Hormon

123
Hormon Prof Zainal Nang Agus Dr Marisa Dr Febrika

Transcript of Hormon

Page 1: Hormon

Hormon

Prof Zainal Nang AgusDr MarisaDr Febrika

Page 2: Hormon

Introduction

• Hormon dihasilkan kelenjar buntudarah target hormon

• Dibutuhkan dalam jumlah sedikitmempengaruhi metabolisme

• Kadar hormon dalam darahparameter• Macam: polipeptida, molekul lipid, derivat

molekul asam amino

Page 3: Hormon

Introduction

• Kerja hormon ditentukan oleh:1. Kecepatan sintesis & sekresi2. Alat transpor3. Perubahan bentuk hormon 4. Reseptor5. Degradasi hormon

Variasi efek & aktivitas hormon

Page 4: Hormon

Introduction

• Aktivitas hormon feed back control Hypothalamus Releasing factor

Hypofise ant Tropic hormon

End organ Target organhormon

Page 5: Hormon

Introduction

• Kerja hormon dimulai dari pengikatan hormon dengan reseptor

• Hormon dapat digolongkan berdasarkan keberadaan reseptor dan sifat sinyal/pembawa sinyal sekunder (second messenger)

• Kadar dan aktivitas hormondiagnosis• Kerja hormonberbeda dengan makromolekul

lain

Page 6: Hormon

Introduction

• Dipengaruhi efektor• Kerja hormonefektif dan terkendali

reseptor &feed back.• Pengaruh hormon terganggu bila:

1. Aktivitas 2. Kadarnya 3. Reseptor /-4. Efektor tidak bekerja

Page 7: Hormon

Introduction

• Respon sel targer kemampuan mengikat hormon.• Pengikatan Ciri khas interaksi hormon &

reseptor1. Pengikatan tidak mengubah aktivitas biologis

hormon2. Spesifik3. PengikatanJenuh4. Pengikatan kisaran kadar yang mampu

menimbulkan respon biologik

Page 8: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

A. Induksi sintesis kerja hormon• Hormon hidrofobik (tiroksin &steroid) terikat pada

protein pengangkut• Hormon memacu kerja RNA tertentu dalam

target sel percepatan sintesis molekul protein tertentu yang diinginkan

• Hormon steroid dimulai dari pengikatan dengan reseptor khusustransformasitransfer ke nukleusintraksi dengan kromatinmempunyai akumulasi messenger RNAtemplate

Page 9: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

B. Pacuan sintesis enzim pada tingkat ribosom• Hormon memacu kecepatan translasi dari

informasi genetik.• Ribosom dari hormon pertumbuhan pada

hewan mempunyai kemampuan untuk memodifikasi sintesis protein pada level normal messenger RNA

Page 10: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

C. Kerja hormon pada tingkat membran sel• Insulin dan katekolamin menyebabkan

perubahan metabolik sekunder dalam jaringan, tetapi efek yang kecil terhadap aktivitas metabolik pada membran.

• Hormon ini akan efektif memacu sistem membran enzim yang berbeda karena berikatan dengan protein membran integral spesifik/reseptor

Page 11: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

• Protein reseptor sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan perubahan metabolik.Contoh: Pemberian insulinreseptor feed back

Page 12: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

D. Kerja hormon dihubungkan dengan siklik AMP• Siklik AMP (cyclic 3’5’AMP) suatu

nukleotida• Peran efektivitas hormon. Misalnya:

glukagon aktivitas C AMP di hepar.Epinefrin aktivitas C AMP di otot.Insulin aktivitas C AMP di hepar

Page 13: Hormon

Mekanisme Umum Kerja Hormon

• Kadar C AMP di jaringan tergantung kepada:

1. Hormon2. As Nikotinat mempengaruhi3. Imidazol sintesis &4. Metil xantin degradasi

Page 14: Hormon

Reseptor Hormon• Reseptor hormon molekul protein mempunyai 2

bagian fungsionil/domain1. Domain pengenalmengenali hormon2. Domain sinyal meneruskan respon yang diterima oleh

sel• Hormon polipeptida dan katekolamin bekerja

lewat enzim• Hormon steroid dan tiroksin langsung• Reseptor katekolamin :2, , , .• Reseptor insulin: 2, 2

Page 15: Hormon

Penggolongan Hormon

I. Berdasarkan reseptor• Hormon yang berikatan pada reseptor

intraseluler• Hormon yang berikatan pada reseptor

permukaan sel

Page 16: Hormon

Penggolongan HormonII. Penggolongan hormon berdasarkan sifat

Grup I Grup II

Tipe Steroid,yodotironin,kalsi-triol,retinoid

Polipeptida,prot,gliko-prot,katekolamin

Solubilitas Lipofilik Hidrofilik

Prot pengangkut Ada Tidak

T1/2 plasma Panjang Pendek

Reseptor Intraseluler Membran plasma

Mediator Kompleks reseptor-hormon

C AMP,C GMP,Ca2+,Metabolit inositol, lint kinase

Page 17: Hormon

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon

• Posisi kunci sinyal terminal untuk sekresi hormon dan berperan untuk kerja hormon

• Sumbangan kalsium intrasel=ekstrasel• Kadar dapat mobilisasi Ca intra sel.• Hormon prot uptake Ca ekstrasel diawali

oleh pacuan C AMP untuk mobilisasi terikat jaringan pompa Ca H ATP ase pertukaran Ca & ion H

Page 18: Hormon

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon

• Ca berikatan dengan kalmodulin perubahan konformasi perubahan aktivasi enzim dan membran sel.

• Kalmodulin terlibat dalam aktivasi Ca dalam sekresi hormon, adenilat siklase, fosforilasi prot kinase, miosin kinase, membran, ATP ase, depolarisasi mikrotubulus dan transport Ca.

Page 19: Hormon

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon

• Sekresi hormon dari tempatnya membutuhkan Ca. Stimulator dapat meningkatkan uptake Ca dengan/tanpa C AMP.

• C AMP dapat memacu kerja stimulator awal melalui mobilisasi Ca intrasel.

• Beberapa hormon uptake Ca melalui depolarisasi sel. Sekresi hormon oleh kadar ion K oleh pacuan stimulator yang menimbulkan depolarisasi ion intrasel.

Page 20: Hormon

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon

• Contoh: Glukosa depolarisasi sel B yang merupakan bagian dari mekanisme stimulasi sekresi insulin. Insulin mempunyai efek utama dan cepat terhadap membran transport dalam jaringan adiposa dan otot.

• Dalam hepar Enzim fosforilasi dan mengatur sintesa energi pada tingkat nuklease.

Page 21: Hormon

Analisis Hormon

A. Analisis Biologik• Analisis biologik melakukan pengukuran

aktivitas hormon secara in vitro (Lab) atau in vivo (di jar hidup)

• Penting dapat mengukur tingkat aktivitas fungsional hormon.

• Kekurangan sering mempunyai ketelitian (precision) dan kepekaan (sensitivity) yang kurang tepat & kurang spesifik

Page 22: Hormon

Analisis Hormon

B. Analisis Kimia• Teknik ini biasanya dikerjakan dengan

penggunaan isotop dan isolasi serta teknik pemurnian molekul hormon.

• Teknik ini meliputi krommatografi gas & liquid, elektroforesis, & ekstasi pelarut yang berbeda.

• Teknik sulit jarang dipakai

Page 23: Hormon

Analisis Hormon

C. Analisa kimia dengan teknik label• Senyawa hormon yang akan dianalisa

diberi tanda (label) dengan menggunakan radioaktif tertentu diikat pada protein hormon sehingga menjadi berlabel dan dibedakan dengan hormon lain yang tidak berlabel sebagai pembanding dalam analisis.

Page 24: Hormon

Analisis Hormon

• Teknik ini dipakai pada analisa protein antibodi, reseptor membran dan protein pentransport dalam serum

• Sangat peka kadar hormon yang rendah dapat dideteksi/dianalsis.

Page 25: Hormon

Hormon hipotalamus &hipofise

• Hipotalamus merupakan organ pengatur sekresi hormon yang lebih utama.

• Hipotalamus mempengaruhi hipofise anterior untuk mensekresi hormon tropik/hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi kelenjar hormon lain (terutama proses metabolisme)

Page 26: Hormon

Hormon hipotalamus &hipofise

• Pengaruh hipotalamus pada hipofise posterior mensekresi hormon yang mengatur keseimbangan air tubuh dan susu.

• Faktor pengatur yang dihasilkan hipotalamus akan ditranspor darah hipofise

Page 27: Hormon

Hormon hipotalamus &hipofise

• Ada 10 macam hormon hipotalamus yang berperan sebagai faktor pelepas (releasing hormone) & penghambat (inhibiting hormone).

• Contoh hormon hipotalamus CRH, TRH, LH-RH, FSH-RH, GH-RH,GH-RIH, PRIH, PRH, MRIH, MRH

Page 28: Hormon

Hormon hipotalamus &hipofise

• Faktor pelepas & dan penghambat semuanya dapat ditemukan dalam sistem syaraf otak & di jaringan, antara lain SRIF, GHRIH.

• Sekresi & produksi faktor pengatur dipengaruhi oleh berbagai neurotransmitter meliputi Dopamin, epinefrin, norepinefrin, serotonin, histamin, asetilkolin, & aminobutirat.

Page 29: Hormon

Hormon hipotalamus &hipofise

• Peningkatan faktor pengatur dari hipotalamus menjelaskan bahwa pacuan neurologik & stres dapat meningkatkan pelepasan hormon & respon metabolik.

Page 30: Hormon

Hormon Hipofise Anterior

I. GHII. ProlaktinIII. Hormon glikoprotein:

• TSH• FSH• LH

IV. ACTH

Page 31: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

A. Tinjauan kimia• Kadar di hipofise 5-15 mg, > dari kadar hormon

lain.• Polipepdtida rantai tunggal mengandung 191 AA,

BM = 21.5000• Efek mirip prolaktin• Stuktur kimia hormon pertumbuhan pada beberapa

hewan = mirip manusiaderajat keasaman efek imunologik & biologik yang signifikan dari reaksi silang.

Page 32: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

B. Fungsi• Berikatan langsung dengan reseptor• Efek memacu sintesis somatomedin

(sulfation factor) di hepar & ren mendukung efek anabolik dari hormon pertumbuhan.

• Somatomedin menyerupai insulin.

Page 33: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

• Hormon pertumbuhan mempunyai berbagai efek pada jaringan yang berbeda termasuk otot, adiposa, hepar.

• Peran: pertumbuhan tubuh menyeluruh• Over produksi gigantisme• Defisiensi dwarfisme

Page 34: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

• Efek meliputi:1. Sintesis protein

– Hormon pertumbuhan dapat memacu sintesis protein melalui pacuan sintesis DNA & RNA serta sebagai akibat adanya retensi nitrogen & fosfat.

– Memacu sintesis kolagen– Urea & AA kadarnya dalam darah karena ditransfer

ke dalam sel.– Kadar glukosa darah efek GH sinergis insulin.

Page 35: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

2. Metabolisme lipidGH berpengaruh pada metabolisme lipid pada jaringan adiposa yaitu memacu lipolisis sehingga kadar asam lemak bebas & gliserol. Keadaan ini oksidasi asam lemak di sel hepar.

Page 36: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

3. Metabolisme KH– Pengaruh GH terhadap insulin di otot bertolak

belakang.– Di otot menghambat glikolisis & transport

glukosa di otot.– Di hepar memacu glikogenesis– Pemberian jangka panjang pelepasan

insulin.

Page 37: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

4. Metabolisme mineral– Hormon pertumbuhan memacu absorpsi Ca di usus &

sekresi di urin– Memacu pertumbuhan tulang– Retensi Ca pengikatan sulfat pada cartilago– Retensi Na, K, Cl, Fosfat– Kadar fosfat pada akromegali dan serum fosfat

digunakan sbg parameter GH

Page 38: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

5. Sifat prolaktinGH punya sifat seperti prolaktin memacu pertumbuhan kelenjar mammae & laktasi

Page 39: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

C. Kontrol sekresi– GH kadar pada bayi & pada lansia.– Sekresi GH dikontrol oleh hipotalamus– Kontrol + GHRH– Kontrol - GHRIH, disebut juga SRIH– Disekresi menit permenit, tidak sekaligus– Kadar pada orang dewasa tidak stabil, juga

pada stres, nyeri, olahraga, bedah.

Page 40: Hormon

I. Hormon Pertumbuhan

• Pacuan olahraga wanita > laki-laki berhubungan dgn estrogen.

• Pada stres diperantarai katekolamin pada hipotalamus.

• Pacuan GH setelah intake protein (arginin).• Akromegali ditandai dengan pertumbuhan tulang

yang berlebih terjadi karena kontrol Gh terganggu/hilang karena pacuan arginin/ketidakmampuan menekan peningkatan hormon setelah pemberian glukosa yg .

Page 41: Hormon

II. Prolaktin

• Sintesis & stuktur– Hormon protein, BM 23.000– Disekresikan oleh laktotrop (sel asidofilil pada

hipofise anterior– Meningkat pada kehamilan.

• Kerja fisiologi & biokimia prolaktin– Mempertahankan laktasi– Bekerja pada jaringna payudara wanita

Page 42: Hormon

II. Prolaktin

– Kadar berlebihan memicu perkembangan pada pria & wanita (yang ovariumnya sudah diangkat) ginekomasti/impotensi (pada pria).

– Terutama karena tumor pada sel yang mensekresi prolaktin pada wanita amenore & galaktore

Page 43: Hormon

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)

• FSH, TSH, LH termasuk hormon glikoprotein• Ditemukan pada hewan menyusui• Bereaksi dengan reseptor permukaan

mengaktifkan adenilat siklasememakai C AMP sebagai messenger intrasel

• FSH & LH hormon gonadotropin bertanggung jawab pada proses gametogenesis & streroidogenesis (BM 25.000)

Page 44: Hormon

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)

1. FSHTerikat dengan reseptor pada membran plasma sel sasaran, yakni sel folikel dalam ovarium & sel sertoli dalam testis.

2. LH– Merangsang produksi progesteron oleh sel korpus

luteum& produksi testosteron oleh sel leydig.– Keterpaparan LH yang lama desensitisasi jumlah

reseptorsarana KB

Page 45: Hormon

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)

3. TSH– Glikoprotein dengan BM 30.000– TSH berikatan dengan reseptor

mengaktifkan adenilat siklase– Efek TSH:

• Akut sintesa T3&T4 , konsentrasi Iodida, organifikasi, perangkaian, hidrolisis tiroglobulin

• Kronis sintesa protein, fosfolipid, asam nukleat.

Page 46: Hormon

IV. ACTH

• Polipeptida rantai tunggal, terdiri dari 39 asam amino.

• Mengatur pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal• ACTH meningkatkan sintesis & pelepasan hormon

steroid adrenal dengan menggalakkan konversi kolesterol menjadi pregnolon.

• Stimulasi ACTH yang lama produksi glukokortikoid, mineralokortikoid, & dehidroepiandosteron

Page 47: Hormon

IV. ACTH

• ACTH yang berlebih sindrom cushing• Manifestasi: atrofi otot & redistribusi

lemakobesitas• Akibat peningkatan hormon steroid adrenal

– Keseimbangan N,P,F yang –– Retensi Natriumhipertensi, oedem– Intoleransi glukosa DM– Kadar asam lemak plasma meningkat eosinofil & limfosit, PMN.

Page 48: Hormon

IV. ACTH

• Defisiensi ACTH disebabkan oleh tumor, infark, infeksi pada kelenjar hipofise gejala berlawanan.

Page 49: Hormon

Hipofise posterior

I. VasopresinII. Oksitosin

Page 50: Hormon

I. Vasopresin

• Disebut juga ADH (Anti Diuretic Hormon).• Fungsi penyerapan kembali air dari tubulus ginjal.• Diproduksi di hipotalamus, diangkut lewat aliran

eksoplasmik ke ujung syaraf hipofise posterior stimulasi darah.

• ADH terutama disintesis di nucleus supraopticus dibawa oleh protein spesifik neurofisin.

• Pengaturan sekresi stimulus ( osmolaritas plasma) dengan perantara osmoreseptor (hipotalamus) & baroreseptor (jantung) & sistem vaskular

Page 51: Hormon

I. Vasopresin

• Hemodilusi efek berlawanan• Stimulus lain: stres fisik/emosional, preparat

farmakologi (asetil kolin, nikotin, morfin) peningkatan sintesa ADH & neurofisin.

• Epinefrin & etanol menghambat sekresi ADH• ADH bekerja pada tubulus kontortus dan saluran

pengumpul.• ADH permeabilitas terhadap air. Reseptor terletak

pada membran mujkosa berikatan dengan adenilat siklase, C AMP menjadi perantara kegiatan ADH

Page 52: Hormon

I. Vasopresin

Ca menginhibisi adenilat siklase volume urin>> normal = o,5 L/hari.

• Defisiensi ADH Diabetes Insipidus ditandai dengan volume urin 25-30 liter perhari

• Etiologi kerusakan hipotalamus-hipofiseal ( fraktur basis cranii, tumor, infeksi), kelainan bawaan

Page 53: Hormon

II. Oksitosin

• Untuk membantu proses kelahiran, dengan meningkatkan kontraksi otot polos.

• Pengeluaran ASI• Diproduksi di Nukleus paraventikularis dan

diangkut oleh neurofisin, mekanisme pembentukan sampai masuk ke darah sama dengan vasopresin.

• Mekanisme impuls: rangsangan papila mammae, distensi vagina& uterus

Page 54: Hormon

II. Oksitosin

• Estrogen merangsang produksi oksitosin & neurofisin

• Kerja hormon oksitosin belum jelas, diduga merangsang kontraksi otot polos induksi persalinan.

• Merangsang kontraksi mioepitel pada alveoli mammae ASI

Page 55: Hormon

Tiroid

• Menghasilkan 2 hormon– 3,5,3’ triyodotironin (T3)– 35,3’,5’ Tetrayodotironin (T4/tiroksin)

• Mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan, perkembangan umum.

• Biosintesis: – Tiroglobulin adalah prekursor T3 & T4. – 70% dari yodida di tiroglobulin terdapat sebagai

prekursor in aktif yaitu monoyodotirosin (MIT) dan diyodotirosin (DIT)

Page 56: Hormon

Tiroid

– 30% berada sbg yodotironil– T3:T4 = 7:1– Tiroglobulin merupakan simpanan T3 & T4

pada koloid, setelah stimulasi oleh TSH dilepas ke darah

– Kebutuhan perhari 150-200 g

Page 57: Hormon

Tiroid

• Metabolisme yodida:1. Konsentrasi yodida (I-)

– Kelenjar tiroid mampu memekatkan I- dengan pompa I- & difusi masuk ke kelenjar tiroid.

– Radioisotop untuk mengukur pengangkutan I-

TcO4-.– Penghambat perklorat (ClO4-),perhenat

(ReO4-) & perteknetat (TcO4-).– Konsentrasi I- diukur dengan I 131

Page 58: Hormon

Tiroid

2. Oksidasi I-

Tahapan ini melibatkan enzim peroksidase penghambat tiourea

3. Yodinasi tirosin I- yang teroksidasi reaksi dengan residu tirosil MIT & DIT disebut organifikasi

Page 59: Hormon

Tiroid

4. Perangkaian Yodotirosil– 2 molekul DIT dirangkai T4– 1 DIT + 1 MIT T3– Katalis enzim tiroperoksidase

• Pengaruh utama T3/T4 menggalakkan sintesa protein, mengatur proses tumbuh kembang.

Page 60: Hormon

Tiroid

• Patofisiologi– Pembesaran tiroid goiter– Etiologi: defisiensi I-, kelebihan I- diikuti

kegagalan autoregulasi & cacat metabolisme.

Page 61: Hormon

Tiroid

– Cacat metabolisme:1.Cacat pengangkutan I-

2.Cacat pada yodinasu3.Perangkaian4.Defisiensi enzim deyodinase5.Produksi protein teryodinasi abnormal

Page 62: Hormon

Tiroid

• Hipotiroid jumlah T3/T4 bebas tidak cukup, gejala: denyut jantung , lambat, hipertensi diastolik, mudah ngantuk, konstipasi, kulit & rambut kering, sensitif dingin, muka pucat tubuh kecil, retardasi mental -.

Page 63: Hormon

Tiroid

• Hipertiroid graves desease terjadi karena produksi Ig G perangsang tiroid merangsang reseptor TSH.

• Terapi dengan ablatio kelenjar dengan radioisotop, obat anti tiroid, pengangkatan kelenjar tiroid.

Page 64: Hormon

Hormon yang mengatur metabolisme Ca

• Ion Ca mengatur neuromuskuler, koagulasi darah, sekresi, integritas membran, pengangkutan membran plasma, reaksi enzim, pelepasan hormon & neurotransmitter, kerja intrasel, mineralisasi tulang.

Page 65: Hormon

Hormon yang mengatur metabolisme Ca

• Ca disimpan + 99% di tulang.• Proses pengangkutan melibatkan:

I. Hormon paratiroidII. Hormon kalsitriol.

• Terdapat 3 bentuk:– Bentuk kompleks dengan asam organik– Bentuk terikat protein– Bentuk terionisasi

Page 66: Hormon

Hormon yang mengatur metabolisme Ca

• Ca 2+ normal = 1,2 - 1,3 mmol/L.• Bila kadar kejang• Bila kadar paralise otot.• Ca diikat oleh protein• Bila asidosis Ca 2+ mudah terionisasi

Page 67: Hormon

I. Hormon paratiroid

• Kecepatan sintesis tidak berpengaruh kadar Ca 2+

• Peningkatan sintesis dengan cara peningkatan jumlah reseptor & ukuran

• PTH dibentuk dari Pro PTH.• Kadar Ca = 4 mg/dL-10mg/dL kadar PTH di

darah menurun.• Adanya PTH di darah tapi kadar Ca> 10 mg/dL

hiperparatiroid

Page 68: Hormon

I. Hormon paratiroid

• Mekanisme kerja– PTH terikat pada protein reseptor membran,

dengan BM 70.000.– Reseptor di dapat pada tulang dan ginjal

aktivasi adenilat siklase C AMP kadar Ca intrasel fosforilasi prot aktivasi enzim yang memperantarai kerja PTH.

Page 69: Hormon

I. Hormon paratiroid

• Kerja PTH disolusi tulang mengggerakkan Ca 2+ ke

ECF.– Mengurangi eksresi Ca 2+ di ginjal. absorpsi Ca di usus dengan sintesis

kalsitriol.• PTH mempunyai homeostasis fosfat yang

dilepas bersama Ca.

Page 70: Hormon

I. Hormon paratiroid

• PTH hipoparatiroid kadar Ca 2+ kram otot, tetani bila berat paralise tetanik otot respiratorius, laringospasme, konvulsi berat meninggal.

• Hipokalsemi yang lama perubahan kutaneus, katarak & kalsifikasi ganglia, etiologi: ekstirpasi tidak sengaja, autoimun.

Page 71: Hormon

I. Hormon paratiroid

• Pseudoparatiroidisme– Kelainan ada pada end organ, – Manifestasi anomali pertumbuhan, kecil, pendek,

retardasi mental +.• Hiperparatiroid

– Etiologi adenoma, hiperplasia ektopik.– Kadar PTH,Ca 2+ , fosfat .– Gejala: batu ginjal, fungsi ginjal, infeksi.– Hiperparatiroid sekunder pada gagal ginjal progressif

ditandai dengan absorpsi Ca .

Page 72: Hormon

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}

• Rakhitis defisiensi mineralisasi tulang kerangka pada anak-anak oleh karena kurangnya intake, dapat diobati dengan levertran/vitamin D.

• Osteomalasia pada orang dewasa.• Kalsitriol hormon yang menggalakkan

translokasi kasium dengan melawan gradien konsentrasi yang terdapat dengan memintas membran sel intestinum.

Page 73: Hormon

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}

• Mekanisme kerja:– Kulit reaksi fotolisis menghasilkan vitamin D untuk

sintesis kalsitriol, dihasilkan oleh lapisan malpighi.– Hati vit D diangkut oleh protein dari kulit ke hati &

menjalani reaksi hidroksilasi untuk membentuk kalsitriol.

– Ginjal 25 OH D3 senyawa lemah hidroksilasi kembali agar punya aktivitas penuh di ginjal.

– Jaringan lain pada placenta.

Page 74: Hormon

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}

• Sintesis kalsitriol dipengaruhi kadar Ca 2+ dengan melibatkan PTH. Mekanisme belum diketahui.

• Peran kalsitriol mengalihkan ion Ca 2+ dan PO4 3+ melewati brush border & mikrovili, melintasi membran sel mukosa dibawa ke ECF. Mekanisme belum diketahui.

Page 75: Hormon

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}

• Patofisiologi– Rakhitis tipe I & tipe II– Tipe I gangguan konversi 25-OH– Tipe II kelainan autosomal resesif

reseptor tidak berfungsi.– Osteomalasia orang dewasa.

Page 76: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Hormon yang dihasilkan korteks adrenal dibagi menjadi tiga kelompok besar:– Mineralokortikoid– Glukokortikoid– Androgen

• Hormon berikatan dengan reseptor berikatan dengan regio spesifik DNA untuk mengatur ekspresi gen sintesa protein mempengaruhi metabolisme : glukoneogenesis, keseimbangan Na+, K+.

Page 77: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Korteks adrenal memiliki 3 lapisan:– Zona glomerulosa (daerah subkapsuler)

menghasilkan mineralokortikoid.– Zona fasikulata + Zona retikularis menghasilkan

androgen + glukokortikoid.• Glukokortikoid

– merupakan 21- karbon– Fungsi glukoneogenesis.– Yang dominan pada manusia: kortisol

Page 78: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Mineralokortikoid– merupakan 21 karbon– Fungsi retensi Na +, ekskresi K+, H+.– Yang dominan Aldosteron.

• Androgen– Prekursor dehidroepiandosteron,

androstenedion.– Akan dibahas lebih lanjut dalam hormon gonad.

Page 79: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Semua hormon steroid mempunyai rumus bangun: siklopentanoperhidropenantren

• Sintesa hormon steroid dari kholesterol plasma.• Pada perangsangan adrenal oleh ACTH esterase

diaktifkan & kholesterol bebas diangkut ke mitokondriapregnonolon.

• Sekresi : hanya sedikit yang disimpan di gonad/adrenal.

• Glukokortikoid diangkut oleh protein plasma.

Page 80: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Mineralokortikoid membentuk ikatan lemah dengan albumin.Sintesa hormon glukokortikoid tergantung ACTH. Sintesa mineralokotikoid diatur sistem renin-angiotensin.

• Patofisiologi– Insufisiensi perimer korteks adrenal (addison)

mengakibatkan hipoglikemi, kepekaan terhadap insulin berat badan, nausea, lemah, intoleran terhadap stress, anoreksia.

Page 81: Hormon

Hormon korteks adrenal

AngotensinRenin

Angiotensin I Enzim konversi

Angiotensin II Aminopeptidase

Angiotensin IIIAngiotensinase

Hasil-hasil degradasi

Page 82: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Penderita addison desease mempunyai tekanan darah yang rendah, laju filtrasi glomerulus & kemampuan untuk mengekskresikan kelebihan air, pigmentasi .

• Addison desease dapat terjadi sekunder pada tumor, infark infeksi gejala tanpa hiperpigmentasi.

Page 83: Hormon

Hormon korteks adrenal

• Sindrom cushing karena penggunaan steroid meningkat, adenoma, Ca. Gejala hiperglikemi, intoleran si glukosa karena glukomeoenesis karena ACTH meningkat.

• Kelainan kelebihan meineralokortikoid: sindrom kohn.

Page 84: Hormon

Hormon medula adrenal

• Menghasilkan hormon katekolamindopamin, norepinefrin, epinefrin.

• Fungsi : adaptasi terhadap stres, dibantu oleh hormon pertubuhan glukokortikoid, vasopresin, glukagon, angiotensin II.

• Merupakan derivat 3-4 dihidroksi fenilerilamina & disintesa dalam sel kromafin pada medula adrenal.

Page 85: Hormon

Hormon medula adrenal

• Tirosin merupakan prekursor katekolamin.• Katekolamin tidak bisa memintas sawar

otak di otak mengadakan sintesis sendiri.• Pada parkinson defisiensi sintesis

dopamin terapi: preparat L Dopa.• Medula adrenal mengandung granul

kromafin untuk biosintesis, pengambilan penyimpanan & sekresi katekolamin.

Page 86: Hormon

Hormon medula adrenal

• Mekanisme kerja: 1, 2, 1, 2. 1

– Peningkatan glikogenolisis– Kontraksi otot polos pada Traktus genitourinarius.

• 2– Relaksasi otot polos: GI tract– Kontraksi otot polos: vaskuler– Inhibisi: lipolisis, pelepasan renin, agregasi platelet,

sekresi insulin.

Page 87: Hormon

Hormon medula adrenal 1

– Stimulasi liplolisis– Kontraksi miokardial kecepatan & kekuatan.

2 glukoneogenesis hepatik glikogenolisis hepatik glikogenolisis otot Insulin, glukagon, renin– Relaksasi otot polos: pembuluha darah, bronkus, GI

tract, Urogenital Tract.

Page 88: Hormon

Hormon gonad(hormon seks laki-laki)

• Dwifungsi gonad: memproduksi sel benih & hormon seks.

• Dilaksanakan oleh 3 jenis sel:– Spermatogonia– Sel leydig– Sel sertoli

• Hormon disintesis oleh sel leydig.

Page 89: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

• Prekursor hormon: kholesterol konversi pregnenolon memerlukan 5 macam enzim, antara lain 3 hidroksisteroid dehidrogenase.

• Testosteron merupakan hormon dominan dalam janin.

• Aldosteron dibuat setelah lahir 7 diikat oleh globulin plasma yagn di sintesa di hati.

• Kecepatan sekresi testosteron 5 mg/hari.

Page 90: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

• Testoteron prohormon, karena harus di ubah menjadi poten Dihidrotestoteron (DHT). Lewat reaksi aromatisasi diubah menjadi estradiol.

• LH merangsang steroidogenesis & produksi testosteron.

• Spermatogenesis diatur oleh FSH & testoteron.

Page 91: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

• Androgen, terutama testoteron & DHT, terlibat dalam:– Diferensiasi seks– Spermatogenesis– Perkembangan organ seks– Metabolik anabolik– Perilaku jantan

Page 92: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

• Sasaran DHT prostat, vesicula seminalis, genitalia eksterna, kulit genital.

• Sasaran testoteron stuktur wolfii embrionik, spermatogonia, otot, tulang, ginjal, otak.

• Androgen bekerja melalui mekanisme nukleus yang serupa dengan yang digunakan oleh korteks adrenal.

Page 93: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

• Sasaran androgen ginjal pembesaran ginjal dan peningkatan sintesis beberapa enzim & mernagsang replikasi sel bila tidak terkendali BPH.

• Patofisiologi– Defisiensi testosteron hipogonadisme.– Bila tejadi sebelum puber ciri seks sekunder –– Bila terjadi pada orang dewasa regresi

Page 94: Hormon

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)

– Primer berbagai proses yang mempengaruhi testis.

– Sekunder gangguan sekresi gonadotropin– Sindrom feminisasi testikular gangguan

reseptor. Fenotip wanita tapi genotipnya XY.

Page 95: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Ovarium memproduksi hormon seks wanita (estrogen & progestin) & sel benih wanita (ovum).

• Biosintesis & metabolisme serupa dengan pria.• Estrogen (17 estradiol) ovarium.• Saat hamil placenta memproduksi hormon

estriol.• Estrogen dalam jumlah berarti dihasilkan melalui

reaksi aromatisasi hormon androgen.

Page 96: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Dalam suatu kompleks melibatkan 3 tahap hidroksilasi yang masing-masing memerlukan O2 & NADPH.

• Hati mengubah estradiol & estron estriol yang merupakan enzim untuk metabolisir estrogen.

• Progesteron tidak efektif peroral, karena dipecah oleh hati menjadi beberapa senyawa. Karena itu digantikan oleh senyawa sintetik derivat 17 hidroksi progesteron & 19 norestosteron preparat KB.

Page 97: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Mematangkan & mempertahankan sistem reproduksi wanita merupakan fungsi utama hormon ovarium, melalui:– Mematangkan sel beih primordial– Mengembangkan jaringan untuk implantasi– Pengaturan hormon untuk ovulasi– Mempertahankan kehamilan– Pengaruh untuk laktasi

Page 98: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Hormon merangsang perkembangan jaringan dengan meningkatkan sintesa protein, r RNA,t RNA, m RNA, & DNA.

• Di bawah rangsang estrogen proliferasi• Progestin menurunkan akrtivitas

proliferasi siklus menstruasi, 25-35 hari (+ 28 hari) melalui fase folikular, fase luteal, fase menstruasi.

Page 99: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Fase folikular– Pembesaran folikel, kadar estrogen meningkat

seiring pembesaran folikel– E2 mencapai kadar puncak sebelum kadar LH

mencapai puncaknya, & membuat hipofise peka terhadap GnRH.

– Pemberian preparat KB pelepasan LH.– Kadar progesteron selama fase luteal .

Page 100: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Fase luteal– Sel granulasi ruptur membentuk corpus

luteum yang akan memproduksi progesteron & estradiol.

– Fungsi progesteron mempertahankan endometrium, LH untuk memelihara corpus luteum sebelum diambil alih HCG.

Page 101: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

– HCG merupakan hormon glikoprotein yang disintesis oleh sel sinsitiotropoblas.

– Kadar HCG meningkat dalam darah & urin segera setelah implantasi.

– Bila implantasi tidak terjadi corpus luteum akan regresi menstruasi.

Page 102: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Selama kehamilan hormon estrogen perlahan naik.

• Saat persalinan oksitosin merangsang kontrakstilitas uterus, serviks berdilatasi (dilatasi servik terjadi karena regangan uterus) reflek neural pengeluaran oksitosin.

Page 103: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Estrogen pertumbuhan ductus.• Progestin proliferasi alveolus.• Prolaktin sintesa protein susu.• Laktasi dimulai saat kadar progesteron

mulai turun.

Page 104: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Patofisiologi– Hipogonadisme primer– Hipogonadisme sekunder sindroma turner =

kelainan genetik XO.– Jumlah hormon abnormal

• sindrom stein leventhal (=sindrom ovarium polikistik) produksi = hirsutisme, obesitas, haid tidak teratur, gangguan kesuburan.

Page 105: Hormon

Hormon gonad (hormon seks wanita)

• Tumor sel leydig & arrhenoblastoma kelainan kelenjar yang memproduksi testosteron.

• Tumor sel theca granulosa memproduksi estrogen>>.

• Mola hydatidosa & chorio carcinoma produksi HCG dalam jumlah>>.

Page 106: Hormon

Hormon pankreas &GI Tract

• Pankreas fungsi eksokrin dan fungsi endokrin.

• Terdiri dari pulau langenhans, sedikitnya memproduksi 4 hormon insulin, glukagon, somatostatin, polipeptida pankreatik.

Page 107: Hormon

Insulin

• Merupakan polipeptida yang terdiri atas 2 rantai A & B, dengan BM 5734.

• Disintesis sebagai suatu prepohormon, diubah menjadi molekul proinsulin diangkut ke aparatus golgi mematangkan diri

• Pankreas mensekresi 40-50 unit insulin yang turut terlibat dalam pelepasan insulin: Glukosa, epinefrin, obat2an( tolbutamid, sulfonilurea).

Page 108: Hormon

Insulin

• Insulin tidak memiliki protein pembawa.• Insulin tdi metablolisme oelh 2 mekanisme:

1. Protease2. Glutation insulin transhidrogenase

• Manifestasi DM hiperglikemia, karena: jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel. penggunaan glukosa oleh jaringan glukoneogenesis

Page 109: Hormon

Insulin

• Gejala DM: poliuri, polidipsi, BB.• Bila kadar glukosa > 180 mg/dL taraf maksimum

reabsorpsi dilalui, glukosa di ekskresi lewat urin. Volume urin meningkat karena diuresis osmotik.

• Glukosa:– 50% energi (glikolisis)– 30-40% lemak– 10% glikogen

Page 110: Hormon

Insulin

• Hormon insulin , glikolisis dengan aktivitas & jumlah enzim penting: glukokinase, fosfofruktokinase & piruvat kinase.

• Insulin aktivitas glukosa 6 fosfatase pada hati tidak dapat keluar dari membran plasma retensi glukosa di hati.

Page 111: Hormon

Insulin

• Insulin merangsang lipogenesis dalam jaringan adiposa dengan:– Menyediakan asetil Ko A & NADPH untuk

sintesis asam lemak.– Mempertahankan kadar enzim asetil Ko A

karboksilase, sebagai katalisas– Menyediakan gliserol.

Page 112: Hormon

Insulin

• Pelepasan asam lemak dalam jumlah besar menghambat lipogenesis.

• Efek terhadap metabolisme glukosa: insulin glukosa darah.

• Terhadap metabolisme protein merangsang sintesis protein & menghambat penguraian protein.

• Terhadap replikasi sel: merangsang proliferasi sejumlah sel.

Page 113: Hormon

Insulin

• Insulin diabetes melitus.– Tipe I tergantung insulin– Tipe II tidak tergantung insulin.

• Antagonis insulin glukagon• Glukagon menimbulkan mobilisasi sumber

energi yang potensial

Page 114: Hormon

Glukagon

• Antagonis insulin glukagon• Glukagon menimbulkan mobilisasi sumber energi

yang potensial ke dalam glukosa, dengan merangsang glikogenolisis & ke dalam asam lemak dengan merangsang lipolisis.

• Glukagon juga merupakan hormon glukoneogenik yang paling poten, bersifat ketogenik.

Page 115: Hormon

Somatostatin

• Ditemukan pada jaringan gastrointestinal• Fungsi menghambat growth hormon,

menurunkan pengangkutan nutrien dari GI Tract ke darah.

Page 116: Hormon

Hormon gastrointestinalHormon Lokasi Kerja Utama

• Gastrin

• Kolesistokinin (CKK)• Sekretin

•Antrum gaster, duodenum

•Duodenum, jejenum•Duodenum, jejunum

•Sekresi asam lambung &pepsin•Sekresi amilase

•Sekresi bikarbonat pankreas

Page 117: Hormon

Hormon gastrointestinal

Hormon Lokasi Kerja Utama• GIP (polipeptida inhibitor lambung

•Usus halus • Menggalakkan pelepasan insulin yang diperantarai glukosa.• Menghambat sekresi asam lambung

Page 118: Hormon

Hormon gastrointestinal

Hormon Lokasi Kerja Utama• VIP (polipeptida pankreas yg bekerja aktif pada pembuluh darah usus)

•Pankreas •Relaksasi otot polos.•Merangsang sekresi bikarbonat pankreas

Page 119: Hormon

Hormon gastrointestinalHormon Lokasi Kerja Utama

• Motilin

•Somatostatin

•Polipeptida pankreas(PP)

•Usus halus•Lambung,

•duodenum, pankreas•Pankreas

•Mengawali motilitas usus selama pencernaan.•Sejumlah efek penghambatan.•Menghambat sekresi bikarbonat & prot pankreas

Page 120: Hormon

Hormon gastrointestinal

Hormon Lokasi Kerja Utama

• Enkefalin

•Zat P

•Lambung, duodenum, kandung empedu•Seluruh GI Tract

•Kerja seperti opiat

•Belum pasti

Page 121: Hormon

Hormon gastrointestinal

Hormon Lokasi Kerja Utama

• BLI (bombesinlike immuno-reactivity)

•Lambung, duodenum

•Merangsang pelepasan gastrin dan CKK

Page 122: Hormon

Hormon gastrointestinal

Hormon Lokasi Kerja Utama

• Neurotensin•Enteroglukagon

•Ileum•Pankreas, usus halus

•Tidak diketahui•Tidak diketahui

Page 123: Hormon