HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

8
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN KEINGINTAHUAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2011/2012 Andina Eka Pratiwi 1 , Kus Sri Martini 2 , dan Sri Retno Dwi Ariani 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia *Keperluan korespondensi, tlp: 085726666027, e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan memori siswa dengan prestasi belajar koloid, hubungan antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajar koloid, dan hubungan antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa dengan prestasi belajar koloid secara bersama-sama. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI A-4 dan XI A-7 dengan jumlah 66 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk variabel prestasi belajar kognitif dan kemampuan memori siswa serta metode angket untuk mengukur variabel prestasi belajar afektif dan keingintahuan siswa. Analisis data menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi dua peubah. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan positif antara kemampuan memori dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (2) terdapat hubungan positif antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (3) terdapat hubungan positif antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid secara bersama-sama. Kata kunci: kemampuan memori, keingintahuan, prestasi belajar siswa,materi pokok koloid PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan modal utama bagi pembangunan. Untuk itulah pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan dari Taman Kanak- kanak, sampai jenjang Perguruan tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta, formal, maupun informal. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang sifat, struktur materi, komposisi materi, perubahan, dan energi yang menyertai perubahan [1]. Oleh karena kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan, maka cara mempelajarinya pun tentunya juga menggunakan cara atau metode yang digunakan para ilmuwan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tersebut. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan harus efektif, karena keefektifan merupakan suatu ukuran dalam pencapaian tujuan. Jadi, kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil jika kegiatan belajar mengajar yang dijalankan tersebut efektif. Keefektifan biasanya diukur dari prestasi belajar siswa. Ketika prestasi belajar siswa baik, maka diasumsikan bahwa kegiatan belajar mengajar yang mereka jalankan efektif. Dalam kegiatan belajar mengajar yang berorientasikan pada keaktifan dan kemandirian siswa, maka siswa perlu mencoba sendiri, mencari jawaban sendiri dalam memecahkan masalah, bekerjasama dengan teman sekelas, menyimpulkan hasil kerjasama dan lain sebagainya. Guru hanya membantu mengarahkan siswa dan bertindak 117 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 [email protected] Copyright © 2013

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DANKEINGINTAHUAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA

PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XISEMESTER II SMA NEGERI 2 PATI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Andina Eka Pratiwi1, Kus Sri Martini2, dan Sri Retno Dwi Ariani 21 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

2 Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

*Keperluan korespondensi, tlp: 085726666027, e-mail: [email protected]

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan memori siswa

dengan prestasi belajar koloid, hubungan antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajarkoloid, dan hubungan antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa dengan prestasibelajar koloid secara bersama-sama. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI semester genaptahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Cluster RandomSampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI A-4 dan XI A-7 dengan jumlah 66 siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk variabel prestasi belajar kognitif dankemampuan memori siswa serta metode angket untuk mengukur variabel prestasi belajar afektifdan keingintahuan siswa. Analisis data menggunakan analisis korelasi product moment dananalisis regresi dua peubah. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan positif antarakemampuan memori dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (2) terdapathubungan positif antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajar siswa pada materi pokokkoloid, (3) terdapat hubungan positif antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa denganprestasi belajar siswa pada materi pokok koloid secara bersama-sama.

Kata kunci: kemampuan memori, keingintahuan, prestasi belajar siswa,materi pokok koloid

PENDAHULUANPendidikan bagi bangsa

Indonesia merupakan modal utama bagipembangunan. Untuk itulah pemerintahmemberikan perhatian yang seriusterhadap pendidikan dari Taman Kanak-kanak, sampai jenjang Perguruan tinggi,baik sekolah negeri maupun swasta,formal, maupun informal. Hal ini dilakukandalam rangka meningkatkan kualitassumber daya manusia Indonesiasehingga mampu mengikutiperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta dapat sejajar denganbangsa lain yang sudah maju.

Ilmu kimia merupakan bagiandari ilmu pengetahuan alam (sains) yangmempelajari tentang sifat, struktur materi,komposisi materi, perubahan, dan energiyang menyertai perubahan [1]. Olehkarena kimia merupakan bagian dari ilmupengetahuan, maka cara mempelajarinyapun tentunya juga menggunakan cara

atau metode yang digunakan parailmuwan untuk memperoleh ilmupengetahuan tersebut.

Kegiatan belajar mengajar yangdilakukan harus efektif, karena keefektifanmerupakan suatu ukuran dalampencapaian tujuan. Jadi, kegiatan belajarmengajar dikatakan berhasil jika kegiatanbelajar mengajar yang dijalankan tersebutefektif. Keefektifan biasanya diukur dariprestasi belajar siswa. Ketika prestasibelajar siswa baik, maka diasumsikanbahwa kegiatan belajar mengajar yangmereka jalankan efektif.

Dalam kegiatan belajar mengajaryang berorientasikan pada keaktifan dankemandirian siswa, maka siswa perlumencoba sendiri, mencari jawaban sendiridalam memecahkan masalah,bekerjasama dengan teman sekelas,menyimpulkan hasil kerjasama dan lainsebagainya. Guru hanya membantumengarahkan siswa dan bertindak

117

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Sebelas Maret

ISSN [email protected]

Copyright © 2013

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

sebagai motivator dan fasilitator. Dengankata lain pengalaman belajar yangmemberi kesempatan kepada siswa untukmencoba sendiri mencapai tujuannya.

Belajar dalam ilmu kimiamerupakan suatu proses yang kompleks,sebab siswa tidak hanya sekedarmenerima dan menyerap informasi yangdiberikan guru, tetapi melibatkan diridalam proses untuk mendapatkan ilmu itusendiri. Tujuan pengajaran kimia itusendiri untuk memperoleh fakta,kemampuan mengenal, memecahkanmasalah, mempunyai keterampilan dalampenggunaan laboratorium, sertamampunyai sikap ilmiah yang dapatditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.

Prestasi belajar siswa tidak hanyadipengaruhi oleh metode pembelajaransebagai faktor eksternal, tetapi jugadipengaruhi oleh faktor internal. Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhiprestasi belajar siswa adalah kesehatan,cacat tubuh, kematangan dan kesiapan,intelegensi, minat, bakat, dan motif [2].Disamping faktor-faktor tersebut, adafaktor-faktor lain yang diduga ikutmenentukan prestasi belajar siswa antaralain kemampuan memori dankeiingintahuan.

Materi koloid merupakan materiyang banyak mengandung konsep,bersifat kategori/pengelompokan, makadiperlukan kemampuan memori. Padasaat mempelajari materi untuk pertamakali, siswa mengolah bahan pelajaranyang kemudian disimpan dalam ingatandan akhirnya materi yang telah disimpanitu direproduksikan pada saat dibutuhkan[3]. Kemampuan memori siswa untukmemahami dan menyerap pelajaransudah bisa dipastikan berbeda-beda pulatingkatannya. Oleh karena itu siswaseringkali harus menempuh cara yangberbeda untuk bisa memahami sebuahinformasi atau pelajaran yang sama.Kemampuan memori siswa dalam prosespembelajaran merupakan faktor internalyang dapat dipacu dan diasahpeningkatannya oleh guru. Pengetahuansebelumnya mempengaruhi jumlahmemori jangka pendek nonverbal danverbal dan retensi jangka panjang padasiswa kemampuan tinggi dan rendahdalam membaca pemahaman [4].

Penelitian ini tidak hanyakemampuan memori saja yang harusdiperhatikan dalam materi koloid, tetapijuga keingintahuan siswa. Keingintahuanyaitu keinginan untuk mengetahui segalasesuatu, bila pada diri anak telah adakeinginan ini maka akan memiliki motifdalam belajar. Tetapi bila dorongankeingintahuannya kecil atau tidak adamotif untuk belajar tidak ada [5].Kontroversi yang terjadi di dalam kelas,seperti perdebatan, perbantahan, silangpendapat, ataupun beberapa reaksi darisiswa pada saat proses belajar mengajarberlangsung, mempengaruhikeingintahuan siswa. Kontroversimenyebabkan rasa ingin tahu yang lebihepistemic, prestasi yang lebih tinggi, dansikap yang lebih positif. [6].

Kedudukan siswa dalam kelasdapat diketahui melalui prestasi belajaryaitu siswa tersebut termasuk pandai,sedang atau kurang. Dengan demikianprestasi belajar mempunyai fungsi yangpenting disamping sebagai indikatorkeberhasilan belajar dalam matapelajaran tertentu, juga dapat bergunasebagai evaluasi dalam pelaksanaanproses belajar mengajar. Hasil prestasibelajar menunjukkan tingkat keberhasilanseorang siswa dalam proses belajar.Hasil belajar merupakan hal pentingdalam proses belajar mengajar, karenadapat menjadi petunjuk untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan seorang siswadalam kegiatan belajar mengajar yangtelah dilaksanakan.

Dari uraian di atas perlu dilakukanpenelitian untuk mencari besarnyahubungan dan bentuk hubungan antarakemampuan memori dan keiingintahuansiswa dengan prestasi belajar koloid. Jikaditemukan korelasi yang signifikan makaperlu dilakukan usaha untukmeningkatkan kemampuan memori dankeingintahuan siswa sehingga dapatdiperoleh prestasi belajar yang lebih baik.

METODE PENELITIANPenelitian dilakukan di SMA

Negeri 2 Pati, pada kelas XI semestergenap tahun pelajaran 2011/2012.Penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei2012 sampai bulan Januari 2013.Pengambilan data disesuaikan dengan

118

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

alokasi waktu penyampaian materi pokokkoloid, yaitu pada bulan Juni 2012.Penelitian ini adalah penelitian yangbersifat korelasional yang bermaksuduntuk melihat ada tidaknya hubunganantara kemampuan memori denganprestasi belajar siswa, hubungan antarakeingintahuan dengan prestasi belajarsiswa, serta hubungan antara kemapuanmemori dan keingintahuan denganprestasi belajar siswa secara bersama-sama pada materi pokok koloid. Untuklebih jelasnya, rancangan penelitiandijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rancangan PenelitianKeterangan :X1 : kemampuan memori siswaX2 : kengintahuan siswaY : prestasi belajar siswa

Pelaksanaan penelitian akandilakukan secara bertahap danberkesinambungan. Urutan – urutankegiatan yang akan dilakukan adalah :1. Melakukan observasi2. Observasi SMA meliputi observasi

objek penelitian, pengajaran danfasilitas yang dimiliki,

3. Memilih kelas mana yang akandigunakan untuk penelitian dan kelasuntuk uji coba instrumen,

4. Mengumpulkan data nilai-nilai siswasemester sebelumnya,

5. Memberikan test untuk mengukurkemampuan memori dankeingintahuan siswa pada dua kelasyang telah dipilih,

6. Mengolah dan menganalisis datapenelitian,

7. Menguji hipotesis dan menarikkesimpulan.

Variabel bebas pada penelitianini adalah kemampuan memori dankeingintahuan siswa. Variabel terikatdalam penelitian ini adalah hasil belajarsiswa pada materi pokok Koloid. Hasil

belajar tersebut adalah hasil yang dicapaisiswa dalam menempuh pelajaran kimiamateri pokok koloid aspek kognitif danafektif.

Variabel Kemampuan memorisiswa diukur dengan menggunakan teskemampuan memori menggunakanmetode asosiasi berpasangan [8].Variabel kemampuan memori berskalapengukuran interval diukur dengan teskemampuan memori. Sedangkan variabelkeingintahuan siswa diukur denganmenggunakan angket skala sikap danberskala pengukuran interval..

Teknik pengumpulan datadilakukan dengan :1. Metode angket, digunakan untuk

memperoleh data tentangkemampuan afektif dankeingintahuan. Data yang diperolehberupa skor hasil pengisian angketdari responden.

2. Metode Tes, digunakan untukpengukuran kemampuan memoridalam bentuk tes asosiasiberpasangan dan prestasi belajaraspek kognitif. Sehingga dapatdiketahui sejauh mana penguasaansiswa terhadap konsep-konsepdalam materi pokok koloid untukmendapatkan nilai prestasi belajar.

Instrumen penelitian, padapenilitian ini terdiri atas instrumen aspekkognitif, instrumen aspek afektif,instrumen kemampuan memori siswa,dan instrumen keingintahuan siswa.Teknik analisis instrument kognitifmenggunakan :1. Uji validitas, validitas keseluruhan

butir soal digunakan formula Gregory[7] dan penentuan validitas itemmenggunakan korelasi rumusProduct-Moment dari Pearson.

2. Uji reliabilitas, digunakan rumusKuder dan Richardson (KR-20).

3. Tingkat kesukaran suatu item,ditentukan atas banyaknya siswayang menjawab benar butir soaldisbanding jumlah seluruh siswayang mengikuti.

4. Daya pembeda soal, ditentukan dariproporsi test kelompok atas yangdapat menjawab dengan benar butiritem yang bersangkutan dikurangiproporsi test kelompok bawah yang

X1

X2Y

119

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

dapat menjawab dengan benar butiritem tersebut.

Teknik analisis angket afektif danangket keingintahuan siswamenggunakan :1. Uji validitas, validitas keseluruhan

butir soal digunakan formula Gregory[7] dan penentuan validitas tesmenggunakan korelasi rumusProduct-Moment dari Pearson.

2. Uji reliabilitas, digunakan rumusAlpha.

Pada instrumen kemampuanmemori tidak dilakukan uji validitas danreliabilitas karena dalam penelitianmenggunakan instrumen baku yangdiadopsi dari Departemen PsikometriFakultas Psikologi Universitas GadjahMada yang mengacu instrumen padaeksperimen Burtt dan Dobell [8]. Ujiprasyarat pada penlitian ini adalah ujinormalitas, independensi dan linearitas.Sedangkan untuk teknik análisis datamenggunakan analisis korelasi productmoment dan analisis regresi dua peubah.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalampenelitian ini adalah skor kemampuanmemori, skor keingintahuan siswa, nilaiprestasi belajar kognitif dan nilai prestasibelajar afektif siswa pokok bahasankoloid. Y menyatakan peubah tak bebas,Y1 menyatakan prestasi belajar kognitif,Y2 menyatakan prestasi belajar afektif.Sedangkan X menyatakan peubah bebas,X1 menyatakan kemampuan memori, X2menyatakan keingintahuan siswa.

1. Data Skor Kemampuan MemoriData kemampuan memori siswa

diperoleh dari tes kemampuan memori.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban tes tertuliskemampuan memori diperoleh skortertinggi adalah 40 dan skor terendahadalah 17, dengan rata-rata sebesar29,97, median sebesar 31, modussebesar 35 dan standar deviasi sebesar5,997. Data tentang kemampuan memoriselanjutnya dijadikan data interval yanghasilnya dapat dideskripsikan dalam tabel1.

Tabel 1. Deskripsi Data KemampuanMemori.

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase17 – 19 8 12,120 – 22 0 023 – 25 5 7,626 – 28 10 15,229 – 31 14 21,232 – 34 11 16,735 – 37 15 22,738 - 40 3 4,5Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 2.

Gambar 2. Diagram Batang DataKemampuan Memori.

2. Data Keingintahuan SiswaData keingintahuan siswa

diperoleh dari hasil penyebaran angket.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban angketdiperoleh skor tertinggi adalah 110 danskor terendah adalah 93, dengan rata-rata sebesar 102,73, median sebesar103, modus sebesar 99 dan standardeviasi sebesar 4,863. Data tentangkeingintahuan siswa selanjutnya dijadikandata interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 2.

dapat menjawab dengan benar butiritem tersebut.

Teknik analisis angket afektif danangket keingintahuan siswamenggunakan :1. Uji validitas, validitas keseluruhan

butir soal digunakan formula Gregory[7] dan penentuan validitas tesmenggunakan korelasi rumusProduct-Moment dari Pearson.

2. Uji reliabilitas, digunakan rumusAlpha.

Pada instrumen kemampuanmemori tidak dilakukan uji validitas danreliabilitas karena dalam penelitianmenggunakan instrumen baku yangdiadopsi dari Departemen PsikometriFakultas Psikologi Universitas GadjahMada yang mengacu instrumen padaeksperimen Burtt dan Dobell [8]. Ujiprasyarat pada penlitian ini adalah ujinormalitas, independensi dan linearitas.Sedangkan untuk teknik análisis datamenggunakan analisis korelasi productmoment dan analisis regresi dua peubah.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalampenelitian ini adalah skor kemampuanmemori, skor keingintahuan siswa, nilaiprestasi belajar kognitif dan nilai prestasibelajar afektif siswa pokok bahasankoloid. Y menyatakan peubah tak bebas,Y1 menyatakan prestasi belajar kognitif,Y2 menyatakan prestasi belajar afektif.Sedangkan X menyatakan peubah bebas,X1 menyatakan kemampuan memori, X2menyatakan keingintahuan siswa.

1. Data Skor Kemampuan MemoriData kemampuan memori siswa

diperoleh dari tes kemampuan memori.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban tes tertuliskemampuan memori diperoleh skortertinggi adalah 40 dan skor terendahadalah 17, dengan rata-rata sebesar29,97, median sebesar 31, modussebesar 35 dan standar deviasi sebesar5,997. Data tentang kemampuan memoriselanjutnya dijadikan data interval yanghasilnya dapat dideskripsikan dalam tabel1.

Tabel 1. Deskripsi Data KemampuanMemori.

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase17 – 19 8 12,120 – 22 0 023 – 25 5 7,626 – 28 10 15,229 – 31 14 21,232 – 34 11 16,735 – 37 15 22,738 - 40 3 4,5Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 2.

Gambar 2. Diagram Batang DataKemampuan Memori.

2. Data Keingintahuan SiswaData keingintahuan siswa

diperoleh dari hasil penyebaran angket.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban angketdiperoleh skor tertinggi adalah 110 danskor terendah adalah 93, dengan rata-rata sebesar 102,73, median sebesar103, modus sebesar 99 dan standardeviasi sebesar 4,863. Data tentangkeingintahuan siswa selanjutnya dijadikandata interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 2.

dapat menjawab dengan benar butiritem tersebut.

Teknik analisis angket afektif danangket keingintahuan siswamenggunakan :1. Uji validitas, validitas keseluruhan

butir soal digunakan formula Gregory[7] dan penentuan validitas tesmenggunakan korelasi rumusProduct-Moment dari Pearson.

2. Uji reliabilitas, digunakan rumusAlpha.

Pada instrumen kemampuanmemori tidak dilakukan uji validitas danreliabilitas karena dalam penelitianmenggunakan instrumen baku yangdiadopsi dari Departemen PsikometriFakultas Psikologi Universitas GadjahMada yang mengacu instrumen padaeksperimen Burtt dan Dobell [8]. Ujiprasyarat pada penlitian ini adalah ujinormalitas, independensi dan linearitas.Sedangkan untuk teknik análisis datamenggunakan analisis korelasi productmoment dan analisis regresi dua peubah.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalampenelitian ini adalah skor kemampuanmemori, skor keingintahuan siswa, nilaiprestasi belajar kognitif dan nilai prestasibelajar afektif siswa pokok bahasankoloid. Y menyatakan peubah tak bebas,Y1 menyatakan prestasi belajar kognitif,Y2 menyatakan prestasi belajar afektif.Sedangkan X menyatakan peubah bebas,X1 menyatakan kemampuan memori, X2menyatakan keingintahuan siswa.

1. Data Skor Kemampuan MemoriData kemampuan memori siswa

diperoleh dari tes kemampuan memori.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban tes tertuliskemampuan memori diperoleh skortertinggi adalah 40 dan skor terendahadalah 17, dengan rata-rata sebesar29,97, median sebesar 31, modussebesar 35 dan standar deviasi sebesar5,997. Data tentang kemampuan memoriselanjutnya dijadikan data interval yanghasilnya dapat dideskripsikan dalam tabel1.

Tabel 1. Deskripsi Data KemampuanMemori.

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase17 – 19 8 12,120 – 22 0 023 – 25 5 7,626 – 28 10 15,229 – 31 14 21,232 – 34 11 16,735 – 37 15 22,738 - 40 3 4,5Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 2.

Gambar 2. Diagram Batang DataKemampuan Memori.

2. Data Keingintahuan SiswaData keingintahuan siswa

diperoleh dari hasil penyebaran angket.Dengan menggunakan bantuan programSPSS hasil skor jawaban angketdiperoleh skor tertinggi adalah 110 danskor terendah adalah 93, dengan rata-rata sebesar 102,73, median sebesar103, modus sebesar 99 dan standardeviasi sebesar 4,863. Data tentangkeingintahuan siswa selanjutnya dijadikandata interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 2.

120

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

Tabel 2. Deskripsi Data KeingintahuanSiswa

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase

93 – 95 8 12,1

96 – 98 2 3,0

99 – 101 18 27,3

102 - 104 12 18,2

105 – 107 11 16,7

108 - 110 15 22,7

Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Batang DataKeingintahuan Siswa

3. Data Prestasi Belajar KognitifData prestasi belajar kognitif

menunjukkan skor tertinggi adalah 98 danskor terendah adalah 75, dengan rata-rata sebesar 80,62, median sebesar 80modus sebesar 82 dan standar deviasisebesar 4,357. Data tentang prestasibelajar kognitif selanjutnya dijadikan data

interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 3.Tabel 3. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Kognitif SiswaInterval F F

KumulatifFrekuensiRelatif (%)

75-77 16 16 24,24

78-80 18 34 27,27

81-83 20 54 30,3

84-86 7 61 10,6

87-89 3 64 4,55

90-92 2 66 3,03

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar kognitif digambarkan dalambentuk diagram batang pada gambar 4.

Gambar 4. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Kognitif

4. Data Prestasi Belajar AfektifData prestasi belajar afektif

menunjukkan skor tertinggi adalah 110dan skor terendah adalah 80, denganrata-rata sebesar 95,83, median sebesar96 modus sebesar 98 dan standar deviasisebesar 6,976. Data tentang prestasibelajar afektif disajikan dalam tabel 4.

Tabel 2. Deskripsi Data KeingintahuanSiswa

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase

93 – 95 8 12,1

96 – 98 2 3,0

99 – 101 18 27,3

102 - 104 12 18,2

105 – 107 11 16,7

108 - 110 15 22,7

Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Batang DataKeingintahuan Siswa

3. Data Prestasi Belajar KognitifData prestasi belajar kognitif

menunjukkan skor tertinggi adalah 98 danskor terendah adalah 75, dengan rata-rata sebesar 80,62, median sebesar 80modus sebesar 82 dan standar deviasisebesar 4,357. Data tentang prestasibelajar kognitif selanjutnya dijadikan data

interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 3.Tabel 3. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Kognitif SiswaInterval F F

KumulatifFrekuensiRelatif (%)

75-77 16 16 24,24

78-80 18 34 27,27

81-83 20 54 30,3

84-86 7 61 10,6

87-89 3 64 4,55

90-92 2 66 3,03

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar kognitif digambarkan dalambentuk diagram batang pada gambar 4.

Gambar 4. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Kognitif

4. Data Prestasi Belajar AfektifData prestasi belajar afektif

menunjukkan skor tertinggi adalah 110dan skor terendah adalah 80, denganrata-rata sebesar 95,83, median sebesar96 modus sebesar 98 dan standar deviasisebesar 6,976. Data tentang prestasibelajar afektif disajikan dalam tabel 4.

0

5

10

15

20

25

75-77 78-80 81-83 84-86

Frekuensi

Kelas Interval

Tabel 2. Deskripsi Data KeingintahuanSiswa

Interval Banyaknya siswa

f Prosentase

93 – 95 8 12,1

96 – 98 2 3,0

99 – 101 18 27,3

102 - 104 12 18,2

105 – 107 11 16,7

108 - 110 15 22,7

Jumlah 66 100,0

Data tentang kemampuan memoridisajikan dalam bentuk diagram batangpada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Batang DataKeingintahuan Siswa

3. Data Prestasi Belajar KognitifData prestasi belajar kognitif

menunjukkan skor tertinggi adalah 98 danskor terendah adalah 75, dengan rata-rata sebesar 80,62, median sebesar 80modus sebesar 82 dan standar deviasisebesar 4,357. Data tentang prestasibelajar kognitif selanjutnya dijadikan data

interval yang hasilnya dapatdideskripsikan dalam tabel 3.Tabel 3. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Kognitif SiswaInterval F F

KumulatifFrekuensiRelatif (%)

75-77 16 16 24,24

78-80 18 34 27,27

81-83 20 54 30,3

84-86 7 61 10,6

87-89 3 64 4,55

90-92 2 66 3,03

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar kognitif digambarkan dalambentuk diagram batang pada gambar 4.

Gambar 4. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Kognitif

4. Data Prestasi Belajar AfektifData prestasi belajar afektif

menunjukkan skor tertinggi adalah 110dan skor terendah adalah 80, denganrata-rata sebesar 95,83, median sebesar96 modus sebesar 98 dan standar deviasisebesar 6,976. Data tentang prestasibelajar afektif disajikan dalam tabel 4.

84-86 87-89 90-92

121

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

Tabel 4. Deskripsi Data Prestasi BelajarAfektif Siswa

Interval F FKumulatif

FrekuensiRelatif (%)

81-85 7 7 10,61

85-90 5 12 7,58

90-95 15 27 22,73

95-100 26 53 39,39

100-104 7 60 10,61

105-110 6 66 9,09

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar afektif digambarkan dalam bentukdiagram batang pada gambar 5.

Gambar 5. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Afektif

B. PembahasanUji prasyarat normalitas,

independensi dan linearitas dari variabelpenelitian terpenuhi sehingga diteruskandengan pengujian hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis dilakukanmenggunakan teknik analisa korelasiproduct moment dan teknik analisisregresi dua peubah. Perhitungandilakukan secara komputasi denganSPSS.

1. Hubungan Kemampuan Memoridan Keingintahuan Siswa terhadapPrestasi Kognitif

Pengujian hipotesis pertamamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis pertamamenyatakan ada hubungan positif antarakemampuan memori siswa (X1) denganprestasi belajar kognitif (Y1). Dari hasilanalisis korelasi product momentdidapatkan nilai rx1y1 sebesar 0,511menunjukkan kemampuan memori siswadengan prestasi belajar kognitif memilikihubungan cukup dan positif. Sedangkanrx1y1

2 sebesar 0,261 menunjukkan 26,1%perubahan pada prestasi belajar kognitifdapat dijelaskan oleh kemampuanmemori. Artinya semakin tinggikemampuan memori siswa, semakintinggi pula prestasi belajar kognitif .Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 69,489 + 0,371 X1. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkemampuan memori siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,371terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF signifikansi persamaan regresimenghasilkan nilai sig. 0,000 kurang dariα yang berarti terdapat pengaruh yangsignifikan antara kemampuan memoriterhadap prestasi belajar kognitif.

Pengujian hipotesis keduamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis keduamenyatakan ada hubungan antarakeingintahuan siswa (X2) dengan prestasibelajar kognitif (Y1). Dari hasil analisiskorelasi product moment didapatkan nilairx2y1 sebesar 0,441 menunjukkankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar kognitif memiliki hubungan cukupdan positif. Sedangkan rx2y1

2 sebesar0,194 menunjukkan 19,4% perubahanpada prestasi belajar kognitif dapatdijelaskan oleh keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 40,045 + 0,395 X2. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkeingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,395terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF persamaan regresi menghasilkan nilaisig. 0,000 kurang dari α yang berartiterdapat pengaruh yang signifikan antara

0

5

10

15

20

25

30Frekuensi

Kelas Interval

Tabel 4. Deskripsi Data Prestasi BelajarAfektif Siswa

Interval F FKumulatif

FrekuensiRelatif (%)

81-85 7 7 10,61

85-90 5 12 7,58

90-95 15 27 22,73

95-100 26 53 39,39

100-104 7 60 10,61

105-110 6 66 9,09

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar afektif digambarkan dalam bentukdiagram batang pada gambar 5.

Gambar 5. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Afektif

B. PembahasanUji prasyarat normalitas,

independensi dan linearitas dari variabelpenelitian terpenuhi sehingga diteruskandengan pengujian hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis dilakukanmenggunakan teknik analisa korelasiproduct moment dan teknik analisisregresi dua peubah. Perhitungandilakukan secara komputasi denganSPSS.

1. Hubungan Kemampuan Memoridan Keingintahuan Siswa terhadapPrestasi Kognitif

Pengujian hipotesis pertamamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis pertamamenyatakan ada hubungan positif antarakemampuan memori siswa (X1) denganprestasi belajar kognitif (Y1). Dari hasilanalisis korelasi product momentdidapatkan nilai rx1y1 sebesar 0,511menunjukkan kemampuan memori siswadengan prestasi belajar kognitif memilikihubungan cukup dan positif. Sedangkanrx1y1

2 sebesar 0,261 menunjukkan 26,1%perubahan pada prestasi belajar kognitifdapat dijelaskan oleh kemampuanmemori. Artinya semakin tinggikemampuan memori siswa, semakintinggi pula prestasi belajar kognitif .Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 69,489 + 0,371 X1. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkemampuan memori siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,371terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF signifikansi persamaan regresimenghasilkan nilai sig. 0,000 kurang dariα yang berarti terdapat pengaruh yangsignifikan antara kemampuan memoriterhadap prestasi belajar kognitif.

Pengujian hipotesis keduamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis keduamenyatakan ada hubungan antarakeingintahuan siswa (X2) dengan prestasibelajar kognitif (Y1). Dari hasil analisiskorelasi product moment didapatkan nilairx2y1 sebesar 0,441 menunjukkankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar kognitif memiliki hubungan cukupdan positif. Sedangkan rx2y1

2 sebesar0,194 menunjukkan 19,4% perubahanpada prestasi belajar kognitif dapatdijelaskan oleh keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 40,045 + 0,395 X2. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkeingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,395terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF persamaan regresi menghasilkan nilaisig. 0,000 kurang dari α yang berartiterdapat pengaruh yang signifikan antara

Kelas Interval

Tabel 4. Deskripsi Data Prestasi BelajarAfektif Siswa

Interval F FKumulatif

FrekuensiRelatif (%)

81-85 7 7 10,61

85-90 5 12 7,58

90-95 15 27 22,73

95-100 26 53 39,39

100-104 7 60 10,61

105-110 6 66 9,09

Jumlah 66 100,00

Kemudian data tentang prestasibelajar afektif digambarkan dalam bentukdiagram batang pada gambar 5.

Gambar 5. Diagram Batang Data PrestasiBelajar Afektif

B. PembahasanUji prasyarat normalitas,

independensi dan linearitas dari variabelpenelitian terpenuhi sehingga diteruskandengan pengujian hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis dilakukanmenggunakan teknik analisa korelasiproduct moment dan teknik analisisregresi dua peubah. Perhitungandilakukan secara komputasi denganSPSS.

1. Hubungan Kemampuan Memoridan Keingintahuan Siswa terhadapPrestasi Kognitif

Pengujian hipotesis pertamamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis pertamamenyatakan ada hubungan positif antarakemampuan memori siswa (X1) denganprestasi belajar kognitif (Y1). Dari hasilanalisis korelasi product momentdidapatkan nilai rx1y1 sebesar 0,511menunjukkan kemampuan memori siswadengan prestasi belajar kognitif memilikihubungan cukup dan positif. Sedangkanrx1y1

2 sebesar 0,261 menunjukkan 26,1%perubahan pada prestasi belajar kognitifdapat dijelaskan oleh kemampuanmemori. Artinya semakin tinggikemampuan memori siswa, semakintinggi pula prestasi belajar kognitif .Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 69,489 + 0,371 X1. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkemampuan memori siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,371terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF signifikansi persamaan regresimenghasilkan nilai sig. 0,000 kurang dariα yang berarti terdapat pengaruh yangsignifikan antara kemampuan memoriterhadap prestasi belajar kognitif.

Pengujian hipotesis keduamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis keduamenyatakan ada hubungan antarakeingintahuan siswa (X2) dengan prestasibelajar kognitif (Y1). Dari hasil analisiskorelasi product moment didapatkan nilairx2y1 sebesar 0,441 menunjukkankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar kognitif memiliki hubungan cukupdan positif. Sedangkan rx2y1

2 sebesar0,194 menunjukkan 19,4% perubahanpada prestasi belajar kognitif dapatdijelaskan oleh keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 40,045 + 0,395 X2. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkeingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,395terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF persamaan regresi menghasilkan nilaisig. 0,000 kurang dari α yang berartiterdapat pengaruh yang signifikan antara

122

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

keingintahuan siswa terhadap prestasibelajar kognitif.

Pengujian hipotesis ketigamenggunakan teknik analisis regresi duapeubah. Hipotesis ketiga menyatakan adahubungan antara kemampuan memorisiswa (X1),dan keingintahuan siswa (X2)secara bersama-sama dengan prestasibelajar kognitif (Y1). Dari hasil analisisregresi didapatkan nilai rx1x2y1 sebesar0,571 menunjukkan kemampuan memorisiswa dan keingintahuan siswa denganprestasi belajar kognitif memilikihubungan cukup dan positif. Sedangkanrx1x2y1

2 sebesar 0,326 menunjukkan32,6% perubahan pada prestasi belajarkognitif dapat dijelaskan oleh kemampuanmemori dan keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 46,307 + 0,288 X1+0,25 X2.Hal ini berarti setiap kenaikan satu satuanskor kemampuan memori maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,288terhadap nilai prestasi belajar kognitif.Sedangkan setiap kenaikan satu satuanskor keingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,25terhadap nilai prestasi belajar kognitif. UjiF persamaan regresi menghasilkan nilaisig. 0,000 kurang dari α yang berartiterdapat pengaruh yang signifikan antarakemampuan memori dan keingintahuansiswa terhadap prestasi belajar kognitif.

2. Hubungan Kemampuan Memoridan Keingintahuan Siswa terhadapPrestasi Afektif

Pengujian hipotesis pertamamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis pertamamenyatakan ada hubungan antarakemampuan memori siswa (X1) denganprestasi belajar afektif (Y2). Dari hasilanalisis korelasi product momentdidapatkan nilai rx1y2 sebesar 0,261menunjukkan kemampuan memori siswadengan prestasi belajar afektif memilikihubungan rendah dan positif.Sedangkan rx1y2

2 sebesar 0,068menunjukkan 6,8% perubahan padaprestasi belajar afektif dapat dijelaskanoleh kemampuan memori. Persamaanregresi yang dihasilkan adalah Y2 =86,723 + 0,304 X1. Hal ini berarti setiapkenaikan satu satuan skor kemampuan

memori siswa maka akan memberikanpeningkatan sebesar 0,304 terhadap nilaiprestasi belajar afektif. Uji F signifikansipersamaan regresi menghasilkan nilai sig.0,034 kurang dari α yang berarti terdapatpengaruh yang signifikan antarakemampuan memori terhadap prestasibelajar afektif.

Pengujian hipotesis keduamenggunakan teknik analisis korelasiproduct moment. Hipotesis keduamenyatakan ada hubungan antarakeingintahuan siswa (X2) dengan prestasibelajar Afektif (Y2). Dari hasil analisiskorelasi product moment didapatkan nilairx2y2 sebesar 0,297 menunjukkankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar afektif memiliki hubungan rendahdan positif. Sedangkan rx2y2

2 sebesar0,088 menunjukkan 8,8% perubahanpada prestasi belajar afektif dapatdijelaskan oleh keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y2 = 52,125 + 0,425 X2. Hal iniberarti setiap kenaikan satu satuan skorkeingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,425terhadap nilai prestasi belajar afektif. Uji Fpersamaan regresi menghasilkan nilai sig.0,016 kurang dari α yang berarti terdapatpengaruh yang signifikan antarakeingintahuan siswa terhadap prestasibelajar afektif.

Pengujian hipotesis ketigamenggunakan teknik analisis regresi duapeubah. Hipotesis ketiga menyatakan adahubungan positif antara kemampuanmemori siswa (X1), keingintahuan siswa(X2) dengan prestasi belajar afektif(Y2).Dari hasil analisis regresi didapatkan nilairx1x2y2 sebesar 0,334 menunjukkankemampuan memori siswa dankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar afektif memiliki hubungan lemahdan positif. Sedangkan rx1x2y2

2 sebesar0,112 menunjukkan 11,2% perubahanpada prestasi belajar afektif dapatdijelaskan oleh keingintahuan siswa.Persamaan regresi yang dihasilkanadalah Y1 = 56,378 + 0,196 X1+0,327 X2.Hal ini berarti setiap kenaikan satu satuanskor kemampuan memori maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,196terhadap nilai prestasi belajar afektif.Sedangkan setiap kenaikan satu satuan

123

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN …

skor keingintahuan siswa maka akanmemberikan peningkatan sebesar 0,327terhadap nilai prestasi belajar afektif. Uji Fpersamaan regresi menghasilkan nilai sig.0,024 kurang dari α yang berarti berartiterdapat pengaruh yang signifikan antarakemampuan memori dan keingintahuansiswa terhadap prestasi belajar afektif.

KESIMPULAN1. Terdapat hubungan positif antara

kemampuan memori dengan prestasibelajar siswa pada materi pokokkoloid.

2. Terdapat hubungan positif antarakeingintahuan siswa dengan prestasibelajar siswa pada materi pokokkoloid.

3. Terdapat hubungan positif antarakemampuan memori dankeingintahuan siswa dengan prestasibelajar siswa pada materi pokokkoloid secara bersama-sama.

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Drs. Sutowo, M.Pd.selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Patiyang telah memberi ijin dan arahanpenelitian, dan Ibu Anik Widiati, S.Pd.selaku Guru Mata Pelajaran Kimia kelasXI yang membantu penulis dalammelakukan penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN[1] Sudarmo, U. 2004. Kimia SMA 2

untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Erlangga.

[2] Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

[3] Winkel. 1999. Psikologi Pengajaran.Jakarta: Grasindo.

[4] Recht, Donna R.& Leslie, Lauren.1012. “Effect of prior knowledge on

good and poor readers' memory oftext”. Journal of EducationalPsychology. 80(1), 16-20.

[5] Fadhilah, S. 1987. Masalah danKesulitan. Surakarta: UNS Press.

[6] Nancy Lowry & David W. Johnson.2010. “Effects of Controversy onEpistemic Curiosity,Achievement,and Attitudes”. The Journal of SocialPsychology. 115 (1), 31-43.

[7] Gregory, Robert J. 2007.Psychological testing: History,principles, and applications. 5th

Edition. Boston, MA: Allyn & Bacon.[8] Walgito, B. 1997. Pengantar

Psikologi Umum. Yogyakarta: AndiOffset.

124

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 117-124

Copyright © 2013