HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DAN …/Hubungan... · UCAPAN TERIMA KASIH DAN...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DAN …/Hubungan... · UCAPAN TERIMA KASIH DAN...
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA
KARYAWAN OUTSOURCING BAGIAN PRODUKSI PT COCA COLA COMPANY SEMARANG JAWA TENGAH
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata 1 Psikologi
Oleh : AMINAH G0105010
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal dengan judul : Hubungan Antara Persepsi Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Semangat Kerja pada Karyawan Outsourcing Bagian Produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah
Nama Peneliti : Aminah NIM/Semester : G0105010 Tahun : 2010
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Pembimbing dan Penguji Skripsi
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari : Selasa, tanggal 27 April 2010
Pembimbing Utama
Drs. Munawir Yusuf, M.Psi NIP 19550501 198103 1 002
Pembimbing Pendamping
Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si NIP 19781022 200501 1 002
Koordinator Skripsi
Rin Widya Agustin, M.Psi NIP 19760817 200501 2 002
3
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Hubungan Antara Persepsi Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Semangat Kerja pada Karyawan Outsourcing Bagian Produksi PT
Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah Aminah, G 0105010, Tahun 2010
Telah diuji dan disahkan oleh Pembimbing dan Penguji Skripsi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : Selasa Tanggal : 27 April 2010 1. Pembimbing Utama
Drs. Munawir Yusuf, M.Psi ( )
2. Pembimbing Pendamping Aditya Nanda Priyatama, S.Psi, M.Si ( )
3. Penguji I Dra. Machmuroh, M.Si ( )
4. Penguji II Rin Widya Agustin, M.Psi ( )
Surakarta, __________________
Koordinator Skripsi
Rin Widya Agustin, M.Psi NIP 19760817 200501 2 002
Ketua Program Studi Psikologi
Dra. Suci Murti Karini, M.Si NIP 19540527 198003 2 001
4
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa apa yang ada dalam
skripsi ini, sebelumnya belum pernah terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, sepanjang pengamatan
dan sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dipergunakan dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut derajat
kesarjanaan saya.
Surakarta, April 2010
Aminah
5
MOTTO
Putus asa adalah kesalahan fatal manusia (A. Aziz Salim B.)
? βÎ?? ìtΒÎ�ô£ ãèø9 $##Z�ô£ ç„∩∉∪
Sesungguhnya di balik kesulitan pasti ada kemudahan (QS. Alam Nasyrah : 6)
Hidup ini akan lebih memiliki ‘arti’ jika kamu ‘berarti’ buat orang lain (Penulis)
6
UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN
Saya persembahkan karya ini kepada:
Baba (alm.) dan Umi, kasih sayangnya akan selalu menyertaiku
Kakakku Ahmad Zamzamy, motivator terbaikku
Serta para akademis dan penerus bangsa yang berjuang demi kemajuan bangsa
dan ilmu pengetahuan
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala karunia-Nya yang
dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Pendidikan
Strata I Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tidak lupa peneliti menguucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikhlas dan setia mendukung baik materi maupun spritual dalam
penyelesaian skripsi ini. Peneliti menyadari akan keterbatasan dan kekurangan.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. dr. AA. Subiyanto, MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dra. Suci Murti Karini, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Munawir Yusuf, M.Psi., selaku dosen pembimbing utama atas
bimbingan, kepercayaan, kesabaran, serta perhatiannya yang sangat besar.
4. Bapak Aditya Nanda Priyatama S.Psi, M.Si., selaku pembimbing pendamping
atas bimbingan, serta saran-sarannya yang membangun selama ini.
5. Ibu Dra. Machmuroch, MS. dan Ibu Rin Widya Agustin, M.Psi selaku dosen
penguji yang telah memberikan pemikiran kritis serta masukan-masukan yang
membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Nugraha Arif Karyanta, S.Psi. dan Ibu Dra. Suci Murti Karini, M.Si.,
selaku pembimbing akademik atas bimbingannya selama peneliti menempuh
studi di Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8
7. Staf TU Program Studi Psikologi, Mas Dimas dan Mas Ryan yang telah
membantu peneliti dalam mengurus administrasi, dan Mbak Ana yang telah
memberikan semangat dan saran-sarannya.
8. Bapak Yulius Robiyanto selaku Pimpinan Koperasi Karyawan Kendali Harta
atas izin yang diberikan untuk penelitian, serta Bapak Tri Hangudyo Utomo
selaku Staf Personalia Koperasi Karyawan Kendali Harta yang telah banyak
membantu dalam proses pengumpulan data penelitian.
9. Mas Lutfi dan Mbak Arin selaku Staf HRD PT Coca Cola Company atas
informasi yang telah diberikan kepada peneliti.
10. Seluruh karyawan outsourcing dari Koperasi Karyawan Kendali Harta
bagian packer crew, atas kesediannya dalam proses pengambilan data.
11. Baba (alm.), Umi, dan mas Ahmad, atas doa, dukungan, kasih sayang, serta
kesabarannya mendorong peneliti untuk menggapai cita -cita dan harapan.
12. Teman-teman di kampus Psikologi UNS, khususnya Psikologi’05, yang telah
mengajarkan kepada peneliti tentang artinya persaudaraan dan persahabatan
13. Teman-teman Marching Band Sebelas Maret Surakarta, sebagai tempat untuk
belajar berorganisasi dengan spirit the corps-nya.
14. Adik-adik Kemuning yang cantik dan centil, yang membuat suasana kos
menjadi ‘heboh dan dahsyat’.
15. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Surakarta, April 2010
Peneliti
9
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA
KARYAWAN OUTSOURCING BAGIAN PRODUKSI PT COCA COLA COMPANY SEMARANG JAWA TENGAH
AMINAH G0105010
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah.
Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Subjek penelitian yang akan digunakan sebagai sampel penelitian diambil dengan teknik purposive random sampling, dengan kriteria pengambilan sampel adalah karyawan outsourcing bagian produksi khususnya bagian packer crew dan karyawan outsourcing yang sudah bekerja minimal selama 1 tahun. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala semangat kerja, skala persepsi lingkungan kerja, dan skala komitmen organisasi. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda yang perhitungannya dibantu dengan program SPSS.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai F-reg = 21,507, p < 0,05, dan nilai R = 0,625. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,391 atau 39,1%, dimana sumbangan efektif persepsi lingkungan kerja dengan semangat kerja sebesar 26,73% dan sumbangan efektif komitmen organisasi dengan semangat kerja sebesar 12,36%.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Secara pars ial, persepsi lingkungan kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap semangat kerja dengan mengikat variabel komitmen organisasi, sedangkan komitmen organisasi secara parsial tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap semangat kerja dengan mengikat persepsi lingkungan kerja. Tingkat semangat kerja pada subjek dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan tingkat persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi pada subjek dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sedang.
Kata kunci : outsourcing, semangat kerja, persepsi lingkungan kerja, komitmen organisasi
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... iv
MOTTO............................................................................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN................................... vi
KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 12
A. Semangat Kerja ........................................................................... 12
1. Pengertian Semangat Kerja .................................................... 12
2. Aspek-aspek Semangat Kerja ................................................. 14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja.............. 20
11
B. Persepsi Lingkungan Kerja ......................................................... 23
1. Pengertian Persepsi ................................................................ 23
2. Pengertian Lingkungan Kerja ................................................. 24
3. Pengertian Persepsi Lingkungan Kerja .................................. 26
4. Aspek-aspek Persepsi Lingkungan Kerja............................... 27
C. Komitmen Organisasi ................................................................. 33
1. Pengertian Komitmen Organisasi........................................... 33
2. Aspek-aspek Komitmen Organisasi ....................................... 35
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi .... 38
D. Outsourcing................................................................................. 42
1. Pengertian Outsourcing .......................................................... 42
2. Tipe -tipe Outsourcing ............................................................ 45
E. Hubungan Persepsi Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasi dengan Semangat Kerja Karyawan Outsourcing ...... 48
F. Kerangka Pemikiran.................................................................... 54
G. Hipotesis ...................................................................................... 55
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 56
A. Identifikasi Variabel Penelitian................................................... 56
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................... 56
C. Populasi, Sampel, dan Sampling ................................................. 58
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 59
1. Skala Semangat Kerja ............................................................ 61
2. Skala Persepsi Lingkungan Kerja .......................................... 62
12
3. Skala Komitmen Organisasi................................................... 63
E. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 64
F. Metode Analisis Data.................................................................. 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 67
A. Persiapan Penelitian .................................................................... 67
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 67
2. Persiapan Penelitian ............................................................... 72
3. Pelaksanaan Uji Coba (try out) .............................................. 73
4. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 73
5. Penyusunan Alat Ukur Penelitian .......................................... 76
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 78
1. Penentuan Subjek Penelitian .................................................. 78
2. Pengumpulan Data ................................................................. 78
3. Pelaksanaan Skoring .............................................................. 79
C. Hasil Analisis Data dan Interpretasi............................................ 79
1. Uji Asumsi Dasar ................................................................... 79
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 82
3. Uji Hipotesis........................................................................... 85
4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif .......................... 89
5. Analisis Deskriptif .................................................................. 89
D. Pembahasan................................................................................. 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 98
A. Kesimpulan ................................................................................. 98
13
B. Saran............................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... 106
14
DAFTAR TABEL
1. Distribusi Skor Skala ................................................................................. 61
2. Blueprint Skala Semangat Kerja (Sebelum Uji Coba) .............................. 62
3. Blueprint Skala Persepsi Lingkungan Kerja (Sebelum Uji Coba) ............ 63
4. Blueprint Skala Komitmen Organisasi (Sebelum Uji Coba) .................... 64
5. Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Semangat Kerja ........................ 74
6. Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Persepsi Lingkungan Kerja...... 75
7. Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Komitmen Organisasi .............. 76
8. Sebaran Aitem Skala Semangat Ker ja ...................................................... 76
9. Sebaran Aitem Skala Persepsi Lingkungan Kerja ..................................... 77
10. Sebaran Aitem Skala Komitmen Organisasi ............................................. 77
11. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 80
12. Hasil Uji Linieritas antara Variabel Persepsi Lingkungan Kerja
dengan Semangat Kerja ............................................................................. 81
13. Hasil Uji Linieritas antara Variabel Komitmen Organisasi
dengan Semangat Kerja ............................................................................. 82
14. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 83
15. Hasil Uji Autokorelasi............................................................................... 84
16. Hasil Uji-F ................................................................................................. 85
17. Hasil Analisis Korelasi Ganda R............................................................... 87
18. Hasil Uji-t .................................................................................................. 88
19. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 90
15
20. Kriteria Kategori Skala Semangat Kerja
dan Distribusi Skor Subjek........................................................................ 91
21. Kriteria Kategori Skala Persepsi Lingkungan Kerja
dan Distribusi Skor Subjek........................................................................ 92
22. Kriteria Kategori Skala Komitmen Organisasi
dan Distribusi Skor Subjek........................................................................ 93
16
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 54
17
DAFTAR LAMPIRAN
A. Alat Ukur Penelitian .................................................................................... 107
1. Skala Penelitian Sebelum Uji Coba ........................................................ 108
2. Skala Penelitian Setelah Uji Coba .......................................................... 126
B. Data Uji Coba Skala Penelitian ................................................................... 139
1. Data Uji Coba Skala Semangat Kerja ..................................................... 140
2. Data Uji Coba Skala Persepsi Lingkungan Kerja ................................... 143
3. Data Uji Coba Skala Komitmen Organisasi ........................................... 147
C. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penelitian............................................ 150
1. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala Semangat Kerja .................. 151
2. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala
Persepsi Lingkungan Kerja ..................................................................... 153
3. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi......... 155
D. Data Penelitian............................................................................................. 157
1. Data Skala Semangat Kerja .................................................................... 158
2. Data Skala Persepsi Lingkungan Kerja .................................................. 162
3. Data Skala Komitmen Organisasi........................................................... 167
E. Analisis Data Penelitian .............................................................................. 171
1. Hasil Analisis Data Deskriptif ................................................................ 172
2. Uji Normalitas ........................................................................................ 173
3. Uji Linieritas ........................................................................................... 176
4. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 177
5. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 178
18
6. Uji Autokorelasi...................................................................................... 179
7. Uji Hipotesis Analisis Regresi ................................................................ 180
8. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif ........................................... 181
F. Flow chart struktur organisasi PT Coca Cola Company
dan Koperasi Karyawan Kendali Harta .......................................................... 187
G. Surat Izin Penelitian dan Surat Tanda Bukti Penelitian.................................... 190
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi atau
perusahaan memiliki kedudukan yang penting pada pelaksanaan proses kerja
organisasi dan pencapaian tujuan organisasi. Dalam pelaksanaannya, manusia
dalam organisasi ini menjadi elemen utama dibandingkan dengan sumber daya
yang lain. Tanpa adanya sumber daya manusia, sumber daya yang lain tentunya
tidak akan bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk menghasilkan suatu produk
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan yang diinginkan oleh organisasi.
Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi organisasi seperti mesin -mesin
modern, modal yang besar, teknologi dan sistem yang canggih, tetapi tanpa
adanya manusia yang menangani dan mengelolanya tidak akan berarti bagi
perkembangan organisasi.
Faktor tenaga kerja sebagai sumber daya manusia merupakan faktor yang
terpenting di antara faktor -faktor produksi lain dalam perusahaan karena manusia
yang merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan setiap kegiatan organisasi
untuk mencapai tujuan. Para tenaga kerja atau karyawan tidak dapat dan tidak
boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik karena para pekerja adalah
manusia yang mempunyai kepribadian yang beraneka ragam yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja (Adnyani, 2008).
20
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan
menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk,
mengalokasi sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan
organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau kompetensi maka
mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia inilah
yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan. Banyaknya keunggulan yang
dimiliki organisasi atau perusahaan, tidak akan dapat memaksimalkan
produktivitas dan laba usaha tanpa adanya komunitas karyawan yang berkeahlian,
kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan (Samsudin,
2006).
Saat ini kebutuhan perusahaan terhadap karyawannya semakin
berkembang sesuai dengan persaingan dunia bisnis yang semakin cepat dan
kompleks. Perusahaan harus mampu bertahan dan bisa mengikuti perkembangan
zaman yang semakin mengglobal sejalan dengan perkembangan teknologi dan
komunikasi yang semakin cepat. Perkembangan teknologi dan komunikasi ini
menyebabkan semakin nisbinya batas-batas antar negara, sehingga perdagangan
antar bangsa dan negara semakin terintegrasi. Dalam kondisi seperti ini,
persaingan menjadi bersifat global dan tajam. Hanya perusahaan-perusahaan yang
fleksibel yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, memiliki kemampuan
untuk menghasilkan produk bermutu, dan yang cost effective yang dapat
memasuki persaingan bisnis tingkat dunia (Widiatmoko, 2003).
Melihat keadaan yang seperti itu, maka saat ini perusahaan-perusahaan di
Indonesia juga menerapkan sistem outsourcing sebagai upaya dalam persaingan
21
bisnis global. Sistem ini dianggap mampu memberikan keuntungan yang besar
bagi perusahaan, terutama dari segi finansial agar lebih cost effective serta
perusahaan dapat lebih fokus pada core business-nya. Di Indonesia, praktek
outsourcing ini sudah banyak diterapkan di beberapa perusahaan besar, baik
perusahaan swasta yang bertaraf lokal maupun asing, dan perusahaan-perusahaan
milik pemerintah, misalnya Pertamina, Bank-bank pemerintah, PT Kereta Api
Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh PPM Riset Manajemen (2008)
terhadap 44 perusahaan yang diambil, diketahui bahwa 73% perusahaan
menggunakan tenaga outsource dalam kegiatan operasionalnya, sedangkan
sisanya yaitu 27% tidak menggunakan tenaga outsource. Menurut status
kepemilikan, diketahui bahwa BUMN, Joint Venture dan Nirlaba menggunakan
100% tenaga outsource dalam kegiatan operasionalnya. Sedangkan untuk swasta
nasional menggunakan tenaga outsource sebanyak 57.69% dan swasta asing
menggunakan sebanyak 85.71%.
Dilihat dari prosentase tersebut, sistem outsourcing ini semakin hari akan
semakin berkembang dan kemungkinan besar semua usaha akan menerapkan
sistem ini, baik perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan yang berskala
kecil. Dari 73% perusahaan yang menggunakan tenaga outsource, kepuasan
perusahaan terhadap tenaga outsource dinilai dari pengertian tenaga outsource
terhadap bidang pekerjaan yang dilakukan sebesar (87%), kinerja tenaga
outsource (68%), semangat kerja (66%), disiplin kerja (61%), sedangkan untuk
kepuasan loyalitas tenaga outsource (55%) diragukan oleh perusahaan.
22
Data tersebut sebenarnya juga dapat menjelaskan bahwa kondisi karyawan
yang berstatuskan outsourcing (kontrak) memiliki kondisi yang berbeda dengan
karyawan yang berstatuskan karyawan tetap, baik dari segi finansial (gaji)
maupun dari segi psikologisnya. Jika dilihat dari faktor semangat kerjanya,
seharusnya tingkat semangat kerja karyawan outsourcing harus lebih baik
daripada karyawan tetap, karena mereka didorong untuk bisa menunjukkan ker ja
yang lebih baik agar waktu kontraknya dapat diperpanjang oleh perusahaan
outsourcing yang merekrutnya. Akan tetapi ternyata data dari PPM Riset
Manajemen menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan outsourcing masih
perlu adanya peningkatan.
Uraian di atas menjelaskan bahwa sikap perusahaan yang harus dilakukan
sesuai dengan perkembangan modernisasi dan industrialisasi saat ini adalah
perlunya mempelajari dan mengembangkan berbagai cara agar karyawan
outsourcing dapat diintegrasikan secara efe ktif di dalam perusahaan, sehingga
mereka mampu bekerja dengan maksimal serta tercipta semangat kerja yang
tinggi dan kompetitif, dan akhirnya tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Semangat kerja karyawan outsourcing menjadi salah satu unsur penting
bagi tercapainya tujuan organisasi. Karyawan outsourcing yang memiliki
semangat kerja yang tinggi akan mampu bekerja dan bersungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Seperti yang dikemukakan oleh Nitisemito (1992),
semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan
akan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Karyawan outsourcing yang
memiliki semangat dan gairah kerja yang tinggi, akan dapat lebih cepat
23
menyelesaikan pekerjaannya, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, dan
dapat menghargai waktu sehingga kewajiban karyawan dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien. Selain itu, produktivitas kerja akan meningkat dan
kerusakan serta cost yang dikeluarkan oleh perusahaan juga dapat diperkecil.
Sebaliknya, jika semangat kerjanya rendah, maka akan sulit untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
Beberapa faktor pendukung produksi seperti peralatan dan tekonologi
dapat ditemukan dan dibeli dengan mudah oleh perusahaan, akan tetapi rasa
semangat yang tinggi dari para ka ryawan outsourcing untuk bekerja akan sulit
didapatkan oleh perusahaan. Rasa semangat ini harus muncul atas kemauan
sendiri dari karyawan outsourcing karena hasilnya tentu akan berbeda dengan
hasil kerja yang dilatarbelakangi oleh paksaan dan ancaman dari perusahaan,
terutama untuk jangka panjang. Adanya semangat kerja yang tinggi juga dapat
membantu karyawan outsourcing untuk dapat diperpanjang lagi masa kerjanya.
Perusahaan yang mampu membangun semangat kerja yang tinggi akan
memperoleh banyak keuntungan. Dengan semangat kerja karyawan outsourcing
yang tinggi pekerjaan akan lebih cepat dapat diselesaikan, kerusakan dapat
dikurangi, absensi dapat diperkecil, keluhan dapat dihindari, bahkan pemogokan
dapat ditiadakan. Jadi, semangat kerja yang tinggi di kalangan karyawan
outsourcing akan menyebabkan kesenangan karyawan dalam melaksanakan tugas.
Kondisi demikian menyebabkan perusahaan memperoleh keuntungan yang besar
sehingga mampu menjaga kelangsungan hidup usahanya. Hal ini tentu berbeda
dengan karyawan outsourcing yang mempunyai semangat kerja rendah akan sukar
24
untuk mencapai hasil yang baik, bahkan lebih buruk lagi jika karyawan
menghadapi persoalan ya ng sulit akan mudah menyerah, pasrah pada keadaan,
dan tidak berusaha untuk mencari cara memecahkan persoalan (Adnyani, 2008).
Istilah lain yang digunakan oleh As’ad (1998) sebagai pengganti semangat
kerja adalah morale kerja. Naik turunnya morale kerja dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain faktor fisik, faktor psikologis, faktor sosial, dan faktor finansial.
Dari beberapa faktor tersebut, faktor fisik dan sosial yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lingkungan kerja. Nitisemito (1992) menjela skan lingkungan
kerja sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Tiffin dan
McCormick (dalam Djui dan Setiasih, 2001) membagi lingkungan kerja menjadi
dua, yaitu lingkungan fisik, yang meliputi peralatan kerja, suhu atau situasi udara,
penerangan, dan tata ruang kerja; dan lingkungan psikososial, yang meliputi
norma-norma kelompok kerja, peran dan sikap pekerja, serta hubungan karyawan
dengan sesama karyawan dan atasan.
Untuk memahami bagaimana efek dari lingkungan kerja terhadap sikap
yang ditimbulkan oleh karyawan outsourcing adalah dengan bagaimana karyawan
itu mempersepsikan lingkungan kerjanya sehingga mempengaruhi dirinya dalam
bekerja. Persepsi yang muncul pada setiap orang akan memiliki perbedaan
tergantung dengan bagaimana individu tersebut menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan dari stimulus yang mereka terima.
Gibson (1996) menyatakan bahwa persepsi terhadap lingkungan kerja
merupakan serangkaian hal dari lingkungan yang dipersepsikan oleh orang-orang
25
yang bekerja dalam suatu lingkungan organisasi dan mempunyai peran yang besar
dalam mengarahkan tingkah laku karyawan. Persepsi lingkungan kerja ini
mencakup persepsi lingkungan kerja secara fisik dan psikososial. Persepsi atau
pandangan karyawan terhadap lingkungan kerja menjadi faktor yang bisa
diprediksi oleh peneliti untuk menentukan besar kecilnya semangat kerja yang
dimiliki oleh karyawan. Jika lingkungan kerjanya mendukung dan bisa
memotivasi kerja mereka dengan baik, maka mereka juga akan memandang
lingkungan kerjanya dengan positif. Sebaliknya, jika lingkungan kerjanya
membuat mereka merasa tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan, maka mereka
akan cenderung memandang negatif terhadap lingkungannya. Tingkat persepsi
karyawan terhadap lingkungan kerja ini bisa menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan.
Sikap loyalitas karyawan sebagai bentuk dari komitmen organisasi
menurut Cherrington (dalam Susiloningsih dan Tjokroamidjojo, 2003) digunakan
sebagai salah satu indikator mengukur semangat kerja karyawan, adanya loyalitas
yang tinggi maka akan mempengaruhi semangat kerja karyawan outsourcing.
Akibat dari loyalitas yang tinggi adalah karyawan akan memiliki kemauan untuk
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, rela berkorban untuk
organisasi, dan kebanggaan bekerja dalam organisasi. Sebagai sikap, komitmen
organisasi sering didefinisikan sebagai 1) keinginan kuat untuk tetap sebagai
anggota organisasi tertentu, 2) keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan
organisasi, dan 3) keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan
26
pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta
kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006).
Noe dan Mandy (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004) menganggap
bahwa komitmen organisasi sebenarnya memberikan kontribusi dalam
memprediksi variabel-variabel penting organisasi yang berhubungan dengan
semangat kerja. William dan Hazer (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004) juga
berpendapat yang sama bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang
lebih penting terhadap semangat kerja daripada kepuasan kerja.
PT Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah, merupakan salah satu
cabang perusahaan internasional yang berada di Indonesia yang memiliki jumlah
tenaga kerja sekitar 10.000 karyawan, yang mencakup karyawan bagian produksi
dan distribusi. Sebagai salah satu perusahaan berskala internasional, PT Coca
Cola Company juga menerapkan sistem outsourcing sebagai sistem pendukung
manajemen (management support system). Sebagai sistem pendukung
manajemen, karyawan outsourcing ini ditempatkan pada jenis pekerjaan yang
bukan menjadi core business perusahaan, seperti receptionist, security, cleaning
service, packer crew , dan sebagainya. Menurut informasi yang diperoleh peneliti,
karyawan outsourcing ini ternyata masih jarang dilakukan assessment (penilaian)
dari pihak penyedia karyawan outsourcing maupun perusahaan pengguna
karyawan outsourcing. Alat ukur yang selama ini dipakai dalam assessment juga
perlu dilakukan revisi kembali agar dapat menghas ilkan data yang lebih valid.
27
Pemilihan subyek penelitian dalam penelitian ini, peneliti khususnya
memilih karyawan outsourcing di bagian produksi sebagai subjek penelitian,
dengan alasan pekerjaan mereka dituntut untuk banyak berinteraksi dengan alat-
alat mesin dan kondisi tempat kerja sebagai lingkungan kerja fisik, serta
membutuhkan kerja sama dengan sesama karyawan dalam penyelesaian
pekerjaan. Sikap loyalitas sebagai bentuk komitmen kerja mereka juga perlu
dinilai agar mereka bekerja dengan sungguh-sungguh. Sebagai tenaga pendukung,
kondisi mereka juga perlu mendapatkan perhatian agar pekerjaan mereka bisa
maksimal dan mendukung tujuan perusahaan.
Hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti
terhadap beberapa karyawan outsourcing di bagian produksi, khususnya packer
crew, PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah, diperoleh hasil bahwa
dengan status mereka saat ini, mereka masih merasa nyaman dengan
pekerjaannya. Menurut mereka, lingkungan kerja yang ada di sekitar mereka
selama ini cukup baik dan mendukung keamanan mereka dalam bekerja. Fasilitas
dan sarana yang mereka terima juga dirasakan seimbang dengan apa yang mereka
kerjakan. Jika dilihat dengan gaji dan tunjangan yang mereka terima, menurut
mereka juga sudah mencukupi kebutuhan hidup mereka, baik kepada mereka yang
sudah berkeluarga. Akan tetapi tidak semua karyawan memiliki pendapat yang
sama, ada beberapa karyawan yang mengatakan sebaliknya.
Ketidakjelasan hubungan persepsi lingkungan kerja dan komitmen
organisasi dengan semangat kerja karyawan outsourcing masih perlu ditinjau
ulang seberapa besar hubungannya, selain itu juga masih sedikit penelitian yang
28
meneliti keterkaitan hubungan tersebut pada karyawan outsourcing. Keterkaitan
ini akan dapat dilihat dengan jelas melalui pengukuran kuantitatif dengan statistik.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari PPM Riset Manajemen (2008) dan
hasil observasi di tempat yang akan dijadikan tempat penelitian, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Persepsi
Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Semangat Kerja pada
Karyawan Outsourcing Bagian Produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa
Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan peneliti sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah terdapat hubungan antara
persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada
karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang, Jawa
Tengah?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dibuat, maka tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi lingkungan
kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing
bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah.
29
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
mengenai persepsi lingkungan kerja, komitmen organisasi, semangat kerja,
dan sistem outsourcing dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya
psikologi industri maupun studi psikologi pada umumnya.
2. Manfaat praktis:
Dari hasil penelitian ini diharapkan:
a. Bagi karyawan, khususnya karyawan outsourcing , dapat memberikan
gambaran kepada mereka mengenai hubungan persepsi lingkungan kerja dan
komitmen organisasi dengan semangat kerja karyawan outsourcing,
sehingga karyawan dapat menggunakan informasi ini untuk melakukan
aktivitasnya di perusahaan tempat mereka bekerja.
b. Bagi organisasi, dapat memberikan gambaran kepada pihak manajemen
perusahaan dalam rangka meningkatkan semangat kerja karyawan,
khususnya karyawan outsourcing.
c. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya, khususnya mengenai hubungan persepsi lingkungan kerja dan
komitmen organisas i dengan semangat kerja karyawan outsourcing .
30
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Semangat Kerja
1. Pengertian Semangat Kerja
Semangat kerja menjadi salah satu faktor pendukung berhasil tidaknya
suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dilihat dari
seberapa besar kemampuan kerja dan kesungguhan kerja dari karyawan
perusahaan yang bersangkutan. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang
tinggi akan selalu mengidentifikasikan dirinya untuk bersedia melaksanakan
tugasnya dengan giat dan sungguh-sungguh, sehingga apa yang menjadi tujuan
organisasi dapat tercapai dengan lancar.
Pada dasarnya semangat kerja adalah suatu keadaan yang
mencerminkan kondisi rohaniah atau pelaku individu-individu yang
menimbulkan suasana yang menyenangkan dan mendorong setiap individu
untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik serta lebih antusias di dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Semangat kerja merupakan
dorongan yang berasal dari dalam diri invidu (Sukarno dan Prasetyohadi,
2004). Pengertian yang sama juga ditambahkan oleh Nitisemito (1992),
semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga
pekerjaan diharapkan akan dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih baik.
Moekijat (1997) menyatakan bahwa semangat kerja menggambarkan
perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, dan
31
kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan
dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan
mempunyai semangat yang tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak
puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka
reaksi ini dikatakan sebagai bukti semangat yang rendah. Pengertian lain dari
Gondokusumo (1995), semangat kerja adalah refleksi dari sikap pribadi atau
sikap kelompok terhadap kerja dan kerja sama. Semangat kerja berarti sikap
individu dan kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan terhadap kerja
sama dengan orang lain untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan
kepentingan perusahaan. Semangat kerja adalah kesediaan perasaan yang
memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan
lebih baik.
Istilah lain dari semangat kerja adalah moril atau morale. Istilah ini
dijelaskan oleh Zainun (2004) yaitu “Moril itu adalah suatu keadaan yang
berhubungan erat sekali dengan kondisi mental seseorang. Jika dikatakan
bahwa seseorang itu mempunyai moril yang tinggi, itu berarti bahwa orang itu
berada dalam keadaan dimana kondisi mentalnya memenuhi syarat yang
dikehendaki dari orang itu”. Pendapat tersebut menghubungkan moril dengan
kondisi mental seseorang yang dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan
pekerjaan. Moekijat (1997) juga menjelaskan bahwa morale (semangat kerja)
ditujukan untuk menggambarkan suasana, keseluruhan yang dirasakan samar-
samar atau kabur diantara anggota -anggota suatu kelompok, masyarakat, atau
perkumpulan. Apabila mereka merasa baik, bahagia, optimistis, kebanyakan
32
orang menggambarkan orang-orang tersebut mempunyai moril yang tinggi.
Apabila orang-orang membantah, menyakitkan hati, kelihatan aneh, merasa
dalam kesulitan dan tidak tenang, maka keadaan mereka dapat digambarkan
mempunyai moril yang rendah.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian di atas bahwa semangat
kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan kondisi mental seseorang dan
kelompok dalam suatu organisasi atau perusahaan yang menunjukkan sikap
antusias dalam bekerja, merasa baik, bahagia, optimistis, dan mampu bekerja
lebih giat untuk mengejar tujuan bersama.
2. Aspek-Aspek Semangat Kerja
Semangat kerja merupakan kondisi yang perlu mendapatkan perhatian
dari perusahaan, karena ini merupakan suatu kondisi yang merupakan
gabungan dari kondisi fisik, sikap, dan perasaan karyawan. Adanya kondisi ini
menyebabkan sulitnya mengukur semangat kerja karena sifatnya yang abstrak.
Oleh karena itu, usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui aspek apa saja yang membentuk semangat kerja adalah dengan
mengetahui indikasi turunnya semangat kerja karyawan (Adnyani, 2008).
Indikasi turunnya semangat kerja perlu diketahui oleh manajemen
perusahaan, karena dengan pengetahuan tentang indikasi ini akan dapat
diketahui sebab turunnya semangat kerja. Oleh karena itu, manajemen
perusahaan akan dapat mengambil tindakan-tindakan intervensi (pencegahan)
dan pemecahan masalah sedini mungkin. Meskipun demikian, sebelumnya
pihak manajemen perusahaan juga perlu mengadakan penyelidikan tentang
33
kebenarannya sebelum mengambil keputusan. Misalnya, karyawan yang
memiliki absensi yang tinggi belum tentu disebabkan oleh turunnya semangat
kerja, akan tetapi kemungkinan karena adanya bencana atau wabah penyakit di
lingkungan tempat tinggalnya.
Indikasi-indikasi turunnya semangat kerja seperti yang dikutip dari
Nitisemito (1992) antara lain:
a) Turun/rendahnya produktivitas kerja.
Menurunnya produktivitas dapat terjadi karena kemalasan, menunda
pekerjaan, dan sebagainya. Bila terjadi penurunan produktivitas, maka hal
ini berarti indikasi dalam organisasi tersebut telah terjadi penurunan
semangat kerja.
b) Tingkat absensi yang tinggi.
Pada umumnya, bila semangat kerja menurun, maka karyawan dihinggapi
rasa malas untuk bekerja. Apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya
tidak dikenakan potongan saat mereka tidak masuk bekerja. Dengan
demikian dapat menimbulkan penggunaan waktu luang untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih tinggi, meski hanya untuk sementara.
c) Labour turnover (tingkat perpindahan buruh) yang tinggi.
Keluar masuk karyawan yang meningkat terutama disebabkan karyawan
mengalami ketidaksenangan atau ketidaknyamanan saat mereka bekerja,
sehingga mereka berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat
pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan alasan mencari kenyamanan dalam
bekerja. Manajer harus waspada terhadap gejala-gejala seperti ini.
34
d) Tingkat kerusakan yang tinggi
Tingginya tingkat kerusakan sebenarnya menunjukkan bahwa perhatian
dalam pekerjaan berkurang. Selain itu dapat juga terjadi kecerobohan dalam
pekerjaan dan sebagainya. Dengan naiknya tingkat kerusakan merupakan
indikasi yang cukup kuat bahwa semangat kerja telah menurun.
e) Kegelisahan di mana-mana
Kegelisahan tersebut dapat berbentuk ketidaktenangan dalam bekerja, keluh
kesah, serta hal-hal lain. Terusiknya kenyamanan karyawan memungkinkan
akan berlanjut pada perilaku yang dapat merugikan organsasi itu sendiri.
f) Tuntutan yang sering terjadi
Tuntutan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan, di mana pada tahap
tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
Organisasi harus mewaspadai tuntutan secara massal dari pihak karyawan.
g) Pemogokan kerja
Pemogokan adalah wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan dan sebagainya.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berunjung ada munculnya tuntutan
dan pemogokan.
Berdasarkan indikasi yang menunjukkan kecenderungan rendahnya
semangat kerja, maka karakteristik semangat kerja karyawan dapat diketahui
yaitu disiplin, kerja sama, dan kepuasan kerja (Adnyani, 2008). Guion (dalam
Lestari, 2008) menyebutkan ciri-ciri semangat kerja antara lain seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
35
a) Adanya suatu perasaan senang atau bahagia.
Berkaitan dengan perasaan senang atau bahagia yang dialami karyawan
ketika bekerja, sehingga pekerjaan tidak membosankan, pekerjaan selesai
dengan cepat dan karyawan betah bekerja.
b) Tidak ada konflik dalam bekerja.
Hal ini lebih ditujukan pada tidak adanya konflik dalam diri sendiri,
terutama antara perasaan suka dan tidak suka terhadap pekerjaan. Sesama
karyawan, atasan, maupun sistem kerja.
c) Adanya penyesuaian perseorangan yang baik.
Kemampuan karyawan dalam mengerti, memahami, dan menyesuaikan diri,
baik dengan keadaan, pekerjaan, maupun dengan hubungan interpersonal
dalam lingkungan kerja.
d) Adanya kepaduan kelompok.
Yaitu kemampuan antar anggota kelompok untuk bekerja sama termasuk di
dalamnya mampu bekerja sama antara atasan dengan bawahan maupun
antar sesama karyawan.
e) Keterlibatan ego individu dalam pekerjaannya.
Individu menganggap pekerjaannya bagian dari dirinya, penyalur motivasi,
dan bukan hanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan, melainkan sudah
menjadi kebutuhan itu sendiri. Bagaimana individu melibatkan diri dan
perasaannya dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga ada kemauan
untuk melaksanakan tugasnya.
36
f) Sekumpulan sikap karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Berkaitan dengan penerimaan individu terhadap keseluruhan hasil dari
pekerjaannya, yaitu bagaimana sikap individu terhadap semua aspek yang
ada dalam kerja, baik mengenai pekerjaan itu sendiri maupun aspek-aspek
lain dalam kerja.
g) Adanya penerimaan individu terhadap tujuan kelompok.
Berkaitan dengan kesesuaian antara tujuan perusahaan dengan tujuan
individu, yaitu sejauhmana individu memahami, mengerti, menerima tujuan
perusahaan, serta adanya keinginan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Aspek semangat kerja menurut Cherrington (dalam Susiloningsih dan
Tjokroamidjojo, 2003) adalah sebagai berikut:
a) Kerja sama.
Kerja sama karyawan adalah kesediaan para karyawan untuk bekerja sama
dengan rekan sekerjanya dan juga dengan atasannya dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya.
b) Disiplin kerja.
Disiplin kerja adalah kepatuhan atau ketaatan karyawan terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku di lingkungan perusahaan.
c) Kepuasan kerja.
Kepuasan kerja karyawan menyangkut kepuasan karyawan terhadap tugas
dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
37
d) Antusiasme kerja.
Antusiasme kerja adalah perasaan gembira dalam melaksanakan
pekerjaannya yang bisa dilihat dengan perasaan senang dalam bekerja,
tingkat keluhan yang ada, dan keinginan untuk mencapai hasil kerja yang
semakin baik.
e) Loyalitas.
Loyalitas merupakan kesetiaan karyawan dan kesediaan untuk berkorban
demi tercapainya tujuan organisasi yang ditandai dengan kemauan untuk
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, rela berkorban
untuk organisasi, dan kebanggaan bekerja dalam organisasi.
Kemudian menurut Maier (dalam Djui dan Setiasih, 2001) mengatakan
bahwa ada empat aspek semangat kerja, antara lain:
a) Kegairahan atau antusiasme (zeast, antuciasm).
Jika karyawan memiliki kegairahan dalam bekerja, hal itu berarti karyawan
memiliki dorongan untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik -baiknya.
b) Kualitas untuk bertahan (staying quality).
Menurut Allport, orang yang mempunyai semangat kerja tinggi, tidak
mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang timbul
dalam pekerjaannya, yang berarti bahwa orang tersebut mempunyai energi
dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan datang dengan baik.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas seseorang untuk bertahan.
38
c) Kekuatan untuk melawan frustasi (resistance of frustration).
Maier menggambarkan bahwa seseorang yang mempunyai semangat kerja
tinggi tidak memiliki sikap yang pesimistis apabila menemui kesulitan
dalam pekerjaannya.
d) Semangat berkelompok (team spirit).
Adanya semangat kerja membuat karyawan lebih berpikir sebagai “kami”
daripada sebagai “saya”. Dengan demikian mereka akan saling tolong-
menolong dan tidak saling bersaing untuk menjatuhkan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan aspek-aspek
semangat kerja dari Cherrington (dalam Susiloningsih dan Tjokroamidjojo,
2003) yang akan digunakan dalam penelitian ini, meliputi antusiasme kerja,
disiplin kerja, kerja sama, dan kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan peneliti
menilai bahwa aspek-aspek ini sudah mewakili dari aspek-aspek yang lain.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Tinggi rendahnya semangat kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. As’ad (1998) menyebutkan empat faktor yang dapat mempengaruhi
morale kerja, antara lain:
a) Faktor fisik, yang berhubungan erat dengan kondisi fisik dan lingkungan
kerja, meliputi lingkungan fisik yaitu kondisi fisik lingkungan kerja yang
dapat mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja.
b) Faktor sosial, yaitu hubungan karyawan dengan karyawan lain dan atasan,
meliputi hubungan secara profesional di tempat kerja, komunikasi yang
terjalin di tempat kerja, adanya saling mendukung antara atasan dengan
39
bawahan dan sesama karyawan, serta tidak adanya pertentangan atau
konflik.
c) Faktor finansial, yaitu erat hubungannya dengan jaminan kesejahteraan.
Berupa tunjangan pensiun, asuransi kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja,
dan jaminan kesehatan lainnya.
d) Faktor psikologis, yaitu berhubungan dengan ketentraman, sikap terhadap
pekerjaan, keterampilan, bakat, dan minat.
Morale kerja juga digunakan oleh Zainun (2004) dan Danim (2004)
untuk menjelaskan tentang semangat kerja. Zainun (2004) menjelaskan faktor
yang mempengaruhi morale adalah hubungan yang harmonis, kepuasan
terhadap pekerjaan, suasana dan iklim kerja, rasa kemanfaatan, kepuasan
ekonomi dan materiil, dan adanya ketenangan jiwa. Sedangkan menurut Danim
(2004), faktor yang mempengaruhi morale kerja adalah kesadaran akan tujuan
organisasi, hubungan antarmanusia dalam organisasi berjalan harmonis,
kepemimpinan yang menyenangkan, tingkatan organisasi, upah dan gaji,
kesempatan untuk meningkat atau promosi, pembagian tugas dan tanggung
jawab, kemampuan individu, perasaan diterima dalam kelompok, dinamika
lingkungan, dan kepribadian.
Menurut Nawawi (2000), faktor -faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya semangat kerja adalah (a) minat seseorang terhadap pekerjaan yang
dilakukan. Seseorang yang berminat dalam pekerjaannya akan dapat
meningkatkan semangat kerja, (b) faktor gaji atau upah tinggi akan
meningkatkan semangat kerja seseorang, (c) status sosial pekerjaan. Pekerjaan
40
yang memiliki status sosial yang tinggi dan memberi posisi yang tinggi dapat
menjadi faktor penentu meningkatnya semangat kerja, (d) suasana kerja dan
hubungan dalam pekerjaan. Penerimaan dan penghargaan dapat meningkatkan
semangat kerja, dan (e) tujuan pekerjaan. Tujuan yang mulia dapat mendorong
semangat kerja seseorang.
Mobley (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004) menyatakan bahwa
dari banyak literatur mengindikasikan faktor penting semangat kerja yaitu:
a) Sifat pekerjaan dan suasana kerja.
b) Kesempatan mengembangkan karir.
c) Fasilitas dan sarana kerja.
d) Hubungan dengan atasan, teman sekerja, dan lingkungan.
Dari beberapa faktor-faktor yang sudah dijelaskan, maka faktor yang
sama dikelompokkan menjadi satu dan dapat diambil kesimpulan bahwa
faktor -faktor yang mempengaruhi semangat kerja antara lain:
a) Faktor fisik, meliputi suasana dan iklim kerja, serta dinamika lingkungan.
b) Faktor sosial, meliputi hubungan yang harmonis antara sesama karyawan
dan karyawan dengan atasan, perasaan diterima dalam kelompok,
kepemimpinan yang menyenangkan, status sosial pekerjaan.
c) Faktor finansial, meliputi kepuasan ekonomi dan materiil (gaji), kesempatan
untuk meningkatkan promosi.
d) Faktor psikologis, meliputi kepuasan terhadap pekerjaan, minat karyawan
terhadap pekerjaan, ketenangan jiwa.
41
B. Persepsi Lingkungan Kerja
1. Pengertian Persepsi
Manusia menangkap berbagai gejala di luar diri mereka melalui lima
indera yang dimiliki. Proses penerimaan rangsang ini disebut penginderaan
(sensation ). Tetapi pengertian manusia terhadap lingkungan atau dunia di
sekitar mereka bukan hasil dari penginderaan saja. Ada unsur interpretasi
terhadap rangsang-rangsang yang diterima. Interpretasi ini menyebabkan
manusia menjadi subjek dari pengalaman mereka sendiri. Rangsang-rangsang
yang diterima dan inilah yang menyebabkan manusia mempunyai suatu
pengertian terhadap lingkungan. Proses diterima rangsang (objek, kualitas,
hubungan antargejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti disebut sebagai persepsi. Karena persepsi bukan sekedar
penginderaan, maka ada penulis lain yang menyatakan persepsi sebagai the
interpretation of experience (penafsiran pengalaman) (Irwanto, 1997).
Rakhmat (2001) berpendapat bahwa persepsi amat penting bagi
pemahaman perilaku organisasi. Persepsi pada hakekatnya merupakan proses
kognitif yang dialami oleh setiap individu di dalam memahami informasi
tentang lingkungan, baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
penghayatan perasaan (Thoha, 1995). Pendapat serupa juga disampaikan oleh
Rivai (2003) yang menjelaskan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh
oleh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera
mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.
42
Desiderato (dalam Rakhmat, 2001) menjelaskan persepsi sebagai
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi menentukan
sebagian besar tingkah laku dan penyesuaian individu terhadap lingkungannya.
Persepsi memberikan corak pada tingkah laku dan pe rbuatannya. Ketika
seseorang mengadakan interaksi dengan individu lain, persepsi akan
berpengaruh pada tingkah laku terhadap stimulus yang diterima.
Berdasarkan beberapa pengertian persepsi di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa persepsi adalah proses individu untuk mengorganisasi dan
menafsirkan stimulus atau rangsang yang berbentuk objek, kualitas, hubungan
antargejala, maupun peristiwa. Jadi, dengan stimulus yang sama, kemungkinan
akan dipersepsikan berbeda antara individu satu dengan individu yang lain.
2. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan perlu mendapatkan perhatian
dari manajemen perusahaan. Segala peralatan dan fasilitas yang dimiliki oleh
perusahaan tidak akan berarti apabila karyawannya tidak dapat bekerja dengan
baik karena ada faktor lingkungan yang kurang mendukung atau tidak
memenuhi persyaratan. Maka dari itu, sudah selayaknya apabila manajemen
perusahaan mempertimbangkan perencanaan lingkungan kerja yang baik bagi
karyawan dengan sebaik-baiknya.
Membicarakan masalah lingkungan kerja, nampaknya ada beberapa
pendapat yang masih belum dapat memisahkan pengertian lingkungan kerja
dan kondisi kerja. Sebenarnya jika diperhatikan tampak perbedaan kedua hal
43
tersebut. Ahyari (1994) menjelaskan, lingkungan kerja adalah suatu lingkungan
dimana karyawan bekerja, sedangkan kondisi kerja merupakan kondisi dimana
karyawan tersebut bekerja. Dengan demikian sebenarnya kondisi kerja
merupakan unsur atau bagian dari lingkungan kerja, dan apabila ditambah
dengan beberapa aspek lain maka akan membentuk lingkungan kerja.
Pengertian lingkungan kerja seperti yang dijelaskan oleh Nitisemito
(1992) adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Hal
ini sepadan dengan pendapat dari Amrita (dalam Lianto dan Kurniawan, 2002)
yang mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah semua faktor atau hal di
tempat kerja yang bisa menimbulkan akibat kepada tenaga kerja.
Kartono (1994) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah kondisi
materiil dan psikologis yang ada dalam perusahaan tempat orang tersebut
bekerja. Kondisi materiil menyangkut keadaan ruang kerja, sedangkan kondisi
psikologis menyangkut hubungan antara karyawan dengan pimpinan dan
dengan rekan kerjanya. Tiffin dan Mc Cormick (dalam Djui dan Setiasih,
2001) membagi lingkungan kerja menjadi dua macam, yaitu lingkungan secara
fisik yang meliputi peralatan kerja, suhu atau situasi udara, penerangan, dan
tata ruang kerja; dan lingkungan psikososial yang meliputi norma-norma
kelompok kerja, peran dan sikap pekerja, serta hubungan karyawan dengan
sesama karyawan dan atasan. Lingkungan psikososial menurut Handoko
(1997) adalah kondisi yang berkenaan dengan kepercayaan, nilai, sikap,
44
pandangan, atau kebudayaan yang berke mbang dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
Dari beberapa pendapat tersebut, diambil kesimpulan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam penyelesaian suatu pekerjaan, baik lingkungan
kerja yang bersifat fisik maupun psikososial.
3. Pengertian Persepsi Lingkungan Kerja
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, persepsi merupakan
proses individu untuk mengorganisasi dan menafsirkan stimulus atau rangsang
yang berbentuk objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa. Jadi
menurut penelitian ini, persepsi pada karyawan sebagai pandangan yang
dimiliki oleh karyawan sebagai hasil dari reaksi terhadap stimulus yang ada di
lingkungan kerjanya, sehingga persepsi yang dihasilkan antara individu yang
satu bisa berbeda dengan individu yang lain.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam penyelesaian suatu pekerjaan.
Lingkungan kerja karyawan ini mencakup lingkungan kerja fisik dan
psikososial. Lingkungan kerja fisik meliputi peralatan kerja, suhu atau situasi
udara, penerangan, dan tata ruang kerja, sedangkan lingkungan psikososial
meliputi norma-norma kelompok kerja, peran dan sikap pekerja, serta
hubungan karyawan dengan sesama karyawan dan atasan (Tiffin dan Mc
Cormick, dalam Djui dan Setiasih, 2001).
45
Gibson (1996) menyatakan bahwa persepsi terhadap lingkungan kerja
merupakan serangkaian hal dari lingkungan yang dipersepsikan oleh orang-
orang yang bekerja dalam suatu lingkungan organisasi dan mempunyai peran
yang besar dalam mengarahkan tingkah laku karyawan. Artinya, bagaimana
karyawan merasakan bahwa lingkungan kerjanya baik atau buruk,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, mendukung atau justru menjadi
tekanan tergantung da ri bagaimana karyawan akan memandang, menafsirkan,
dan memberi arti terhadap sesuatu yang terjadi di dalam lingkungan kerjanya,
baik kondisi fisik maupun kondisi perusahaan dan hubungan interpersonal di
dalamnya. Selanjutnya persepsi tersebut akan berpenga ruh terhadap tingkah
laku karyawan.
Kesimpulannya, persepsi lingkungan kerja adalah suatu bentuk
pandangan atau persepsi karyawan sebagai hasil dari interaksinya dengan
lingkungan tempat mereka bekerja dan mempengaruhi dirinya dalam
penyelesaian suatu pekerjaan, baik lingkungan secara fisik maupun lingkungan
psikososial.
4. Aspek-aspek Persepsi Lingkungan Kerja
Aspek-aspek pembentuk lingkungan kerja itu sangat luas, ada yang
bersifat fisik maupun psikososial. Lingkungan kerja adalah keadaan dimana
tempat kerja yang baik meliputi fisik dan psikososial yang dapat memberikan
kesan menyenangkan, aman, tenteram, perasaan betah, dan sebagainya. Aspek-
aspek lingkungan kerja menurut Parlinda dan Wahyudin (2003) antara lain:
46
a) Perlengkapan kerja, yang meliputi sarana dan prasarana penunjang kerja,
seperti komputer, mesin ketik, mesin pengganda, dan sebagainya.
b) Pelayanan kepada karyawan atau penyedia tempat ibadah, sarana kesehatan,
koperasi, sampai pada kamar kecil.
c) Kondisi kerja, seperti ruang, suhu, penerangan, dan ventilasi udara.
d) Hubungan personal yang meliputi kerja sama antar pegawai dan atasan.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ahyari (1994) mengatakan
bahwa lingkungan kerja di dalam organisasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian atau aspek pembentuk lingkungan kerja yang lebih terperinci. Adapun
aspek-aspek tersebut antara lain:
a) Pelayanan karyawan.
Pelayanan karyawan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk membentuk lingkungan kerja. Karyawan yang memperoleh
pelayanan yang baik dari perusahaan, akan memperoleh kepuasan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Dimana dalam melakukan pekerjaannya,
mereka memiliki gairah kerja yang lebih tinggi, rasa tanggung jawab yang
besar terhadap penyelesaikan pekerjaan, serta dapat menjaga nama
perusahaan dengan baik.
Pada umumnya pelayanan karyawan ini meliputi beberapa hal, yaitu
pelayanan makanan, pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya
(tunjangan kesehatan), serta penyediaan kamar mandi (toilet) di dalam
perusahaan.
47
b) Kondisi kerja
Kondisi kerja merupakan kondisi dalam perusahaan dimana para
karyawan bekerja, sesuatu hal yang dapat dipersiapkan oleh pimpinan
perusahaan. Kondisi ini meliputi penerangan (sinar) yang cukup, suhu udara
yang tepat, suara bising yang dapat dikendalikan, penggunaan warna, dan
keamanan kerja karyawan. Dalam pendirian suatu organisasi, seiring dengan
penyusunan perencanaan lay out, pimpinan organisasi dapat menyusun
kondisi kerja bagi karyawan di dalam lembaga tersebut.
c) Hubungan karyawan.
Hubungan karyawan di dalam perusahaan merupakan suatu hal yang
tidak dapat diabaikan begitu saja. Alasannya karena hubungan karyawan ini
juga ikut menentukan tingkat produktivitas kerja karyawan. Hubungan
karyawan yang tidak serasi akan menurunkan tingkat produktivitas kerja
para karyawan, karena dalam penyelesaian tugas-tugasnya para karyawan
akan merasa terganggu atau diganggu dengan hal-hal lain sebagai akibat
tidak serasinya hubungan karyawan yang ada dalam perusahaan.
Perhatian dan pengawasan memang perlu diciptakan oleh perusahaan
agar karyawannya mampu menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan
sosial di perusahaan. Pada umumnya, karyawan yang kurang memiliki
hubungan baik dengan pimpinannya, mereka akan cenderung mengejar
kuantitas daripada kualitas produk yang dihasilkan. Se perti yang
disampaikan oleh Ahyari (1994), bahwa secara garis besar terdapat tiga
keinginan yang dikejar oleh karyawan yaitu keinginan ekonomis, keinginan
48
sosial, dan keinginan psikologis. Hubungan karyawan ini meliputi hubungan
dengan pimpinan, dengan teman seprofesi, dan dengan teman antar profesi
di dalam perusahaan tempat mereka bekerja.
Menurut Tiffin dan Mc Cormick (dalam Djui dan Setiasih, 2001)
menjelaskan beberapa aspek dalam lingkungan fisik antara lain:
a) Peralatan kerja. Perlengkapan yang tersedia merupakan komponen yang
menunjang aktivitas kerja.
b) Sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang cukup di dalam ruangan sangat
diperlukan terutama jika di dalam ruangan penuh dengan pegawai.
c) Penerangan atau pencahayaan. Fasilitas penerangan dalam ruangan yang
cukup memadai akan mendukung kelancaran dalam bekerja.
d) Kebisingan. Suara gaduh, bising yang ada dalam lingkungan kerja akan
mengganggu konsentrasi.
e) Tata ruang kerja. Penataan, pewarnaan, dan kebersihan setiap ruangan akan
berpengaruh terhadap karyawan pada saat melakukan pekerjaan.
Menurut Kozlowsky dan Doherty (Prasetyo, 1997), menyebutkan
aspek-aspek persepsi terhadap lingkungan kerja psikososial antara lain:
a) Struktur kerja.
Kejelasan secara detail dan rinci pekerjaan yang harus dikerjakan serta
kejelasan deskripsi jabatan masing-masing karyawan.
49
b) Tekanan kerja.
Yaitu besarnya beban kerja yang diberikan pada setiap karyawan haruslah
disesuaikan dengan kemampuan fisik dan akademik yang seimbang antara
karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.
c) Kebebasan mengambil keputusan.
Yaitu kesempatan karyawan dalam mengambil keputusan dengan kebebasan
bertanggung jawab tanpa ada tekanan dari pimpinan.
d) Dukungan pimpinan.
Yaitu pimpinan menganggap bawahannya sebagai partner yang turut
dilibatkan untuk mencapai tujuan bersama, dan pimpinan berperan sebagai
sosok yang mendukung dan memberikan perhatian terhadap karyawan
dalam rangka kesuksesan kerja.
e) Kebersamaan.
Yaitu interaksi antara karyawan satu dengan karyawan yang lain secara
terbuka sehingga tercipta keterbukaan dalam masalah kerja dan menciptakan
kerja yang berkualitas.
Kemudian Jewell dan Siegall (1998) menjelaskan aspek dari lingkungan
kerja psikososial adalah:
a) Kebijaksanaan. Kebijaksanaan meliputi program kerja, prosedur dari
pedoman yang memuat norma, standar atau sasaran kerja sehari-hari serta
usaha dalam jangka yang lebih panjang.
b) Syarat kerja. Yaitu semua kewajiban yang ditetapkan oleh atasan dan juga
imbalan kepada pegawai.
50
c) Kepemimpinan. Hal ini kebijaksanaan kepemimpinan adalah cara pihak
atasan mendekati, mendorong, membimbing, serta mengawasi pegawai
sehingga tercapai suatu keseimbangan yang diharapkan.
d) Semangat. Semangat dapat dipengaruhi oleh kebijaksanaan kepemimpinan
dan merupakan pengaruh utama pada sumbangan pegawai karena akan
membuat pegawai mencapai hasil yang lebih tinggi tanpa menjemukan.
e) Kerja sama. Kerja sama dalam kelompok adalah refleksi moral dan akan
baik apabila moralnya tinggi. Ada baiknya jika pegawai dengan kemampuan
kerja serta daya tahan kerja keras yang setaraf itu dimasukkan ke dalam
suatu kelompok kerja.
f) Prestasi dan produktivitas. Prestasi dan produktivitas yang tinggi pada
beberapa pegawai dapat mendorong pegawai lain untuk bekerja lebih giat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
persepsi lingkungan kerja yang terdiri dari aspek-aspek persepsi lingkungan
kerja fisik dari Parlinda dan Wahyudin (2003) yang meliputi peralatan kerja,
pelayanan karyawan, dan kondisi kerja; serta aspek-aspek persepsi lingkungan
psikososial yang meliputi kepemimpinan dan kerja sama (Jewell dan Siegall,
1998); struktur kerja, tekanan kerja, dan kebebasan mengambil keputusan
(Kozlowsky dan Doherty, dalam Prasetyo, 1997).
51
C. Komitmen Organisasi
1. Pengertian Komitmen Organisasi
Menurut Steers dan Potter (1991), komitmen terhadap organisasi
merupakan peristiwa ketertarikan individu terhadap tujuan, nilai-nilai dan
sasaran organisasi. Sebagai sikap, Luthans (2006) menganggap komitmen
organisasi paling sering didefinisikan sebagai: 1) keinginan kuat untuk tetap
sebagai anggota organisasi tertentu, 2) keinginan untuk berusaha keras sesuai
keinginan organisasi, dan 3) keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan
tujuan organisasi. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan
loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota
organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan
serta kemajuan yang berkelanjutan.
Pengertian lain dalam Robbins dan Judge (2008), menjelaskan bahwa
komitmen organisasional (organizational commitment) adalah suatu keadaan di
mana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan
keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Jadi, keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan
tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi
berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut.
Dijelaskan oleh Ketchan dan Strawser (dalam Robinson dan Aprila,
2005), komitmen organisasional adalah suatu konsep yang mencari sifat
kecintaan (attachement) yang dibentuk oleh individu terhadap pekerjaan
organisasi mereka. Dalam sumber yang sama, Aranya juga menjelaskan
52
komitmen organisasional sebagai sebuah kepercayaan pada dan penerimaan
terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari organisasi atau profesi, sebuah
kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan
organisasi atau profesi, kemudian sebuah keinginan untuk memelihara
keanggotaan dalam organisasi atau profesi.
Selanjutnya, komitmen organisasi menurut Staro (dalam Omar dan
Sameon, 2003) adalah sebuah proses dimana seorang individu
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi, yang mencerminkan
penerimaan dirinya terhadap tujuan organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan
organisasi, memiliki rasa penuh semangat, dan bersedia melayani demi
kepentingan organisasi.
Argyris (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004) membagi komitmen
menjadi dua, yaitu:
a) Komitmen internal, merupakan komitmen yang berasal dari diri karyawan
untuk menyelesaikan berbagai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
berdasarkan pada alasan dan motivasi yang dimiliki.
b) Komitmen eksternal, dibentuk oleh lingkungan kerja. Komitmen ini muncul
karena adanya tuntutan terhadap penyelesaian tugas dan tanggung jawab
yang harus diselesaikan oleh para karyawan.
Jadi, kesimpulan yang bisa diambil dari pendapat-pendapat di atas
bahwa komitmen organisasi adalah suatu bentuk kecintaan dan rasa memiliki
dari individu terhadap organisasi atau perusahaan yang mempunyai rasa
keterikatan yang tinggi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan
53
berusaha secara sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi dan
pekerjaannya.
2. Aspek-aspek Komitmen Organisasi
Allen dan Meyer merupakan salah satu tokoh yang mencetuskan teori
komitmen organisasional, dengan dasar asumsi mereka bahwa komitmen
organisasional tidak merupakan satu konstruk. Menurut Allen dan Meyer
(1990), komitmen organisasional dibagi menjadi tiga komponen, yang
kemudian disebut sebagai “three-component model of commitment” . Disebut
sebagai ”komponen” bukan “tipe” karena masing-masing mempunyai dimensi
psikologis dan anteseden yang berbeda -beda, serta berdiri sendiri satu dengan
yang lain (independen).
Lebih lanjut, menurut Allen dan Meyer (1990) mengatakan bahwa
ketiga komponen sama-sama menjelaskan hubungan karyawan-organisasi,
namun sifat hubungannya berbeda. Secara spesifik mereka mereka
menjelaskan bahwa: “Employee with strong affective commitmen t remain
because they want to, those with strong continuance commitment because they
need to, and those with strong normative commitment because they feel they
ought to do so”.
Tiga aspek komitmen organisasi tersebut beserta antesedennya antara
lain:
a. Affective commitment
Affective commitment berkaitan dengan keterikatan afektif atau
psikologis karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi/perusahaannya.
54
Komitmen ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan atau
perusahaan karena mereka menginginkannya (Meyer, Allen, dan Smith,
1993).
Anteseden komitmen afektif antara lain: 1) karakteristik pekerjaan
(job characteristics), meliputi otonomi pekerjaan, signifikansi pekerjaan,
identitas pekerjaan, kekayaan keterampilan, dan umpan balik atasan, 2)
perasaan dibutuhkan (organizational dependability), yaitu karyawan merasa
organisasi dapat melibatkan atau mengikutsertakan mereka dalam kegiatan
organisasi, dan 3) partisipasi karyawan dalam organisasi, yaitu karyawan
merasa mereka dapat ikut mempengaruhi keputusan pada lingkungan kerja
mereka dan persoalan lain yang berkaitan dengan organisasi (Steers, Mottaz,
dan Rowden dalam Muthuveloo dan Rose, 2005).
Menurut Allen dan Meyer (1990), komitmen afektif dapat
dipengaruhi beberapa hal, yaitu: 1) daya tarik pekerjaan (job challenge), 2)
kejelasan peran (role clarity), 3) kejelasan tujuan (goal clarity), 4) kesulitan
tujuan (goal difficulty ), 5) penerimaan terhadap gagasan karyawan
(management receptiveness), 6) ikatan antar karyawan (peer cohesion ), 7)
perasaan dibutuhkan (organizational dependability), 8) perlakuan adil
(equity ), 9) perasaan dipentingkan (personal importance), 10) umpan balik
(feed -back ), dan 11) tingkat partisipasi (participation).
b. Continuance commitment
Continuance commitment berkaitan dengan perhitungan untung-rugi
dalam diri karyawan sehubungan dengan keinginannya untuk tetap
55
mempertahankan atau meninggalkan pekerjaan atau organisasi. Artinya,
komitmen kerja di sini dianggap sebagai persepsi harga yang harus dibayar
jika karyawan meninggalkan pekerjaannya. Komitmen ini menyebabkan
karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka membutuhkannya
(Meyer, Allen, dan Smith, 1993).
Anteseden utama komitmen kelanjutan (continuance) mencakup usia
(age), masa kerja (tenure), kepuasan karir (career satisfaction), dan intense
keluar (intent to leave). Usia dan masa kerja dianggap sebagai prediktor
utama dalam komitmen continuance karena peran mereka sebagai
perwakilan dari pengukuran investasi organisasi (Muthuveloo dan Rose,
2005).
Allen dan Meyer (1990) menambahkan anteseden-anteseden
komitmen continuance tersebut antara lain: 1) transfer keterampilan dari
organisasi (skills), 2) pendidikan formal (education ), 3) kesempatan pindah
ke tempat lain jika keluar dari organisasi yang bersangkutan (realocate), 4)
perasaan seberapa besar mereka telah berinvestasi pada organisasi
bersangkutan (self-investment), 5) pensiun yang hilang kalau keluar dari
organisas i bersangkutan (pension), 6) berapa lama seseorang
menginvestasikan dirinya pada komunitas organisasi tersebut (community),
dan 7) kesempatan mendapatkan organisasi lain yang lebih baik
(alternatives).
56
c. Normative commitment
Normative commitment menggambarkan komitmen sebagai
kewajiban untuk bertahan dalam pekerjaan. Komitmen ini menyebabkan
karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka merasa wajib untuk
melakukannya serta didasari pada adanya keyakinan tentang apa yang benar
dan berkaitan dengan masalah moral (Meyer, Allen, dan Smith, 1993).
Anteseden utama komitmen normatif yaitu komitmen teman sekerja
(mencakup dimensi afektif dan normatif sebagai komitmen perilaku),
perasaan dibutuhkan, dan partisipasi karyawan dalam organisasi. Komitmen
teman sekerja adalah harapan untuk memberikan tanda normatif yang dapat
mempengaruhi perkembangan komitmen normatif. Perasaan dibutuhkan dan
partisipasi karyawan dalam organisasi adalah harapan untuk menanamkan
rasa kewajiban moral untuk membalas organisasi (Muthuveloo dan Rose,
2005).
Menurut Allen dan Meyer (1990), hal yang harus dipentingkan untuk
mempertinggi komitmen normatif ini adalah proses sosialisasi, salah
satunya bagaimana nilai-nilai dan tujuan organisasi dikenalkan terus-
menerus kepada karyawannya. Perasaan dibutuhkan dan partisipasi
karyawan akan memudahkan proses internalisasi nilai-nilai dari organisasi
kepada karyawannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Schultz dan Schultz (dalam Setiawati dan Zulkaida, 2007)
mengemukakan bahwa faktor personal dan faktor organisasi dapat
57
meningkatkan komitmen terhadap pekerjaan. Baron dan Greenberg (1995)
menyatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan
terhadap pekerjaan adalah karakteristik pekerjaan, kesempatan akan adanya
pekerjaan lain, karakteristik individu, serta perlakuan organisasi terhadap
karyawan baru.
Menurut Meyer, Allen, dan Smith (1993), setidaknya ada empat faktor
yang dapat mempengaruhi derajat komitmen individu, yaitu karakteristik
pribadi, karakteristik pekerjaan, desain organisasi, dan pengalaman kerja.
Karakteristik pribadi meliputi usia, jenis kelamin, motif berprestasi, dan
pendidikan. Karakteristik pekerjaan meliputi tantangan pekerjaan, kesempatan
untuk berinteraksi sosial, identitas tugas, dan feed-back. Desain organisasi
meliputi desentralisasi dan derajat partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Serta pengalaman kerja yang memuaskan juga berpengaruh terhadap komitmen
individu dalam organisasi.
Beberapa faktor tersebut dijelaskan oleh Mardiana (2004) sebagai
berikut:
a) Karakteristik individu.
Karakteristik individu merupakan gambaran dari pribadi seseorang yang
dibawa dalam tatanan organisasi, ke dalam dunia kerja, dan memiliki
kecenderungan untuk selalu berkembang dan mempengaruhi dalam
melaksanakan aktivitas pekerjaa, seperti minat, sikap, kebutuhan,
pendidikan, dan motif berprestasi.
58
b) Karakteristik pekerjaan.
Abi Sujak (dalam Mardiana, 2004) mengatakan bahwa untuk bekerja
dengan efektif seorang karyawan dituntut memiliki keterampilan yang
cukup kompleks, karena kondisi pekerjaan memang menuntut karyawan
yang berkemampuan handal, agar makna dari sebuah pekerjaan dapat
diartikan secara lugas dan untuk mengubahnya perlu memperhatikan lima
karakteristik pekerjaan. Karakteristik pekerjaan yang dimaksud adalah
variasi kecakapan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan
balik.
c) Pengalaman kerja
Pengalaman kerja merupakan suatu ukuran lamanya seseorang bekerja di
suatu organisasi atau perusahaan, semakin lama seseorang bekerja pada
suatu organisasi, maka orang tersebut dapat dikatakan semakin
berpengalaman, dan dengan pengalaman itu diharapkan seseorang dapat
lebih produktif dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Syarafat Khan (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004) menggunakan
istilah pemberdayaan yang merupakan serangkaian proses yang dilakukan
secara bertahap dalam organisasi agar dapat dicapai secara optimal dan
membangun kesadaran dari karyawan akan pentingnya proses pemberdayaan.
Pemberdayaan yang dapat dikembangkan untuk memperkuat komitmen
organisasi yaitu:
59
a) Pendelegasian (desire).
Keinginan manajemen untuk mendelegasikan dan melibatkan karyawan.
karyawan diberi kesempatan mengidentifikasi permasalahan yang sedang
berkembang.
b) Kepercayaan (trust).
Setelah pemberdayaan dilakukan oleh pihak manajemen, langkah
selanjutnya yaitu membangun kepercayaan antara manajemen dan
karyawan. Adanya saling percaya diantara anggota organisasi akan tercipta
kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa adanya rasa
takut.
c) Keyakinan (confidence).
Menimbulkan rasa percaya diri karyawan dengan menghargai kemampuan
yang dimiliki karyawan sehingga komitmen terhadap perusahaan semakin
tinggi.
d) Kredibilitas (credibility).
Menjaga kredibilitas dengan penghargaan dan mengembangkan lingkungan
kerja yang mendorong kompetisi yang sehat sehingga tercipta organisasi
yang memiliki kinerja tinggi.
e) Akuntabilitas (accountability).
Pertanggungjawaban karyawan pada wewenang yang diberikan dengan
menetapkan secara konsisten dan jelas tentang peran, srandar, dan tujuan
tentang penilaian terhadap kinerja karyawan.
60
f) Komunikasi (communications).
Adanya komunikasi terbuka untuk menciptakan saling memahami antara
karyawan dan manajemen. Keterbukaan ini dapat diwujudkan dengan
adanya kritik dan saran terhadap hasil dan prestasi yang dilakukan
karyawan, serta menyediakan waktu untuk mendapatkan informasi dan
mendiskusikan permasalahan secara terbuka.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi adalah karakteristik
individu, karakteristik pekerjaan, pengalaman kerja, kesempatan adanya
pekerjaan lain, perlakuan organisasi terhadap karyawan baru, dan desain
organisasi.
D. Outsourcing
1. Pengertian Outsourcing
Outsourcing berasal dari kata out yang berarti keluar dan source yang
berarti sumber. Definisi operasional mengenai outsourcing yaitu suatu bentuk
perjanjian kerja antara perusahaan A sebagai pengguna jasa dengan perusahaan
B sebagai penyedia jasa, dimana perusahaan A meminta kepada perusahaan B
untuk menyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan
A dengan membayar sejumlah uang dan upah atau gaji tetap dibayarkan oleh
perusahaan B (Ibrahim, 2005).
Beberapa pakar serta praktisi outsourcing (alih daya) dari Indonesia
juga memberikan definisi mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan
61
bahwa outsourcing (alih daya) adalah pendelegasian operasi dan manajemen
harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa
outsourcing). Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Muzni Tambusai,
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yang mendefinisikan pengertian outsourcing (alih daya)
sebagai memborongkan satu bagian atau beberapa bagian kegiatan perusahaan
yang tadinya dikelola sendiri kepada perusahaan lain yang kemudian disebut
sebagai penerima pekerjaan (Faiz, 2007).
Priambada dan Maharta (2008) dalam bukunya yang berjudul
Outsourcing Versus Serikat Pekerja (An Introduction to Outsourcing ),
menjelaskan pengertian outsourcing sebagai pengalihan sebagian atau seluruh
pekerjaan dan atau wewenang kepada pihak lain guna mendukung strategi
pemakai jasa outsourcing baik pribadi, perusahaan, divisi ataupun sebuah unit
dalam perusahaan. Jadi pengertian outsourcing untuk setiap pemakai jasanya
akan berbeda-beda. Semua tergantung dari strategi masing-masing pemakai
jasa outsourcing , baik itu individu, perusahaan, atau divisi maupun unit
tersebut.
Secara sederhana, outsourcing dapat diartikan sebagai praktik yang
ditempuh oleh suatu perusahaan untuk menyerahkan sebagian aktivitasnya
untuk dikerjakan oleh perusahaan lain sehingga organisasi perusahaan menjadi
saling berketerkaitan satu sama lain (Widiatmoko, 2003).
Dalam pendekatan yang lebih strategis, outsourcing merupakan
kombinasi dari dua strategi, yaitu:
62
a) Pemusatan aktivitas, investasi, alokasi sumber daya perusahaan, dan
perhatian manajemen pada bidang-bidang yang memiliki tingkat kompetensi
tinggi (core competence), yaitu keahlian dan keterampilan yang dimiliki
oleh perusahaan yang memungkinkannya unggul dalam mengembangkan
dan memasarkan produk-produk atau jasa yang berintikan keahlian tersebut.
b) Pelimpahan kegiatan bidang lain yang perusahaan tidak memiliki suatu
kepentingan strategis atau kemampuan khusus, sehingga perusahaan tidak
perlu menjadi yang terbaik atau tidak bisa melakukan lebih baik dari
perusahaan lain (Quin dan Hilmer, dalam Widiatmoko, 2003).
Outsourcing adalah alternatif dalam melakukan pekerjaan sendiri, dan
outsourcing ini tidak sekedar mengontrakkan secara biasa, tetapi jauh melebihi
itu semua. Seperti yang disampaikan oleh Maurice F. Greaver II (dalam
Ibrahim, 2005) memberikan pengertian outsourcing sebagai berikut:
“Outsourcing is the act of transferring some of a company’s recurring internal activities and decision rights to outside provider, as set forth in a contract. Because the activities are recurring and a contract is used, outsourcing goes beyond the use of consultants. As a matter of practice, not only are the activities transferred, but the factor of production and decision rights often are, too. Factors of production are the resources that make the activities occur and include people, facilities, equipment, technology, and the other asset. Decision rights are the responsibility for making decisions over certain elements of the activities transferred”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, Yasar (2008)
mengambil persamaan dalam memandang outsourcing, yaitu adanya
penyerahan sebagian kegiatan perusahaan pada pihak lain, yang diharapkan
memberikan hasil berupa peningkatan kinerja agar dapat lebih kompetitif
dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan teknologi global.
63
2. Tipe -tipe Outsourcing
Secara umum di seluruh dunia, ada beragam istilah yang digunakan
untuk membahas outsourcing. Tetapi oleh Priambada dan Maharta (2008),
outsourcing dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu BPO (Business Process
Outsourcing ) dan Labor Supply atau yang biasa dikenal di Indonesia dengan
Pengerah Jasa Tenaga Kerja (PJTK) atau seringkali disamakan dengan
Outsource Sumber Daya Manusia (OSDM).
Pada prakteknya, BPO memiliki turunan yang sangat beragam. Di
Indonesia BPO juga dikenal dengan istilah borongan pekerjaan. Jika BPO
merujuk kepada hasil akhir suatu proses, maka OSDM cenderung hanya
menyediakan tenaga kerja yang nantinya terlibat dalam sebuah proses. Pada
OSDM hasil akhir dari keseluruhan proses ditentukan oleh perusahaan induk.
a) BPO (Business Process Outsourcing)
Pada dasarnya, BPO adalah suatu istilah yang digunakan untuk
merujuk pada outsourcing yang mengacu hanya pada hasil akhir seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh-contoh jenis BPO antara lain:
1) Sales Agency atau Distributorship
BPO jenis ini biasanya muncul karena perusahaan induk tidak
ingin membangun jaringan pe njualan atau distribusinya sendiri. Yang
kemudian dilakukan adalah memanfaatkan jaringan yang telah dimiliki
oleh perusahaan lain atau menunjuk perusahaan lain untuk melakukan
penjualan di suatu wilayah. Sales Agency atau distributor cenderung
digunakan untuk penjualan produk yang nyata secara fisik.
64
2) Insourcing
Insourcing adalah pengalihdayaan ke dalam yang sering
didefinisikan sebagai pendelegasian pekerjaan produksi dalam sebuah
bisnis pada sebuah entitas internal yang mengkhususkan pada pekerjaan
itu. Thomas L. Friedman dalam bukunya yang berjudul The World is Flat
(dalam Priambada & Maharta, 2008) memberikan salah satu contoh
insourcing, yaitu jika para pengguna laptop Toshiba mengalami
kerusakan dan masih dalam masa garansi, maka mereka akan menelepon
call center dan akan dibawa ke kantor UPS. Dalam tiga hari, laptop
tersebut akan selesai dikerjakan dan akan dikirim ke alamat pelanggan.
Kebanyakan orang pasti akan berpikiran bahwa laptop tersebut
dibawa ke pusat reparasi Toshiba di Jepang, padahal laptop tersebut
diperbaiki di pusat perbaikan laptop di UPS, dengan karyawan UPS yang
telah mendapatkan sertifikasi dari Toshiba. Jadi, UPS ini telah
melakukan insource, yang membawa skill atau keterampilan perbaikan
Laptop Toshiba.
3) Onshoring, Offshoring, Homeshoring
Onshoring di bidang manajemen berarti mengalihdayakan
produksi, jasa, atau pekerjaan untuk menurunkan biaya di negara yang
sama. Offshoring yaitu pengalihdayaan proses bisnis perusahaan
(pekerjaan atau wewenang) dari satu Negara ke Negara lain yang secara
khas dalam sebuah proses operasional seperti dalam bidang manufaktur,
atau sebuah proses pendukung seperti akuntansi. Sedangkan
65
homeshoring merupakan jenis outsourcing yang dilakukan di rumah
tangga (keluarga). Bisa juga disebut sebagai kombinasi antara
outsourcing dan telecommuting (working at home, bekerja di rumah).
4) Service Provider
Istilah service provider mengacu pada BPO yang menjual jasanya
kepada perusahaan lain. Penyedia jasa layanan ini banyak digunakan di
bidang telekomunikasi, seperti internet (Internet Service Provider/ISP)
dan telekomunikasi seluler (BTS).
5) Content Provider
Content provider merupakan penyedia isi dari sebuah media
komunikasi, misalnya HBO, Discovery Channel, dan RCTI menjadi
content provider dari TV berbayar Indovision.
6) OEM (Original Equipment Manufacturer)
OEM atau Original Equipment Manufacturer adalah istilah yang
jamak digunakan di dunia computer. OEM merupakan suatu
pengalihdayaan proses produksi terutama dalam bidang manufaktur
untuk memproduksi suatu merek tertentu.
b) Outsource Sumber Daya Manusia (SDM)
Outsource SDM adalah jenis outsource yang bertujuan hanya
menyediakan tenaga kerja. Dalam konteks ini, maka sudah selayaknya
perusahaan outsourcing tersebut memiliki kemampuan di bidang
pengelolaan administrasi SDM secara memadai. Demikian pula dengan
penerapan undang-undang tenaga kerja secara layak. Hal lain yang tidak
66
kalah penting adalah kemampuan perusahaan outsourcing jenis ini untuk
melakukan rekrutmen. Bisa dikatakan perusahaan outsourcing jenis ini
merupakan perpanjangan dari departemen HRD di perusahaan induk.
Dalam hal ini, penyelenggaraan norma-norma ketenagakerjaan yang
standar haruslah mampu dilakukan oleh perusahaan outsourcing dengan
baik. Hal-hal mendasar seperti UMP/UMR, Jamsostek, asuransi kesehatan,
THR dan lain-lain, harus mampu dilakukan dengan disiplin tinggi. Ini akan
menjadi ciri perusahaan outsourcing yang profesional.
E. Hubungan Persepsi Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi
dengan Semangat Kerja Karyawan Outsourcing
Seseorang dikatakan mempunyai semangat kerja apabila orang tersebut
mampu melaksanakan pekerjaannya secara giat dan antusias tinggi sehingga
pekerjaannya dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Semangat kerja adalah
sikap dari individu maupun kelompok-kelompok terhadap lingkungan kerjanya
dan terhadap kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat sesuai dengan
kebutuhan utama organisasinya (Susiloningsih dan Tjokroamidjojo, 2003).
Semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan outsourcing dapat
dipengaruhi oleh lingkungan kerja sebagai lingkungan dimana mereka bekerja.
Suatu lingkungan kerja yang kurang kondusif, akan dapat mempengaruhi sikap
karyawan dalam bekerja, walaupun teknologi dan peralatan yang ada di
perusahaan sudah cukup canggih dan modern. Sesuai dengan pendapat yang
dikutip dari Louis A. Allen (dalam As’ad, 1998) sebagai berikut: “Betapapun
67
sempurnanya rencana, organisasi, dan pengawasan, serta penelitiannya, tetapi bila
mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira, maka suatu
organisasi tidak akan mencapai sebanyak yang sebenarnya dapat tercapai”.
As’ad (1998) menyebutkan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi
semangat kerja, antara lain faktor fisik, faktor sosial, faktor finansial, dan faktor
psikologis. Faktor fisik yang dimaksud dalam pengertian ini mencakup kondisi
fisik lingkungan kerja dari perusahaan tempat karyawan bekerja, sedangkan faktor
sosial berkaitan dengan hubungan karyawan terhadap sesama karyawan maupun
hubungan karyawan dengan atasan.
Kartono (1994) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah kondisi
materiil dan psikologis yang ada dalam perusahaan tempat orang tersebut bekerja.
Kondisi materiil menyangkut keadaan ruang kerja, sedangkan kondisi psikologis
menyangkut hubungan antara karyawan dengan pimpinan dan dengan rekan
kerjanya. Lingkungan psikososial menurut Handoko (1997) adalah kondisi yang
berkenaan dengan kepercayaan, nilai, sikap, pandangan, atau kebudayaan yang
berkembang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jadi, pengertian dalam
lingkungan kerja ini terdiri dari lingkungan kerja yang memiliki pengertian secara
fisik dan lingkungan kerja yang memiliki pengertian secara psikososial.
Baik tidaknya suatu lingkungan kerja dapat dilihat dari bagaimana
karyawan tersebut mempersepsikan lingkungan kerja sebagai hasil interaksi
mereka dengan lingkungannya. Rakhmat (2001) berpendapat bahwa persepsi amat
penting bagi pemahaman perilaku organisasi. Persepsi pada hakekatnya
merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap individu di dalam memahami
68
informasi tentang lingkungan, baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman,
dan penghayatan perasaan (Thoha, 1995). Oleh karena itu, persepsi karyawan
terhadap lingkungan kerja digunakan untuk melihat respon atau tanggapan
karyawan terhadap lingkungan kerjanya.
Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja fisik meliputi persepsi
karyawan terhadap aspek-aspek fisik lingkungan kerja, antara lain peralatan kerja,
pelayanan karyawan, dan kondisi kerja (Parlinda dan Wahyudin, 2003).
Sedangkan persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja psikososial meliputi
kepemimpinan dan kerja sama (Jewell dan Siegall, 1998); struktur kerja, tekanan
kerja, dan kebebasan mengambil keputusan (Kozlowsky dan Doherty, dalam
Prasetyo, 1997).
Keadaan lingkungan kerja yang memuaskan bagi para karyawan
perusahaan yang bersangkutan akan dapat meningkatkan gairah kerja di dalam
perusahaan yang bersangkutan tersebut. Kerja karyawan tersebut akan lebih cepat
diselesaikan sehingga mencapai target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Lain halnya dengan lingkungan kerja yang tidak memuaskan, akan dapat
mengurangi gairah kerja dan menurunkan tingkat produktivitas kerja para
karyawan yang bekerja di dalam perusahaan tersebut (Ahyari, 1994).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Widyawuri (2007),
yang meneliti tentang “Hubungan antara Persepsi terhadap Lingkungan Kerja dan
Stres Kerja dengan Morale Kerja pada Pekerja Kontraktor Proyek Pembangunan
Gedung”, menghasilkan hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap
lingkungan kerja dengan morale kerja. Artinya, semakin tinggi persepsi terhadap
69
lingkungan kerja maka semakin tinggi pula morale kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan
outsourcing adalah komitmen organisasi. Dalam studi manajemen, komitmen
organisasi sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi serta menjadi hal penting yang banyak didiskusikan dan diteliti.
Alasannya mungkin bisa sangat sederhana, contohnya sebaik apapun visi, misi,
dan tujuan organisasi, tidak akan tercapai jika tidak ada komitmen dari anggota
organisasinya (Dongoran, dalam Setiadi, 2002).
Komitmen organisasi merupakan salah satu pembentuk loyalitas karyawan
outsourcing terhadap perusahaannya. Loyalitas ini diwujudkan dalam
kesetiaannya untuk memberikan semua kemampuan yang mereka miliki demi
tercapainya tujuan perusahaan. Mereka mempunyai rasa untuk memiliki terhadap
pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga apa yang mereka
lakukan tidak merasa menjadi beban, senang terhadap pekerjaannya, dan selalu
semangat untuk melakukan apapun demi perkembangan perusahaan. Menurut
Staro (dalam Omar dan Sameon, 2003), komitmen organisasi adalah sebuah
proses dimana seorang individu mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi,
yang mencerminkan penerimaan dirinya terhadap tujuan organisasi, keterlibatan
dalam pekerjaan organisasi, memiliki rasa penuh semangat, dan bersedia melayani
demi kepentingan organisasi.
Seperti yang sebelumnya dijelaskan oleh As’ad (1998), salah satu faktor
lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah faktor psikologis.
70
Faktor ini jika dikaitkan dengan komitmen organisasi, termasuk dalam aspek
affective commitment yang berkaitan dengan keterkaitan afektif atau psikologis
karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan (Meyer, Allen, dan Smith, 1993).
Sering sekali komitmen organisasi dihubungkan atau dikaitkan dengan
kepuasan kerja sebagai prediktor untuk melihat sikap karyawan terhadap
organisasi atau perusahaan. Akan tetapi sebagai kesimpulan, banyak peneliti yang
sependapat bahwa sikap komitmen organisasi, dibandingkan dengan kepuasan
kerja, adalah prediktor yang lebih baik dari variabel hasil yang diinginkan dan
dengan demikian pantas menerima perhatian dari manajemen (Luthans, 2006).
Menurut Noe dan Mondy (dalam Sukarno dan Prasetyohadi, 2004),
komitmen organisasi memberikan kontribusi dalam memprediksi variabel-
variabel penting organisasi yang berhubungan dengan semangat kerja. Adanya
kecenderungan komitmen sebelum memasuki organisasi akan berhubungan positif
dengan komitmen awal pada organisasi. Komitmen awal dan komitmen
berikutnya akan berhubungan dengan voluntary turn over, sehingga kepuasan
kerja karyawan akan dipengaruhi oleh komitmen pada tahap awal memasuki
organisasi. Semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan seseorang, maka akan
semakin memacu semangat kerja seorang karyawan untuk memperoleh hasil kerja
yang lebih baik.
Penelitian lain yang dilakukan oleh William dan Hazer (dalam Sukarno
dan Prasetyohadi, 2004) juga menyimpulkan bahwa komitmen organisasi yang
memiliki pengaruh yang lebih penting pada semangat kerja daripada kepuasan
kerja. Kepuasan kerja mempengaruhi semangat kerja melalui komitmen
71
organisasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Susilonongsih dan
Tjokroamidjojo (2003), indikator loyalitas dari Cherrington dijadikan faktor untuk
mengukur semangat kerja karyawan, karena dengan loyalitas yang tinggi maka
akan mempengaruhi semangat kerja karya wan. Indikasi yang muncul pada
loyalitas adalah karyawan akan memiliki kemauan untuk melaksanakan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab, rela berkorban untuk organisasi, dan kebanggan
bekerja dalam organisasi.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa
terdapat keterkaitan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi
dengan semangat kerja. Apabila karyawan outsourcing memiliki persepsi yang
positif terhadap lingkungan kerjanya, maka mereka akan memiliki antusiasme
yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan dapat bekerja
secara maksimal sesuai dengan target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Lingkungan kerja fisik yang dapat dipersiapkan dengan baik oleh perusahaan,
akan dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan outsourcing dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai dengan
rencana. Adanya hubungan sosial yang terjalin dengan harmonis antara karyawan
outsourcing dengan rekan kerja dan atasan, juga mendorong karyawan
outsourcing untuk bekerja dengan senang hati sehingga pekerjaan terasa tidak
menjadi beban yang berat. Demikian juga sebaliknya, lingkungan kerja yang
kurang memenuhi syarat kondisi kerja yang baik akan mengurangi semangat dan
gairah kerja sehingga menurukan tingkat produktivitas kerja karyawan
outsourcing.
72
Komitmen organisasi juga memiliki keterkaitan dengan semangat kerja
karyawan outsourcing. Jika individu sudah mempunyai rasa keterikatan atau rasa
‘memiliki’ terhadap perusahaan, maka individu tersebut akan tetap
mempertahankan keanggotaannya dan berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh
demi kepentingan organisasi atau perusahaan. Selain itu, loyalitas yang dimiliki
individu akan membuat karyawan outsourcing selalu minat terhadap
pekerjaannya, sehingga individu tersebut tidak akan pernah jenuh dan tidak putus
asa dalam menyelesaikan pekerjaanya demi kemajuan perusahaan. Semakin tinggi
tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan outsourcing , maka akan
semakin tinggi pula semangat kerja ya ng dimiliki oleh karyawan outsourcing.
Keterkaitan yang sudah dijabarkan di atas, akan diteliti lebih lanjut oleh
peneliti untuk mengetahui secara jelas bagaimana hubungannya dengan
menggunakan subjek yang berbeda dari penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya.
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Persepsi Lingkungan Kerja
Komitmen Organisasi
Semangat Kerja
73
G. Hipotesis
Hadi (2004) menjelaskan hipotesis sebagai pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Suatu hipotesis akan
diterima apabila bahan-bahan penelitian membenarkan pernyataan itu, dan akan
ditolak apabila kenyataan menyangkalnya.
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan kerja dan
komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian
produksi PT Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah.
74
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel tergantung : Semangat Kerja
2. Variabel bebas : a) Persepsi Lingkungan Kerja
b) Komitmen Organisasi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan dan dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati atau
diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan
bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa
yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain
(Suryabrata, 2003).
1. Semangat kerja adalah suatu keadaan kondisi mental seseorang dan kelompok
dalam suatu organisasi atau perusahaan yang menunjukkan sikap antusias
dalam bekerja, merasa baik, bahagia, optimis , dan mampu bekerja lebih giat
untuk mengejar tujuan bersama. Tingkat semangat kerja yang dimiliki
karyawan outsourcing diungkapkan melalui skala sikap semangat kerja yang
dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek semangat kerja dari
Cherrington (dalam Susilonongsih dan Tjokroamidjojo, 2003), meliputi
antusiasme kerja, disiplin kerja, kerja sama, dan kepuasan kerja. Semakin
75
tinggi skor yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula semangat kerja yang
dimiliki karyawan outsourcing.
2. Persepsi lingkungan kerja adalah suatu bentuk pandangan atau persepsi
karyawan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan tempat mereka
bekerja dan mempengaruhi dirinya dalam penyelesaian suatu pekerjaan, baik
lingkungan yang bersifat fisik maupun lingkungan yang bersifat psikososial.
Tingkat persepsi lingkungan kerja yang dimiliki karyawan outsourcing
diungkapkan melalui skala sikap persepsi lingkungan kerja yang dibuat sendiri
oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek persepsi lingkungan kerja fisik dari
Parlinda dan Wahyudin (2003) yang meliputi peralatan kerja, pelayanan
karyawan, dan kondisi kerja; serta aspek-aspek persepsi lingkungan
psikososial yang meliputi kepemimpinan dan kerja sama (Jewell dan Siegall,
1998); struktur kerja, tekanan kerja, dan kebebasan mengambil keputusan
(Kozlowsky dan Doherty, dalam Prasetyo, 1997). Semakin tinggi skor yang
dihasilkan, maka semakin tinggi pula persepsi lingkungan kerja yang dimiliki
karyawan outsourcing .
3. Komitmen organisasi adalah suatu bentuk kecintaan dan rasa memiliki dari
individu terhadap organisasi atau perusahaan yang mempunyai rasa
keterikatan yang tinggi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan
berusaha secara sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi dan
pekerjaannya. Tingkat komitmen organisasi yang dimiliki karyawan
outsourcing diungkapkan melalui skala sikap komitmen organisasi yang
merupakan modifikasi dari Rizki (2008) yang disusun berdasarkan Three
76
Component Model Questionare oleh Allen dan Meyer (1990) meliputi
komitmen afektif, komitmen continuance, dan komitmen normatif. Semakin
tinggi skor yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula komitmen organisasi
yang dimiliki karyawan outsourcing.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Hadi (2004) menyatakan bahwa populasi dibatasi sebagai sejumlah
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Populasi penelitian ini adalah karyawan outsourcing di bagian produksi PT
Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah.
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah
populasi (Hadi, 2004). Sampel paling tidak harus mempunyai satu sifat kodrat
maupun sifat pengkhususan yang sama. Penelitian kali ini menetapkan
beberapa karakteristik sampel, yaitu:
a) Karyawan outsourcing yang berada pada bagian produksi, khususnya di
bagian packer crew . Hal ini dikarenakan karyawan yang bekerja di bagian
ini dituntut untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan kerjanya.
b) Karyawan outsourcing yang telah bekerja minimal 1 tahun. Hal ini
dikarenakan karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun atau dalam hal ini
sudah mengalami perpanjangan kontrak, mereka sudah memiliki perasaan
terikat atau memiliki terhadap pekerjaan dan perusahaan.
77
Sesuai dengan karakteristik di atas, diperoleh 120 subjek yang
memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan. Jumlah subjek tersebut akan
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok subjek untuk uji coba dan
kelompok subjek penelitian. Perbandingan kedua kelompok tersebut adalah 1 :
2, sehingga diperoleh subjek untuk uji coba sebesar 40 subjek dan untuk subjek
penelitian sebesar 80 subjek.
3. Sampling
Sampling menurut Hadi (2004) adalah cara yang digunakan untuk
mengambil sampel. Dalam penelitian ini teknik pengampilan sampelnya
diambil secara random dengan cara undian, alasannya semua subjek dalam
populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan purposive random sampling. Teknik ini didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Nama purposive sampling
menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu (Hadi, 2004).
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
skala psikologi. Skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang
membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti
78
angket, daftar isian, inventori dan lain-lainnya, yang mengacu pada alat ukur
aspek atau atribut afektif (Azwar, 2003).
Azwar (2003) berpendapat bahwa ada beberapa di antara karakteristik
skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur dan mengungkap indikator perilaku
dari atribut yang bersangkutan.
b. Disebabkan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indicator-
indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan da lam bentuk
aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem.
c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua
jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-
sungguh.
Adapun dalam penelitian ini digunakan tiga jenis skala sikap, yaitu skala
sikap tentang persepsi lingkungan kerja, skala sikap tentang komitmen organisasi,
dan skala sikap tentang semangat kerja. Tiap-tiap skala sikap memiliki ciri-ciri
empat alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan
unfavorable, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), serta Sangat
Tidak Sesuai (STS). Distribusi skor subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini.
79
Tabel 1 Distribusi Skor Skala
Pilihan Jawaban Bentuk Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS)
4 3 2 1
1 2 3 4
1. Skala Semangat Kerja
Skala semangat kerja yang digunakan dalam penelitian ini dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek semangat kerja dari Cherrington
(dalam Susilonongsih dan Tjokroamidjojo, 2003) yang meliputi antusiasme
kerja, disiplin kerja, kerja sama, dan kepuasan kerja. Skala semangat kerja
dalam penelitian ini terdiri atas aitem favorable dan aitem unfavorable yang
masing-masing terdiri atas empat alternatif jawaban. Aitem favorable adalah
aitem yang mengandung nilai-nilai yang mendukung secara positif terhadap
suatu pernyataan tertentu. Sedangkan aitem unfavorable adalah aitem yang
mengandung nilai-nilai yang mendukung secara negatif terhadap suatu
pernyataan tertentu.
Blueprint skala semangat kerja sebelum uji coba dapat dilihat pada
tabel 2.
80
Tabel 2 Blueprint Skala Semangat Kerja (Sebelum Uji Coba)
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Antusiasme kerja 1,9,17,25,33 5,13,21,29,37 10 2. Disiplin kerja 3,11,19,27,35 6,14,22,30,38 10 3. Kerja sama 2,10,18,26,34 8,16,24,32,40 10 4. Kepuasan kerja 4,12,20,28,36 7,15,23,31,39 10 Jumlah total 20 20 40
2. Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Skala persepsi lingkungan kerja yang digunakan dalam penelitian ini
dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek persepsi lingkungan kerja
fisik dari Parlinda dan Wahyudin (2003) yang meliputi peralatan kerja,
pelayanan karyawan, dan kondisi kerja, dan aspek-aspek persepsi lingkungan
psikososial yang meliputi kepemimpinan dan kerja sama (Jewell dan Siegall,
1998); struktur kerja, tekanan kerja, dan kebebasan mengambil keputusan
(Kozlowsky dan Doherty, dalam Prasetyo, 1997).
Skala persepsi lingkungan kerja dalam penelitian ini terdiri atas aitem
favorable dan aitem unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat
alternatif jawaban. Aitem favorable adalah aitem yang mengandung nilai-nilai
yang mendukung secara positif terhadap suatu pernyataan tertentu. Sedangkan
aitem unfavorable adalah aitem yang mengandung nilai-nilai yang mendukung
secara negatif terhadap suatu pernyataan tertentu.
Blueprint skala persepsi lingkungan kerja sebelum uji coba dapat
dilihat pada tabel 3.
81
Tabel 3 Blueprint Skala Persepsi Lingkungan Kerja (Sebelum Uji Coba)
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Peralatan kerja 15,17,47,49 10,24,52 7 2. Pelayanan karyawan 13,19,45,48 8,26,54 7 3. Kondisi kerja 11,21,43,46 6,28,38 7 4. Kepemimpinan 9,23,41,44 16,18,42 7 5. Kerja sama 7,25,39 4,30,36 6 6. Struktur kerja 5,27,37,51 2,32,34 7 7. Tekanan kerja 3,29,35,55 12,22,50,53 8 8. Kebebasan mengambil
keputusan 1,31,33 14,20,40 6
Jumlah total 30 25 55
3. Skala Komitmen Organisasi
Skala komitmen organisasi yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan modifikasi dari skala Rizki (2008) yang disusun berdasarkan
Three Component Model Questionare oleh Allen dan Meyer (1990) meliputi
komitmen afektif, komitmen continuance, dan komitmen normatif. Skala ini
merupakan modifikasi dari skala Rizki (2008) dengan koefisien validitas aitem
bergerak dari 0,325 sampai dengan 0,721 dengan p < 0,05 yang memenuhi
syarat untuk dijadikan alat ukur penelitian. Modifikasi yang dilakukan berupa
perubahan kalimat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi subjek dalam
penelitian ini.
Skala komitmen organisasi dalam penelitian ini terdiri atas aitem
favorable dan aitem unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat
alternatif jawaban. Aitem favorable adalah aitem yang mengandung nilai-nilai
yang mendukung secara positif terhadap suatu pernyataan tertentu. Sedangkan
82
aitem unfavorable adalah aitem yang mengandung nilai-nilai yang mendukung
secara negatif terhadap suatu pernyataan tertentu.
Blueprint skala komitmen organisasi sebelum uji coba dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4 Blueprint Skala Komitmen Organisasi (Sebelum Uji Coba)
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Komitmen
afektif 6,12,18,24,35,41 3,9,15,21,27,32,38 13
2. Komitmen continuance
4,10,16,22,28,33,39 1,7,13,19,25,30,36,42 15
3. Komitmen normatif
2,8,14,20,26,31,37,43 5,11,17,23,29,34,40 15
Jumlah total 21 22 43
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Azwar (2008), validitas adalah seberapa besar cermat suatu
alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Jadi untuk dikatakan valid, alat ukur tidak
hanya mampu menghasilkan data yang tepat, tetapi juga harus memberikan
gambaran yang cermat mengenai data tersebut.
Sebelum uji coba (try out) dilakukan, validitas alat ukur dalam
penelitian ini harus memenuhi validitas isi. Validitas isi merupakan langkah
telaah dan revisi butir pertanyaan atau pernyataan yang dilakukan berdasarkan
pendapat dari profesional (professional judgement) para penelaah (Suryabrata,
83
2003). Prosedur validitas isi pada penelitian ini dilakukan oleh professional
judgement, yaitu pembimbing.
Setelah uji coba (try out), selanjutnya dilakukan seleksi aitem sebagai
pengujian validitas skala agar dicapai keselarasan atau konsistensi antara aitem
dengan tes secara keseluruhan atau disebut juga konsistensi aitem total.
Prosedur pengujian konsistensi aitem total akan menghasilkan koefisien
korelasi aitem total (rix) atau indeks daya beda aitem. Secara teknis, pengujian
konsistensi aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor
subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor total tes (Azwar, 2008).
Guna mempermudah perhitungan, maka digunakan program Statistical Product
and Service Solution (SPSS) versi 17.0.
2. Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur tersebut mampu
memberikan hasil pengukuran yang konsisten menurut subjek ukurnya atau
dapat juga sebagai konsistensi atau stabilitas yang merupakan indikasi
sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil sama jika dilakukan ulang
(Azwar, 2008). Teknik untuk mengetahui reliabilitas alat ukur dalam penelitian
ini menggunakan analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha .
F. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu persepsi lingkunga n
kerja dan komitmen organisasi, sehingga menggunakan metode analisis regresi
linier berganda untuk melakukan pengujian dan pembuktian secara statistik
84
hubungan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan
semangat kerja. Penghitungan metode ini akan diolah dengan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0 untuk mempermudah
penghitungan.
85
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
a. PT Coca Cola Company Semarang, Jawa Tengah
Penelitian ini dilaksanakan di PT Coca Cola Company Semarang,
Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Km 30, Ungaran,
tepatnya di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten
Semarang. Perusahaan ini sebenarnya merupakan perusahaan minuman
internasional dari Amerika Serikat yang telah masuk di Indonesia pada
tahun 1932 oleh De Nederlonds Indische Mineral Water Fabriek
Jakarta di bawah manajemen Bernie Vonings dari Belanda. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia , beberapa orang Indonesia pribumi mulai ikut serta
dalam penanaman saham sehingga perusahaan berganti nama menjadi
Indonesia Beverages Limited (IBL) pada tahun 1971. IBL telah menjalin
kerja sama dengan tiga perusahaan besar yaitu:
- Mitsu Toatsu Chemical Inc.
- Mitsui Co Ltd.
- Mikuni Coca -Cola Bottling Co.
Ketiganya kemudian membentuk perusahaan yang diberi nama PT Djaya
Beverages Bottling Company (DBBC). Pada tanggal 12 Oktober 1993
sebuah perusahaan publik Australia, Coca-Cola Amatil Imited (CCA),
86
pabrik pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia, untuk distribusi dan pemasaran
produk The Coca-Cola Company telah mengambil alih kepemilikan DBBC
berubah nama menjadi Coca-Cola Amatil Indonesia, Jakarta.
Perusahaan Coca-Cola di Jawa Tengah berdiri atas perintis dua orang
pengusaha, yakni Portogius Hutabarat dan Mugijanto. Nama yang dipilihnya
adalah PT Pan Java Bottling Company dan resmi berdiri pada tanggal 1
November 1974, namun perusahaan ini baru melakukan kegiatan produksi pada
tanggal 5 Desember 1976. Tanggal 5 Desember kemudian diabadikan sebagai
hari jadi Coca-Cola di Jawa Tengah. Pada bulan April 1992 PT Pan Java
Bottling Company melakukan kerja sama Joint Venture dengan Coca-Cola
Amatil Limited Australia. Sejak saat itulah PT Pan Java Bottling Co. berubah
nama menjadi PT Coca-Cola Pan Java . Dengan adanya tahap awal dari rencana
merger yang diusulkan oleh kelompok usaha Coca-Cola maka sejak tanggal 1
Agustus 1999 terjadi perubahan badan hukum dari PT Coca-Cola Pan Java
menjadi PT Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling. Perusahaan ini tetap
melanjutkan kegiatan dalam bidang industri pembotolan minuman ringan dan
usaha jasa distribusi agen pemasaran minuman ringan. Perubahan terakhir terjadi
pada tanggal 12 Juni 2002, PT Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (CCAIB)
berganti nama menjadi PT Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI). Pada tanggal 1
Juli 2002 PT CCAIB resmi berubah menjadi PT CCBI berdasarkan persetujuan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI.
Perkembangan industri minuman ringan di Indonesia, khususnya di Jawa
Tengah cukup baik. Pada saat itu minuman-minuman ringan yang tersedia masih
87
sangat terbatas. Jumlah penduduk yang banyak dan tenaga kerja yang tersedia
serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat telah mendorong semangat dan
memunculkan ide untuk mendirikan perusahaan minuman ringan.
Pabrik Coca-Cola di Indonesia mempunyai misi untuk
meningkatkan nilai atau keuntungan bagi para pemegang saham dengan
menjadi perusahaan minuman nonalkohol terbaik dan terdepan, dengan
pemakaian sumber daya alam dan manusia yang serendah-rendahnya.
Secara global, merk dari The Coca -Cola Company merupakan tumpuan
sukses dalam memuaskan konsumen dan pelanggan dengan produk dan
layanan berkualitas tinggi melalui kinerja orang-orang yang dinamis dan
berdikari.
Struktur organisasi yang ada di PT Coca Cola Company merupakan suatu
hubungan yang berbentuk antara bagian yang satu dengan bagian yang lain,
mengenai tugas, jabatan, wewenang, hak, serta tanggung jawab. Kedudukan
tersebut masing-masing mempunyai kewajiban dan peranan sendiri-sendiri
dalam melangsungkan kegiatan di perusahaan. Pemangku jabatan di bawah GM
terbagai atas Sekretaris, lima kepala departemen yang memimpin sub-sub
departemen yang merupakan bagian pendukung setiap departemen. Lima
departemen yang ada terdiri atas Finance Manager (FM), Human Resources
Manager (HRM), Technical Operations Manager (TOM), General Sales
Manager (GSM,) dan Business Services Manager (BSM). Masing-masing
departemen memiliki sub departemen yang memiliki peran dan fungsi tertentu
dalam mendukung kinerja departemennya masing-masing. Untuk selengkapnya,
88
flow chart struktur organisasi PT Coca Cola Company dapat dilihat pada
lampiran.
Jumlah karyawan PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah
berjumlah sekitar 10.000 karyawan, yang terdiri dari 925 karyawan tetap dan
sisanya adalah karyawan kontrak yang langsung dikelola oleh beberapa
perusahaan penyedia tenaga kerja (outsourcing). Perusahaan outsourcing ini
antara lain ISS yang membawahi karyawan outsourcing di bagian cleaning
service, SPM yang membawahi karyawan outsourcing di bagian forklift, PT
GKM (Glora Karya Makmur) yang membawahi karyawan outsourcing di bagian
sopir truk pengangkut barang, dan Koperasi Kendali Harta yang membawahi
karyawan outsourcing di bagian packer crew. Sedangkan dalam penelitian ini,
sasaran subyek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah karyawan
outsourcing dari Koperasi Karyawan Kendali Harta.
b. Koperasi Karyawan Kendali Harta
Koperasi Karyawan Kendali Harta adalah koperasi yang didirikan oleh
para karyawan PT Coca Cola Company Jawa Tengah pada tanggal 25 Agustus
1978, dengan rincian sebagai berikut:
• Nomor Badan Hukum : 11110 / BH / VI / 1989
• Alamat : Jl. Soekarno – Hatta Km 30, Ungaran
• Jenis Koperasi : Koperasi Karyawan / Fungsional
• Klasifikasi : Kopkar Mandiri Inti
• Nomor NPWP : 1.505.002.4.505
• Jumlah Anggota 2006 : 1.008
89
• Jumlah Asset 2006 : Rp 2.490 juta.
Visi usaha yang dibawa oleh Koperasi Karyawan Kendali Harta antara
lain:
• Bertekad untuk memberikan nilai terbaik kepada anggota Koperasi
Karyawan Kendali Harta dengan mengelola usaha bisnis yang tumbuh
terdepan dalam pelayanan barang dan jasa.
• Manajemen Koperasi Karyawan Kendali Harta sangat menghargai karyawan,
berbagai pelayanan barang dan jasa serta karyawan Koperasi Karyawan
Kendali Harta yang kompeten, berdedikasi, dinamis, serta berdisiplin
memberikan suatu keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
• Mengembangkan kemitraan sejati dengan para pelanggan dan anggota
Koperasi Karyawan Kendali Harta dalam memberikan kepuasan melalui unit-
unit usaha Koperasi Karyawan Kendali Harta.
Unit usaha yang dimiliki oleh Koperasi Karyawan Kendali Harta terdiri
dari pertokoan, perkreditan, poliklinik, percetakan, cleaning service, maintenance
building, Keur dan STNK, outsourcing, foto copy, wartel, serta jasa BM dan
harian.
Saat ini Koperasi Karyawan Kendali Harta memiliki staf karyawan
manajemen sebesar 21 orang, dan membawahi karyawan outsourcing sebanyak
721 karyawan yang tersebar di beberapa distributor PT Coca Cola di Jawa
Tengah. Struktur organisasi Koperasi Karyawan Kendali Harta selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran.
90
2. Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, perlu adanya persiapan yang berkaitan
dengan perijinan dan penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
a. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perijinan
yang diajukan pada pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian.
Peneliti meminta surat pengantar dari Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ditujukan kepada
Manager PR PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah dan Pimpinan
Koperasi Kendali Harta di PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah,
dengan nomor 637/H27.1.17.3/TU/2010 agar bisa melakukan penelitian di
PT Coca Cola Company. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak
perusahaan, peneliti baru bisa melakukan penelitian sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
b. Persiapan Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan tiga skala psikologi, yaitu skala semangat
kerja , skala persepsi lingkungan kerja, dan skala komitmen organisasi.
Persiapan mengenai alat ukur sendiri telah melalui proses professional
judgement oleh pembimbing. Mengenai distribusi aitem ketiga skala
psikologi serta dimensi apa saja yang mendasarinya telah dibahas pada bab
sebelumnya.
91
3. Pelaksanaan Uji Coba (try out)
Pelaksanaan uji coba dilakukan sebelum skala penelitian digunakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya skala penelitian. Menurut Azwar
(2003), uji coba terhadap aitem skala psikologi bertujuan untuk mengetahui
apakah kalimat dalam aitem mudah dan dapat dipahami oleh responden
sebagaimana yang diinginkan oleh penulis aitem, dan sebagai salah satu cara
praktis untuk memperoleh data jawaban dari responden yang akan digunakan
untuk penskalaan.
Uji coba (try out) dilaksanakan selama satu hari, yaitu tanggal 13 Januari
2010. Uji coba diberikan kepada 40 karyawan outsourcing PT Coca Cola
Company Semarang, Jawa Tengah yang ada di bawah naungan Koperasi
Karyawan Kendali Harta . Dari 40 eksemplar skala yang dibagikan, terkumpul
30 eksemplar sedangkan sisanya sejumlah 10 eksemplar tidak kembali ke
peneliti. Namun, jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk dilakukan skoring
yang kemudian dapat dianalisis nilai validitas dan reliabilitasnya.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Setelah dilakukan uji coba, selanjutnya dilakukan seleksi aitem skala
psikologi. Menurut Azwar (2003) dalam seleksi aitem skala psikologi,
dilakukan dengan pengujian daya diskriminasi aitem yang menghendaki
adanya komputasi. Hal tersebut nantinya akan menghasilkan koefisien korelasi
aitem total (rix) yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem.
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan
batasan 0,30. Namun dalam penelitian ini, batasan korelasi aitem total yang
92
digunakan adalah = 0,25. Hal ini menurut Crocker dan Algina (Azwar, 2001)
umumnya koefisien rix di atas 0,30 atau di atas 0,25 sudah dianggap
mengindikasikan daya diskriminasi yang baik. Hasil uji daya beda dan
reliabilitas masing-masing skala diuraikan sebagai berikut:
a. Skala Semangat Kerja
Aitem skala semangat kerja yang diujicobakan berjumlah 40 aitem.
Setelah dilakukan analisis seleksi aitem diperoleh 32 aitem valid yang
terdiri dari 17 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable dengan indeks daya
beda aitem sebesar 0,253 sampai dengan 0,695 dan nilai reliabilitas sebesar
0,906. Rincian distribusi butir aitem valid dan gugur skala semangat kerja
dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skal a Semangat Kerja
No.
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur
1. Antusiasme kerja 1,9,33 17,25 5,13,21,29 37 7 3
2. Disiplin kerja 3,11,19,
27 35 6,14,22,30
,38 - 9 1
3. Kerja sama 2,10,18,26,34 - 8,40 16,24,3
2 7 3
4. Kepuasan kerja
4,12,20,28,36 - 7,15,23,31 39 9 1
Jumlah total 17 3 15 5 32 8
b. Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Aitem skala persepsi lingkungan kerja yang diujicobakan berjumlah
55 aitem. Setelah dilakukan analisis seleksi aitem diperoleh 39 aitem valid
93
yang terdiri dari 21 aitem favorable dan 18 aitem unfavorable dengan
indeks daya beda aitem sebesar 0,251 sampai dengan 0,806 dan nilai
reliabilitas sebesar 0,890. Rincian distribusi butir aitem valid dan gugur
skala persepsi lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6 Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Persepsi Lingkungan Kerja
c. Skala Komitmen Organisasi
Aitem skala komitmen organisasi yang diujicobakan berjumlah 43
aitem. Setelah dilakukan analisis seleksi aitem diperoleh 28 aitem valid
yang terdiri dari 12 aitem favorable dan 16 aitem unfavorable dengan
indeks daya beda aitem sebesar 0,258 sampai dengan 0,589 dan nilai
reliabilitas sebesar 0,781. Rincian distribusi butir aitem valid dan gugur
skala persepsi lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.
No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur
1. Peralatan kerja
17,47,49 15 10 24,52 4 3
2. Pelayanan karyawan
19,45,48 13 8,54 26 5 2
3. Kondisi kerja
11,21,43,46
- 6,28,38 - 7 -
4. Kepemimpinan
9,23,41,44
- 16,18,42 - 7 -
5. Kerja sama 39 7,25 30,36 4 3 3 6. Struktur
kerja 27,37 5,51 34 2,32 3 4
7. Tekanan kerja
3,35 29,55 12,22,53 50 5 3
8. Kebebasan mengambil keputusan
1,31 33 14,20,40 - 5 1
Jumlah total 21 9 18 7 39 16
94
Tabel 7 Distribusi Aitem Valid dan Gugur Skala Komitmen Organisasi
No
. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur
1. Komitmen afektif
6,12,18 24,35,41
3,15,27,32,38
9,21 8 5
2. Komitmen continuance
4,16,28,33 10,22,39
1,13,19,30,36,42
7,25 10 5
3. Komitmen normatif
2,20,26,37,43
8,14,31 5,17,23,34,29
11,40 10 5
Jumlah total 12 9 16 6 28 15
5. Penyusunan Alat Ukur Penelitian
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, langkah selanjutnya
adalah menyusun kembali butir-butir aitem yang sahih dan dipergunakan untuk
mengambil data yang sesungguhnya. Adapun distribusi ulang skala penelitian
untuk skala semangat kerja , persepsi lingkungan kerja, dan komitmen
organisasi dapat dilihat pada tabel 8, 9 dan 10 berikut ini.
Tabel 8 Sebaran Aitem Skala Semangat Kerja
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable
1. Antusiasme kerja 1, 9, 33 (28) 5, 13, 21 (19), 29 (25)
7
2. Disiplin kerja 3, 11, 19 (17), 27 (23)
6, 14, 22 (20), 30 (26), 38 (31)
9
3. Kerja sama 2, 10, 18 (16), 26 (22), 34 (29)
8, 40 (32) 7
4. Kepuasan kerja 4, 12, 20 (18), 28
(24), 36 (30) 7, 15, 23 (21), 31
(27) 9
Jumlah total 17 15 32 Keterangan : nomor dalam tanda kurung ( ) adalah nomor aitem baru untuk penelitian
95
Tabel 9 Sebaran Aitem Skala Persepsi Lingkungan Kerja
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable
1. Peralatan kerja 17 (11), 47 (35), 49 (37)
10 (6) 4
2. Pelayanan karyawan 19 (13), 45 (33), 48 (36)
8 (4), 54 (39) 5
3. Kondisi kerja 11 (7), 21
(15), 43 (31), 46 (34)
6 (3), 28 (19), 38 (26)
7
4. Kepemimpinan 9 (5), 23 (17),
41 (29), 44 (32)
16 (10), 18 (12), 42 (30)
7
5. Kerja sama 39 (27) 30 (20), 36 (24) 3
6. Struktur kerja 27 (18), 37 (25)
34 (22) 3
7. Tekanan kerja 3 (2), 35 (23) 12 (8), 22 (16),
53 (38) 5
8. Kebebasan mengambil keputusan
1, 31 (21) 14 (9), 20 (14), 40 (28)
5
Jumlah total 21 18 39 Keterangan : nomor dalam tanda kurung ( ) adalah nomor aitem baru untuk penelitian
Tabel 10 Sebaran Aitem Skala Komitmen Organisasi
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavorable
1. Komitmen afektif 6, 12 (7), 18 (12) 3, 15 (9), 27 (17), 32
(21), 38 (26) 8
2. Komitmen continuance
4, 16 (10), 28 (18), 33 (22)
1, 13 (8), 19 (13), 30 (20), 36 (24), 42 (27) 10
3. Komitmen normatif
2, 20 (14), 26 (16), 37 (25), 43 (28)
5,17 (11), 23 (15), 29 (19), 34 (23) 10
Jumlah total 12 16 28 Keterangan : nomor dalam tanda kurung ( ) adalah nomor aitem baru untuk penelitian
96
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Penentuan Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan outsourcing PT Coca Cola
Company Semarang Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Koperasi
Karyawan Kendali Harta, sejumlah 80 karyawan yang telah memenuhi kriteria
sampel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random dengan teknik purposive
sampling.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 8 Maret 2010 sampai tanggal
24 Maret 2010. Sebelumnya, peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada
manajer di bagian outsource pada Koperasi Karyawan Kendali Harta,
kemudian manajer tersebut akan mengatur waktu yang tepat bagi peneliti untuk
membagikan skala.
Karena keterbatasan waktu dan jarak yang ditempuh oleh peneliti serta
fleksibilitas jadwal karyawan yang tidak pasti, maka manajer personalia
outsource menyarankan kepada peneliti untuk menitipkan skala penelitian yang
nantinya akan dibagikan oleh manager outsource kepada karyawan outsource.
Untuk mengoreksi apakah benar semua angket diisi oleh subjek penelitian,
peneliti mencoba menghubungi beberapa subjek penelitian dan hasilnya
mereka benar-benar mendapatkan angket tersebut dan mengisinya sendiri. Dari
80 eksemplar skala yang dibagikan, jumlah yang kembali ke peneliti sebanyak
97
70 eksemplar, sedangkan 10 eksemplar tidak kembali ke peneliti. Skala yang
telah terkumpul selanjutnya dapat dilakukan skoring.
3. Pelaksanaan Skoring
Setelah data terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan pemberian skor
pada hasil pengisian skala untuk keperluan analisis data. Ketiga skala
menggunakan sistem penilaian dengan kategori Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Aitem-aitem dalam ketiga skala
ini terdiri aitem yang favorable dan aitem unfavorable. Skor untuk aitem yang
favorable yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Skor untuk aitem yang
unfavorable yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4. Skor total setiap aitem yang
diperoleh dari subjek penelitian dijumlahkan untuk tiap-tiap skala. Total skor
setiap aitem dari setiap skala yang diperoleh subjek ini akan digunakan dalam
analisis data.
C. Hasil Analisis Data dan Interpretasi
Perhitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji
asumsi dasar (uji normalitas dan uji linieritas), serta uji asumsi klasik (uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi). Perhitungan dalam
analisis ini dilakukan dengan bantuan komputer seri program statistik SPSS for
MS Windows release versi 17.0.
1. Uji Asumsi Dasar
a. Uji Normalitas
98
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode
parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal
dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini akan digunakan uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau
0,05 (Priyatno, 2009).
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel di bawah ini, diperoleh
nilai K-S sebesar 0,200. Karena 0,200 > 0,05 maka uji normalitas dalam
penelitian ini dapat mewakili populasi. Hal tersebut bahwa sampel dalam
penelitian dapat mewakili populasi.
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
semangat kerja .076 70 .200* .975 70 .177 persepsi lingkungan kerja
.076 70 .200* .985 70 .544
komitmen organisasi .089 70 .200* .974 70 .157
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf
99
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier
bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2009).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di bawah ini, menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel persepsi lingkungan kerja dengan semangat
kerja menghasilkan nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena
signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel
persepsi lingkungan kerja dan semangat kerja terdapat hubungan yang linier.
Tabel 12 Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Persepsi Lingkungan Kerja
dengan Semangat Kerja ANOVA Tabel
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
semangat kerja * persepsi lingkungan kerja
Between Groups
(Combined) 4762.355 36 132.288 1.505 .119
Linearity 2727.453 1 2727.453 31.027 .000
Deviation from Linearity
2034.902 35 58.140 .661 .884
Within Groups 2900.917 33 87.907
Total 7663.271 69
Sedangkan hubungan antara variabel komitmen organisasi dengan
semangat kerja menghasilkan nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000.
Karena signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara
variabel komitmen organisasi dan semangat kerja terdapat hubungan yang
linier. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
100
Tabel 13 Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Komitmen Organisasi dengan
Semangat Kerja ANOVA Tabel Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
semangat kerja * komitmen organisasi
Between Groups
(Combined) 4250.621 30 141.687 1.619 .078
Linearity 2052.927 1 2052.927
23.461 .000
Deviation from Linearity
2197.694 29 75.783 .866 .653
Within Groups 3412.650 39 87.504
Total 7663.271 69
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier
antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas. Dalam
uji multikolinieritas ini akan melihat nilai variance inflation factor (VIF)
pada model regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih
besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas
dengan variabel bebas lainnya (dalam Priyatno, 2009).
Dari hasil perhitungan, dapat diketahui nilai VIF kedua variabel, yaitu
variabel persepsi lingkungan kerja dan variabel komitmen organisasi adalah
101
1,630 yang lebih kecil dari 5, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa
antarvariabel persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi tidak
terjadi persoalan multikolinieritas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 14 Hasil Uji Multikolinieritas
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, baik nilai periode
sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Pengujian autokorelasi dalam
penelitian ini menggunakan uji DW (Durbin-Watson). Cara membaca hasil
analisa yaitu dengan kriteria pengambilan jika DW = 2, maka tidak terjadi
autokorelasi sempurna sebagai rule of tumb (aturan ringkas). Jika nilai DW
diantara 1,5 sampai 2,5 maka data tidak mengalami autokorelasi. Namun
jika nilai DW < 1,5 disebut memiliki autokorelasi positif, dan jika DW > 2,5
sampai 4 disebut autokorelasi negatif (Priyatno, 2009).
Coefficients a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolera
nce VIF
1 (Constant) 40.593 9.700 4.185 .000
persepsi lingkungan kerja
.373 .101 .448 3.680 .000 .613 1.630
komitmen organisasi
.277 .141 .239 1.964 .054 .613 1.630
a. Dependent Variable: semangat kerja
102
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,941. Hasil
tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi dalam
penelitian ini. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 15 Hasil Uji Autokorelasi
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Prasyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heteroskedastisitas (Priyatno, 2009). Menurut Nugroho (2005)
cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat
dilihat pada pola gambar scatterplot yang menyatakan bahwa model
tersebut tidak terdapat geja la heteroskedastisitas, jika:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3) Penyebaran titik -titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .625a .391 .373 8.34609 1.941
a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja
b. Dependent Variable: semangat kerja
103
Dari hasil analisis pola gambar scatterplot pada lampiran dapat dilihat
bahwa pola gambar tersebut tidak menunjukkan adanya gejala
heteroskedastisitas sehingga model dalam penelitian ini terbebas dari
heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis
regresi linier berganda.
a. Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji-F)
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan Uji-F, yang bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berhubungan secara signifikan terhadap variabel dependen. Hasil F-test
menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berhubungan
terhadap variabel dependen jika F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F
tabel (Priyatno, 2009).
Hasil Uji-F dalam penelitian ini adalah:
Tabel 16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2996.238 2 1498.119 21.507 .000a
Residual 4667.033 67 69.657
Total 7663.271 69 a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja b. Dependent Variable: semangat kerja
104
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 21,507 dan
F tabel (dilihat dalam lampiran tabel F) sebesar 3,134. Karena F hitung > F
tabel (21,507 > 3,134) maka ada hubungan secara signifikan antara variabel
persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama
dengan semangat kerja.
b. Analisis Korelasi Ganda (R)
Selanjutnya, untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara variabel independen secara serentak terhadap variabel
dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi ganda (R). Menurut
Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
(dalam Priyatno, 2009).
Dari hasil analisis regresi, diperoleh nilai koefisien korelasi ganda (R)
adalah:
105
Tabel 17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .625a .391 .373 8.34609a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja b. Dependent Variable: semangat kerja
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,625. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara persepsi lingkungan
kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja.
c. Analisis Determinasi (R2)
Pada tabel 17 dapat dilihat persentase sumbangan hubungan variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen, yaitu dengan
melihat kolom R square (determinasi). Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan variabel dependen (Priyatno, 2009). Dari tabel tersebut
diperoleh nilai R square sebesar 0,391 atau 39,1%. Hal ini menunjukkan
bahwa persentase sumbangan hubungan variabel independen (persepsi
lingkungan kerja dan komitmen organisasi) terhadap variabel dependen
(semangat kerja) sebesar 39,1%. Atau variasi variabel independen (persepsi
lingkungan kerja dan komitmen organisasi) mampu menjelaskan sebesar
39,1% variasi variabel dependen (semangat kerja). Sedangkan sisanya
sebesar 60,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
106
d. Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji-t)
Uji-t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
salah satu variabel independen secara parsial berhubungan signifikan
terhadap variabel dependen, dengan mengikat variabel independen yang
lain. Hasil Uji-t menunjukkan variabel independen secara parsial
berhubungan signifikan terhadap variabel dependen jika –t hitung < -t tabel
atau t hitung > t tabel (Priyatno, 2009).
Tabel 18 Hasil Uji-t
Coefficients a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 40.593 9.700 4.185 .000
persepsi lingkungan kerja
.373 .101 .448 3.680 .000
komitmen organisasi .277 .141 .239 1.964 .054 a. Dependent Variable: semangat kerja
a) Uji-t pada variabel persepsi lingkungan kerja dengan semangat kerja.
Berdasarkan tabel, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,680 dan t tabel
sebesar 1,996. Oleh karena nilai 3,680 > 1,996 (t hitung > t tabel), maka
secara parsial ada hubungan signifikan antara persepsi lingkungan kerja
terhadap semangat kerja, dengan mengikat variabel komitmen organisasi.
b) Uji-t pada variabel komitmen organisasi dengan semangat kerja.
Berdasarkan tabel, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,964 dan t tabel
sebesar 1,996. Oleh karena nilai 1,964 < 1,996 (t hitung < t tabel), maka
107
secara parsial tidak ada hubungan signifikan antara komitmen organisasi
terhadap semangat kerja, dengan mengikat variabel persepsi lingkungan
kerja.
4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Setelah dilakukan perhitungan secara manual, sumbangan relatif persepsi
lingkungan kerja dengan semangat kerja sebesar 68,36% dan sumbangan relatif
komitmen organisasi dengan semangat kerja sebesar 31,60%. Sumbangan
efektif persepsi lingkungan kerja dengan semangat kerja sebesar 26,73% dan
sumbangan efektif komitmen organisasi dengan semangat kerja sebesar
12,36%. Total sumbangan efektif ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi
(R²) sebesar 0,391 atau 39,1%. Jumlah sumbangan ini secara umum dapat
dikategorikan cukup besar setelah dibandingkan dengan penelitian-penelitian
lain.
5. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
mengenai kondisi semangat kerja, persepsi lingkungan kerja, dan komitmen
organisasi pada subjek yang diteliti. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
108
Tabel 19 Statistik Deskriptif
Skala Jum Subjek
Data hipotetik M SD
(s )
Data empirik M SD
(s) Skor Min
Skor Maks
Skor Min
Skor Maks
Semangat Kerja 70 32 128 80 16 75 123 103,442 10,538
Persepsi Lingkungan Kerja
70 39 156 97,5 19,5 84 147 10,943 12,659
Komitmen Organisasi 70 28 112 70 14 54 107 77,429 9,083
Keterangan: M : Mean SD (s) : Standar Deviasi
a. Skala Semangat Kerja
Skala semangat kerja akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi
rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan
mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal,
sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal (Azwar, 2003).
Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 32 x 1 = 32 dan skor maksimal
yang dapat diperoleh subjek adalah 32 x 4 = 128, maka jarak sebarannya
adalah 128 – 32 = 96 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 96 : 6,0 =
16, sedangkan rerata hipotetiknya 32 x 2,5 = 80. Apabila subjek
digolongkan dalam 3 kategorisasi, maka akan diperoleh kategorisasi ser ta
distribusi skor subjek seperti pada tabel 20.
109
Tabel 20 Kriteria Kategori Skala Semangat Kerja
dan Distribusi Skor Subjek
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata
empirik Frek (N)
Presentase (%)
(MH+1,0s)= X 96 = X Tinggi 53 75,7 103,442 (MH-1,0s)= X <(MH+1,0s)
64 = X < 96 Sedang 17 24,3
X < (MH-1,0s) X < 64 Rendah - - Jumlah 70 100
Dari kategori skala semangat kerja seperti terlihat pada tabel, dapat
diambil kesimpulan bahwa 75,7% karyawan outsourcing PT Coca Cola
Company Semarang Jawa Tengah memiliki tingkat semangat kerja yang
tinggi dan 24,3% karyawan outsourcing tergolong memiliki tingkat
semangat kerja yang sedang. Jadi secara umum, subjek memiliki semangat
kerja yang tinggi.
b. Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Skala persepsi lingkungan kerja akan dikategorikan untuk mengetahui
tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan
mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal,
sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal (Azwar, 2003).
Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 39 x 1 = 39 dan skor maksimal
yang dapat diperoleh subjek adalah 39 x 4 = 156, maka jarak sebarannya
adalah 156 – 39 = 117 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 117 :
6,0 = 19,5, sedangkan rerata hipotetiknya 39 x 2,5 = 97,5. Apabila subjek
110
digolongkan dalam 3 kategorisasi, maka akan diperoleh kategorisasi serta
distribusi skor subjek seperti pada tabel 21.
Tabel 21 Kriteria Kategori Skala Persepsi Lingkungan Kerja
dan Distribusi Skor Subjek
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata
empirik Frek (N)
Presentase (%)
(MH+1,0s)= X 117 = X Tinggi 21 30 (MH-1,0s)= X <(MH+1,0s)
78 = X < 117 Sedang 49 70 10,943
X < (MH-1,0s) X < 78 Rendah - - Jumlah 70 100
Dari kategori skala persepsi lingkungan kerja seperti terlihat pada
tabel. Dapat diambil kesimpulan bahwa 30% karyawan outsourcing PT
Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah memiliki tingkat persepsi
lingkungan kerja yang tinggi dan 70% karyawan outsourcing tergolong
memiliki persepsi lingkungan kerja yang sedang. Jadi secara umum, subjek
memiliki persepsi lingkungan kerja yang sedang.
c. Skala Komitmen Organisasi
Skala komitmen organisasi akan dikategorikan untuk mengetahui
tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan
mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal,
sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal (Azwar, 2003).
Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 28 x 1 = 28 dan skor maksimal
yang dapat diperoleh subjek adalah 28 x 4 = 112, maka jarak sebarannya
adalah 112 – 28 = 84 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 84 : 6,0 =
111
14, sedangkan rerata hipotetiknya 28 x 2,5 = 70. Apabila subjek
digolongkan dalam 3 kategori, maka akan diperoleh kategorisasi serta
distribusi skor subjek seperti pada tabel 22.
Tabel 22 Kriteria Kategori Skala Komitmen Organisasi
dan Distribusi Skor Subjek
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata
empirik Frek (N)
Presentase (%)
(MH+1,0s)= X 84 = X Tinggi 17 24,3 (MH-1,0s)= X <
(MH+1,0s) 56 = X < 84 Sedang 52 74,3 77,429
X < (MH-0,6s) X < 56 Rendah 1 1,4 Jumlah 70 100
Dari kategori skala komitmen organisasi seperti terlihat pada tabel,
dapat diambil kesimpulan bahwa 24,3% karyawan outsourcing PT Coca
Cola Company Semarang Jawa Tengah memiliki komitmen organisasi yang
tinggi, 74,3% karyawan outsourcing memiliki komitmen organisasi yang
sedang, dan 1,4% karyawan outsourcing memiliki komitmen organisasi
yang rendah. Jadi secara umum, subjek memiliki komitmen organisasi yang
sedang.
D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan diterimanya hipotesis yang
diajukan, yaitu adanya hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan kerja
dan komitmen organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing
bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Hal tersebut
112
didasarkan atas hasil output SPSS, dimana nilai p-value 0,000 < 0,05 sedangkan F
hitung > dari F tabel (21,507 > 3,134) serta R sebesar 0,625. Hasil tersebut berarti
bahwa persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi dapat digunakan
sebagai prediktor untuk memprediksi semangat kerja pada karyawan outsourcing
bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Semakin tinggi
persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi, maka semakin tinggi pula
semangat kerja. Sebaliknya, semakin rendah persepsi lingkungan kerja dan
komitmen organisasi, maka semakin rendah juga semangat kerja. Serta nilai R
sebesar 0,625 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara persepsi
lingkungan kerja dan komitmen organisasi dengan semangat kerja.
Secara parsial dengan menggunakan uji-t, ternyata variabel persepsi
lingkungan kerja berhubungan positif terhadap semangat kerja, dengan mengikat
variabel komitmen organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil t-hitung > t-tabel
(3,680 > 1,996). Hasil ini memperkuat penelitian yang sudah dilakukan oleh
Widyawuri (2007) yang menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
persepsi lingkungan kerja dengan morale kerja. Artinya, semakin tinggi persepsi
lingkungan kerja maka semakin tinggi pula morale kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
Berdasarkan analisis deskriptif juga diperoleh bahwa secara umum persepsi
lingkungan kerja karyawan outsourcing pada bagian produksi PT Coca Cola
Company Semarang Jawa Tengah berada pada kategori seda ng. Gibson (1996)
menyatakan bahwa persepsi terhadap lingkungan kerja merupakan serangkaian
hal dari lingkungan yang dipersepsikan oleh orang-orang yang bekerja dalam
113
suatu lingkungan organisasi dan mempunyai peran yang besar dalam
mengarahkan tingkah laku karyawan. Jika lingkungan kerja memuaskan, maka
akan dapat meningkatkan gairah kerja di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Lain halnya dengan lingkungan kerja yang tidak memuaskan, akan dapat
mengurangi gairah kerja dan menurunkan tingkat produktivitas kerja para
karyawan yang bekerja di dalam perusahaan tersebut (Ahyari, 1994).
Sedangkan secara parsial hubungan komitmen organisasi terhadap semangat
kerja, dengan mengikat variabel persepsi lingkungan kerja, menghasilkan nilai
yang tidak signifikan, yaitu t-hitung < t-tabel (1,964 < 1,996). Hal ini memiliki
arti bahwa variabel komitmen organisasi akan memiliki hubungan yang positif
dengan semangat kerja apabila ditambahkan dengan variabel pendukung lain.
Hasil ini memperkuat penelitian yang sudah dilakukan oleh Sukarno dan
Prasetyohadi (2004) bahwa komitmen organisasi tidak berhubungan positif
terhadap semangat kerja. Hal ini dapat diartikan bahwa meskipun komitmen
organisasi rendah, karyawan akan tetap bersemangat dalam melakukan
pekerjaannya. Sedangkan komitmen organisasi lebih menunjukkan hubungan
yang positif dengan kepuasan kerja dan nilai kerja. Serta kepuasan kerja juga
menunjukkan hubungan yang positif dengan komitmen organisasi ketika nilai
kerja dipakai sebagai kontrol (Oman dan Sameon, 2003).
Berdasarkan analisis deskriptif juga diperoleh bahwa secara umum
komitmen organisasi pada karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola
Company Semarang Jawa Tengah berada pada kategori sedang. Menurut Meyer,
Allen, dan Smith (1993), setidaknya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi
114
derajat komitmen individu, yaitu karakteristik pribadi, karakteristik pekerjaan,
desain organisasi, dan pengalaman kerja. Karakteristik pribadi meliputi usia, jenis
kelamin, motif berprestasi, dan pendidikan. Karakteristik pekerjaan meliputi
tantangan pekerjaan, kesempatan untuk berinteraksi sosial, identitas tugas, dan
feed-back. Desain organisasi meliputi desentralisasi dan derajat partisipasi dalam
pengambilan keputusan. Serta pengalaman kerja yang memuaskan juga
berpengaruh terhadap komitmen individu dalam organisasi.
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat semangat kerja karyawan
outsourcing pada bagian produksi PT Coca Cola Company Semarang Jawa
Tengah berada dalam kategori tinggi. Moekijat (1997) menjelaskan bahwa apabila
karyawan tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta
ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan mempunyai semangat yang
tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit,
suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti
semangat yang rendah. Untuk mengetahui sebab turunnya semangat kerja, maka
dapat dilihat pada indikasi turunnya semangat kerja. Indikasi tersebut dijelaskan
oleh Nitisemito (1992) antara lain turun atau rendahnya produktivitas kerja,
tingkat absensi yang tinggi, labour turnover (tingkat perpindahan buruh) yang
tinggi, tingkat kerusakan yang tinggi, kegelisahan di mana -mana, tuntutan yang
sering terjadi, dan pemogokan kerja.
Berdasarkan dari nilai koefisien determinasi (R2) diketahui besarnya
sumbangan efektif kedua variabel bebas (persepsi lingkungan kerja dan komitmen
organisasi) terhadap variabel tergantung (sema ngat kerja) sebesar 39,1%, artinya
115
sebesar 39,1% semangat kerja dapat dijelaskan oleh variabel persepsi lingkungan
kerja dan komitmen organisasi, sedangkan sisanya sebesar 60,9% dipengaruhi
oleh beberapa variabel lainnya, antara lain kepuasan ekonomi dan materiil (gaji),
kesempatan untuk meningkatkan promosi, kepuasan terhadap pekerjaan, minat
karyawan terhadap pekerjaan, ketenangan jiwa, dan status sosial pekerjaan. Besar
sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung
antara la in, sumbangan efektif persepsi lingkungan kerja terhadap semangat kerja
sebesar 26,73% dan sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap semangat
kerja sebesar 12,36%. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Rakhmat (2001) bahwa
persepsi sangat penting diguna kan bagi pemahaman perilaku organisasi, sehingga
persepsi lingkungan kerja dalam penelitian ini memiliki sumbangan yang besar
terhadap semangat kerja.
Penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahan antara lain
keterbatasan alat ukur dan ruang lingkup penelitian, sehingga penelitian ini hanya
dapat digeneralisasikan secara terbatas pada populasi penelitian saja, sedangkan
penerapan penelitian untuk populasi yang lebih luas dengan karakteristik yang
berbeda memerlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atau menambah
variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini, seperti
kepuasan ekonomi dan materiil (gaji), kesempatan untuk meningkatkan promosi,
kepuasan terhadap pekerjaan, minat karyawan terhadap pekerjaan, ketenangan
jiwa, dan status sosial pekerjaan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menemukan hasil yang lebih baik dengan perubahan dan penyempurnaan dalam
pemakaian alat ukur, prosedur, serta memperluas ruang lingkup penelitian.
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan kerja dan komitmen
organisasi dengan semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian produksi
PT Coca Cola Company Semarang Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dengan
hasil analisis regresi berganda, dimana diperoleh nilai p-value 0,000 < 0,05
sedangkan F hitung > dari F tabel (21,507 > 3,134) serta R sebesar 0,625.
2. Secara parsial ada hubungan signifikan antara persepsi lingkungan kerja
terhadap semangat kerja, dengan mengikat variabel komitmen organisasi. Hal
ini dibuktikan dengan nilai uji-t yang diperoleh 3,680 > 1,996 (t hitung > t
tabel).
3. Secara parsial tidak ada hubungan signifikan antara komitmen organisasi
terhada p semangat kerja, dengan mengikat variabel persepsi lingkungan kerja.
Hal ini dibuktikan dengan nilai uji-t yang diperoleh 1,964 < 1,996 (t hitung < t
tabel).
4. Sumbangan relatif persepsi lingkungan kerja dengan semangat kerja sebesar
68,36% dan sumbangan relatif komitmen organisasi dengan semangat kerja
sebesar 31,60%. Sumbangan efektif persepsi lingkungan kerja dengan
semangat kerja sebesar 26,73% dan sumbangan efektif komitmen organisasi
117
dengan semangat kerja sebesar 12,36%. Total sumbangan efektif ditunjukkan
oleh nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,391 atau 39,1%.
5. Semangat kerja pada karyawan outsourcing bagian produksi PT Coca Cola
Company Semarang Jawa Tengah tergolong tinggi, persepsi lingkungan kerja
karyawan outsourcing tergolong sedang, dan komitmen organisasi karyawan
outsourcing tergolong sedang.
B. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi karyawan
Bagi karyawan disarankan untuk tetap mempertahankan tingkat semangat
kerja yang sudah ada, dan mencoba untuk ditularkan ke karyawan yang lain.
Persepsi lingkungan kerja dan komitmen organisasi yang positif perlu dibentuk
untuk dapat meningkatkan dan menjaga semangat kerja. Jika karyawan tetap
memiliki semangat kerja yang tinggi, maka akan banyak dampak positif yang
akan dimunculkan, seperti hasil kerja yang memuaskan, meningkatkan prestasi
kerja, mendapatkan reward dari perusahaan, dan tidak menutup kemungkinan
untuk pengembangan karir karyawan menjadi lebih baik.
2. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan kondisi
lingkungan kerja karyawan, agar mereka memiliki pandangan atau persepsi
yang positif dan akhirnya bisa menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.
118
Hubungan komunikasi yang terjalin antara pemimpin dan karyawan, serta
antara karyawan yang satu dengan yang lain, juga harus bisa lebih ditingkatkan
lagi. Pemimpin juga bisa lebih memberi kesempatan bagi karyawan untuk
dapat mengemba ngkan karirnya di perusahaan, dan membangun kepercayaan
kepada karyawan, sehingga komitmen mereka terhadap perusahaan juga akan
meningkat.
Peran psikolog dalam hal ini juga penting untuk dipertimbangkan, agar
dalam pelaksanaan assesment (penilaian) kerja karyawannya, aspek yang akan
diukur akan dapat terlihat dengan jelas dan mendalam sehingga data yang
diperoleh akan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selanjutnya perusahaan
akan dapat mengetahui tindak lanjut apa yang seharusnya dilakukan untuk
peningkatan kerja karyawannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain khususnya ilmuwan psikologi yang tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan tema yang sama, diharapkan penelitian ini
dapat digunakan sebagai informasi dan bahan acuan dalam penelitian. Peneliti
menyarankan untuk meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut, diharapkan
lebih memperluas ruang lingkup. Misalnya dengan memperluas populasi atau
menambah variabel-variabel lain, seperti kepuasan ekonomi dan materiil (gaji),
kesempatan untuk meningkatkan promosi, kepuasan terhadap pekerjaan, minat
karyawan terhadap pekerjaan, ketenangan jiwa, status sosial pekerjaan, dan
sebagainya. Dengan demikian, hasil yang didapat lebih bervariasi dan beragam,
sehingga kesimpulan yang diperoleh lebih komprehensif.
119
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, I Gusti A. D. 2008. Membina Semangat Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 13, No. 2.
Ahyari, Agus. 1994. Manajemen Produksi Buku 2. Yogyakarta: BPFE UGM. Allen, N. J. dan Meyer, J. P. 1990. The Measurement and Antecedent of
Affective, Continuance, and Normative Commitment to The Organization. Journal of Occupational Psychology, 63 (1), 1-18.
Amriany F., dkk. 2004. Iklim Organisasi yang Kondusif Meningkatkan
Kedisiplinan Kerja. Anima Indonesian Psychological Journal, Vol. 19, No. 2, hal. 179-193.
As’ad, Muhammad. 1998. Psikologi Industri Edisi Ke-4 . Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 2001. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A. dan Greenberg J. 1995. Behavior in Organizations (5 th ed.). New
Jersey: Prentice Hall. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.
Jakarta: Rineka Cipta. Djui, Tan dan Setiasih. 2001. Pengaruh Musik Pengiring Kerja terhadap Semangat
Kerja Karyawan Bagian Administrasi. Anima Indonesian Psychological Journal, Vol. 3, No. 2, hal. 24-33.
Faiz, Pan Muhammad. Outsourcing (Alih Daya ) dan Pengelolaan Tenaga Kerja
pada Perusahaan (Tinjauan Yuridis terhadap Undang -undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). (On Line). (http://www.makepovertyhistory.org script type=”text/javascript”. diakses pada tanggal 28 Februari 2009).
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., dan Donnelly, J. H. 1996. Organisas: Perilaku,
Struktur, Proses (Edisi terjemahan). Jakarta: Erlangga. Gondokusumo, A. A. 1995. Komunikasi Penugasan Cetakan Ke-5. Jakarta: PT
Toko Gunung Agung.
120
Hadi, S. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi. Handoko, T. H. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Liberty. Ibrahim, Zulkarnain. 2005. Praktek Outsourcing dan Perlindungan Hak-Hak
Pekerja (Dalam Kajian UU No. 13 Tahun 2003). Simbur Cahaya, No. 27 Tahun X Januari 2005.
Irwanto, J. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: PT Gramedia. Jewell, L. N. dan Siegall, M. 1998. Psikologi Industri/Organisasi Modern Edisi 2.
Jakarta: Arcan. Kartono, K. 1994. Psikologi Industri dan Organisasi. Bandung: Alumni. Leavitt, H. J. 1997. Psikologi Manajemen Edisi Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Lestari, Elya D. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lianto, B. dan Kurniawan, R. 2002. Pengaruh Faktor Kebisingan dan Penerangan
Lingkungan Kerja terhadap Kelelahan dan Kualitas Hasil Kerja Operator Poles. Anima Indonesian Psychological Journal, Vol. 17, No. 3, hal. 270-284.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh (terjemahan). Yogyakarta:
Andi. Mardiana, T. 2004. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan
Pengalaman Kerja terhadap Komitmen Organisasi (Studi Empiris pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta). Telaah Bisnis, Vol. 5, No. 2, hal. 175-192.
Meyer, J. P., Allen, N. J., dan Smith, C. A. 1993. Commitment to Organizations
and Occupations: Extension and Test of A Three-Component Conceptualization. Journal of Applied Psychology, 78 (4), 538-551.
Moekijat. 1997. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: CV
Pionir Jaya. Muthuveloo, R. dan Rose, R. C. 2005. Typology of Organizational Commitment.
American Journal of Applied Science, Vol. 2, No. 6, hal 1078-1081.
121
Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia . Jakarta: Ghalia Indonesia. Nugroho, B. A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Omar, F. dan Sameon, A. K. 2003. Work Values, Job satisfaction, and
Organizational Commitment Among Support Group Workers. Anima Indonesian Psychologycal Journal, Vol. 18, No. 3, hal. 248-254.
Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2003. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,
Pelatihan, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya , Vol. 4, No. 2, hal. 135-144.
PPM Riset Manajemen. 2008. Outsourcing . Jakarta: PPM Manajemen. Prasetyo, D. 1997. Hubungan antara Persepsi terhadap Lingkungan Psikososial
Kerja dengan Intensitas Pengembangan Karir. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Priambada, Komang dan Maharta, Agus Eka. 2008. Outsourcing Versus Serikat
Pekerja? (An Introduction to Outsourcing. Jakarta: Alihdaya Media Network.
Priandoyo. 2007. Delapan Pertanyaan tentang Outsourcing . (On Line).
(http://papabonbon.wordpress.com, diakses pada tanggal 16 Oktober 2009).
Priyatno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data & Uji Statistik .
Yogyakarta: MediaKom. Rakhmat, J. 2001. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset. Rivai, V. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Rizki, Indah P. 2008. Hubungan Motivasi Kerja dan Efikasi Diri de ngan
Komitmen Organisasi pada Anggota Perusahaan Muliti Level Marketing (MLM). Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
122
Robbins, P. S. dan Judge, A. T. 2008. Perilaku Organisasi Edisi 12 . Jakarta: Salemba Empat.
Robinson dan Aprila, N. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja,
dan Keperilakuan Etis terhadap Keinginan Berpindah pada Profesional Bidang Teknologi Informasi. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5, No. 1, hal. 23-34.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business (Metodologi Penelitian untuk
Bisnis) Buku 2 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Setiawati, D. dan Zulkaida, A. 2007. Perbedaan Komitmen Kerja Berdasarkan
Orientasi Peran Gender pada Karyawan di Bidang Kerja Non Tradisional. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil), Vol.2.
Steers, R. M. dan Potter, L. W. 1991. Motivation and Work Behavior. New York:
Mc Graw Hill Inc. Sukarno, Gendut & Prasetyohadi. 2004. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi terhadap Semangat Kerja Karyawan. Ventura, Vo. 7, No. 3, Desember, Hal. 195-206.
Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Susiloningsih, A. dan Tjokroamidjojo, S. 2003. Analisis Perbedaan Semangat
Kerja Karyawan yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Seven Habits Training (Studi pada Sebuah Perusahaan tekstil di Surakarta). Fokus Manajerial, Vol. 1, No. 2, hal. 102-109.
Tambusai, M. 2007. Pelaksanaan Outsourcing Ditinjau dari Aspek Hukum
Ketenagakerjaan. (On Line). (http://www.nakertrans.go.id, diakses pada tanggal 16 Oktober 2009).
Thoha, M. 1995. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Remaja Karya. Widiatmoko, J. 2003. Outsourcing: Starategi Meningkatkan Efisiensi. Journal
Gemastikubank , Edisi 33, No. 1, hal 71-85. Widyawuri, N. 2007. Hubungan antara Persepsi terhadap Lingkungan Kerja dan
Stres Kerja dengan Morale Kerja pada Pekerja Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
123
Yasar, Iftida. 2008. Sukses Implementasi Outsourcing. Jakarta: PPM Manajemen. Zainun, Buchori. 2004. Manajemen dan Motivasi Edisi Revisi. Jakarta: Balai
Aksara.
124
125
LAMPIRAN A
ALAT UKUR PENELITIAN
1. Skala Penelitian Sebelum Uji Coba 2. Skala Penelitian Setelah Uji Coba
SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Jl. Kol. Sutarto No. 15K Surakarta 57126
Bapak/Sdr karyawan PT Coca Cola Company di Semarang yang
terhormat. Saya selaku mahasiwa:
Nama : Aminah
NIM : G0105010
Sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai
prasyarat kelulusan jenjang S1. Saya berharap Bapak/Sdr berkenan untuk mengisi
skala psikologi untuk penelitian Saya ini. Bapak/Sdr tidak perlu ragu untuk
menjawab pernyataan dalam skala ini karena tidak ada jawaban yang salah.
Semua jawaban adalah benar. Saya menjamin kerahasiaan jawaban serta identitas
Bapak/Sdr sehingga tidak perlu ragu untuk mengungkap keadaan yang
sebenarnya.
Demikian skala psikologi ini Saya sajikan. Terima kasih atas waktu dan
kerjasama yang Bapak/Sdr berikan.
Surakarta, 13 Januari 2010
Peneliti
127
PETUNJUK CARA PENGISIAN
1. Isilah data diri Anda dengan lengkap (nama boleh menggunakan inisial).
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.
3. Jawablah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan keadaan diri Anda.
Tidak ada jawaban yang salah, semuanya adalah benar. Oleh karena itu,
pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing aitem yang paling sesuai
dengan keadaan diri Anda.
4. Pilihlah salah satu pernyaan dari empat pilihan jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda (X) pada jawaban:
SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda.
S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Anda.
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda.
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda.
5. Apabila Anda ingin membetulkan jawaban yang Anda anggap keliru, maka
Anda dapat memberikan tanda (=) pada jawaban yang salah tersebut, dan
kemudian berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan
diri Anda.
6. Periksalah kembali apakah semua pernyataan sudah terjawab dan jangan ada
yang terlewati (kosong).
128
IDENTITAS DIRI
Nama (Inisial) : ………………………………………………..
Umur : ………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………..
Lamanya bergabung dengan PT Coca Cola Company (lingkari yang sesuai)
a. Kurang dari 1 tahun
b. Lebih dari 1 tahun
129
SKALA I
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya berusaha untuk mengerjakan
tugas-tugas menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
2. Saya membantu teman kerja saya bila
dia membutuhkan bantuan.
3. Saya merasa puas jika dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya.
4. Selama bekerja, saya merasa banyak
sekali keuntungan yang telah saya
peroleh.
5. Saya merasa kesal dengan pekerjaan
saya.
6. Saya tidak masuk kerja jika ada
pekerjaan sampingan lain yang
menguntungkan di luar pekerjaan
saya.
7. Saya akan keluar dari perusahaan ini
karena saya merasa tidak senang.
8. Saya enggan membantu teman kerja
lain di luar kelompok kerja saya.
9. Saya merasa senang atas pekerjaan
yang diberikan kepada saya.
10. Saya peduli akan kesulitan yang
dialami oleh teman kerja saya.
130
11. Saya datang sebelum jam kerja
dimulai untuk mempersiapkan
pekerjaan.
12. Menurut saya, kondisi kerja di
perusahaan ini mendorong saya untuk
bekerja lebih baik lagi.
13. Saya merasa bosan dengan pekerjaan
yang saya lakukan.
14. Ketika jam istirahat sudah selesai,
saya masih bermalas-malasan untuk
bekerja lagi.
15. Emosi saya sering tidak stabil ketika
menghadapi masalah dalam
pekerjaan.
16. Saya memilih menyendiri daripada
berkumpul dengan teman kerja saya.
17. Pekerjaan yang diberikan sesuai
dengan keahlian saya.
18. Bila melihat cara kerja teman saya
kurang baik, saya berusaha membantu
semampu saya.
19. Saya selalu datang kerja tepat waktu.
20. Selama bekerja di perusahaan ini,
saya tidak ingin untuk
meninggalkannya.
21. Saya terkadang malas untuk
mengerjakan pekerjaan yang
diberikan oleh pimpinan.
22. Saya sering izin pulang lebih awal
dari waktu yang ditentukan oleh
131
perusahaan.
23. Saya kurang bisa menikmati
pekerjaan saya.
24. Saya kurang sependapat dengan
tujuan dan kebijaksanaan dari
perusahaan.
25. Bagi saya, bekerja merupakan hal
yang memberikan kesenangan.
26. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
ada di perusahaan sesuai dengan
harapan saya.
27. Selama bekerja, saya selalu fokus
terhadap tugas yang diberikan oleh
atasan.
28. Saya bekerja keras dalam bekerja.
29. Saya menjadi malas jika ada kesulitan
dalam penyelesaian pekerjaan.
30. Saya sering tidak memakai seragam
ketika masuk kerja.
31. Saya merasa mudah lelah dengan
pekerjaan saya.
32. Saya rasa tidak perlu lagi adanya
pelatihan untuk meningkatkan
motivasi kerja karyawan.
33. Saya akan berusaha melakukan
pekerjaan dengan segenap
kemampuan yang saya miliki.
34. Saya akan sangat mendukung
kegiatan perusahaan untuk
meningkatkan motivasi kerja
132
karyawannya.
35. Karyawan yang tidak masuk kerja
selama beberapa hari berturut-turut
tanpa pemberitahuan, akan diberi
sanksi tegas.
36. Saya selalu menikmati kerja saya di
perusahaan ini.
37. Sebenarnya, saya tidak cocok dengan
pekerjaan saya saat ini.
38. Saya tidak terlalu mementingkan
peraturan/tata tertib yang ada di
perusahaan.
39. Sebenarnya, saya kurang berminat
dengan pekerjaan saya saat ini.
40. Saya tidak peduli apabila ada teman
saya yang mengalami kesulitan dalam
pekerjaannya.
133
SKALA II
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Karyawan tidak mengalami
kesulitan untuk bertemu
pimpinannya.
2. Beberapa karyawan sering
melakukan kesalahan ketika
bekerja.
3. Karyawan mampu menyelesaikan
semua pekerjaan dengan baik.
4. Teman kerja saya tidak akan
membantu saya pada saat
kesusahan.
5. Karyawan memahami apa yang
sudah seharusnya dikerjakan dalam
pekerjaan.
6. Udara di tempat kerja panas,
sehingga tidak dapat bekerja
dengan tenang.
7. Karyawan dapat bekerja sama
dengan siapa saja di perusahaan ini.
8. Jika sakit, setiap karyawan tidak
akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
9. Jika ada kesulitan dalam bekerja,
pimpinan saya akan selalu siap
untuk membimbing pekerjaan saya.
10. Karyawan terganggu dengan alat
peredam suara yang dipasang di
telinga.
134
11. Penerangan di tempat kerja sudah
cukup baik.
12. Karyawan merasakan beban kerja
yang sangat berat.
13.
Toilet yang ada di tempat kerja
saya cukup terjaga kebersihannya.
14. Banyak kebijakan dari perusahaan
yang kurang memenuhi aspirasi
15. Perusahaan menyediakan alat
peredam suara di telinga untuk
mengurangi kebisingan di tempat
kerja.
16. Beberapa karyawan enggan dekat
dengan pimpinan saya, karena
sikapnya yang acuh dan tidak
bersahabat.
17. Jika ada seragam ataupun
perlengkapan kerja yang rusak,
perusahaan akan segera
menggantinya dengan yang baru.
18. Pimpinan sering memberikan
hukuman yang tidak jelas.
19. Pelayanan makanan yang diterima
karyawan cukup terjamin
kualitasnya.
20. Pendapat karyawan jarang didengar
oleh pimpinan.
21. Kesehatan telinga karyawan tidak
terganggu dengan suara mesin
pabrik.
135
22. Karyawan sering mengeluh dengan
pekerjaan yang dilakukan saat ini.
23. Hampir semua karyawan dekat
dengan pimpinan karena sikapnya
yang baik dan ramah.
24. Beberapa karyawan merasa
kesulitan menggunakan alat-alat
mesin yang ada di tempat kerja.
25. Sampai saat ini, tidak pernah ada
konflik antar teman sekerja maupun
dengan atasan.
26. Jumlah toilet yang ada di tempat
kerja belum sebanding dengan
jumlah karyawan.
27. Setiap karyawan tidak pernah
melakukan kesalahan ketika
bekerja.
28. Karyawan merasa tidak aman
dengan pekerjaan yang dilakukan
saat ini.
29. Karyawan di perusahaan ini mampu
menyelesaikan masalah yang
muncul dalam pekerjaan.
30. Jika ada teman kerja yang
membutuhkan bantuan, jarang ada
teman kerja lain yang
membantunya.
136
31. Setiap karyawan diberikan
kesempatan untuk mengemukakan
pendapat ketika ada pertemuan
dengan pimpinan.
32. Karyawan tidak mengetahui kepada
siapa harus melapor jika ada
kerusakan mesin di tempat kerja.
33. Setiap karyawan boleh mengambil
izin tidak masuk kerja asalkan ada
bukti yang jelas dan benar.
34. Karyawan kurang begitu
memahami apa saja yang harus
dilakukan dalam pekerjaan.
35. Karyawan di perusahaan ini tidak
pernah mengeluh dengan pekerjaan
saat ini.
36. Teman kerja sering menolak
permintaan bantuan dari teman
kerja lain.
37. Setiap karyawan akan segera
melaporkan kepada pimpinan jika
ada kerusakan mesin di tempat
kerja.
38. Pergantian udara di tempat kerja
kurang baik.
39. Saling membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan
merupakan hal yang biasa dalam
perusahaan ini.
137
40. Banyak karyawan enggan
mengeluh dengan pimpinan ketika
ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan dirinya.
41. Pimpinan perusahaan sering
memberikan motivasi kepada
karyawan agar dapat bekerja
dengan maksimal.
42. Pimpinan tidak pernah mengontrol
pada saat karyawannya bekerja.
43. Aliran udara di tempat kerja sudah
cukup baik.
44. Pimpinan perusahaan selalu
mengontrol dengan baik ketika saya
sedang bekerja.
45. Jika ada salah satu keluarga
karyawan menderita sakit, mereka
akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
46. Karyawan dapat bekerja dengan
tenang meskipun suara bising di
sekeliling tempat kerja terdengar
jelas.
47. Karyawan mampu mengoperasikan
alat-alat mesin yang ada di tempat
kerja.
48. Ketika ada karyawan yang sakit,
mereka akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
138
49. Karyawan merasa aman dan
nyaman dengan perlengkapan kerja.
50. Karyawan di perusahaan ini tidak
mampu menyelesaikan masalah
yang muncul dalam pekerjaan.
51. Setiap karyawan mengetahui
dengan jelas deskripsi jabatan pada
karyawan lain yang beda jabatan.
52. Perlengkapan kerja yang sudah ada
masih membuat karyawan merasa
kurang aman dan nyaman ketika
bekerja.
53. Karyawan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan
baik.
54. Karyawan merasa bosan dengan
makanan yang disediakan oleh
perusahaan.
55. Karyawan merasa tidak ada beban
dalam melakukan pekerjaan.
139
SKALA III
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Sekalipun saya telah banyak
berkorban pada perusahaan ini,
kemungkinan saya untuk keluar
masih sangat terbuka.
2. Seandainya saya memiliki peluang
pun, saya tetap tidak akan bergabung
dengan perusahaan yang lain.
3. Saya tidak ingin merasa terikat
dengan satu perusahaan ini saja.
4. Saya merasa belum ada perusahaan
lain yang lebih baik dari perusahaan
ini.
5. Bagi saya, setiap orang tidak harus
setia pada satu perusahaan saja.
6. Saya merasa, setiap permasalahan
yang dihadapi perusahaan ini adalah
masalah saya juga.
7. Saya merasa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan jika saya memutuskan
untuk keluar dari perusahaan ini.
8. Selalu berpindah-pindah dari satu
perusahaan ke perusahaan lain bagi
saya merupakan perbuatan yang tidak
etis.
9. Saya merasa belum menjadi keluarga
dari perusahaan ini.
10. Saya tetap merasa perlu bekerja di
perusahaan ini meskipun terpaksa.
140
11. Saya merasa bekerja sama dengan
rekan-rekan di perusahaan ini
bukanlah menjadi sesuatu yang
mutlak harus saya lakukan.
12. Saya merasa ada banyak teman yang
sangat berarti bagi saya di
perusahaan ini.
13. Tidak ada masalah yang berarti bagi
saya, jika saya harus keluar dari
perusahaan ini.
14. Saya merasa bersalah jika saya keluar
dari perusahaan ini.
15. Saya bersikap acuh tak acuh apabila
ada yang menjelek-jelekkan nama
baik perusahaan.
16. Kemungkinan saya keluar dari
perusahaan ini sangat kecil.
17. Selalu berpindah-pindah dari satu
perusahaan ke perusahaan lain adalah
sesuatu hal yang wajar.
18. Saya merasa senang bisa datang ke
pelatihan yang diselenggarakan oleh
perusahaan ini.
19. Saya merasa rugi jika saya tidak
bergabung dengan perusahaan lain
yang lebih baik dari perusahaan ini.
20. Sudah sepantasnya seseorang bisa
tetap setia pada perusahaan yang
sama sepanjang karirnya.
141
21. Saya merasa ada beberapa ketentuan
perusahaan yang perlu dibenahi.
22. Sulit bagi saya untuk keluar dari
perusahaan ini meskipun saya sangat
menginginkannya.
23. Jika ada tawaran untuk bergabung
dengan perusahaan lain yang lebih
baik, pasti langsung saya terima.
24. Saya merasa bangga bisa menjadi
karyawan perusahaan ini.
25. Bagi saya, kesetiaan hanya akan saya
lakukan pada perusahaan yang
menguntungkan saja.
26. Saya merasa banyak berhutang budi
pada perusahaan ini.
27. Saya akan mudah terikat dengan
perusahaan lain seperti saya terikat
pada perusahaan ini.
28. Saya akan tetap bergabung dengan
perusahaan ini karena membutuhkan
penghasilan yang cukup saat ini.
29. Menurut saya, kesetiaan itu penting
tetapi tidak harus dimiliki oleh
seorang karyawan packer crew.
30. Tidak terlalu berat bagi saya untuk
keluar dari perusahaan ini karena
masih ada perusahaan lain yang siap
menerima saya.
142
31. Saya tidak akan keluar dari
perusahaan ini, karena saya tidak
ingin dianggap sebagai karyawan
yang tidak tahu diri.
32. Saya kurang puas dengan adanya
beberapa peraturan perusahaan yang
tidak sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan.
33. Kehidupan saya akan menjadi kacau
jika saya memutuskan untuk keluar
dari perusahaan ini sekarang.
34. Saya merasa tidak banyak berhutang
budi dengan perusahaan ini.
35. Saya suka membicarakan kebaikan-
kebaikan perusahaan ini pada orang
lain.
36. Tidak banyak yang bisa saya
harapkan dari perusahaan ini.
37. Saya tidak akan keluar dari
perusahaan ini, karena saya merasa
ikut bertanggung jawab terhadap
karyawan lain di dalamnya.
38. Saya menyesal telah bergabung
dengan perusahaan ini.
39. Sedikitnya perusahaan lain yang bisa
dipercaya, membuat saya berpikir
dua kali untuk pindah dari
perusahaan ini.
40. Perusahaan ini tidak pantas untuk
menerima kesetiaan dari saya.
143
41. Saya merasa, beban kerja yang saya
pikul tidak sesuai dengan gaji yang
telah diberikan oleh perusahaan.
42. Demi terjaminnya masa depan saya
di kemudian hari, saya tidak perlu
mengabdikan diri saya pada
perusahaan ini.
43. Keluarga dan lingkungan menghargai
kesetiaan saya pada perusahaan ini.
TERIMA KASIH
SKALA PENELITIAN SETELAH UJI COBA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Jl. Kol. Sutarto No. 15K Surakarta 57126
Bapak/Sdr karyawan PT Coca Cola Company di Semarang yang
terhormat. Saya selaku mahasiwa:
Nama : Aminah
NIM : G0105010
Sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai
prasyarat kelulusan jenjang S1. Saya berharap Bapak/Sdr berkenan untuk mengisi
skala psikologi untuk penelitian Saya ini. Bapak/Sdr tidak perlu ragu untuk
menjawab pernyataan dalam skala ini karena tidak ada jawaban yang salah.
Semua jawaban adalah benar. Saya menjamin kerahasiaan jawaban serta identitas
Bapak/Sdr sehingga tidak perlu ragu untuk mengungkap keadaan yang
sebenarnya.
Demikian skala psikologi ini Saya sajikan. Terima kasih atas waktu dan
kerjasama yang Bapak/Sdr berikan.
Surakarta, 18 Februari 2010
Peneliti
145
PETUNJUK CARA PENGISIAN
1. Isilah data diri Anda dengan lengkap (nama boleh menggunakan inisial).
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.
3. Jawablah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan keadaan diri Anda.
Tidak ada jawaban yang salah, semuanya adalah benar. Oleh karena itu,
pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing aitem yang paling sesuai
dengan keadaan diri Anda.
4. Pilihlah salah satu pernyaan dari empat pilihan jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda (X) pada jawaban:
SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda.
S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Anda.
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda.
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda.
5. Apabila Anda ingin membetulkan jawaban yang Anda anggap keliru, maka
Anda dapat memberikan tanda (=) pada jawaban yang salah tersebut, dan
kemudian berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan
diri Anda.
6. Periksalah kembali apakah semua pernyataan sudah terjawab dan jangan ada
yang terlewati (kosong).
146
IDENTITAS DIRI
Nama (Inisial) : ………………………………………………..
Umur : ………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………..
Lamanya bergabung dengan PT Coca Cola Company (lingkari yang sesuai)
a. Kurang dari 1 tahun
b. Lebih dari 1 tahun
147
SKALA I
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya berusaha untuk mengerjakan
tugas-tugas menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
2. Saya membantu teman kerja saya bila
dia membutuhkan bantuan.
3. Saya merasa puas jika dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya.
4. Selama bekerja, saya merasa banyak
sekali keuntungan yang telah saya
peroleh.
5. Saya merasa kesal dengan pekerjaan
saya.
6. Saya tidak masuk kerja jika ada
pekerjaan sampingan lain yang
menguntungkan di luar pekerjaan saya.
7. Saya akan keluar dari perusahaan ini
karena saya merasa tidak senang.
8. Saya enggan membantu teman kerja
lain di luar kelompok kerja saya.
9. Saya merasa senang atas pekerjaan
yang diberikan kepada saya.
10. Saya peduli akan kesulitan yang
dialami oleh teman kerja saya.
11. Saya datang sebelum jam kerja
dimulai untuk mempersiapkan
pekerjaan.
148
12. Menurut saya, kondisi kerja di
perusahaan ini mendorong saya untuk
bekerja lebih baik lagi.
13. Saya merasa bosan dengan pekerjaan
yang saya lakukan.
14. Ketika jam istirahat sudah selesai, saya
masih bermalas-malasan untuk bekerja
lagi.
15. Emosi saya sering tidak stabil ketika
menghadapi masalah dalam pekerjaan.
16. Bila melihat cara kerja teman saya
kurang baik, saya berusaha membantu
semampu saya.
17. Saya selalu datang kerja tepat waktu.
18. Selama bekerja di perusahaan ini, saya
tidak ingin untuk meninggalkannya.
19. Saya terkadang malas untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan
oleh pimpinan.
20. Saya sering izin pulang lebih awal dari
waktu yang ditentukan oleh
perusahaan.
21. Saya kurang bisa menikmati pekerjaan
saya.
22. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada
di perusahaan sesuai dengan harapan
saya.
23. Selama bekerja, saya selalu fokus
terhadap tugas yang diberikan oleh
atasan.
149
24. Saya bekerja keras dalam bekerja.
25. Saya menjadi malas jika ada kesulitan
dalam penyelesaian pekerjaan.
26. Saya sering tidak memakai seragam
ketika masuk kerja.
27. Saya merasa mudah lelah dengan
pekerjaan saya.
28. Saya akan berusaha melakukan
pekerjaan dengan segenap kemampuan
yang saya miliki.
29. Saya akan sangat mendukung kegiatan
perusahaan untuk meningkatkan
motivasi kerja karyawannya.
30. Saya selalu menikmati kerja saya di
perusahaan ini.
31. Saya tidak terlalu mementingkan
peraturan/tata tertib yang ada di
perusahaan.
32. Saya tidak peduli apabila ada teman
saya yang mengalami kesulitan dalam
pekerjaannya.
150
SKALA II
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Karyawan tidak mengalami
kesulitan untuk bertemu
pimpinannya.
2. Karyawan mampu menyelesaikan
semua pekerjaan dengan baik.
3. Udara di tempat kerja panas,
sehingga tidak dapat bekerja
dengan tenang.
4. Jika sakit, setiap karyawan tidak
akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
5. Jika ada kesulitan dalam bekerja,
pimpinan saya akan selalu siap
untuk membimbing pekerjaan saya.
6. Karyawan terganggu dengan alat
peredam suara yang dipasang di
telinga.
7. Penerangan di tempat kerja sudah
cukup baik.
8. Karyawan merasakan beban kerja
yang sangat berat.
9. Banyak kebijakan dari perusahaan
yang kurang memenuhi aspirasi
karyawannya.
10. Beberapa karyawan enggan dekat
dengan pimpinan saya, karena
sikapnya yang acuh dan tidak
bersahabat.
151
11. Jika ada seragam ataupun
perlengkapan kerja yang rusak,
perusahaan akan segera
menggantinya dengan yang baru.
12. Pimpinan sering memberikan
hukuman yang tidak jelas.
13. Pelayanan makanan yang diterima
karyawan cukup terjamin
kualitasnya.
14. Pendapat karyawan jarang didengar
oleh pimpinan.
15. Kesehatan telinga karyawan tidak
terganggu dengan suara mesin
pabrik.
16. Karyawan sering mengeluh dengan
pekerjaan yang dilakukan saat ini.
17. Hampir semua karyawan dekat
dengan pimpinan karena sikapnya
yang baik dan ramah.
18. Setiap karyawan tidak pernah
melakukan kesalahan ketika
bekerja.
19. Karyawan merasa tidak aman
dengan pekerjaan yang dilakukan
saat ini.
20. Jika ada teman kerja yang
membutuhkan bantuan, jarang ada
21. Setiap karyawan diberikan
kesempatan untuk mengemukakan
pendapat ketika ada pertemuan
152
dengan pimpinan.
22. Karyawan kurang begitu
memahami apa saja yang harus
dilakukan dalam pekerjaan.
23. Karyawan di perusahaan ini tidak
pernah mengeluh dengan pekerjaan
saat ini.
24. Teman kerja sering menolak
permintaan bantuan dari teman
kerja lain.
25. Setiap karyawan akan segera
melaporkan kepada pimpinan jika
ada kerusakan mesin di tempat
kerja.
26. Pergantian udara di tempat kerja
kurang baik.
27. Saling membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan
merupakan hal yang biasa dalam
perusahaan ini.
28. Banyak karyawan enggan
mengeluh dengan pimpinan ketika
ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan dirinya.
29. Pimpinan perusahaan sering
memberikan motivasi kepada
karyawan agar dapat bekerja
dengan maksimal.
30. Pimpinan tidak pernah mengontrol
pada saat karyawannya bekerja.
153
31. Aliran udara di tempat kerja sudah
cukup baik.
32. Pimpinan perusahaan selalu
mengontrol dengan baik ketika
33. Jika ada salah satu keluarga
karyawan menderita sakit, mereka
akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
34. Karyawan dapat bekerja dengan
tenang meskipun suara bising di
sekeliling tempat kerja terdengar
jelas.
35. Karyawan mampu mengoperasikan
alat-alat mesin yang ada di tempat
kerja.
36. Ketika ada karyawan yang sakit,
mereka akan menerima tunjangan
kesehatan dari perusahaan.
37. Karyawan merasa aman dan
nyaman dengan perlengkapan
kerja.
38. Karyawan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan
baik.
39. Karyawan merasa bosan dengan
makanan yang disediakan oleh
perusahaan.
154
SKALA III
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Sekalipun saya telah banyak
berkorban pada perusahaan ini,
kemungkinan saya untuk keluar
masih sangat terbuka.
2. Seandainya saya memiliki peluang
pun, saya tetap tidak akan bergabung
dengan perusahaan yang lain.
3. Saya tidak ingin merasa terikat
dengan satu perusahaan ini saja.
4. Saya merasa belum ada perusahaan
lain yang lebih baik dari perusahaan
ini.
5. Bagi saya, setiap orang tidak harus
setia pada satu perusahaan saja.
6. Saya merasa, setiap permasalahan
yang dihadapi perusahaan ini adalah
masalah saya juga.
7. Saya merasa ada banyak teman yang
sangat berarti bagi saya di
perusahaan ini.
8. Tidak ada masalah yang berarti bagi
saya, jika saya harus keluar dari
perusahaan ini.
9. Saya bersikap acuh tak acuh apabila
ada yang menjelek-jelekkan nama
baik perusahaan.
10. Kemungkinan saya keluar dari
perusahaan ini sangat kecil.
155
11. Selalu berpindah-pindah dari satu
perusahaan ke perusahaan lain adalah
sesuatu hal yang wajar.
12. Saya merasa senang bisa datang ke
pelatihan yang diselenggarakan oleh
13. Saya merasa rugi jika saya tidak
bergabung dengan perusahaan lain
yang lebih baik dari perusahaan ini.
14. Sudah sepantasnya seseorang bisa
tetap setia pada perusahaan yang
sama sepanjang karirnya.
15. Jika ada tawaran untuk bergabung
dengan perusahaan lain yang lebih
baik, pasti langsung saya terima.
16. Saya merasa banyak berhutang budi
pada perusahaan ini.
17. Saya akan mudah terikat dengan
perusahaan lain seperti saya terikat
pada perusahaan ini.
18. Saya akan tetap bergabung dengan
perusahaan ini karena membutuhkan
19. Menurut saya, kesetiaan itu penting
tetapi tidak harus dimiliki oleh
20. Tidak terlalu berat bagi saya untuk
keluar dari perusahaan ini karena
masih ada perusahaan lain yang siap
menerima saya.
156
21. Saya kurang puas dengan adanya
beberapa peraturan perusahaan yang
tidak sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan.
22. Kehidupan saya akan menjadi kacau
jika saya memutuskan untuk keluar
dari perusahaan ini sekarang.
23. Saya merasa tidak banyak berhutang
budi dengan perusahaan ini.
24. Tidak banyak yang bisa saya
harapkan dari perusahaan ini.
25. Saya tidak akan keluar dari
perusahaan ini, karena saya merasa
ikut bertanggung jawab terhadap
karyawan lain di dalamnya.
26. Saya menyesal telah bergabung
dengan perusahaan ini.
27. Demi terjaminnya masa depan saya
di kemudian hari, saya tidak perlu
mengabdikan diri saya pada
perusahaan ini.
28. Keluarga dan lingkungan menghargai
kesetiaan saya pada perusahaan ini.
TERIMA KASIH
157
LAMPIRAN B
DATA UJI COBA SKALA PENELITIAN
1. Data Uji Coba Skala Semangat Kerja
2. Data Uji Coba Skala Persepsi Lingkungan
Kerja
3. Data Uji Coba Skala Komitmen Organisasi
158
Data Uji Coba Skala Semangat Kerja
Resp.
Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 7 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 8 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
10 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 12 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 13 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 14 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 15 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 17 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 18 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 19 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 20 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 22 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 23 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 24 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 27 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 28 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 3
159
(lanjutan 1)
Resp.
Nomor Aitem 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 5 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 6 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 7 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3
10 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 12 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 13 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 14 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 15 3 4 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 16 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 17 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 18 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 20 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 21 4 3 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 22 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 24 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 26 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 27 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 28 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 29 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 30 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
160
(lanjutan 2)
Resp.
Nomor Aitem Skor Total
37 38 39 40
1 3 3 3 4 131 2 3 3 3 4 137 3 3 4 3 4 140 4 4 2 4 3 113 5 3 3 3 3 107 6 3 3 3 3 117 7 4 4 4 3 129 8 3 3 3 4 128 9 4 4 4 3 150
10 3 4 3 3 131 11 3 3 3 3 117 12 3 3 4 3 137 13 4 4 4 3 139 14 3 3 3 4 132 15 4 4 3 4 137 16 2 4 3 4 129 17 3 4 3 3 136 18 3 4 3 4 138 19 4 4 3 3 128 20 3 3 2 2 123 21 3 4 3 4 144 22 3 4 4 3 133 23 4 4 3 4 149 24 3 3 3 3 118 25 3 3 3 3 130 26 3 3 3 3 144 27 3 4 4 4 133 28 3 3 4 3 134 29 3 3 3 3 123 30 4 4 4 4 148
161
Data Uji Coba Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 5 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 6 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 8 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 2 3 9 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 11 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 12 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 4 2 4 3 13 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 2 14 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 15 4 2 3 1 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 16 2 2 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 17 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 18 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 19 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 1 2 3 20 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 1 4 1 4 3 21 2 2 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 22 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 23 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 1 2 1 4 1 4 3 24 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 25 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 26 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 27 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 28 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 29 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3
162
(lanjutan 1)
Resp. Nomor Aitem
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 5 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 6 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 7 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 8 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 9 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 1 4 3 4 4 3 3
10 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 11 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 12 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 13 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 14 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 16 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 4 3 3 2 2 17 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 18 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 19 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 20 2 1 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 21 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 26 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 29 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 30 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3
163
(lanjutan 2)
Resp. Nomor Aitem
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 1 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 6 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 7 3 3 3 2 4 1 3 1 2 3 3 2 3 4 4 2 3 1 8 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 3 2 9 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2
10 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 1 13 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 15 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 16 3 1 3 3 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 17 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 18 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 19 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 20 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 21 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 23 3 1 4 2 4 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 1 2 1 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 28 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 29 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 30 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
164
(lanjutan 3)
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 55 1 3 156 2 3 145 3 3 175 4 1 153 5 2 127 6 2 152 7 4 150 8 4 166 9 3 183 10 3 166 11 2 154 12 2 152 13 4 154 14 3 170 15 4 177 16 3 139 17 3 150 18 3 180 19 2 149 20 3 138 21 3 160 22 3 167 23 3 145 24 3 156 25 3 156 26 2 163 27 3 155 28 3 169 29 3 155 30 3 167
165
Data Uji Coba Skala Komitmen Organisasi
Resp. Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 2 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 5 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 6 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 7 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 8 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 4 4 9 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2
10 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 12 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 13 2 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 14 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 15 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 16 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 17 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 18 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 19 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 20 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 1 3 4 1 3 2 4 4 21 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 22 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 23 1 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 25 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 26 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 27 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 4 1 3 3 28 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 4 4 3 4 4 3 3 29 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 30 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
166
(lanjutan 1)
Resp. Nomor Aitem
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 4 4 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 5 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 6 2 3 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 7 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 8 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 9 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2
10 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 12 2 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 13 2 4 2 4 3 1 1 1 2 4 3 4 4 1 3 3 4 2 14 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 15 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 3 3 4 16 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 17 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 19 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 20 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 21 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 22 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 23 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 1 3 1 4 2 3 3 24 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 25 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 26 3 4 1 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 27 1 3 2 4 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 28 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 30 3 3 2 2 2 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
167
(lanjutan 2)
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 37 38 39 40 41 42 43 1 2 1 2 3 2 3 3 107 2 3 4 2 3 3 3 3 120 3 2 3 3 3 2 3 3 114 4 3 4 3 3 2 3 3 120 5 2 3 3 3 3 3 2 107 6 2 3 3 3 3 1 3 107 7 3 4 3 3 3 3 3 110 8 3 4 2 3 3 3 4 129 9 2 3 3 3 2 2 3 107
10 3 3 2 3 2 3 3 122 11 3 3 2 3 2 2 3 115 12 2 4 2 4 2 3 3 114 13 4 1 3 3 1 3 4 125 14 3 4 3 3 2 3 3 126 15 4 4 1 4 1 4 3 139 16 2 3 3 3 2 3 3 111 17 2 4 2 3 3 3 3 118 18 2 3 3 3 2 3 3 116 19 2 2 2 3 2 3 3 112 20 2 3 2 3 2 4 3 123 21 3 3 2 3 2 4 4 129 22 3 3 3 4 2 3 3 124 23 2 3 2 3 3 3 4 106 24 2 3 2 3 3 2 3 114 25 3 4 2 4 3 2 3 120 26 4 4 3 3 2 3 4 124 27 2 3 3 4 2 3 3 112 28 4 4 4 3 2 3 3 126 29 2 4 3 3 4 3 3 119 30 1 4 3 4 3 3 3 128
168
LAMPIRAN C
UJI VALIDITAS AITEM DAN
RELIABILITAS SKALA PENELITIAN 1. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala
Semangat Kerja 2. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala
Persepsi Lingkungan Kerja 3. Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala
Komitmen Organisasi
169
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Semangat Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001
128.1333 105.361 .686 . .901
VAR00002
128.3333 106.851 .479 . .904
VAR00003
128.2333 108.737 .304 . .906
VAR00004
128.6333 106.171 .499 . .903
VAR00005
128.4667 106.120 .446 . .904
VAR00006
128.1333 106.602 .553 . .903
VAR00007
128.3667 106.861 .420 . .904
VAR00008
128.7667 104.323 .567 . .902
VAR00009
128.6667 107.057 .630 . .903
VAR00010
128.6000 106.248 .644 . .902
VAR00011
128.2000 106.234 .489 . .903
VAR00012
128.4667 104.326 .661 . .901
VAR00013
128.5000 107.086 .486 . .904
VAR00014
128.2000 104.924 .695 . .901
VAR00015
128.9000 105.610 .426 . .904
170
VAR00016
128.3667 108.585 .241 . .907
VAR00017
129.0000 107.793 .227 . .908
VAR00018
128.6333 109.344 .253 . .906
VAR00019
128.2667 107.030 .466 . .904
VAR00020
128.6667 103.471 .626 . .901
VAR00021
128.7000 102.424 .671 . .900
VAR00022
128.3000 107.321 .309 . .906
VAR00023
128.5667 108.323 .386 . .905
VAR00024
129.1000 107.886 .241 . .908
VAR00025
128.7000 110.079 .145 . .908
VAR00026
128.9667 105.482 .443 . .904
VAR00027
128.4667 106.120 .573 . .903
VAR00028
128.5667 107.082 .444 . .904
VAR00029
128.8667 108.464 .407 . .905
VAR00030
128.2000 104.097 .611 . .902
VAR00031
128.9000 107.403 .364 . .905
VAR00032
128.4667 109.913 .194 . .907
VAR00033
128.4667 105.499 .555 . .903
171
VAR00034
128.3333 108.092 .253 . .907
VAR00035
128.7667 109.909 .109 . .910
VAR00036
128.6000 105.697 .598 . .902
VAR00037
128.6000 109.559 .221 . .907
VAR00038
128.3667 105.206 .564 . .902
VAR00039
128.5667 109.771 .193 . .907
VAR00040
128.4667 107.430 .382 . .905
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.906 .914 40
172
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001
154.7333 157.720 .462 . .886
VAR00002
155.0333 161.482 .159 . .890
VAR00003
154.6333 158.033 .460 . .887
VAR00004
154.8000 170.786 -.357 . .898
VAR00005
154.3667 163.344 .072 . .890
VAR00006
155.3000 157.252 .444 . .886
VAR00007
154.5333 164.602 -.039 . .893
VAR00008
154.5000 158.534 .251 . .889
VAR00009
154.4000 155.628 .453 . .886
VAR00010
154.6000 159.628 .316 . .888
VAR00011
154.4333 160.737 .337 . .888
VAR00012
154.7667 159.220 .300 . .888
VAR00013
154.8333 160.902 .200 . .889
VAR00014
155.2333 152.668 .675 . .883
173
VAR00015
154.1667 166.557 -.144 . .895
VAR00016
154.9000 151.266 .551 . .884
VAR00017
154.6000 157.697 .279 . .889
VAR00018
154.2667 158.064 .429 . .887
VAR00019
154.9000 151.955 .651 . .883
VAR00020
155.0667 153.168 .593 . .884
VAR00021
154.9000 156.231 .535 . .885
VAR00022
154.7333 158.133 .601 . .886
VAR00023
154.8667 150.947 .675 . .882
VAR00024
154.9000 161.472 .199 . .889
VAR00025
154.8333 159.385 .230 . .890
VAR00026
155.1333 161.292 .190 . .890
VAR00027
155.5333 159.982 .262 . .889
VAR00028
154.8333 161.316 .280 . .889
VAR00029
154.8333 161.730 .240 . .889
VAR00030
154.6667 158.782 .281 . .889
VAR00031
154.3333 154.851 .694 . .884
VAR00032
154.6000 161.972 .174 . .890
174
VAR00033
154.3000 161.872 .187 . .889
VAR00034
154.7000 160.217 .259 . .889
VAR00035
155.0667 160.202 .307 . .888
VAR00036
154.7000 158.286 .444 . .887
VAR00037
154.4333 158.875 .432 . .887
VAR00038
155.3333 158.299 .382 . .887
VAR00039
154.4000 161.214 .273 . .889
VAR00040
155.0333 158.309 .406 . .887
VAR00041
154.3667 158.585 .421 . .887
VAR00042
154.8667 154.120 .581 . .884
VAR00043
155.0000 153.241 .646 . .884
VAR00044
154.7333 160.547 .254 . .889
VAR00045
154.7667 157.357 .330 . .888
VAR00046
154.9333 159.237 .318 . .888
VAR00047
154.7333 155.926 .596 . .885
VAR00048
154.7333 156.823 .395 . .887
VAR00049
154.5667 153.702 .806 . .883
VAR00050
154.5333 162.120 .166 . .890
175
VAR00051
154.7667 165.978 -.160 . .892
VAR00052
155.2667 162.478 .097 . .891
VAR00053
154.6000 155.697 .541 . .885
VAR00054
155.3667 154.723 .495 . .885
VAR00055
154.7667 159.702 .245 . .889
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.890 .892 55
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001
115.9000 63.472 .307 . .775
VAR00002
115.6000 64.110 .342 . .774
VAR00003
115.3333 64.161 .409 . .773
VAR00004
115.1333 62.671 .490 . .768
VAR00005
115.4000 64.455 .340 . .774
VAR00006
115.2333 64.944 .309 . .776
176
VAR00007
115.2333 64.875 .238 . .778
VAR00008
115.3000 65.459 .184 . .779
VAR00009
115.7000 64.769 .239 . .778
VAR00010
115.6000 66.524 .095 . .782
VAR00011
115.6333 65.964 .090 . .784
VAR00012
115.0333 64.585 .305 . .775
VAR00013
115.0333 62.723 .524 . .768
VAR00014
115.5667 68.530 -.137 . .790
VAR00015
114.9000 64.300 .286 . .776
VAR00016
115.5333 64.051 .258 . .777
VAR00017
115.3667 63.275 .355 . .773
VAR00018
114.9333 62.478 .489 . .768
VAR00019
115.6333 63.757 .307 . .775
VAR00020
115.0000 64.621 .395 . .774
VAR00021
116.2000 66.028 .127 . .781
VAR00022
115.5000 69.569 -.219 . .795
VAR00023
115.6667 61.402 .428 . .769
VAR00024
114.9667 65.206 .210 . .779
177
VAR00025
115.8333 67.523 -.039 . .789
VAR00026
115.5000 63.638 .362 . .773
VAR00027
115.5000 63.776 .454 . .771
VAR00028
115.0000 64.897 .458 . .774
VAR00029
115.3667 64.378 .278 . .776
VAR00030
115.3000 61.734 .589 . .765
VAR00031
115.6333 68.171 -.096 . .790
VAR00032
115.6667 63.195 .361 . .773
VAR00033
115.4667 63.430 .321 . .774
VAR00034
115.4333 64.185 .424 . .772
VAR00035
115.2667 66.616 .067 . .783
VAR00036
115.2333 63.564 .424 . .771
VAR00037
115.5667 60.806 .511 . .765
VAR00038
114.8667 63.292 .273 . .777
VAR00039
115.6000 69.834 -.253 . .795
VAR00040
114.9333 65.789 .245 . .778
VAR00041
115.8000 71.338 -.377 . .801
VAR00042
115.2333 62.737 .464 . .769
178
VAR00043
115.0000 65.448 .275 . .777
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.781 .797 43
179
Data Skala Semangat Kerja
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 5 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4
LAMPIRAN D
DATA PENELITIAN 1. Data Skala Semangat Kerja
2. Data Skala Persepsi Lingkungan Kerja
3. Data Skala Komitmen Organisasi
180
6 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 7 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
10 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 1 2 2 3 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 12 4 4 4 4 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 1 2 3 13 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 14 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 15 1 3 3 4 2 1 3 1 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 16 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 17 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 1 3 3 4 18 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 19 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 20 3 3 3 3 2 1 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 21 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 24 4 4 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 25 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 26 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 27 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 28 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 31 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 32 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 33 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
(lanjutan 1)
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 36 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 37 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 38 4 4 4 4 1 1 3 3 4 3 3 2 2 3 1 2 4 2 39 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3
181
41 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 42 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 43 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 44 4 3 1 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 45 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 47 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 48 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 49 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 50 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 54 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 55 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 56 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 58 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 60 1 1 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 61 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 62 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 63 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 64 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 65 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 66 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 67 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 68 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 69 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 70 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
(lanjutan 2)
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 1 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 115 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 103 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 107 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 102
182
5 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 111 6 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 108 7 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 100 8 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 94 9 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 116
10 2 3 3 4 4 4 1 4 1 4 3 3 4 4 93 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97 12 1 2 3 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 75 13 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 103 14 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 104 15 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 4 2 1 2 89 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 98 17 2 2 4 2 2 3 2 1 2 1 2 4 2 2 84 18 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 108 19 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 112 20 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 110 21 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 98 22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94 23 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 115 24 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 95 25 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 119 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100 27 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 104 28 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 97 29 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 111 30 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 119 31 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 32 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 114 33 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 102 34 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 93 35 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 107
(lanjutan 3)
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 36 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 108 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 101 38 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 89
183
39 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 118 40 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 110 41 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 110 42 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 103 43 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 111 44 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 100 45 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 97 46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 114 47 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 100 48 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 49 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 104 50 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 108 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 52 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 89 53 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 54 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 95 55 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 110 56 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 91 57 4 3 3 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 3 110 58 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 93 59 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 94 60 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105 61 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 106 62 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 107 63 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123 64 2 2 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 79 65 2 2 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 79 66 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 118 67 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 114 68 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 105 69 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 112 70 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 115
Data Skala Persepsi Lingkungan Kerja
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 1 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2
184
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 5 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 6 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 2 4 1 3 3 2 7 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 8 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 9 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2
10 1 3 1 1 4 4 4 1 2 1 4 4 1 1 2 2 2 1 11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 12 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 13 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 1 4 3 4 1 14 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 15 4 3 1 1 2 3 4 1 2 1 3 3 3 3 3 2 4 4 16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 17 2 1 2 2 4 2 4 2 3 1 2 2 4 4 2 2 3 4 18 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 19 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 20 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 21 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 22 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 23 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 2 24 2 2 1 3 3 4 3 2 2 1 3 3 3 2 1 2 1 1 25 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 3 1 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 1 28 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 29 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 1 3 2 2 30 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 32 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 35 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3
(lanjutan 1)
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 36 3 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3
185
37 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 38 2 3 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 39 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 40 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 41 3 3 1 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 42 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 43 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 44 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2 45 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 46 3 4 2 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 47 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 48 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 49 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 50 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 1 51 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 52 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 53 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 54 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 55 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 1 2 56 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 57 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 58 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 59 1 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 1 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 61 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 62 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 63 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 64 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 65 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 66 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 68 3 4 2 1 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 69 4 4 2 3 2 3 4 1 1 3 2 4 4 3 3 4 3 3 70 4 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2
(lanjutan 2)
Resp. Nomor Aitem
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
186
1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 5 2 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 6 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 7 2 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 8 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
10 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 1 2 2 2 2 1 1 3 11 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 12 1 1 2 2 4 3 3 1 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 13 2 1 4 2 3 1 3 1 3 1 4 3 1 3 4 1 3 4 14 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 15 3 4 3 1 4 3 1 2 3 1 2 1 1 3 4 4 3 4 16 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 17 1 3 3 1 4 2 4 3 1 3 3 2 4 4 3 3 4 4 18 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 19 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 20 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 21 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 24 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 1 3 3 25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 27 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 30 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 31 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 1 4 2 4 4 32 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4
(lanjutan 3)
Resp. Nomor Aitem
187
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 36 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 38 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 39 3 4 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 43 3 4 4 3 3 1 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 44 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 45 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 46 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 47 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 2 3 48 3 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 49 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 3 50 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 51 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 52 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 53 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 54 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 55 3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 56 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 57 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 58 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 59 2 3 4 2 2 2 1 2 3 3 3 1 1 2 4 2 3 4 60 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 61 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 62 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 63 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 64 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 1 4 65 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 66 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 67 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 68 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 69 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 70 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
(lanjutan 4)
188
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 37 38 39
36 3 3 1 108 37 3 3 3 110 38 2 3 3 84 39 3 4 2 128 40 3 3 3 113 41 3 4 3 130 42 3 3 2 109 43 3 4 3 128 44 2 3 1 89 45 3 3 2 100 46 3 3 1 112 47 4 3 1 100 48 4 3 3 117 49 3 3 2 108 50 3 3 2 110 51 3 3 2 103 52 2 3 1 84 53 3 3 1 104 54 3 3 1 97 55 3 3 2 97 56 3 3 2 98 57 4 3 2 117 58 3 3 2 98 59 4 3 2 106 60 4 4 4 147 61 3 3 2 110 62 3 3 2 114 63 3 4 3 132 64 4 4 4 105 65 3 2 2 99 66 3 4 3 128 67 4 3 3 124 68 4 3 3 111 69 3 3 3 119 70 3 3 3 123
Data Skala Komitmen Organisasi
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 37 38 39
1 3 3 2 109 2 3 3 2 99 3 4 4 3 122 4 2 3 3 97 5 4 4 3 131 6 2 3 2 116 7 4 4 3 130 8 3 3 3 100 9 3 3 3 111
10 3 4 1 85 11 3 3 2 108 12 3 3 3 104 13 3 4 1 107 14 3 4 2 105 15 4 1 2 101 16 3 3 2 112 17 2 4 2 106 18 3 3 2 115 19 3 4 1 102 20 3 4 3 120 21 4 3 2 113 22 3 3 3 109 23 4 4 3 114 24 3 3 1 93 25 3 3 3 122 26 3 3 1 114 27 3 3 2 100 28 3 3 2 107 29 4 3 2 113 30 3 3 3 124 31 4 4 3 135 32 4 3 3 128 33 4 3 3 117 34 3 3 1 109 35 4 4 3 126
189
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 5 1 3 2 3 1 2 4 1 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 6 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 7 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 4 8 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 2 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 1 2 3 3 11 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 12 2 4 3 4 1 2 3 2 1 3 3 4 2 4 2 4 2 4 13 1 2 2 3 1 2 4 4 3 1 2 3 2 2 2 3 2 4 14 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 15 1 2 2 4 2 3 4 1 2 3 2 3 2 4 2 3 1 4 16 2 4 3 4 1 2 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 17 3 3 1 1 3 1 2 2 1 2 3 1 3 3 1 1 3 3 18 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 19 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 20 2 2 2 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 2 21 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 22 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 23 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 24 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 25 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 26 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 27 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 28 1 3 3 3 2 3 4 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 29 2 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 30 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 32 3 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 34 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 35 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4
(lanjutan 1)
190
Resp. Nomor Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 36 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 4 1 4 1 2 1 2 39 3 3 1 4 1 2 2 3 3 2 3 4 1 4 1 3 2 3 40 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 44 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 45 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 1 1 2 3 2 46 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 47 2 1 1 2 2 3 3 2 3 1 2 3 1 3 1 3 2 3 48 4 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 4 2 3 3 2 2 3 49 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 50 2 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 51 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 52 2 1 1 2 2 2 3 3 4 2 1 3 1 2 2 2 3 2 53 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 1 2 1 3 54 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 55 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 56 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 57 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 58 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 59 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 60 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 63 1 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 64 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 65 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 66 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 67 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 1 4 4 3 3 4 68 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 69 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 70 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
(lanjutan 2)
191
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 86 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 72 3 2 4 3 1 3 3 2 4 3 3 86 4 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 69 5 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 76 6 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 70 7 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 78 8 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 74 9 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 81
10 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 85 11 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 78 12 1 2 3 1 3 1 2 4 4 4 75 13 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 76 14 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 85 15 1 1 2 3 4 3 3 2 1 3 68 16 1 2 2 3 3 2 2 4 3 4 71 17 2 3 2 4 4 3 4 2 3 3 67 18 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 83 19 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 77 20 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 71 21 3 3 3 1 2 3 1 3 2 2 67 22 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 69 23 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 94 24 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 77 25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 77 26 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 73 27 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 74 28 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 74 29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 85 30 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 80 31 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 107 32 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 90 33 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 77 34 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 73 35 1 3 1 4 2 3 4 4 3 3 79
(lanjutan 3)
192
Resp. Nomor Aitem Skor
Total 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 36 1 1 1 4 1 1 3 3 3 3 70 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82 38 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 54 39 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 76 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83 41 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 90 42 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 84 43 4 3 2 1 3 4 3 4 4 3 100 44 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 65 45 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3 61 46 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 76 47 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 63 48 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 74 49 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 79 50 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 84 51 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 78 52 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 67 53 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 67 54 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 74 55 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 70 56 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 75 57 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 79 58 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76 59 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 80 60 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 97 61 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 80 62 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 75 63 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 85 64 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 68 65 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 67 66 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 76 67 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 87 68 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 79 69 3 4 1 3 3 2 4 4 3 4 87 70 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 88
193
LAMPIRAN E
ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Hasil Analisis Deskriptif
2. Uji Normalitas
3. Uji Linieritas
4. Uji Multikolinieritas
5. Uji Heteroskedastisitas
6. Uji Autokorelasi
7. Uji Hipotesis Analisis Regresi
8. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif
194
Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
semangat kerja 70 75.00 123.00 103.4429 10.53859
persepsi lingkungan kerja
70 84.00 147.00 110.9429 12.65929
komitmen organisasi 70 54.00 107.00 77.4286 9.08346
Valid N (listwise) 70
195
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
semangat kerja .076 70 .200* .975 70 .177
persepsi lingkungan kerja
.076 70 .200* .985 70 .544
komitmen organisasi .089 70 .200* .974 70 .157
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Grafik Normalitas Histogram
Semangat Kerja
196
Grafik Normalitas Histogram
Persepsi Lingkungan Kerja
197
Grafik Normalitas Histogram
Komitmen Organisasi
198
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
semangat kerja * persepsi lingkungan kerja
Between Groups
(Combined) 4762.355
36 132.288 1.505 .119
Linearity 2727.453
1 2727.453
31.027
.000
Deviation from Linearity
2034.902
35 58.140 .661 .884
Within Groups 2900.917
33 87.907
Total 7663.271
69
ANOVA Table Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
semangat kerja * komitmen organisasi
Between Groups
(Combined) 4250.621
30 141.687 1.619 .078
Linearity 2052.927
1 2052.927
23.461
.000
Deviation from Linearity
2197.694
29 75.783 .866 .653
Within Groups 3412.650
39 87.504
Total 7663.271
69
199
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolera
nce VIF
1 (Constant) 40.593 9.700 4.185 .000
persepsi lingkungan kerja
.373 .101 .448 3.680 .000 .613 1.630
komitmen organisasi
.277 .141 .239 1.964 .054 .613 1.630
a. Dependent Variable: semangat kerja
200
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 40.593 9.700 4.185 .000
persepsi lingkungan kerja
.373 .101 .448 3.680 .000
komitmen organisasi .277 .141 .239 1.964 .054
a. Dependent Variable: semangat kerja
201
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .625a .391 .373 8.34609 1.941
a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja
b. Dependent Variable: semangat kerja
202
Uji Hipotesis Analisis Regresi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .625a .391 .373 8.34609 1.941
a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja
b. Dependent Variable: semangat kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2996.238 2 1498.119 21.507 .000a
Residual 4667.033 67 69.657
Total 7663.271 69
a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, persepsi lingkungan kerja
b. Dependent Variable: semangat kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Toleranc
e VIF
1 (Constant) 40.593 9.700 4.185 .000
persepsi lingkungan kerja
.373 .101 .448 3.680 .000 .613 1.630
komitmen organisasi
.277 .141 .239 1.964 .054 .613 1.630
a. Dependent Variable: semangat kerja
203
Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif
Resp. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1X2 X1Y X2Y
1. 109 86 115 11881 7396 13225 9374 12535 9890 2. 99 72 103 9801 5184 10609 7128 10197 7416 3. 122 86 107 14884 7396 11449 10492 13054 9202 4. 97 69 102 9409 4761 10404 6693 9894 7038 5. 131 76 111 17161 5776 12321 9956 14541 8436 6. 116 70 108 13456 4900 11664 8120 12528 7560 7. 130 78 100 16900 6084 10000 10140 13000 7800 8. 100 74 94 10000 5476 8836 7400 9400 6956 9. 111 81 116 12321 6561 13456 8991 12876 9396
10. 85 85 93 7225 7225 8649 7225 7905 7905 11. 108 78 97 11664 6084 9409 8424 10476 7566 12. 104 75 75 10816 5625 5625 7800 7800 5625 13. 107 76 103 11449 5776 10609 8132 11021 7828 14. 105 85 104 11025 7225 10816 8925 10920 8840 15. 101 68 89 10201 4624 7921 6868 8989 6052 16. 112 71 98 12544 5041 9604 7952 10976 6958 17. 106 67 84 11236 4489 7056 7102 8904 5628 18. 115 83 108 13225 6889 11664 9545 12420 8964 19. 102 77 112 10404 5929 12544 7854 11424 8624 20. 120 71 110 14400 5041 12100 8520 13200 7810 21. 113 67 98 12769 4489 9604 7571 11074 6566 22. 109 69 94 11881 4761 8836 7521 10246 6486 23. 114 94 115 12996 8836 13225 10716 13110 10810 24. 93 77 95 8649 5929 9025 7161 8835 7315 25. 122 77 119 14884 5929 14161 9394 14518 9163 26. 114 73 100 12996 5329 10000 8322 11400 7300 27. 100 74 104 10000 5476 10816 7400 10400 7696 28. 107 74 97 11449 5476 9409 7918 10379 7178 29. 113 85 111 12769 7225 12321 9605 12543 9435 30. 124 80 119 15376 6400 14161 9920 14756 9520 31. 135 107 120 18225 11449 14400 14445 16200 12840 32. 128 90 114 16384 8100 12996 11520 14592 10260 33. 117 77 102 13689 5929 10404 9009 11934 7854 34. 109 73 93 11881 5329 8649 7957 10137 6789
204
Resp. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1X2 X1Y X2Y 35. 126 79 107 15876 6241 11449 9954 13482 8453 36. 108 70 108 11664 4900 11664 7560 11664 7560 37. 110 82 101 12100 6724 10201 9020 11110 8282 38. 84 54 89 7056 2916 7921 4536 7476 4806 39. 128 76 118 16384 5776 13924 9728 15104 8968 40. 113 83 110 12769 6889 12100 9379 12430 9130 41. 130 90 110 16900 8100 12100 11700 14300 9900 42. 109 84 103 11881 7056 10609 9156 11227 8652 43. 128 100 111 16384 10000 12321 12800 14208 11100 44. 89 65 100 7921 4225 10000 5785 8900 6500 45. 100 61 97 10000 3721 9409 6100 9700 5917 46. 112 76 114 12544 5776 12996 8512 12768 8664 47. 100 63 100 10000 3969 10000 6300 10000 6300 48. 117 74 92 13689 5476 8464 8658 10764 6808 49. 108 79 104 11664 6241 10816 8532 11232 8216 50. 110 84 108 12100 7056 11664 9240 11880 9072 51. 103 78 96 10609 6084 9216 8034 9888 7488 52. 84 67 89 7056 4489 7921 5628 7476 5963 53. 104 67 118 10816 4489 13924 6968 12272 7906 54. 97 74 95 9409 5476 9025 7178 9215 7030 55. 97 70 110 9409 4900 12100 6790 10670 7700 56. 98 75 91 9604 5625 8281 7350 8918 6825 57. 117 79 110 13689 6241 12100 9243 12870 8690 58. 98 76 93 9604 5776 8649 7448 9114 7068 59. 106 80 94 11236 6400 8836 8480 9964 7520 60. 147 97 105 21609 9409 11025 14259 15435 10185 61. 110 80 106 12100 6400 11236 8800 11660 8480 62. 114 75 107 12996 5625 11449 8550 12198 8025 63. 132 85 123 17424 7225 15129 11220 16236 10455 64. 105 68 79 11025 4624 6241 7140 8295 5372 65. 99 67 79 9801 4489 6241 6633 7821 5293 66. 128 76 118 16384 5776 13924 9728 15104 8968 67. 124 87 114 15376 7569 12996 10788 14136 9918 68. 111 79 105 12321 6241 11025 8769 11655 8295 69. 119 87 112 14161 7569 12544 10353 13328 9744 70. 123 88 115 15129 7744 13225 10824 14145 10120
Total 7766 5420 7241 872640 425356 756693 606243 808829 564079
205
1. Menghitung harga rata-rata pada X1, X2, dan Y
b. X1 = NX1∑
= 70
7766
= 110,94
c. X2 = NX2∑
= 70
5420
= 77,43
d. Y = NY∑
= 70
7241
= 103,44
2. Menghitung harga-harga deviasi
a. 21x∑ = ( )
NXX
212
1∑−∑
= 872640 – 70
)7766( 2
= 11057,77
b. 22x∑ = ( )
NX
X2
222
∑−∑
= 425356 – 70
)5420( 2
= 5693,14
c. 2y∑ = ( )NYY
22 ∑−∑
= 756693 – 70
)7241( 2
= 7663,27
206
d. yx1∑ = ( )( )N
YXYX 1
1∑∑−∑
= ( )( )70
72417766808829 −
= 5491,77
e. yx 2∑ = ( )( )N
YXYX 2
2∑∑−∑
= ( )( )70
72415420564079 −
= 3418,71
f. 21xx∑ = ( )( )N
XXXX 21
21
∑∑−∑
= ( )( )70
54207766606243 −
= 4932,71
3. Menghitung koefisien regresi b
b = ( )( ) ( )( )( )( ) ( )2
2122
21
221122
xxxx
yxxxyxx
∑−∑∑
∑∑−∑∑
= ( )( ) ( )( )( )( ) ( )( )4932,714932,715693,1411057,77
3418,714932,715491,775693,14−−
= 0,373
4. Menghitung koefisien regresi c
c = ( )( ) ( )( )( )( ) ( )2
2122
21
121221
xxxxyxxxyxx
∑−∑∑∑∑−∑∑
= ( )( ) ( )( )( )( ) ( )( )4932,714932,715693,1411057,77
5491,774932,713418,7111057,77−−
= 0,277
5. Menghitung intersep a
a = Y – (b.X1) – (c.X2)
= 103,44 – ( ) ( ))77,43)(277,0()110,94)(373,0( −
= 83,51
207
6. Persamaan regresi
Y = a + bX1 + cX2
= 83,51 + 0,373X1 + 0,277 X2
7. Menghitung Koefisien Determinasi (R 2)
R2 = ( ) ( )2
21
yyxc.yxb.
∑∑+∑
= ( ) ( )27,7663
)71,3418)(277,0()77,5491)(373,0( +
= 0,391
8. Menghitung residu atau kesalahan ramalan (Res)
Res = (1 – R2) (∑y2)
= ( ) ( )27,7663 )391,0(1−
= 4666,93
9. Menghitung taraf korelasi (r)
r = 221
yy)x(c.y)x(b.
∑∑+∑
= ( )( )) ( )( ))((27,7663
71,3418277,077,5491373,0 +
= 0,625
10. Menghitung F reg
Jkreg = R 2.∑y2
= (0,391) (7663,27)
= 2996,34
Jkres = (1 – R2) (∑y2)
= (1 – 0,391) (7663,27)
= 4666,93
dbreg = m (jumlah prediktor)
= 2
dbres = N – m – 1
= 70 – 2 – 1 = 67
208
Rkreg = dbregJkreg
= 2
2996,34
= 1498,17
Rkres = dbresJkres
= 67
4666,93
= 69,66
F reg = resRk regRk
= 66,69
1498,17
= 21,51
11. Menghitung Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR)
a) SRx1 = 100% x Jkreg
y)x( b 1∑
= 100% x 2996,34
)77,5491)(373,0(
= 68,36%
b) SRx2 = 100% x Jkreg
y)x( c 2∑
= 100% x 2996,34
)71,3418)(277,0(
= 31,60%
c) SEx1 = (SRx1) (R2)
= (68,36%) (0,391)
= 26,73%
d) SEx2 = (SRx2) (R2)
= (31,60 %) (0,391)
= 12,36%