HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER VI...

99
LAPORAN HASIL PENELITIAN DOSEN HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO Oleh: KETUA PENELITI : INDRA YULIANTI,.S.ST,.M.Kes NIK / NIDN : 162 601 106 / 0722078501

description

LAPORAN HASIL PENELITIAN DOSEN

Transcript of HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER VI...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

LAPORANHASIL PENELITIAN DOSEN

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1

KEPERAWATAN SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA

SEHAT PPNI MOJOKERTO

Oleh:

KETUA PENELITI : INDRA YULIANTI,.S.ST,.M.KesNIK / NIDN : 162 601 106 / 0722078501

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSTIKES BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya penelitian dengan judul “Hubungan antara kuantitas tidur dengan indeks prestasi Pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan semester VI angakatan 2011 di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) di STIKES Bina Sehat PPNI Kab. Mojokerto

Terselesaikannya penelitian ini adalah berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati tulus kepada : 1. Windu Santoso, M.Kep. Selaku Ketua STIKES BinaSehat PPNI

yang telah memberikan fasilitas dalam melakukan penelitian dan yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Seluruh dosen dan staf di lingkungan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto yang turut membantu menyediakan fasilitas belajar serta arahan-arahan.

3. Responden penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk dan berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Semua pihak yang telah membantu dan tak bisa penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sehingga penelitian ini dapat bermanfaat.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Mojokerto, 6 Februari 2014

PenulisABSTRAK

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER VI

ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO

OLEH : INDRA YULIANTI

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Semester VI angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Kab. Mojokerto. Desain penelitian yaitu analitik korelasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Prodi S1 Keperawatan semester VI angkatan 2011 di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto sebanyak 128 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 56 responden. Data dikumpulkan dengan instrument kuesioner dan dianalisa menggunakan uji spearman rho serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 responden yang melakukan gaya belajar visual memperoleh indeks prestasi cumlaude sebanyak 1 responden (1,8%), 34 responden yang melakukan gaya belajar auditorial memperoleh indeks prestasi cumlaude sebanyak 0 responden (0%), dan 11 responden yang melakukan gaya belajar kinestetik memperoleh indeks prestasi cumlaude sebanyak 0 responden (0%). Hasil uji spearman rho menunjukkan bahwa ρ = 0,062 dan α = 0,05 maka ρ > α sehingga tidak ada hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi. Diharapkan responden dapat menentukankan gaya belajar yang sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya, sehingga responden mengerti tentang bagaimana belajar

Page 4: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

yang tepat untuk dirinya, sehingga responden dapat meningkatkan indeks prestasi yang diraih.

Kata Kunci : Gaya Belajar, IndeksPrestasi

ABSTRACT

THE CORRELATION OF LEARNING STYLE TOWARD SIXTH SEMESTER S1 NURSING STUDENT’S ACHIEVEMENT

INDEX ON 2011 PERIOD IN STIKES BINA SEHAT PPNI SUB-DISTRICT MOJOKERTO

BY: INDRA YULIANTI

The level of people’s ability in comprehending and absorbing course is somewhat different within fast, medium, or very slow level. Therefore, they have to face different ways in accordance to comprehend information as well as the similar lesson. This study aimed at analyzing the correlation of learning style toward sixth semester S1 nursing students achievement index on 2011 period in STIKES Bina Sehat PPNI sub-districtMojokerto. This study used correlational analytic with case control approach. The number of population were the whole 128 students of S1 Nursing Department in the sixth semester on 2011 period in di STIKES Bina Sehat PPNI Sub-district Mojokerto. The number of sample were 56 respondents in which taken by using random sampling technique. The data were collected by using questionnaire as the instrument and they were analyzed by using spearman rho test. The overall data were presented in the form of frequency distribution table. The findings revealed that 1 respondents (1,8%) gained cumlaudeachievement index in applying auditory learning style out of 34 respondents, there were 0 respondents (0%) who gained cumlaude achievement index in applying visual learning style out of 11 respondents. There was respondent (0%) who gained cumlaude achievement index in applying kinesthetic learning style out of 11 respondents. The result of spearman rho test shown that ρ = 0,062and α = 0, 1, so ρ > α; there was no correlation between learning style and achievement index. Based on this study, it hopes that respondents are able to define the learning style as their knowledge and comprehension. It is beneficial for them to understand the right study as well in order to increase the achievement index.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Key words: Learning Style, Achievement Index

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL................................................................ iLEMBAR PENGESAHAN....................................................... iiKATA PENGANTAR.............................................................. iiiABSTRAK............................................................................ ivABSTRACT.......................................................................... vDAFTAR ISI......................................................................... viDAFTAR TABEL................................................................... viiDAFTAR GAMBAR............................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN............................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................... 11.1..........................................................................Latar Belakang

.....................................................................................11.2....................................................................... Rumusan Masalah

...................................................................................... 41.3........................................................................ Tujuan Penelitian

...................................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum...................................................... 4 1.3.2 Tujuan Khusus..................................................... 4

1.4 Manfaat penelitian....................................................... 51.4.1 Manfaat Bagi Responden...................................... 5

Page 6: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan........................ 51.4.3Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya......................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................ 62.1 Konsep Belajar............................................................. 6

2.1.1 Pengertian Belajar................................................ 62.1.2 Tujuan Belajar...................................................... 62.1.3 Prinsip-prinsip Belajar........................................... 72.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar........... 9

2.2Gaya Belajar.................................................................. 122.2.1Pengertian Gaya Belajar........................................ 122.2.2 Macam-macam Gaya Belajar................................ 132.2.3 Indikator Gaya Belajar.......................................... 17

2.3 Prestasi Belajar ........................................................... 192.3.1 Pengertian Prestasi Belajar.................................. 192.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar....................................................................................212.3.3 Pengukuran dalam Pendidikan ............................ 222.2.4 Fungsi Pengukuran dan Penilaian dalam Pendidikan....................................................................................232.2.5 Prinsip umum alat ukur Prestasi Pelajar............... 24

2.4 Indeks Prestasi ............................................................ 25 2.4.1 Pengertian Indeks Prestasi.................................. 252.5 Kerangka Teori............................................................. 262.6 Kerangka Konsep......................................................... 272.7 Hipotesis..................................................................... 28BAB 3 METODE PENELITIAN................................... 293.1 Desain Penelitian......................................................... 293.2 Populasi,Sampling, danSampel.................................... 29

3.2.1 Populasi penelitian............................................... 293.2.2 Sampling.............................................................. 30

Page 7: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.2.3 Sampel penelitian................................................. 303.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................................................................................32

3.3.1 Identifikasi Variabel.............................................. 323.3.2 Definisi Operasional............................................. 33

3.4 Prosedur Penelitian...................................................... 333.4.1 Kerangka Kerja..................................................... 35

3.5 Tehnik Pengumpulan Data........................................... 363.5.1 Instrumen Penelitian............................................ 363.5.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian................................ 36

3.6 Pengolahan Data.......................................................... 363.6.1 Editing.................................................................. 363.6.2 Coding.................................................................. 373.6.3 Scoring................................................................. 373.6.4 Tabulating............................................................ 373.6.5 Analisa data.......................................................... 37

3.7 Etika Penelitian............................................................ 383.7.1 InformedConsent.................................................. 383.7.2 Anonimity............................................................. 383.7.3 Confidentiality...................................................... 38

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......... 394.1 Gambaran Lokasi Penelitian......................................... 394.2 Hasil Penelitian............................................................. 40

4.2.1 Data Umum......................................................... 40 4.2.2 Data Khusus........................................................ 40

4.3 Pembahasan................................................................ 42BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................ 475.1 Kesimpulan.................................................................. 475.2 Saran............................................................................ 47DAFTAR PUSTAKA

Page 8: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 .............................................................................Perbandingan Nilai Angka, dan predikatnya

..............................................................................24

Tabel 3.1Definisi Operasional Hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi............................. 33

Page 10: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.............................................................................Kerangka Teori Hubungan indeks prestasi pada mahasiswa S1 Keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto ....................................................... 26

Gambar 2.2.............................................................................Kerangka Konsep Hubungan antara dengan indeks prestasi pada mahasiswa S1 Keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto........................................................ 27

Gambar 3.4.............................................................................Kerangka Kerja Penelitian hubungan antara belajar dengan indeks prestasi............................... 35

Page 11: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses perubahan. Perubahan itu bukanlah

perubahan yang negatif, tetapi perubahan yang positif, yaitu perubahan yang

menuju kearah kemajuan atau perbaikan. Didalam belajar terdapat proses mental

yang aktif. Pada tingkat permulaan belajar, aktivitas ini masih belum teratur,

banyak hasil-hasil yang belum terpisahkan dan masih banyak kesalahan yang

diperbuat. Tetapi dengan adanya usaha dan latihan yang terus menerus, adanya

kondisi belajar yang baik, dan adanya dorongan-dorongan yang membantu, maka

kesalahan tersebut makin lama makin berkurang, proses makin teratur, hilangnya

keraguan, dan akan timbul ketetapan (Mustaqim & Wahib, Abdul. 2010).

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat

lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk

bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar

merupakan cara belajar yang khas bagi pelajar (Winkel, 2005). Apapun cara yang

dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi

setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika kita

bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, mungkin akan

lebih mudah bagi kita jika suatu ketika, misalnya, kita harus memandu seseorang

untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal

1

Page 12: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

bagi dirinya (Hamzah Uno, 2004). Gaya belajar atau learning style yaitu cara

pelajar bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang dapat diterima

dalam proses belajar yang akan menentukan prestasi belajarnya (Nasution, 2008).

Penelitian tentang gaya belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Cendrawasih tahun 2010 secara keseluruhan (total) sebesar

614 (49,92 %) adalah tipe gaya belajar visual dan jumlah mahasiswa yang bertipe

gaya belajar visual sebanyak 22 (73,33 %). Selanjutnya tipe gaya belajar auditory

secara keseluruhan sebesar 516 (41,95 %), jumlah mahasiswa bertipe gaya belajar

auditory sebanyak 8 (26,67 %). Tipe gaya belajar kinestetik keseluruhan sebesar

100 (8,13 %) dan jumlah mahasiswa tipe gaya belajar kinestetik adalah 0 (0 %).

Data tersebut menunjukan gaya belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi 2010 adalah gaya belajar Visual. Gaya belajar secara signifikan

berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi yang menunjukkan bahwa 73 % prestasi belajar mahasiswa ditentukan

oleh gaya belajar mahasiswa. Hasil studi pendahuluan pada mahasiswa S1

keperawatan semester VI angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto

diperoleh data dari 15 mahasiswa, 10 mahasiswa menyatakan bahwa mereka

belajar hanya pada saat ujian saja. Sehingga mereka kurang menguasai materi

yang mereka pelajari, dan jika tidak bisa dalam mengerjakan soal ujian mereka

menyontek teman yang duduk disebelahnya. dan rata-rata mereka juga

memperoleh indeks prestasi 2,74.

Keanekaragaman gaya belajar mahasiswa perlu diketahui pada awal

permulaan belajar. Hal ini akan memudahkan mahasiswa dalam proses belajar.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Dengan demikian pelajar dapat meningkatkan hasil belajarnya (Wiji Suwarno ,

2006). Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang

menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Terdapat tiga gaya

belajar seseorang yaitu visual (cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat),

auditorial (belajar melalui apa yang mereka dengar) dan kinestetik (belajar

melalui gerak dan sentuhan). Meskipun gaya belajar yang dimiliki berbeda-beda,

namun tujuan yang hendak dicapai tetap sama yaitu guna mencapai tujuan

pembelajaran dan mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Ada pelajar yang

mampu memaksimalkan gaya belajarnya, ada juga pelajar yang belum mampu

memaksimalkan gaya belajarnya karena mereka belum menyadari gaya belajar

yang mereka miliki. Hal tersebut terbukti dari masih adanya pelajar yang

menyibukkan diri sewaktu pengajar menerangkan materi pembelajaran (DePorter

& Hernacki, 2002)

Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi tinggi mengindikasikan

bahwa mahasiswa tersebut mampu mengikuti kuliah dengan baik dan sebaliknya

semakin rendah indeks prestasi yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa

tersebut tidak mampu mengikuti kuliah dengan baik (Slameto, 2003). Jika

mahasiswa memperoleh indeks prestasi yang rendah maka akan menghambat

proses wisuda atau lulus kuliah, bahkan akan berpengaruh dalam mencari

pekerjaan. Dengan adanya dampak yang ditimbulkan oleh cara belajar yang

kurang efektif, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan saran pada

mahasiswa untuk mengatur cara belajar mereka menjadi lebih baik sehingga

kegiatan belajar menjadi lebih baik serta dapat meningkatkan indeks prestasinya.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut, “Apakah ada hubungan antara gaya belajar dengan indeks

prestasi pada mahasiswa S1 keperawatan angkatan 2011 Stikes Bina Sehat

PPNI Mojokerto?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi pada

mahasiswa S1 keperawatan angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI

Mojokerto.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gaya belajar mahasiswa S1 keperawatan angkatan

2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

2. Mengidentifikasi indeks prestasi mahasiswa S1 keperawatan angkatan

2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

3. Menganalisa hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi pada

mahasiswa S1 keperawatan angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI

Mojokerto.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Responden

Dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang gaya belajar,

sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengetahui gaya belajar yang lebih

baik untuk memperoleh indeks prestasi yang memuaskan.

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai tambahan informasi wacana perpustakaan

untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan dapat digunakan

sebagai kajian baru untuk referensi di bidang kesehatan.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya tentang

hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1Belajar

Belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan

secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mengunakan

semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, panca indra, otak

dan anggota tubuh lainnya, demikian aspek-aspek kejiwaan

seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya (Dalyono M,

2010).

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau

kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu, dan individu dengan lingkungannya, sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Rogers

A, 2003).

Dalam belajar ada proses mental yang aktif. Pada tingkat

permulaan belajar, aktivitas itu masih belum teratur, banyak

hasil-hasil yang belum terpisahkan dan masih banyak kesalahan

yang diperbuat.Tetapi dengan adanya usaha dan latihan yang

terus menerus, adanya kondisi belajar yang baik, adanya

dorongan-dorongan yang membantu, maka kesalahan-kesalahan

itu makin berkurang, prosesnya makin teratur. Orang yang

belajar semakin lama maka semakin dapat mengerti akan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

hubungan dan perbedaan bahan-bahan yang dipelajari

(Mustaqim & Wahib.Abdul, 2010).

2.1.2Tujuan Belajar

Setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan

kegiatan belajar. Seseorang yang ingin mencapai cita-citanya

tentu harus belajar dengan giat dan tekun. Bukan hanya belajar

ditempat pendidikan saja, tapi juga, didalam masyarakat, dan

sebagainya.Untuk menggapai cita-cita tidak bisa hanya

bermalas-malasan, tetapi harus rajin, gigih, dan tekun belajar.

Belajar dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan

dibantu atau tanpa bantuan orang lain. Belajar adalah syarat

mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik dalam

bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan atau kecakapan.

Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja,

orang dewasa, maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur

hidup selagi hayat dikandung badan.

Dari uraian diatas dijelaskan bahwa belajar merupakan

kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara

maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu

atau tujuan. Karena itu perlu di ketahui seluk beluk belajar,

terutama bagaimana caranya untuk belajar (Dalyono, M . 2010).

2.1.3Prinsip-Prinsip Belajar

1. Kematangan jasmani dan rohani

6

Page 18: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai

kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan

yang di pelajarinya. Kematangan jasmani yaitu telah

sampai pada batas umur serta kondisi fisik yang cukup

kuat untuk melakukan kegiatan belajar.Kematangan rohani

artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk

melakukan kegiatan belajar, misalnya kemampuan berfikir,

ingatan, fantasi dan sebagainya.

2. Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar

harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang

cukup baik fisik, mental, maupun perlengkapan belajar.

Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan

yang baik, sementara kesiapan mental yakni memiliki

minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan kegiatan

belajar, dan perlengkapan belajar yang memadai seperti

buku dan alat penunjang belajar yang lain juga

berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh.

3. Memahami tujuan

Setiap orang belajar harus memahami apa tujuannya,

kemana arah tujuan itu, dan apa manfaat yang diperoreh

bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang

yang ingin belajar agar proses yang dilakukan dapat cepat

Page 19: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

selesai dan berhasil. Belajar tanpa memahami tujuan dapat

menimbulkan kebingungan, hilangnya minat, dan tidak

sistematis.

4. Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus mempunyai kesungguhan untuk

melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan

memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain itu

akan banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan

percuma. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh

dan tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan

penggunaan waktu yang lebih efektif.

5. Ulangan dan latihan

Prinsip yang tak kalah pentingnya adalah ulangan dan

latihan.Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap

dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar

untuk dilupakan. Sebaliknya, belajar tanpa diulang hasilnya

akan kurang memuaskan. Karena mengulang pelajaran

adalah salah satu cara untuk berfungsinya ingatan secara

maksimal (Mustaqim & W. Abdul, 2010).

2.1.4Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan

beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar (internal) dan

Page 20: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

ada pula yang berasal luar (eksternal).Dibawah ini adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar:

Faktor internal

1. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak

sehat,sakit kepala, demam, batuk, dan sebagainya dapat

mengakibatkan menurunya minat untuk belajar. Demikian

pula jika kesehatan rohani kurang baik misalnya mengalami

ganguan pikiran, perasaan kecewa, atau mempunyai konflik,

atau sebab lainya, maka akan dapat mengurangi semangat

untuk belajar.

2. Inteligensi dan bakat

Seseorang yang mempunyai inteligensi baik (IQ tinggi)

umumnya mudah belajardan hasilnya juga cenderung

baik.Sebaliknya, orang yang inteligensinya rendah

cenderung mengalami kesulitan dalam belajar, lambat

berfikir sehingga prestasi belajarnya rendah.

3. Minat dan motivasi

Sebagaimana halnya dengan inteligensi dan bakat maka

minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar

pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar.Minat

dapat timbul karena daya tarik dari luar dan datang dari

Page 21: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

hati.Minat yang besar merupakan suatu modal yang besar

juga untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.Sedangkan

motivasi adalah suatu penggerak/pendorong yang bisa

berasal dari dalam diri kita atau berasal dari luar.Motivasi

yang berasal dari dalam diri yaitu dorongan yang datangnya

dari hati. Sedangkan motivasi dari luar yaitu dorongan yang

datangnya dari orang lain atau lingkungan.

4. Cara dan gaya belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil

belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor

fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh

hasil yang kurang memuaskan. Ada orang yang sangat rajin

belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup.Cara

belajar seperti ini adalah contoh yang tidak baik.Belajar

harus ada waktu istirahat untuk memberi kesempatan

kepada mata, otak, dan organ tubuh lainnya untuk

memperoleh tenaga kembali.

Selain itu teknik-teknik belajar perlu diperhatikan,

bagaimana cara membaca, mencatat menggarisbawahi,

membuat ringkasan (kesimpulan), apa yang harus dicatat,

dan sebagainya. Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu

juga di perhatikan waktu belajar, tempat fasilitas,

Page 22: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

penggunaan media pengajaran, dan penyesuaian bahan

pelajaran.

Faktor eksternal

1. Keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak serta family

yang menjadi penghuni rumah.Faktor orang tua sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam

belajar.Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar

kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan

bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya orang tua dengan

anak, tenang atau tidaknya situasi dirumah, semua itu turut

mempengaruhi hasil belajar anak.

2. Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhitingkat

keberhasilan belajar.Kualitas guru, metode mengajar,

kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan

fasilitas disekolah, keadaan ruangan dan sebagainya, semua

turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

3. Masyarakat

Page 23: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Keadaan masyarakat juga ikut menentukan prestasi belajar.

Bila disekitar keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-

orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata

bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan

mendorong anak lebih giat belajar. Sebaliknya apabila

dilingkungan tersebut banyak anak-anak yang nakal, tidak

bersekolah, dan pengangguran, hal ini akan mengurangi

semangat belajar.

4. Lingkungan

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting

dalam mempengaruhi prestasi belajar.Keadaan lingkungan,

bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim

dan sebagainya. Misalnya bangunan rumah padat penduduk

dan kumuh akan mengganggu kegiatan belajar. Keadaan

lalu lintas yang membisingkan, suara hiruk pikuk orang

disekitar, suara pabrik polusi, iklim yang panas, semuanya

akan mempengaruhi minat belajar. Sebaliknya, tempat yang

sepi dengan iklim sejuk, ini akan menunjang minat belajar.

2.2 Gaya Belajar

2.2.1Pengertian Gaya Belajar

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat

lambat (Hamzah B. Uno, 2008). Oleh karena itu, mereka sering kali harus

Page 24: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

menempuh cara yang berbedauntuk bisa memahami sebuah informasi atau

pelajaran yang sama.Ada pelajar yang lebih senang menulis hal-hal yang telah

disampaikan oleh pengajar ketika proses pembelajaran berlangsung. Ada juga

pelajar yang lebih senang mendengarkan materi yang disampaikan oleh pengajar,

serta ada juga pelajar yang lebih senang praktek secara langsung. Dari berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh pelajar selama proses pembelajaran berlangsung

maka akan tercipta suatu cara belajar yang menjadi suatu kebiasaan pelajar dalam

kehidupan sehari-hari. Cara belajar yang dimiliki pelajar sering disebut dengan

gaya belajar atau modalitas belajar. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari

bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah

informasi (DePorter & Hernacki, 2002).

Gaya belajar merupakan kumpulan karakteristik pribadi yang membuat

suatu pembelajaran efektif untuk beberapa orang dan tidak efektif untuk orang

lain. Gaya belajar berhubungan dengan cara seseorang belajar, serta cara belajar

yang disukai (Sugihartono 2007). Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang

dilakukan oleh seorang pelajar dalam menangkap stimulus atau informasi, cara

mengingat, berfikir, dan memecahkan soal (S. Nasution, 2003). Pelajar pada

umumnya akan sulit memproses informasi dalam satu cara yang dirasa tidak

nyaman bagi mereka. pelajar memiliki kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan

cara yang berbeda, sertamemproses informasi dengan cara yang berbeda.

Sebagian orang mungkin memiliki gaya belajar tertentu yang dominan digunakan

dalam berbagai situasi, sehingga kurang menggunakan gaya yang berbeda untuk

situasi yang berbeda. Dari beberapa definisi gaya belajar di atas dapat

Page 25: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang dipakai seseorang dalam proses

belajar yang meliputi bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi

yang diterima sehingga pembelajaran menjadi efektif.

2.2.2 Macam-Macam Gaya Belajar

Menurut (DePorter & Hernacki, 2002) terdapat tiga gaya belajar seseorang

yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Walaupun masing-masing

pelajar belajar dengan menggunakan ketiga gaya belajar ini, kebanyakan pelajar

lebih cenderung pada salah satu

diantara gaya belajar tersebut.

1) Gaya belajar Visual

Seseorang yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting

adalah mata/penglihatan (visual), mereka cenderung belajar melalui apa yang

mereka lihat. Pelajar yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa

tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka

cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka

berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat

dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran

bergambar, dan video. Didalam kelas, pelajar visual lebih suka mencatat sampai

detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. Orang-orang visual: rapi dan teratur,

berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti

terhadap detail, mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun

Page 26: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

presentasi, pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam

pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar, mengingat

dengan asosiasi visual, biasanya tidak terganggu oleh keributan, mempunyai

masalah untuk mengingat intruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering kali minta

bantuan orang untuk mengulanginya, pembaca cepat dan tekun, lebih suka

membaca daripada dibacakan, membutuhkan pandangan dan tujuan yang

menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang

suatu masalah atau proyek, mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon

dan dalam rapat, lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, sering

menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak, lebih suka

melakukan demonstrasi daripada berpidato, lebih suka seni daripada musik,

sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih

kata-kata, kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin

memperhatikan (DePorter & Hernacki, 2002).

2) Gaya belajar Auditorial

Pelajar yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui

telinga (alat pendengarannya). Pelajar yang mempunyai gaya belajar auditori

dapat belajar lebih cepat denganmenggunakan diskusi verbal dan mendengarkan

apa yang pengajar katakan. Mereka dapat mencerna dengan baik informasi yang

disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan

hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang sulit diterima oleh pelajar

bergaya belajar auditori. Pelajar seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat

denganmembaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Orang-orang auditorial: berbicara kepada diri sendiri saat bekerja, mudah

terganggu oleh keributan, menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan

di buku ketika membaca, senang membaca dengan keras dan mendengarkan,

dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara, mereka

kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam berbicara, berbicara dengan irama

yang terpola, biasanya pembicara yang fasih, lebih suka musik daripada seni,

belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada

yang dilihat, suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan segala sesuatu

panjang lebar, mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

visualisasi seperti memotong bagian-bagian hinggasesuai satu sama lain, lebih

pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka gurauan lisan

daripada membaca komik (DePorter & Hernacki, 2002).

3) Gaya belajar Kinestetik

Pelajar yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,

menyentuh, dan melakukan. Pelajar seperti ini tidak tahan untuk duduk berlama-

lama mendengarkan pelajaran dan merasa bisa belajar lebih baik jika prosesnya

disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan

mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak

tubuh. Orang-orang kinestetik: berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian

fisik, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat ketika

berbicara dengan orang, Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak,

mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar, belajar melalui

memanipulasi dan praktik, menghafal dengan cara berjalan danmelihat,

Page 28: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan

isyarat tubuh, tidak dapat duduk diam untuk waktu lama, tidak dapat mengingat

geografi kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu,

menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, menyukai buku-buku yang

berorientasi pada plot, mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat

membaca, kemungkinan tulisannya jelek, ingin melakukan segalasesuatu,

menyukai permainan yang menyibukkan (DePorter & Hernacki, 2002).

2.2.3 Indikator Gaya Belajar

Mengacu pada teori dan ciri-ciri gaya belajar menurut (DePorter &

Hernacki, 2002) seperti yang diuraikan di atas maka diketahui indikator-indikator

dari masing-masing gaya belajarsebagai berikut:

1) Indikator gaya belajar visual

a) Belajar dengan cara visual

Mata/penglihatan mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas

belajar. Lebih mudah memahami pelajaran dengan melihat bahasa

tubuh/ekspresi muka gurunya, membaca,menulis.

b) Mengerti baik mengenai posisi, bentuk, angka, dan warna

Pelajar yang bergaya belajar visual lebih mudah mengingat apa yang

mereka lihat, sehingga mereka bisa mengerti dengan baik mengenai

posisi/lokasi, bentuk, angka, dan warna.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

c) Rapi dan teratur

Pelajar visual mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun

kondisi lingkungan di sekitarnya.

d) Tidak terganggu dengan keributan

Pelajar dengan gaya belajar visual lebih mengingat apa yang dilihat

daripada yang didengar, jadi mereka sering mengabaikan apa yang mereka

dengar.

e) Sulit menerima intruksi verbal

Mudah lupa dengan sesuatu yang disampaikan secara lisan dan sering kali

harus minta bantuan orang untuk mengulanginya.

2) Indikator gaya belajar auditorial

a) Belajar dengan cara mendengar

Pelajar yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui

telinga/alat pendengarannya. Mereka belajar lebih cepat dengan

menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang pengajar

katakan.

b) Baik dalam aktivitas lisan

Pelajar auditorial berbicara dengan irama yang terpola, biasanya

pembicara yang fasih, suka berdiskusi dan menjelaskan segala sesuatu

panjang lebar.

c) Memiliki kepekaan terhadap musik

Mereka mampu mengingat dengan baik apa yang didengar, sehingga dapat

mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

d) Mudah terganggu dengan keributan

Pelajar dengan tipe auditorial ini peka terhadap suara yang didengarnya,

jadi mereka akan sangat terganggu jika ada suara lain disamping dalam

aktivitas belajarnya.

e) Lemah dalam aktivitas visual

Informasi tertulis terkadang sulit diterima oleh pelajar bergaya belajar

auditori.

3) Indikator gaya belajar kinestetik

a) Belajar dengan aktivitas fisik

Pelajar yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,

menyentuh, dan melakukan. Mereka tidak tahan untuk duduk berlama-

lama mendengarkan pelajaran dan merasa bisa belajar lebih baik jika

prosesnya disertai kegiatan fisik.

b) Peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh

Pelajar dengan gaya belajar kinestetik mudah menghafal dengan cara

melihat gerakan tubuh/fisik sambil berjalan mempraktikkan.

c) Berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Pelajar kinestetik biasanya mempunyai perkembangan awal otot-otot yang

besar, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak

menggunakan isyarat tubuh, suka praktik.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

d) Suka coba-coba dan kurang rapi

Belajar melalui memanipulasi dan praktik, kemungkinan tulisannya jelek.

e) Lemah dalam aktivitas verbal

Cenderung berbicara dengan perlahan, sehingga perlu berdiri dekat ketika

berbicara dengan orang lain.

2.3 Prestasi Belajar

2.3.1 Pengertian prestasi belajar

Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi milik pelajar sebagai

akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan (Listiani, 2005). Salah satu petunjuk

dari keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar individu

secara maksimal. Prestasi belajar di dalam pendidikan diidentikkan dengan hasil

belajar atau output dari proses belajar (Widianingsih, 2001). Prestasi belajar juga

dapat diartikan sebagai hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan

berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang

diwujudkan berupa angka ataupun nilai maupun indeks prestasi (Aiyuda, 2009).

Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar, yaitu

semakin baik kebiasaan belajar siswa akan semakin baik nilai prestasi belajarnya.

(Djaali, 2008). Hasil belajar merupakan realisasi perkembangan dari kecakapan

atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat

dilihat dari perilakunya. Baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

berpikir, maupun motorik. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003).

Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia,

fisik, dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah

Page 32: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi

dengan bahan yang sedang dipelajari (Sardiman A.M, 2009).

Prestasi belajar yang baik pasti ditentukan oleh bagaimana proses belajar

untuk menuju hasil prestasi yang baik tadi. Proses atau gaya belajar pasti berbeda-

beda dan masing-masing memiliki gaya belajar sendiri-sendiri.Gaya belajar

memiliki nilai positif dan negatif begitu juga dengan dampaknya kepada orang

tersebut dan di sekelilingnya. Memang betul ada pola belajar yang tidak baik dan

karena itu menghasilkan prestasi belajar yang buruk tetapi kalau pola belajar baik

sudah dijamin mendapat hasil yang memuaskan.Mutu pendidikan pun juga

mempengaruhi kelangsungan pola belajar seorang pelajar begitu juga dengan

lingkungan pelajar tersebut. Tetapi yang paling mempengaruhi pola belajar

terhadap prestasi belajar adalah pelajar itu sendiri. Jika dia punya motivasi yang

tinggi untuk mengembangkan pola belajar maka pola belajar tersebut akan

membaik dan hasil prestasinyapun juga akan membaik (Bagas Sularso, 2006).

2.3.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar,

banyak faktor yang mempunyai prestasi belajar baik yang berasal dari dalam

individu itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu. Menurut

Purwanto (2010), faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

1. Faktor dari dalam diri individu

Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan

kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat,

kecerdasan, cara belajar, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2. Faktor dari luar individu

Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan

yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental

yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas

menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks.

Aktivitas belajar individu memang tidak selamanya menguntungkan. Kadang

– kadang juga tidak lancar, kadang mudah menagkap apa yang dipelajari,

kadang sulit mencerna materi pelajaran. Dalam keadaan dimana anak didik /

pelajar dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut kualitas

belajar.

2.3.3Pengukuran Dalam Pendidikan

Karena pendidikan merupakan aspek dari kehidupan, maka

dibentuk suatu pengukuran dan penilaian. Evaluasi dapat berupa

pertanyaan dan juga hasil dari pengamatan.Tentunya

pengukuran dan penilaian yang demikian itu adalah bersifat

kasar dan belum dapat memenuhi syarat ilmu pengetahuan.

Dengan munculnya pendidikan formal yang diterapkan tiap

sekolah pengukuran dan penilaian mendapatkan bentuk yang

jelas dan tegas.

Dalam pendidikan disekolah guru berusaha untuk

mengetahui secara tepat hasil belajar yang diberikan kepada

para muridnya.Untuk mengetahui dengan pasti seberapa jauh

Page 34: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

hasil KMB yang diberikan tersebut dikuasai dengan melalui ujian

lisan maupun tertulis.Penggunaan ujian tertulis secara besar-

besaran baik sebagai pengganti maupun sebagai pelengkap ujian

lisan baru timbul pada abad 19, sebelum abad itu pada

umumnya ujian dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan. Ujian

tertulis memiliki keunggulan dari pada ujian lisan dalam

beberapa hal antara lain:

1. Bahan-bahan yang diberikan kepada seluruh anak yang diuji

bentuk dan isinya sama.

2. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan yang sama.

3. Ujian tertulis dapat diselenggarakan dalam waktu yang

sama, hal ini dapat menghemat waktu.

Walaupun demikian ujian tertulis yang berbentuk essay ini

belum dapat menghilangkan kelemahan-kelemahan yang

penting dari pada ujian lisan, yaitu penilaian yang masih

sifatnya masih cenderung obyektif. Pada akhir abad 19 dan

awal abad 20 timbul usaha-usaha untuk memberikan

pengukuran yang obyektif.Usaha tersebut pada awalnya

ditemukan oleh Thorndike, dalam bukunya Educational

Psychology. Maka muncullah test yang bentuk dan strukturnya

sangat berbeda dengan essay, yang sekarang dikenal dengan

test obyektif. Pada umumnya di Indonesia kita mengenal

macam test obyektif yaitu:

Page 35: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

1. Test benar salah (true or false).

2. Test melengkapi (completation).

3. Test menjodohkan (matching).

4. Test memilih salah satu jawaban (multiple choice).

2.3.4Fungsi Pengukuran Dan Penilaian Dalam Pendidikan

Fungsi pengukuran dan penilaian dalam pendidikan ialah

pengajar menyadari pentingnya dan perlunya pengukuran

disetiap tempat belajar untuk mengetahui prestasi belajar.

Pengukuran yang berbentuk test atau ujian ini mempunyai

fungsi, yaitu:

1. Untuk mengetahui hasil belajar

2. Untuk mengevaluasi kegiatan belajar

3. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajar

4. Pengukuran dapat juga dipergunakan untuk menyadarkan

anak pada kemampuanya.

5. Pengukuran dapat dijadikan petunjuk dalam proses belajar.

6. Pengukuran dapat dijadikan dasar penentuan penghargaan

atau hadiah.

2.3.5Prinsip Umum Alat Ukur Prestasi Belajar

Bila orang mengadakan pengukuran baik dalam pendidikan

untuk mengetahui aspek-aspek dari orang atau kelompok, maka

hal pertama yang harus diperhatikan ialah memilih alat ukur

yang digunakan untuk menilai. Buruk baiknya alat harus

Page 36: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

memperhatikan tiga hal yaitu: Validitas, Rehabilitas dan

Standarisasi (kemampuan membandingkan) (Mustaqim & W.

Abdul, 2010).

Menurut buku Pedoman Akademik Stikes Bina Sehat PPNI

edisi 2011, untuk menilai prestasi belajar yaitu dengan

menggunakan predikat sebagaimana tampak pada tabel 1 pada

halaman berikut.

Tabel 2.1 Perbandingan Nilai Angka, dan Predikatnya.

Angka Predikat

3,51 - 4,00

2,76 - 3,50

2,76 - 2,75

< 2,75

Cumlaude

Sangat Memuaskan

Memuaskan

Kurang

2.4 Indeks prestasi

2.4.1Pengertian Indeks Prestasi

Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang

merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan nilai proses

belajar tiap semester atau dapat diartikan juga sebagai besaran

atau angka yang menyatakan hasil dalam proses belajar

mahasiswa pada satu semester (Slameto, 2003).

2.5 Kerangka Teori

Page 37: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Kerangkateori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang

berisi tentang konsep teori yang dipergunakan atau

berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan

(Notoadmodjo, 2010).

Gambar 2.1 Kerangka teori hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi pada mahasiswa S1 keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

2.6 Kerangka Konsep

Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

1. Internala) Kesehatanb) Intelegensi dan bakatc) Minat dan motivasid) Cara dan gaya belajar

2. Eksternala) Keluargab) Sekolahc) Masyarakatd) lingkungan

Belajar

Gaya belajar

1. Visual2. Auditorial3. Kinestetik

Indikator Visual1. Belajar dengan cara

visual.2. Mengerti baik mengenai

posisi, bentuk, angka, dan warna.

3. Rapi dan teratur4. Tidak terganggu keributan.5. Sulit menerima instruksi

verbal.

Indikator Kinestetik

1. Belajar dengan aktifitas fisik.2. Peka terhadap ekspresi dan

gaya tubuh3. Berorientasi pada fisik dan

banyak bergerak.4. Suka coba-coba dan kurang

rapi.5. Lemah dalam aktivitas verbal

Indikator Auditorial 1. Belajar dengan mendengar.2. Baik dalam aktifitas lisan.3. Memiliki kepekaan terhadap

musik.4. Mudah terganggu keributan.5. Lemah dalam aktivitas

visual.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

1. Faktor dari dalam diri individu

2. Faktor dari luar individu

Prestasi belajar

(indeks prestasi)

Page 38: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar

variabel (Nursalam, 2008).

: Diteliti

:Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka konsep hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi pada mahasiswa S1 keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

2.7 Hipotesis

Mahasiswa Semester VI S1 Keperawatan Angkatan 2011

Gaya belajar Indikator Gaya Belajar1. Visual2. Auditorial3. Kinestetik

Prestasi belajar

(indeks prestasi)

3,51 – 4,00 (Cumlaude)

2,76 – 3,50 (Sangat

Memuaskan)

2,76 – 2,75 (Memuaskan)

< 2,75 (Kurang)

Ya Tidak

Belajar

Page 39: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006).

Tipe hipotesis ada dua, yaitu H0 dan H1. H0 adalah

hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan

interpretasi hasil statistic.H1 adalah hipotesis penelitian, yang

menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh dan perbedaan

antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2008).

Hipotesis penelitian ini adalah H1, yaitu “Hubungan antara

gaya belajar dengan indeks prestasi pada mahasiswa S1

keperawatan angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto”.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk

mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).

Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan case

control adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana variable

bebas/faktor resiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retropektif.

Dengan kata lain efek/variable tergantungnya diidentifikasi saat ini, kemudian

faktor resiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu lalu (Setiadi, 2013).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar dengan

indeks prestasi mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto.

3.2 Populasi, Sampling dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoadmodjo, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa semester VI S1

Keperawatan angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

sebanyak 128 mahasiswa.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.2.2 Sampling

Teknik sampling merupakan suatu cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

objek penelitian (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

probability sampling dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan

sampel dilakukan secara acak. Cara ini dipakai jika anggota populasi dianggap

homogen agar dapat melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada sebagian

anggota populasi dan setiap kasus memiliki kesempatan sama untuk terpilih

sebagai sampel (Setiadi, 2013)

3.2.3 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Pada

penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebagian mahasiswa semester VI S1

Keperawatan angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

sebanyak 56 mahasiswa.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Adapun

criteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden.

2. Mahasiswa yang berada ditempat saat penelitian dilakukan.

3. Mahasiswa yang absensi kehadirannya di atas

2. Kriteria Eksklusi

Page 42: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Kriteria eksklusi merupakan criteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

yang penyebabnya antara lain adalah adanya hambatan etis, menolak menjadi

responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk

dilakukan penelitian (Hidayat, 2007). Adapun criteria eksklusi pada penelitian

ini adalah :

1) Mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden.

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

solvin menurut Saryono (2011) sebagaiberikiut :

 n= N

1+( N . e2 )

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat kepercayaan / dan ketepatan yang diinginkan (0,1)

n=1281+(128 x 0 .12)

n=1281+1,28

n=1282 ,29

n=55 , 8=56

Jadi, besar sampel pada penelitian ini sebanyak 56 responden.

3.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Page 43: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang diamati, yang mempunyai, yang

mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar

dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2013).

Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variabel yang lain, maka

macam-macam variable penelitian dapat dibedakan antara lain:

1. Variabel bebas (Variabel independen)

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab,

perubahan, atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel ini juga

dikenal dengan nama variable bebas artinya bebas dalam mempengaruhi

variabel lain (Hidayat, 2003). Dalam penelitian ini variabel independennya

adalah gaya belajar.

2. Variabel tergantung (variabel dependent)

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variable bebas (Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini variable

dependennya adalah indeks prestasi.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variable secara operasional dan

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena

dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2003).

Page 44: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Gaya Belajar Dengan

Indeks Prestasi.

VariabelDefinisi

OperasionalParameter Alatukur Skala Kriteria

Independen:

Gaya belajar

Gaya belajar

yang

digunakan

mahasiswa

1. Kategori gaya belajar :

1. Visual2. Auditorial3. Kinestetik

2.

Kuesioner Nomina

l

1. Visual2. Auditorial3. Kinestetik

Dependen:

Prestasi

belajar

(Indeks

prestasi)

Hasil belajar

yang diperoleh

mahasiswa

dalam semua

mata kuliah

tiap semester

dengan

menggunakan

indeks prestasi

3. Kategori indeks prestasi :

Perolehan

hasil belajar

dalam satu

semester

IP

Semester

Ordinal 1. Cumlaude (3,51 – 4,00)

2. Sangat Memuaskan (2,76 – 3,50)

3. Memuaskan (2,76 – 2,75)

4. Kurang (< 2,75)

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilalui pada penelitian ini adalah tahap pengajuan judul,

setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti meminta surat studi pendahuluan

dan penelitian pada bagian administrasi akademis kemahasiswaan kampus yang

telah dilegalisasi oleh Ka. ProdiS1 Keperawaatan STIKES Bina Sehat PPNI

Kabupaten Mojokerto, kemudian diserahkan kepada Ketua STIKES Bina Sehat

PPNI Kabupaten Mojokerto untuk meminta izin dilakukannya studi pendahuluan

dan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian lahan penelitian

dengan dikirimkannya surat balasan yang berisi izin penelitian dari Ketua

Page 45: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto, kemudian memperlihatkan

balasan surat tersebut kepada bagian BAAK STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten

Mojokerto sebagai syarat untuk memperoleh data penelitian, dan penelitian bisa

dilaksanakan.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.4.1 Kerangka Kerja

Langkah-langkah pengumpulan data dapat dijelaskan dalam bentuk

kerangka kerja (frame work) yaitu pentahapan dalam suatu penelitian. Pada

kerangka kerja disajikan alur penelitian (Nursalam, 2008).

Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.4 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Antara Gaya Belajar

Dengan Indeks Prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Semester

VI Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

Populasi

Seluruh Mahasiswa semester VI S1 Keperawatan angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto berjumlah 128 orang

Sampling

Probability Sampling tipe Random Sampling

Sampel

Mahasiswa semester VI S1 Keperawatan angkatan 2011 STIKES Bina Sehat

Pengumpulan Data

Kuisioner dan Data IP Semester

Pengolahan Data dan Analisa Data

Editing, Coding, Scoring, Tabulating dan dianalisis menggunakan uji statistik

Spearman rho

Penyajian Data

Terdiri dari data umum dan data khusus

Desiminasi hasil

Tidak ada hubungan antara gaya belajar dengan indeks prestasi

mahasiswa S1 Keperawatan Semester VI Angkatan 2011 Stikes Bina

Page 47: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

3.5.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode

(Arikunto, 2006). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi

dan kuisioner yang berisi pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk

memperoleh informasi tentang gaya belajar, dan menggunakan data dari BAAK

untuk memperoleh data tentang indeks prestasi yang diperoleh dalam satu

semester. Peneliti menggunakan kuisioner dan data BAAK ini untuk

mempermudah subjek dalam menjawab pertanyaan secara terarah dan

memperoleh data indeks prestasi yang sesuai dengan data yang diperoleh untuk

mendapatkan hasil yang akurat dengan waktu yang singkat.

3.5.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten

Mojokerto. Pengambilan data awal bulan Februari 2014, dan penelitian bulan

April - Mei 2014.

3.6 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan

Editing, Coding, Scoring, Tabulating.

3.6.1 Editing

Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

(kuesioner dan data BAAK) atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2003).

Page 48: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.6.2 Coding

Adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2003). Pengkodean yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Indeks prestasi :

a. Kode 1 jika (Kurang <2,75)

b. Kode 2 jika (Memuaskan 2,76 – 2,75)

c. Kode 3 jika (Sangat Memuaskan 2,76 – 3,50)

d. Kode 4 jika (Baik: 3,51 – 4,00)

3.6.3 Scoring

Skoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu

diberikan penilaian atau skor (Saryono, 2010).

3.6.4 Tabulating

Tabulating yakni membuat tabel–tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010).

3.6.5 Analisa Data

Setelah data gaya belajar dan indeks prestasi diberikan kode kemudian

diolah sesuai dengan tahapan pengolahan data, maka tahap selanjutnya data-data

tersebut dianalisa menggunakan uji korelasi spearman rank test menggunakan

program Windows SPSS versi 20.0

.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3.7 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada

institusi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto untuk mendapat

persetujuan. Setelah itu baru melakukan penelitian pada responden dengan

menekankan pada masalah etika yang meliputi :

1.7.1 Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan.

Subjek diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian, jika subjek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

1.7.2 Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

1.7.3 Confidentiality ( Kerahasiaan )

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi, ataupun masalah-masalah lainnya (Hidayat, 2003).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan tentang hasil penelitian tentang hubungan

antara gaya belajar dengan indeks prestasi mahasiswa S1 keperawatan Semester

VI Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Hasil pengumpulan data

melalui pengisian kuesioner yang diajukan kepada responden. Penyajian data

dimulai dari gambaran umum meliputi gambaran tempat penelitian, data umum,

data khusus, dan pembahasan.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2014 di Stikes Bina Sehat

PPNI Mojokerto dengan 56 responden yang berasal dari mahasiswa S1

keperawatan semester VI angkatan 2011. Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto

terletak di jalan Raya Jabon km 06 Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Letaknya

strategis karena berada di samping jalan raya arah menuju Kota Mojokerto. Stikes

Bina Sehat PPNI Mojokerto mempunyai empat program studi yaitu S1

Keperawatan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, dan Profesi NERS.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

4.1 Hasil Penelitian

4.2.1. Data Umum

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Usia Responden Pada Mahasiswa Semester VI Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Angkatan 2011.

No Usia Frekuensi Prosentase (%)

1 21 Tahun 20 35,7

2 22 Tahun 32 57,1

3 23 Tahun 4 7,1

Jumlah 56 100

Sumber : Data Primer, April - Mei 2015.

Berdasarkan tabel di atas terlihat dari 56 responden diperoleh data

sebagian besar responden berusia 22 tahun sebanyak 32 responden

(57,1%), dan sebagian kecil responden yang berusia 23 tahun sebanyak 4

responden (7,1%)

4.2.2. Data Khusus

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaya Belajar

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Gaya Belajar Responden Pada Mahasiswa Semester VI Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Angkatan 2011.

No Gaya Belajar Frekuensi Prosentase (%)

1 Visual 11 19,6

2 Auditori 34 60,7

3 Kinestetik 11 19,6

Jumlah 56 100

Sumber : Data Primer, April - Mei 2015.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 56 responden,

responden cenderung melakukan gaya belajar auditori sebanyak 34

responden (60,7%), dan sebagian kecil responden yang melakukan gaya

belajar visual dan kinestetik yang keduanya memiliki hasil yang sama

yaitu sebanyak 11 responden (19,6%).

2. Indeks Prestasi

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Indeks Prestasi Responden Pada Mahasiswa Semester VI Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Angkatan 2011.

No Indeks Prestasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Cumlaude 1 1,82 Sangat memuaskan 21 37,53 Memuaskan 0 04 Kurang 34 60,7

Jumlah 56 100

Sumber : Data Primer, April - Mei 2015.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai indeks prestasi kurang sebanyak 34 responden (60,7%) dan

sebagian kecil responden mempunyai indeks prestasi cumlaude sebanyak 1

responden (1,8%).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

3. Tabulasi Silang Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi.

Tabel 4.4 Tabulasi silang antara gaya belajar dan indeks prestasi Responden Pada Mahasiswa Semester VI Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Angkatan 2011.

N

o

Gaya

Belajar

Prestasi Belajar

TotalCumlaude Sangat

memuaskan

Memuaskan Kurang

F % F % F % F % f %

1 Visual 1 1,8 5 8,9 0 0 5 8,9 11 19,6

2 Auditori 0 0 14 25,0 0 0 20 35,7 34 60,7

3 Kinestetik 0 0 2 3,6 0 0 9 16,1 11 19,6

Total 1 1,8 21 37,5 0 0 34 60,7 56 100

Sumber : Data Primer, April - Mei 2015.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan gaya belajar yang dilakukan

oleh mahasiswa, dari 11 responden yang memiliki gaya belajar visual

memperoleh indeks prestasi Cumlaude sebanyak 1 responden (1,8%). Dari

34 responden yang memiliki gaya belajar auditorial memperoleh indeks

prestasi sangat memuaskan sebanyak 0 responden (0%). Dari 11 responden

yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh indeks prestasi sangat

memuaskan sebanyak 0 responden (0%).

4.3. Pembahasan

1. Gaya Belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar Mahasiswa S1

Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Semester VI Angkatan

2011 sebagian besar adalah gaya belajar auditorial, dimana hal ini

dibuktikan bahwa sebanyak 34 responden (60,7%), sedangkan responden

Page 54: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

yang memilih gaya belajar kinestetik sebanyak 11 responden (19,6%), dan

responden yang memilih gaya belajar visual sebanyak 11 responden

(19,6%).

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat

lambat (Hamzah B. Uno, 2008). Oleh karena itu, mereka sering kali harus

menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau

pelajaran yang sama.Ada pelajar yang lebih senang menulis hal-hal yang

telah disampaikan oleh pengajar ketika proses pembelajaran berlangsung.

Ada juga pelajar yang lebih senang mendengarkan materi yang disampaikan

oleh pengajar, serta ada juga pelajar yang lebih senang praktek secara

langsung.

Hasil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa lebih

senang mendengarkan dari pada melihat atau melakukan demonstrasi ketika

menerima sebuah materi perkuliahan. Karena bagi responden dengan

mendengarkan secara seksama, mereka bisa menghafalkan materi yang

diterima sehingga mereka masih dapat mengulang materi yang mereka

dengarkan tersebut ketika berada di rumah. beranggapan dengan

mempraktekan sebuah materi pelajaran mereka akan mudah memahami dan

menghafal materi tersebut sehingga mereka lebih mudah untuk

mengingatnya kembali.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2. Prestasi Belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar Mahasiswa S1

Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Semester VI Angkatan

2011 menunjukkan bahwa responden memperoleh indeks prestasi cumlaude

sebanyak 1 responden (1,8%), responden yang memperoleh indeks prestasi

sangat memuaskan sebanyak 21 responden (37,5%), responden yang

mempunyai indeks prestasi memuaskan sebanyak 0 responden (0%) dan

responden mempunyai indeks prestasi kurang sebanyak 34 responden

(60,7%).

Indeks prestasi (prestasi belajar) merupakan realisasi perkembangan

dari kecakapan atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil

belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Baik perilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, berpikir, maupun motorik (Nana Syaodih

Sukmadinata, 2003). Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek

belajar dengan dunia, fisik, dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang

tergantung pada apa yang telah diketahui, subjek belajar, tujuan, motivasi

yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari

(Sardiman A.M, 2009).

Hasil penelitian menunjukkan dari nilai Indeks Prestasi responden yang

diperoleh berkisar antara 1,89 – 3,58. Dengan demikian hasil perolehan

indeks prestasi yang dimiliki responden adalah sangat baik, dengan indeks

prestasi sangat baik merupakan prestasi belajar yang cukup membanggakan

pada responden karena dengan nilai tersebut responden mampu untuk

Page 56: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai indeks prestasi sangat baik

yang diharapkan oleh para dosen pengajar, dan juga orang tua responden.

3. Hubungan Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa gaya belajar yang dilakukan

oleh mahasiswa akan me indeks prestasi yang diperoleh, yang ditunjukkan

dari 11 responden yang melakukan gaya belajar visual memperoleh indeks

prestasi cumlaude sebanyak 1 responden (1,8%), 34 responden yang

melakukan gaya belajar auditorial memperoleh indeks prestasi cumlaude

sebanyak 0 responden (0%), dan responden yang melakukan gaya belajar

kinestetik memperoleh indeks prestasi cumlaude sebanyak 0 responden

(0%).

Hasil uji spearman rho menunjukkan bahwa ρ = 0,062 dan α = 0,5

maka ρ < α sehingga H0 diterima, maka tidak ada hubungan antara gaya

belajar dengan indeks prestasi.

Gaya belajar memiliki nilai positif dan negatif begitu juga dengan

dampaknya kepada orang tersebut dan di sekelilingnya. Memang betul ada

pola belajar yang tidak baik dan karena itu menghasilkan prestasi belajar

yang buruk tetapi kalau pola belajar baik sudah dijamin mendapat hasil yang

memuaskan. Mutu pendidikan pun juga mempengaruhi kelangsungan pola

belajar seorang pelajar begitu juga dengan lingkungan pelajar tersebut.

Tetapi yang paling mempengaruhi pola belajar terhadap prestasi belajar

adalah pelajar itu sendiri. Jika dia punya motivasi yang tinggi untuk

Page 57: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

mengembangkan pola belajar maka pola belajar tersebut akan membaik dan

hasil indeks prestasinya juga akan membaik (Bagas Sularso, 2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan gaya belajar yang

visual responden berusaha berkonsentrasi terhadap apa yang diajarkan oleh

dosen sehingga dengan berkonsentrasi mereka dapat mengerti dan

memahami informasi tersebut dan kemudian mereka dapat mengulang

kembali pembelajaran yang diterima ketika di rumah sehingga mereka

mampu memperoleh indeks prestasi yang sesuai dengan harapan.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara gaya belajar dengan indeks

prestasi Mahasiswa Stikes Bina Sehat PPNI Semester VI Angkatan 2011, maka

dapat disimpulkan bahwa gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing

responden mempunyai keunggulan sendiri-sendiri, Tetapi yang paling

mempengaruhi didalam pola belajar terhadap prestasi belajar adalah pelajar itu

sendiri. Jika dia punya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan pola belajar

maka pola belajar tersebut akan membaik dan hasil prestasinya juga akan

membaik yang dapat menetukan baik dan buruk hasil dari indeks prestasi yang

diperolehnya.

5.2 Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan agar responden dapat menentukankan gaya belajar yang sesuai

dengan pengetahuan dan pemahamannya, sehingga responden mengerti

tentang bagaimana belajar yang tepat untuk dirinya. Sehingga responden dapat

meningkatkan indeks prestasi yang diraih.

2. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Diharapkan bagi instansi pendidikan untuk dapat lebih meningkatkan

kemampuan dalam memberikan materi pembelajaran yang mudah dimengerti

dan dipahami oleh responden, yang bertujuan agar semua responden dapat

mengerti materi yang dijelaskan oleh instansi pendidikan. Sehingga responden

47

Page 59: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

yang mempunyai indeks prestasi rendah dapat memahami materi belajar

dengan baik, dan dapat meningkatkan indeks prestasi yang diperoleh.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hendaknya dapat dijadikan tambahan referensi untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang gaya belajar dengan indeks prestasi

dan berbagai hal yang saling mempengaruhinya.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

DAFTAR PUSTAKA

Aiyuda, N. 2009.Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Prestasi Belajar, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Available from: http://www.scribd.com/doc/27709071/Makalah-Psi-Islam-Pengaruh-Kualitas-Tidur-Terhadap-Prestasi-Belajar (Accesed 17 April 2011).

Arikunto.Suharsimi, Prosedur Penelitian, 2006, Jakarta, Rajawalipers (PT Raja Grafindo Persada).

Dalyono, M . 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka cipta.

DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Hamzah B Uno, dkk, 2004. Landasan Pembelajaran,Gorontalo: NurulJannah.

Hamzah B. Uno. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, A Aziz Alimul.2003. Riset Keperawatan dan teknik Penulisan Ilmiah.Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2010. Paradikma Kualitatif. Surabaya: Health Books.

Listiani, P. 2005. Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Semarang, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Available from: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/640.pdf (Accessed 26 February 2011).

Nasution, 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Nursalam. 2001. Konsep & Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, M & Efendi, F. 2008. Pendidikan Dalam keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Mustaqim & Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.Rogers A, 2003.What Is The Difference? A New Critique Of Adult Learning And

Teaching. Leicester: NIACE S. Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan

Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.Soekidjo, Notoadmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka

Cipta.Syaodih Sukmadinata, Nana. 2003. Landasan psikologi proses pendidikan.

Bandung: Remaja Rosda Karya.Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi belajar, Jakarta: Rajawalipers PT Raja Grafindo

Persada.Slameto, 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekidjo, Notoadmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PressSuwarno,wiji, 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzmedia.Widianingsih, L., 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

SMP Negeri dan Swasta di Kota Blitar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Winkel, 2005.Psikologi Pengajaran, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grasindo Persada. Jakarta: Rineka Cipta

Page 62: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Salah satu tugas dosen sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi adalah

melakukan penelitian. Untuk itu saya akan mengadakan penelitian tentang

“Hubungan Antara Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi pada Mahasiswa S1

Keperawatan angkatan 2011Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa adakah Hubungan Antara

Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi pada Mahasiswa S1 Keperawatan angkatan

2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto”.

Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan saudara untuk

menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi lembar persetujuan.

Demikian permohonan ini, atas bantuan dan partisipasinya saya

sampaikan terima kasih.

Mojokerto, April 2014

Peneliti

INDRA YULIANTI

Lampiran 1

Page 63: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

LEMBAR PERSETUJUAN

Persyaratan Bersedia Menjadi Responden

Saya yang bertanda tangan dibawa ini, menyatakan bersedia untuk turut

berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian dengan judul “Hubungan

antara gaya belajar dengan indeks prestasi pada Mahasiswa S1 Keperawatan

Angakatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto”.

Mojokerto, April 2014

Responden

Lampiran 2

Page 64: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

KUISIONER

Kode Responden :………………………….(Diisi oleh peneliti)

Umur :………………………….

TEST GAYA BELAJAR

Bacalah setiap pernyataan dari 36 nomor berikut. Lingkarilah ‘Y’ di sebelah

kanan pada salah satu kolom A, B atau C apabila pernyataan tersebut sesuai

dengan anda (anda setuju). Bila Anda tidak setuju, Anda tak perlu melingkari

apapun.

No Pernyataan A B C

1Jika akan mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya

terlebih dahulu. Y    

2Saya suka mencatat perintah atau intruksi yang disampaikan

kepada saya. Y    

3Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset

daripada jika harus membaca buku.   Y  

4 Saya lebih senang musik daripada seni lukis.   Y  

5 Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan kuliah/ceramah. Y    

6 Bila sendiri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyayi.   Y  

7 Saya lebih suka berolah raga daripada membaca buku.     Y

8Saya selalu dapat menunjukan arah mata angin dimanapun saya

berada. Y  

9 Saya suka menulis surat atau jurnal. Y    

10Bila berbicara, saya suka mengatakan,’saya mendengar Anda , itu

terdengar bagus, itu bunyinya bagus.   Y  

11 Ruangan/meja dan kamar saya biasanya berantakan/ tidak teratur.     Y

Lampiran 3

Page 65: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

12Saya senang merancang, mengerjakan serta membuat sesuatu

dengan kedua tangan saya.     Y

13 Saya tahu hampir semua lirik dari lagu yang saya dengar.   Y  

14Ketika mendengar orang lain berbicara , saya biasanya membuat

gambaran dari apa yang mereka katakan dalam benak saya. Y    

15 Saya suka olah raga secara teratur     Y

16Saya senang berbicara di telepon dalam waktu yang lama dengan

kawan saya   Y  

17Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah

berbicara dengan siapapun.   Y  

18

Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan

mudah mengenali objek yang sama walaupun posisi objek itu

diputar atau diubah. Y    

19Saya biasanya mengatakan, ‘Saya rasa saya perlu menemukan

pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini’.     Y

20Saat mengingat suatu pengalaman , saya sering kali melihat

pengalaman itu dalam bentuk gambar di benak saya. Y    

21Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar

suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu.   Y  

22Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat

bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu.     Y

23Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau

dalam suatu rapat/pertemuan. Y    

24Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada jika harus

membuat laporan tertulis atas suatu peristiwa.     Y

25 Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan cerita. Y    

26 Saya biasanya berbicara dengan perlahan.     Y

27 Saya lebih suka berbicara daripada menulis.   Y  

28 Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi.   Y

Page 66: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

29Saya biasanya menggunakan jari saya untuk nenunjuk kalimat yang

saya baca.     Y

30Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian

dalam benak saya. Y    

31 Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata.   Y  

32Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada

saat saya sedang menonton televisi.   Y  

33 Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang. Y    

34 Saya paling senang belajar apabila langsung disertai praktek.     Y

35Sangat sulit bagi saya untuk duduk dan diam dalam waktu yang

lama.     Y

36 Hari-hari tanpa musik, terasa amat membosankan   Y  

Page 67: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

KISI-KISI KUISIONER

TEST GAYA BELAJAR

Bacalah setiap pernyataan dari 36 nomor berikut. Lingkarilah ‘Y’ di sebelah

kanan pada salah satu kolom A, B atau C apabila pernyataan tersebut sesuai

dengan anda (anda setuju). Bila Anda tidak setuju, Anda tak perlu melingkari

apapun.

No Pernyataan A B C

1Jika akan mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya

terlebih dahulu. Y    

2Saya suka mencatat perintah atau intruksi yang disampaikan

kepada saya. Y    

3Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset

daripada jika harus membaca buku.   Y  

4 Saya lebih senang musik daripada seni lukis.   Y  

5 Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan kuliah/ceramah. Y    

6 Bila sendiri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyayi.   Y  

7 Saya lebih suka berolah raga daripada membaca buku.     Y

8Saya selalu dapat menunjukan arah mata angin dimanapun saya

berada. Y  

9 Saya suka menulis surat atau jurnal. Y    

10Bila berbicara, saya suka mengatakan,’saya mendengar Anda , itu

terdengar bagus, itu bunyinya bagus.   Y  

11 Ruangan/meja dan kamar saya biasanya berantakan/ tidak teratur.     Y

12 Saya senang merancang, mengerjakan serta membuat sesuatu     Y

Lampiran 4

Page 68: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

dengan kedua tangan saya.

13 Saya tahu hampir semua lirik dari lagu yang saya dengar.   Y  

14Ketika mendengar orang lain berbicara , saya biasanya membuat

gambaran dari apa yang mereka katakan dalam benak saya. Y    

15 Saya suka olah raga secara teratur     Y

16Saya senang berbicara di telepon dalam waktu yang lama dengan

kawan saya   Y  

17Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah

berbicara dengan siapapun.   Y  

18

Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan

mudah mengenali objek yang sama walaupun posisi objek itu

diputar atau diubah. Y    

19Saya biasanya mengatakan, ‘Saya rasa saya perlu menemukan

pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini’.     Y

20Saat mengingat suatu pengalaman , saya sering kali melihat

pengalaman itu dalam bentuk gambar di benak saya. Y    

21Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar

suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu.   Y  

22Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat

bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu.     Y

23Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau

dalam suatu rapat/pertemuan. Y    

24Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada jika harus

membuat laporan tertulis atas suatu peristiwa.     Y

25 Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan cerita. Y    

26 Saya biasanya berbicara dengan perlahan.     Y

27 Saya lebih suka berbicara daripada menulis.   Y  

28 Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi.   Y

29Saya biasanya menggunakan jari saya untuk nenunjuk kalimat yang

saya baca.     Y

Page 69: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

30Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian

dalam benak saya. Y    

31 Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata.   Y  

32Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada

saat saya sedang menonton televisi.   Y  

33 Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang. Y    

34 Saya paling senang belajar apabila langsung disertai praktek.     Y

35Sangat sulit bagi saya untuk duduk dan diam dalam waktu yang

lama.     Y

36 Hari-hari tanpa musik, terasa amat membosankan   Y  

Bila Anda telah selesai, jumlahkan ‘Y’ yang telah anda lingkari pada masing-

masing kolom A, B dan C.

Misalnya : Anda mendapatkan A = 5, B = 4, C = 11

A : Visual = 5

B : Auditorial = 4

C : Kinestetik = 11

Jadi, dominasi gaya belajar dominan Anda adalah Kinestetik

Page 70: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

FrequenciesStatistics

Usia gaya_belajar Indeks_prestasi

N Valid 56 56 56

Missing 0 0 0

Frequency TableUmur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 21 20 35,7 35,7 35,7

22 32 57,1 57,1 92,9

23 4 7,1 7,1 100,0

Total 56 100,0 100,0

gaya_belajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Visual 11 19,6 19,6 19,6

Auditorial 34 60,7 60,7 80,4

Kinestetik 11 19,6 19,6 100,0

Total 56 100,0 100,0

Indeks_prestasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 34 60,7 60,7 60,7

Sangat memuaskan 21 37,5 37,5 98,2

Cumlaude 1 1,8 1,8 100,0

Total 56 100,0 100,0

Page 71: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

CrosstabsCase Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

gaya_belajar *

Indeks_prestasi

56 100,0% 0 ,0% 56 100,0%

gaya_belajar * Indeks_prestasiCrosstabulation

Indeks_prestasi

TotalKurang

sangatmemuask

an cum laude

gaya_belajar visual Count 5 5 1 11

Expected Count 6,7 4,1 ,2 11,0

% of Total 8,9% 8,9% 1,8% 19,6%

auditorial Count 20 14 0 34

Expected Count 20,6 12,8 ,6 34,0

% of Total 35,7% 25,0% ,0% 60,7%

kinestetik Count 9 2 0 11

Expected Count 6,7 4,1 ,2 11,0

% of Total 16,1% 3,6% ,0% 19,6%

Total Count 34 21 1 56

Expected Count 34,0 21,0 1,0 56,0

% of Total 60,7% 37,5% 1,8% 100,0%

Nonparametric Correlations

Correlations

gaya_belajar Indeks_prestasi

Spearman's rho gaya_belajar Correlation Coefficient 1,000 -,251

Sig. (2-tailed) . ,062

N 56 56

Page 72: HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN   SEMESTER VI ANGKATAN 2011 STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Indeks_prestasi Correlation Coefficient -,251 1,000

Sig. (2-tailed) ,062 .

N 56 56