

dapat ia lakukan. Adanya keyakinan dan harapan yang telah diserahkan

kepada Sang Pencipta membuat pasien kanker memiliki dorongan dari segi

spiritualitas yang lebih kuat untuk melawan penyakitnya tersebut.

Bertawakal kepada Allah juga dapat membuat individu lebih fokus untuk

menjalani usaha-usahanya tanpa memiliki kekhawatiran yang berlebihan

kepada hasil akhirnya nanti.

Kekuatan dan keteguhan yang untuk bangkit kembali dan melawan

penyakitnya melalui segala hal yang dapat dilakukan oleh individu adalah

suatu bentuk resiliensi yang dimilikinya. Pasien kanker yang telah

bertawakal atau menyerahkan hasil akhir dari segala usaha yang telah

dilakukannya akan cenderung memiliki kecemasan yang rendah dan

cenderung dapat menikmati kehidupannya tanpa memikirkan sisa usia

yang dimilikinya, karena mereka yakin bahwa Allah SWT akan berada di

samping mereka. Keyakinan akan Allah SWT dan rencana yang akan

diberikan kepadanya, membuat pasien kanker dapat lebih kuat dan

resilience dalam menghadapi penyakitnya.

Resiliensi yang dimaksud pada pasien kanker adalah kemampuan

pasien untuk dapat bangkit dan menghadapi situasi yang sulit atau trauma

dalam hidupnya di mana situasi di sini berupa penyakit kanker yang

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

30

dialami olehnya. Kemampuan ini tentu saja tidak muncul begitu saja,

namun harus dibangun dengan segala upaya untuk dapat memiliki

resiliensi yang baik.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan yang positif antara

tawakal dan resiliensi pada pasien kanker. Semakin tinggi tawakal yang

dimiliki oleh pasien kanker, maka semakin tinggi pula kemampuan

resiliensinya.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel

Variabel Tergantung

Variabel Bebas

: Resiliensi

: Tawakal

B. Definisi Operasional

1. Resiliensi

Resiliensi merupakan suatu kemampuan individu untuk bangkit dan

dapat mengatasi masalah yang tengah dihadapinya. Pada penelitian ini,

definisi operasional resiliensi adalah skor yang didapat oleh subjek setelah

mengisi skala resiliensi dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-

RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein

(2007) yang berjumlah 10 aitem. Skor yang didapat nantinya dapat

mencerminkan tingkat resiliensi subjek. Semakin tinggi skor yang

diperoleh maka semakin tinggi pula kemampuan resiliensi subjek, namun

sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah juga

kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh subjek.

2. Tawakal

Tawakal merupakan bagaimana seorang hamba memasrahkan dan

berserah diri kepada Allah SWT atas usaha-usaha yang telah ia lakukan

sebelumnya dan mempercayakan hasilnya kepada Allah SWT. Definisi

31

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

32

operasional tawakal dalam penelitian ini adalah skor aitem tawakal yang

diperoleh oleh subjek dari skala aitem tawakal yang disusun oleh Rosita

yang mengacu pada aspek-aspek Al-Jauziyah (1998). Skala tawakal ini

memiliki 35 aitem dengan 25 aitem favorable dan 10 aitem unfavorable.

Semakin tinggi skor yang didapatkan oleh subjek maka semakin baik

tawakal yang dimiliki oleh subjek, begitu juga sebaliknya.

C. Subjek Penelitian

Karakteristik subjek pada penelitian ini adalah pasien kanker

berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang beragama Islam dengan

rentang usia yang tidak ditentukan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian yang dilakukan menggunakan

metode kuantitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

pada penelitian ini adalah menggunakan skala yaitu skala resiliensi dari

The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis

psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007) yang berjumlah 10 aitem

dan skala tawakal dari Eka Rosita dengan mengacu pada aspek tawakal

dari Al Jauziyah. Skala tawakal terdiri dari 35 aitem dengan masing-

masing 25 aitem favorable dan 10 aitem unfavorable.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

33

1. Skala Resiliensi

Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala resiliensi

dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah

dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007), yang

berjumlah 10 aitem. Peneliti menggunakan skala tersebut karena

pertanyaan-pertanyaan dalam skala tersebut memiliki hubungan dan

adanya kaitan dengan pasien kanker yang sedang dalam masa

pengobatan. Pada setiap aitem skala ini, ada empat altermatif jawaban

yang telah disediakan yaitu “sangat sesuai”, “cukup sesuai”, “tidak

sesuai”, dan “sangat tidak sesuai”. Penyekoran pada aitem akan diberi

skor 4 untuk jawaban “sangat sesuai”, skor 3 untuk jawaban “cukup

sesuai”, skor 2 untuk jawaban “tidak sesuai” dan skor 1 untuk jawaban

“sangat tidak sesuai”. Skor total resiliensi yang didapatkan adalah

dengan menjumlah skor per aitem yang di dapatkan oleh subjek

dengan total aitem berjumlah 10 aitem. Semua aitem dalam skala CD-

RISC-10 ini adalah aitem favourable atau pertanyaan yang mendukung

penelitian. Berikut adalah konten dan distribusi aitem dari CD-RISC-

10 aitem oleh Connor-Davidson yang telah dianalisis psikometri oleh

Campbell-Sills dan Stein (2007):

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

34

Tabel 1 CD-RISC 10 Aitem

Aitem Deskripsi

1. Kemampuan beradaptasi pada perubahan

4. Dapat mengatasi segala sesuatu yang terjadi

6. Melihat sisi humor atau lucu dari suatu masalah

7. Coping stres dapat membuat diri saya lebih kuat 8. Cenderung mampu bangkit kembali setelah mengalami

sakit/kesulitan/tekanan 11. Berusaha mencapai tujuan meskipun terdapat halangan

14. Berusaha tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan 16. Tidak mudah putus asa karena sebuah kegagalan

17. Memandang diri sendiri adalah orang yang kuat

18. Mampu menangani perasaan yang tidak menyenangkan

Tabel 2

Distribusi Skala Resiliensi

Aspek-aspek Distribusi Aitem

Nomor Aitem Jumlah Aitem

1. Hardiness 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9

2. Persistence 6 1

2. Skala Tawakal

Skala tawakal pada penelitian ini menggunakan skala tawakal dari

Eka Rosita yang mengacu pada aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah

(1998). Adapun aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah (1998) yaitu

antara lain mengetahui kekuasaan Allah, menetapkan sebab dan akibat,

memantapkan hati pada pijakan tauhid, menyandarkan diri kepada

Allah, berbaik sangka kepada Allah, menundukkan hati kepada Allah,

dan pasrah kepada Allah. Skala tawakal ini terdiri dari 35 aitem total

dengan 25 aitem favorable atau pernyataan yang mendukung

penelitian dan 10 aitem unfavorable atau pernyataan yang tidak

mendukung penelitian. Adapaun pilihan jawaban pada skala ini yaitu

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

35

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS

(Sangat Tidak Setuju). Untuk penyekoran pada aitem favorable yang

diberikan yaitu skor 5 untuk jawaban SS, skor 4 untuk S, 3 untuk N, 2

untuk TS dan 1 untuk STS. Sedangkan, pada aitem unfavorable

diberikan skor 1 untuk jawaban SS, skor 2 untuk jawaban S, skor 3

untuk jawaban N, skor 4 untuk jawaban TS dan skor 5 untuk jawaban

STS.

Skor total yang didapatkan oleh individu menunjukkan tingkat

tawakal yang dimiliki oleh individu tersebut. Jadi, semakin tinggi skor

yang didapatkan oleh individu maka semakin tinggi tawakal yang

dimilikinya begitupun sebaliknya, semakin rendah skor total yang

didapatkan oleh individu maka semakin rendah pula tingkat tawakal

yang dimiliki oleh individu tersebut.

Berikut adalah distribusi penyebaran aitem tiap aspek dari skala

tawakal, yaitu:

Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Tawakal

Aspek Nomor Aitem Nomor Aitem Total

Favorable Unfavorable

Mengetahui Allah 1,2,3,4,5,6 6

Menetapkan sebab dan 8,9,10,11 7 5 akibat

Menetapkan hati pada 12,13,15,16 14 5

tauhid

Menyandarkan hati 17,20,21 18,19,22 6

kepada Allah

Berbaik sangka kepada 23,25,26 24 4

Allah

Tunduk dan kepasrahan 27,28 29,30 4 hati kepada Allah

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

36

Pasrah kepada Allah 31,33,35 32,34 5

Jumlah 25 10 35

E. Validitas dan Realibilitas

1. Validitas

Validitasi memiliki arti yaitu sejauh mana suatu alat tes mampu

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas juga

didefinisikan sebagai suatu ketepatan atau kecermatan skala dalam

suatu pengukuran. Alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi akan

membuat kemungkinan eror dalam pengukuran semakin kecil, yang

berarti skor yang diperoleh subjek oleh alat ukur tersebut tidak jauh

berbeda dari skor yang seungguhnya (Azwar, 1999).

Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan yaitu skala resiliensi

dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah

dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007), dan skala

tawakal yang disusun oleh Rosita (2018), dengan mengacu pada aspek-

aspek Al-Jauziyah. Skala resiliensi pada penelitian ini telah banyak

digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya dan telah dilakukan

beberapa kali uji coba. Untuk skala tawakal sendiri, dikarenakan skala

tawakal tersebut disusun oleh Rosita pada tahun 2018 dengan mengacu

pada aspek-aspek tawakal menurut Al-Jauziyah, skala tersebut hanya

digunakan satu kali pada penelitian Rosita itu sendiri.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

37

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan seberapa jauh hasil suatu pengukuran

tersebut dapat dipercaya. Menurut Azwar (2013), Reliabilitas

merupakan suatu konsistensi, kestabilan, keterpercayaan maupun

keajegan suatu hasil pengukuran. Suatu alat ukur yang reliable akan

menunjukkan kondisi atau hasil yang sama setelah beberapa kali

dilakukannya pengukuran dan memiliki hasil yang sama atau konsisten

pada setiap pengukuran. Menurut Azwar (2013), angka reliabilitas

dimulai dari 0 hingga 1,00, yang artinya semakin angka koefisien

reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya.

Sebaliknya, semakin angka koefisien reliabilitas mendekati 0, maka

semakin rendah reliabilitasnya.

F. Metode Analisis Data

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode analisis data dengan

analisis statistik. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi

Spearman rho dengan program SPSS 21.0 for windows. Adapun berbagai

analisis yang dilakukan yaitu:

1. Uji Asumsi

Sebelum dilakuka uji hipotesis, awalnya dilakukan terlebih

dahulu uji asumsi untuk melihat apakah data yang diperoleh oleh

peneliti memenuhi syarat untuk penggunaan analisis korelasi dan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

38

untuk dapat menarik kesimpulan yang tidak menyimpang. Uji asumsi

yang digunakan ada dua, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data yang

diperoleh normal atau tidak. Peneliti menggunakan analisis

Kolmogorov Smirnov pada SPSS for Windows versi 21. Apabila

data yang diperoleh p < 0.05, maka disimpulkan bahawa data

tersebut tidak normal. Sebaliknya, apabila data p > 0.05 maka data

yang didapatkan normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh

dari satu variabel terhadap variabel lain. Selain itu juga, uji

linearitas digunakan untuk melihat apakah ada pola hubungan yang

linear antara variable bebas dan variable tergantung. Peneliti

menggunakan analisis test of linearity pada SPSS for Windorw

versi 21. Apabila nilai F dan sig diperoleh p < 0.05 maka dikatakan

hubungan kedua variable tersebut linear.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk melihat apakah ada hubungan

antara variabel bebas dan variable tergatung. Apabila hasil yang

didapatkan memenuhi uji asumsi, maka akan dilakukan uji parametrik

menggunakan Product Moment dari Pearson. Sebaliknya, apabila

hasil yang didapatkan tidak memenuhi uji asumsi, maka akan

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

39

dilakukan analisis non parametrik dari Spearman pada SPSS for

Windows versi 21. Selain itu, apabila nilai korelasi memiliki sig p <

0.05, maka hal tersebut signifikan yang berarti bahwa ada hubungan

antara variabel yang di teliti.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Sebelum proses pengambilan data dilakukan, peneliti melakukan

orientasi kancah yang memungkinkan untuk menjadi tempat penelitian.

Peneliti memilih daerah Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk

menjadi tempat penelitian. Alasannya dipilih Kota Mataram adalah di

mana terdapat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUP) NTB berada

di Kota Mataram. RSUP NTB sendiri memiliki pelayanan yang terbilang

baru dalam hal radiologi dikarenakan tuntutan jumlah pasien kanker yang

terus saja meningkat. RSUP NTB juga merupakan satu dari 17 rumah sakit

di Indonesia yang memiliki alat radioterapi. Sebagai rumah sakit rujukan

pertama yang di mana terdapat 120 pasien kanker mengunjungi RSUP

NTB tiap harinya. Selain itu, peneliti menemukan sebuah komunitas yang

seringkali melakukan sosialisasi dan dukungan untuk penderita kanker

lainnya.

Subjek dalam penelitian ini merupakan pasien dengan perawatan

homecare atau pasien yang melakukan perawatan di rumah, dikarenakan

pasien kanker yang seringkali hanya bersifat homecare atau perawatan di

rumah, peneliti melakukan pendekatan pribadi kepada setiap pasien yang

peneliti temui dibantu oleh beberapa rekan peneliti. Sesekali pasien akan

40

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

41

mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan dengan

rutin atau dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan jadwal pengobatan,

seperti misalnya jadwal kemoterapi. Subjek pada penelitian ini adalah

pasien kanker yang memiliki riwayat kemo setidaknya satu kali.

Peneliti melakukan penelitian pada dua tempat yang berbeda.

Tempat selanjutnya adalah sebuah komunitas zakat bernama IZI (Inisiatif

Zakat Indonesia) yang bertempat di Yogyakarta. Peneliti memilih IZI

dikarenakan IZI merupakan sebuah rumah singgah untuk pasien kanker

yang ingin melakukan pengobatan di Yogyakarta namun berdomisili di

luar Yogyakarta. Selain itu, pasien yang menempati rumah singgah

tersebut beragama islam sebagaimana kriteria penelitian ini. Kondisi

pasien yang menempati rumah singgah tersebut adalah pasien yang tidak

memiliki biaya yang cukup untuk melakukan pengobatan, adapun pasien

yang berdomisili luar Yogyakarta dan di daerah asal mereka tidak ada

rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan kanker. Alasan lain

peneliti menambah lokasi penelitian adalah untuk mencukupi subjek yang

belum memenuhi target dikarenakan kriteria subjek pada penelitian ini

yang cukup sulit.

2. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data, adapun persiapan yang perlu

dilakukan sebelumnya, yaitu:

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

42

a. Persiapan Perijinan

Peneliti membuat surat pengantar sebagai langkah awal untuk

persiapan perijinan pengambilan data di Yayasan IZI (Inisiatif Zakal

Indonesia). Surat pengantar tersebut dibuat di Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia pada tanggal 24

Januari 2020 dengan nomor surat 46/Dek/70/Div.Um.RT/1/2020.

b. Persiapan Alat Ukur

Peneliti menyusun alat ukur penelitian di mana alat ukur ini

mencakup variabel-variabel dalam penelitian yaitu tawakal dan

resiliensi. Skala tawakal sendiri menggunakan skala tawakal yang

disusun oleh Eka Rosita yang mengacu pada aspek-aspek Al Jauziyah

(1998), di antaranya mengetahui kekuasaan Allah, menetapkan sebab

dan akibat, memantapkan hati pada pijakan tauhid, menyandarkan diri

kepada Allah, berbaik sangka kepada Allah, menundukkan hati kepada

Allah, dan pasrah kepada Allah. Skala tawakal ini memiliki jumlah

aitem 35 dengan 25 aitem yang bersifat favourable dan 10 aitem yang

bersifat unfavourable.

Selanjutnya, untuk skala resiliensi yang digunakan pada

penelitian ini yaitu skala yang sebelumnya telah diadaptasi dari alat

ukur The Connor-Davidson Resiliensi Scale (2003) yang selanjutnya

dilakukan analisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007)

dengan 10 aitem favourable.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

43

c. Uji Coba Alat Ukur

Proses uji coba alat ukur atau try out dilakukan bertujuan untuk

mengetahui reliabilitas dan validitas alat ukur yang akan digunakan

dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan try out terpakai yang

artinya data yang didapatkan untuk melakukan try out atau uji coba

akan digunakan pula untuk data dalam penelitian yang sebenarnya.

Pengambilan data untuk uji coba atau try out dilakukan dengan

pendekatan pribadi, di mana peneliti melakukan kontak via

telepon/whatsapp terlebih dahulu sebelum peneliti dan subjek bertemu

untuk pengisian skala.

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Setelah dilakukannya try out atau uji coba pada alat ukur yang

digunakan, maka akan diketahui kelayakan alat ukur tersebut dilihat

dari hasil reliabilitas dan validitasnya. Untuk melakukan uji coba guna

mengetahui reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan oleh

peneliti yaitu dengan menggunakan analisis program SPSS versi 21.0

for windows. Adapun hasil uji coba yang telah dilakukan sebagai

berikut:

1. Skala Tawakal

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan uji

coba alat ukur tawakal yang memiliki jumlah total 35 aitem, yaitu

didapatkan sebanyak 9 aitem dinyatakan gugur, sementara 26 aitem

lainnya dinyatakan layak untuk digunakan. Aitem yang gugur

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

44

tersebut di antaranya yaitu aitem nomor 1, 7, 12, 14, 16,17,19,28,

dan 29. Pada skala tawakal ini memiliki nilai item total correlation

mulai dari -0.058 hingga 0,715.

Selanjutnya, berdasarkan hasil dari uji coba dengan

menggunakan uji reliabilitas, maka diperoleh skor reliabilitas

dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,901. Adapun skala tawakal

yang digunakan pada penelitian Habibah, Lestari, Oktaviana dan

Nashori (2018), yang disusun oleh peneliti sendiri dengan mengacu

pada aspek-aspek dari Al-Jauziyah juga, memiliki Cronbach’s

Alpha sebesar 0,889. Selain itu, skala tawakal yang disusun oleh

Azizah (2017), yang mengacu pada ketetapan aspek-aspek Ibu

Qayyim dan Yusuf Qardhawi memiliki nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,662.

Kedua penelitian tersebut memiliki skala tawakal yang

disusun oleh peneliti yang berbeda namun dapat dikatakan

mengacu pada aspek yang sama yaitu aspek yang telah di tetapkan

oleh Al-Jauziyah. Dibandingkan dengan kedua penelitian yang

disebutkan, nilai Cronbach’s Alpha pada penelitian inilah yang

terbesar dan mendekati 1 yaitu sebesar 0,901. Artinya, dengan

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 yaitu 0,901, maka alat ukur

tawakal dinyatakan memiliki reliabel yang baik. Semakin nilai

mendakati 1 maka reliabel alat ukur tersebut akan semakin baik.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

45

Tabel 4

Distribusi Aitem Hasil Uji Coba Terpakai Skala Tawakal

Aspek Nomor Aitem Nomor Aitem Total

Favorable Unfavorable

Mengetahui Allah 2,3,4,5,6 5

Menetapkan sebab dan 8,9,10,11 4

akibat

Menetapkan hati pada 13,15 2

tauhid

Menyandarkan hati 20,21 18, 22 4

kepada Allah

Berbaik sangka kepada 23,25,26 24 4 Allah

Tunduk dan kepasrahan 27 30 2

hati kepada Allah

Pasrah kepada Allah 31,33,35 32,34 5

Jumlah 20 6 26

2. Skala Resiliensi

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan uji

coba atau try out pada alat ukur resiliensi yang memiliki jumlah

total 10 aitem didapatkan hasil bahwa semua aitem skala resiliensi

layak dan valid untuk digunakan. Skala resiliensi ini memiliki nilai

item total correlation dengan rentang nilai dimulai dari 0,556

hingga 0,731.

Selanjutnya, berdasarkan hasil uji coba dengan

menggunakan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil

Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Artinya, dengan memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > 0,6, yaitu sebesar 0,898 maka alat ukur

resiliensi dinyatakan memiliki reliabel yang baik. Semakin nilai

Cronbach’s Alpha mendakati 1 maka reliabel alat ukur tersebut

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

46

akan semakin baik. Skala resiliensi pada penelitian ini telah banyak

dilakukan uji coba dan digunakan pada penelitian-penelitian

sebelumnya, seperti pada penelitian Rinjani (2018) tentang

hubungan religiusitas dan resiliensi pada pasien kanker, di mana uji

reliabilitas pada skala resiliensi memiliki Cronbach’s Alpha

sebesar 0,878. Hasil tersebut membuktikan bahwa skala pada

penelitian ini reliabel.

Tabel 5

Distribusi Aitem Hasil Uji Coba Terpakai Skala Resiliensi

Aspek-aspek Distribusi Aitem

Nomor Aitem Jumlah Aitem

a. Hardiness 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9

b. Persistence 6 1

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan subjek dengan kriteria memiliki

penyakit kanker dan beragama islam, melihat dari variabel yang digunakan

pada penelitian ini yaitu variabel tawakal atau konsep menyerahkan diri

pada Allah dalam islam. Selain itu, subjek pada penelitian ini berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang usia yang tidak

ditentukan yang berada di daerah Mataram NTB dan Yogyakarta.

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan kurang lebih dalam empat

minggu atau sebulan, terhitung dari 30 Januari 2020 hingga 27 Februari

2020. Peneliti menggunakan data yang sama untuk proses uji coba dan

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

47

penelitian yang sebenernya dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan

subjek pasien kanker dalam jumlah yang banyak. Selama melakukan

penelitian, peneliti mengalami beberapa kesulitan di anataranya 1)

Kesulitan untuk mendapatkan subjek pasien kanker dengan jumlah yang

banyak 2) Peneliti harus membimbing atau bahkan membacakan aitem

satu persatu untuk subjek dikarenakan subjek kurang percaya diri dan

masalah penglihatan sehingga memakan waktu yang cukup lama 3)

Peneliti menggunakan pendekatan pribadi sehingga harus menyesuaikan

waktu dengan kondisi subjek.

Proses pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner pada subjek. Sebelumnya, peneliti melakukan pendekatan

pribadi dan door to door untuk mencari subjek seperti menanyakan

kerabat dan teman sekitar peneliti. Setelah itu, peneliti akan menghubungi

subjek setelah mendapat persetujuan dari kerabatnya dan membuat janji

temu untuk proses pengambilan data. Sebelum subjek mengisi kuesioner,

peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan

peneliti dan menjelaskan sedikit tentang penelitian yang dilakukan. Tak

jarang juga peneliti melakukan pembicaraan ringan dan mendengar cerita-

cerita subjek tentang penyakit dan keyakinannya untuk sembuh yang

sangat membuat peneliti kagum. Beberapa subjek juga meminta untuk

dibimbing dan dibacakan kuesioner oleh peneliti dikarenakan subjek yang

sudah berusia lanjut dan memiliki penglihatan yang buruk.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

48

Peneliti melakukan penelitian di dua tempat yang berbeda yaitu di

Mataram NTB dan Yogyakarta. Peneliti berhasil mendapatkan 43 subjek

di Mataram, namun saat kembali ke Yogyakarta peneliti menambah 7

pasien kanker yang beada di IZI guna untuk memenuhi target awal subjek

penelitian yaitu 50 subjek.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek pasien kanker yang

beragama Islam di daerah Mataram dan Yogyakarta dengan jumlah

total 50 orang. Peneliti memberikan nomer urut pada setiap kuesioner

setelah subjek selesai mengisi kuesioner tersebut, hal itu dilakukan

untuk mempermudah peneliti dalam proses skoring serta analisis data

nantinya. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan, terdapat

identitas yang harus diisi oleh subjek, gambaran subjek dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian

Jenis Jumlah Persentase

Kelamin

1. Laki-laki 8 16%

2. Perempuan 42 84%

Jumlah 50 100%

Usia Jumlah Persentase

1. ≤ 45 tahun 20 40%

2. > 45 tahun 30 60%

Jumlah 50 100%

Status Jumlah Persentase

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

49

Perkawinan

1. Menikah 42 84%

2. Belum Menikah 8 16%

Jumlah 50 100%

Jenis Jumlah Persentase

Kanker

1. Ca Mamae 33 66%

2. Ca Pita Suara 1 2%

3. Nafsofaring 2 4%

4. Ca Rahim 2 4%

5. Ca Paru 3 6%

6. Ca Usus 1 2%

7. Ca Hati 1 2%

8. Parotis 1 2%

9. Kelenjar Getah Bening 1 2%

10. Ca Tulang Ekor 1 2%

11. Lymphoma 1 2%

12. Pedis 1 2%

13. Ca Ecoli 1 2%

14. Ca Lidah 1 2%

Jumlah 50 100%

Lama Jumlah Persentase Mengidap

1. ≤ 1 tahun 19 38%

2. > 1 tahun 31 62%

Jumlah 50 100%

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka

diperoleh hasil dari deskripsi data. Hasil tersebut yaitu nilai Xmin atau

skor minimal, Xmax atau skor maksimal, mean atau rata-rata dan

standar devisiasi sebagai berikut:

Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian

Variabel Hipotetik Empirik

Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD

Tawakal 26 130 78 17,33 85 129 117,7 8,79

Resiliensi 10 40 25 5 17 40 33,28 4,90

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

50

Tabel deskripsi data penelitian yang telah dipaparkan di atas digunakan

peneliti sebagai acuan dalam membuat kategorisasi subjek untuk setiap

variabel yang digunakan pada penelitian ini. Berikut adalah tabel

rumus norma kategorisasi yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 8 Rumus Norma Kategorisasi

Norma Kategorisasi Kategori

X<( -1,8 ) Sangat Rendah

( -1,8 ) X<( -0,6 ) Rendah

( -0,6 ) X<( +0,6 ) Sedang

( +0,6 ) X<( +1,8 ) Tinggi

X(+1,8) Sangat Tinggi

Keterangan:

X = Skor total = Mean = Standar Devisiasi

Berdasarkan tabel kategorisasi yang telah dijabarkan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa data penelitian subjek pada penelitian ini

dapat dikelompokkan menjadi lima kategori. Kelima kategori itu

adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

Pengelompokkan data penelitian subjek dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

51

Tabel 9 Kategorisasi Subjek pada Variabel Tawakal

Kategorisasi Rentang Skor Jumlah Persentase

Sangat Rendah X < 46,81 0 0%

Rendah 46,81 X < 67,6 0 0%

Sedang 67,6 X < 88,4 1 2%

Tinggi 88,4 X < 109,19 7 14%

Sangat Tinggi X 109,19 42 84%

Berdasarkan data yang dipaparkan pada tabel kategorisasi

subjek untuk variabel tawakal di atas, diperoleh bahwa tidak ada

subjek yang berada pada kategori sangat rendah maupun rendah.

Namun, pada kategori sedang terdapat satu subjek dengan persentase

sebesar 2%. Selanjutnya, pada kategori tinggi terlihat ada subjek yang

berjumlah 7 orang dengan persentase 14%. Lalu yang terakhir,

terdapat sebagian besar subjek dari subjek penelitian yaitu sebanyak

42 orang subjek yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 84% untuk variabel tawakal. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagain besar pasien kanker memiliki tawakal yang berada pada

kategori sangat tinggi dengan persentase 84%.

Tabel 10

Kategorisasi Subjek pada Variabel Resiliensi

Kategorisasi Rentang Skor Jumlah Persentase

Sangat Rendah X<16 0 0%

Rendah 16 X<22 1 2%

Sedang 22 X<28 6 12%

Tinggi 28 X<34 14 28%

Sangat Tinggi X 34 29 58%

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

52

Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada tabel kategorisasi

subjek untuk variabel resiliensi di atas, diperoleh bahwa tidak ada

satupun subjek yang berada pada kategori sangat rendah sehingga

memiliki persentase 0%. Namun, pada kategori rendah terdapat satu

orang subjek dengan persentase 2%. Selanjutnya, pada kategori

sedang terdapat subjek yang berjumlah enam orang dengan persentase

12%. Lalu, pada kategori tinggi terdapat 14 subjek dengan persentase

sebesar 28%. Pada kategori terakhir yaitu kategori sangat tinggi

terdapat 29 subjek dengan persentase 58%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa subjek yang berada pada kategori sangat tinggi berjumlah lebih

banyak dibandingkan subjek pada kategori lain yaitu sebanyak 29

orang dan memiliki persentase sebesar 58%. Artinya, sebagain besar

pasien kanker memiliki tingkat resiliensi yang sangat tinggi.

3. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis data penelitian, tahap selanjutnya

adalah harus melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat adalah uji asumsi,

di mana uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji liniaritas. Uji

asumsi ini harus dilakukan sebelum melakukan analisis statistika yang

lebih lanjut yaitu uji korelasi atau uji hipotesis. Dilakukannya uji

asumsi terlebih dahulu dikarenakan untuk mengetahui apakah uji

hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan statistic parametric

atau non-pareamterik. Uji asumsi pada penelitian ini menggunakan

SPSS versi 21 for windows.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

53

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau

tidak. Pengujian normalitas pada data penelitian ini menggunakan

analisis Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada SPSS for

windows dengan versi 21. Pada uji normalitas ini, jika data yang

diperoleh memiliki koefisien signifikansi p > 0,05 maka data dapat

dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya, jika data memperoleh

nilai koefisien signifikansi p < 0,05 maka data terdistribusi tidak

normal.

Tabel 11 Uji Normalitas

Variabel p (Nilai Sig) Kategori

Tawakal 0,012 Tidak Normal

Resiliensi 0,018 Tidak Normal

Berdasarkan hasil dari uji normalitas dengan menggunakan

analisis Kalmogorov Smirnov pada tabel di atas, tawakal memiliki

nilai signifikansi p = 0,012 (p < 0,05) yang berarti sebaran data

pada variabel tawakal berdistribusi tidak normal. Selanjutnya, pada

sebaran data variabel resiliensi setelah dilakukannya uji normalitas,

diperoleh hasil nilai signifikansi p = 0.018 (p < 0,05). Artinya,

sebaran data bersifat tidak normal atau berdistribusi tidak normal.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

54

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah tahap yang akan selanjutnya setelah

dilakukannya uji normalitas. Uji linearitas memiliki tujuan untuk

melihat apakah ada pengaruh dari satu variabel terhadap variabel

lainnya. Uji linearitas ini juga berfungsi untuk melihat apakah

variabel bebas dan variabel tergantung memiliki pola hubungan

yang linear atau tidak. Hubungan kedua variabel dapat dikatakan

linear jika memiliki nilai F dan signifikansi p < 0.05. Pada

pengujian ini, uji linearitas menggunakan analisis test of linearity

pada SPSS versi 21 for windows.

Tabel 12 Uji Linearitas

Variabel F p (Nilai Sig) Interpretasi

Resiliensi*Tawakal 41,671 0,000 Linear

Berdasarkan hasil uji linearitas antara resiliensi dan tawakal

yang telah dipaparkan pada tabel di atas, diketahui niali F = 41,671

dan memiliki nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0.05), artinya

hubungan antara variabel resiliensi dan tawakal tersebut bersifat

linear.

4. Uji Hipotesis

Setelah dilakukannya uji normalitas dan diperoleh hasil bahwa

sebaran data tidak normal, namun pada uji linearitas menunjukkan

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

55

bahwa hubungan antara kedua variabel linear. Oleh sebab itu, uji

hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis

non-parametric dengan teknik korelasi Spearman-rho. Jika hasil

korelasi memiliki nilai sig p < 0.05 yang berarti adanya hubungan

antara kedua variabel tersebut. Adapun hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini yaitu adanya hubungan positif antara tawakal dan

resiliensi pada pasien kanker. Semakin tinggi tawakal, maka semakin

tinggi pula resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker. Begitupun

sebaliknya, semakin rendah tawakal, maka semakin rendah pula

resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker.

Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis antara Tawakal dan Resiliensi

Variabel r Koefisien p (Nilai Sig) Interpretasi

Determenasi

Tawakal

terhadap 0,497 34% 0,000 Signifikan

Resiliensi

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis antara tawakal dan resiliensi

di atas, menunjukkan bahwa koefisien korelasi r = 0,497 dan p = 0,000

(p < 0,05) dengan kontribusi tawakal terhadap resiliensi sebesar 34%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tawakal

dan resiliensi. Adapun hubungan yang dihasilkan yaitu hubungan yang

positif, artinya semakin tinggi tingkat tawakal pada pasien kanker

maka semakin tinggi pula resiliensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,

hipotesis pada penelitian ini diterima.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

56

5. Analisis Tambahan

Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan analisis tambahan.

Analisis tambahan yang pertama dilakukan yaitu uji beda antar kedua

variabel berdasarkan jenis kelamin subjek. Uji beda yang kedua yaitu

berdasarkan usia subjek, lalu uji beda yang terakhir yaitu berdasarkan

lama mengidap kanker.

a. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia

Tujuan dilakukannya uji coba berdasarkan usia pada

penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat suatu pola

hubungan antara variabel resiliensi dengan usia subjek.

Tabel 14 Uji Beda Berdasarkan Usia

Kategori

Resiliensi

Sig Mean

Dewasa Dini (18-40 tahun) 26,25

Dewasa Madya (41-60 tahun) 0,513 26,41

Dewasa Lanjut (> 60 tahun) 19,08

Berdasarkan data hasil uji beda resiliensi berdasarkan usia

pada tabel yang telah dipaparkan di atas, peneliti menggunakan

analisis kruskal wallis test pada SPSS for windows versi 21. Tabel

di atas menunjukkan bahwa hasil uji beda berdasarkan usia

memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,513 (p > 0.05).

Selanjutnya, nilai mean atau rata-rata skor yang diperoleh untuk

kategori dewasa dini atau yang memiliki rentang usia dari 18

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

57

hingga 40 tahun mendapatkan nilai rata-rata sebesar 26,25. Untuk

kategori dewasa madya atau subjek dengan rentang usia 41 hingga

60 tahun memiliki nilai rat-rata sebesar 26,41. Lalu terakhir,

kategori dewasa lanjut atau subjek dengan usia di atas 60 tahun

memiliki nilai rata-rata sebesar 19,08.

Namun, dengan nilai signifikansi yang telah di dapatkan yaitu

sebesar 0,513 (p > 0.05), yang artinya bahwa tidak adanya

perbedaan yang signifikan pada tingkat resiliensi pasien kanker

berdasarkan usia mereka. Akan tetapi, jika dilihat dari skor nilai

rata-rata yang didapatkan, terlihat bahwa kategori dewasa madya

memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan dua

kategori lainnya. Sementara itu, kategori dewasa lanjut memiliki

skor nilai rata-rata yang paling rendah di antara ketiga kategori

tersebut.

b. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Lama Mengidap Kanker

Selanjutnya, peneliti melakukan analisis tambahan lainnya

yaitu uji beda yang berdasarkan pada lama mengidap kanker. Tabel

hasil analisis uji beda bedasarkan lama mengidap kanker dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 15 Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap Kanker

Kategori Resiliensi

Sig Mean

Kurang dari sama dengan 1 tahun 0,223

34,37

Lebih dari 1 tahun 32,61

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

58

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji beda

berdasarkan lama mengidap kanker memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,223 (p > 0.05). Adapun nilai skor rata-rata pada kategori

lama mengidap kanker kurang dari sama dengan 1 tahun sebesar

34,37. Sedangkan, pada kategori lama mengidap kanker lebih dari

1 tahun mendapatkan nilai skor rata-rata sebesar 32,61. Jika dilihat

dari nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat

resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker dengan berdasarkan

lama mengidap kanker tidak memiliki perbedaan yang sifgnifikan.

Namun, jika dilihat dari mean atau nilai rata-rata subjek yang

mengidap kanker kurang dari sama dengan 1 tahun memiliki

tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek

yang mengidap kanker lebih dari 1 tahun.

c. Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi

Selanjutnya, peneliti juga melakukan analisis tambahan

yaitu uji korelasi setiap aspek tawakal dengan resiliensi pada

pasien kanker.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

59

Tabel 16 Hasil Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi

Resiliensi

Data Mengetah Menetapka Menetapka Menyandar Berbaik Tunduk dan Pasrah

ui Allah n sebab dan n Hati pada kan Hati sangka kepasrahan Kepada

akibat Tauhid kepada kepada Hati kepada Allah

Allah Allah Allah

Nilai

Signifikansi 0.017 0.010 0.044 0.000 0.026 0.164 0.000

(p)

Koefisien

Korelasi 0.301 0.330 0.244 0.491 0.277 0.141 0.451

(r)

Berdasarkan tabel yang memaparkan hasil uji korelasi pada

setiap aspek tawakal dengan resiliensi di atas menunjukkan bahwa

aspek mengetahui Allah, menetapkan sebab dan akibat,

menetapkan hati pada tauhid, menyandarkan hati pada Allah,

berbaik sangka kepada Allah dan pasrah kepada Allah memiliki

nilai p<0.05 yang memiliki arti adanya hubungan atau korelasi

positif yang signifikan dengan resiliensi. Namun, pada aspek

tunduk dan kepasrahan hati kepada Allah memiliki nilai p>0.05,

sehingga tidak menunjukkan adanya hubungan atau korelasi yang

signifikan antara aspek tunduk dan kepasrahan hati kepada Allah

dengan resiliensi.

Aspek mengetahui Allah memperoleh r=0.301 dengan

r2=0,091 (9,1%). Aspek menetapkan sebab dan akibat memperoleh

r=0.330 dengan r2=0,1089 (10,89%). Aspek menetapkan hati pada

tauhid memperoleh r=0.244 dengan r2=0,0595 (5,95%). Aspek

menyandarkan hati kepada Allah memperoleh r=0,491 dengan

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

60

r2=0,2411 (24,11%). Aspek berbaik sangka kepada Allah

memperoleh r=0.277 dengan r2=0,0767 (7,67%). Aspek pasrah

kepada Allah memperoleh r=0,451 dengan r2=0,2034 (20,34%).

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dijabarkan di

atas, kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dari ketujuh aspek

tawakal, aspek yang paling berpengaruh terhadap resiliensi pada

pasien kanker yaitu aspek menyandarkan hati kepada Allah dengan

persentase sebesar 24,11%.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tawakal dan

resiliensi pada pasien kanker. Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki

suatu hubungan atau korelasi, maka dilakukanlah beberapa proses pengolahan

data yang dimulai dari melakukan uji asumsi hingga uji hipotesis. Pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 21 for

windows. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pola hubungan positif

yang signifikan antara tawakal dan resiliensi pada pasien kanker, sehingga

hipotesis pada penelitian ini diterima. Hipotesis dinyatakan diterima karena

memiliki nilai koefisien korelasi r=0,497 dan p = 0,000 (p < 0.05) yang berarti

adanya hubungan yang sangat signifikan antara tawakal dan resiliensi. Artinya,

semakin tinggi tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka semakin tinggi

pula tingkat resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker tersebut, begitupun

sebaliknya jika semakin rendah tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

61

semakin rendah pula tingkat resiliensinya. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa tawakal berkontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi pada pasien kanker.

Artinya, tawakal yang dimiliki oleh subjek dalam penelitian ini memberikan

kontribusi atau peran untuk meningkatkan resiliensi sebesar 34%.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Rinjani pada tahun 2018, yang meneliti tentang hubungan antara

religiusitas dan resiliensi pada pasien kanker, di mana penelitian tersebut memiliki

subjek dan variabel tergantung yang sama dengan penelitian ini. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara religiusitas

dan resiliensi pada pasien kanker, di mana religiusitas ini memiliki kontribusi

sebesar 28,4% terhadap resiliensi pada pasien kanker. Selanjutnya, penelitian

dengan variabel yang sama namun dengan subjek yang berbeda yang dilakukan

oleh Putri dan Uyun (2017), yang meneliti tentang tawakal dan resiliensi pada

santri remaja penghafal Al-Qur’an. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

subjek memiliki tingkat tawakal yang bebanding lurus dengan tingkat

resiliensinya. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tawakal memiliki

peran sebesar 11,15% untuk meningkatkan resiliensi pada subjek. Hasil penelitan-

penelitian yang telah dipaparkan di atas juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Clements dan Ermakova pada tahun 2012 dengan menggunkan

konsep Surrender to God. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu

yang memiliki tawakal akan dapat merespon stres bahkan dengan meningkatkan

tawakal (penyerahan diri) dapat mengurangi stres pada individu.

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

62

Individu yang bertawakal kepada Allah atau yang berserah diri kepada Allah

bukan berarti individu tersebut terlepas dari segala usaha yang harus dia lakukan.

At-Tuwaijiri (2014), menjelaskan bahwa tawakal merupakan sebuah perilaku

memasrahkan hasil dari usaha-usaha yan telah dilakukan sebelumnya. Hal ini

sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S As-Syura ayat 10 yang berbunyi:

ه ه

ه

ه

“Dan sesuatu apapun yang kamu perselisihkan, keputusannya (terserah) kepada

Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku

bertawakal dan kepada-Nya aku kembali”

Ayat di atas menjelaskan tentang bagiamana keputusan akhir berada pada

Allah atas usaha-usaha yang telah kita lakukan. Adanya ayat di atas membuat

individu tidak akan pernah merasa gelisah atau khawatir akan apa hasil yang

didapatkannya kelak, karena hasil yang didapatkannya adalah pilihan Allah SWT

untuk hambanya dan Allah SWT akan memberikan pemberian yang terbaik untuk

setiap hamba yang bertawakal dan berserah diri pada-Nya atas segala usaha yang

telah mereka lakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Abdullah (2005), bahwa

tawakal adalah sebuah bentuk penyerahan diri secara maksimal kepada Allah

SWT, penyerahan diri ini tentu harus disertai dengan berbagai usaha dan ikhitiar

hingga amal yang dapat dilakukan oleh individu.

Pasien kanker yang juga merupakan subjek dalam penelitian ini sebanyak

50 pasien dengan jenis kelamin laki-laki 8 orang dan perempuan 42 orang dengan

rentang usia mulai dari 19 hingga 78 tahun memiliki tingkat tawakal yang tinggi

yang disertai berbagai usaha pengobatan yang telah dijalaninya selama ini.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

63

Keyakinan mereka akan usaha dan tawakal yang mereka lakukan didasarkan oleh

harapan yang tinggi akan kesembuhan dari Allah SWT yang mungkin kelak akan

mereka dapatkan, sebab segala hasil dan keputusan akhir selalu datang dari-Nya.

Pada penelitian ini peneliti juga melakukan beberapa analisis tambahan di

antaranya yaitu uji beda berdasarkan usia subjek, uji beda berdasarkan lama

mengidap kanker serta melakukan uji korelasi setiap aspek tawakal dengan

resiliensi. Untuk analisis tambahan yang pertama yaitu uji beda yang berdasarkan

pada usia subjek, peneliti membagi usia subjek dalam tiga kategori yaitu kategori

dewasa dini yang berusia dengan rentang 18-40 tahun, kategori dewasa madya

dengan rentang usia 41-60 tahun dan kategori dewasa lanjut dengan usia lebih dari

60 tahun. Uji beda tersebut menunjukkan hasil nilai signifikansi 0.513 (p>0.05)

yang artinya tidak ada perbedaan resiliensi yang signifikan pada pasien kanker

berdasarkan usia mereka. Namun, dewasa madya memiliki nilai skor rata-rata

yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.

Selanjutnya, pada uji beda berdasarkan lama mengidap kanker peneliti

membagi lama mengidap kanker dalam dua kategori yaitu kategori kurang dari

sama dengan 1 tahun dan kategori lebih dari satu tahun. Uji beda tersebut

memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.223 (p>0.05) sehingga menujukkan tidak

ada perbedaan yang signifikan pada tingkat resiliensi subjek berdasarkan lama

mengidap kanker. Akan tetapi, nilai mean atau skor rata-rata memperlihatkan

bahwa kategori lama mengidap kurang dari sama dengan 1 tahun memiliki tingkat

resiliensi yang lebih tinggi.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

64

Pada analisis tambahan yang terakhir yaitu uji korelasi setiap aspek

tawakal dengan resiliensi. Hasil yang ditunjukkan setelah melakukan uji korelasi

antar aspek tawakal dengan resiliensi adalah, enam dari tujuh aspek pada variabel

tawakal memiliki korelasi yang positif dengan resiliensi. Aspek pertama yaitu

mengetahui Allah berkontribusi sebesar 9,1% terhadap resiliensi pada pasien

kanker. Mengentahui Allah SWT atau mengenal Allah dengan baik akan membuat

individu akan semakin dekat dengan Allah dan mengerti apa yang terjadi kepada

mereka adalah pemberian dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu

Qayyim Al Jauziyah (Tuwaijiri, 2014), yang mengungkapkan bahwa mengenal

Allah dengan baik akan menimbulkan keyakinan pada diri individu atas kebesaran

Allah dan atas setiap kejadian merupakan suatu keputusan atau ketetapan Allah

SWT. Aspek kedua yaitu menetapkan sebab akibat berkontribusi sebesar 10,89%

terhadap resiliensi pasien kanker. Individu yang bertawakal kepada Allah akan

mengetahui sebab mengapa dirinya harus berpasrah kepada Allah dan juga

mengtahui akibat dari kepasrahannya kepada Allah. Adapun aspek ketiga

memantapkan hati pada tauhid memiliki kontribusi terhadap resiliensi pada pasien

kanker sebesar 5,95%. Tauhid yang secara bahasa memiliki arti keesaan,

mengesakan Allah SWT. Individu yang memiliki pijakan tauhid akan mengenal

Allah lebih dekat dan meyakini bahwa Allah lah tempat sabik baiknya untuk

berpasrah sehingga membuat individu merasa memiliki penompang dan membuat

mereka lebih kuat dalam bertahan dan menghadapi situasi yang menyulitkan bagi

mereka.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

65

Aspek selanjutnya yaitu aspek keempat menyandarkan hati kepada Allah

berkontribusi sebesar 24,11% terhadap resiliensi pasien kanker. Menyandarkan

hati kepada Allah akan memberikan perasaan yang jauh lebih tenang karena telah

memberikan seluruh hati dan usaha yang telah dilakukan kepada Allah Sang

pembuatan keputusan. Dengan menyandarkan hati kepada Sang Pemiliki Hati

(Allah SWT), membuat individu merasa jauh dari kekhawatiran akan hasil yang

didapat nantinya sehingga membuat individu dapat menjalani harinya tanpa ada

rasa khawatir yang membebaninya. Selanjutnya, aspek kelima yaitu berbaik

sangka kepada Allah berkontribusi 7,67% terhadap resiliensi subjek. Memiliki

pikiran akan kebesaran Allah dan meyakini bahwa Allah selalu melihat segala

usaha yang telah dilakukan oleh hambanya dan memasrahkan hasil atas segala

usaha tersebut kepada Allah serta meyakini bahwa Allah akan memberikan

pemberian terbaiknya adalah salah satu prasangka baik kepada Allah.

Berprasangka baik juga akan memacu individu untuk dapat memberikan usaha

terbaiknya dan memandang kesulitan yang dialaminya adalah bentuk kasih sayang

Allah berupa ujian yang diberikan Allah kepadanya., sehingga individu akan

berusaha untuk menjalankan kesulitan tersebut dengan terus memiliki prasangka

baik kepada Allah. Hal tersebut dapat membuat kemampuan individu dalam

mengatasi tekanan akan meningkat dan menjadi individu yang resilien. Aspek

terakhir yaitu pasrah kepada Allah memiliki kontribusi sebesar 20,34% pada

resiliensi pasien kanker. Hal tersebut dikarenakan kepasrahan kepada Allah

setelah melakukan apapun usaha yang dapat dilakukan olehnya akan membuat

individu merasa tenang dan tidak akan mengkhawatirkan hasil dari usahanya,

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

66

sebab dirinya telah memasrahkan segala yang telah dilakukannya kepada Allah

SWT.

Berdasarkan pemaparan tentang hubungan antara setiap aspek tawakal

kepada resiliensi dapat dilihat bahwa aspek menyandarkan hati kepada Allah

berkontribusi paling besar kepada resiliensi pasien kanker yaitu sebesar 24,11%.

Lalu kontribusi kedua terbanyak yaitu pada aspek pasrah hanya kepada Allah

yaitu sebesar 20,34%. Jika dilihat lagi sebenarnya kedua aspek tersebut memiliki

maksud dan tujuan yang sama yaitu menjadikan Allah sebagai tempat

menyerahkan segala usaha, hasil hingga hatinya. Hal tersebut dapat membuat

pasien kanker merasa lebih tenang akan keputusan apa yang Allah berikan

nantinya, karena mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah akan

memberikan pemberian terbaik-Nya kepada mereka. Keyakinan tersebut

membantu resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker dengan perlahan meningkat.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam penelitian Ellison, dkk (Javanmard, 2013)

bahwa adanya kenaikan keyakinan atau iman individu dan keyakinan individu

terhadap adanya kehidupan setelah kematian membuat kecemasan individu

berkurang dan meningkatkan perasaan tenang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Qardhawi (2015), yaitu

bahwa individu yang berpasrah atau yang bertawakal kepada Allah akan memiliki

perasaan tenang dan damai dalam hidupnya, sebab keputusan terakhir telah

diserahkan kepada Allah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Uyun

(2017), di mana tawakal memiliki kontribusi sebesar 11,15% dalam meningkatkan

resiliensi pada subjek, hal ini membuktikan bahwa peran tawakal yang cukup

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

67

penting untuk meningkatkan resiliensi pada individu. Selain itu, adapun penelitian

yang dilakukan oleh Habibah, Lestari, Oktaviana dan Nashori (2018), di mana

tawakal dan kecerdasan emosi keduanya memiliki peran sebesar 21.7% untuk

meningkatkan resiliensi pada subjek. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh

Azizah (2017), yang meneliti tentang hubungan antara tawakal dan penerimaan

diri pada remaja penyandang cacat tubuh menunjukkan hasil bahwa tawakal

memiliki peran sebesar 98% untuk membangun penerimaan diri pada subjek.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rosita (2018), yang meneliti

tentang hubungan antara tawakal dan berpikir positif pada mahasiswa,

mendapatkan hasil bahwa tawakal berperan sebesar 6,10% dengan berpikir positif

pada mahasiswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Velayati

(2018), yang meneliti tentang pengaruh tawakal terhadap kecerdasan emosi

menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara tawakal terhadap

kecerdasan emosi pada subjek mahasiswa, di mana tawakal ini memiliki peran

sebesar 23,7% dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada subjek. Hasil dari

beberapa penelitian di atas membuktikan bahwa tawakal memiliki peran yang

sangat penting dalam membangun kemampuan dan mengasah kemampuan

naluriah yang sejatinya telah ada dalam diri individu. Kemampuan naluriah yang

dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dapat membantu individu untuk

menjalani keseharian yang menyulitkan bahkan saat berada di dalam

kesengsaraan, salah satu kemampuan tersebut yaitu kemampuan resiliensi.

Hasil pada penelitian ini, tawakal memiliki peran yang cukup besar

dibandingan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu peran tawakal

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

68

sebesar 34% dalam meningkatkan resiliensi pada pasien kanker. Hasil tersebut

dapat disebabkan karena kriteria subjek yang memang membutuhkan peran

tawakal lebih dibandingkan dengan subjek lainnya. Subjek yaitu pasien kanker

memiliki pengharapan yang lebih kepada Allah akan hidup dan penyakit kronis

yang dideritanya, sehingga memiliki kepasrahan yang mendalam kepada Allah

atas hasil akhir dari usaha-usaha yang telah dilakukannya selama ini.

Adapun kelemahan-kelamahan pada penelitian ini yaitu, di antaranya

adalah memiliki subjek yang tidak terlalu banyak atau dapat dikatakan sedikit

yang mmemungkinkan menjadi data terdistribusi tidak normal. Selain itu,

beberapa subjek dengan usia yang sudah memasuki kategori dewasa madya

hingga lanjut kesulitan untuk memahami pernnyataan-pernyataan penelitian

sehingga peneliti harus menjelaskan dengan bahasa yang jauh lebih sederhana

yang memiliki kemungkinan perbedaan makna yang sesungguhnya. Jenis kelamin

dan jenis kanker subjek juga salah satu menjadi kelamahan pada penelitian itu,

karena jumlah subjek antara laki-laki dan perempuan yang jauh berbeda hingga

beragamnya jenis kanker yang diderita subjek karena tidak adanya jenis kanker

yang menjadi patokan. Begitupun dengan latar belakang pekerjaan hingga stadium

kanker yang seringkali subjek tidak mengetahui tingkat stadium kanker yang

dimilikinya.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan yaitu adanya hubungan yang positif antara tawakal dan resiliensi pada

pasien kanker. Semakin tinggi tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka

semakin tinggi pula tingkat resiliensi pasien kanker tersebut. Namun, sebaliknya

semakin rendah tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker, maka semakin rendah

pula tingkat resiliensi yang dimilikinya. Pasien kanker sangat membutuhkan

tawakal yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek lainnya, karena tawakal

pada pasien kanker sudah melibatkan kematian, sehingga pasien kanker harus

memiliki keyakinan dan keberpasrahan diri pada Allah yang lebih besar

dibandingkan dengan yang lainnya.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tawakal memiliki peranan

yang sangat penting untuk pasien kanker dibandingkan dengan subjek lainnya

pada penelitian-penelitian sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dari sumbangan

efektif yang diberikan tawakal terhadap resiliensi pada pasien kanker cukup besar

yaitu 34%.

69

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

70

B. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil

tawakal memiliki kontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi subjek. Akan

lebih baik lagi jika pasien kanker terus memiliki keyakinan dan memasrahkan

diri atas segala usaha dan ikhtiar seperti pengobatan yang selama ini

dilakukan kepada Allah dan meningkatkan keyakinan kepada Allah bahwa

Allah akan memberikan keputusan akhir yang terbaik untuk hamba-Nya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya membuat penyataan-pernyataan

dengan bahasa yang sederhana dan makna yang mudah dipahami sehingga

subjek dapat memahaminya dengan baik. Selain itu, hendaknya memberikan

rentang usia pada kriteria subjek yang akan digunakan dan menambah jumlah

subjek untuk penelitian selanjutnya. Adapun dari segi variabel, diharapkan

peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel tawakal dengan

pernyataan yang lebih menggambarkan kondisi dari pasien kanker tersebut.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. U. (2005). Meledakkan IESQ dengan langkah takwa & tawakal.

Jakarta Timur: Zikrul Hakim.

Ad Dumaiji, A. U. (2015). Tawakal bergantung sepenuhnya kepada Allah.

Jakarta: Pustaka Al Inabah.

Akbar, M. Y. A., & Velayati, I. A. (2018). Pengaruh Tawakkal Terhadap

Kecerdasan Emosi. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN (pp. 1089-1093).

Al Ghazali, I., Al Hambali, I., Al Jauziyah, I. Q. (1989). Pembersih jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka

Al Jauziyah, I. Q. (1998). Madarijus salikin, penjabaran kongkrit “iyyaka na’budu waiiyaka nasta’in”. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we undersetimated the human capacity to thrive after extremely aversive events?. American Psychologist. 59, 20-28.

Campbell-Sills, L., & Stein, M. B. (2007). Psychometric Analysis and refinement

of the Conner-Davidson Resilience Scale (CD-RISC): Validation of a 10-item measure of resilience. Journal of Traumatic Stress, 20(6), 1019-

1028.

Clements, A. D & Emarkova, A. V. (2012). Surrender to God and stress: A possible link between religiosity and health. Psychology of Religion and

Spirituality. 4 (2) 93-107.

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of A New Resilience

Scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18, 76-82

Desmita. (2012).Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dewi, F. I. R., Djoenaina, V., & Melisa. (2004). Hubungan Antara Resiliensi

dengan Depresi Pada Perempuan Pasca Pengangkatan Payudara (Mastektomi). Jurnal Psikologi, 2 (2), 101-120.

71

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

72

Febrinabilah, R., & Listiyandini, R. A. (2016). Hubungan antara self compassion dengan resiliensi pada mantan pecandu narkoba dewasa awal. Prosiding konferensi nasional peneliti muda psikologi indonesia, 1(1), 19-28.

Fitri, M. A. (2017). Hubungan antara tawakal dengan penerimaan diri pada

remaja penyandang cacat tubuh Di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (Bbrsbd) Prof. Dr. Soeharso Surakarta (Doctoral dissertation,

IAIN Surakarta).

Glantz, M. D., & Johnson, J. L. (2002). Resilience and Development: Positive Life

Adaptation. New York: Kluwer Academic Publisher.

Greeff, A. P., & Ritman, I. N. (2005). Individual Characteristic Associated with Resilience in Single Parent Families. Psychologycal Repport.

Grotberg, E. H. (1995). A guide to promoting resilience in children: Strengthening the human spirit.

Habibah, R., Lestari, S. D., Oktaviana, S. K., & Nashori, F. (2018). Resiliensi pada Penyintas Banjir Ditinjau dari Tawakal dan Kecerdasan Emosi. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 1(1), 29-36.

Husein, S. A. (1998). Religion and mental health from the muslim perspective.

Edisi 20. Handbook of religion and mental health. Halaman 279-290.

America: Academic Press.

Ilyas, Y. (1999). Kuliah akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam.

Mulyana, A. (2015). Tawakal dan kecemasan mahasiswa pada mata kuliah praktikum. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 17-24.

Ningsih, P. (2013). Pengaruh Tawakal Terhadap Adversity Quotient Pada Santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Mangkang Kulon Tugu Semarang (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo).

Pertiwi, M. (2011). Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di BNN lido.

Putri, A. S. (2017). Hubungan antara tawakal kepada Allah Ta’ala dan resiliensi pada santri remaja penghafal Al-Qur’an Yogyakarta. Jurnal Psikologi

Islam. 4(1) 77-87.

Raisa, R., & Ediati, A. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas iia wanita semarang. Empati, 5(3), 537-542.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

73

Rosita, E. (2018). Hubungan Antara Tawakal Dan Berpikir Positif Pada Mahasiswa.

Rinjani, R. G. (2018). Hubungan Antara Religiusitas Dan Resiliensi Pada Pasien Kanker.

Sari, G. I. R. (2016). Hubungan Antara Kebersyukuran dengan Resiliensi Pada Penderita Penyakit Kronis

Septiani, T., & Fitria, N. (2016). Hubungan antara resiliensi dengan stres pada

mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan. Jurnal penelitian psikologi, 7(2), 59-76.

Tampi, B., Kumaat, L., & Masi, G. (2013). Hubungan sikap dukungan sosial

dengan tingkat resiliensi stres penyintas banjir di kelurahan Taas kecamatan Tikala kota Manado. Jurnal Keperawatan, 1(1).

Wainrib, B.R. (2006). Healing crisis and trauma with mind, body, and spirit. USA: Springer Publishing Company, Inc

Wong-McDonald, A., & Gorsuch, R. L. (2000). Surrender to God: An additional

coping style?. Journal of Psychology and Theology, 28(2), 149-161.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

74

LAMPIRAN

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

75

LAMPIRAN 1.

SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI

SEBELUM UJI COBA

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

76

KUESIONER PENELITIAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

77

PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

Saya mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Indonesia, sedang

melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

yang saya hormati. Perkenankan saya untuk belajar banyak dari pengalaman

Anda. Belajar tentang apa yang Anda rasakan, apa yang Anda pikirkan, dan apa

yang Anda lakukan dalam keseharian.

Setiap jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan

kebijakan apapun. Semua jawaban yang diberikan merupakan informasi yang

sangat berharga bagi saya. Semua jawaban dan identitas yang Anda berikan

dijamin penuh kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian ilmiah. Oleh

karena itu, Anda tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang ada

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam pengisian

kuisioner ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda dengan kebaikan

yang lebih banyak dan kemuliaan yang lebih, amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat Saya,

Nazihatin Nuzula

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

78

IDENTITAS DIRI

Nama (boleh inisial)

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan/Pekerjaan

Status

Diagnosis Kanker

Lama Mengidap Kanker

Stadium Kanker

:

:P/L

:

:

: Lajang / Menikah / Lainnya (.……..)

:

:

:

Dengan ini, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam

penelitian ini, dan data yang saya berikan merupakan informasi yang sebenar-

benarnya tentang diri saya.

Mataram, Februari 2020

(………..……………………..)

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

79

SKALA I

PETUNJUK PENGERJAAN KUISIONER

Berikut adalah beberapa pernyataan yang berisi tentang beberapa hal yang

mungkin pernah Anda alami atau rasakan. Baca dan pahamilah dengan baik.

Untuk menjawab pernyataan berikut ini Anda cukup memilih salah satu jawaban

yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban dengan pilihan

sebagai berikut:

SS : Sangat Sesuai, apabila Anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan

tersebut.

S : Sesuai, apabila Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut.

N : Netral, apabila Anda merasa netral dengan pernyataan tersebut.

TS : Tidak Sesuai, apabila Anda merasa tidak sesuai dengan pernyataan tersebut.

STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila Anda merasa sangat tidak sesuai dengan

pernyataan tersebut.

Contoh:

Saya menjalankan kewajiban saya (sholat) sebagai muslim

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

1. Saya menyadari segala rezeki (kesehatan, kepintaran, teman yang baik,

dll) berasal dari Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

2. Segala hal yang saya dapatkan merupakan pemberian dari Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

80

3. Saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

4. Saya merasa Allah sangat menyayangi saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

5. Saya yakin Allah melindungi saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

6. Melalui doa-doa yang saya panjatkan, saya percaya bahwa Allah

akan mengabulkan doa saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

7. Penentu keberhasilan saya adalah diri saya sendiri

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

8. Usaha yang saya lakukan tidak mungkin berhasil tanpa ridha Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

9. Saya yakin bahwa Allah selalu mengabulkan doa saya selama saya juga

berusaha untuk mencapai hal tersebut

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

81

Sesuai Sesuai Sesuai

10. Saya yakin bahwa Allah melihat segala usaha saya akan suatu hal

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

11. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu pekerjaan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

12. Saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Islam adalah agama yang benar

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

13. Allah adalah sebaik-sebaik tempat untuk memohon

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

14. Allah adalah zat yang Maha Segalanya. Akan tetapi, saya percaya ada zat

yang Maha Segalanya selain Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

15. Ketika saya melakukan suatu kesalahan, hanya kepada Allah saya kembali

(bertaubat)

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

16. Saya percaya bahwa Tuhan yang patut disembah hanyalah Allah

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

82

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

17. Saya bergantung hanya kepada Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

18. Saya kecewa saat saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

19. Saya berharap kepada selain Allah (manusia)

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

20. Saya menyertakan Allah dalam setiap pekerjaan saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

21. Saya merasakan ketenangan ketika menyerahkan segala urusan saya

kepada-Nya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

22. Saya menyelesaikan masalah saya tanpa melibatkan Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

83

23. Saya yakin bahwa suatu hal yang saya dapatkan merupakan pemberian

dari Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

24. Yang saya dapatkan selama ini adalah usaha saya sendiri tanpa

campur tangan Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

25. Saya percaya bahwa Allah memberikan suatu ujian tanpa sia-sia

(terdapat hikmah dibaliknya)

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

26. Saya percaya bahwa Allah akan mempermudah segala urusan saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

27. Beribadah kepada Allah merupakan jalan bagi saya agar Allah mau

memberikan pemberian terbaiknya untuk saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

28. Saya berusaha menjalankan perintah (sholat, puasa, sedekah, dll)

Allah dengan baik

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

29. Pekerjaan saya lebih penting dibandingkan meluangkan waktu untuk

Allah

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

84

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

30. Saya melakukan kewajiban saya (sholat) hanya untuk

menggugurkan kewajiban tersebut

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

31. Saya tetap lapang dada meskipun saya tidak mendapatkan apa yang

saya inginkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

32. Saya berhasil karena kerja keras saya sendiri

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

33. Saya ikhlas apabila terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

34. Saya marah dengan segala ujian yang Allah berikan kepada saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

35. Disamping telah berusaha, saya juga menyerahkan segalanya kepada

Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 104: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

85

SKALA II

Silahkan Anda baca masing-masing pernyataan berikut. Pada skala di bawah ini,

berikan tanda centang (√) pada kolom yang menggambarkan keadaan Anda ketika

sedang menghadapi penyakit Kanker. Seberapa sesuai pernyataan di bawah ini

dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.

Sangat Cukup Tidak Sangat

No. Pernyataan Sesuai Sesuai Sesuai Tidak

Sesuai

1. Saya mampu menyesuaikan diri

terhadap perubahan

2. Saya mampu menghadapi keadaan

apapun

3. Saya mampu melihat masalah dari

sisi yang membuat saya tertawa

4. Keberhasilan menghadapi tekanan

dapat menguatkan diri saya

5. Saya cenderung bangkit kembali

setelah mengalami penderitaan

6. Saya dapat meraih tujuan meskipun

ada kendala

7. Saya tetap dapat berkonsentrasi

(memusatkan perhatian) meskipun

di bawah tekanan

8. Saya tidak mudah putus asa karena

kegagalan

9. Saya memandang diri saya sebagai

orang yang pantang menyerah

10. Ssaya dapat mengatasi perasaan

yang tidak menyenangkan

Page 105: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

86

LAMPIRAN 2.

TABULASI DATA PENELITIAN

UJI COBA

Page 106: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

87

Tabulasi Data Uji Coba Tawakal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

S1 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4

S2 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4

S3 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

S4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5

S5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5

S6 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5

S7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

S8 5 4 3 4 5 4 3 4 5 3 3 5 5 4 4 5 5 2 3 2 3 2 4 4 4 4 5 5 5 5 3 2 2 3 4

S9 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5

S10 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 5 5 4 5 3 5 4 1 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 2 4 2 1 3

S11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5

S12 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5

S13 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5

S14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5

Page 107: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

88

S15 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5

S16 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 4

S17 3 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4

S18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S19 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5

S20 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5

S21 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

S22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4

S23 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 3 2 5 2 5

S24 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5

S25 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5

S26 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5

S27 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5

S28 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 5 5

S29 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5

S30 5 5 5 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5

Page 108: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

89

S31 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5

S32 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5

S33 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5

S34 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5

S35 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 1

S36 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5

S37 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4

S38 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5

S39 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 1 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5

S40 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5

S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

S42 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5

S43 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5

S44 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5

S45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5

S46 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

Page 109: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

90

S47 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

S48 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5

S49 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5

S50 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5

Tabulasi Data Uji Coba Resiliensi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2

S2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3

S3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

S4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 3

Page 110: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

91

S5 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4

S6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

S7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S8 2 2 2 3 3 3 1 3 4 2

S9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

S10 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1

S11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

S13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S14 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3

S15 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2

S16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

S17 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4

S18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

S19 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3

Page 111: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

92

S20 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S22 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3

S23 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2

S24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S25 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3

S26 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4

S27 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4

S28 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4

S29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3

S30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4

S31 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3

S32 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3

S33 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3

S34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 112: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

93

S35 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1

S36 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

S37 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

S38 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

S39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S42 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4

S43 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4

S44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S45 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4

S46 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4

S47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S48 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

S49 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3

Page 113: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

94

S50 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

Page 114: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

95

LAMPIRAN 3.

HASIL ANALISIS UJI COBA AITEM

SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

96

Reliabilitas dan Validitas Skala Tawakal

Case Processing Summary

N %

Valid 50 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on

Standardized

Items

.862 .901 35

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's

Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item

Correlation Correlation Deleted

Saya menyadari 153.6200 91.179 .241 . .860

segala rezeki

(kesehatan,

kepintaran,

teman yang baik,

dll) berasal dari

Allah

Segala hal yang 153.6200 90.608 .397 . .859

saya dapatkan

merupakan

pemberian dari

Allah

Page 116: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya percaya

bahwa Allah

selalu

memberikan

yang terbaik

Saya merasa

Allah sangat

menyayangi saya

Saya yakin Allah

melindungi saya

Melalui doa-doa

yang saya

panjatkan, saya

percaya bahwa

Allah akan

mengabulkan

doa saya

Penentu

keberhasilan

saya adalah diri

saya sendiri

Usaha yang saya

lakukan tidak

mungkin berhasil

tanpa ridha Allah

Saya yakin

bahwa Allah

selalu

mengabulkan

doa saya selama

saya juga

berusaha untuk

mencapai hal

tersebut

Saya yakin

bahwa Allah

melihat segala

usaha saya akan

suatu hal

97

153.7800 85.726 .715 . .851

153.8000 85.837 .643 . .852

153.7000 89.194 .497 . .857

153.7400 89.298 .445 . .857

155.7800 90.379 .021 . .881

153.6800 88.549 .537 . .856

153.8800 85.577 .638 . .852

153.9800 85.489 .491 . .855

Page 117: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya

bersungguh-

sungguh dalam

mengerjakan

suatu pekerjaan

Saya meyakini

dengan sepenuh

hati bahwa Islam

adalah agama

yang benar

Allah adalah

sebaik-sebaik

tempat untuk

memohon

Allah adalah zat

yang Maha

Segalanya. Akan

tetapi, saya

percaya ada zat

yang Maha

Segalanya selain

Allah

Ketika saya

melakukan suatu

kesalahan, hanya

kepada Allah

saya kembali

(bertaubat)

Saya percaya

bahwa Tuhan

yang patut

disembah

hanyalah Allah

Saya bergantung

hanya kepada

Allah

98

154.0800 88.483 .384 . .858

153.5800 92.044 .193 . .861

153.5800 90.738 .480 . .859

153.8400 91.280 .062 . .867

153.6400 88.072 .659 . .855

153.5600 92.333 .162 . .862

153.6200 91.261 .283 . .860

Page 118: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya kecewa saat

saya tidak

mendapatkan apa

yang saya

harapkan Saya

berharap

kepada selain

Allah (manusia)

Saya

menyertakan

Allah dalam

setiap pekerjaan

saya

Saya merasakan

ketenangan

ketika

menyerahkan

segala urusan

saya kepada-Nya

Saya

menyelesaikan

masalah saya

tanpa melibatkan

Allah

Saya yakin

bahwa suatu hal

yang saya

dapatkan

merupakan

pemberian dari

Allah

Yang saya

dapatkan selama

ini adalah usaha

saya sendiri

tanpa campur

tangan Allah

99

155.6200 81.832 .448 . .858

154.0600 87.649 .275 . .861

153.8000 85.306 .652 . .852

153.8000 85.633 .713 . .851

154.0200 87.612 .322 . .859

153.8600 86.898 .657 . .853

153.8600 89.919 .313 . .859

Page 119: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya percaya

bahwa Allah

memberikan

suatu ujian tanpa

sia-sia (terdapat

hikmah

dibaliknya)

Saya percaya

bahwa Allah

akan

mempermudah

segala urusan

saya

Beribadah

kepada Allah

merupakan jalan

bagi saya agar

Allah mau

memberikan

pemberian

terbaiknya untuk

saya

Saya berusaha

menjalankan

perintah (sholat,

puasa, sedekah,

dll) Allah dengan baik

Pekerjaan saya

lebih penting

dibandingkan

meluangkan

waktu untuk

Allah

100

153.7800 86.298 .713 . .852

153.6600 89.372 .527 . .857

153.9200 88.238 .342 . .859

153.8800 89.496 .259 . .860

153.9200 93.300 -.058 . .866

Page 120: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya melakukan

kewajiban saya

(sholat) hanya

untuk

menggugurkan

kewajiban

tersebut

Saya tetap

lapang dada

meskipun saya

tidak

mendapatkan apa

yang saya

inginkan

Saya berhasil

karena kerja

keras saya

sendiri

Saya ikhlas

apabila terjadi

hal-hal yang

tidak saya

inginkan

Saya marah

dengan segala

ujian yang Allah

berikan kepada

saya

Disamping telah

berusaha, saya

juga

menyerahkan

segalanya

kepada Allah

101

153.9800

88.142

.447

.

.857

154.5000 85.439 .453 . .856

154.9800 84.714 .316 . .863

154.4600 85.437 .626 . .852

154.2800 84.083 .527 . .853

153.8200 88.396 .308 . .859

Page 121: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

102

Reliabilitas dan Validitas Skala Resiliensi

Case Processing Summary

N %

Valid 50 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on

Standardized

Items

.897 .898 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's

Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item

Correlation Correlation Deleted

Saya mampu 29.8800 20.434 .591 .610 .890

menyesuaikan

diri terhadap

perubahan

Saya mampu 30.0000 19.837 .628 .676 .888

menghadapi

keadaan apapun

Saya mampu 30.0800 19.136 .687 .678 .884

melihat masalah

dari sisi yang

membuat saya

tertawa

Page 122: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Keberhasilan

menghadapi

tekanan dapat

menguatkan diri

saya

Saya cenderung

bangkit kembali

setelah

mengalami

penderitaan

Saya dapat

meraih tujuan

meskipun ada

kendala

Saya tetap dapat

berkonsentrasi

(memusatkan

perhatian)

meskipun di

bawah tekanan

Saya tidak

mudah putus asa

karena kegagalan

Saya

memandang diri

saya sebagai

orang yang

pantang

menyerah

Ssaya dapat

mengatasi

perasaan yang

tidak

menyenangkan

103

29.8400 20.586 .556 .558 .892

29.8000 20.327 .646 .509 .887

29.9800 19.653 .620 .569 .888

30.2800 18.900 .696 .577 .883

29.7400 19.462 .731 .631 .881

29.9000 19.847 .631 .600 .887

30.0200 18.796 .661 .624 .886

Page 123: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

104

LAMPIRAN 4.

SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI

SETELAH UJI COBA

(SETELAH AITEM GUGUR)

Page 124: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

105

KUESIONER PENELITIAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 125: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

106

PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

Saya mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Indonesia, sedang

melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

yang saya hormati. Perkenankan saya untuk belajar banyak dari pengalaman

Anda. Belajar tentang apa yang Anda rasakan, apa yang Anda pikirkan, dan apa

yang Anda lakukan dalam keseharian.

Setiap jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan

kebijakan apapun. Semua jawaban yang diberikan merupakan informasi yang

sangat berharga bagi saya. Semua jawaban dan identitas yang Anda berikan

dijamin penuh kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian ilmiah. Oleh

karena itu, Anda tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang ada

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam pengisian

kuisioner ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda dengan kebaikan

yang lebih banyak dan kemuliaan yang lebih, amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat Saya,

Nazihatin Nuzula

Page 126: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

107

IDENTITAS DIRI

Nama (boleh inisial)

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan/Pekerjaan

Status

Diagnosis Kanker

Lama Mengidap Kanker

Stadium Kanker

:

:P/L

:

:

: Lajang / Menikah / Lainnya (.……..)

:

:

:

Dengan ini, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam

penelitian ini, dan data yang saya berikan merupakan informasi yang sebenar-

benarnya tentang diri saya.

Mataram, Februari 2020

(………..……………………..)

Page 127: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

108

SKALA I

PETUNJUK PENGERJAAN KUISIONER

Berikut adalah beberapa pernyataan yang berisi tentang beberapa hal yang

mungkin pernah Anda alami atau rasakan. Baca dan pahamilah dengan baik.

Untuk menjawab pernyataan berikut ini Anda cukup memilih salah satu jawaban

yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban dengan pilihan

sebagai berikut:

SS : Sangat Sesuai, apabila Anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan

tersebut.

S : Sesuai, apabila Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut.

N : Netral, apabila Anda merasa netral dengan pernyataan tersebut.

TS : Tidak Sesuai, apabila Anda merasa tidak sesuai dengan pernyataan tersebut.

STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila Anda merasa sangat tidak sesuai dengan

pernyataan tersebut.

Contoh:

Saya menjalankan kewajiban saya (sholat) sebagai muslim

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

1. Segala hal yang saya dapatkan merupakan pemberian dari Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

2. Saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 128: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

109

3. Saya merasa Allah sangat menyayangi saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

4. Saya yakin Allah melindungi saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

5. Melalui doa-doa yang saya panjatkan, saya percaya bahwa Allah

akan mengabulkan doa saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

6. Usaha yang saya lakukan tidak mungkin berhasil tanpa ridha Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

7. Saya yakin bahwa Allah selalu mengabulkan doa saya selama saya juga

berusaha untuk mencapai hal tersebut

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

8. Saya yakin bahwa Allah melihat segala usaha saya akan suatu hal

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

9. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu pekerjaan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

10. Allah adalah sebaik-sebaik tempat untuk memohon

Page 129: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

110

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

11. Ketika saya melakukan suatu kesalahan, hanya kepada Allah saya kembali

(bertaubat)

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

12. Saya kecewa saat saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

13. Saya menyertakan Allah dalam setiap pekerjaan saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

14. Saya merasakan ketenangan ketika menyerahkan segala urusan saya

kepada-Nya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

15. Saya menyelesaikan masalah saya tanpa melibatkan Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

16. Saya yakin bahwa suatu hal yang saya dapatkan merupakan pemberian

dari Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 130: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

111

17. Yang saya dapatkan selama ini adalah usaha saya sendiri tanpa

campur tangan Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

18. Saya percaya bahwa Allah memberikan suatu ujian tanpa sia-sia

(terdapat hikmah dibaliknya)

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

19. Saya percaya bahwa Allah akan mempermudah segala urusan saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

20. Beribadah kepada Allah merupakan jalan bagi saya agar Allah mau

memberikan pemberian terbaiknya untuk saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

21. Saya melakukan kewajiban saya (sholat) hanya untuk

menggugurkan kewajiban tersebut

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

22. Saya tetap lapang dada meskipun saya tidak mendapatkan apa yang

saya inginkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

23. Saya berhasil karena kerja keras saya sendiri

Page 131: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

112

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

24. Saya ikhlas apabila terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

25. Saya marah dengan segala ujian yang Allah berikan kepada saya

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

26. Disamping telah berusaha, saya juga menyerahkan segalanya kepada

Allah

Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak

Sesuai Sesuai Sesuai

Page 132: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

113

SKALA II

Silahkan Anda baca masing-masing pernyataan berikut. Pada skala di bawah ini,

berikan tanda centang (√) pada kolom yang menggambarkan keadaan Anda ketika

sedang menghadapi penyakit Kanker. Seberapa sesuai pernyataan di bawah ini

dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.

Sangat Cukup Tidak Sangat

No.

Pernyataan Sesuai Sesuai Sesuai Tidak

Sesuai

1. Saya mampu menyesuaikan diri

terhadap perubahan

2. Saya mampu menghadapi keadaan

apapun

3. Saya mampu melihat masalah dari

sisi yang membuat saya tertawa

4. Keberhasilan menghadapi tekanan

dapat menguatkan diri saya

5. Saya cenderung bangkit kembali

setelah mengalami penderitaan

6. Saya dapat meraih tujuan meskipun

ada kendala

7. Saya tetap dapat berkonsentrasi

(memusatkan perhatian) meskipun

di bawah tekanan

8. Saya tidak mudah putus asa karena

kegagalan

9. Saya memandang diri saya sebagai

orang yang pantang menyerah

10. Ssaya dapat mengatasi perasaan

Page 133: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

114

yang tidak menyenangkan

Page 134: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

115

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA PENELITIAN

SETELAH UJI COBA

(SETELAH AITEM GUGUR)

Page 135: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

116

Tabulasi Data Tawakal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

S1 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4

S2 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4

S3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5

S4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5

S5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5

S6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5

S7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

S8 4 3 4 5 4 4 5 3 3 5 4 2 2 3 2 4 4 4 4 5 5 3 2 2 3 4

S9 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5

S10 4 3 2 4 4 3 2 2 5 4 3 1 3 4 4 4 5 3 4 5 4 2 4 2 1 3

S11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5

S12 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5

S13 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5

Page 136: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

117

S14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5

S15 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5

S16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4

S17 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4

S18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5

S20 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5

S21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

S22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

S23 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 5 2 5

S24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5

S25 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5

S26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 5

S27 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 5

S28 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 5

Page 137: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

118

S29 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5

S30 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 5

S31 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5

S32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5

S33 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5

S34 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5

S35 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 3 5 1

S36 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5

S37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4

S38 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5

S39 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5

S40 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5

S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S42 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5

S43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5

Page 138: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

119

S44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5

S45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5

S46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

S47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

S48 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5

S49 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5

S50 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5

Page 139: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

120

Tabulasi Data Resiliensi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2

S2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3

S3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

S4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 3

S5 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4

S6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

S7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S8 2 2 2 3 3 3 1 3 4 2

S9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

S10 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1

S11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

S13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 140: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

121

S14 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3

S15 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2

S16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

S17 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4

S18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

S19 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3

S20 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S22 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3

S23 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2

S24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S25 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3

S26 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4

S27 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4

S28 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4

Page 141: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

122

S29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3

S30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4

S31 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3

S32 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3

S33 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3

S34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S35 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1

S36 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

S37 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

S38 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

S39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S42 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4

S43 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4

Page 142: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

123

S44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S45 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4

S46 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4

S47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S48 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

S49 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3

S50 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

Page 143: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

LAMPIRAN 6

HASIL ANALISIS SKALA TAWAKAL DAN

RESILIENSI

SETELAH UJI COBA

(SETELAH AITEM GUGUR)

124

Page 144: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

125

Reliabilitas dan Validitas Skala Tawakal

Case Processing Summary

N %

Valid 50 100.0

Cases aExcluded 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of

Alpha Alpha Items

Based on

Standardize

d Items

.897 .922 26

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's

Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item

Correlation Correlation Deleted

Segala hal yang 112.8000 75.143 .388 . .896

saya dapatkan

merupakan

pemberian dari

Allah

Saya percaya 112.9600 70.080 .784 . .888

bahwa Allah

selalu

memberikan

yang terbaik

Page 145: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya merasa

Allah sangat

menyayangi

saya

Saya yakin

Allah

melindungi

saya

Melalui doa-

doa yang saya

panjatkan, saya

percaya bahwa

Allah akan

mengabulkan

doa saya

Usaha yang

saya lakukan

tidak mungkin

berhasil tanpa

ridha Allah

Saya yakin

bahwa Allah

selalu

mengabulkan

doa saya

selama saya

juga berusaha

untuk mencapai

hal tersebut

Saya yakin

bahwa Allah

melihat segala

usaha saya

akan suatu hal

Saya

bersungguh-

sungguh dalam

mengerjakan

suatu pekerjaan

126

112.9800

.749

.

.888 69.775

112.8800 73.332 .571 . .893

112.9200 73.953 .437 . .894

112.8600 73.143 .548 . .893

113.0600 70.058 .685 . .889

113.1600 69.892 .534 . .892

113.2600 73.135 .386 . .895

Page 146: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Allah adalah

sebaik-sebaik

tempat untuk

memohon

Ketika saya

melakukan

suatu

kesalahan,

hanya kepada

Allah saya

kembali

(bertaubat)

Saya kecewa

saat saya tidak

mendapatkan

apa yang saya

harapkan

Saya

menyertakan

Allah dalam

setiap

pekerjaan saya

Saya

merasakan

ketenangan

ketika

menyerahkan

segala urusan

saya kepada-

Nya

Saya

menyelesaikan

masalah saya

tanpa

melibatkan

Allah

127

112.7600 75.207 .483 . .895

112.8200 72.763 .664 . .892

114.8000 66.939 .453 . .899

112.9800 69.938 .686 . .889

112.9800 70.673 .701 . .889

113.2000 72.245 .329 . .897

Page 147: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya yakin

bahwa suatu

hal yang saya

dapatkan

merupakan

pemberian dari

Allah

Yang saya

dapatkan

selama ini

adalah usaha

saya sendiri

tanpa campur

tangan Allah

Saya percaya

bahwa Allah

memberikan

suatu ujian

tanpa sia-sia

(terdapat

hikmah

dibaliknya)

Saya percaya

bahwa Allah

akan

mempermudah

segala urusan

saya

Beribadah

kepada Allah

merupakan

jalan bagi saya

agar Allah mau memberikan

pemberian

terbaiknya

untuk saya

128

113.0400 71.713 .658 . .891

113.0400 74.651 .290 . .897

112.9600 70.611 .785 . .888

112.8400 73.647 .583 . .893

113.1000 72.867 .346 . .896

Page 148: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Saya

melakukan

kewajiban saya

(sholat) hanya

untuk

menggugurkan

kewajiban

tersebut

Saya tetap

lapang dada

meskipun saya

tidak

mendapatkan

apa yang saya

inginkan

Saya berhasil

karena kerja

keras saya

sendiri

Saya ikhlas

apabila terjadi

hal-hal yang

tidak saya

inginkan

Saya marah

dengan segala

ujian yang

Allah berikan

kepada saya

Disamping

telah berusaha,

saya juga

menyerahkan

segalanya

kepada Allah

129

113.1600

.412

.

.895 73.158

113.6800 69.691 .505 . .893

114.1600 70.382 .277 . .905

113.6400 69.909 .674 . .889

113.4600 69.192 .523 . .892

113.0000 73.143 .300 . .897

Page 149: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

130

Reliabilitas dan Validitas Skala Resiliensi

Case Processing Summary

N %

Valid 50 100.0

Cases Excludeda

0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on

Standardized

Items

.897 .898 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's

Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item

Correlation Correlation Deleted

Saya mampu 29.8800 20.434 .591 .610 .890

menyesuaikan

diri terhadap

perubahan

Saya mampu 30.0000 19.837 .628 .676 .888

menghadapi

keadaan apapun

Saya mampu 30.0800 19.136 .687 .678 .884

melihat

masalah dari

sisi yang

membuat saya

tertawa

Page 150: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

Keberhasilan

menghadapi

tekanan dapat

menguatkan

diri saya

Saya cenderung

bangkit

kembali setelah

mengalami

penderitaan

Saya dapat

meraih tujuan

meskipun ada

kendala

Saya tetap

dapat

berkonsentrasi

(memusatkan

perhatian)

meskipun di

bawah tekanan

Saya tidak

mudah putus

asa karena

kegagalan

Saya

memandang

diri saya

sebagai orang

yang pantang

menyerah

Ssaya dapat

mengatasi

perasaan yang

tidak

menyenangkan

131

29.8400 20.586 .556 .558 .892

29.8000 20.327 .646 .509 .887

29.9800 19.653 .620 .569 .888

30.2800 18.900 .696 .577 .883

29.7400 19.462 .731 .631 .881

29.9000 19.847 .631 .600 .887

30.0200 18.796 .661 .624 .886

Page 151: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

132

LAMPIRAN 7

HASIL UJI ASUMSI

Page 152: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

133

UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TAWAKAL 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%

RESILIENSI 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 117.7000 1.24319

95% Confidence Interval for Lower Bound 115.2017

Mean Upper Bound 120.1983

5% Trimmed Mean 118.4667

Median 120.0000

Variance 77.276

TAWAKAL Std. Deviation 8.79065

Minimum 85.00

Maximum 129.00

Range 44.00

Interquartile Range 14.25

Skewness -1.473 .337

Kurtosis 3.283 .662

Mean 33.2800 .69343

95% Confidence Interval for Lower Bound 31.8865

Mean Upper Bound 34.6735

5% Trimmed Mean 33.5889

RESILIENSI Median 34.0000

Variance

24.042

Std. Deviation 4.90331

Minimum 17.00

Maximum 40.00

Range 23.00

Page 153: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

134

Interquartile Range 6.25

Skewness -.891 .337

Kurtosis 1.280 .662

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic

df

Sig. Statistic

df

Sig.

TAWAKAL .143 50 .012 .878 50 .000

RESILIENSI .138 50 .018 .938 50 .012 a. Lilliefors Significance Correction

Page 154: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

135

UJI LINEARITAS

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

RESILIENSI * TAWAKAL 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%

ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.

Squares Square

(Combined) 897.663 20 44.883 4.642 .000

Between Linearity 402.936 1 402.936 41.671 .000

RESILIENSI Groups

Deviation from 494.727 19 26.038 2.693 .008 * TAWAKAL Linearity

Within Groups 280.417 29 9.670

Total 1178.080 49

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

RESILIENSI * TAWAKAL .585 .342 .873 .762

Page 155: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

136

LAMPIRAN 8

HASIL UJI HIPOTESIS

Page 156: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

137

UJI HIPOTESIS

(Uji Non Parametrik – Spearman’s Rho)

Correlations

TAWAKAL RESILIENSI

Correlation Coefficient 1.000 .497**

TAWAKAL Sig. (1-tailed) . .000

Spearman's rho N 50 50

Correlation Coefficient .497**

1.000

RESILIENSI Sig. (1-tailed) .000 .

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 157: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

138

LAMPIRAN 9

HASIL UJI ANALISIS TAMBAHAN

Page 158: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

139

Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

RESILIENSI 50 33.2800 4.90331 17.00 40.00

USIA 50 1.92 .566 1 3

Ranks

USIA N Mean Rank

Dewasa Dini 10 26.25

RESILIENSI

Dewasa Madya 34 26.41

Dewasa Lanjut

6 19.08

Total 50

Test Statisticsa,b

RESILIENSI

Chi-Square 1.335

df 2

Asymp. Sig. .513

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: USIA

Page 159: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

140

Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap

Group Statistics

LAMA_MENGIDAP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

≤ 1 Tahun 19 34.3684 4.39963 1.00934 RESILIENSI

> 1 Tahun 31 32.6129 5.14249 .92362

Independent Samples Test

Levene's Test t-test for Equality of Means

for Equality of

Variances

F Sig. t df Sig. Mean Std. 95% Confidence

(2- Differen Error Interval of the

tailed) ce Differen Difference

ce Lower Upper

Equal .521 .474 1.235 48 .223 1.75552 1.42101 - 4.61265

variances 1.10161

assumed

RESILIENSI Equal 1.283 42.772 .206 1.75552 1.36815 - 4.51509

variances 1.00405

not

assumed

Page 160: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

141

Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi

Correlations

Menge Menetap Menet Menyan Berbaik Tunduk_d Pasrah_k RESILIE

tahui_ kan_Se apkan darkan_ _Sangk an_Kepas epada_All NSI

Allah bab_dan _Hati_ Hati_Ke a_kepad rahan_Hat ah

_Akibat pada_ pada_All a_Allah i_kepada_

Tauhid ah Allah

Correlation 1.000 .628**

.554**

.498**

.764**

.539**

.444**

.301*

Mengeta Coefficient hui_Alla

Sig. (1-tailed) . .000 .000 .000 .000 .000 .001 .017

h

N 50 50 50 50 50 50 50 50

Menetap Correlation .628**

1.000 .472**

.449**

.547**

.414**

.487**

.330**

kan_Seb Coefficient

ab_dan_ Sig. (1-tailed) .000 . .000 .001 .000 .001 .000 .010

Akibat N 50 50 50 50 50 50 50 50

Menetap Correlation .554**

.472**

1.000 .494**

.453**

.274*

.295*

.244*

kan_Hati Coefficient

_pada_T Sig. (1-tailed) .000 .000 . .000 .000 .027 .019 .044

auhid N 50 50 50 50 50 50 50 50

Spearm Menyan Correlation .498**

.449**

.494**

1.000 .521**

.453**

.520**

.491**

an's rho darkan_ Coefficient

Hati_Ke Sig. (1-tailed) .000 .001 .000 . .000 .000 .000 .000

pada_All 50 50 50 50 50 50 50 50

N ah

Berbaik_ Correlation .764**

.547**

.453**

.521**

1.000 .657**

.314*

.277*

Sangka_ Coefficient

kepada_ Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000 .013 .026

Allah N 50 50 50 50 50 50 50 50

Tunduk_ Correlation .539**

.414**

.274*

.453**

.657**

1.000 .274*

.141

dan_Kep Coefficient

asrahan Sig. (1-tailed) .000 .001 .027 .000 .000 . .027 .164

_Hati_ke 50 50 50 50 50 50 50 50

pada_All N

ah

Page 161: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

142

Correlation .444**

.487**

.295*

.520**

.314*

.274*

1.000 .451**

Pasrah_ Coefficient

kepada_ Sig. (1-tailed) .001 .000 .019 .000 .013 .027 . .000

Allah

N 50 50 50 50 50 50 50 50

Correlation .301*

.330**

.244*

.491**

.277*

.141 .451**

1.000

RESILIE Coefficient

NSI Sig. (1-tailed) .017 .010 .044 .000 .026 .164 .000 .

N 50 50 50 50 50 50 50 50 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Page 162: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

143

LAMPIRAN 10

HASIL KATEGORISASI

Page 163: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

144

Hasil Kategorisasi Data Empirik

Statistics

TAWAKAL RESILIENSI

N

Valid 50 50

Missing 0

0

Mean 117.7000 33.2800

Median 120.0000 34.0000

Std. Deviation 8.79065 4.90331

Variance 77.276 24.042

Range 44.00 23.00

Minimum 85.00 17.00

Maximum 129.00 40.00

Sum 5885.00 1664.00

20 110.0000 30.0000

25 110.7500 30.0000

40 117.4000 33.0000

Percentiles 50 120.0000 34.0000

60 122.0000 35.0000

75 125.0000 36.2500

80 125.0000 38.0000

Hasil Kategorisasi Data Hipotetik

Variabel Aitem Imin Imax Xmin Xmax Mean Std.Dev

Tawakal 26 aitem 1 5 26 130 78 17,33

Resiliensi 10 aitem 1 4 10 40 25 5

Page 164: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

145

Kategorisasi Tawakal

TAWAKAL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

85.00 1 2.0 2.0 2.0

93.00 1 2.0 2.0 4.0

107.00 1 2.0 2.0 6.0

108.00 2 4.0 4.0 10.0

109.00 3 6.0 6.0 16.0

110.00 4 8.0 8.0 24.0

111.00 1 2.0 2.0 26.0

113.00 2 4.0 4.0 30.0

114.00 1 2.0 2.0 32.0

116.00 1 2.0 2.0 34.0

117.00 3 6.0 6.0 40.0 Valid

118.00 2 4.0 4.0 44.0

119.00 1 2.0 2.0 46.0

120.00 3 6.0 6.0 52.0

121.00 3 6.0 6.0 58.0

122.00 6 12.0 12.0 70.0

123.00 2 4.0 4.0 74.0

125.00 6 12.0 12.0 86.0

126.00 3 6.0 6.0 92.0

128.00 1 2.0 2.0 94.0

129.00 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

(Mean)

(Standar Devisiasi)

= 78 = 17,33

Sangat Rendah : X < ( - 1,8 )

Sangat Rendah : X < 78 – (1,8*17,33)

Sangat Rendah : X < 78 – 31,19

Sangat Rendah : X < 41,81

Page 165: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

146

Rendah : ( - 1,8 ) X < ( - 0,6 )

Rendah : 46,81 X < 78 – (0,6*17,33)

Rendah : 46,81 X < 78 – 10,4

Rendah : 46,81 X < 67,6

Sedang : ( - 0,6 ) X < ( + 0,6 ) Sedang : 67,6 X < 78 + (0,6*17,33)

Sedang : 67,6 X < 78 + 10,4 Sedang : 67,6 X < 88,4

Tinggi : ( + 0,6 ) X < ( + 1,8 ) Tinggi : 88,4 X < 78 + (1,8*17,33)

Tinggi : 88,4 X < 78 + 31,9 Tinggi : 88,4 X < 109,19

Sangat Tinggi : X ( + 1,8 ) Sangat Tinggi : X 78 + (1,8*17,33)

Sangat Tinggi : X 78 + 31,9 Sangat Tinggi : X 109,19

Page 166: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

147

Kategorisasi Resiliensi

RESILIENSI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

17.00 1 2.0 2.0 2.0

23.00 1 2.0 2.0 4.0

25.00 2 4.0 4.0 8.0

26.00 1 2.0 2.0 10.0

28.00 2 4.0 4.0 14.0

29.00 1 2.0 2.0 16.0

30.00 6 12.0 12.0 28.0

31.00 3 6.0 6.0 34.0

32.00 2 4.0 4.0 38.0 Valid

33.00 2 4.0 4.0 42.0

34.00 8 16.0 16.0 58.0

35.00 4 8.0 8.0 66.0

36.00 5 10.0 10.0 76.0

37.00 1 2.0 2.0 78.0

38.00 4 8.0 8.0 86.0

39.00 1 2.0 2.0 88.0

40.00 6 12.0 12.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

(Mean) = 25

(Standar Devisiasi) = 5

Sangat Rendah : X < ( - 1,8 ) Sangat Rendah : X < 25 – (1,8*5)

Sangat Rendah : X < 25 – 9

Sangat Rendah : X < 16

Rendah : ( - 1,8 ) X < ( - 0,6 )

Rendah : 16 X < 25 – (0,6*5)

Rendah : 16 X < 25 – 3

Rendah : 16 X < 22

Page 167: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

148

Sedang : ( - 0,6 ) X < ( + 0,6 ) Sedang : 22 X < 25 + (0,6*5)

Sedang : 22 X < 25 + 3 Sedang : 22 X < 28

Tinggi : ( + 0,6 ) X < ( + 1,8 ) Tinggi : 28 X < 25 + (1,8*5)

Tinggi : 28 X < 25 + 9 Tinggi : 28 X < 34

Sangat Tinggi : X ( + 1,8 ) Sangat Tinggi : X 25 + (1,8*5) Sangat Tinggi : X 25 + 9

Sangat Tinggi : X 34

Page 168: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

149

LAMPIRAN 11.

INFORMED CONSENT

Page 169: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

150

Page 170: HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI PADA …

151