HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

5
HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Robbins, SP. ( 1996 ), yang dimaksud dengan keputusan ( decision ) adalah menentukan pilihan dari beberapa ( dua atau lebih ) alternatif. Top manajer suatu perusahaan, misalnya, akan mengambil suatu keputusan mengenai tujuan ( goals ) perusahaan yang dipimpinnya, produk atau jasa apa yang akan ditawarkan ke pasar, darimana sumber dana usaha, dll. Contoh : Top Manager dari suatu perusahaan yang mengalami kerugihan , akan meneliti apa penyebab kerugihan yang diderita perusahaannya. Setelah diketahui penyebabnya, kemudian disusun beberapa alternatif pemecahannya dari beberapa alternatif tersebut kemudian akan dipilih satu alternatif terbaik. Adanya pengambilan keputusan ( decision making ) adalah karena adanya suatu masalah ( problem ). Menurut Robbins, SP. ( 1996 ), problem adalah merupakan suatu penyimpangan hasil dibandingkan dengan apa yang seharusnya atau diharapkan terjadi. Seperti pada contoh di atas, kerugihan yang terjadi merupakan problem perusahaan yang dengan adanya problem tersebut diambil suatu keputusan mengenai cara pemecahannya. Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Data diterima dari berbagai sumber dan setiap data yang masuk harus dipilih mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak. Data yang terpilih kemudian diproses dan diinterpretasikan. Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

description

HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN. Pengertian Pengambilan Keputusan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Page 1: HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

HUBUNGAN ANTARASTUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMENPengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Robbins, SP. ( 1996 ), yang dimaksud dengan keputusan ( decision ) adalah menentukan pilihan dari beberapa ( dua atau lebih ) alternatif. Top manajer suatu perusahaan, misalnya, akan mengambil suatu keputusan mengenai tujuan ( goals ) perusahaan yang

dipimpinnya, produk atau jasa apa yang akan ditawarkan ke pasar, darimana sumber dana usaha, dll.Contoh : Top Manager dari suatu perusahaan yang mengalami

kerugihan , akan meneliti apa penyebab kerugihan yang diderita perusahaannya. Setelah diketahui penyebabnya, kemudian disusun beberapa alternatif pemecahannya dari beberapa alternatif tersebut

kemudian akan dipilih satu alternatif terbaik.

Adanya pengambilan keputusan ( decision making ) adalah karena adanya suatu masalah ( problem ). Menurut Robbins, SP. ( 1996 ), problem adalah merupakan suatu penyimpangan hasil dibandingkan dengan apa yang seharusnya atau diharapkan terjadi. Seperti pada contoh di atas, kerugihan yang terjadi merupakan problem perusahaan yang dengan adanya problem tersebut diambil suatu keputusan mengenai cara pemecahannya.Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Data diterima dari berbagai sumber dan setiap data yang masuk harus dipilih mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak. Data yang terpilih kemudian diproses dan diinterpretasikan.

Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

Page 2: HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

TAHAPAN DALAMPENGAMBILAN KEPUTUSAN

PROBLEM ?

IdentifikasiKriteria Keputusan dan

Mengalokasikan Bobot kriteria

Menyusun & MengevaluasiBerbagai Alternatif

MemilihAlternatif Terbaik

Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

Page 3: HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

MODEL MODELPENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. OPTIMIZING MODELYaitu model pengambilan keputusan yang menggambarkan bagaimana seseorang harus bertindak untuk memaksimalkan hasil. Model ini biasanya digunakan apabila para pengambil keputusan ( decision makers ) dihadapkan pada problem sederhana yang memiliki sedikit alternatif pemecahan, dan apabila biaya evaluasi data dan alternatif rendah. Contohnya : pembelian personal computer.

2. SATISFIYING MODELMerupakan model pengambilan keputusan di mana seorang decision maker memilih solusi pertama yang dinilai telah cukup baik dan memuaskannya. Jadi, decision maker lebih memilih untuk tidak melanjutkan penelitian guna mencari solusi yang mungkin dapat lebih optimal. Contohnya : keputusan orang tua dalam memilih SD untuk anaknya.

3. IMPLICIT FAVORITE MODELModel ini mirip dengan model ke 2 dimana pilihan alternatif didasarkan atas keinginan awal dari decision maker. Meskipun terdapat berbagai alternatif namun ia akan memilih alternatif awal yang memang disukainya.

4. INTUITIVE MODELPengambilan keputusan pada model ini lebih didasarkan pada intuisi decision maker. Kekuatan intuisi tersebut didapatkannya dari pengalaman-pengalaman masa lalunya. Contoh : Pemilihan suatu lokasi untuk perluasan pabrik. Meskipun hasil penelitian menyatakan bahwa alternatif lokasi B adalah yang terbaik namun ternyata decision maker memutuskan penggunaan alternatif A, karena menurut intuisinya lokasi A lebih cocok dan menguntungkan.

Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

Page 4: HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

HUBUNGAN SKB DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Proses penyusunan dan implementasi SKB berkaitan erat dengan pengambilan

keputusan manajemen, yaitu :1. SKB merupakan hasil tindak lanjut dari keputusan manajemen.

Kondisi ini terjadi apabila terdapat suatu problem, misalnya : penurunan penjualan, manajemen memutuskan untuk membuat produk baru karena permintaan akan excisting product menurun akibat faktor kebosanan dari konsumen. Untuk menilai apakah memproduksi produk baru tersebut layak atau tidak, maka disusun suatu Studi Kelayakan atas produk baru yang direncanakan. Jadi, dalam hal ini penyusunan SKB dilakukan setelah adanya keputusan manajemen.2. SKB merupakan dasar pengambilan keputusan manajemen.

Dalam hal ini SKB hanya merupakan media informasi bagi pengambilan keputusan. Decision maker belum tentu menyetujui pelaksanaan suatu proyek meskipun dalam SKB dinilai layak.

Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

Page 5: HUBUNGAN ANTARA STUDI KELAYAKAN BISNIS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

SKB DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Terjadi Problem Penjualan menurun

Membuat Produk Baru ( Produk A )

Penyusunan SKB Untuk menilaiKelayakan Produk A

Penilaian & EvaluasiLaporan SKB tentang Produk A

Keputusan apakahProduk A diproduksi Atau tidak

KEPUTUSANTENTANG

PEMECAHAN PROBLEM

STUDIKELAYAKAN

BISNIS

EVALUASIHASIL PENILAIAN

S K B

KEPUTUSANArranged by. R. AGUS BAKTIONO