Hormon giberelin sitokinin etilen absisat dormansi biji.pdf

21
Andik Wijayanto M.Si UIN Maulana Malik Ibrahim Malang TIK: Setelah kuliah ini, anda dapat menjelaskan tentang hormon gibberellin

description

kuliah pak andik wijayanto, M.Si

Transcript of Hormon giberelin sitokinin etilen absisat dormansi biji.pdf

  • Andik Wijayanto M.Si

    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    TIK: Setelah kuliah ini, anda dapat menjelaskan

    tentang hormon gibberellin

  • EFEK HORMON GIBBERELLIN DALAM PERTUMBUHAN

    DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

    1. Pemanjangan batang

    2. Pergantian fase vegetatif ke generatif -> inisiasi pembungaan,

    penentuan jenis kelamin (jantan or betina), dan pembentukan

    buah

    3. Perkecambahan biji -> pemecahan dormansi

  • Pemanjangan Batang dan Inisiasi Pembungaan

    Hormon gibberellin bekerja pada ruas antar buku pada batang tumbuhan (internode) dengan target utama: meristem interkalar

    Hormon gibberellin bekerja optimum pada tumbuhan kerdil dan tidak berbeda signifikan pada perlakuan tumbuhan dengan batang tinggi

  • Pada tumbuhan uniseksual (bukan hermaprodit), hormon gibberellin diduga berperan dan penentuan jenis kelamin tumbuhan (jantan/betina).

    Faktor lingkungan (fotoperiode, nutrisi) berpengaruh terhadap sekresi gibberellin dan gibberellin menentukan jenis kelamin tumbuhan

    Misal pada jagung, pemberian gibberellin menstimulasi terbentuknya bunga jantan dan menghambat pembentukan bunga betina

    Namun pada tumbuhan dikotil seperti bayam dan ketimun, pemberian gibberellin berefek sebaliknya, memacu pembentukan bunga betina.

    Penentuan Jenis Kelamin Tumbuhan

  • Pada stowberi, pembentukan buah dipengaruhi oleh hormon auksin tetapi pada apel (Malus sylvestris), hormon auksin kurang berperan dan yang berperan adalah hormon gibberellin.

    Selain menggunakan cahaya, perubahan suhu (panas-dingin), perkecambahan biji/pemecahan dormansi dapat dilakukan dengan pemberian hormon gibberellin

    Pembentukan Buah dan Perkecambahan Biji

  • Tidak Semua Gibberellin Aktif

  • Andik Wijayanto M.Si

    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    TIK: Setelah kuliah ini, anda dapat menjelaskan

    tentang hormon sitokinin

  • Sitokinin pertama kali ditemukan secara sintetik: Kinetin

    Sitokinin alami pertama: Zeatin

    yang diekstrak dari endosperm jagung

    Sitokinin dapat diproduksi oleh bakteria (Agrobacterium tumefaciens)

    Zeatin

  • EFEK HORMON SITOKININ DALAM PERTUMBUHAN

    DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

    1. Menstimulasi pertumbuhan apikal & lateral batang dan

    menghambat pertumbuhan akar

    2. Diferensiasi sel/kalus

  • Pada media kultur jaringan, perbandingan konsentrasi pemberian auksin

    : sitokinin berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

    Jika perbandingan auksin>sitokinin -> pertumbuhan akar

    Jika perbandingan auksin pertumbuhan batang

  • 3. Menstimulasi pertumbuhan

    tumor

    4. Menunda etiolasi dan

    senescene daun

  • Andik Wijayanto M.Si

    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    TIK: Setelah kuliah ini, anda dapat menjelaskan

    tentang hormon sitokinin

  • 1901, Dimitry Neljubov (Rusia) kacang kapri yang tumbuh pada kondisi gelap:

    1. pertumbuhan batang lambat

    2. pertumbuhan ke lateral

    3. pertumbuhan horizontal

    1910, Causins -> pisang lebih cepat masak jika disimpan bersama dengan jeruk

    Diteliti -> gas etilen

    Gas etilen diproduksi bakteri, fungi, dan tumbuhan

  • EFEK HORMON ETILEN PADA TUMBUHAN

    1. Mempercepat

    pemasakan pada

    beberapa jenis buah

  • 2. Menginduksi pertumbuhan akar lateral

    3. Menghambat pertumbuhan batang

    4. Epinasti daun

    5. Mempercepat pengguguran bunga

    6. Mempercepat senescene daun

  • Andik Wijayanto M.Si

    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    TIK: Setelah kuliah ini, anda dapat menjelaskan

    tentang hormon sitokinin

  • EFEK HORMON ABA PADA TUMBUHAN

    1. Menstimulasi embryogenesis

    2. Menutup stomata -> kekeringan

    3. Menstimulasi pertumbuhan akar dan menghambat

    pertumbuhan batang pada kondisi kering

    4. Menstimulasi senescene daun

    5. Memecah dormansi biji

    Perkecambahan dan Pemecahan Dormansi Biji

    1. Cahaya

    2. Air

    3. Suhu

  • Cahaya -> sitokrom B -> biosintesis gibberellin, sitokinin,

    etilen -> pemecahan dormansi biji

  • Mekanisme pemecahan dormansi biji

    1. Mengaktifkan pertumbuhan vegetatif pada embryo

    2. Melemahkan hambatan keluarnya embryo

    3. Mobilisasi cadangan makan pada endosperm

    4. Embryo tumbuh (embryogenesis) menjadi tumbuhan

    dewasa

    1-3 Hormon gibberellin, sitokinin, etilen

    4 Hormon ABA & auksin