Hormon Tiroid

14
BAB I PENDAHULUAN

description

hormon tiroid

Transcript of Hormon Tiroid

BAB IPENDAHULUAN

BAB IIISI

2.1Deskripsi TiroidTiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Kapsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea. Kelenjar tiroid/gondok terletak di bagian bawah leher, memiliki dua bagian lobus kanan dan kiri trakea anterior yang dihubungkan oleh suatu ismus masing-masing berbetuk lonjong berukuran panjang 2,5-5 cm, lebar 1,5 cm, tebal 1-1,5 cm dan berkisar 10-20 gram. Ismus kelenjar tiroid terletak tepat dibawah kartilago tiroid, dipertengahan antara apeks kartilago tiroid dan insisura suprasternum. Pada sekitar 48 % orang lobus kanan dari kelenjar tiroid lebih besar dari kiri, sedangkan pada 12 % orang lobus kiri lebih besar dari kanan. Tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh epitel kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut koloid. Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya dalam sirkulasi. Zat koloid, triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4.Hormon T3 dan T4 dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid TSH (thyroid stimulating hormone) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Yodium adalah bahan dasar pembentukan hormon T3 dan T4 yang diperoleh dari makanan dan minuman yang mengandung yodium.

2.2 Fungsi Hormon TiroidFungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan aktivitas metabolik seluler. Kedua hormon ini bekerja untuk mempercepat proses metabolisme. Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas terhadap metabolisme seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem organ yang penting.Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria.Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat.

2.3 Mekanisme Metabolisme Hormon Tiroid

Iodine memasuki tubuh dalam makanan atau air dalam bentuk iodide atau iodat, dalam lambung iodat dirubah menjadi iodide. Kelenjar tiroid memekatkan iodide dan mensitesa hormone tiroid (T3 dan T4) dalam tiroglobulin.Tiroksin dan T3 merupakan bentuk hormon tiroid yang disekresikan ke dalam pembuluh darah, selanjutnya akan berikatan dengan protein plasma darah. Jumlah T3 adalh 20% dan T4 adalah 80%. Bentuk pengikat tersebut adalah Thyroxine-Binding-Globulin (TGB), Thyroxine-Binding-Prealbumin (TBPA) dan albumin. Jumlah TBG di dalam plasma darah hanya sedikit, akan tetapi berikatan dengan T4 secara sangat kuat dan jumlah ikatan tersebut di dalam plasma adalah 45-60%.Afinitas dengan T3 hanya sepertiga dari T4 dan jumlahnya dapat mencapai 75% T3. Pengikatan T4 pada TBPA lebih rendah dibandingkan T4 dengan TGB, dan jumlahnya hanya 15-30%. T3 tidak berikatan dengan TBPA, sedangkan albumin berikatan dengan T3 dan T4 secara sangat lemah. Jumlah ikatan T3 dengan albumin 25% dan dengan T4 15%.Bentuk ikatan hormon yang diuraikan di atas hormon adalah hormon yang tidak aktif secara fisiologik. Hormon tiroid yang aktif secara fisiologik adalah hormon yang bebas (tidak berikatan dengan protein) yang dapat memberikan efek fisiologik terhadap sel, dan berjumlah lebih kurang 0,05% T4 dan 0,5% T3.Selanjutnya T3 dan T4 bila sampai pada hati, ginjal, otot atau pada jaringan lain akan menimbulkan berbagai reaksi. Gugus hidroksil pada cincin phenolic dapat berikatan dengan asam glukuronat dan sulfat, kemudian derivat keduanya diekskresikan ke dalam empedu. Kedua asam tersebut dapat dihidrolisis oleh enzim glukuronidase atau sulfatase pada saluran pencernaan makanan.Selanjutnya, Robbins et al., 1981 menyatakan bahwa sebagian besar T3 dan T4 akan mengalami deiodinasi, dan telah diketahui deiodinasi paling besar terjadi di hati dan meliputi pula mikrosoma.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Sekresi Hormon Tiroid

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor internal adalah hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar tiroid. Sebagian besar aktivitas kelenjar tiroid dipengaruhi oleh lobus anterior adenohipofisis yang mensekresikan Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Sekresi TSH dipengaruhi langsung oleh Thyritropin Releasing Hormone (TRH) yang disekresikan oleh hipotalamus dan dapat mencapai hipofisismelalui sistem portae hipotalamus. Selanjutnya TRH yang sampai pada reseptornya di dalam hipofisis akan menyebabkan terjadinya perubahan c-AMP pada permeabilitas membran, dan hal inilah yang selanjutnya menyebabkan TSH disekresikan oleh adenohipofisis.TSH selanjutnya menstimulasi sel epitelium dengan cara membentuk ikatan dengan permukaan reseptor TSH dan keadaan ini menyebabkan kadar c-AMP dalam sel meningkat. Peningkatan c-AMP disebabkan adanya ikatan TSH dengan reseptor pengikatnya yang terdapat pada membran sel yang selanjutnya menstimulasi adenyl cyclase untuk memproduksi c-AMP.Sebagai akibat adanya pengikatan antara TSH dan reseptor pengikatnya di atas antara lain adalah sebagai berikut.a. Menstimulasi pompa iodida, dengan demikian terjadi peningkatan proses Ion Trapping,b. Efek yang terjadi di dalam inti yaitu peningkatan Apo Thyroglobulin (ATG). Iodinasi ATG nampak pada membran luminal sel epitelium. Enzim yang mengkatalisis iodinasi adalah kelompok tiroid peroksidase yang berhubungan dengan membran luminal,c. Menstimulasi oksida iodida menjadi iodium sehingga meningkatkan proses organifikasi,d. Menstimulasi metabolisme glukosa melalui jalur pentosa yang menyebabkan produksi NADPH meningkat. NADPH selanjutnya berperan sebagai faktor dalam produksi H2O2 dan juga pada proses deiodinasi,e. Menstimulasi endositosis, atau pencaplokan Thyroglobulin untuk disimpan.Kadar hormon di dalam darah akan mengatur sekresi TSH dan TRH. Apabila T3 dan T4 pada jaringan jumlahnya sudah mencukupi sekresi TSH dan TRH akan dihambat, sedang bila T3 dan T4 berkurang sekresi TSH dan TRH meningkat. Faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid antara lain adalah suhu, lokasi, fotoperiodisitas dan kebisingan.Sistem pendengaran sebagai organ yang menerima suara (kebisingan) memiliki hubungan langsung dengan sistem saraf simpatis pada hipotalamus, dan melalui hubungan yang demikian suara dapat ditanggapi oleh suatu organisme. Bila terjadi pemberian suara secara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadi gangguan secara fisiologis, disamping juga adanya gangguan secara langsung pada sistem alat pendengar. Gangguan fisiologik tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara sistem alat pendengaran dan sistem saraf-otot-kelenjar. Dalam hal demikian dengan sendirinya saraf otonom akan tanggap sebagai jawaban terhadap adanya sesuatu (suara) disekitarnya. Respon tersebut dapat berupa adanya gangguan fungsi fisiologik pada organ tertentu, misalnya kelenjar tiroid.

2.5 Pengaruh Tiroid

Menurut Robbins et al., (1981) semua sel di dalam tubuh merupakan sasaran hormon tiroid kecuali gonad, otak, nodus limfaticus, paru-paru dan dermis. Setelah sampai pada sasaran, hormon tiroid akan menimbulkan berbagai pengaruh perubahan fisiologik di dalam sel, yaitu:

a. Pengaruh terhadap PertumbuhanHormon tiroid mempunyai pengaruh khusus dan pengaruh umum terhadap pertumbuhan. Pada manusia, pengaruh hormon tiroid terhadap pertumbuhan terutama pada anak-anak. Bila seorang anak kehilangan hormon tiroid (hipotiroid), maka pertumbuhannya akan terhambat. Tetapi bila terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroid), maka pertumbuhan tulang akan semakin cepat, sehingga menyebabkan anak tumbuh lebih tinggi dari biasanya.Pertumbuhan hormon tiroid di dalam meningkatkan pertumbuhan agaknya didasarkan atas kecakapan khusus di dalam meningkatkan sintesis protein. Sebaliknya kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan katabolisme lebih cepat daripada sintesis protein, sehingga asam amino dilepaskan ke dalam cairan ekstraseluler.

b. Peningkatan Produksi dan Konsumsi OksigenKeadaan ini merupakan ciri sebagian besar jaringan yang menanggapi hormon tiroid. Adanya hormon tiroid menginduksi peningkatan aktivitas Na-ATP ase. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya sejumlah enzim molekul tertentu pada membran. Dalam keadaan tersebut, pada tingkat sel terjadi peningkatan konsumsi oksigen dan terjadi pula produksi panas, walaupun korelasi antara produksi panas dan pengaruh kadar hormon tiroksin masih dipermasalahkan.

c. Pengaruh terhadap Kegiatan MetabolismeT3 dan T4 berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Adanya hormon tiroksin mempercepat penyerapan glukosa dan galaktosa pada usus, akibatnya akan terjadi peningkatan glikogenolisis. Keadaan ini menyebabkan simpanan glikogen di dalam hati, jantung, dan otot menjadi berkurang.Pengaruh hormon tiroid terhadap metabolisme protein pada organisme diduga menyebabkan meningkatnya sintesis protein dan RNA ribosom, terutama terjadi pada organisme yang sedang tumbuh, dan pada organisme dewasa pengaruhnya tergantung pada status metabolik hewan tersebut. Sebagai contoh pada hewan yang kelenjar tiroidnya diambil, dosis yang cukup meningkatkan sintesis protein dan menyebabkan turunnya ekskresi nitrogen. Dosis yang tinggi menghambat sintesis protein, sedang konsentrasi asam amino bebas dalam plasma, hati, dan otot meningkat.Pada metabolisme lemah, hormon tiroid menstimulasi sintesis kolesterol dan menstimulasi mekanisme hepatik yang melepaskan kolesterol dan sirkulasi dan hal ini menyebabkan penurunan kadar kolesterol dalam plasma. Keadaan demikian terjadi sebagai akibat dari lebih cepatnya pelepasan kolesterol dibandingkan dengan proses pembentukannya.

d. Pengaruh terhadap sistem kardiovaskuler dan kontraktilitasTiroksin menstimulasi miokardium untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi. Hal ini diduga disebabkan hormon tiroid dapat meningkatkan jumlah ataupun sensitivitas katekolamine yang berperan dalam meningkatkan alat pacu jantung.

e. Pengaruh terhadap Metabolisme MineralKelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan banyak kalsium yang keluar bersama urine dan hal ini akan menyebabkan demineralisasi pada tulang. Hormon tiroid juga menstimulasi hilangnya senyawa fosfat yang berasal dari demineralisasi tulang dan katabolisme protein.

2.6 Gangguan yang diakibatkan Hormon TiroidHormon tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas.Kemudian gangguan pada Hormon Tiroid akan menyebabkan :

I.HipotiroidismeHipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi berkurang untuk mempertahankan kadar plasma yang cukup dari hormon. Beberapa pasien hipotiroidisme mempunyai kelenjar yang mengalami atrofi atau tidak mempunyaikelenjar tiroid akibat pembedahan/ablasi radioisotop atau akibat destruksi oleh antibodi autoimun yang beredar dalam sirkulasi.Gejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensitif terhadap udara dingin, dementia, sulitberkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut rontok, mensturasiberlebihan, pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bicara.

Hipotiroidisme dikelompokkan menjadi 2 yaitu :1. Hipotiroidisme primer a.Kel tiroid tidak mampu hasilkan hormon b.Bawaan atau didapat c.Bawaan : kel tiroid or mampu sintesa d.Didapat spti tiroiditis kronik, th/ dg iodium radioaktif atau bedah e.Penurunan T3 & T4, peningkatan TSH f. Gangguan pertumbuhan dan keterbelakangan2. Hipotiroidisme sekunder a. Gangguan pada hipofisis atau hipotalamus b.Kadar T4 dan T3 yang rendah dan TSH dlm bts N atau sedikit meningkat c.Untuk mengetahui dilakukan test TRH menguji apakah hipofisis mampu menghasilkan TSH

II. HipertiroidismeDikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapat didefenisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.Keadaan ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya produksi hormon yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar.

Gejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, nafsu makan meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, leboh suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atrofi otot.Beberapa gejala lain :a.Sering dijumpai diklinikb.Disebabkan beracam penyakit : diffuse toxic goiter, toxic multinodular goiter, solitary toxic nodul dan tiroiditisc.Kadar T4 dan FT4 meningkatd.Dapat juga dijumpai T4 dan FT4 yang normal, tetapi T3 meningkat (Toksikosis T3)pasca th/ yodium radioaktif atau bedah

KESIMPULAN

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin yang mempunyai banyak vaskularisasi dan dibungkus oleh kapsul ayang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda.Tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid TSH (thyroid stimulating hormone) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Hormon tiroidT3 dan T4 berfungsi sebagai pengendalian aktivitas metabolik seluler dan bekerja untuk mempercepat proses metabolisme.Terdapat dua faktor yang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal yaitu hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar tiroid. Setelah sampai pada sasaran, hormon tiroid akan menimbulkan berbagai pengaruh perubahan fisiologik di dalam sel, yaitu pengaruh terhadap pertumbuhan, kegiatan metabolisme, sitem kardiovaskuler dan kontrajtilitas, metabolisme mineral, peningkatan produksi dan konsumen oksigen. Gangguan yang diakibatkan hormon tiroid menyebabkan hipotiroidisme dan hipertiroidisme.