HUBUNGAN ANTARA DISPOSISI MATEMATIS DENGAN …
Transcript of HUBUNGAN ANTARA DISPOSISI MATEMATIS DENGAN …
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
35
HUBUNGAN ANTARA DISPOSISI MATEMATIS DENGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Yesi Ismawati1), Diana Intan Ramadhani2), Reny Jamaliyah3), Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat4), Ibrahim5), dan Fina Hanifa6)
1)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
2)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
3)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
4)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
5)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
6)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [email protected]
ABSTRAK
Kemampuan representasi matematis menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki siswa SMK untuk membantu proses berpikir dalam penyelesaian masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disposisi matematis dengan kemampuan representasi matematika siswa kelas X di salah satu SMK daerah Yogyakarta pada materi barisan dan deret aritmatika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik korelasional. Sampel penelitian berjumlah 43 siswa kelas X. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen tes berupa soal uraian dan instrumen non tes angket disposisi matematis yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi antara variabel disposisi matematis dengan kemampuan representasi yang didapat sangat rendah yaitu 0,13 dan nilai signifikansi = 0,48 > 0,05 dari hasil uji korelasi SPSS, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disposisi matematis dengan kemampuan representasi matematika siswa. Hal ini dikarenakan terdapat variabel lain yang lebih berpengaruh terutama di masa pandemi. Kata Kunci: disposisi matematis, hubungan, kemampuan representasi.
CORRELATION BETWEEN MATHEMATICAL DISPOSITION WITH MATHEMATICAL REPRESENTATION SKILLS OF FIRST GRADE IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL
ABSTRACT
Mathematical representation skill becomes an important skill that vocational high school student’s must have in order to help the process of thinking and to find the problem solving. This research is aimed to know the correlations between mathematic disposition and mathematical representation of the first grade students at a vocational high school of Yogyakarta on arithmetic sequence and serials material. The method used survey method by correlational techniques. A Sample of this research consist of 43 students of first grade. Data collection techniques used test instruments consist of form description and non-test instrument by questionnaire of mathematic disposition that had been tested for validity and reliability. Data analysis used product moment correlation test. The result of this research showed that the correlation between mathematic disposition and mathematical representation on the very low condition, namely 0,13 and the signification has 0,48 > 0,05 which
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
36
mean it doesn’t have the correlation between mathematic disposition and mathematical representation of students. It’s because there are others factors that more fluential, especially during this pandemic Keywords: mathematical disposition, correlation, representation skills.
PENDAHULUAN
Matematika adalah ilmu universal yang
harus dipelajari sedari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Matematika merupakan mata
pelajaran yang penting untuk dipelajari karena
dapat meningkatkan cara berpikir kritis, logis,
analitis, dan kreatif. Dalam belajar matematika,
guru harus merancang pembelajaran
sedemikian rupa agar siswa dapat memenuhi
tujuan-tujuan pembelajaran. Tentunya dalam
menyusun tujuan pembelajaran matematika,
guru mempertimbangkan aspek-aspek
kemampuan siswa agar siswa dapat
memaksimalkan potensi yang dimiliki. Namun,
pada kenyataan tidak semua siswa mampu
mencapai hal tersebut salah satunya
dikarenakan masih kurangnya pemahaman
siswa terhadap matematika.
Menurut NCTM (National Council of
Teachers of Mathematics) (2000, dikutip dalam
Bagus, 2018), terdapat lima standar proses
kemampuan matematis (daya matematika)
yang perlu dikuasai siswa selama proses
pembelajaran matematika, yaitu kemampuan
pemecahan masalah (problem solving),
kemampuan komunikasi (communication),
kemampuan koneksi (connection), kemampuan
penalaran (reasoning), dan kemampuan
representasi (representation). Salah satu aspek
yang harus dikuasai siswa untuk mendorong
keberhasilan dalam memecahkan masalah
adalah kemampuan representasi. Kemampuan
tersebut merupakan sebuah kemampuan yang
dijadikan pondasi atau dasar dalam
pembelajaran matematika.
Menurut Lestari dan Yudhanegara
(2014, dikutip dalam Rahmadian dkk., 2019),
kemampuan representasi matematis adalah
kemampuan menyajikan kembali notasi,
simbol, tabel, gambar, grafik, diagram,
persamaan atau ekspresi matematis lainnya ke
dalam bentuk lain. Sedangkan menurut Cai,
Lane, dan Jakabscin, representasi merupakan
sebuah cara untuk mengkomunikasikan
jawaban atau ide matematik seseorang yang
bersangkutan untuk menyelesaikan
permasalahan matematika (Komala & Afrida,
2020). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kemampuan representasi adalah sebuah
kemampuan seseorang dalam
mengekspresikan gagasan matematika ke
dalam bentuk lain sebagai cara untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
37
matematika. Dalam pembelajaran matematika,
mestinya siswa perlu mempunyai kemampuan
representasi matematika yang baik. Selain
agar siswa dapat mengkomunikasikan apa
yang dipelajarinya, siswa juga mendapatkan
pembelajaran matematika yang bermakna.
Adanya tujuan matematika lebih
bermakna, diharapkan siswa mendapatkan
dampak kognitif yang positif dalam
bermatematika seperti lebih percaya diri dalam
mengkomunikasikan suatu materi, dan memiliki
rasa tertarik atau ingin tahu yang lebih
terhadap matematika. Istilah untuk sikap
tersebut dinamakan dengan disposisi
matematis. Menurut Sumarmo, mathematical
disposition is desire, awareness, tendency, and
strong dedication to think and do things
mathematically in a way that is positive
(Hutajulu dkk., 2019). Disposisi matematis
adalah sudut pandang siswa dalam
memandang dan menyelesaikan masalah,
apakah percaya diri, tekun, berminat, dan
berpikir fleksibel untuk mengeksplorasi
berbagai alternatif penyelesaian masalah
(Trisnowali, 2015).
Kemampuan representasi menjadi salah
satu kemampuan yang harus ada dalam
pembelajaran matematika, karena kemampuan
tersebut dapat membantu siswa dalam
membangun konsep dan memunculkan ide
matematis serta mengembangkan ide untuk
memecahkan suatu permasalahan (Sutrisno
dkk., 2019). Di samping segi ketrampilan,
siswa SMK perlu dituntut untuk lebih kreatif
dalam mengembangkan ide serta cara berpikir
matematisnya agar mampu menyelesaikan
permasalahan yang akan dihadapi dalam dunia
kerja. Namun permasalahannya, sebagian dari
siswa menganggap bahwa matematika ialah
hal yang abstrak dan sulit untuk dimengerti.
Siswa cenderung tidak ingin tahu dan tidak
ingin mencoba untuk bermatematika. Hal ini
mengakibatkan sikap kognitif disposisi
matematis yang dimiliki siswa menjadi rendah.
Apabila siswa memiliki disposisi matematis
yang rendah maka siswa akan mempunyai
kemampuan representasi matematis yang
rendah pula. Seperti yang disampaikan oleh
Kilpatrick, Swafford, dan Findel bahwa
“Disposisi matematis siswa merupakan faktor
utama dalam menentukan kesuksesan
pendidikan siswa” (Maemanah & Winarso,
2019). Namun, berbeda dengan pendapat
Carr, disposisi bukanlah hal yang sama dengan
pengetahuan dan keterampilan, tetapi
pengetahuan dan keterampilan dapat
memunculkan disposisi (Erawati, 2019). Selain
itu, Carr juga berpendapat bahwa siswa yang
paham dengan konsep secara mendalam
belum tentu merasakan kenyamanan saat
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
38
belajar. Sehingga dari uraian tersebut
menandakan bahwa siswa yang memiliki
disposisi matematika yang tinggi belum tentu
memiliki kemampuan matematis yang tinggi
termasuk kemampuan representasi matematis,
begitu juga sebaliknya. Perlu diketahui bahwa
disposisi matematika erat hubungannya
dengan sikap siswa
Kemampuan representasi siswa banyak
dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti dalam
penelitian sebelumnya oleh Deviana dan I Nym
Bagus P, ditemukan bahwa penerapan model
pembelajaran juga berpengaruh positif
terhadap kemampuan representasi siswa
(Deviana & Pramartha, 2020). Selain itu
pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran juga mempengaruhi kemampuan
representasi (Atsnan dkk., 2018). Bahkan
dampak pandemi Covid-19 dengan
diberlakukannya pembelajaran online juga ikut
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
matematika. Dari hal tersebut, menunjukkan
bahwa disposisi matematika bukan menjadi
faktor utama keberhasilan dalam belajar
matematika. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara disposisi matematis dengan
kemampuan representasi matematika siswa
kelas X di salah satu SMK negeri di Sleman
Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif jenis penelitian survei
dengan teknik korelasional. Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada positivisme,
digunakan untuk meneliti populasi atau suatu
sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik yang
bertujuan menguji hipotesis yang ditetapkan
(Sugiyono, 2018). Penelitian korelasional
menggambarkan sebuah pendekatan dalam
penelitian yang bertujuan pada penaksiran
kovariasi antara variabel-variabel yang diukur
dengan tanpa adanya perlakuan dari peneliti
(Emzir, 2019).
Pengambilan sampel penelitian
menggunakan teknik simple random sampling
yang merupakan teknik paling sederhana dalam
pengambilan sampel secara acak. Sampel
penelitian adalah siswa kelas X di salah satu
SMK negeri daerah Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu
variabel kognitif berupa kemampuan
representasi matematik dan variabel afektif
berupa disposisi matematika. Teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen
berupa tes uraian kemampuan representasi
matematika dan angket kemampuan disposisi
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
39
matematis. Tes uraian yang digunakan diadopsi
dari penelitian Risca Dian Pratiwi tahun 2017
dan sudah dinyatakan valid untuk digunakan
dalam penelitian terkait analisis kemampuan
representasi matematis (Pratiwi, 2017).
Instrumen ini terdiri atas 5 soal yang dapat
mengukur tiga aspek representasi matematis
yaitu aspek visual/gambar, persamaan, dan teks
tertulis. Angket disposisi matematika terdapat 41
poin pertanyaan dengan jawaban berbentuk
skala likert rentang 1 sampai 4. Pertanyaan
dilengkapi dengan empat pilihan jawaban, yaitu
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak
Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Penelitian ini dilakukan secara online dengan
menggunakan google form untuk
mengumpulkan jawaban responden, baik tes
dan juga angket. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif dan statistik
inferensial berupa uji normalitas dan uji linearitas
sebagai syarat untuk melakukan analisis
korelasi. Proses perhitungan dibantu
menggunakan program Microsoft Excel dan
SPSS versi 25. Untuk mengetahui tingkat
hubungan disposisi matematika dengan
kemampuan representasi, peneliti menggunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi
(Kurniawan & Kadarisma, 2020) :
Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 9 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara
mengambil data terkait disposisi matematika
siswa melalui angket disposisi matematika yang
sudah sudah tervalidasi dan digunakan dalam
penelitian Nyayu Husnul Chotimah tahun 2014.
Angket terdiri dari 41 poin pertanyaan terkait
disposisi matematika, yang meliputi beberapa
indikator menurut NCTM, yaitu: (1) kepercayaan
diri, (2) fleksibilitas, (3) bertekad kuat, (4)
ketertarikan, keingintahuan, dan kemampuan
matematika, (5) kecenderungan memonitor dan
refleksi diri, (6) nilai keaplikatifan matematika,
dan (7) apresiasi peran matematika (Chotimah,
2014). Angket dibuat berdasarkan pedoman
skor skala likert 1-4 dengan pilihan jawaban
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS)
dan sangat tidak setuju (STS). Selanjutnya data
jawaban siswa diolah dan diubah menjadi
bentuk nilai skala 1-100.
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
40
Pengambilan data terkait kemampuan
representasi matematis siswa menggunakan
soal berbasis tes uraian yang sudah valid dan
juga sudah disetujui oleh guru matematika yang
mengampu kelas X di SMK tempat penilitian ini
dilakukan. Terdapat dua jenis representasi, yaitu
eksternal (real world) dan representasi internal
(mind) (Amaliyah AR & Mahmud, 2018).
Representasi internal berkaitan dengan proses
berpikir ide matematis yang ada dalam
pemikiran seseorang, kemudian diwujudkan
dalam bentuk gambar, tulisan, atau perkataan.
Perwujudan tersebut dapat dikatakan sebagai
representasi eksternal. Sedangkan menurut
Mudazkir, kemampuan representasi matematis
terdapat 3 aspek, yaitu (1) aspek visual berupa
gambar, diagram, grafik, atau tabel; (2)
persamaan atau ekspresi matematika; (3) kata-
kata atau teks tertulis (Pratiwi, 2017). Jumlah
soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 5 nomor soal yang memuat ketiga
aspek tersebut dan berkaitan dengan materi
barisan dan deret aritmetika. Skor yang didapat
kemudian diolah menjadi skor kemampuan
matematis siswa dengan skala 1-100.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari
sampel yang diambil secara acak berjumlah 43
siswa kelas X di salah satu SMK Negeri di
Sleman, dapat disajikan data statistik deskriptif
hasil disposisi matematika dan kemampuan
representasi matematis siswa pada tabel 2. Nilai
yang digunakan berada pada interval 0 – 100.
Data persentase siswa pada masing-masing
variabel dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 2. Data Statistik Deskriptif
Jenis Data Disposisi
Matematika
Kemampuan
Representasi
Rata-Rata 72.767 61.705
Nilai
Tertinggi 86 87
Nilai
Terendah 55 44
Tabel 3. Kategorisasi Kemampuan Representasi
Rentang Skor Kriteria Banyak
Siswa
80 ≤ x ≤ 100 Baik Sekali 3
66 ≤ x < 80 Baik 12
56 ≤ x < 66 Cukup 15
40 ≤ x < 55 Kurang 13
0 ≤ x < 40 Kurang Sekali 0
Tabel 4. Kategorisasi Tingkat Disposisi
Matematika
Rentang Skor Kriteria Banyak
Siswa
75 ≤ x ≤ 100 Tinggi 15
50 ≤ x < 75 Sedang 28
25 ≤ x < 50 Kurang 0
0 ≤ x < 25 Rendah 0
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
41
Tabel 2 memperlihatkan bahwa nilai rata-
rata tingkat disposisi matematis lebih besar
dibandingkan rata-rata kemampuan
representasi. Dari tabel 3 dan 4, dapat diketahui
bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat
disposisi matematis sedang, dan sebagian besar
kemampuan representasi matematika siswa ada
dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat
menunjukkan bahwa tingginya tingkat disposisi
matematis siswa tidak selalu membuat
kemampuan representasi siswa menjadi tinggi.
Setelah analisis deskriptif selesai,
selanjutnya dilakukan uji statistik inferensial
terkait distribusi normal dan linearitas kedua
variabel sebagai syarat untuk dilakukan suatu
analisis korelasi. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah alpha = 5% atau 0,05. Data
akan berdistribusi normal jika memiliki nilai
signifikansi (asymp. Sig. (2 tailed)) > 0,05 dan
tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi <
0,05.
Tabel 5. Output Uji Normalitas One-Sample
Kolmogorov-Smirnov
Disposisi
Matematis
Kemampuan
Representasi
Kolmogorov-
Smirnov Z .670 1.014
Asymp. Sig.
(2-tailed) .761 .255
Pada tabel 5 dapat dilihat hasil uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan program SPSS versi 25. Hasil
yang didapatkan adalah nilai signifikansi dari
kedua variabel tersebut lebih dari alpha = 0,05,
artinya sebaran data dari kedua variabel
tersebut masing-masing berdistribusi normal.
Selanjutnya mengenai uji linearitas dasar yang
bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variable memiliki hubungan yang linear atau
tidak, pengambilan keputusan berdasarkan
dengan membandingkan nilai Deviation from
Linearity Sig. dengan nilai alpha 0,05. Jika nilai
signifikansi linearity < 0,05 maka dinyatakan
hubungan tidak linear dan jika nilai signifikansi >
0,05 maka kedua variabel memiliki hubungan
yang linear.
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
42
Tabel 6. Output Uji Linearitas ANOVA
Sum Of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Representasi
* Disposisi
Between
Groups
(Combined) 2904.144 20 145.207 1.421 0.211
Linearity 86.483 1 86.483 0.846 0.368
Deviation
From
Linearity
2817.662 19 148.298 1.451 0.200
Within Groups 2248.042 22 102.184
Total 5152.186 42
Melihat dari tabel 6 didapatkan nilai Sig.
adalah 0,200, sehingga nilai Sig. lebih besar dari
alpha = 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan linear antara variabel
disposisi matematis dengan kemampuan
representasi matematika siswa. Uji prasyarat
normalitas dan linearitas data sudah terpenuhi,
kemudian dilakukan analisis korelasi antara dua
variabel untuk kemudian dilakukan pengujian
hipotesis, yaitu H0 dan H1. H0 (Hipotesis nol)
menyatakan tidak terdapat hubungan positif dan
signifikan antara variabel disposisi matematis
dengan kemampuan representasi, dan H1
(hipotesis alternatif) menyatakan kebalikan dari
H0 artinya terdapat hubungan positif dan
signifikan antara dua variabel. Analisis korelasi
yang digunakan adalah korelasi bivariate
Pearson. Koefisien korelasi memiliki nilai paling
kecil -1 dan paling besar adalah 1. Tabel 7.
Menunjukkan nilai keluaran uji korelasi dengan
menggunakan software SPSS.
Tabel 7. Output uji correlation bivariateCorrelations
Correlations
Disposisi Representasi
Disposisi Pearson correlation 1 0.130
Sig. (2-tailed) 0.408
N 43 43
Representasi Pearson correlation 0.130 1
Sig. (2-tailed) 0.408
N 43 43
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
43
Volume 4 Nomor 1, Maret 2020, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
Hasil di atas menunjukkan bahwa besaran
koefisien korelasi atau hubungan positif antara
variabel disposisi matematis dengan
kemampuan matematika siswa sebesar 0,130
sehingga termasuk dalam kategori sangat
rendah yaitu berada pada tingkat korelasi yang
sangat rendah. Selanjutnya untuk koefisien
determinasi atau sumbangan kontribusi (r2)
variabel disposisi matematis terhadap
kemampuan representasi matematika sebesar
yaitu 1,69 %. Artinya pengaruh tingkat disposisi
matematika terhadap kemampuan representasi
matematika siswa sebesar 1,69 % dan 98,31%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Kemudian dilakukan uji hipotesis apakah
terdapat hubungan positif yang signifikan antara
variabel disposisi matematis dengan variabel
representasi matematika. Dasar pengambilan
keputusan yang digunakan yaitu jika nilai sig.
output < 0,05 maka tolak H0 dan jika nilai sig.
output > 0,05 maka H0 diterima. Dari tabel 6
didapatkan nilai sig. = 0,408 > 0,05 maka H0
diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat disposisi matematika
dengan kemampuan representasi matematis
siswa. Hal ini berarti bahwa siswa yang memilki
disposisi matematika yang tinggi belum tentu
kemampuan representasi yang baik, begitu juga
sebaliknya. Dapat dilihat dari banyaknya siswa
yang memiliki disposisi matematika sedang
tinggi yaitu 35%, namun hanya 7% siswa yang
memiliki kemampuan representasi tinggi,
bahkan 100% siswa memilki disposisi
matematika tingkat sedang sampai tinggi,
namun dilihat dari tingkat kemampuan
representasi sebanyak 65% masih berada di
tingkat cukup ke bawah. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Christina Novi Wijaya
tahun 2016 yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan antara disposisi matematika
terhadap hasil belajar matematika siswa
(Wijaya, 2016). Begitu juga dengan penelitian Ni
Ketut Erawati dengan didapatkan hasil bahwa
tingkat disposisi matematika siswa tidak
mempengaruhi kemampuan pembuktian
matematika (Erawati, 2019). Selain itu penelitian
oleh Rosanti dkk. memperoleh hasil yang sama
yaitu tidak adanya hubungan antara disposisi
matematika dengan kemampuan representasi
(Rosanti dkk., n.d.). Dari penelitian ini kontribusi
disposisi matematika terhadap kemampuan
representasi hanya 1,69%. Sehingga dengan
begitu, disposisi matematika bukanlah hal yang
berpengaruh besar terhadap kemampuan
representasi, mengingat bahwa disposisi
matematika berkaitan dengan sikap sedangkan
kemampuan representasi lebih kepada
keterampilan siswa yang tidak cukup dengan
sikap positif saja tetapi sangat dipengaruhi
pemahaman dasar konsep, banyaknya latihan
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
44
Volume 4 Nomor 1, Maret 2020, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
dan model pembelajaran. Berbagai faktor lain
seperti gaya belajar, cara mengajar, pendekatan
dan metode belajar dalam situasi pembelajaran
online saat ini sepertinya lebih mempengaruhi
tingkat kemampuan representasi matematis
siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan korelasi sebesar 0,130
antara variabel disposisi matematis dengan
kemampuan representasi. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tingkat hubungan positif
kedua variabel sangat rendah. Menurut hasil
perhitungan statistik, kontribusi disposisi
matematis terhadap kemampuan representasi
sebesar 1,69 %. Namun, setelah dilakukan uji
hipotesis statistik didapat nilai signifikansi
0,408 lebih besar daripada tingkat signifikansi
yang digunakan yaitu 0,05. Artinya tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel disposisi matematis dan kemampuan
representasi matematis siswa. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sikap positif siswa
terhadap matematika tidak selalu membuat
hasil belajar matematika khususnya
kemampuan representasi menjadi lebih baik.
Banyak faktor lain yang lebih berpengaruh,
bisa dengan model, pendekatan dan metode
pembelajaran dari guru atau juga dengan
memperbanyak latihan dan analisis
permasalah matematika, khususnya dalam
kondisi pembelajaran online seperti ini.
Berdasarkan hasil tersebut, disarankan
kepada siswa untuk lebih banyak berlatih
dalam analisis soal dan penyelesaian masalah
matematika agar mendapatkan hasil belajar
yang lebih baik, karena disposisi matematika
saja belum cukup. Selain itu, saran untuk guru
dan calon guru matematika untuk lebih
berinovasi dalam menerapkan model,
pendekatan atau pun metode pembelajaran
matematika agar siswa dapat lebih maksimal
dalam mendapatkan hasil belajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliyah AR, R., & Mahmud, N. (2018). Analisis
Kemampuan Representasi Matematis
dalam Pemecahan Masalah Geometri
serta Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal Review
Pembelajaran Matematika, 3(2), 146–160.
https://doi.org/10.15642/jrpm.2018.3.2.146-
160
Atsnan, F., Pabowo, B., & Muzaki, A. (2018).
Pengaruh pendekatan problem solving
terhadap kemampuan representasi dan
literasi matematis siswa The effect of
problem solving approach toward students
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
45
Volume 4 Nomor 1, Maret 2020, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
’ mathematical representation and literacy
skill. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
5(2), 135–146.
Bagus, C. (2018). Analisis Kemampuan
Representasi Matematis Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Lingkaran Pada Kelas
VII-B Mts Assyafi’iyah Gondang. Suska
Journal of Mathematics Education, 4(2),
115.
https://doi.org/10.24014/sjme.v4i2.5234
Chotimah, N. H. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Generatif (MOG) Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Disposisi Matematis Siswa di Kelas X pada
SMA Negeri 8 Palembang. Universitas
PGRI Palembang.
Deviana, D., & Pramartha, I. N. B. (2020).
Pengaruh Pembelajaran Ici Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis
Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif. E-Jurnal
Matematika, 9(1), 51.
https://doi.org/10.24843/mtk.2020.v09.i01.
p278
Emzir. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan
Kuantitatif dan Kualitatif. PT RajaGrafindo
Persada.
Erawati, N. K. (2019). Hubungan Disposisi
Matematis dengan Kemampuan
Pembuktian Matematika. Jurnal Emas
Sains, VIII, 18–23.
Hutajulu, M., Wijaya, T. T., & Hidayat, W. (2019).
the Effect of Mathematical Disposition and
Learning Motivation on Problem Solving:
an Analysis. Infinity Journal, 8(2), 229.
https://doi.org/10.22460/infinity.v8i2.p229-
238
Komala, E., & Afrida, A. M. (2020). Analisis
Kemampuan Representasi Matematis
Siswa SMK Ditinjau dari Gaya Belajar.
Journal of Instructional Mathematics, 1(2),
53–59.
https://doi.org/10.37640/jim.v1i2.364
Kurniawan, A., & Kadarisma, G. (2020).
Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
SMP. Jurnal Pembelajaran Matematika
Inovatif, 3(2), 99–108.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22460/jp
mi.v3i2.p%25p
Maemanah, A., & Winarso, W. (2019). Pengaruh
Kecerdasan Logika Matematika Terhadap
Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Review
Pembelajaran Matematika, 4(1), 48–57.
https://doi.org/10.15642/jrpm.2019.4.1.48-
57
Pratiwi, R. D. (2017). Analisis Kemampuan
Representasi Matematis Peserta Didik
dalam Menyelesaikan Masalah Barisan
dan Deret Aritmetika Kelas XI SMA Negeri
1 Winosari Grobogan [UIN Walisongo].
Yesi Ismawati, Diana Intan Ramadhani, Reny Jamaliyah, Raden Eka Hafizhaenusa Rachmat, Ibrahim, dan Fina Hanifa Hidayati Hubungan antara Disposisi…
46
Volume 4 Nomor 1, Maret 2020, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)
eprints.walisongo.ac.id
Rahmadian, N., Mulyono, & Isnarto. (2019).
Kemampuan Representasi Matematis
dalam Model Pembelajaran Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI)
| PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika. PRISMA, Prosiding Seminar
Nasional Matematika, 2, 287–292.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/pri
sma/article/view/28940
Rosanti, Hartoyo, A., & Rifat, M. (n.d.).
HUBUNGAN KEMAMPUAN
REPRESENTASI DAN DISPOSISI
MATEMATIS MATERI FUNGSI SISWA
MTs.AL-JIHAD. Jurnal Untan, 1–8.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sutrisno, Sudargo, & Titi, R. A. (2019). Analisis
Kemampuan Representasi Matematis
Siswa SMK Kimia Industri Theresiana
Semarang. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, 4(1), 65–76.
https://doi.org/https://doi.org/10.26877/jipm
at.v4i1.3626
Trisnowali, A. (2015). Profil Disposisi Matematis
Siswa Pemenang Olimpiade Pada Tingkat
Provinsi Sulawesi Selatan. Journal of
Educational Science and Technology
(EST), 1(3), 47–57.
https://doi.org/10.26858/est.v1i3.1826
Wijaya, C. N. (2016). Hubungan Antara
Kemampuan Penalaran Matematis dan
Disposisi Matematis [Universitas Sanata
Dharma]. repository.usd.ac.id