Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi siswa dlm memelihara...
-
Upload
sara-sahrazad -
Category
Documents
-
view
1.136 -
download
3
description
Transcript of hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi siswa dlm memelihara...
Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, Gaya Hidup, dan Motivasi dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara
Lingkungan Sekolah (Survei di SMA Plus PGRI Cibinong, Jawa Barat 2010)
SITI HASANAH No Reg: 7417020323
Program Studi PKLH
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010
ii
Hubungan antara Pengetahuan, Gaya Hidup, dan Motivasi dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan
Sekolah Survei di SMA Plus PGRI Cibinong, Jawa Barat(2010)
The Causal-relat ionship between Knowledge, Lifestyle ,
Mot ivat ion, and Part icipat ion of Student in the School Clean Environment Enhancement Program
Survey in SMA Plus PGRI Cibinong, West Java (2010)
Siti Hasanah
ABSTRACT
The object ive of the research is to study the causal-relat ionship between knowledge, l i festyle , mot ivat ion, and part ic ipat ion of student in the school c lean environment enhancement program in SMA Plus PGRI.
The mothodology used in this research is on using the mult iple regression equation model approach.
The research concludes that there are posit ive causal-correlat ions among knowledge, l i festyle, mot ivat ion, and part ic ipat ion in the mult iple regression equation model est imated by using the SPSS program. The independent variables of knowledge, l i festyle, and motivat ion affect sequent ly and signif icant ly into the part ic ipation. The average degree of intensity of those three independence variables are high (above point 3 from the 1-5 Likert scale), but st i l l fo l lowed by low degree of intensity on the student part ic ipation (below point 3 from the 1-5 Likert scale).
Therefore, those three independent variables knowledge, l i festyle, and mot ivat ion should be taken into considerat ion in enhancing and increasing the intensity of student part ic ipat ion of school on clean environment act ion program, in SMA Plus PGRI Cibinong, West Java.
iii
I. Pendahuluan Penelit ian partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong telah selesai dilaksanakan. Pada umumnya perlu dilakukan pembinaan siswa agar partisipasi pada program pemeliharaan l ingkungan bersih di sekolahnya lebih meningkat lagi. Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Hubungan antara langsung variabel pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan partisipasi dalam pemeliharaan l ingkungan sekolah.
1. Latar Belakang Masalah
Pemeliharaan l ingkungan sekolah secara menyeluruh baik dari sisi arsitektur, tata letak, penempatan, dan pemeliharaan pertamanannya mempunyai peran yang sangat besar terhadap kenyamanan belajar di sekolah. Sekolah sekolah di Indonesia secara umum mempunyai tenaga atau sumber daya manusia yang cukup memadahi. Termasuk tenaga yang menangani tentang pemeliharaan lingkungan sekolah. Masih banyak sekolah belum melakukan pengelolaan dan pemeliharaan l ingkungan sekolah secara tersendiri. Pada umumnya masih dilakukan secara rangkap. Bahkan banyak dijumpai bahwa pemeliharaan lainny lebih diutamakan.
Lebih lanjut bagaimana part isipasi siswa dalam pemeliharaan lingkungan yang baik ini menjadi sangat penting, baik dari sisi keikutsertaan pemeliharan lingkungan hi jau, dari masalah penanganan sampah termasuk bagaimana siswa jika mempuang sampah yang dibawanya dari bungkus makanan atau sejenisnya, sampai part isipasi dalam gotong royong di hari krida, dan kontribusi membawa pot atau lainnya belum sepenuhnya optimal. Bahkan banyak sekolah yang tidak memperdulikan hal ini. Oleh karenanya penelit ian ini dipi l ih bagaimana masalah partispasi siswa ini dapat ditel it i termasuk variabel apa saja yang turut menentukan tingkat part isipasi siswa.
Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup yang dimaksud dalam peneli t ian ini adalah informasi tentang kegiatan yang dilakukan warga rumah dan masyarakat yang berhubungan dengan pemanfatan, pemeliharaan dan pengawasan terhadap lingkungan f isik, l ingkungan biologis dan lingkungan sosial. Pengetahuan l ingkungan berdasarkan indikator f isik, biologis dan sosial, Begitu pula menurut dimensi pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan.
Gaya hidup merupakan pola hidup dimana seseorang membagi, menghabiskan dan mengelola waktu dan uangnya.
iv
Gaya hidup berdasarkan indikator pola asuh dan pola hidup, begitu pula menurut dimensi aktivitas, minat, dan opini.
Motivasi terhadap lingkungan adalah dorongan yang mencakup aspek-aspek minat atau hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasil terbaik dan merasakan kepuasan. Motivasi berdasarkan indikator keikut sertaan dan tanggung jawab. Begitu pula menurut dimensi minat atau hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasi l terbaik, dan merasakan kepuasan.
Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah adalah peran serta siswa dalam memelihara lingkungan baik secara f isik maupun non-f isik tentang lingkungan alam, l ingkungan sosial, l ingkungan budaya. Partisipasi berdasarkan indikator di dalam kelas, di luar kelas Begitu pula menurut dimensi keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusi.
Lingkungan selalu mempunyai isu permasalahan yang dapat digolongkan menjadi dua bagian. Pertama, masalah lingkungan yang muncul sebagai akibat dari berbagai gejala alam itu sendiri, dan sebagai akibat campur tangan manusia. Campur tangan manusia sepert i eksploitasi alam secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Dalam keluarga, orang tua sebagai pendidik anak-anaknya memil iki pola asuh tertentu. Orang tua berupaya menanamkan bagaimana cara mengatur/ mengelola hidup sehari-hari dalam keluarga.
Beberapa faktor yang diduga ada hubungan antara dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah diantaranya pengetahuan tentang lingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi terhadap lingkungan. Penelit ian ini dibatasi pada l ingkungan sekolah SMA Plus Cibinong. 2.Perumusan Masalah
Variabel bebas pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi, diduga ada hubungan dengan partisipasi dapat dirumuskan permasalahannya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1). Apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang
lingkungan hidup dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah ?
2). Apakah ada hubungan antara gaya hidup dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah ?
v
3). Apakah ada hubungan antara motivasi dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah ?
4). Apakah terdapat hubungan antara lingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi pada l ingkungan, terhadap partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah secara bersama sama?
3.Manfaat Penelitian
Penelit ian ini bermanfaat akademik maupun bermanfaat secara prakt is.
1). Manfaat akademik memberikan kontribusi hasi l
penelit ian tentang lingkungan hidup dan kontribusi hasil karya i lmiah yang dapat diakses melalui kepustakaan. Terutama tentang part isipasi siswa pada pemeliharaan lingkunan sekolah, pengetahuan tentang l ingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi, serta hubungan antar variabel tersebut
2). Manfaat praktis, utamanya bagi sekolah untuk menyusun program dan implementasinya agar partisipasi siswa pada program pemeliharaan lingkungan sekolah dapat dioptimalkan. Tentunya didasarkan atas hasil peneli t ian ini.
II .Landasan Teori
Partisipasi berkaitan erat dengan keterl ibatan seseorang
dalam suatu akt ivitas. Part isipasi merupakan keikutsertaan seseorang dalam perencanaan serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat kepada kepentingannya dan juga ikut memiliki tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan atau kewajibannya. Part isipasi merupakan proses adaptasi terhadap perubahan. Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah adalah peran serta siswa dalam memelihara lingkungan baik secara f isik maupun non-f isik tentang l ingkungan alam, l ingkungan sosial, l ingkungan budaya. David W. Johnson (1987: p. 98) Davis Keith and John Newstrom (1985: pp. 179-180) dan Anon (2006: pp. 1-6).
Pengetahuan dimulai dengan rasa keingintahuan dari seseorang. Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan
vi
alat indra di sebut pengetahuan pengalaman atau pengetahuan empiris, dan yang diperoleh dengan cara memeras otak disebut pengetahuan rasional. Pengetahuan mempunyai fungsi menjelaskan, meramalkan dan mengontrol manusia dengan segala akt if itasnya agar t idak salah jalan. Pengetahuan tentang l ingkungan hidup adalah informasi tentang kegiatan yang dilakukan warga rumah dan masyarakat yang berhubungan dengan pemanfatan, pemeliharaan dan pengawasan terhadap lingkungan f isik, l ingkungan biologis dan lingkungan sosial. . S. Suriasumantr i (1985: p. 2), Alan H.Goldman (1990: p.5), AJ Romiszowski (1981: p. 241), John P.De Cocco (1972: p. 343), Tom Devenport and Larry Prusak (2006: p.3), Rodeikek M. Chissholm (1989: p. 90), John S. Brubacher (1981: p. 332), Benyamin S. Bloom (1979; P.104), ME Bel l Gredler (1991: p. 56), M. Dalyono (1997: p. 131), Harun M Husein (1995: p. 6)), JPS Saragih dan S. Sitorus (1983: p. 18), Suharto P. Hadi (2000: p. 2), M. Suryani (1987: p. 190), Aca Sugandhi (1999: pp. 1-2).
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menghabiskan uangnya dan bagaimana ia mengalokasikan dan atau membagi waktunya. Gaya hidup merupakan pola hidup dimana seseorang membagi, menghabiskan dan mengelola waktu dan uangnya, yang diukur melalui pola asuh dan pola hidup. John C. Mowen dan Michel Minor (1998: p. 220), James F. Engel, Roger D Black Well, dan Paul W. Miniard (1994: p. 383), J. Paul Peter, Jerry C. Olsen (1999: p. 312).
Motivasi ia lah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motivasi pada lingkungan adalah dorongan yang mencakup aspek-aspek minat atau hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasi l terbaik dan merasakan kepuasan. Ngalim Purwanto (1990: p. 60), Arno F. Witt ig,et al (1984: p. 357), Crawford (1987: p.155), Elton B. McNeil, The Psychology of Being Human(San Francisco: Canf ield Press (1974: p. 192), David Krech, Richard S. Crutchf ield, and Egerton L. Bal lchey (1962: p. 69), Oemar Hamalik (2003: p. Pp. 105-106), Donald (2003: p. 106.), John P. Campbel l, Marvin D. Dunnetle, Edward E. Lawler & Karl E. Weick (1970: p. 346), Gibson, Ivancevid, Donnet ly, Organica (1991: p. 94), M.R.Jones ect (1955), Heckhausen (1988: p. 346).
vii
III .Kerangka Berpikir 1. Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan
hidup (X 1
) dengan Partisipasi siswa dalam Memelihara lingkungan sekolah (Y)
Pengetahuan pada hakikatnya adalah segenap apa yang diketahui manusia mengenai suatu objek yang langsung maupun tidak langsung ikut mempengaruhi kehidupan manusia. Pengetahuan pada umumnya untuk menjawab dan memberikan solusi permasalahan hidup individu maupun kelompok. Seseorang atau kelompok, bahkan bangsa dengan menguasai pengetahuan akan memberikan kemampuan baginya yang selanjutnya akan membantu memecahkan masalah serta mengembangkan dan mengarahkannya ke garis yang benar. Selanjutnya secara khusus bagi kelompok siswa dengan pengetahuan nya akan memelihara norma norma secara rasional sehingga senantiasa para siswa tersebut akan tetap memelihara sikap dan perilaku yang terpuji , utamanya dalam partisipasi pemeliharaan l ingkungan bersih secara umum dan lingkungan bersih sekolah secara khusus. Pengetahuan tentang l ingkungan hidup bermanfaat untuk menambah informasi dan wawasan siswa tentang diperlukan dan pentingnya higienitas l ingkungan agar terpelihara kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Timbulnya permasalahan kesehatan di dalam lingkungan secara umum disebabkan oleh kekurang fahaman orang tentang fungsi suatu rumah. Informasi dan wawasan yang luas, benar, dan kreatif akan menambah kesadaran, dan menjadi pendorong untuk meningkatkan peranserta siswa dalam program bersih l ingkungan di l ingkungan sekolah. Dari uraian di atas, diasumsikan ada hubungan antara antara pengetahuan tentang l ingkungan hidup dengan part isipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah . 2. Hubungan antara Gaya Hidup (X 2
) dengan Partisapasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (Y)
Gaya hidup adalah pola hidup dimana seseorang mengelola waktu dan uangnya, bagaimana seseorang menggunakan dan membagi waktunya dan bagaimana ia menghabiskan uangnya. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang melakukan aktivitas kesehariannya dalam hidupnya. Juga, penggunaan waktu secara ef isien dan efektif sehingga segala waktunya dapat bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang
viii
lain yang ada di sekitarnya, baik di l ingkungan keluarga ataupun masyarakat di mana ia bekerja. Disamping itu juga ada unsur si laturahim, mengadakan hubungan antar individu dan juga sekaligus melakukan sosialisasi dengan orang lain. Gaya hidup sebaiknya dikelola seefisien dan seefektif mungkin, bila t idak, semua sumber daya alam akan terekploitasi dan cepat habis dengan percuma oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab. Aktivitas yang kita kerjakan dan yang digunakan seyogyanya menggunakan suatu barang yang dapat didaur-ulang, sehingga terhindar dari pencemaran l ingkungan. Peran serta setiap individu untuk tidak mencemari l ingkungan akan sangat bermanfaat dalam pencegahan kepunahan dan kerusakan. Dari uraian di atas, diasumsikan ada hubungan posit if antara gaya hidup dengan partisipasi siswa dalam pemeliharaan kebersihan l ingkungan sekolah. 3. Hubungan antara Motivasi pada Lingkungan (X 3
) dengan Partisipasi siswa dalam Memelihara Lingkungan sekolah (Y).
Motivasi pada pemeliharaan l ingkungan dapat diart ikan sebagai dorongan keluarga dalam mengelola atau memperlakukan lingkungan, kesehatan, dan serta pendidikannya sehingga bermanfaat serta akan tetap terjamin keharmonisan l ingkungannya. Sedangkan pada peranserta siswa akan tercermin juga pada pola kebersihan mereka di l ingkungan sekolah. Bagi siswa yang mempunyai motivasi terhadap pemeliharaan kebersihan baik di l ingkungan keluarga, di l ingkungan umum, dan diberbagai l ingkungan lainnya, secara umum akan tergerak untuk berpart isipasi j ika ada pada situasi yang kurang harmonis l ingkungan dimana saja. Dari uraian di atas diasumsikan ada hubungan posit if antara motivasi dengan part isipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah. 4 Hubungan antara Pengetahuan tentang lingkungan
hidup (X 1 ), Gaya Hidup (X 2 ), Motivasi pada Lingkungan (X 3
), dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah (Y).
Seseorang dengan pengetahuan yang benar dan baik tentang kondisi sarana, prasarana, fasil itas kebersihan lingkungan yang sebaiknya dipenuhi di dalam lingkungan
ix
rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat yang sehat cenderung berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan pengetahuan mereka tentang lingkungan hidup, maka motivasi terhadap lingkungan akan mendorong semua anggota keluarga. Mereka akan selalu memelihara, memperhatikan dan menjaga kualitas hidupnya, sehingga kehidupan kesehatan dari anggota keluarganya akan terjamin dengan baik.
Selanjutnya ket iga variabel diatas secara bersama-sama dengan asumsi faktor-faktor lain yang dianggap tetap (ceteris paribus), berhubungan dengan tingkat partisipasi dalam memelihara l ingkungan sekolah .
5.Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan
hipotesis penelit ian sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan posit if antara pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan part isipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah.
2. Terdapat hubungan posit if antara gaya hidup dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah.
3. Terdapat hubungan posit if antara motivasi pada lingkungan dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah.
4. Terdapat hubungan posit if antara pengetahuan l ingkungan hidup, gaya hidup, motivasi pada lingkungan dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah secara bersama-sama.
IV .Modologi Penelitian Penelit ian di laksanakan di SMA PLUS PGRI CIBINONG.
1.Metode Penelitian Penelit ian ini menggunakan metode survei dengan teknik
korelasional melalui suatu model regressi ganda. Peneli t ian ini mencakup tiga variabel bebas yaitu Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, Gaya Hidup, dan Motivasi pada
x
Lingkungan. Serta satu variabel terikat yaitu Part isipasi siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah . Rancangan penelit ian digambarkan dalam bentuk bagan sebagai Gambar 3.1 2.Populasi dan Sampel
Penelit ian ini dilakukan terhadap siswa SMA Plus PGRI Cibinong, dan diambil sejumlah siswa sebagai sampel. Metode sampel yang digunakan adalah random acak sederhana . Berdasarkan populasi 1500 siswa dan probabil itas kesalahan 4% dengan rumus Slovin (Husen Umar p.134) didapatkan ukuran sampel n=448 siswa.
3.Teknik Pengumpulan Data
Ada empat variabel penelit ian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang berbentuk tes dan angket.
xi
Instrument ini disusun oleh penelit i, kemudian di lakukan uji validitas dan rel iabil itasnya. Uji ini di lakukan kepada 30 orang siswa, kemudian di lakukan tes validitas dan reliabil itasnya.
Selanjutnya di lakukan uji val iditas dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Person (product moment) dan tes rel iabi l itas dengan koefisien Gronbach Alpha pada instrumen dengan jawaban Likert. Pada instrumen pengetahuan dilakukan tes val iditas dengan biserial dan tes rel iabil itas dengan KR-20.
4.Instrumen Penelitian 1). Variabel Partisipasi Siswa dalam memelihara
Lingkungan Sekolah (Y)
a. Definisi Konseptual Definisi konseptual dari partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan pada sekolah adalah peran serta seseorang dalam suatu akt ivitas f isik, mental, pikiran dan perasaan dengan indikator di dalam kelas dan di lingkungan sekolah. b. Definisi Operasional
Definisi operasional dari part isipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah yang bersih adalah skor yang diperoleh dari responden yang diukur melalui angket yang mencerminkan pada partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah yang bersih dengan indikator di dalam kelas dan di l ingkungan sekolah. c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah yang bersih adalah angket. Adapun kisi-kisi instrument dapat dil ihat pada Tabel 1 berikut.
xii
2).Variabel Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup (X1)
a. Definisi Konseptual Dif inisi konseptual dari Pengetahuan tentang Lingkungan
Hidup adalah t ingkat pengetahuan seseorang tentang lingkungan hidup yang senantiasa berhubungan dengan pemanfatan, pemeliharaan dan pengawasan dengan lingkungan, mencakup l ingkungan f isik, l ingkungan biologis dan lingkungan sosial .
b. Definisi Operasional
Definisi operasional dari Pengetahuan tentang lingkungan hidup adalah skor yang diperoleh dari tes yang telah disiapkan dan dibagikan kepada siswa yang mencerminkan pengetahuan lingkungan hidup melalui dimensi pengetahuan dalam pemanfaatan, pemeliharaan dan pengawasan lingkungan. Dan aspek yang diukur melalui t iga indikator yaitu: l ingkungan f isik, l ingkungan biologis dan l ingkungan sosial. c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur Pengetahuan lingkungan hidup adalah tes objektif . Setiap butir tes menyediakan dua alternatif jawaban yaitu benar dan salah. Soal tes diberikan penekanan pada ranah kognitif , jenjang ingatan (recall) atau pengetahuan (knowledge) dan pemahaman (comprehension).
xiii
3).Variabel Gaya hidup (X2) a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual gaya hidup adalah bagaimana seseorang/ individu mengelola hidupnya atau aktif itas hidupnya seefektif dan seefisien mungkin sehingga dapat berguna bagi dir inya, serta bagi orang lain. b. Definisi Operasional
Definisi operasional dari gaya hidup adalah skor yang diperoleh dari responden yang mencerminkan gaya hidup dengan indikator pola hidup, dan pola asuh.
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya hidup adalah angket instrumen yang akan diuj icoba untuk variabel gaya hidup berjumlah 30 butir mencakup indikator pola hidup dan pola asuh.
xiv
4).Variabel Motivasi dengan Lingkungan (X3) a. Definisi Konseptual Definisi konseptual dari motivasi terhadap l ingkungan adalah dorongan setiap anggota keluarga dalam memelihara, mengelola l ingkungannya dengan minat/ hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasi l yang terbaik dan optimal dan merasakan kepuasan terhadap pemeliharaan l ingkungannya . b. Definisi Operasional
Definisi operasional motivasi terhadap lingkungan adalah skor yang diperoleh dari responden yang diukur melalui angket yang mencerminkan motivasi terhadap lingkungan, yaitu dorongan dari set iap anggota keluarga terhadap l ingkungan. Indikator yang diukur mencakup minat atau hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasi l terbaik dan merasakan kepuasan terhadap program pemeliharaan lingkungan .
xv
c. Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi terhadap lingkungan adalah angket instrumen yang diuj icoba untuk variabel motivasi terhadap lingkungan berjumlah 30 butir. Kisi kisi ini mencakup indikator keikutsertaan, dan indikator tanggung jawab. Kisi kisi ini juga menurut dimensi minat dan hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasil terbaik, dan merasakan kepuasan. Distribusi pernyataan instrumen motivasi ini sedemikian rupa sebagaimana pada Tabel 4.
5).Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan model persamaan regresi ganda, diselaraskan dengan menggunakan program SPSS. Uji persyaratan yang pergunakan terdir i dari uji normalitas variabel dependen dan galat taksiran regresi dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji heteroskedastisit i dengan metode pola diagram galat kwadrat vs predicted Y. Uji multikol inearit i dengan Tolerance dan VIF. Uji tuna cocok dengan R, R2
, dan F tes.
IV. Hasil Penelitian
Empat variabel penelit ian yang terdir i dari pengetahuan, gaya hidup, motivasi, dan part isipasi merupakan variabel latent, yang terdir i dari beberapa indikator. Setiap variabel dibentuk dengan menghitung rerata dari but ir butir yang val id. Uji normalitas juga di lakukan, kemudian analisis korelasi Pearson, atau product moment antar variabel tersebut.
xvi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelit ian melalui persamaan regresi ganda.
Gambaran Umum SMA Plus PGRI. Nama Sekolah SMA PLUS PGRI CIBINONG. Alamat Jl. Golf Ciriung (kampung IT) Cibinong BOGOR 16918 Telp 021-8753773. Perkembangan siswa di SMA Plus ini selama sembilan tahun menunjukkan angka pertumbuhan yang sangat signif ikan, seiring dengan prestasinya. Data perkembangan siswa ini adalah sebagai berikut dari 200 siswa tahun 1983, 757 siswa tahun 1993, dan 1500 tahun 2007. Menurut statsnya tahun 1983 Terdaftar, tahun 1988 Diakui, tahun 2004 Disamakan, dan tahun 2005 Peringkat A. Visi: Unggul dalam mutu dan prestasi, berwawasan global, rel igius, entrepreneur dan sebagai agen perubahan dan pendidikan budaya bangsa.
1.Penjelasan Umum
Variabel independen yang terdir i dari t iga variable, ialah: pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi mempunyai koefisien korelasi yang relatif rendah. Selanjutnya koefisien korelasi variabel pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi secara bersama sama dengan variabel partisipasi menunjukkan korelasi ganda yang kuat dan signif ikan. 2. Uji Persyaratan Analisis Regresi
1).Uji normalitas Variabel Dependen (Y). Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa
variable dependen atau Y, ialah variabel partisipasi mengikut i distribusi normal. Uraian menunjukkan secara ilmiah bahwa khusus variable partisipasi atau Y memang mengkuti distribusi normal, baik yang dil ihat melalui uji berdasarkan gambar histogram yang selaras dengan kurva normalnya, maupun dengan uji statistic yang lazim dipergunakan, ialah Kolmogorov-Smirnov.
2). Uji Multikol inearit i.
Variabel independen yang terdir i dari variable pengetahuan, variable gaya hidup, dan variable motivasi pada analisis regresi disyaratkan tidk ada multi kolinearit i. Berdasarkan kriteria statistic tolerance yang menyatakan bahwa variabel bebas dinyatakan t idak multikolinieritas apabila ni lai TOL mendekati 1. Hal yangsama juga dikatakan bahwa kolinieritas t idak ada j ika ni lai VIF mendekati angka 1.
Secara berturut-turut tolerance untuk pengetahuan sama dengan 0.779, gaya hidup sama dengan 0.913, dan
xvii
motivasi sama dengan 0.726. Sedangkan VIF (variance inf lation factor) secara berturut turut pengetahuan sama dengan 1.283, gaya hidup sama dengan 1.093, dan motivasi sama dengan 1.377. Hal ini menunjukkan bahwa semua angka mendekati 1 (satu). Sehingga t idak terdapat multikol inearit i. Maka analisis regresi dapat dipergunakan dalam penelit ian ini. 3). Uji heteroskedastisit i.
Untuk mendeteksi heteroskedastisit i dengan cara Pola Grafik dengan menggambarkan diagram pencar antara galat kwadrat dengan ni lai prediksinya atau Y topi. Gambar menunjukkan tak ada pola yang sistematis, berapapun nilai Y topi galat kuadratnya relatif sama, dan variance konstan. Berdasarkan analisis ini menunjukkan bahwa data adalah homoskedastis, sehingga asumsi data homogen dapat dipenuhi.
4).Uji tuna cocok
Persamaan regresi ganda ini sangat cocok yang ditunjukkan dengan nilai R2 atau koefisen penentu yang menunjukkan angka sebesar 0.848 dan nilai Adjusted R2
sama dengan 0.85 yang berarti secara bersama- sama variable pengetetahuan, gaya hidup, dan motivasi dapat menentukan variabel part isipasi sebesar 85 persen, dan sangat signif ikan (F=822.76, sig.=0.000<0.01).
5). Uji normalitas galat Uji hipotesis yang menyatakan bahwa galat
mengikut i distr ibusi normal ternyata dapat diterima. Nilai tes statistik Kolmogorov-Smirnov sama dengan KS=0.029 dan nilai sig (P-value) = 0.150>0.05 yang berart i H o
diterima. Hal yang sama dapat juga secara visual dapat dil ihat pada histogram data galat selaras dengan garis kurva normalnya. Jadi galat normal regresi ganda mengikut i distr ibusi normal dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 0.274 atau dapat ditul iskan bahwa galat mengikut i N(0, 0.274).
3. Pengujian Hipotesis
1) Apakah terdapat hubungan pengetahuan tentang lingkungan hidup (X1) dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
xviii
Persamaan regresi ganda dapat dituliskan sebagaimana lazimnya pada analisis regresi sebagai berikut.
Persamaan menunjukkan pengaruh langsung
variable pengetahuan dengan partisipasi. Berdasarkan angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit standar pengetahuan siswa SMA PGRI Cibinong akan di ikut i kenaikan part isipasi siswa dalam gerakan bersih l ingkungan melalui variable motivasi sebesar 1.979 unit standar, ceteris paribus (variable yang lain gaya hidup dan motivasi tetap tidak berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan pengaruh yang sangat signif ikan (t o
= 29.666 dan sig. = 0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan pengaruh variable pengetahuan dengan part isipasi secara sangat signif ikan.
2). Hubungan antara gaya hidup (X 2
) dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Persamaan menunjukkan hubungan langsung variable gaya hidup dengan part isipasi. Berdasarkan angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit rata rata standar gaya hidup siswa SMA PGRI Cibinong akan di ikut i kenaikan partisipasi siswa dalam gerakan bersih l ingkungan melalui variabel
0.000Sig.822.75 F0.848 R0.921 R448n
0.000 0.000 0.000 0.000 sig.12.837 16.903 29.666 37.043-t
2X 0.5782X 0.791 1 X 1.979 7.976- Y
2
===
==
+++=
xix
motivasi sebesar 0.791 unit standar, ceteris paribus (variable yang lain pengetahuan dan motivasi tetap tidak berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan hubungan yang sangat signif ikan (t o =16.903 dan sig.= 0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan hubungan variable gaya hidup dengan part isipasi secara sangat signif ikan. Berdasarkan ni lai t o
menunjukkan bahwa tingkat hubungan variabel gaya hidup ini disamping sangat signif ikan, juga mempunyai peringkat kedua setelah variabel pengetahuan.
4). Hubungan antara motivasi pada lingkungan (X 3
) dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Persamaan menunjukkan hubungan langsung variable motivasi dengan partisipasi. Berdasarkan angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit standar part isipasi siswa SMA PGRI Cibinong akan di ikuti kenaikan part isipasi siswa dalam gerakan bersih l ingkungan melalui variable motivasi sebesar 0.578 unit standar, ceteris paribus (variable yang lain pengetahuan dan gaya hidup tetap t idak berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan pengaruh yang sangat signif ikan (t o
= 12.837 dan sig. = 0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan hubungan variable motivasi dengan part isipasi secara sangat signif ikan.
4).Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup
(X 1 ), gaya hidup (X 2 ), motivasi pada lingkungan (X 3
), dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) secara bersama-sama.
Persamaan menunjukkan hubungan langsung variable pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan partisipasi. Berdasarkan stat ist ik menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit standar pengetahuan, satu standar gaya hidup, dan satu standar motivasi akan diikut i kenaikan partisipasi sebesar 3.348 (1.979 + 0.791 + 0.578 = 3.348) unit rata rata standar part isipasi siswa SMA PGRI Cibinong. Ketiga variable ini mempunyai hubungan yang sangat signifkan.
xx
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Model persamaan regresi berganda diapl ikasikan pada data menunjukkan tuna cocok yang sangat signif ikan secara konseptual maupun secara empiris pada data penelit ian. Semua persyaratan juga telah terpenuhi. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terbukti ada hubungan langsung variable pengetahuan dengan partisipasi secara signif ikan, hal yang sama untuk variabel gaya hidup, dan variabel motivasi. Selanjutnya secara bersama sama variabel pengetahuan, variabel gaya hidup, dan variabel motivasi menentukan variabel partisipasi sebesar 84.8 persen (R² = 0.848). Berdasarkan ni lai t o menunjukkan bahwa secara berurutan dari besaran (B) maupun tingkat signif ikansinya (t o
Selanjutnya j ika dikaji lebih lanjut berdasarkan koefisien partial correlat ion (korelasi parsial) yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan salah satu variabel independen setelah dihi langkan pengaruh korelasi variabel independen lainnya. Atau korelasi antara variabel dependen dengan salah satu variabel independen, setelah pengaruh pengaruh l inear variabel-variabel independen lainnya telah dihi langkan dari keduanya. Selanjutnya part correlat ion, juga dihitung untuk menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan salah satu variabel independen, setelah pengaruh hubungan linear variabel-variabel independen lainnya telah dihilangkan dari variabel independen tersebut. Part correlat ion juga disebut semipart ial correlation .
) menunjukkan pertama adalah pengetahuan, kedua gaya hidup, dan ketiga adalah motivasi.
Selanjutnya, koefisien korelasi antara partisipasi dengan pengetahuan sama dengan 0.80 yang menunjukkan t ingkat korelasi sangat kuat. Selanjutnya j ika di l ihat dari koefisien korelasi parsial menunjukkan angka yang lebih besar lagi. Angka ini adalah angka koefisen korelasi setelah pengaruh variabel gaya hidup dan variabel motivasi dihilangkan dari pengaruh l inear antara variabel partisipasi dan variabel pengetahuan. Angka ini adalah menunjukkan angka koefisien korelasi yang sebenarnya dalam keterkaitan pengaruh antara variabel dependen partisipasi dengan variabel variabel independen pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi. Selanjutnya jika part correlat ion antara variabel partisipasi sebagai variabel dependen dengan variabel pengetahuan sama dengan 0.550, setelah pengaruh variabel gaya hidup dan variabel motivasi dihi langkan dari variabel pengetahuan tersebut. Ketiga variabel tersebut berpengaruh
xxi
semuanya secara signif ikan. Kemudian secara konsisten dengan analisis regresi menunjukkan bahwa secara berurutan dari yang paling besar adalah variabel pengetahuan, kemudian variabel gaya hidup, dan terakhir variabel motivasi (l ihat angka partial correlat ion maupun part correlation nya). Berdasarkan analisis yang ada bahwa analisis menunjukkan ada hubungan yang sangat signif ikan variabel pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan variabel partisipasi baik secara parsial maupun secara bersama sama. Selanjutnya dianalisis bagaimana secara deskriptif tentang posisi masing masing variabel. Keempat variabel dibentuk dengan cara merata ratakan semua item yang val id. Variabel pertisipasi, pengetahuan, dan motivasi diukur dengan lima jawaban (Likert). Sedangkan variabel pengetahuan dengan tes dengan jawaban benar dan salah. Namun untuk keperluan pembandingan data ini dikonversi ke skala l ima. Sehingga keempat variabel tersebut dapat diperbandingkan. Selanjutnya secara rata rata pertisipasi paling rendah (2.507) dan secara rata rata part isipasi siswa dalam bersih l ingkungan di SMA Plus PGRI Cibinong relative masih rendah, rata rata 2.5 pada skala Likert (1-5). Adapun rata rata skore pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi diatas angka 3 pada skala Likert. Selanjutnya jika dil ihat dari koefisen korelasi menunjukkan bahwa partisipasi mempunyai t ingkat variabil itas yang sangat t inggi dibandingkan dengan variabel lainnya. Jadi walaupun tingkat pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi siswa SMA Plus PGRI cukup tinggi, dan berhubungan sangat signif ikan dengan partisipasi, namun tingkat part isipasi para siswa dalam program bersih l ingkungan masih sangat rendah dan masih sangat bervariasi ada yang sangat part isipat if dan ada yang t ingkat partisipasinya sangat rendah. V. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan
Disertasi ini menelit i bagaimana part isipasi siswa pada program bersih l ingkungan sekolah SMA Plus PGRI Cibinong dikaitkan dengan pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi. Dari analisis yang diuraikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Ada hubungan secara signif ikan pengetahuan tentang
lingkungan hidup dengan partisipasi siswa dalam
xxii
memelihara lingkungan sekolah. Pengetahuan yang terdiri dari l ingkungan f isik, biologis, dan sosial, masing masing dil ihat dari dimensi pengetahuan hidup sehat baik pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan perlu dipertahankan.
2) Ada hubungan gaya hidup secara langsung dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah secara signif ikan. Gaya hidup yang dimaksudkan dalam penelit ian ini terdir i dari pola asuh dan pola hidup, yang masing masing menurut dimensi aktivitas, minat, dan opini
3) Ada hubungan motivasi secara signif ikan kepada partisipasi. Motivasi terdiri dari ikut serta dan tanggung jawab yang masing masing di l ihat menurut dimensi minat/hasyrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasil terbaik, dan merasakan kepuasan. Unsur unsur motivasi ini berhubungan dengan unsur unsur part isipasi siswa dalam program kebersihan l ingkungan di sekolah di dalam kelas maupun diluar kelas yang masing masing dil ihat menurut keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusinya.
4) Ada hubungan secara bersama sama ketiga variabel pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan parti-sipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah. Secara berurutan dari yang terkuat hubungan -nya adalah variable pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi.
2. Implikasi Penelit ian ini mempunyai implikasi yang sebaiknya
dilakukan lebih lanjut utamanya dikaitkan dengan berbagai indikator dan dimensi variabel yang ditelit i. Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan dan saran diatas. Kemudian dilakukan pengolahan lanjut set iap variable menurut indikator dan dimensinya sebagai implikasi penelit ian ini sebagai t indak lanjut yang sebaiknya di lakukan oleh SMA Plus PGRI Cibinong. MA agar merencanakan program aksi untuk meningkatkan program bersih secara sistimatis terencana berdasarkan hasil penelit ian ini.
Berdasrkan penelit ian ini yang mencakup pengetahuan, gaya hidup, motivasi, dan partisipasi dalam program bersih l ingkungan sekolah, sekolah agar melakukan perencanaan berdasarkan empat variable tersebut yang di rinci berdasarkan indikator indikator dan dimensi dimensinya, Bahkan lebih jauh butir but ir pernyataan yang ada dalam instrument dapat di jadikan acuan pada tahap implementasi.
xxiii
Berdasarkan stat istik mean atau rata rata dari yang terkecil berart i pal ing diperhatikan dan memerlukan intervensi terlebih dahulu dari pada yang mempunyai rata rata lebih besar. Adapun koefisien variasi (KV) menunjukkan t ingkat homogenitas makin kecil makin homogen yang berarti lebih mudah melakukan program intervensi peningkatan mutunya.
1) Implikasi pada Pengetahuan. Dalam rangka part isipasi
bersih l ingkungan sekolah di SMA PGRI Plus Cibinong adalah peningkatan pengetahuan berdasarkan indikator f isik, pengetahuan sosial, biologis. Selanjutnya dimensi pengetahuan hidup sehat dari dimensi pemanfaatan, kemudian pemeliharaan, dan terakhir program peningkatan pengetahuan lingkungan hidup sehat dari dimensi pengawasan.
2) Implikasi pada Gaya hidup. Gaya hidup siswa sebaiknya di t indak lanjuti oleh sekolah sebagai implikasi temuan temuan pada penelit ian ini. Gaya hidup siswa secara umum berhubungan secara signif ikan dengan partisipasi siswa pada program bersih l ingkungan. Maka prioritas program aksi intervensi gaya hidup siswa yang mengarah pada pemberdayaan peningkatan mutu gaya hidup agar t ingkat partisipasinya meningkat. Gaya hidup menurut indikatornya dari yang utama untuk dit ingkatkan mutunya adalah gaya hidup berdasarkan indikator pola asuh, indikator pola hidup, dimensi aktivitas, dimensi opini, dan dimensi minat.
3) Implikasi pada Motivasi. Pada variabel motivasi, perlu dilakukan penekanan kepada siswa dengan mengutamanak urutan prioritas sebagai berikut. Urutan prioritas adalah dari yang paling penting pada indikator keikutsertaan, tanggung jawab, minat atau hasrat, kemudian dimensi merasakan kepuasan, dimensi menyalurkan keinginan, dan dimensi mencapai hasil terbaik.
4) Implikasi pada Partisipasi. Tujuan akhir dari penelit ian ini adalah mengetahui bagaimana pola partisipasi siswa terhadap program pemeliharaan bersih l ingkungan sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong. Telah diketahui bahwa faktor-faktor pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi berpengaruh langsung secara signif ikan terhadap part isipasi. Maka intervensi dilaksanakan dengan merencanakan berdasarkan skala priori tas dari masing masing dimensi maupun indikatornya. Lebih lanjut dit injau langsung implikasi apa yang sebaiknya dilakukan pada program bersih l ingkungan sekolah
xxiv
berdasarkan variabel part isipasi ini. Secara keseluruhan mempunyai ni lai rata rata 2.53 pada indeks skala Likert 1-5 berart i relatif masih rendah. Angka ini dibawah mediannya ialah angka 3 (t iga). Jadi ada implikasi program aksi bahwa siswa SMA Plus PGRI perlu dit ingkatkan part isipasinya. Kemudian hal ini dapat dilakukan melalui skala priori tas program aksi menurut komponen indikator maupun menurut dimensinya. Skala prioritas menuru indikatornya secara berurutan adalah meningkatkan program part isipasi berdasarkan indikator di luar kelas, kemudian baru dilakukan peningkatan partisipasi berdasarkan indikator di dalam kelas. Lebih lanjut prioritas menurut dimensinya adalah peningkatan partisipasi dari dimensi keterl ibatan, kemudian dari partisipasi dari dimensi kontribusi, dan terakhit peningkatan pada partisipasi dari dimensi tanggung jawab.
3. Saran
1) Faktor pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup yang mempunyai hubungan dengan part isipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah sebaiknya dipel ihara oleh manajemen sekolah. Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan lingkungan f isik, biologis, dan sosial, masing masing dil ihat dari dimensi pengetahuan hidup sehat baik pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan perlu dipertahankan. Bahkan sebaiknya dibuat program kegiatan khusus penyuluhan tahunan yang ditujukan kepada siswa baru, sehingga pengetahuan dengan para seniornya akan berkesinambungan.
2) Ada hubungan langsung gaya hidup dengan part isipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah. Oleh karenanya faktor gaya hidup yang terdir i dari pola asuh dan pola hidup, yang masing masing menurut dimensi aktivitas, minat, dan opini juga perlu dipromosikan atau disosial isasikan sehingga ada kesamaan bahasa utamanya bagi para siswa baru. Sehingga penjaminan terpeliharanya part isipasi siswa akan terjaga dan juga tetap berkesinambungan.
3) Ada hubungan motivasi secara signif ikan kepada partisipasi. Motivasi terdiri dari ikut serta dan tanggung jawab yang masing masing di l ihat menurut dimensi minat/hasyrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasil
xxv
terbaik, dan merasakan kepuasayang selama ini sudah kondusif akan terjaga, bahkan akan terjadi lebih baik lagi.
4) Keterkaitan secara bersama sama antara pengetahuan, gaya hidup, motivasi, dan part isipasi sebaiknya tetap dijaga. Selanjutnya unsur unsur partisipasi siswa dalam program kebersihan lingkungan di sekolah di dalam kelas maupun diluar kelas yang masing masing dil ihat menurut keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusinya sebaiknya tetap di jaga dan diberlakukan secara terus menerus.
xxvi
PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR
DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN TERBUKA
PROMOTOR PROMOTOR Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd Tanggal:____________________
Prof. Dr. Soegeng Santoso, MPd Tanggal:____________________
MENYETUJUI KETUA PROGRAM STUDI PKLH
Prof. Dr. Nadiroh, MPd
Tanggal:________________
Nama : Siti Hasanah No Reg : 7417020323 Angkatan : 2002
xxvii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PROGRAM PASCASARJANA Kampus Rawamangun Jakarta Timur Kode Pos: 13220, Telp. (021) 4721340, Fax.: 4897047
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Disertasi yang
saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Program
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta seluruhnya merupakan hasil
karya saya sendiri,
Adapun bagian bagian tertentu dalam penulisan Disertasi yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Disertasi
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian
bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar
akademik yang saya sandang dan sanksi sanksi lainnya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Jakarta, 2010
meterai
Siti Hasanah
Reg: 7417020323
xxviii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penelit i panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas izin dan pertolongan Nya disertasi berjudul Hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah (Survei di SMA Plus PGRI Cibinong, Jawa Barat)
Disertasi ini dapat diselesaikan atas peran dari banyak pihak yang membantu. Untuk itu secara khusus penelit i menyampaikan ucapan terima kasih yang t iada terhingga kepada Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd dan Prof. Dr. Soegeng Santoso, MPd selaku Promotor yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sampai selesainya disertasi ini.
Terima kasih kepada Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. H. Djaali dan Ketua Program Studi Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) Prof. Dr. Nadiroh, MPd beserta staf, dosen Universitas Negeri Jakarta dan jajaran PKLH. Penulis juga berterima kasih kepada staf administrasi PPs UNJ dan rekan rekan mahasiswa yang telah bersimpati dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Ucapan yang sama disampaikan juga kepada Drs. Basyarudin Thayeb, MPd. selaku Kepala S.M.A Plus PGRI Cibinong, yang telah membantu pelaksanaan penelit ian ini.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada suami tercinta Dr. Suparman IA, MSc, yang senantiasa memberikan dorongan dan telah membantu dalam pengolahan data dengan Statistical Packages for Social Sciences (SPSS); Maria Cleopatra dan Sara Sahrazad kedua putri saya yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan disertasi ini.
Akhirnya penulis mengharapkan , kiranya hasil penelit ian ini dapat memberikan sumbangsih dalam masalah kependu-dukan dan lingkungan hidup.
Jakarta, 2010 Siti Hasanah.
xxix
DAFTAR ISI Hal
JUDUL i SINOPSIS ii PERSETUJUAN PROMOTOR xxiv LEMBAR PERNYATAAN xxv KATA PENGANTAR xxvi DAFTAR ISI xxvii DAFTAR TABEL xxx DAFTAR GAMBAR xxxi DAFTAR LAMPIRAN xxxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6 C Pembatasan Masalah 8 D Perumusan Masalah 9 E Kegunaan Penelitian 10
BAB II DESKREPSI TEORETIK
A. Deskripsi Teoritik 12
1 Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah. 12
2 Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup 16 3 Gaya Hidup 26 4 Motivasi terhadap Lingkungan 37
B Kerangka Berpikir 46
1 Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup (X1) dengan Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
46
2 Hubungan antara Gaya Hidup(Life Style) (X2) dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
48
3 Hubungan antara Motivasi pada Lingkungan (X3) dengan Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
49
xxx
4 Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup (X1), Gaya Hidup (Life Style) (X2), dan Motivasi dengan Lingkungan (X3), terhadap Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
50
C. Perumusan Hipotesis 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 53
B. Tempat dan Waktu 54 C. Metode Penelitian 54 D. Populasi dan Sampel 55 E. Teknik Pengumpulan Data 57 F. Instrumen Penelitian 60 1 Variabel Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan
Sekolah . 60 2 Variabel Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup. 62 3 Variabel Gaya Hidup. 63 4 Variabel Motivasi terhadap Lingkungan . 64 G. Teknik Analisis Data 66 H. Perumusan Hipotesis Statistik 72 I Keterbatasan Penelitian 75
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 79
1 Deskripsi SMA Plus PGRI Cibinong 79 2 Deskripsi Responden 83
B Pengujian Persyaratan Analisis 89
1 Skore Variabel 89 2 Uji Normalitas 90 3 Uji Persyaratan Analisis 92 3.1 Penjelasan Umum 92 3.2 Uji Persyaratan Analsis Regresi 93
C Pengujian Hipotesis 1 Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup
(X1) dengan Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
99
xxxi
2 Hubungan antara Gaya Hidup(Life Style) (X2) dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
101
3 Hubungan antara Motivasi dengan Lingkungan (X3) dengan Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
102
4 Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup (X1), Gaya Hidup (Life Style) (X2), dan Motivasi terhadap Lingkungan (X3), dengan Partisipasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (X4)
103
D Pembahasan Hasil Penelitian 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 109
B. Implikasi 112 C Saran 117
DAFTAR PUSTAKA 120 LAMPIRAN 125 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 169
xxxii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 2.1 Research Plan Independent Variables 33 Tabel 2.2 Lifestyle recommendations for the prevention of major
chronic health conditions 35
Tabel 3.1 Batasan Nilai Gronbach Alpha 58 Tabel 3.2 Hubungan antara antara Ukuran Sampel (n), Koef.
Korelasi (r ), dan Tingkat Signifikansi (α) 58
Tabel 3.3 Kisi kisi Instrumen Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Hidup Bersih
60
Tabel 3.4 Kisi kisi Instrumen Pengetahuan Siswa tentang Lingkungan Hidup
62
Tabel 3.5 kisi-kisi Instrumen Gaya Hidup 63 Tabel 3.6 kisi-kisi Instrumen Motifasi Terhadap Lingkungan 65 Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut tempat lahir dan Jenis
Kelamin 82
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut bulan lahir dan Jenis Kelamin
83
Tabel 4.3 Distrbusi Responden Menurut tahun lahir dan jenis kelamin
83
Tabel 4.4 Distribusi responden Menurut jumlah saudara kandung dan jenis kelamin
84
Tabel 4.5 Distribusi responden menurut urutan anak dan jenis kelamin
85
Tabel 4.6 Distribusi responden menurut pekerjaan orang tua dan jenis kelamin
85
Tabel 4.7 Distribusi responden menurut pendidikan ayah dan jenis kelamin
86
Tabel 4.8 Distribusi responden menurut pendidikan ibu dan jenis kelamin
86
Tabel 4.9 One sample Kolmogorov smirnov Test 99 Tabel 4.10 Matriks Korelasi antar variabel dalam penelitian 91 Tabel 4.11 Tolerance , dan VIF 93 Tabel 4.12 Koef. Korelasi Ganda, Koef Penentu, dan R square
Change 95
Tabel 4.13 ANOVA (Analysis of Variance) 95 Tabel 4.14 Uji Normalitas Galat 96 Tabel 4.15 Koefisien Regresi, test statistik parameter 97 Tabel 4.16 Koefisien Korelasi parsial 103
xxxiii
Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 105 Tabel 5.1 Rata rata skore Pengetahuan menurut Indikator dan
Dimensinya 112
Tabel 5.2 Rata rata skore Gaya Hidup menurut Indikator dan Dimensinya
113
Tabel 5.3 Rata rata skore Motivasi menurut Indikator dan Dimensinya
114
Tabel 5.4 Rata rata skore Partisipasi menurut Indikator dan Dimensinya
116
xxxiv
DAFTAR GAMBAR Hal
Gambar 3.1 Konstelasi Model Penelitian 54 Gambar 4.2 Mendeteksi Heteroskedastisiti 94 Gambar 4.3 Histogram dan Kurva Normal Galat 96
xxxv
DAFTAR LAMPIRAN hal
Lampiran 1 Instrumen Penelitian 125
Lampiran 2 Uji Coba Instrumen 138
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas 147
Lampiran 4 Data Variabel Penelitian 150
Lampiran 5 Hasil Pengolahan Regresi Gand 157
`
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian 160
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup 161
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, sejak alam semesta ini tercipta,
segala sesuatu yang melekat pada l ingkungan telah ada,
khususnya bumi dan segala isinya yang diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Lingkungan selalu mempunyai
isu permasalahan yang dapat digolongkan menjadi dua
bagian. Pertama, masalah lingkungan yang muncul
sebagai akibat dari berbagai gejala alam itu sendir i,
misalnya gempa, erupsi, gerhana dl l. Kedua, masalah
lingkungan sebagai akibat campur tangan manusia.
Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh alam
yang selanjutnya merupakan gejala yang ada
menimbulkan berbagai dampak kepada penghuninya,
tetapi sebahagian besar dampak yang timbul dari
perubahan ini diselesaikan oleh alam sendiri, yaitu
dengan mempertahankan keseimbangan. Selanjutnya,
perubahan sebagai akibat dari campur tangan manusia,
antara lain, ketika jumlah manusia makin banyak dan
diikut i dengan kemajuan i lmu pengetahuan dan teknologi
yang memungkinkan manusia dapat mengeksploitasi
2
alam lingkungan secara besar-besaran untuk memenuhi
kebutuhannya. Lambat laun pengaruh campur tangan
manusia ini akan merusak l ingkungan dan menurunkan
kualitas hidup manusia. Atas dasar hal tersebut maka
dilakukan berbagai upaya yang cocok untuk mengatasi
masalah lingkungan. Peran manusia dapat dil ihat
dalam Undang Undang Republik Indonesia no. 23 tahun
1997 tentang Lingkungan Hidup dimana disebutkan
bahwa l ingkungan hidup adalah kesatuan dari ruang
dan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup,
termasuk manusia dan peri lakunya, yang selalu
memberikan pengaruh pada kelangsungan
perikehidupannya serta kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lain.
Salah satu upaya manusia dalam rangka peduli
terhadap lingkungan adalah dengan membatasi perilaku
manusia dalam setiap kegiatannya sesuai dengan isi
yang dimuat dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup
tersebut. Sehingga antara manusia dan alam terjal in
suatu keseimbangan yang senantiasa tetap terjaga dan
terlestarikan. Peri laku manusia yang senantiasa peduli
l ingkungan, salah satu aspeknya, dapat diwujudkan
3
dengan memelihara kelas agar senantiasa dalam
keadaan rapi dan bersih.
Dalam keluarga, orang tua baik bapak maupun ibu
sebagai pendidik anak-anaknya memiliki pola asuh
tertentu. Orang tua berupaya menanamkan bagaimana
cara mengatur/ mengelola hidup sehari-hari dalam
keluarga. Keluarga sebagai unit masyarakat terkecil
yang terdir i dari anggota atau kelompok dimana individu
berada yang merupakan produk dari pola asuh keluarga
sejak dini. Sebagai contoh adalah pola pengajaran untuk
menanamkan berbagai hal tentang kepedulian terhadap
lingkungan, dan menjelaskan apa yang diperoleh dari
pada lingkungan tersebut. Selanjutnya, termasuk hal-
hal yang terdapat pada lingkungan tempat t inggal, harus
memperhatikan pemahaman semua f ihak, gaya hidup
yang harmonis, motivasi akan pemeliharaan lingkungan,
dan partisipasi semua f ihak akan kepedulian ini.
Fungsi rumah adalah tempat berteduh keluarga
dan tempat untuk tumbuh kembang anggota keluarga.
Oleh karena itu, rumah yang bersih akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan anggota keluarga di
rumah tersebut. Peran orang tua sebagai pembimbing
sangat signif ikan demi terwujudnya kesehatan serta
4
keseimbangan jasmani dan rohani bagi set iap anggota
keluarga. Jadi, kondisi kesehatan rumah erat sekali
hubungannya dengan kesehatan keluarga, karena
timbulnya wabah penyakit biasanya diakibatkan oleh
kurangnya pengetahuan dalam keluarga tentang
lingkungan sehat atau sanitasi.
Selanjutnya gaya hidup (l ife style) dalam keluarga
merupakan peri laku individu dalam menjalani hidupnya
atau aktivitas kesehariannya. Gaya hidup seseorang
terbagi dalam dua tipe yaitu gaya hidup non-konsumtif
dan konsumtif , atau dengan isti lah lain, hemat dan boros
(Sugandhi. 1999. p 5.). Dari dua gaya hidup ini, gaya
hidup non-konsumtif yang seharusnya digalakkan pada
era sekarang ini. Gaya hidup seseorang dipolakan
sebagai cara seseorang mengelola/ mengurus
rumahnya. Bi la set iap orang atau seluruh masyarakat
memperlakukan l ingkungannya dengan kepedulian yang
tinggi maka dapat dipastikan negara ini akan bersih,
tertata rapi dan asri. Apabila kepedulian terhadap
lingkungan sudah merupakan bagian dari gaya hidup
seseorang maupun masyarakat, maka keharmonisan
antara gaya hidup seseorang atau masyarakat dengan
kebersihan l ingkungan dapat diwujudkan.lah gaya hidup
5
ini dapat diambil contoh misalnya yang terjadi pada
masyarakat Bali dan pada masyarakat Minang.
Pada masyarakat Bali masih Nampak. Gaya hidup
individu dalam masyarakat secara adat dipel ihara
melalui budaya Banjar. Banjar sebagai pusat kegiatan,
berkumpul, rembug warga, pusat kegiatan kesenian,
diskusi, dll.
Pada masyarakat Minang juga ada kesamaan,
khusunya akt ivitas budaya Minang dengan kegiatan
suraunya. Surau merupakan pusat budaya yang
membentuk gaya hidup yang mempunyai ke kekhususan.
Misalnya secara umum remaja minang akan belajar
agama dan sopan santun serta adat adalah di surau.
Motivasi yang dimaksudkan disini mencerminkan
bahwa ada dorongan setiap anggota keluarga terhadap
pemeliharaan l ingkungan rumah baik di dalam maupun
di luar rumah, begitu pula peran serta dan kepedulian
setiap anggota masyarakat terhadap lingkungan secara
umum. Kemudian konsep partisipasi dapat diart ikan
sebagai keterl ibatan seseorang dalam suatu aktivitas,
misalnya berpengaruh terhadap lingkungan dimana ia
berada, baik l ingkungan rumah, l ingkungan masyarakat,
6
l ingkungan secara umum, khususnya l ingkungan
sekolah.
Selanjutnya SMA Plus Cibinong merupakan
sekolah swasta, sekolah unggulan dan berbasis pada
informasi teknologi dengan jumlah siswa diatas 1500
orang, dan ketersediaan area yang tidak terlalu luas.
Selanjutnya dengan jumlah dan latar belakang di atas,
maka berpotensi disharmoni akan kebersihan
lingkungannya. Siswa yang banyak dan berasal dari
berbagai latar belakang seperti gaya hidup, orang tua,
staf guru, pola hidup, pola asuh orang-tua, motivasi,
pengetahuan siswa tentang lingkungan, disipl in dalam
keluarga, kesehatan keluarga, dan lain lain diperkirakan
juga berhubungan dengan partisipasi siswa pada
program sekolah tentang bersih l ingkungan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, partisipasi
seseorang termasuk siswa dari suatu sekolah untuk
memelihara keadaan lingkungan sekolah dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang dalam penelit ian ini dapat
diidentif ikasikan sebagai berikut:
7
1. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan
dengan partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan sekolah ?
2. Apakah gaya hidup siswa ada hubungan dengan
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah ?
3. Apakah interaksi antara orang tua ada hubungan
dengan partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan sekolah ?
4. Apakah kebiasaan staf dan guru di sekolah ada
hubungan dengan partisipasi siswa dalam
memelihara l ingkungan sekolah ?
5. Apakah pola hidup keluarga yang peduli
l ingkungan ada hubungan dengan pert isipasi
siswa dalam memelihara lingkungan sekolah ?
6. Apakah pola asuh orang-tua yang telah
mengajarkan anak untuk peduli l ingkungan ada
hubungan dengan partisipasi siswa dalam
memelihara l ingkungan sekolah ?
7. Apakah motivasi siswa dalam kepedulian pada
lingkungan ada hubungan dengan partisipasi
siswa dalam memelihara lingkungan sekolah ?
8
8. Apakah pengetahuan siswa secara umum tentang
lingkungan hidup ada hubungan dengan
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah ?
9. Apakah disiplin yang diterapkan di l ingkungan
keluarga ada hubungan dengan partisipasi siswa
dalam memelihara l ingkungan sekolah ?
10. Apakah kesehatan keluarga ada hubungan
dengan partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan sekolah ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identif ikasi masalah yang diuraikan di
atas, diduga ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah. Faktor-faktor tersebut diantaranya pengetahuan
tentang l ingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi
terhadap kebersihan lingkungan.
Oleh karena itu, penelit ian ini dibatasi hanya pada
lingkungan sekolah dimana siswa bersekolah, apa dan
bagaimana motivasi mereka sehingga mendorong dan
merubah peri laku mereka menjadi peduli terhadap
lingkungannya, khususnya para siswa di SMA Plus PGRI
9
Cibinong, SMA favorit yang mempunyai keunggulan
pengembangan teknologi informasi (IT).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas,
dimana variabel bebas adalah pengetahuan l ingkungan
hidup, gaya hidup dan motivasi terhadap kebersihan
lingkungan. Sedangkan variabel terikat adalah
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah.
Masalah dirumuskan dalam kalimat kalimat pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan
tentang lingkungan hidup dengan partisipasi
siswa dalam memelihara program bersih l ing-
kungan sekolah ?
2. Apakah terdapat hubungan antara gaya hidup
dengan partisipasi siswa dalam memelihara
program bersih l ingkungan sekolah ?
3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi
dengan part isipasi siswa dalam memelihara
program bersih l ingkungan sekolah ?
4. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan
l ingkungan hidup, gaya hidup, dan motivasi
10
dengan part isipasi siswa dalam memelihara
program bersih l ingkungan sekolah secara
bersama-sama?
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelit ian ini diharapkan dapat memberikan
kegunaan secara teorit is maupun secara praktis.
Kegunaan secara teorit is merupakan aplikasi konsep
yang terdapat dalam variabel independen terkait dengan
variabel dependen partisipasi siswa dalam program
bersih l ingkungan sekolah. Adapun secara praktis akan
memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik bagi orang-tua di
l ingkungan keluarga agar menerapkan pola asuh
yang dapat mempunyai pandangan tentang
perlunya l ingkungan bersih bagi siswa.
2. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa
kebersihan bukan tugas pemerintah atau
organisasi semata, tetapi tugas seluruh anggota
masyarakat khususnya para siswa untuk program
bersih l ingkungan di sekolah.
11
3. Pembiasaan atau pendisiplinan dir i bagi semua
siswa di l ingkungan sekolah SMA PGRI Cibinong
agar memiliki kesadaran untuk membuang sampah
pada tempatnya.
4. Sebagai bahan pert imbangan pemerintah dan/
atau organisasi dan pihak yang berwenang lainnya
untuk lebih menertibkan dan menangani
permasalahan sampah dengan sungguh-sungguh.
12
BAB II
DESKRIPSI TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
1. Partisipasi Siswa dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Sekolah
a. Partisipasi
Partisipasi berkaitan erat dengan keterlibatan
seseorang dalam suatu aktivitas. Part isipasi merupakan
keikutsertaan seseorang dalam perencanaan serta
pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat kepada
kepentingannya dan juga ikut memil iki tanggung jawab
sesuai dengan tingkat kematangan atau kewajibannya.
Partisipasi merupakan proses adaptasi terhadap
perubahan dan suatu kebutuhan dari set iap individu
untuk berusaha menyesuaikan diri dengan masyarakat
sekitar nya. Partisipasi dari seluruh anggota kelompok
adalah sangat penting, j ika kelompok tersebut akan
bekerja secara efektif , Participat ion by all members is
important if the group is going to work effectively 1
1 David W. Johnson. Human Relations and Your Career (New Jersey: Prentice-Hall, Inc, 1987),
p. 99.
.
13
Menurut Davis dan John, part isipasi merupakan
keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam
suatu kelompok yang mendorong atau menolak mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok
dan bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
tersebut 2. Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan partisipasi siswa yakni: (1)
Memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk dapat
berperan aktif dengan membentuk kelompok-kelompok
keci l; (2) Merencanakan aktivitas yang variat if agar
diskusi kelompok menjadi hidup; (3) Menanyakan
kepada siswa mengenai kesan mereka saat
berpart isipasi dalam suatu acara; (4) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk peran-peran tertentu
yang berbeda-beda; (5) Memberikan kemudahan dalam
berbagai aktivitas siswa dengan media dan fasil itas
yang memberikan semangat kepada siswa. Selanjutnya
melakukan tindakan evaluasi atas partisipasi siswa yang
diasumsikan berkorelasi posit if dengan hasil belajarnya
di sekolah 3
2 Davis Keith and John Newstrom, Human Behavior at work : Organizational Behavior (New York:
Mc Graw-hill,Inc,1985), pp. 179-180. 3 Anon, www.uclink.berkeley.edu/part.htm, Encouraging Student Participation In Discussion, 12-
15-1000, pp. 1-6.
.
14
Davis juga mengatakan bahwa ada enam jenis
partisipasi, sebagai berikut: (1) pikiran (psychological
participat ion); (2) tenaga (physical participat ion) ; (3)
pikiran dan tenaga ( part icipation with ski l l); (5) barang-
barang (material participat ion); (6) uang (money
participat ion). Selain itu, bentuk-bentuk part isipasi
adalah sebagai berikut: (a) konsultasi, (b) sumbangan
berupa uang dan atau barang; (c) sumbangan dalam
bentuk kerja atau tenaga yang biasanya di lakukan oleh
tenaga ahli setempat; (d) aksi massa; (e) mengadakan
pembangunan di kalangan keluarga dari masyarakat
setempat; (f) mendirikan proyek yang sifatnya berdikari
dan dibiayai seluruhnya oleh masyarakat setempat; (g)
mendirikan proyek yang juga dibiayai oleh sumbangan
dari luar l ingkungan masyarakat bersangkutan. 4
4 Davis, op.cit. p. 185
Jadi yang dimaksudkan partisipasi dengan
mengacu kepada kajian pustaka diatas adalah peran
serta seseorang dalam memelihara l ingkungan alam,
l ingkungan sosial, l ingkungan budaya. Selanjutnya
partisipasi seseorang dalam hal ini siswa maka pertu
dit injau kajian pustaka tentang memelihara l ingkungan
sekolah sebagaimana uraian di bawah ini.
15
b. Memelihara Lingkungan Sekolah
Pemeliharaan l ingkungan berpengaruh terhadap
kesehatan penghuninya. Segala fasil itas yang
disediakan, apabila t idak dipel ihara dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Sebagai
contoh adalah beberapa hal berikut, (a) lantai yang t idak
dibersihkan, berdebu atau banyak tanah yang berasal
dari berbagai tempat, dan dimungkinkan mengandung
bakteri, telur cacing, ataupun zat-zat yang menimbulkan
alergi, (b) adanya fasil itas sanitasi di dalam rumah
penduduk maupun sekolah, (c) kebersihan penampung
air yang bi la t idak dibersihkan akan berpotensi menjadi
sarang nyamuk.
Kebersihan adalah kegiatan seseorang atau
manusia untuk menciptakan suasana atau keadaan
bersih di l ingkungan tempat t inggal, rumah, atau
sekolah. Indikator kebersihan yang dibahas antara lain,
kebersihan di dalam kelas dan kebersihan di l ingkungan
sekolah. Kebersihan di dalam kelas mencakup antara
lain, kebersihan tembok, kebersihan lantai, sarana
tempat sampah, dan penataan ruangan, sepert i: kursi,
meja, papan tulis, alat peraga. Sedangkan kebersihan di
16
l ingkungan sekolah meliput i kebersihan halaman
sekolah, kerapian dalam penataan tanaman,
ketersediaan tempat pembuangan sampah, terjaminnya
tingkat kebersihan kantin, kebersihan WC (water closet),
dan kebersihan mushola 5
Pengetahuan dimulai dengan rasa keingintahuan
atau rasa penasaran. Pengetahuan yang diperoleh
. Jadi, hakikat l ingkungan
bersih sekolah adalah suatu kegiatan kebersihan yang
diciptakan di l ingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka yang disebut
dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah adalah peran serta siswa dalam memelihara
lingkungan baik secara f isik maupun non-f isik tentang
lingkungan alam, l ingkungan sosial, l ingkungan budaya.
Selanjutnya indikator part isipasi siswa dalam
memelihara l ingkungan di sekolah mencakup indikator
partisipasi siswa di dalam kelas maupun di luar sekolah.
Indikator indikator ini dikelompokkan menurut dimensi
keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusi.
2. Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup
5 Anon, Clean “n” Green competition. www. hscandbeyond.com.au Macquaire. University-
17
dengan menggunakan alat indra di sebut pengetahuan
pengalaman/ pengetahuan empiris, dan yang diperoleh
dengan cara memeras otak disebut pengetahuan
rasional. Pengetahuan mempunyai fungsi misalnya
menguraiakan atau menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol manusia dengan segala aktif itasnya agar
t idak salah jalan.
Pengetahuan adalah satu alat yang menunjukkan
kemampuan orang untuk menemukan dir inya dan / atau
menghayati hidupnya dengan lebih baik dan lebih
sempurna. Seseorang mengembangkan pengetahuan
secara ilmiah untuk mengatasi kebutuhannya dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan budayanya. Orang selalu memikirkan
hal hal baru, karena orang hidup bukan sekedar untuk
kelangsungan hidup, tetapi juga mengembangkan
kebudayaan, memberi makna kehidupan dan
memanusiakan dir inya serta orang lain di sekitarnya
dalam kehidupan. Pengetahuan yang dimaksudkan
adalah hasil rekonstruksi pengalaman empiris seseorang
terhadap yang pernah dirasakan dan didengarnya.
Pengetahuan dapat juga sebagai hasil kegiatan berpikir
Sydney, (Australia, 2001), pp 2-6.
18
orang dan dengan itu ia dapat berperan sebagai
pegangan hidup yang pada gil iranya secara kolekt if
akan menjadi obor peradaban. Pengetahuan orang
dalam hakekatnya adalah segenap apa yang diketahui
orang tentang satu objek tetentu dan juga sebagai
modal untuk menjadikan dir inya agar lebih dewasa dan
merubah peri lakunya. 6
Suriasumantri mengatakan pengetahuan pada
hakikatnya merupakan kegiatan berpikir
Pengetahuan adalah konsepsi
yang dihasilkan dari t indakan yang diciptakan oleh
pemikirannya dalam rangka upaya untuk melihat dan
menentukan kaitannya.
7. Sedangkan
Goldman mengatakan bahwa pengetahuan sebaiknya
dijelaskan atas dasar kebenaran 8. Goldman
mengatakan bahwa knowledge is a f luid mix of
experience, values, contextual information, and expert
insight that provides a framework for evaluating and
incorporat ing new experiences and information 9
Sumber lain juga menguraikan bahwa pengetahuan
merupakan informasi yang tersimpan dalam pikiran
.
6 Robert M. Gagne. The Conditions of Learning. (New York: Holt, Rinehart and Winstin, 1977), pp.
2-3. 7 Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam Perspektif (Jakarta:PT Gramedia,1985), p. 2 . 8 Alan H.Goldman, Moral Knowledge (New York: Printed in Great Britain by TJ. Press Ltd,
Padstow,Conwall, 1990), p. 6. 9 Alan H. Goldman, op.cit, p. 5.
19
seseorang. Selanjutnya pengetahuan dibedakan atas
pengetahuan yang bersifat faktual dan pengetahuan
yang bersifat konseptual. Pengetahuan yang bersifat
faktual dapat berbentuk (a) mengetahui objek , perist iwa
atau orang; (b) mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam situasi tertentu, atau mengetahui prosedur.
Sedangkan pengetahuan yang bersifat konseptual dapat
berbentuk: (a) aturan atau prinsip yang menghubungkan
beberapa konsep atau fakta. Sebagai catatan bahwa
pengetahuan secara konseptual adalah segala hal-hal
yang belum terukur, sedangkan faktual atau juga disebut
operasional mencakup semua hal yang dapat diukur.
Pengetahuan di l ihat dari pengelompokkan atau
kategorinya terdir i dari empat kategori, yaitu : (1) fakta-
fakta, (2) prosedur-prosedur, (3) konsep-konsep, (4) pr insip-
prinsip. 10
Sedangkan De Cocco juga mengemukakan bahwa
pengetahuan merupakan hasil proses berf ikir manusia
yang diperoleh dari l ingkungan sekitarnya. Selanjutnya
pengetahuan adalah konsep dari hasil t indakan kreatif
dari pemikiran manusia sebagai usahanya untuk melihat
dan menjalin hubungan terhadap alam beserta
10 AJ Romiszowski, Designing Instructional System (New York: Kogen Page,Londen/Nichols
ublishing,1981), p. 241.
20
l ingkungan sekitarnya. 11 Pengetahuan merupakan suatu
kumpulan berbagai pengalaman, ni lai-nilai dan informasi
yang sal ing berkaitan dengan objek pengetahuan yang
digunakan sebagai dasar dalam menerima dan menilai
informasi- informasi serta pengalaman-pengalaman baru
yang diterapkan dalam pikiran seseorang. Selanjutnya
pengetahuan tersebut t idak hanya disimpan sebagai
dokumen tetapi digunakan dalam kegiatan sehari-hari. 12
Pengetahuan merupakan suatu bukti kebenaran
yang diyakini seseorang terhadap pengetahuan yang
sudah dimiliki sebelumnya.
13 Pengetahuan merupakan
suatu kegiatan yang di lakukan, akan tetapi sebelum
pengetahuan itu digunakan hal ini hanya merupakan
informasi semata. Informasi menjadi pengetahaun jika
dini lai relevansi dengan pemecahan suatu permasalahan
yang bersifat khusus dan diuj i dalam pengalaman. 14
Bloom juga berpendapat bahwa pengetahuan yang
ilmiah terbentuk dari hasi l proses belajar dibagi menjadi
enam ranah kognitif dengan enam domain yakni: 1)
pengetahuan, (2) pemahaman, (3) apl ikasi, (4) analisis,
11 John P.De Cecco, The Regenaration of the Reading in Education Psychology, Sociology and
Politic (New York:Hlt Rinehart and Winston.Inc,1972), p. 343. 12 Tom Devenport and Larry Prusak, Working Knowlelge, (http://www. compotenet. org.br/slides
allee22/tsldo 13.htm). 13 Rodeikek M. Chissholm, Theory of Knowlegle (New Jersey: Prentiece-Hill Inc, 1989), p. 90.
21
(5) sintesis, dan (6) evaluasi. 15 Penekanan Bloom
terletak pada proses-proses pembelajaran yang
membutuhkan kemampuan penalaran dari set iap individu
yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas
dir i. Pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar
akan terakumulasi ke dalam bentuk-bentuk kecakapan
atau kepandaian, ketrampilan, serta sikap dan perilaku.
Dalam perkembangannya pengetahuan dan kebudayaan
dapat ditransfer pada generasi penerus. 16 Selanjutnya
Bloom juga mengatakan bahwa dalam kognit if
pengetahuan tercakup kegiatan mengingat atau hafalan
(remembering) baik dengan jalan pernyataan atau
menyebut kembali ide-ide, materi dan fenomena. Dalam
kategori ini akt ivitas intelektual ( intelectual activity)
belum berkembang sebelum terbentuknya keterampilan
intelektual ( intelectual skil l) berupa kapasitas
pengertian, penerapan, analisis dan evaluasi. 17
14 John S. Brubacher, Modern Philosofies of Education ( New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing
Company, Ltd, 1981), p. 332. 15 Benyamin S. Bloom,Taxonomy of Educational Objectives, book 1: Cognitive Domain, (London:
Longman Group Ltd, 1979), p. 104. 16 ME Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, Penerjemah Munandir (Jakarta: Rajawali, 1991),
p. 56.
Pemilihan pengetahuan kedalam unsur-unsur tertentu
dapat membuka akses pemahaman terhadap jenis-jenis
pengetahuan yang diperlukan untuk membahas dan
22
memahami suatu persoalan yang akan dianalisis secara
lebih mendalam. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis
pengetahuan diperlukan pada saat bersamaan sehingga
perlu lebih dipriori taskan kepada sekumpulan informasi
yang relevan saja.
Lingkungan (environment) meliput i kondisi-kondisi
alam yang mempengaruhi t ingkah laku, pertumbuhan,
dan perkembangan atau l i fe processes kehidupan
manusia 18. Pendapat lain menyebutkan bahwa
l ingkungan adalah sistem yang merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk manusia. Khusus manusia
berperilaku mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan serta makhluk hidup lainnya 19
Lingkungan mengandung arti tempat, wadah atau
ruang yang ditempati oleh makhluk dan benda tak hidup
yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu
dengan yang lain, baik antara makhluk-makhluk itu
sendir i maupun antara makhluk-makhluk itu dengan
lingkungan alam sekitarnya
.
20
17 Benyamin S. Bloom, op cit, p. 29. 18 M. Dalyono. Psykologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,1997), p. 131. 19 Sudharto P. Hadi, Manusia dan Lingkungan (Semarang: Universitas Diponegoro, 2000), p. 20. 20 Harun M Husein, Lingkungan Hidup (Jakarta:Penerbit Bumi Aksara,1995), p. 6.
. Lingkungan hidup
merupakan ruang yang ditempati mahluk hidup secara
23
bersama-sama dengan benda hidup lainnya sehingga
ruang lingkup lingkungan hidup dapat bersifat sempit
(seperti tempat t inggal/rumah) dan alam sekitarnya.
Secara luas lingkungan hidup merupakan bumi dan
udara dimana terdapat organisme. Perbedaan yang
sangat hakiki antara manusia dan mahluk lainnya
diantaranya adalah manusia mempunyai keistimewaan
karena memil iki akal dan kecerdasan. Karena akal dan
kecerdasannya menyebabkan manusia dapat mengubah
kualitas l ingkungannya.
Lingkungan hidup yaitu sekalian yang terl ingkup
dalam suatu daerah tertentu atau alam sekitarnya, yang
dapat mempengaruhi penghidupan dan serta kehidupan
manusia. Lingkungan hidup adalah semua benda dan
kondisi termasuk manusia dan tingkah lakunya yang ada
dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan serta kesejahteraan manusia.
21 Menurut Hadi l ingkungan hidup adalah sistem
kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan
dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dengan prilaku yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
24
hidup lainnya. 22 Keberadaan manusia t idak dapat
terlepas dari l ingkungan hidup, karena manusia
berinteraksi dengan lingkungan hidup. Manusia dalam
kehidupannya sangat tergantung pada lingkungannya.
Lebih jauh lagi, manusia bahkan mengeksploitasi, dan
mempengaruhinya. Namun demikian juga sebaliknya
manusia sangat dipengaruhi oleh l ingkungannya. 23
21 JPS Saragih dan S. Sitorus, Bunga Rampai Lingkungan Hidup (Surabaya: Usaha Nasional
1983), p. 18. 22 Suharto P. Hadi, Manusia dan Lingkungan (Semarang: Universitas Diponegoro, 2000), p. 2. 23 M. Suryani, Lingkungan: Sumberdaya alam dan Kependudukan dalam Pembangunan (Jakarta:
UI Press, 1987), p. 190.
Interaksi manusia dan lingkungan ini berlangsung
terus-menerus dan mengakibatkan adanya hubungan
timbal bal ik antara keduanya. Hubungan timbal balik
yang terjadi akan membentuk ekosistem, sehingga
kualitas hidup akan dipengaruhi oleh sifat keadaan
ekosistemnya. Ekosistem ini antara lain, kualitas hidup
maupun kualitas l ingkungan. Oleh karena itu dengan
meningkatnya kuali tas hidup manusia banyak diperlukan
lingkungan yang baik pula. Selanjuntnya untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia juga diperlukan
adanya kegiatan pembangunan yang secara khusus
untuk mengurangi kemiskinan, diantaranya dengan jalan
meningkatkan pendapatan penduduk.
25
Lingkungan hidup harus dikelola dengan baik dan
terencana secara terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihahan dan pengembangan sumber daya secara
bijaksana untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
Dalam pelestarian lingkungan hidup yang berazaskan
pada pelestarian fungsi kemampuan lingkungan yang
serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan
yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan
manusia, senantiasa harus sejalan dengan tujuan
pengelolaan lingkungan hidup secara umum khususnya
di Indonesia, yakni untuk 24
24 Aca Sugandhi, Penataan: Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Jakarta: Penerbit
Gramedia, 1999), pp. 1-2.
:
(1) tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan l ingkungan hidup sebagai tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,
(2) jaminan terkendalinya pemanfatan sumber-daya secara bi jaksana,
(3) jaminan terwujudnya manusia Indonesian yang berperan sebagai pembina l ingkungan hidup,
(4) jaminan terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang,
(5) terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
26
Dari beberapa rujukan baik teori maupun definisi
di atas dapat disusun konsep pengetahuan tentang
lingkungan hidup sebagai berikut. Pengetahuan tentang
Lingkungan Hidup yang dimaksud adalah tingkat
pengetahuan seseorang tentang l ingkungan hidup yang
senantiasa berhubungan dengan pemanfaatan,
pemeliharaan dan juga pengawasan dengan l ingkungan
mencakup lingkungan f isik, dan lingkungan biologis,
serta l ingkungan sosial.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola pola t indakan yang
membedakan satu orang atau kelompok dengan yang
lain. Selanjutnya j ika gaya hidup diasumsikan sebagai
sebuah ideologi, maka juga akan membentuk identitas
dir i yang bersifat individu maupun bersifat kelompok dan
membedakan dengan yang lain. Gaya hidup pada
dasarnya adalah peri laku manusia yang terbentuk atas
pola pola tertentu dan memiliki tujuan untuk
kemudian dapat membentuk citra yang dibanggakan
bagi pengguna maupun partisipannya. Citra yang
tampil melalui gaya hidup lebih sering bersinggungan
dengan berbagai penampilan seseorang dan memiliki
sifat yang dapat ditangkap dan dirasakan oleh indera.
27
Citra yang t imbul atas gaya hidup yang dipi l ih oleh
seseorang berkaitan erat dengan ni lai dan status sosial
dari model gaya hidup yang digunakannya 25
Secara umum gaya hidup dimaknai secara
berbeda
. Jadi gaya
hidup adalah peri laku seseorang yang ditunjukkan dalam
aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan
dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
26, dinyatakan bahwa gaya hidup di Indonesia
sangat khusus banyak yang kaya raya t inggal di
perumahan perumahan mewah melebihi di Beverly Hil ls.
Namun banyak juga yang hidup dalam kemiskinan. John
dan Bonfield membagi gaya hidup menjadi l ima
kelompok ialah i. kelompok positivism self confidence , i i .
Liberalism Cosmopolitanism, i i i . Frustation, iv. Home
Family Orientation , v. Community Involvement. 27
25D ig i t a l Co l lec t i on .
Jehovah menuliskan bahwa gaya hidup utamanya terdir i
dari: mengatur konsumsi makanan, olah raga,
mengoptimalkan aktif itas yang terkait pada faktor faktor
terkait mental dan spir itual. Namun secara elaborat if
http://id.answers.yahoo.com/ index?qid =2008032406440/ j funkpe/51/s1 / fkom/ j funkpe-ns- s1-2007-51402045 -v j_mtv -chapter3 .pd f .http:// id. answers .yahoo.com/question/index?qid=2008032406440. p.9
26 Rahard jo 2008 . Rahard jo . B. Indones ian L i fes t y le . D i down load 18 Februa r i 2008 . h t tp : / / www. Indones ia .e lga .ne t . i d / indoway . p .5
27 John . L . L . and E . H . Bon f ie ld 2008. Exp lor i ng The Nomolog i ca l Va l i d i t y o f L i f e Sty le Types . ht tp : / /www. Queen dom. com/ tes t s / m in i tes ts / l i f es ty le_access.h tm l . p .4
28
dari sumber lain menyebutkan bahwa aspek gaya hidup
veteran adalah hubungan personal, mobilitas, rekreasi,
aktivitas komunitas, kegiatan bekerja 28. Kemudian dari
sumber lain menyebutkan bahwa komponen gaya hidup
terbagi atas kelompok: work, exercise, recreation,
relaxation and sleep. Berdasarkan pembagian diatas
dapat diukur t ingkat keseimbangan gaya hidup
seseorang. Misalnya setiap orang apakah mencapai 8
jam tidurnya, olah raga yang cukup, atau jalan kaki 5 km
per hari, rekreasi sebulan sekali, relaksasi seminggu
sekali. Selanjutnya sebagai pegangan atau patokan
bahwa pengertian konsep komponen yang dimaksud
adalah sebagaimana uraian berikut ini, khususnya
komponen gaya hidup yang terdiri dari t idur, kerja,
rekreasi, olah raga, dan relaksasi. 29
Tidur adalah satu komponen di dalam gayahidup
seseorang. Sewaktu tubuh kita terbaring segala akt if itas
internal khusunya perbaikan sel sel dan sistem jaringan
dilakukan. Tidur bagi anak anak diperlukan kira-kira 10 -
12 jam per hari dan dewasa harus berusaha tidur sekitar
28 . Yehovah. Comenweal th Dep t o f Ve teran Af fa i r , 2008. Jehovah . I s Your
L i f e -s t y le K i l l ing You? Your L i f - s ty le What Are the Risks?. Di download pada 18 Feb ruar i 2007. h t t p : / /www.watch tower .o rg / l i b ra ry / g /1999/ 7 /8 /a r t ic le_01.h tm
29 Anon , 2007. L i fes ty le . tes t . D i down load pada 18 Februar i 2007 . h t t p : / /www. queendom.com/ tes t s /m in i tes ts / l ies ty le _access.h tm l .
29
8 jam sehari. Hal ini sangat penting walaupun ada
variasi antar individu.
Pekerjaan secara rata-rata bagi orang dewasa
umumnya dilakukan sekitar 38 sampai 45 jam per
minggu.Pembagian ini juga meliputi pekerjaan lain
sepert i pekerjaan sukarela atau kerja harian baik di
sektor formal maupun di sektor nonformal. Bagi anak
usia sekolah/ remaja juga menghabiskan waktu
ekuivalen dengan bekerja dengan jumlah jam yang
relat if sama. Disamping kegiatan disekolah, masih ada
pekerjaan tambahan misalnya mengerjakan pekerjaan
rumah, kegiatan ekstrakurikuler, menyiapkan tugas juga
akan mempunyai jumlah jam yang hampir sama.
Aktivitas rekreasi yang dimaksudkan adalah yang
bersifat aktif maupun yang bersifat pasif . Umumnya,
rekreasi akt if dilakukan lebih agtesif dan dilakukan
secara acap kal i . Misalnya rekreasi berpetualang,
berenang, lari pagi dan bersepedadapun rekreasi pasif
mungkin melibatkan bacaan, bermain catur atau hanya
melemparkan satu bola untuk anjingnya, berkebun, dan
kegiatan lain yang sejenis.
Olahraga adalah sejenis latihan untuk memelihara
kebugaran jasmani seseorang. Misalnya olahraga
30
meliputi melakukan aktvias yang terkandung dalam
pendidikan jasmani, olah raga rut in, tenis, badminton.
Relaksasi adalah sangat penting untuk
membebaskan penekanan. Sebagian orang melakukan
lari santai menuju relaksasi. Meditasi dalam rangka
mencapai t ingkatan rekasasi. Orang-orang perlu
menemukan cara terbaik dalam gayahidupnya untuk
mencapai relaksasi.
Jakson (2005) membagi t iga kelompok indikator
gaya hidup: i . Dasar atau wajib ada: survival, health,
reproduction, fr iendship and security; i i. Sosial: ways of
communicating the important social, psychological and
cultural dimensions of our l ives; and ii i . Social pract ices:
the often habitual tasks and act ions that constitute the
basis for ordinary everyday living. Dikatakan bahwa
gaya hidup modern dapat menjadi ‘Livelihoods’, gaya
hidup sebagai ‘Life-satisfact ion’, gaya hidup sebagai
‘Social Conversation’. Begitu pula gaya hidup juga
dapat dekelompokkan menjadi sektor gaya hidup dan
segmentasi gaya hidup 30
30 Jakson 2005 . Jackson , T , E Papathanasopou lou and P Brad ley 2005.
Luxury o r Lock- in? The Carbon Imp l i ca t ions o f Consumer L i fes ty les i n the UK. Gu i ld fo rd : Su r rey . Unpub l i shed M imeo.
.
31
Dari sudut pandang kesehatan seperti di dalam
Health Promotion Glossary (1998) merumuskan bahwa
gaya hidup atau l i festyle is a way of l iving based on
identif iable patterns of behavour which are determined
by the interplay between an individual’s personal
characteristics, social interactions, and socioeconomic
and environmental l iv ing condition . Juga pada promosi
kesehatan online dalam Indonesia sehat 2010,
menyebutkan gaya hidup sehat adalah upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik menciptakan hidup
yang sehat dan menghindar kebiasaan buruk. Gaya
hidup yang sehat harus: makan aneka ragam makanan,
melakukan aktivitas f isik secara teratur, mengendalikan
stress, hindari NAPSA (Narkotik, Psikotropika, dan Zat
adiktif lainnya), dan tidak melakukan hubungan seksual
di luar nikah 31. The Freedom Spirit (2007)
menyampaikan bahwa gaya hidup di kalangan muda
dapat diukur hanya dengan merk HP yang
dipergunakan 32
31 Ar i . W (2007 . Gaya Hidup dan Gaya Hidup Sehat , Tantangan Promos i
Kesehatan d i Indones ia . D i download 18 Februar i 2008. h t tp : / / www.promos i kesehtan. com/ar t ike l . php?n id=134 . Promos i kese ha tan on l ine .
.
32 F reedom Sp i r i t (2007) . The Freedom Sp i r i t . (2007) . D i download pada 18 Februar i 2007. h t tp : / /hend r ibun. b logspot . com/ 2007 /01/ gaya h idup .h tml
32
Dari sisi konsumerisme sebagaimana yang ditul is
oleh Giddens (1991) menyatakan bahwa gaya hidup
merupakan kombinasi antara peri laku konsumsi,
hubungan sosial, berpakaian, dan rekreasi 33
i . need dr iven groups (survivors and sustainer),
. Dari sisi
pasar gaya hidup di kelompokkan berdasarkan model
AIO (Activit ies, Interests, Opinions) dan model VALS
(VAlue Life Styles). VALS membagi menjadi empat
kelompok ialah:
i i . outer directed groups (belongers, semulators, and achievers,
i i i . inner directed groups (I am me, experient ial, and society conscious),
iv. combined outer and inner directed groups ( integrated).
Keterkaitan antara gaya hidup dengan faktor
kehidupan yang lain. Identify and analyse the impacts
of an act ive lifestyle on physical, social, emotional,
intel lectual, and spir itual well-being. Identify the impact
of active l ifestyles on society and the environment.
Demonstrate an understanding of the impact of
movement and physical activity on body image including
self-esteem and selfconfidence. Selanjutnya disebutkan
33 G iddens 1991. G iddens , A. Modern i ty and Se l f Ident i ty and Soc ie t y in t he
Modern Age Po l i t y Press (1991) . Ret r ieved f r om h t tp / /en .wik iped ia .
33
bahwa impak dari gaya hidup terhadap hasil belajar,
keberhasilan bekerja, kesehatan, dan pemeliharaan
lingkungan. Secara khusus gaya hidup siswa akan
diukur pada kegiatan kegiatan antara lain berbagai
lomba, olah raga, dansa, even budaya, dan kegiatan lain
yang terkait. 34 European commission (2008)
menyebutkan bahwa komponen gaya hidup terkait
dengan kesehatan adalah aktif itas sekolah, tempat
kerja, keluargomunitas lingkungan/ local. .Chialson
(2008) juga menyebut bahwa komponen gaya hidup
adalah: physical activity, diet, drinking, smoking, and
academic success 35
Dari contoh lain misalnya Soowon, dkk (2004)
menyatakan bahwa secara rinci variabel gaya hidup
terdiri dari empat indikator ialah: diet, olah raga,
merokok, dan minum. Keempat indikator ini masing
masing di r inci menurut komponen kesehatan
sebagaimana pada table dibawah ini
.
36
org /wik i / l i f es ty le .
.
34 Anon, 2007. Spor t , L i fes ty le and Recreat ion . (2007 ) . D i down load pada 18 Februar i 2007. h t tp : / / l i fes ty le / 2007/01/ l i fes t y le_ recrea t ion / book .pd f .
35 Ch ia l son 2008. Ch ia lson, L . and P. Aubé (2008) . L i fes t y le and Academic Per fo rmance – H igh l igh ts (PA 2007 ‐ 009) .
36 Soowon, dkk (2004) . Soowon K im. , Bar r y M. Popk in , Anna Mar ia S iega- R iz , Pamela S. Ha ines, and Lenore Arab. A c ross-nat i ona l compar ison o f l i f es ty le be tween Ch ina and the Un i ted S ta tes , us ing a comprehens ive c ross-nat iona l measurement too l o f t he hea l th fu lness o f l i fes ty les : the L i f es t y le Index . (2004) . Depar tmen t o f Nut r i t i on , Un iver s i ty o f Nor th Caro l i na Schoo l o f Pub l i c Hea l th , Chape l H i l l , NC, USA.
34
Selanjutnya konsep ini dipakai untuk penelit ian,
yang hasilnya sebagai berikut. Pembahasan secara umum
mengungkap factor factor yang menentukan gayahidup dilihat
dari sudut pandang kesehatan. Pendekatan terintegrasi dapat
digeneralisasi secara umum.Kiat yang digunakan adalah
dengan membuat Lifestyle Indexing (LI), yang disusun
berdasarkan faktor diet, aktivitas fisik, rokok, dan penggunaan
alcohol. Dengan indeksing ini menunjukkan bahwa
pembandingan secara internasional mendapatkan hasil
berikurt. LI di Cina (n = 8352) dan Amerika Serikat (n = 9750).
Rata-rata dari nilai LI adalah sedikit lebih tinggi di Cina
Tabel 2.1 Research Plan Independent Variables and Dependen Variable.
Sumber: Chialson (2008)
35
36
dibandingkan di Negara lain. Nilai dari mutu diet,
aktivitas fisik, dan rokok adalah lebih tinggi di Cina, tapi nilai
dari perilaku alkohol adalah lebih rendah. Selanjutnya dapat
disimpulkan bahwa penilaian penjumlahan faktor gayahidup
dari sisi factor kesehatan dapat digeneralisasi dan dapat
dipergunakan secara prkatis di berbagai Negara.
Selanjutnya Mowen & Minor mengatakan bahwa
gaya hidup adalah bagaimana seseorang menghabiskan
uangnya dan bagaimana ia mengalokasikan/membagi
waktunya 37. Sedangkan sumber lain diantaranya Engel,
Well, dan Miniard , mengatakan bahwa gaya hidup
merupakan suatu pola di mana orang hidup dan
menghabiskan waktu dan uang 38. Menurut Peter dan
Olsen, juga menyatakan bahwa gaya hidup merupakan
pola seseorang menjalani hidupnya termasuk di
dalamnya kegiatan atau aktivitas, kesukaan atau minat
dan opini atau pendapatnya 39
37 John C. Mowen dan Michel Minor, Consumer Behavior, (USA: Prentice-Hall, Inc, 1998), p. 220. 38 James F. Engel, Roger D Black Well, dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen (terjemahan
Budiyanto,F.X, Jakarta: Bina Aksara, 1994), p. 383. 39 J. Paul Peter, Jerry C. Olsen, Behavior:Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
(terjemahan Damos Sihombing, Jakarta: Penerbit Erlangga 1999), p. 312.
.
Selanjutnya yang dimaksud dengan gaya hidup
pada penelit ian ini adalah pola hidup dimana seseorang
membagi, menghabiskan dan mengelola waktu dan
uangnya. Pola yang diukur adalah pola asuh, pola hidup .
37
4. Motivasi terhadap Lingkungan
Motivasi merupakan dorongan, hasrat, kebutuhan
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Sehingga
motivasi dapat juga didef inisikan sebagai kekuatan yang
mendorong arah dan ketetapan tindakan menuju suatu
tujuan. Jadi motivasi merupakan suatu tindakan tertentu
dimulai dari suatu dorongan. 40 Motivasi berasal dari
kata motif yang merupakan daya penggerak dari dalam
dir i seseorang untuk melakukan aktivitas aktivitas
tertentu, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motif
merupakan suatu kondisi atau disposisi internal.
Sementara motivasi merupakan motif yang telah menjadi
aktif pada saat saat tertentu. 41 Senada dengan hal di
atas, motivasi adalah suatu pernyataan yang muncul
dalam diri seseorang, termasuk dorongan, hasrat dan
motif . 42
40 David Krech, Richard. S. Crutchfield and Eqerton L. Ballachey, Individual in Society (Tokyo:
McGraw-Hill, 1962), p. 19. 41 Charles Wingkel, Psikologi Pengajaran. Terjemahan Budiyanto. (Jakarta: PT. Grasindo, 1989),
p. 93. 42 Meggison Byrd Meggison, Small Business Management. (New York: McGraw-Hill Companies.
Inc., 2006), p. 278.
Jadi motivasi merupakan bagian dalam dari
suatu keadaan yang menyebabkan seseorang dalam
bertindak dengan cara yang jelas untuk memenuhi
beberapa tujuan tertentu. Motivasi menjelaskan
mengapa orang melakukan suatu tindakan. Hal ini
38
berpengaruh terhadap tindakan misalnya seorang
pemimpin dalam memberikan motivasi bawahan dalam
rangka meningkatkan kinerja organisasi yang merupakan
kunci sukses atau kunci keberhasilan dalam meraih
keberhasilan organisasi. 43
Pada sumber lain, isti lah motivasi berasal dari
bahasa latin movere yang berart i bergerak. Semua
anggota tubuh bergerak menuju rangsangan dan
aktivitas serta meninggalkan yang lainnya sesuai
dengan selera dan keengganan mereka.
44 Di sisi lain
motivasi merujuk pada faktor faktor yang terdapat dalam
dir i seseorang yang secara optimal dapat
menggerakkan, memelihara, dan mengarahkan peri laku
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 45 Selanutnya
Robins mendefinisikan motivasi sebagai keinginan untuk
menggerakkan sekuat tenaga dan potensi agar tercapai
tujuan yang terorganisasi, dilaksanakan melalui
kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan
individu. 46
43 Samuel C. Certo and S. Trevis Certo, Modern Management. (New Jersey: Pearson Education.
Inc. 2006), pp. 2000-2001. 44 Philip G. Zimbardo dan Richard J. Gerrg, Psychology and Life. (New York: Harper Collins
College Publisher, 1996), p. 4280. 45 Karen Huffman, Mark Vernoy dan Judith Vermoy, Essentials of Psychology in Action. (New
York: John Wiley & Sons. Inc. 1995), p. 302. 46 Stephen P Robins, Organizational Behavior Concepts Controversies, Applications. (London:
Prentice Hall International , Inc., 1996), p. 212.
Menurut Suryabrata juga menyatakan bahwa
39
motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan. Lebih jauh dinyatakan
bahwa motivasi bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi
adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena
sesuatu yang dapat kita saksikan. Setiap akt ivitas yang
dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh suatu
kekuatan dari dalam diri orang itu sendiri . Kekuatan
pendorong inilah yang selanjutnya disebut sebagai
motivasi. 47 Motivasi dibedakan menjadi dua ialah
motivasi intrinsik dan motivasi ekstr insik. Motivasi
intr insik adalah berfungsi tanpa memerlukan rangsangan
dari luar. Misalnya orang islam yang taat menjalankan
untuk sembahyang lima waktu. Dorongan untuk
melaksanakan sangat t inggi. Bahkan kalo t idak
melaksanakan merasa gundah terasa masih ada
kewajiban atau hutang yang belum dilaksanakan atau
dilunasi. Dengan perkataan lain bahkan ada yang
merasa masih mempunyai hutang yang harus dibayar. 48
Dalam kehidupan sehari-hari jarang disadari
bahwa dengan sengaja kita memperhatikan dan
merenungkan perbuatan-perbuatan teman-teman kita
47 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 1995), p. 70. 48 Ibid, p. 74
40
atau orang-orang lain, juga terhadap perbuatan kita
sendir i, seringkali kita t idak begitu menghiraukannya.
Tapi j ika kita perhatikan t imbul pertanyaan dalam diri
kita, mengapa mereka melakukan perbuatan perbuatan
tersebut. Artinya dapat dikatakan bahwa apa yang
mendorong mereka untuk berbuat demikian? Atau
Apakah motif mereka ? Maka yang dimaksud dengan
motif ia lah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk bert indak dan melakukan sesuatu. Atau seperti
dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology
Understanding of Human Behavior yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto menyebutkan: motif adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme
yang mengarahkan tingkah laku / perbuatan untuk
mencapai suatu tujuan 49
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa asal
kata motivasi adalah movere yang berasal dari bahasa
latin yang berart i daya penggerak atau dorongan dalam
dir i seseorang untuk berperilaku dan bertindak yang
diarahkan (directed) dalam upaya mencapai tujuan
tertentu. Dorongan berperilaku ini secara terus menerus
dipertahankan hingga tujuan yang diinginkan dapat
.
49 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Penerbit Pt Remaja Rosdakarya Bandung, 1990), p.
60.
41
tercapai. 50 Hal yang sama dikatakan oleh Crawford
yang menyatakan lebih dipertegas dengan ungkapan
bahwa motivasi sebagai tenaga penggerak, ini lah yang
menjadi unsur determinan dalam mempengaruhi
kesiapan seseorang untuk memulai melakukan
serangkaian kegiatan. 51 Kalangan ahli dari disipl in i lmu
psikologi menyatakan bahwa kemunculan motivasi
didahului oleh adanya kebutuhan (need) dan dorongan
(drive). 52 Kebutuhan menjadi sumber energi atau
pendorong bagi seseorang untuk mengambil keputusan
dipenuhi atau tidak. Oleh karena itu, pendapat yang
secara lugas mengungkapkan kebutuhan primer
merupakan kekuatan pendorong bagi manusia untuk
bertindak. 53
Pengertian motivasi menurut Oemar ada dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan
memahami motivasi, ialah (1) motivasi dipandang
sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini
dapat membantu guru menjelaskan tingkah laku yang
50 Arno F. Wittig, et al, Psychology: An Introduction, (Singapore: Mc Graw-Hill, Book Co,1984), p.
357. 51 Crawford, The Psychology Learning and Instruction ( New Delhi: Prentice-Hall Inc, 1987), p.
155. 52 Elton B. McNeil, The Psychology of Being Human (San Francisco: Canfield Press, 1974), p.
192. 53 David Krech,Richard S. Crutchfield, and Egerton L. Ballchey, Individual in Sociaty (Tokyo Mc
Graw-Hill Kogakusha LTD, 1962), p. 69.
42
diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain, (2)
menentukan karakterist ik proses ini berdasarkan
petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk-
petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila dapat
disebutkan kegunaannya untuk meramalkan dan
menjelaskan tingkah laku lainnya 54. Selanjutnya Mc
Donald 55
Motivasi yang berhubungan dengan (a) arah
pri laku, (b) kekuatan respon setelah karyawan memil ih,
mengikut i t indakan tertentu, (c) kelangsungan peri laku/
(1959) merumuskan pengertian motivasi
sebagai berikut. ”Motivation is an energy change within
the person charakteriezed by affective arousal and
anticipatory goal reaction”, yang selanjutnya diart ikan,
bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
dir i seseorang yang ditandai dengan t imbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam rumusan
tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur
unsure ini ialah sebagai berikut: (a) motivasi dimulai
dari adanya perubahan energi dalam pribadi dan
disebabkan oleh perubahan dalam sistem
neorof isiologis.
54 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,(Penerbit: Bumi Aksara, 2003), pp. 105-106. 55 Donald, Kurikulum dan Pembelajaran, terjemahan Oemar Hamalik (Penerbit : Bumi
Aksara,2003), p. 106.
43
seberapa lama orang tersebut terus berperilaku menurut
cara tertentu 56. Jadi pengertian motivasi adalah suatu
konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan
yang ada dengan dir i karyawan yang memulai dan
mengarahkan perilaku. 57 Motivasi berhubungan erat
dengan bagaimana peri laku itu bermula, diberi tenaga,
disokong, diarahkan, diberikan reaksi subjekt if yang ada
dalam organisme, ketika semua itu berlangsung. 58
Selanjutnya pada sumber lain menyebutkan bahwa
konsep motivasi dituliskan sebagai berikut. Motivat ion is
basic psychological process, few world deny that it is
the most inportant focus in the micro approach to
organizat ional nehavior, 59 Motivasi juga dapat dianggap
sebagai disposisi nilai seseorang, yang jika telah
terbentuk secara relatif dapat bertahan walaupun masih
ada kemungkinan untuk dimodif ikasi. Sedangkan proses
motivasi merupakan interaksi antara motivasi dengan
aspek-aspek situasi yang relevan. 60
56 John P. Campbell, Marvin D. Dunnetle, Edward E. Lawler & Karl E. Weick ,Manegerial Behavior
Performance & Effectiveness , (New York: Mc Graw-Hill, 1970), p. 346. 57 Gibson, Ivancevid, Donnetly, Organica, edisi ke V jilid I, Perilaku Struktur Proses,( Penerbit:
Erlangga 1991), p. 94. 58. M.R.Jones ect , Nebiaska Symposium on Motivation,( Lincoln: University of Nebraska
Press,1955), p. 14. 59 .Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,( Bobi De Poster dand
Mike Hernacki, Diterbitkan olah Kaifa, 1992), pp. 15-18. 60 Heckhausen, The Anatomy of Achievement Motivatio (New York: Prentice Hall Inc, 1988), pp.
17-18.
44
Motivasi ternyata tercakup dan cenderung kepada
keseluruhan proses interaksi antara motivasi dengan
situasi yang mendorong serta t imbulnya peri laku kearah
tujuan tertentu. Menurut Hodgkinson, perilaku manusia
tidak terjadi dalam suatu ruang hampa, akan tetapi
berlangsung dalam konteks sosial. 61
Untuk mengukur derajat motivasi seseorang
menurut Allport, dapat ditelusuri melalui latar belakang
motif seseorang secara apa adanya. Keadaan yang
tampil kepermukaan dalam kehidupan seseorang,
ekspresi tentang kebutuhan dan perasaannya akan
Oleh karena itu,
motivasi pada hakikatnya merupakan faktor rangsangan
yang terjadi baik secara internal maupun oleh pengaruh
lingkungan eksternal yang dating dari luar, yang
selanjutnya akan menyebabkan manusia mengalami
rangsangan atau dorongan dan kemudian bersikap dan
berperilaku. Hal ini berart i motivasi adalah merupakan
seperangkat daya ataupun kekuatan dalam jiwa yang
harus diterjemahkan oleh seseorang kedalam bentuk
peri laku yang sesuai dengan tuntutan yang timbul dari
dalam (internal) dir inya maupun oleh dorongan dan
lingkungannya (eksternal).
61 Harold L. Hodgkinson, Education in Social and Cultureal Perspectives (New York: Prentice Hall
Inc, 1962), p. 144.
45
mencerminkan kondisi nyata yang terjadi pada dir inya
dan bahkan tidak disadari. 62 Selanjutnya Maslow juga
mengulas lebih jauh kandungan mengenai motivasi,
telaah dikembangkannya sejak tahun 1970, keinginan
dan kebutuhan yang hendak dicapai oleh manusia dan
menjadi elemen dasar penjelasan mengenai konsep
motivasi. Model kebutuhan tentang motif-motif individu,
kebutuhan individu terdiri dari beberapa tingkatan. 63
62 G. Allport, The Trend in Motivational Theory, American Journal of Orthopsychiatry, No 23
(1953), pp. 107-119, dikutip oleh Harold L Hodgkinson, dalam Education in Soscial and Culturel Perspectives (New York:Prentice Hall Inc, 1962)., p. 157.
63 Abraham P. Maslow, Motivation and Personality (New York: Harper and Row,1976), p. 22.
Kebutuhan tingkat rendah, kebutuhan f isiologis sepert i
lapar, haus, seks dan sebagainya, sedangkan kebutuhan
lebih t inggi seperti aktualisasi diri. Lebih lanjut Maslow
mengatakan bahwa motivasi merupakan energi dalam
dir i seseorang yang ditandai oleh feeling dan didahului
oleh tanggapan terhadap tujuan. Menurutnya motivasi
mengadung tiga elemen yaitu: a) motivasi yang
mengawali perubahan energi pada dir i set iap individu
dan berkaitan dengan perubahan tersebut maka tampak
pada kegiatan f isik, (b) motivasi oleh karena adanya
rasa (feel ing), dan afeksi seseorang yang erat
hubungannya dengan kondisi kej iwaan, afeksi dan emosi
yang menentukan t ingkah laku manusia, dan (c) motivasi
46
yang terangsang karena adanya tujuan. Oleh karena itu
maka dikatakan bahwa motivasi sangat erat kaitannya
dengan kebutuhan. 64
Dari uraian di atas maka yang dimaksud dengan
motivasi terhadap lingkungan adalah dorongan yang
mencakup aspek-aspek minat atau hasrat, menyalurkan
keinginan, mencapai hasi l terbaik dan merasakan
adanya t ingkat kepuasan.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan hidup (X 1
Pengetahuan pada hakikatnya adalah segenap apa
yang diketahui manusia mengenai suatu objek yang
langsung maupun tidak langsung ikut mempengaruhi
kehidupan manusia. Pengetahuan pada umumnya untuk
menjawab dan memberikan solusi permasalahan hidup
individu maupun kelompok. Seseorang atau kelompok,
bahkan bangsa dengan menguasai pengetahuan akan
memberikan kemampuan baginya yang selanjutnya akan
membantu memecahkan masalah serta mengembangkan
dan mengarahkannya ke garis yang benar. Selanjutnya
) terhadap Partisipasi siswa dalam Memelihara lingkungan sekolah (Y)
64 Ibid, p. 74.
47
secara khusus bagi kelompok siswa dengan
pengetahuan nya akan memelihara norma norma secara
rasional sehingga senantiasa para siswa tersebut akan
tetap memelihara sikap dan peri laku yang terpuji,
utamanya dalam partisipasi pemeliharaan lingkungan
bersih secara umum dan lingkungan bersih sekolah
secara khusus.
Pengetahuan tentang l ingkungan hidup bermanfaat
untuk menambah informasi dan wawasan siswa tentang
diperlukan dan pentingnya higienitas l ingkungan agar
terpelihara kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat. Timbulnya permasalahan kesehatan di
dalam lingkungan pada secara umum disebabkan oleh
kekurang fahaman orang tentang fungsi suatu rumah.
Informasi dan wawasan yang luas, benar, dan kreatif
akan menambah kesadaran, dan menjadi pendorong
untuk meningkatkan peranserta siswa dalam program
bersih l ingkungan di l ingkungan sekolah. Dari uraian di
atas, diasumsikan ada hubungan posit if antara
pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan
partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah .
48
2. Hubungan antara Gaya Hidup (X 2
) terhadap Partisapasi Siswa dalam Memelihara Lingkungan Sekolah (Y)
Gaya hidup adalah pola hidup dimana seseorang
mengelola waktu dan uangnya, bagaimana seseorang
menggunakan dan membagi waktunya dan bagaimana
ia menghabiskan uangnya. Gaya hidup adalah
bagaimana seseorang melakukan aktivitas
kesehariannya dalam hidupnya. Juga, penggunaan
waktu secara ef isien dan efektif sehingga segala
waktunya dapat bermanfaat bagi dir inya dan bagi orang
lain yang ada di sekitarnya, baik di l ingkungan keluarga
ataupun masyarakat di mana ia bekerja. Disamping itu
juga ada unsure si laturahim, mengadakan hubungan
antar individu dan juga sekaligus melakukan sosial isasi
dengan orang lain.
Gaya hidup harus dikelola seefisien dan seefektif
mungkin, bi la t idak, semua sumber daya alam akan
terekploitasi dan cepat habis dengan percuma oleh
orang-orang yang tidak bertanggung-jawab. Akt ivitas
yang kita kerjakan dan yang digunakan seyogyanya
menggunakan suatu barang yang dapat didaur-ulang,
sehingga terhindar dari pencemaran lingkungan. Peran
49
serta set iap individu untuk tidak mencemari l ingkungan
akan sangat bermanfaat dalam pencegahan kepunahan
dan kerusakan. Dari uraian di atas, diasumsikan ada
hubungan posit if antara gaya hidup dengan part isipasi
siswa dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
sekolah.
3. Hubungan antara Motivasi pada Lingkungan (X 3
) terhadap Partisipasi siswa dalam Memelihara Lingkungan sekolah (Y).
Motivasi terhadap pemeliharaan lingkungan dapat
diart ikan sebagai dorongan keluarga dalam mengelola
atau memperlakukan lingkungan, kesehatan, dan serta
pendidikannya sehingga bermanfaat serta akan tetap
terjamin keharmonisan lingkungannya. Sedangkan pada
peranserta siswa akan tercermin juga pada pola
kebersihan mereka di l ingkungan sekolah. Bagi siswa
yang mempunyai motivasi terhadap pemeliharaan
kebersihan baik di l ingkungan keluarga, di l ingkungan
umum, dan diberbagai l ingkungan lainnya, secara umum
akan tergerak untuk berpart isipasi j ika ada pada situasi
yang kurang harmonis l ingkungan dimana saja. Dari
50
uraian di atas diasumsikan ada hubungan posit if antara
motivasi dengan partisipasi siswa dalam memelihara
l ingkungan sekolah.
4 Hubungan antara Pengetahuan tentang lingkungan hidup (X 1 ), Gaya Hidup (X 2 ), dan Motivasi pada Lingkungan (X 3
), terhadap Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah (Y).
Seseorang dengan pengetahuan yang benar dan baik
tentang kondisi sarana, prasarana, fasil itas kebersihan
lingkungan yang harus dipenuhi di dalam l ingkungan
rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat yang sehat
cenderung berusaha untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Dengan pengetahuan mereka tentang
lingkungan hidup, maka motivasi terhadap l ingkungan
akan mendorong semua anggota keluarga. Mereka akan
selalu memelihara, memperhatikan dan menjaga kualitas
hidupnya, sehingga kehidupan kesehatan dari anggota
keluarganya akan terjamin dengan baik.
Selanjutnya ket iga variabel diatas secara
bersama-sama dengan asumsi faktor-faktor lain yang
dianggap tetap (ceteris paribus), berpengaruh terhadap
51
t ingkat partisipasi dalam memelihara l ingkungan
sekolah .
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibahas
di atas, maka dirumuskan hipotesis penelit ian sebagai
berikut:
1. terdapat hubungan pengetahuan tentang
lingkungan hidup (X1) terhadap partisipasi siswa
dalam program pemeliharaan l ing-kungan sekolah
(Y).
2. terdapat hubungan gaya hidup (X 2
) terhadap
partisipasi siswa dalam program pemeliharaan
l ingkungan sekolah (Y).
3. terdapat hubungan motivasi siswa pada lingkungan
(X 3
) terhadap partisipasi siswa dalam program
pemeliharaan lingkungan sekolah (Y).
4. terdapat hubungan pengetahuan siswa tentang
lingkungan hidup (X 1 ), gaya hidup (X 2 ), dan
motivasi pada l ingkungan (X 3 ), terhadap
52
partisipasi siswa dalam program pemeliharaan
lingkungan sekolah (Y) secara bersama sama.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelit ian ini adalah mengetahui hubungan
antara pengetahuan tentang l ingkungan hidup, gaya
hidup, dan motivasi terhadap l ingkungan terhadap
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah.
Secara rinci tujuan penelit ian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui hubungan antara variabel
pengetahuan tentang lingkungan hidup (X1)
terhadap part isipasi siswa dalam program
pemeliharaan lingkungan sekolah (Y).
2. Mengetahui hubungan antara gaya hidup (X2)
terhadap partisipasi siswa dalam program
pemeliharaan l ingkungan sekolah (Y) .
3. Mengetahui hubungan antara motivasi pada
lingkungan (X3) terhadap part isipasi siswa dalam
program pemeliharaan lingkungan sekolah (Y).
4. Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang
lingkungan hidup (X1), gaya hidup (X2), dan
motivasi pada lingkungan (X3), terhadap
54
partisipasi siswa dalam pemeliharaan lingkungan
sekolah (Y) .
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelit ian di laksanakan di SMA PLUS PGRI
CIBINONG, dengan alamat Jl. Golf Cir iung (kampung
IT) Cibinong BOGOR kode pos 16918 Telp 021-
8753773 E-mail [email protected] Website www.
smaplus pgri.net Waktu penelit ian adalah 2 bulan,
dihitung dari sejak pengumpulan data dilaksanakan.
C. Metode Penelitian
Penelit ian ini menggunakan metode survei dengan
teknik korelasional. Penelit ian ini mencakup tiga
variabel bebas yaitu Pengetahuan tentang Lingkungan
Hidup, Gaya Hidup, dan Motivasi terhadap Lingkungan.
Serta satu variabel terikat yaitu Part isipasi siswa dalam
memelihara Lingkungan Sekolah . Konstelasi penelit ian
digambarkan dalam bentuk bagan sebagai Gambar 3.
Variabel pengetahuan berpengaruh langsung terhadap
partisipasi, variabel gaya hidup berpengaruh langsung
terhadap part isipasi, dan variabel motivasi berpengaruh
langsung terhadap partisipasi. Pengaruh masing masing
55
variabel ini digambarkan panah secara langsung.
Selanjutnya ket iga variabel bebas tersebut diatas secara
bersama sama digambarkan anak panah yang paling
bawah pada gambar konstelasi dibawah ini.
D. Populasi dan Sampel
Penelit ian ini dilakukan terhadap siswa SMA Plus
PGRI Cibinong, dan diambil sejumlah siswa sebagai
sampel. Jumlah populasi sama dengan N=1500 siswa
dan dipil ih sampel n=448. Angka ini ditentukan
56
berdasarkan rumus Slovin yang dikutip dalam bukunya
Husaen Umar 1
dimana persentase kesalahan diperkirakan sebesar e =
4% atau 0.04 dan populasi N=1500. Bahkan di buku lain
yang dikarang oleh Rusadi Ruslan
n =N
Ne2 + 1=
15001500 (0.04)2 + 1
= 448
2
1. Membuat daftar populasi dalam bentuk nomor-
nomor individu secara berurutan, yaitu dengan
menggunakan nomor presensi siswa. Memilih
kelas dua SMA yang terdiri dari 17 kelas. Satu
kelas untuk uj i coba instrumen. Kemudian 16 kelas
menyebutkan bahwa
di dalam penelit ian korelasional ukuran sampel yang
dapat diterima minimum berjumlah 30 orang.
Metode sampel yang digunakan adalah random
acak sederhana secara proporsional. Beberapa
langkah yang ditempuh untuk memperoleh sampel
adalah sebagai berikut:
1 Husein Umar. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : P.T. Raja
Grafindo Persada 2005, p. 134. 2 Rosady Ruslan . Metode Penelitian Publik Relations dan Komunikasi. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada 2006, p. 147.
57
untuk pemil ihan sampel sebanyak 28 siswa di
setiap kelas.
2. Dengan menggunakan tabel angka random
dilakukan pemil ihan sampel sesuai dengan jumlah
yang ditentukan untuk setiap kelas.
3. Mencocokkan nomor urut yang terambil dengan
nomor urut sampel yang telah disusun untuk
kemudian menetapkan siswa yang terpil ih sebagai
sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada empat variable yang diukur secara tidak
langsung. Pengukuran dengan menggunakan tes dan
angket yang dikembangkan secara cermat oleh penelit i
untuk masing-masing variable . Keempat variabel yang
dimaksud adalah tentang (1).Partisipasi siswa dalam
memelihara lingkungan sekolah, (2).Pengetahuan
tentang lingkungan hidup, (3).Gaya hidup, dan
(4).Motivasi terhadap lingkungan. Selanjutnya data
yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang
sudah val id dan reliabel yang dibagikan kepada siswa
sebagai sampel penelit ian.
58
Pengukuran pada penelit ian ini menggunakan
pengukuran pada situasi nyata di lapangan, sesuai
dengan pengalaman, pemahaman dan penilaian para
siswa atau responden tentang apa yang dialami, bukan
apa yang mereka inginkan. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur keempat variabel tersebut
dikembangkan melalui indikator dari masing-masing
variabel. Sebelum instrumen digunakan untuk penelit ian
dilakukan pengujian tentang validitas dan rel iabi l itas
dengan membagikan instrumen kepada 30 orang di kelas
tertentu. Jawaban ini diolah dan dipergunakan untuk
menguji instrumen. Validitas dengan koefisien korelasi
Person (product moment) dan tes rel iabi l itas dengan
koefisien Gronbach Alpha pada instrumen dengan
jawaban Likert. Selanjutnya untuk instrumen variabel
pengetahuan yang mempunyai jawaban dua (ya, t idak
atau benar, salah) dilakukan tes val iditas dengan
koefisien korelasi biserial dan tes reliabil itas dengan
KR-20.
Nilai Gronbach alpha sebagaimana dalam Trinton
memuat batasan atau criteria nilai Gronbach Alpha
sebagaimana pada Tabel 3.1. Tabel ini menunjukkan
bahwa dengan ni lai Gronbach Alpha lebih besar atau
59
sama dengan 0.6 dikatakan bahwa instrument itu
rel iable.
Hal ini paral lel dengan pendapat Cohen dkk (2007:
506) yang menyatakan bahwa untuk Gronbach Alpha
kurang dari 0.60 dinyatakan tidak reliable, sama dengan
atau lebih besar 0.60 dikatakan bahwa instrument itu
cukup reliabel, j ika sama atau lebih besar 0.70
dikatakan reliabel, dan j ika sama atau lebih dari 0.80
dikatakann sangat reliable, dan j ika sama dengan atau
diatas 0.90 dikatakan sangat sangat reliabel 3
3 Ibid, p.506
.
60
Selanjutnya setiap butir dikatakan valid j ika ni lai
koefisien korelasi Pearson/ product moment dan/atau
nilai koefisien biserialnya (untuk jawaban dua, benar
atau salah) signif ikan secara statistik. Untuk n=45
maka r = 0.297 sudah signif ikan. Selanjutnya untuk n =
30 dengan r = 0.30 sudah signif ikan, l ihat Tabel 3.2 4
Definisi operasional dari part isipasi siswa
dalam memelihara l ingkungan sekolah yang bersih
adalah skor yang diperoleh dari responden yang
F. Instrumen Penelitian
1. Variabel Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah (Y)
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual dari part isipasi siswa
dalam memelihara lingkungan pada sekolah
adalah peran serta seseorang dalam suatu
aktivitas f isik, mental, pikiran dan perasaan
dengan indikator di dalam kelas dan di
lingkungan sekolah.
b. Definisi Operasional
4 Suparman, Penentuan Ukuran Sampel, (2005), p. 24.
61
diukur melalui angket yang mencerminkan pada
partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan
sekolah yang bersih dengan indikator di dalam
kelas dan di l ingkungan sekolah.
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan
sekolah yang bersih adalah angket. Adapun kisi-
kisi instrument dapat dil ihat pada Tabel 3.3
berikut.
62
2. Variabel Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup (X1)
a. Definisi Konseptual
Dif inisi konseptual dari Pengetahuan tentang
Lingkungan Hidup adalah informasi tentang
lingkungan hidup yang senantiasa berhubungan
dengan pemanfatan, pemeliharaan dan
pengawasan terhadap lingkungan, mencakup
lingkungan f isik, l ingkungan biologis dan
lingkungan sosial .
b. Definisi Operasional
Definisi operasional dari Pengetahuan tentang
lingkungan hidup adalah skor yang diperoleh dari
angket yang telah disiapkan dan dibagikan kepada siswa
yang mencerminkan pengetahuan lingkungan hidup
melalui dimensi pengetahuan dalam pemanfaatan,
pemeliharaan dan pengawasan lingkungan. Dan aspek
yang diukur melalui t iga indikator yaitu: l ingkungan
f isik, l ingkungan biologis dan l ingkungan sosial.
63
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
Pengetahuan lingkungan hidup adalah tes objektif .
Setiap butir tes menyediakan dua alternatif jawaban
yaitu benar dan salah. Soal tes diberikan penekanan
pada ranah kognitif , jenjang ingatan (recall) atau
pengetahuan (knowledge) dan pemahaman
(comprehension).
3. Variabel Gaya hidup (X2)
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual gaya hidup adalah bagaimana
seseorang/ individu mengelola hidupnya atau akt if itas
hidupnya seefektif dan seefisien mungkin sehingga
dapat berguna bagi dir inya, serta bagi orang lain.
64
b. Definisi Operasional
Definisi operasional dari gaya hidup adalah skor
yang diperoleh dari responden yang mencerminkan gaya
hidup dengan indikator pola hidup, dan pola asuh.
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya
hidup adalah angket instrumen yang akan diuj icoba
untuk variabel gaya hidup berjumlah 30 butir
mencakup indikator pola hidup dan pola asuh.
4. Variabel Motivasi terhadap Lingkungan (X3)
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual dari motivasi terhadap
lingkungan adalah dorongan setiap anggota keluarga
65
dalam memelihara, mengelola l ingkungannya dengan
minat/ hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai hasil
yang terbaik dan optimal dan merasakan kepuasan
terhadap pemeliharaan l ingkungannya .
b. Definisi Operasional
Definisi operasional motivasi terhadap lingkungan
adalah skor yang diperoleh dari responden yang diukur
melalui angket yang mencerminkan motivasi terhadap
lingkungan, yaitu dorongan dari setiap anggota keluarga
terhadap lingkungan. Indikator yang diukur mencakup
minat atau hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai
hasil terbaik dan merasakan kepuasan terhadap program
pemeliharaan lingkungan .
c. Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
motivasi terhadap lingkungan adalah angket
instrumen yang diuj icoba untuk variabel motivasi
terhadap l ingkungan berjumlah 30 butir. Kisi kisi ini
mencakup indikator keikutsertaan, dan indikator
tanggung jawab. Kisi kisi ini juga menurut dimensi
minat dan hasrat, menyalurkan keinginan, mencapai
66
hasil terbaik, dan merasakan kepuasan. Distr ibusi
pernyataan instrumen motivasi ini sedemikian rupa
sebagaimana pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi terhadap Lingkungan
Indikator Dimensi Motivasi
Jumlah Minat/
Hasrat Menyalurkan
Keinginan Mencapai
Hasil Terbaik Merasakan Kepuasan
Ikut serta 1,2,24 15,16,22 11,17,20,29 13,14,21,25 14
Tanggung jawab
18,19,26,2
8 4,10,27 3,5,8,23 30 6,7,9,12 16
Jumlah 7 6 9 8 30 Cronbach's Alpha 0.96 Valid 22
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analsis Parametrik
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Adapun statistik deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan data variabel penelit ian antara
lain dalam bentuk nilai rata-rata, median, modus, varian,
simpang baku, serta visualisasi data berupa tabel dan
graf ik. Selanjutnya statistik inferensial digunakan
untuk menguji hipotesis setelah semua keempat variabel
dilakukan pengujian persyaratan analisis. Uji
67
persyaratan awal adalah diuji normalitas keempat
variable tersebut untuk meyakinkan apakah analisis
dengan menggunakan metode statist ik parametrik layak
dipergunakan lebih lanjut.
2. Analisis Regresi
Model Analisis Regresi adalah salah satu model
kausal yang menganalisis suatu fenomena adanya
hubungan minimal antar dua variable X dan Y, dimana X
memberikan pengaruh kepada Y melalui persamaan Y=a
+ b.X + e. Hal ini dapat juga dikaj i dari berbagai def inisi
atau pengert ian yang ditulis oleh berbagai makalah dan
rujukan sebagai berikut.
Regression is used to relate several explanatory
variables (X's) to a response variable (Y). 5
future values
Statist ical tool used in predict ing of a
target (dependent) variable on the basis of the
behavior of a set of explanatory factors
(independent variables). A type of regression
analysis model, it assumes that the target variable
is not chaotic or random and, hence, predictable 6
5 Retrieved at 6 May, 2009.
.
Statist ical model that relates the dependent
variable (sales, for example) to one or more
http://www.answers.com/ topic/ regression-analysis 6 Retrieved at 6 May, 2009. http://www.businessdictionary.com/ definition/ classical-linear-
regression-model.html
68
independent variables (advert ising and income, for
example).
Regresi merupakan hubungan beberapa variabel
independen (X’s) yang menjelaskan ke satu variabel
dependen (Y). Bahkan secara ekstrim dapat dikatakan
bahwa hubungan pengaruh beberapa variabel independen
(X’s) terhadap satu variabel independen (Y). Model
regresai dapat dipergumakan untuk prediksi kedepan
misalnya hasil penjualan sebagai Y dapat diprediksi
kedepan bedasarkan biaya iklan (X1) dan pendapatan (X2)
masyarakat.
Analisis regresi yang mempunyai dua independen
variable atau lebih disebut analisis regresi ganda.
Kerangka analisis ini biasanya ditul iskan sebagai berikut
Y = b₀ + b ₁X₁ + b₂X₂ + . . . + b k X k + Ɛ . Berbagai asumsi
biasanya diikutsertakan dalam analisis regresi ini,
bahkan acapkali di pergunakan sebagai persyaratan
yang harus dipenuhi. Persyaratan ini banyak si lang
pendapat, diantaranya sebagaimana diuraikan dibawah
ini.
69
Asumsi yang diajukan oleh Gorard yang dikut ip
oleh Cohen 7
1) Semua data berasal dari sampel yang dipil ih secara random;
dkk.
2) Pal ing t idak var iabel independen merupakan angka r i i l ;
3) Tak ada outl ier; 4) Semua var iabel diukur dengan benar tanpa ada
kesalahan; 5) Ada hubungan l inear antara var iabel dependen
dengan var iabel-variabel inde[endennya; 6) Variabel dependen mengikut i distr ibusi normal, atau
minimal terpenuhi asumsi berkut; 7) Galat mengikut i distr ibusi normal; 8) Varians set iap variabel konsisten vs variabel la innya,
atau minimal terpenuhi asumsi berikut; 9) Galat dar i var iabel dependen terkait dengan set iap
var iabel independen mempunyai var ians yang konstan;
10) Galat t idak berkorelasi dengan variabel variabel independen nya;
11) Galat mempunyai rata rata nol dan berkorelasi secara l inear dengan var iabel dependennya;
12) Tak ada sutupun var iabel independen kol inear dengan var iabel-variabel independen lainnya;
13) Korelasi antar galat sama dengan nol.
Selanjutnya dari 13 butir asumsi di atas, kemudian
dipadatkan menjadi tujuh butir berikut ini sebagaimana
pada Cohen dkk.
1) Data berasal dar i sampel yang dipi l ih secara random; 2) Data mempunyai skala interval atau rasio; 3) Tak ada outl ier;
7 Cohen. L., Manion. L., and Morrison. K. (2007). Research Methods in Education. (New York:
Routledge. 2007) , p . 542.
70
4) Hubungan l inear antara variabel dependen dengan var iabel-var iabel independen;
5) Variabel dependen mengikut i distr ibusi normal, atau minimal asumsi berikut terpenuhi;
6) Galat mengikut i distr ibusi normal; dan 7) Tak ada kolinear itas.
Lebih lanjut Gujarati dalam karangan bukunya
yang berjudul Essentials of Econometrics menyebutkan
bahwa persyaratan dalamregresi ganda adalah (1)
semua variabel independen non stochastik (2). Rata rata
galat sama dengan nol dg variance konstan, dan
mengikut i distr ibusi normal yang dapat ditul iskan
sebagai berikut e i
Dalam penelit ian ini akan di lakukan uji persyaratan
sebagai pemenuhan asumsi yang diperlukan dalam
analisis regresi ganda pada hal yang sangat penting
secara prakt is sebagaimana diutarakan pada ringkasan
Cohen, Gujarati dan Intri l igator. Uji persyaratan yang
dimaksud adalah uji (1). normalitas bagi variable
≈N(µ¸σ²) (3).Homoscedasticity (4).No
exact mult icoll inearity. Hal serupa Intr i lgator. M. D.
dalam bukunya yang berjudul Econometric Models,
Techniques, and Applicat ions. Menuliskan bahwa asumsi
atau persyaratan dalam regresi ganda
(1).multikol inearit i, (2).heteros-cedastisit i, (3). Galat
atau e mengikuti ditr ibusi normal dengan rata rata nol
dan simpangan baku sigma (σ).
71
dependen, dan galat, (2) uji persyaratan l inearitas, (3)
uji persyaratan multikolinearit i, (4) uj i persyaratan
heteroskedastisit i.
Jadi peneli t ian ini menggunakan analisis regresi
ganda. Variabel dependen adalah partisipasi (Y), dan
variabel independen ada tiga ialah pengetahuan (X1),
gaya hidup (X2), dan motivasi (X3). Sebelum analisis
regresi diaplikasikan, uji persyaratan dilakukan terlebih
dahulu. Uji tersebut mencakup:
( i) uj i normalitas var iable dependen atau (Y),
( i i) uj i homogenitas var ian atau tak ada
heteroskedast is it i ,
( i i i) uj i mult ikol inearit i antar var iabel independen,
( iv) uj i normalitas galat taksiran regresi e≈N(µ ,σ),
(v) uj i tuna cocok persamaan regresi.
Uj i normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dan gambar histogram dengan
penyelarasan kurva normal. Jika test statistik
Kolmogorov-Smirnov dengan sig. > 0.05 maka Ho
diterima. Jadi Variabel mengikuti distribusi normal. Uji
homoskedastisit i atau data tidak mengerombol-gerombol
dengan metode pola graf ik. Dalam pola graf ik, disaj ikan
graf ik galat-kwadrat vs Y prediksi. Data homoskedastis
72
j ika graf ik menunjukkan tak ada pola yang sistimatis,
berapapun Y prediksi, galat kuadrat relat if sama, dan
dan variance konstan. Uji mult ikolinearit i dengan uji
tolerance dan Variance Inf lation Factor (VIF).
Kolinieritas t idak ada j ika nilai Variance Inflation Factor
mendekati angka 1 (satu). Variabel bebas dinyatakan
tidak mult ikolinier j ika TOL mendekati 1 (satu).
Selanjutnya tuna cocok atau goodness of f it
dilakukan dengan menggunakan metode yang sering
dipergunakan oleh para penelit i terdahulu. Tuna cocok
pada analisis regresi depergunakan ni lai R, R2 dan nilai
adjusted R2 dan nilai R2 change. Hal ini segaimana
dijelaskan pada manual help SPSS versi 16 8. Tuna
cocok diuj i dengan nilai R dan ni lai R2 maupun nilai
yang diselaraskannya. Jika nilai R dan nilai R2
8 SPSS V 16. Manual Guide Help.
maupun
nilai yang diselaraskannya tetap besar maka model
regresi dinyatakan cocok aatu f it.
73
Berdasarkan metode yang di jelaskan di atas, maka
penelit ian ini menggunakan analisis regresi ganda, dan
uji berbagai persyaratan termasuk uji tuna cocok juga
dilakukan sebelum analisis selanjutnya.
H. Perumusan Hipotesis Statistik
Rumusan hipotesis yang diuraikan pada akhir BAB
II dapat disaj ikan dalam bentuk hipotesis statistik
sebagai dibawah ini. Dimana y1.23ρ = symbol koef.
Korelasi parsial antara Y dan X 1 , dimana X 2 dan X 3
tetap (ceteris paribus). Hipotesis ini dapat ditul iskan
dalam bentuk hipotesis statistik. Hipotesis statistik ini
ditul iskan secara sist imatis sesuai dengan jumlah
variabel independen dan jumlah variabel dependennya
Hipotesis Statistik
74
Selanjutnya j ika ditul iskan dalam kalimat verbal,
hipotesis stat ist ic diatas dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Terdapat korelasi parsial posit if antara
pengetahuan l ingkungan hidup (X 1 ) dengan
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah (Y) ceteris paribus pada gaya hidup (X 2 ),
dan motivasi terha -dap l ingkungan (X 3
2. Terdapat korelasi parsial posit if antara gaya hidup
(X2) dengan part isipasi siswa dalam memelihara
l ingkungan sekolah (Y), ceteris paribus pengeta-
huan lingkungan hidup (X1), dan motivasi terhadap
lingkungan (X3)
).
3. Terdapat korelasi parsial posit if antara motivasi
terhadap l ingkungan (X 3 ) dengan part isi-pasi
siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah (Y)
ceteris paribus pengetahuan lingkungan hidup
(X 1 ), gaya hidup (X 2
4. Terdapat korelasi ganda posit if antara
pengetahuan lingkungan hidup (X1), gaya hidup
(X2), motivasi terhadap lingkungan (X3), dengan
).
75
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan
sekolah (Y).
Analisis lanjutan dilakukan dengan menerapkan
persamaan regresi Y� = b₀ + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ yang
diselaraskan pada data penelit ian dengan berbagai
persyaratan yang secara teorit is telah diuraikan diatas.
I. Keterbatasan Penelitian
Penelit ian ini mempunyai keterbatasan sebagai
berikut:
1. Populasi hanya siswa SMA Plus PGRI
Cibinong yang mempunyai murid lebih dari
1500 orang
2. Sampling dipil ih secara random acak seder-
hana (Simple Random Sampling Proporsional
to Size dipendekkan SRS) pada setiap kelas
dengan asumsi semua siswa homogen,
karena dari satu SMA. Jadi dipil ih semua
kelas dengan jumlah siswa keseluruhan N
murid dan masing masing kelas dengan
jumlah murid N i dipil ih secara random
dengan ukuran sampel n i . Jadi dari populasi
76
∑= iNN dipil ih sampel dengan ukuran ∑= inn .
Keterbatasan yang dimaksudkan adalah
walaupun SRS dengan proporsional, tetapi
analisisnya di lakukan dengan asumsi SRS
saja (Cochran, 1977). 9
3. Instrumen: ( i).Pengetahuan siswa tentang
lingkungan hidup, ( i i ).Gaya Hidup (Life Style)
siswa , ( i i i) .Motivasi terhadap Lingkungan,
dan (4).Part isipasi para siswa dalam
memelihara l ingkungan sekolah yang
dikhususkan bagi remaja terutama untuk
siswa SMA dirancang sedemikian rupa yang
secara teorit is dapat diterima dan juga
secara prakt is disesuaikan dengan situasi
perkembangan siswa SMA ini.
4. Instrumen Gaya Hidup dan Motivasi terhadap
Lingkungan merupakan instrumen yang baru
dalam peneli t ian secara umum yang serupa.
Sehingga penyusunan butir-but ir instrumen
sebagian besar masih merupakan ekplorasi
dari penulis.
9 William G. Cochran. Sampling Techniques. 3rd Ed. (Chapter 4), p. 72.
77
5. Secara tidak langsung, penelit ian ini juga
menggambarkan bagaimana sektor
pendidikan lingkungan bagi anak SMA
melalui instrumen yang disusun. Hasil ini
merupakan gambaran hasil pendidikan
semua pihak, yaitu sekolah, orang tua, dan
lingkungan tempat t inggal, serta pergaulan,
yang akan ditel it i bagaimana hubungan
serta pengaruhnya melalui analisis statistik
korelasi, korelasi parsial dan regresi.
Keterbatasan yang ada hanya mempelajari
keempat variabel tersebut dengan asumsi
variabel lain dianggap tidak berubah (ceteris
paribus).
6. Variabel X 1 =Pengetahuan lingkungan hidup,
variable X 2 =Gaya Hidup, variabel
X 3 =Motivasi terhadap Lingkungan, variabel
Y=Partisipasi siswa dalam memelihara
lingkungan sekolah merupakan variabel
LATENT . Yaitu variabel yang t idak dapat
diukur secara langsung tetapi diukur melalui
indikator-indikatornya. Masing-masing
variabel latent (X 1 , X 2 , X 3 , dan Y) disusun
78
indikator/ variabel terukurnya sebanyak 30
butir. Penyusunan butir-but ir ini di lakukan
dengan keterbatasan teori yang mendukung,
keterbatasan sumber pustaka atas penelit ian
terdahulu, dan keterbatasan intuisi penulis.
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. SMA PLUS PGRI Cibinong
Nama Sekolah SMA PLUS PGRI CIBINONG.
Alamat Jl. Golf Cir iung (kampung IT) Cibinong
BOGOR 16918. Perkembangan siswa di SMA Plus ini
selama sembilan tahun menunjukkan angka
pertumbuhan yang tinggi dan sangat signif ikan, seiring
dengan prestasi yang diciptakannya. Selanjutnya data
perkembangan siswa ini adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1978/1979 1 kelas 36 siswa 2. Tahun 1982/1983 5 Kelas 200 siswa. 3. Tahun 1987/1988 14 Kelas 628 siswa 4. Tahun 1992/1993 18 Kelas 757 siswa 5. Tahun 1997/1998 28 Kelas 1.320 siswa 6. Tahun 2002/2003 31 Kelas 1.400 siswa 7. Tahun 2003/2004 30 Kelas 1.415 siswa 8. Tahun 2005/2006 31 Kelas 1.470 siswa 9. Tahun 2006/2007 32 Kelas 1.519 siswa
Selanjutnya pada tahun 2002/2003 tanggal 11
Desember 2003 diresmikan sebagai SMA Plus PGRI
Cibinong. Kemudian tahun 2004/2005 mengembangkan
teknologi informasi yang mendukung pembelajaran, dan
80
pabrikasi komputer dengan aspek-aspek bisnis yang
mendukung pada teknologi informasi.
1. 1978/1979–982/1983 Terdaftar
2. 1983/1984–987/1988 Diakui 3. 1988/1989–2004 Disamakan 4. 2005–Sekarang Peringkat A
Kepala Sekolah Drs. Basyarudin Thayib, M.Pd.
Wakil Kepala Sekolah Drs. Agus Rohiman, Drs. Iyan
Supiyan, Ir. Iskandar, Suryawati Ningsih. Sekolah ini
merupakan sekolah yang memadukan antara kurikulum
Pendidikan Nasional dengan bahan berupa Muatan
Strategis. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan
komitmen para guru profesional untuk mensukseskan
81
berkompetisi di era global, baik untuk melanjutkan studi
dan/atau langsung bekerja.
SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah
pelopor penggunaan metode quantum sebagai metode
pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan.
SMA Plus PGRI Cibinong juga merupakan suatu sekolah
perint is dalam mendirikan berbagai jenis lembaga-
lembaga strategis sepert i Research Center for Edu-IT
(pusat studi inovasi teknologi di bidang informasi untuk
mendongkrak keberhasilan pendidikan), learning based
industrial center (Muamalah Center - Sentra Industri
yang Berbasis Pembelajaran - ditenagakerjai oleh siswa
yang magang dan dari warga sekolah itu sendir i).
Kemudian juga adanya KOPASUS IT (kependekkan dari
KelompOk PembinAan khuSUS IT - untuk siswa
profesional). Begitu pula didir ikan Departemen
Teknologi Informasi sebagai sekolah pengembang
program SUPER-IT , SMArt soft+, SMArt tutor+, e-
Learning WARBEL SERA (Warung Belajar Elektronik
Swalayan yang Serba ada sebagai wahana General is
Profesional/ Multi Spesial is). Begitu pula mesin berbagi
i lmu KNOWLEDGE SHARING (satu komputer dengan
puluhan pasang Keyboard+Mouse), fabrikasi oleh siswa
82
COMPUTER-BASED MACHINE (mesin piket, mesin
absen, mesin print out center, mesin antri, dll), fabrikasi
oleh siswa secara mandiri dalam SPECIAL PURPOSE
COMPUTER (komputer broadcasting). Radio Kampus
107.9 FM. Kemudian program komputer khusus Studi
Islam Arab-Latin Indonesia-Inggris, komputer penunjang
belajar anak, komposer studio musik, edit ing video
production, dll). Selanjutnya sekolah ini juga sebagai
pengembang COP SYSTEM (Content Oriented
Programming System) yang sangat-sangat cocok untuk
para profesional non-programmer diperuntukkan secara
khusus bagi para guru karena cukup hanya
membuat SCAM (Simplif ied Content Algorithm Modul)-
nya saja.
Ratusan sekolah telah berkunjung untuk studi
banding. Tahun 2003 SMA Plus PGRI ini telah menjadi
sekolah berprestasi tertinggi t ingkat Jawa Barat.
83
Misi:
1. Pengelolaan sekolah secara profesional.
2. Peningkatan kuantitas dan kual itas sarana dan
prasarana pendukung pembelajaran.
3. Peningkatan dan pengembangan kompetensi
profesional guru.
4. Pengembangan keterampilan belajar siswa
( learning skil l) .
5. Penggunaan teknologi informasi dalam
mendukung proses pembelajaran.
6. Penanaman ni lai-ni la i iman dan taqwa bagi
seluruh warga sekolah, dan penampilkan dalam
segala aspek kegiatan.
7. Penerapan metode pembelajaran modern
sesuai dengan konsep dan paradigma baru
pendidikan.
8. Pemantapan pelaksanaan catur budaya
sekolah yakni: Budaya belajar, Budaya dis iplin,
Budaya bersih dan Budaya persatuan dan
persaudaraan.
9. Pemantapan jat i dir i sebagai lembag
pendidikan PGRI.
2.Deskripsi Responden
Penelit ian ini memilih sampel sebanyak 448 orang
siswa terdir i dari 11 kelas IPA IPS dan Bahasa.
Mayoritas siswa lahir di Kab/kota Bogor, Jakarta, dan
sebagian kecil dari daerah lain. Tidak ada perbedaan
yang signif ikan antara siswa laki laki dan perempuan
84
menurut tempat lahir tersebut. Namun secara umum
responden perempuan lebih banyak dari responden laki
laki.
Jika di l ihat dari bulan lahir/ bintang para
responden menunjukkan bahwa laki laki mayoritas lahir
di bulan Januari, Juli sedangkan perempuan kebanyakan
pada bulan April, dan Januari. Jika dil ihat dari tahun
lahirnya mayoritas pada tahun 1991, dan 1990.
Sebahagian keci l lebih muda atau lebih tua dari
tahun tahun kelahiran diatas, ialah lahir tahun 1992 dan
tahun 1989.
Menurut tempat lahir dari 448 orang siswa jumlah
perempuan ada 234 orang sedangkan sisanya 214 orang
laki- laki. Distr ibusi menurut tahun lahir t idak berbeda,
dan secara umum kelahiran tahun 1991 sebagian kecil
85
yang lebih muda maupun yang lebih tua, ialah kelahiran
tahun 1980, 1990, dan 1992.
Selanjutnya di l ihat dari jumlah saudara kandung
mayoritas terdiri dari dua bersudara dan tiga
bersaudara. Bahkan banyak juga dari para siswa yang
merupakan anak tunggal. Kenyataan ini menunjukkan
86
keberhasilan program keluarga berencana pada masa
yang lalu. Kenyataan ini akan memberikan dampak
pada program pendidikan masa depan.
Selanjutnya di l ihat dari urutan anak yang
keberapa dalam keluarga, apakah anak pertama, kedua,
ketiga dan selanjutnya. Data menunjukkan bahwa
mayoritas kesatu dan kedua hampir 76 persennya.
Sisanya anak ke tiga ke empat dst. Hal ini
menunjukkan bahwa memang jumlah anak mayoritas dua
dan satu bersaudara saja. Kenyataan ini juga
merupakan keberhasilan keluarga berencana
semagaimana di jelaskan sebelumnya.
87
Jika dil ihat dari pekerjaan orang tua menunjukkan
bahwa mayoritas pegawai swasta, kemudian PNS, TNI,
wirausaha, dan lainnya.
88
Dilihat dari pendidikan ayah mayoritas SLTA dan
kemudian S1. Sangat sedikit yang SD dan S2. Adapun
pendidikan ibu mereka kebanyakan SLTA dan S1. Perlu
di catat bahwa secara umum ada kesamaan pencapaian
pendidikan orang tua baik bagi bapak maupun ibu,
namun ada perbedaan yang menarik walau ada 12
orang tua laki laki yang mencapai S1 ada 77 orang dan
89
S2 sekitar 12 orang dibanding wanita yang mencapai S1
hanya 44 orang dan S2 juga hanya 2 orang. Namun dari
orang tua perempuan ada 2 orang yang berpendidikan
S3, dan selanjutnya bagi orang tua laki laki ternyata
tidak ada yang berpendidikan S3.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1.Skore Variabel
Sebagaimana dituliskan sebelumnya bahwa dalam
penelit ian yang di lakukan ini mencakup empat variabel
ialah: pengetahuan, gaya hidup, motivasi, dan
partisipasi. Variabel-variabel ini dibentuk dengan
merata-ratakan skor butir-but ir yang valid dan rel iable.
Sehingga masing masing variabel mempunyai satuan
rata-rata unit skore yang mempunyai ni lai antara 0-1
untuk variabel pengetahuan, dan mempunyai ni lai 1-5
untuk variabel lainnya: gaya hidup, motivasi, dan
partisipasi.
1). Variabel pengetahuan di bentuk dengan 28 butir
pernyataan yang valid dan reliabel. Dari 28 butir
yang val id dan secara keseluruhan handal
90
dipergunakan untuk membentuk variabel
pengetahuan dengan cara merata-ratakan.
2). Gaya hidup. Variabel ini di bentuk dengan 26 butir
pernyataan yang valid dan reliabel. Variabel gaya
hidup merupakan rata rata skor dari 26 butir
tersebut.
3). Motivasi. Variabel ini di bentuk dengan 22 butir
pernyataan yang valid dan reliabel. Variabel
motivasi merupakan rata rata skore dari 22 butir
tersebut.
4). Partisipasi. Variabel ini di bentuk dengan 30 butir
pernyataan yang valid dan reliabel. Variabel
partisipasi merupakan rerata dari 30 butir tersebut.
2. Uji Normalitas
Variabel pengetahuan, gaya hidup, motivasi, dan
partisipasi akan diuji apakah mengikuti distribusi normal
atau tidak. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk
persyaratan bahwa analisis selanjutnya dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis parametric.
Penelit ian ini telah melakukan uj i normalitas
dengan menggunakan uji stat ist ik Kolmogorov-Smirnov.
91
Uji stat ist ik ini diaplikasikan pada pengetahuan, gaya
hidup, motivasi, dan partisipasi. Berdasarkan data
sampel 448 siswa menunjukkan bahwa keempat variabel
tersebut mengikuti distribusi normal. Hal ini di tunjukkan
dari uj i statistik Kolmogorov Smirnov Z dengan nilai sig
> 0.05. Ini berart i hipotesis yang menyatakan semua
variabel penelit ian mengikut i distribusi normal t idak di
tolak.
Uj i persyaratan normalitas di lakukan pada semua
variable baik variable dependen partisipasi, maupun
variable independen yang terdir i dari pengetahuan, gaya
hidup, dan motivasi. Uj i persyaratan menunjukkan
bahwa keempat variable tersebut mengikut i distr ibusi
normal. Hal ini berart i analisis menggunakan statistic
parametric dapat dilanjutkan. Begitu pula persyaratan
dalam analisis regresi agar dependen variabelnya
92
mengikut i distribusi normal dapat dipenuhi ( l ihat
persyaratan Cohen dkk pada Bab 2).
3.Uji Persyaratan Analisis
3.1 Penjelasan Umum
Keempat variable yang terdir i dari pengetahuan,
gaya hidup, motivasi dan part isipasi mempunyai
koefisien korelasi product noment atau Pearson
sebagaimana tercantum pada Tabel 4.19. Variabel
independen yang terdir i dari t iga variable, ialah:
pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi ternyata
mempunyai koefisien korelasi yang relatif rendah.
Ketiga variabel yang disebutkan diatas ini merupakan
variabel independen sehingga secara kasar persyaratan
tidak ada mult ikol inearit i nampaknya dapat dipenuhi.
Sudah barang tentu masalah multikolinearit i akan
dilakuakan perlakuan uji stat ist ik secara tersendiri.
Selanjutnya koefisien korelasi variabel part isipasi
sebagai variabel terikat/ dependen dengan ketiga
variabel lainnya menunjukkan korelasi yang kuat dan
signif ikan. (Tabel 4.10).
93
3.2 Uji Persyaratan Analisis Regresi
Selanjutnya persamaan regresi ganda diselaraskan
pada data yang ada dengan menggunakan program
SPSS menghasilkan berbagai table. Table-tabel tersebut
terdiri dari tabel pokok maupun tabel penunjang. Tabel
pokok terdiri dari t iga table, ialah (i).table R dan R2
Selanjutnya table penunjang atau option yang
terpenting adalah table (i).tabel descriptive stat ist ics,
(i i).matriks koef. korelasi sederhana, (i i i ).koefisien
korelasi parsial, tolerance, dan VIF, ( iv).tes
(i i). tabel ANOVA untuk menguji R, dan (i i i). tabel
koefisien regresi ganda yang terdir i dari koefisien
regresi unstandardized maupun standardized, standar
error, ni lai uji t , dan nilai sig. lain yang dapat
dipergunakan untuk pengujian asumsi maupun
persyaratan dalam analisis regresi berganda.
94
multikoleniarit i, (v). residuals statist ics. (vi).uj i
normalitas galat.
3.2.1 Uji normalitas Variabel Dependen (Y).
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa
variable dependen atau Y, ialah variabel partisipasi
mengikut i distribusi normal. Hal ini telah dibahas pada
bagian sub-bab sebelumnya sebagaimana uraian data
pada Tabel 4.9. Uraian menunjukkan secara ilmiah
bahwa khusus variable part isipasi atau Y memang
mengkuti distr ibusi normal, baik yang dil ihat melalui uj i
berdasarkan gambar histogram yang selaras dengan
kurva normalnya, maupun dengan uji statist ic yang lazim
dipergunakan, ialah Kolmogorov-Smirnov Z.
3.2.2 Uji Mult ikolinearit i.
Variabel independen yang terdir i dari variable
pengetahuan, variable gaya hidup, dan variable motivasi
pada analisis regresi disyaratkan tidk ada
multikolinearit i. Berdasarkan criteria statist ic tolerance
yang menyatakan bahwa variabel bebas dinyatakan
tidak mult ikol inieritas apabila ni lai TOL mendekati 1.
Hal yang sama juga dikatakan bahwa kolinieritas t idak
95
ada j ika ni lai VIF mendekati angka 1. Selanjutnya
dikatakan bahwa untuk uj i kol inearit i atau multikol inierit i
dapat merujuk pada panduan help SPSS yang
menuliskan hal ini sebagai berikut, yang dapat di jadikan
panduan.
Pada penelit ian ini menunjukkan bahwa ketiga
variabel independen ternyata tidak terdapat
multikolinear, karena tolerance maupun VIF mendekati
angka 1 (satu). Jadi ketiga variabel pengetahuan, gaya
hidup, dan motivasi t idak ada multikolinear. Sehingga
analisis regresi dapat dipergunakan dalam peneltian ini.
3.2.3 Uji heteroskedastisit i .
Untuk mendeteksi heteroskedastisit i dengan cara
Pola Grafik dengan menggambarkan diagram pencar
antara galat kwadrat dengan ni lai prediksinya atau Y
96
topi. Gambar menunjukkan tak ada pola yang
sistematis, berapapun nilai Y topi galat kuadratnya
relat if sama, dan variance konstan. Berdasarkan analisis
ini menunjukkan bahwa data adalah homoskedastis.
Sehingga aplikasi analisis regresi ganda menunjukkan
bahwa t idak terdapat pola heteroskedastisit i dalam
aplikasi ini, sehingga asumsi data homogen dapat
dipenuhi.
Gambar 4.2 Mendeteksi Heteroskedastisit i
3.2.4 Uj i tuna cocok
Persamaan regresi ganda ini sangat cocok yang
ditunjukkan dengan nilai R2 atau koef isen penentu yang
menunjukkan angka sebesar 0.848 dan ni lai Adjusted R2
sama dengan 0.85 yang berart i secara bersama- sama
97
var iable pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dapat
menentukan var iabel part is ipasi sebesar 85 persen, dan
sangat signif ikan (F o =822.76, s ig.=0.000<0.01 atau ni lai
F o =822.76>F t a be l =3.78 alpha 0.01 atau Ftabel =2.60 alpha
0.05) 1
.
3.2.5 Uji normalitas galat
1 Nilai Ftabel didapatkan dari Tabel F lampiran disetiap Buku Statistik. Didapatkan dengan cara mencari nilai pada Tabel tersebut dengan alpha α=0.01 dengan derajat bebas db1=3 dan db2=444 atau pada kolom 3 baris 444, didapatkan nilai Ftabel=3.78
98
Uji normalitas galat dapat di l ihat dari Tabel 4.14 tang
menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa galat
mengikut i distr ibusi normal ternyata dapat diter ima. Nilai tes
stat ist ik Kolmogirov-Smirnov sama dengan KS=0.029 dan
ni lai s ig (P-Value) > 0.150 yang berart i Ho diter ima. Hal
yang sama dapat juga secara visual dapat di l ihat pada
Gambar 4.3 yang menunjukkan bahwa gambar histogram
data galat selaras dengan garis kurva normalnya.
Jadi galat normal regresi ganda mengikut i distr ibusi
normal dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 0.274 atau
99
dapat ditul iskan bahwa galat mengikut i N(0, 0.274). Oleh
karenanya anal is is berikutnya dapat di lanjutkan. Anal is is
berikutnya adalah penguj ian hipotesis penelit ian yang
mencakup empat hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup (X1) dengan partisi- pasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Hasil penghitungan persamaan regresi ganda
menunjukkan hasil koefisien regresi yang
unstandardized maupun yang standardized, serta nilai
uji t dan tingkat signif ikansinya.
Selanjutnya persamaan regresi ganda dapat
ditul iskan sebagaimana lazimnya pada analisis regresi.
Persamaan tersebut dapat dil ihat pada halaman berikut.
100
Persamaan menunjukkan hubungan langsung
variable pengetahuan dengan part isipasi. Berdasarkan
angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu unit rata-rata pengetahuan siswa SMA
PGRI Cibinong akan di ikut i kenaikan partisipasi siswa
dalam gerakan bersih l ingkungan melalui variable
motivasi sebesar b 1
=1.979 unit rata-rata, ceteris paribus
(variable yang lain gaya hidup dan motivasi tetap tidak
berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan
Hubungan yang sangat signif ikan (to = 29.666 dan sig. =
0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan hubungan
variable pengetahuan dengan partisipasi secara sangat
signif ikan.
0.000Sig.822.75 F0.848 R0.921 R448n
0.000 0.000 0.000 0.000 sig.12.837 16.903 29.666 37.043-t
2X 0.5782X 0.791 1 X 1.979 7.976- Y
2
===
==
+++=
101
Selanjutnya j ika dil ihat dari koefisien Beta (β),
menunjukkan bahwa β 1 =0.62 dengan nilai t o =29,66 >
t tabe l =1.96 yang berart i H o ditolak secara signif ikan atau
H 1 diterima. Hal ini, sekali lagi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang posit if antara variable
pengetahuan (X 1
) dengan partisipasi (Y) secara sangat
signif ikan.
2. Hubungan antara gaya hidup (X 2
) dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Persamaan menunjukkan hubungan langsung
variable gaya hidup dengan partisipasi. Berdasarkan
angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu unit rata rata gaya hidup siswa SMA PGRI
Cibinong akan di ikuti kenaikan part isipasi siswa dalam
gerakan bersih l ingkungan melalui variable motivasi
sebesar 0.791 unit rata-rata, ceteris paribus (variable
yang lain pengetahuan dan motivasi tetap tidak
berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan
hubungan yang sangat signif ikan (t o = 16.903 dan sig. =
0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan hubungan
variable gaya hidup dengan part isipasi secara sangat
102
signif ikan. Berdasarkan nilai to menunjukkan bahwa
tingkat pengaruh variabel gaya hidup ini disamping
sangat signif ikan, juga mempunyai peringkat kedua
setelah variabel pengetahuan.
Selanjutnya j ika dil ihat dari koefisien Beta (β),
menunjukkan bahwa β 2 =0.33 dengan nilai t o =16.903 >
t tabe l =1.96 yang berart i H o ditolak secara signif ikan atau
H 1 diterima. Hal ini, sekali lagi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang posit if antara variable gaya
hidup (X 2
) dengan partisipasi (Y) secara sangat
signif ikan.
3. Hubungan antara motivasi (X 3
) dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Persamaan menunjukkan pengaruh langsung
variable motivasi dengan partisipasi. Berdasarkan
angka-angka stat ist ik menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu unit standar part isipasi siswa SMA PGRI
Cibinong akan di ikuti kenaikan part isipasi siswa dalam
gerakan bersih l ingkungan melalui variable motivasi
sebesar 0.578 unit rata-rata, ceteris paribus (variable
yang lain pengetahuan dan gaya hidup tetap tidak
103
berubah). Koefisien ini secara stat ist ik menunjukkan
pengaruh yang sangat signif ikan (t o
Selanjutnya j ika dil ihat dari koefisien Beta (β),
menunjukkan bahwa β
= 12.837 dan sig. =
0.000 < 0.01). Jadi hal ini menunjukkan pengaruh
variable motivasi dengan part isipasi secara sangat
signif ikan.
2 =0.28 dengan nilai t o =12.837 >
t tabe l =1.96 yang berart i H o ditolak secara signif ikan atau
H 1 diterima. Hal ini, sekali lagi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang posit if antara variable motivasi
(X 3
) dengan part isipasi (Y) secara sangat signif ikan.
4. Hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup (X 1 ), gaya hidup (X 2 ), dan motivasi dengan lingkungan (X 3
), dengan partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah (Y).
Persamaan menunjukkan hubungan langsung variable
pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan
partisipasi. Berdasarkan angka-angka stat ist ik
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit rata-rata
pengetahuan, satu unit rata-rata gaya hidup, dan satu
unit rata-rata motivasi akan di ikut i kenaikan partisipasi
sebesar 3.348 (1.979+0.791+0.578 = 3.348) unit rata
104
rata partisipasi siswa SMA PGRI Cibinong. Ketiga
variable ini mempunyai hubungan yang sangat signifkan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Model telah diaplikasikan pada data menunjukkan
persamaan yang cocok secara konseptual maupun
secara empiris pada data penelit ian ini. Persamaan
regresi juga telah memenuhi persyaratan yang
diperlukan antara lain variable dependen mengikuti
distribusi normal, tak ada mult ikol inearit i antar variable
independen, data homoskedastis, galat mengikut i
distribusi normal, dan adanya tuna cocok persamaan
regresi ganda yang diselaraskan pada data penelit ian.
Hasil pengujian hipotesis diatas menunjukkan
bahwa telah terbukti ada hubungan langsung variable
pengetahuan dengan partisipasi secara signif ikan, hal
yang sama untuk variable gaya hidup, dan variable
motivasi. Selanjutnya secara bersama sama variable
pengetahuan, variabel gaya hidup, dan variabel motivasi
menentukan variabel part isipasi sebesar 84.8 persen (R²
= 0.848). Berdasarkan ni lai t o menunjukkan bahwa
secara berurutan dari besaran (B) maupun tingkat
signif ikansinya (t o ) menunjukkan pertama adalah
105
pengetahuan, kedua gaya hidyp, dan ketiga adalah
motivasi.
Selanjutnya jika dikaj i lebih lanjut berdasarkan
koefisien partial correlation (korelasi parsial) yang
menunjukkan bahwa korelasi antara dependen dengan
variabel dependen dengan salah satu variabel dependen
setelah dihi langkan pengaruh korelasi variabel
independen lainnya. Atau korelasi antara variabel
dependen dengan salah satu variabel independen,
setelah pengaruh hubungan l inear variabel-variabel
independen lainnya telah dihi langkan dari keduanya.
Selanjutnya part correlation, juga dihitung untuk
menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen
dengan salah satu variabel independen, setelah
pengaruh hubungan linear variabel-variabel independen
lainnya telah dihilangkan dari variabel independen
tersebut. Part correlation juga disebut semipartial
correlat ion .
106
Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa
korelasi antara partisipasi dengan pengetahuan sama
dengan 0.80 yang menunjukkan tingkat korelasi sangat
kuat. Selanjutnya jika dil ihat dari koefisien korelasi
parsial menunjukkan angka yang lebih besar lagi. Angka
ini adalah angka koefisen korelasi setelah pengaruh
variabel gaya hidup dan variabel motivasi dihilangkan
dari hubungan linear antara variabel part isipasi dan
variabel pengetahuan. Angka ini adalah menunjukkan
angka koefisien korelasi yang sebenarnya dalam
keterkaitan hubungan antara variabel dependen
partisipasi dengan variabel variabel independen
pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi.
Selanjutnya jika part correlation antara variabel
partisipasi sebagai variabel dependen dengan variabel
pengetahuan sama dengan 0.550, setelah pengaruh
variabel gaya hidup dan variabel motivasi dihilangkan
dari variabel pengetahuan tersebut. Jadi berdasarkan
Tabel 4.16 tersebut menunjukkan bahwa memang ketiga
variabel independen tersebut berpengaruh semuanya
secara signif ikan. Kemudian secara konsisten dengan
analisis regresi menunjukkan bahwa secara berurutan
dari yang paling besar adalah variabel pengetahuan,
107
kemudian variabel gaya hidup, dan terakhir variabel
motivasi (l ihat angka partial correlation maupun part
correlat ion nya). Berdasarkan analisis diatas
menunjukkan ada pengaruh yang sangat signif ikan
variabel pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi dengan
variabel part isipasi baik secara parsial maupun secara
bersama sama.
Selanjutnya dianalisis bagaimana secara deskriptif
tentang posisi masing masing variabel. Keempat
variabel dibentuk dengan cara merata ratakan semua
item yang valid. Variabel pertisipasi, pengetahuan, dan
motivasi diukur dengan lima jawaban (Likert).
Sedangkan variabel pengetahuan dengan tes
dengan jawaban benar dan salah. Namun untuk
keperluan pembandingan data ini dikonversi ke skala
l ima. Sehingga keempat variabel tersebut dapat
diperbandingkan. Kemudian penghitungan keempat
108
variabel disaj ikan pada Tabel 4.17 yang memuat rata
rata, standar deviasi, dan koef. variasi.
Dari Tabel 2.17 tersebut menunjukkan bahwa
secara rata rata pertisipasi pal ing rendah (2.507) dan
secara rata rata partisipasi siswa dalam bersih
l ingkungan di SMA Plus PGRI Cibinong relat ive masih
rendah, rata rata 2.5 pada skala Likert (1-5). Adapun
rata rata skore pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi
diatas angka 3 pada skala Likert. Selanjutnya j ika
dil ihat dari viasi atau angka standar koefisen variasi
(KV) menunjukkan bahwa partisipasi mempunyai t ingkat
variabil itas yang sangat t inggi dibandingkan dengan
variabel lainnya. Jadi walaupun tingkat pengetahuan,
gaya hidup, dan motivasi siswa SMA Plus PGRI cukup
tinggi, dan berpengaruh sangat signif ikan dengan
partisipasi, namun tingkat partisipasi para siswa dalam
program bersih l ingkungan masih sangat rendah dan
masih sangat bervariasi ada yang sangat partisipat if dan
ada yang t ingkat partisipasinya sangat rendah.
Rata rata rata skor pengetahuan siswa sama
dengan 3.063 dan relative lebih homogen (KV = 7.21)
dibandingkan dengan variabel gaya hidup yang
mempunyai rata rata lebih t inggi (3.102) dan KV = 9.38).
109
Selanjutnya Motivasi mempunya rata rata skore yang
paling t inggi (3.404) dan KV=9.97.
109
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data lapangan pada uraian sebelumnya
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada bubungan antara pengetahuan tentang l ingkungan hidup
dengan partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan
sekolah secara signif ikan. Unsur unsur part isipasi siswa
dalam program kebersihan l ingkungan di sekolah di dalam
kelas maupun diluar kelas yang masing masing dil ihat
menurut keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusinya.
2. Ada bubungan antara gaya hidup dengan partisipasi secara
signif ikan. Hal ini berart i semua unsur pengetahuan
(l ingkungan f isik, biologis, dan social, masing masing dil ihat
dari dimensi pengetahuan hidup sehat baik pemanfaatan,
pemeliharaan, dan pengawasan perlu dipertahankan) dan
unsur unsur gaya hidup (pola asuh dan pola hidup, yang
masing masing menurut dimensi akt ivitas, minat, dan opini)
berpengaruh terhadap unsur unsur partisipasi terhadap unsur
unsur partisipasi siswa dalam program kebersihan l ingkungan
di sekolah di dalam kelas maupun diluar kelas yang masing
110
masing dil ihat menurut keterlibatan, tanggung jawab, dan
kontribusinya.
3. Ada bubungan antara motivasi secara signif ikan dengan
partisipasi. Motivasi terdiri dari ikut serta dan tanggung jawab
yang masing masing di l ihat menurut dimensi minat/hasyrat,
menyalurkan keinginan, mencapai hasi l terbaik, dan
merasakan kepuasan. Unsur unsur motivasi ini berpengaruh
terhadap unsur unsur part isipasi siswa dalam program
kebersihan lingkungan di sekolah di dalam kelas maupun
diluar kelas yang masing masing di l ihat menurut keterlibatan,
tanggung jawab, dan kontribusinya.
4. Ada bubungan antara pengetahuan l ingkungan hidup, gaya
hidup, motivasi, secara bersama sama terhadap part isipasi
siswa dalam memelihara lingkungan sekolah. Secara
berurutan dari yang terkuat pengaruhnya adalah variable
pengetahuan, kemudian variable gaya hidup, dan terakhir
variable motivasi.
Jadi secara rata rata t ingkat part isipasi pada program
bersih l ingkungan masih rendah dan sangat bervariasi,
walaupun t ingkat pengetahuan, gaya hidup, dan motivasi
cukup t inggi dan secara bersama sama juga berpengaruh
secara sangat signif ikan.
111
B. Implikasi
Penelit ian ini mempunyai implikasi yang sebaiknya di lakukan
lebih lanjut utamanya dikaitkan dengan berbagai indikator dan
dimensi variable yang ditelit i. Berdasarkan hasil analisis, dan
kesimpulan diatas, maka kemudian dilakukan pengolahan lebih
lanjut pada setiap variable menurut indikator dan dimensinya.
Selanjutnya implikasi penelit ian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan yang sangat penting dalam merencanakan tindak lanjut
yang sebaiknya di lakukan oleh SMA Plus PGRI Cibinong. Lebih
jauh SMA dapat merencanakan program aksi untuk meningkatkan
program bersih secara sistimatis terencana berdasarkan hasil
penelit ian ini.
Berdasarkan peneli t ian ini yang mencakup pengetahuan, gaya
hidup, motivasi, dan partisipasi dalam program bersih l ingkungan
sekolah, sekolah agar melakukan perencanaan berdasarkan empat
variable tersebut yang di r inci berdasarkan indikator indikator dan
dimensi dimensinya. Bahkan lebih jauh butir but ir pernyataan yang
ada dalam instrumen dapat pula dijadikan acuan pada tahap
implementasi.
Berdasarkan stat istik mean atau rata rata dari yang terkecil
berart i pal ing diperhatikan dan memerlukan intervensi terlebih
dahulu dari pada yang mempunyai rata rata lebih besar. Adapun
112
koefisien variasi (KV) menunjukkan t ingkat variabi l itas makin besr
makin bervariasi. Ini berarti lebih pada butir atau indicator atau
dimensi yang mempunyai koefisien variasi lebih besar agar
mendapatkan priori tas yang lebih besar pula. Sudah barang tentu
agar di lakukan kombinasi atau optimalisasi antara rata rata yang
lebih keci l dengan variasi yang lebih besar di jadikan priorias atau
sebagai butir, indikator, atau dimensi yang lebih utama.
Implikasi umum menunjukkan bahwa secara berurutan
variabel partisipasi mempunyai rata rata yang paling kecil dan
koefisien variasi yang paling besar, berarti menjadi perhatian
sasaran program pertama di sekolahan. Berikutnya variabel
pengetahuan dengan rata rata relative rendah dengan koefisien
variasi lebihkecil atau homogeny sehingga program dapat dilakukan
lebih mudah. Berikutnya variabel gaya hidup yang rata rata lebih
t inggi disbanding pengetahuan, dan variasi lebih t inggi, segingga
dalam program aksi perlua ada pengelompokkan. Terakhir adalah
motivasi yang secara rata rata paling tinggi dan variasi lebih t inggi
juga, sehingga program aksi disamping ada pengelompokkan juga
berbagai diversif ikasi strategi sebaiknya dilakukan.
1. Implikasi pada Pengetahuan
Implikasi pada pengetahuan siswa dalam rangka part isipasi
bersih l ingkungan sekolah di SMA PGRI Plus Cibinong adalah
113
peningkatan pengetahuan berdasarkan indikator f isik, kemudian
dit ingkatkan pada pengetahuan sosial, baru kemudian dit ingkatkan
pada pengetahuan yang terkait dengan indikator biologis.
Selanjutnya agar SMA juga meningkatkan pengetahuan siswa
tentang l ingkungan dari t iga dimensi yang ada secara berurutan
mulai dari dimensi pengetahuan hidup sehat dari dimensi
pemanfaatan, kemudian program peningkatan pengetahuan hidup
sehat dari dimensi pemeliharaan, dan terakhir program peningkatan
pengetahuan l ingkungan hidup sehat dari dimensi pengawasan.
2. Implikasi pada Gaya hidup
Gaya hidup siswa baik menurut indikator maupun menurut
dimensinya berdasarkan data lapangan sesuai dengan table
dibawah ini, menunjukkan hal hal yang sebaiknya di t indak lanjut i
oleh sekolah sebagai implikasi temuan temuan pada penelit ian ini.
Gaya hidup siswa secara umum berpengaruh secara signif ikan
terhadap part isipasi siswa pada program bersih l ingkungan.
114
Berdasarkan kriteria analisis menunjukkan bahwa sekolah
agar menyusun program aksi untuk intervensi gaya hidup siswa
yang mengarah pada pemberdayaan peningkatan mutu gaya hidup
agar t ingkat part isipasinya meningkat.
Gaya hidup menurut indikatornya dari yang utama untuk
dit ingkatkan mutu program aksinya adalah gaya hidup berdasarkan
indikator pola asuh, kemudian gaya hidup berdasarkan indikator
pola hidup. Selanjutnya untuk gaya hidup menurut dimensinya yang
secara berurutan dari yang paling utama untuk dit ingkatkan adalah
gaya hidup dari dimensi aktivitas, gaya hidup dari dimensi opini,
dan terakhir gaya hidup dari dimensi minat.
3. Implikasi pada Motivasi
Selanjutnya implikasi pada SMA PGRI dari penelit ian ini
berdasakan variable motivasi juga melalui diuraikan pada berikut
ini. Namun perlu diketahui bahwa variable motivasi ini
berpengaruh secara signif ikan terhadap partisipasi siswa.
115
Disamping itu variable ini juga merupakan variable antara, dimana
variable gaya hidup dan variable pengetahuan berpengaruh dengan
partisipasinya. Apalagi dalam model SEM menunjukkan bahwa
variable gaya hidup secara langsung tidak signif ikan pengaruhnya
terhadap variable partisipasi. Tetapi justru melalui variable
motivasi sebagai variable antara ini.
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan motivasi siswa dalam
program kebersihan lingkungan sekolah sebagai implikasinya SMA
Plus PGRI agar menyusun program peningkatan motivasi siswa
secara berurutan sebagai berikut. Berdasarkan analisis penelit ian
maka motivasi berdasarkan indikatorkeikutsertaan agar
diprioritaskan, kemudian indikator tanggung jawab.
Kemudian motivasi dari dimensi nya menunjukkan yang
paling prioritas adalah dimensi minat atau hasrat, kemudian
dimensi merasakan kepuasan, dimensi motivasi dari menyalurkan
keinginan, dan terakhir dimensi mencapai hasil terbaik .
116
4. Implikasi pada Partisipasi
Tujuan akhir dari penelit ian ini adalah mengetahui bagaimana
pola partisipasi siswa terhadap program pemeliharaan bersih
l ingkungan sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong. Telah diketahui
bahwa faktor pengetahuan dan gaya hidup mempunyai pengaruh
yang sangat signif ikan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Secara tidak langsung melalui variable antara ialah
variable motivasi. Diatas telah dibahas implikasi apa yang
sebaiknya di lkukan oleh SMA Plus PGRI pada faktor faktor /
variable variable tersebut. Intervensi di laksanakan dengan
merenca-nakan berdasarkan skala prioritas dari masing masing
dimensi maupun indikatornya.
Lebih lanjut dit injau langsung implikasi apa yang sebaiknya
dilakukan pada program bersih l ingkungan sekolah berdasarkan
variable partisipasi ini.
Berdasarkan data Tabel 5.4 dan sesuai criteria menunjukkan
bahwa secara keseluruhan mempunyai ni lai rata rata 2.53 pada
indeks skala Likert 1-5 berarti relat ive masih rendah. Angka ini
dibawah mediannya ialah angka 3 (t iga). Jadi ada implikasi
program aksi bahwa siswa SMA Plus PGRI perlu dit ingkatkan
partisipasinya. Kemudian hal ini dapat dilakukan melalui skala
117
prioritas aksi menurut komponen indikator maupun menurut
dimensinya.
Skala prioritas menurut indikatornya secara berurutan adalah
meningkatkan program partisipasi berdasarkan indikator di luar
kelas, kemudian baru dilakukan peningkatan partisipasi
berdasarkan indikator di dalam kelas. Lebih lanjut prioritas menurut
dimensinya adalah peningkatan partisipasi dari dimensi
keterlibatan, kemudian dari partisipasi dari dimensi kontribusi, dan
terakhit peningkatan pada partisipasi dari dimensi tanggung jawab.
C. Saran
1. Faktor pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup yang
mempunyai pengaruh terhadap partisipasi siswa dalam
memelihara lingkungan sekolah dipelihara oleh manajemen
sekolah. Pengetahuan yang terdir i dari pengetahuan
lingkungan f isik, biologis, dan sosial, masing masing dil ihat
dari dimensi-dimensi pengetahuan hidup sehat baik
118
pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan perlu
dipertahankan. Bahkan dibuat program kegiatan khusus
penyuluhan tahunan yang ditujukan kepada siswa baru,
sehingga pengetahuan dengan para seniornya akan
berkesinambungan.
2. Walaupun tak ada pengaruh langsung gaya hidup terhadap
partisipasi siswa dalam memelihara l ingkungan sekolah,
tetapi ada pengaruh tidak langsung yang signif ikan. Oleh
karenanya faktor gaya hidup yang terdiri dari pola asuh dan
pola hidup, yang masing masing menurut dimensi akt ivitas,
minat, dan opini juga perlu dipromosikan atau disosialisasikan
sehingga ada kesamaan bahasa utamanya bagi para siswa
baru. Sehingga penjaminan terpeliharanya partisipasi siswa
akan terjaga dan juga tetap berkesinambungan.
3. Ada bubungan antara motivasi secara signif ikan dengan
partisipasi. Motivasi terdiri dari ikut serta dan tanggung jawab
yang masing masing di l ihat menurut dimensi minat/hasyrat,
menyalurkan keinginan, mencapai hasi l terbaik, dan
merasakan kepuasayang selama ini sudah kondusif akan
terjaga, bahkan akan terjadi lebih baik lagi.
4. Keterkaiatan yang bersifat kausalist ik antara pengetahuan,
gaya hidup, dan motivasi ini agar tetap dijaga
keberlanjutannya. Diharapkan dengan memelihara keajegan
119
dan kesinambungan secara dinamik unsur unsur yang tertera
dalam tiga rekomendasi sebelumnya akan tetap dijaga. Hal
ini dikarenakan siswa SMA Plus PGRI Cibinong yang muridnya
selalu keluar/ lulus dan masuk/ siswa baru set iap tahunnya.
5. Keterkaitan secara struktural antara pengetahuan l ingkungan
hidup, gaya hidup, motivasi, dan partisipasi sebaiknya tetap
dijaga. Selanjutnya unsur unsur partisipasi siswa dalam
program kebersihan lingkungan di sekolah di dalam kelas
maupun diluar kelas yang masing masing di l ihat menurut
keterlibatan, tanggung jawab, dan kontribusinya sebaiknya
tetap di jaga dan diberlakukan secara terus menerus.
120
DAFTAR PUSTAKA
Anon. Encouraging Student Participat ion Indisens sio. www.uclink.
berkeley.edu/part.htm. 1999 . _______. Clean ‘n’ Green Competit ion . www.hscand-beyond.
com.au_______. Sport, Lifestyle and Recreation . (2007). Di download
pada 18 Februari 2007.
. Macquaire Universuity Sydney Austrl ia, 2001.
http:// l i festyle/ 2007/01/ l ifestyle_ recreation/ book.pdf.
_______. Actve Lifestyle Specif ic Curriculum with identif ied l inks to GCOs and KSCOs in Physical Education (PE) and Health (H). (2007). HEALTHY LIVING 1200 - A CURRICULUM GUIDE. Di download pada 18 Februari 2007. http://healthy_living/ 2007/ 01/ curriculum.pdf.
_______. Lifestyle.test. Di download 18 Februari 2008. Di download pada 18 Februari 2007. http://www.queendom.com/ tests/minitests/l iestyle _access.html.
_______. The Freedom Spirit. (2007). Di download pada 18 Februari 2007. http://hendribun. blogspot. com/ 2007/01/
Ari. W (2007). Gaya Hidup dan Gaya Hidup Sehat, Tantangan Promosi Kesehatan di Indonesia. Di download 18 Februari 2008. http:// www.promosi kesehtan. com/artikel.php?nid=134. Promosi kese hatan online.
gaya hidup.html.
Azrul Anwar, Pengantar I lmu Kesehatan Lingkungan, utiara Sumber Widya, 1990.
Bell gredler. M.E, Belajar dan Membelajarkan, Pener jemah Munandir, Jakarta: Rajawali, 19991.
Bengt Muthen (1984) Ageneral Structural Equation Model With Dichotomous, Ordered Categorical, and Continuous Latent Variable Indicators. Journal Psychometrica. Vol. 49, No. 1. Pp. 115-132. March 1984.
Bloom B.S, et al, Taxonomy of Education Objective. London: Longman Group Ltd, 1974.
Brubacher S. John, Modern Philosofies of Education ,New Delhi: Tata Mc Graw-Hil l,Publishing Company,1981.
Camphall P. John, Manegeriel Behavior Performance and Effectiveness, New York: Mc Graw-Hil l , 1970.
121
Chiasson, L. and P. Aubé (2008). Lifestyle and Academic Performance – Highlights (PA 2007 ‐ 009).
Chiras, Daniel D. Environmental Science: Act ion for a Sustainable Future. California: The Benyamin/ Cummings Pub, 1991.
Chissholm M, Roderkek, Theory of Knowledg3e ,New Jersey: Prentice-Hill Inc, 1989.
Commenwealth Department of Veterans Affairs. Lifestyle Rating . Di download 18 Februari 2008. http://www. veteran.com/tests/minitests/veterans
Dalyono M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cip ta, 1997. affairs .html.
David Gefen, Detmar W. Straub., Marie-Claude. Struc tural Equation Modeling and Regression: Guide l ines for Research Practice. Jurnals of Com munications of the Associat ion for Information Systems (CAIS), Volume 4, Art icle 7 August 2000.
David W. Johnson. Human Ralat ions and Your Career. New Jersey: Prentice-Hall, 1987.
Davidoff. Linda, Instruct ion to Psychology Edit ion 3, London Mc Graw-Hall Inc, 1987.
Davis Keith and John Newstrom, Human Behavior at work : Organizational Behavior (New York: Mc Graw-hil l, Inc,1985), p. 179-180.
De Cocco J.P, The Regenarat ion of the reading in Educatin Psychology Socialogy and Polit ic, New York: Hil t Rinehart and Winston Inc, 1972.
Djamal Z. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisme, Ekologi Komunitas dan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Driscall F Marcy, Psychology of Learning for Instruction, New Yoerk Allyn and Bacon, 1994.
European Commission. Europa Public Health, Health Determinan, and Lifestyle . Retrieved 28 Nov 2008. http://europa.eu.int/comm/health/ ph_determinants/ l ife_style/ l ifestyle_en.htm.
Giddens, A. Modernity and Self Identity and Society in the Modern Age Polity Press (1991). Retrieved from http//en.wikipedia.org/wiki/ l ifestyle.
Goldman, A. H. Moral Knowledge. Great Britain: TJ. Press Ltd, 1988.
Gujarat i. D. (1992). Essentials of Econometrics. New York: McGraw Hil l
122
Hadi S.P. Manusia dan Lingkungan. Semarang: Univer sitas Diponegoro, 2000.
Hamalik Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:Penerbit Bumi Aksara, 2003.
Husein Harun.M Lingkungan Hidup Masalah Penge lolaan dan Penegakan Hukum. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Husein Harun.M. Lingkungan Hidup. Jakarta : Rineka Cipta, 1995. Intri lgator. M. D. (1975). Econometric Models, Techniq ues, and
Applicat ions. N.J.: Prentice Hall, Inc. Jackson, T, E Papathanasopoulou and P Bradley 2005. Luxury or
Lock-in? The Carbon Implications of Consumer Lifestyles in the UK. Guildford: Surrey. Unpublished Mimeo.
James F. Engel, Roger D., Black Well, and Poul W. Miniord. Peri laku Konsumen , (terjemahan Budiyanto, F.X). Jakarta: Bina Aksara, 1994.
Jehovah. Is Your Life-style Kil l ing You? Your Lif-style What Are the Risks?. Di download pada 18 Februari 2007. http://www.watchtower.org/l ibrary/ g/1999/ 7/8/article_01.htm.
John C. Mowen and Michel Minor, Consumer Behavior. USA: Prentice-Hall,Inc, 1998.
John. L. L. and E. H. Bonfield. Exploring The Nomologi cal Validity of Life Style Types. http://www. Queen dom. com/
Jones M.R ed, Nebraska Symposium on Motivat ion, Lincoln University of Nebraska Press, 1955.
tests/minitests/l ifestyle_access.html.
Maslow Abraham P, Motivat ion, San Francisco: Can f ield Press, 1974.
Odum, Engene P. Basic Ecology. Japan: CBS College Publishing, 1983.
Port T. Devenh and Prusak L, Working Knowledg, http//www.Compotenet.org br/sl ides allee 22/tsldo 13 hlm.
Qeendland Government. Guide to the Applicat ion for the Adult Lifestyle Support Programme (2005). Di download 18 Februari 2008. http:// www. lifestyle. com/artikel.php?nid=134.
Rachna Shah, Susan Meyer Goldstein. Use of structural equation modeling in operat ions management research: Looking back and forward. Journal of Operat ion Management. Minneapolis, MN 55455, USA. Received 10 October 2003; received in revised form 28 March 2005; accepted 3 May 2005.
123
Rahardjo. B. Indonesian Lifestyle . Di download 18 Februari 2008. http:// www. Indonesia.elga.net.id/ indoway
Romiszowski A.J, Disigning Instruct ional System, New York: Kogen Page Lomdon/Nichols Publish ing,1981.
Ruslan. R. (2006). Metode Penelit ian Publik Relations dan Komunikasi. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.
Sarwono S.W. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasin do, 1992. Soemarwoto. O. Ekologi, l ingkungan Hidup dan Pem bangunan.
Jakarta: Djambatan, 2001. Soerjani M., Rofiq A., dan Rozy M. Lingkungan: Sumberdaya Alam
dan Kependudukan Dalam Pembanguna., Bandung: Tarsito,1987.
Soowon Kim., Barry M. Popkin, Anna Maria Siega-Riz, Pamela S. Haines, and Lenore Arab. A cross-national comparison of l ifestyle between China and the United States, using a comprehensive cross-national measurement tool of the healthfulness of l ifestyles: the Lifestyle Index. (2004). Department of Nutrit ion, University of North Carol ina School of Public Health, Chapel Hil l, NC, USA.
Sudjana N. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito, 1992.
Suparman, I.A. Pengenalan PATH ANALYSIS (PA) Dan STRUKTURAL EQUATION MODEL (SEM). www. Statist ik- suparman.net. Retrieved 20 Agustus 2007
_______. Penentuan ukuran sampel. www. Stat ist ik-suparman.net. Retrieved 20 Agustus 2007.
Suriasumantri J. S. I lmu Dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indone;sia, 1997.
_______. Filsafat I lmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998.
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1980.
Trinton, T. Jr. dan Sugiarto. LISREL. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006. Umar . H. (2005). Metodologi Penelit ian untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada 2005. WONG Su Luan, Timothy TEO. Predicting Technology Acceptance
among Student Teachers in Malaysia: A Structural Equation Modeling Approach . Singapore: Faculty of Educational Studies, Universit i Putra Malaysia, Malaysia and National
124
Institute of Education, Nanyang Technological University, Singapore. pp. 871-875.
125
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah , Pengetahuan tentang hidup sehat, Gaya hidup, dan Motivasi
terhadap lingkungan
No Atribut
1 Nama
2 Kelas
3 Alamat
4 Tempat/tanggal lahir
5 Jenis kelamin
6 Jumlah saudara kandung
7 Anak ke
8 Jarak dari rumah ke sekolah
9 Pekerjaan Orang Tua/
10 Pendidikan tertinggi ayah
11 Pendidikan tertinggi ibu
Dra. Siti Hasanah, MPd. Jl. Perkutut no 5 Tanah Sareal, Bogor Hp 0811118335 08888489336
126
PARTISAPASI MEMELIHARA LINGKUNGAN SEKOLAH JAWABAN PILIH DIANTARA Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
NO PERNYATAAN 1 Saya berpartisipasi dalam pengadaan keset, agar kelas tetap bersih. 2 Saya membersihkan kaca jendela agar cahaya dapat masuk ke dalam ruang kelas. 3 Saya membuka jendela agar sirkulasi udara dapat terjaga.. 4 Saya melaksanakan piket kebersihan dengan penuh tanggung jawab sesuai waktu yang
dijadwalkan. 5 Saya merasa nyaman selama belajar di dalam kelas yang bersih dan rapih. 6 Saya merapikan alat peraga yang tergantung di dinding kelas. 7 Saya membersihkan papan-tulis, setelah guru menggunakannya. 8 Saya menjaga kebersihan yang disebabkan oleh penggunaan kapur tulis. 9 Saya menjaga kebersihan meja dan kursi kelas supaya kelihatan bersih 11 Saya merapikan dan membersihkan kelas sebelum pulang sekolah karena merupakan
kewajiban semua siswa. 12 Saya menjaga suasana kelas yang harmonis untuk menunjang proses belajar mengajar. 13 Saya melaksanakan saran orang tua agar peduli terhadap lingkungan sekolah yang bersih. 14 Saya membantu Kepala Sekolah sebagai pengawas disiplin kebersihan. 15 Saya meniru guru, bagaimana perilakunya peduli lingkungan. 16 Saya mengikuti kerja bakti yang diadakan oleh OSIS (organisasi siswa intra sekolah). 17 Saya terlibat kegiatan kebersihan yang diadakan dilingkungan sekolah. 18 Saya peduli terhadap lingkungan maka perilaku saya mencerminkannya. 19 Saya turut memelihara kebersihan sekolah, walaupun sudah ada petugas kebersihan. 20 Saya menasihati teman-teman untuk membuang sampah pada tempatnya. 21 Saya memungut sampah yang jatuh. 22 Saya menyapu sampah yang berserakan. 23 Saya menyumbang tanaman untuk menghiasi pekarangan halaman sekolah 24 Saya perlu membersihkan dedaunan yang jatuh di halaman sekolah .. 25 Saya membantu petugas waktu pengecatan tembok sekolah. 26 Saya ikut membersihkan dinding sekolah yang kotor karena bukan tanggung-jawab saya. 27 Saya mencuci tangan sebelum makan. 28 Saya memasang stiker kebersihan kantin, tempat OR,perpus dan tempat2 fasum lainnya di
Sekolah. 29 Saya memilih jajanan di sekolah yang higienis /bersih. 30 Saya protes terhadap petugas kebersihan WC (Water Closet) yang lalai.
127
INSTRUMEN PENGETAHUAN TENTANG HIDUP SEHAT
Jawaban B jika benar atau S jika salah No PERNYATAAN 1 Sayuran yang akan di masak tidak perlu dicuci 2 Anak perlu diberi tanggung jawab untuk ikut membersihkan lingkungan rumah 3 Fentilasi rumah tidak harus ada. 4 Rumput hendaknya terurus rapi 5 Air apa saja baik untuk kesehatan. 6 Sayuran organic baik untuk kesehatan 7 Pola hidup yang sehat adalah menkonsumsi jungfood. 8 Tujuan olahraga agar stamina terjaga 9 Taman di sekitar perumahan hendaknya dijaga. 10 Kegiatan PKK sangat bermanfaat 11 Agar lingkungan terasa sejuk dan nyaman, tiap warga mengadakan penghijauan. 12 Dapur yang bersih, merupakan cerminnan yang punya rumah 13 Pencahayaan listrik di dalam rumah di siang hari sangat dibutuhkan. 14 Septikteng letak dengan sumur berjarak minimal 10 meter. 15 Asal kita menjaga kebersihan, kita tidak perlu imunisasi polio 16 Setelah memegang unggas, cuci tangan dan gunakan disinfekta. 17 Bangsa Indonesia belum peduli terhadap kebersihan, sehingga orang dewasa pun bisa kena polio. 18 Sampah yang menumpuk biarkan saja, nanti akan terurai oleh bakteri.. 19 Peliharalah unggas dihalaman rumah agar pemeliharaan nya dekat. 20 Di lingkungan perumahan sebaiknya buat tong sampah penampungan sementara. 21 Hanya air yang tergenang akan menjadi sarang nyamuk, penyebab deman berdarah. 22 Kebersihan got hendaknya dipelihara , supaya tidak berbau. 23 Kolam penampung air, tidak perlu dibersihkan.. 24 Enam bulan sekali pemeriksaan mulut dan gigi perlu dilakukan 25 Kepedulian terhadap kesehatan sejak dini perlu ditingkatkan 26 Kurangi makanan yang mengandung minyak,gula dan garam secara berlebihan.. . 27 Menanamkan perilaku peduli lingkungan bersih pada anak perlu diajarkan sejak dini. 28 Menanam pohon di sekitar lingkungan menimbulkan effek buruk. 29 Reboisasi pada lahan pegunungan tidak effektif 30 Untuk meringankan petugas kebersihan, hendaknya sampah di pilah-pilah
128
INSTRUMEN GAYA HIDUP JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
NO PERNYATAAN 1 Setiap keluarga meliliki pola asuh sendiri-sendiri . 2 Setiap individu memiliki karakter bawaan, tapi dapat berubah akibat lingkungan. 3 Orang tua perlu menerapkan disiplin yang keras, agar saya mempunyai mental yang
kuat. 4 Saya setuju diterapkannya hukuman, bila saya melanggar peraturan. 5 Sekali-kali saya diam di rumah dan nonton televisi. 6 Menurut saya, rumah adalah tempat keluarga berkumpul dan mencari solusi bila ada
masalah. 7 Jika saya mempunyai permasalahan, diselesaikan dengan anggota keluarga. 8 Motivasi sangat diperlukan untuk belajar. 9 Saya menjaga jarak dalam menonton TV. 10 Menurut saya, setiap anggota keluarga perlu memiliki tabungan. 11 Peran ayah dalam pengasuhan anak diperlukan bagi anak-anaknya. 12 .Saya setuju dengan motto :Raih cita-citamu setinggi langit. 13 Orang tua sebagai panutan anaknya dalam menjalani hidupnya di kemudian hari. 14 Saya senantiasa konsultasi dengan orang tua untuk berbagai hal yang tidak dapat saya
selesaikan sendiri. 15 .Saya senang jika orang tuaku mengundang teman2 baiknya ber bincang2 dirumah
melibatkan pendapat saya. 16 Perubahan jaman akan membawa perubahan gaya hidup. 17 Pola hidup yang baik adalah bersenang-senang. 18 Saya ikut jalan-jalan di mal,hanya ikut tren teman . 19 Sayuran yang akan dimasak tidak pernah saya cuci, karena sayuran organik. 20 Saya berbelanja menggunakan ATM. 21 Saya membeli barang hanya karena yang saya perlukan. 22 Saya setuju bahwa konsumtif adalah pola hidup yang perlu ditiru. 23 Saya makan makanan yang bergizi untuk memenuhi persyaratan kesehatan. 24 Saya tidak memperhatikan pola gizi seimbang, yang penting kenyang . 25 Setiap habis makan, piring kotor biarkan saja dimeja. 26 Saya membersihkan kamar tidur saya sendiri. 27 Saya menyarankan pembantu agar setiap dua minggu membersihkan kamar mandi. 28 Saya sangat tergantung dengan komputer. 29 Saya dan orang tua sekali-kali berekreasi. 30 Saya menirukan gaya hidup bebas seperti orang Barat.
129
INSTRUMEN MOTIVASI TERHADAP LINGKUNGAN
JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP) No PERNYATAAN 1 Saya ikut ronda bersama-sama warga sekitar rumah. 2 Pertemuan karang taruna saya pasti hadir 3 Pak RT mengawasi kami dalam rangka HUT RI, agar terlaksana acara tersebut . 4 Saya hadir dalam acara gotong royong membersihkan lingkungan RT/RW. 5 Saya sebagai warga rumah secara bergantian membersihkan rumah 6 Warga mempunyai hak untuk dilayani dalam pembuatan KTP 7 Penanganan flu burung dilaksana secara intensif. 8 .Daun yang berjatuhan disekitar rumah tidak usah disapu karena akan terurai dengan
sendirinya. 9 Fentilasi sangat baik untuk sirkulasi udara didalam rumah. 10 PUSKESMAS keliling perlu di efektifkan. 11 Warga pendatang wajib lapor pada RT setempat. 12 Foging baik dilakukan untuk mencegah terjangkitnya deman berdarah.. 13 Gunakan bahan bakar ramah lingkungan 14 Setiap warga hendaknya peduli terhadap lingkungan , agar bumi kita berumur panjang. 15 Kalau kita peduli terhadap kebersihan bayarlah Iuran kebersihan 16 Setiap minggu saya gotong-royong membersihkan got, di perumahan tempat saya
tinggal. 17 Saya dan anak-anak karang taruna membantu kerja sosial di masyarakat. 18 Saya turut melestarikan lingkungan dengan turut menaman sejuta pohon. 19 Saya turut kontribusi dalam menginformasikan penanganan masalah demam demam
berdarah. 20 Koordinasi dari warga sangat di perlukan agar keamanan terjaga. 21 Bencana alam yang terjadi adalah ulah manusia itu sendiri. 22 Penggunaan pupuk pada tanaman di pekarangan, tidak boleh berlebihan. 23 Letak septingteng dengan sumber air kurang lebih 10 meter. 24 Tolong-menolong sesame warga perlu di sosialisasikan. 25 Membersihkan kamar mandi dan WC minimal seminggu sekali.. 26 Disiplin dalam ber -lalulintas akan berdampak positif. 27 Bubuk abate sangat efektif dalam mencegah demam berdarah. 28 Membiasakan diri untuk merapikan tempat tidur akan baik untuk mendisiplinkan diri. 29 Memelihara unggas dihalaman pekarangan rumah akan lebih effektif dan efesien dalam
pemeliharaannya. 30 Unggas tidak usah di vaksin karena virus akan mati bila di masak secara tepat.
130
Lampiran 2. Ujicoba Instrumen
Laporan Hasil Uji Coba Instrumen
Partisipasi Siswa Dalam Memelihara Lingkungan Sekolah
Oleh SITI HASANAH
No Reg: 7417020323 Program Studi PKLH
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2007
131
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING HASIL UJI COBA
PROMOTOR PROMOTOR
Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd Tanggal:____________________
Prof. Dr. Soegeng Santoso, MPd Tanggal:____________________
MENYETUJUI KETUA PROGRAM STUDI PKLH
Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd
Tanggal:________________
Nama : Siti Hasanah No Reg : 7417020323 Angkatan : 2002
132
BAB I PENDAHULUAN
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah pada penelitian ini
dipilih empat variable. Variabel tersebut adalah: i. Pengetahuan tentang hidup sehat (x1), ii. Gaya hidup (x2), iii. Motivasi terhadap lingkungan (x3), dan iv. Pertisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Variabel ini mempunyai keterkaitan dalam pranata sosial yang dipilih dengan anggapan bahwa partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) dipengaruhi oleh motivasi terhadap lingkungan (x3), gaya hidup mereka (x2), dan pengetahuan nya (x1). Variabel pengetahuan (x1) berpengaruh secara langsung terhadap partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) juga melalui variable motivasi (x3). Begitu pula variable pengetahuan (x1) berpengaruh kepada partisipasi (Y) melalui gaya hidup (x2) kemudian gaya hidup berpengaruh ke motivasi (x3) selanjutnya ke partisipasi (Y). Variabel gaya hidup (x2) berpengaruh langsung ke partisipasi (Y) dan juga secara tidak langsung melalui variable motivasi.(x3). Variabel gaya hidup (X2) mempengaruhi tingkat partisipasi (Y) secara langsung seperti dijelaskan diatas dan juga secara tidak langsung, melalui variable motivasi (X3) siswa dalam memelihara lingkungan sekolah. Variabel variable ini merupakan variable laten artinya variable yang tidak bisa diukur secara langsung. Namun diukur melalui indikator indikatornya yang biasa dibagi lagi menjadi butir butir atau item item atau atribut atributnya. Pada penelitian ini setiap variable di ukur melalui 30 butir.
Dari masing masing 30 items ini di uji validitasnya, dan secara utuh di uji reliabilitasnya. Uji validitas dengan koef korelasi Pearson, dan uji reliabilitas isi dengan menggunakan koef. Gronbach Alpha. Khusus untuk variable pengetahuan (X1) yang jawaban butir butirnya dengan benar (1) dan salah (0), uji validitas butir dengan koef korelasi biserial, dan uji reliabilitas isi dengan Kuder Richardson 20 atau KR-20. . Tujuan Uji Coba Mengukur validitas isi dan reliabilitas isi tentang partisipasi siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah.
133
BAB II ANALISIS DATA
A.Validitas dan Reliabilitas
Validitas setiap butir dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson antara butir tertentu dengan jumlah skore butir tanpa variable yang bersangkutan1. Reliabilitas untuk kelompok butir dengan menggunakan ukuran Gronbach Alpha2
X adalah skore butir ke I dan Y total skore butir kecuali butir ke i
Untuk mengukur reliabilitas dipergunakan Gronbach Alpha yang di hitung berdasarkan rmus berikut
. Khusus variable pengetahuan yang butirnya dengan jawaban 1 (Benar) dan 0 (Salah) dipergunakan koefisien korelasi biserial untuk validitas setiap butir, dan dengan menggunakan KR-20 untuk reliabilitasnya.
Selanjutnya untuk variable pengetahuan yang jawaban setiap butir adalah 1 benar dan 0 salah dipergunakan koefisien biserial untuk mengukur validitas setiao butir. Adapun uji reliabilitasnya menggunakan Kuder Richardson 20 (KR-20).
1 SPSS versi 15 telah menghitung koefisien ini secara otomatis. 2 According to J.C. Nunnelly (1998), the alpha of a scale should be greater than .70 for items to be used together as a
scale (Nunnelly, 1978). The alpha for the total scale is also computed assuming that the item under examination is deleted. If the alpha increases over the current total scale alpha when an item is deleted, then the rule of thumb is to delete the item unless it is theoretically necessary for the analysis.
( ) ( )
Σ−∑∑−∑
∑∑−∑=
2222 YYn.XXn
YXXYnr
∑−
−=
S2t
S2j
11k
kα
totalce variansdan j ke ce varians 2
t
2
j
134
Biserial rpbi = point-biserial correlation coefficient Mp = whole-test mean for students answering item correctly (i.e., those coded as 1s) Mq = whole-test mean for students answering item incorrectly (i.e., those coded as 0s) St = standard deviation for whole test p = proportion of students answering correctly (i.e., those coded as 1s) q
Kuder Richardson (KR-20)
= proportion of students answering incorrectly (i.e., those coded as 0s)
3
2.1 Pengetahuan tentang Hidup Sehat
Rumus untuk menghitung koefisien Kuder Richardson atau dikenal sebagai KR-20 adalah sebagai berikut:
Variabel pengetahuan tentang hidup sehat (x1) merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien
3 Untuk jawaban multiresponse digunakan Kuder Richardson 21 (KR-21) .
−= 2ks
)(-11-k
k r xkx This formula can't be
used when multiple-choice questions involve partial credit, and it requires a detailed item analysis. Of the numerous Kuder-Richardson formulas, a second, known as formula 21, has attained some popularity. The KR-21 reliability coefficient is calculated from the number of test items (k), the mean (x), and the variance (s2). Linacre J.M. (1997) KR-20 / Cronbach Alpha or Rasch Reliability: Which Tells the "Truth"? (Rasch Measurement Transactions 11:3), p. 580.
pqts
qM-pM pbir =
∑= 2s
pq-11-k
k r
135
Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada dua butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid4
Selanjutnya dari 28 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha
. Kedua butir yang tidak valid adalah butir 18 dan butir 27.
5
No
. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan tentang Hidup Sehat
Indikator Dimensi Pengetahuan Hidup Sehat
Jumlah Pemanfatan Pemeliharaan Pengawasan
1 Lingkungan Fisik 1,2,3,4 12,13,14 21,22,23,24 11 2 Lingkungan
Biologis 5,6,7,8 15,16,17 25,26, 10 27
3 Lingkungan Sosial
9,10,11 18 28,29,30 ,19,20 9
Jumlah 11 9 10 30 KR-20 0.96 Valid 28 2.2 Gaya Hidup
Variabel gaya hidup (X2) merupakan variable latent yang di
ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada empat butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid. Keempat butir yang tidak valid adalah butir 10, 11, 20 dan butir 24. 4 Sebagai catatan bahwa n=28 dengan r =0.45 sudah signifikan dengan taraf nyata 0.05 (sig. < 0.05). 5 Gronbach alpha dinyatakan reliable jika mempunyai nila sama atau lebih besar dari 0.70.
136
Selanjutnya dari 26 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.95.
Kisi-kisi Instrumen Gaya Hidup
No Indikator Dimensi
Jumlah Aktivitas Minat Opini
1 Pola Asuh 5, 6, 7, 11 3, 4, 8 . 25 1, 2, 9, 11 10 2 Pola Hidup 13, 14, 15, 16, 19,
21, 2417, 18, 28
, 26, 29, 30 12. 20. 19 22, 23, 27
Jumlah 15 6 9 30
Cronbach's Alpha 0.95 Valid 26 2.3 Motivasi terhadap Lingkungan
Variabel motivasi terhadap lingkungan bersih (X3)
merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada empat butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid. Delapan butir yang tidak valid adalah butir 7, 8, 9, 12, 18, 19, 20, dan butir 24.
Selanjutnya dari 22 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
137
Kisi-kisi Instrumen Motivasi terhadap Lingkungan No Dimensi Motivasi Indikator Jumlah
Ikut serta Tanggung jawab 1 Minat/Hasrat 1,2, 24 18,19, 7 26,28 2 Menyalurkan Keinginan 15,16,22 4,10,27 6 3 Mencapai Hasil Terbaik 11,17,20 3,5,,29 8 9 ,23 30 4 Merasakan Kepuasan 13,14,21,25 6, 8 7,9,12 Jumlah 14 16 30
Cronbach's Alpha 0.96 Valid 22 2.4 Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah
Variabel partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkmua butir signifikan yang berarti semua valid.
Selanjutnya dari 30 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
138
Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah
No Indikator Dimensi Jumlah
Keterlibatan Tanggung Jawab Kontribusi
1 Di dalam kelas
2, 3, 6 4, 5, 8, 9, 11, 12
1, 7, 10 12
2 Di lingkungan sekolah
17, 24, 25 15, 18, 19, 20, 26, 27, 30
13, 14, 16, 21, 22, 23, 28, 29
18
Jumlah 6 13 11 30 Cronbach's Alpha 0.96 Valid 30
1. Kesimpulan
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah pada penelitian ini dipilih empat variable. Variabel tersebut adalah: i. Pengetahuan tentang hidup sehat (x1) dengan 28 butir yang valid dan reliabel, ii. Gaya hidup (x2) ada 26 yang valid dan reliabel, iii. Motivasi terhadap lingkungan (x3) 22 yang valid dan reliabel, dan iv. Pertisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah.(Y)semua 30 butir valid dan reliable.
Tingkat validitas setiap butir secara rinci dan tingkat reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1. Daftar Pustaka Yaffee, R.A. (2005). Common Correlation and Reliility Analysis
with SPSS for Windows. Retrieved Juni 25th 2005, from the World Wide Web: http://www. nyu.edu/its/socsci/Docs/correlate.html.
Nie, N.H., Hull, C.N., Jenkins, J.G., Steinbrenner,K. and Bent, D. H. (1975). Statistical Package for the Social Sciences. 2nd Ed. New York: McGraw Hill
139
Lampiran 3
140
141
142
ran 4 Data Penelitian
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
1 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
2 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
3 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
4 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
5 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
6 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
7 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
8 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
9 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
0 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
1 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
2 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
3 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
4 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
5 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
6 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
7 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
8 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
9 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
20 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
21 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
22 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
23 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
24 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
25 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
26 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
27 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
28 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
29 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
30 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
143
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
31 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
32 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
33 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
34 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
35 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
36 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
37 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
38 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
39 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
40 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
41 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
42 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
43 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
44 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
45 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
46 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
47 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
48 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
49 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
50 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
51 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
52 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
53 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
54 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
55 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
56 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
57 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
58 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
59 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
60 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
144
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
61 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
62 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
63 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
64 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
65 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
66 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
67 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
68 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
69 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
70 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
71 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
72 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
73 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
74 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
75 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
76 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
77 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
78 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
79 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
80 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
81 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
82 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
83 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
84 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
85 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
86 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
87 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
88 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
89 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
145
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
90 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
91 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
92 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
93 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
94 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
95 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
96 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
97 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
98 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
99 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
00 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
01 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
02 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
03 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
04 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
05 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
06 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
07 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
08 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
09 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
10 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
11 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
12 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
13 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
14 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
15 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
16 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
17 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
18 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
19 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
20 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
146
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
21 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
22 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
23 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
24 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
25 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
26 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
27 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
28 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
29 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
30 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
31 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
32 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
33 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
34 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
35 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
36 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
37 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
38 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
39 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
40 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
41 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
42 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
43 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
44 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
45 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
46 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
47 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
48 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
49 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
50 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
147
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
51 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
52 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
53 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
54 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
55 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
56 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
57 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
58 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
59 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
60 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
61 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
62 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
63 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
64 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
65 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
66 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
67 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
68 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
69 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
70 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
71 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
72 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
73 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
74 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
75 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
76 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
77 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
78 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
79 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
80 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
148
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
81 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
82 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
83 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
84 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
85 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
86 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
87 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
88 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
89 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
90 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
91 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
92 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
93 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
94 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
95 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
96 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
97 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
98 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
99 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
00 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
01 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
02 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
03 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
04 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
05 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
06 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
07 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
08 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
09 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
10 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
149
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
11 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
12 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
13 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
14 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
15 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
16 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
17 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
18 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
19 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
20 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
21 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
22 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
23 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
24 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
25 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
26 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
27 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
28 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
29 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
30 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
31 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
32 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
33 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
34 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
35 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
36 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
37 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
38 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
39 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
40 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
150
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
41 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
42 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
43 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
44 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
45 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
46 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
47 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
48 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
49 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
50 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
51 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
52 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
53 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
54 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
55 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
56 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
57 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
58 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
59 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
60 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
61 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
62 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
63 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
64 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
65 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
66 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
67 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
68 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
69 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
70 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
151
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
71 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
72 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
73 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
74 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
75 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
76 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
77 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
78 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
79 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
80 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
81 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
82 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
83 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
84 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
85 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
86 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
87 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
88 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
89 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
90 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
91 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
92 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
93 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
94 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
95 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
96 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
97 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
98 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
99 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
00 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
152
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
01 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
02 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
03 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
04 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
05 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
06 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
07 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
08 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
09 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
10 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
11 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
12 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
13 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
14 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
15 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
16 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
17 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
18 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
19 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
20 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
21 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
22 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
23 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
24 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
25 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
26 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
27 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
28 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
29 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
30 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
153
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
31 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
32 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
33 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
34 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
35 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
36 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
37 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
38 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
39 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
40 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
41 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
42 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
43 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
44 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
45 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
46 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
47 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
48 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
49 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
50 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
51 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
52 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
53 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
54 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
55 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
56 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
57 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
58 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
59 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
60 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
154
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
61 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
62 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
63 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
64 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
65 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
66 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
67 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
68 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
69 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
70 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
71 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
72 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
73 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
74 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
75 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
76 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
77 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
78 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
79 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
80 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
81 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
82 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
83 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
84 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
85 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
86 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
87 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
88 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
89 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
90 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
155
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
91 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
92 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
93 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
94 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
95 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
96 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
97 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
98 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
99 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
00 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
01 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
02 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
03 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
04 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
05 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
06 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
07 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
08 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
09 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
10 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
11 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
12 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
13 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
14 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
15 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
16 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
17 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
18 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
19 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
20 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
156
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
21 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
22 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
23 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
24 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
25 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
26 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
27 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
28 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
29 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
30 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
31 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
32 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
33 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
34 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
35 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
36 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
37 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
38 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
39 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
40 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
41 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
42 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
43 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
44 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
45 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
46 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
47 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
48 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
157
Lampiran.5 Hasil Pengolahan Regresi Gand
158
159
160
Lampiran 6
161
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Siti Hasanah lahir di Jakarta 18 Februari 1959 dari Ibunda Hj Siti Masitoh dan Ayahanda H. Momon Sudarma. Menikah Mei 1979 di Baghdad dengan Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc. Dikaruniai dua anak perempuan Maria Cleopatra lahir 13 Oktober 1982 dan Sara Sahrazad lahir 13 Juli 1986.
Riwayat pendidikan, Taman kanak kanak di Sofia, Bulgaria, SD di Sukabumi, SMP di Kabul Afganistan, SMA di SMAN Cibinong, dan ditamatkan di Sekolah Indonesia Kairo1979. Kemudian selesai Sarjana Muda program studi Bimbingan dan Penyuluhan di Ibnu Khaldun Bogor Fundasi Fundasi Pendidikan, S1 IKIP Muhammadiyah Jakarta Program Studi Sosiologi pendidikan Filsafat, S2 prodi PKLH di UNJ Jakarta tahun 2002, dan saat ini sedang menyelesaikan S3 PKLH di UNJ Jakarta.
Riwayat pekerjaan, mengajar di Universitas Indraprasta PGRI sejak tahun 2003 mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar, Ilmu Budaya Dasar, Pendidikan dan Lingkungan Hidup. Pada saat ini telah menyelesaiakn tiga buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar. Motto:
Hidup Berilmu dan Bermanfaat bagi orang banyak.
Jakarta, 2011 Siti Hasanah.
125
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah , Pengetahuan tentang hidup sehat, Gaya hidup, dan Motivasi
terhadap lingkungan
No Atribut
1 Nama
2 Kelas
3 Alamat
4 Tempat/tanggal lahir
5 Jenis kelamin
6 Jumlah saudara kandung
7 Anak ke
8 Jarak dari rumah ke sekolah
9 Pekerjaan Orang Tua/
10 Pendidikan tertinggi ayah
11 Pendidikan tertinggi ibu
Dra. Siti Hasanah, MPd. Jl. Perkutut no 5 Tanah Sareal, Bogor Hp 0811118335 08888489336
126
PARTISAPASI MEMELIHARA LINGKUNGAN SEKOLAH JAWABAN PILIH DIANTARA Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
NO PERNYATAAN 1 Saya berpartisipasi dalam pengadaan keset, agar kelas tetap bersih. 2 Saya membersihkan kaca jendela agar cahaya dapat masuk ke dalam ruang kelas. 3 Saya membuka jendela agar sirkulasi udara dapat terjaga.. 4 Saya melaksanakan piket kebersihan dengan penuh tanggung jawab sesuai waktu yang
dijadwalkan. 5 Saya merasa nyaman selama belajar di dalam kelas yang bersih dan rapih. 6 Saya merapikan alat peraga yang tergantung di dinding kelas. 7 Saya membersihkan papan-tulis, setelah guru menggunakannya. 8 Saya menjaga kebersihan yang disebabkan oleh penggunaan kapur tulis. 9 Saya menjaga kebersihan meja dan kursi kelas supaya kelihatan bersih 11 Saya merapikan dan membersihkan kelas sebelum pulang sekolah karena merupakan
kewajiban semua siswa. 12 Saya menjaga suasana kelas yang harmonis untuk menunjang proses belajar mengajar. 13 Saya melaksanakan saran orang tua agar peduli terhadap lingkungan sekolah yang bersih. 14 Saya membantu Kepala Sekolah sebagai pengawas disiplin kebersihan. 15 Saya meniru guru, bagaimana perilakunya peduli lingkungan. 16 Saya mengikuti kerja bakti yang diadakan oleh OSIS (organisasi siswa intra sekolah). 17 Saya terlibat kegiatan kebersihan yang diadakan dilingkungan sekolah. 18 Saya peduli terhadap lingkungan maka perilaku saya mencerminkannya. 19 Saya turut memelihara kebersihan sekolah, walaupun sudah ada petugas kebersihan. 20 Saya menasihati teman-teman untuk membuang sampah pada tempatnya. 21 Saya memungut sampah yang jatuh. 22 Saya menyapu sampah yang berserakan. 23 Saya menyumbang tanaman untuk menghiasi pekarangan halaman sekolah 24 Saya perlu membersihkan dedaunan yang jatuh di halaman sekolah .. 25 Saya membantu petugas waktu pengecatan tembok sekolah. 26 Saya ikut membersihkan dinding sekolah yang kotor karena bukan tanggung-jawab saya. 27 Saya mencuci tangan sebelum makan. 28 Saya memasang stiker kebersihan kantin, tempat OR,perpus dan tempat2 fasum lainnya di
Sekolah. 29 Saya memilih jajanan di sekolah yang higienis /bersih. 30 Saya protes terhadap petugas kebersihan WC (Water Closet) yang lalai.
127
INSTRUMEN PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Jawaban B jika benar atau S jika salah
No PERNYATAAN 1 Sayuran yang akan di masak tidak perlu dicuci 2 Anak perlu diberi tanggung jawab untuk ikut membersihkan lingkungan rumah 3 Fentilasi rumah tidak harus ada. 4 Rumput hendaknya terurus rapi 5 Air apa saja baik untuk kesehatan. 6 Sayuran organic baik untuk kesehatan 7 Pola hidup yang sehat adalah menkonsumsi jungfood. 8 Tujuan olahraga agar stamina terjaga 9 Taman di sekitar perumahan hendaknya dijaga. 10 Kegiatan PKK sangat bermanfaat 11 Agar lingkungan terasa sejuk dan nyaman, tiap warga mengadakan penghijauan. 12 Dapur yang bersih, merupakan cerminnan yang punya rumah 13 Pencahayaan listrik di dalam rumah di siang hari sangat dibutuhkan. 14 Septikteng letak dengan sumur berjarak minimal 10 meter. 15 Asal kita menjaga kebersihan, kita tidak perlu imunisasi polio 16 Setelah memegang unggas, cuci tangan dan gunakan disinfekta. 17 Bangsa Indonesia belum peduli terhadap kebersihan, sehingga orang dewasa pun bisa kena polio. 18 Sampah yang menumpuk biarkan saja, nanti akan terurai oleh bakteri.. 19 Peliharalah unggas dihalaman rumah agar pemeliharaan nya dekat. 20 Di lingkungan perumahan sebaiknya buat tong sampah penampungan sementara. 21 Hanya air yang tergenang akan menjadi sarang nyamuk, penyebab deman berdarah. 22 Kebersihan got hendaknya dipelihara , supaya tidak berbau. 23 Kolam penampung air, tidak perlu dibersihkan.. 24 Enam bulan sekali pemeriksaan mulut dan gigi perlu dilakukan 25 Kepedulian terhadap kesehatan sejak dini perlu ditingkatkan 26 Kurangi makanan yang mengandung minyak,gula dan garam secara berlebihan.. . 27 Menanamkan perilaku peduli lingkungan bersih pada anak perlu diajarkan sejak dini. 28 Menanam pohon di sekitar lingkungan menimbulkan effek buruk. 29 Reboisasi pada lahan pegunungan tidak effektif 30 Untuk meringankan petugas kebersihan, hendaknya sampah di pilah-pilah
128
INSTRUMEN GAYA HIDUP
JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
NO PERNYATAAN 1 Setiap keluarga meliliki pola asuh sendiri-sendiri . 2 Setiap individu memiliki karakter bawaan, tapi dapat berubah akibat lingkungan. 3 Orang tua perlu menerapkan disiplin yang keras, agar saya mempunyai mental yang kuat. 4 Saya setuju diterapkannya hukuman, bila saya melanggar peraturan. 5 Sekali-kali saya diam di rumah dan nonton televisi. 6 Menurut saya, rumah adalah tempat keluarga berkumpul dan mencari solusi bila ada
masalah. 7 Jika saya mempunyai permasalahan, diselesaikan dengan anggota keluarga. 8 Motivasi sangat diperlukan untuk belajar. 9 Saya menjaga jarak dalam menonton TV.
10 Menurut saya, setiap anggota keluarga perlu memiliki tabungan. 11 Peran ayah dalam pengasuhan anak diperlukan bagi anak-anaknya. 12 .Saya setuju dengan motto :Raih cita-citamu setinggi langit. 13 Orang tua sebagai panutan anaknya dalam menjalani hidupnya di kemudian hari. 14 Saya senantiasa konsultasi dengan orang tua untuk berbagai hal yang tidak dapat saya
selesaikan sendiri. 15 .Saya senang jika orang tuaku mengundang teman2 baiknya ber bincang2 dirumah
melibatkan pendapat saya. 16 Perubahan jaman akan membawa perubahan gaya hidup. 17 Pola hidup yang baik adalah bersenang-senang. 18 Saya ikut jalan-jalan di mal,hanya ikut tren teman . 19 Sayuran yang akan dimasak tidak pernah saya cuci, karena sayuran organik. 20 Saya berbelanja menggunakan ATM. 21 Saya membeli barang hanya karena yang saya perlukan. 22 Saya setuju bahwa konsumtif adalah pola hidup yang perlu ditiru. 23 Saya makan makanan yang bergizi untuk memenuhi persyaratan kesehatan. 24 Saya tidak memperhatikan pola gizi seimbang, yang penting kenyang . 25 Setiap habis makan, piring kotor biarkan saja dimeja. 26 Saya membersihkan kamar tidur saya sendiri. 27 Saya menyarankan pembantu agar setiap dua minggu membersihkan kamar mandi. 28 Saya sangat tergantung dengan komputer. 29 Saya dan orang tua sekali-kali berekreasi. 30 Saya menirukan gaya hidup bebas seperti orang Barat.
129
INSTRUMEN MOTIVASI TERHADAP LINGKUNGAN JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
No PERNYATAAN 1 Saya ikut ronda bersama-sama warga sekitar rumah. 2 Pertemuan karang taruna saya pasti hadir 3 Pak RT mengawasi kami dalam rangka HUT RI, agar terlaksana acara tersebut . 4 Saya hadir dalam acara gotong royong membersihkan lingkungan RT/RW. 5 Saya sebagai warga rumah secara bergantian membersihkan rumah 6 Warga mempunyai hak untuk dilayani dalam pembuatan KTP 7 Penanganan flu burung dilaksana secara intensif. 8 .Daun yang berjatuhan disekitar rumah tidak usah disapu karena akan terurai dengan
sendirinya. 9 Fentilasi sangat baik untuk sirkulasi udara didalam rumah. 10 PUSKESMAS keliling perlu di efektifkan. 11 Warga pendatang wajib lapor pada RT setempat. 12 Foging baik dilakukan untuk mencegah terjangkitnya deman berdarah.. 13 Gunakan bahan bakar ramah lingkungan 14 Setiap warga hendaknya peduli terhadap lingkungan , agar bumi kita berumur panjang. 15 Kalau kita peduli terhadap kebersihan bayarlah Iuran kebersihan 16 Setiap minggu saya gotong-royong membersihkan got, di perumahan tempat saya
tinggal. 17 Saya dan anak-anak karang taruna membantu kerja sosial di masyarakat. 18 Saya turut melestarikan lingkungan dengan turut menaman sejuta pohon. 19 Saya turut kontribusi dalam menginformasikan penanganan masalah demam demam
berdarah. 20 Koordinasi dari warga sangat di perlukan agar keamanan terjaga. 21 Bencana alam yang terjadi adalah ulah manusia itu sendiri. 22 Penggunaan pupuk pada tanaman di pekarangan, tidak boleh berlebihan. 23 Letak septingteng dengan sumber air kurang lebih 10 meter. 24 Tolong-menolong sesame warga perlu di sosialisasikan. 25 Membersihkan kamar mandi dan WC minimal seminggu sekali.. 26 Disiplin dalam ber -lalulintas akan berdampak positif. 27 Bubuk abate sangat efektif dalam mencegah demam berdarah. 28 Membiasakan diri untuk merapikan tempat tidur akan baik untuk mendisiplinkan diri. 29 Memelihara unggas dihalaman pekarangan rumah akan lebih effektif dan efesien
dalam pemeliharaannya. 30 Unggas tidak usah di vaksin karena virus akan mati bila di masak secara tepat.
130
Lampiran 2. Ujicoba Instrumen
Laporan Hasil Uji Coba Instrumen
Partisipasi Siswa Dalam Memelihara Lingkungan Sekolah
Oleh SITI HASANAH
No Reg: 7417020323 Program Studi PKLH
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2007
131
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
HASIL UJI COBA
PROMOTOR PROMOTOR
Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd Tanggal:____________________
Prof. Dr. Soegeng Santoso, MPd Tanggal:____________________
MENYETUJUI KETUA PROGRAM STUDI PKLH
Prof. Dr. Lysna Lubis, MPd
Tanggal:________________
Nama : Siti Hasanah No Reg : 7417020323 Angkatan : 2002
132
BAB I
PENDAHULUAN
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah pada penelitian ini dipilih empat variable. Variabel tersebut adalah: i. Pengetahuan tentang hidup sehat (x1), ii. Gaya hidup (x2), iii. Motivasi terhadap lingkungan (x3), dan iv. Pertisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y).
Variabel ini mempunyai keterkaitan dalam pranata sosial yang dipilih dengan anggapan bahwa partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) dipengaruhi oleh motivasi terhadap lingkungan (x3), gaya hidup mereka (x2), dan pengetahuan nya (x1). Variabel pengetahuan (x1) berpengaruh secara langsung terhadap partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) juga melalui variable motivasi (x3). Begitu pula variable pengetahuan (x1) berpengaruh kepada partisipasi (Y) melalui gaya hidup (x2) kemudian gaya hidup berpengaruh ke motivasi (x3) selanjutnya ke partisipasi (Y). Variabel gaya hidup (x2) berpengaruh langsung ke partisipasi (Y) dan juga secara tidak langsung melalui variable motivasi.(x3). Variabel gaya hidup (X2) mempengaruhi tingkat partisipasi (Y) secara langsung seperti dijelaskan diatas dan juga secara tidak langsung, melalui variable motivasi (X3) siswa dalam memelihara lingkungan sekolah. Variabel variable ini merupakan variable laten artinya variable yang tidak bisa diukur secara langsung. Namun diukur melalui indikator indikatornya yang biasa dibagi lagi menjadi butir butir atau item item atau atribut atributnya. Pada penelitian ini setiap variable di ukur melalui 30 butir.
Dari masing masing 30 items ini di uji validitasnya, dan secara utuh di uji reliabilitasnya. Uji validitas dengan koef korelasi Pearson, dan uji reliabilitas isi dengan menggunakan koef. Gronbach Alpha. Khusus untuk variable pengetahuan (X1) yang jawaban butir butirnya dengan benar (1) dan salah (0), uji validitas butir dengan koef korelasi biserial, dan uji reliabilitas isi dengan Kuder Richardson 20 atau KR-20. . Tujuan Uji Coba Mengukur validitas isi dan reliabilitas isi tentang partisipasi siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah.
133
BAB II ANALISIS DATA
A.Validitas dan Reliabilitas
Validitas setiap butir dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson antara butir tertentu dengan jumlah skore butir tanpa variable yang bersangkutan1. Reliabilitas untuk kelompok butir dengan menggunakan ukuran Gronbach Alpha2
X adalah skore butir ke I dan Y total skore butir kecuali butir ke i
Untuk mengukur reliabilitas dipergunakan Gronbach Alpha yang di hitung berdasarkan rmus berikut
. Khusus variable pengetahuan yang butirnya dengan jawaban 1 (Benar) dan 0 (Salah) dipergunakan koefisien korelasi biserial untuk validitas setiap butir, dan dengan menggunakan KR-20 untuk reliabilitasnya.
Selanjutnya untuk variable pengetahuan yang jawaban setiap butir adalah 1 benar dan 0 salah dipergunakan koefisien biserial untuk mengukur validitas setiao butir. Adapun uji reliabilitasnya menggunakan Kuder Richardson 20 (KR-20).
1 SPSS versi 15 telah menghitung koefisien ini secara otomatis. 2 According to J.C. Nunnelly (1998), the alpha of a scale should be greater than .70 for items to be used together as a
scale (Nunnelly, 1978). The alpha for the total scale is also computed assuming that the item under examination is deleted. If the alpha increases over the current total scale alpha when an item is deleted, then the rule of thumb is to delete the item unless it is theoretically necessary for the analysis.
( ) ( )
Σ−∑∑−∑
∑∑−∑=
2222 YYn.XXn
YXXYnr
∑−
−=
S2t
S2j
11k
kα
totalce variansdan j ke ce varians 2
t
2
j
134
Biserial rpbi = point-biserial correlation coefficient Mp = whole-test mean for students answering item correctly (i.e., those coded as 1s) Mq = whole-test mean for students answering item incorrectly (i.e., those coded as 0s) St = standard deviation for whole test p = proportion of students answering correctly (i.e., those coded as 1s) q
Kuder Richardson (KR-20)
= proportion of students answering incorrectly (i.e., those coded as 0s)
3
2.1 Pengetahuan tentang Hidup Sehat
Rumus untuk menghitung koefisien Kuder Richardson atau dikenal sebagai KR-20 adalah sebagai berikut:
Variabel pengetahuan tentang hidup sehat (x1) merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien
3 Untuk jawaban multiresponse digunakan Kuder Richardson 21 (KR-21) .
−= 2ks
)(-11-k
k r xkx This formula can't be
used when multiple-choice questions involve partial credit, and it requires a detailed item analysis. Of the numerous Kuder-Richardson formulas, a second, known as formula 21, has attained some popularity. The KR-21 reliability coefficient is calculated from the number of test items (k), the mean (x), and the variance (s2). Linacre J.M. (1997) KR-20 / Cronbach Alpha or Rasch Reliability: Which Tells the "Truth"? (Rasch Measurement Transactions 11:3), p. 580.
pqts
qM-pM pbir =
∑= 2s
pq-11-k
k r
135
Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada dua butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid4
Selanjutnya dari 28 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha
. Kedua butir yang tidak valid adalah butir 18 dan butir 27.
5
No
. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan tentang Hidup Sehat
Indikator Dimensi Pengetahuan Hidup Sehat
Jumlah Pemanfatan Pemeliharaan Pengawasan
1 Lingkungan Fisik 1,2,3,4 12,13,14 21,22,23,24 11 2 Lingkungan
Biologis 5,6,7,8 15,16,17 25,26, 10 27
3 Lingkungan Sosial
9,10,11 18 28,29,30 ,19,20 9
Jumlah 11 9 10 30 KR-20 0.96 Valid 28 2.2 Gaya Hidup
Variabel gaya hidup (X2) merupakan variable latent yang di
ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada empat butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid. Keempat butir yang tidak valid adalah butir 10, 11, 20 dan butir 24. 4 Sebagai catatan bahwa n=28 dengan r =0.45 sudah signifikan dengan taraf nyata 0.05 (sig. < 0.05). 5 Gronbach alpha dinyatakan reliable jika mempunyai nila sama atau lebih besar dari 0.70.
136
Selanjutnya dari 26 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.95.
Kisi-kisi Instrumen Gaya Hidup
No Indikator Dimensi
Jumlah Aktivitas Minat Opini
1 Pola Asuh 5, 6, 7, 11 3, 4, 8 . 25 1, 2, 9, 11 10 2 Pola Hidup 13, 14, 15, 16, 19,
21, 2417, 18, 28
, 26, 29, 30 12. 20. 19 22, 23, 27
Jumlah 15 6 9 30
Cronbach's Alpha 0.95 Valid 26 2.3 Motivasi terhadap Lingkungan
Variabel motivasi terhadap lingkungan bersih (X3)
merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkan ada empat butir yang tidak signifikan yang berarti tidak valid. Delapan butir yang tidak valid adalah butir 7, 8, 9, 12, 18, 19, 20, dan butir 24.
Selanjutnya dari 22 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
137
Kisi-kisi Instrumen Motivasi terhadap Lingkungan No Dimensi Motivasi Indikator Jumlah
Ikut serta Tanggung jawab 1 Minat/Hasrat 1,2, 24 18,19, 7 26,28 2 Menyalurkan Keinginan 15,16,22 4,10,27 6 3 Mencapai Hasil Terbaik 11,17,20 3,5,,29 8 9 ,23 30 4 Merasakan Kepuasan 13,14,21,25 6, 8 7,9,12 Jumlah 14 16 30
Cronbach's Alpha 0.96 Valid 22 2.4 Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah
Variabel partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (Y) merupakan variable latent yang di ukur melalui 30 butir/item/atribut. Butir butir ini di uji validitasnya dengan menggunakan koefisien Pearson (Product moment) antara butir tertentu dengan variable jumlah skore butir lainnya. Setelah dilakukan penghitungan menunjukkmua butir signifikan yang berarti semua valid.
Selanjutnya dari 30 butir yang valid secara keseluruhan dihitung tingkat reliabilitasnya. Ukuran reliabilitas yang dipergunakan adalah Gronbach Alpha. Setelah di hitung variable ini mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, ialah dengan nilai Gronbach Alpha sebesar 0.96.
138
Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah
No Indikator Dimensi Jumlah
Keterlibatan Tanggung Jawab Kontribusi
1 Di dalam kelas
2, 3, 6 4, 5, 8, 9, 11, 12
1, 7, 10 12
2 Di lingkungan sekolah
17, 24, 25 15, 18, 19, 20, 26, 27, 30
13, 14, 16, 21, 22, 23, 28, 29
18
Jumlah 6 13 11 30 Cronbach's Alpha 0.96 Valid 30
1. Kesimpulan
Partisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah pada penelitian ini dipilih empat variable. Variabel tersebut adalah: i. Pengetahuan tentang hidup sehat (x1) dengan 28 butir yang valid dan reliabel, ii. Gaya hidup (x2) ada 26 yang valid dan reliabel, iii. Motivasi terhadap lingkungan (x3) 22 yang valid dan reliabel, dan iv. Pertisipasi siswa dalam memelihara lingkungan sekolah.(Y)semua 30 butir valid dan reliable.
Tingkat validitas setiap butir secara rinci dan tingkat reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 1 Lampiran 1. Daftar Pustaka Yaffee, R.A. (2005). Common Correlation and Reliility Analysis
with SPSS for Windows. Retrieved Juni 25th 2005, from the World Wide Web: http://www. nyu.edu/its/socsci/Docs/correlate.html.
Nie, N.H., Hull, C.N., Jenkins, J.G., Steinbrenner,K. and Bent, D. H. (1975). Statistical Package for the Social Sciences. 2nd Ed. New York: McGraw Hill
139
Lampiran 3
140
141
142
ran 4 Data Penelitian
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
1 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
2 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
3 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
4 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
5 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
6 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
7 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
8 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
9 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
0 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
1 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
2 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
3 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
4 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
5 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
6 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
7 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
8 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
9 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
20 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
21 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
22 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
23 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
24 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
25 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
26 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
27 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
28 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
29 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
30 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
143
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
31 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
32 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
33 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
34 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
35 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
36 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
37 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
38 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
39 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
40 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
41 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
42 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
43 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
44 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
45 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
46 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
47 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
48 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
49 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
50 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
51 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
52 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
53 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
54 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
55 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
56 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
57 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
58 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
59 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
60 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
144
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
61 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
62 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
63 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
64 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
65 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
66 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
67 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
68 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
69 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
70 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
71 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
72 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
73 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
74 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
75 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
76 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
77 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
78 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
79 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
80 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
81 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
82 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
83 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
84 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
85 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
86 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
87 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
88 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
89 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
145
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
90 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
91 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
92 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
93 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
94 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
95 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
96 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
97 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
98 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
99 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
00 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
01 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
02 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
03 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
04 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
05 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
06 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
07 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
08 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
09 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
10 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
11 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
12 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
13 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
14 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
15 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
16 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
17 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
18 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
19 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
20 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
146
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
21 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
22 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
23 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
24 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
25 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
26 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
27 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
28 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
29 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
30 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
31 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
32 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
33 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
34 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
35 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
36 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
37 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
38 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
39 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
40 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
41 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
42 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
43 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
44 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
45 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
46 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
47 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
48 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
49 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
50 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
147
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
51 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
52 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
53 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
54 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
55 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
56 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
57 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
58 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
59 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
60 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
61 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
62 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
63 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
64 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
65 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
66 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
67 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
68 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
69 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
70 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
71 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
72 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
73 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
74 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
75 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
76 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
77 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
78 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
79 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
80 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
148
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
81 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
82 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
83 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
84 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
85 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
86 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
87 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
88 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
89 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
90 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
91 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
92 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
93 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
94 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
95 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
96 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
97 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
98 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
99 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
00 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
01 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
02 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
03 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
04 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
05 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
06 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
07 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
08 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
09 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
10 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
149
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
11 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
12 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
13 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
14 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
15 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
16 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
17 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
18 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
19 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
20 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
21 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
22 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
23 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
24 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
25 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
26 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
27 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
28 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
29 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
30 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
31 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
32 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
33 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
34 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
35 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
36 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
37 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
38 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
39 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
40 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
150
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
41 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
42 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
43 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
44 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
45 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
46 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
47 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
48 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
49 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
50 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
51 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
52 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
53 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
54 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
55 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
56 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
57 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
58 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
59 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
60 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
61 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
62 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
63 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
64 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
65 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
66 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
67 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
68 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
69 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
70 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
151
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
71 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
72 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
73 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
74 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
75 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
76 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
77 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
78 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
79 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
80 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
81 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
82 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
83 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
84 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
85 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
86 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
87 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
88 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
89 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
90 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
91 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
92 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
93 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
94 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
95 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
96 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
97 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
98 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
99 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
00 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
152
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
01 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
02 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
03 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
04 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
05 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
06 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
07 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
08 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
09 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
10 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
11 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
12 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
13 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
14 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
15 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
16 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
17 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
18 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
19 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
20 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
21 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
22 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
23 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
24 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
25 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
26 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
27 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
28 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
29 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
30 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
153
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
31 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
32 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
33 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
34 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
35 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
36 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
37 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
38 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
39 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
40 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
41 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
42 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
43 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
44 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
45 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
46 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
47 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
48 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
49 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
50 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
51 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
52 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
53 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
54 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
55 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
56 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
57 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
58 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
59 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
60 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
154
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
61 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
62 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
63 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
64 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
65 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
66 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
67 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
68 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
69 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
70 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
71 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
72 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
73 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
74 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
75 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
76 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
77 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
78 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
79 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
80 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
81 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
82 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
83 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
84 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
85 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
86 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
87 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
88 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
89 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
90 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
155
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
91 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
92 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
93 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
94 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
95 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
96 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
97 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
98 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
99 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
00 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
01 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
02 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
03 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
04 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
05 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
06 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
07 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
08 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
09 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
10 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
11 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
12 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
13 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
14 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
15 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
16 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
17 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
18 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
19 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
20 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
156
anjutan
No rtisipasi getahuan yahidup otivasi e Ytopi
21 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
22 3.840 3.31 3.7520 3.551 23968 60032
23 1.766 2.92 2.9310 3.231 .22584 99184
24 2.884 3.30 3.3120 3.812 .49915 38315
25 1.563 2.90 3.0130 2.201 14103 42197
26 1.840 2.93 2.9210 3.231 .16372 00372
27 1.917 3.01 3.0110 3.311 .36448 28148
28 2.257 3.01 2.7210 3.312 20641 05059
29 2.167 3.01 2.7210 3.312 11641 05059
30 1.997 3.01 2.9110 3.311 .20337 20037
31 2.769 3.01 3.5120 3.851 .22296 99196
32 2.080 3.01 2.9010 3.311 .11246 19246
33 1.512 2.91 3.0140 3.021 .40438 91638
34 3.261 3.01 3.3010 3.612 57214 68886
35 1.628 2.72 3.0120 3.211 .02449 65249
36 1.696 2.72 3.0110 3.221 04248 65352
37 3.538 3.75 2.7230 3.553 .12005 65805
38 3.397 3.31 2.7230 3.601 58406 81294
39 2.351 2.93 3.2530 3.313 03718 31382
40 2.552 3.01 3.1110 3.411 13360 41840
41 2.658 3.01 2.9010 3.951 09375 56425
42 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
43 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
44 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
45 3.005 3.30 3.3110 3.811 .37480 37980
46 3.686 3.31 3.7510 3.552 08391 60209
47 2.449 2.93 3.2520 3.314 13539 31361
48 3.130 3.11 3.3020 3.613 24779 88221
157
Lampiran.5 Hasil Pengolahan Regresi Gand
158
159
160
Lampiran 6
161
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Siti Hasanah lahir di Jakarta 18 Februari 1959 dari Ibunda Hj Siti Masitoh dan Ayahanda H. Momon Sudarma. Menikah Mei 1979 di Baghdad dengan Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc. Dikaruniai dua anak perempuan Maria Cleopatra lahir 13 Oktober 1982 dan Sara Sahrazad lahir 13 Juli 1986.
Riwayat pendidikan, Taman kanak kanak di Sofia, Bulgaria, SD di Sukabumi, SMP di Kabul Afganistan, SMA di SMAN Cibinong, dan ditamatkan di Sekolah Indonesia Kairo1979. Kemudian selesai Sarjana Muda program studi Bimbingan dan Penyuluhan di Ibnu Khaldun Bogor Fundasi Fundasi Pendidikan, S1 IKIP Muhammadiyah Jakarta Program Studi Sosiologi pendidikan Filsafat, S2 prodi PKLH di UNJ Jakarta tahun 2002, dan saat ini sedang menyelesaikan S3 PKLH di UNJ Jakarta.
Riwayat pekerjaan, mengajar di Universitas Indraprasta PGRI sejak tahun 2003 mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar, Ilmu Budaya Dasar, Pendidikan dan Lingkungan Hidup. Pada saat ini telah menyelesaiakn tiga buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar. Motto:
Hidup Berilmu dan Bermanfaat bagi orang banyak.
Jakarta, 2010 Siti Hasanah.
Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, Gaya
Hidup, dan Motivasi dengan Partisipasi Siswa dalam memelihara
Lingkungan Sekolah (Survei di SMA Plus PGRI Cibinong, Jawa Barat
2010)
SITI HASANAH No Reg: 7417020323
Program Studi PKLH
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010
1
2
Hubungan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, Gaya Hidup, dan Motivasi dengan Partisipasi
Siswa dalam memelihara Lingkungan Sekolah Survei di SMA Plus PGRI Cibinong, Jawa Barat
(2010)
The Relat ionship between Knowledge on Environment, Lifestyle , Mot ivat ion, and Part ic ipat ion
of Student in the School Clean Environment Enhancement Program
Survey in SMA Plus PGRI Cibinong, West Java (2010)
Siti Hasanah
ABSTRACT
The object ive of the research is to s tudy the relat ionship between knowledge about the env ironment, l i festy le , mot ivat ion, and part ic ipat ion of student in the school c lean environment enhancement program in SMA Plus PGRI. The methodology used in th is research is on us ing the mul t ip le regression equat ion model approach. The research conc ludes that there are pos it ive causal re lat ionships among knowledge, l i festy le, mot ivat ion, and par t ic ipat ion in the mul t ip le regress ion equation model est imated by us ing the SPSS program. The independent var iables of knowledge, l i festy le, and motivat ion affec t sequent ly and s igni f icant ly into the part ic ipat ion. The average degree of intens i ty of those three independence var iables are h igh (above point 3 f rom the 1-5 L iker t scale) , but s t i l l fo l lowed by low degree of intensi ty on the student par t ic ipat ion (below point 3 from the 1-5 L iker t scale) . Therefore, those three independent var iables knowledge, l i festy le, and motivat ion should be taken in to cons iderat ion in enhanc ing and increas ing the in tens i ty of s tudent part ic ipat ion of school on c lean env ironment act ion program, in SMA Plus PGRI Cib inong, West Java.
I . Pendahuluan Pene l i t ian par t is ipas i
s i swa da lam memel ihara l ingkungan seko lah d i SMA P lus PGRI C ib inong te lah se lesa i d i l aksanakan. Pada umumnya per lu d i l akukan pembinaan s iswa agar par t is ipas i pada program peme l iharaan l ingkungan bers ih d i seko lahnya leb ih men ingkat lag i . Pene l i t ian i n i ber tu juan un tuk menge tahu i apakah te rdapat Hubungan anta ra langsung var iabe l pengetahuan , gaya h idup, dan mo t i vas i dengan par t is ipas i da lam peme l iharaan l ingkungan seko lah .
1. La ta r Belakang Masa lah
Pemel iharaan l ingkungan seko lah secara menye luruh ba ik dar i s is i a rs i tek tu r , ta ta l e tak , penempa tan , dan peme l iharaan per tamanannya mempunya i peran yang sangat besar t e rhadap kenyamanan be la ja r d i seko lah . Seko lah seko lah d i I ndones ia secara umum mempunya i tenaga a tau sumber daya manus ia yang cukup memadah i . Termasuk tenaga yang menangan i ten tang peme l iharaan l i ngkungan seko lah . Mas ih banyak seko lah be lum melakukan penge lo laan dan peme l iharaan l ingkungan seko lah secara te rsend i r i . Pada umumnya mas ih d i l akukan secara rangkap . Bahkan banyak d i jumpa i bahwa peme l iharaan la inny leb ih d iu tamakan.
Leb ih l an ju t baga imana par t is ipas i s i swa da lam peme l iharaan l ingkungan yang ba ik in i men jad i sangat pent ing , ba i k dar i s i s i ke iku tser taan
peme l iharan l ingkungan h i jau , dar i masa lah penanganan sampah te rmasuk baga imana s i swa j i ka mempuang sampah yang d ibawanya da r i bungkus makanan a tau se jen i snya , sampa i par t is ipas i da lam gotong royong d i har i k r i da , dan kont r ibus i membawa pot a tau la innya be lum sepenuhnya op t ima l . Bahkan banyak seko lah yang t idak memperdu l i kan ha l in i . O leh karenanya pene l i t ian i n i d ip i l ih baga imana masa lah par t i spas i s i swa in i dapat d i te l i t i t e rmasuk var iabe l apa sa ja yang tu ru t menentukan t ingka t pa r t is ipas i s i swa.
Penge tahuan ten tang L ingkungan H idup yang d imaksud da lam pene l i t i an in i ada lah in fo rmas i ten tang keg ia tan yang d i l akukan warga rumah dan masyaraka t yang berhubungan dengan pemanfa tan , peme l iharaan dan pengawasan te rhadap l ingkungan f i s i k , l ingkungan b io log is dan l ingkungan sos ia l . Pengetahuan l ingkungan berdasarkan ind i ka tor f i s ik , b io log i s dan sos ia l , Beg i t u pu la menuru t d imens i pemanfaatan , pemel iha raan, dan pengawasan.
Gaya h idup merupakan po la h idup d imana seseorang membagi , menghab iskan dan menge lo la waktu dan uangnya . Gaya h idup berdasarkan ind i ka tor po la asuh dan po la h idup , beg i t u pu la menuru t d imens i ak t i v i tas , m ina t , dan op in i .
Mot i vas i t e rhadap l ingkungan ada lah dorongan yang mencakup aspek-aspek
4
mina t a tau hasra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l te rba ik dan merasakan kepuasan . Mot i vas i berdasarkan ind i ka tor ke i ku t ser taan dan tanggung jawab . Beg i tu pu la menuru t d imens i m ina t a tau hasra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l te rba i k , dan merasakan kepuasan.
Par t i s i pas i S iswa da lam Meme l ihara L ingkungan Seko lah ada lah peran se r ta s i swa da lam meme l ihara l ingkungan ba ik secara f is ik maupun non- f is i k ten tang l ingkungan a lam, l ingkungan sos ia l , l ingkungan budaya . Pa r t i s i pas i berdasarkan ind ika tor d i da lam ke las , d i luar ke las Beg i tu pu la menuru t d imens i ke ter l iba tan , t anggung jawab , dan kon t r i bus i .
L ingkungan se la lu mempunya i isu permasa lahan yang dapat d igo longkan men jad i dua bag ian . Per tama , masa lah l ingkungan yang muncu l sebaga i ak iba t dar i berbaga i ge ja la a lam i tu send i r i , dan sebaga i ak iba t campur tangan manus ia . Campur tangan manus ia seper t i eksp lo i t as i a lam secara besar -besaran un tuk memenuh i kebutuhannya , member ikan dampak ke langsungan per i keh idupan dan kese jah teraan manus ia ser ta mah luk h idup l a in . Da lam ke luarga , o rang tua sebaga i pend id i k anak-anaknya memi l i k i po la asuh te r ten tu . Orang tua be rupaya menanamkan baga imana cara menga tur /
menge lo la h idup sehar i - har i da lam ke luarga.
Beberapa fak tor yang d iduga ada hubungan antara dengan par t is ipas i s iswa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah d ian taranya penge tahuan ten tang l ingkungan h idup, gaya h idup, dan mot ivas i t e rhadap l ingkungan. Pene l i t i an in i d iba tas i pada l ingkungan seko lah SMA P lus Cib inong . 2 .Perumusan Masa lah
Var iabe l bebas pengetahuan, gaya h idup, dan mot i vas i , d iduga ada hubungan dengan par t i s i pas i dapat d i rumuskan permasa lahannya da lam bentuk per tanyaan-per tanyaan sebaga i be r i ku t :
1 ) . Apakah ada hubungan antara
pengetahuan ten tang l ingkungan h idup dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah ?
2) . Apakah ada hubungan antara gaya h idup dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah ?
3) . Apakah ada hubungan antara mot ivas i dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah ?
4) . Apakah te rdapa t hubungan antara l ingkungan h idup, gaya h idup, dan mo t i vas i pada l ingkungan, te rhadap par t is ipas i s i swa da lam
5
meme l ihara l ingkungan seko lah secara bersama sama?
3 .Manfaat Pene l i t i an
Pene l i t ian in i bermanfaat akademik maupun bermanfaat secara prak t is .
1) . Man faa t akademik
member i kan kon t r i bus i has i l pene l i t i an ten tang l ingkungan h idup dan kon t r ibus i has i l kar ya i lm iah yang dapat d iakses mela lu i kepustakaan. Teru tama ten tang par t is ipas i s i swa pada peme l iharaan l ingkunan seko lah , pengetahuan ten tang l ingkungan h idup, gaya h idup, dan mot ivas i , ser ta hubungan an tar var iabe l te r sebut
2 ) . Man faa t p rak t i s , u tamanya bag i seko lah un tuk menyusun program dan imp lementas inya agar par t is ipas i s i swa pada program peme l iharaan l ingkungan seko lah dapat d iop t ima lkan. Ten tunya d idasarkan a tas has i l pene l i t i an in i .
I I .Landasan Teor i
Par t i s i pas i berka i t an e ra t
dengan ke ter l iba tan seseorang da lam sua tu ak t iv i tas . Pa r t is ipas i merupakan ke iku tser taan
seseorang da lam pe rencanaan ser ta pe laksanaan dar i sega la sesuatu yang be rpusat kepada kepent ingannya dan juga i ku t memi l i k i tanggung jawab sesua i dengan t ingka t kematangan a tau kewaj ibannya. Pa r t is ipas i merupakan proses adap tas i te rhadap perubahan. Pa r t is ipas i s i swa da lam memel ihara l ingkungan seko lah ada lah peran ser ta s i swa da lam memel ihara l ingkungan ba ik secara f is ik maupun non- f i s i k ten tang l ingkungan a lam, l ingkungan sos ia l , l i ngkungan budaya . Dav id W. Johnson (1987 : p . 98 ) Dav is Ke i th and John News t rom (1985 : pp . 179-180) dan Anon (2006: pp . 1 -6) .
Penge tahuan d imu la i dengan rasa ke ing in tahuan dar i seseorang . Pengetahuan yang d ipero leh dengan menggunakan a la t ind ra d i sebut pengetahuan penga laman a tau pengetahuan empi r i s , dan yang d ipero leh dengan cara memeras o tak d isebu t pengetahuan ras iona l . Penge tahuan mempunya i fungs i men je laskan , meramalkan dan mengont ro l manus ia dengan sega la ak t i f i t asnya aga r t idak sa lah j a lan . Penge tahuan ten tang l ingkungan h idup ada lah in fo rmas i ten tang keg ia tan yang d i l akukan warga r umah dan masyaraka t yang berhubungan dengan pemanfa tan , peme l iharaan dan pengawasan te rhadap l ingkungan f i s i k , l ingkungan b io log is dan l ingkungan sos ia l . . S.
6
Sur iasumant r i (1985 : p . 2 ) , A lan H.Goldman (1990: p .5 ) , AJ Romiszowsk i (1981 : p . 241) , John P.De Cocco (1972: p . 343) , Tom Devenpor t and Lar r y Prusak (2006 : p .3 ) , Rode ikek M. Ch issho lm (1989: p . 90) , John S. Brubacher ( 1981: p . 332) , Benyamin S. B loom (1979; P.104) , ME Be l l G red ler ( 1991 : p . 56) , M. Da lyono (1997: p . 131) , Harun M Huse in ( 1995: p . 6 ) ) , JPS Sarag ih dan S. S i t o rus (1983 : p . 18) , Suhar to P. Had i (2000 : p . 2 ) , M. Su ryan i ( 1987 : p . 190) , Aca Sugandh i (1999 : pp . 1 -2) .
Gaya h idup ada lah baga imana seseorang menghab iskan uangnya dan baga imana ia menga lokas ikan dan a tau membagi waktunya. Gaya h idup merupakan po la h idup d imana seseorang membagi , menghab iskan dan menge lo la waktu dan uangnya, yang d iukur me la lu i po la asuh dan po la h idup. John C . Mowen dan M iche l M ino r (1998 : p . 220) , James F . Enge l , Roger D B lack Wel l , dan Pau l W. Min ia rd (1994: p . 383) , J . Pau l Pe ter , Jer r y C . O lsen (1999: p . 312) .
Mot ivasi ia lah sega la sesuatu yang mendorong seseorang untuk ber t i ndak melakukan sesua tu . Mot i vas i pada l ingkungan ada lah dorongan yang mencakup aspek-aspek mina t a tau hasra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l te rba ik dan merasakan kepuasan . Nga l im Purwanto (1990: p . 60) ,
Arno F . Wi t t i g ,e t a l ( 1984: p . 357) , Crawford (1987 : p .155 ) , E l ton B. McNei l , The Psycho logy o f Be ing Human(San Franc isco : Can f ie ld Press ( 1974: p . 192) , Dav id Krech, R icha rd S. Cru t ch f ie ld , and Eger ton L . Ba l l chey (1962: p . 69 ) , Oemar Hamal ik (2003: p . Pp. 105-106) , Dona ld (2003 : p . 106. ) , John P. Campbe l l , Marv in D. Dunne t le , Edward E. Lawler & Kar l E. Weick (1970 : p . 346) , G ibson, Ivancev id , Donnet ly , Organ ica (1991: p . 94) , M.R .Jones ec t (1955) , Heckhausen (1988: p . 346 ) .
I I I .Kerangka Berpik i r 1 . Hubungan anta ra
Pengetahuan tentang L ingkungan h idup (X 1
Penge tahuan pada hak ika tnya ada lah segenap apa yang d ike tahu i manus ia mengena i sua tu ob jek yang langsung maupun t i dak langsung iku t mempengaruh i keh idupan manus ia . Pengetahuan pada umumnya un tuk men jawab dan member i kan so lus i permasa lahan h idup i nd i v idu maupun ke lompok . Seseo rang a tau ke lompok , bahkan bangsa dengan menguasa i pengetahuan akan member i kan kemampuan bag inya yang se lan ju tnya akan membantu
) dengan Part is ipas i s iswa dalam Memel ihara l ingkungan sekolah (Y)
7
memecahkan masa lah ser ta mengembangkan dan mengarahkannya ke gar i s yang benar . Se lan ju tnya secara khusus bag i ke lompok s i swa dengan pengetahuan nya akan meme l ihara norma norma secara ras iona l seh ingga senant iasa para s iswa te r sebut akan te tap meme l ihara s i kap dan per i laku yang te rpu j i , u tamanya da lam par t is ipas i peme l iharaan l ingkungan bers ih secara umum dan l ingkungan bers ih seko lah secara khusus. Penge tahuan ten tang l ingkungan h idup bermanfaat un tuk menambah in fo rmas i dan wawasan s iswa ten tang d iper lukan dan pent ingnya h ig ien i t as l ingkungan agar te rpe l i hara kebers ihan l ingkungan rumah , seko lah , dan masyarakat . T imbu lnya permasa lahan keseha tan d i da lam l ingkungan secara umum d isebabkan o leh kekurang fahaman orang ten tang fungs i sua tu rumah. In fo rmas i dan wawasan yang luas , benar , dan krea t i f akan menambah kesadaran , dan men jad i pendorong untuk men ingka tkan peranser ta s i swa da lam program bers ih l ingkungan d i l ingkungan seko lah . Dar i u ra ian d i a tas , d iasumsikan ada hubungan an tara an tara pengetahuan ten tang l ingkungan h idup dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah .
2 . Hubungan anta ra Gaya H idup (X 2
Gaya h idup seba iknya d ike lo la seef is ien dan see fek t i f mungk in , b i la t idak , semua sumber daya a lam akan te rekp lo i tas i dan cepa t hab is dengan percuma o leh orang-orang yang t i dak ber tanggung- jawab. Ak t i v i tas yang k i ta ker jakan dan yang d igunakan seyogyanya menggunakan sua tu barang yang dapa t d idaur -u lang , seh ingga te rh indar da r i pencemaran l ingkungan. Peran ser ta se t iap ind iv idu un tuk t i dak mencemar i l ingkungan akan sanga t bermanfaat da lam pencegahan
) dengan Part isapasi Siswa dalam Memel ihara L ingkungan Sekolah (Y)
Gaya h idup ada lah po la
h idup d imana seseorang menge lo la waktu dan uangnya , baga imana seseorang menggunakan dan membagi waktunya dan baga imana ia menghab iskan uangnya . Gaya h idup ada lah baga imana seseorang melakukan ak t iv i tas kesehar iannya da lam h idupnya . Juga, penggunaan wak tu secara e f i s i en dan e fek t i f seh ingga sega la waktunya dapa t bermanfaat bag i d i r i nya dan bag i o rang la in yang ada d i sek i ta rnya , ba i k d i l ingkungan ke luarga a taupun masyarakat d i mana ia beker ja . D isamp ing i tu j uga ada unsur s i la tu rah im, mengadakan hubungan antar i nd iv idu dan juga seka l igus melakukan sos ia l i sas i dengan orang la in .
8
kepunahan dan kerusakan. Dar i u ra ian d i a tas , d iasumsikan ada hubungan pos i t i f an tara gaya h idup dengan par t is ipas i s i swa da lam peme l iharaan kebers ihan l ingkungan seko lah . 3 . Hubungan anta ra Mot ivasi
pada L ingkungan (X 3
4 Hubungan anta ra Pengetahuan tentang l ingkungan h idup (X
) dengan Part is ipas i s iswa dalam Memel ihara L ingkungan seko lah (Y) .
Mot i vas i pada peme l iharaan l i ngkungan dapat d ia r t i kan sebaga i dorongan ke luarga da lam menge lo la a tau memper lakukan l i ngkungan , keseha tan , dan ser ta pend id ikannya seh ingga bermanfaat ser ta akan te tap te r j amin keharmonisan l ingkungannya. Sedangkan pada peranser ta s iswa akan te rcermin juga pada po la kebers ihan mereka d i l i ngkungan seko lah . Bag i s i swa yang mempunya i mot i vas i t e rhadap peme l iharaan kebers ihan ba ik d i l ingkungan ke luarga, d i l ingkungan umum, dan d iberbaga i l ingkungan la innya, secara umum akan te rge rak un tuk berpar t i s ipas i j i ka ada pada s i tuas i yang kurang harmon is l i ngkungan d imana sa ja . Dar i u ra ian d i a tas d iasums ikan ada hubungan pos i t i f an tara mot i vas i dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah .
1 ) , Gaya Hidup (X 2 ) , Mot ivas i pada L ingkungan (X 3
Berdasarkan ke rangka berp ik i r d i a tas , maka d i r umuskan
) , dengan Part is ipasi Siswa da lam memel ihara L ingkungan Sekolah (Y) .
Seseo rang dengan
pengetahuan yang benar dan ba ik ten tang kond is i sarana, p rasarana, fas i l i tas kebers ihan l ingkungan yang seba iknya d ipenuh i d i da lam l ingkungan rumah , seko lah dan l ingkungan masyaraka t yang sehat cenderung berusaha untuk men ingka tkan kua l i tas h idupnya. Dengan pengetahuan mereka ten tang l ingkungan h idup , maka mot i vas i te rhadap l i ngkungan akan mendorong semua anggota ke luarga. Mereka akan se la lu meme l ihara , memperhat ikan dan men jaga kua l i tas h idupnya , seh ingga keh idupan kesehatan dar i anggota ke luarganya akan te r j amin dengan ba ik .
Se lan ju tnya ke t iga var iabe l d ia tas secara bersama-sama dengan asums i fak tor - fak tor la in yang d ianggap te tap (ce ter i s par ibus ) , berhubungan dengan t ingka t par t is ipas i da lam meme l ihara l ingkungan seko lah .
5 .Perumusan Hipotesis
9
h ipo tes i s pene l i t ian sebaga i ber i ku t .
1 ) Terdapat hubungan
pos i t i f an tara pengetahuan ten tang l ingkungan h idup dengan par t is ipas i s iswa da lam
meme l ihara l ingkungan seko lah .
2 ) Terdapat hubungan pos i t i f an tara gaya h idup dengan par t i s ipas i s i swa da lam memel ihara l ingkungan seko lah .
3 ) Terdapat hubungan pos i t i f an tara mot ivas i
pada l ingkungan dengan par t is ipas i s iswa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah .
4 ) Terdapat hubungan pos i t i f an tara pengetahuan l ingkungan h idup, gaya h idup ,
mot i vas i pada l ingkungan dengan par t i s ipas i s i swa da lam memel ihara l ingkungan seko lah secara bersama-sama .
10
IV .Modologi Penel i t ian Pene l i t ian d i l aksanakan d i
SMA PLUS PGRI CIB INONG.
1.Metode Penel i t ian Pene l i t ian in i
menggunakan metode surve i dengan tekn i k kore las iona l me la lu i sua tu mode l regress i ganda. Pene l i t ian i n i mencakup t iga var iabe l bebas ya i tu Penge tahuan ten tang L ingkungan Hidup , Gaya Hidup, dan Mot i vas i pada L ingkungan. Ser ta sa tu var iabe l te r ika t ya i tu Pa r t is ipas i s i swa da lam memel ihara L ingkungan Seko lah . Rancangan pene l i t i an d igambarkan da lam bentuk bagan sebaga i Gambar 3 .1 2.Populasi dan Sampel
Pene l i t ian i n i d i lakukan te rhadap s i swa SMA Plus PGRI Cib inong , dan d iamb i l se jum lah s i swa sebaga i sampe l . Metode sampel yang d igunakan ada lah random acak sederhana . Berdasarkan popu las i 1500 s iswa dan probab i l i tas kesa lahan 4 % dengan rumus S lov in (Husen Umar p .134) d idapatkan ukuran sampel n=448 s iswa. 3 .Teknik Pengumpulan Data
Ada empa t var iabe l pene l i t ian d ikumpulkan dengan menggunakan ins t rumen yang berbentuk tes dan angket .
Ins t rument in i d isusun o leh pene l i t i , kemud ian d i lakukan u j i va l id i tas dan re l i ab i l i tasnya . U j i in i d i lakukan kepada 30 orang s i swa, kemud ian d i lakukan tes
va l id i tas dan re l iab i l i tasnya. Se lan ju tnya d i lakukan u j i
va l id i tas dengan menggunakan rumus koef is ien ko re las i Person (product moment ) dan tes re l i ab i l i tas dengan koef is ien Gronbach A lpha pada ins t rumen dengan jawaban L iker t . Pada ins t rumen pengetahuan d i lakukan tes va l id i tas dengan b i se r ia l dan tes re l iab i l i tas dengan KR-20.
4. Ins trumen Penel i t ian 1 ) . Var iabe l Part is ipasi S iswa
dalam memel ihara L ingkungan Sekolah (Y)
a . Def in is i Konseptual
Def in is i konseptua l dar i par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l i ngkungan pada seko lah ada lah pe ran ser ta seseorang da lam sua tu ak t iv i tas f is ik , men ta l , p i k i r an dan perasaan dengan ind i ka tor d i dalam ke las dan di l ingkungan sekolah. b. Def in is i Operas iona l
Def in is i operas iona l dar i par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah yang bers ih ada lah skor yang d ipero leh dar i r esponden yang
11
d iukur me la lu i angket yang mencerm inkan pada pa r t is ipas i
s i swa da lam memel ihara l ingkungan seko lah yang bers ih dengan ind i ka tor d i da lam ke las dan d i l ingkungan seko lah . c. Kis i -k is i Inst rum en
Ins t rumen yang d igunakan untuk mengukur par t i s i pas i s iswa da lam memel ihara l ingkungan seko lah yang bers ih ada lah angket . Adapun k i s i - k i s i ins t rument dapat d i l iha t pada Tabe l 1 ber iku t .
2 ) .Var iabel Pengetahuan
tentang L ingkungan Hidup (X1)
a . Def in is i Konseptual Di f in is i konsep tua l dar i
Pengetahuan tentang L ingkungan Hidup ada lah
t ingka t pengetahuan seseorang ten tang l ingkungan h idup yang
senant iasa berhubungan dengan pemanfa tan , peme l iharaan dan pengawasan dengan l i ngkungan , mencakup l ingkungan f i s i k , l ingkungan b io log is dan l ingkungan sos ia l .
b. Def in is i Operasional
Def in is i operas iona l dar i Pengetahuan tentang l ingkungan h idup ada lah skor yang d ipero leh dar i tes yang te lah d is iapkan dan d ibag ikan kepada s i swa yang mence rminkan pengetahuan l ingkungan h idup mela lu i d imens i pengetahuan da lam pemanfaa tan , peme l iharaan dan pengawasan l ingkungan. Dan aspek yang d iukur me la lu i t i ga i nd i ka tor ya i tu : l ingkungan f i s i k , l ingkungan b io log is dan l ingkungan sos ia l . c. Kis i -k is i Inst rumen
12
Ins t rumen yang d igunakan untuk mengukur Pengetahuan l ingkungan h idup ada lah tes ob jek t i f . Se t iap bu t i r tes menyed iakan dua a l te rna t i f jawaban ya i tu benar dan sa lah . Soal tes d iber ikan penekanan pada ranah kogn i t i f , jen jang ingatan ( reca l l ) a tau pengetahuan (knowledge ) dan pemahaman (comprehens ion) . 3 ) .Var iabel Gaya h idup (X2) a . Def in is i Konseptual
Def in is i konseptua l gaya h idup ada lah baga imana seseorang / ind iv idu menge lo la h idupnya a tau ak t i f i tas h idupnya see fek t i f dan seef is ien mungk in seh ingga dapa t be rguna bag i d i r i nya , ser ta bag i o rang la in . b . Def in is i Operasional
Def in is i operas iona l dar i gaya h idup ada lah sko r yang d ipero leh dar i responden yang mencerm inkan gaya h idup dengan ind i ka tor pola h idup, dan pola asuh.
c . Kis i -k is i Inst rumen Ins t rumen yang d igunakan
untuk mengukur gaya h idup ada lah angket ins t r umen yang akan d iu j icoba un tuk var iabe l gaya h idup ber jum lah 30 bu t i r mencakup ind i ka tor pola h idup dan pola asuh.
4) .Variabel Mot ivasi dengan L ingkungan (X3) a . Def in is i Konseptual Def in is i konseptua l dar i mot i vas i te rhadap l ingkungan ada lah dorongan se t iap anggota
13
ke luarga da lam memel ihara , menge lo la l i ngkungannya dengan mina t / hasra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l yang te rba ik dan op t ima l dan merasakan kepuasan t e rhadap peme l iharaan l ingkungannya . b . Def in is i Operasional
Def in is i operas iona l mot i vas i te rhadap l ingkungan ada lah skor yang d ipero leh dar i responden yang d iukur me la lu i angket yang
mencerm inkan mot i vas i t e rhadap l ingkungan, ya i tu dorongan da r i se t iap anggota ke luarga te rhadap l ingkungan. Ind ika to r yang d iukur mencakup minat a tau has ra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l te rba i k dan merasakan kepuasan te rhadap program peme l iharaan l i ngkungan .
c. Kis i -K is i In st rumen
Ins t rumen yang d igunakan untuk mengukur m otivasi terhadap l ingkungan ada lah
angket ins t rumen yang d iu j i coba untuk va r iabe l mot ivas i te rhadap l ingkungan ber jumlah 30 bu t i r . K i s i k i s i in i mencakup ind ika tor ke i ku tse r taan, dan ind ika tor tanggung jawab. K is i k is i i n i j uga menuru t d imens i m ina t dan hasra t , menya lur kan ke ing inan , mencapa i has i l te rba ik , dan merasakan kepuasan . D i s t r i bus i pernyataan ins t r umen mot i vas i in i sedemik ian rupa sebaga imana pada Tabe l 4 .
5) .Teknik Anal is is Data Anal is is da ta
menggunakan mode l persamaan regres i ganda, d ise la raskan dengan menggunakan program SPSS. U j i pe rsyara tan yang pergunakan te rd i r i dar i u j i norma l i tas va r iabe l dependen dan ga la t taks i ran regres i dengan menggunakan tekn i k Kolmogorov-Sm irnov. Uj i he teroskedas t i s i t i dengan me tode po la d iagram
14
ga la t kwad ra t vs p red i c ted Y. U j i mu l t iko l inear i t i dengan To lerance dan V IF . U j i tuna cocok dengan R, R 2
Gambaran Umum SMA Plus PGRI . Nama Seko lah SMA PLUS PGRI CIBINONG. Alama t J l . Go l f C i r i ung ( kampung IT ) C ib inong BOGOR 16918 Te lp 021-8753773 . Perkembangan s i swa d i SMA P lus in i se lama semb i lan tahun menun jukkan angka per tumbuhan yang sanga t s ign i f i kan , se i r ing dengan pres tas inya . Data perkembangan s i swa in i ada lah sebaga i ber i ku t dar i 200 s i swa tahun 1983, 757 s i swa tahun 1993, dan 1500 tahun 2007 . Menuru t s ta t snya tahun 1983 Terda f ta r , tahun 1988 Diaku i , tahun 2004 Disamakan, dan tahun 2005 Per ingkat A. V is i : Unggu l da lam mutu dan pres tas i , berwawasan g loba l , re l i g ius , en t repreneur dan sebaga i agen
perubahan dan pend id ikan budaya bangsa .
, dan F tes .
IV . Has i l Penel i t ian Empat var iabe l pene l i t ian
yang te rd i r i dar i pengetahuan , gaya h idup, mot ivas i , dan par t is ipas i merupakan var iabe l la ten t , yang te rd i r i dar i beberapa ind ika tor . Se t i ap var iabe l d ibentuk dengan mengh i tung re ra ta dar i bu t i r bu t i r yang va l id . U j i normal i tas juga d i l akukan , kemudian ana l is is kore las i Pearson, a tau product moment an tar var i abe l t e rsebut . Se lan ju tnya d i lakukan pengu j i an h ipo tes i s pene l i t ian mela lu i persamaan regres i ganda.
1.Pen je lasan Umum
Var iabe l independen yang te rd i r i dar i t iga var iab le , ia lah : pengetahuan, gaya h idup, dan mot i vas i mempunya i koef is ien kore las i yang re la t i f rendah. Se lan ju tnya koef is ien kore las i var iabe l pengetahuan, gaya h idup, dan mot ivas i secara bersama sama dengan var iabe l par t is ipas i menun jukkan kore las i ganda yang kuat dan s ign i f i kan . 2 . Uj i Persyara tan Ana l is is
Regres i
1 ) .U j i norma l i t as Var iabe l Dependen (Y) .
Sebaga imana te lah d iu ra i kan sebe lum nya bahwa var iab le dependen a tau Y , ia lah var iabe l par t is ipas i meng iku t i d i s t r ibus i norma l . Ura ian menun juk kan seca ra i lm iah bahwa khusus var iab le pa r t i s i pas i a tau Y memang mengkut i d i s t r ibus i norma l , ba i k yang d i l i ha t me la lu i u j i berdasarkan gambar h i s togram yang se la ras dengan ku rva norma lnya, maupun dengan u j i s ta t i s t ic yang laz im d ipergunakan, ia lah Ko lmogorov-Sm irnov.
2 ) . U j i Mu l t i ko l inear i t i .
15
Var iabe l independen yang te rd i r i dar i var iab le pengetahuan, var iab le gaya h idup, dan var iab le mot i vas i pada ana l is is regres i d isyara tkan t idk ada mu l t i ko l inear i t i . Berdasarkan kr i te r ia s ta t i s t i c to le rance yang menyatakan bahwa var iabe l bebas d inya takan t idak mu l t iko l i n ie r i tas apab i l a n i la i TOL mendeka t i 1 . Ha l yangsama juga d ika takan bahwa ko l in ie r i tas t i dak ada j i ka n i l a i VIF mendeka t i angka 1 .
Secara ber tu ru t -tu ru t to le rance un tuk pengetahuan sama dengan 0 .779, gaya h idup sama dengan 0 .913, dan mot i vas i sama dengan 0 .726. Sedangkan VIF (var iance in f la t i on fac tor ) secara ber tu ru t t u ru t pengetahuan sama dengan 1 .283, gaya h idup sama dengan 1 .093, dan mot i vas i sama dengan 1 .377. Ha l in i menun jukkan bahwa semua angka mendeka t i 1 (sa tu) . Seh ingga t i dak te rdapat mu l t iko l inear i t i . Maka ana l i s i s regres i dapa t d ipergunakan da lam pene l i t i an in i . 3 ) . U j i he te roskedas t i s i t i .
Untuk mende teks i he teroskedas t i s i t i dengan cara Po la Gra f i k dengan menggambarkan d iagram pencar an tara ga la t kwadra t dengan n i la i p red iks inya a tau Y top i . Gambar menun jukkan tak ada po la yang s is temat is , berapapun n i la i Y t op i ga la t kuadra tnya re la t i f sama , dan var iance konstan . Berdasarkan ana l i s i s in i menun jukkan bahwa data ada lah homoskedast is , seh ingga asumsi da ta homogen dapa t d ipenuh i .
4 ) .U j i tuna cocok
Persamaan regres i ganda in i sangat cocok yang d i t un jukkan dengan n i l a i R 2 a tau koe f i sen penentu yang menun jukkan angka sebesar 0 .848 dan n i la i Ad jus ted R 2 sama dengan 0 .85 yang berar t i secara bersama- sama var iab le pengete tahuan , gaya h idup, dan mot ivas i dapat menentukan var iabe l par t is ipas i sebesar 85 persen, dan sangat s ign i f i kan (F=822.76, s ig .=0 .000<0 .01) .
5 ) . U j i norma l i tas ga la t
16
0.000Sig.822.75 F0.848 R0.921 R448n
0.000 0.000 0.000 0.000 sig.12.837 16.903 29.666 37.043-t
2X 0.5782X 0.791 1 X 1.979 7.976- Y
2
===
==
+++=
Uj i h ipo tes i s yang menyatakan bahwa ga la t meng iku t i d i s t r ibus i norma l t e rnyata dapat d i t e r ima. N i l a i tes s ta t is t ik Ko lmogorov-Sm irnov sama dengan KS=0.029 dan n i la i s i g (P-va lue ) = 0 .150>0 .05 yang bera r t i H o
3. Penguj ian Hipotesis
d i te r ima . Ha l yang sama dapat j uga secara v i sua l dapa t d i l iha t pada h is togram data ga la t se la ras dengan gar is kurva norma lnya. Jad i galat normal regres i ganda meng iku t i d is t r i bus i normal dengan ra ta - ra ta 0 dan s tandar dev ias i 0 .274 a tau dapat d i t u l iskan bahwa ga la t meng iku t i N(0 , 0 .274) .
1 ) Apakah te rdapat
hubungan pengetahuan
tentang l ingkungan h idup (X1) dengan par t is ipas i s iswa dalam memel ihara l ingkungan sekolah (Y) .
Has i l pengh i tungan pe rsa
maan regres i ganda menun jukkan has i l koe f i s ien regres i yang uns tandard i zed maupun yang s tanda rd i zed, ser ta n i la i u j i t dan t ingkat s ign i f i kans inya . Se lan ju tnya persamaan regres i ganda dapat d i t u l iskan sebaga imana
laz imnya pada ana l is is regres i . Pe rsamaan te r sebut dapa t d i l iha t pada ha laman ber i ku t .
Persamaan menun jukkan hubungan langsung var iab le pengetahuan dengan par t is ipas i . Berdasarkan angka-angka s ta t i s t i k menun jukkan bahwa se t iap kena ikan sa tu un i t ra ta - ra ta
17
pengetahuan s iswa SMA PGRI C ib inong akan d i i ku t i kena ikan par t is ipas i s i swa da lam gerakan be rs ih l ingkungan me la lu i var iab le mot i vas i sebesar b 1 =1.979 un i t ra ta - ra ta , cete r i s par ibus ( var iab le yang la in gaya h idup dan mot i vas i te tap t idak berubah) . Koef is ien in i secara s ta t i s t i k menun jukkan Hubungan yang sangat s ign i f i kan ( to = 29 .666 dan s ig . = 0 .000 < 0 .01) . Jad i ha l in i menun jukkan hubungan var iab le penge tahuan dengan par t is ipas i secara sangat s ign i f i kan .
Se lan ju tnya j i ka d i l iha t dar i koe f is ien Beta (β) , menun jukkan bahwa β 1 =0 .62 dengan n i l a i t o =29,66 > t t a b e l =1 .96 yang berar t i H o d i t o lak secara s ign i f i kan a tau H 1 d i te r ima. Ha l in i , seka l i lag i dapa t d is impu lkan bahwa te rdapat hubungan yang pos i t i f an tara var iab le pengetahuan (X 1 ) dengan par t is ipas i (Y) secara sangat s ign i f i kan .
2 ) . Hubungan anta ra
gaya h idup (X 2
Persamaan menun jukkan hubungan langsung var iab le gaya h idup dengan par t is ipas i . Berd asarkan
angka-angka s ta t i s t i k menun jukkan bahwa se t iap kena ikan sa tu un i t ra ta r a ta gaya h idup s i swa SMA PGRI Cib inong akan d i i ku t i kena ikan par t is ipas i s i swa da lam gerakan be rs ih l ingkungan me la lu i var iab le mot i vas i sebesar 0 .791 un i t ra ta - ra ta , ceter i s par ibus ( var iab le yang la in pengetahuan dan mo t i vas i te tap t idak berubah) . Koef i s ien i n i secara s ta t i s t i k menun jukkan hubungan yang sangat s ign i f i kan ( t
) dengan part is ipas i s iswa dalam memel ihara l ingkungan sekolah (Y) .
o = 16 .903 dan s ig . = 0 .000 < 0 .01) . Jad i ha l in i menun jukkan hubungan var iab le gaya h idup dengan par t is ipas i secara sangat s ign i f i kan . Berdasarkan n i la i to menun jukkan bahwa t ingka t pengaruh var iabe l gaya h idup in i d i samp ing sangat s ign i f i kan , j uga mempunya i per ingkat kedua se te lah var iabe l pengetahuan.
Se lan ju tnya j i ka d i l iha t dar i koe f is ien Beta (β) , menun jukkan bahwa β 2 =0 .33 dengan n i la i t o =16.903 > t t a b e l =1 .96 yang berar t i H o d i t o lak secara s ign i f i kan a tau H 1 d i te r ima. Ha l in i , seka l i lag i dapa t d is impu lkan bahwa te rdapat hubungan yang pos i t i f an tara var iab le gaya h idup (X 2 ) dengan par t i s i pas i (Y) secara sangat s ign i f i kan .
18
3) . Hubungan anta ra mot ivasi pada l ingkungan (X 3 ) dengan part is ipasi s iswa dalam m emel ihara l ingkungan sekolah (Y) .
Persamaan menun jukkan
pengaruh l angsung var iab le mot i vas i dengan par t is ipas i . Berdasarkan angka-angka s ta t i s t i k menun jukkan bahwa se t iap kena ikan sa tu un i t s tandar par t is ipas i s i swa SMA PGRI C ib inong akan d i i ku t i kena ikan par t i s i pas i s i swa da lam gerakan be rs ih l ingkungan me la lu i var iab le mot i vas i sebesar 0 .578 un i t ra ta - ra ta , ceter i s par ibus ( var iab le yang la in pengetahuan dan gaya h idup te tap t idak berubah) . Koef i s ien i n i secara s ta t i s t i k menun jukkan pengaruh yang sangat s ign i f i kan ( t o
Se lan ju tnya j i ka d i l iha t dar i koe f is ien Beta (β) , menun jukkan bahwa β
= 12 .837 dan s ig . = 0 .000 < 0 .01) . Jad i ha l in i menun jukkan penga ruh var iab le mot ivas i dengan par t is ipas i secara sangat s ign i f i kan .
2 =0 .28 dengan n i la i t o =12.837 > t t a b e l =1 .96 yang berar t i H o d i t o lak secara s ign i f i kan a tau H 1 d i te r ima. Ha l in i , seka l i lag i dapa t d is impu lkan bahwa te rdapat hubungan yang pos i t i f an tara var iab le mot i vas i (X 3
) dengan
par t is ipas i (Y) secara sangat s ign i f i kan .
4) .Hubungan anta ra
pengetahuan l ingkungan h idup (X 1 ) , gaya h idup (X 2 ) , mot ivasi pada l ingkungan (X 3
Mode l persamaan regres i berganda d iap l ikas ikan pada
) , dengan part is ipas i s iswa dalam memel ihara l ingkungan sekolah (Y) secara bersama-sama.
Persamaan
menun jukkan hubungan langsung var iab le pengetahuan, gaya h idup, dan mot ivas i dengan par t is ipas i . Berdasarkan s ta t i s t i k menun jukkan bahwa se t iap kena ikan sa tu un i t s tandar pengetahuan, sa tu s tandar gaya h idup , dan sa tu s tandar mot ivas i akan d i i ku t i kena ikan par t is ipas i sebesar 3 .348 (1 .979 + 0 .791 + 0 .578 = 3 .348) un i t r a ta r a ta s tandar par t is ipas i s iswa SMA PGRI C ib inong. Ke t iga var iab le in i mempunya i hubungan yang sangat s ign i f kan .
4. Pembahasan Hasi l
Penel i t ian
19
data menun jukkan tuna cocok yang sangat s ign i f i kan secara konsep tua l maupun secara empi r is pada data pene l i t i an . Semua persyara tan juga te lah te rpenuh i . Pengu j ian h ipo tes i s menun jukkan bahwa te rbukt i ada hubungan langsung var iab le pengetahuan dengan par t is ipas i secara s ign i f i kan , ha l yang sama untuk var iabe l gaya h idup , dan var iabe l mot i vas i . Se lan ju tnya secara bersama sama var iabe l pengetahuan, var iabe l gaya h idup, dan var iabe l mo t i vas i menentukan var iabe l par t is ipas i sebesar 8 4 .8 persen (R² = 0 .848) . Berdasarkan n i la i t o menun jukkan bahwa secara beruru tan dar i besaran (B) maupun t ingkat s ign i f i kans inya ( t o
Se lan ju tnya j i ka d i ka j i leb ih lan ju t berdasarkan koef is ien par t ia l cor re la t ion ( kore las i pars ia l ) yang menun jukkan bahwa kore las i an tara var iabe l dependen dengan sa lah sa tu var iabe l independen se te lah d ih i langkan pengaruh kore las i var iabe l independen la innya. Atau kore las i an tara var iabe l dependen dengan sa lah sa tu var iabe l independen, se te lah pengaruh pengaruh l inear var iabe l - var iabe l i ndependen
la innya te lah d ih i langkan dar i keduanya. Se lan ju tnya par t cor re la t ion , juga d ih i tung un tuk menun jukkan bahwa kore las i an tara var iabe l dependen den gan sa lah sa tu var iabe l independen, se te lah pengaruh hubungan l inear var iabe l - var iabe l i ndependen la innya te lah d ih i langkan dar i var i abe l i ndependen te rsebut . Par t co r re la t ion juga d isebu t sem ipar t i a l cor re la t ion . Se lan ju tnya, koef is ien kore las i an tara par t is ipas i dengan pengetahuan sama dengan 0 .80 yang menun jukkan t ingka t kore las i sanga t kua t . Se lan ju tnya j i ka d i l i ha t dar i koe f is ien kore las i pars ia l menun jukkan angka yang leb ih besar lag i . Angka in i ada lah angka koe f i sen kore las i se te lah pengaruh var iabe l gaya h idup dan var iabe l mot ivas i d ih i langkan dar i pengaruh l i near an tara var iabe l par t is ipas i dan var iabe l pengetahuan. Angka in i ada lah menun jukkan angka koef is ien kore las i yang sebenarnya da lam keterka i t an pengaruh an ta ra var iabe l dependen pa r t is ip as i dengan var iabe l var iabe l independen pengetahuan , gaya h idup, dan mot i vas i .
) menun jukkan per tama ada lah pengetahuan, kedua gaya h idup, dan ke t iga ada lah mot i vas i .
Se lan ju tnya j i ka par t cor re la t ion an tara var iabe l par t is ipas i sebaga i var iabe l dependen dengan var iabe l pengetahuan sama dengan 0 .550, se te lah pengaruh var iabe l gaya h idup dan var iabe l mot i vas i d ih i l angkan da r i var i abe l pengetahuan te rsebu t . Ke t i ga var iabe l te r sebut berpengaruh
20
semuanya secara s ign i f i kan . Kemud ian secara kons is ten dengan ana l is is regres i menun jukkan bahwa secara beruru tan dar i yang pa l ing besar ada lah var iabe l pengetahuan , kemudian va r iabe l gaya h idup , dan te rakh i r va r iabe l mot i vas i ( l iha t angka pa r t i a l cor re la t ion maupun par t cor re la t ion nya) . Berdasarkan ana l i s i s yang ada bahwa ana l i s is menun jukkan ada hubungan yang sangat s ign i f i kan var iabe l pengetahuan , gaya h idup, dan mo t i vas i dengan var iabe l pa r t i s i pas i ba i k seca ra pars ia l maupun secara bersama sama . Se lan ju tnya d iana l i s i s baga imana secara deskr ip t i f ten tang pos i s i mas ing mas ing var iabe l . Keempat var iabe l d ibentuk dengan cara mera ta ra takan semua i t em yang va l id . Var iabe l pe r t is ipas i , pengetahuan, dan mo t i vas i d iukur dengan l ima jawaban (L iker t ) . Sedangkan var iabe l pengetahuan dengan tes dengan jawaban benar dan sa lah . Namun untuk keper luan pemband ingan data in i d ikonvers i ke ska la l ima . Seh ingga keempa t var iabe l te rsebu t dapa t d iperband ingkan. Se lan ju tnya secara r a ta ra ta per t i s ipas i pa l ing rendah (2 .507) dan secara ra ta ra ta par t is ipas i s iswa da lam bers ih l ingkungan d i SMA P lus PGRI Cib inong re la t i ve mas ih rendah, ra ta ra ta 2 .5 pada ska la L iker t (1 -5) . Adapun ra ta ra ta skore pengetahuan, gaya h idup, dan mot i vas i d ia tas angka 3 pada
ska la L iker t . Se lan ju tnya j i ka d i l iha t dar i koe f i sen kore las i menun jukkan bahwa pa r t is ipas i mempunya i t i ngkat va r iab i l i tas yang sangat t ingg i d iband ingkan dengan var iabe l la innya . Jad i wa laupun t i ngkat pengetahuan , gaya h idup, dan mo t i vas i s i swa SMA Plus PGRI cukup t ingg i , dan berhubungan sangat s ign i f i kan dengan par t i s i pas i , namun t ingka t par t is ipas i para s iswa da lam program bers ih l i ngkungan mas ih sangat rendah dan mas ih sanga t bervar ias i ada yang sanga t par t is ipa t i f dan ada yang t ingkat par t is ipas inya sangat rendah. V. Kes impulan dan Saran 1. Kes impulan
Diser tas i in i mene l i t i baga imana par t i s ipas i s i swa pada program bers ih l ingkungan seko lah SMA Plus PGRI Cib inong d ika i tkan dengan pengetahuan , gaya h idup, dan mo t i vas i . Dar i ana l i s i s yang d iu ra ikan sebe lumnya dapa t d i t a r i k kes impu lan sebaga i ber iku t .
1 ) Ada hubungan seca ra
s ign i f i kan pengetahuan ten tang l i ngkungan h idup dengan par t i s i pas i s iswa da lam meme l iha ra l ingkungan seko lah . Penge tahuan yang te rd i r i dar i l ingkungan f i s i k , b io log is , dan sos ia l , mas ing mas ing d i l iha t dar i d imens i pengetahuan h idup sehat
21
ba ik pemanfaatan , peme l iharaan, dan pengawasan per lu d iper tahankan.
2 ) Ada hubungan gaya h idup secara langsung dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l i ngkungan seko lah secara s ign i f i kan . Gaya h idup yang d imaksudkan da lam pene l i t i an in i te rd i r i da r i po la asuh dan po la h idup, yang mas ing mas ing menuru t d imens i ak t iv i tas , m ina t , dan op in i
3 ) Ada hubungan mo t i vas i secara s ign i f i kan kepada par t is ipas i . Mo t i vas i t e rd i r i dar i i ku t ser ta dan tanggung jawab yang mas ing mas ing d i l iha t menuru t d imens i m ina t /hasyra t , menya lurkan ke ing inan, mencapa i has i l te rba ik , dan merasakan kepuasan. Unsur unsur mot i vas i in i berhubungan dengan unsur unsur par t is ipas i s i swa da lam program kebers ihan l ingkungan d i seko lah d i da lam ke las maupun d i l uar ke las yang mas ing mas ing d i l iha t menuru t ke ter l iba tan , tanggung jawab , dan kon t r i bus inya .
4 ) Ada hubungan seca ra bersama sama ke t i ga var iabe l penge tahuan, gaya h idup, dan mot ivas i dengan par t i - s ipas i s iswa da lam meme l ihara l i ngkungan
seko lah . Secara beruru tan dar i yang te r kua t hubungan -nya ada lah var iab le pengetahuan, gaya h idup, dan mot ivas i .
2. Impl ikasi
Pene l i t ian in i mempunya i imp l i kas i yang seba iknya d i l akukan leb ih lan ju t u tamanya d ika i tkan dengan berbaga i ind ika tor dan d imens i var iabe l yang d i te l i t i . Berdasarkan has i l ana l i s i s , kes impu lan dan saran d ia tas . Kemudian d i l akukan pengo lahan lan ju t se t i ap var iab le menuru t ind i ka tor dan d imens inya sebaga i imp l ikas i pene l i t i an in i sebaga i t indak lan ju t yang seba iknya d i l akukan o leh SMA P lus PGRI Cib inong . MA agar merencanakan program aks i un tuk men ingka tkan program bers ih secara s is t ima t i s te rencana berdasarkan has i l pene l i t i an in i .
Berdasrkan pene l i t ian in i yang mencakup pengetahuan, gaya h idup , mot ivas i , dan par t is ipas i da lam program bers ih l ingkungan seko lah , seko lah agar melakukan perencanaan berdasarkan empa t var iab le te rsebu t yang d i r inc i berdasarkan ind i ka tor ind ika tor dan d imens i d imens inya, Bahkan leb ih jauh bu t i r bu t i r pernyataan yang ada da lam ins t rumen t dapat d i j ad ikan acuan pada tahap imp lementas i .
Berdasarkan s ta t is t ik mean a tau ra ta r a ta dar i yang te rkec i l bera r t i pa l ing
22
d iperha t i kan dan memer lukan in te rvens i te r leb ih dahu lu dar i pada yang mempunya i r a ta ra ta leb ih besar . Adapun koef i s ien var ias i (KV) menun jukkan t ingka t homogen i tas mak in kec i l mak in homogen yang berar t i leb ih mudah melakukan p rogram in te rvens i pen ingka tan mu tunya.
1) Impl ikas i pada
Pengetahuan. Dalam rangka par t is ipas i ber s ih l ingkungan seko lah d i SMA PGRI P lus Cib inong ada lah pen ingka tan pengetahuan berdasarkan ind ika tor f i s ik , pengetahuan sos ia l , b io log is . Se lan ju tnya d imens i pengetahuan h idup sehat dar i d imens i pemanfaatan , kemud ian peme l iharaan, dan te rakh i r p rogram pen ingka tan pengetahuan l ingkungan h idup sehat dar i d imens i pengawasan.
2 ) Impl ikas i pada Gaya h idup. Gaya h idup s iswa seba iknya d i t indak lan ju t i o leh seko lah sebaga i imp l i kas i t emuan temuan pada pene l i t ian in i . Gaya h idup s iswa secara umum berhubungan secara s ign i f i kan dengan par t i s i pas i s i swa pada program be rs ih l ingkungan. Maka pr io r i tas p rogram aks i in te r vens i gaya h idup s iswa yang menga rah pada pemberdayaan pen ingkatan mutu gaya h idup agar t ingka t par t is ipas inya men ingkat . Gaya h idup menuru t ind i ka tornya dar i
yang u tama un tuk d i t ingka tkan mutunya ada lah gaya h idup berdasarkan ind ika tor po la asuh, ind i ka tor po la h idup, d imens i ak t i v i t as , d imens i op in i , dan d imens i m ina t .
3 ) Impl ikas i pada Mot ivasi . Pada var iabe l mo t i vas i , per lu d i l akukan penekanan kepada s i swa dengan mengu tamanak uru tan pr io r i t as sebaga i ber i ku t . U ru tan pr io r i tas ada lah dar i yang pa l ing pent ing pada ind i ka tor ke i ku tse r taan, tanggung jawab , m ina t a tau has ra t , kemudian d imens i merasakan kepuasan, d imens i menya lurkan ke ing inan, dan d imens i mencapa i has i l te rba ik .
4 ) Impl ikas i pada Part is ipasi . Tu juan akh i r dar i pene l i t ian in i ada lah mengetahu i baga imana po la par t is ipas i s i swa te rhadap program pemel iharaan be rs ih l ingkungan seko lah d i SMA Plus PGRI Cib inong. Te lah d ike tahu i bahwa fak tor - f ak tor pengetahuan, gaya h idup, dan mot ivas i berpenga ruh langsung secara s ign i f i kan te rhadap par t i s i pas i . Maka in te rvens i d i l aksanakan dengan merencanakan berdasarkan ska la p r io r i tas dar i mas ing mas ing d imens i maupun ind ika tornya. Leb ih lan ju t d i t in jau l angsung imp l i kas i apa yang seba iknya d i l akukan pada p rog ram
23
bers ih l ingkungan seko lah berdasarkan var iabe l par t is ipas i in i . Secara kese luruhan mempunya i n i la i ra ta ra ta 2 .53 pada indeks ska la L i ker t 1 -5 bera r t i re la t i f mas ih r endah. Angka in i d ibawah med iannya ia lah angka 3 ( t iga) . Jad i ada imp l i kas i p rogram aks i bahwa s i swa SMA Plus PGRI per lu d i t ingka tkan par t is ipas inya . Kemud ian ha l i n i dapat d i l akukan me la lu i ska la p r io r i t as p rogram aks i menuru t komponen ind i ka tor maupun menuru t d imens inya. Ska la p r i o r i tas menuru ind ika tornya secara beruru tan ada lah men ingkatkan prog ram par t is ipas i berdasarkan ind ika tor d i luar ke las , kemudian baru d i lakukan pen ingkatan par t i s i pas i berdasarkan ind ika tor d i da lam ke las . Leb ih lan ju t p r io r i t as menuru t d imens inya ada lah pen ingka tan par t is ipas i dar i d imens i ke ter l iba tan , kemudian dar i par t is ipas i dar i d imens i kon t r ibus i , dan te rakh i t pen ingkatan pada par t i s i pas i dar i d imens i tanggung jawab.
3. Saran
1 ) Faktor pengetahuan s i swa
ten tang l ingkungan h idup yang mempunya i hubungan dengan par t is ipas i s i swa da lam memel ihara
l ingkungan seko lah seba iknya d ipe l iha ra o leh mana jemen seko lah . Penge tahuan yang te rd i r i dar i pengetahuan l ingkungan f is ik , b io log i s , dan sos ia l , mas ing mas ing d i l i ha t dar i d imens i pengetahuan h idup sehat ba i k pemanfaatan , peme l iharaan, dan pengawasan per lu d iper tahankan. Bahkan seba iknya d ibuat p rog ram keg ia tan khusus penyu luhan tahunan yang d i tu jukan kepada s i swa baru , seh ingga pengetahuan dengan para sen iornya akan berkes inambungan.
2 ) Ada hubungan langsung gaya h idup dengan par t is ipas i s i swa da lam meme l ihara l ingkungan seko lah . O leh karenanya fak tor gaya h idup yang te rd i r i dar i po la asuh dan po la h idup, yang mas ing mas ing menuru t d imens i ak t i v i t as , m ina t , dan op in i juga per lu d ip romos ikan a tau d isos ia l i sas i kan seh ingga ada kesamaan bahasa u tamanya bag i para s i swa baru . Seh ingga pen jam inan te rpe l i haranya par t i s i pas i s i swa akan te r jaga dan juga te tap berkes inambungan.
3 ) Ada hubungan mo t i vas i secara s ign i f i kan kepada par t is ipas i . Mot i vas i te rd i r i dar i i ku t ser ta dan tanggung jawab yang mas ing mas ing d i l iha t menuru t d imens i
24
mina t /hasyra t , menya lur kan ke ing inan, mencapa i has i l te rba ik , dan merasakan kepuasayang se lama in i sudah kondus i f akan te r jaga, bahkan akan te r j ad i l eb ih ba i k lag i .
4 ) Ke terka i tan secara bersama sama antara pengetahuan, gaya h idup, mot ivas i , dan par t is ipas i seba iknya te tap d i j aga . Se lan ju tnya unsur unsur par t i s ipas i s iswa da lam program kebers ihan l ingkungan d i seko lah d i da lam ke las maupun d i l uar ke las yang mas ing mas ing d i l iha t menuru t ke ter l iba tan , tanggung jawab, dan kon t r ibus inya seba iknya te tap d i jaga dan d iber lakukan secara te rus menerus .
25
DAFTAR PUSTAKA
Anon. Encourag ing Student Par t i c i pa t ion Ind isens s io . www.uc l i nk . berke ley . edu/par t .h tm. 1999 .
_______ . Clean ‘n ’ Green Compet i t ion . www. hscand- beyond. com.au
_______ . Spor t , L i fes t y le and Recrea t ion . ( 2007) . D i download pada 18 Februar i 2007.
. Macqua i re Un iversu i ty Sydney Aust r l ia , 2001.
h t tp : / / l i fes ty le / 2007/01/ l i f es ty le_ recrea t i on / book.pd f .
_______ . Ac tve L i fes ty le Spec i f i c Cur r icu lum w i th ident i f ied l inks to GCOs and KSCOs in Phys i ca l Educat ion (PE) and Hea l th (H) . (2007 ) . HEALTHY L IVING 1200 - A CURRICULUM GUIDE. Di down load pada 18 Februar i 2007. ht tp : / / hea l t hy_ l i v ing / 2007 / 01 / cur r icu lum.pdf .
_______ . L i fes t y le . t es t . D i download 18 Februar i 2008 . D i down load pada 18 Februar i 2007. h t tp : / /www.queendom. com/
_______ . The Freedom Sp i r i t . (2007 ) . D i download pada
18 Februar i 2007.
tes t s /m in i tes t s / l ies ty le _access. h tm l .
h t tp : / / hendr ibun . b logspot . com/ 2007/01/ gaya h idup.h tm l .
Ar i . W (2007) . Gaya H idup dan Gaya Hidup Sehat , Tantangan Promos i Kesehatan d i Indones ia . D i download 18 Februar i 2008 . h t tp : / / www.promos i kesehtan. com/ar t ike l . php?n id=134 . Promos i kese ha tan on l ine .
Az ru l Anwar , Penganta r I lmu Kesehatan L ingkungan, ut ia ra Sumber Widya, 1990 .
Be l l g red le r . M.E, Bela ja r dan Membela ja r kan, Pener jemah Munand i r , Jakar ta : Ra jawal i , 19991 .
Bengt Muthen (1984) Agenera l St r uc tura l Equa t ion Mode l Wi th D ichotomous, Ordered Ca tegor i ca l , and Con t inuous La ten t Var iab le Ind ica to rs . Journa l Psychomet r i ca . Vo l . 49 , No. 1 . Pp. 115-132. March 1984.
B loom B.S, e t a l , Taxonomy o f Educa t ion Ob jec t i ve . London: Longman Group L td , 1974.
Brubacher S . John , Modern Ph i l oso f i es o f Educat ion ,New De lh i : Ta ta Mc Graw-H i l l ,Pub l ish ing Company,1981.
26
Campha l l P. John , Maneger ie l Behav ior Per fo rmance and Ef fec t i veness, New York : Mc Graw-H i l l , 1970.
Ch iasson, L . and P . Aubé (2008) . L i fes t y le and Academic Per fo rmance – H igh l igh ts (PA 2007 ‐ 009) .
Ch i ras , Dan ie l D. Env i ronmen ta l Sc ience : Ac t ion fo r a Susta inab le Future . Ca l i f o rn ia : The Benyam in / Cummings Pub , 1991 .
Ch issho lm M, Roderkek , Theory o f Knowledg3e ,New Jersey : Prent i ce- H i l l I nc , 1989 .
Commenweal th Depar tment o f Ve terans Af fa i rs . L i fes t y le Rat ing . D i download 18 Februar i 2008. h t tp : / /www. ve teran .com/ tes ts /min i t es ts / ve terans
Dav id W. Johnson. Human Ra la t ions and Your Career . New Jersey: Prent ice-Ha l l , 1987.
Dav ido f f . L inda, Ins t r uc t ion to Psycho logy Ed i t i on 3 , London Mc Graw-Hal l I nc , 1987 .
Dav is Ke i th and John News t rom, Human Behav ior a t work : Organ iza t iona l Behav ior (New York : Mc Graw-h i l l , Inc ,1985) , p . 179-180.
De Cocco J .P, The Regenara t ion o f the read ing in Educa t in Psycho logy Soc ia logy and Po l i t i c , New York : H i l t R inehar t and Wins ton Inc , 1972 .
D jama l Z . Pr ins ip -pr ins ip Eko log i dan Organ isme, Eko log i Komun i tas dan L ingkungan. Jakar ta : Bumi Aksara , 1992.
Dr i sca l l F Marcy , Psycho logy o f Learn ing fo r I ns t ruc t i on , New Yoerk Al lyn and Bacon , 1994 .
a f fa i rs .h tm l .
Da lyono M. Psiko log i Pend id ikan. Jakar ta : R ineka Cip ta , 1997 .
Dav id Gefen, De tmar W. St raub . , Mar ie -C laude. Struc tu ra l Equat ion Mode l ing and Regress ion : Gu ide l i nes fo r Research Prac t i ce . Jurna ls o f Com munica t i ons o f the Assoc ia t ion fo r In fo rmat ion Systems (CAIS) , Vo lume 4 , Ar t i c le 7 August 2000 .
European Commiss ion . Europa Pub l ic Hea l th , Hea l th Determ inan, and L i fes ty le . Ret r ieved 28 Nov 2008. h t tp : / / europa. eu . in t /comm/hea l th /
Giddens, A. Modern i t y and Se l f Iden t i ty and Soc ie ty i n the
ph_determinan ts / l i f e_s ty le / l i fes ty le_ en .h tm.
27
Modern Age Po l i ty Press (1991 ) . Re t r i eved f rom h t tp / /en . w ik iped ia .org /w ik i / l i f es ty le.
Go ldman, A. H. Mora l Know ledge. Great Br i ta in : TJ . Press L td , 1988 .
Gu jara t i . D . (1992 ) . Essent ia l s o f Economet r i cs . New Yo rk : McGraw H i l l
Had i S.P. Manus ia dan L ingkungan. Semarang: Un iver s i tas D iponegoro , 2000 .
Hamal ik Oemar , Kur iku lum dan Pembe la ja ran , Jakar ta :Penerb i t Bumi Aksara , 2003.
Huse in Harun .M L ingkungan Hidup Masa lah Penge lo laan dan Penegakan Hukum. Jakar ta : Bumi Aksara , 1995.
Huse in Ha run .M. L ingkungan Hidup . Jakar ta : R ineka Cip ta , 1995 .
In t r i lga to r . M. D. (1975) . Economet r i c Mode ls , Techn iq ues, and App l ica t i ons . N.J . : Prent ice Ha l l , Inc .
Jackson, T , E Papathanasopou lou and P Brad ley 2005. Luxury or Lock- in? The Carbon Imp l i ca t ions o f Consumer L i fes ty les in
the UK. Gu i ld fo rd : Sur rey . Unpub l i shed M imeo.
James F . Enge l , Roger D . , B lack We l l , and Pou l W. Min io rd . Per i l aku Konsumen , ( te r j emahan Bud iyan to , F .X) . Jakar ta : B ina Aksara , 1994 .
Jehovah. I s Your L i fe - s t y le K i l l i ng You? Your L i f - s t y le What Are the Risks?. Di download pada 18 Februar i 2007. h t tp : / /www.watch tower .o rg/ l i b ra r y / g /1999/ 7 /8 /a r t ic le_01.h tm .
John C. Mowen and Miche l M inor , Consumer Behav ior . USA: Prent ice -Ha l l , I nc , 1998 .
John. L . L . and E . H . Bonf ie ld . Exp lor i ng The Nomolog i ca l Va l id i t y o f L i fe Sty le Types. h t tp : / /www. Queen dom. com/ tes ts /min i t es ts / l i fes ty le_access .h tml .
Jones M.R ed, Nebraska Sympos ium on Mot iva t i on , L inco ln Un ivers i t y o f Nebraska Press , 1955.
Mas low Abraham P, Mot iva t ion , San Franc isco : Can f i e ld Press , 1974 .
Odum, Engene P . Bas ic Eco logy . Japan: CBS Co l l ege Pub l ish ing , 1983.
28
Por t T . Devenh and Prusak L , Work ing Knowledg, ht tp / /www.Compo tenet .o rg br /s l i des a l lee 22 / ts ldo 13 h lm.
Qeend land Governmen t . Guide to the App l i ca t ion fo r the Adu l t L i fes t y le Suppor t Programme ( 2005) . D i download 18 Februar i 2008 . h t t p : / / www. l i f es ty le . com/ar t ike l . php?n id=134 .
Rachna Shah, Susan Meyer Go lds te in . Use o f s t ruc tu ra l equat ion mode l i ng in opera t i ons management research : Look ing back and fo rward . Journa l o f Ope ra t ion Management . M inneapo l is , MN 55455, USA. Rece ived 10 October 2003; rece ived in rev i sed fo rm 28 March 2005 ; accepted 3 May 2005 .
Rahard jo . B . Indones ian L i fes t y le . D i download 18 Februar i 2008 . h t t p : / / www. Indones ia .e lga .ne t . i d / indoway
Romiszowsk i A .J , Dis ign ing Ins t ruc t i ona l Sys tem, New York : Kogen Page Lomdon/Nicho ls Pub l ish ing ,1981.
Rus lan . R. ( 2006) . Metode Pene l i t ian Pub l ik Re la t ions dan
Komun ikas i . Jakar ta : P.T . Ra ja Gra f indo Persada .
Sarwono S.W. Psiko log i L ingkungan. Jakar ta : Gras in do , 1992 .
Soemarwo to . O. Eko log i , l ingkungan Hidup dan Pem bangunan . Jakar ta : D jam-batan, 2001.
Soer jan i M . , Rof iq A . , dan Rozy M. L ing-kungan: Sumberdaya A lam dan Kependudukan Da lam Pembanguna. , Bandung: Tars i to ,1987.
Soowon Kim . , Bar r y M. Popk in , Anna Mar ia S iega- R iz , Pamela S . Ha ines , and Lenore Arab . A c ross-nat iona l compar i son o f l i f es ty le be tween Ch ina and the Un i ted S ta tes , us ing a comprehens ive c ross-nat iona l measuremen t too l o f the hea l th fu lness o f l i fes t y les : the L i fes t y le Index. (2004 ) . Depar tmen t o f Nut r i t ion , Un ivers i t y o f Nor th Caro l i na Schoo l o f Pub l ic Hea l t h , Chape l H i l l , NC, USA.
Sud jana N . Tekn ik Ana l is is Regres i dan Kore las i . Bandung: Tars i to , 1992.
Suparman, I .A. Pengena lan PATH ANALYSIS (PA) Dan STRUKTURAL EQUATION MODEL (SEM) . www. Sta t i s t ik - supar man.net .
29
Retr ieved 20 Agus tus 2007
_______ . Penentuan ukuran sampel . www. Sta t i s t ik -suparman.net . Ret r ieved 20 Agustus 2007.
Sur iasumant r i J . S. I lmu Da lam Perspekt i f . Jakar ta : Yayasan Obor Indone ;s ia , 1997 .
_______ . Fi l sa fa t I lmu Sebuah Pengantar Popu ler . Jakar ta : Pustaka S inar Harapan , 1998 .
T im Dosen F IP- IK IP Malang, Pengantar Dasar -Dasar Kepend id i kan , Usaha Nas iona l , Surabaya, 1980 .
T r in ton , T . J r . dan Sug iar to . L ISREL . Yogyakar ta : Graha I lmu . 2006 .
Umar . H. (2005) . Metodo log i Pene l i t ian un tuk Sk r ips i dan Tes i s B i sn i s . Jakar ta : P .T . Ra ja Gra f i ndo Persada 2005.
WONG Su Luan , T imo thy TEO. Pred ic t ing Techno logy Acceptance among Student Teachers in Ma lays ia : A St ruc tu ra l Equat ion Mode l ing Approach . S ingapore : Facu l t y o f Educat iona l Stud ies , Un iver s i t i Pu t ra Malays ia , Ma lays ia and Nat iona l Ins t i tu te o f Educa t ion , Nanyang
Techno log ica l Un ivers i ty , S ingapore . pp. 871-875.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Siti Hasanah lahir di Jakarta 18 Februari 1959 dari Ibunda Hj Siti Masitoh dan Ayahanda H. Momon Sudarma. Menikah Mei 1979 di Baghdad dengan Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc. Dikaruniai dua anak perempuan Maria Cleopatra lahir 13 Oktober 1982 dan Sara
Sahrazad lahir 13 Juli 1986. Riwayat pendidikan, Taman kanak kanak di Sofia, Bulgaria,
SD di Sukabumi, SMP di Kabul Afganistan, SMA di SMAN Cibinong, dan ditamatkan di Sekolah Indonesia Kairo1979. Kemudian selesai Sarjana Muda program studi Bimbingan dan Penyuluhan di Ibnu Khaldun Bogor Fundasi Fundasi Pendidikan, S1 IKIP Muhammadiyah Jakarta Program Studi Sosiologi pendidikan Filsafat, S2 prodi PKLH di UNJ Jakarta tahun 2002, dan saat ini sedang menyelesaikan S3 PKLH di UNJ Jakarta.
Riwayat pekerjaan, mengajar di Universitas Indraprasta PGRI sejak tahun 2003 mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar, Ilmu Budaya Dasar, Pendidikan dan Lingkungan Hidup.
Pada saat ini telah menyelesaiakn tiga buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Perkembangan Peserta Didik, Strategi Belajar dan Mengajar.
Motto: Hidup Berilmu dan Bermanfaat bagi orang banyak.
Jakarta, 2010 Siti Hasanah.