http1

2
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/02/120152/ Predikat-Yogyakarta-Sebagai-Kota-Pelajar-Tidak-Akan-Luntur Predikat Yogyakarta Sebagai Kota Pelajar Tidak Akan Luntur YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Meski prestasi ujian nasional pelajar SMA maupun SMP sederajat di Yogyakarta menurun, dibanding daerah lain, namun tetap tidak akan melunturkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan itu di Yogyakarta, Sabtu (2/6). "Tidak semudah itu, menghilangkan sebutan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurutnya, memang hasil Ujian Nasional tahun lalu (2011) lebih baik dibanding tahun 2012. Tahun lalu seorang pelajar SMK dari Bantul, berhasil memperoleh Ujian Nasional tertinggi tingkat nasional. Kali ini Yogyakarta, tidak meraih satu prestasipun baik nilai tertinggi UN maupun nilai rata-rata UN tertinggi. Sebab, lanjut Sultan, hasil UN dari tahun ke tahun memang berbeda. Semua itu tergantung dari generasi ke generasi yang saat itu melakukan ujian nasional dan juga proses belajar mengajar di masing-masing sekolah. Memang UN tahun ini, Yogyakarta tidak tertinggi. Namun tidak berarti tidak akan bisa menjadi tertinggi lagi pada tahun-tahun berikutnya. Jika dillihat persentase ketidaklulusan tinggi, menurut Sultan, karena jumlah peserta tidak banyak. Namun jika pesertanya banyak tingkat ketidaklulusan rendah, dipastikan akan lebih banyak yang tidak lulus dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak lulus di Yogyakarta.

description

Hanya tugas

Transcript of http1

Page 1: http1

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/02/120152/Predikat-Yogyakarta-Sebagai-Kota-Pelajar-Tidak-Akan-Luntur

Predikat Yogyakarta Sebagai Kota Pelajar Tidak Akan Luntur

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Meski prestasi ujian nasional pelajar SMA maupun SMP sederajat di Yogyakarta menurun, dibanding daerah lain, namun tetap tidak akan melunturkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan itu di Yogyakarta, Sabtu (2/6). "Tidak semudah itu, menghilangkan sebutan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Menurutnya, memang hasil Ujian Nasional tahun lalu (2011) lebih baik dibanding tahun 2012. Tahun lalu seorang pelajar SMK dari Bantul, berhasil memperoleh Ujian Nasional tertinggi tingkat nasional. Kali ini Yogyakarta, tidak meraih satu prestasipun baik nilai tertinggi UN maupun nilai rata-rata UN tertinggi.

Sebab, lanjut Sultan, hasil UN dari tahun ke tahun memang berbeda. Semua itu tergantung dari generasi ke generasi yang saat itu melakukan ujian nasional dan juga proses belajar mengajar di masing-masing sekolah. Memang UN tahun ini, Yogyakarta tidak tertinggi. Namun tidak berarti tidak akan bisa menjadi tertinggi lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Jika dillihat persentase ketidaklulusan tinggi, menurut Sultan, karena jumlah peserta tidak banyak. Namun jika pesertanya banyak tingkat ketidaklulusan rendah, dipastikan akan lebih banyak yang tidak lulus dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak lulus di Yogyakarta. "Kelihatannya tinggi namun siswa yang tidak lulus rendah karena peserta ujian juga tidak banyak," tandasnya.

Seperti diketahui sebanyak 345 pelajar SMP sederajat di Yogyakarta dinyatakan tidak lulus ujian nasional tahun 2012 ini. Sementara menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY, Baskara Aji, jumlah siswa yang tidak lulus terbanyak berasal dari Kabupaten Gunungkidul sebanyak 131 pelajar atau 1,29 persen.

Page 2: http1

Disusul Kabupaten Kulonprogo 78 siswa atau 1,26 persen, Kabupaten Sleman 67 siswa atau 0,52 persen, Kabupaten Bantul 38 siswa atau 0,34 persen dan yang paling kecil tingkat ketidaklulusannya di Kota Yogyakarta yang hanya 31 siswa atau 0,40 persen