Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

21
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA MARGOREJO,SURABAYA TAHUN 2009 DISUSUSN OLEH: SYAM FITRI MUFIDAH NIM : 150008036

Transcript of Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Page 1: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN

HIPERTENSI DI DESA MARGOREJO,SURABAYA TAHUN 2009

DISUSUSN OLEH:

SYAM FITRI MUFIDAH

NIM : 150008036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM

SURABAYA

2010

Page 2: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang bagi sebagian orang merupakan

kebutuhan yang dapat memberikan kepuasan secara psikologis. Banyak alasan orang

merokok, ada yang karena gengsi gaya hidup,isenk atau hanya ingin terlihat perkasa.

Efek yang dirasakan kebanyakan para perokok itu adalah efek sugesti yang bersifat

psikologis (Renaldi, 2003).

Meski semua orang tau akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku

merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat

ditolerir oleh masyarakat.hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan rumah, angkutan umum, maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat

disaksikan dan dijumpai orang sedang merokok. Bahkan bila orang merokok disebelah

ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tersebut tetap tenang

menghembuskan asap rokoknya dan biasanya orang-orang yang ada di sekelilingnya

sering kali tidak peduli.

Dari sisi kesehatan, bahaya merokok sudah tidak dibantahkan, bukan hanya menurut

WHO, tetapi lebih dari 70 ribu artikel ilmiah membuktikan bahwa dalam kepulan asap

rokok terkandung 4000 racun kimia berbahaya dan 43 diantaranya itu adalah tar, karbon

monoksida (CO) dan nikotin. Dan berbagai penyakit kanker pun mengintai serta dapat

menimbulkan hipertensi (Abadi, 2005)

Hipertensi sendiri adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang cukup

banyak menggangu kesehatan masyarakat. Pada umumnya terjadi pada manusia yang

sudah berusia setengah umur (usia lebih dari 40 tahun). Namun, banyak orang yang tidak

tahu dan tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini disebabkan

gejalanya tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius

pada kesehatan (Gunawan L,2001)

Hipertensi menimbulkan angka mordibitas dan mortalitas yang tinggi, juga cenderung

meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang

dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8 – 28,6 % penduduk yang berusia diatas 20 tahun

Page 3: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

adalah penderita hipertensi dengan perbandingan perempuan lebih banyak menderita

hipertensi dari pada laki-laki, di jawa tengah diadakan angka prevalensi 60 % untuk laki-

laki dan 11,6 % untuk perempuan (Peter, hans ,2006)

Perlindungan terbaik untuk mengatasi komplikasi akibat hipertensi adalah dengan

mencegah, mendeteksi secara dini dengan memeriksa atau mengkontrol secara rutin.

Faktor-faktor yang sering menyebabkan hipertensi ialah faktor keturunan yaitu seorang

akan memiliki kemungkinan lebih besar jika orang tuanya adalah penderita hipertensi,

selanjutnya cirri perseorangan seperti umur, jenis kelamin dan ras, kebiasaan hidup

seperti konsumsi garam yang tinggi, kegemukan, stress serta pengaruh lainnya yaitu

merokok.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Apakah terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian

hipertensi di desa Margorejo IV, Surabaya tahun 2009? “

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum.

Mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di

desa Margorejo IV, Surabaya tahun 2009.

1.3.2 Tujuan Khusus.

1. Mengidentifikasi perilaku merokok.

2. Mengidentifikasi kejadian hipertensi .

3. Menganalisa hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi.

1.4 Manfaat penelitian.

1.4.1 Bagi peneliti.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga peneliti bisa

memberikan informasi tentang bahaya merokok serta usaha untuk memberi

pencegaha penyakit hipertensi.

Page 4: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

1.4.2 Bagi pelayanan kesehatan.

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan guna

meningkatkan mutu pelayanan sehingga para petugas kesehatan bisa memberikan

informasi tentang hipertensi dan bahaya merokok.

1.4.3 Bagi institusi pendidikan.

Dapat menjadi bahan untuk menentukan metode pembelajaran terutama

yang berkaitan dengan pencegahan terjadinya hipertensi dan juga sebagai bahan

pustaka / sumbangan pengetahuan untuk pembaca.

Page 5: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rokok

2.1.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan

membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih

jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang

sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan

perokok

2.1.2 Jenis-jenis Rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan

pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan

filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang

diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan

cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,

cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

tertentu.

Page 6: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara

digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.

Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan

mesin.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses

pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam

Filter Internasional, Djarum Super, dll.

Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang

menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini

jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star

Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.

o Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

o Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat

gabus.

2.1.3 Bahan-bahan yang terkandung dalam Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200

diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,

nikotin, dan karbon monoksida.

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-

paru.

Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini

bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.

Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat

darah tidak mampu mengikat oksigen.

Benzopirine adalah salah satu dari bahan yang paling keras. Dikenal sebagai

penyebab kanker binatang

Page 7: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Arsanile adalah bahan kimia yang berasal dari bahan kimia timah asenat yang

digunakan sebagai peptisida diperkebunan tembakau

Colidin adalah digunakan untuk membunuh binatang. Pada manusia

menyebabkan kelumpuhan.

Prusla acid adalah dapat mematikan dalam beberapa menit

Metil alkohol adalah menyebabkan kebutaan, pada binatang sebelum mati.

2.1.4 Jenis penyakit yang ada hubungannya dengan rokok:

Kanker paru

Penyakit jantung

Emfisema dan bronchitis kronis

Hipertensi

katarak

2.2 Konsep Hipertensi

2.2.1 Pengertian Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg

saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi (Palmer,anna, 2002).

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi

diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh

pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg

didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan

tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90

mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Page 8: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

2.2.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

2.2.3 Gejala hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun

secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan

dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah

sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa

saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah

yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

sakit kepala

kelelahan

mual

muntah

sesak nafas

gelisah

pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,

jantung dan ginjal.

2.2.4 Penyebab Hipertensi

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.

Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga

yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi.

Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Keturunan

Page 9: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau

saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan

darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih

tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian

menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

2. Usia

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia

seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat

mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah

tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

3. Garam

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah

dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita

hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4. Kolesterol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah

Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini

dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan

meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan

kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.

5. Obesitas / Kegemukan

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30

persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah

tinggi.

6. Stres

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga

dapat memicu tekanan darah tinggi.

7. Rokok

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan

darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan

jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika

Page 10: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan

memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

Zat kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dalam dinding arteri sehingga

arteri rentan terhadap penumpukan plak. Nikotin dalam tembakau juga membuat jantung

bekerja lebih keras karena menyempitkan pembuluh darah untuk sementara dan

meningkatkan frekuensi denyut jantung serta tekanan darah.

8. Kafein

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun

minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

9. Alkohol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga

menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa

menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu

menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat

jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

2.2.5 Komplikasi serius bila tekanan darah tinggitidak dikontrol dengan baik

Angina dan serangan jantung

Stroke dan stroke ringan

Gagal jantung

Kerusakan ginjal

Masalah mata

2.2.6 Obat Penurun Tekanan Darah

Obat penurun tekanan darah disebut antihipertensi. Obat antihipertensidapat dibagi

menjadi beberapa kategori (kelas) berdasarkan perbedaan cara kerjanya dalam tubuh.

Ada beberapa obat tambahan yang dapat diresepkan dokter pada keadaan-keadaan

khusus, namun kategori obat utama yang sering digunakan adalah yang tercantum berikut

Diuretic (misalnya chlortalidone [hygroton ®], bendroflumethiazide [apinox®])

Page 11: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Menurunkan tekanan darah dengan bekerja pada ginjal. Diuretik menyebabkan

ginjal mengeluarkan kelebihan gaam dalam darah melalui urin.

Alfa-bloker (misalnya doxazosin [cadura®], terazosin [hytrin®])

Menurunkan tekanan darah dengan memblokade reseptor pada otot yan melapisi

pembuluh darah. Jika reseptor tersebut diblokade, pembuluh darah akan melebar

sehinga darah mengalir dengan lebih lancer dan tekanan darah menurun.

Beta-bloker (misalnya atenol [tenormin®], bosoprolol [concor®, emcor®])

Menurunkan tekanan darah dengan memperlambat denyut

Bloker kanal kalsium (misalnya amlodipine [tensivask®, istin®], felodipine

[plendil®])

Inhibitor ACE (angiotensi-converting enzyme) (misalnya captopril [capoten®],

ramipril [triatec®], perindopril [coversyl®])

2.2.7 Mencegah dan Mengatasi Tinggi

Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah

normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah

tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:

Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita

tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung

garam.

Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,

magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan

darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria

yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol

per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda

menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan

kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit

sehari sebanyak 3 kali seminggu.

Page 12: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,

wortel, melon, dan jeruk.

Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan

emosi Anda.

Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi

atau hipertensi.

Kendalikan kadar kolesterol Anda.

Kendalikan diabetes Anda.

Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika

Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang

tidak meningkatkan tekanan darah.

BAB 3

Page 13: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu abstrak, logika secara arti harfiah dan akan

mambantu penelitian dalam menghubungkan hasil penemuan dengan body of knowledge

berkaitan dengan konsep duiri (nursalam dan siti pariani, 2001)

= Diteliti

= Tidak diteliti

= Pengaruh

Gambar. 2.1 Kerangka konseptual hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi

di desa margorejo, Surabaya pada tahun 2009

BAB 4

Merokok

KeturunanGaram KolesterolKegemukanStreeekafeinalcoholkurang olah raga

HipertensiFaktor resiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi:merokok

Page 14: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi suatu

hasil (nursalam, 2003).

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik jenis case control

yaitu pemilihan dimana pengumpulan data dilakukan melihat riwayat dahulu.

Daftar Pustaka

Gunawan,L. 2001. Hipertensi Darah Tinggi. Yogyakarta : kanisus

Peter,Hans. 2006. Hipertensi mendeteksi dan mencegah. Jakatra : PT. Buana Populer

Nainggolan. 2004. Anda mau berhenti merokok?. Bandung : Ind Publishing House

Page 15: Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi

Nursalam. 2003. konsep dan keperawatan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika

Palmer, anna. 2002. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga

Renaldi. 2003. Apakah mau berhenti merokok? Pasti berhsail. Bandung : Ind Publishing

House

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/174-mengatasi-

tekanan-darah-tinggi-atau-hipertensi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.php

http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-tubuh-manusia-akibat-

sebatang-rokok-racun-ketagihan-candu-buang-uang-dan-dosa

http://id.Wikipedia.org/wiki/tekanan darah tinggi