Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stre ... · -H arry Pot ter ... Hipotesis dari...
Transcript of Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stre ... · -H arry Pot ter ... Hipotesis dari...
i
Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres
Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Tamara Evelyne Primartuti
NIM : 119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIBING
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DAN
STRESS KERJA KARYAWAN PT. FREEPORT INDONESIA
Disusun oleh :
Tamara Evelyne Primartuti
119114117
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DAN
STRESS KERJA KARYAWAN PT. FREEPORT INDONESIA
Dipersiapkan dan Disusun Oleh :
Tamara Evelyne Primartuti
119114117
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal________________2016
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
1. ......................................
2. ......................................
3. .......................................
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. T.Priyo Widianto, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Good things take time, hard times ain’t over until it’s over, so never lose your
guard and always be prepare to fight”
-Tamara Evelyne
“If you remain in me and my words remain in you, ask whatever you wish and it will be done for you”
-John 15:7
“If you can’t fly then run. If you can’t run then walk. If you can’t walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward”
-Martin Luther King Jr.
“Working hard is important but there is something that matters even more :
Believing in yourself”
-Harry Potter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada :
Tuhan Yesus; sumber kekuatanku,
Bunda Maria; pendengar setiaku,
Romo Van Lith; tempat aku menjadi diri sendiri,
Mama, Papa, Darrel; alasan untukku menyelesaikan karya ini,
Wila, Olga, Lindut, Delima, Ve, Della, Mitha, Maria, Tasia, Ayu, Gebi, Yuyus;
pendorong dan penolongku...
Skripsi ini kupersembahkan untuk kalian...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,18 April 2016
Tamara Evelyne Primartuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres
Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia
Tamara Evelyne Primartuti
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara
persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia dan stress kerjanya. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Variabel bebas dari penelitian ini adalah
persepsi risiko kecelakaan kerja, sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah stress kerja.
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara persepsi risiko
kecelakaan kerja dengan stress kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 235 orang
karyawan PT. Freeport Indonesia yang dipilih berdasarkan metode incidental sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran skala yang dikembangkan oleh peneliti.
Didapatkan reliabilitas sebesar α = 0,879 untuk skala persepsi risiko kecelakaan kerja dengan
jumlah aitem sebanyak 27 aitem dan sebesar α = 0,868 untuk skala stres kerja dengan jumlah
aitem sebanyak 24 aitem. Penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal. Hasil yang
didapat menunjukkan bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja (jumlah aitem = 27; mean = 79,62;
SD = 6,452) tinggi, sedangkan stress kerja (jumlah aitem = 24; mean = 49,50; SD = 6,559) rendah.
Hasil uji linearitas menunjukkan hasil yang tidak linear sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan. Hal tersebut
menyebabkan hipotesis pada penelitian ini ditolak. Tidak adanya hubungan antara persepsi risiko
kecelakaan kerja dan stres kerja disebabkan oleh beberapa faktor.
Kata kunci: persepsi risiko kecelakaan kerja, stress kerja, karyawan, PT. Freeport Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF ACCIDENTAL
RISK AND WORK STRESS ON EMPLOYEES OF PT.
FREEPORT INDONESIA
Tamara Evelyne Primartuti
ABSTRACT
The purpose of this study was to perceived correlation between perception of accidental risk and
work stress on employees of PT. Freeport Indonesia. The method that used in this research was a
quantitative correlation. The dependent variable of this research was perception of accidental
risk, meanwhile the independent variable of this research was work stress. Hypothesis of this
research that there was a significant correlation between perception of accidental risk and work
stress on employees. There was 235 respondents that participated in this research who works in
PT. Freeport Indonesia that had been chosen with incidental sampling method. The data were
obtained by using scales which was developed by researcher. Reability of perception of accidental
risk scales was α = 0,879 which had 27 items and reability of work stress scales was α = 0,868 which had 24 items. The distribution of the data showed an abnormal result. The result showed
that perception of accidental risk (total items = 27; mean = 79,62; SD = 6,452) was highwhile
work stress(total items = 24; mean = 49,50; SD = 6,559) was low. The result from linearity test
showed that there was no correlation between perception of accidental risk and work stress. It
meant that the hypothesis of this research was rejected. No correlation between perception of
accidental risk and work stress was caused by some factors.
Keyword: perception of accidental risk, work stress, employees, PT. Freeport Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Tamara Evelyne Primartuti
Nomor Mahasiswa : 119114117
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja
Karyawan PT. Freeport Indonesia
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 April 2016
Yang menyatakan,
(Tamara Evelyne Primartuti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua yang telah diberikan
kepada penulis sehingga atas bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stress
Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia” ini dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa banyak pihak yang membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Dr. T.Priyo Widianto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Program
Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma
3. Ibu Debri Pristinella, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan dukungan dan motivasinya selama penulis kuliah di Fakultas
Psikologi Sanata Dharma ini.
4. Bapak T.M Raditya Hernawa M.Psi selaku Dosen Pembibing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan selama pengerjaan skripsi
sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan
banyak ilmu kepada penulis.
6. Seluruh karyawan/staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas
bantuan dan juga fasilitas yang disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Bapak Herwiyanto selaku General Superintendent Administration dan IH PT.
Freeport Indonesia, Bapak Rusli Ali Mansyur selaku SHE Coorporate KPI,
Bapak James Ticonuwu selaku Acting Superintendent, Occupational Health
& Safety Training, dan Bapak Ray Herman selaku Crew Leader Dafety
Training, Bapak Judo Widigdo selaku Safety Training Instructor, Bapak
Triwiro Admojo selaku Staff Industrial Hygiene & Occupational Health
Underground dan Bapak Yudo Arintoko selaku General Superintendent
Mechanical Planning Undergroundyang sudah mau direpotkan dalam
perizinan dan penyebaran kuesioner skripsi ini. Tak lupa juga kepada
karyawan-karyawan PT. Freeport Indonesia yang mau menyediakan waktu
untuk mengisi kuesioner.
8. Markus Mardius dan Sri Handayani Pujihastuti, selaku orang tua yang terbaik
yang tidak pernah sedikitpun lupa untuk selalu mendoakan dan mendukung
penulis.
9. William Darrel Pathaligong, adik tersayang yang selalu terlihat cuek dan
tidak peduli tapi dibalik itu semua dialah orang yang paling peduli dengan
kakaknya.
10. Kakek (Alm.) Yohanes Codik dan nenek (Almh.) Kristina Maria Lime, Mbah
Priyadi dan Mbah Sukarti, serta Pakde, Om-om, Tante-tante, dan seluruh
keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu
mendukung penulis.
11. Sahabat-sahabat tersayang Akwila Roma, Olga Sancaya, Bernadeta Erlinda,
Vidre Delima, Veronica Ayu, Della Virlya, Paramitha Erlangga, Maria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Oktavina, Anastasia Marina, Ivana Ayu, Gabrielle Kunadi, dan Yustinus
Adrian yang selalu ada disaat penulis senang maupun sedih, yang mau
menerima apa adanya penulis. Sayang kalian semua.
12. Teman-teman coffee script Intan Riana, Adella Putri, Hilario Saktya,
Antonius Mei, Yohanes Widiarso yang sudah mau berjuang bersama dalam
pengerjaan skripsi.
13. Keluarga besar Van Lith Angkatan XVIII yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, keluarga besar Androghini dancer, geng Going to be Mature,
kelompok KKN XXI Cuemekel, dan keluarga besar Psikologi Angkatan
2011, terima kasih sudah boleh mengenal kalian.
14. Romo Van Lith yang selalu mengingatkan untuk tetap mengobarkan api Van
Lith di dada.
15. Juga semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah
membantu juga sudah hadir dalam kehidupan penulis. Semoga Tuhan selalu
memberkati !
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12
A. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............................................................... 12
1. Pengertian Persepsi ................................................................................. 12
2. Pengertian Risiko Kecelakaan Kerja ...................................................... 13
3. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja .......................................................... 13
4. Aspek-aspek Persepsi dan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja ....................................................... 17
6. Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ................................... 18
7. Jenis-Jenis Tempat Berisiko Kecelakaan Kerja ..................................... 19
B. Stres Kerja ................................................................................................... 20
1. Pengertian Stres ...................................................................................... 20
2. Pengertian Stres Kerja ............................................................................ 21
3. Penyebab Stres Kerja .............................................................................. 22
4. Gejala dari Stres Kerja ........................................................................... 25
5. Mengatasi Stres Kerja ............................................................................ 27
C. Dinamika Hubungan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja
Karyawan ..................................................................................................... 32
D. Skema Penelitian ......................................................................................... 37
E. Hipotesis ...................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39
B. Variabel Penelitian....................................................................................... 39
C. Definisi Operasional .................................................................................... 40
D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 41
E. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 42
F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 44
1. Validitas .................................................................................................. 44
2. Seleksi Aitem ......................................................................................... 45
3. Reliabilitas .............................................................................................. 48
G. Analisis Data ................................................................................................ 49
1. Uji Asumsi .............................................................................................. 49
2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 52
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 52
B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 52
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 55
D. Hasil Penelitian ............................................................................................ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Analisis Data Tambahan .............................................................................. 61
F. Pembahasan ................................................................................................. 67
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN...... 71
A. Kesimpulan .................................................................................................. 71
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 71
C. Saran ............................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Blue Print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja .............................. 43
Tabel 2: Blue Print Skala Stres Kerja ................................................................... 44
Tabel 3: Distribusi Penyebaran Aitem Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja . 47
Tabel 4: Distribusi Penyebaran Aitem Skala Stres Kerja ..................................... 48
Tabel 5: Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Perkembangan .............. 53
Tabel 6: Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 53
Tabel 7: Perbandingan Nilai Mean Teoritik dan Empirik ..................................... 54
Tabel 8: Hasil Uji T Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............................. 55
Tabel 9: Hasil Uji T Skala Stres Kerja .................................................................. 55
Tabel 10: Hasil Uji Normalitas..............................................................................56
Tabel 11: Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 58
Tabel 12: Norma Kategorisasi .............................................................................. 60
Tabel 13: Norma Kategorisasi Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia .... 61
Tabel 14: Deskripsi Stres Kerja Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia. 61
Tabel 15: Norma Kategorisasi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Karyawan PT.
Freeport Indonesia ................................................................................................. 64
Tabel 16: Deskripsi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Departemen Karyawan PT.
Freeport Indonesia ................................................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Evaluasi Kecelakaan Tambang 2012-2015 Berdasarkan Penyebab
Dasar. ...................................................................................................................... 7
GAMBAR 2. Scatterplot Stres Kerja. ................................................................... 57
GAMBAR 3. Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja. ............................... 57
GAMBAR 4. Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja. ..... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Blue print Skala Persepi Resiko Kecelakaan Kerja. ................... 78
LAMPIRAN 2. Blue print Skala Stres Kerja. ....................................................... 84
LAMPIRAN 3. Skala Try Out. ............................................................................. 90
LAMPIRAN 4. Skala Penelitian. ........................................................................ 106
LAMPIRAN 5. Uji Reliabilitas........................................................................... 118
LAMPIRAN 6. Deskripsi Data Penelitian. ......................................................... 132
LAMPIRAN 7. Uji Normalitas. .......................................................................... 133
LAMPIRAN 8. Uji Linearitas. ............................................................................ 134
LAMPIRAN 9.Surat Perizinan Try Out .............................................................. 135
LAMPIRAN10. Surat Perizinan Penelitian.........................................................136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu yang sudah bekerja pasti pernah mengalami stres
kerja (Wong, Zainal, Onar, Mahmud, 2010). Stres kerja adalah suatu
respon penyesuaian terhadap situasi eksternal yang menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan fisik, psikologis dan tingkah laku bagi para
partisipan organisasi (Luthans dalam Wijono, 2010).
Stres yang berlangsung lama dapat memberikan dampak negatif
dalam kesehatan mental dan fisik individu (Health and Safety Executive,
2001; Cooper et al., 2001). Dikatakan pula bahwa meningkatnya frekuensi
dari luka fisik dan kecelakaan merupakan salah satu dari gejala fisiologis
yang diakibatkan oleh stres kerja(Waluyo, 2013). Kelelahan mental,
penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi merupakan
gejala psikologis yang disebabkan oleh stres kerja (Waluyo, 2013).
Paoli (1997) meneliti 15.800 karyawan yang tergabung dalam
European Unions dan menemukan bahwa sebanyak 28 % karyawan
mengajukan keluhan karena stres kerja yang mereka alami. Didalam 28%
karyawan yang mengajukan keluhan karena stress kerja tersebut terdapat
20% diantaranya mengidap masalah kesehatan yang disebabkan pekerjaan
mereka (Kompier, Cooper, Geurts, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah perusahaan tambang
batubara di Indonesia menemukan bahwa karyawan pada bidang produksi
memiliki stres kerja yang lebih tinggi (34,17%) dibandingkan karyawan
yang bekerja di bidang non-produksi (18,99%) (Annisa, 2013).
Stres memiliki peran khusus dalam hubungannya dengan kesehatan
mental dan fisik (Adler & Mathews dalam Jeffrey, 2005). Robbins (1996)
mengatakan bahwa individu yang mengalami stres kerja tingkat rendah
akan meningkatkan kemampuan untuk bereaksi terhadap pekerjaannya
sehingga karyawan akan melakukan tugasnya dengan lebih baik, lebih
cepat, dan lebih intensif. Robbins juga menyimpulkan bahwa individu
dengan tingkat stres kerja tinggi akan memiliki kemampuan untuk bereaksi
yang rendah terhadap pekerjaannya sehingga individu kurang
berkonsentrasi untuk melakukan tugasnya dengan baik, cepat, dan juga
intensif (Robbins, 1996).
Stres kerja merupakan salah satu faktor penyebab kondisi fisik dan
mental yang lemah(Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT.
Freeport Indonesia, 2004).Kondisi fisik dan mental yang lemah merupakan
salah satu faktor manusia yang mempengaruhi rendahnya tingkat
keselamatan kerja (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT.
Freeport Indonesia, 2004). Karyawan dengan kondisi fisik dan mental
yang lemah tidak dapat bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan
pekerjaannya (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport
Indonesia, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kondisi fisik dan mental yang lemah dapat membuat hilangnya
konsentrasi dari karyawan, dimana hilangnya konsentrasi karyawan
tersebut dapat membuat karawan mengalami risiko kecelakaan kerja (efek
domino) (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport
Indonesia, 2004). Bekerja dalam keadaan stres dalam lingkungan kerja
tidak hanya meningkatkan risiko sakit secara fisik maupun mental namun
juga meningkatkan kecelakaan di tempat kerja (Clarke dan Cooper, 2004).
Stres merupakan salah satu dari komponen penting dalam menjaga
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia, dimanakomponen
tersebut merupakan alasan manusia untuk memenuhi kebutuhan untuk
menjaga aspek well-being dari karyawan (Glendon, Clarke, McKenna,
2006). Individu yang sedang dalam keadaan stres kerja yang tinggi
memiliki performasi kerja yang kurang optimal dan stres dapat
mempengaruhi produktifitas, kualitas, dan juga keselamatan kerja
karyawan (Glendon, Clarke, McKenna, 2006).
A. Ian Glendon, Sharon G. Clarke, dan Eugene F. McKenna
(2006) menyebutkan bahwa stress kerja menjadi salah satu penyebab dari
60 % hingga 80 % kecelakaan di tempat kerja. Mengalami stres di tempat
kerja bisa jadi memiliki efek langsung dengan perfomansi seorang
karyawan, yaitu, meningkatkan risiko kecelakaan kerja, atau juga efek
tidak langsung, misalnya saja dimediasi oleh kesehatan karyawan.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh individu pasti memiliki risiko
dan individu harus memperhatikan keselamatan setiap hari karena individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menghadapi ancaman dari kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut
(Wolff, 2006).
Salah satu akibat yang menunjukkan adanya stres kerja di sebuah
perusahaan adalah dengan adanya kasus bunuh diri (Hazard Magazines,
2003). Samaritans mencatat setidaknya ada 23 % pekerja melakukan
tindakan bunuh diri akibat dari stres kerja (Hazard Magazines, 2003). Dua
belas pekerja di Jepang juga melakukan tindakan bunuh diri akibat dari
stres kerja (tribunnews.com, 2015). Kasus bunuh diri juga terjadi di PT.
Freeport Indonesia dimana seorang karyawan ditemukan gantung diri di
tempat tinggalnya (suara.com, 2015). Perilaku bunuh diri karyawan
tersebut diduga akibat adanya tekanan dari pekerjaan yang menyebabkan
stres kerja (wawancara dengan MM, 2016). Behr dan Newman (dalam
Rice, 1999) menyebutkan bahwa kecenderungan bunuh diri adalah salah
satu dari gejala perilaku karyawan yang disebabkan oleh stres kerja.
Bekerja di sektor pertambangan mengandung risiko tinggi
terhadap keselamatan seperti misalnya terjadi kecelakaan kerja peledakan,
tanah longsor, pencemaran lingkungan dan lainnya (Ramli, 2011). Ketika
terjadi kecelakaan, kegagalan atau penyimpangan, persepsi risiko terhadap
kecelakan kerja pada karyawan kembali meningkat sehingga semua orang
berbicara mengenai keselamatan (Ramli, 2011). Kewaspadaan dan
perhatian mengenai keselamatan kembali meningkat sehingga peluang
terjadinya kecelakaan berkurang (Ramli, 2011). Namun, seiring dengan
waktu, jika keadaan telah normal kembali, persepsi tentang risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kecelakaan kerja akan menurun sampai kecelakaan atau kejadian
berikutnya terulang kembali (Ramli, 2011).
Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan kemampuan individu
untuk melihat sebagaimana besar risiko dan toleransi individu terhadap
risiko untuk menerima risiko tersebut (National Safety Council dari
Campbell Institute, 2014).Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan
asesmen subjektif dari kemungkinan akan terjadinya kecelakaan spesifik
dan bagaimana individu peduli akan konsekuensinya (Sjoberg, Moen,
Rundmo, 2004).
PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari
Freeport-McMoRan, Amerika Serikat. PTFI menambang, memproses dan
melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan
perak. PTFI sendiri beroperasi di daerah dataran tinggi Tembagapura di
Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia (PTFI.co.id).
Dewasa ini, program-program kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan kerja diterapkan oleh semua negara industri. Negara manapun
di seluruh dunia sedang melakukan upaya untuk mengidentifikasi bahaya-
bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaaan serta melakukan
tindakan pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan kerja (Departemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, Tembagapura,
2004).PT. Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang
mengutamakan tingkat keselamatan kerja bagi para karyawannya
(Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tembagapura, 2004).
Kecelakaan kerja sering terjadi di PT. Freeport Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dalam Daily Preliminary Incident Information yang mencatat
bahwa dari awal tahun 2014 hingga 6 Oktober 2014, terdapat 98 kasus
kecelakaan kerja, baik yang ringan, sedang maupun yang berat. Kasus
kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Freeport diantaranya adalah sebuah
truck yang membentur truck yang lain ketika akan memberi jalan yang
mengakibatkan keretakan pada kaca dan kerusakan pada kanopi truck.
Kasus lain yaitu sebuah truck yang kejatuhan boulder. Selain itu juga
dikatakan bahwa terdapat 357 kasus kecelakaan kerja yang disebabkan
oleh tindakan tidak aman, atau sekitar 87 % pada tahun 2003 yang
didapatkan dari hasil survei di PT. Freeport Indonesia ( Departemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di PT. Freeport Indonesia,
disebutkan pula bahwa sebanyak 88 % penyebab kecelakaan kerja di
perusahaan merupakan faktor manusia dimana didalamnya terdapat faktor
kelelahan fisik dan lemahnya mental pada karyawan (Departemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004 ). Data
kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Freeport Indonesia sejak tahun 2012
hingga 2015 (18 Juni) dapat dilihat dalam gambar berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 1.
Evaluasi Kecelakaan Tambang 2012-2015 Berdasarkan Penyebab
Dasar
Kecelakaan kerja di PT. Freeport Indonesia dibagi menjadi tiga
bagian, kecelakaan kerja berat, kecelakaan kerja sedang dan kecelakaan
kerja ringan, dimana kecelakaan kerja berat meliputi segala kegiatan yang
menyebabkan kematian seperti tanah longsor, dll, sedangkan kecelakaan
kerja sedang meliputi segala kegiatan yang menyebabkan patah tulang, dll,
dan untuk kecelakaan kerja ringan merupakan segala kegiatan yang
menyebabkan luka ringan seperti terjepit, dll (Departemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Kecelakaan kerja
yang terjadi di PT. Freeport Indonesia antara lain terjadinya tanah longsor
yang menyebabkan 28 karyawannya meninggal pada tahun 2013 (Satu
Papua, 2013). Selain itu juga pernah terjadi tanah longsor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
menyebabkan kematian 1 karyawan pada 12 September 2014 (tempo.co,
2014). Juga kejadian tanah longsor pada 14 Mei 2014 dimana sebanyak 40
karyawan tertimbun di terowonan Big Gosan (tempo.co, 2014).
Kepmen no. 555 tahun 1995 menyebutkan peraturan-peraturan
ditujukan untuk mencegah karyawan dari risiko yang akan dihadapi oleh
karyawan khususnya di bidang pertambangan seperti jenis-jenis bahan
peledak yang jika tidak diperhatikan penggunaannya dapat menyebabkan
kecelakaan kerja karyawan. Di dalam Kepmen no. 555 tahun 1995 itu
disebutkan pula larangan-larangan memasuki wilayah pertambangan, cara
kerja yang aman, pengoperasian sistem pengangkutan, dan lainnya
(Kepmen no. 555 tahun 1995). Bagaimanapun, kecelakaan dan penyakit
yang berkaitan dengan pekerjaan dapat meningkatkan angka kematian,
mengurangi usia hidup yang diharapkan serta menurunkan kualitas hidup
(Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia,
2004).
Pengalaman dan pengetahuan mengenai konsekuensi akan risiko
kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja karyawan dapat mengubah
persepsi terhadap risiko kecelakaan kerja dimana karyawan akan lebih
berhati-hati dan mengutamakan keselamatan kerjanya (Diaz dan Resnick,
2000). Disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
kecelakaan kerja karyawan antara lain sifat dari karyawan itu sendiri, usia
karyawan, pengalaman karyawan mengenai kecelakaan kerja yang pernah
ia alami, pandangan karyawan akan risiko kecelakaan kerjanya, persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perusahaan akan komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja,
kecemasan dan ketidakpuasan kerja (Diaz dan Resnick, 2000).
Persepsi risiko terkadang diukur dengan melihat kecemasan yang
dihubungkan dengan stres (Sjoberg, 1998). Penelitian dan pembahasan
sebelumnya juga menunjukkan bahwa bahwa stres kerja dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
persepsirisiko kecelakaan kerja dengan stres kerja karyawan khususnya di
PT. Freeport Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah terdapat
hubungan signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dengan stres
kerja yang dialami oleh karyawan PT. Freeport Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia berdasarkan faktor-faktor yang telah
diuraikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis :
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan
untuk penelitian selanjutnya dimana dalam penelitian ini akan
dibahas mengenai ada atau tidaknya hubungan antara persepsirisiko
kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan.Penelitian ini dapat
dijadikan kajian untuk psikologi industri organisasi.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi karyawan :
Apabila hipotesis dari penelitian ini diterima, karyawan PT.
Freeport Indonesia dapat mengerti bagaimana mengatasi stres kerja
yang diakibatkan tekanan dari risiko kecelakaan kerja di tempat
kerjanya.Sedangkan apabila hipotesis dari penelitian ini ditolak,
karyawan PT. Freeport Indonesia dapat mempertahankan
kewaspadaan karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja yang
dapat menghindarkan karyawan dari stres kerja.
b. Bagi perusahaan atau organisasi :
Apabila hipotesis dari penelitian ini diterima, perusahaan
dapat menjadikan bahan acuan penelitian ini untuk pelatihan
keselamatan kerja dan juga meningkatkan kepedulian terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan. Selain itu juga
dapat menjadi acuan bagi perusahaan membuat program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penanggulangan stres di tempat kerja. Namun apabila hipotesis dari
penelitian ini ditolak, perusahaan dapat tetap mempertahankan
program-program pelatihan keselamatan kerja dan program-
program penanggulangan stres di tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses
sensoris. Namun, proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan
proses persepsi (Walgito, 2010).
Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan
informasi sensoris untuk memberikan makna. Persepsi juga
merupakan proses menemukan pola-pola yang bermakna dari
informasi sensoris (A. King, 2013).
Berdasarkan kedua definisi persepsi diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa persepsi merupakan proses mengartikan
informasi untuk memberikan makna dan menemukan pola-pola
dari informasi sensoris yang didapatkan oleh alat indera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Pengertian Risiko Kecelakaan Kerja
Risiko kecelakaan kerja diartikan sebagai kemungkinan
terjadinya kecelakaan atau kerusakan yang muncul di tempat
kerja. Selain itu, risiko kecelakaan kerja juga diartikan sebagai
kemungkinan seseorang dapat dirugikan atau menderita efek
kesehatan apabila terkena bahaya (Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004) .
Risiko kecelakaan kerja adalah risiko yang berkaitan
dengan sumber bahaya yang timbul dalam aktifitas bisnis yang
menyangkut aspek manusia, peralatan, material, dan lingkungan
kerja (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT.
Freeport Indonesia, 2004).
Risiko kecelakaan kerja merupakan perhitungan seberapa
sering kejadian kecelakaan terjadi, bagaimana terjadinya
kecelakaan tersebut, dan seperti apa konsekuensi dari kecelakaan
tersebut (National Safety Council dari Campbell University,
2014)
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
risiko kecelakaan kerja merupakan risiko yang dihadapi karyawan
di tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
3. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
individu untuk menyadari risiko yang terjadi, yang terikat dengan
toleransi risiko, yang menunjukkan kapasitas individu untuk
menerima suatu risiko di tempat kerjanya (National Safety
Council dari Campbell Institute, 2014).
Persepsi risiko kecelakaan kerja adalah asesmen yang
subjektif kemungkinan dari terjadinya kecelakaan kerja yang
spesifik dan bagaimana kita peduli dengan konsekuensinya
(Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko kecelakaan
kerja adalah proses mengatur dan mengartikan informasi
mengenai suatu risiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja serta
konsekuensi yang harus dihadapi setelahnya.
4. Aspek-aspek Persepsi dan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Woodworth dan Marquis (dalam Walagito, 2002)
membagi aspek-aspek persepsi menjadi tiga, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek konatif. Aspek-aspek tersebut diuraikan
sebagai berikut:
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif merupakan komponen sikap yang berisi
kepercayaan individu terhadap objek sikap. Kepercayaan
itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga
datang dari apa yang pernah individu lihat dan ketahui
sehingga membentuk suatu ide atau gagasan tentang
karakteristik objek. Kepercayaan ini dapat menjadi dasar
pengetahuan bagi individu tentang suatu objek dan
kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep
yang dilihat dan yang ditemui. Perlu juga dikemukakan
bahwa kepercayaan tidak selamanya akurat, karena
kepercayaan itu muncul juga disebabkan oleh kurangnya
informasi tentang objek. Dalam kaitannya dengan
kecelakaan kerja, aspek kognitif dapat ditunjukkan dengan
bagaimana karyawan tahu dan memahami risiko
kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya (Sjoberg,
Moen, Rundmo, 2004). Selain itu aspek kognitif juga
ditunjukkan dari bagaimana karyawan mengerti efek dari
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di tempat kerjanya
(Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
b. Aspek Afektif
Aspek afektif ini menyangkut kesan atau perasaan
individu dalam menafsirkan stimulus sehingga stimulus
tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang
menyangkut aspek emosional subjektif dari individu
terhadap objek persepsi, berisi perasaan memihak atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tidak memihak, mendukung atau tidak mendukung
terhadap objek yang dipersepsi. Aspek afektif dari persepsi
risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan dari bagaimana
perasaan karyawan ketika mengetahui bahwa risiko
kecelakaan kerja dapat menyebabkan sakit dari segi
mental maupun fisik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
c. Aspek Konatif
Aspek konatif menunjukkan bagaimana perilaku dan
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri individu
berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak
mempengaruhi perilaku. Aspek konatif meliputi perilaku
yang tidak hanya dilihat secara langsung, tetapi meliputi
pula bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau
perkataan yang diucapkan oleh seseorang berisi tendensi
atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi
terhadap sesuatu objek yang dipersepsi. Aspek konatif
dalam persepsi risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan
dengan bagaimana perilaku seseorang dalam menanggapi
risiko kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya,
apakah harus ditanggapi dengan tenang atau menerima
risiko tersebut sebagai suatu hal yang harus dilewati
(Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja
a. Terjadi secara kebetulan
Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti yang
sebenarnya (genuine accident), sifatnya tidak dapat
diramalkan dan berada di luar kendali manajeman
perusahaan. Misalnya, seorang karyawan tepat berada di
depan jendela kaca tiba-tiba seseorang melempar jendela
kaca sehingga mengenainya.
b. Kondisi kerja yang tidak aman
Kondisi kerja yang tidak aman meliputi faktor-faktor
sebagai berikut:
i. Peralatan yang tidak terlindungi secara benar
ii. Peralatan rusak
iii. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di
sekitar mesin atau peralatan gudang yang tidak
aman (sumpek dan terlalu penuh).
iv. Cahaya tidak memadai, suram, dan kurang
penerangan
v. Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara
tidak cukup, atau sumber udara tidak murni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6. Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
National Safety Council dari Campbell Institute (2014)
menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan persepsi risiko
kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi tiga level, yaitu :
a. Faktor macro-level :
Faktor ini mengacu pada budaya persepsi dan
penjelasan lingkungan yang ada di sekitar individu. Faktor
macro-level dapat ditunjukan dari kepemimpinan dalam
keselamatan kerja, kepercayaan terhadap organisasi, dan
risiko yang secara jelas menunjukan komitment terhadap
sistem manajemen keselamatan kerja yang menghasilkan
perilaku dalam mengambil risiko dan pengurangan tingkat
kecelakaan. Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja
dengan budaya keselamatan kerja yang positif akan
memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah dibandingkan
karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yangtidak
memiliki budaya keselamatan kerja positif. Budaya
keselamatan kerja yang positif tersebut ditunjukan dengan
prosedur keselamatan kerja dan komitmen yang tinggi
terhadap keselamatan dan kesehatan
karyawan.Kepercayaan terhadap organisasi berarti bahwa
karyawan yang percaya terhadap manajemen/organisasi
dengan komitmen kuat terhadap kesehatan dan keselamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kerja akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah
dibandingkan karyawan yang tidak percaya.
b. Faktor meso-level
Faktor ini menjelaskan bagaimana kelompok atau
komunitas mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mengambil risiko. Misalnya saja seseorang akan melakukan
cara yang tidak baik dalam pelaksanaan tugas ketika
melihat karyawan lain juga melakukannya.
c. Faktor micro-level
Faktor micro-level merupakan faktor yang
menunjukkan bagaimana tingkat pengetahuan individu
terhadap situasi yang terjadi. Karyawan yang memiliki
informasi yang kurang terhadap suatu situasi akan lebih
berisiko sedangkan karyawan yang memiliki banyak
informasi akan memiliki toleransi terhadap risiko.
7. Jenis-Jenis Tempat Berisiko Kecelakaan Kerja
Dessler (2011) menyebutkan jenis tempat kerja yang
memiliki risiko kecelakaan kerja adalah tempat kerja yang
didalam lingkungan kerjanya terdapat :
a. Materi kimia dan materi berisiko bahaya lainnya
b. Suara dan getaran yang berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Suhu yang ekstrim
d. Risiko bahaya biologis termasuk yang umum terjadi
(seperti jamur) dan buatan manusia (seperti anthrax)
e. Risiko bahaya ergonomis (seperti desain peralatan yang
buruk yang mendorong para pekerja untuk melakukan
pekerjaan mereka dalam posisi yang tidak natural)
f. Risiko bahaya familiar seperti lantai yang licin dan halan
keluar yang tertutup.
B. Stres Kerja
1. Pengertian Stres
Stres didefinisikan sebagai tanggapan atau proses internal
atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan
psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan
subjek (Cooper, 1994). Stres sangat bersifat individual dan pada
dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya
tahan mental individu dengan beban yang dirasakannya (Hager,
1999). Menurut Anoraga (2001), stres sebenarnya merupakan suatu
bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental
terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasa
mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Selye (dalam Landy dan Conte, 2010) menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
stres merupakan respon non-spesifik dari tubuh manusia terhadap
permintaan-permintaan yang ada di lingkungannya. Selye
membedakan antara stres yang baik (eustres) dan stres yang buruk
(distres). Eustres menyediakan motivasi terhadap individu untuk
bekerja keras dan mencapai tujuan mereka. Sedangkan distres
merupakan hasi dari situasi yang penuh dengan stres yang bertahan
dari waktu ke waktu dan dapat membuat kesehatan individu
berkurang.
2. Pengertian Stres Kerja
Luthans (dalam Minto 2010) mengatakan bahwa stres kerja
merupakan suatu respon penyesuaian terhadap situasi eksternal
yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan fisik, psikologis
dan tingkah laku bagi para partisipan organisasi. Van Harrison dan
Pinneau (1975, dalam Minto, 2010) mendefinisikan stres kerja
sebagai karakteristik dari lingkungan kerja yang menjadi ancaman
bagi individu. Stres kerja juga didefinisikan oleh French, Rogers,
dan Cobb (dalam Minto, 2010) sebagai ketidakcocokan antara
keterampilan, kemampuan, dan tuntutan-tuntutan seseorang di
tempat kerja dengan kebutuhan seseorang yang disediakan oleh
lingkungan kerja. Stres kerja yang begitu hebat yang melampaui
batas-batas toleransi akan berkaitan langsung dengan gangguan
psikis dan ketidakmampuan fisik (Anoraga, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa stres
kerja merupakan respon penyesuaian individu terhadap lingkungan
kerjanya yang dianggap mengancam sehingga menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan psikologis, fisiologis, dan perilaku
dari individu tersebut.
3. Penyebab Stres Kerja
Smith (1981, dalam Minto, 2010) mengemukakan bahwa
penyebab dari stres kerja, meliputi :
a. Stres kerja merupakan hasil dari keadaan tempat kerja.
Misalnya saja keadaan tempat bising dan ventilasi udara
yang kurang baik.
b. Stres kerja merupakan hasil dari dua faktor organisasi yaitu
keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi.
c. Stres kerja terjadi karena faktor kemampuan karyawan
dalam melaksanakan tugas yang banyak
d. Stres kerja merupakan akibat dari waktu kerja yang
berlebihan.
e. Stres kerja disebabkan dari faktor tanggung jawab kerja
f. Stres kerja disebabkan oleh tantangan yang muncul dari
tugas
Luthans (1995, dalam Minto, 2010) menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
bahwa penyebab stres terdiri atas empat hal utama, yaitu :
a. Sumber dari luar organisasi, yang terdiri dari perubahan
sosial/teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan
keuangan, ras dan kelas, dan keadaan komunitas/tempat
tinggal.
b. Sumber dari dalam organisasi, yang terdiri dari kebijakan
organisasi, struktur organisasi, keadaan fisik dalam organisasi,
dan proses yang terjadi dalam organisasi..
c. Sumber dari dalam kelompok, yang terdiri dari kurangnya
kebersamaan dalam grup, kurangnya dukungan sosial, serta
adanya konflik intraindividu, interpersonal, dan intergrup.
d. Sumber dari individu, yang terdiri dari terjadinya konflik dan
ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola
kepribadian Tipe A, control personal, learned helplessness,
self-efficacy, dan daya tahan psikologis.
Riggio (2008) mengatakan ada dua tipe penyebab stres
kerja, yaitu penyebab stres dari tugas pekerjaan dan penyebab stres
dari peran di pekerjaan. Penyebab stres dari tugas pekerjaan adalah
:
a. Kerja yang berlebihan dimana pekerjaan membutuhkan
kecepatan waktu pekerjaan, hasil, atau konsentrasi.
b. Underutilization dimana muncul ketika pekerja merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bahwa pekerjaan tidak menggunakan pengetahuan,
keterampilan, atau kemampuan mereka yang berkaitan
dengan pekerjaan atau ketika pekerjaan dirasa membosankan
dan monoton.
Sedangkan penyebab-penyebab stres dari peran di
pekerjaan adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan yang ambigu, merupakan keraguan yang
disebabkan oleh feedback yang kurang pada setiap performasi
kerja atau kurangnya pekerja melakukan pekerjaan mereka.
b. Kurangnya kontrol, penelitian menemukan bahwa
memberikan kontrol kepada kerja pada lingkungan kerja
mereka, walaupun dengan cara seperti memberikan mereka
suara dalam pembuatan keputusan atau memperbolehkan
pekerja untuk merencanakan tugas pekerjaan mereka sendiri,
mengurani stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja.
c. Kondisi fisik kerja, seperti bekerja lembur dapat mengganggu
jam tidur dan jam bangun dan bisa membuat masalah-
masalah seperti stres yang tinggi, ketidakpuasan kerja, dan
kesalahan performasi.
d. Stres interpersonal, disebabkan oleh kesulitan dalam
hubungan interpersonal.
e. Pelecehan, seperti pelecehan seksual, pelecehan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
anggota kelompok (gender, orientasi seksual, dll), dan
dikucilkan oleh supervisor atau kolega.
4. Gejala dari Stres Kerja
Beehr dan Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang
beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala
dari stres pada individu, yaitu:
a. Gejala psikologis
i. Kecemasan, ketegangan, kebingungan, dan mudah
tersinggung
ii. Perasaan frustasi, rasa marah, dan dendam
(kebencian)
iii. Sensitif dan hyperreactivity
iv. Memendam perasaan, penarikan diri dan depresi
v. Komunikasi yang tidak efektif
vi. Perasaan terkucil dan terasing
vii. Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
viii. Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan
kehilangan konsentrasi
ix. Kehilangan spontanitas dan kreativitas
x. Menurunnya rasa percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Gejala fisiologis
i. Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan
kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular
ii. Meningkatnya sekresi dari hormon stres
iii. Gangguan gastrointestinal
iv. Meningkatnya frekuasi dari luka fisik dan
kecelakaan
v. Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami
sindrom kelelahan yang kronis
vi. Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari
kondisi yang ada
vii. Gangguan pada kulit
viii. Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah,
ketegangan otot
ix. Gangguan tidur
x. Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi
kemungkinan terkena kanker
c. Gejala perilaku
i. Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari
pekerjaan
ii. Menurunnya prestasi dan produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
iii. Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-
obatan
iv. Perilaku sabotase dalam pekerjaan
v. Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan)
sebagai pelampiasan, mengarah ke obesitas.
vi. Kecenderungan bunuh diri
5. Mengatasi Stres Kerja
Schultz dan Schultz (2010) mengatakan bahwa baik
organisasi maupun individu sendiri dapat berperan aktif dalam
mengatasi stres kerja. Berikut adalah cara mengatasi stres kerja
yang dapat dilakukan dari pihak organisasi maupun pihak
individu menurut Schultz dan Schultz (2010) :
a. Organisasi :
i. Mengkontrol iklim organisasi
Organisasi sebaiknya menyediakan dukungan
yang cukup agar karyawan dapat beradaptasi dalam
perubahan. Hal ini disebabkan dari salah satu
penyebab stres kerja dalam kehidupan organisasi,
yaitu perubahan rencana organisasi. Stres dapat
dicegah atau dikurangi dengan mengizinkan
karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan mengenai perubahan di tempat kerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dalam struktur organisasi. Dengan diizinkannya
karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan dan struktur organisasi, karyawan dapat
menerima perubahan dan membantu karyawan
untuk mengekspresikan pendapat dan keluhan
karyawan.
ii. Menyediakan kontrol
Karyawan percaya bahwa apabila karyawan
dapat berlatih untuk mengontrol pekerjaan, stres
kerja karyawan akan berkurang. Hal ini telah
dibuktikan dalam survei dari 2048 pekerja di
Amerika. Hasil yang didapatkan menunjukkan
bahwa karyawan yang tidak merasa dipaksa dalam
pekerjaan dan baik dalam membuat keputusan,
memiliki stres kerja yang rendah. Organisasi dapat
meningkatkan sense of control karyawan dengan
memperkaya, memperluas, dan mengembangkan
pekerjaan agar karyawan dapat menjadi lebih
bertanggung jawab dan memiliki kekuasaan dalam
pembuatan keputusan.
iii. Menjelaskan tugas karyawan
Untuk mengurangi stres kerja yang
diakibatkan dari peran dalam pekerjaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ambigu, atasan harus memberi tahu pemimpin tiap
kelompok karyawan secara jelas apa yang
diharapkan oleh pemimpin dan apa yang harus
dipertanggungjawabkan dari pekerjaan karyawan.
iv. Menghilangkan pekerjaan yang berlebihan dan
kurang pekerjaan
Mengatasi stres kerja dapat dilakukan dengan
mengadakan pemilihan karyawan yang baik dan
program pelatihan, keputusan untuk
mempromosikan karyawan yang pantas, pembagian
pekerjaan yang adil, dan penyesuaian penerimaan
karyawaan berdasarkan kemampuan karyawan itu
sendiri. Hal tersebut dianggap dapat membantu
mengurangi stres kerja yang disebabkan oleh work
overload dan work underload.
v. Menyediakan dukungan sosial
Menyediakan dukungan sosial dapat
megurangi kemungkinan karyawan mengalami stres
kerja. Sebuah penelitian yang menelti 211 polisi lalu
lintas menemukan bahwa burnout sangat rendah
ditemukan pada mereka yang menerima dukungan
sosial yang tinggi dari atasan dan keluarga mereka.
Organisasi dapat meningkatkan dukungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan mempromosikan kelompok kerja. Organisasi
juga dapat menyediakan pelatihan untuk
menunjukkan empati dan kepedulian mereka
terhadap kelompok-kelompok kerja.
vi. Mengizinkan hewan peliharaan di tempat kerja
Dewasa ini banyak perusahaan yang
mengizinkan karyawannya untuk membawa hewan
peliharaan untuk bekerja bersama mereka. Sebuah
penelitian menemukan bahwa karyawan yang
membawa hewan peliharaan ke tempat kerja mereka
memiliki stres kerja yang lebih rendah dibandingkan
yang tidak membawa atau tidak memiliki hewan
peliharaan.
vii. Menyediakan program mengatasi stres
Organisasi dapat menyediakan program
mengatasi stres berupa konseling dalam mengatasi
stres kerja. Konseling stres kerja tersebut berupa
program relaksasi, biofeedback, dan cognitive
restructuring. Penelitian membuktikan bahwa
program-program tersebut dapat mengurangi
masalah psikologis yang muncul akibat tingginya
stres kerja.
viii. Menyediakan program fitness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dengan meningkatkan well-being secara fisik
dan mental karyawan, stres kerja karyawan dapat
berkurang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengubah perilaku tidak sehat karyawan. Tujuh
belas penelitian menemukan bahwa lebih dari 7700
karyawan menemukan bahwa dengan adanya
program fitness, stres kerja karyawan dapat
berkurang dan dapat meningkatkan kepuasan kerja
serta mengurangi absen dalam pekerjaan.
b. Individu :
i. Pelatihan relaksasi
Dalam pelatihan relaksasi ini karywan
diajarkan untuk berkonsentrasi pada salah satu
bagian tubuh satu persatu dan secara sistematis
membuat tegang dan relax bagian tubuh tersebut.
Dengan fokus terhadap bagian tubuh satu persatu
dapat menghasilkan keadaan yang relax. Hal
tersebut dapat mengurangi stres kerja yang dialami
karyawan.
ii. Biofeedback
Biofeedback adalah teknik yang dipercaya
dapat mengurangi stres kerja. Teknik ini
menggunakan pengukuran elektronik dari proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
psikologis seperti detak jantung, tekanan darah, dan
ketegangan otot. Pengukuran tersebut diubah dalam
sebuah sinyal seperti cahaya atau bunyi yang
memberikan feedback dari bagaimana tubuh
beroperasi. Dengan feedback tersebut karaywan
belajar untuk mengendalikan keadaan dalam tubuh
mereka. Dengan berlatih mengendalikan keadaan
dalam tubuh secara terus menerus, tubuh akan
menjadi lebih relax.
C. Dinamika Hubungan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres
Kerja Karyawan
Karyawan yang mengalami stres kerja dapat ditunjukkan
dengan gejala-gejala stres kerja. Terry Beehr dan John Newman
(dalam Rice, 199) menyebutkan gejala stres kerja itu sendiri meliputi
gejala psikologis, gejala fisiologis, dan gejala perilaku. Gejala
psikologis dapat ditunjukkan dengan munculnya kecemasan,
ketegangan, kebosanan, ketidakpuasan kerja, perasaan frustasi,
sensitif, dan kehilangan konsentrasi. Gejala fisiologis dapat
ditunjukkan dengan munculnya kelelahan secara fisik, gangguan
pernafasan, sakit punggung bagian bawah, ketegangan otot, dan
gangguan tidur. Sedangkan gejala perilaku dapat ditunjukkan dengan
munculnya perilaku menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi, dan menurunnya
produktivitas dari karyawan.
Gejala-gejala stres kerja tersebut dapat muncul akibat dari
adanya persepsi risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh aspek-
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif dapat ditunjukkan
dengan pengetahuan karyawan akan risiko kecelakaan kerja yang ada
di tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Pengetahuan
tersebut memberikan informasi bagi karyawan akan situasi di tempat
kerjanya yang dapat ditunjukkan dengan ada atau tidaknya risiko
kecelakaan kerja (getaran, noise, dan bencana alam) (Dessler, 2011).
Aspek afektif dapat ditunjukkan dengan bagaimana perasaan
karyawan yang senang atau tidak senang dengan keadaan tempat
kerjanya. Perasaan itu muncul ketika karyawan mengetahui bahwa
risiko kecelakaan kerja dapat menyebabkan sakit dari segi mental
maupun fisik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Aspek konatif dari
persepsi risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan dengan perilaku
keselamatan kerja karyawan dalam menghadapi adanya risiko
kecelakaan kerja. Aspek tersebut ditunjukkan dengan perilaku
karyawan yang menghadapi tempat kerjanya yang memiliki risiko
kecelakaan kerja dengan cemas dan tidak menerima keadaan tempat
kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
Persepsi risiko kecelakaan kerja yang tinggi dapat
ditunjukkan dengan karyawan tahu bahwa tempat kerjanya memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
risiko kecelakaan kerja (aspek kognitif), karyawan tidak senang
dengan keadaan tempat kerjanya (aspek afektif), dan perilaku
karyawan dalam menanggapi risiko kecelakaan kerja yang ada di
tempat kerjanya dihadapi dengan cemas dan tidak menerima keadaan
(aspek konatif).
Aspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang tinggi dapat
memunculkan gejala-gejala stres kerja seperti gejala-gejala psikologis
(kecemasan, ketegangan, kebingungan, kebosanan, ketidakpuasan
kerja, perasaan frustasi, sensitif, depresi, kelelahan mental dan
kehilangan konsentrasi), gejala-gejala fisiologis (kelelahan secara
fisik, gangguan pernapasan, sakit kepala, sakit punggung bagian
bawah, ketegangan otot, dan gangguan tidur), dan gejala-gejala
perilaku (menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan, absen dari
pekerjaan, menurunnya prestasi dan menurunnya produktivitas)
(Beehr dan Newman, dalam Rice, 1999).Munculnya gejala psikologis,
fisiologis, dan perilaku menunjukkan bahwa stres kerja tinggi.
Karyawan dengan aspek kognitif yang tinggi akan
mengidentifikasikan seberapa tinggi atau rendahnya risiko yang
mereka hadapi dan seberapa berpengaruhnya risiko kecelakaan kerja
tersebut terhadap kematian (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
Karyawan dengan aspek afektif yang tinggi akan menunjukkan
perasaan tidak senang terhadap tempat kerjanya akibat risiko yang
dapat merugikan dirinya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan aspek konatif yang tinggi akan menghadapi risiko dengan
tidak tenang atau panik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Hal tersebut
dapat menimbulkan kecemasan yang dapat menyebabkan munculnya
gejala-gejala stres kerja (Sjoberg, 1998).
Persepsi risiko kecelakaan kerja yang rendah dapat
ditunjukkan denganaspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang
rendah pula. Hal tersebut ditunjukkan dengan aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek konatif. Aspek kognitif ditunjukkan dengan
pengetahuan karyawan akan keadaan tempat kerjanya. Karyawan tahu
bahwa tempat kerjanya tidak atau memiliki risiko kecelakaan kerja
yang rendah seperti sedikit atau tidak adanya getaran dan noise, juga
tempat kerjanya jarang atau bahkan tidak pernah mengalami bencana
alam seperti tanah longsor. Aspek afektif ditunjukkan dengan perasaan
karyawan yang senang dengan keadaan tempat kerjanya karena
rendahnya atau bahkan tidak memiliki risiko kecelakaan kerja. Aspek
konatif dapat ditunjukkan dengan perilaku karyawan dalam
menghadapi tempat kerjanya yang memiliki risiko kecelakaan kerja
dengan tenang dan menerima keadaan yang terjadi di tempat kerjanya.
.
Aspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang rendah
dapat memunculkan rendah atau bahkan tidak adanya gejala-gejala
stres kerja seperti gejala-gejala psikologis, gejala-gejala fisiologis, dan
gejala-gejala perilaku (Beehr dan Newman, dalam Rice, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gejala-gejala psikologis ditunjukkan oleh adanya kecemasan,
ketegangan, kebosanan, ketidakpuasan kerja, perasaan frustasi,
sensitif, dan kehilangan konsentrasi. Gejala-gejala fisiologis dapat
dilihat dari munculnya kelelahan secara fisik, gangguan pernapasan,
sakit punggung bagian bawah, ketegangan otot, dan gangguan tidur.
Sedangkan gejala-gejala perilaku dilihat dari munculnya menunda
pekerjaan, menghindari pekerjaan, absen dari pekerjaan, menurunnya
prestasi dan menurunnya produktivitas. Hal tersebut menunjukkan
bahwa stres kerja karyawan rendah.
Karyawan dengan aspek kognitif yang rendah akan menilai risiko
tempat kerjanya rendah dan menganggap bahwa risiko kecelakaan
kerja adalah sesuatu yang wajar untuk dihadapi (Sjoberg, Moen,
Rundmo, 2004). Karyawan dengan aspek afektif yang rendah akan
tetap merasa senang dengan keadaan tempat kerjanya (Sjoberg, Moen,
Rundmo, 2004). Karyawan dengan aspek konatif yang rendah akan
memiliki perilaku menerima keadaan tempat kerjanya (Sjoberg, Moen,
Rundmo, 2004). Hal tersebut dapat menyebabkan tidak munculnya
gejala-gejala stres kerja
Hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres
kerja karyawan ditunjukkan oleh skema berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Skema Penelitian
Hubungan antara aspek-aspek persepsi kecelakaan kerja dengan stres
kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, ditemukan hipotesis berupa
adanya hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan
kerja karyawan dengan stres kerja karyawan. Semakin tinggi persepsi
risiko kecelakaan kerja karyawan maka semakin tinggi pula stres kerja
karyawan, sebaliknya semakin rendah persepsi risiko kecelakaan kerja
karyawan maka semakin rendah stres kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif
korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan
pengidentifikasian hubungan antara dua atau lebih variabel untuk
menggambarkan bagaimana variabel-variabel tersebut berubah
bersamaan (Laura A. King, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja
dengan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi risiko
kecelakaan kerja
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Definisi Operasional
1. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Persepsi risiko kecelakaan kerja PT. Freeport Indonesia
adalah proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai
suatu risiko yang dihadapi karyawan PT. Freeport Indonesia di
tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
Persepsi risiko kecelakaan kerja akan diukur dengan
menggunakan Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja yang
dibuat sendiri oleh peneliti, yang terdiri dari aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek konatif. Semakin tinggi skor total pada Skala
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja, maka semakin tinggi pula
persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan. Sebaliknya semakin
rendah skor total pada Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja,
maka persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan juga semakin
rendah.
2. Stres Kerja
Stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia adalah respon
penyesuaian karyawan PT. Freeport Indonesia terhadap
lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga
menyebabkan penyimpangan-penyimpangan psikologis,
fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut.
Stres kerja diukur dengan menggunakan Skala Stres Kerja
yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala Stres Kerja yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sendiri oleh peneliti, terdiri dari aspek-aspek stres kerja, yaitu
gejala-gejala psikologis, gejala-gejala fisiologis, dan gejala-gejala
perilaku. Semakin tinggi skor skala stres kerja, maka semakin
tinggi pula stres kerja karyawan dan semakin rendah skor Skala
Stres Kerja, maka semakin rendah pula stres kerja karyawan.
D. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah karyawan dari PT. Freeport
Indonesia. Adapun kriteria subjek penelitian adalah merupakan
karyawan tetap PT. Freeport Indonesia. Subjek merupakan karyawan
tetap PT. Freeport Indonesia karena karyawan PT.Freeport Indonesia
akan lebih memiliki ikatan kerja dan perasaan tanggung jawab dengan
perusahaan dibandingkan karyawan yang masih belum menjadi
karyawan tetap. Hal ini juga ditujukan untuk menghindari subjek yang
sudah tidak bekerja di PT. Freeport Indonesia.
Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik insidental
sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan
skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri
dari 4 respon jawaban. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Empat respon jawaban digunakan
untuk tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk
memberikan jawaban netral (Anderson dalam Supratiknya, 2014).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Persepsi risiko kecelakaan kerja diukur dengan
menggunakan skala persepsi risiko kecelakaan kerja. Skala
persepsi risiko kecelakaan kerja terdiri dari aspek kognitif,
afektif, dan konatif. Skala persepsi risiko kecelakaan kerja ini
terdiri dari 4 respon jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Kategori penilaian item favorable adalah nilai 4 untuk
Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak
Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Sedangkan kategori penilaian item unfavorable adalah nilai 4
untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 3 untuk Setuju (S), 2 untuk
Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. Blue print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Tabel 1. Blue print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
2. Skala Stres Kerja
Stres kerja diukur dengan menggunakan skala stres kerja.
Skala stres kerja terdiri dari aspek gejala psikologis, gejala
fisiologis, dan gejala perilaku. Skala stres kerja juga terdiri dari
4 respon jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Kategori penilaian item favorable adalah nilai 4 untuk
Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak
Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Sedangkan kategori penilaian item unfavorable adalah nilai 4
untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 3 untuk Setuju (S), 2 untuk
Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS).
a. Blue Print Skala Stres Kerja
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah %
1. Kognitif 7 7 14 33.3 %
2. Afektif 7 7 14 33.3 %
3. Konatif 7 7 14 33.3 %
Total 21 21 42 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 2. Blue print Skala Stres Kerja
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah %
1. Gejala
Psikologis
7 7 14 33.3 %
2. Gejala
Fisiologis
7 7 14 33.3 %
3. Gejala
Perilaku
7 7 14 33.3 %
Total 21 21 42 100 %
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut
benar-bear mengukur apa yang diukur (Noor, 2011). Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity).
Validitas isi (content validity) memastikan bahwa skala item-item telah
cukup memasukkan sejumlah item yang representatif dalam
mencerminkan domain konsep. Dengan kata lain, validitas isi adalah
sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen
sebuah konsep digambarkan (Noor, 2011). Validitas alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan personal
judgement berdasarkan dari konsultasi dengan dosen pembimbing
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem adalah tahap untuk memutuskan item-item
mana yang dipandang langsung memenuhi syarat untuk
dimasukkan ke dalam bentuk final tes, mana yang perlu terlebih
dulu direvisi dan diuji-cobakan kembali sebelum dimasukkan ke
dalam bentuk final tes, dan mana yang harus langsung digugurkan
karena memiliki ciri-ciri statistik yang terlalu jauh dari yang
dipersyaratkan (Supratiknya, 2014).
Teknik yang digunakan dalam seleksi aitem pada penelitian
ini adalah dengan teknik korelasi item total. Teknik korelasi item
total menjamin homogenitas tes sebagai kesatuan dengan cara
menunjukkan item-item yang paling baik mengukur konstruk atau
isi yang sedang diukur (Supratiknya, 2014).
Subjek dari uji coba penelitian adalah karyawan dari Kuala
Pelabuhan Indonesia (KPI) yang bekerja dalam hal memperbaiki
jalan, mengoperasikan excavator dan dozer, mengangkut alat-alat
berat dengan lowboy, mengangkut kiriman barang-barang
keperluan PT Freeport Indonesia, instalisasi alat berat yang baru,
re-built kendaraan bekas menjadi baru, mengoperasikan stasiun
pengisian bahan bakar untuk PT Freeport Indonesia. KPI berlokasi
di dalam area kerja PT. Freeport Indonesia.
Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 3 Desember 2015
hingga 10 Desember 2015. Subjek dari uji coba ini merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
karyawan dari PT.Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) . Dari 50
kuesioner yang dibagi, kembali kepada peneliti sebanyak 50
kuesioner dimana terdapat 3 kuesioner yang gugur. Kuesioner yang
gugur disebabkan subjek tidak mengisi semua aitem yang
diberikan. Setelah hasil uji coba terkumpul, seleksi aitem dilakukan
dengan menggunakan standar rix ≥ 0,30. Analisis seleksi aitem
menggunakan analisis cornbach alpha pada program SPSS for
Windows versi 22.
a. Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Skala persepsi risiko kecelakaan kerja terdiri dari 42
aitem yang disusun berdasarkan tiga aspek persepsi risiko
kecelakaan kerja. Hasil pengolahan data didapatkan range
rixaspek kognitif sebesar -0,011 hingga 0,569. Range
rixaspek afektif sebesar 0,164 hingga 0,694 dan untuk range
rixaspek konatif adalah 0,058 hingga 0,631.
Seleksi aitem yang dilakukan menghasilkan 27
aitem dimana range rix aspek kognitif menjadi 0,378 hingga
0,633. Untuk range rixaspek afektif menjadi 0,306 hingga
0,692. Range rixaspek konatif menjadi 0,326 hingga 0,672.
Hasil seleksi aitem yang dilakukan pada Skala
Persepsi Risiko Kecelakaan kerja ditunjukkan pada tabel
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3. Distribusi Penyebaran Aitem Skala Persepsi
Risiko Kecelakaan Kerja
*Keterangan : Angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.
b. Skala Stres kerja
Skala stres kerja terdiri dari 42 aitem yang disusun
berdasarkan tiga aspek stres kerja. Dari hasil pengolahan
data diketahui bahwa range rixaspek gejala psikologis
adalah 0,027 hingga 0,703. Range rix aspek gejala fisiologis
adalah -0,281 hingga 0,654. Sedangkan range rixaspek
gejala perilaku adalah -0,525 hingga 0,678.
Setelah dilakukan seleksi aitem, didapatkan hasil
berupa 24 aitem dimana range rixgejala psikologis menjadi
0,376 – 0,721. Untuk range rixgejala fisiologis didapatkan
0,347 hingga 0,624. Sedangkan range rixgejala perilaku
menjadi 0,382 hingga 0,668.
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Kognitif 5,10,15,22
,24,31,32
2,6,13,16,17,
21,34,
8
2. Afektif 3,7,8,14,
20,30,36
1,12,26,27,29
,38,39
10
3. Konatif 4,11,18,19
,25,41,42
9,23,28,33,35
,37,40
9
Total 17 10 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berikut spesifikasi hasil seleksi aitem yang
dilakukan pada skala stres kerja :
Tabel 4. Distribusi Penyebaran Skala Stres Kerja
*Keterangan : Angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur
pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap suatu
populasi individu atau kelompok (AERA, APA, & NCME, 1999
dalam Supratiknya, 2014). Skala dikatakan reliabel apabila
koefisien realibilitas (rxx) berada dalam rentang 0 hingga 1.00
dimana semakin mendekati koefisien 1.00, semakin tinggi
reliabilitasnya (Azwar, 2007).
Metode pemeriksaan reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan estimasi reliabilitas konsistensi-internal, yaitu
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Gejala
Psikologis
1,13,14,30,
38,39,41
2,3,9,21,26,
28,33
9
2. Gejala
Fisiologis
4,10,24,25,27
29,36
7,12,16,19,
23,40
7
3. Gejala
Perilaku
5,6,11,22,32,
34,37
8,15,17,18,
30,31,42
8
Total 12 12 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
metode pemeriksaan reliabilitas yang cukup didasarkan pada hasil
satu kali pengadministrasian tes (Supratiknya, 2014). Analisis
reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha
Cronbach dalam program SPSS for Windows versi 22.
Koefisien reliabilitas Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
sebelum aitem digugurkan adalah sebesar 0,879. Setelah dilakukan
proses seleksi aitem didapatkan bahwa koefisien reliabilitas Skala
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja adalah 0,901. Sedangkan
koefisien reliabilitasSkala Stres Kerja sebelum aitem digugurkan
adalah 0,868. Koefisien realibilitas Skala Stres Kerja menjadi 0,907
setelah dilakukan proses seleksi aitem
G. Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk memastikan bahwa hubungan
antar variabel yang diteliti memiliki ketetapan dan tidak bias serta
konsisten. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan uji
normaitas dan uji linearitas (Purwanto, 2012).
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui
normal atau tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting
diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statistik yang akan digunakan. Pengujian normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menggunakan teknik uji Kolmogorov-Smirnov yang
dilakukan apabila data yang akan diuji merupakan data
tunggal atau data frekuensi tunggal, bukan data dalam
distribusi frekuensi kelompok. Distribusi data dikatakan
normal apabila p > 0,05. Apabila distribusi data normal
akan dilakukan uji statistik parametrik, sedangkan apabila
data tidak normal disarankan untuk menggunakan uji
statistik nonparametrik (Supardi, 2013).
b.Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji bagaimana
antar variabel saling berhubungan. Uji linearitas dilakukan
dengan menggunakan teknik compare means dan
scatterplot dengan menggunakan program SPSSfor
Windows versi 22. Hubungan antar dua variabel
dinyatakan linier apabila p < 0,05 (Sugiyono, 2008).
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini untuk mencari hubungan antara stres
kerja dan persepsi terhadap risiko kecelakan kerja. Teknik
analisis data yang digunakan apabila data normal adalah
menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment
dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Solutions) versi 22. Namun, apabila data tidak normal, teknik
yang digunakan adalah teknik korelasi Spearman Rho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2015
sampai dengan 15 Januari 2016. Pengambilan data dilakukan dengan
membagikan skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan skala Stres
Kerja kepada karyawan tetap PT. Freeport Indonesia.
Penyebaran skala dilakukan dengan cara membagikan lembar-
lembar skala-skala ke kelas-kelas pelatihan di Tembagapura, Papua.
Kelas-kelas pelatihan tersebut diadakan oleh divisi PT. Freeport
Indonesia, yaitu Departemen Quality Management Services, Training
and Development, dan Departemen Occupational Health and Safety
melalui lima instruktur atau fasilitator yang sudah dipercaya dan
diberi penjelasan mengenai cara pengerjaan sebelumnya. Jumlah dari
subjek penelitian ini adalah 235 karyawan PT. Freeport Indonesia
yang bekerja di Tembagapura, Papua.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Jumlah subjek dari penelitian ini adalah 235 karyawan yang
telah dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, yaitu
merupakan karyawan tetap PT. Freeport Indonesia. Karyawan PT.
Freeport Indonesia terbagi menjadi dua, karyawan yang bekerja pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bagian produksi dan karyawan yang bekerja sebagai support atau
admisistratif. Karyawan yang bekerja pada bagian produksi bekerja
dibagi-bagi dalam beberapa departemen yang bekerja dalam hal
blasting (peledakan), mengolah konsentrat, mengoperasikan alat berat
dan mengambil hasil produksi dengan haultruck, maintenance alat-
alat berat, drilling (pengeboran) bawah tanah dengan alat ekstra,
mengoperasikan alat berat lain, membuat pipa untuk mengalirkan
hasil produksi dari stock pile yang sudah di konstrat ke portsite,
konstruksi (membangun kantor & barak), QC/QA (Quality Control
dan Quality Assurance) (wawancara dengan MM, 2016). Sedangkan
karyawan yang bekerja sebagai support atau administratif juga dibagi
dalam beberapa departemen yang bekerja dalam hal training, ekspor-
impor, pengembangan daerah lokal, corporate communication, MIS
(Management Informatic System), hubungan dengan pemerintahan,
mengatasi dan mengontrol kesehatan masyarakat dan menghindari
penyakit malaria, akuntan, tax&legal, mengurus karyawan kontraktor
(wawancara dengan MM, 2016).Antar departemen memiliki tugas
pekerjaan yang berbeda-beda.
Identitas yang didapatkan dalam pengambilan data adalah usia
dan jenis kelamin.Hurlock (1991) menggolongkan usia perkembangan
manusia dewasa kedalam tiga kategori, yaitu masa dewasa dini,
dewasa madya, dan usia lanjut. Masa dewasa dini secara usia dimulai
dari umur 18 tahun hingga 40 tahun, masa dewasa madya dimulai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
usia 41 tahun hingga umur 60 tahun. Dalam penelitian ini ditentukan
terdapat dua kategori usia perkembangan karyawan, yaitu dewasa dini
dan dewasa madya. Hasil dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Perkembangan
No. Data Keterangan Jumlah Total
1. Usia Dewasa Dini
(18-40 tahun )
Dewasa Madya
(41-60 tahun)
163 (69,36%)
72 (30,64%)
235
(100%)
Dalam pengambilan data didapatkan hasil bahwa subjek yang
berjenis kelamin laki-laki berjumlah lebih banyak dibandingkan
subjek yang berjenis kelamin perempuan. Adapun hasilnya dapat
ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis
Kelamin
No. Data Keterangan Jumlah Total
2. Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
217 (92,3%)
18 (7,7 %)
235
(100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Deskripsi Data Penelitian
Tabel 7. Perbandingan Nilai Mean Teoritik dan Empirik
Variabel Data Teoritik Data Empiris
Min Max Mean Min Max Mean SD
Persepsi
Risiko
Kecelakaan
Kerja
27 108 67,5 65 99 79,62 6,452
Stres Kerja 24 96 60 24 72 49,50 6,559
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, skala persepsi risiko
kecelakaan kerja memiliki nilai mean teoritik sebesar 67,5 dan nilai mean
empiris sebesar 79,62. Hasil menunjukkan bahwa nilai empiris lebih besar
dibandingkan nilai teoritik. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata persepsi
risiko kecelakaan kerja pada subjek penelitian cenderung tinggi.
Hasil perhitungan pada skala stres kerja menunjukkan bahwa skala
stres kerja memiliki nilai mean teoritik sebesar 60 dan mean empiris
sebesar 49,50. Hasil menunjukkan bahwa nilai empiris lebih kecil
dibandingkan nilai teoritik. Nilai empiris yang lebih kecil dibandingkan
nilai teoritik berarti bahwa rata-rata stres kerja subjek penelitian cenderung
rendah.
Hasil ini juga diperkuat dengan hasil uji t yang telah dilakukan
untuk membandingkan hasil dari nilai mean teoritik dan nilai mean
empiris, yang ditunjukkan dengan tabel dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8. Hasil Uji t Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
One Sample t-test
Persepsi
Risiko
Kecelakaan
Kerja
Test Value = 67,5
t
df
Sig. 2-
tailed
Mean
difference
95 % Interval of
Difference
Lower Upper
28,789 234 0,000 12,12,117 11,29 12,95
Berdasarkan hasil uji t pada skala persepsi risiko kecelakaan kerja,
didapatkan hasil yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara
nilai mean empiris dengan nilai mean teoritik karena hasil didapatkan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) (Sugiyono, 2008). Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT.
Freeport Indonesia tinggi.
Tabel 9. Hasil Uji t Skala Stres Kerja
One Sample t-test
Stres Kerja
Test Value = 60
t
df
Sig. 2-
tailed
Mean
difference
95 % Interval of
Difference
Lower Upper
-24,546 234 0,000 -10,502 -11,35 -9,66
Hasil uji t untuk skala stres kerja menunjukkan bahwa adanya
perbedaan yang signifikan antara nilai mean teoritik dengan nilai mean
empiris karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05 (p<0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(Sugiyono, 2008). Hal tersebut mengartikan bahwa secara signifikan stres
kerja karyawan PT. Freeport Indonesia rendah.
D. Hasil Penelitian
a) Uji Normalitas
Metode pengambilan keputusan uji normalitas
menggunakan p>0,05 maka data berdistribusi normal dan apabila
p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Supardi, 2013).
Pengujian normalitas menggunakan teknik uji Kolmogorov-
Smirnov Test dengan program SPSS versi 22 for Windows. Adapun
hasil pengolahan uji normalitas dapat ditunjukkan melalui tabel
berikut :
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov Test Sig.
Persepsi Risiko
Kecelakaan Kerja
Stres Kerja
0,097
0,131
0,000
0,000
Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan sebesar
0,000 untuk skala persepsi risiko kecelakaan kerja dan untuk skala
stres kerja juga sebesar 0,000. Hasil tersebut menujukkan bahwa
distribusi penyebaran skala persepsi risiko kecelakaan kerja dan
stres kerja tidak normal karena p<0,05. Hasil tersebut ditunjukan
dalam kurva :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 2. Scatterplot Stres Kerja
Gambar 3.Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan kurva diatas dapat dilihat bahwa banyak titik-
titik yang tidak menempel pada garis, bahkan beberapa titik berada
jauh dari garis. Titik-titik tersebut tidak membentuk sebuah garis
yang lurus. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran data
tidak normal.
b) Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 22 for Windows. Hubungan antar variabel dikatakan
linier apabila p<0,05 (Sugiyono, 2008). Hasil hubungan antar
variabel ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 11. Hasil Uji Linearitas
F Sig.
Persepsi Risiko
Kecelakaan Kerja *
Stres Kerja
Between group
(combined)
Linearity
Deviaton from
Linearity
1,051
1,882
1,021
0,402
0,172
0,442
Berdasarkan hasil uji linearitas menunjukkan bahwa
linearitas variabel memiliki F sebesar 1,882 dengan signifikansi
sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang linier antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia karena signifikansi lebih besar
dari 0,05 (p > 0,05). Sedangkan untuk menunjukkan adanya
hubungan yang linier, nilai signifikansi lebih kecil dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
0,05 (p < 0,05 (Sugiyono, 2008). Berikut adalah gambar kurva
hasil uji linearitas.
Gambar 4. Scatterplot Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
dan Skala Stres Kerja
Berdasarkan gambar kurva diatas dapat dilihat bahwa
banyak titik yang menyebar jauh dari garis sehingga yang dapat
menunjukkan bahwa hasil data dari penelitian ini tidak linear atau
tidak memiliki hubungan yang signifikan.
c) Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis tidak dilakukan karena hasil perolehan
data tidak memenuhi uji asumsi (Gunawan, 2015), yaitu hasil uji
linearitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja
dan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia. Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini
ditolak.
E. Analisis Data Tambahan
Analisis data tambahan dilakukan untuk melihat tinggi atau
rendahnya stres kerja dan persepsi resiko kecelakaan kerja pada
masing-masing departemen dari karyawan PT. Freeport Indonesia
yang menjadi subyek penelitian. Tinggi dan rendahnya stres kerja
ppada masing-masing departemen dilihat menggunakan norma
kategorisasi. Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan skor pada
suatu posisi yang berjenjang berdasarkan atribut rendah ke atribut
yang tinggi (Azwar, 2010). Norma kategorisasi tersebut adalah :
Tabel 12. Norma Kategorisasi
Skor Kategorisasi
X ≤ (µ - 1,5σ) Sangat Rendah
(µ - 1,5σ) < X ≤ (µ - 0,5σ) Rendah
(µ - 0,5σ) < X ≤ (µ + 0.5σ) Sedang
(µ + 0,5σ) < X ≤ (µ + 1.5σ) Tinggi
Keterangan:
µ : Mean teoritis
σ : Standar deviasi teoritis
Tabel perbandingan nilai teoritik dan nilai empiris (tabel 7)
menunjukkan hasil mean teoritik sebesar 60 dan 8 untuk standar
deviasi teoritik pada skala stres kerja. Berdasarkan hasil yang didapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
diperoleh rancangan kategorisasi untuk nilai stres kerja masing-
masing departemen di PT. Freeport Indonesia yang ditunjukkan
melalui tabel berikut :
Tabel 13. Norma Kategorisasi Stres Kerja Karyawan PT.
Freeport Indonesia
Skor Kategorisasi
X ≤ (48) Sangat Rendah
(48) < X ≤ (56) Rendah
(56) < X ≤ (64) Sedang
(64) < X ≤ (72) Tinggi
Berdasarkan tabel norma kategorisasi stres kerja karyawan PT.
Freeport Indonesia tersebut, maka diperoleh hasil kategorisasi stres
kerja pada masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia
termasuk kategori rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut
ditunjukkan oleh tabel berikut :
Tabel 14. Deskripsi Stres Kerja Departemen Karyawan PT.
Freeport Indonesia
Kategori Departemen Nilai
1. Sangat Rendah
X ≤ (48)
AB Tunnel
Mine Maintanance
UG Geology
UG BG Production
GBT Tram
UG SHE Comp. Ass.&Adm
47
47
45,5
45
46,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
UG Geology Operations
Mill Operations
Engineering
Grasberg Geotech
HRD Mill 68
44,5
44
44
43
42
41
2. Rendah
(48 < X ≤ 56)
Mine Surface
UG Maintanance
Supply Chain Man.
Grasberg Maintanance
MTC Tram
UG SHE Operations
UG DOZ Production
Ore flow Operations
Geo Services
Env Technical Affairs
Mill Mechanical Mtc
OHSE Training
UG BG Dev & Con
Facilities Management
UG Geotech
HRD Mill 74
Central Services
Quality Management
Services
53
52,5
52,5
52,5
52
51,5
50,5
50,5
50
50
50
49,5
49
49
49
49
49
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan hasil analisis data tambahan, didapatkan bahwa
terdapat 11 departemen yang termasuk didalam kategori stres kerja
sangat rendah, yaitu : AB Tunnel, Mine Maintanance, UG Geology,
danUG BG Production, GBT Tram, UG SHE Comp. Ass.&Adm, UG
Geology, Opr.Mill Operations, Grasberg Geotech, Engineering dan
HRD Mill 86.
Sedangkan departemen yang termasuk dalam kategori rendah
adalah sebanyak 19 departemen, yang terdiri dari : Mine Surface, UG
Maintanance, Supply Chain Man., Grasberg Maintanance, MTC
Tram, UG SHE Operations, UG DOZ Production, Ore flow
Operations, Quality Management Services, Geo Services, Env
Technical Affairs, Mill Mechanical Mtc,Central Service, OHSE
Training, UG BG Dev & Con, Facilities Management, HRD Mill 74,
UG Geotech, dan UG Technical Service.
Pada skala persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT.
Freeport Indonesia diperoleh hasil mean teoritik (tabel 7) sebesar 67,5.
Sedangkan hasil standar deviasi teoritik didapatkan sebesar 13,5. Hasil
yang diperoleh tersebut menentukan norma kategorisasi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 15. Norma Kategorisasi Persepsi Risiko Kecelakaan
Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia
Skor Kategorisasi
X ≤ (47,25) Sangat Rendah
(47,25) < X ≤ (60,75) Rendah
(60,75) < X ≤ (74,25) Sedang
(74,25) < X ≤ (86,75) Tinggi
Berdasarkan norma yang didapatkan tersebut, diperoleh
kategorisasi persepsi risiko kecelakaan kerja pada masing-masing
departemen PT. Freeport Indonesia sebagai berikut :
Tabel 16. Deskripsi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia
Kategori Departemen Nilai
1. Sedang
(60,75) < X ≤ (74,25)
Quality Management
Services
69
1. Tinggi
(74,25) < X ≤ (86,75)
UG DOZ Production
Grasberg Maintanance
UG Geology Opr.
Mill Mechanical Mtc
UG SHE Operations
UG BG Production
AB Tunnel
Ore flow Operations
Geo Services
Central Service
86,5
86
85,5
85,5
85
84,5
84
83,5
83
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
UG Maintanance
Supply Chain Man
MTC Tram
Mine Maintanance
Facilities Management
UG SHE Comp.Ass.&
Adm
Mine Surface
UG Geology
GBT Tram
OHSE Training
Grasberg Geotech
UG BG Dev.& Con.
UG Technical Service
Env Technical Affairs
UG Geotech
HRD Mill 74
Mill Operations
HRD Mill 68
Engineering
82,5
82,5
82
82
81,5
81,5
80,5
80,5
80
78,5
78,5
78,5
76,5
76,5
76
76
75,5
75
75
Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa terdapat 1
departemen dengan persepsi resiko kecelakaan kerja dalam kategori
sedang, yaitu departemen Quality Management Services. Sedangkan
untuk kategori tinggi terdapat 29 departemen. Departemen-
departemen tersebut adalah : UG DOZ Production, Grasberg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Maintanance, UG Geology Opr., Mill Mechanical Mtc, UG SHE
Operations, UG BG Production, AB Tunnel, Ore flow Operations,
Geo Services, Central Service,UG Maintanance, Supply Chain
Management, UG SHE Comp. Ass. & Adm, MTC Tram, Mine
Maintanance, Facilities Management, Mine Surface, UG Geology,
GBT Tram, OHSE Training, Grasberg Geotech,Mill Operations,UG
BG Dev.& Con., UG Technical Service, Env Technical Affairs, UG
Geotech, HRD Mill 74, Engineering dan HRD Mill 68.
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
bahwa hipotesis dari penelitian ditolak. Hal tersebut dapat diketahui
dengan melihat hasil uji linearitas yang menunjukkan bahwa
linearitias variabel persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja
memiliki F sebesar 1,882 dengan signifikansi sebesar 0,172. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang linier karena
signifikansi bernilai lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Persepsi risiko
kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport yang tinggi ditunjukkan
dengan mean pada data empiris lebih besar dibandingkan mean data
teoritik (79,62>67,5), tidak membuat stres kerja karyawan menjadi
tinggi pula karena dapat dilihat dari mean data empiris stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia lebih kecil dibandingkan mean data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
teoritik (49,50<60). Sehingga dapat dikatakan bahwa stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia rendah.
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja, sehingga
menyebabkan hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hal tersebut
didukung oleh beberapa faktor penyebab. Beberapa faktor
penyebabnya adalah dengan adanya program-program pelatihan
keselamatan kerja dan pengelolaan stres kerja yang rutin dilaksanakan
baik tahunan, bulanan, mingguan, mau pun harian (komunikasi
pribadi dengan MM, 16 Februari 2016). Pelatihan pengelolaan stres
kerja merupakan salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi
stres kerja (Glendon, Clarke, McKenna, 2006).
Setiap tahunnya karyawan PT. Freeport Indonesia yang sudah
resmi sebagai karyawan diwajibkan untuk mengikuti program
pelatihan dua hari annual refresher (penyegaran tahunan). Program ini
berfokus untuk mengingatkan dan meningkatkan kembalikesadaran
karyawan akan pentingnya keselamatan kerja komunikasi pribadi
dengan MM dan RH, 16 Februari 2016). Bagi karyawan yang tidak
mengikuti pelatihan annual refresher dapat dikenakan peringatan atau
sanksi sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Hubungan Industrial
PT Freeport Indonesia pasal 16 ayat 2 komunikasi pribadi dengan MM
dan RH, 16 Februari 2016). Hal ini telah diatur dalam Kepmen 555
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pasal 28 mengenai pendidikan dan pelatihan tersebut (komunikasi
pribadi dengan MM dan RH, 16 Februari 2016).
Demikian juga dengan adanya safety meeting (pertemuan
keselamatan) yang berlangsung selama lima belas menit sebelum
karyawan melaksanakan pekerjaannya setiap hari baik pagi hari mau
pun saat handover (serah terima) dari karyawan yang bekerja pagi hari
ke karyawan yang bekerja malam hari. Safety meeting ini bertujuan
untuk mengingatkan para karyawan agar memperhatikan keselamatan
diri dan rekan kerja dengan cara memperhatikan kondisi lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan (wawancara dengan MM
dan RH, 2016). Dengan adanya pelatihan-pelatihan dan pertemuan
tersebut, maka karyawan PT. Freeport Indonesia menjadi semakin
sadar akan risiko kecelakaan kerja yang dapat kapan saja terjadi di
lingkungan kerja mereka (wawancara dengan MM, JW, dan TA
2016). Hal ini berarti bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja yang
tinggi tidak membuat karyawan menjadi stres (wawancara dengan
MM dan RH, 2016).
Rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia juga
dapat disebabkan oleh adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
PT. Freeport Indonesia. Adanya pelatihan merupakan salah satu faktor
mengurangi stres kerja (Schlutz dan Schlutz, 2010). Salah satu
pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan manajemen stres dimana
pelatihan ini dilaksanakan setidaknya satu kali dalam dua minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pelatihan tersebut adalahfatigue management training (pelatihan
mengelola kelelahan)dimana pelatihan ini wajib diikuti oleh semua
karyawan (komunikasi pribadi dengan MM, 16 Februari 2016).
Pelatihan fatigue management merupakan pelatihan mengenai
cara-cara mengatasi dan mengelola kelelahan yang merupakan faktor
dari stres kerja (Divisi K3 PT. Freeport Indonesia, 2014). Pelatihan
manajemen stres sangat berguna untuk menolong karyawan mengatasi
penyebab-penyebab stres yang susah untuk diubah (Landy dan Conte,
2010).
Program pelatihan fatigue management tersebut membantu
karyawan dalam pengolahan stres kerja sehingga dapat menjadi
pendukung rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia.
Sedangkan program annual refresher dan adanya safety meeting
membantu karyawan untuk selalu waspada akan bahaya kecelakaan
kerja.Oleh karena itu, program-program tersebut mendukung hasil
rendahnya stres kerja walaupun presepsi karyawan mengenai risiko
kecelakaan kerja di tempat kerja tinggi. Hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko
kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan hanya berlaku untuk
karyawan PT. Freeport Indonesia, tidak dapat diaplikasikan di tempat
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko
kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia tinggi sedangkan
stres kerja karyawan rendah. Uji lineritas yang dilakukan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko
kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan. Hal tersebut menandakan
bahwa hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hipotesis penelitian yang
ditolak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dengan adanya
pelatihan-pelatihan keselamatan kerja dan juga pelatihan pengurangan
stres kerja yang rutin dilakukan di PT. Freeport Indonesia.Hasil
analisis tambahan menunjukkan bahwa stres kerja karyawan dalam
masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia termasuk dalam
kategori rendah dan sangat rendah. Sedangkan persepsi risiko
kecelakaan kerja karyawan dalam masing-masing departemen PT.
Freeport Indonesia termasuk kategori sedang dan tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan memiliki keterbatasan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1. Penyebaran skala dilakukan bukan oleh peneliti sehingga peneliti
kurang mengetahui keadaan subjek saat mengisi skala. Dari 250
skala yang disebar terdapat 15 skala yang dikatakan gugur karena
tidak sesuai dengan kriteria penelitian ini.
2. Adanya beberapa aitem yang overlap sehingga subjek cenderung
menjawab dengan jawaban yang sama.
C. Saran
1. Bagi subjek
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia rendah. Walaupun begitu,
karyawan PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk dapat
mempertahankan rendahnya stres kerjanya sehingga karyawan akan
tetap produktif dan dapat bekerja secara maksimal. Selain itu
dengan hasil penelitian yang menunjukkan tingginya persepsi
risiko kecelakaan kerja pada karyawan PT. Freeport Indonesia,
diharapkan karyawan tetap selalu waspada terhadap risiko
kecelakaan kerja yang dapat dialami sewaktu-waktu dan selalu
memperhatikan serta mematuhi prosedur keselamatan kerja demi
menghindari kecelakaan kerja yang dapat merugikan diri sendiri.
2. Bagi perusahaan
PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk tetap selalu
memperhatikan keselamatan dan kesehatan, baik secara fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
maupun psikologis, dari karyawannya agar produktifitas tetap
terjaga. Selain itu juga PT. Freeport diharapkan untuk
mempertahankan ketatnya peraturan keselamatan kerja yang ada
dan juga mempertahankan pelatihan-pelatihan keselamatan kerja
supaya karyawan selalu waspada akan risiko kecelakaan kerja yang
sewaktu-waktu dapat karyawan hadapi.
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk terlibat secara
langsung dalam penyebaran skala sehingga lebih tahu
mengenai keadaan subjek.
b. Penelitian selanjutnya juga diharap untuk lebih teliti
dalam pembuatan skala untuk menghindari terjadinya
overlap antar aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Dwi Rizqi. (2013). Perbedaan Tingkat Stres Antara Karyawan Produksi
dan Karyawan Non-Produksi PT. Bara Jaya Energy Site Bantunuas.
Diunduh pada 10 Mei 2016. dari ejurnal.untag-smd.ac.id
Anoraga, Panji. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Clarke, Sharon, Cooper, Cary L. (2004). Managing Risk of Workplace Stress.
London: Routledge.
Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P. (1999). The Experience of Work-
Related Stress Across Occupations.Journal of Organizational Behavior and
Human Decision Process, 77(2), 85-129.
Darmawi, Herman. (2014). Manajemen Risiko. Jakarta : Bumi Aksara.
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia. (2004).
Program Observasi MASTER. Papua : PT. Freeport Indonesia.
Dessler, Gary. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kesepuluh jilid 2.
Jakarta : Indeks.
Diaz, Yenny Farinas, Resnick, Marc L. (2000) . A Model to Predict Employee
Compliance with Employee Coporate's Safety Regulations Factoring Risk
Perception. Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society
Annual Meeting July 2000, 44: 323-326.
Divisi K3. (2014). Program Pelatihan K3L. Papua: PT. Freeport Indonesia.
Flin. R, Mears. K, O'Connor, P., Bryden, R., Measuring Safety Climate:
Identifying The Common Features. (2009). Journal of Safety Science 34
177-192.
Glendon, A. Ian, Clarke, Sharon G., McKenna, Eugene. F. (2006). Human Safety
and Risk Management Second Edition. Boca Raton : Taylor & Francis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gunawan, Muhammad Ali. (2015). Statistik Penelitian Bidnag Pendidikan,
Psikologi, dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing.
Halsam, S. Alexander. (2004). Psychology in Organization (2nd Ed.). London,
Thousand Oaks, New Delhi : Sage Publications.
Hazard Magazines. (2003) . Drop dead. Diunduh pada 11 Mei 2016 dari
hazard.org.
Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke 5). Jakarta: Erlangga.
King, Laura A. (2013). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif.
Bandung:Salemba Humanika.
Kompier, Michiel A.J, Cooper, L. Cary, Geurts, Sabine A.E. (2000). A Multiple
Case Study Approach to Work Stress Prevention in Europe. European
Journal of work and Organizational Psychology 9 (3), 371-400.
Landy, Frank J., Conte Jeffrey M. (2010). Work in the 21st Century third edition.
United States of America: Blackwell Publishing Ltd.
National Safety Council. (2014). Risk Perception : Theories, Strategies, dan Next
Steps. New Zealand: The Campbell Institute.
PT. Freeport Indonesia. (2013). Tentang kami . Diunduh pada 10 Mei 2015. dari
PTFI.com.
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
R., Jeffrey., Kenan, E., Rothbard, N.P. (2005). Work and Family Stress and Well-
Being : An Examination of Person-Environment Fit in the Work and Family
Domains. Journal of Managerial Psychology. 20(2). 178-187.
Ramli, Soehatman. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif
K3 OHS Risk Management. Dian Rakyat.
Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001. Dian Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Riggio, Ronald E. (2008). Introduction to Industrial/Organizational Psychology
(5th Ed.). Upper Saddle River, New Jersey : Pearson Prentince Hall.
Robbins, Stephen P. (1996). Organizational Behavior : Concepts, Controversies,
Applications. United States of America: Prentice Hall.
Satu Papua. (2013). Kematian 28 Buruh Tambang PT Freeport di Papua, Buruh
Indonesia Harus Bersolidaritas. Papua. Diunduh pada 12 Juni 2015. dari
Satu Papua.
Schlutz, Duane, Schultz, Sydney Ellen. (2010). Psychology and Work Today10th
Edition, an Indtroduction to Industrial and Organization Psychology.
United States of America: Pearson Education.
Sjoberg, Lennart. (1998). Worry and Risk Perception. Risk Analysis. Vol. 18 No.
1
Sjoberg, Lennart, Moen, Bjorg-Elin, Rundmo, Torbjorn. (2004). Explanation Risk
Perception: An Evaluation of the Psychometric Paradigm in Risk Perception
Research. Norway : Rotunde Publikasjoner.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Tempo. Co. (2013). Longsor, Pemerintah Diminta Awasi Freeport. diunduh pada 12 Juni
2015. dari Tempo. co.
Tribunnews. com. (2015). Meski Berpenghasilan Tinggi, 12 Warga Jepang Bunuh Diri Akibat
Stres. Diunduh pada 11 Mei 2016. Dari Tribbunnews. com.
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Waluyo, M.M, Dr. Ir. Minto. (2013). Psikologi Industri. Jakarta Barat : Akademia.
Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi : Dalam Suatu Bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Wolff, Jonatan. (2006). Risk, Fear, Blame, Shame, and the Regulation of Public
Safety. Journal of Economic and Philosophy. 22(3). 409-427.
Wong, Shit-Ching, Zainal, Arifin, Omar, Fatimah, Mahmud, Malisia Maria.
(2010). Understanding Stress, Job Satisfaction, Psychical Well-Being of
Managers . Jurnal Psikologi vol. 37, no. 2. 129-139.
Sumber lain :
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995.
Komunikasi pribadi pada 16 Februari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 2
Blue Print Skala Stres Kerja
Definisi Operasional : Respon penyesuaian individu terhadap lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga
menyebabkan penyimpangan-penyimpangan psikologis, fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut.
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Psikologis 1. Kecemasan Saya merasa cemas tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan ketika
mendapat banyak pekerjaan.
38 Saya tetap merasa tenang ketika
menghadapi banyak pekerjaan.
28
2. Frustasi Saya seringkali merasa frustasi
dengan jumlah tugas yang diberikan
kepada saya.
1 Saya merasa tetap tenang dengan
jumlah tugas yang diberikan
kepada saya.
21
3. Kehilangan
konsentrasi
Saya mudah kehilangan konsentrasi
bekerja ketika saya sedang
menghadapi banyak masalah.
41 Saya tetap fokus dengan pekerjaan
meskipun sedang mengalami
banyak masalah.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Kebosanan Saya merasa bosan dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
39 Saya merasa senang dengan
rutinitas pekerjaan saya sehari-
hari.
2
5. Ketegangan Saya merasa tegang ketika
menghadapi tantangan baru.
13 Saya tetap tenang ketika
menghadapi tantangan baru.
26
6. Ketidakpuasan Saya merasa tidak puas dengan
jumlah pekerjaan yang diberikan
kepada saya.
14 Saya merasa puas dengan jumlah
pekerjaan yang diberikan kepada
saya.
33
7. Sensitif Saya sering merasa tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan
rekan kerja saya.
20 Saya dapat menerima segala
perbuatan atau perkataan rekan
kerja saya.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Fisiologis 1. Gangguan tidur Saya mengalami kesulitan tidur di
malam hari ketika sedang ada
masalah pekerjaan yang
mengganggu pikiran saya.
25 Saya tetap dapat tidur dengan
nyenyak di malam hari meskipun
sedang ada masalah pekerjaan yang
mengganggu pikiran saya.
35
Saya merasa kurang tidur sehingga
saya sering merasa lelah ketika
bekerja.
36 Saya merasa waktu tidur saya sudah
cukup sehingga tubuh tetap fit
ketika bekerja.
7
2. Kelelahan secara
fisik
Saya sering merasa lelah karena
jam kerja yang diberikan.
10 Saya menikmati pekerjaan saya
dengan jam kerja yang diberikan.
19
Saya sering merasa lelah karena
pekerjaan yang terlalu banyak.
4 Saya tetap merasa segar meskipun
pekerjaan terlalu banyak.
23
3. Gangguan
pernapasan
Suhu udara di tempat kerja
seringkali membuat saya sesak
nafas.
29 Pernafasan saya tetap lancar dalam
keadaan suhu udara di tempat kerja
saya.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Sakit punggung
bagian bawah
Posisi duduk saya ketika bekerja
sering membuat saya sakit
punggung.
24 Saya merasa nyaman saat bekerja
karena psisi duduk saya yang sudah
benar saat bekerja.
16
5. Ketegangan otot Otot tubuh saya sering merasa
tegang ketika bangun dari tidur
setelah melakukan banyak
pekerjaan.
27 Saya tetap dapat bangun dari tidur
tanpa otot yang tegang meskipun
telah melakukan banyak pekerjaan.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Perilaku 1. Menghindari
pekerjaan
Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang penuh dengan
tantangan karena takut tidak bisa
menyelesaikannya.
37 Saya cenderung merasa senang
dengan pekerjaan yang penuh
tantangan karena yakin dapat
menyelesaikannya.
18
Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang harus dikerjakan
bersama dengan rekan kerja yang
tidak saya sukai.
6 Saya tetap profesional dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
meskipun harus dikerjakan bersama
rekan kerja yang tidak saya sukai.
30
2. Absen dari
pekerjaan
Saya memilih untuk absen dari
pekerjaan ketika ada masalah
dengan pekerjaan.
11 Saya akan tetap masuk kerja
meskipun saya sedang menghadapi
masalah pekerjaan.
42
3. Menunda
pekerjaan
Saya seringkali menunda untuk
mengerjakan tugas yang tenggat
waktunya masih lama.
32 Saya langsung menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan meskipun
tenggat waktunya masih lama.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Menurunnya
produktivitas
Masalah saya dengan rekan kerja
mempengaruhi turunnya
produktivitas kerja saya.
34 Produktivitas kerja saya akan tetap
baik meskipun sedang mengalami
masalah dengan rekan kerja saya.
8
Performasi kerja saya cenderung
menurun ketika harus beradaptasi
dengan tempat kerja yang baru.
22 Saya tetap dapat bekerja dengan baik
ketika saya harus beradaptasi dengan
tempat kerja baru.
15
Produktivitas saya akan menurun
saat saya mendapatkan kritik dari
atasan.
5 Produktivitas saya akan cenderung
naik saat mendapatkan kritik dari
atasan.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 2
Blue print Skala Persepsi Resiko Kecelakaan Kerja
Definisi Operasional : Proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai suatu resiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja serta konsekuensi yang harus dihadapi setelahnya.
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Kognitif Pengetahuan karyawan
akan resiko kecelakaan
kerja di tempat
kerjanya
Saya bekerja di lingkungan yang
berpotensi kecelakaan kerja.
15 Lingkungan tempat saya bekerja
tidak berpotensi kecelakaan
kerja.
2
Saya bekerja di tempat yang
memiliki suhu yang kurang
mendukung saya untuk bekerja.
5 Saya bekerja di tempat yang
memiliki suhu yang mendukung
saya untuk bekerja.
17
Kemugkinan saya terkena longsor
saat di lokasi kerja sangat besar.
32 Saya pikir lokasi kerja saya aman
dari longsor.
6
Saya tahu kecelakaan kerja apa
saja yang akan terjadi di tempat
kerja.
10 Saya kurang memiliki informasi
mengenai kecelakaan kerja apa
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
saja yang akan terjadi di tempat
kerja.
Saya bekerja di tempat yang
membutuhkan kewaspadaan yang
tinggi akan kecelakaan kerja.
22 Tempat kerja saya tidak
membutuhkan kewaspadaan
yang tinggi akan kecelakaan
kerja.
13
Saya tahu kondisi cuaca di
tempat kerja berbahaya bagi
keselamatan kerja saya.
31 Bagi saya kondisi cuaca tempat
kerja tidak membahayakan
keselamatan kerja saya.
21
Saya selalu ingat untuk
mengenakan peralatan
keselamatan kerja.
24 Saya pernah lupa untuk
mengenakan peralatan
keselamatan kerja.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Afektif 1. Kecemasan/
perasaan tidak
nyaman yang
muncul ketika
berada di tempat
kerja
Saya merasa cemas dengan
lingkungan kerja saya karena
memiliki resiko kecelakaan kerja
yang tinggi.
3 Saya cenderung tetap tenang dengan
lingkungan kerja meskipun
memiliki resiko kecelakaan kerja
tinggi.
26
Saya seringkali merasa cemas
ketika muncul kabut di tempat
kerja karena dapat mengganggu
jarak pandang saat bekerja.
30 Saya cenderung tetap tenang ketika
muncul kabut di tempat kerja
meskipun dapat mengganggu jarak
pandang saat bekerja.
12
Saya merasa cemas ketika atasan
meminta saya untuk bekerja di
daerah yang memiliki titik rawan
longsor.
8 Saya merasa tetap tenang meskipun
atasan meminta saya untuk bekerja
di daerah yang memiliki titik rawan
longsor.
39
Saya merasa cemas karena
lingkungan kerja saya memiliki
curah hujan yang tinggi
dibandingkan tempat lain.
7 Saya merasa cukup senang
meskipun lingkungan kerja saya
memiliki curah hujan yang tinggi
dibandingkan tempat lain.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Saya merasa kurang nyaman
bekerja dengan suhu yang cukup
dingin di tempat kerja.
20 Saya tetap merasa nyaman dalam
bekerja meskipun suhu di tempat
kerja cukup dingin.
29
2. Ketakutan/perasaan
tertekan yang
muncul ketika
berada di tempat
kerja
Saya merasa takut akan terjadi
tanah longsor ketika hujan turun
disaat saya sedang bekerja.
36 Saya cenderung tetap berani
bekerja meskipun hujan yang turun
dapat mengakibatkan tanah longsor.
1
Saya seringkali merasa tertekan
ketika mengetahui rekan kerja
saya mengalami kecelakaan kerja.
14 Saya menganggap kecelakaan kerja
yang dialami rekan kerja saya
adalah hal yang biasa.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Konatif Perilaku keselamatan
kerja karyawan dalam
menghadapi adanya
resiko kecelakaan
kerja
Saya mengenakan pelindung
kepala saat bekerja untuk dapat
melindungi kepala dari
kecelakaan kerja.
41 Mengenakan pelindung kepala
saat bekerja adalah hal yang
kurang penting.
35
Saya selalu melakukan tindakan
yang membuat saya terhindar dari
kecelakaan kerja.
18 Saya pernah melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja.
23
Saya menghindari bekerja dalam
kondisi mengantuk.
25 Saya tetap bekerja meskipun
dalam kondisi mengantuk.
9
Saya selalu bekerja dengan
memperhatikan prosedur
keselamatan kerja.
4 Saya pernah bekerja dengan
tidak memperhatikan prosedur
keselamatan kerja.
33
Saya seringkali mengingatkan
perilaku rekan kerja saya ketika
berpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja.
11 Saya cenderung kurang peduli
dengan rekan kerja ketika
berperilaku yang beresiko
kecelakaan kerja yang tinggi.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Mengenakan alat keselamatan
kerja membuat diri saya aman
dari kecelaka rja.an ke
42 Tidak mengenakan alat
keselamatan kerja tetap
membuat diri saya aman dari
kecelakaan kerja.
37
Saya menjadi pribadi yang lebih
berhati-hati karena kecelakaan
kerja yang pernah terjadi di
tempat kerja.
19 Kecelakaan kerja yang pernah
terjadi tidak mengubah saya
menjadi lebih berhati-hati dari
sebelumnya saat bekerja.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 3
Skala Try Out
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh :
Tamara Evelyne Primartuti
119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lembar Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Yth. Bapak/ibu
Di tempat
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Saya membutuhkan sejumlah data yang
dapat saya peroleh dengan adanya kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
ini.
Informasi yang bapak/ibu berikan akan menjadi infromasi yang berharga
apabila bapak/ibu memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak
ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. bapak/ibu
diharapkan untuk menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri
bapak/ibu. Saya juga dapat menjamin kerahasiaan jawaban dari bapak/ibu.
Jika bapak/ibu bersedia untuk mengisi angket ini, saya harapkan bapak/ibu
mmberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa bapak/ibu bersedia
mengisi angket ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan
saya bersedia untuk mengisi angket ini.
Tanda tangan,
____________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Petunjuk pengisian :
Berikut terdapat pernyataan-pernyataan yang berisi gambaran mengenai
pandangan Anda ketika menghadapi pekerjaan. Anda diharapkan untuk membaca
dan memahammi masing-masing pernyataan dengan baik. Anda diminta unuk
mengemukakan apakah pernyataan-prnyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri
Anda saat ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang
tersedia, yaitu :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X
Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum mengendarainya.” Apabila pernyataan tersebut sesuai
dengan kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberi tanda silang (X) pada
kolom S (Setuju).
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan
jawaban lain, silahkan memberikan dua garis (=) pada tanda silang (X) yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Anda tulis, lalu berikan tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan
kondisi Anda.
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X
Setiap orang memiliki jawaban yan berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terdapat
dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam kuesioner ini.
Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke
halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban
yang sesuai dengan diri Anda. Terima kasih dan selamat mengerjakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Skala A.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya seringkali merasa frustasi dengan
jumlah tugas yang diberikan kepada
saya.
2. Saya merasa senang dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
3. Saya tetap fokus dengan pekerjaan
meskipun sedang mengalami banyak
masalah.
4. Saya sering merasa lelah karena
pekerjaan yang terlalu banyak.
5. Produktivitas saya akan menurun saat
saya mendapatkan kritik dari atasan.
6. Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang harus dikerjakan
bersama dengan rekan kerja yang tidak
saya sukai.
7.
Saya merasa waktu tidur saya sudah
cukup sehingga tubuh tetap fit ketika
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No. Pernyataan STS TS S SS
8.
Produktivitas kerja saya akan tetap
baik meskipun sedang mengalami
masalah dengan rekan kerja saya.
9. Saya dapat menerima segala perbuatan
atau perkataan rekan kerja saya.
10. Saya sering merasa lelah karena jam
kerja yang diberikan.
11. Saya memilih untuk absen dari
pekerjaan ketika ada masalah dengan
pekerjaan.
12. Pernafasan saya tetap lancar dalam
keadaan suhu udara di tempat kerja
saya.
13. Saya merasa tegang ketika
menghadapi tantangan baru.
14. Saya merasa tidak puas dengan jumlah
pekerjaan yang diberikan kepada saya.
15. Saya tetap dapat bekerja dengan baik
ketika saya harus beradaptasi dengan
tempat kerja baru.
16. Saya merasa nyaman saat bekerja
karena posisi duduk saya yang sudah
benar saat bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. Pernyataan STS TS S SS
17.
Saya langsung menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan meskipun
tenggat waktunya masih lama.
18. Saya cenderung merasa senang dengan
pekerjaan yang penuh tantangan
karena yakin dapat menyelesaikannya.
19. Saya menikmati pekerjaan saya
dengan jam kerja yang diberikan.
20. Saya sering merasa tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan
kerja saya.
21. Saya merasa tetap tenang dengan
jumlah tugas yang diberikan kepada
saya.
22. Performasi kerja saya cenderung
menurun ketika harus beradaptasi
dengan tempat kerja yang baru.
23. Saya tetap merasa segar meskipun
pekerjaan terlalu banyak.
24. Posisi duduk saya ketika bekerja
sering membuat saya sakit punggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No. Pernyataan STS TS S SS
25. Saya mengalami kesulitan tidur di
malam hari ketika sedang ada masalah
pekerjaan yang mengganggu pikiran
saya.
26. Saya tetap tenang ketika menghadapi
tantangan baru
27. Otot tubuh saya sering merasa tegang
ketika bangun dari tidur setelah
melakukan banyak pekerjaan.
28. Saya tetap merasa tenang ketika
menghadapi banyak pekerjaan.
29. Suhu udara di tempat kerja seringkali
membuat saya sesak nafas.
30. Saya tetap profesional dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
meskipun harus dikerjakan bersama
rekan kerja yang tidak saya sukai.
31. Produktivitas saya akan cenderung
naik saat mendapatkan kritik dari
atasan.
32. Saya seringkali menunda untuk
mengerjakan tugas yang tenggat
waktunya masih lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. Pernyataan STS TS S SS
33. Saya merasa puas dengan jumlah
pekerjaan yang diberikan kepada saya.
34. Masalah saya dengan rekan kerja
mempengaruhi turunnya produktivitas
kerja saya.
35. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak
di malam hari meskipun sedang ada
masalah pekerjaan yang mengganggu
pikiran saya.
36. Saya merasa kurang tidur sehingga
saya sering merasa lelah ketika
bekerja.
37. Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang penuh dengan
tantangan karena takut tidak bisa
menyelesaikannya.
38. Saya merasa bosan dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
39. Saya merasa bosan dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
40. Saya tetap dapat bangun dari tidur
tanpa otot yang tegang meskipun telah
melakukan banyak pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No. Pernyataan STS TS S SS
41. Saya mudah kehilangan konsentrasi
bekerja ketika saya sedang
menghadapi banyak masalah.
42. Saya akan tetap masuk kerja meskipun
saya sedang menghadapi masalah
pekerjaan.
Silahkan melanjutkan ke bagian B di lembar selanjutnya !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skala B.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya cenderung tetap berani bekerja
meskipun hujan yang turun dapat
mengakibatkan tanah longsor.
2. Lingkungan tempat saya bekerja tidak
berpotensi kecelakaan kerja.
3. Saya merasa cemas dengan
lingkungan kerja saya karena
memiliki risiko kecelakaan kerja yang
tinggi.
4. Saya selalu bekerja dengan
memperhatikan prosedur keselamatan
kerja.
5. Saya bekerja di tempat yang memiliki
suhu yang kurang mendukung saya
untuk bekerja.
6. Saya pikir lokasi kerja saya aman dari
longsor.
7.
Saya merasa cemas karena lingkungan
kerja saya memiliki curah hujan yang
tinggi dibandingkan tempat lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No. Pernyataan STS TS S SS
8. Saya merasa cemas ketika atasan
meminta saya untuk bekerja di daerah
yang memiliki titik rawan longsor.
9. Saya tetap bekerja meskipun dalam
kondisi mengantuk.
10. Saya tahu kecelakaan kerja apa saja
yang akan terjadi di tempat kerja.
11. Saya seringkali perilaku rekan kerja
saya ketika berpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja.
12. Saya cenderung tetap tenang ketika
muncul kabut di tempat kerja
meskipun dapat mengganggu jarak
pandang saat bekerja.
13. Tempat kerja saya tidak
membutuhkan kewaspadaan yang
tinggi akan kecelakaan kerja.
14. Saya seringkali merasa tertekan ketika
mengetahui rekan kerja saya
mengalami kecelakaan kerja.
15. Saya bekerja di lingkungan yang
berpotensi kecelakaan kerja.
16.
Saya pernah lupa untuk mengenakan
peralatan keselamatan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No. Pernyataan STS TS S SS
17. Saya bekerja di tempat yang memiliki
suhu yang mendukung saya untuk
bekerja.
18. Saya selalu melakukan tindakan yang
membuat saya terhindar dari
kecelakaan kerja.
19. Saya menjadi pribadi yang lebih
berhati-hati karena kecelakaan kerja
yang pernah terjadi di tempat kerja.
20. Saya merasa kurang nyaman bekerja
dengan suhu yang cukup dingin di
tempat kerja.
21. Bagi saya kondisi cuaca tempat kerja
tidak membahayakan keselamatan
kerja saya.
22. Saya bekerja di tempat yang
membutuhkan kewaspadaan yang
tinggi akan kecelakaan kerja.
23. Saya pernah melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
24. Saya selalu ingat untuk mengenakan
peralatan keselamatan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No. Pernyataan STS TS S SS
25. Saya menghindari bekerja dalam
kondisi mengantuk.
26. Saya cenderung tetap tenang dengan
lingkungan kerja meskipun memiliki
risiko kecelakaan kerja tinggi.
27. Saya merasa cukup senang meskipun
lingkungan kerja saya memiliki curah
hujan yang tinggi dibandingkan
tempat lain.
28. Kecelakaan kerja yang pernah terjadi
tidak mengubah saya menjadi lebih
berhati-hati dari sebelumnya saat
bekerja.
29. Saya tetap merasa nyaman dalam
bekerja meskipun suhu di tempat kerja
cukup dingin.
30. Saya seringkali merasa cemas ketika
muncul kabut di tempat kerja karena
dapat mengganggu jarak pandang saat
bekerja.
31. Saya tahu kondisi cuaca di tempat
kerja berbahaya bagi keselamatan
kerja saya.
32.
Kemugkinan saya terkena longsor saat
di lokasi kerja sangat besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No. Pernyataan STS TS S SS
33. Saya pernah bekerja dengan tidak
memperhatikan prosedur keselamatan
kerja.
34. Saya kurang memiliki informasi
mengenai kecelakaan kerja apa saja
yang akan terjadi di tempat kerja.
35. Mengenakan pelindung kepala saat
bekerja adalah hal yang kurang
penting.
36. Saya merasa takut akan terjadi tanah
longsor ketika hujan turun disaat saya
sedang bekerja.
37. Tidak mengenakan alat keselamatan
kerja tetap membuat diri saya aman
dari kecelakaan kerja.
38. Saya menganggap kecelakaan kerja
yang dialami rekan kerja saya adalah
hal yang biasa.
39. Saya merasa tetap tenang meskipun
atasan meminta saya untuk bekerja di
daerah yang memiliki titik rawan
longsor.
40.
Saya cenderung kurang peduli dengan
rekan kerja ketika berperilaku yang
berisiko kecelakaan kerja yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No. Pernyataan STS TS S SS
41. Saya mengenakan pelindung kepala
saat bekerja untuk dapat melindungi
kepala dari kecelakaan kerja.
42. Mengenakan alat keselamatan kerja
membuat diri saya aman dari
kecelakaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 4
Skala Penelitian
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh :
Tamara Evelyne Primartuti
119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lembar Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Yth. Bapak/ibu
Di tempat
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Saya membutuhkan sejumlah data yang
dapat saya peroleh dengan adanya kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner
ini.
Informasi yang bapak/ibu berikan akan menjadi infromasi yang berharga
apabila bapak/ibu memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak
ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. bapak/ibu
diharapkan untuk menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri
bapak/ibu. Saya juga dapat menjamin kerahasiaan jawaban dari bapak/ibu.
Jika bapak/ibu bersedia untuk mengisi angket ini, saya harapkan bapak/ibu
mmberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa bapak/ibu bersedia
mengisi angket ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan
saya bersedia untuk mengisi angket ini.
Tanda tangan,
____________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Petunjuk pengisian :
Berikut terdapat pernyataan-pernyataan yang berisi gambaran mengenai
pandangan Anda ketika menghadapi pekerjaan. Anda diharapkan untuk membaca
dan memahammi masing-masing pernyataan dengan baik. Anda diminta unuk
mengemukakan apakah pernyataan-prnyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri
Anda saat ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang
tersedia, yaitu :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
2. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X
Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum mengendarainya.” Apabila pernyataan tersebut sesuai
dengan kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberi tanda silang (X) pada
kolom S (Setuju).
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan
jawaban lain, silahkan memberikan dua garis (=) pada tanda silang (X) yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Anda tulis, lalu berikan tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan
kondisi Anda.
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
2. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X X
Setiap orang memiliki jawaban yan berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terdapat
dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam kuesioner ini.
Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke
halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban
yang sesuai dengan diri Anda. Terima kasih dan selamat mengerjakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Identitas :
Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan) *coret yang tidak perlu
Departemen :
Skala A.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya seringkali merasa frustasi dengan
jumlah tugas yang diberikan kepada
saya.
2. Saya tetap fokus dengan pekerjaan
meskipun sedang mengalami banyak
masalah dengan pekerjaan.
3. Produktivitas saya akan menurun saat
saya mendapatkan kritik dari atasan.
4. Saya cenderung merasa senang dengan
pekerjaan yang penuh tantangan
karena yakin dapat menyelesaikannya.
5.
Saya dapat menerima segala perbuatan
atau perkataan rekan kerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No. Pernyataan STS TS S SS
6. Saya tetap dapat bekerja dengan baik
ketika saya harus beradaptasi dengan
tempat kerja baru..
7. Saya merasa tegang ketika
menghadapi tantangan baru.
8. Saya memilih untuk absen dari
pekerjaan ketika ada masalah dengan
pekerjaan.
9. Saya merasa nyaman saat bekerja
karena posisi duduk saya yang sudah
benar saat bekerja.
10. Produktivitas kerja saya akan tetap
baik meskipun sedang mengalami
masalah dengan rekan kerja saya.
11. Saya sering merasa tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan
kerja saya.
12. Saya merasa tetap tenang dengan
jumlah tugas yang diberikan kepada
saya.
13.
Saya tetap merasa segar meskipun
pekerjaan terlalu banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No. Pernyataan STS TS S SS
14. Saya mengalami kesulitan tidur di
malam hari ketika sedang ada masalah
pekerjaan yang mengganggu pikiran
saya.
15. Saya tetap tenang ketika menghadapi
tantangan baru.
16. Otot tubuh saya sering merasa tegang
ketika bangun dari tidur setelah
melakukan banyak pekerjaan.
17. Saya tetap merasa tenang ketika
menghadapi banyak pekerjaan.
18. Suhu udara di tempat kerja seringkali
membuat saya sesak nafas.
19. Saya seringkali menunda untuk
mengerjakan tugas yang tenggat
waktunya masih lama.
20. Masalah saya dengan rekan kerja
mempengaruhi turunnya produktivitas
kerja saya.
21. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak
di malam hari meskipun sedang ada
masalah pekerjaan yang mengganggu
pikiran saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No. Pernyataan STS TS S SS
22. Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang penuh dengan
tantangan karena takut tidak bisa
menyelesaikannya.
23. Saya tetap dapat bangun dari tidur
tanpa otot yang tegang meskipun telah
melakukan banyak pekerjaan.
24. Saya mudah kehilangan konsentrasi
bekerja ketika saya sedang
menghadapi banyak masalah.
Silahkan melanjutkan ke bagian skala B di lembar selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Skala B.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Lingkungan tempat saya bekerja tidak
berpotensi kecelakaan kerja.
2. Saya merasa cemas dengan
lingkungan kerja saya karena
memiliki risiko kecelakaan kerja yang
tinggi.
3. Saya selalu bekerja dengan
memperhatikan prosedur keselamatan
kerja.
4. Saya pikir lokasi kerja saya aman dari
longsor.
5. Saya merasa cemas karena lingkungan
kerja saya memiliki curah hujan yang
tinggi dibandingkan tempat lain.
6. Saya merasa cemas ketika atasan
meminta saya untuk bekerja di daerah
yang memiliki titik rawan longsor.
7.
Saya tahu kecelakaan kerja apa saja
yang akan terjadi di tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. Pernyataan STS TS S SS
8. Saya seringkali mengingatkan
perilaku rekan kerja saya ketika
berpotensi menyebabkan kecelakaan
kerja.
9. Saya cenderung tetap tenang ketika
muncul kabut di tempat kerja
meskipun dapat mengganggu jarak
pandang saat bekerja.
10. Saya seringkali merasa tertekan ketika
mengetahui rekan kerja saya
mengalami kecelakaan kerja.
11. Saya bekerja di lingkungan yang
berpotensi kecelakaan kerja.
12. Saya selalu melakukan tindakan yang
membuat saya terhindar dari
kecelakaan kerja.
13. Saya menjadi pribadi yang lebih
berhati-hati karena kecelakaan kerja
yang pernah terjadi di tempat kerja.
14. Bagi saya kondisi cuaca tempat kerja
tidak membahayakan keselamatan
kerja saya.
15.
Saya bekerja di tempat yang
membutuhkan kewaspadaan yang
tinggi akan kecelakaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Pernyataan STS TS S SS
16. Saya selalu ingat untuk mengenakan
peralatan keselamatan kerja.
17. Saya menghindari bekerja dalam
kondisi mengantuk.
18. Saya cenderung tetap tenang dengan
lingkungan kerja meskipun memiliki
risiko kecelakaan kerja tinggi.
19. Saya merasa cukup senang meskipun
lingkungan kerja saya memiliki curah
hujan yang tinggi dibandingkan
tempat lain.
20. Kecelakaan kerja yang pernah terjadi
tidak mengubah saya menjadi lebih
berhati-hati dari sebelumnya saat
bekerja.
21. Saya tahu kondisi cuaca di tempat
kerja berbahaya bagi keselamatan
kerja saya.
22. Saya merasa takut akan terjadi tanah
longsor ketika hujan turun disaat saya
sedang bekerja.
23.
Tidak mengenakan alat keselamatan
kerja tetap membuat diri saya aman
dari kecelakaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No. Pernyataan STS TS S SS
24. Saya menganggap kecelakaan kerja
yang dialami rekan kerja saya adalah
hal yang biasa.
25. Saya merasa tetap tenang meskipun
atasan meminta saya untuk bekerja di
daerah yang memiliki titik rawan
longsor.
26. Saya mengenakan pelindung kepala
saat bekerja untuk dapat melindungi
kepala dari kecelakaan kerja.
27. Mengenakan alat keselamatan kerja
membuat diri saya aman dari
kecelakaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 5
Uji Reliabilitas
A. PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA
1. Aitem Awal
Case Processing Summary N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,879 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 119,4894 112,125 ,275 ,878VAR00002 118,7660 110,792 ,404 ,876VAR00003 119,2340 108,618 ,465 ,875VAR00004 118,4681 109,428 ,586 ,874VAR00005 119,6596 112,316 ,296 ,878VAR00006 119,0426 111,911 ,290 ,878VAR00007 119,2979 110,648 ,347 ,877VAR00008 119,2128 105,519 ,635 ,871VAR00009 119,0638 111,887 ,234 ,879VAR00010 118,6596 110,795 ,402 ,876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
VAR00011 119,4043 110,942 ,409 ,876VAR00012 119,7447 109,629 ,496 ,874VAR00013 118,7021 111,170 ,275 ,878VAR00014 119,4468 109,035 ,470 ,875VAR00015 118,7660 109,096 ,392 ,876VAR00016 119,4894 115,342 ,011 ,882VAR00017 119,8298 114,101 ,120 ,880VAR00018 118,6170 111,415 ,370 ,877VAR00019 118,7872 108,736 ,519 ,874VAR00020 119,7021 111,562 ,320 ,877VAR00021 119,0851 107,601 ,498 ,874VAR00022 118,6596 109,316 ,463 ,875VAR00023 119,3191 114,439 ,058 ,883VAR00024 118,7021 110,866 ,377 ,876VAR00025 118,8723 112,679 ,281 ,878VAR00026 119,7021 109,344 ,471 ,875VAR00027 119,6596 109,316 ,463 ,875VAR00028 118,8936 108,271 ,394 ,876VAR00029 119,8936 114,184 ,164 ,879VAR00030 119,4255 111,119 ,315 ,877VAR00031 118,7447 109,281 ,569 ,874VAR00032 119,1489 111,651 ,272 ,878VAR00033 119,4255 114,119 ,095 ,881VAR00034 118,9787 115,717 -,011 ,882VAR00035 118,7021 112,692 ,134 ,882VAR00036 119,2128 106,041 ,694 ,870VAR00038 118,5957 109,072 ,536 ,874VAR00039 119,4255 110,163 ,412 ,876VAR00040 118,7872 113,693 ,227 ,878VAR00041 118,4043 109,420 ,473 ,875VAR00042 118,5532 108,122 ,510 ,874VAR00037 118,4255 109,032 ,631 ,873
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
122,0000 115,870 10,76427 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Hasil Seleksi Aitem Pertama
Case Processing Summary
N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,882 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 116,4681 112,037 ,269 ,881VAR00002 115,7447 110,673 ,402 ,879VAR00003 116,2128 108,215 ,483 ,877VAR00004 115,4468 109,296 ,585 ,877VAR00005 116,6383 112,279 ,286 ,881VAR00006 116,0213 111,586 ,305 ,880VAR00007 116,2766 110,378 ,356 ,880VAR00008 116,1915 105,463 ,629 ,874VAR00009 116,0426 111,868 ,225 ,882VAR00010 115,6383 110,497 ,415 ,879VAR00011 116,3830 110,807 ,408 ,879VAR00012 116,7234 109,552 ,490 ,878VAR00013 115,6809 110,874 ,285 ,881VAR00014 116,4255 108,945 ,465 ,878VAR00015 115,7447 108,846 ,398 ,879VAR00016 116,4681 114,907 ,032 ,885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
VAR00017 116,8085 114,289 ,092 ,884VAR00018 115,5957 111,246 ,372 ,879VAR00019 115,7660 108,531 ,523 ,877VAR00020 116,6809 111,526 ,310 ,880VAR00021 116,0638 107,409 ,501 ,877VAR00022 115,6383 109,105 ,468 ,878VAR00023 116,2979 114,301 ,057 ,885VAR00024 115,6809 110,657 ,382 ,879VAR00025 115,8511 112,390 ,294 ,881VAR00026 116,6809 109,222 ,469 ,878VAR00027 116,6383 109,323 ,451 ,878VAR00028 115,8723 108,027 ,400 ,879VAR00029 116,8723 114,027 ,164 ,882VAR00030 116,4043 111,072 ,308 ,880VAR00031 115,7234 109,161 ,566 ,877VAR00032 116,1277 111,636 ,262 ,881VAR00033 116,4043 113,985 ,094 ,884VAR00035 115,6809 112,657 ,128 ,885VAR00036 116,1915 105,723 ,707 ,873VAR00038 115,5745 108,858 ,542 ,877VAR00039 116,4043 110,072 ,407 ,879VAR00040 115,7660 113,574 ,224 ,881VAR00041 115,3830 109,241 ,475 ,878VAR00042 115,5319 107,907 ,515 ,877VAR00037 115,4043 108,942 ,625 ,876
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
118,9787 115,717 10,75718 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3. Hasil Seleksi Aitem Kedua
Case Processing Summary
N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,900 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00002 83,2553 82,238 ,373 ,898VAR00003 83,7234 78,857 ,564 ,894VAR00004 82,9574 81,042 ,556 ,895VAR00006 83,5319 82,124 ,363 ,898VAR00007 83,7872 81,736 ,352 ,899VAR00008 83,7021 77,605 ,619 ,893VAR00010 83,1489 81,782 ,417 ,897VAR00011 83,8936 81,923 ,424 ,897VAR00012 84,2340 81,270 ,462 ,897VAR00014 83,9362 80,322 ,478 ,896VAR00015 83,2553 79,586 ,457 ,897VAR00018 83,1064 82,488 ,368 ,898VAR00019 83,2766 80,074 ,527 ,895VAR00020 84,1915 83,506 ,232 ,901VAR00021 83,5745 78,815 ,526 ,895VAR00022 83,1489 80,695 ,460 ,897VAR00024 83,1915 81,767 ,399 ,898VAR00025 83,3617 83,323 ,308 ,899
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
VAR00026 84,1915 81,245 ,420 ,897VAR00027 84,1489 81,477 ,389 ,898VAR00028 83,3830 79,285 ,425 ,898VAR00030 83,9149 82,384 ,299 ,900VAR00031 83,2340 80,270 ,609 ,894VAR00036 83,7021 77,779 ,701 ,892VAR00037 82,9149 80,210 ,657 ,894VAR00038 83,0851 79,993 ,583 ,894VAR00039 83,9149 81,949 ,359 ,898VAR00041 82,8936 79,880 ,555 ,895VAR00042 83,0426 78,955 ,568 ,894
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
86,4894 86,342 9,29205 29
4. Hasil Setelah Diseimbangkan
Case Processing Summary N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,901 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00002 78,3830 75,937 ,378 ,900VAR00003 78,8511 72,956 ,544 ,896VAR00004 78,0851 74,775 ,563 ,897VAR00006 78,6596 75,534 ,397 ,899VAR00007 78,9149 75,732 ,330 ,901VAR00008 78,8298 72,144 ,568 ,896VAR00010 78,2766 75,161 ,457 ,898VAR00011 79,0213 75,760 ,415 ,899VAR00012 79,3617 75,540 ,411 ,899VAR00014 79,0638 74,583 ,437 ,899VAR00015 78,3830 73,328 ,465 ,898VAR00018 78,2340 75,879 ,406 ,899VAR00019 78,4043 73,768 ,540 ,896VAR00021 78,7021 72,388 ,550 ,896VAR00022 78,2766 74,335 ,475 ,898VAR00024 78,3191 75,005 ,452 ,898VAR00025 78,4894 76,864 ,326 ,900VAR00026 79,3191 75,526 ,372 ,900VAR00027 79,2766 75,944 ,324 ,901VAR00028 78,5106 72,516 ,469 ,899VAR00031 78,3617 73,888 ,633 ,895VAR00036 78,8298 71,796 ,692 ,893VAR00037 78,0426 73,911 ,672 ,895VAR00038 78,2128 73,345 ,633 ,895VAR00039 79,0426 76,259 ,306 ,901VAR00041 78,0213 73,456 ,580 ,896VAR00042 78,1702 72,666 ,582 ,895
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
81,6170 79,937 8,94075 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B. STRESS KERJA
1. Aitem Awal
Case Processing Summary N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,868 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 90,1489 70,390 ,502 ,862VAR00002 90,4255 74,076 ,107 ,869VAR00003 90,2340 69,488 ,702 ,859VAR00004 89,9787 77,282 -,281 ,877VAR00005 90,2766 71,378 ,388 ,864VAR00006 90,2340 71,966 ,270 ,867VAR00007 90,2128 72,475 ,230 ,867VAR00008 90,1064 67,793 ,678 ,857VAR00009 89,9362 70,365 ,405 ,864VAR00010 90,0638 71,931 ,290 ,866VAR00011 90,4894 71,081 ,394 ,864VAR00012 90,3191 74,005 ,129 ,868VAR00013 89,9362 69,191 ,605 ,860VAR00014 90,2979 74,388 ,113 ,868
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
VAR00015 90,2766 71,117 ,466 ,863VAR00016 90,4468 71,383 ,431 ,864VAR00017 90,4043 72,898 ,184 ,868VAR00018 90,4043 69,203 ,593 ,860VAR00019 90,3191 72,613 ,266 ,866VAR00020 90,0213 70,934 ,360 ,865VAR00021 90,2340 69,835 ,654 ,860VAR00022 90,1702 71,970 ,269 ,867VAR00023 90,0000 69,174 ,535 ,861VAR00024 90,2128 73,736 ,143 ,868VAR00025 89,8723 70,157 ,452 ,863VAR00026 90,1702 70,014 ,564 ,861VAR00027 89,8936 70,054 ,464 ,862VAR00028 90,2553 68,107 ,703 ,857VAR00029 90,1489 71,695 ,316 ,866VAR00030 90,2766 72,639 ,267 ,866VAR00031 90,0851 72,427 ,203 ,868VAR00032 90,3617 70,975 ,429 ,863VAR00033 90,2979 74,605 ,027 ,870VAR00034 90,0638 69,322 ,581 ,860VAR00035 89,9787 68,847 ,564 ,860VAR00036 89,8298 72,536 ,164 ,870VAR00037 90,3404 69,534 ,577 ,860VAR00038 90,2553 74,194 ,052 ,870VAR00039 90,3191 73,787 ,101 ,869VAR00040 90,2340 72,053 ,352 ,865VAR00041 89,9574 70,694 ,402 ,864VAR00042 89,3404 78,403 -,525 ,877
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
92,3617 74,932 8,65630 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Hasil Seleksi Aitem Pertama
Case Processing Summary
N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,886 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 84,7447 76,107 ,508 ,881VAR00002 85,0213 79,978 ,108 ,887VAR00003 84,8298 75,231 ,699 ,879VAR00005 84,8723 77,114 ,396 ,883VAR00006 84,8298 77,753 ,274 ,885VAR00007 84,8085 78,463 ,215 ,886VAR00008 84,7021 73,344 ,688 ,877VAR00009 84,5319 76,167 ,401 ,883VAR00010 84,6596 77,751 ,291 ,885VAR00011 85,0851 76,949 ,386 ,883VAR00012 84,9149 79,819 ,144 ,886VAR00013 84,5319 74,950 ,600 ,879VAR00014 84,8936 80,315 ,111 ,886VAR00015 84,8723 76,940 ,462 ,882VAR00016 85,0426 77,129 ,438 ,882VAR00017 85,0000 78,652 ,196 ,886VAR00018 85,0000 74,913 ,594 ,879VAR00019 84,9149 78,601 ,249 ,885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
VAR00020 84,6170 76,546 ,377 ,883VAR00021 84,8298 75,623 ,647 ,879VAR00022 84,7660 77,835 ,266 ,885VAR00023 84,5957 74,942 ,531 ,880VAR00024 84,8085 79,419 ,172 ,886VAR00025 84,4681 75,733 ,471 ,882VAR00026 84,7660 75,835 ,555 ,881VAR00027 84,4894 75,690 ,476 ,882VAR00028 84,8511 73,825 ,698 ,877VAR00029 84,7447 77,281 ,340 ,884VAR00030 84,8723 78,592 ,254 ,885VAR00031 84,6809 78,222 ,208 ,887VAR00032 84,9574 76,737 ,432 ,882VAR00033 84,8936 80,445 ,040 ,888VAR00034 84,6596 75,099 ,575 ,880VAR00035 84,5745 74,424 ,577 ,879VAR00036 84,4255 78,206 ,180 ,888VAR00037 84,9362 75,235 ,581 ,880VAR00038 84,8511 80,173 ,045 ,889VAR00039 84,9149 79,775 ,092 ,888VAR00040 84,8298 77,796 ,363 ,884VAR00041 84,5532 76,383 ,412 ,883
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
86,9574 80,868 8,99265 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3. Hasil Seleksi Aitem Kedua
Case Processing Summary
N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,906 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 52,9787 51,760 ,531 ,902VAR00003 53,0638 51,496 ,653 ,900VAR00005 53,1064 52,749 ,396 ,904VAR00008 52,9362 49,800 ,669 ,899VAR00009 52,7660 51,835 ,415 ,904VAR00010 52,8936 53,271 ,291 ,907VAR00011 53,3191 52,439 ,408 ,904VAR00013 52,7660 50,922 ,606 ,900VAR00015 53,1064 52,445 ,489 ,903VAR00016 53,2766 53,031 ,398 ,904VAR00018 53,2340 50,748 ,618 ,900VAR00020 52,8511 52,216 ,383 ,905VAR00021 53,0638 51,670 ,625 ,900VAR00023 52,8298 51,231 ,496 ,903VAR00025 52,7021 51,388 ,497 ,902VAR00026 53,0000 51,739 ,549 ,901VAR00027 52,7234 51,726 ,456 ,903VAR00028 53,0851 49,862 ,722 ,898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
VAR00029 52,9787 52,804 ,350 ,905VAR00032 53,1915 52,419 ,435 ,904VAR00034 52,8936 51,054 ,580 ,901VAR00035 52,8085 50,332 ,600 ,900VAR00037 53,1702 50,883 ,624 ,900VAR00040 53,0638 53,105 ,397 ,904VAR00041 52,7872 51,997 ,429 ,904
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
55,1915 55,897 7,47645 25
4. Hasil Setelah Diseimbangkan
Case Processing Summary
N % Cases Valid 47 100,0
Excludeda 0 ,0Total 47 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items,907 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
VAR00001 50,6809 49,265 ,525 ,903VAR00003 50,7660 49,009 ,647 ,901VAR00005 50,8085 50,289 ,382 ,906VAR00008 50,6383 47,323 ,668 ,899VAR00009 50,4681 49,254 ,420 ,905VAR00011 51,0213 49,891 ,408 ,905VAR00013 50,4681 48,298 ,622 ,901VAR00015 50,8085 49,984 ,475 ,904VAR00016 50,9787 50,326 ,421 ,905VAR00018 50,9362 48,278 ,614 ,901VAR00020 50,5532 49,731 ,376 ,906VAR00021 50,7660 49,053 ,640 ,901VAR00023 50,5319 48,733 ,494 ,903VAR00025 50,4043 48,855 ,498 ,903VAR00026 50,7021 49,214 ,549 ,902VAR00027 50,4255 49,467 ,421 ,905VAR00028 50,7872 47,389 ,721 ,898VAR00029 50,6809 50,265 ,347 ,906VAR00032 50,8936 49,923 ,428 ,905VAR00034 50,5957 48,377 ,602 ,901VAR00035 50,5106 47,647 ,624 ,900VAR00037 50,8723 48,331 ,631 ,900VAR00040 50,7660 50,444 ,413 ,905VAR00041 50,4894 49,603 ,410 ,905
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
Deviation N of Items
52,8936 53,271 7,29870 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6
Deskripsi Data Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimu
m Maximu
m Mean Std.
Deviation SK 235 24 72 49,50 6,559 RK 235 65 99 79,62 6,452 Valid N (listwise) 235
One-Sample Test
Test Value = 67.5
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
28,789 234 ,000 12,117 11,29 12,95
One-Sample Test
Test Value = 60
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper Stress Kerja -24,546 234 ,000 -10,502 -11,35 -9,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 7
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. SK ,131 235 ,000 ,951 235 ,000 RK ,097 235 ,000 ,977 235 ,001 a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
SK * RK
Between Groups (Combined) 1302,909 29 44,928 1,051 ,402
Linearity 80,435 1 80,435 1,882 ,172Deviation from Linearity
1222,473 28 43,660 1,021 ,442
Within Groups 8763,840 205 42,750 Total 10066,74
9 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9
Surat Perizinan Try Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 10
Surat Perizinan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI