HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

12
Jurnal Psiko-Edukasi, Oktober 2017 (121-132) ISSN: 1412-9310 Vol. 15, 2017 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS KARYAWAN PT UTAMA BAKTI FARMASI GRACE ZARATYKA Guru BK di Yayasan Asti Darma (BHK Kota wisata) (Email: [email protected]) Abstrak Kesejahteraan psikologis karyawan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, yang bertujuan agar dapat mencerminkan hasil evaluasi kinerja yang bertumbuh dan memiliki kepuasan karyawan dalam bekerja. Gaya kepemimpinan yang diterapkan menjadi salah satu faktor pendukung kesejahteraan psikologis pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dan kesejahteraan psikologis karyawan. Subjek penelitian adalah 43 orang karyawan PT Utama Bakti Farmasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilaian. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara persepsi gaya kepemimpinan transformasional dan kesejahteraan psikologis para karyawan PT Utama Bakti Farmasi. Kata kunci : kesejahteraan psikologis, persepsi gaya kepemimpinan tranformasional Abstract Psychological wellbeing of employees is an important factor to consider, aiming to reflect the evaluation of performance which is grown and having employees satisfaction in work. The leadership model applied becomes one among the supporting factors for employees psychological satisfaction. The aim of this study is to know the correlation between the perception of transformational leadership style and the employees psychological wellbeing. The subject of this study are 43 employees of PT Utama Bakti Farmasi. The data collection method was conducted using rating scale. The result of this study indicates that there is significant and positive correlation between the perception of transformational leadership model and the employees psychological wellbeing of PT Utama Bakti Farmasi employees. Keywords: psychological wellbeing, perception of transformational leadership model ___________________________________________

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Jurnal Psiko-Edukasi, Oktober 2017 (121-132)

ISSN: 1412-9310 Vol. 15, 2017

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

KARYAWAN PT UTAMA BAKTI FARMASI

GRACE ZARATYKA Guru BK di Yayasan Asti Darma (BHK Kota wisata)

(Email: [email protected])

Abstrak

Kesejahteraan psikologis karyawan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, yang bertujuan

agar dapat mencerminkan hasil evaluasi kinerja yang bertumbuh dan memiliki kepuasan karyawan dalam

bekerja. Gaya kepemimpinan yang diterapkan menjadi salah satu faktor pendukung kesejahteraan psikologis

pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap gaya

kepemimpinan transformasional dan kesejahteraan psikologis karyawan. Subjek penelitian adalah 43 orang

karyawan PT Utama Bakti Farmasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilaian. Hasil

penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara persepsi gaya kepemimpinan

transformasional dan kesejahteraan psikologis para karyawan PT Utama Bakti Farmasi.

Kata kunci : kesejahteraan psikologis, persepsi gaya kepemimpinan tranformasional

Abstract

Psychological wellbeing of employees is an important factor to consider, aiming to reflect the

evaluation of performance which is grown and having employees satisfaction in work. The leadership

model applied becomes one among the supporting factors for employees psychological satisfaction.

The aim of this study is to know the correlation between the perception of transformational leadership

style and the employees psychological wellbeing. The subject of this study are 43 employees of PT

Utama Bakti Farmasi. The data collection method was conducted using rating scale. The result of this

study indicates that there is significant and positive correlation between the perception of

transformational leadership model and the employees psychological wellbeing of PT Utama Bakti

Farmasi employees.

Keywords: psychological wellbeing, perception of transformational leadership model

___________________________________________

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

122 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

PENDAHULUAN

Individu memerlukan dan harus memiliki

kesejahteraan psikologis dalam aktivitas

kehidupan yang dijalaninya. Aktivitas yang

dijalani individu salah satunya adalah bekerja

dalam sebuah instansi. Ketika individu

menjalani sebuah pekerjaan dalam instansi,

individu memerlukan perasaan yang nyaman,

aman, damai, dan kesesuai dengan kehidupan

yang diharapkannya. Hal tersebut akan

mencerminkan dan membuat individu

memiliki perasaan positif dan tumbuh

menjadi pribadi yang memiliki kesejahteraan

psikologis yang baik. Kesejahteraan

psikologis karyawan yang baik dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain,

komunikasi dan sosialisasi antar karyawan

atau dengan atasan, lingkungan kerja yang

mendukung dan kondusif, perilaku yang

didapatkan individu selama bekerja, serta

gaya kepemimpian yang diterapkan oleh

pemimpin. Gaya kepemimpinan yang

diterapkan pimpinan di dalam perusahaan

salah satunya adalah gaya kepemimpinan

transformasional. Gaya pemimpinan

transformasional tersebut mencerminkan

bentuk kepemimpinan ideal bagi karyawan

dalam bekerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan, ada beberapa rumusan

permasalahan dan penelitian, antara lain (1)

bagaimana persepsi karyawan terhadap gaya

kepemimpinan transformasional PT Utama

Bakti Farmasi? (2) bagaimana kesejahteraan

psikologis karyawan PT Utama Bakti

Farmasi? (3) ada hubungan antara persepsi

gaya kepemimpinan tranformasional dan

kesejahteraan psikologis karyawan PT Utama

Bakti Farmasi?

Ryff (dalam Lianawati, 2008)

membangun model kesejahteraan psikologis

dengan memadukan teori perkembangan

manusia, teori-teori klinis mengenai

pertumbuhan diri dan literatur-literatur

kesehatan mental.

Ampbell (dalam Rini, 2008)

mendefinisikan kesejahteraan psikologis

sebagai hasil dari evaluasi yang dilakukan

individu terhadap hidupnya, baik evaluasi

secara kognitif maupun evaluasi secara emosi.

Berdasarkan evaluasi secara kognitif,

kesejahteraan adalah sebuah bentuk kepuasan

dalam hidup, sementara berdasarkan hasil

dari evaluasi emosi yaitu berupa afeksi atau

perasaan senang.

Lawton (dalam Rini, 2008)

menjabarkan kesejahteraan psikologis sebagai

suatu skema yang terbentuk mengenai hidup

yang berkualitas sebagai hasil dari evaluasi

terhadap aspek-aspek yang ada pada hidupnya

yang dianggap baik atau memuaskan.

Sementara itu Okun dan Stock (dalam Rini,

2008) juga memperkaya pengertian

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan … (Grace) 123

kesejahteraan psikologis sebagai perasaan

bahagia dan kepuasan yang secara subjektif

dialami atau dirasakan oleh seseorang.

Menurut, Deci &Ryan (2001) bahwa

kesejahteraan psikologi dikonseptualisasikan

sebagai beberapa kombinasi pernyataan

afektif positif seperti kebahagiaan dan

berfungsi dengan efektif secara optimal dalam

kehidupam pribadi dan sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan pikologis menurut Ryff &

Singer (1989) sebagai berikut, (1) usia hal ini

ditemukan adanya perbedaan kesejahteraan

psikologispada tiga kelompok umur yaitu

dewasa muda, dewasa menengah, dan dewasa

akhir, khususnya pada dimensi penguasaan

lingkungan, dimensi pertumbuhan pribadi,

dimensi tujuan hidup dan dimensi otonomi,

(2) demografis yaitu faktor- faktor

demografis seperti usia jenis kelamin, budaya

serta kelas sosial ekonomi mempengaruhi

perkembangan kesejahteraan psikologis

seseorang, (3) jenis kelamin hal ini

ditemukan bahwa secara umum tingkat

kesejahteraan psikologis pria dan wanita

hampir sama namun wanita lebih tinggi pada

dimensi hubungan positif dengan orang lain,

dan (4) kelas sosial ekonomi yaitu

menyatakan bahwa status sosial ekonomi

berhubungan dengan pendidikan, penghasilan

dan pekerjaan individu.

Prilleltensky dan Prilleltensky (2006)

menjelaskan terdapat empat karakteristik

kesejahteraan psikologis indvidual di dalam

organisasi sebagai berikut. (1) optimis dan

efikasi diri adalah bahwa pekerja memiliki

keyakinan terhadap diri dan menghilangan

rasa kecemasan, stress dan depresi terhadap

dirinya sendiri; (2) kesadaran untuk

mengontrol dan derterminasi diri adalah

sikap pekerja yang dengan baik dapat

mengontrol dirinya sendiri dalam kehidupan

dan lingkungan kerja; (3) tantangan, tumbuh

dan bermakna adalah pekerja memiliki

perasaan tertantangan dalam melakukan

pekerjaan; (4) kerjasama adalah sikap pekerja

dalam berelasi dan bersosialisasi dengan

karyawan lain sehingga tercapai keuntungan

bersama.

Menurut Kartono (1994) pemimpin

adalah seorang pribadi yang memiliki

kecakapan dan kelebihan khususnya

kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga

dia mampu mempengaruhi orang–orang lain

untuk bersama-sama melakukan aktifitas

tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa

tujuan.

Menurut Henry Pratt Fairchild(dalam

Kartono,1994) menyatakan bahwa pemimpin

ialah seorang yang memimpin dengan jalan

memprakarsasi tingkah laku sosial dengan

mengatur, megarahkan, mengorganisir atau

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

124 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

mengontrol usaha/upaya orang lain, atau

melalui prestise, kekuasaan atau posisi.

Menurut Burns (dalam Safaria, 2004)

Kepemimpinan transformasional dicirikan

sebagai pemimpin yang berfokus pada

pencapaian perubahan nilai-nilai,

kepercayaan, sikap, perilaku, emosional, dan

kebutuhan bawahan menuju perubahan yang

lebih baik di masa depan. Pemimpin

transformasional merupakan seorang agen

perubahan yang berusaha keras melakukan

transformasi ulang organisasi secara

menyeluruh sehingga organisasi bisa

mencapai kinerja yang lebih maksimal di

masa depan.

Menurut Bass (1990) mengemukakan

ada tiga cara seorang pemimpin

transformasional memotivasi karyawannya,

yaitu dengan: (a) mendorong karyawan untuk

lebih menyadari arti penting hasil usaha;(b)

mendorong karyawan untuk mendahulukan

kepentingan kelompok; (c) meningkatkan

kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti

harga diri dan aktualisasi diri.

Munandar (2001) mengekemukakan

lima aspek kepemimpinan transformasional

sebagai berikut. (1) karisma sebagai sifat yang

berhubungan (Attribute charisma)yaitu

pemimpin mendahulukan kepentingan

perusahaan dan kepentingan oranglain dari

kepentingan diri, (2) motivasi yang

menimbulkan inspirasi (inspirational

leader/motivation) yaitupemimpin mampu

menimbulkan inspirasi pada bawahannya,

antar lain dengan menentukan standar –

standar tinggi, memberikan keyakinan bahwa

tujuan dapat dicapai, (3) stimulasi intelektual

(intellectual stimulation) yaitu karyawan

merasa bahwa manajer mendorong pegawai

untuk memikirkan kembali cara kerja

karyawan, untuk mencari cara-cara baru

dalam melaksanakan tugas, karyawan merasa

mendapatkan cara baru dalam

mempersepsikan tugas-tugas karyawan, (4)

pertimbangan Individu (individualized

consideration) yaitu bawahan merasa

diperhatikan dan diperlakukan secara khusus

oleh pemimpinnya, dan (5) pengaruh

mencapai nilai idealisme (idealized influence)

yaitu pemimpin berusaha, melalui

pembicaraan, mempengaruhi bawahan dengan

menekankan kepentingan nilai nilai dan

keyakinan, pentingnya keikatan pada

keyakinan, perlu dimiliki tekad mencapai

tujuan, perlu diperhatikan akibat-akibat moral

dan etik dari keputusan yang diambil.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengunakan pendekatan

kuantitatif dengan jenis korelasional. Subjek

penelitian ini adalah 43 karyawan PT Utama

Bakti Farmasi. Variabel independen

penelitian tersebut adalah persepsi terhadap

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan … (Grace) 125

gaya kepemimpinan transformasional yaitu

persepsi karyawan terhadap pemimpin yang

berhubungan langsung dengan karyawan yang

mencerminkan karakter pemimpin dalam

perusahaan. Persepsi terhadap gaya

kepemimpinan transformasional yang

dianalisis dalam penelitian ini, meliputi

karisma, motivasi, stimulasi intelektual,

pertimbangan individu, dan pengaruh ideal.

Variabel dependen penelitian tersebut adalah

kesejahteraan psikologis karyawan yaitu

keadaan karyawan yang mencerminkan hasil

evaluasi kinerja yang bertumbuh dan

memiliki kepuasan dalam bekerja. Adanya

karakteristik kesejahteraan psikologis yaitu,

optimis dan efikasi diri, kesadaran untuk

mengontrol dan derterminasi diri, tantangan,

tumbuh, dan bermakna, serta kerjasama.

Data dikumpulkan dengan instrument

skala penilaian, yang terdiri dari skala

persepsi gaya kepemimpinan transformasional

dan kesejahteraan psikologis karyawan. Pada

instrumen kesejahteraan psikologis terdiri dari

45 butir pernyataan dan diperoleh pernyataan

yang valid sebanyak 37 pernyataan.

Pernyataan tersebut valid karena hasil

koefisien korelasi lebih besar dari tabel

korelasi 0,301 dengan taraf signifikansi 5%

dan realibilitas yang diperoleh 0,924.

Pada instrumen persepsi gaya

kepemimpinan transformasional terdiri dari

55 butir pernyataan dan diperoleh pernyataan

valid sebanyak 53 pernyataan. Pernyataan

tersebut valid karena hasil koefisien korelasi

lebih besar dari korelasi 0.301 dengan taraf

signifikansi 5% dan realibilitas yang

diperoleh 0, 976.

HASIL PENELITIAN

Hasil pengelolahan data variabel

kesejahteraan psikologis diklasifikasikan

dengan empat kelompok yaitu, tinggi, cukup

tinggi, sedang, dan rendah. Variabel persepsi

terhadap gaya kepemimpina transformasional

diklasifikasikan dengan empat klasifikasi

yaitu, sangat positif, positif, cukup positif,

dan kurang positif.

Kategori tingkat kesejahteraan

psikologis pada tabel 1 menunjukan bahwa

kesejahteraan psikologis pada klasifikasi

tinggi sebanyak 25 orang (58%), karyawan

yang memiliki tingkat kesejahteraan

psikologis pada klasifikasi cukup tinggi

sebanyak 18 orang (42%), dan tidak ada

karyawan memiliki tingkat kesejahteraan

psikologis sedang dan rendah. Hal ini

menunjukan bahwa kesejahteraan psikologis

karyawa PT Utama Bakti Farmasi terbanyak

berada pada tingkat klasifikasi yang tinggi

sebanyak 25 orang karyawan.

Kategori tingkat persepsi terhadap

gaya kepemimpinan transformasional pada

tabel 2 menunjukan bahwa persepsi terhadap

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

126 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

gaya kepemimpinan transformasional pada

klasifikasi sangat positif sebanyak 12 orang

(28%), karyawan yang memiliki tingkat

persepsi terhadap gaya kepemimpinan

transformasional pada klasifikasi positif

sebanyak 21 orang (49%), karyawan yang

memiliki tingkat persepsi terhadap gaya

kepemimpinan transformasional pada

klasifikasi cukup positif sebanyak 10 orang

(23%) dan karyawan memiliki tingkat

persepsi terhadap gaya kepemimpinan

transformasional pada klasifikasi kurang

positif tidak ada. Hal ini menunjukan bahwa,

sebanyak 21 orang memiliki persepsi positif

terhadap gaya kepemimpinan

transformasional PT Utama Bakti Farmasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengelolahan data penelitian

dihitung dengan menggunakan korelasi

Product Moment.

Hasil perhitungan statistik variabel

persepsi terhadap gaya kepemimpinan dan

kesejahteraan psikologis karyawan

menghasilkan korelasi sebesar 0, 560 dan

hasil probabilitas kesalahan (0.000) lebih

kecil dari taraf signifikansi 0,05.

Hal itu menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara

kesejahteraan psikologis karyawan dan

persepsi gaya kepemimpinan

transformasional. Semakin tinggi persepsi

terhadap gaya kepemimpian transformasional

maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis

karyawan tersebut. Begitu juga sebaliknya

apabila persepsi terhadap gaya kepemimpinan

transformasional rendah maka kesejahteraan

psikologis semakin rendah. Koefisien

derterminasi yang didapatkan sebesar 31%.

Hal ini berarti persepsi terhadap gaya

kepemimpinan transformasional memberikan

kontribusi sumbangan sebesar 31% terhadap

kesejahteraan psikologis karyawan dan

sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diteliti.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi

antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan

transformasional dan kesejahteraan psikologis

karyawan menunjukan ada hubungan korelatif

yang signifikan dan positif dengan korelasi.

Hasil perhitungan korelasi ini didukung oleh

teori yang dikemukakan oleh Ryff (1989)

yang menjelaskan enam kriteria

Psychological Well Being. Dua dari enam

kriteria tersebut sesuai dengan hasil penelitian

yaitu; (a) hubungan yang positif dengan orang

lain adalah hubungan yang dekat, hangat

dengan orang lain, memperhatikan

kesejahteraan orang lain, berempati dan

mengasihi orang lain. Hasil penelitian yang

ada, menyatakan bahwa kerja sama karyawan

adalah komponen tertinggi sehingga

hubungan sosialisasi yang baik antar

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan … (Grace) 127

karyawan dan atasan memiliki hubungan

dengan kesejahteraan psikologis karyawan di

dalam perusahaan; dan (b) perkembangan

kepribadian adalah kemampuan membangun

dan mengembangkan potensi diri, perubahan

yang terjadi sebagai bukti pengembangan diri.

Bass (1990), mengemukakan ada tiga

cara seorang pemimpin transformasional

memotivasi karyawannya, yaitu dengan: (a)

mendorong karyawan untuk lebih menyadari

arti penting hasil usaha; (b) mendorong

karyawan untuk mendahulukan kepentingan

kelompok; (c) meningkatkan kebutuhan

karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri

dan aktualisasi diri.

Berdasarkan pendapat para ahli

tersebut (Ryff, 1989; Bass 1990) tentang

persepsi terhadap gaya kepemimpinan

transformasional dan hasil perhitungan

korelasi antara kesejahteraan psikologis

terlihat bahwa semakin tinggi gaya

kepemimpinan transformasional yang

meliputikarisma, motivasi yang menimbulkan

inspirasi, stimulasi intelektual, pertimbangan

individu, dan pengaruh mencapai nilai

idealisme maka semakin tinggi juga

kesejahteraan psikologis karyawan dalam

bekerja. Begitu sebaliknya, apabila gaya

kepemimpinan transformasional yang

meliputi karisma, motivasi yang

menimbulkan inspirasi, stimulasi intelektual,

pertimbangan individu, dan pengaruh

mencapai nilai idealisme memiliki tingkat

rendahmaka kesejahteraan psikologis

karyawan yang didapatkan dalam bekerja pun

juga rendah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, karyawan PT Utama Bakti

Farmasi memiliki kesejahteraan psikologis

karyawan yang baik, karena sebagian besar

karyawan berada pada klasifikasi yang tinggi.

Karyawan yang memiliki kesejahteraan

psikologis yang tinggi sebesar sebanyak 58%,

pada tingkat yang cukup tinggi sebanyak

42%, pada tingkat yang sedang dan pada

tingkat yang rendah tidak ada. Berdasarka

hasil penelitian menunjukkan bahwa

karyawan memiliki kerjasama, perasaan

optimis dan efikasi diri, perasaan tantangan,

tumbuh dan bermakna, kesadaran untuk

pengontrolan dan determinasi diri dalam

bekerja.

Kedua, berdasarkan hasil penelitian

mengenai persepsi gaya kepemimpinan

transformasional, pada umumnya persepsi

terhadap gaya kepemimpinan transformasioal

berada pada tingkat yang positif. Hal tersebut

terlihat dari klasifikasi variabel persepsi

terhadap gaya kepemimpinan

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

128 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

transformasional, karyawan yang memiliki

klasifikasi tingkat sangat positif sebanyak

28%, pada tingkat positif sebanyak 49%,

tingkat cukup positif sebanyak 23% dan

tingkat kurang positif tidak ada. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi

terhadap gaya kepemimpinan

transformasional mencerminkan, pengaruh

ideal, motivasi inspirasi, stimulasi intelektual,

karisma, dan pertimbangan individu yang

positif bagi karyawan.

Ketiga, persespsi terhadap gaya

kepemimpinan transformasional dan

kesejahteraan psikologis berkorelasi positif

dan signifikan. Hal ini berarti semakin positif

persepsi terhadap gaya kepemimpinan maka

semakin tinggi kesejahteraan psikologis yang

dimiliki karyawan PT Utama Bakti Farmasi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan yang dibuat maka penulis

mengajukan beberapa saran.

Pertama, bagi Kepala divisi PT Utama

Bakti Farmasi disarankan memberikan

pembekalan pelatihan yang berhubungan

dengan keterampilan pengambilan keputusan

untuk karyawan; (b) memberikan kesempatan

kepada karyawan dalam menyampaikan

pandangan karyawan dalam pemberian

pendapat; (c) mencoba untuk memberikan

karyawan tanggung jawab yang besar, yang

bertujuan untuk melatih rasa tanggung jawab

dan pengalaman yang dijalankan oleh

karyawan, dan (d) pemimpin diharapkan

secara berkala (dalam tiga atau enam bulan

sekali) memberikan informasi atau

pengetahuan baru mengenai strategi dalam

bekerja, sehingga karyawan memiliki cara

baru yang lebih kreatif dan lebih baik.

Kedua, bagi karyawan PT Utama

Bakti Farmasi disarankan bersikap tenang

ketika mendapatkan masalah dalam pekerjaan

dan mencoba menyelesaikan permasalahan

dengan tenang dan bertanggung jawab; (b)

mencoba untuk bekerja sungguh-sungguh

untuk mencapai target dalam bekerja; (c)

mencoba dan memberanikan diri dalam

mengungkapkan pendapat sehingga

memunculkan rasa percaya diri; (d) mencoba

memberikan ide atau pendapat untuk

perusahaan dan pimpinan yang menunjang

keberhasilan perusahaan untuk lebih baik.

Ketiga, bagi mahasiswa Bimbingan

dan Konseling disarankan dapat

menggunakan hasil penelitian ini menjadi

salah satu bahan referensi untuk melakukan

penelitian selanjutnya. Peneliti menyarankan

agar mahasiswa Bimbingan dan Konseling

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

faktor lain yang mendukung kesejahteraan

psikologis, seperti komitmen kerja, kepuasan

kerja, rekan kerja, lingkungan kerja, jenjang

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan … (Grace) 129

karir, peranan kesulitan ekonomi dan lain-

lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alsa. (2003). Pendekatan Kuantitaif dan

Kualitatif Serta Kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: PT

Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Metode Penelitian.

Jakarta: Pustaka Pelajar.

Bass. (1990). Hubungan Antara Persepsi

Gaya Kepemimpinan

Transformasional dan Transaksional

dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

Diunggah dari http://repository.ubaya.

ac.id/5889/1/Marselius_Hubungan%2

0Antara%20Persepsi_2004.pdf

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian

Pendidikan Kualitatifdan Kuantitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Pergoda.

Hadjam, R.N., & Nasiruddin, A. (2003).

Peranan Kesulitan Ekonomi,

Kepuasan Kerja dan

ReligiusitasTerhadap Kesejahteraan

Psikologis Gadja Mada. Jurnal

Psikologi 2003, No. 2, 72 – 80

Hassan. (2009). Analisis Data Penelitian

Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono, K. (1994). Psikologi untuk

Manajemen, Perusahaan dan

Insdustri. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

Priyanto, B. (2013). Makna Kerja bagi

Kehidupan. Kompasiana.

Lianawati. (2008). Kesehatan Mental:

Konsep, Cakupan dan

Perkembangannya. Yogjakarta: Andi

Offset.

Lubis, S.M.,& Huseini, M.(1987). Teori

Organisasi: Suatu PendekatanMakro.

Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-

Ilmu Sosial.

Luthans, F. (Terjemahan. Andika, dkk).

(2006). Perilaku Organisasi.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Locke, E.A. (1997). Esensi Kepemimpinan

(Terjemahan). Jakarta: Mitra Utama.

Manullang, M. (2002). Manajemen.

Yogyakarta: UGM Press.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

130 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

Mulyono. (2009). Educational Leadership

(Mewujudkan Efektivitas

Kepemimpinan Pendidikan). Malang:

UIN Malang Press.

Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri

dan Organisasi. Jakarta: Universitas

Indonesia

Oktaviani, V. (2016). Hubungan antara

Persepsi Terhadap Gaya

Kepemimpinan Transformasional Dan

Komitmen Organisasi Para Karyawan

Bagian Produksi di PT Asia Dwimitra

Industri. Skripsi Sarjana, tidak

diterbitkan. Jakarta: FPB Universitas

Katolik Indonesia Atma Jaya.

Papalia, D, Old, S. W., & Feldman, R. D.

(2008). Psikologi Perkembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Prilleltensky & Prilleltensky. (2006).

Promoting Well-Being: Linking

Personal, Organizational, and

Community Change.Canada: John

Wiley and Son,Inc.

Ramlan., R. (2005). Imbalan dan Gaya

Kepemimpinan Pengaruhnya terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan di Balai

Besar Industri Hasil Pertanian Bogor.

Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 01 No 1,

2005.

Rees, E. (2001). Seven Principles of

Transformational Leadership:

Creating A Synergy of Energy.

Diunduh pada Maret 6, 2015, dari

http://cicministry.org/commentary/issu

e85_warren_article.pdf

Rini, P.M. (2008). Dinamika Kesejahteraan

Psikologis Survivor Kekerasan

Seksual. Skripsi(diterbitkan).

Yogyakarta:Fakultas Psikologi UIN.

Ryan, R. M & Deci, E. L. (2001). On

happiness and human potentials: A

review of research on hedonic and

eudaimonic wellbeing. Annual

Reviews Psychology, 52, 141-166.

Ryff, C.D., (1989). Journal of Personality

and Social Psychology 57 (6), 1069–

1081.

Safaria, T. (2004). Kepemimpinan. Jakarta:

Graha Ilmu.

Sudarnoto, F.N. (2008). Materi Kuliah

Metodologi Penelitian (diktat).

Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan … (Grace) 131

Pendidikan Universitas Khatolik

Indonesia Atma Jaya

-------. (2015). Psikologi Organisasi: Kajian

Teoretis dan Riset. Jakarta: Penerbit

Atma Jaya.

Synder, C.R., Lopez, S.J. (2002). Handbook

of Postive Psychology. NewYork:

Oxford University Press.

Tanujaya,W. (2004). Hubungan Kepuasan

Kerja dengan Kesejahteraan

Psikologis (Psychological Well Being)

Pada Karyawan Cleaner (Studi Pada

Karyawan Cleaner Yang Menerima

Gaji Tidak Sesuai Standar UMP Di

PT. Sinergi Integra Services, Jakarta).

E-jurnal.esaunggul.

Tampubolon, B. D. (2007). Analisis Faktor

Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos

Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada

Organisasi yang Telah Menerapkan

SNI 19-9001-2001. Jurnal

Standardisasi. No 9. Hal: 106-115.

Wahyuni.(2001). Pembelajaran Komparatif.

Diunduh pada tanggal 14 Juni 2016

dari http://www.anneahira.com/pem

belajarankomparatif/index.htm

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA …

132 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 2, 2017 (121-132)

Lampiran

Tabel 1

Klasifikasi kesejahteraan psikologis

Tabel 2

Klasifikasi persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional

Kelas Klasifikasi Frekuensi Persentase

148-185 Tinggi 25 58

111-147 Cukup tinggi 18 42

74-110 Sedang 0 0

37-73 Rendah 0 0

Total 43 100

Kelas Klasifikasi Frekuensi Persentase

212 - 265 Sangat positif 12 28

159 - 211 Positif 21 49

106 - 158 Cukup positif 10 23

53 - 105 Kurang positif 0 0

Total 43 100