Hordeolum
-
Upload
puti-leviana -
Category
Documents
-
view
57 -
download
10
description
Transcript of Hordeolum
HORDEOLUMDisusun oleh :
Frista Lori Mahdedi (0810313246)Puti Leviana (0810312041)
Bed Side Teaching
Preseptor :Dr. Weni Helvinda, Sp.M
Dr. Rinda Wati, Sp.M
Seorang pasien perempuan berumur 21 tahun datang ke poliklinik mata RS M Djamil Padang dengan:
Keluhan Utama : Bengkak pada kelopak bagian atas mata kiri sejak 1 hari yang lalu
LAPORAN KASUS
Bengkak pada kelopak bagian atas mata kiri sejak 1 hari yang lalu
Pembengkakan disertai gatal, nyeri dan berwarna kemerahan
Nyeri bertambah saat berkedip atau disentuh
Pasien merasa gatal pada daerah tumbuhnya bulu mata saat menutup mata
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam saat timbul bengkak tidak ada Riwayat pemakaian kosmetik (maskara)
tidak ada Pasien mengoleskan propolis pada kelopak
mata yang bengkak sebagai pengobatan sebelum datang ke RS
Dalam 1 minggu yang lalu, pasien dinas di stase poliklinik mata sebagai mahasiswa perawat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tidak penah merasakan keluhan yang sama sebelumnya
Riwayat mata kemasukan debu 1 bulan yang lalu dan telah dilakukan irigasi di RS Ibnu Sina
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.
Tidak ada riwayat keluarga DM dan Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga
SO OD OSVisus tanpa koreksi 5/5 5/5
Visus dengan koreksi - -
Refleks fundus + +
Silia/supersiliamadarosis (-)trichiasis (-)poliosis (-)
districhiasis (-)squama (-)krusta(-)
madarosis (-)trichiasis (-)poliosis (-)
districhiasis (-)squama (+)
krusta(-)
Status Ophtalmikus
SO OD OSPalpebra superior
Ektropion (-)Entropion (-)
Ptosis (-)Pseudoptosis(-)
Udem (-)Nyeri (-)
Kemerahan (-)
Ektropion (-)Entropion (-)
Ptosis (-)Pseudoptosis(+)
Udem (+)Nyeri (+)
Kemerahan (+)
Palpebra inferiorEktropion (-)Entropion (-)
Udem (-)Nyeri (-)
Kemerahan (-)
Ektropion (-)Entropion (-)
Udem (-)Nyeri (-)
Kemerahan (-)
Margo palpebra Hiperemis (-)Udem (-)
Hiperemis (+)Udem (+)
SO OD OSAparat lakrimalis Lakrimasi N Lakrimasi NKonjungtiva tarsalis Hiperemis (-), folikel
(-), papil (-) Sulit Dinilai
Konjungtiva fornics Hiperemis (-), folikel (-), papil (-) Sulit Dinilai
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliar (-)Pterigium (-)
Pinguekula (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliar (-)Pterigium (-)
Pinguekula (-)Sklera Putih PutihKornea Bening Bening
SO OD OSKamera Okuli Anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)Pupil Bulat
Rf (+/+)diameter pupil 3 mm
BulatRf (+/+)
diameter pupil 3 mmLensa Jernih JernihKorpus Vitreum Bening BeningFundusPapila N. OptikusRetinaMakulaaa/vv Retina
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
SO OD OSTekanan bulbus okuli Normal (palpasi) Normal (palpasi)Gerakan bulbus okuli Bebas kesegala arah Bebas kesegala arah
Hordeolum Eksterna OS
Diagnosa Kerja
- Hordeolum Interna - Khalazion
Diagnosa Banding
Kompres hangat Menjaga higiene mata Medikamentosa:
◦ Antibiotik : Ciprofloxacin 500 mg 2x1◦ Analgetik : Asam Mefenamat 500 mg seperlunya◦ Kortikosteroid : Polydex ED 4x1
Anjuran Terapi
Anatomi PalpebraPalpebra (kelopak mata) superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior
Struktur Palpebra Lapisan Kulit Muskulus Orbikularis Okuli Jaringan Areolar Tarsus Konjungtiva Palpebrae
TINJAUAN PUSTAKA
Tepian Palpebra Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm dan lebarnya 2 mm◦Tepian Anterior Bulu mata Glandula Zeis Glandula Moll
◦Tepian Posterior kelenjar Meibom
◦Punctum Lacrimale
Fissura Palpebrae Fissura palpebrae adalah ruang berbentuk
elips diantara kedua palpebra yang terbuka.
Septum Orbitale Septum orbitale adalah fasia di belakang
bagian otot orbikularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus serta berfungsi sebagai sawar antara palpebra dan orbita.
Retraktor Palpebrae Retraktor palpebrae berfungsi membuka
palpebra.
Musculus Levator Palpebrae Superioris Musculus levator palpebrae muncul
sebagai tendo pendek dari permukaan bawah ala minar ossis sphenoidalis, di atas dan di depan foramen opticum.
Persarafan Sensoris Persarafan sensoris palpebra berasal dari divisi pertama dan kedua nervus trigeminus (V).
Pembuluh Darah dan Limfe Pasokan darah palpebra datang dari arteria lacrimalis dam ophtalmica melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medialnya
Hordeolum merupakan infeksi stafilokokkus yang meradang, terlokasisasi, dan purulen pada satu atau lebih kelenjar sebasea (Meibomian atau Zeisian) pada kelopak mata
Definisi Hordeolum
Data epidemiologi internasional jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran.
Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin
Lebih sering pada orang dewasa tingginya level androgen dan peningkatan insidensi meibomitis dan rosacea pada dewasa.
Epidemiologi Hordeolum
Kebanyakan hordeolum disebabkan infeksi stafilokok, biasanya Staphylococcus aureus.
kelompok beresiko tinggi : Pasien dengan blefaritis kronik, difungsi kelenjar meibom dan rosasea selular
multipel hordeolum yang rekuren sering dihubungkan dengan defisiensi immunoglobulin M (IgM).
Peningkatan kadar lipid serum meningkatkan resiko penyumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata predisposisi terjadinya hordeolum.
Etiologi Hordeolum
Terjadi pembentukan nanah dalam lumen kelenjar oleh infeksi Staphylococcus aureus.
Biasa mengenai kelenjar Meibom, Zeis dan Moll.
Diawali dengan pengecilan lumen dan statis hasil sekresi kelenjar.
Statis ini akan mencetuskan infeksi sekunder oleh Staphylococcus aureus.
Terjadi pembentukan nanah dalam lumen kelenjar.
Secara histologis akan tampak gambaran abses, dengan ditemukannya PMN dan debris nekrotik
Patogenesis Hordeolum
Hordeolum internum infeksi di kelenjar Meibom timbul pembengkakan besar. dapat memecah ke arah kulit atau ke permukaan konjungtiva.
Klasifikasi Hordeolum
Hordeolum eksternum infeksi di kelenjar Zeis atau Moll sifatnya lebih kecil dan lebih superfisial selalu pecah ke arah kulit
Gejala Utama : Nyeri, merah, dan bengkak Intensitas sakit mencerminkan hebatnya
pembengkakan palpebra. Kalau menunduk, rasa sakit bertambah. Pada pemeriksaan terlihat suatu benjolan
setempat, warna kemerahan, mengkilat dan nyeri tekan.
Gejala Klinis Hordeolum
Kompres panas 3-4 kali sehari selama 10-15 menit
Apabila diperlukan : antibiotik lokal atau oral.◦ Salep antibiotik pada sakus konjungtiva setiap 3
jam ◦ Antibiotika sistemik diindikasikan jika terjadi
selulitis. Resolusi spontan sering terjadi.
Pengobatan
Diberikan anestesi setempat dengan tetes mata pantokain.
Untuk lokal anestesi bisa dipakai lidokain atau prokain 2%.
Pada hordeolum internum insisi sebaiknya dilakukan pada konjungtiva tarsal, tegak lurus margo palpebra untuk menghindari banyaknya kelenjar-kelenjar yang tersayat.
Pada hordeolum eksternum dimana didapatkan fluktuasi yang menandakan adanya abses, insisi dilakukan dari arah luar. Dalam hal ini insisi dibuat horizontal sejajar dengan margo palpebra. Kemudian diberi salep mata
Cara Insisi :
Suatu hordeolum internum yang besar dapat menimbulkan selulitis kelopak mata dan abses palpebra.
Penyulit
Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. 2010. Edisi 17. Jakarta : Widya Medika.
Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Ehranheus, Michael P. Hordeolum. Diakses dari : http://emedicine.medscape.com/article/1213080-overview 2012
Ilyas,Sidharta. 2005. Kelopak Mata. Dalam Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hlm : 58-60
American Academy of Ophthalmology. 2008. Classification and Management of Eyelid Disorders. In Orbit, Eyelids, and Lacrimal System. Singapore: Lifelong Education Ophthalmologist. pp 165-167.
DAFTAR PUSTAKA