Hormon Ovaprim

11
PAPER ENDOKRINOLOGI MEKANISME HORMON OVAPRIM PADA SIRKULASI HORMON REPRODUKSI OLEH FAUZUR RAHMI (0910422054) YULIASTUTI (1010421006) JURUSAN BIOLOGI

description

Endokrinologi

Transcript of Hormon Ovaprim

Page 1: Hormon Ovaprim

PAPER ENDOKRINOLOGI

MEKANISME HORMON OVAPRIM PADA SIRKULASI HORMON

REPRODUKSI

OLEH

FAUZUR RAHMI (0910422054)

YULIASTUTI (1010421006)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2013

Page 2: Hormon Ovaprim

MEKANISME HORMON OVAPRIM PADA SIRKULASI HORMON

REPRODUKSI

PENDAHULUAN

Untuk bereproduksi secara seksual, hewan harus mempunyai sistem yang

menghasilkan dan dan mengirimkan gamet dari satu jenis kelamin ke gamet dengan

jenis kelamin lain yang berbeda. Sistem reproduksi tersebut sangat beranekaragam.

Sistem yang paling sederhana sama sekali tidak mempunyai gonad yang jelas, yaitu

organ yang menghasilkan gamet pada sebagian besar hewan. Sistem reproduksi yang

koompleks mempunyai banyak kumpulan saluran dan kelenjar aksesoris yang

membawa dan melindungi gamet dan embrio yang sedang berkembang.

Fungsi reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari sistem

reproduksi yang terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad., dimana pada

ikan betina disebut ovarium dan pada jantan disebut testis beserta salurannya. Pada

prinsipnya, seksualitas pada ikan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan

betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan

ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasi telur. Sifat seksual primer

pada ikan ditandai dengan adamya organ yang secara langsung berhubungan dengan

pross reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, an testi dan

pembuluhnya pada ikan jantan (Anonimous, 2013).

Hormon reproduksi adalah suatu zat kimia organik yang dihasilkan oleh sel

atau sekelompok sel tertentu (kelenjar endokrin) yang normal dan sehat pada suatu

organ tertentu. Di dalam tubuh, jumlahnya terbatas dan dialirkan langsung ke dalam

pembuluh darah melalui tempat tertentu untuk mempengaruhi aktivitas koordinasi

dan integrasi bagian-bagian organ seluruh tubuh suatu individu. Untuk memanipulasi

dan memacu produksi suatu jenis ikan yang sulit dibudidayakan dalam keadaan

normal, maka penggunaan hormon reproduksi ikan dinilai sangat membantu.

PEMBAHASAN

Page 3: Hormon Ovaprim

Hormon Ovaprim dan Kandungannya

Reproduksi pada ikan diatur oleh mekanisme internal yaitu ikan, dan eksternal yaitu

faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang memicu mekanisme

internaluntuk bekerja. Mekanisme internal yang mengontrol proses reproduksi pada

ikan adalah rantai otak, hipotalamus, ptuitari, dan gonad. Hormon dalam teknologi

pemijahan buatan mempengaruhi rangkaian mekanisme pada beberapa tingkatan

dengan mempercepat dan menghambat suatu proses.

Tiap-tiap ikan mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam memijah. Ada ikan

yang memijah pada awal musim dan ada yag pada awal kemarau. Ada ikan yang

emmijah pada bulan terang, dan ada pula yang memijah pada bulan gelap. Namun

keberhasilan pemijahan sangat bergantung pada faktor internal antara lain

kematangan gonad, ketersediaan hormon kelamin, dan ketersediaan hormon

gonadatropin pada ikan.

Pemijahan terdiri dari proses kopulasi (memilih pasangan dan bercumbu),

ovulasi/spermiasi, dan fertilisasi. Setelah pemijahan, yaitu proses perkembangan

embrio, penetasan, perkembangan larva dan pemeliharaan anak. Dengan mengetahui

jalannya proses pada setiap tahapan proses reproduksi serta mengetahui faktor-faktor

yang dapat menghambat serta memacunya, maka diharapkan proses memijahkan

ikan akan sukses.

Pemijahan pada ikan dapat dilakukan melalui rangsangan hormonal,

lingkungan, pakan, dan tingkah laku atau kehidupan sosial ikan. Dari keempat

rangsangan tersebut, maka rangsangan hormonal merupakan metode yang paling

umu digunakan saat ini, karena cukup praktis, meskipun dari segi biaya masih

menjadi masalah. Hormon pada dasarnya berfungsi sebagai mediator dari stimulan

yang datang dari lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Sistem hormon

mengintegrasikan banyak kondisi lingkunganluar, seperti salinitas, suhu, periode

cahaya untuk mengontrol osmoregulasi, metabolisme, reproduksi, dan migrasi,

melalui kombinasi beberapa sensor (reseptor) dan beberapa organ endokrin (Ghufran

et al., 2010).

Beberapa hormon analog telah dihasilkan untuk meningkatkan aktivitas

reproduksi ikan demi tercapainya produksi yang tinggi. Salah satu hormon analog

tersebut adalah ovaprim ovaprim adalah merk dagang bagi hormon analog yang

Page 4: Hormon Ovaprim

mengandung 20 µg analog samon Gonadotopin Releasing Hormon (sGnRHa), dan

10 µg domperodone yaitu sejenis antidopamin, per mililiter. Ovaprim disuntikkan

pada ikan secara intramuskular (Nandesha et al., 1990). Ovaprim dalam tubuh ikan

sebagai regulator yang bekerja secara langsung mempengaruhi organ target,

mensisntesi hormon gonadotropin, merangsang sekresi Follicle Stimulating Hormone

(FSH) dalam tubuh ikan. Rangsangan hormon dai lartubuh adalah manipulasi

hormonal berupa suntikan dan implantasi hormon.

Analoh GnRH dalam ovaprim merupakan hormon sintesis analog dengan

gonadotropin iakn salmon yang terdapat hampir pada seluruh jenis ikan. Di samping

itu, kandungan antidopamin dalam ovaprim juga akan berperan menghambat kerja

dopamin. Secara alami dopamin emnghambat kerja gonadotropin sehingga dengan

memberikan antagonis dopamin maka peranan dopamin akan terhenti dan sekresi

gonadotropin tetap meningkat setelah pembarian GnRHa. Pada beberapa spesies

ikan, dopamin ditemukan menghambat pelepasan hormon gonadotropin oleh

hipofisis sehingga terjadi penghambatan respon positif hipofisis terhadap injeksi

GnRHa.

Gambar 1.Mekanisme penghambatan dpamin terhadap GnRH, dan mekanisme domperidon menghambat kerja dopamin (Sumber: Yanong et al, 2009)

Berkut adalah beberapa fungsi ovaprim:

1. Menekan musim pemijahan

2. Mengatur kematangan gonad selama musim pemijahan normal

Page 5: Hormon Ovaprim

3. Merangsang produksi sperma pada jantan untuk periode waktu yang lama dan

volume yang lebih banyak

4. Lebih aman dengan hasil yang dapat diprediksi

5. Merangsang pematangan gonad sebelum musim pemijahan normal

6. Memaksimalkan potensi reproduksi

7. Mempertahankan materi genetik pada beberapa ikan yang terancam punah

8. Mempersingkat periode pemijahan

Mekanisme Hormon GnRH

GnRH merupakan hormon yang menstimuasi sekresi horon gonadotropin. Ada dua

hormon gonadotropin yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang menstrimulasi

perkembanagan folikel (de Graff) dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa

dalam testes. Kemudian Luteinizing Hormone (LH) yang menstimulasi antara lain

transformasi folikel masak menjadi badan kuninga (corpus luteum) serta produksi

esterogen dan progesteron oleh ovarium. Juga mendorong sel-sel leydig untuk

memproduksi semen (Tjay dan Kirana, 2007).

Sintesa hormon steroid seks diproduksi terutama oleh gonad dan diatur oleh

dua jenis hormon gonadotrofik yang dihasilkan oleh adenohipofise. Follicle

Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dari hipofise membawa

pengaruh baik pada ovarium maupun testis. Sintesis dan fungsi hormon reproduksi

berbeda, tetapi saling berhubungan dan mempengaruhi.

Hipotalamus mengeluarkan Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH)

dengan proses sekresinya setiap 90-120 menit melalui aliran portal

hipotalamohipofisial. Setelah sampai di hipofise anterior, GnRH akan mengikat sel

gonadotrop dan merangsang pengeluaran FSH dan LH.

Pada wanita selama masa ovuasi GnRH akan merangsang LH untuk

menstimulus produksi estrogen dan progesteron. Peranan LH pada sikus pertengahan

adalah ovulasi dan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron. FSH

berperan akan merangsang perbesaran folikel ovarium dan bersama-sama LH akan

merangsang sekresi estrogen ovarium.

Selama siklus menstruasi yang normal, konsentrat FSH dan LH akan mulai

meningkat pada hari-hari pertama. Kadar FSH akan lebih cepat meningkat

Page 6: Hormon Ovaprim

dibandingkan LH dan akan mencapai puncak pada fase folikular, tetapi akan

menurun sampai kadar yang terendah pada fase preovulasi karena pengaruh

peningkatan kadar estrogen lalu akan meningkat kebali pada fase ovulasi. Regulasi

LH selama siklus menstruasi, kadarnya akan meninggi di fase folikular, dan menurun

pada fase luteal.

Selama fase folikuler siklus ovarium, pituitari emnghasilkan sejumlah kecil

FSH dan LH sebagai respon teradap perangsangan GnRH dari hipotalamus. Pada

waktu tersebut, sel-sel folikel ovarium yang belum matang mempunyai reseptor

untuk FSH tetapi bukan untuk LH. FSH merangsang pertumbuhan folikel, dan sel-sel

folikel yang sedang tumbuh ini mensekresikan esterogen. Peningkatan kecil kadar

estrogen akan menghambat sekresi hormon pituitasri, sehingga mempertahankan

kadar FSh dan LH relatif rendah salama sebagian besar fase folikuler. Hubungan

antar hormon tersebut berubah secara radikal dan relatif mendadak ketika sekresi

estrogen oleh folikel yang sedang tumbuh meningkat tajam. Seemntara peningkatan

lambat estrogen menghambat sekresi gonadotropin pituitar, estrogen dalam

konsentrasi tinggi mempunyai pengaruh yang berlawanan dan merangsang sekresi

gonadotrpin dengan cara mempengaruhi hipotalamus untuk meningkatkan produksi

GnRH. Pengaruh tersebut lebih besar untuk LH karena kadar estrogen yang tinggi,

selain merangsang sekresi GnRH, juga meningkatkan sensitifitas mekanisme

pelepasan LH di pituitri terhadap sinyal hpotalamus (GnRH). Pada saat itu folikel

teah mempunyai reseptor terhadap LH dan dapat merespon terhadap petunjuk

hormonal ini. Dalam contoh umpan balik positif, peningkatan konsentrasi LH yang

disebabkan oleh peningkatan sekresi estrogen dari folikel yang sedang tumbuh

menginduksi pematangan akhir folikel tersebut, dan ovulasi terjadi sekitar sehari

setelah lonjakan kadar LH tersebut.

Setelah ovulasi, LH merangsang transformasi jaringan folikel yang tertinggal

di ovarium untuk membentuk korpus lutem. Di bawah perangsangan yang terus

menerus oleh LH selama fase luteal siklus ovarium, korpus luteum mensekresikan

estrogen dan hormon steroid kedua, yaitu progesteron. Korpus luteum pada

umumnya mencapai perkembangan maksimalnya sekitar 8 sampao 10 hari setelah

ovulasi. Setelah kadar estrogen dan progesteron emningkat, kombinasi hormon-

hormon tersebut memberikan umpan balik negatif pada hipotalamus dan pituitari,

Page 7: Hormon Ovaprim

sehingga menghambat sekresi LH dan FSH. Mendekati akhir fase luteal, korpus

luteum akan lisis. Konsekuensinya, konsentrasi estrogen dan progesteron menurun

tajam. Penurunan kadar ovarim tersebut membebaskan hipotalamus dan pituitari dari

pengaruh yang bersifat mengahambat dari hormon-hormon tersebut kemudian

pituitari mulai mensekresikan cukup FSH untuk merangsang pertumbuhan folikel

baru di ovarium, yang emngawali fase folikuler siklus ovarium berikutnya.

KESIMPULAN

Ovaprim mengandung sGnRH, dan domperidon sebagai antidopamin, sehingga

potensi reproduksi pada ikan dapat ditingkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2013. Reproduksi Ikan. http://fpik.bunghattaac.id/files/downloads/ Ebook/Sistem%20Organ%20Ikan/bab_10_sistem_reproduksi.pdf. Diakses Rabu, 20 Februari 2013.

Ghufra, M., Kodri, Andri T. 2010. Pembenihan Ikan Laut Secara Buatan. Yogyakarta: Lily Publisher.

Nandesha, M.C., RAo K. G., JAyana R. N., Parker N. C. Varghese T. J. 1990. Induced Spawning of Indian Major Carps trough Single Application of Ovaprim-C

Tjay, T. H dan Kirana R. 2007. OBAT-OBAT PENTING Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta: Elex Media Komputindo.

YAnong, R. P. E., Martinez C., Watson C. A. 2009. Use of Ovaprim in Ornamental Fish Aquaculture. IFAS Extension, University of Florida.