Hubungaan Internasional

114
HUBUNGAAN HUBUNGAAN INTERNASIONAL INTERNASIONAL RUANG LINGKUP: RUANG LINGKUP: 1. 1. KERJASAMA INTERNAS. KERJASAMA INTERNAS. 2. 2. PERJANJIAN INTERNAS. PERJANJIAN INTERNAS. 3. 3. Hubungan / perwakilan diplomatik. Hubungan / perwakilan diplomatik. 4. 4. TUJUAN, FUNGSI DAN PERANAN PBB. TUJUAN, FUNGSI DAN PERANAN PBB. 5. 5. SIKAP POSITIF THD KERJASAMA DAN PI. SIKAP POSITIF THD KERJASAMA DAN PI.

Transcript of Hubungaan Internasional

Page 1: Hubungaan Internasional

HUBUNGAAN HUBUNGAAN INTERNASIONALINTERNASIONAL

RUANG LINGKUP:RUANG LINGKUP:1.1. KERJASAMA INTERNAS.KERJASAMA INTERNAS.2.2. PERJANJIAN INTERNAS.PERJANJIAN INTERNAS.

3.3. Hubungan / perwakilan diplomatik.Hubungan / perwakilan diplomatik.4.4. TUJUAN, FUNGSI DAN PERANAN PBB.TUJUAN, FUNGSI DAN PERANAN PBB.

5.5. SIKAP POSITIF THD KERJASAMA DAN PI.SIKAP POSITIF THD KERJASAMA DAN PI.

Page 2: Hubungaan Internasional

Materi pokokMateri pokok

Pengertian, pentingnya dan sarana2 hub Pengertian, pentingnya dan sarana2 hub internasional bagi suatu neginternasional bagi suatu neg

Menjelaskan tahap-tahap PIMenjelaskan tahap-tahap PIFungsi perwakilan diplomatikFungsi perwakilan diplomatikMengkaji peranan OI (ASEAN, KAA, PBB)Mengkaji peranan OI (ASEAN, KAA, PBB)Menghargai kerjasama dan PI yg Menghargai kerjasama dan PI yg

bermanfaat bagi Indonesiabermanfaat bagi Indonesia

Page 3: Hubungaan Internasional

Ips smpIps smp

Memahami perubahan pemernitahan dan Memahami perubahan pemernitahan dan kerjasama internasional:kerjasama internasional:

7.2.menguraikan perkembangan lembaga2 7.2.menguraikan perkembangan lembaga2 internasional dan peran Indonesia dalam internasional dan peran Indonesia dalam kerjasama internasional.kerjasama internasional.

7.2. menguraikan perilaku masyarakat 7.2. menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era dalam perubahan sosial budaya di era global.global.

Page 4: Hubungaan Internasional

lanjutanlanjutan

7.4. mendeskripsikan kerjasama 7.4. mendeskripsikan kerjasama antarnegara di bidang ekonomi.antarnegara di bidang ekonomi.

7.5. mengidentifikasi dampak kerjasama 7.5. mengidentifikasi dampak kerjasama antarnegara thd perekonomian Indonesia.antarnegara thd perekonomian Indonesia.

Page 5: Hubungaan Internasional

PKn SMPPKn SMP

Memahami dampak globalisasi dlm Memahami dampak globalisasi dlm kehidupan bermasyarakat, ber bs dan kehidupan bermasyarakat, ber bs dan berneg.berneg.

3.1.menjelaskan pengertian dan pentingnya 3.1.menjelaskan pengertian dan pentingnya globalisasi bagi Indonesia.globalisasi bagi Indonesia.

3.2.mendeskripsikan politik luar negeri dlm 3.2.mendeskripsikan politik luar negeri dlm hub internasional di era global.hub internasional di era global.

Page 6: Hubungaan Internasional

Lanjutan PKn SMPLanjutan PKn SMP

3.3.mendiskripsikan dampak globalisasi thd 3.3.mendiskripsikan dampak globalisasi thd kehidupan ber masy, berbs dan berneg.kehidupan ber masy, berbs dan berneg.

3.4.menentukan sikap thd dampak 3.4.menentukan sikap thd dampak globalisasi.globalisasi.

Page 7: Hubungaan Internasional

KERJASAMA KERJASAMA INTERNASIONALINTERNASIONAL

TUJUAN :TUJUAN : 1. MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI DARI MASING-1. MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI DARI MASING-

MASING NEGARA.MASING NEGARA. 2. MENCIPTAKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN 2. MENCIPTAKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNYA.SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNYA. 3. MENCIPTAKAN SALING PENGERTIAN ANTAR 3. MENCIPTAKAN SALING PENGERTIAN ANTAR

BANGSA/ NEGARA.BANGSA/ NEGARA. 4. MEMPERERAT HUBUNGAN PERSAHABATAN 4. MEMPERERAT HUBUNGAN PERSAHABATAN

ANTAR BANGSA.ANTAR BANGSA. 5. MEMBINA DAN MENEGAKKAN PERDAMAIAN 5. MEMBINA DAN MENEGAKKAN PERDAMAIAN

DUNIA.DUNIA.

Page 8: Hubungaan Internasional

LANJUTAN KERJASAMA LANJUTAN KERJASAMA INTERNASIONALINTERNASIONAL

MACAM-MACAM KERJASAMA MACAM-MACAM KERJASAMA INTERNAS:INTERNAS:

1. KERJASAMA BILATERAL.1. KERJASAMA BILATERAL.

2. KERJASAMA MULTILATERAL.2. KERJASAMA MULTILATERAL.

Page 9: Hubungaan Internasional

Kerjasama bilateralKerjasama bilateral

Hubungan konsulerHubungan konsulerHubungan diplomatikHubungan diplomatikPerjanjian internasional ( bilateral )Perjanjian internasional ( bilateral )

Kerjasama multilateralKerjasama multilateral

@ Perjanjian internasional (multilateraj)@ Perjanjian internasional (multilateraj)

@ Organisasi internasional@ Organisasi internasional

Page 10: Hubungaan Internasional

Lembaga/Organisasi internasLembaga/Organisasi internas

PENGERTIANPENGERTIANSEJARAH PERTUMBUNAN:SEJARAH PERTUMBUNAN:

1. Konsul1. Konsul

2. Ambassador2. Ambassador

3. Konperensi3. Konperensi

4. Uni Internasional Privat4. Uni Internasional Privat

5. Uni Internasional Publik5. Uni Internasional Publik

Page 11: Hubungaan Internasional

Organisasi internasionalOrganisasi internasional

. . . and no generally accepted definition of . . . and no generally accepted definition of the public international union has ever the public international union has ever been reached. In general, however, they been reached. In general, however, they were permanent associations ( i.e postal were permanent associations ( i.e postal or railway administrations), based upon a or railway administrations), based upon a treaty of a multilateral rather than a treaty of a multilateral rather than a bilateral type and with some definite bilateral type and with some definite criterion of purpose). D.W ..Bowettcriterion of purpose). D.W ..Bowett

Page 12: Hubungaan Internasional

LeonardLeonard

An international organization is an An international organization is an organization established by a treaty to organization established by a treaty to wich three or more state are parties.wich three or more state are parties.

Page 13: Hubungaan Internasional

Boer MaunaBoer Mauna

Organisasi internasional : suatu Organisasi internasional : suatu perhimpunan negara-negara yang perhimpunan negara-negara yang merdeka berdaulat yang bertujuan untuk merdeka berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama melalui mencapai kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.

Page 14: Hubungaan Internasional

J. Pareira MandalangiJ. Pareira Mandalangi

O.I : organisasi yang dibentuk O.I : organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis, yang berdasarkan suatu perjanjian tertulis, yang dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga negara/ pemerintah, termasuk organisasi-negara/ pemerintah, termasuk organisasi-organisasi internasional yang telah ada.organisasi internasional yang telah ada.

Page 15: Hubungaan Internasional

Sejarah Pertumbuhan OISejarah Pertumbuhan OI

Ada dua penyebab :Ada dua penyebab :

1.1. Adanya kebutuhan untuk mengadakan Adanya kebutuhan untuk mengadakan hubungan internasional. Ini karena adanya hubungan internasional. Ini karena adanya keterpaksaan.keterpaksaan.

1.1. Adanya tuntutan dari ilmu pengetahuanAdanya tuntutan dari ilmu pengetahuan

Page 16: Hubungaan Internasional

konsulkonsul

Sejarah perkembangan:Sejarah perkembangan:

Awal : seseorang yg mengurusi kepentingan Awal : seseorang yg mengurusi kepentingan sekelompok orang (w.n) dari negaranya sekelompok orang (w.n) dari negaranya yang ada di negara asing.yang ada di negara asing.

Bidang tugasnya: masalah privat. Dalam Bidang tugasnya: masalah privat. Dalam bidang perdagangan. Dlm perkembangan bidang perdagangan. Dlm perkembangan nya: juga melayani wn nya yg berada di nya: juga melayani wn nya yg berada di negara asing tempat tugasnya.negara asing tempat tugasnya.

Page 17: Hubungaan Internasional

Lanjutan konsul KlasifikasiLanjutan konsul Klasifikasi

Klasifikasi : a. Dilihat dari siapa yang Klasifikasi : a. Dilihat dari siapa yang diangkat menjadi konsul; b. Dilihat dari diangkat menjadi konsul; b. Dilihat dari tingkat-tingkat jabatannya.tingkat-tingkat jabatannya.

PengangkatanPengangkatan

a. Mutual consenta. Mutual consent

b. Penerimaan ( Exequatur )b. Penerimaan ( Exequatur )

c. Surat Pengangk. (Lettre de provision)c. Surat Pengangk. (Lettre de provision)

Page 18: Hubungaan Internasional

Lanjutan konsulLanjutan konsul

UURI No 37 tahun 1999 tentang UURI No 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri menyebutnya Hubungan Luar Negeri menyebutnya Surat Tauliah.Surat Tauliah.

Ps 37.1: Presiden menandatangani Surat Ps 37.1: Presiden menandatangani Surat Tauliyah bagi seorang Konjen atau Tauliyah bagi seorang Konjen atau Konsul RI yang diangkat guna Konsul RI yang diangkat guna melaksanakan tugas konsuler untuk suatu melaksanakan tugas konsuler untuk suatu wilayah tertentu pada suatu negara asing.wilayah tertentu pada suatu negara asing.

Page 19: Hubungaan Internasional

KonsulKonsul

Fungsi:Fungsi:

1. proteksi1. proteksi

2. memajukan pembangunan hub. Dagang, 2. memajukan pembangunan hub. Dagang, ekonomi, kebudy, dan ilmiah.ekonomi, kebudy, dan ilmiah.

3. observasi butir 2.3. observasi butir 2.

4. mengeluarkan paspor dan dokumen 4. mengeluarkan paspor dan dokumen perjalanan kpd wn nya, dan visa unt or2 perjalanan kpd wn nya, dan visa unt or2 yg ingin pergi ke neg pengirim.yg ingin pergi ke neg pengirim.

Page 20: Hubungaan Internasional

Lanjutan fungsi konsulLanjutan fungsi konsul

5.Memberikan pertolongan dan bantuan kpd 5.Memberikan pertolongan dan bantuan kpd wn, individu dan badan2 hk neg pengirim.wn, individu dan badan2 hk neg pengirim.

Page 21: Hubungaan Internasional

Lanjutan konsulerLanjutan konsuler

Inviolabilitas gedung2 konsulerInviolabilitas gedung2 konsuler Inviolabilitas arsip2 dan dokumen2 Inviolabilitas arsip2 dan dokumen2

konsulerkonsulerKebebasan bergerakKebebasan bergerakKebebasan berkomunikasiKebebasan berkomunikasiPerlindungan atas pejabat2 konsulerPerlindungan atas pejabat2 konsuler Inviolabilitas badan dan pejabat konsulerInviolabilitas badan dan pejabat konsuler

Page 22: Hubungaan Internasional

Berakhirnya fungsi KonsulBerakhirnya fungsi Konsul

Atas pemberitahuan oleh Negara pengirim Atas pemberitahuan oleh Negara pengirim kpd neg penerima bahwa fungsi-fungsinya kpd neg penerima bahwa fungsi-fungsinya telah berakhir.telah berakhir.

Atas penarikan exequatur.Atas penarikan exequatur.Atas pemberitahuan oleh Neg Penerima Atas pemberitahuan oleh Neg Penerima

kepada Neg Pengirim bahwa Neg kepada Neg Pengirim bahwa Neg penerima telah mengakhiri unt penerima telah mengakhiri unt menganggapnya sbg anggota kantor menganggapnya sbg anggota kantor konsuler.(ps.25 Konvensi Wina 1963).konsuler.(ps.25 Konvensi Wina 1963).

Page 23: Hubungaan Internasional

Klasifikasi LI/OIKlasifikasi LI/OI

Menurut D. W BowettMenurut D. W Bowett

1.1. KompetensinyaKompetensinya

2.2. FrungsinyaFrungsinya

3.3. Luas lingkup tebanyaLuas lingkup tebanya

4.4. Pihak-pihak yang mengadakan traktatPihak-pihak yang mengadakan traktat

Page 24: Hubungaan Internasional

Lanjutan klasifikasiLanjutan klasifikasi

Couloumbis:Couloumbis:

1.1. Tujuannya:Tujuannya:

a. Menyelesaikan sengketa secara a. Menyelesaikan sengketa secara damaidamai

b. Memperkecil/mengontrol konflik b. Memperkecil/mengontrol konflik internasionalinternasional

c. Meningkatkan kerjasamac. Meningkatkan kerjasama

d. Pertahanan kolektif.d. Pertahanan kolektif.

Page 25: Hubungaan Internasional

Lanjutan CouloumbisLanjutan Couloumbis

2. Lembaganya:2. Lembaganya:

a. IGO’sa. IGO’s

* global tujuan umum umum* global tujuan umum umum

* global tujuan terbatas* global tujuan terbatas

* regional tujuan umum* regional tujuan umum

* regional tujuan terbatas* regional tujuan terbatas

b. NGO’sb. NGO’s

3. Proses terbentuknya3. Proses terbentuknya

Page 26: Hubungaan Internasional

W.D. CoplinW.D. Coplin

NGO’sNGO’s IGO’sIGO’s

1. skop keanggotaan1. skop keanggotaan

* global* global

* regional* regional

2. Tujuan :2. Tujuan :

* kesejahteraan ekonomi* kesejahteraan ekonomi

* keamanan militer* keamanan militer

* multi tujuan* multi tujuan

Page 27: Hubungaan Internasional

Liga Bangsa-BangsaLiga Bangsa-Bangsa

Sejarah Kelahiran :Sejarah Kelahiran :

1. Viscount Bryce (Inggris Peb 1915): 1. Viscount Bryce (Inggris Peb 1915): Proposal for the Avoidance of War.Proposal for the Avoidance of War.

2. William H. Taft (USA;Juni 1915): The 2. William H. Taft (USA;Juni 1915): The League to Enforce PeaceLeague to Enforce Peace

3. Perjanjian Perdamaian Versailles (28 Juni 3. Perjanjian Perdamaian Versailles (28 Juni 1919) : League of Nations1919) : League of Nations

Page 28: Hubungaan Internasional

Lanjutan LBBLanjutan LBB

Tujuan: 1. memajukan k.s. Internasional. Tujuan: 1. memajukan k.s. Internasional. 2. memelihara perdamaian dan keamanan 2. memelihara perdamaian dan keamanan internasional.internasional.

Kewajiban anggota: 1. tidak mengadakan Kewajiban anggota: 1. tidak mengadakan perang. 2. mengadakan hub terhormat perang. 2. mengadakan hub terhormat dan adil secara teratur. 3. menegakkan dan adil secara teratur. 3. menegakkan pengertian2 tt hk internasional. 4. pengertian2 tt hk internasional. 4. pengurangan persenjataan bagi setiap pengurangan persenjataan bagi setiap negara sampai seminimal mungkin.negara sampai seminimal mungkin.

Page 29: Hubungaan Internasional

keanggotaankeanggotaan

Anggota asli: neg penandatangan Anggota asli: neg penandatangan covenant.covenant.

Anggota tidak asli:Anggota tidak asli:

1.1. Negara merdekaNegara merdeka

2.2. DominionDominion

3.3. KoloniKoloni

Page 30: Hubungaan Internasional

Syarat keanggotaanSyarat keanggotaan

Disetujui 2/3 suaramajelisDisetujui 2/3 suaramajelisDapat memberikan jaminan yg efektif di Dapat memberikan jaminan yg efektif di

dalam menjalankan kewajiban dalam menjalankan kewajiban internasionalnya.internasionalnya.

Page 31: Hubungaan Internasional

Menarik diri dr keanggotaanMenarik diri dr keanggotaan

Telah memberitahukan maksud tersebut Telah memberitahukan maksud tersebut dua th sebelumnya.dua th sebelumnya.

Waktu pengunduran diri semua kewajiban Waktu pengunduran diri semua kewajiban internasionalnya dan kewajiban di bawah internasionalnya dan kewajiban di bawah Covenant telah dipenuhi.Covenant telah dipenuhi.

Page 32: Hubungaan Internasional

MajelisMajelis

Susunan keanggotaanSusunan keanggotaanPemungutan suaraPemungutan suaraKekuasaan:Kekuasaan:

1.1. Mengambil keputusan mengenai anggota Mengambil keputusan mengenai anggota baru.baru.

2.2. Memutuskan keanggotaan anggota tidak Memutuskan keanggotaan anggota tidak tetap Dewantetap Dewan

3.3. Memutuskan pengangkatan Sekjen.Memutuskan pengangkatan Sekjen.

Page 33: Hubungaan Internasional

Lanjutan MajelisLanjutan Majelis

4. memutuskan besarnya anggaran LBB 4. memutuskan besarnya anggaran LBB dan besarnya beban biaya tiap2 anggotadan besarnya beban biaya tiap2 anggota

5. Membuat resolusi dan rekomendasi yg 5. Membuat resolusi dan rekomendasi yg dpt mengikat negara bukan anggofadpt mengikat negara bukan anggofa

Page 34: Hubungaan Internasional

DewanDewan

Keranggotaan : 1. anggota tetap. 2. Keranggotaan : 1. anggota tetap. 2. anggota tidak tetap.anggota tidak tetap.

Sidang: min. Sekali satu th.Sidang: min. Sekali satu th.Wewenang:Wewenang:

1.1. Perdamaian dunia.Perdamaian dunia.

2.2. Perang/ bahaya perang: mengusahakan Perang/ bahaya perang: mengusahakan perdamaian.perdamaian.

3.3. Menengahi pihak2 yg bersengketa.Menengahi pihak2 yg bersengketa.

Page 35: Hubungaan Internasional

Lanjutan wewenang DewanLanjutan wewenang Dewan

4. Memberi nasehat/ anjuran4. Memberi nasehat/ anjuran

5. Tidak boleh mengambil keputusan yg 5. Tidak boleh mengambil keputusan yg mengikat pihak-pihak ( kecuali atas mengikat pihak-pihak ( kecuali atas permintaan pihak2 unt menjadi wasit).permintaan pihak2 unt menjadi wasit).

6. Sengketa antar negara anggota: 6. Sengketa antar negara anggota: berusaha mencapai penyelesaian dg berusaha mencapai penyelesaian dg memajukan saran2.memajukan saran2.

7. Meminta para pihak menahan diri.7. Meminta para pihak menahan diri.

Page 36: Hubungaan Internasional

Lanjutan DewanLanjutan Dewan

8. pihak-pihak tidak blh mengambil langkah 8. pihak-pihak tidak blh mengambil langkah memulai perang.memulai perang.

9. Negara pelanggar, diberi sanksi Dewan, baik 9. Negara pelanggar, diberi sanksi Dewan, baik pilitik, ekonomi, keuangan.pilitik, ekonomi, keuangan.

10. Bisa memberi bantuan militer.10. Bisa memberi bantuan militer.

Bgmn praktiknya? Tdk jalan. Bukti?Bgmn praktiknya? Tdk jalan. Bukti?

-perang Italia-abessinia ( 1934-1935 )-perang Italia-abessinia ( 1934-1935 )

-Invasi Uni Soviet ke Finlandia 1939.-Invasi Uni Soviet ke Finlandia 1939.

-invasi Jerman atas Polandia 1939.-invasi Jerman atas Polandia 1939.

Page 37: Hubungaan Internasional

Sekretariat TetapSekretariat Tetap

Kedudukan: di tempat kedudukan Liga.Kedudukan: di tempat kedudukan Liga. Dipimpin Sekjen.Dipimpin Sekjen. Tugas: mengatur seluruh kegiatan Liga.Tugas: mengatur seluruh kegiatan Liga. Kewajiban: memanggil para anggota untuk Kewajiban: memanggil para anggota untuk

mengadakan sidang darurat:mengadakan sidang darurat:

- atas permintaan sekurang-kurangnya satu - atas permintaan sekurang-kurangnya satu anggota.anggota.

- jika terjadi pecah perang/ terdpt bahaya - jika terjadi pecah perang/ terdpt bahaya perang di bagian manapun di dunia.perang di bagian manapun di dunia.

Page 38: Hubungaan Internasional

Lanjutan SekretariatLanjutan Sekretariat

Sekjen melakukan penelitian secara Sekjen melakukan penelitian secara saksama di dalam mengumpulkan bahan-saksama di dalam mengumpulkan bahan-bahan dan data yg lengkap mengenai bahan dan data yg lengkap mengenai masalah2 yg akan dibawa di dalam masalah2 yg akan dibawa di dalam sidang.sidang.

Page 39: Hubungaan Internasional

USA TIDAK MENJADI USA TIDAK MENJADI ANGGOTA LIGAANGGOTA LIGA

Pasal 10 Covenant LBB: para anggota liga Pasal 10 Covenant LBB: para anggota liga mewajibkan diri untuk menghormati dan mewajibkan diri untuk menghormati dan mempertahankan mempertahankan keutuhan wilayah keutuhan wilayah dan dan kemerdekaan politik dari tiap-tiap anggota kemerdekaan politik dari tiap-tiap anggota liga thd liga thd agresi dari luaragresi dari luar. Dalam hal ada . Dalam hal ada serangan atau dlm hal ada ancaman se serangan atau dlm hal ada ancaman se rangan atau bahaya semacam itu, Dewan rangan atau bahaya semacam itu, Dewan akan memberi nasehat mengenai cara2 akan memberi nasehat mengenai cara2 memenuhi kewajiban itu.memenuhi kewajiban itu.

Page 40: Hubungaan Internasional

Tafsir W. WilsonTafsir W. Wilson

Territorial integrity: immunity not from Territorial integrity: immunity not from armed invasion, but from forcible armed invasion, but from forcible annexation. (artinya yg dijamin annexation. (artinya yg dijamin pencegahannya bukan jika hanya terjadi pencegahannya bukan jika hanya terjadi penyerbuan neg asing dlm wil suatu penyerbuan neg asing dlm wil suatu negara, ttp yg hrs dicegah adalah jika ada negara, ttp yg hrs dicegah adalah jika ada suatu aneksasi dr suatu negara atas suatu aneksasi dr suatu negara atas wilayah negara lain).wilayah negara lain).

Page 41: Hubungaan Internasional

Usaha unt menanggulangiUsaha unt menanggulangi

Usul Kanada: berlakunya ps 10 Usul Kanada: berlakunya ps 10 ditangguhkan, ttp tdk disetujui (dlm rapat ditangguhkan, ttp tdk disetujui (dlm rapat Majelis pertama 1920).Majelis pertama 1920).

Usul penundaan rapat Majelis Usul penundaan rapat Majelis 1921:gagal. Usul mengubah ps 10 juga 1921:gagal. Usul mengubah ps 10 juga gagal. gagal.

Sidang keempat 1923: kembali gagal.Sidang keempat 1923: kembali gagal.

Page 42: Hubungaan Internasional

lanjutanlanjutan

Diterima resolusi berupa penafsiran : Jika Diterima resolusi berupa penafsiran : Jika Dewan LBB mempertimbangkan tindakan Dewan LBB mempertimbangkan tindakan brrsenjata thd suatu sgresor, maka harus brrsenjata thd suatu sgresor, maka harus diperhatikan keadaan geografi khusus dr diperhatikan keadaan geografi khusus dr tiap negara, dan bahwa akhirnya setiap tiap negara, dan bahwa akhirnya setiap negara harus menentukan sendiri , sampai negara harus menentukan sendiri , sampai di mana negara itu berkewajiban untuk di mana negara itu berkewajiban untuk menyediakan tentaranya untuk tindakan menyediakan tentaranya untuk tindakan bersenjata tersebut.bersenjata tersebut.

Page 43: Hubungaan Internasional

Keberhasilan LigaKeberhasilan Liga

Menyelenggarakan berbagai konperensi Menyelenggarakan berbagai konperensi internasionalinternasional

Pembinaan hk internasionalPembinaan hk internasionalMengumpulkan, menyusun, mendaftar Mengumpulkan, menyusun, mendaftar

dan mengumumkan berbagai perjanjian dan mengumumkan berbagai perjanjian internasional.internasional.

Memberi bantuan para korban perang, me Memberi bantuan para korban perang, me nanggulangi perdagangan wanita,anak2.nanggulangi perdagangan wanita,anak2.

Page 44: Hubungaan Internasional

KegagalanKegagalan

Pemelioharaan perdamaian dan Pemelioharaan perdamaian dan keamanan internasionalkeamanan internasional

Pembatasan persenjataan.Pembatasan persenjataan.

Page 45: Hubungaan Internasional

Kelemahan LigaKelemahan Liga

Kelemahan konstitusionalKelemahan konstitusional

Kelemahan strukturalKelemahan struktural

Kelemahan politisKelemahan politis

Page 46: Hubungaan Internasional

Kelemahan KonstitusionalKelemahan Konstitusional

Covenant LBB tidak menganggap perang Covenant LBB tidak menganggap perang sebagai melawan hukum ( dalami pasal / sebagai melawan hukum ( dalami pasal / kaji pasal 12 s/d ps 15).kaji pasal 12 s/d ps 15).

Page 47: Hubungaan Internasional

Kelemahan strukturalKelemahan struktural

Adanya perbedaan distribusi kekuasaan di Adanya perbedaan distribusi kekuasaan di dalamnya dan distribusi kekuasaan di dalamnya dan distribusi kekuasaan di luarnya. Struktur utama LBB adalah luarnya. Struktur utama LBB adalah Eropa, sementara faktor2 utama politik Eropa, sementara faktor2 utama politik internasional tidak lagi menonjol di Eropa. internasional tidak lagi menonjol di Eropa. Satu-satunya negara besar bukan Eropa Satu-satunya negara besar bukan Eropa yang menjadi anggota adalah Jepang. yang menjadi anggota adalah Jepang.

Page 48: Hubungaan Internasional

Kelemahan PolitikKelemahan Politik

Satu asumsi berdirinya LBB adalah bahwa Satu asumsi berdirinya LBB adalah bahwa LBB mampu bertindak sebagai satu unit LBB mampu bertindak sebagai satu unit dlm menghadapi ancaman perang dlm dlm menghadapi ancaman perang dlm proporsi lebih besar. Asumsi ini tidak proporsi lebih besar. Asumsi ini tidak pernah terwujud. pernah terwujud.

Page 49: Hubungaan Internasional

Hub DiplomatikHub Diplomatik

Hak perwakilan suatu negara:Hak perwakilan suatu negara:

1. Hak perwakilan aktif (active right of 1. Hak perwakilan aktif (active right of legation, jus activum)legation, jus activum)

2. Hak perwakilan pasif ( passive right of 2. Hak perwakilan pasif ( passive right of legation , jus passivum)legation , jus passivum)

Page 50: Hubungaan Internasional

Pembukaan hub DiplomatikPembukaan hub Diplomatik

Adanya mutual consentAdanya mutual consentPersetujuan negara menerima Persetujuan negara menerima

( agreement : persona grata )( agreement : persona grata )Penyiapaan surat kepercayaan ( Letter of Penyiapaan surat kepercayaan ( Letter of

credence )credence )

Page 51: Hubungaan Internasional

Mulai menjalankan Tugas?Mulai menjalankan Tugas?

Pada saat telah menyampaikan surat Pada saat telah menyampaikan surat kepercayaan, ataukepercayaan, atau

Telah memberitahukan kedatangannya Telah memberitahukan kedatangannya dan menyampaikan salinan surat dan menyampaikan salinan surat kepercayaan sesuai aslinya kepada Menlu kepercayaan sesuai aslinya kepada Menlu negara penerima/ kementerian lainnya negara penerima/ kementerian lainnya yang disetujui, sesuai dg praktik yg yang disetujui, sesuai dg praktik yg berlaku di negara penerima.berlaku di negara penerima.

Page 52: Hubungaan Internasional

TUGAS / FUNGSI TUGAS / FUNGSI

Negosiasi.Negosiasi.Observasi.Observasi.Proteksi. ( Wiryono Projodikoro )Proteksi. ( Wiryono Projodikoro )

Reportasi.Reportasi.Proteksi ( Couloumbis ).Proteksi ( Couloumbis ).

Page 53: Hubungaan Internasional

Menurut Konvensi WinaMenurut Konvensi Wina

RepresentasiRepresentasiProteksiProteksiNegosiasiNegosiasiObservasiObservasiReportasiReportasiMemajukan hub.bersahabat antara negara Memajukan hub.bersahabat antara negara

pengirim dg negara penerimapengirim dg negara penerimaMembangun hub ek, kebudy, ilmiah.Membangun hub ek, kebudy, ilmiah.

Page 54: Hubungaan Internasional

Keppres RI No.51 Th 1976Keppres RI No.51 Th 1976

Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik:Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik:

1.1. Mewakili negara RI dalam melaksanakan Mewakili negara RI dalam melaksanakan hub diplomatik dg negara penerima/ atau hub diplomatik dg negara penerima/ atau organisasi internasional.organisasi internasional.

2.2. Melindungi kepentingan negara dan WNRI Melindungi kepentingan negara dan WNRI di negara penerima.di negara penerima.

Page 55: Hubungaan Internasional

Fungsi menurut Keppres No.51Fungsi menurut Keppres No.51

Mewakili negara RI di negara penerima/ Mewakili negara RI di negara penerima/ pada organisasi internasiol.pada organisasi internasiol.

Melindungi kepentingan nas negara dan Melindungi kepentingan nas negara dan WNRI di neg penerima.WNRI di neg penerima.

Melaksanakan usaha peningkatan hub Melaksanakan usaha peningkatan hub persahabatan dan melaksanakan persahabatan dan melaksanakan perundingan dengan negara penerima/ perundingan dengan negara penerima/ organisasi internasional.organisasi internasional.

Page 56: Hubungaan Internasional

Lanjutan fungsiLanjutan fungsi

Melaksanakan pengamatan, penilaian dan Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporanpelaporan

Mengadakan bimbingan dan pengawasan Mengadakan bimbingan dan pengawasan thd WNRI di negara penerimathd WNRI di negara penerima

Menyelenggarakan urusan pengamanan, Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsultasi, protokol, penerangan, konsultasi, protokol, komunikasi, persandian.komunikasi, persandian.

Melaksanakan urusan t.u, kepeg, dsb.Melaksanakan urusan t.u, kepeg, dsb.

Page 57: Hubungaan Internasional

Hubungan DiplomatikHubungan Diplomatik

Kongres Wina 1815Kongres Wina 1815

1.1. Duta BesarDuta Besar

2.2. Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Luar Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Luar BiasaBiasa

3.3. Kuasa Usaha ( Charge d’affaires )Kuasa Usaha ( Charge d’affaires )

Page 58: Hubungaan Internasional

Lanjutan Hub. Dipl.Lanjutan Hub. Dipl.

Kongres Aix- la Chapelle :Kongres Aix- la Chapelle : 1818 1818

1. Duta Besar ( Ambassador ).1. Duta Besar ( Ambassador ).

2. Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Luar 2. Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Luar Biasa ( Minister Plenipotentiary and Biasa ( Minister Plenipotentiary and Envoys Extraordinary).Envoys Extraordinary).

3. Minister Residents.3. Minister Residents.

4. Charge d’affaires.4. Charge d’affaires.

Page 59: Hubungaan Internasional

Lanjutan hub dipl.Lanjutan hub dipl.

Konvensi Wina 1961:Konvensi Wina 1961:

1. Ambassador (Duta Besar) dan 1. Ambassador (Duta Besar) dan NunciousNuncious, dan Kepala missi yang , dan Kepala missi yang tingkatannya sama.tingkatannya sama.

2. Envoys, Minister, and internuncious.2. Envoys, Minister, and internuncious.

3. Charges d’affaires.3. Charges d’affaires.

Page 60: Hubungaan Internasional

Hak imunitasHak imunitas

Kekebalan pribadi.Kekebalan pribadi.KekebalaKekebalann perdata. perdata.KekebalaKekebalann di bidang pajak. di bidang pajak.Kekebalan transportasi.Kekebalan transportasi.Kekebalan surat menyurat.Kekebalan surat menyurat.Kekebalan bagi staf perwakilan.Kekebalan bagi staf perwakilan.

Page 61: Hubungaan Internasional

Teori tt Hak kekebalan (menurut Teori tt Hak kekebalan (menurut Connel)Connel)

Teori eksteritorial (Exterritorial Theory): diplomat dan Teori eksteritorial (Exterritorial Theory): diplomat dan kantor perwakilan merupakan perpanjangan tanah kantor perwakilan merupakan perpanjangan tanah airnya, sehingga tidak tunduk pada yurisdiksi hukum airnya, sehingga tidak tunduk pada yurisdiksi hukum negara penerima.negara penerima.

Teori perwakilan (representative character Theory): Teori perwakilan (representative character Theory): seorang diplomat merupakan lambang negara pengirim, seorang diplomat merupakan lambang negara pengirim, yang hanya tunduk yang hanya tunduk kkepada negaranya. Untuk itu epada negaranya. Untuk itu diperlukan hak-hak istimewa demi tercapai dan diperlukan hak-hak istimewa demi tercapai dan terlaksananya tugas-tugasnya.terlaksananya tugas-tugasnya.

Teori fungsional (Functional Necessity Theory): sesuai Teori fungsional (Functional Necessity Theory): sesuai dengan kedudukannya, diplomat membutuhkan dengan kedudukannya, diplomat membutuhkan kebebasan dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu di kebebasan dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu di butuhkan hak-hak istimewa.butuhkan hak-hak istimewa.

Page 62: Hubungaan Internasional

Fungsi DiplomatFungsi Diplomat

Fungsi negosiasi.Fungsi negosiasi.Fungsi representasi.Fungsi representasi.Fungsi observasi.Fungsi observasi.Fungsi reportasi.Fungsi reportasi.Fungsi proteksiFungsi proteksi

Page 63: Hubungaan Internasional

Mulai dan berakhirnya fungsi Mulai dan berakhirnya fungsi diplomatikdiplomatik

Mulainya fungsi diplomatik.Mulainya fungsi diplomatik.Berakhirnya fungsi diplomatik.Berakhirnya fungsi diplomatik.

Page 64: Hubungaan Internasional

KONPERENSIKONPERENSI

Pertemuan antara banyak negara yang Pertemuan antara banyak negara yang masing-masing membawa masalah masing-masing membawa masalah negaranya sendiri-sendiri yang kemudian negaranya sendiri-sendiri yang kemudian mendapatkan penyelesaian.mendapatkan penyelesaian.

- Konperensi Westphalia 1648- Konperensi Westphalia 1648

- Kongres Berlin 1815 mengakhiri Perang - Kongres Berlin 1815 mengakhiri Perang Napoleon.Napoleon.

Kongres Berlin 1871 tt Laut HitamKongres Berlin 1871 tt Laut Hitam

Page 65: Hubungaan Internasional

Consert SystemConsert System

Lembaga yang mengarah terbentuknya Lembaga yang mengarah terbentuknya suatu lembaga antar negara, namun suatu lembaga antar negara, namun masih lemah.masih lemah.

Antara negara dapat mengadakan saling Antara negara dapat mengadakan saling hubungan.hubungan.

Disponsori Rusia dan Perancis.Disponsori Rusia dan Perancis.Adanya pertemuan2 reguler.Adanya pertemuan2 reguler.Masalah yg dibahas hanya ad hoc.Masalah yg dibahas hanya ad hoc.

Page 66: Hubungaan Internasional

Kerugian sistem ad hocKerugian sistem ad hoc

Konperensi hanya diselenggarakan jika Konperensi hanya diselenggarakan jika muncul problem.muncul problem.

Tergantung pada negara yg mengundangTergantung pada negara yg mengundang Hanya merupakan forum negara untuk Hanya merupakan forum negara untuk

mengemukakan statemen politiknyamengemukakan statemen politiknya Siapa yg hadir tergantung pada siapa yg Siapa yg hadir tergantung pada siapa yg

mengundang.mengundang. Dianut asas state equality, keputusan Dianut asas state equality, keputusan

Unanimity principle.Unanimity principle.

Page 67: Hubungaan Internasional

Klasifikasi LI/OIKlasifikasi LI/OI

D.W Bowett:D.W Bowett:

1.Kompetensinya:1.Kompetensinya:

- kompetensi umum.- kompetensi umum.

- kompetensi terbatas.- kompetensi terbatas.

2.Fungsinya:2.Fungsinya:

- bidang politik.- bidang politik.

- administratif- administratif

-yudisiil.-yudisiil.

Page 68: Hubungaan Internasional

Lanjutan klasifikasiLanjutan klasifikasi

3.Luas lingkupnya:3.Luas lingkupnya:

- global- global

-regional-regional

4.pihak-pihak yg mengadakan traktat:4.pihak-pihak yg mengadakan traktat:

- traktat antar negara- traktat antar negara

-traktat antar pemerintah. (klasifikasi no.4 -traktat antar pemerintah. (klasifikasi no.4 ini merupakan pendpt Jenks).ini merupakan pendpt Jenks).

Page 69: Hubungaan Internasional

CouloumbisCouloumbis

Tujuannya.Tujuannya.Lembaganya.( NGO’s dan IGO’s )Lembaganya.( NGO’s dan IGO’s )Proses terbentuknya.Proses terbentuknya.

William D. Coplin ?William D. Coplin ?

. NGO’s. NGO’s

. IGO’s. IGO’s

Page 70: Hubungaan Internasional

PERSERIKATAN BANGSA-PERSERIKATAN BANGSA-BANGSABANGSA

SEJARAH KELAHIRAN PBBSEJARAH KELAHIRAN PBBTUJUAN PBBTUJUAN PBBASAS-ASAS PBBASAS-ASAS PBBORGAN-ORGAN POKOK PBBORGAN-ORGAN POKOK PBBFUNGSI DAN PERAN PBB.FUNGSI DAN PERAN PBB.

Page 71: Hubungaan Internasional

SEJARAH KELAHIRAN PBBSEJARAH KELAHIRAN PBB

Penandatanganan Piagam AtlantikPenandatanganan Piagam AtlantikMaklumat Washington.Maklumat Washington.Perundingan Moskow.Perundingan Moskow.Perundingan Teheran.Perundingan Teheran.Perundingan Dumbarton Oaks.Perundingan Dumbarton Oaks.Perundingan Yalta.Perundingan Yalta.Konperensi San Francisco.Konperensi San Francisco.

Page 72: Hubungaan Internasional

TUJUAN PBBTUJUAN PBB MEMPERTAHANKAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN MEMPERTAHANKAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN

INTERNASIONAL.INTERNASIONAL. MEMPERERAT HUBUNGAN PERSAHABATAN ANTAR BANGSA MEMPERERAT HUBUNGAN PERSAHABATAN ANTAR BANGSA

BERDASARKAN PENGHARGAAN ATAS PERSAMAAN HAK BERDASARKAN PENGHARGAAN ATAS PERSAMAAN HAK UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI DARI TIAP-TIAP UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI DARI TIAP-TIAP BANGSA.BANGSA.

MENGADAKAN KERJASAMA INTERNASIONAL UNTUK MENGADAKAN KERJASAMA INTERNASIONAL UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DI LAPANGAN EKONOMI, SOSIAL, MEMECAHKAN MASALAH DI LAPANGAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN PERIKEMANUSIAAN SERTA PENYEMPURNAAN BUDAYA DAN PERIKEMANUSIAAN SERTA PENYEMPURNAAN PENGHARGAAN ATAS HAK-HAK MANUSIA DAN KEBEBASAN-PENGHARGAAN ATAS HAK-HAK MANUSIA DAN KEBEBASAN-KEBEBASAN DASAR TANPA MEMBEDAKAN RAS, JENIS KEBEBASAN DASAR TANPA MEMBEDAKAN RAS, JENIS KELAMIN, BANGSA ATAU AGAMA.KELAMIN, BANGSA ATAU AGAMA.

MENJADIKAN PBB SEBAGAI SEBUAH PUSAT BAGI MENJADIKAN PBB SEBAGAI SEBUAH PUSAT BAGI PENYESUAIAN TINDAKAN-TINDAKAN DALAM USAHA PENYESUAIAN TINDAKAN-TINDAKAN DALAM USAHA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA ITU.MENCAPAI TUJUAN BERSAMA ITU.

Page 73: Hubungaan Internasional

ASAS-ASAS PBBASAS-ASAS PBB MASING-MASING ANGGOTA MEMPUNYAI KEDAULATAN YANG SAMA.MASING-MASING ANGGOTA MEMPUNYAI KEDAULATAN YANG SAMA. TIAP-TIAP ANGGOTA HARUS MEMENUHI KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA TIAP-TIAP ANGGOTA HARUS MEMENUHI KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA

SEBAGAIMANA TER CANTUM DALAM PIAGAM.SEBAGAIMANA TER CANTUM DALAM PIAGAM. SEMUA ANGGOTA HARUS MENYELESAIKAN PERSELISIHAN INTERNASIONAL SEMUA ANGGOTA HARUS MENYELESAIKAN PERSELISIHAN INTERNASIONAL

MEREKA SECARA DAMAI.MEREKA SECARA DAMAI. DALAM PERHUBUNGAN INTERNASIONALSEMUA ANGGOTA HARUS DALAM PERHUBUNGAN INTERNASIONALSEMUA ANGGOTA HARUS

MENCEGAH TINDAKAN-TINDAKAN YANG BERUPA ANCAMAN ATAU MENCEGAH TINDAKAN-TINDAKAN YANG BERUPA ANCAMAN ATAU KEKERASAN THD SESUATU NEGARA YANG BERTENTANGAN DENGAN KEKERASAN THD SESUATU NEGARA YANG BERTENTANGAN DENGAN TUJUAN-TUJUAN PBB.TUJUAN-TUJUAN PBB.

SEMUA ANGGOTA AKAN MEMBERI BANTUAN APA SAJA YANG DIPERLUKAN SEMUA ANGGOTA AKAN MEMBERI BANTUAN APA SAJA YANG DIPERLUKAN DAN DIJALANKAN OLEH PBDAN DIJALANKAN OLEH PBBB SESUAI DENGAN KETENTUAN-KETENTUAN SESUAI DENGAN KETENTUAN-KETENTUAN YANG ADA DALAM PIAGAM,SERTA TIDAK AKAN MEMBERI BANTUAN KEPADA YANG ADA DALAM PIAGAM,SERTA TIDAK AKAN MEMBERI BANTUAN KEPADA NEGARA MANAPUN, JIKA PB SEDANG MENJALANKAN TINDAKAN TERHADAP NEGARA MANAPUN, JIKA PB SEDANG MENJALANKAN TINDAKAN TERHADAP NEGARA ITU.NEGARA ITU.

PBB MENJAMIN BAHWA NEGARA-NEGARA YANG BUKAN ANGGOTA JUGA PBB MENJAMIN BAHWA NEGARA-NEGARA YANG BUKAN ANGGOTA JUGA AAKANKAN BERTINDAK SELARAS DENGAN ASAS-ASAS INI, SEKEDAR PERLU BERTINDAK SELARAS DENGAN ASAS-ASAS INI, SEKEDAR PERLU UNTUK MEMPERTAHANKAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.UNTUK MEMPERTAHANKAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.

PBB TIDAK DIBENARKAN UNTUK CAMPUR TANGAN DALAM HAL YANG PBB TIDAK DIBENARKAN UNTUK CAMPUR TANGAN DALAM HAL YANG POKOKNYA TERMASUK URUSAN RUMAH TANGGA DARI SESUATU NEGARA, POKOKNYA TERMASUK URUSAN RUMAH TANGGA DARI SESUATU NEGARA, ATAU AKAN MEMAKSAKAN ANGGOTA-ANGGOTANYA UNTUK ATAU AKAN MEMAKSAKAN ANGGOTA-ANGGOTANYA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TERSEBUT MENURUT PIAGAM INI.MENYELESAIKAN MASALAH TERSEBUT MENURUT PIAGAM INI.

Page 74: Hubungaan Internasional

Lanjutan penerimaan anggota Lanjutan penerimaan anggota baru baru

Com memeriksa dan melaporkan hasil Com memeriksa dan melaporkan hasil pemeriksaannyapemeriksaannya

DK mengadakan pemungutan suara.DK mengadakan pemungutan suara. DK setuju, menyampaikan rekomendasi DK setuju, menyampaikan rekomendasi

kepada MU – paling lambat 25 hari sblm kepada MU – paling lambat 25 hari sblm dimulai sidang berkala MU, atau sekurang-dimulai sidang berkala MU, atau sekurang-kurangnya 4 hari sblm diadakannya Sidang kurangnya 4 hari sblm diadakannya Sidang Khusus MU.Khusus MU.

Diperlukan dukungan min 2/3 suara.Diperlukan dukungan min 2/3 suara.

Page 75: Hubungaan Internasional

ORGAN-ORGAN POKOK PBBORGAN-ORGAN POKOK PBB

MAJELIS UMUM.MAJELIS UMUM.DEWAN KEAMANAN.DEWAN KEAMANAN.DEWAN EKONOMI DAN SOSIAL.DEWAN EKONOMI DAN SOSIAL.DEWAN PERWALIAN.DEWAN PERWALIAN.MAHKAMAH INTERNASIONAL.MAHKAMAH INTERNASIONAL.SEKRETARIAT.SEKRETARIAT.

Page 76: Hubungaan Internasional

MAJELIS UMUMMAJELIS UMUM

KEANGGOTAAN: (1)PENERIMAAN KEANGGOTAAN: (1)PENERIMAAN ANGGOTA BARU; (2)PROSEDUR ANGGOTA BARU; (2)PROSEDUR KEANGGOTAAN; (3)PENARIKAN DIRI KEANGGOTAAN; (3)PENARIKAN DIRI DARI KEANGGOTAAN.DARI KEANGGOTAAN.

PERSIDANGAN : (1) SIDANG UMUM; PERSIDANGAN : (1) SIDANG UMUM; (2)SIDANG KHUSUS/ISTIMEWA; (2)SIDANG KHUSUS/ISTIMEWA; (3)SIDANG KHUSUS DARURAT.(3)SIDANG KHUSUS DARURAT.

Page 77: Hubungaan Internasional

Penerimaan anggota baruPenerimaan anggota baru

Negara ybs cinta akan damaiNegara ybs cinta akan damaiMenerima kewajiban2 yg termaktub dlm Menerima kewajiban2 yg termaktub dlm

piagampiagamOleh PBB neg ybs dinilai dpt dan mau Oleh PBB neg ybs dinilai dpt dan mau

melaksanakan kewajibannyamelaksanakan kewajibannyaDiterima oleh MU setelah mendpt Diterima oleh MU setelah mendpt

rekomendasi dari DK.rekomendasi dari DK.

Page 78: Hubungaan Internasional

Prosedur keanggotaanProsedur keanggotaan

Permohonan tertulis dr neg. ybs kepada Permohonan tertulis dr neg. ybs kepada Sekjen.Sekjen.

Permohonan disertai instrumen resmi yg Permohonan disertai instrumen resmi yg memuat pernyataan kesanggupan unt memuat pernyataan kesanggupan unt menjalankan kewajiban yg tercantum di menjalankan kewajiban yg tercantum di dalam piagam.dalam piagam.

Permohonan diajukan ke DK.Permohonan diajukan ke DK. Presiden DK menyampaikan kpd Com. on Presiden DK menyampaikan kpd Com. on

the admission of new membersthe admission of new members

Page 79: Hubungaan Internasional

Lanjutan penerimaan anggota Lanjutan penerimaan anggota baru baru

Com memeriksa dan melaporkan hasil Com memeriksa dan melaporkan hasil pemeriksaannyapemeriksaannya

DK mengadakan pemungutan suara.DK mengadakan pemungutan suara. DK setuju, menyampaikan rekomendasi DK setuju, menyampaikan rekomendasi

kepada MU – paling lambat 25 hari sblm kepada MU – paling lambat 25 hari sblm dimulai sidang berkala MU, atau sekurang-dimulai sidang berkala MU, atau sekurang-kurangnya 4 hari sblm diadakannya Sidang kurangnya 4 hari sblm diadakannya Sidang Khusus MU.Khusus MU.

Diperlukan dukungan min 2/3 suara.Diperlukan dukungan min 2/3 suara.

Page 80: Hubungaan Internasional

Penarikan diri dr keanggotaanPenarikan diri dr keanggotaan

Dibicarakan di dalam Komite I/2, dan disepakati Dibicarakan di dalam Komite I/2, dan disepakati tdk perlu masuk dlm piagam, dg alasan:tdk perlu masuk dlm piagam, dg alasan:

1.1. Akan bertentangan dg pengertian universalitas.Akan bertentangan dg pengertian universalitas.

2.2. Akan memungkinkan para anggotanya Akan memungkinkan para anggotanya bersikeras unt melindungi konsesi dr PBB dg bersikeras unt melindungi konsesi dr PBB dg mengancam akan ke luar dr PBB.mengancam akan ke luar dr PBB.

3.3. Penarikan diri bisa mrpk sarana2 unt Penarikan diri bisa mrpk sarana2 unt menghindari kewajiban-kewajiban.menghindari kewajiban-kewajiban.

Page 81: Hubungaan Internasional

LANJUTAN MULANJUTAN MU PEMUNGUTAN SUARA: HAL-HAL PENTING HARUS PEMUNGUTAN SUARA: HAL-HAL PENTING HARUS mendpt mendpt

PERSETUJUAN SEKURANG-KURANGNYA 2/3 SUARA DARI PERSETUJUAN SEKURANG-KURANGNYA 2/3 SUARA DARI ANGGOTA YANG HADIR :ANGGOTA YANG HADIR :

1. USUL-USUL TENTANG PENJAGAAN PERDAMAIAN DAN 1. USUL-USUL TENTANG PENJAGAAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.KEAMANAN INTERNASIONAL.

2. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA TIDAK TETAP DK.2. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA TIDAK TETAP DK. 3. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA DES.3. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA DES. 4. PEMILIHAN ANGGOTA DP.4. PEMILIHAN ANGGOTA DP. 5. PENERIMAAN ANGGOTA BARU.5. PENERIMAAN ANGGOTA BARU. 6. PENUNDAAN HAK-HAK KEANGGOTAAN TERHADAP SUATU 6. PENUNDAAN HAK-HAK KEANGGOTAAN TERHADAP SUATU

NEGARA DAN PEMECATAN ANGGOTA.NEGARA DAN PEMECATAN ANGGOTA. 7. HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DG SISTEM PERWALIAN.7. HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DG SISTEM PERWALIAN. 8. ANGGARAN BELANJA.8. ANGGARAN BELANJA.

Page 82: Hubungaan Internasional

LANJUTAN MULANJUTAN MU

.KEKUASAAN :.KEKUASAAN : 1. BERDISKUSI DAN REKOMENDASI BERKENAAN DENGAN 1. BERDISKUSI DAN REKOMENDASI BERKENAAN DENGAN

PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.INTERNASIONAL.

2. PENGAWASAN KERJASAMA INTERNASIONAL DLM LAPANGAN 2. PENGAWASAN KERJASAMA INTERNASIONAL DLM LAPANGAN EKONOMI DAN SOSIAL.EKONOMI DAN SOSIAL.

3. PENGAWASAN TERHADAP SISTEM PERWALIAN.3. PENGAWASAN TERHADAP SISTEM PERWALIAN. 4. MEMBICARAKAN KETERANGAN-KETERANGAN TENTANG 4. MEMBICARAKAN KETERANGAN-KETERANGAN TENTANG

DAERAH-DAERAH YANG BELUM MEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH-DAERAH YANG BELUM MEMPUNYAI PEMERINTAHAN SENDIRI.SENDIRI.

5. URUSAN ANGGARAN BELANJA PBB.5. URUSAN ANGGARAN BELANJA PBB. 6. PENETAPAN KEANGGOTAAN DAN PENERIMAAN ANGGOTA 6. PENETAPAN KEANGGOTAAN DAN PENERIMAAN ANGGOTA

BARU.BARU. 7. MENGADAKAN AMANDEMEN TERHADAP PIAGAM. 7. MENGADAKAN AMANDEMEN TERHADAP PIAGAM. 8. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA ORGAN YANG LAIN.8. PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTA ORGAN YANG LAIN.

Page 83: Hubungaan Internasional

Badan Pembantu MUBadan Pembantu MU Komite Utama ( Main Committee ).Komite Utama ( Main Committee ). 1. Komite Pertama : 1. Komite Pertama : Perlucutan senjata dan Keamanan Internasional.Perlucutan senjata dan Keamanan Internasional. 2. Komite Kedua:2. Komite Kedua: Ekonomi dan Keuangan.Ekonomi dan Keuangan. 3. Komite Ketiga: 3. Komite Ketiga: Sosial, Kemanusiaan dan Kebudayaan.Sosial, Kemanusiaan dan Kebudayaan. 4. Komite Keempat : 4. Komite Keempat : Politik Khusus dan Dekolonisasi.Politik Khusus dan Dekolonisasi. 5. Komite Kelima: Administratif dan Anggaran.5. Komite Kelima: Administratif dan Anggaran. 6. Komite Keenam : Hukum.6. Komite Keenam : Hukum.

Page 84: Hubungaan Internasional

PROSEDURAL COMMITTEEPROSEDURAL COMMITTEE

1.1. General CommitteeGeneral Committee

2.2. Credentials CommitteeCredentials Committee

Page 85: Hubungaan Internasional

DEWAN KEAMANANDEWAN KEAMANAN

SUSUNAN KEANGGOTAAN.SUSUNAN KEANGGOTAAN. PROSEDUR PEMUNGUTAN SUARA.PROSEDUR PEMUNGUTAN SUARA. PERSIDANGAN.PERSIDANGAN. KEDUDUKAN.KEDUDUKAN. KEWAJIBAN : KEWAJIBAN :

- MENYELESAIKAN SENGKETA SECARA - MENYELESAIKAN SENGKETA SECARA DAMAI.DAMAI.

- MENYELESAIKAN SENGKETA DENGAN - MENYELESAIKAN SENGKETA DENGAN KEKERASAN.KEKERASAN.

Page 86: Hubungaan Internasional

Fungsi dan Wewenang DKFungsi dan Wewenang DK Mempertahankan perdamaian dan keamanan Mempertahankan perdamaian dan keamanan

internasional.internasional. Menginvestigasi setiap pertikaian .Menginvestigasi setiap pertikaian . Merekomendasikan metode-metode penyelesaian Merekomendasikan metode-metode penyelesaian

pertikaian dan syarat-syarat penyelesaiannya.pertikaian dan syarat-syarat penyelesaiannya. Memformulasikan rencara-rencana bagi pembentukan Memformulasikan rencara-rencana bagi pembentukan

satu sistem yang mengatur persenjataan.satu sistem yang mengatur persenjataan. Menetapkan adanya ancaman terhadap perdamaian Menetapkan adanya ancaman terhadap perdamaian

atau tindakan agresi, dan merekomendasika n tindakan atau tindakan agresi, dan merekomendasika n tindakan apa yang harus diambil. apa yang harus diambil.

Page 87: Hubungaan Internasional

Lanjutan fungsi dan wewenang DKLanjutan fungsi dan wewenang DK

Menyerukan negara-negara anggota untuk Menyerukan negara-negara anggota untuk melaksanakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan-melaksanakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan-tindakan lain, yang tidak menggunakan tindakan tindakan lain, yang tidak menggunakan tindakan kekerasan, untuk mencegah atau menghentikan agresi.kekerasan, untuk mencegah atau menghentikan agresi.

Melaksanakan tindakan militer terhadap agresor.Melaksanakan tindakan militer terhadap agresor. Merekomendasikan diterimanya anggota baru.Merekomendasikan diterimanya anggota baru. Melaksanakan fungsi-fungsi perwalian dari PBB di Melaksanakan fungsi-fungsi perwalian dari PBB di

wilayah-wilayah strategis.wilayah-wilayah strategis. Menyampaikan rekomendasi kepada MU mengenai Menyampaikan rekomendasi kepada MU mengenai

pengangkatan Sekjen , dan bersama-sama MU memilih pengangkatan Sekjen , dan bersama-sama MU memilih hakim-hakim MPI.hakim-hakim MPI.

Page 88: Hubungaan Internasional

DEWAN EKONOMI DAN SOSIALDEWAN EKONOMI DAN SOSIAL

1.SUSUNAN KEANGGOTAAN.1.SUSUNAN KEANGGOTAAN.2.SIDANG:2.SIDANG: ATAS ANJURAN :ATAS ANJURAN : - ANGGOTA DG JUMLAH YG TER - ANGGOTA DG JUMLAH YG TER BANYAK.BANYAK. - MAJELIS UMUM.- MAJELIS UMUM. - DEWAN KEAMANAN.- DEWAN KEAMANAN.3. FUNGSI DAN KEKUASAAN :3. FUNGSI DAN KEKUASAAN : - PENYELIDIKAN (STUDIES).- PENYELIDIKAN (STUDIES). - REKOMENDASI.- REKOMENDASI. - RANCANGAN KONVENSI.- RANCANGAN KONVENSI. - MENGUNDANG KONPERENSI.- MENGUNDANG KONPERENSI.

Page 89: Hubungaan Internasional

Badan dan Lembaga Tambahan Badan dan Lembaga Tambahan DESDES

Komisi Fungsional:Komisi Fungsional:Badan permusyawaratan yang perannya membahas dan membuat Badan permusyawaratan yang perannya membahas dan membuat

rekomendasi mengenai masalah-masalah di bawah rekomendasi mengenai masalah-masalah di bawah tanggungjawab dan keahliannya:tanggungjawab dan keahliannya:

1.1. Komisi Statistik.Komisi Statistik.2.2. Komisi kependudukan dan pembangunan.Komisi kependudukan dan pembangunan.3.3. Komisi pembangunan sosial.Komisi pembangunan sosial.4.4. Komisi mengenai HAM.Komisi mengenai HAM.5.5. Komisi mengenai status wanita.Komisi mengenai status wanita.6.6. Komisi mengenai narkotika.Komisi mengenai narkotika.7.7. Komisi mengenai pencegahan kejahatan dan peradilan Pidana.Komisi mengenai pencegahan kejahatan dan peradilan Pidana.8.8. Komisi mengenai IPTEK untuk pembangunan.Komisi mengenai IPTEK untuk pembangunan.9.9. Komisi mengenai pembangunan berkelanjutan.Komisi mengenai pembangunan berkelanjutan.

Page 90: Hubungaan Internasional

Lanjutan badan dan lembaga Lanjutan badan dan lembaga tambahan DEStambahan DES

Komisi regional:Komisi regional:1.1. Komisi ekonomi untuk Afrika.Komisi ekonomi untuk Afrika.2.2. Komisi ekonomi dan sosial untuk Asia Komisi ekonomi dan sosial untuk Asia

dan Pasifik.dan Pasifik.3.3. Komisi ekonomi untuk Amerika Latin dan Komisi ekonomi untuk Amerika Latin dan

Karibia.Karibia.4.4. Komisi Ekonomi untuk Eropa.Komisi Ekonomi untuk Eropa.5.5. Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia

Barat.Barat.

Page 91: Hubungaan Internasional

Lanjutan Badan dan lembaga Lanjutan Badan dan lembaga tambahan DEStambahan DES

Komite Tetap :Komite Tetap : 1. komite untuk program dan koordinasi.1. komite untuk program dan koordinasi. 2. komisi mengenai pemukiman manusia.2. komisi mengenai pemukiman manusia. 3. komite mengenai organisasi non 3. komite mengenai organisasi non

pemerintah ( ORNOP ).pemerintah ( ORNOP ). 4. Komite mengenai perundingan dengan 4. Komite mengenai perundingan dengan

Badan-badan antar Pemerintah.Badan-badan antar Pemerintah. 5. Komite mengenai energi dan sumber 5. Komite mengenai energi dan sumber

daya alam.daya alam.

Page 92: Hubungaan Internasional

DEWAN PERWALIANDEWAN PERWALIAN

TUJUAN SISTEM PERWALIAN.TUJUAN SISTEM PERWALIAN.DAERAH-DAERAH DI BAWAH SISTEM DAERAH-DAERAH DI BAWAH SISTEM

PERWALIAN.PERWALIAN.SUSUNAN KEANGGOTAAN.SUSUNAN KEANGGOTAAN.PERSIDANGAN.PERSIDANGAN.FUNGSI DAN KEKUASAAN.FUNGSI DAN KEKUASAAN.

Page 93: Hubungaan Internasional

MAHKAMAH INTERNASIONALMAHKAMAH INTERNASIONAL SUSUNAN KEANGGOTAAN.SUSUNAN KEANGGOTAAN. PROSEDUR PEMILIHAN.PROSEDUR PEMILIHAN. MASA JABATAN.MASA JABATAN. WEWENANG: (1)WEWENANG RATIONE PERSONAE WEWENANG: (1)WEWENANG RATIONE PERSONAE

(SIAPA YANG DAPAT MENGAJUKAN PERKARA DI (SIAPA YANG DAPAT MENGAJUKAN PERKARA DI DEPAN MAHKAMAH); (2)WEWENANG RATIONE DEPAN MAHKAMAH); (2)WEWENANG RATIONE MATERIAE (SEMUA PERKARA YANG DIAJUKAN MATERIAE (SEMUA PERKARA YANG DIAJUKAN PIHAK-PIHAK YANG BERSENGKETA.PIHAK-PIHAK YANG BERSENGKETA.

SUMBER HUKUM YANG DIGUNAKAN.SUMBER HUKUM YANG DIGUNAKAN. DAYA MENGIKAT PUTUSAN MAHKAMAH.DAYA MENGIKAT PUTUSAN MAHKAMAH.

Page 94: Hubungaan Internasional

SEKRETARIS JENDERALSEKRETARIS JENDERAL PROSEDUR PEMILIHAN.PROSEDUR PEMILIHAN. FUNGSI DAN KEKUASAAN: (1) FUNGSI DAN KEKUASAAN: (1)

ADMINISTRASI; (2) POLITIK.ADMINISTRASI; (2) POLITIK. TUGAS :TUGAS : - ADMINSTRASI DAN EKSEKUTIF UMUM.- ADMINSTRASI DAN EKSEKUTIF UMUM. - TEKNIS.- TEKNIS. - KEUANGAN.- KEUANGAN. - PENGORGANISASIAN DAN - PENGORGANISASIAN DAN

PENGADMINISTRASIAN SEKRETARIAT.PENGADMINISTRASIAN SEKRETARIAT. - REPRESENTASI.- REPRESENTASI.

Page 95: Hubungaan Internasional

FUNGSI DAN PERAN PBBFUNGSI DAN PERAN PBB

FUNGSI UTAMA PBB PADA KEGIATAN-KEGIATAN PROMOSIONAL, FUNGSI UTAMA PBB PADA KEGIATAN-KEGIATAN PROMOSIONAL, YAITU MEMBERIKAN INSPIRASI KERJASAMA ANTARA YAITU MEMBERIKAN INSPIRASI KERJASAMA ANTARA NEGARA-NEGARA ANGGOTA.NEGARA-NEGARA ANGGOTA.

PERANNYA MENCAKUP BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN :PERANNYA MENCAKUP BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN : - BIDANG KESEHATAN.- BIDANG KESEHATAN. - PENGURANGAN KEMISKINAN.- PENGURANGAN KEMISKINAN. - BANTUAN UNTUK ANAK-ANAK.- BANTUAN UNTUK ANAK-ANAK. - DI BIDANG OBAT-OBATAN TERLARANG.- DI BIDANG OBAT-OBATAN TERLARANG. - DI BIDANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LAUT.- DI BIDANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LAUT. - DI BIDANG HAM.- DI BIDANG HAM. - DI BIDANG PEMBERIAN HAK KEMERDEKAAN.- DI BIDANG PEMBERIAN HAK KEMERDEKAAN. - DI BIDANG PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.- DI BIDANG PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL.

Page 96: Hubungaan Internasional

KAAKAA

PERTEMUAN KOLOMBO ( PARA PM: PERTEMUAN KOLOMBO ( PARA PM: BURMA, SRI LANKA, INDIA, INDONESIA, BURMA, SRI LANKA, INDIA, INDONESIA, PAKISTAN) 28-30 APRIL 1954PAKISTAN) 28-30 APRIL 1954

PERTEMUAN BOGOR, 28-29 DES 1954PERTEMUAN BOGOR, 28-29 DES 1954

1. KESEPAKATAN UNTUK MENGADAKAN 1. KESEPAKATAN UNTUK MENGADAKAN KONPERENSI BANGSA-BANGSA ASIA-KONPERENSI BANGSA-BANGSA ASIA-AFRIKAAFRIKA

2. KONPERENSI DIADAKAN DI INDONESIA 2. KONPERENSI DIADAKAN DI INDONESIA , APRIL1955 ( 18-24 ) , APRIL1955 ( 18-24 )

Page 97: Hubungaan Internasional

LANJUTAN KAA :DASASILA LANJUTAN KAA :DASASILA BANDUNGBANDUNG

1.1. MENGHORMATI HAK-HAK DASAR MENGHORMATI HAK-HAK DASAR MANUSIA DAN TUJUAN-TUJUAN MANUSIA DAN TUJUAN-TUJUAN SERTA ASAS-ASAS YANG TERMUAT SERTA ASAS-ASAS YANG TERMUAT DALAM PIAGAM PBB.DALAM PIAGAM PBB.

2.2. MENGHORMATI KEDAULATAN DAN MENGHORMATI KEDAULATAN DAN INTEGRITAS TERITORIAL SEMUA INTEGRITAS TERITORIAL SEMUA BANGSA.BANGSA.

3.3. MENGAKUI PERSAMAAN SEMUA RAS MENGAKUI PERSAMAAN SEMUA RAS DAN PERSAMAAN SEMUA BS.DAN PERSAMAAN SEMUA BS.

Page 98: Hubungaan Internasional

LANJUTAN DASASILALANJUTAN DASASILA

4. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI ATAU 4. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI ATAU CAMPUR TANGAN DALAM MASALAH- CAMPUR TANGAN DALAM MASALAH- MASALAH DALAM NEGERI NEGARA MASALAH DALAM NEGERI NEGARA LAIN.LAIN.

5. MENGHORMATI HAK SETIAP BANGSA 5. MENGHORMATI HAK SETIAP BANGSA UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI SECARA SENDIRI ATAU SECARA SECARA SENDIRI ATAU SECARA KOLEKTIF SESUAI DENGAN PIAGAM KOLEKTIF SESUAI DENGAN PIAGAM PBB.PBB.

Page 99: Hubungaan Internasional

LANJUTAN DASASILALANJUTAN DASASILA

6.a.TDK MENGGUNAKAN PERATURAN2 6.a.TDK MENGGUNAKAN PERATURAN2 DR PERTAHANAN KOLEKTIF UNT DR PERTAHANAN KOLEKTIF UNT BERTINDAK BAGI KEPENTINGAN BERTINDAK BAGI KEPENTINGAN KHUSUS DARI SALAH SATU DARI KHUSUS DARI SALAH SATU DARI NEGARA-NEGARA BESAR.NEGARA-NEGARA BESAR.

b. TIDAK MELAKUKAN TEKANAN b. TIDAK MELAKUKAN TEKANAN TERHADAP NEGARA LAIN.TERHADAP NEGARA LAIN.

Page 100: Hubungaan Internasional

LANJUTAN DASASILALANJUTAN DASASILA

7. TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN2 ATAU 7. TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN2 ATAU ANCAMAN AGRESI ATAUPUN ANCAMAN AGRESI ATAUPUN PENGGUNAAN KEKERASAN THD PENGGUNAAN KEKERASAN THD INTEGRITAS NASIONAL ATAU INTEGRITAS NASIONAL ATAU KEMERDEKAAN POLITIK SUATU NEG.KEMERDEKAAN POLITIK SUATU NEG.

8. MEMAJUKAN KEPENTINGAN 8. MEMAJUKAN KEPENTINGAN BERSAMA DAN KERJASAMA.BERSAMA DAN KERJASAMA.

Page 101: Hubungaan Internasional

LANJUTAN DASASILALANJUTAN DASASILA

9. ,EMYELESAIKAN SEGALA PERSE 9. ,EMYELESAIKAN SEGALA PERSE LISIHAN INTERNASIONAL DENGAN LISIHAN INTERNASIONAL DENGAN JALAN DAMAI SEPERTI PERUNDING JALAN DAMAI SEPERTI PERUNDING AN, PERSETUJUAN, ARBITRASI, ATAU AN, PERSETUJUAN, ARBITRASI, ATAU SECARA HUKUM, ATAU CARA DAMAI SECARA HUKUM, ATAU CARA DAMAI LAINNYA SESUAI PIAGAM PBB.LAINNYA SESUAI PIAGAM PBB.

10. MENGHORMATI HUKUM DAN 10. MENGHORMATI HUKUM DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN INTERNAS. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN INTERNAS.

Page 102: Hubungaan Internasional

TOKOH KAATOKOH KAA

INDONESIA: PM ALI SASTROAMIJOYOINDONESIA: PM ALI SASTROAMIJOYO INDIA : P.J. NEHRUINDIA : P.J. NEHRUPAKISTAN: MOH. ALIPAKISTAN: MOH. ALIBURMA : U NUBURMA : U NUSRI LANKA ; SIR JOHN KOTELAWALASRI LANKA ; SIR JOHN KOTELAWALA

DIHADIRI 29 NEGARADIHADIRI 29 NEGARA

Page 103: Hubungaan Internasional

PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONAL

TRAKTAT.TRAKTAT. PAKTA.PAKTA. KONVENSI.KONVENSI. PIAGAM.PIAGAM. STATUTA. STATUTA. DEKLARASI.DEKLARASI. PROTOKOL.PROTOKOL. ARRANGEMENT.ARRANGEMENT. COVENANT.COVENANT. MODUS VIVENDI.MODUS VIVENDI. AGREEMENT.AGREEMENT. PROSES VERBAL.PROSES VERBAL.

Page 104: Hubungaan Internasional

PENGERTIANPENGERTIAN PERSETUJUAN ANTARA SUBJEK-SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL YANG MENIMBULKAN PERSETUJUAN ANTARA SUBJEK-SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL YANG MENIMBULKAN

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG MENGIKAT DALAM HUKUM INTERNASIONAL, DAPAT KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG MENGIKAT DALAM HUKUM INTERNASIONAL, DAPAT BERBENTUK BILATERAL MAUPUN MULTILATERAL ( G. Schwarzenberger).BERBENTUK BILATERAL MAUPUN MULTILATERAL ( G. Schwarzenberger).

SUATU PERSETUJUAN ANTAR NEGARA , YANG MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN DI SUATU PERSETUJUAN ANTAR NEGARA , YANG MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN DI ANTARA PARA PIHAK (Oppenheim).ANTARA PARA PIHAK (Oppenheim).

SEMUA PERJANJIAN YANG DIBUAT OLEH NEGARA SEBAGAI SALAH SATU SUBJEK SEMUA PERJANJIAN YANG DIBUAT OLEH NEGARA SEBAGAI SALAH SATU SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL, YANG DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL DAN BERISIKAN HUKUM INTERNASIONAL, YANG DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL DAN BERISIKAN IKATAN-IKATAN YANG MEMPUNYAI AKIBAT-AKIBAT HUKUM (Boer mauna)IKATAN-IKATAN YANG MEMPUNYAI AKIBAT-AKIBAT HUKUM (Boer mauna)

SEMUA PERJANJIAN DALAM BENTUK TERTULIS APAKAH DIRUMUSKAN DALAM SUATU SEMUA PERJANJIAN DALAM BENTUK TERTULIS APAKAH DIRUMUSKAN DALAM SUATU INSTRUMEN TUNGGAL ATAU DALAM BEBERAPA INSTRUMEN TAMBAHAN YANG DIBUAT INSTRUMEN TUNGGAL ATAU DALAM BEBERAPA INSTRUMEN TAMBAHAN YANG DIBUAT OLEH DUA NEGARA ATAU BEBERAPA NEGARA ATAU SUBJEK-SUBJEK HUKUM OLEH DUA NEGARA ATAU BEBERAPA NEGARA ATAU SUBJEK-SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL LAINNYA, DAN DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL, ISTILAH INTERNASIONAL LAINNYA, DAN DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL, ISTILAH APAPUN YANG DIPAKAI. (ILC)APAPUN YANG DIPAKAI. (ILC)

SUATU PERJANJIAN YANG DIBUAT DI ANTARA NEGARA-NEGARA DALAM BENTUK SUATU PERJANJIAN YANG DIBUAT DI ANTARA NEGARA-NEGARA DALAM BENTUK TERTULIS DAN DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL, APAKAH DIRUMUSKAN DALAM TERTULIS DAN DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL, APAKAH DIRUMUSKAN DALAM SATU, ATAU DUA ATAU LEBIH INSTRUMEN YANG BERKAITAN DAN APA SAJA NAMA SATU, ATAU DUA ATAU LEBIH INSTRUMEN YANG BERKAITAN DAN APA SAJA NAMA YANG DIPAKAI UNTUK ITU (Konv. Wina)YANG DIPAKAI UNTUK ITU (Konv. Wina)

PERJANJIAN YANG DIADAKAN ANTARA ANGGOTA MASYARAKAT BANGSA-BANGSA DAN PERJANJIAN YANG DIADAKAN ANTARA ANGGOTA MASYARAKAT BANGSA-BANGSA DAN BERTUJUAN UNTUK MENGAKIBATKAN AKIBAT-AKIBAT HUKUM TERTENTU (Mochtar K).BERTUJUAN UNTUK MENGAKIBATKAN AKIBAT-AKIBAT HUKUM TERTENTU (Mochtar K).

Page 105: Hubungaan Internasional

KLASIFIKASI PERJANJIAN KLASIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONALINTERNASIONAL

1.DILIHAT DARI PIHAK YANG MENJADI PESERTANYA:1.DILIHAT DARI PIHAK YANG MENJADI PESERTANYA: - PERJANJIAN BILATERAL.- PERJANJIAN BILATERAL. - PERJANJIAN MULTILATERAL.- PERJANJIAN MULTILATERAL.

2.DILIHAT DARI SEGI KESEMPATAN YANG DIBERIKAN KEPADA NEGARA-2.DILIHAT DARI SEGI KESEMPATAN YANG DIBERIKAN KEPADA NEGARA-NEGARA UNTUK MENJADI PESERTA:NEGARA UNTUK MENJADI PESERTA:

-PERJANJIAN INTERNASIONAL TERTUTUP.-PERJANJIAN INTERNASIONAL TERTUTUP. -PERJANJIAN INTERNASIONAL TERBUKA.-PERJANJIAN INTERNASIONAL TERBUKA.

3.DILIHAT DARI KAIDAH HUKUM YANG DIKANDUNGNYA:3.DILIHAT DARI KAIDAH HUKUM YANG DIKANDUNGNYA: -PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM YANG KHUSUS BERLAKU -PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM YANG KHUSUS BERLAKU

BAGI PARA PIHAK.BAGI PARA PIHAK. -PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM BERLAKU TERBATAS PADA -PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM BERLAKU TERBATAS PADA

SUATU KAWASAN.SUATU KAWASAN. -PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM YANG BERLAKU UMUM.-PI YANG MENGANDUNG KAIDAH HUKUM YANG BERLAKU UMUM.

Page 106: Hubungaan Internasional

LANJUTAN KLASIFIKASI PILANJUTAN KLASIFIKASI PI

4.DILIHAT DARI SEGI BAHASANYA:4.DILIHAT DARI SEGI BAHASANYA: -PI YG DIRUMUSKAN DALAM SATU BAHASA.-PI YG DIRUMUSKAN DALAM SATU BAHASA. -PI YG DIRUMUSKAN DALAM DUA BAHASA ATAU LEBIH,TETAPI -PI YG DIRUMUSKAN DALAM DUA BAHASA ATAU LEBIH,TETAPI

SATU BAHASA YANG MENGIKAT.SATU BAHASA YANG MENGIKAT. -PI YANG DIRUMUSKAN DALAM DUA BAHASA ATAU LEBIH, DAN -PI YANG DIRUMUSKAN DALAM DUA BAHASA ATAU LEBIH, DAN

SEMUA MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT YANG SAMA.SEMUA MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT YANG SAMA.

5.DILIHAT DARI SUBSTANSI HUKUM YANG DIRUMUSKANNYA:5.DILIHAT DARI SUBSTANSI HUKUM YANG DIRUMUSKANNYA: -PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN HUKUM KEBIASAAN.-PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN HUKUM KEBIASAAN. -PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN KAIDAH HUKUM -PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN KAIDAH HUKUM

INTERNASIONAL YANG SAMA SEKALI BARU.INTERNASIONAL YANG SAMA SEKALI BARU. -PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN SECARA TERPADU DARI -PI YANG MERUPAKAN PERUMUSAN SECARA TERPADU DARI

HUKUM KEBIASAAN INTERNASIONAL DAN HUKUM HUKUM KEBIASAAN INTERNASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL YANG BARU.INTERNASIONAL YANG BARU.

Page 107: Hubungaan Internasional

LANJUTAN KLASIFIKASI PILANJUTAN KLASIFIKASI PI6.DILIHAT DARI SEGI PEMRAKARSANYA:6.DILIHAT DARI SEGI PEMRAKARSANYA: -PI YANG DIPRAKARSAI OLEH NEGARA.-PI YANG DIPRAKARSAI OLEH NEGARA. -PI YANG DIPRAKARSAI OLEH OI.-PI YANG DIPRAKARSAI OLEH OI.

7.DILIHAT DARI RUANG LINGKUP BERLAKUNYA:7.DILIHAT DARI RUANG LINGKUP BERLAKUNYA: -PI KHUSUS.-PI KHUSUS. -PI REGIONAL.-PI REGIONAL. -PERJANJIAN INTERNASIONAL.-PERJANJIAN INTERNASIONAL.

8.DILIHAT DARI AKIBAT HUKUM YANG DICIPTAKAN:8.DILIHAT DARI AKIBAT HUKUM YANG DICIPTAKAN: -TREATY CONTRACT.-TREATY CONTRACT. -LAW MAKING TREATIES.-LAW MAKING TREATIES.

9.DILIHAT DARI TAHAP-TAHAP PENYUSUNANNYA:9.DILIHAT DARI TAHAP-TAHAP PENYUSUNANNYA: -PI YANG DIBUAT LEWAT DUA TAHAP.-PI YANG DIBUAT LEWAT DUA TAHAP. -PI YANG DIBUAT LEWAT TIGA TAHAP.-PI YANG DIBUAT LEWAT TIGA TAHAP.

Page 108: Hubungaan Internasional

TAHAP-TAHAP PERJANJIAN TAHAP-TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONALINTERNASIONAL

1.1. TAHAP PERUNDINGAN.TAHAP PERUNDINGAN.2.2. TAHAP PENANDATANGANAN.TAHAP PENANDATANGANAN.3.3. TAHAP RATIFIKASI.TAHAP RATIFIKASI. * TUKAR MENUKAR NASKAH RATIFIKASI.* TUKAR MENUKAR NASKAH RATIFIKASI. * MULAI MENGIKATNYA PI.* MULAI MENGIKATNYA PI. * PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN PI.* PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN PI. * SAHNYA PI.* SAHNYA PI. DASAR INVALIDITAS PI:DASAR INVALIDITAS PI: - KETIDAKMAMPUAN MEMBUAT TRAKTAT.- KETIDAKMAMPUAN MEMBUAT TRAKTAT. - KESALAHAN.- KESALAHAN. - PENIPUAN/TIPU MUSLIHAT.- PENIPUAN/TIPU MUSLIHAT. - KECURANGAN.- KECURANGAN. - PAKSAAN.- PAKSAAN. - BERTENTANGAN DENGAN NORMA IUS COGENS- BERTENTANGAN DENGAN NORMA IUS COGENS

Page 109: Hubungaan Internasional

BERAKHIRNYA PIBERAKHIRNYA PI HAPUSNYA SELURUH MATERI POKOK DARI SUATU HAPUSNYA SELURUH MATERI POKOK DARI SUATU

TRAKTAT.TRAKTAT. TERJADINYA PECAH PERANG ANTARA PIHAK.TERJADINYA PECAH PERANG ANTARA PIHAK. PELANGGARAN TRAKTAT OLEH SALAH SATU PIHAK PELANGGARAN TRAKTAT OLEH SALAH SATU PIHAK

MEMBERIKAN HAK KEPAMEMBERIKAN HAK KEPADADA PIHAK LAIN UNTUK PIHAK LAIN UNTUK MENGAKHIRINYA.MENGAKHIRINYA.

KETIDAK MUNGKINAN MELAKSANAKAN TRAKTAT KETIDAK MUNGKINAN MELAKSANAKAN TRAKTAT KARENA PENGHILANGAN ATAU PERUSAKAN KARENA PENGHILANGAN ATAU PERUSAKAN TERUS MENERUS SUATU OBJEK (TUJUAN) YANG TERUS MENERUS SUATU OBJEK (TUJUAN) YANG SANGAT DIPERLUKAN BAGI PELAKSANAAN SANGAT DIPERLUKAN BAGI PELAKSANAAN TRAKTATTRAKTAT

DOKTRIN REBUS SIC STANTIBUS.DOKTRIN REBUS SIC STANTIBUS.

Page 110: Hubungaan Internasional

POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIAINDONESIA

POLITIK LN: KUMPULAN KEBIJAKAN POLITIK LN: KUMPULAN KEBIJAKAN NASIONAL NEGARA YBS.NASIONAL NEGARA YBS.

KEBIJAKAN, SIKAP, DAN LANGKAH PEM RI KEBIJAKAN, SIKAP, DAN LANGKAH PEM RI YANG DIAMBIL DALAM MELAKUKAN YANG DIAMBIL DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA LAIN, ORG HUBUNGAN DENGAN NEGARA LAIN, ORG INTERNASIONAL, DAN SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL, DAN SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL LAINNYA GUNA MENCAPAI INTERNASIONAL LAINNYA GUNA MENCAPAI TUJUAN NASIONAL.TUJUAN NASIONAL.

BAGIAN DARI POLITIK NASIONAL YANG BAGIAN DARI POLITIK NASIONAL YANG MERUPAKAN PENJABARAN DARI CITA-CITA MERUPAKAN PENJABARAN DARI CITA-CITA NASIONAL DAN TUJUAN NASIONAL NEGARA NASIONAL DAN TUJUAN NASIONAL NEGARA INDONESIA.INDONESIA.

Page 111: Hubungaan Internasional

LANJUTAN POL LNLANJUTAN POL LN1.1. CITA-CITA NASIONAL:CITA-CITA NASIONAL: * MERDEKA.* MERDEKA. * BERSATU.* BERSATU. * BERDAULAT.* BERDAULAT. * ADIL.* ADIL. * MAKMUR.* MAKMUR.

2. TUJUAN NASIONAL:2. TUJUAN NASIONAL: * MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH * MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH

DARAH INDONESIA.DARAH INDONESIA. * MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM.* MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM. * MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA.* MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA. * IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN * IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN

KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL.SOSIAL.

Page 112: Hubungaan Internasional

PERKEMBANGAN POL LNPERKEMBANGAN POL LN PERANG DINGIN.PERANG DINGIN. KETERANGAN PM HATTA DI DEPAN BPKNIP 2 SEPTEMBER KETERANGAN PM HATTA DI DEPAN BPKNIP 2 SEPTEMBER

1948 (MENDAYUNG DI ANTARA DUA KARANG).1948 (MENDAYUNG DI ANTARA DUA KARANG). KETERANGAN KAB. NATSIR KEPADA PARLEMEN (SEPTEMBER KETERANGAN KAB. NATSIR KEPADA PARLEMEN (SEPTEMBER

1950): POL LN YANG BEBAS.1950): POL LN YANG BEBAS. KETERANGAN KAB. SUKIMAN KEPADA PARLEMEN (MEI 1951).KETERANGAN KAB. SUKIMAN KEPADA PARLEMEN (MEI 1951). KETERANGAN KAB. WILOPO KEPADA PARLEMEN (MEI 1952).KETERANGAN KAB. WILOPO KEPADA PARLEMEN (MEI 1952). PENYIMPANGAN PADA MASA ORDE LAMA.PENYIMPANGAN PADA MASA ORDE LAMA. KOREKSI PADA MASA ORDE BARU (TAP MPRS KOREKSI PADA MASA ORDE BARU (TAP MPRS

NO.XII/MPRS/1966).NO.XII/MPRS/1966). PENEGASAN DALAM TAP MPR DALAM SIDANG UMUMNYA PENEGASAN DALAM TAP MPR DALAM SIDANG UMUMNYA

TAHUN 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998 9MASA ORBA)TAHUN 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998 9MASA ORBA) ERA REFORMASI : TAP MPR NO IV/MPR/1999; DAN RPJM 2004 ERA REFORMASI : TAP MPR NO IV/MPR/1999; DAN RPJM 2004

– 2009.– 2009.

Page 113: Hubungaan Internasional

LANDASAN POLITIK LUAR LANDASAN POLITIK LUAR NEGERINEGERI

1.LANDASAN IDIIL: PANCASILA.1.LANDASAN IDIIL: PANCASILA.2.LANDASAN KONSTITUSIONAL : 2.LANDASAN KONSTITUSIONAL : * PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA I + IV.* PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA I + IV. * PASAL 11.1.* PASAL 11.1. * PASAL 13 AYAT 1, 2, 3.* PASAL 13 AYAT 1, 2, 3.3.LANDASAN OPERASIONAL:3.LANDASAN OPERASIONAL: UU NO.37 TAHUN 1999TENTANG UU NO.37 TAHUN 1999TENTANG

HUBUNGAN LUAR NEGERI.HUBUNGAN LUAR NEGERI.

Page 114: Hubungaan Internasional

WUJUD PELAKSANAAN POLITIK WUJUD PELAKSANAAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIFLUAR NEGERI BEBAS AKTIF

SPONSOR BERDIRINYA ASEAN.SPONSOR BERDIRINYA ASEAN.PENGIRIMAN KONTINGEN GARUDA .PENGIRIMAN KONTINGEN GARUDA .SPONSOR BERDIRINYA GNB.SPONSOR BERDIRINYA GNB.PERAN DALAM GNB.PERAN DALAM GNB.PERAN DALAM OKI.PERAN DALAM OKI.PERAN DALAM PBB.PERAN DALAM PBB.